Rkl Amdal 2011

138
KATA PENGANTAR Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) rencana proyek pembangunan Stadion Lamong Kabupaten Lamongan ini disusun dalam rangka pengelolaan dan pengawasan dampak yang terjadi akibat proyek Pembangunan Stadion Lamong Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL, pelaksanaan kegiatan ini harus dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kegiatan tersebut diperkirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan sehingga perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)ini disusun oleh Tim Studi Tulus Consultant, sehingga diharapkan pemrakarsa, yaitu Laskar Wongkito, dapat menindaklanjuti isi dari dokumen RKL dan RPL ini. Kepada semua pihak yang telah turut serta dalam membantu tersusunnya dokumen RKL dan RPL proyek pembangunan Stadion Lamong Kabupaten Lamongan, Tim Studi AMDAL mengucapkan terima kasih. Surabaya, September 2014 Tim Studi AMDAL

description

contoh RKL AMDAL dengan objek bangunan terminal

Transcript of Rkl Amdal 2011

Page 1: Rkl Amdal 2011

KATA PENGANTAR

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan

Lingkungan (RPL) rencana proyek pembangunan Stadion Lamong Kabupaten

Lamongan ini disusun dalam rangka pengelolaan dan pengawasan dampak

yang terjadi akibat proyek Pembangunan Stadion Lamong

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik

Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan Kegiatan

yang Wajib Memiliki AMDAL, pelaksanaan kegiatan ini harus dilengkapi

dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kegiatan tersebut

diperkirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan

sehingga perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Rencana

Pengelolaan Lingkungan (RKL)dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)ini

disusun oleh Tim Studi Tulus Consultant, sehingga diharapkan pemrakarsa,

yaitu Laskar Wongkito, dapat menindaklanjuti isi dari dokumen RKL dan RPL

ini.

Kepada semua pihak yang telah turut serta dalam membantu

tersusunnya dokumen RKL dan RPL proyek pembangunan Stadion Lamong

Kabupaten Lamongan, Tim Studi AMDAL mengucapkan terima kasih.

Surabaya, September 2014

Tim Studi AMDAL

Proyek Pembangunan Stadion Lamong

Kabupaten Lamongan

Page 2: Rkl Amdal 2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan RKL – RPL

1.2 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan

BAB 2 RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

2.1 Dampak Penting yang Dikelola

2.1.1 Tahap Prakonstruksi

2.1.2 Tahap Konstruksi

2.1.3 Tahap Operasi

2.2 Dampak Lain yang Dikelola

2.2.1 Tahap Prakonstruksi

2.2.2 Tahap Konstruksi

2.2.3 Tahap Operasi

Page 3: Rkl Amdal 2011

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Dampak

Penting

Tabel 2.2 Matriks Arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Dampal

Lain dengan SOP

Page 4: Rkl Amdal 2011

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan RKL – RPL

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya

sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan

hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan

hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,

pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.

Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) kegiatan

pembangunan Stadion Lamong di Kabupaten Lamongan merupakan

dokumen yang memuat upaya – upaya mencegah, mengendalikan dan

menanggulangi dampak besar dan penting lingkungan hidup yang bersifat

negatif dengan meningkatkan dampak positif sebagai akibat dari rencana

kegiatan Stadion Lamong. Penyusunan rencana kegiatan Pengelolaan

Lingkungan merupakan upaya peduli serta rasa tanggung jawab pemrakarsa

untuk mengupayakan pelestarian lingkungan dan mengembangkan konsep

pembangunan berwawasan lingkungan.

Sedang Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) meruapakan

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan Dokumen Rencana

Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL). Dokumen RPL ini adalah bagian dari

dokumen AMDAL yang disusun dan dipersiapkan sebagai salah satu syarat

bagi kelangsungan rencana kegiatan pembangunan Stadion Lamong serta

digunakan sebagai pedoman dasar bagis pelaksanaan pemantauan

lingkungan. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) merupakan

kegiatan yang dipersiapkan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari

kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan. Rencana

pemantauan lingkungan hidup sebagai salah satu studi AMDAL merupakan

kesinambungan dari studi ANDAL dan studi RKL yang dilakukan untuk

Page 5: Rkl Amdal 2011

mengetahui apakah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan

pengelolaan lingkungan.

Penetapan dampak besar dan penting dari keseluruhan rencana

kegiatan pembangunan Stadion Lamong Kabupaten Lamongan tersebut

didasarkan pada kajian studi ANDAL yang telah dibuat. Dampak-dampak

besar dan penting yang muncul tersebut perlu dikelola oleh pemrakarsa

sehingga keseimbangan ekosistem lingkungan tetap terjaga dan kualitas

daya dukung lingkungan akan meningkat.

Maksud Pelaksanaan RKL adalah sebagai berikut.

1. Inventarisasi terhadap semua dampak penting yang mungkin terjadi

pada lingkungan dan kegiatan pembangunan Stadion Lamong Kabupaten

Lamongan.

2. Memberi pedoman dan arah bagi semua pihak yang berkepentingan

untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif penting, serta

mengembangkan dampak positif penting dari kegiatan pembangunan

Stadion Lamong Kabupaten Lamongan.

Tujuan pelaksanaan RKL adalah sebagai berikut.

1. Mencegah penurunan kualitas lingkungan fisik kimia, hayati dan sosial

ekonomi serta budaya dan kesehatan masyarakat yang terkena dampak

besar dan penting, sedemikian rupa sehingga kelestarian dan

keseimbangangn lingkungan tidak terganggu.

2. Merumuskan tugas dan wewenang pihak – pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan, pengawasan, pembinaan teknis serta pelaporan, sehingga

upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan menjadi efektif dan

efisien.

3. Tersajinya rumusan – rumusan pengelolaan lingkungan yang dapat

digunakan sebagai pertimbangan untuk penetapan rencana rinci

teknologi dan dasar pelaksanaan pengelolaan lingkungan.

Page 6: Rkl Amdal 2011

4. Terciptanya kerjasama antara masyarakat dan instansi terkait serta

pemrakarsa sebagai pemrakarsa kegiatan, untuk menanggulangi

terjadinya dampak negatif dan meningkatkan dampak positif.

5. Meningkatkan dampak positif sehingga dampak tersebut dapat

memberikan manfaat yang lebih besar baik kepada pemarakarsa

maupun pihak lain terutama masyarakat sekitar yang turut menikmati

dampak positif tersebut.

6. Merumuskan upaya kebijakan pengendalian dampak lingkungan, baik

berupa aksi pencegahan maupun aksi penanggulangan terhadap seluruh

dampak negatif yang mungkin dapat terjadi, serta berbagai upaya

pengembangan terhadap dampak positif yang mungkin akan terjadi,

serta berbagai upaya pengembangan terhadap dampak positif yang

mungkin akan terjadi melalui pendekatan teknologi, sosial-ekonomi-

budaya dan kelembagaan (institusi).

1.2 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan

Dalam penyusunan dokumen RKP RPL ini, Stadion Lamong

berkomitmen untuk memenuhi ketentuan peraturan dan perundangan di

bidang pengelolaan lingkungan hidup yang relevan dengan kegiatan RKL RPL

serta melakukan penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan

hidup secara berkelanjutan dalam bentuk mencegah, menanggulangi dan

mengendalikan dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan –

kegiatannya serta melakukan pelatihan bagi karyawannya di bidang

pengelolaan lingkungan hidup.

Stadion Lamong juga berkomitmen menggunakan sumber daya alam

secara optimal dalam konteks konservas dan minimalisasi limbah dalam

pembangunan Stadion Lamong, melaksanakan “green construction” dalam

pembangunan atau konstruksi Stadion Lamong yang ramah lingkungan.

Stadion Lamong wajib mengimplementasikan RKL dan RPL dalam semua

tahap konstruksi.

Page 7: Rkl Amdal 2011

BAB 2RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Pada bab ini diuraikan bentuk-bentuk pengelolaan pengelolaan

lingkungan hidup yang dilakukan atas dampak yang ditimbulkan dalam

rangka untuk menghindari, mencegah dan meminimalisasi dan/atau

mengendalikan dampak negatif dan meingkatkan dampak positif dari

pembangunan Stadion Lamong Kabupaten Lamongan. Bentuk pengelolaan

lingkungan hidup yang dilakukan dibagi atas dampak penting yang dikelola

atas hasil arahan pengelolaan pada ANDAL dan dampak lingkungan lainnya

yang dikelola dimana pengelolaan lingkungannya telah direncanakan sejak

awal sebagai bagian dari rencana kegiatan.

2.1 Dampak Pentingyang Dikelola

2.1.1 Tahap Prakonstruksi

Dampak penting yang dikelola pada tahap prakonstruksi adalah

sebagai berikut.

1. Sosialisasi

Page 8: Rkl Amdal 2011

a. Peluang Kerja Pada Proyek

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Timbulnya peluang kerja pada proyek

- Sumber Dampak

Sosialisasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Jumlah tenaga kerja yang direkrut selama tahap prakonstruksi

stadion sepak bola “ Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Tidak ada

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Menginformasikan kepada masyarakat mengenai lowongan

pekerjaan apa saja yang tersedia dengan kriteria-kriteria nya

Pendekatan Instansi :

Koordinasi dengan RT/RW setempat dan Bupati Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Stadion

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama stadion masih dioperasikan

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung

c. Instansi Penerima Laporan

Bupati Lamongan

b. Peluang Usaha di Sekitar Lokasi

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Page 9: Rkl Amdal 2011

Timbulnya peluang usaha di sekitar lokasi proyek

- Sumber Dampak

Sosialisasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Jumlah tenaga kerja yang direkrut selama tahap prakonstruksi

stadion sepak bola “ Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi:

Penyediaan stan atau tenda untuk berjualan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat mengenai peluang usaha apa

saja yang tersedia dengan persyaratan-persyaratannya

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat dan Lurah

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Stadion dan sekitarnya (radius 50 meter)

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama Stadion masih dioperasikan

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung

c. Instansi Penerima Laporan

Gubernur Lamongan

2.1.2 Tahap Konstruksi

Dampak penting yang dikelola pada tahap konstruksi adalah sebagai

berikut.

2. Pembersihan Lahan

Page 10: Rkl Amdal 2011

b. Jumlah Flora new

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan jumlah flora

- Sumber Dampak

Kegiatan pembersihan lahan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Jumlah dan Jenis flora tetap baik sebagaimana bila tanpa proyek

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Pembudidayaan flora dan penggunaan teknologi-teknologi

holtikultura

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat mengenai kemungkinan

terjadinya penurunan jumlah flora akibat pelaksanaan proyek

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat dan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas ekologis proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sejak kegiatan pembersihan lahan hingga 6 bulan operasi

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung dan Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

c. Jumlah Fauna

Page 11: Rkl Amdal 2011

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Jumlah Fauna

- Sumber Dampak

Kegiatan pembersihan lahan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Jumlah dan Jenis fauna tetap baik sebagaimana bila tanpa proyek

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Penangkaran hewan dilindungi dan mengembangbiakkan hewan-

hewan yang produktif maupun bersifat ekonomis

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat mengenai kemungkinan

terjadinya penurunan jumlah fauna akibat pelaksanaan proyek

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas ekologis proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sejak kegiatan pembersihan lahan hingga 12 bulan operasi

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, dan Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

3. Pembangunan Base Camp

Page 12: Rkl Amdal 2011

a. Kualitas Badan Air / Air Permukaan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan kualitas badan air / air permukaan

- Sumber Dampak

Kegiatan pembangunan base camp

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak penurunan

kualitas badan air

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama basecamp dioperasikan

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Page 13: Rkl Amdal 2011

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

b. Volume Limbah Cair Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume limbah cair domestik

- Sumber Dampak

Pembangunan base camp

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang

Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

volume limbah cair domestik

Pendekatan Instansi :

Koordninasi dengan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama basecamp dioperasikan

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

Page 14: Rkl Amdal 2011

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati

Lamongan, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

4. Mobilisasi Tenaga Kerja

c. Keamanan dan Ketertiban masyarakat

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan keamanan dan keteriban masyarakat

- Sumber Dampak

Mobilisasi Tenaga Kerja

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tidak adanya tindak kriminal yang meresahkan masyarakat diarea

sekitar proyek

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Meminta kepada seluruh tenaga kerja untuk tidak mengemudi

dengan mengebut

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Meminta kepada seluruh tenaga kerja untuk berperilaku sopan

kepada warga

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas Sosial

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Penanggungjawab proyek (kontraktor)

Page 15: Rkl Amdal 2011

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung dan Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

5. Mobilisasi Peralatan dan Material

a. Jalan dan sarana lain

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Kerusakan Jalan dan Sarana Lain

- Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi peralatan dan material

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tidak adanya kerusakan jalan yang terjadi atau persentase luas

permukaan jalan yang rusak terhadap keseluruhan bagian jalan

yang ditinjau dengan nilai skala kerusakan jalan:

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Menyesuaikan kapasitas kendaraan pengangkut dengan kelas

jalan yang dilalui agar tidak menimbulkan kerusakan jalan,

2. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan

jalan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara selama

kegiatan berlangsung dan member masyarakat jalan alternative bila

memungkinkan

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau

truk pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area

proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 16: Rkl Amdal 2011

Dilakukan satu kali setiap kegiatan mobilisasi peralatan dan material

berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung dan Dinas PU

Kabupaten Lamongan

b. Intensitas Kebisingan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Intensitas Kebisingan

- Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi tenaga kerja

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku

mutu kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Pengaturan arus lalu lintas sehingga kegiatan demobilisasi

peralatan tidak menimbulkan kebisingan akibat kemacetan

2. Rute demobilisasi diupayakan melewati jalan tol, bukan melewati

jalan pemukiman

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

pengaturan kesepakatan dengan perwakilan masyarakat terkena

dampak tentang pengaturan waktu demobilisasi peralatan jika harus

melewati jalan pemukiman

Pendekatan Instansi:

Page 17: Rkl Amdal 2011

Melakukan koordinasi dengan Dishub Kabupaten Lamongan dan

Polsek setempat dalam hal pengaturan lalin

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Satu kali setiap kegiatan mobilisasi peralatan berlangsung.

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dishub Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Bupati dan BLH Kabupaten Lamongan

c. Kualitas Udara

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Udara

- Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi peralatan dan material

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku

mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak

Bergerak di Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Penyiraman atau pembasahan pada area di area proyek,

2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 1,5 -

2,0 meter

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Page 18: Rkl Amdal 2011

Menginformasikan kepada warga sekitar akan kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan mobilisasi peralatan dan

material

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat dan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan dilakukan satu kali setiap proses penyediaan

dan pengangkutan material

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

BLH Kabupaten Lamongan dan BLH Jawa Timur

d. Tingkat kenyamanan berlalulintas

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Tingkat Kenyamanan berlalu lintas

- Sumber Dampak

Kegiatan mobilisasi peralatan dan material

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tidak adanya kemacetan di Jalan Banjaran-Balan sebagai akses

keluar masuk peralatan dan material proyek , kecepatan rata-rata

pengguna jalan yang melintasi jalan akses proyek tidak kurang dari

30KM/jam

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Page 19: Rkl Amdal 2011

1. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan

jalan,

2. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

3. Pengaturan arus lalu lintas sehingga kegiatan dapat berlangsung

singkat, tidak menimbulkan kemacetan sehingga akan

mengakumulasi adanya emisi gas buang kendaraan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

-

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau

truk pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area

proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan dilakukan satu kali setiap kegiatan mobilisasi

peralatan dan material berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Bupati dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

6. Pekerjaan Tiang Pancang dan Pondasi

a. Intensitas Kebisingan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Intensitas Kebisingan

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan tiang pancang dan pondasi

Page 20: Rkl Amdal 2011

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku

mutu kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada malam hari

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

pengaturan kesepakatan dengan perwakilan masyarakat terkena

dampak tentang pengaturan waktu pekerjaan tiang pancang dan

pondasi

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tempat istirahat pekerja

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

b. Kualitas Udara

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Udara

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan tiang pancang dan pondasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 21: Rkl Amdal 2011

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku

mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak

Bergerak di Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0

meter Pendekatan Sosial-Ekonomi:

menginformasikan kepada masyarakat akan kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan pekerjaan tiang pancang

dan pondasi

Pendekatan Instansi:

-

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Kualitas Air Permukaan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Air Permukaan

- Sumber Dampak

Page 22: Rkl Amdal 2011

Kegiatan pekerjaan tiang pancang dan pondasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank, dan pengendalian efluen ke drainase

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak penurunan

kualitas badan air

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

d. Timbulan Sampah Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Page 23: Rkl Amdal 2011

Peningkatan Timbulan sampah domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan tiang pancang dan pondasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai

pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat

2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

Page 24: Rkl Amdal 2011

e. Timbulan Limbah Cair Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume limbah cair domestik

- Sumber Dampak

Pembangunan base camp

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang

Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

volume limbah cair domestik

Pendekatan Instansi :

Koordninasi dengan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama basecamp dioperasikan

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Page 25: Rkl Amdal 2011

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati

Lamongan, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

7. Pekerjaan Ground Reservoir, Septic Tank, dan IPAL

a. Intensitas Kebisingan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Intensitas Kebisingan

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan Ground Reservoir, Septic Tank, dan IPAL

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku

mutu kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada malam hari

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

pengaturan kesepakatan dengan perwakilan masyarakat terkena

dampak tentang pengaturan waktu pekerjaan Ground reservoir,

septic tank, dan IPAL

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Page 26: Rkl Amdal 2011

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

b. Kualitas Udara

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Udara

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan ground reservoir, septic tank, dan IPAL

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku

mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak

Bergerak di Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0

meter Pendekatan Sosial-Ekonomi:

menginformasikan kepada masyarakat akan kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan pekerjaan ground

reservoir, septic tank, dan IPAL

Pendekatan Instansi:

-

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Page 27: Rkl Amdal 2011

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Kualitas Air Permukaan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Air Permukaan

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan tiang pancang dan pondasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank, dan pengendalian efluen ke drainase

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak penurunan

kualitas badan air

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Page 28: Rkl Amdal 2011

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

d. Timbulan Sampah Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Timbulan sampah domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan ground reservoir, septic tank, dan IPAL

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai

pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat

2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 29: Rkl Amdal 2011

Selama proses pekerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

e. Timbulan Limbah Cair Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume limbah cair domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan ground reservoir, septic tank, dan IPAL

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang

Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

volume limbah cair domestik

Pendekatan Instansi :

Koordninasi dengan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

Page 30: Rkl Amdal 2011

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa dan kontraktor

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati

Lamongan, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

8. Pekerjaan Struktur Bangunan

a. Intensitas Kebisingan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Intensitas Kebisingan

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan Struktur Bangunan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku

mutu kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada malam hari

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

pengaturan kesepakatan dengan perwakilan masyarakat terkena

dampak tentang pengaturan waktu pekerjaan Struktur Bangunan

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 31: Rkl Amdal 2011

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

b. Kualitas Udara

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Udara

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan Struktur Bangunan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku

mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak

Bergerak di Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0

meter Pendekatan Sosial-Ekonomi:

menginformasikan kepada masyarakat akan kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan pekerjaan Struktur

Bangunan

Pendekatan Instansi:

Page 32: Rkl Amdal 2011

-

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Kualitas Air Permukaan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Air Permukaan

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan tiang pancang dan pondasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank, dan pengendalian efluen ke drainase

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak penurunan

kualitas badan air

Pendekatan Instansi:

Page 33: Rkl Amdal 2011

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

d. Timbulan Sampah Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Timbulan sampah domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan struktur bangunan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai

pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat

2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Page 34: Rkl Amdal 2011

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

e. Timbulan Limbah Cair Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume limbah cair domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pengerjaan struktur bangunan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang

Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Page 35: Rkl Amdal 2011

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

volume limbah cair domestik

Pendekatan Instansi :

Koordninasi dengan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati

Lamongan, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

9. Pembangunan Stadion

a. Intensitas Kebisingan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Intensitas Kebisingan

- Sumber Dampak

Kegiatan Pembangunan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku

mutu kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Page 36: Rkl Amdal 2011

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada malam hari

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

pengaturan kesepakatan dengan perwakilan masyarakat terkena

dampak tentang pengaturan waktu pembangunan stadion

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

b. Kualitas Udara

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Udara

- Sumber Dampak

Kegiatan Pembangunan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku

mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak

Bergerak di Jawa Timur

Page 37: Rkl Amdal 2011

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0

meter Pendekatan Sosial-Ekonomi:

menginformasikan kepada masyarakat akan kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan Pembangunan Stadion

Pendekatan Instansi:

-

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Kualitas Air Permukaan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Air Permukaan

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan Pembangunan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur

Page 38: Rkl Amdal 2011

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank, dan pengendalian efluen ke drainase

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak penurunan

kualitas badan air

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

d. Timbulan Sampah Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Timbulan sampah domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pembangunan stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 39: Rkl Amdal 2011

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai

pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat

2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

e. Timbulan Limbah Cair Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume limbah cair domestik

Page 40: Rkl Amdal 2011

- Sumber Dampak

Pembangunan stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang

Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

volume limbah cair domestik

Pendekatan Instansi :

Koordninasi dengan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati

Lamongan, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

10. Perpipaan, Mechanical, Electrical, dan Finishing

a. Intensitas Kebisingan

Page 41: Rkl Amdal 2011

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Intensitas Kebisingan

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan perpipaan, Mechanical, Electrical, dan Finishing

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku

mutu kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada malam hari

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

pengaturan kesepakatan dengan perwakilan masyarakat terkena

dampak tentang pengaturan waktu pembangunan stadion

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

b. Kualitas Udara

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Page 42: Rkl Amdal 2011

Penurunan Kualitas Udara

- Sumber Dampak

Kegiatan perpipaan, Mechanical, Electrical, dan Finishing

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku

mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak

Bergerak di Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0

meter Pendekatan Sosial-Ekonomi:

menginformasikan kepada masyarakat akan kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan perpipaan, Mechanical,

Electrical, dan Finishing

Pendekatan Instansi:

-

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

Page 43: Rkl Amdal 2011

c. Kualitas Air Permukaan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Air Permukaan

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan perpipaan, mechanical, electrical, dan finishing

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank, dan pengendalian efluen ke drainase

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak penurunan

kualitas badan air

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Page 44: Rkl Amdal 2011

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

d. Timbulan Sampah Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Timbulan sampah domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan perpipaan, mechanical, electrical, dan finishing

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai

pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat

2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Page 45: Rkl Amdal 2011

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

e. Timbulan Limbah Cair Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume limbah cair domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan perpipaan, Mechanical, Electrical, dan Finishing

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang

Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

volume limbah cair domestik

Pendekatan Instansi :

Koordninasi dengan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

Page 46: Rkl Amdal 2011

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati

Lamongan, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

11. Pembangunan Jalan, Areal Parkir, dan Drainase

a. Intensitas Kebisingan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Intensitas Kebisingan

- Sumber Dampak

Kegiatan pembangunan Jalan, Areal Parkir, dan Drainase

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku

mutu kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada malam hari

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

pengaturan kesepakatan dengan perwakilan masyarakat terkena

dampak tentang pengaturan waktu pembangunan jalan, areal parkir,

dan drainase

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

Page 47: Rkl Amdal 2011

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

b. Kualitas Udara

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Udara

- Sumber Dampak

Kegiatan Pembangunan Jalan, Areal Parkir dan DrainaseIndikator

Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku

mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak

Bergerak di Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0

meter Pendekatan Sosial-Ekonomi:

menginformasikan kepada masyarakat akan kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan Pembangunan Jalan, Areal

Parkir dan Drainase

Pendekatan Instansi:

-

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

Page 48: Rkl Amdal 2011

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Kualitas Air Permukaan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Air Permukaan

- Sumber Dampak

Kegiatan pembangunan jalan, areal parker, dan drainase

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank, dan pengendalian efluen ke drainase

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak penurunan

kualitas badan air

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

Page 49: Rkl Amdal 2011

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

d. Timbulan Sampah Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Timbulan sampah domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pekerjaan perpipaan, mechanical, electrical, dan finishing

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai

pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat

2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi:

Page 50: Rkl Amdal 2011

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

e. Timbulan Limbah Cair Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume limbah cair domestik

- Sumber Dampak

Kegiatan pembangunan jalan, areal parker, dan drainase

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang

Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Page 51: Rkl Amdal 2011

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

volume limbah cair domestik

Pendekatan Instansi :

Koordninasi dengan BLH Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati

Lamongan, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

12. Demobilisasi Peralatan

a. Jalan dan Sarana Lain

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Kerusakan Jalan dan Sarana Lain

- Sumber Dampak

Kegiatan demobilisasi peralatan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tidak adanya kerusakan jalan yang terjadi atau persentase luas

permukaan jalan yang rusak terhadap keseluruhan bagian jalan

yang ditinjau dengan nilai skala kerusakan jalan:

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Page 52: Rkl Amdal 2011

1. Menyesuaikan kapasitas kendaraan pengangkut dengan kelas

jalan yang dilalui agar tidak menimbulkan kerusakan jalan,

2. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan

jalan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara selama

kegiatan berlangsung dan member masyarakat jalan alternative bila

memungkinkan

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau

truk pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area

proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan satu kali setiap kegiatan mobilisasi peralatan dan material

berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung dan Dinas PU

Kabupaten Lamongan

b. Intensitas Kebisingan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Intensitas Kebisingan

- Sumber Dampak

Kegiatan demobilisasi peralatan

Page 53: Rkl Amdal 2011

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku

mutu kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada malam hari

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

pengaturan kesepakatan dengan perwakilan masyarakat terkena

dampak tentang pengaturan waktu pengaturan kesepakatan dengan

perwakilan masyarakat terkena dampak tentang pengaturan waktu

demobilisasi peralatan

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Kualitas Udara

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Udara

- Sumber Dampak

Page 54: Rkl Amdal 2011

Kegiatan Demobilisasi Peralatan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku

mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10

Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak

Bergerak di Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0

meter Pendekatan Sosial-Ekonomi:

menginformasikan kepada masyarakat akan kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan Demobilisasi Peralatan

Pendekatan Instansi:

-

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pada area proyek dan kegiatan terdekat proyek hingga radius 50 -

100 meter

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Kelurahan dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

d. Kenyamanan Berlalulintas

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Tingkat Kenyamanan berlalu lintas

Page 55: Rkl Amdal 2011

- Sumber Dampak

Kegiatan demobilisasi peralatan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tidak adanya kemacetan di Jalan Banjaran-Balan sebagai akses

keluar masuk peralatan dan material proyek , kecepatan rata-rata

pengguna jalan yang melintasi jalan akses proyek tidak kurang dari

30KM/jam

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan

jalan,

2. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

3. Pengaturan arus lalu lintas sehingga kegiatan dapat berlangsung

singkat, tidak menimbulkan kemacetan sehingga akan

mengakumulasi adanya emisi gas buang kendaraan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

-

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau

truk pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area

proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan dilakukan satu kali setiap kegiatan mobilisasi

peralatan dan material berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

Page 56: Rkl Amdal 2011

c. Instansi Penerima Laporan

Bupati dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

2.1.3 Tahap Operasi

Dampak penting yang dikelola pada tahap operasi adalah sebagai

berikut.

13. Aktifitas Penggunaan Stadion

c. Kualitas Air Permukaan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Kualitas Air Permukaan

- Sumber Dampak

Aktifitas Penggunaan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank, dan pengendalian efluen ke drainase

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak penurunan

kualitas badan air

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat, Lurah, dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Sumber timbulan limbah cair domestik pada stadion

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

Page 57: Rkl Amdal 2011

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

d. Peluang Kerja Pada Proyek

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Timbulnya peluang kerja pada proyek

- Sumber Dampak

Aktifitas Penggunaan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Jumlah tenaga kerja yang direkrut selama tahap prakonstruksi

stadion sepak bola “ Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Tidak ada

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Menginformasikan kepada masyarakat mengenai lowongan

pekerjaan apa saja yang tersedia dengan kriteria-kriteria nya

Pendekatan Instansi :

Koordinasi dengan RT/RW setempat dan Bupati Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Stadion

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama stadion masih dioperasikan

Page 58: Rkl Amdal 2011

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung

c. Instansi Penerima Laporan

Bupati Lamongan

e. Peluang Usaha di Sekitar Lokasi

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Timbulnya peluang usaha di sekitar lokasi proyek

- Sumber Dampak

Aktifitas Penggunaan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Jumlah tenaga kerja yang direkrut selama tahap prakonstruksi

stadion sepak bola “ Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi:

Penyediaan stan atau tenda untuk berjualan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat mengenai peluang usaha apa

saja yang tersedia dengan persyaratan-persyaratannya

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat dan Lurah

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Stadion dan sekitarnya (radius 50 meter)

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama Stadion masih dioperasikan

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

Page 59: Rkl Amdal 2011

b. Instansi Pengawas

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung

c. Instansi Penerima Laporan

Gubernur Lamongan

f. Kenyamanan Berlalu lintas

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan Tingkat Kenyamanan berlalu lintas

- Sumber Dampak

Aktifitas Penggunaan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tidak adanya kemacetan di Jalan Banjaran-Balan sebagai akses

keluar masuk peralatan dan material proyek , kecepatan rata-rata

pengguna jalan yang melintasi jalan akses proyek tidak kurang dari

30KM/jam

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan

jalan,

2. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,

3. Pengaturan arus lalu lintas sehingga kegiatan dapat berlangsung

singkat, tidak menimbulkan kemacetan sehingga akan

mengakumulasi adanya emisi gas buang kendaraan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

-

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau

truk pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area

proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

Page 60: Rkl Amdal 2011

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Periode pengelolaan dilakukan satu kali setiap kegiatan mobilisasi

peralatan dan material berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas PU Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Bupati dan Dinas PU Kabupaten Lamongan

g. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan keamanan dan ketertiban

- Sumber Dampak

Aktifitas Penggunaan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tidak adanya tindak kriminal yang meresahkan masyarakat diarea

sekitar proyek

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Meminta kepada seluruh tenaga kerja untuk tidak mengemudi

dengan mengebut

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Meminta kepada seluruh tenaga kerja untuk berperilaku sopan

kepada warga

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan RT/RW setempat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas Sosial

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 61: Rkl Amdal 2011

Dilakukan selama stadion dioperasikan

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Penanggungjawab proyek (kontraktor)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung dan Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Lamongan

h. Timbulan Sampah Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan Timbulan sampah domestik

- Sumber Dampak

Aktifitas Penggunaan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai

pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat

2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi:

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 62: Rkl Amdal 2011

Batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama proses pekerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

i. Timbulan Limbah Cair Domestik

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume limbah cair domestik

- Sumber Dampak

Aktifitas Penggunaan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang

Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Menyediakan sistem air buangan dan sanitasi MCK yang memadai,

Membangun Septic Tank

Pendekatan Sosial-Ekonomi:

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak peningkatan

volume limbah cair domestik

Pendekatan Instansi :

Koordninasi dengan BLH Kabupaten Lamongan

Page 63: Rkl Amdal 2011

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Septic tank dan IPAL

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pekerjaan dilakukan hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

BLH Kabupaten Lamongan (Staff Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Lingkungan)

c. Instansi Penerima Laporan

Lurah Banjar Rejo dan Lurah Sumber Agung, Camat, Bupati

Lamongan, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

Page 64: Rkl Amdal 2011

Tabel 2.1 Matriks Arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Dampak Penting

No.

Dampak Lingkung

an Yang Dikelola

Sumber

Dampak

Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelo

laan Lingkungan

Hidup

Periode

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi

Pendekatan Sosial

Ekonomi

Pendekatan Instit

usi

Instansi

Pelaksana

Instansi Pengawas

Instansi

Penerima Laporan

Dampak Penting yang DikelolaI. Tahap PraKonstruksi

Peningkatan Peluang Kerja Pada Proyek

Sosialisasi

Jumlah tenaga kerja yang direkrut selama tahap prakonstruksi stadion sepak bola “ Stadion Lamong”

 

Menginformasikan kepada

masyarakat mengenai lowongan

pekerjaan apa saja yang

tersedia dengan kriteria-kriteria

nya

Koordinasi

dengan RT/R

W setempat dan Bupati Kabupaten

Lamongan

Stadion

Selama stadion masih

dioperasikan

Pemrakarsa

Lurah Banjar

Rejo dan Lurah

Sumber Agung

Bupati

Lamongan

Peningkatan Peluang Usaha Disekitar Lokasi

Jumlah tenaga kerja yang direkrut selama tahap prakonstruksi stadion sepak bola “ Stadion Lamong”

Penyediaan stan atau tenda untuk

berjualan

Menginformasikan kepada

masyarakat mengenai

peluang usaha apa saja yang

tersedia dengan persyaratan-

persyaratannya

Koordinasi

dengan RT/R

W setempat dan Lurah

Stadion dan

sekitarnya

(radius 50

meter)

Selama Stadion masih

dioperasikan

Pemrakarsa

Lurah Banjar

Rejo dan Lurah

Sumber Agung

Gubernur

Lamongan

II. Tahap Konstruksi

Penurunan Jumlah Flora

Pembersihan Lahan

Jumlah dan Jenis flora tetap baik sebagaimana bila tanpa proyek

Pembudidayaan flora dan

penggunaan teknologi-teknologi

holtikultura

Menginformasikan kepada

masyarakat mengenai

kemungkinan terjadinya penurunan

jumlah flora akibat

pelaksanaan proyek

Koordinasi

dengan RT/R

W setempat dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Batas ekologis proyek

Sejak kegiata

n pembersihan lahan

hingga 6 bulan operasi

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agung dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

Penur Jumlah dan Jenis Penangkaran Menginformasik Koordi Batas Sejak Pe BLH Lurah

Page 65: Rkl Amdal 2011

unan Jumlah Fauna

fauna tetap baik sebagaimana bila tanpa proyek

hewan dilindungi dan

mengembangbiakkan hewan-hewan yang

produktif maupun bersifat

ekonomis

an kepada masyarakat mengenai

kemungkinan terjadinya penurunan

jumlah fauna akibat

pelaksanaan proyek

nasi dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

ekologis proyek

kegiatan

pembersihan lahan

hingga 12

bulan operasi

mrakarsa

Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agung dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

Penurunan Kualitas Air Permukaan

Pembanguna

n Basecamp

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

penurunan kualitas badan

air

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama baseca

mp dioperasikan

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupati, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik

karakteristik limbah cair dan

pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan volume limbah cair domestik

Koordninasi

dengan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama baseca

mp dioperasikan

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupat

i Lamongan, dan

Badan Lingk

Page 66: Rkl Amdal 2011

ungan Hidup Kabupaten Lamongan

Penurunan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Mobilisasi

Tenaga

Kerja

Tidak adanya tindak kriminal yang meresahkan

masyarakat diarea sekitar proyek

Meminta kepada seluruh

tenaga kerja untuk tidak mengemudi

dengan mengebut

Meminta kepada seluruh

tenaga kerja untuk

berperilaku sopan kepada

warga

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Batas Sosial

Dilakukan

selama tahap

konstruksi

berlangsung

Pemrakarsa

Penanggungjawab proyek

(kontraktor)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agung dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

Kerusakan jalan dan sarana lain

Mobilisasi

Peralatan dan

Material

Tidak adanya kerusakan jalan yang terjadi atau persentase luas permukaan jalan yang rusak terhadap keseluruhan bagian jalan yang ditinjau dengan nilai skala kerusakan jalan:> 50% kerusakan jalan = 140%-50% kerusakan jalan =220%-40% kerusakan jalan = 36%-20% kerusakan jalan = 4<5% kerusakan jalan = 5

1. Menyesuaikan kapasitas kendaraan pengangkut dengan kelas jalan yang dilalui agar tidak menimbulkan kerusakan jalan,2. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan jalan

Meminta masyarakat

untuk berhati-hati dalam berkendara

selama kegiatan berlangsung dan

member masyarakat jalan alternative bila memungkinkan

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum Kabupaten

Lamongan

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang

menjadi akses

alat berat atau truk pengang

kut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area

proyek dengan jarak radius 500

meter dari

lokasi proyek

Dilakukan satu

kali setiap

kegiatan

mobilisasi

peralatan dan

material berlang

sung-

Institusi Pengelo

laan Lingkungan

Hidup

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Lamongan

Lurah Banjar Rejo dan

Lurah Sumb

er Agung dan Dinas

PU Kabupaten

Lamongan

Peningkatan Intensitas Kebisi

Kondisi kualitas kebisingan yang terukur masih sesuai dengan baku mutu kebisingan menurut

1. Pengaturan arus lalu lintas sehingga kegiatan demobilisasi

pengaturan kesepakatan

dengan perwakilan masyarakat

Melakukan

koordinasi

dengan

Pada area

proyek dan

kegiatan

Satu kali

setiap kegiata

n

Pemrakarsa

Dishub Kabupaten Lamongan

Bupati dan BLH Kabu

Page 67: Rkl Amdal 2011

ngan

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

peralatan tidak menimbulkan kebisingan akibat kemacetan2. Rute demobilisasi diupayakan melewati jalan tol, bukan melewati jalan pemukiman

terkena dampak tentang

pengaturan waktu

demobilisasi peralatan jika

harus melewati jalan

pemukiman

Dishub Kabupaten

Lamongan dan

Polsek setemp

at dalam

hal pengaturan lalin

terdekat proyek hingga radius 50-100 meter

mobilisasi

peralatan

berlangsung.

paten Lamongan

10

Penurunan Kualitas Udara

Kualitas udara tidak mengalami penurunan dan tetap di bawah baku mutu kualitas udara berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak Bergerak di Jawa Timur

1. Penyiraman atau pembasahan pada area di area proyek,2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 1,5 - 2,0 meter

Menginformasikan kepada

warga sekitar akan

kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan

mobilisasi peralatan dan

material

Koordinasi

dengan RT/R

W setempat dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Periode pengelo

laan dilakukan satu

kali setiap proses

penyediaan dan pengangkutan materia

l

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

BLH Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

11 Penurunan Kenyamanan berlalu lintas

Tidak adanya kemacetan di Jalan Banjaran-Balan sebagai akses keluar masuk peralatan dan material proyek , kecepatan rata-rata pengguna jalan yang melintasi jalan akses proyek tidak kurang dari 30KM/jam

1. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan jalan,2. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,3. Pengaturan arus lalu lintas sehingga kegiatan dapat berlangsung singkat, tidak menimbulkan kemacetan sehingga akan mengakumulasi adanya emisi gas buang kendaraan

  Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau truk pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area proyek dengan jarak radius 500 meter dari

Periode pengelo

laan dilakukan satu

kali setiap

kegiatan

mobilisasi

peralatan dan

material

berlangsung

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupate

n Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten Lamongan

Page 68: Rkl Amdal 2011

lokasi proyek

12

Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pekerjaan

Tiang pancang dan Ponda

si

Kondisi kualitas kebisingan yang

terukur masih sesuai dengan baku mutu

kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada

malam hari

pengaturan kesepakatan

dengan perwakilan masyarakat

terkena dampak tentang

pengaturan waktu pekerjaan tiang pancang dan pondasi

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupate

n Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten Lamongan

13

Penurunan Kualitas Udara

Kualitas udara tidak mengalami

penurunan dan tetap di bawah baku mutu

kualitas udara berdasarkan

Peraturan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku

Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak Bergerak di Jawa

Timur

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0 meter

menginformasikan kepada

masyarakat akan

kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan pekerjaan tiang

pancang dan pondasi

 

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

BLH Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

14

Penurunan Kualitas Air Permukaan

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank,

dan pengendalian

efluen ke drainase

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

penurunan kualitas badan

air

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupati, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

15

Peningkatan timbulan sampah domes

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap

konstruksi stadion sepak bola “ Stadion

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai pewadahan dan pengangkutan

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan

sampah dan

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum

batas proyek

Dilakukan

selama pengerj

aan berlang

sung

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Bidang

Pertamanan dan

Persampah

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabu

Page 69: Rkl Amdal 2011

tik Lamong"

ke TPS setempat 2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

pengelolaannya

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

hingga selesai

an Kabupaten Lamongan

paten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

16

Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik

karakteristik limbah cair dan

pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan volume limbah cair domestik

Koordninasi

dengan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupat

i Lamongan, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

17

Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pekerjaan

Ground

Reservoir,

Septic Tank, dan

IPAL

Kondisi kualitas kebisingan yang

terukur masih sesuai dengan baku mutu

kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada

malam hari

pengaturan kesepakatan

dengan perwakilan masyarakat

terkena dampak tentang

pengaturan waktu pekerjaan

Ground reservoir, septic tank, dan IPAL

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupate

n Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten Lamongan

18

Penurunan Kualitas Udara

Kualitas udara tidak mengalami

penurunan dan tetap di bawah baku mutu

kualitas udara berdasarkan

Peraturan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku

Mutu Udara Ambien

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0

menginformasikan kepada

masyarakat akan

kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan

pekerjaan  

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

BLH Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

Page 70: Rkl Amdal 2011

dan Sumber Tidak Bergerak di Jawa

Timurmeter

ground reservoir, septic tank, dan IPAL

meter

19

Penurunan Kualitas Air Permukaan

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun

Septic Tank dan pengendalian

efluen ke drainase

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

penurunan kualitas badan

air

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupati, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

20

Peningkatan timbulan sampah domestik

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap

konstruksi stadion sepak bola “ Stadion

Lamong"

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat 2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan

sampah dan pengelolaannya

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum dan

BLH Kabupaten

Lamongan

batas proyek

Dilakukan

selama pengerj

aan berlang

sung hingga selesai

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Bidang

Pertamanan dan

Persampahan

Kabupaten Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

21 Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik

karakteristik limbah cair dan

pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan volume limbah cair domestik

Koordninasi

dengan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupat

i Lamongan,

Page 71: Rkl Amdal 2011

dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

22

Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pekerjaan

Struktur

Bangunan

Kondisi kualitas kebisingan yang

terukur masih sesuai dengan baku mutu

kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada

malam hari

pengaturan kesepakatan

dengan perwakilan masyarakat

terkena dampak tentang

pengaturan waktu pekerjaan

Struktur Bangunan

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupate

n Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten Lamongan

23

Penurunan Kualitas Udara

Kualitas udara tidak mengalami

penurunan dan tetap di bawah baku mutu

kualitas udara berdasarkan

Peraturan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku

Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak Bergerak di Jawa

Timur

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0 meter

menginformasikan kepada

masyarakat akan

kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan

pekerjaan struktur

bangunan 

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

BLH Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

24 Penurunan Kualitas Air Permukaan

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun

Septic Tank dan pengendalian

efluen ke drainase

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

penurunan kualitas badan

air

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupati, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

Page 72: Rkl Amdal 2011

25

Peningkatan timbulan sampah domestik

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap

konstruksi stadion sepak bola “ Stadion

Lamong"

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat 2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan

sampah dan pengelolaannya

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum dan

BLH Kabupaten

Lamongan

batas proyek

Dilakukan

selama pengerj

aan berlang

sung hingga selesai

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Bidang

Pertamanan dan

Persampahan

Kabupaten Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

26

Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik

karakteristik limbah cair dan

pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan volume limbah cair domestik

Koordninasi

dengan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupat

i Lamongan, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

27

Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pembanguna

n Stadio

n

Kondisi kualitas kebisingan yang

terukur masih sesuai dengan baku mutu

kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada

malam hari

pengaturan kesepakatan

dengan perwakilan masyarakat

terkena dampak tentang

pengaturan waktu

pembangunan stadion

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupaten Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten Lamongan

28

Penurunan Kualitas

Kualitas udara tidak mengalami

penurunan dan tetap di bawah baku mutu

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di

   

Pada area

proyek dan

Selama proses pekerja

an

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

BLH Kabupaten Lamo

Page 73: Rkl Amdal 2011

Udara

kualitas udara berdasarkan

Peraturan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku

Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak Bergerak di Jawa

Timur

sekitar proyek,2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0 meter

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

berlangsung

ngan dan

BLH Jawa Timur

29

Penurunan Kualitas Air Permukaan

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

penurunan kualitas badan

air

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupati, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

30

Peningkatan timbulan sampah domestik

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap

konstruksi stadion sepak bola “ Stadion

Lamong"

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat 2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan

sampah dan pengelolaannya

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum dan

BLH Kabupaten

Lamongan

batas proyek

Dilakukan

selama pengerj

aan berlang

sung hingga selesai

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Bidang

Pertamanan dan

Persampahan

Kabupaten Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

31

Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik

karakteristik limbah cair dan

pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan volume limbah cair domestik

Koordninasi

dengan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g,

Page 74: Rkl Amdal 2011

Limbah DomestikLingkunga

n)

Camat,

Bupati

Lamongan, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

32

Peningkatan Intensitas Kebisingan

Perpipaan,

Mechanical, Electri

cal dan

Finishing

Kondisi kualitas kebisingan yang

terukur masih sesuai dengan baku mutu

kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada

malam hari

pengaturan kesepakatan

dengan perwakilan masyarakat

terkena dampak tentang

pengaturan waktu pekerjaan

perpipaan, mechanical,

electrical, dan finishing

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupaten Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten Lamongan

33

Penurunan Kualitas Udara

Kualitas udara tidak mengalami

penurunan dan tetap di bawah baku mutu

kualitas udara berdasarkan

Peraturan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku

Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak Bergerak di Jawa

Timur

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0 meter

menginformasikan kepada

masyarakat akan

kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan

pekerjaan perpipaan,

mechanical, electrical, dan

finishing  

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

BLH Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

34 Penurunan Kualitas Air Permukaan

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

penurunan kualitas badan

air

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupat

Page 75: Rkl Amdal 2011

Lamongan

i, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

35

Peningkatan timbulan sampah domestik

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap

konstruksi stadion sepak bola “ Stadion

Lamong"

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat 2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan

sampah dan pengelolaannya

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum dan

BLH Kabupaten

Lamongan

batas proyek

Dilakukan

selama pengerj

aan berlang

sung hingga selesai

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Bidang

Pertamanan dan

Persampahan

Kabupaten Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

36

Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik

karakteristik limbah cair dan

pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan volume limbah cair domestik

Koordninasi

dengan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupat

i Lamongan, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

37

Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pembanguna

n Jalan, Areal Parkir

Kondisi kualitas kebisingan yang

terukur masih sesuai dengan baku mutu

kebisingan menurut Keputusan Menteri

Kegiatan pekerjaan tidak dilakukan pada

malam hari

pengaturan kesepakatan

dengan perwakilan masyarakat

terkena dampak

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupaten Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten

Page 76: Rkl Amdal 2011

dan Draina

seLingkungan Hidup

No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

tentang pengaturan

waktu pekerjaan pembangunan

jalan, areal parkir, dan drainase

at

proyek hingga radius

50 - 100 meter

Lamongan

38

Penurunan Kualitas Udara

Kualitas udara tidak mengalami

penurunan dan tetap di bawah baku mutu

kualitas udara berdasarkan

Peraturan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku

Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak Bergerak di Jawa

Timur

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0 meter

menginformasikan kepada

masyarakat akan

kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara akibat kegiatan Pembangunan Jalan, Areal Parkir dan Drainase  

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

BLH Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

39

Penurunan Kualitas Air Permukaan

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

penurunan kualitas badan

air

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupati, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

40 Peningkatan timbulan sampah domestik

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap

konstruksi stadion sepak bola “ Stadion

Lamong"

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat 2. Memasang petunjuk larangan membuang

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan

sampah dan pengelolaannya

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum dan

BLH Kabupaten

Lamongan

batas proyek

Dilakukan

selama pengerj

aan berlang

sung hingga selesai

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Bidang

Pertamanan dan

Persampahan

Kabupaten Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa

Page 77: Rkl Amdal 2011

sampah sembarangan

Timur

41

Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik

karakteristik limbah cair dan

pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan volume limbah cair domestik

Koordninasi

dengan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupat

i Lamongan, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

42

Kerusakan jalan dan sarana lain

Demobilisas

i Perala

tan

Tidak adanya kerusakan jalan yang

terjadi atau persentase luas

permukaan jalan yang rusak terhadap

keseluruhan bagian jalan yang ditinjau dengan nilai skala kerusakan jalan:

> 50% kerusakan jalan = 1, 40%-50% kerusakan jalan =2, 20%-40% kerusakan jalan = 3, 6%-20%

kerusakan jalan = 4, <5% kerusakan jalan

= 5

1. Menyesuaikan kapasitas kendaraan pengangkut dengan kelas jalan yang dilalui agar tidak menimbulkan kerusakan jalan,2. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan jalan

Meminta masyarakat

untuk berhati-hati dalam berkendara

selama kegiatan berlangsung dan

member masyarakat jalan alternative bila memungkinkan

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum Kabupaten

Lamongan

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang

menjadi akses

alat berat atau truk pengang

kut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area

proyek dengan jarak radius 500

meter dari

lokasi proyek

Dilakukan satu

kali setiap

kegiatan

mobilisasi

peralatan dan

material berlang

sung-

Institusi Pengelo

laan Lingkungan

Hidup

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Lamongan

Lurah Banjar Rejo dan

Lurah Sumb

er Agung dan Dinas

PU Kabupaten

Lamongan

43Peningkatan

Kondisi kualitas kebisingan yang

Kegiatan pekerjaan tidak

pengaturan kesepakatan

Koordinasi

Pada area

Selama proses

Pemr

Dinas PU Kabupaten

Bupati dan

Page 78: Rkl Amdal 2011

Intensitas Kebisingan

terukur masih sesuai dengan baku mutu

kebisingan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan

dilakukan pada malam hari

dengan perwakilan masyarakat

terkena dampak tentang

pengaturan waktu

demobilisasi peralatan

dengan RT/R

W setemp

at

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

pekerjaan

berlangsung

akarsa

Lamongan

Dinas PU

Kabupaten Lamongan

44

Penurunan Kualitas Udara

Kualitas udara tidak mengalami

penurunan dan tetap di bawah baku mutu

kualitas udara berdasarkan

Peraturan Gubernur Jatim No. 10 Tahun 2009 tentang Baku

Mutu Udara Ambien dan Sumber Tidak Bergerak di Jawa

Timur

1. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,2. Pemagaran keliling area proyek dengan ketinggian minimal 2,0 meter

menginformasikan kepada

masyarakat akan

kemungkinan adanya

penurunan kualitas udara

akibat kegiatanDemobilisasi Peralatan

 

Pada area

proyek dan

kegiatan terdekat proyek hingga radius

50 - 100 meter

Selama proses pekerja

an berlang

sung

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

BLH Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

45

Penurunan Kenyamanan Berlalulintas

Tidak adanya kemacetan di Jalan Banjaran-Balan sebagai akses keluar masuk peralatan dan material proyek , kecepatan rata-rata pengguna jalan yang melintasi jalan akses proyek tidak kurang dari 30KM/jam

1. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan jalan,2. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,3. Pengaturan arus lalu lintas sehingga kegiatan dapat berlangsung singkat, tidak menimbulkan kemacetan sehingga akan mengakumulasi adanya emisi gas buang kendaraan

 

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau truk pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

Periode pengelo

laan dilakukan satu

kali setiap

kegiatan

mobilisasi

peralatan dan

material

berlangsung

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupaten Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten Lamongan

III. Tahap Operasi

Page 79: Rkl Amdal 2011

46

Penurunan Kualitas Air Permukaan

Aktivitas

Penggunaan Stadio

n

Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008

tentang Pengelolaan Kualitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

yang memadai, Membangun Septic Tank

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

penurunan kualitas badan

air

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at, Lurah,

dan BLH

Kabupaten

Lamongan

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

an dilakuk

an hingga selesai

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff Bidang

Pengawasan dan

Pengendalian

Lingkungan)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupati, dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

47

Peningkatan Peluang Kerja Pada Proyek Jumlah tenaga kerja

yang direkrut selama tahap prakonstruksi stadion sepak bola “ Stadion Lamong”

 

Menginformasikan kepada

masyarakat mengenai lowongan

pekerjaan apa saja yang

tersedia dengan kriteria-kriteria

nya

Koordinasi

dengan RT/R

W setempat dan Bupati Kabupaten

Lamongan

Stadion

Selama stadion masih

dioperasikan

Pemrakarsa

Lurah Banjar

Rejo dan Lurah

Sumber Agung

Bupati

Lamongan

48

Peningkatan Peluang Usaha Disekitar Lokasi

Penyediaan stan atau tenda untuk

berjualan

Menginformasikan kepada

masyarakat mengenai

peluang usaha apa saja yang

tersedia dengan persyaratan-

persyaratannya

Koordinasi

dengan RT/R

W setempat dan Lurah

Stadion dan

sekitarnya

(radius 50

meter)

Selama Stadion masih

dioperasikan

Pemrakarsa

Lurah Banjar

Rejo dan Lurah

Sumber Agung

Gubernur

Lamongan

49

Penurunan Kenyamanan Berlalulintas

Tidak adanya kemacetan di Jalan

Banjaran-Balan sebagai akses keluar masuk peralatan dan

material proyek , kecepatan rata-rata

pengguna jalan yang melintasi jalan akses proyek tidak kurang

dari 30KM/jam

1. Melakukan perbaikan dengan segera setiap kali ada kerusakan jalan,2. Penyiraman atau pembasahan pada areal di sekitar proyek,3. Pengaturan  

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau truk

Periode pengelo

laan dilakuk

an selama stadion dioperasikan

Pemrakarsa

Dinas PU Kabupaten Lamongan

Bupati dan Dinas

PU Kabupaten Lamongan

Page 80: Rkl Amdal 2011

arus lalu lintas sehingga kegiatan dapat berlangsung singkat, tidak menimbulkan kemacetan sehingga akan mengakumulasi adanya emisi gas buang kendaraan

pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar area proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

50

Penurunan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Tidak adanya tindak kriminal yang meresahkan

masyarakat diarea sekitar proyek

Meminta kepada seluruh

tenaga kerja untuk tidak mengemudi

dengan mengebut

Meminta kepada seluruh

tenaga kerja untuk

berperilaku sopan kepada

warga

Koordinasi

dengan RT/R

W setemp

at

batas sosial

Dilakukan

selama stadion dioperasikan

Pemrakarsa

Penanggungjawab proyek

(kontraktor)

Lurah Banjar Rejo

dan Lurah Sumb

er Agung dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

51

Peningkatan Timbulan Sampah Domestik

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap

konstruksi stadion sepak bola “ Stadion

Lamong"

1. Melakukan penanganan sampah secara sistematis mengenai pewadahan dan pengangkutan ke TPS setempat 2. Memasang petunjuk larangan membuang sampah sembarangan

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan

sampah dan pengelolaannya

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum dan

BLH Kabupaten

Lamongan

Batas proyek

Dilakukan

selama pengerj

aan berlang

sung hingga selesai

Pemrakarsa

Dinas Pekerjaan

Umum Bidang

Pertamanan dan

Persampahan

Kabupaten Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

52

Peningkatan Timbulan

karakteristik limbah cair dan

pengendaliaannya disesuaikan dengan

Menyediakan sistem air

buangan dan sanitasi MCK

Menginformasikan kepada

masyarakat tentang dampak

Koordninasi

dengan BLH

Septic Tank dan

IPAL

Dilakukan

selama pekerja

Pemrakarsa

BLH Kabupaten Lamongan

(Staff

Lurah Banjar Rejo

dan

Page 81: Rkl Amdal 2011

Limbah Cair Domestik

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik

yang memadai, Membangun Septic Tank

peningkatan volume limbah cair domestik

Kabupaten

Lamongan

an dilakuk

an hingga selesai

Bidang Pengawasa

n dan Pengendali

an Lingkunga

n)

Lurah Sumb

er Agun

g, Cama

t, Bupat

i Lamongan, dan

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan

Page 82: Rkl Amdal 2011

2.2 Dampak Lain dengan SOP yang Dikelola

2.2.1 Tahap Prakonstruksi

Dampak penting yang dikelola pada tahap prakonstruksi adalah

sebagai berikut.

1. Survey Awal

a. Pro-kontra masyarakat terhadap proyek yang direncanakan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan pro-kontra masyarakat terhadap proyek yang

direncanakan

- Sumber Dampak

Survey Awal

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Tidak terjadi keributan yang mengganggu

2. Mendapatkan kesepakatan bersama atau dari suara terbanyak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Pendekatan Masyarakat untuk

menghadapi pro kontra

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi proyek pembangunan dan tempat tinggal masyarakat

dalam lingkup batas sosial

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan 1 kali selama kegiatan survey berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

RT setempat, RW setempat, Lurah Banjar Rejo, dan Lurah

Sumber Agung

c. Instansi Penerima Laporan

Page 83: Rkl Amdal 2011

BLH Kabupaten Lamongan

2. Perijinan

a. Pro-kontra masyarakat terhadap proyek yang direncanakan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan pro-kontra masyarakat terhadap proyek yang

direncanakan

- Sumber Dampak

Perijinan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Tidak terjadi keributan yang mengganggu

2. Mendapatkan kesepakatan bersama atau dari suara terbanyak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Pendekatan Masyarakat untuk

menghadapi pro kontra

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi proyek pembangunan dan tempat tinggal masyarakat

dalam lingkup batas sosial

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan 1 kali selama kegiatan perijinan berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

RT setempat, RW setempat, Lurah Banjar Rejo, dan Lurah

Sumber Agung

c. Instansi Penerima Laporan

BLH Kabupaten Lamongan

3. Sosialisasi

Page 84: Rkl Amdal 2011

a. Pro-kontra masyarakat terhadap proyek yang direncanakan

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan pro-kontra masyarakat terhadap proyek yang

direncanakan

- Sumber Dampak

Sosialisasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Tidak terjadi keributan yang mengganggu

2. Mendapatkan kesepakatan bersama atau dari suara terbanyak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Pendekatan Masyarakat untuk

menghadapi pro kontra

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi proyek pembangunan dan tempat tinggal masyarakat

dalam lingkup batas sosial

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan 1 kali selama kegiatan sosialisasi berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

RT setempat, RW setempat, Lurah Banjar Rejo, dan Lurah

Sumber Agung

c. Instansi Penerima Laporan

BLH Kabupaten Lamongan

b. Kompensasi/ganti rugi kepada masyarakat

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Pemberian kompensasi/ganti rugi kepada masyarakat

- Sumber Dampak

Page 85: Rkl Amdal 2011

Sosialisasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Tidak terjadi keributan yang mengganggu

2. Mendapatkan kesepakatan bersama atau dari suara terbanyak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Pendekatan Masyarakat untuk

menghadapi pro kontra

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi proyek pembangunan dan tempat tinggal masyarakat

dalam lingkup batas sosial

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan 1 kali selama kegiatan sosialisasi berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

RT setempat, RW setempat, Lurah Banjar Rejo, dan Lurah

Sumber Agung

c. Instansi Penerima Laporan

BLH Kabupaten Lamongan

2.2.2 Tahap Konstruksi

1. Pembersihan Lahan

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Pembersihan Lahan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Kebersihan lingkungan terjaga

Page 86: Rkl Amdal 2011

2. Tidak kehilangan manfaat vegetasi sekitar proyek

3. Tidak terdapat infrastruktur strategis yang rusak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Pendekatan Instansi :

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Batas ekologis proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamonga

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

2. Mobilisasi Peralatan dan Material

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Mobilisasi Peralatan dan Material

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Kebersihan lingkungan terjaga

2. Tidak kehilangan manfaat vegetasi sekitar proyek

3. Tidak terdapat infrastruktur strategis yang rusak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 87: Rkl Amdal 2011

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat

atau truk pengangkut material menuju lokasi proyek dan di

sekitar area proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi

proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamonga

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

3. Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Pekerjaan Tiang Pancang dan Pondasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Kebersihan lingkungan terjaga

2. Tidak kehilangan manfaat vegetasi sekitar proyek

3. Tidak terdapat infrastruktur strategis yang rusak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 88: Rkl Amdal 2011

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

b. Volume sampah sisa material

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume sampah sisa material

- Sumber Dampak

Pekerjaan Tiang Pancang dan Pondasi

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Penanganan Limbah Proyek

untuk mengelola limbah padat dan cair yang dihasilkan

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Page 89: Rkl Amdal 2011

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi :

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

4. Pekerjaan Ground Reservoir, Septic Tank, dan IPAL

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Pekerjaan Ground Reservoir, Septic Tank, dan IPAL

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Kebersihan lingkungan terjaga

2. Tidak kehilangan manfaat vegetasi sekitar proyek

3. Tidak terdapat infrastruktur strategis yang rusak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Page 90: Rkl Amdal 2011

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

b. Volume sampah sisa material

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume sampah sisa material

- Sumber Dampak

Pekerjaan Ground Reservoir, Septic Tank, dan IPAL

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Penanganan Limbah Proyek

untuk mengelola limbah padat dan cair yang dihasilkan

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi :

Page 91: Rkl Amdal 2011

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

5. Pekerjaan Struktur Bangunan

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Pekerjaan Struktur Bangunan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kebersihan lingkungan terjaga

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 92: Rkl Amdal 2011

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

b. Volume sampah sisa material

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume sampah sisa material

- Sumber Dampak

Pekerjaan Struktur Bangunan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Penanganan Limbah Proyek

untuk mengelola limbah padat dan cair yang dihasilkan

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi :

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

Page 93: Rkl Amdal 2011

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

6. Pembangunan Stadion

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Pembangunan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Kebersihan lingkungan terjaga

2. Tidak kehilangan manfaat vegetasi sekitar proyek

3. Tidak terdapat infrastruktur strategis yang rusak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

Page 94: Rkl Amdal 2011

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

b. Peningkatan volume sampah sisa material

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume sampah sisa material

- Sumber Dampak

Pembangunan Stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Penanganan Limbah Proyek

untuk mengelola limbah padat dan cair yang dihasilkan

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi :

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

Page 95: Rkl Amdal 2011

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

7. Perpipaan, Mechanical, Electrical dan Finishing

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Perpipaan, Mechanical, Electrical, dan Finishing

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Kebersihan lingkungan terjaga

2. Tidak kehilangan manfaat vegetasi sekitar proyek

3. Tidak terdapat infrastruktur strategis yang rusak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

Page 96: Rkl Amdal 2011

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

b. Volume sampah sisa material

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume sampah sisa material

- Sumber Dampak

Perpipaan, Mechanical, Electrical dan Finishing

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Penanganan Limbah Proyek

untuk mengelola limbah padat dan cair yang dihasilkan

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi :

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

Page 97: Rkl Amdal 2011

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

8. Pembangunan Jalan, Areal Parkir dan Drainase

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Pembangunan Jalan, Areal Parkir dan Drainase

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Kebersihan lingkungan terjaga

2. Tidak kehilangan manfaat vegetasi sekitar proyek

3. Tidak terdapat infrastruktur strategis yang rusak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

Page 98: Rkl Amdal 2011

b. Volume sampah sisa material

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume sampah sisa material

- Sumber Dampak

Pembangunan Jalan, Areal Parkir dan Drainase

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Penanganan Limbah Proyek

untuk mengelola limbah padat dan cair yang dihasilkan

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi :

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

batas proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dilakukan selama pengerjaan berlangsung hingga selesai

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

Page 99: Rkl Amdal 2011

9. Demobilisasi Peralatan

a. Estetika lingkungan sekitar

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Penurunan estetika lingkungan sekitar

- Sumber Dampak

Demobilisasi Peralatan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Kebersihan lingkungan terjaga

2. Tidak kehilangan manfaat vegetasi sekitar proyek

3. Tidak terdapat infrastruktur strategis yang rusak

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti

rugi

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat

atau truk pengangkut material dari lokasi proyek dan di sekitar

area proyek hingga jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama demobilisasi berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

Page 100: Rkl Amdal 2011

b. Volume sampah sisa material

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan volume sampah sisa material

- Sumber Dampak

Demobilisasi Peralatan

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem

pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola “

Stadion Lamong”

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP Penanganan Limbah Proyek

untuk mengelola limbah padat dan cair yang dihasilkan

Pendekatan Sosial-Ekonomi :

Menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak

peningkatan timbulan sampah dan pengelolaannya

Pendekatan Instansi :

Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BLH Kabupaten

Lamongan

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat

atau truk pengangkut material dari lokasi proyek dan di sekitar

area proyek hingga jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama demobilisasi berlangsung

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Page 101: Rkl Amdal 2011

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

2.2.3 Tahap Operasi

1. Aktifitas penggunaan Stadion

a. Potensi kecelakaan lalulintas di sekitar Stadion

- Dampak Lingkungan yang Dikelola

Peningkatan potensi kecelakaan lalulintas di sekitar Stadion

- Sumber Dampak

Aktifitas penggunaan stadion

- Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tidak terjadi kecelakaan lalulintas di sekitar stadion

- Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi :

Sebagaimana terlampir pada SOP penataan dan pengawasan lalu

lintas untuk meminimisasi potensi terjadinya kecelakaan

Pendekatan Sosial-Ekonomi : -

Pendekatan Instansi : -

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses pengguna

stadion pengangkut material menuju lokasi proyek dan di sekitar

area proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selama stadion masih dioperasikan

- Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Instansi Pelaksana

Pemrakarsa

b. Instansi Pengawas

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamongan

c. Instansi Penerima Laporan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Jawa Timur

Page 102: Rkl Amdal 2011

Tabel 2.2 Matriks Arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dampak strategis dan ber-SOP

No.

Dampak Lingkungan Yang Dikelola

Sumber Dampak

Indikator Keberhasila

n Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi Pengelolaa

n Lingkunga

n Hidup

Periode

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pendekatan Teknologi

Pendekatan Sosial

Ekonomi

Pendekatan Institu

si

Instansi

Pelaksana

Instansi

Pengawas

Instansi

Penerima Laporan

Dampak Penting yang DikelolaI. Tahap Prakonstruksi

Peningkatan pro-kontra

masyarakat terhadap

pembangunan proyek

Survey Awal

1. Tidak terjadi

keributan yang

mengganggu, 2.

Mendapatkan kesepakatan bersama atau

dari suara terbanyak

Sebagaimana terlampir pada SOP

Pendekatan Masyarakat

untuk menghadapi pro kontra

Lokasi proyek

pembangunan dan tempat tinggal

masyarakat dalam lingkup

batas sosial

Dilakukan 1 kali selama kegiatan survey berlangsung

Pemrakars

a

RT setempat, RW setemp

at, Lurah Banjar Rejo, dan

Lurah Sumber Agung

BLH Kabupaten Lamongan

Perijinan

Dilakukan 1 kali selama kegiatan perijinan berlangsung

Sosialisasi

Dilakukan 1 kali

selama kegiata

n sosialis

asi berlang

Page 103: Rkl Amdal 2011

sung

Pemberian kompensasi/ganti rugi

kepada masyarakat

Masyarakat mendapatkan kompensasi/g

anti rugi sesuai

kesepakatan

Sebagaimana terlampir pada SOP Pendekatan Masyarakat untuk memberikan kompensasi/ganti rugi

II. Tahap Konstruksi

Penurunan estetika

lingkungan sekitar

Pembersihan Lahan

1. Kebersihan lingkungan terjaga, 2.

Tidak kehilangan

manfaat vegetasi sekitar

proyek, 3. Tidak

terdapat infrastruktur

strategis yang rusak

SOP Pendekatan Masyarakat

untuk memberikan kompensasi/

ganti rugi

Batas

ekologis proyek

Dilakukan

selama penger

jaan berlang

sung hingga selesai

Pemrakars

a

Dinas Pekerja

an Umum Bidang Pertam

anan dan

Persampahan

Kabupaten

Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH Jawa Timur

Mobilisasi Peralatan dan Material

Di sepanjang jalan lokasi

proyek yang menjadi

akses alat berat atau

truk pengangkut

material menuju lokasi

proyek dan di sekitar

area proyek dengan jarak

radius 500 meter dari

lokasi proyek

Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi

batas proyek

Pekerjaan Ground Reservoir dan Septic Tank dan IPAL

Pekerjaan Struktur Bangunan

1. Kebersihan lingkungan terjaga

Pembangunan Stadion

1. Kebersihan lingkungan

Page 104: Rkl Amdal 2011

terjaga, 2. Tidak

kehilangan manfaat vegetasi sekitar

proyek, 3. Tidak

terdapat infrastruktur

strategis yang rusak

Perpipaan, Mechanical, Electrical dan Finishing

Pembangunan Jalan, Areal Parkir dan Drainase

Demobilisasi Peralatan

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau truk pengangkut material dari lokasi proyek dan di sekitar area proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

Selama demobilisasi berlangsung

Dinas Pekerja

an Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten

Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

10

Peningkatan volume sampah

sisa material

Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi

Volume dan komposisi timbulan

sampah serta sistem

pengelolaannya selama

tahap konstruksi

stadion sepak bola “ Stadion

Lamong”

Sebagaimana terlampir pada SOP

Penanganan Limbah

Proyek untuk mengelola

limbah padat dan cair yang

dihasilkan

Menginformasikan kepada masyarakat

tentang dampak

peningkatan timbulan

sampah dan pengelolaann

ya

Koordinasi

dengan Dinas

Pekerjaan

Umum dan BLH

Kabupaten

Lamongan

batas proyek

Dilakukan

selama pengerj

aan berlang

sung hingga selesai

Pemrakars

a

Dinas Pekerja

an Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten

Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

11

Pekerjaan Ground Reservoir dan Septic Tank dan IPAL

Page 105: Rkl Amdal 2011

12Pekerjaan Struktur Bangunan

13Pembangunan Stadion

14

Perpipaan, Mechanical, Electrical dan Finishing

15

Pembangunan Jalan, Areal Parkir dan Drainase

16Demobilisasi Peralatan

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses alat berat atau truk pengangkut material dari lokasi proyek dan di sekitar area proyek hingga jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

Selama demobilisasi berlangsung

Dinas Pekerja

an Umum Bidang Pertamanan dan Persampahan

Kabupaten

Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH

) Kabupaten Lamongan dan

BLH Jawa Timur

III. Tahap OperasiPeningkatan potensi kecelakaan lalulintas di sekitar stadion

Aktivitas Penggunaan Stadion

Tidak terjadi kecelakaan lalulintas di sekitar stadion

Sebagaimana terlampir pada SOP penataan dan pengawasan lalu lintas untuk meminimisasi potensi terjadinya

Di sepanjang jalan lokasi proyek yang menjadi akses pengguna stadion pengangkut material menuju lokasi

selama stadion masih dioperasikan

Pemrakars

a

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lamongan

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan dan BLH

Page 106: Rkl Amdal 2011

kecelakaan

proyek dan di sekitar area proyek dengan jarak radius 500 meter dari lokasi proyek

Jawa Timur

Page 107: Rkl Amdal 2011

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008 Tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di

Provinsi Jawa Timur

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku

Mutu Air limbah Domestik

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku

Mutu Tingkat Kebisingan

Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 10 Tahun 2009 tentang Baku Mutu

Udara Ambien dan Emisi Sumber Tak Bergerak di Provinsi Jawa

Timur