RIWAYAT HIDUP - sinta.unud.ac.id · pada tahun 1991. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 51, Duren...

24
vi RIWAYAT HIDUP Lin Purwati lahir di Jakarta pada tanggal 6 Juli 1979, merupakan anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan ayah Salikun dengan ibu Titik Suwarni. Penulis menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri 01 Pondok Bambu pada tahun 1991. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 51, Duren Sawit, Jakarta Timur dan lulus pada tahun 1994. Pendidikan sekolah menengah atas di tempuh di SMA Negeri 81 Jakarta Timur hingga tamat pada tahun 1997. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Jakarta Timur. Penulis menamatkan pendidikan di STIS pada tahun 2001. Penulis mulai bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di BPS Provinsi Bali mulai bulan November 2001. Atas dukungan keluarga dan ijin pimpinan BPS Provinsi Bali, penulis melanjutkan pendidikan ke Program Pasca Sarjana Magister Agribisnis di Universitas Udayana dengan harapan ilmu yang didapat dapat bemanfaat di masa yang akan datang.

Transcript of RIWAYAT HIDUP - sinta.unud.ac.id · pada tahun 1991. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 51, Duren...

vi

RIWAYAT HIDUP

Lin Purwati lahir di Jakarta pada tanggal 6 Juli 1979, merupakan anak

pertama dari dua bersaudara, dari pasangan ayah Salikun dengan ibu Titik

Suwarni.

Penulis menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri 01 Pondok Bambu

pada tahun 1991. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 51, Duren Sawit, Jakarta

Timur dan lulus pada tahun 1994. Pendidikan sekolah menengah atas di tempuh di

SMA Negeri 81 Jakarta Timur hingga tamat pada tahun 1997. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)

Jakarta Timur. Penulis menamatkan pendidikan di STIS pada tahun 2001.

Penulis mulai bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di BPS Provinsi Bali

mulai bulan November 2001. Atas dukungan keluarga dan ijin pimpinan BPS

Provinsi Bali, penulis melanjutkan pendidikan ke Program Pasca Sarjana Magister

Agribisnis di Universitas Udayana dengan harapan ilmu yang didapat dapat

bemanfaat di masa yang akan datang.

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke

hadapan Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas rahmat dan

hidayah-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Ketut Suamba, MP. sebagai pembimbing I

yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan,

dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam

penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya pula penulis

sampaikan kepada Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP sebagai pembimbing II yang

dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran

kepada penulis.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis,

yaitu Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP, Dr. Ir. Ratna Komala Dewi, MP,

dan Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., M.Si yang telah memberikan masukan,

saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.

Semoga Allah SWT/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-

Nya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesian tesis ini, serta kepada

penulis sekeluarga.

Denpasar, Agustus 2017

Penulis

viii

ABSTRAK

LIN PURWATI, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Di

Provinsi Bali (Analisis Hasil Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian

2013). Dibimbing oleh : Ketut Suamba dan Ni Wayan Sri Astiti.

Sektor pertanian di Provinsi Bali masih menjadi sektor handalan dalam

perekonomian. Namun selama 10 tahun terakhir kontribusi sektor pertanian

terhadap pembentukan nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja terus

menurun. Disisi lain tingkat kesejahteraan petani yang direpresentasikan melalui

indikator Nilai Tukar Petani (NTP) menunjukkan bahwa secara umum petani di

Provinsi Bali relatif sejahtera. Namun jika diamati lebih jauh terdapat perbedaan

tingkat kesejahteraan petani antara berbagai sub sektor pertanian. Tingkat

kesejahteraan petani dapat di proxy-kan dari tingkat pendapatan petani. Oleh

karena itu peningkatan kesejahteraaan petani salah satunya dapat dilakukan

dengan meningkatkan pendapatan petani.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pendapatan petani sub sektor tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan tangkap dan perikanan budidaya

dari sisi ekonomi serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

petani dari sisi kelembagaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu

hasil Survey Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013. Metode analisis

yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis regresi logistik

biner.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Petani tidak

mengandalkan penghasilannya pada salah satu sub sektor pertanian saja, namun

juga melakukan integrasi berbagai sub sektor pertanian maupun sektor pertanian

dengan sektor lain di luar sektor pertanian untuk meningkatkan penghasilannya.

(2) Pendapatan petani di sub sektor tanaman pangan dipengaruhi oleh nilai

produksi, biaya benih dan biaya pupuk. (3) Pendapatan petani di sub sektor

hortikultura, perkebunan dan peternakan dipengaruhi oleh adalah nilai produksi,

biaya pupuk dan upah pekerja. (4) Pendapatan petani di subsektor perikanan

budidaya dipengaruhi oleh nilai produksi, biaya benih/bibit, biaya pakan dan obat,

biaya upah pekerja, biaya jasa perikanan dan biaya lainnya. (5) Pendapatan petani

di subsektor perikanan tangkap dipengaruhi oleh nilai produksi, biaya bahan

bakar, biaya upah pekerja, biaya penangkapan lainnya, dan biaya jasa

penangkapan ikan. (6) Pendapatan petani dari sisi kelembagaan dipengaruhi oleh

bantuan/subsidi/hibah, penyuluhan, keanggotaan koperasi, pemanfaatan fasilitas

koperasi, kemudahan penjualan hasil produksi, sumber pembiayaan dan interaksi

antara bantuan/subsidi/hibah dengan keanggotaan dalam kelompok petani.

Kata kunci: pendapatan petani, analisis regresi linier berganda, analisis regresi

logistik biner

ix

ABSTRACT

LIN PURWATI, Factors Affecting Farmer’s Revenues In Bali Province (Results

Analysis Of Agricultural Household Income Survey 2013). Under the supervision

of : Ketut Suamba and Ni Wayan Sri Astiti.

The agricultural sector in Bali Province is still a sustainable sector in the

economy. However, during the last 10 years the contribution of the agricultural

sector to the formation of added value and the absorption of labor continues to

decline. On the other hand, the farmers' welfare level, which is represented

through the Farmers Exchange Rate (NTP) indicates that in general the farmers in

Bali Province are relatively prosperous. However, if observed further there are

differences in the level of welfare of farmers between various agricultural sub-

sectors. Farmers 'welfare can be proxyed from farmers' income level. Therefore,

increasing the welfare of farmers one of them can be done by increasing the

income of farmers.

The purpose of this study is to determine the factors that affect the income

of farmers in the sub-sector of food crops, horticulture, plantations, livestock,

capture fisheries and aquaculture from the economic side and to know the factors

that affect the income of farmers from the institutional side. The data used in this

study is secondary data obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS),

which is the result of Household Income Survey 2013. The analysis method used

is multiple linear regression analysis and binary logistic regression analysis.

The results obtained from this research are: (1) Farmers do not rely on

their income in any of the agricultural sub-sectors, but also integrate various

agricultural sub-sectors and agricultural sectors with other sectors outside the

agricultural sector to increase their income. (2) Farmers' income in food crop sub-

sector is influenced by production value, seed cost and fertilizer cost influence. (3)

The income of farmers in the horticulture, plantation and animal husbandry sub-

sectors is influenced by the production value, the cost of fertilizer and the wage of

workers. (4) Farmers' income in the aquaculture subsector is influenced by

production value, seed / seed cost, feed and medicine cost, wage cost of workers,

fishery service cost and other cost. (5) Farmers' income in the capture fisheries

sub-sector is influenced by the production value, fuel cost, wage cost of workers,

other fishing costs, and the cost of fishing services. (6) Farmers' earnings from the

institutional side are influenced by aid / subsidies / grants, counseling, cooperative

membership, utilization of cooperative facilities, ease of sale of products,

financing sources and interactions between grants / subsidies / grants with

membership in farmer groups.

Keywords: farmer income, multiple linear regression analysis, binary logistic

regression analysis

x

RINGKASAN

Sektor pertanian mampu menyumbang nilai tambah sebesar 14,92 persen,

yang merupakan penyumbang terbesar kedua di Provinsi Bali setelah sektor

penyediaan akomodasi yang mampu menyumbang 22,82 persen terhadap nilai

tambah Provinsi Bali pada tahun 2016. Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub

sektor seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan

dan perikanan. Selama lima tahun terakhir sub sektor peternakan, perikanan dan

tanaman pangan mendominasi pembentukan nilai tambah sektor pertanian di

Provinsi Bali.

Secara makro tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap perkonomian

Provinsi Bali juga didukung oleh tingginya tingkat kesejahteraan petani Provinsi

Bali yang direpresentasikan melalui indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Semakin

tinggi NTP mengindikasikan tingkat kesejahteraan petani yang semakin tinggi

pula. Selama lima tahun terakhir NTP Provinsi Bali bernilai lebih besar dari 100

yang mengindikasikan bahwa petani di Provinsi Bali dapat dikatakan cukup

sejahtera. NTP per sub sektor juga mengindikasikan hal serupa kecuali untuk sub

sektor tanaman pangan yang NTP nya bernilai kurang dari 100. Fakta ini

menginformasikan bahwa secara umum petani sub sektor tanaman pangan di

Provinsi Bali belum sejahtera.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh rumah tangga tani

di Provinsi Bali mengusahakan lebih dari satu sub sektor pertanian, bahkan juga

mengintegrasikan usaha di sektor pertanian dengan usaha di luar sektor pertanian.

xi

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani, karena setelah diteliti

lebih lanjut penghasilan yang diperoleh oleh petani dari usaha di masing-masing

sub sektor pertanian relatif rendah dan petani tidak mungkin hanya mengandalkan

penghasilan yang diperoleh dari usaha di masing-masing sub sektor pertanian

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam penelitian ini diketahui bahwa semakin

rendah tingkat pendapatan yang diterima dari suatu sub sektor pertanian maka

akan semakin banyak sub sektor/sektor usaha yang dilakukan oleh petani untuk

meningkatkan penghasilannya. Fakta lain yang juga diperoleh dalam penelitian ini

adalah tidak seluruh rumah tangga tani mengandalkan sumber penghasilan

utamanya dari sub sektor pertanian yang digelutinya, bahkan ada diantaranya yang

justru memperoleh penghasilan terbesar dari sektor non pertanian.

Dari berbagai fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa diperlukan upaya

yang lebih keras dalam meningkatkan penghasilan petani. Salah satunya melalui

integrasi antar sub sektor pertanian maupun integrasi antara pertanian dan non

pertanian. Upaya ini akan semakin signifikan berdampak dalam peningkatan

pendapatan petani jika pendapatan dimasing-masing sub sektor dapat ditingkatkan

secara optimal dengan meperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

pendapatan petani di masing-masing sub sektor. Dalam penelitian ini juga juga

disimpulkan beberapa hal penting yaitu: (a). Faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan petani di subsektor tanaman pangan dari sisi ekonomi adalah nilai

produksi, biaya benih dan biaya pupuk, (b) Faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan petani di subsektor hortikultura dari sisi ekonomi adalah nilai

produksi, biaya benih, biaya pupuk dan upah pekerja, (c) Faktor-faktor yang

xii

mempengaruhi pendapatan petani di subsektor perkebunan dari sisi ekonomi

adalah nilai produksi, biaya pupuk dan upah pekerja, (d) Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani di subsektor peternakan dari sisi ekonomi

adalah nilai produksi, biaya pupuk dan upah pekerja, (e) Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani di subsektor perikanan budidaya dari sisi

ekonomi adalah nilai produksi, biaya benih/bibit, biaya pakan dan obat, biaya

upah pekerja, biaya jasa perikanan dan biaya lainnya, (f) Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani di subsektor perikanan tangkap dari sisi

ekonomi adalah nilai produksi, biaya bahan bakar, biaya upah pekerja, biaya

penangkapan lainnya, dan biaya jasa penangkapan ikan, (g) Faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani dari sisi kelembagaan adalah

bantuan/subsidi/hibah, penyuluhan, keanggotaan koperasi, pemanfaatan fasilitas

koperasi, kemudahan penjualan hasil produksi, sumber pembiayaan dan interaksi

antara bantuan/subsidi/hibah dengan keanggotaan dalam kelompok petani.

Kata kunci: pendapatan petani, analisis regresi linier berganda, analisis regresi

logistik biner.

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PRASYARAT GELAR .................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...................................................... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ....................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... vi

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................. viii

ABSTRACT ........................................................................................... ix

RINGKASAN ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ....................................................... 8

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pertanian dan Pembangunan Ekonomi ....................... 10

2.2. Kesejahteraan Petani .................................................. 12

2.3. Nilai Tukar Petani ........................................................ 15

2.4. Pendapatan Petani ........................................................ 16

2.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Petani ............................................................................ 18

xiv

2.6. Penelitian Sebelumnya ................................................. 22

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Berfikir ....................................................... 25

3.2. Kerangka Konsep ....................................................... 28

3.3. Hipotesis ....................................................................... 33

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian ................................................. 35

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................... 35

4.3. Ruang Lingkup Penelitian .......................................... 36

4.4. Penentuan Sumber Data .............................................. 36

4.5. Identifikasi Variabel Penelitian .................................... 36

4.6. Definisi Operasional Variabel ...................................... 38

4.7. Instrumen Penelitian ..................................................... 45

4.8. Analisis Data ................................................................ 46

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Deskriptif ........................................................ 55

5.1.1. Subsektor Tanaman Pangan ............................. 55

5.1.2. Subsektor Hortikultura ..................................... 61

5.1.3. Subsektor Perkebunan ...................................... 67

5.1.4. Subsektor Peternakan ....................................... 73

5.1.5. Subsektor Perikanan Tangkap .......................... 79

5.1.6. Subsektor Perikanan Budidaya ......................... 84

5.2. Analisis Inferens ........................................................... 88

5.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Rumah Tangga Pertanian Subsektor Tanaman

Pangan dari Sisi Ekonomi ................................ 88

5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Rumah Tangga Pertanian Subsektor Hortikultura

dari Sisi Ekonomi ............................................. 93

xv

5.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Rumah Tangga Pertanian Subsektor Perkebunan

dari Sisi Ekonomi ............................................. 97

5.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Rumah Tangga Pertanian Subsektor Peternakan

dari Sisi Ekonomi ............................................. 100

5.2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Rumah Tangga Pertanian Subsektor Perikanan

Budidaya dari Sisi Ekonomi ............................. 104

5.2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Rumah Tangga Pertanian Subsektor Perikanan

Tangkap dari Sisi Ekonomi .............................. 107

5.2.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Rumah Tangga Pertanian Secara Umum dari

Sisi Kelembagaan ............................................. 110

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan .................................................................. 118

6.2. Saran ............................................................................. 119

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 121

LAMPIRAN ....................................................................................... 125

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Sektor

Pertanian Provinsi Bali Tahun 2010-2015 ........................................... 4

4.1. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................... 37

4.2. Uji Statistik Durbin-Watson ................................................................ 48

5.1. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Komoditi Tanaman Pangan

Yang Diusahakan ................................................................................ 55

5.2. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Pangan Menurut Jumlah

Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan ................................. 56

5.3. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Pangan Menurut Sumber

Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ........................... 58

5.4. Karakteristik Rumah Tangga Petani Tanaman Pangan ....................... 60

5.5. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Pertanian Tanaman

Pangan ................................................................................................. 61

5.6. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Komoditi Tanaman

Hortikultura Yang Diusahakan ........................................................... 62

5.7. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Hortikultura Menurut

Jumlah Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan .................... 63

5.8. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Hortikultura Menurut

Sumber Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ............. 65

5.9. Karakteristik Rumah Tangga Petani Tanaman Hortikultura ............... 66

5.10. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Pertanian Tanaman

Hortikultura ......................................................................................... 67

5.11. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Komoditi Tanaman

Perkebunan Yang Diusahakan ............................................................ 68

5.12. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Perkebunan Menurut

Jumlah Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan ..................... 69

5.13. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Perkebunan Menurut

Sumber Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ............. 70

xvii

5.14. Karakteristik Rumah Tangga Petani Tanaman Perkebunan ................ 72

5.15. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Pertanian Tanaman

Perkebunan .......................................................................................... 73

5.16. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Komoditi Peternakan Yang

Diusahakan .......................................................................................... 73

5.17. Jumlah Rumah Tangga Petani Peternak Menurut Jumlah Sumber

Pendapatan dan Kelompok Pendapatan .............................................. 74

5.18. Jumlah Rumah Tangga Petani Peternak Menurut Sumber

Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ........................... 76

5.19. Karakteristik Rumah Tangga Petani Usaha Peternakan ...................... 78

5.20. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Peternakan .......................... 79

5.21. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Jumlah

Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan ................................. 80

5.22. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Sumber

Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ........................... 81

5.23. Karakteristik Rumah Tangga Petani Usaha Perikanan Tangkap ......... 83

5.24. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Perikanan Tangkap ............ 84

5.25. Jumlah Rumah Tangga Petani Sub Sektor Perikanan Budidaya

Menurut Jumlah Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan ...... 85

5.26. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Menurut Sumber

Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ............................ 86

5.27. Karakteristik Rumah Tangga Petani Usaha Perikanan Budidaya ....... 87

5.28. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Perikanan Budidaya ........... 88

5.29. Variables in the Equation Output Analisis Regresi Logistik .............. 115

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali

Tahun 2015 ........................................................................................... 2

1.2. Share PDRB dan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Provinsi Bali .......... 3

1.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Bali, 2011-2016 ............. 5

1.4. Perkembangan Nilai Tukar Petani Menurut Sub Sektor Provinsi Bali,

2011-2016 (BPS Provinsi Bali, 2016) ................................................. 6

3.1 Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................... 27

3.2 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor

Tanaman Pangan ................................................................................. 28

3.3 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor

Hortikultura ......................................................................................... 29

3.4 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor

Perkebunan .......................................................................................... 29

3.5 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor

Peternakan ........................................................................................... 30

3.6 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor

Perikanan Tangkap .............................................................................. 31

3.7 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor

Perikanan Budidaya ............................................................................. 31

3.8 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Dari Sisi

Kelembagaan ....................................................................................... 33

4.1 Perbandingan Antara Model regresi Linier dan Regresi Logistik ....... 51

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam

Menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Rumah Tangga Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dari

Sisi Ekonomi ........................................................................................... 125

2. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga

Pertanian Subsektor Hortikultura dari Sisi Ekonomi ............................. 129

3. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga

Pertanian Subsektor Perkebunan dari Sisi Ekonomi .............................. 133

4. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga

Pertanian Subsektor Peternakan dari Sisi Ekonomi ............................... 137

5. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga

Pertanian Subsektor Budidaya Ikan dari Sisi Ekonomi ......................... 141

6. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga

Pertanian Subsektor Penangkapan Ikan dari Sisi Ekonomi ................... 145

7. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal

Regresi Linier Berganda Subsektor Tanaman Pangan ........................... 149

8. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal

Regresi Linier Berganda Subsektor Hortikultura ................................... 159

9. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal

Regresi Linier Berganda Subsektor Perkebunan ................................... 151

10. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal

Regresi Linier Berganda Subsektor Peternakan ..................................... 152

xx

11. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal

Regresi Linier Berganda Subsektor Budidaya Ikan ............................... 153

12. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal

Regresi Linier Berganda Subsektor Penangkapan Ikan ......................... 154

13. Hasil Output Analisis Regresi Logistik dalam Menentukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga

Pertanian Secara Umum dari Sisi Kelembagaan .................................... 155

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia, Provinsi Bali awalnya

merupakan wilayah agraris yang sangat kental dengan nuansa pertanian. Kegiatan

pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari berbagai sendi kehidupan

masyarakat Bali. Pertanian tidak hanya memberi arti bagi kehidupan ekonomi

namun juga mewarnai kehidupan sosial budaya masyarakat. Konsep Tri Hita

Karana yang dianut oleh masyarakat Bali mengajarkan untuk selalu menjaga

hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia serta

alam dan lingkungannya. Keunikan budaya masyarakat Bali ternyata menciptakan

daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara

untuk mengenalnya secara lebih dekat. Selain keindahan alamnya keunikan

budaya agraris masyarakat Bali inilah yang menjadi faktor utama penarik

kedatangan wisatawan ke Bali. Seiring dengan berjalannya waktu dan pergerakan

roda pembangunan, saat ini Provinsi Bali lebih dikenal sebagai salah satu

destinasi wisata paling populer di dunia.

Perkembangan industri pariwisata yang sangat pesat di Provinsi Bali

menjadikan pariwisata sebagai penopang utama struktur perekonomian Bali.

Industri pariwisata mampu menyumbangkan porsi terbesar dalam pembentukan

nilai tambah di Provinsi Bali. Pada tahun 2015, kontribusi kategori perdagangan,

transportasi, penyediaan akomodasi dan makan minum yang merupakan motor

penggerak industri pariwisata mencapai 40,40 persen dari total Produk Domestik

2

Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa

predikat Bali sebagai salah satu wilayah agraris mulai luntur. Hal ini dapat dilihat

pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali

Tahun 2015 (BPS Provinsi Bali, 2016)

Data empiris menunjukkan bahwa berdasarkan proporsi tenaga kerja yang

terserap, pertanian tidak lagi menjadi sektor yang dominan. Hingga tahun 2010,

pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbesar. Namun tiga tahun terakhir

terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan di sektor ini.

Perkembangan pariwisata di Bali telah menyebabkan distribusi tenaga kerja tidak

lagi terkonsentrasi di sektor pertanian melainkan bergerak ke sektor non pertanian

terutama yang terkait dengan industri pariwisata.

3

Gambar 1.2

Share PDRB dan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Provinsi Bali, 2003-2013

(BPSProvinsi Bali, 2016)

Kontribusi pertanian terhadap pembentukan nilai tambah juga

menunjukkan kecenderungan penurunan dari waktu ke waktu. Meskipun secara

nominal mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut jauh lebih rendah

dibandingkan dengan kategori lainnya. Penurunan kemampuan pertanian dalam

pembentukan nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja hendaknya perlu

mendapat perhatian yang cukup serius, mengingat pertanian merupakan sektor

yang sebenarnya cukup handal dalam perekonomian suatu wilayah karena tidak

terlalu terpengaruh oleh kondisi eksternal. Sangat berbeda dengan pariwisata yang

meskipun menjadi andalan dalam pembentukan nilai tambah maupun penyerapan

tenaga kerja namun sangat tergantung oleh kondisi eksternal. Berbagai masalah

perekonomian global maupun isu-isu terkini akan langsung berpengaruh terhadap

sektor pariwisata. Hal ini sudah terbukti pada saat terjadi kasus Bom Bali I dan

Bom Bali II yang telah memporakporandakan pariwisata Bali. Pada saat itu sektor

4

pertanian merupakan satu-satunya sektor yang mampu memberikan pertumbuhan

positif dikala sektor yang lainnya terpuruk. Perkembangan kontribusi sektor

pertanian dalam pembentukan nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja dapat

dilihat pada Gambar 1.2.

Sektor pertanian terdiri atas beberapa sub sektor, yaitu pertanian tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Data

empiris menunjukkan bahwa sub sektor perikanan, peternakan dan tanaman

pangan memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah untuk

kategori pertanian. Data tersebut menunjukkan bahwa ketiga sub sektor tersebut

memiliki potensi yang cukup besar untuk terus dikembangkan di Provinsi Bali.

Perkembangan kontribusi masing-masing sub sektor pertanian terhadap

pembentukan nilai tambah Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1.

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian

Provinsi Bali Tahun 2010-2015

No Sub Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Tanaman Pangan 3,06 2,84 2,75 2,52 2,25 2,25

2 Hortikultura 2,25 2,24 2,03 1,95 1,89 2,25

3 Perkebunan 1,68 1,65 1,62 1,51 1,41 1,49

4 Peternakan 5,01 4,67 4,67 4,76 4,61 4,46

5 Kehutanan 0,24 0,23 0,22 0,22 0,21 0,22

6 Perikanan 4,92 4,60 4,41 4,25 4,27 4,26

Pertanian 17,17 16,23 15,70 15,22 14,64 14,92

Sumber: BPS Provinsi Bali, 2016

Berbicara tentang sektor pertanian, tentunya tidak hanya membicarakan

tentang kuantitas dan kualitas produksi, kemampuan dalam pembentukan nilai

tambah maupun kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja. Faktor kesejahteraan

petani juga harus ikut diperhatikan. Salah satu indikator yang sering digunakan

5

untuk mengukur dan menggambarkan kesejahteraan petani adalah Nilai Tukar

Petani (NTP). NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima

oleh petani terhadap indeks harga yang harus dibayar oleh petani. NTP juga

menggambarkan nilai tukar antara produk pertanian yang dihasilkan oleh petani

terhadap barang dan jasa yang diperlukan oleh petani untuk konsumsi rumah

tangganya maupun untuk biaya produksi produk pertanin. Semakin tinggi nilai

NTP maka semakin kuat daya beli petani dan semakin tinggi tingkat

kesejahteraannya.

Gambar 1.3

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Bali, 2011-2016

(BPS Provinsi Bali, 2016)

Selama lima tahun terakhir, nilai NTP Provinsi Bali selalu bernilai di atas

100. Hal ini mengindikasikan bahwa petani Bali mengalami surplus antara indeks

yang dibayar dibandingkan dengan indeks yang diterima. Jika diasumsikan

volume produksi sama, maka nilai NTP lebih besar dari 100 menunjukkan

kenaikan harga produk pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga barang

yang dikonsumsi oleh petani. Atau dengan kata lain para petani memiliki daya

beli yang relatif baik karena apa yang dihasilkan mampu melebihi apa yang

NTP = 100

6

dikeluarkan baik itu untuk konsumsi maupun produksi petani yang bersangkutan.

Perkembangan NTP Provinsi Bali selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada

Gambar 1.3.

Gambar 1.4

Perkembangan Nilai Tukar Petani Menurut Sub Sektor

Provinsi Bali, 2011-2016 (BPS Provinsi Bali, 2016)

Data BPS Provinsi Bali menunjukkan adanya perbedaan tingkat

kesejahteraan petani antar sub sektor pertanian. Selama tiga tahun terakhir dari

lima sub sektor pertanian, sub sektor pertanian tanaman pangan tercatat memiliki

rata-rata NTP kurang dari 100 sedangkan empat sub sektor lainnya memiliki rata-

rata NTP lebih dari 100. Hal ini mengindikasikan bahwa harga output yang

dihasilkan oleh sub sektor pertanian tanaman pangan belum mampu digunakan

NTP = 100

7

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun produksi petaninya sehingga dapat

disimpulkan bahwa petani sub sektor tanaman pangan belum cukup sejahtera.

Data empiris juga menunjukkan bahwa nilai indeks NTP untuk sub sektor

peternakan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan sub sektor lainnya.

Kemudian diikuti oleh sub sektor perikanan. Nilai NTP untuk kedua sub sektor ini

juga tidak terlalu berfluktuatif selama tiga tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan

bahwa kedua sub sektor ini sangat berpotensi untuk dikembangkan di Provinsi

Bali. Perkembangan nilai NTP antar sub sektor pertanian dalam dilihat pada

Gambar 1.4.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub

sektor tanaman pangan dari sisi ekonomi.

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub

sektor hortikultura dari sisi ekonomi.

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub

sektor perkebunan dari sisi ekonomi.

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub

sektor peternakan dari sisi ekonomi.

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub

sektor perikanan tangkap dari sisi ekonomi.

8

6. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub

sektor perikanan budidaya dari sisi ekonomi.

7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani dari sisi

kelembagaan.

1.3. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka

yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani

di sub sektor tanaman pangan dari sisi ekonomi.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani

di sub sektor hortikultura dari sisi ekonomi.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani

di sub sektor perkebunan dari sisi ekonomi.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani

di sub sektor peternakan dari sisi ekonomi.

5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani

di sub sektor perikanan tangkap dari sisi ekonomi.

6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani

di sub sektor perikanan budidaya dari sisi ekonomi.

7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani

dari sisi kelembagaan.

9

1.4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan petani di sub sektor pertanian tanaman pangan,

peternakan, perikanan, hortikultura dan perkebunan dari sisi ekonomi

maupun dari sisi kelembagaan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang potret kondisi pertanian

di masing-masing sub sektor dan faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan petani di masing-masing sub sektor sehingga dapat

dirumuskan upaya dan kebijakan yang tepat dalam meningkatkan

kesejahteraan petani sesuai dengan karakteristik masing-masing sub sektor

sebagai bagian integral pembangunan ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat termasuk petani.