Riwayat Hidup Ken Arok
-
Upload
gandhi-mardiansyah -
Category
Education
-
view
293 -
download
5
Transcript of Riwayat Hidup Ken Arok
Riwayat HidupKen AROK
oleh KELOMPOK 3
Perkenalkan
Ega Chessa Alia
6
Gandhi Mardiansyah 10
Tsaabitah Rizqilla Anwar
35
Nerissa Chrisanty
23
Naufal Baihaqi Lascha
22
Siapa itu Ken Arok?
Ken Arok / Ken Anghrok (lahir di Jawa Timur tahun 1182, wafat tahun 1227/1247) merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Tumapel, yang pada akhirnya berubah menjadi Singasari. Ia memerintah dari 1222 sampai 1227/1247.
Kelahiran
Masa Kecil
Alkisah, Ken Arok atau Ken Anghrok lahir di
Jawa Timur pada tahun 1182. Ia merupakan putra dari Gajah Para dan Ken
Endok. Saat Ken Arok masih dalam kandungan, Gajah
Para wafat. Sepeninggal Gajah Para, Ken Endok dijadikan
selir oleh Raja Kediri. Pada saat lahir, bayi Ken Arok dibuang oleh
ibunya di sebuah pemakaman.
Asal Usul
Bayi Ken Arok ditemukan dan diasuh oleh
Lembong, seorang pencuri.
Ken Arok pun tumbuh sebagai berandalan yang pandai mencuri dan berjudi, sehingga membebani Lembong dengan banyak hutang.
Ia pun diusir oleh Lembong.
Salah Asuhan
Dalam perjalanan, bertemulah ia dengan Bango Samparan, seorang penjudi. Bango Samparan menganggap Ken Arok sebagai pembawa keberuntungan sehingga ia mengasuhnya.
Namun, Ken Arok tidak betah jadi anak angkat Genukbuntu (istri Bango Samparan).
Lalu, ia bersahabat dengan Tita, anak Kepala Desa Siganggeng. Mereka berdua menjadi pasangan perampok paling ditakuti di Kadiri.
Pertemuan Suci
Berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan, Lohgawe yakin kalau Ken Arok lah orang yang ia cari.
Suatu hari, Ken Arok bertemu dengan Resi Lohgawe dari India. Ia sedang berusaha mencari titisan Dewa Wisnu di Tanah Jawa
Masa Dewasa
Perebutan Tahta
Atas bantuan Lohgawe, Ken
Arok diterima oleh Tunggul Ametung sebagai pengawal.
Tunggul Ametung merupakan seorang akuwu dari Tumapel. Tumapel sendiri merupakan daerah setingkat kecamatan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kadiri.
Bekerja di Tumapel
Ken Arok tertarik pada Ken
Dedes, istri dari Tunggul Ametung yang amat cantik.
Ia juga memikirkan ramalan Lohgawe bahwa Ken Dedes akan menurunkan raja-raja Tanah Jawa.
Ken Arok berusaha untuk memperistri Ken Dedes walaupun ia tidak direstui oleh Lohgawe.
Awal Perselisihan
Ken Arok berniat untuk
membunuh Tunggul Ametung yang sakti dan ia pun butuh keris yang sakti pula.
Ia pun dikenalkan oleh Bango Samparan pada Mpu Gandring, seorang pembuat keris sakti dari Lulumbang.
Mpu Gandring berkata bahwa ia mampu membuat keris tersebut dalam setahun.
Bertemu Mpu Gandring
5 bulan kemudian, kesabaran Ken
Arok sirna. Ia mendatangi Mpu Gandring untuk meminta pesanannya. Mpu Gandring. Mpu Gandring menolak permintaan tersebut.
Ken Arok merebut keris itu dan menusuk Mpu Gandring hingga tewas.
Dalam sekaratnya, Mpu Gandring bersumpah bahwa keris itu akan membunuh 7 orang, termasuk Ken Arok sendiri.
Sumpah Mpu Gandring
Kembali ke Tumapel, Ken Arok mulai
menjalankan rencananya untuk membunuh Tunggul Ametung.
Mula-mula, ia meminjamkan kerisnya kepada Kebo Hijo, kawan sesama pengawal.
Kebo Hijo yang senang dan bangga memamerkan keris tersebut, sehingga orang-orang berpikir kalau keris tersebut milik Kebo Hijo
Tipuan Ken Arok
Malam berikutnya, Ken Arok
mencuri keris pusaka dari Kebo Hijo yang sedang mabuk arak.
Lalu, ia menyusup ke kamar Tunggul Ametung dan menusuknya di atas ranjang hingga tewas.
Ken Dedes menyaksikan hal itu. Namun, ia luluh dalam rayuan Ken Arok karena cintanya pada Tunggul Ametung hanya berdasarkan keterpaksaan.
Rencana Utama
Esok harinya, Kebo Hijo
dihukum mati karena keris yang orang pikir miliknya menancap pada tubuh Tunggul Ametung
Ken Arok pun mengangkat dirinya sebagai Akuwu Tumapel dan menikahi Ken Dedes yang sedang mengandung anak Tunggul Ametung.
Diangkatnya Ken Arok
Masa Kepemimpina
n
Kematian
Pada tahun 1222, terjadi perselisihan antara Raja
Kadiri, Kertajaya dengan kaum brahmana. Kaum brahmana pindah ke Tumapel dan meminta
perlindungan Ken Arok yang akan melakukan pemberontakan terhadap Kadiri.
Setelah mendapat dukungan, Ken Arok menyatakan bahwa Tumapel merupakan kerajaan yang merdeka, bebas dari Kerajaan Kadiri.
Sebagai raja pertama, ia pun mendapat gelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi.
Perselisihan di Kadiri
Mendengar celoteh itu, Ken Arok memakai gelar Bhatara Siwa dan mempersiapkan diri berperang melawan Kadiri.
“Hahaha, apa Ken Arok berpikir kalau aku takut padanya? Huh, aku hanya mungkin dikalahkan oleh Bhatara Siwa”
Perang Ganter
Perang antara Kerajaan Tumapel dan Kerajaan Kadiri terjadi di dekat Desa Ganter.
Pihak Kadiri kalah, Kertajaya diberitakan naik ke alam dewa atau wafat.
Silsilah Awal Keluarga
KEN UMANG
KEN AROK
KEN DEDES
TUNGGUL AMETUNG
TOHJAYAANUSAPATI
MAHISA WONGATELENG
DEWI RIMBU
AGHNIBAYAPANJI
SAPRANG
PANJI SUDATU
DEWI RAMBITUAN
WERGOLA
Setelah menjadikan Kadiri sebagai wilayah
bawahan Tumapel, Ken Arok menunjuk Parameswara menjadi pemimpin Kadiri.
Parameswara dipercayai sebagai Mahisa Wongateleng, putra tertua Ken Arok dan Ken Dedes.
Hal ini membuat Anusapati, putra Ken Dedes dari Tunggul Ametung merasa cemburu.
Penunjukan Parameswara
Kecurigaan Anusapati
Anusapati merasa heran dengan sikap Ken Arok yang menganaktirikan dirinya.
Ia pun mendesak Ken Dedes untuk berterus terang.
“Ibu, katakan yang sebenarnya, apakah aku anak Ken Arok atau bukan?”
“Sebenarnya…, kamu memang bukan anak Ken Arok. Kamu adalah anak Tunggul Ametung yang tewas dibunuh oleh Ken Arok.”
Anusapati yang marah besar merebut keris
Mpu Gandring yang selama ini disimpan oleh Ken Dedes.
Ia meminta Ki Pangalasan untuk membunuh Ken Arok.
Pada saat jamuan makan sore, Ken Arok tewas ditusuk dari belakang.
Anusapati sendiri membunuh Ki Pangalasan untuk menghilangkan jejak
Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1247 (Pararaton)
Kematian Ken Arok
Ken Arok merupakan pendiri dari Dinasti
Rajasa yang menurunkan raja-raja di Tanah Jawa.
Hampir semua kerajaan di Jawa merupakan keturunan Dinasti Rajasa, seperti Majapahit, Kesultananan Demak, Pajang, dan Mataram.
Kesultanan-kesultanan di Jawa Tengah saat ini pun merupakan bagian dari keturunan Dinasti Rajasa.
Keturunan Ken Arok
Terima Kasih