Riset Festival Tabot Bengkulu

11
 TABOT SEBAGAI WISATA BENGKULU  Tidak ada catatan tertulis seja k bila up acar a Ta bot mula dikenali di Beng kulu. Namun, didu ga kuat tr adisi yang berang kat dari up acara berkabung para penganut fahaman Syiah ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborought (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggeris dari Madras dan Benggala di bahagian selatan India yang kebetulan merupakan penganut Islam Syiah. Para pekerja yang merasa serupa dan secocok dengan tatahidup masyarakat Be ng ku lu , di pi mp in ol eh Imam Se ng go lo atau Sy ei kh Bu rh an ud di n, memutuskan tinggal dan mendirikan pemukiman baru yang disebut Berkas, sekarang dikenali dengan nama Kelurahan Tengah Padang. Tradisi yan g dibawa dari Madras dan Bengali diwariskan kepada keturunan mereka yang telah berasimilasi dengan masya rakat Ben gkulu asli dan men gh asilkan keturunan yang dikenali dengan sebutan orang-orang Sipai  Tra disi berkabung yang dibawa dar i negara asalnya tersebut mengalami asimilasi dan akulturasi dengan budaya setempat, dan kemudian diwariskan dan dilemba gak an menj adi apa yang kemudia n dik enali den gan sebutan upacara Tabot. Upacara Tabot ini semakin meluas dari Bengkulu ke Painan, Padan g, Par iaman, Mani nja u, Pidie, Banda Aceh, Meuleboh dan Sin gkil. Namun dalam perkembangannya, kegiatan Tabot telah banyak menghilang di banyak tempat. Hingga pada akhirnya hanya terdapat di dua tempat, iaitu di Bengkulu dengan nama Tabot dan di Pariaman Sumbar (masuk sekitar ta hu n 1831 ) de ng an sebu tan Tab ui k. Ke du an ya sama, namun cara pelaksanaannya agak berbeza. Pada awalnya upacara Tabo t (Tabuik) digunakan oleh orang-orang Syiah untuk mengenang kematian Saidina Husein bin Ali bin Abi Thalib, namun seja k ora ng-o rang Sipai beb as dar i peng aruh fahama n Syi ah Musl im dan ramai dari mereka berpindah kepada fahaman Sunni Muslim , upacara ini dilakukan hanyalah sebagai suatu kewajipan keluarga, yakni bagi memenuhi

Transcript of Riset Festival Tabot Bengkulu

Page 1: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 1/11

TABOT SEBAGAI WISATA BENGKULU

  Tidak ada catatan tertulis sejak bila upacara Tabot mula dikenali di

Bengkulu. Namun, diduga kuat tradisi yang berangkat dari upacara

berkabung para penganut fahaman Syiah ini dibawa oleh para tukang yang

membangun Benteng Marlborought (1718-1719) di Bengkulu. Para tukang

bangunan tersebut, didatangkan oleh Inggeris dari Madras dan Benggala di

bahagian selatan India yang kebetulan merupakan penganut Islam Syiah.

Para pekerja yang merasa serupa dan secocok dengan tatahidup masyarakat

Bengkulu, dipimpin oleh Imam Senggolo atau Syeikh Burhanuddin,

memutuskan tinggal dan mendirikan pemukiman baru yang disebut Berkas,

sekarang dikenali dengan nama Kelurahan Tengah Padang. Tradisi yang

dibawa dari Madras dan Bengali diwariskan kepada keturunan mereka yang

telah berasimilasi dengan masyarakat Bengkulu asli dan menghasilkan

keturunan yang dikenali dengan sebutan orang-orang Sipai

  Tradisi berkabung yang dibawa dari negara asalnya tersebut mengalami

asimilasi dan akulturasi dengan budaya setempat, dan kemudian diwariskan

dan dilembagakan menjadi apa yang kemudian dikenali dengan sebutan

upacara Tabot. Upacara Tabot ini semakin meluas dari Bengkulu ke Painan,

Padang, Pariaman, Maninjau, Pidie, Banda Aceh, Meuleboh dan Singkil.

Namun dalam perkembangannya, kegiatan Tabot telah banyak menghilang

di banyak tempat. Hingga pada akhirnya hanya terdapat di dua tempat, iaitu

di Bengkulu dengan nama Tabot dan di Pariaman Sumbar (masuk sekitar

tahun 1831) dengan sebutan Tabuik. Keduanya sama, namun cara

pelaksanaannya agak berbeza.

Pada awalnya upacara Tabot (Tabuik) digunakan oleh orang-orang Syiah

untuk mengenang kematian Saidina Husein bin Ali bin Abi Thalib, namun

sejak orang-orang Sipai bebas dari pengaruh fahaman Syiah Muslim dan

ramai dari mereka berpindah kepada fahaman Sunni Muslim , upacara ini

dilakukan hanyalah sebagai suatu kewajipan keluarga, yakni bagi memenuhi

Page 2: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 2/11

wasiat leluhur keturunan mereka. Kebelakangan ini, sejak sedekat terakhir,

selain melaksanakan wasiat leluhur, upacara ini juga turut mengundang

penyertaan dari masyarakat Sipai dalam pembinaan dan pengembangan

budaya daerah Bengkulu setempat.

Perayaan Tabot pada mulanya dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang

India asal Siphoy yang datang bersama datangnya tentara Inggris ke

Bengkulu tahun 1685. Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali

India bagian selatan, bersama-sama bangsa Inggris semasa pendudukannya

di Bengkulu. Salah satu pendatang tersebut adalah Ulama Syiah bernama

Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam

Senggolo.

Beliau lah yang pertama kali memperkenalkan upacara Tabot kepada

masyarakat Bengkulu yang berada di sekitar Benteng Marlborough pada saat

itu. Upacara ini selanjutnya diwariskan kepada anak cucu keturunannya yang

kemudian diantaranya ada yang berasimilasi dengan orang Bengkulu.

Upacara tradisional yang dinamakan dengan "Tabot" dan sering juga

diucapkan dengan nama "Tabut", di lain dareah yaitu Sumatera Barat

dikenal dengan nama "Tabui" adalah merupakan upacara berkabung KaumSyi'ah. Karena upacara ini sudah cukup lama tumbuh dan berkembang di

sebagian masyarakat Kota Bengkulu, maka akhirnya dipandang sebagai

upacara tradisional orang Bengkulu. Baik dari kalangan kaum Sipai maupun

oleh seluruh masyarakat Melayu Bengkulu. Dengan demikian jadilah Upacara

 Tabot sebagai Upacara Tradisional dari suku Melayu Bengkulu.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, nama "Tabut" berasal dari kata Arab

yaitu Tabut, yang secara harfiah berarti Kotak Kayu atau Peti yang berisikan Taurat. Konon menurut kepercayaan kaum Bani Israil pada waktu itu bahwa

bila Tabut ini muncul dan berada di tangan pemimpin mereka, akan

mendatangkan kebaikan bagi mereka. Namun sebaliknya bila Tabut tersebut

hilang maka akan dapat mendatangkan malapeta bagi mereka.

Page 3: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 3/11

Di Bengkulu sendiri, upacara Tabot ini merupakan upacara hari berkabung

atas gugurnya Syaid Agung Husien bin Ali bin Abi Thalib, salah seorang cucu

Nabi Muhammad SAW. Inti dari upacara tersebut adalah mengenang usaha

dan upaya para pemimpin Syi'ah dan kaumnya yang berupaya

mengumpulkan bagian-bagian dari jenazah Husien. Setelah semua bagian

tubuhnya terkumpul kemudian diarak dan dimakamkan di Padang Karbala.

Seluruh upacara berlangsung selama 10 hari, yaitu dari tanggal 01 sampai

dengan 10 Muharram. Adapun tahapan dari upacara Tabot tersebut adalah

sebagai berikut : Mengambil Tanah, Duduk Penja, Menjara, Meradai, Arak

Penja, Arak Serban, Gam (masa tenang/berkabung) dan Arak Gedang serta

 Tabot terbuang.

Belakangan ini, banyak kritikan dari berbagai elemen masyarakat terhadap

pelaksanaan upacara Tabot. Satu hal yang paling mendasar dari semua

kritikan tersebut adalah berubahnya fungsi upacara Tabot dari ritual

bernuansa keagamaan menjadi sekadar festival kebudayaan belaka. Ini

nampaknya disebabkan oleh kenyataan bahwa yang melaksanakan upacara

 Tabot adalah orang-orang bukan Syiah. Hilangnya nilai-nilai sakraliti upacara

 Tabot semakin diperparah dengan munculnya Tabot pembangunan (Upacara

 Tabot yang dimodenkan).

PERALATAN-PERALATAN UPACARA TABOT

Untuk melaksanakan upacara Tabot, ada beberapa peralatan yang harus

dipersiapkan, diantaranya adalah:

• Pembuatan Tabot 

Kelengkapan alat untuk membuat Tabot antara lain: bambu, rotan, kertaskarton, kertas mar-mar, kertas grip, tali, pisau ukir, alat-alat gambar, lampu

senter, lampu hias, bunga kertas, bunga plastik dan sebagainya. Jumlah

pembiayaan yang diperuntukkan untuk membuat Tabot adalah sekitar 5-15

 Juta rupiah.

Page 4: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 4/11

• Kenduri dan Sesaji 

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kenduri dan sesaji antara lain:

beras ketan, pisang emas, tebu, jahe, dadih, gula aren, gula pasir, kelapa,

ayam, daging, bumbu masak, kemenyan dan lain-lain.

• Perlengkapan Muzik Tabot 

Alat-alat muzik yang biasanya digunakan dalam upacara tabot adalah dol

dan tessa. Dol terbuat dari kayu tengahnya dilubangi dan kemudian ditutup

dengan menggunakan kulit lembu. Dol berbentuk seperti beduk. Garis

tengahnya sekitar 70 – 125 cm, dan alat pemukulnya berdiameter 5 cm dan

panjangnya 30 cm. Cara menggunakannya dengan cara dipukul-pukul.

Sedangkan Tessa berbentuk seperti rebana, terbuat dari tembaga, besi plat

atau aluminium, dan juga bisa dari kuali yang permukaannya ditutup degan

kulit kambing yang telah dikeringkan.

• Kelengkapan lainnya

Perlengkapan-perlengkapan lain yang harus dipersiapkan pada setiap unit

 Tabot adalah: Bendera merah putih ukuran rumah tangga berikut tiangnya,

bendera panji-panji berwarna hijau atau biru yang ukurannnya lebih besardari bendera merah-putih, bendera putih yang ukurannnya sama dengan

panil (beserta tiangnya), tombak bermata ganda diujungnya digantung,

duplikat pedang zufikar (pedang Rasulullah) dengan ukuran mini.

PROSESI RITUAL TABOT

Upacara Tabot di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Aspekritual hanya boleh dilakukan oleh Keluarga Keturunan Tabot yang dipimpin

oleh sesepuh keturunannya langsung, serta memiliki ketentuan ketentuan

khusus dan norma-norma yang harus ditaati oleh mereka. Sedangkan acara

yang mengandung aspek non ritual dapat diikuti oleh siapa saja.

Page 5: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 5/11

Upacara Tabot yang dilaksankan setiap tahun oleh Keluarga Keturunan Tabot

merupakan prosesi ritual yang dimaknai sebagai simbol simbol perjuangan

dan untuk mengenang gugurnya cucu Nabi Muhammad yang bernama

Husien. Adapun tahapan prosesi ritual tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mengambil Tanah ( 01 - 04 Muharam)

Upacara ini berlangsung pada malam tanggal 01 Muharram, yaitu sekitar

pukul 22.00 Wib. Tanah yang diambil tersebut merupakan tanah yang

dianggap mengandung nilai magis.

Oleh sebab itu pengambilan tanah tersebut harus dilakukan pada lokasi

tertentu, yakni pada tempat yang dianggap keramat menurut mereka.

Lokasi tersebut hanya ada dua tempat di Kota Bengkulu, yaitu :

* Keramat Tapak Paderi, yang terletak di tepi laut berjarak sekita 100

meter ke arah utara dari Benteng Marlborough. Di sebuah ujung karang yang

lebih tinggi dari permukaan pantai, di sudut kanan Pelabuhan Lama.

* Keramat Anggut, yang terletak di pekuburan umum Pasar Tebek dekat

 Tugu Hamilton di sebelah Hotel Grage Horison Bengkulu.

Upacara ini diibaratkan sebagai tanda melakukan musyawarah dalam

menghadapi peperangan, Upacaranya dilengkapi dengan sesajen berupa

bubur merah putih, gula merah, sirih 7 subang, rokok 7 batang, air kopi

pahit, air serabot (jahe), air susu sapi murni, air cendana dan air selasih,

kemudian sesajen dido'akan dan ditinggalkan di lokasi pengambilan tanah.

Sesudah sesajen dido'akan, mengambil tanah dua kepal, sekepal diletakan di

Gerga (diibaratkan sebagai Benteng).

2. Duduk Penja ( 05 Muharam )

Page 6: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 6/11

Penja adalah benda yang berbentuk telapak tangan manusia lengkap

dengan jari jarinya, Oleh karena itu penja ini disebut juga jari jari. Dalam

setiap kelompok keturunan Tabot terdapat sepasang penja, yang terbuat

dari kuningan atau tembaga dan ada juga yang terbuat dari bahan perak.

Penja ini menurut keluarga Sipai adalah benda keramat yang dipercaya

mengandung kekuatan magis, oleh sebab itu maka harus di dirawat, dicuci

dengan air bunga dan air limau (jeruk) setiap tahunnya. Prosesi upacara

mencuci Penja ini disebut dengan "Duduk Penja".

Duduk Penja dilakukan di rumah seorang sesepuh keluarga Tabot, pimpinan

dari kelompok keluarga Tabot bersangkutan, waktunya pada tanggal 05

Muharam sore hari.

Penja (pending jari-jari), merupakan bentuk jari-jari tangan yang terbuat dari

tembaga/kuningan, kemudian disimpan di dalam bakul di tempat di dalam

rumah Keluarga Keturunan Tabot (KKT). Dengan diawali menurunkan Penja

untuk dicuci, dilengkapi dengan sesajen yang terdiri dari air serobat, air susu

murni, air kopi pahit, air cendana dan selasih, jeruk nipis, pisang emas dan

tebu serta nasi kebuli dan emping. Setelah cuci Penja tersebut, didudukan

diatas pelepah rembio yang ditutup dengan kelambu dan diletakkan di

dalam Gerga. Selama upacara tersebut diiringi dengan bunyi-bunyian Dol

(alat music berupa tamburin) dan Tassa.

3. Menjara ( 06 - 07 Muharam )

Menjara artinya mengandun (bahasa Bengkulu) atau berkunjung dengan

mendatangi kelompok keluarga yang lain untuk beruji Dol (lomba

membunyikan Dol). Dol merupakan sebuah alat musik tradisional

masyarakat melayu Bengkulu. Pada acara Tabot, menjara ini dilakukan dua

kali pada dua tempat, yaitu : pada tanggal 06 Muharram kelompok Tabot

Bangsal mendatangi kelompok Tabot Berkas dan pada tanggal 07 Muharram,

sebaliknya kelompok Tabot Berkas mendatangi kelompok Tabot Bangsal.

Page 7: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 7/11

Acara ini berlangsung dilapangan terbuka yang disiapkan oleh masing

masing kelompok dan dilakukan pada sekitar pukulu 20.00 Wib hingga pukul

23.00 Wib.

Upacara Menjara merupakan sebuah perjalanan panjang dimalam hari.Menjara atau beruji Dol ditamsilkan sebagai saat-saat terjadinya peperangan

antara Husien dan Kaum Yazid. Ritual menjara (saling menyerang) dilakukan

di lapangan terbuka dengan diiringi bunyian Dol dan Tassa yang bertalu-talu

pada malam hari sekitar pukul 20.00 s/d 24.00 Wib

4. Meradai ( 06 Muharam )

Acara meradai ini dilakukan pada tanggal 06 Muharam, pelaksanaan acara

ini disebut juga dengan Jola, yaitu sekelompok anak anak yang berusia

antara 10 s/d 12 tahun. Acara meradai ini dilakukan di dalam Kota Bengkulu,

yang waktunya dilaksanakan pada siang hari. Agar acara ini tidak terjadi

tumpang tindih terhadap sasaran, maka sebelumnya dilakukan kesepakatan

anatar pimpinan kelompok dimana lokasi untuk masing masing kelompok.

Selanjutnya sebelum para Jola turun ke lapangan menjalankan tugasnya,

mereka mendapatkan pengarahan dari pimpinan kelompok yang

menugaskannya. Di dalam menjalankan tugasnya para Jola harus mengikuti

aturan dan petunjuk yang telah ditetapkan.

5. Arak Penja

Arak Penja atau disebut juga Arak Jari jari, dilaksanakan pada malam ke

delapan dari bulan Muharram. Di mulai sekitar pukul 19.00 Wib hingga pukul

21.00 Wib dengan menempuh rute yang telah ditentukan bersama pada

  jalan jalan utama dalam Kota Bengkulu. Pada acara ini setiap kelompok

 Tabot akan mengirimkan regunya sekitar 10 15 orang, yang sebagian besar

terdiri dari anak anak dan remaja.

Acara ini dimulai dan berakhir di depan Rumah Kediaman Jabatan Gubernur

Bengkulu.

Page 8: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 8/11

6. Arak Serban

Arak Serban / Sorban berlangsung pada malam ke sembilan bulan Muharram

yang dimulai sekitar pukul 19.00 s/d 21.00 dengan star dan finish ditentukan

oleh Kelompok Keluarga Tabot bersama dengan Pemerintah daerah. Benda

yang diarak selain penja, ada juga Serban/Sorban putih diletakan pada Tabot

Coki (Tabot Kecil), dilengkapi dengan bendera/panji-panji berwarna putih dan

hijau atau biru yang bertuliskan "Hasan dan Husien" dengan huruf kaligrafi

yang indah.

7. Gam (masa tenang/berkabung)

Satu dari tahapan Upacara Tabot yang sangat penting dan harus dilakukan

adalah "Gam", suatu waktu yang telah ditentukan dengan tidak melakukan

aktifitas apapun. Gam sendiri berasal dari kata "ghum" yang berarti tertutup

atau terhalang. Masa Gam ini berlangsung pada pukul 07.00 Wib sampai

dengan sore hari kira-kira pukul 16.00 Wib, dimana pada waktu tersebut

semua aktifitas yang berkenaan denga upacara Tabot tidak boleh dilakukan

termasuk membunyikan Dol dan Tassa. Jadi masa Gam ini dapat disebut juga

masa tenang.

8. Arak Gedang

Arak gedang merupakan prosesi uapcara Tabot yang ditunggu tunggu oleh

masyarakat Bengkulu. Arak gedang dilaksanakan pada tanggal 09 Muharram

atau malam ke 10 Muharram, yang dimulai sekitar pukul 19.00 Wib dengan

diawali acara ritual pelepasan Tabot bersanding di Gerga masing-masing.

Selanjutnya diteruskan dengan Arak Gedang, yaitu group Tabot bergerak

Page 9: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 9/11

dari markas masing-masing secara berombongan dengan menempuh rute

yang telah ditentukan. Di jalan protocol semua Tabot bertemu sehingga

membentuk Arak Gedang (Pawai Akbar) menuju lapangan utama.

Akhir dari prosesi Arak Gedang ini adalah seluruh Tabot dan personilpendukungnya berkumpul di lapangan terbuka. Semua Tabot dibariskan

dengan membentuk shaf-shaf (bahasa Bengkulu : disandingkan), oleh

karena itu acara ini dinamakan "Tabot Bersanding". Selama Tabot

bersanding, pengunjung dihibur oleh pertunjukan-pertunjukan yang sudah

disiapkan.

9. Tabot Terbuang

Acara terakhir dari rangkaian Upacara Ritual Tabot adalah acara Tabot

terbuang. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 Wib seluruh Tabot telah

berkumpul di Lapangan Merdeka di depan rumah jabatan Gubernur

Bengkulu. Tabot tabot disandingkan yang diikuti oleh masing- masing

personil kelompok Tabot. Pada sekitar pukul 10.00 Wib arak arakan Tabot

dilepas oleh Gubernur Bengkulu untuk menuju komplek pemakaman umum

Karabela. Tempat ini menjadi lokasi acara ritual Tabot terbuang karena di

sana dimakamkan Imam Senggolo (Syeh Burhanuddin) pelopor upacara

 Tabot di Bengkulu. Dengan berakhirnya Tabot terbuang maka berakhirlah

semua prosesi ritual upacara Tabot.

NILAI - NILAI

Secara umum, ada dua nilai yang terkandung dalam pelaksanaan upacara

 Tabot, yaitu: nilai Agama (sakral), sejarah, dan sosial. Nilai-nilai Agama

(sakral) dalam upacara Tabot di antaranya adalah: satu, proses mengambik

tanah mengingatkan manusia akan asal penciptaannya. Kedua, terlepas dari

adanya pandangan bahwa ritual tabot mengandung unsur penyimpangan

Page 10: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 10/11

dalam akidah, seperti penggunaan mantera-mantera dan ayat- ayat suci

dalam prosesi mengambik tanah, namun esensinya adalah untuk

menyadarkan kita bahwa keberagamaan tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai

budaya tempatan. Dan ketiga, pelaksanaan upacara Tabot merupakan

perayaan untuk menyambutan tahun baru Islam.

Nilai sejarah yang terkandung dalam budaya tabot adalah sebagai

manifestasi kecintaan dan untuk mengenang wafatnya cucu Nabi

Muhammad S.A.W. yakni Hussein bin Ali yang terbunuh di Padang Karbala

dan juga sebagai ekspresi permusuhan terhadap keluarga Bani Umayyah

pada umumnya dan khususnya pada Yazid bin Muawiyah, Khalifah Bani

Umayyah yang memerintah waktu itu, beserta Gubernur 'Ubaidillah bin

Ziyad yang memerintahkan penyerangan terhadap Hussain bin ‘Alî beserta

laskarnya. Adapun nilai sosial yang terkandung di dalamnya, antara lain:

mengingatkan manusia akan praktek penghalalan segala cara untuk menuju

puncak kekuasaan dan simbolisasi dari sebuah keprihatinan sosial.

Banyak nilai-nilai kebijaksanaan yang dapat digali dan dijadikan landasan

untuk mengarungi kehidupan, tetapi jika tidak disikapi dengan bijaksana,

maka upacara Tabot akan menjadi sekedar festival budaya yang kehilangan

makna dasarnya. Meriah dalam pelaksanaan (festival) tapi kehilangan

spiritnya.

LOKASI

Rangkaian Festival Tabot dilakukan di Tapak Paderi, Kota Bengkulu, Provinsi

Bengkulu, Indonesia.

HARGA TIKET

Oleh karena Festival Tabot merupakan pesta rakyat, maka pengunjung yang

datang tidak dikenai biaya apapun untuk menontonnya.

Page 11: Riset Festival Tabot Bengkulu

5/10/2018 Riset Festival Tabot Bengkulu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/riset-festival-tabot-bengkulu 11/11

AKSES

 Tapak Paderi, yang digunakan sebagai pusat upacara Tabot, terletak sekitar

15 km dari Bandara Fatmawati. Dari sini, pengunjung dapat menyewa mobil

yang banyak ditawarkan di sekitar bandara (penduduk setempat

menyebutnya sebagai taksi) dan membayar sekitar Rp 75.000,00 sampai ke

 Tapak Paderi (Tahun 2008). Perjalanan dengan menggunakan mobil ini, akan

memakan waktu sekitar 40 menit.

AKOMODASI DAN FASILITAS LAINNYALokasi Tapak Paderi yang berada di Kota Bengkulu, memudahkan

pengunjung untuk mendapatkan penginapan, rumah makan dan restoran,

toko suvenir, serta tempat ibadah.