RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka...

56
Nomor : DPD.220/SP/7/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2013 2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal : 19 November 2013 3. Waktu : 09.00 WIB Selesai 4. Tempat : Gedung Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD 1. H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua) 2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua) 3. GKR. Hemas (Wakil Ketua) 6. Sekretaris Sidang : 1. Sekretaris Jenderal DPD (Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto) 2. Wakil Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat) 7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Ir. Sefti Ramsiaty, M.M.) 8. Acara : 1. Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2013-2014; 2. Pidato Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2013- 2014; 3. Penjelasan Presiden Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Kebijakan Moda Transportasi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau Low Cost Green Car (LCGC); 4. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan. 9. Hadir : 90 orang 10. Tidak hadir : 42 orang II. JALANNYA SIDANG :

Transcript of RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka...

Page 1: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

Nomor : DPD.220/SP/7/2013

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-7

MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2013 – 2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Selasa

2. Tanggal : 19 November 2013

3. Waktu : 09.00 WIB – Selesai

4. Tempat : Gedung Nusantara V

5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD

1. H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua)

2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua)

3. GKR. Hemas (Wakil Ketua)

6. Sekretaris Sidang : 1. Sekretaris Jenderal DPD (Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto)

2. Wakil Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat)

7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Ir. Sefti Ramsiaty, M.M.)

8. Acara : 1. Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2013-2014;

2. Pidato Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2013-

2014;

3. Penjelasan Presiden Republik Indonesia yang diwakili oleh

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang

Kebijakan Moda Transportasi Kendaraan Bermotor Roda

Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2)

atau Low Cost Green Car (LCGC);

4. Laporan Kegiatan Anggota DPD RI di Daerah Pemilihan.

9. Hadir : 90 orang

10. Tidak hadir : 42 orang

II. JALANNYA SIDANG :

Page 2: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

1 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Mohon para Anggota Dewan yang terhormat untuk duduk sesuai dengan yang telah di

atur. Karena setiap masa sidang selalu ada perubahan tempat duduk. Sekarang Kalimantan

berada di depan ini ya.

Baik Bapak Ibu sekalian kita akan segera memulai Sidang Paripurna ini.

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swasti astu. Mana ini Pak Wayan? Nah ada ya.

Yang saya hormati para Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,

yang kami hormati Presiden Republik Indonesia yang hadir pada kesempatan ini diwakili

yang terhormat Menteri Perekonomian Republik Indonesia, tepuk tangan untuk Pak Menteri

Perekonomian kita. Kemudian juga didampingi oleh Menteri Perindustrian Republik

Indonesia dan juga Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Tiga menteri ini yang

mewakili Bapak Presiden dalam penjelasan untuk pertanyaan atau hak bertanya yang

diajukan oleh anggota dewan. Pada Sidang Paripurna pagi ini juga kita di hadiri oleh

gubernur, oleh bupati dan juga walikota karena cukup banyak saya ucapkan selamat dan

tepuk tangan buat yang hadir.

Bapak/Ibu/Hadirin yang berbahagia, sebelum kita memulai Sidang Paripurna Dewan

Perwakilan Daerah marilah kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan kepada

Anggota Dewan dan seluruh hadirin yang hadir di ruangan ini kami mohon untuk berdiri dan

mari kita bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

SIDANG DIBUKA PUKUL 09.50 WIB

Page 3: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

2 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Hadirin kami persilahkan untuk duduk kembali.

Berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh sekretariat jenderal, sampai

saat ini telah hadir para anggota dewan 69 orang dari 132 orang yang telah menandatangani

daftar hadir. Dengan demikian sidang telah memenuhi syarat untuk dibuka. Dengan

mengucapkan bismillahirrahmanirrahim Sidang Paripurna ke-7 Dewan Perwakilan Daerah

ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari ini

mempunyai 4 agenda pokok yaitu pertama adalah Pembukaan Masa Sidang ke-II Tahun

Sidang 2013-2014. Yang kedua, Pidato Pembukaan Masa Sidang ke-II DPD Tahun Sidang

2013-2014. Yang ketiga, penjelasan pemerintah tentang kebijakan moda transportasi

kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau atau juga yang di

kenal dengan Low Cost Green Car. Yang keempat, laporan kegiatan Anggota DPD RI di

daerah pemilihannya masing-masing dimana kita hampir 20 hari ada di daerah masing-

masing. Untuk itu nanti setiap provinsi untuk menyampaikan berbagai persoalan yang ada di

daerahnya.

Sebelum kita memasuki agenda pokok sidang, perlu kami sampaikan bahwa pada

Sidang Paripurna kali ini hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri

Perindustrian dan juga Menteri Perhubungan yang mewakili Presiden Republik Indonesia

untuk menyampaikan penjelasan pemerintah terkait hak bertanya Anggota DPD RI tentang

kebijakan moda transportasi kendaraan roda empat hemat energi dan harga terjangkau. Dan

kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi karena telah hadir beberapa gubernur, bupati,

dan walikota atau pejabat yang mewakili untuk ikut serta mendengarkan penjelasan

pemerintah tersebut sebagai hasil yang telah disampaikan melalui Anggota DPD RI di

provinsi, kabupaten/kota masing-masing. Pada kesempatan ini juga kami juga ingin ucapkan

selamat kepada Saudara Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto yang pada Senin kemarin telah

dilantik sebagai Sekretaris Jenderal DPD RI. Silakan berdiri. Ini Pak Sekjen yang baru.

Diharapkan dengan pelantikan tersebut akan dapat makin memperkuat sekretariat jenderal

dalam memberikan dukungan pelayanan keahlian maupun administratif terhadap semua

Anggota DPD RI dan juga kelembagaan daripada DPD RI ini.

Pada kesempatan ini juga kami juga menyampaikan turut berdukacita atas wafatnya

Drs. H. Hikmat Tomet, ayahanda Saudara Andika Hazrumi Anggota DPD RI Provinsi Banten

KETOK 1X

Page 4: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

3 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

baru-baru ini. Teriring doa kiranya amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT dan

keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Selanjutnya untuk mengawali Sidang Paripurna ini kami ingin mengajak kita semua

untuk berdoa bagi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas seluruh Anggota DPD RI ke depan

dan juga dalam rangka untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerahnya. Untuk itu

marilah kita berdoa yang pada kesempatan ini kita mohon saudara H. Ahmad Jajuli, Wakil

Daerah dari Provinsi Lampung untuk berkenan memimpin doa. Waktu dan tempat kami

persilahkan.

PEMBICARA : HI. AHMAD JAJULI, S.IP (LAMPUNG)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semuanya.

Bapak dan Ibu, para hadirin yang kami muliakan, para undangan, mari kita

sempurnakan ikhtiar yang lalu dan juga kita ikhtiar untuk yang akan datang dengan sebaik-

baiknya berharap dengan doa ini munajat kita dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, Allah

SWT. Kita berdoa sesuai dengan ajaran agama dan keyakinan masing-masing. Bagi yang

muslim kita berdoa dengan cara Islam.

(Berdoa dalam Bahasa Arab)

Allahumma sholli wa sallim ala sayyidina muhammad wa shohbihi aj main

Qulillahumma malikal mulki tu’til mulka man tasyau wa tanzi’ul mulka mimman tasyau wa

tu'izzu man tasyau wa tudzillu man tasyau, biyadikal khayru innaka 'ala kulli syay-in qadir.

Tulijul layla fin nahari wa tulijun nahara fil layli wa tukhrijul hayya minal mayti wa tukhrijul

mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyau bighayri hisab.

Segala puji bagiMu ya Allah yang telah memberikan kepada kami aneka kesehatan,

fasilitas hidup. Kami bersyukur kepada-Mu ya Allah atas segala sehat afiat, kemudahan

mengabdi, kekuatan dan kelancaran menjalankan amanah sebagai Anggota DPD dan juga

sebagai eksekutif pemerintahan. Terimalah ya Allah seluruh usaha kami selama ini,

pengabdian, kesungguhan yang kami berikan selama ini. Kami mohon Engkau ya Allah

jangan sia-siakan seluruh pengabdian kami selama ini. Wahai Dzat yang telah menitipkan

amanat kepada yang terpilih, kuatkan ikhtiar kami untuk memikulnya amanat ini, jauhkan

kami dari mengkhianati amanat yang telah diembankan kepada kami, mudahkan kami

mendapatkan ridho-Mu dengan jabatan ini. Wahai Dzat yang telah mencatat rinci semua

perbuatan hambatnya, karuniakan kepada kami kepandaian untuk dapat memprioritaskan

pengabdian amal, bantulah agar kami pandai mendahulukan tugas bangsa dan rakyat daripada

hajat pribadi antar kami masing-masing, bantulah kami agar mendapatkan kemudahan saat

kami harus menjawab pertanyaan di akhirat atas seluruh amanat kami sehingga kami bisa

selesai dengan sebaik-baiknya.

(Berdoa dalam Bahasa Arab)

Allahumma laa takzana djambang illa qufarota wa'lodolan illa hadayuta waradin

irrol ilasyaifan wa zatan illan qodaitah allahumma timlana huztilhotimah wala tim'alaina

bisu ihotimah allahumma baltana Indonesia baltana aminatan mut'mainah allahumma

aminah auta'autonana waislaminana waz'ulata ummu ninafiman hohaqah wataqoukah ya

robal alamin.

Ya Allah kami memohon kepadaMu jadikanlah bangsa kami bangsa yang berkah,

bangsa yang optimis, negara yang aman sentosa. Ya Allah stabilkan keamanan negeri kami,

damaikanlah para pemimpin kami, jadikanlah mereka semua orang-orang terpilih karena

takut kepadaMu dan paling takwa kepadaMu.

(Berdoa dalam Bahasa Arab)

Page 5: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

4 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Robana atina fidunia hasannah walbilahiroti hasanah waqina azabannar.

Wasalimala sayyidina muhammadin wa'alahi wa'sabihi ajmain.

Walhamdulillahirrobbil'alamin.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Sidang Dewan yang mulia, mengawali Sidang Paripurna ke-7 ini beberapa hal perlu

menjadi perhatian kita bersama terkait pelaksanaan tugas Alat Kelengkapan DPD RI di Masa

Sidang ke-II Tahun Sidang 2013-2014. Pada masa sidang ini beberapa alat kelengkapan

diharapkan dapat menyelesaikan beberapa tugas yang telah dilaksanakan dari masa sidang

sebelumnya. Pertama, Komite I. Pada masa sidang ini akan melanjutkan pembahasan

mengenai RUU tentang Pengadilan Keagrariaan, juga akan melakukan pembahasan RUU

Otonomi Khusus Bali. Khusus untuk RUU Pengadilan Keagrariaan ini diharapkan dapat

segera diselesaikan pembahasanya sehingga dapat menjadi solusi berbagai fenomena

keagrariaan yang sering menjadi pemicu permasalahan lainnya. Selain membahas kedua

RUU tersebut kami meminta kepada Komite I untuk terus mengawal proses pembentukan 65

kabupaten/kota berdasarkan Surat DPR RI yang masuk pada tanggal 29 Oktober 2013 yang

lalu. Komite I DPD RI perlu secara cermat menyusun pandangan terhadap pembentukan

kabupaten/kota sebagai bagian dari tindak lanjut daripada aspirasi daerah.

Kemudian kepada Komite II, materi sidang yang akan dilakukan pembahasan adalah

mengenai pandangan dan pendapat terhadap RUU tentang Standarisasi dan Penilaian

Kesesuaian, mengenai juga pandangan pendapat RUU terhadap Perubahan atas Undang-

Undang No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Mengenai pandangan

dan pendapat RUU terhadap Perubahan atas Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang

Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan juga mengenai pandangan dan pendapat

terhadap RUU mengenai Panas Bumi yang di harapkan pada Masa Sidang Ke-II ini dapat di

selesaikan sehingga ini menjadi keputusan DPD sebagai bagian daripada pertimbangan

kepada DPR RI.

Yang ketiga, Komite III. Pada Masa Sidang ke-II ini diharapkan dapat diselesaikan

pembahasan RUU tentang Perubahan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Selain itu kami juga meminta kepada Komite III untuk memberikan

pandangan dan pendapatnya terhadap RUU tentang Kesehatan Jiwa sesuai dengan surat dari

DPR yang di terima Pimpinan pada tanggal 29 Oktober 2013 yang lalu. Di bidang

pengawasan, Komite III akan melakukan finalisasi pengawasan atas pelaksanaan Undang-

Undang No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggara Ibadah Haji yang dilaksanakan secara

berkesinambungan sebagai upaya peningkatan pelayanan haji ke masyarakat. Di masa sidang

ini juga diharapkan dapat diselesaikan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No. 36

tahun 2000 tentang Kesehatan yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak.

Buat Komite IV, pada masa sidang ini Komite IV DPD akan melakukan finalisasi

RUU Inisiatif tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara dan Pertimbangan Terkait Tindak Lanjut Habsem I BPK Tahun 2013. Di samping itu

Komite IV DPD juga akan membahas RUU Inisiatif tentang Penyusunan dan Pelaporan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

RUU Perubahan atas Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan.

Selain pembahasan yang dilakukan oleh komite pada masa sidang ini, melalui Panitia

Perancang Undang-Undang, DPD RI akan memberikan pandangan dan pendapat terhadap

Page 6: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

5 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

RUU tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2013

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah

Konstitusi. Pandangan ini ditunjukan sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan

kredibilitas Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu lembaga penegak supremasi hukum di

republik ini. Di Masa Sidang ke-II ini PPUU juga akan menyelesaikan RUU tentang

Perubahan atas Undang-Undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

atau yang kita kenal MD3. Selain sebagai tindaklanjut Putusan Mahkamah Konstitusi atas

judicial review Undang-Undang MD3, RUU tersebut bertujuan untuk semakin meningkatkan

kerja konstitusional kelembagaan DPD RI ke depan. Di samping kerja beberapa alat

kelengkapan yang telah disebutkan tadi, Alat Kelengkapan DPD RI lainnya untuk masa

sidang ini juga memiliki agenda kerja yang cukup padat. Sekiranya kami menghimbau agar

setiap alat kelengkapan dapat menggunakan waktu Masa Sidang ke-II yang cukup singkat ini

secara efektif dan efisien agar setiap agenda kerja tersebut dapat kita selesaikan dengan baik.

Sidang dewan yang mulia, pada kesempatan ini izinkan pula saya mengajak kita

semua untuk memperhatikan, mencatat dan menelaah lebih lanjut beberapa kejadian selama

kurun waktu Oktober hingga November 2013 khususnya yang menjadi bagian tugas

konstitusional DPD RI sebagai wakil rakyat dan daerah. Salah satu isu nasional dan bahkan

internasional yang perlu menjadi perhatian kita adalah pemberitaan tentang insiden

penyadapan yang dilakukan oleh otoritas Pemerintah Australia sebagai negara sahabat dan

bahkan tetangga yang dekat. Bila benar telah terjadi pelanggaran hak privasi kepala negara

dan pejabat tinggi lainnya DPD RI sangat menyesalkan insiden tersebut. Bukankah kita

mengenal pepatah bahwa tetangga yang dekat itu lebih baik dari saudara yang jauh. Tetapi

insiden penyadapan itu telah melukai jati diri kita sebagai bangsa yang bermartabat. Dan

karena itu DPD RI meminta untuk dilakukan langkah-langkah diplomasi yang lebih efektif

dan tegas untuk mencegah supaya insiden serupa tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang.

Kita juga prihatin atas musibah angin topan dahsyat yang dialami oleh saudara-

saudara kita di Filipina baru-baru ini. Sebagai tetangga dan negara sahabat kami juga turut

merasakan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh rakyat dan negara Filipina. Demikian juga

DPD memberikan penghargaan atas langkah-langkah kemanusiaan yang telah dilakukan oleh

Pemerintah Republik Indonesia ditengah keterbatasan kita sendiri kita tetap melaksanakan

upaya kemanusiaan itu dengan tulus hati sebagai wujud nyata semangat dan solidaritas serta

kebersamaan ASEAN. Untuk permasalahan kekinian secara nasionaldan juga perlu mendapat

perhatian adalah belum tuntasnya permasalahan Daftar Pemilih Sementara (DPT). Kami juga

laporkan bahwa pada tanggal 13 November 2013 telah dilaksanakan konsultasi antara

Presiden dengan pimpinan lembaga negara dan juga mengundang Ketua Komisi Pemilihan

Umum menyikapi permasalahan belum tuntasnya DPT tersebut. DPD RI berpendapat bahwa

diperlukan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah, KPU dan KPU Daerah

serta juga pemerintah daerah untuk dapat memenuhi hak konstitusional setiap warga negara

Indonesia yaitu hak untuk memilih. Untuk itu harus di lakukan kerjasama yang erat semua

pihak terkait untuk melakukan pengecekan ulang terhadap data pemilih serta untuk dapat

mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Beberapa kasus kerusuhan belakangan ini masih sering terjadi dalam beberapa bulan

terakhir. Lambatnya penanganan kerusuhan yang pada awalnya hanya perselisihan kecil

kelompok masyarakat seringkali menjadi luas dan berdampak terhadap stabilitas keamanan di

daerah. Sebagai contoh kasus konflik horizontal di Luwuk, Sulawesi Tengah yang berawal

dari aspirasi masyarakat untuk pemekaran wilayah. DPD RI tentu sangat menyayangkan

lambatnya penangganan konflik tersebut sehingga menimbulkan dampak yang makin luas.

Kita juga perlu mencermati kericuhan di Mahkamah Konstitusi pada minggu yang lalu.

Tindakan yang dapat dikategorikan sebagai contempt of court ini tidak dapat kita diamkan

karena tidak hanya merendahkan martabat Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu lembaga

Page 7: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

6 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

negara tetapi juga ingin merendahkan lembaga peradilan dan hukum di Indonesia. Karenanya

DPD RI meminta kepada instansi terkait untuk dapat melakukan tindakan hukum yang

semestinya kepada semua pihak untuk senantiasa melakukan upaya preferentif supaya hal-hal

serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Kita juga perlu mencermati berbagai kondisi

yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Laju pertumbuhan ekonomi

2014 yang diprediksi sebesar 5,8 sampai 6,2 persen perlu terus dijaga agar tidak kembali

turun. Berbagai sentimen positif ekonomi terus dijaga sehingga daya beli dan tingkat

produksi dalam negeri dapat terus kita tingkatkan. Tingkatan laju pertumbuhan ekonomi

tersebut diharapkan dapat menjadi tolak ukur peningkatan dan sekaligus pemerataan

kesejahteraan rakyat di daerah. Mendukung upaya tersebut DPD RI akan secara cermat untuk

dapat memberikan pertimbangan terhadap RUU tentang APBN maupun juga RAPBN-P

sebagai landasan arah pembangunan ekonomi negara.

Selain bermasalah ekonomi secara makro, kita juga perlu mencermati berbagai

tuntutan para pekerja sebagai bagian bangunan ekonomi nasional. Gelombang tuntutan

peningkatan upah buruh harus di cermati dan disikapi dengan baik. Kita tentu tidak

menginginkan ada ancaman mogok kerja yang mana akan berdampak menurunnya produksi

yang kemudian tentu akan mengancam kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya

di Indonesia. Karenanya kami minta kepada semua anggota dewan untuk dapat melakukan

koordinasi dengan instansi terkait dengan memberikan penjelasan yang baik kepada buruh

maupun juga pengusaha agar dicapai secara win-win solution untuk semua pihak. Memasuki

musim hujan kali ini kita juga perlu mencermati berbagai dampak yang dapat berimbas

kepada masyarakat. Peningkatan jumlah penyakit pencernaan dan kulit yang telah terjadi

selama musim hujan perlu disiapkan langkah antisipasinya. Selain itu, meningkatnya potensi

bencana seperti tanah longsor dan banjir juga perlu menjadi perhatian untuk kita dapat

meminimalisir dampak negatifny. Kita tentu perlu banyak belajar dari berbagai rangkaian

bencana yang terjadi agar dapat disusun pola penanggulangan yang tepat sehingga tidak

mengancam stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat. Sebagai wakil daerah kami minta

kepada semua anggota dewan untuk dapat melakukan sinergi terhadap berbagai komponen

masyarakat dan pemerintah dalam mempersiapkan sistem penanggulangan dini daripada

bencana tersebut.

Sidang dewan yang mulia, pada Sidang Paripurna ke-6 DPD RI pada tanggal 25

Oktober 2013 yang lalu Saudara A.M. Fatwa dari Provinsi DKI Jakarta telah menyampaikan

hak bertanya Anggota DPD RI dan juga telah mendapat dukungan dari 96 orang Anggota

DPD RI yang mewakili seluruh provinsi. Hak bertanya Anggota DPD RI ini yang telah di

atur dalam konstitusi maupun juga Undang-Undang MD3 ditujukan kepada Presiden yang

terkait dengan kebijakan moda transportasi kendaraan bermotor roda empat yang hemat

energi dan harga terjangkau atau Low Cost Green Car. Kami sampaikan kalau hak bertanya

ini adalah merupakan hak konstitusi dan juga diatur dalam Peraturan Perundang-undangan.

Selama hampir 9 tahun keberadaan DPD RI hak bertanya ini kalau boleh kita sebut ini adalah

sebagai A.M. Fatwa inisiatif, dan kawan-kawan maksudnya. Mana Pak Wayan? Jadi A.M.

Fatwa dan kawan-kawan inisiatif karena kemarin waktu Panmus harus ada dkk-nya. Ini

merupakan untuk pertama kalinya dilaksanakan oleh Anggota DPD RI, hal ini jelas

merupakan pengayaan dari praktek demokrasi Pancasila yang secara nyata diinisiasi oleh

DPD sebagai salah satu buahnya reformasi. Beberapa pertanyaan yang disampaikan antara

lain : Satu, apa pertimbangan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan moda transportasi

kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau? Yang kedua,

kebijakan apa yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengendalikan kepemilikan kendaraan

bermotor dari masyarakat yang sudah memiliki mobil mahal tapi terus menambah jumlah

koleksi kendaraan pribadi termasuk keinginan-keinginan untuk membeli mobil murah? Yang

ketiga, langkah apa yang akan diambil oleh pemerintah untuk memastikan program mobil

Page 8: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

7 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

murah memenuhi syarat komponen lokal minimal 80%? Yang keempat, kebijakan apa yang

akan ditempuh pemerintah agar kebijakan mobil murah dalam quote and quote maksud kami

tidak hanya terkesan sebatas kebijakan populis untuk mendorong citra positif pemerintah

karena sebenarnya pemerintah belum memiliki cetak biru atau yang disebut dengan blue print

dalam membangun daya saing industri otomotif nasional? Yang kelima, apakah ada

kebijakan khusus dari pemerintah di bidang infrastruktur dan moda transportasi yang sesuai

kebutuhan setempat dan secara ekonomi relatif murah? Yang keenam, apakah kebijakan

pemerintah berupa mobil murah merupakan nama lain dari kebijakan mobil nasional?

Adakah cetak biru tentang itu yang telah mengalami uji publik dan mendapat dukungan

semua pihak termaksud lembaga legislatif sesuai kewenangan yang diberikan oleh konstitusi?

Yang ketujuh, bagaimanakah penjelasan pemerintah tentang kebijakan mobil murah dapat

mendukung dan berkorelasi terhadap upaya penurunan emisi gas rumah kaca? Yang

kedelapan, bagaimanakah penjelasan pemerintah tentang biaya eksternalitas salah satunya

biaya lingkungan akibat dari kebijakan mobil murah sudah diperhitungkan dan dimanakah

kompensasi untuk semua komponen kesejahteraan sosial yang hilang yang akan dicerminkan

kebijakan mobil murah?

Hak bertanya tersebut telah di sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia oleh

Pimpinan DPD melalui Surat No. HM310/351/DPDX/2013 pada tanggal 31 Oktober 2013

perihal penyampaian hak bertanya Anggota DPD RI dan undangan kepada Presiden Republik

Indonesia untuk memberikan penjelasan dihadapan Sidang Paripurna DPD RI. Selanjutnya

melalui surat No. R57/Pres/11 November 2013 tanggal 14 november 2013, perihal jawaban

Presiden Republik Indonesia atas hak bertanya Anggota DPD RI Presiden telah menugaskan

Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perhubungan

yang telah hadir pada pagi ini untuk dapat memberikan penjelasan tentang kebijakan moda

transportasi kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau.

Dan selanjutnya kami memberikan kesempatan untuk yang mewakili Presiden untuk

memberikan penjelasan yang dimaksud dihadapan Sidang Paripurna ini. Untuk hal tersebut

kami persilakan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang mewakili Presiden

untuk menyampaikan penyelesaiannya. Kami persilakan.

PEMBICARA : Ir. M. HATTA RAJASA (MENKO PEREKONOMIAN)

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Om swasti astu.

Yang terhormat Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang terhormat

Wakil Ketua Dewan Daerah Republik Indonesia, yang terhormat Anggota Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia, yang kami hormati para gubernur, bupati, walikota yang

berkesempatan hadir dalam Sidang Paripurna yang terhormat ini, rekan-rekan menteri yang

saya hormati, para pejabat yang mewakili unsur pemerintah, hadirin sekalian yang saya

muliakan. Marilah pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, kita

memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat

karunia-Nya pada pagi hari ini kita dapat melaksanakan tugas-tugas konstitusional kita dalam

rangka melaksanakan penjelasan pemerintah tentang jawaban atas hak bertanya Anggota

DPD RI mengenai kebijakan moda transportasi kendaraan bermotor roda empat yang hemat

energi dan harga terjangkau dalam Sidang Paripurna DPD RI.

Pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menyampaikan Bapak Presiden

memberikan perhatian dan apresiasi yang tinggi atas penggunaan hak bertanya Anggota DPD

RI. Pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan

Page 9: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

8 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

dan Anggota DPD RI atas kesempatan yang telah diberikan kepada pemerintah untuk

menyampaikan penjelasan jawaban atas hak bertanya Anggota DPD RI mengenai kebijakan

moda transportasi kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau

dalam Sidang Paripurna DPD RI pada tanggal 19 November 2013 pagi hari ini.

Sesuai dengan petunjuk presiden kami diminta bersama-sama dengan Menteri

Perindustrian dan Menteri Perhubungan untuk membacakan jawaban dan penjelasan Presiden

atas hak bertanya Anggota DPD RI mengenai kebijakan moda transportasi kendaraan

bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau. Perlu kami sampaikan kepada

Pimpinan dan Anggota DPD RI yang terhormat bahwa masalah transportasi khususnya di

enam kota besar menjadi perhatian utama dari Bapak Presiden sehingga hal tersebut menjadi

agenda pemerintah dan dibahas di dalam sidang kabinet untuk memberikan solusi dan

memberikan support kepada pemerintah daerah. Secara garis besar, kebijakan KBH2 telah

mempertimbangkan banyak aspek baik situasi ekonomi domestik, pola persaingan dan posisi

Indonesia dalam kerangka kerja sama regional. Pengendalian kepemilikan mobil masyarakat

kelas atas, tumbuhnya industri komponen lokal, berkembangnya industri otomotif nasional

hemat energi dan keterjangkauan serta sejumlah kebijakan pemerintah pusat tentang

dukungan atas transportasi umum yang layak.

Pimpinan dan Anggota DPD RI yang terhormat, pertama-tama perkenankan kami

untuk menjelaskan beberapa program pengembangan industri otomotif, yaitu: Pertama,

program kendaraan angkutan murah; Dua, program mobil penumpang hemat energi dan

harga terjangkau buatan dalam negeri; dan tiga, program pengembangan kendaraan Low

Carbon Emission atau LCE. Perkenankan kami memberikan penjelasan.

Pertama, program kendaraan angkutan murah. Sesuai dengan Keputusan Presiden

Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tim Koordinasi Peningkatan dan Perluasan Program

Prorakyat di mana salah satunya adalah program kendaraan angkutan umum murah. Program

kendaraan angkutan umum telah dilaksanakan sejak lebih 10 tahun yang lalu melalui

kebijakan pengenaan pajak penjualan barang mewah atau PPN BM sebesar nol persen untuk

kendaraan angkutan komersial, seperti pickup, truk dan bus komersial. Program angkutan

umum murah atau angkutan pedesaan yang dicanangkan sejak tahun 2010 yang dituangkan di

dalam Perpres 2011 tersebut adalah untuk membuat platform kendaraan angkutan umum atau

pickup yang dapat dikonversi menjadi mobil penumpang. Dalam program kendaraan

angkutan umum murah ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dan BPPT

mendesain prototipe platform dan komponennya. Sejak tahun 2011 telah dilakukan kegiatan

brainstorming, survei kebutuhan, dan spesifikasi kendaraan serta pengembangan

prototipenya. Saat ini program tersebut masih terus berjalan berupa bantuan peralatan dan uji

coba untuk pengembangan beberapa merk lokal antara lain Tawon, Gea, dan Viar.

Diperlukan pelaku usaha yang tangguh dan sumber daya manusia yang handal agar dapat

mentransfer desain dan know how ini menjadi produk mobil komersial. Selanjutnya, yang

diperlukan adalah tumbuhnya industri komponen otomotif dan bahan baku baja, plastik dan

karet serta dukungan finansial lembaga keuangan agar komersialisasi mobil angkutan umum

murah pedesaan ini juga dapat segera kita wujudkan. Fasilitas PPN BM nol persen yang

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 berlaku untuk seluruh kendaraan

selain sedan atau station wagon sehingga peraturan pemerintah ini dapat dipakai untuk

mendukung program angkutan umum murah pedesaan.

Yang kedua, program mobil penumpang hemat energi dan harga terjangkau buatan

dalam negeri. Program pengembangan produksi mobil murah hemat energi dan harga

terjangkau buatan dalam negeri ditujukan dalam rangka memenangkan persaingan industri

otomotif di era Free Trade Area atau ASEAN dan Asia Timur. Sebagaimana diketahui pada

tahun 2015 ini, kita akan memasuki masyarakat ekonomi ASEAN. Pilarnya adalah kawasan

ini akan menjadi pasar tunggal ASEAN. Kawasan ini akan menjadi production base atau

Page 10: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

9 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

kawasan berbasis produksi. Kawasan ini juga akan menjadi kawasan yang berdaya saing.

Kawasan ini juga akan mengintegrasikan ekonominya secara global. Oleh sebab itu,

persaingan akan menjadi semakin sengit. Aktivitas program ini dimulai sejak 4 tahun yang

lalu dan telah membuahkan hasil berupa masuknya investasi-investasi baru pada 5 industri

mobil dan sekitar 100 industri komponen otomotif serta industri bahan baku baja dan plastik.

Industri komponen yang terbentuk akan dapat menunjang program lain yang simultan sedang

dijalankan, antara lain program angkutan umum murah angkutan pedesaan, program

manufaktur mobil dengan merk orisinal domestik kita.

Yang ketiga, program yang ketiga, program pengembangan kendaraan Low Carbon

Eemission. Program Low Carbon Emission bagi mobil buatan dalam negeri untuk semua

kapasitas mesin internal combustion engine termasuk di dalamnya yang mengadopsi

teknologi hybrid, converter kit BBG, dan lain-lain. Program ini untuk mendorong produksi

mobil yang hemat BBM dan lebih bersih emisi gas buang. Tiga program utama tersebut

sedang dan terus kita jalankan.

Pimpinan dan Anggota DPD RI yang terhormat, selanjutnya izinkan kami akan

menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan Anggota DPD RI yang terhormat

kepada pemerintah sebagai berikut.

Pertanyaan pertama, kiranya Saudara Presiden dapat menjelaskan pertimbangan

pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut melalui penerbitan Peraturan Pemerintah

Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa kendaraan

bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah dan Peraturan Menteri

Perindustrian Nomor 33/M-IND/PER/7-2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan

Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. Jawaban terhadap

pertanyaan nomor satu, pertimbangan pemerintah atas kebijakan mobil hemat energi dan

harga terjangkau adalah sebagai berikut. Pertama, meningkatnya kebutuhan kendaraan

bermotor dalam negeri akibat pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kelas menengah

Indonesia. Sejalan dengan naiknya pendapatan perkapita membawa dampak meningkatnya

kebutuhan kendaraan bermotor akibat bertambahnya kegiatan komersial, industri, serta

mobilitas orang dan barang. Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan produksinya

guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Bila peluang ini tidak diisi dengan produk dalam

negeri, maka produk impor yang akan menguasai pasar dalam negeri. Apalagi sebagaimana

kami sebutkan tadi pada tahun 2015 kawasan ini akan menjadi kawasan yang disebut sebagai

Pasar Tunggal ASEAN. Oleh sebab itu kita bertekad untuk menempatkan Indonesia sebagai

basis produksi untuk tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri kita, akan tetapi

melalui melakukan penetrasi pasar secara regional dan global. Yang kedua, mengantisipasi

persaingan pasar bebas ASEAN dan internasional. Sejak tahun 2008, ASEAN Free Trade

Area bidang barang atau goods telah diberlakukan secara bertahap. B. ASEAN Economy

Community tahun 2015 dimana sektor otomotif menjadi salah satu prioritas untuk

diintegrasikan dalamat pasar ASEAN. C. Di tingkat regional APEC pembahasan difokuskan

pada isu pengembangan kendaraan bermotor yang hemat energi dan ramah lingkungan dalam

rangka mendukung penurunan emisi gas rumah kaca serta pencapaian sustainability. Dalam

menyikapi persaingan pada era Free Trade Area regional, ASEAN, dan Asia Timur, industri

otomotif Indonesia dituntut untuk selalu berinovasi menciptakan kendaraan hemat energi dan

harga terjangkau tidak hanya untuk keperluan pasar domestik akan tetapi juga pasar ekspor.

Saat ini negara lain dalam regional Free Trade Area seperti Thailand, Malaysia, China,

Jepang dan Korea telah pula memproduksi mobil sejenis Low Cost and Green Car. Thailand

yang merupakan sumber pasokan import mobil CBU atau completely build up terbesar bagi

Indonesia saat ini telah memproduksi 2,4 juta kendaraan pertahun. Thailand pada tahun 2012

sudah memproduksi mobil eco car sejenis LCGC sejumlah 140.000 dan akan meningkat

setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan regional serta siap untuk diekspor ke semua negara

Page 11: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

10 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

ASEAN. Dengan demikian, apabila kita tidak memenuhi permintaan masyarakat dengan

produk sejenis dari dalam negeri maka kemungkinan besar akan terjadi banjir import

kendaraan jenis tersebut ke pasar dalam negeri Indonesia. Demikian juga sebaliknya, peluang

pasar bebas haruslah kita manfaatkan pula sehingga produk otomotif yang dibuat di dalam

negeri tersebut haruslah mampu diekspor. Ini pula yang menjadi road map otomotif nasional

kita untuk dapat menembus pasar ekspor. Maka, kualitas minimum tertentu dari produk

otomotif KBH2 haruslah kita penuhi.

Pertanyaan nomor 1b, kiranya Saudara Presiden sependapat dengan penanya bahwa

kebijakan tersebut dapat memperparah kemacetan di berbagai kota besar yang memiliki

sistem transportasi macet yang terintegrasi, murah, nyaman, aman, dan memadai. Kita

ketahui bersama bahwa sampai saat ini semua kota besar di Indonesia belum satupun yang

mempunyai sistem transportasi publik yang baik. Terhadap pertanyaan 1b tersebut,

pemerintah memberikan penjelasan program mobil hemat energi dan harga terjangkau KBH2

ini bersifat nasional sehingga distribusinya tidak dimaksudkan untuk kota-kota besar saja,

melainkan untuk kota-kota seluruh nusantara yang masih memerlukan alat transportasi ini.

Jumlah produksi mobil jenis ini diperkirakan sekitar 10 sampai 15 persen dari seluruh

produksi mobil nasional. Dari 508 kabupaten/kota di seluruh nusantara diperkirakan yang

mengalami kemacetan pada hari-hari dan jam-jam tertentu saat ini sebanyak 50

kabupaten/kota sedangkan yang lainnya relatif belum mengalami kemacetan seperti kota-kota

besar lainnya. Pengurangan kemacetan ini dilakukan dengan mengatur populasi kendaraan

bermotor di suatu daerah tertentu yang disesuaikan dengan perkembangan infrastruktur

transportasi. Dalam kaitannya dengan percepatan pengembangan sistem transportasi

angkutan umum yang terintegrasi, murah, aman, dan memadai, pemerintah pusat telah

melakukan berbagai langkah membantu pemerintah daerah berupa bantuan dan fasilitasi.

Presiden secara khusus memberikan prioritas kepada pengembangan sistem angkutan umum

yang baik di enam kota besar metropolitan. Untuk tahap pertama, yaitu Jabodetabek,

Bandung Raya, Mebidangro, Gerbangkertosusila, Sarbagita, Mamminasata. Langkah-langkah

pemberian bantuan dan fasilitasi secara rinci adalah sebagai berikut :

Pertama, Metropolitan Jabodetabek :

a. Pembangunan MRT Jakarta koridor utara selatan tahap satu, Lebak Bulus-

Bundaran Hotel Indonesia dengan memberikan hibah dari pemerintah pusat ke

pemerintah DKI Jakarta senilai 49 persen dari total pinjaman.

b. Memberikan fasilitasi dalam penyiapan pembangunan MRT koridor utara

selatan tahap kedua Bundaran HI-Kampung Bandan dan koridor timur barat

Balaraja-Cikarang dalam bentuk untuk pertama studi detail enginering design

sebagai kuchair dari pembahasan Indonesia dan Jepang kami telah

memasukkan program utama ini untuk keberlanjutan dari MRT tahap pertama

yang menghubungkan selatan-utara dan akan kita teruskan menghubungkan

timur dan barat sehingga sistem transportasi massal ini akan terintegrasi

dengan moda-moda transportasi lain yang memungkinkan menjadi lebih

efisien dan utamanya lebih murah bagi masyarakat kita

c. Memfasilitasi percepatan pembangunan monorail baik oleh swasta maupun

BUMN. Saya bersama Gubernur DKI melakukan pembahasan untuk MRT dan

juga monorail beberapa kali dan kita telah mencapai suatu kesepakatan

sehingga kita perlu mengakselerasi penyelesaian pembangunan MRT,

monorail dan juga penugasan-penugasan kepada kereta api untuk membangun

circle line di Jabotabek ini

d. Menugaskan PT. Kereta Api Indonesia untuk membangun jaringan kereta api

commuter dan jalur lingkar Jabodetabek

Page 12: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

11 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

e. Mendorong percepatan penambahan armada dan sterilisasi jalur-jalur busway

Trans Jakarta

f. Mendorong percepatan pemberlakuan sistem ERP dan penerbitan parkir on

street

g. Mendukung dan memfasilitasi pembangunan 6 ruas jalan tol dan percepatan

penyelesaian jalan tol lingkar luar 1 dan 2

h. Mendorong percepatan pembentukan badan koordinasi dan fasilitasi

transportasi perkotaan Jabodetabek yang akan berkedudukan di bawah

Kementerian Perhubungan. Diharapkan dengan adanya badan koordinasi ini

maka lintas antar perbatasan, kebijakan-kebijakan antar wilayah tidak lagi

menjadi sebuah hambatan karena transportasi haruslah bebas dari hambatan-

hambatan batas-batas wilayah tersebut.

Kedua, Metropolitan Bandung Raya :

a. Pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road.

b. Pembangunan jalan tol Soriang Koja.

c. Pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan.

d. Pembangunan jalur ganda double track dan elektrifikasi Padalarang, Cimahi,

Bandung, Cicalengka.

e. Reaktifasi jalur kereta api Cikudapeteh, Soreang, Ciwidey yang baru-baru ini

diresmikan dan saya langsung berhadapan dengan masyarakat mereka merasa

sangat tertolong dengan dibukanya kembali atau reaktifasi dari jalur kereta api

yang selama ini tidak aktif kembali dan sekarang aktif.

f. Pengembangan Trans Metro Bandung enam koridor.

Tiga, Metropolitan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo atau Mebidangro :

a. Pengembangan MRT di Mebidangro dilaksanakan dengan pembangunan 9

Koridor BRT (Bus Rapid Transit).

b. Pembangunan Kereta Api Commuter.

c. Pengembangan transfer untuk angkutan pemandu moda.

d. Angkutan pesisir pantai.

e. Pembangunan jalan tol Medan, Kuala Namu, Tebing Tinggi, dan Medan

Binjai, pembangunan fly over, under pass, dan outer ring road.

Yang keempat, Metropolitan Gerbangkertosusila atau Gresik, Bangkalan, Mojokerto

Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan :

a. Rencana induk angkutan masal Kota Surabaya.

b. Pengembangan jaringan kereta api.

c. Penanganan infrastruktur jalan.

d. Jalan tol tengah kota Surabaya, Waru, Wonokromo, Tanjung Perak dan jalan

tol Surabaya, eastern ring road.

e. Penyelesaian Middle Eastern Ring Road atau MER2C.

f. Peningkatan jalan akses menuju kawasan industri Gresik.

g. Penanganan beberapa simpang strategis. Ini semua dikaitkan pula tidak hanya

pada moda dan infrastrukturnya, akan tetapi juga simpul-simpul kegiatan

ekonomi seperti bandara dan juga pelabuhan-pelabuhan mengalami revitalisasi

dan sekaligus ekspansi dan pembangunan-pembangunan yang baru

Lima, Metropolitan Serbagita atau Denpasar, Badung, Giayar dan Tabanan :

a. Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) 2 koridor yaitu Gor Ngurah Rai,

GWK dan Batu Bulan, Nusa Dua

b. Pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa

Yang keenam, Metropolitan Mamminasata atau Makassar, Maros, Sunggumi, Nasa

dan Takalar :

Page 13: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

12 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

a. Pengembangan angkutan massal perkotaan dengan Bus Rapid Transit

b. Program pembatasan lalu lintas pada ruas-ruas utama.

c. Program peningkatan kapasitas jaringan jalan, program pengembangan

angkutan umum massal BRT Maminasata meliputi 11 koridor.

Anggota dewan yang kami muliakan, terhadap pertanyaan nomor 1 tersebut dapat

kami jelaskan bahwa saat ini kami sedang dan terus memantau dan menggerakkan agar

seluruh rencana tersebut dapat kita realisasikan walaupun di sana sini tentu ada hambatan-

hambatan.

Pertanyaan nomor 2, adanya kemungkinan tingginya permintaan mobil murah di

tengah rendahnya lifting minyak nasional yang berakibat besarnya ketergantungan atas impor

BBM. Kebijakan apa yang akan ditempuh untuk mengendalikan kepemilikan kendaraan

bermotor khusus mobil mahal dari masyarakat yang sudah memiliki tapi terus menambah

jumlah koleksi kendaran pribadi termasuk keinginan untuk membeli mobil murah terhadap

pertanyaan tersebut. Pemerintah memberikan penjelasan masyarakat kelas atas umumnya

akan membeli mobil kategori mewah dan bukan mobil hemat energi dan harga terjangkau.

Umumnya mobil kategori mewah dikategorikan kapasitas silinder lebih besar atau sama

dengan 3000cc. Ini masih belum diproduksi di dalam negeri atau masih diimpor dalam

bentuk Completly Built Up atau CBU. Bea masuk bagi mobil impor jenis ini diberikan tinggi.

Saat ini sebelum PP baru keluar adalah sekitar 40% bagi negara-negara asal impor yang tidak

termasuk dalam kerjasama ekonomi atau Free Trade Area dengan Indonesia. Selain itu,

dikenakan pula pajak penjualan atas barang mewah atau PPNBM kategori mobil mewah yang

berkisar antara 40-75% tergantung kapasitas mesin dan jenis kendaraan. Hal ini terkait jenis

mobil mewah impor jenis sedan, MVP dan SUV dengan kapasitas silider 3000cc keatas.

Dalam paket kebijakan stabilisasi dalam pertumbuhan ekonomi kita telah menetapkan bahwa

PPN BM untuk kategori mobil mewah akan dinaikan menjadi sebesar 125% untuk

mengurangi ketergantungan impor dan mengurangi defisit neraca perdagangan dan untuk

merangsang pengalihan aktivitas impor menjadi manufaktur di dalam negeri sedangkan

dalam rangka pengendalian kepemilikan mobil, pajak progresif telah pula diberlakukan.

Pertanyaan nomor 3, kiranya Saudara Presiden sependapat dengan penanyaan bahwa

terdapat kemungkinan produsen mengimpor secara utuh mobil murah atau kandungan

lokalnya tidak memenuhi syarat 80%. Kebijakan apa yang akan ditempuh menghadapi

kemungkinan dimaksud dengan kata lain langkah apa yang akan diambil untuk memastikan

program mobil murah memenuhi syarat komponen lokal minimum 80%? Terhadap

pertanyaan nomor 3 pemerintah memberikan penjelasan sebagai berikut : Fasilitas PPN BM

0% untuk kendaraan yang memenuhi persyaratan dalam program KBH2 hanya ditujukan

untuk konsumen yang berarti konsumen tidak perlu membayar pajak PPN BM yang tadinya

sebesar 10%. Program KBH2 hanya berlaku untuk semua merk kendaraan yang diproduksi di

dalam negeri dan hanya bagi kapasitas mesin 1000-1.200cc untuk bensin, serta 1500cc untuk

diesel. Program ini tidak berlaku bagi kendaraan yang diimpor secara utuh atau Completely

Built Up atau CBU. Dalam 5 tahun produsen dipersyaratkan untuk menggunakan 80%

komponen produksi dalam negeri terutama untuk penggerak utama atau power train yang

terdiri dari mesin atau engine, transmisi atau transmision dan axle. Pabrik mobil yang

mengikuti program ini haruslah membuat business plan berupa rencana manufaktur

komponen engine dan transaxle dalam negeri serta wajib merealisasikan penggunaan

komponen otomotif buatan dalam negeri dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima

yang meliputi mesin dan peralatan sebagaimana diuraikan dalam buku yang lengkap. Secara

terpisah nanti akan disampaikan tersendiri oleh Menteri Perindustrian tentang dokumen-

dokumen pendukung tersebut. Kewajiban pemenuhan syarat komponen lokal ini diawasi oleh

pemerintah melalui surveyor independent yang akan memverifikasi pabrik mobil tersebut

Page 14: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

13 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

dalam periode 6 bulanan. Dengan lebih lengkapnya struktur industri komponen otomotif

nasional maka semakin besar peluang untuk mendukung dan menumbuhkembangkan industri

perakitan mobil di dalam negeri dan ini artinya kita membuka kesempatan menunjuk kepada

kemandirian dan sekaligus membuka downstream industri dari otomotif kita dengan semakin

banyaknya industri-industri komponen yang tumbuh serta membuka lapangan kerja.

Pertanyaan nomor 4. Kebijakan apa yang akan ditempuh Saudara Presiden agar

kebijakan mobil murah tidak hanya terkesan sebatas kebijakan populis untuk mendorong citra

positif pemerintah karena sebenarnya pemerintah belum memiliki cetak biru dalam

membangun daya saing atau blue print industri otomotif. Terhadap pertanyaan nomor 4

pemerintah memberikan penjelasan sebagai berikut : Sejak tahun 2000 melalui PP No. 145

Tahun 2000 tentang Kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang dikenakan

pajak penjualan atas barang mewah telah dilaksanakan program manufaktur kendaraan

komersial di dalam negeri untuk keperluan angkutan publik. Dalam PP ini diberlakukan PPN

0% untuk kendaraan jenis angkutan umum seperti bus, truk, pick up. Terlihat bahwa program

ini mampu menumbuhkan kemandirian industri kendaraan komersial. Untuk keperluan

angkutan publik dari kebutuhan domestik untuk angkutan publik sekitar 338.000 unit per

tahun telah mampu dipenuhi sekitar 322.000 unit per tahun oleh industri dalam negeri atau

95% dari kebutuhan domestik. Peta jalan atau road map pengembangan industri kendaraan

bermotor sudah tersedia sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008

tentang kebijakan industri nasional. Dalam peta jalan tersebut industri otomotif dalam negeri

diarahkan menjadi basis untuk pengembangan industri kendaraan bermotor yang berdaya

saing untuk dapat meningkatkan peran bersaing di pasar internasional maka sesuai dengan

perkembangan teknologi dan tuntutan pasar internasional pengembangannya difokuskan pada

kendaraan bermotor yang ramah lingkungan dan ekonomis. Di samping itu untuk

meningkatkan kemandirian industri otomotif dilakukan pendalaman struktur melalui

pengembangan industri komponen, program KBH2 merupakan salah satu dari sejumlah

program simultan untuk mengembangkan industri otomotif yang sesuai dengan pasar dalam

negeri dan pasar ekspor. Program KBH2 ini mendatangkan komitmen investasi senilai 3

miliar US dollar dari industri otomotif dan senilai 3,5 miliar dollar dari sekitar 100 industri

komponen otomotif baru yang tumbuh dari kebijakan KB2H ini. Saat ini sebagian besar

komitmen tersebut sudah terealisasi dengan telah dibangunnya 5 pabrik-pabrik mobil baru

dan sekitar 80 pabrik komponen otomotif baru. Hal tersebut juga mendorong peningkatan

kualitas tenaga kerja terampil seperti dalam bidang teknik otomotif dan material, manajemen

produksi dan jasa distribusi serta manajemen logistik. Dampak positif lanjutan dari

peningkatan kegiatan manufaktur ini adalah meningkatnya kegiatan ekonomi di daerah-

daerah berupa terbentuknya usaha penyediaan stok komponen after sale service, jasa

perbengkelan serta peningkatan pajak daerah yang merupakan suatu rangkaian kegiatan

ekonomi yang saling terkait dan cukup besar. Dapat terlihat bahwa program KBH 2 ini

mempunyai keterkaitan erat dengan sektor ekonomi lainnya di seluruh wilayah nusantara.

Dampak penciptaan lapangan tenaga kerja baru yang langsung di sektor manufakturing

adalah sekitar 30.000 orang sedangkan penciptaan lapangan tenaga kerja baru di sektor

distribusi mobil dan komponen, dealer dan pemasaran, work shop dan after sales services

diperkirakan mencapai lebih dari 40.000 tenaga kerja. Struktur industri kendaraan bermotor

roda empat di Indonesia melibatkan industri dengan jumlah total sekitar 1470 pabrik dengan

ikatan supply chance yang erat antara industri perakitan, industri komponen tiruan, industri

komponen virtu dan seterusnya sehingga bisa kita katakan rantai atau value chance, rantai

distribusi dan rantai nilai tambah yang diakibatkan dari kebijakan ini bisa kita katakan sangat

signifikan di dalam meningkatkan daya saing bangsa dan sekaligus meningkatkan tenaga

kerja terampil Bangsa Indonesia.

Page 15: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

14 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Pertanyaan nomor 5, apakah ada kebijakan khusus dari Saudara Presiden di bidang

infrastruktur dan moda transportasi yang sesuai kebutuhan setempat dan secara ekonomi

relatif murah. Terhadap pertanyaan nomor 5 pemerintah memberikan penjelasan sebagai

berikut : kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur dan moda transportasi terus-menerus

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing daerah secara efektif dan

efisien. Untuk daerah-daerah yang terpencil maka dari waktu-waktu selalu dibuka lintas-

lintas perintis untuk mengembangkan daerah-daerah tersebut baik dari moda transportasi,

jalan, penyeberangan baik laut udara serta multimoda. Selain membuka lintas-lintas perintis

moda transportasi setempat yang secara ekonomi relatif murah tetap dipertahankan dan

dikembangkan. Sejak tahun 2001 pemerintah telah mengembangkan angkutan jalan perintis

dalam upaya meningkat aksesibilitas dan mobilitas masyarakat khususnya pada wilayah

terisolir, belum berkembang dan atau wilayah perbatasan negara serta mengembangkan

kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal. Perkembangan angkutan jalan perintis dimulai

sejak tahun 2001 dengan melayani 74 trayek 12 provinsi menjadi 188 trayek pada 25 provinsi

dengan prioritas pengembangan pada wilayah terisolir dan belum berkembang. Secara nyata

program ini telah mampu meningkatkan tingkatkan daerah-daerah yang memiliki potensi

ekonomi namun tidak bisa berkembang karena masalah connectivity dan transportasi dengan

program-program dana keperintisan pemerintah maka daerah tersebut secara perlahan bisa

mandiri dan yang tadinya transportasinya dikembangkan dengan dana-dana subsidi saat ini

sudah menjadi daerah-daerah secara komersial dihubungkan oleh moda-moda transportasi.

Pimpinan, anggota DPD RI yang kami muliakan.

Disamping itu pemerintah pun memiliki Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Bangunan Ekonomi Indonesia. Ada 3 pilar utama di dalam MP3EI tersebut,

yang pertama mengembangkan ekonomi di 6 koridor dengan merata dan berkeadilan. Pilar

kedua adalah connectivity dan pilar ini adalah pilar yang berkaitan dengan pembicaraan kita

pada pagi hari ini dan pilar ketiga adalah meningkatkan sumber daya manusia, ilmu

pengetahuan dan teknologi. Khusus connectivity dapat kami laporkan bahwa melalui MP3EI

secara agresif kita mempercepat konektivitas antar wilayah di 6 koridor dan ekonomi dengan

tujuan untuk menghubungkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi dengan demikian maka

kita dapat menekan biaya logistik yang harus kita turunkan, arus barang dan jasa akan lebih

cepat dan pergerakan masyarakat menjadi lebih mudah dan dinamis. Connectivity ini menjadi

pilar kita di dalam mengintegrasikan ekonomi lebih nasional dan menghubungkan kita secara

global. Kita mengatakan secara domestik kita terintegrasi secara global, kita terkoneksi. Oleh

sebab itu dapat kami laporkan bahwa sejak diluncurkan Bapak Presiden pada tahun 2011

sampai dengan Oktober 2013 total investasi MP3EI yang sudah ground breaking maupun

yang telah diresmikan mencapai 737,9 triliun dari jumlah investasi tersebut, 355 triliun

adalah infrastruktur dan dari 355 tersebut, 282 triliun adalah di sektor transportasi. Utamanya

untuk infrastruktur transportasi sebagaimana saya sebutkan tadi pelabuhan laut, bandara,

jalan dan jalur kereta api dengan demikian maka kita dapat meningkatkan daya saing dan

sekaligus menekan biaya logistik. Kami menargetkan bahwa biaya logistik kita harus kita

dari sekitar 26 % dari GDP kita akan kita tekan ke arah 22 % dari total GDP atau dari 14,08%

dari cost of production menjadi 10 % cost of production. Kuncinya adalah connectivity. Oleh

sebab itu maka ini menjadi perhatian utama Bapak Presiden agar connectivity menimbulkan

simpul-simpul pertumbuhan, menumbuhkembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru dan

menghubungkan kepada daerah-daerah yang masih terisolir, yang masih tertinggal sehingga

tumbuh ekonomi karena ada aktifitas connectivity ini. Pembenahan transportasi publik oleh

Pemda diharapkan tetap dijalankan untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di kota

terutama kota-kota besar. Industri otomotif nasional sudah mampu produksi kendaraan

komersial mini van bus, truck dan siap memasok kebutuhan Pemda dengan produk buatan

dalam negeri. Industri nasional sebagai manufaktur dan industri karoserinya masih

Page 16: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

15 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

menggunakan 20% dari kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan bus nasional yang saat ini

masih sekitar 4500 unit pertahun. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mempersiapkan

infrastruktur transportasi publik dibantu oleh pemerintah pusat dan industri dalam negeri

sanggup memenuhi kebutuhan tersebut sampai 100.000 unit bis dan truk besar pertahunnya.

Mohon maaf.

Pertanyaan nomor 6, apakah kebijakan Saudara Presiden berupa mobil murah

merupakan nama lain dari kebijakan mobil nasional? Adakah cetak biru tentang itu yang

mengalami uji publik dan mendapat dukungan semua pihak termasuk lembaga-lembaga

legislatif sesuai kemenangan yang diberikan konstitusi. Terhadap pertanyaan nomor 6 ini

perintah memberikan penjelasan sebagai berikut : program KBH 2 tentu saja mengikut road

map industri nasional. Target kita adalah menuju kepada kemandirian otomotif di tanah air

kita ini, memenuhi pasokan dalam negeri dan sekaligus sebagai basis industri untuk penetrasi

pasar global, pasar regional menghadapi era masyarakat ekonomi Asean dan 2020 kita

terintegrasi dalam kawasan Asia Pasifik dan Beyond 2020 integrasi ekonomi global. Saat ini

memang banyak yang masih mendefinisikan berbagai tentang terminologi mobil nasional

namun sejauh mobil tersebut di produksi dalam negeri yang menciptakan nilai tambah ini

haruslah kita utamakan. Industri otomotif dunia sesungguhnya mengadopsi sistem global

production tidak 100% produksi dalam negeri dan selalu saja ada unsur komponen yang

crossing dari negara produsen lain. Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN mobil

buatan Indonesia saat ini berkisar antara 30 sampai 80% sedangkan sepeda motor 60 sampai

95%. Yang belum bisa dibuat di dalam negeri untuk otomotif adalah engine dan transmisi.

Seperti telah disebutkan di atas program mobil hemat energi dan harga terjangkau atau yang

populer dengan sebutan KBH 2 ini adalah untuk menumbuhkan kemandirian di sektor

industri komponen otomotif. Dengan lebih lengkapnya struktur industri komponen otomotif

nasional maka semakin besar peluang untuk mendukung dan menumbuhkembangkan industri

perakitan mobil di dalam negeri termasuk mobil merk original Indonesia. Melalui program

pro rakyat bahwa mobil murah angkutan pedesaan juga telah menjadi prioritas untuk

dikembangkan dimana telah muncul beberapa merk seperti Viar, Gea dan Tawon yang

seluruhnya merupakan merk original dan diproduksi oleh anak bangsa. Industri otomotif

nasional tersebut telah dianggap memiliki kemampuan dalam pengembangan kendaraan

umum murah untuk pedesaan. Untuk pengembangan industri mobil murah dan ramah

lingkungan guna memenuhi kebutuhan pedesaan kita masih memerlukan dukungan

penguasaan teknologi, penguasaan teknologi, finansial dan jaringan purna jual.

Pertanyaan nomor 7A, kiranya Saudara Presiden dapat menjelaskan bagaimana

kebijakan mobil murah dan berkorelasi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca. Terhadap

pertanyaan ini penjelasan pemerintah sebagai berikut : pada program mobil hemat energi dan

harga terjangkau, industri otomotif disyaratkan untuk membuat kendaraan yang lebih ramah

lingkungan dengan menaikkan efisiensi penggunaan bahan bakar perkilometer jarak tempuh.

Saat ini rata-rata mobil berbahan bakar minyak mengkonsumsi 12 kilometer perliter BBM

sedangkan mobil hemat energi dan harga terjangkau ini disyaratkan untuk dapat

mengkonsumsi setidaknya 20 km perliter BBM sehingga penghematan yang dicapai dalam

konsumsi bahan bakar adalah 66% perunit mobil. Pemakaian BBM per kilometer untuk KBH

2 relatif lebih kecil sehingga BBM yang dibakar menjadi lebih sedikit perkilometer. Dengan

demikian maka emisi gas buang menjadi lebih kecil perkilometer. Mesin yang menggunakan

BBM lebih hemat ini diharapkan dapat menggantikan mesin kendaraan yang boros sehingga

menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik. Belum ini tidak termasuk di dalam program-

program kita yang kita sebut dengan program-program electric car yang terkait dengan

program-program yang tidak menggunakan bahan bakar fosil dan ini terus kita kembangkan.

Pertanyaan nomor 7B, kiranya Saudara Presiden dapat pula menjelaskan apakah biaya

eksternalitas salah satunya biaya lingkungan akibat dari kebijakan mobil murah sudah

Page 17: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

16 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

diperhitungkan dan dimanakah kompensasi untuk semua komponen kesejahteraan sosial yang

hilang akan dicerminkan dalam kebijakan mobil murah. Terhadap pertanyaan tersebut

pemerintah memberikan penjelasan : program KBH 2 dimaksudkan untuk menciptakan

produk yang lebih hemat BBM dan ramah lingkungan sehingga program ini justru akan

mengurangi biaya eksternalitas lingkungan. Di lain pihak program ini akan meningkatkan

aktivititas ekonomi berupa tumbuhnya pabrik baru, pabrik komponen dan bahan baku,

peningkatkan lapangan kerja pada tingkat produsen, industri komponen termasuk jasa

perawatan diperbengkelan.

Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang kami

hormati.

Kami telah menyampaikan jawaban atas 7 pertanyaan anggota dewan yang terhormat

dan tentu saja apabila diperlukan pendalaman, kami siap untuk memberikan penjelasan-

penjelasan tambahan baik pada kesempatan dalam Sidang Paripurna ini maupun pada

kesempatan di dalam sidang-sidang komite yang akan diwakili oleh menteri-menteri teknis

terkait. Demikianlah penjelasan pemerintah mengenai kebijakan moda transportasi,

kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau (KBH 2) dalam

Sidang Paripurna DPD RI hari ini.

Atas perhatian pimpinan dan anggota DPD RI yang terhormat, kami ucapkan terima

kasih. Semoga Allah Subhana Wata’ala selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu

memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara yang tercinta.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih kami ucapkan kepada Saudara Menteri Koordinator Perekonomian

terhadap penjelasan pemerintah terhadap pertanyaan anggota dewan dalam moda transportasi

kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau.

Bapak/Ibu sidang yang kami muliakan.

Seperti mana yang telah disampaikan tadi oleh Menko Perekonomian tentu ini akan

kita akan tindaklanjuti nantinya di tingkat komite untuk pendalaman oleh menteri yang

terkait. terhadap pimpinan yang saya hormati para menteri putusan presiden Republik

Indonesia Seperti tadi yang telah disampaikan mungkin ada 1, 2, 3 pertanyaan kita yang

merespon apa yang telah kami sampaikan, kami persilakan.

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (BALI)

Pimpinan. I Wayan Sudirta (B-67).

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, kami catat. Saya rasa cukup dulu 3 ya, sebentar ya. Baik, jadi kita telah diwakili

satu oleh Pak Marhany, Pak Wayan, Pak Jack. Baik, sudah cukup ya. Baik mohon

pertanyaannya to do point nanti yang terakhir Pak Fatwa. Baik, silakan Pak Marhany.

PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULUT)

Baik, terima kasih Pak Ketua.

Pimpinan yang saya hormati.

Para menteri utusan presiden dan banggakan.

Page 18: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

17 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Pertama-tama saya sampaikan terima kasih banyak dan apresiasi yang luar biasa atas

respons Presiden terhadap penggunaan hak bertanya anggota DPD RI. Ini satu hal yang

sangat luar biasa dan membanggakan kita bersama. Presiden telah membangun sistem

ketatanegaraan Indonesia yang sangat baik dan oleh karena itu kita patut memberikan

apresiasi.

Lalu yang kedua, kami sampaikan terima kasih atas penjelasan yang juga sangat baik

yang tadi dibacakan oleh Bapak Hatta Radjasa Menko Perekonomian Indonesia tapi bagi

kami masih ada beberapa hal yang kami pikir agak samar dalam penjelasan yang

disampaikan tadi Pak Ketua dan kita sekalian. Pertama, kami menangkap sepertinya ada

pembelokan isu terhadap mobil murah ini menjadi isu kebijakan tentang mobil angkutan

untuk pedesaan padahal ketika ini di launching ini tidak pernah muncul soal angkutan

pedesaan ini. Kami juga berpendapat bertanya mengapa bukan public transportation yang

diperjuangkan secara strategis dan signifikan serta kena sasaran yang di angkat. Lalu

kemudian mengapa bukan pengaturan skema biaya transportasi murah dan temuan strategi

yang lebih radikal untuk mengurangi kepemilikan mobil privat dan beralih pada transportasi

publik dalam rangka menyehatkan perekonomian nasional. Saya kira ini belum tuntas tadi

dijelaskan misalnya pengalaman kita di Sulawesi Utara dengan adanya kabupaten kepulauan

yang masih tertinggal tertinggal justru kebijakan mobil murah belum didukung dengan

tersedianya infrastruktur dalam rangka implementasi kebijakan ini kami bahkan

menyampaikan apresiasi kebanggaan dan kegembiraan kepada Menteri Perhubungan Bapak

Jenderal E.E. Mangindaan atas kebijakan moda transportasi laut bantuan kapal yang

kemudian menyambungkan pulau-pulau itu dan sekarang menjadi sarana transportasi yang

membanggakan dan kami dengar bukan hanya Sulawesi Utara tapi provinsi kepulauan lain

juga diberi bantuan yang serupa kita sampaikan terimakasih ke Pak Menteri Perhubungan.

Dan selanjutnya Pak Ketua dan kita patut bertanya apakah benar kebijakan ini bagus ataukah

ada kepentingan kepentingan yang bermain di balik kebijakan ini, ini yang barangkali. Saya

melihat bahwa otonomi negara telah membuat kebijakan yang cenderung membingungkan

atau barangkali bisa menyesatkan dalam konteks Indonesia jangka panjang. Kebijakan ini

hanya unggul dari aspek populasi tapi bisa membahayakan negara dalam konteks jangka

panjang karena tidak komprehensif dan ini menunjukan tidak optimalnya koordinasi lintas

sektor dari pemerintah karena kita belum melihat tentang grand strategi kebijakan

transportasi nasional termasuk grand strategi memang terkait dengan membangun daya saing

industri otomotif nasional.

Nah saya mau sampaikan disini bahwa jangan-jangan negara terjebak dalam praktek

koorporatisme ini, ada kesan bahwa negara beroperasi demi kepentingan kapital jangan-

jangan dibalik kebijakan ini dengan mengatur dan mengontrol bisnis milik privat. Ini kan satu

satu hal yang perlu kita hati-hati karena dalam konteks teori kebijakan publik modern

memang koorporatisme menjadi bentuk negara baru dimana kebijakan diambil melalui

koorperasi publik dan mengabaikan pertimbangan-pertimbangan rasional dan parlemen nah

atau mungkin bisa terjadi didorong oleh kolusi eksekutif dan juga parlemen ini juga perlu

karena itulah maka forum DPD ini menjadi menarik dan jangan-jangan kita bisa keluar dari

konteks kebijakan ekonomi nasional seperti Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 mengaturnya sehingga jangan-jangan malah kita menuju ke model

liberalisme baru. Nah saya kira kita mengkritisi ini terlebih lanjut karena ini kami

berpendapat bahwa mungkin kebijakan ini mungkin sepatutnya untuk dievaluasi dan saya

kira DPD dapat menindaklanjutinya melalui pembahasan di komite-komite lebih lanjut.

Begini saja Pak Ketua.

Terima kasih.

Page 19: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

18 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih. Silakan. Tolong to do point dan mohon waktunya. Langsung.

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (BALI)

Langsung saja.

Para hadirin, pimpinan yang saya hormati.

Para Menteri.

Kalau Pak Marhany terkesan sangat puas dengan kehadiran menteri. Saya juga ingin

mendukung bahwa sebatas suasana yang sangat menyenangkan, iya tapi Presiden kok tidak

hadir. Saya bisa merasa senang dengan jawaban-jawaban itu sama sekali tidak puas karena

Presiden tidak hadir. Sekali lagi saya merasa tidak puas karena Presiden sendiri tidak hadir.

Saya titip pesan terhadap Pak Menteri karena beberapa waktu yang lalu di DPR misalnya Pak

Habibie itu hadir sendiri menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan sejenis ini. Kami 96

tandatangan kalau dihitung 70% lebih anggota DPD bertandatangan, kenapa Presidennya

tidak sendiri hadir begitu. Itu sebagai awal.

Masalah yang kedua, tadi Pak Marhany menyinggung soal siapa yang ada dibalik ini?

Pertanyaan ini muncul diberbagai daerah. Jika dikaitkan dengan praktek-praktek

ketatanegaraan yang belum lama berlangsung, kita perlu khawatir tidak mustahil dalam

program mobil murah ini akan ada subsidi keringanan pajak yang luar biasa. Efek berikutnya

ketika kendaraan ini bertambah banyak subsidi yang akan memakan devisa kita untuk

membeli minyak di luar negeri juga akan menjadi beban negara, beban pemerintah yang

akhirnya berujung pada beban rakyat. Yang perlu kita hitung dan mungkin kita akan

disepakati ini akan didiskusikan sesungguhnya program ini menguntungkan rakyat dan

pemerintah karena adanya subsidi pajak, BBM dan lain-lain atau sesungguhnya hanya

merugikan seperti apa yang disinggung Pak Marhany jangan-jangan sudah ada orang yang

menitip keuntungan tapi malah mengatasnamakan rakyat, rakyat sama sekali tidak

diuntungkan.

Yang berikutnya, tadi disinggung juga angkutan pedesaan secara singkat saya

komentari dalam jawaban Saudara Menteri tidak ada muncul itu sementara Presiden beberapa

waktu yang lalu menyatakannya. Pertanyaannya jika betul diwujudkan angkutan pedesaan itu

sebagai program angkutan pedesaan, siapa yang jamin, siapa yang jamin kalau angkutan

pedesaan itu tidak melintas ke kota, menambah kemacetan di kota-kota.

Masalah yang ketiga, bisa jadi saya harus menyampaikan karena saya belum mampu

menangkap dengan baik atau memang penjelasan Saudara Menteri perlu dilengkapi untuk

menyakinkan kami. Kami tolong diyakinkan untuk satu hal. Kelihatannya program ini

spontan begitu lihat keadaan di India spontan, kelihatannya kajiannya belum matang karena

itu penjelasan bisa jadi berubah-ubah. Data, analisa menurut pemahaman kami untuk

program sebesar ini kelihatannya belum memadai oleh karena itu timbul kesan ada

kontradiksi, kontradiksi antara program mobil murah dengan program-program pemerintah

lainnya. Misalnya bagaimana mungkin program ini akan menguntungkan kita semua sekali

lagi kalau misalnya subsidi BBM bertambah. Pemerintah ingin mengurangi kemacetan di

kota-kota tapi kenyataannya kita menambah kendaraan. Pemerintah ingin mendengungkan

bagaimana menjaga lingkungan udara bersih tapi saya menghawatirkan kalau tidak diberi

penjelasan dengan tuntas jangan-jangan ini program akan menambah kerusakan lingkungan

dan udara yang bersih yang sementara ini kita punya minim akan dikotori lebih banyak lagi.

Terima kasih.

Page 20: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

19 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Silakan Pak Jacob.

PEMBICARA : JACOB JACK OSPARA, S.Th., M.Th. (MALUKU)

Terima kasih pimpinan dan terima kasih pula saya sampaikan penuh penghargaan

kepada ketiga menteri yang ditugaskan mewakili presiden pada sidang yang terhormat ini.

Saya langsung saja.

Kita telah memasuki kurang lebih 3 era konsep ekonomi. Saya mau katakan era

pertama itu era aerodinamic diterapkan oleh Soeharto atau barkeleynomic juga diterapkan

oleh Soeharto dengan tekanannya pada system trickle down effect membangun pabrik besar

masyarakat sekitar yang nanti memperoleh bagian-bagian pentingnya berupa kucuran-

kucuran ke bawah. Nah Habibinomic tekanannya pada pengembangan pesawat terbang,

industri pesawat terbang itu menyatakan seolah-olah kiat sudah mau take off mau menuju ke

bulan. Nah kemudian sekarang kini SBY-nomic menekankan tri pro, pro growth, pro poor

dan pro job. Sorry pro job, 3 pro. Dalam program mobil nasional ini kelihatannya ketiga pro

itu tadi tidak seimbang dan simultan memperoleh perhatian yang memadai, oleh karena apa?

Yang namanya pro poor, poor itu kebanyakannya adanya dimana, di provinsi-provinsi

kepulauan, pulau-pulau kecil dan menengah. Kepri dibagian barat, Kalimantan Timur di

bagian tengah dan kami di Indonesia bagian timur. Sulawesi Utara relatif maju seperti

dikatakan oleh saudara saya dari Sulawesi Utara tetapi kami di Maluku luar biasa repotnya

dan karena itu menurut hemat saya ini merupakan ketidakadilan. Kalau buat mobil nasional

dikatakan low cost and green car yang menikmatinya di desa-desa atau di pulau-pulau besar

di Jawa, Kalimantan. Maksudnya di Jawa dan Sumatera ya. Kami yang ada di pulau-pulau

siapa yang menikmati mobil green car itu pak, mobil murah itu ya. Pulau-pualu di Kepulauan

Aru, Kepulauan apa namanya itu Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat tidak ada

yang membeli itu barang. Karena itu pak yang kedua, yang sebetulnya kami minta adalah ini

transportasi nasional itu dibina, diintegrasikan diantara 3 moda, angkutan udara, angkutan

laut dan angkutan darat ya. Kami di pulau-pulau kecil di Kepulauan Maluku misalnya

membutuhkan kapal-kapal yang Pak Mangindaan sudah lakukan ini kapal yang namanya

Sabuk Nusantara, Lintas Nusantara sekarang dan lain-lain sebagainya kami butuh itu dan

karena itu kami mohon supaya kapal-kapal model ini tolong dengan regulasi menteri jangan

direkomendasikan untuk ditender dalam perolehan perintis karena itu menimbulkan

ketidakadilan, masyarakat kami di pulau-pulau membutuhkan transportasi yang nyaman.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, saya rasa cukup pak.

PEMBICARA : JACOB JACK OSPARA, S.Th., M.Th. (MALUKU)

Saya mohon ini mendapatkan perhatian, oleh karena apa? Oleh karena dibutuhkan itu.

Jadi saya mohon supaya kalau bisa ini apa namanya SBY atau para menteri tolong mengatur

supaya kebijakan kita itu adil dan memperhatikan bagian-bagian yang poor tadi. Saya rasa itu

yang saya ingin kemukakan pada kesempatan ini.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Pak Hamdani to do point saja waktunya terbatas.

Page 21: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

20 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PEMBICARA : H. HAMDANI, S.IP (KALTENG)

Terima kasih pimpinan.

Pak Menteri yang saya hormati.

Saya memberikan apresiasi atas dikeluarkannya kebijakan pemerintah melalui

penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Perindustrian

Nomor 33 tentang pengembangan produksi kendaraan bermotor roda empat yang hemat

energi dan harga terjangkau (KBH 2). Bahwa kebijakan mobil murah ini sangat berguna

sekali khususnya untuk kami di Kalimantan. Hal ini dapat membantu masyarakat dalam

kemudahan memiliki alat transportasi, menghubungi daerah-daerah pedalaman pesisir pantai

dan sentra produksi perkebunan kemudian daerah transmigrasi serta daerah perbatasan

dengan negara tetangga guna untuk menunjang perekonomian masyarakat di 5 provinsi pulau

Kalimantan.

Yang kedua, kemudian apakah strategi kebijakan mobil murah ini berkaitan dengan

mengantisipasi Asean Economic Community 2015 mendatang yang akan membebaskan

barang-barang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Bagaimana skema pemerintah untuk

menghadapi persaingan ini terhadap banyaknya mobil-mobil murah masuk melalui pabean

kita pada Asean Economic Community 2015 yang akan datang.

Terima kasih pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, yang terakhir Pak Bahar. To do point saja.

PEMBICARA :Drs. H. BAHAR NGITUNG (SULSEL)

Terima kasih pimpinan dan sahabat-sahabat saya Senator Indonesia serta yang

terhormat Menteri Perekonomian dan Menteri Perindustrian serta Menteri Perhubungan.

Yang ingin saya sampaikan apakah kebijakan ini telah mempertimbangkan kondisi

jalan yang ada dipedesaan, yang mana saat ini kebanyakan desa masih membutuhkan mobil-

mobil yang hanya dapat dilewati oleh mobil yang double handle.

Dan yang kedua ingin saya sampaikan bahwa kenapa tidak ada keseriusan atau

keberpihakan pemerintah terhadap pengembangan mobil-mobil murah yang sudah ada seperti

di Sulawesi Selatan dengan mobil Moko yang sudah terjual banyak dan diinginkan oleh

masyarakat tetapi Menteri Perindustrian kurang memberikan perhatian untuk pengembangan

dan ini membutuhkan alat cetak bodi saja. Saya kira melalui kesempatan saya ingin

sampaikan agar Menteri Perindustrian memberikan perhatian khusus terhadap mobil murah

yang sudah dicetak di Sulawesi Selatan yang namanya mobil Moko, sudah pernah mendapat

bantuan tapi stop lagi karena mungkin karena ada merk-merk lain dari Jawa yang masuk.

Terima kasih pimpinan.

PEMBICARA : H. AHMAD SUBADRI (BANTEN)

Ketua dari Banten, ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, saya rasa cukup ya.

Page 22: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

21 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PEMBICARA : H. AHMAD SUBADRI (BANTEN)

Satu hal lagi Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Mohon pendek saja ya. Silakan ya.

PEMBICARA : H. AHMAD SUBADRI (BANTEN)

Iya pendek saja. Saya to do point.

Saya hanya ingin menyampaikan pesan kepada pemerintah untuk kosisten karena

yang disampaikan Pak Hatta Rajasa ini untuk sementara bisa menjawab beberapa pertanyaan

yang disampaikan oleh kami yang mengajukan hak bertanya. Sekali lagi kosistensi ini yang

saya tuntut karena seringkali pemerintahan sekarang ini tidak kosisten. Suatu contoh

misalnya di Banten dulu dijanjikan pelabuhan internasional Bojonegara sudah miliaran uang

kesana masuk tapi sekarang jadi diterabaikan lagi begitu juga tentang kawasan strategis

infrastruktur Selat Sunda tiba-tiba yang sudah diputus dengan presiden bisa dimentahkan lagi

oleh Menteri Keuangan. Nah sekarang pemerintah menjanjikan bahwa dengan program mobil

murah dan harga terjangkau ini tadi dengan jawaban-jawaban yang sangat piawai yang

disampaikan oleh Pak Menko Perekonomian, saya minta ini soal konsistensi walaupun tadi

nanti kita bisa dalami lagi dalam rapat-rapat komite untuk mendalami jawaban dari

pemerintah.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih. Kami persilakan kepada Menko Perekonomian untuk bisa

menjelaskan dengan singkat. Maaf Pak Fatwa ini soalnya Pak Fatwa yang jadi inisiatif jadi

sebetulnya sudah dijawab penuh tapi silakan untuk di try.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Terima kasih Saudara Ketua dan saudara-saudara para menteri yang mewakili

pemerintah.

Sebagai pengambil inisiatif mengajukan pertanyaan kepada pemerintah tentunya saya

amat bergembira, bersyukur atas respon positif dari presiden dan memang untuk sementara

penjelasan yang disampaikan oleh pemerintah melalui Menko Perekonomian tadi,

pertanyaan-pertanyaan tertulis itu secara formal memang sudah terjawab tetapi kami khawatir

bahwa kecurigaan-kecurigan atau persepsi dari masyarakat terhadap kebijakan pemerintah itu

belum bisa dipahami dengan jelas sesuai dengan realita yang berkembang di masyarakat juga

seperti hal-hal yang dikemukakan oleh rekan-rekan senator saya sebelumnya terutama dari

anggota yang terhormat Saudara Marhany Pua. Apa yang dikemukakan oleh presiden pada

rapat kabinet yang lalu yang disampaikan juga kepada pers bahwa niat semula pemerintah

inialah sebenarnya angkutan untuk pedesaan, tadi sudah ditanyakan apa jaminannya dan

apakah peraturan pemerintah dan keputusan Menteri Perindustrian tentang itu dan kemudian

sejumlah perusahaan otomotif mulai meluncurkan produk mobil murahnya ke pasar, apakah

ini menjamin untuk angkutan pedesaan sementara menurut keterangan keterangan Gubernur

DKI Jakarta bahwa dalam 10 bulan mulai bulan Januari sampai Oktober kemarin sejumlah

1.218.000 tambahan kendaraan mobil roda empat terutama di Jakarta. Saya kira realitas ini

Page 23: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

22 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

menimbulkan pertanyaan besar bahwa dalam beberapa waktu yang akan datang ini kita

semakin cepat tua di jalan terutama untuk di Jakarta ini. Namun demikian sekali lagi terima

kasih dan apresiasi kita kepada pemerintah yang telah memberikan respon positif dan

memang tujuan utama juga bahwa polemik mobil murah di masyarakat ini kita memberikan

fasilitasi melalui forum ini, forum paripurna ini secara terhormat aspirasi masyarakat dan

juga memfasilitasi pemerintah untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat nah tinggal

sekarang ini bagaimana apakah bisa betul-betul kosistensi nyambung antara keterangan

pemerintah dengan realitas serta kecurigaan, anggapan-anggapan asumsi dari masyarakat.

Dan terakhir saya menyambut baik tadi appeal dari Menko Perekonomian agar

nanatinay untuk pendalaman ini bisa kita lakukan rapat kerja dengan menteri-menteri teknis

yang terkait khususnya dengan Komite II, rapat gabungan Komite II dengan Komite IV.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih. Kami persilakan Pak Menteri. Saya rasa cukup ya, maaf sudah

lebih. Silakan Pak Menko.

PEMBICARA : Ir. M. HATTA RAJASA (MENKO PEREKONOMIAN)

Yang terhormat pimpinan dan anggota DPD RI yang saya muliakan.

Terima kasih atas pertanyaan pendalaman sebagaimana tadi di awal saya sampaikan

akan lebih sangat baik dan mendalam apabila nanti para menteri teknis bersama anggota DPD

yang terhormat membahas itu di dalam komite mungkin Komite II kalau tidak salah yang

berkaitan dengan itu, ini akan sangat baik dan itu tentu karena ini adalah katakanlah program

nasional, program kita bersama. Oleh sebab itu segala hal, masukan, saran, kritikan akan

sangat baik kalau kita dalami disitu namun demikian ijinkan saya secara global untuk

merespon setuju tanggapan dan saran serta pertanyaan dari anggota DPD yang terhormat.

Pertama barangkali saya mungkin menyampaikan terlebih dahulu grand strategic

dalam konteks connectivity bangsa kita. Sudah begitu banyak peraturan yang kita keluarkan

menyangkut upaya bangsa ini untuk meningkatkan connectivity, kita telah memiliki dokumen

yang disebut master plan percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Kita telah

memiliki dokumen yang disebut dengan sistem logistik nasional yang bermuara kepada

meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan rakyat dan yang ketiga kita pun telah

memiliki sebuah dokumen penting lainnya yaitu sistem connectivity kita. Dalam konteks

Asean kita pun memiliki kesepakatan Asean yang disebut Asean document blue print, Asean

connectivity yang kesemuanya itu berintikan kepada upaya besar bangsa kita meningkatkan

pembangunan infrastruktur. Nah sejak dilancarakan Bapak Presiden 2011 seluruh dokumen

tersebut memiliki satu sama lain saling komprehensif di mana dokumen atas kita adalah RPJP

kita, rencana pembangunan jangka panjang pemerintah 2025, kemudian RPJMN kita,

kemudian Rencana Tahunan Pemerintah yang disebut dengan RKP dan di dalam itu secara

komprehensif kita menegaskan satu peta jalan yang lebih terukur dalam masterplan

percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Saya ingin saya sampaikan maka

esensi dari pembangunan MP3EI adalah meletakan keunggulan wilayah. Jadi oleh sebab itu

tematik dari pembangunan masing-masing koridor diberikan tema-tema. Kalau kita

menyebutkan pembangunan Trans Maluku itu artinya kita membangun jembatan laut mulai

dari infrastruktur moda-moda transportasi yang kita akselerasi termasuk juga pelabuhan-

pelabuhan dan kesemuanya dalam 3 moda transportasi tersebut. Dari tadi saya sampaikan

upaya akselerasi tersebut dari 737,9 triliun, 355 triliunnya adalah infrastruktur dan 292 triliun

diantaranya adalah transportasi. Inilah kemudian baru-baru ini world economy forum

Page 24: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

23 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

meningkatkan daya saing kita dari urutan ke 50 menjadi urutan ke 38, baru pertama dalam

sejarah meningkat 12 poin. Mengapa begitu cepat peningkatan? World economy forum

melihat upaya besar bangsa ini untuk mengejar ketertinggalan kita di infrastruktur dan

melakukan akselerasi dan poin terbesar di dalam meningkatkan daya saing bangsa melalui

yang disampaikan world economy forum adalah 17 poin indikator pada infrastruktur, artinya

apa yang kita kerjakan nyata. Nah mari kita lihat strategi konsep dasar dari connectivity kita,

pertama memperpendek jarak ekonomi karena ini juga menjadi konsern daripada bapak-

bapak yang sekalian yang terhormat, anggota dewan yang terhormat. Memperpendek jarak

ekonomi artinya logistic cost harus kita turunkan dengan mempercepat pergerakan arus

barang dan jasa dan pergerakan mobilitas masyarakat dengan cost yang terjangkau, yang

dekat. Secara logistik maka kita tempatkan alur laut kepulauan Indonesia menjadi backbone

dalam mengefisiensikan logistik kita. Negara kepulauan, benua maritim ini harus kita

koneksikan dengan jembatan-jembatan laut. Oleh sebab itu sekaligus merespon anggota

dewan yang terhormat tadi itu untuk koridor 5, 6, koridor 4 itu backbone kita adalah para

logistik laut jadi membangun gerbang-gerbang. Oleh sebab itu di dalam MP3EI connectivity

kita meletakkan 2 gerbang utama, gerbang udara, gerbang laut dimana gerbang barat, gerbang

timur. Dengan demikian maka simpul-simpul melahirkan pusat-pusat pertumbuhan baru

berbasis keunggulan wilayah di dalam koridor tersebut menjadi pusat pertumbuhan baru yang

terkoneksi satu sama lain. Jadi kuncinya itu akan ada pusat pertumbuhan baru manakala ada

konektivitas disitu. Jadi kita kita sungguh memberikan perhatian tinggi terhadap konektivitas

ini. Oleh sebab itu dia menjadi pilar utama di dalam MP3EI kita, hanya ada 3 pilarnya itu dan

pilar utamanya adalah connectivity tadi itu. Jadi oleh sebab itu pada tahun 2013 mengapa

anggaran pembangunan kita sudah mendekati 5% untuk pembangunan belanja modal yang

utamanya adalah infrastruktur dimana 200-an triliun APBN kita untuk belanja modal which is

itu sebagian besar infrastruktur hampir 100 triliun ada diseluruh APBD-APBD pemerintah

daerah dan 140 triliun tambahan ada di BUMN dan swasta sehingga totalnya mendekati

angka 450 triliun atau sudah mendekati sekitar 5% dari GDP kita. Nah ini secara nasional.

Secara kewilayahan Bapak Presiden sudah memberikan prioritas fase pertama yang saya

sebutkan di dalam penjelasan yaitu 6 mulai dari Jabodetabek kemudian Maminahasa. Ada 6

tadi itu, yang kesemuanya itu adalah upaya kita untuk mempercepat arus pergerakan arus

barang dan jasa, muaranya penurunan logistik dan mobilitas masyarakat. Tadi didalam

penjelasan sudah disebutkan bahwa memang pada akhirnya kita memprioritaskan pada

angkutan publik yang murah. Tadi sudah secara rinci kami jelaskan bagaimana busway,

bagaimana kereta api Insya Allah untuk pertama kalinya nanti Kalimantan memiliki kereta

api dan ini sudah akan ground breaking di daerah Kalimantan walaupun masih diprioritas

untuk angkutan-angkutan yang bersifat komoditi namun itu dikembangkan nanti untuk

angkutan-angkutan masyarakat. Jadi semua itu spesifik kepada kewilayahan dan kita

prioritaskan. Kita menyadari, Bapak Presiden menyadari bahwa pemerintah daerah harus di

support oleh pemerintah pusat untuk meningkatkan arus barang dan jasa serta menghilangkan

hambatan-hamabtan, simpul-simpul hambatan pada kemacetan yang mengganggu aktivitas

ekonomi nasional kita. Jadi kita secara konsisten. Nah untuk itu maka ada 3 pendekatan

bapak/ibu sekalian agar ini bisa berjalan dengan lancar. Yang pertama, tidak semua yang

bersifat komersial itu, yang bersifat komersial harus dibiayai lagi oleh pemerintah karena

dana kita terbatas. Oleh sebab itu membangun infrastruktur terutama yang transportasi yang

sudah mampu secara komersial kita dorong BUMN kita, kita dorong public privat

partnership. Pemerintah fokus kepada dana pembangunan keperintisan, membuka

keterisolasian, membuka infrastruktur pedesaan, wilayah-wilayah terisolir, daerah-daerah

koridor 5, 6 daerah timur Indonesia. Sedangkan yang belum komersial tapi secara ekonomi

bisa digerakkan pemerintah menyediakan dana yang kita sebut dengan program viability gap

fund. Jadi contoh kita mau membangun jalan trans Sumatera dan trans Sulawesi, trans

Page 25: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

24 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Kalimantan, kita sudah putuskan ingin membangun jalan baru di Sumatera yang kita sebut

dengan new highway hybrid dibawah Kementerian PU tapi kalau itu kita dorong swasta tidak

ada yang mau karena belum secara komersial bergerak. Oleh sebab itu pemerintah

memutuskan berikan penugasan kepada BUMN kita sebagaimana kita memberikan

penugasan kepada membangun jalan tol di Bali, sebagaimana juga diberikan penugasan

kepada kereta api untuk membangun commuter. Penugasan ini tentu memerlukan pendanaan

yang kita sebut VGF tadi itu, Viability Gap Fund sehingga dengan masuknya dana

pemerintah tidak semuanya maka IRR yang tadinya rendah menjadi naik. Begitu kita

memikirkan untuk meningkatkan konektivitas, meningkatkan pelayanan publik,

meningkatkan transportasi sehingga betul-betul segala skema yang memungkinkan kita

mengakselerasi itu kita lakukan. Jadi saya ingin memberikan secara general. Jadi bukan

berarti kalau kita mengantisipasi masyarakat ekonomi Asia, persaingan kedepan yang

semakin tinggi kemudian kita mengembangkan KBH 2 maka berarti kita tidak memikirkan

angkutan publik, tidak demikian. Angkutan publik yang murah, yang cepat menjadi prioritas

utama pemerintah ini. Tadi saya sudah sampaikan bagaimana saya bersama dengan Gubernur

DKI dalam satu rapat kita putuskan oke pemerintah pusat memberikan hibah 49% dananya

agar tidak terlalu membebani pemerintah daerah. Demikian juga untuk daerah-daerah lain

yang sekarang sedang kita bahas di 6 wilayah yang saya sebutkan tadi pemerintah akan tune

in, masuk untuk memberikan kemungkinan mereka dengan tambahan dana APBD dan public

privat partnership memungkinkan itu terakselerasi. Jadi ini serius sekali kita untuk itu.

Nah sekarang kembali kepada KBH 2. Saya kira tidak ada agenda terselubung disitu

percayalah. Kalau PPNBM itu diberikan 10% bukan dinikmati oleh produsen akan tetapi

konsumen kita dan kita harapkan dengan demikian maka akan beralih. Di sisi yang lain

pemerintah kita menaikkan bea masuk yang tinggi kepada kendaraan mewah yang tidak

diproduksi di dalam negeri kita dengan 125% dibebani sedangkan yang kendaraan murah,

hemat energi kita berikan PPNBM kepada konsumen bukan kepada produsen. Produsen tetap

saja kalau konsumennya tidak berdaya, tidak membeli ya berarti tidak dinikmati oleh

produsen tersebut. Tapi yang ingin saya sampaikan kepada anggota dewan semua, mari kita

mencermati betul dunia seperti apa yang kita hadapi saat ini di dalam masyarakat ekonomi

Asean dan terintegrasinya ekonomi secara global. Kalau kita tidak membangun itu dan tidak

mengembangkan KBH 2 dipastikan negara Asian lain akan mengembangkan itu. Dengan

peningkatan ekonomi kita yang tidak bisa ditahan, midlle class yang growing, mereka

membutuhkan kendaraan maka Indonesia akan banjir dengan barang import. Kita tidak bisa

mencegah itu atas nama masyarakat ekonomi Asian. Terpulang kepada kita mengambil itu

menjadikan Indonesia sebagai basis produksi penetrasi pasar ekspor tidak hanya memenuhi

kebutuhan domestik atau kita menjadi penonton dimana itu dikembangkan di negara Asean

yang lain maka kita menjadi market base bukan menjadi production base. Ini sesuatu yang

prinsip. Ya ini oleh sebab itu tadi saya sebutkan ada 100 industri komponen yang tumbuh,

ada sekian ribu tenaga yang terjadi transformasi dari tenaga yang non skill menjadi skill

semua ini menunjukan bahwa kita memang memperhatikan betul gerak dari persaingan ke

depan ini. Jadi saya kira percayalah tidak ada agenda terselubung disitu, semuanya clear dan

kita kecuali kalau kita membebaskan kendaraan-kendaraan import mewah dan sebagainya.

Import barang mewah yang build up 125% kita kenakan dan kita di protes oleh berbagai

macam negara, kita katakan ini policy kita dan kita tidak akan bergerak.

Bapak/ibu sekalian, ada waktu dari 1 sampai 6, sampai 5 tahun untuk kita audit, kalau

tidak terjadi 80% produksinya didalam negeri maka kita bisa evaluasi, kita bisa stop tidak

sesuai dengan keinginan kita. Jadi road map itu mari sama-sama kita kawal. Jadi esensinya

bapak/ibu sekalian tidak berarti kita tidak mengembangkan kebijakan angkutan murah yang

bisa massal.

Page 26: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

25 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Yang kedua, angkutan pedesaan. Bapak presiden mengeluarkan satu kebijakan yang

disebut dengan cluster keempat. Kita punya program perlindungan sosial melalui 4 cluster

karena kita menyadari bahwa pertumbuhan yang tinggi saja tidak cukup buat bangsa ini

diperlukan sandingan yaitu program yang kita sebut program perlindungan sosial. Itu kita

masukan di dalam master plan percepatan penurunan kemiskinan di Indonesia. Oleh sebab

itu cluster keempat berisikan kepada 4 program utama. Yang pertama, upaya untuk

memberikan listrik murah kepada masyarakat. Yang kedua adalah upaya membangun

perumahan murah untuk rakyat. Yang ketiga adalah mengenai air bersih yang untuk rakyat

dan keempat angkutan pedesaan untuk rakyat. Ini sudah dimulai sejak tahun 2010. Jadi bukan

sesuatu dadakan karena ada pertanyaan anggota dewan yang terhormat, tidak sama sekali dan

itu kita jalankan hingga saat ini angkutan pedesaan akan tetapi memang tidak seperti

membalik telapak tangan. Kita terus menjalankan program angkutan pedesaan itu, cikal

bakalnya bergerak, ketentuannya sudah ada dan dikawal oleh Menteri Perindustrian dan

angkutan murah pedesaan ini sudah ada beberapa prototype tetapi di dalam penjelasan tadi

saya sebutkan bahwa masih diperlukan pembiayaan, secara komersialnya dia harus bisa

sustain, kalau membuat tapi tidak sustain, tidak bisa juga jalan industri itu. Oleh sebab itu, ini

terpisah sama sekali angkutan murah pedesaan tetap berjalan dan menjadi program kita, dan

itu sudah menjadi ada didalam cluster 4 pemerintah. Jadi ini yang tetap akan menjadi

program kita yang akan kita teruskan.

Pimpinan, anggota dewan yang terhormat.

Barangkali secara umum itu. Untuk pendalaman saya mengusulkan nanti di dalam

komite dan tentu masih banyak dari para anggota dewan yang terhormat yang ingin

mendalami dan akan sangat baik apabila itu nanti didalam komite nanti kita bahas. Saya akan

memberikan koalisi dasar kebijakan dasar nasional kita. Nah khusus untuk tadi itu

connectivity saya ingin sampaikan bahwa Menteri Perhubungan memprioritaskan betul hal

yang terkait dengan membuka keterisolasian karena sebagian yang selama ini dibiayai oleh

pemerintah, APBN kita seperti pelabuhan, bandar udara, kereta api sekarang sudah di absorb

public privat partnership, sudah dipegang oleh BUMN dan juga beberapa foreign investment

bekerjasama dengan BUMN sehingga beban APBN atau dana APBN kita fokuskan betul

untuk membangun daerah-daerah keperintisan, pelabuhan-pelabuhan yang membuka

keterisolasian dan juga mempercepat pembangunan-pembangunan multi moda yang

memungkinkan masyarakat kita lebih menekan cost keluaran logistiknya.

Ini saja pimpinan yang ingin kami sampaikan dan saya yakin bahwa beberapa

pertanyaan masih perlu pendalaman dan saya mengusulkan nanti di dalam komite bis akita

dalami dengan menteri-menteri terkait, ada 3 menteri utama yang berkaitan dengan

infrastruktur yaitu yang pertama Menteri PU, yang kedua Menteri Perhubungan, yang ketiga

adalah Menteri ESDM untuk infrastruktur energi dan nanti ditambah lagi dengan Menteri

Perindustrian tentu saja yang terkait dengan infrastruktur dan manufaktur kita. Ini saja yang

mungkin respon dari kami sementara.

PEMBICARA : Ir. H. BAMBANG SUSILO, MM. (KALTIM)

Interupsi Ketua. Ketua, sebelum Pak Hatta turun bisa Ketua Komite II interupsi,

ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Bambang, mohon waktunya.

Page 27: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

26 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PEMBICARA : Ir. H. BAMBANG SUSILO, MM. (KALTIM)

Iya terima kasih Ketua dan Pak Hatta sebagai Menteri Ekuin.

Kebetulan apa yang telah di ekspose oleh Pak Hatta ini domain dari pada Komite II

DPD RI plus ya, plus plus begitu dan saya harap keempat menteri yang telah disebutkan oleh

Pak Ketua itu untuk mudah atau berkolaborasi atau bersinergi dengan Komite II DPD RI. Itu

Pak Hatta, jadi mohon diintruksikan kepada 4 menteri itu. Ini adalah kendala kami ketika

sebenaranya Komite II sudah sejak lama menyambut apa yang namanya program pemerintah

dengan mobil murah ini namun ke 4 menteri ini cukup sulit untuk didatangkan ke DPD RI

kecuali kalau Pak Hatta datang seperti ini banyak menteri ikut ini terus terang saja saya

smapaikan kepada Pak Ketua.

Terus kedua teman-teman, ini merupakan suatu visi misi calon pemimpin kita ke

depan, kita applause buat Pak Hatta, dia bisa menggambarkan konektivitas untuk

menunjukan perekonomian yang cukup bagus di negara kita. Itu saja terima kasih kepada Pak

Hatta dan tolong dan tolong 4 menteri terkait tadi untuk bisa bersinergi dengan Komite II

plus yang ada Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Terima kasih.

PEMBICARA : Ir. M. HATTA RAJASA (MENKO PEREKONOMIAN)

Terima kasih bapak.

Ada satu tadi yang ditanya Banten tadi tentang Bojonegara. Bojonegara ini ya ini

sudah cukup lam. Jadi kalau kita melihat strategi pembangunan industri kita. Kalau kita

melihat trend industri di Pantura kita bergerak ke arah timur sedangkan Banten menjadi

pelabuhan yang heavy industry dan Petro chemical seperti pabrik baja kemudian seluruh

Petro chemical kita disitu sehingga Bojonegara tetap akan menjadi pelabuhan akan tetapi di

dorong BUMN dan swasta. Basenya itu menjadi pelabuhan curah baik cair maupun balt ini

disesuaikan dengan kondisi keadaan dari industri perkembangan industri yang ada. Banten

adalah salah satu provinsi yang menikmati pembangunan melalui MP3EI terbesar, jadi ada

pabrik baja kemudian berapa petra chemical dan nanti akan dibangun lagi sebuah industri

Petro chemical dengan skala 6 sampai 7 bilion USD juga di daerah Banten, jadi memang

trend industrinya ke sana sedangkan industri manufaktur dalam MP3EI di Jawa kita batasi

pada yang smart industry tidak bisa lagi yang dirty industry and heavy industry karena

keterbatasan lahan dan kita tidak ingin juga menganggu lahan-lahan subur pertanian kita.

Oleh sebab itu maka memang industri akan kita dorong ke kawasan ekonomi khusus lain

seperti Sumatera yang sudah kita tetapkan akan ditetapkan, satu sudah ditetapkan Sumangke

kawasan ekonomi khusus, kita akan menetapkan segera lagi Tanjung Api-api, kita akan

tetapkan Belitung sebagai kawasan ekonomi khusus kemudian di Sulawesi satu lagi yaitu di

daerah Palu kemudian kita akan menetapkan kawasan ekonomi khusus di Kalimantan di

daerah Maloy dan sekitarnya, dan 3 yang kita sebut dengan sentra industri di daerah Papua.

Jadi ini semua menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru dan kawasan perhatian investasi. Jadi

ini ke depan memang seperti itu trendnya jadi tidak mati atau tidak berubah tapi kita memang

menyesuaikan sebab kalau kontainer bergerak ke sana menjadi tidak efisien dan kalah karena

industrinya bergerak ke timur sedangkan untuk itu jembatan Selat Sunda ini masih tetap akan

tetapi memang pada waktu itu kita tidak mungkin membiayainya melalui APBN kita karena

APBN kita terbatas dan tentu daerah-daerah nanti marah kalau sampai 200 triliun habis untuk

itu oleh sebab itu kita selesaikan melalui program penggagas, pemerkasa dan BUMN kita

yang kita harapkan 2014 kita menyeselesaikan Filled FS nya dan kemudian kita tenderkan

dan ini peminatnya cukup banyak dan negara-negara sahabat juga ingin involved disitu

seperti Korea dan China tapi Korea sangat ingin membantu men-support dalam konteks

Page 28: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

27 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

teknologi tapi Presiden sudah menetapkan pembangunan itu harus menggunakan otak

Indonesia, harus menggunakan Insinyur-insinyur Indonesia, desainnya Indonesia dan

diharapkan menjadi ikon baru Indonesia.

Terima kasih Bapak Pimpinan.

Anggota dewan yang terhormat.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

PEMBICARA : DJASARMEN PURBA (KEPULAUAN RIAU)

Interupsi pimpinan sebelum turun Pak Hatta.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Saya rasa cukup ya, tidak ada lagi ya. Sudah cukup pak.

PEMBICARA : DJASARMEN PURBA (KEPULAUAN RIAU)

Sekali saja, terakhir.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Tidak ada, cukup ya. Kan tadi sudah dijelaskan detailnya nanti di komite kita hanya

mendengar saja sebetulnya tapi karena dari Pak Menterinya memberikan ruang tapi sudah

dijawab betul karena masih banyak agenda kita yang harus kita selesaikan.

Baiklah Bapak-Ibu sekalian, saudara anggota yang saya hormati.

Terima kasih kita sampaikan kepada Presiden Republik Indonesia yang telah

memenuhi undangan daripada kita dalam menjawab atau memberikan respon terhadap hal

bertanya mengenai moda transportasi kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan

harga terjangkau atau yang kita kenal dengan low cost green car yang diwakili oleh Menko

Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perhubungan. Tentu kita semua

mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menjelaskan secara gamblang,

terbuka, apa adanya saya lihat yang ini tentu juga kita sebagai wakil-wakil rakyat dan daerah

bisa memberikan penjelasan ke daerah kita kalau kita pulang di akhir minggu untuk dapat

kita berkoordinasi bagaimana pun tentu negara dalam hal ini pemerintah baik pusat maupun

daerah bersama-sama ingin memperbaiki sistem logistik nasional dalam moda transportasi

yang terpadu yang tadi sudah dijelaskan.

Bapak-Ibu sekalian tentu apresiasi terhadap pertanyaan ini yang telah dipenuhi oleh

Bapak Presiden dan juga ini tentu akan menggairahkan demokrasi di Indonesia ini. Seperti

tadi yang telah dijelaskan bapak/ibu sekalian bahwasannya apa yang telah disampaikan oleh

Presiden yang tadi telah disampaikan oleh Menko Perekonomian dan nanti melalui Komite II

yang terkait bersama Komite IV tentu kita bisa mendalami dan tentu ini menjadi bahan buat

kita dalam bentuk respon policy dan juga pengawasan terhadap kebijakan nasional.

Sekali lagi mari kita berikan applause yang besar kepada pemerintah dan bapak/ibu

sekalian dikarenakan waktu sudah hampir jam 12.00 ini kita skors sidang dan mohon kita jam

13.30 kembali untuk melanjutkan laporan-laporan dari daerah yang kita perlu respon pada

masa sidang ini. Baiklah dengan mengucapkan Wassalamu’alaikum Wr. Wb, kita skors

sidang sampai jam 13.30.

KETOK 2X

Page 29: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

28 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Tepuk tangan buat kita semua.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudara Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang sama

saya hormati, Pak Sesjen dan jajarannya yang sama saya hormati, saya kira waktu sudah

menunjukkan jam 14.00. Karena itu, skors sidang saya cabut.

Kita tinggal melanjutkan sebetulnya, tidak perlu menghitung kuorum untuk

memperoleh laporan dari daerah-daerah. Dan, saya akan mulai....

PEMBICARA : Prof. Dr. Dra. Hj. ISTIBSYAROH, SH., MA. (JAWA TIMUR)

Pimpinan, coba Pimpinan.

Ini kalau boleh usul karena sebenarnya kita kan laporan daerah sejak pagi tadi.

Kemudian, sekarang kan baru mulai jam 14. 000. Kalau umpama daerah-daerah yang mau

menyerahkan saja bagaimana?

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Saya kira saya serahkan kepada rekan-rekan Anggota DPD yang terhormat. Yang mau

menyerahkan, yang merasa tidak terlalu urgent untuk menyampaikannya kepada rekan-rekan

yang lain dalam forum ini karena nanti akan dipilah juga ke alat kelengkapan dan mau

menyerahkan langsung, silakan. Tetapi, kalau ada yang mau, silakan juga.

PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Pak Pimpinan, di depan Pak, B-80.

Pimpinan, saya kira kita urut saja mulai dari depan tapi bagi teman-teman rekan-rekan

Senator dari provinsi yang merasa harus diserahkan juga tidak apa-apa. Tetapi, tidak

mengurangi hak dari provinsi-provinsi yang ingin membacakan karena kami dari Kalimantan

Barat memilih untuk membacakan.

Terima kasih, Pimpinan.

KETOK 1X

SIDANG DISKORS PUKUL12.00 WIB

SKORS DICABUT PUKUL 14.00 WIB

Page 30: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

29 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Silakan saya kira itu, itu yang saya maksudkan seperti itu. Jadi, kita mulai dari sana,

kita mengarah ke sini. Oh, sini dulu. Silakan.

PEMBICARA : ARYANTHI BARAMULI PUTRI, SH., MH. (SULUT)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita

Om swastiastu.

Saudara Pimpinan DPD RI, para Anggota, dan para hadirin yang saya hormati. Puji

syukur kepada Tuhan YME bahwa kami empat Anggota DPD RI utusan Sulawesi Utara telah

melaksanakan reses tanggal 26 Oktober s.d. 17 November. Yang ingin kami sampaikan

berupa aspirasi, khususnya mengenai pemekaran daerah Provinsi Bolmong Raya, Kota

Langowan, Kota Tahuna, dan Kabupaten Talaud Selatan. Dan, ada yang perlu disampaikan

mengenai CPNS, yaitu meminta penjelasan kepada Kementerian Pemberdayaan dan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi tentang pembatalan pengangkatan CPNS yang sudah

diverifikasi dan validasi data nasional. Khusus untuk TVRI. Untuk nasional, angkanya adalah

700 sekian orang dan untuk Sulawesi Utara 17 orang. Mohon bilamana teman-teman dari

provinsi lain ada yang mempunyai persoalan yang sama mengenai tenaga honorer TVRI,

kami bisa bersama-sama untuk menindaklanjutinya dengan memohon izin dari Pimpinan

DPD RI dan bisa dilanjutkan di Komite I.

Sementara untuk Komite II, mengenai perhubungan dan juga peternakan dan

kesehatan hewan, khususnya mengenai kesehatan di Kota Manado tentang rabies. Lalu

kemudian, masalah ESDM dan juga infrastruktur.

Sementara untuk Komite III, yaitu mengenai pendidikan, khususnya masalah guru.

Diusulkan kepada pemerintah, untuk pengangkatan kepala kepala sekolah langsung dari pusat

karena kenyataan selama ini masih sering terjadi pengangkatan kepala sekolah yang tidak

profesional dan hanya mengikuti selera para pejabat setempat.

Sementara untuk Komite IV, mengenai anggaran, khususnya untuk mendorong

pembangunan dan pengembangan Universitas Kristen Indonesia Tomohon. Dan, juga tentang

infrastruktur dan tentang kesehatan.

Sekian dan terima kasih. Laporan ini empat orang Anggota DPD RI. Saya sendiri

Aryanthi Baramuli Putri, Ir,. Marhany Pua, Ibu Sintje Sondakh Mandey, dan Pak Alvius

Lomban.

Sekian dan terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Bu Aryanthi.

Berikut dari NTT. Sambil menunggu rekan kita dari NTT, ini penting memang

pertanyaan tadi saya kira. Banyak yang muncul, banyak yang menanyakannya pada saya

untuk meminta penjelasan khusus karena terkait dengan penerimaan CPNS, tenaga honorer

kemarin. Ada yang usianya sampai 50-an lebih, kemudian juga masa kerjanya, masa

mengabdinya begitu lama, dikasih tes yang sama dengan yang baru mengabdi beberapa tahun

yang lalu. Padahal, lihat tulisan saja itu mengisi kertas selembar yang komputer itu juga sulit

sekali. Ini juga jadi problem. Jadi, ada beberapa dari Maluku, dari Papua, dari daerah saya

juga ada beberapa daerah, termasuk yang ini. Saya kira mengajukan pertanyaan, nanti kita

formulasikan.

Silakan.

Page 31: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

30 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Semua daerah ya? Oke.

PEMBICARA : Ir. EMANUEL BABU EHA (NTT)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Pimpinan yang kami hormati, Anggota yang terhormat, laporan reses ini rupanya

mungkin berulang-berulang. Tetapi, mungkin ada dua hal yang ingin saya kemukakan.

Pertama, kaitannya dengan pemiludaka Sumba Barat Daya yang sudah makan korban

puluhan orang meninggal, terbunuh karena konflik antara satu dengan yang lainnya. Konflik

ini terjadi karena pleno KPU menetapkan pasangan ini menang. Digugat sampai MK,

ternyata juga tetap menang. Ternyata setelah itu polisi menghitung menghitung kembali

suara, ternyata terjadi manipulasi versi polisi. Dan, itulah yang mengakibatkan bentrok satu

dengan yang lain. Dan, sampai minggu yang lalu masih terjadi pembunuhan lagi sehingga

mungkin ini perlu mungkin menjadi pencermatan DPD untuk bagaimana memfasilitasi

sehingga ini tidak berlanjut konflik yang seperti ini. Oleh karena itu, mungkin ini juga

menjadi pencermatan dan usulan dari masyarakat, kalau bisa pemilukada ini sudah sebaiknya

mungkin untuk kabupaten/kota ini cukup dipilih DPRD saja sehingga tidak melibatkan

masyarakat karena konflik akan berkepanjangan.

Yang kedua adalah juga masih kaitannya dengan pemekaran Kabupaten Malaka di

Belu. Dan, pemilukada itu juga Belu mestinya bulan Agustus, tetapi ternyata pemilukada di

Belu itu tertunda akibat bupati tidak mau mengikutsertakan masyarakat Malaka walaupun

KPU, Kementerian Dalam Negeri sudah berupaya untuk menyurati bupati supaya ikut serta

dalam pemilukada itu. Tetapi, bupati tetap pada pendiriannya, tidak memberikan data dan

tidak memberikan dana sehingga sampai dengan saat ini pemilukada Belu tidak jalan. Dan,

nanti pada akhirnya akan ada pejabat bupati kabupaten induk dan pejabat bupati kabupaten

pemekaran. Dan, ini mungkin baru terjadi di republik di mana dua-duanya adalah pejabat.

Oleh karena itu, mungkin tentu juga mungkin ini menjadi tugas DPD, pikiran kami agar bisa

juga untuk berkoordinasi dengan KPU dan pemerintah pusat.

Satu lagi mungkin kaitannya dengan pemekaran tadi memang di NTT masih ada tiga

kabupaten yang ingin melakukan pemekaran yang sekarang sementara mereka giat-giatnya

untuk pembahasan. Yaitu, Kabupaten Timur Tengah Selatan ingin membagi menjadi tiga

kabupaten, yaitu Mollo, Amanuban, dan Amanatun. Kemudian, Kabupaten Kupang ingin

membagi menjadi dua kabupaten, yaitu Lelogama dan Amarasi. Dan, Kabupaten Sumba

Timur ingin membagi menjadi tiga, yaitu Kota Waingapu, dan Lolo, dan Lewa.

Sementara yang lainnya kaitannya berhubungan dengan tanah. Saat ini, banyak

investor yang mau masuk ke NTT berlomba-lomba mencari tanah dan bahkan berkolusi

dengan pemerintah daerahnya sehingga akibatnya rakyat yang memiliki hak atas tanah itu

tidak diikutsertakan. Terjadilah pemberontakan ataupun rakyat melawan kepada

pemerintahnya sendiri, dan bahkan mengusir investornya. Oleh karena itu, mungkin ini

menjadi pencermatan mungkin dari DPD untuk mencoba melihat bagaimana untuk kembali

meluruskan ini kembali. Dan, mereka minta RUU tentang Pengakuan dan Perlindungan

Masyarakat Adat supaya kalau bisa itu dipercepat sehingga demikian ada menjadi pegangan

bagi masyarakat dalam mempertahankan hak ulayatnya.

Itulah berapa hal yang ingin kami kemukakan, sedangkan yang lainnya sesungguhnya

sudah berulang kali dan akan distribusikan ke bidangnya. Demikian penyampaian kami, kami

ucapkan terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Page 32: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

31 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Ema.

Kita persilakan kepada Kalimantan Barat. Sambil menunggu teman Kalimantan Barat

lagi, khusus untuk pemilihan kepala daerah itu memang saya baru memberikan sebetulnya

penjelasan di inti sari ini tentang pemilihan oleh DPRD. Sekilas saja, kalau satu orang saja

dirampas haknya diambil haknya oleh pemerintah, itu luar biasa marahnya. Kalau jutaan

orang diambil, diserahkan kepada sejumlah politisi yang katakanlah begitu keadaannya

sekarang. Saya kira nanti kita diskusikan berikutnya. Nanti kita cari jalan keluarnya kira-kira

seperti apa, dan DPD sudah memutuskan bahwa pemilihan secara langsung masih tetap

berlangsung.

Silakan.

PEMBICARA : ERMA SURYANI RANIK, SH. (KALBAR)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera dan om swastiastu.

Pimpinan DPD yang saya hormati, Bapak-Ibu Rekan-rekan Senator Indonesia yang

saya hormati. Bersamaan dengan ini, kami dari Provinsi Kalimantan Barat akan melaporkan

hasil kegiatan reses empat orang Anggota Provinsi Kalimantan Barat yaini Ibu Maria Goreti,

Ibu Hj. Hairiah, Bapak H. Ishaq Shaleh, dan saya sendiri Erna Suryani Ranik.

Ada pun poin-poin laporan yang ingin kami sampaikan adalah sebagai berikut. Dari

Komite I, pertama-tama masyarakat Kalimantan Barat menyatakan penghargaan yang tinggi

atas kerja-kerja dan dukungan-dukungan Komite I khususnya dan Dewan Perwakilan Daerah

dalam rangka membentuk pengadilan agraria. Yang kedua dari Komite I menginginkan agar

DPD RI secara serius untuk dapat membahas tentang persoalan perbatasan, terutama daerah-

daerah yang masih terisolir. Yang ketiga, Komite I juga mendapatkan mandat tentang

persoalan bidan desa hanya ditempatkan di wilayah-wilayah perbatasan yang kurang

mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Dari bidang kegiatan Komite II, kami laporkan ke dalam Sidang Paripurna yang

terhormat ini adalah persoalan infrastruktur, persoalan pertanian perkebunan, serta persoalan

perikanan masih menjadi persoalan besar di Kalimantan Barat. Secara khusus untuk

persoalan di bidang kehutanan, Senator Hairiah dari Provinsi Kalimantan Barat memohon

kiranya Kementerian Kehutan dapat memperhatikan alih fungsi lahan yang terjadi di

Kalimantan Barat karena kebanyakan areal lindung di Kabupaten Kapuas Hulu mencapai

50,56% dari keseluruhan lahannya sehingga dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat di

sekitar hutan.

Dari Komite III, kami sampaikan kepada Sidang Paripurna yang terhormat ini bahwa

persoalan kesehatan Ibu dan anak di Kalimantan Barat masih mengkhawatirkan. Ini dapat

terlihat dari jumlah bayi yang lahir dari perempuan muda yang berusia 15 sampai 19 tahun di

Kalimantan Barat masih sangat tinggi. Karena itu, kami mohon ini bisa ditindaklanjuti oleh

komite yang bersangkutan. Selain itu, Kalimantan Barat juga memiliki kasus gizi buruk yang

paling tinggi ini tercatat terjadi di Kabupaten Ketapang, terdapat 31 kasus gizi buruk.

Sementara ini, terjadi di Kabupaten Bengkayang adalah upaya menurunkan angka kematian

dan ibu karena Kabupaten Bengkayang ini adalah kabupaten berbatasan. Yang terakhir

Bapak, Ibu, Rekan-rekan Senator yang terhormat, kami sampaikan juga bahwa dari segi

kesehatan, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat menyampaikan kekhawatirannya bahwa kasus

Page 33: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

32 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

gizi buruk ini merupakan hal yang sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak Kalimantan

Barat dan akan mempengaruhi generasi yang mendatang.

Masih dari Komite III, dalam Sidang Paripurna ini kami sampaikan bahwa dari bidang

Kurikulum 2013, pihak Dinas Pendidikan, para guru banyak yang menyebutkan bahwa

Kurikulum 2013 itu aneh tapi nyata. Aneh karena nyaris tanpa sosialisasi tiba-tiba dilakukan

pelaksanaan. Pelaksanaannya sudah nyata. Meskipun demikian, daerah menyatakan tidak bisa

berbuat apa-apa dan hanya bisa menunggu dan berpasrah kepada pelaksanaan kurikulum ini.

Karena itu, bisa dikatakan bahwa di Kalimantan Barat realisasi penerapan Kurikulum 2013

baru dapat terealisasikan 2% saja.

Yang terakhir, Bapak-Ibu dari Komite IV, kami sampaikan dan kami laporkan bahwa

dan mohon perhatian dari pimpinan DPD, jalan Batang Tarang-Tayan, Kabupaten Sanggau

yang merupakan jalan penghubung antarnegara saat ini dalam kondisi rusak berat. Setiap hari

setidak-tidaknya ada tiga truk yang terguling dan terbalik di jalan ini. Masyarakat tidak bisa

melaluinya. Ini calon Provinsi Tayang yang diperjuangkan oleh Komite I. Karena itu, kami

dari Kalimantan Barat semua senator mengharapkan ini bisa ditindaklanjuti oleh Bapak-Ibu

yang menjadi Pimpinan Komite II, terkait dengan persoalan infrastruktur dengan Malayasia

ini hubungannya.

Yang kedua, ada program baru yang sekarang sedang berlangsung, yaitu PPIP atau

Program Penguatan Infrastuktur Pedesaan dari APBN-P 2013. Hal ini memerlukan

pengawasan yang ketat agar dapat menjamin ini diterima oleh masyarakat dengan

sepenuhnya. Karena, ada beberapa indikasi ada terjadi pemotongan yang dilakukan, baik itu

oleh konsultan maupun oknum tim sukses Anggota DPR yang katanya berjuang untuk

mendapatkan dana PPIP ini.

Yang ketiga, kami sampaikan dan kami laporkan bahwa program PNPM Mandiri

pedesaan dan program PNPM Mandiri perkotaan dirasakan efektif dan bermanfaat bagi

masyarakat. Karena itu, masyarakat mengusulkan agar DPD RI dapat mengusahakan

tambahan anggaran untuk kenaikan program-program ini dari APBN.

Yang keempat, dalam kerangka memantau pelaksanaan BLSM, BSM, dan beras

miskin, Anggota DPD menemukan bahwa masyarakat mendapatkan manfaat dari program-

program ini dan dirasakan dapat mendorong penguatan ekonomi masyarakat. Catatan penting

dari masyarakat adalah DPD hendaknya melakukan pengawasan bersama-sama dengan

DPRD Provinsi dan Kabupaten supaya dana yang dikucurkan serta pelaksanaan program

BLSM ini dapat benar-benar kepada masyarakat yang memerlukan.

Kelima, kebutuhan daya listrik. Masyarakat Kalimantan Barat mengeluhkan seringnya

PLN memadamkan listrik dan mengakibatkan terganggunya kegiatan masyarakat. Kebutuhan

ketersediaan listrik di Kalimantan barat adalah hal yang sangat penting saat ini karena hampir

setiap minggu, tiga hari dalam seminggu, Kota Pontianak listriknya padam.

Yang keenam, menurunnya semangat dan daya nasionalisme serta kecintaan terhadap

negara kesatuan Republik Indonesia di kalangan pemuda. Hal ini penting untuk kita cermati,

apalagi yang berada di daerah perbatasan.

Ketujuh atau yang terakhir, Anggota DPD RI hendaknya lebih keras lagi dalam

membangun sinergisitas dengan semua elemen masyarakat di tingkat nasional agar dapat

mendukung amandemen kelima Undang-undang Dasar 1945 guna penguatan ketatanegaraan

Indonesia. Dalam temuan di lapangan, aspirasi masyarakat mendukung penguatan DPD RI

untuk bisa lebih berperan di dalam konteks kebangsaan Indonesia ini. Demikian laporan ini

kami sampaikan dari Provinsi Kalimantan Barat. Semoga dapat ditindaklanjuti oleh komite-

komite yang bersangkutan. Akhir kata.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Shalom.

Om shanti shanti shanti om.

Page 34: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

33 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Bu Erma.

Selanjutnya, Kalimantan Tengah.

PEMBICARA : Dr. Pdt. RUGAS BINTI, BD., M.Div., D.Min. (KALTENG)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om swastiastu.

Kami berempat telah melaksanakan tugas seperti teman-teman yang lain. Dalam

banyak persamaan pergumulan kita, tetapi satu hal yang perlu kita perhatikan ialah kita perlu

mendorong saudara tetangga kita sebelah sana untuk memproses RUU Pengakuan dan

Perlindungan Masyakat Hukum Adat karena ini selama ini yang ditunggu-tunggu dari

periode yang sebelumnya 2004 – 2009 sudah ada produk itu. Kita kembangkan lagi, sudah

kita putuskan di Paripurna. Tetapi, tampaknya di kamar sebelah sana belum ada tanda-

tandanya bahwa ini akan digodok dan akan diproses sampai menjadi undang-undang.

Padahal, produk ini sangat ditunggu-tunggu di daerah untuk menyelesaikan kasus pertanahan.

Beberapa waktu yang lalu di reses in saya ikut seminar nasional di Fakultas Hukum

Universitas Palangkaraya. Narasumbernya seorang ahli madat, Pak Abdurrahman. Muncul di

sana bahwa pengadilan-pengadilan pun kadang-kadang berbeda persepsi tentang kasus-kasus

tanah ini, khususnya menyangkut tanah adat. Ini tentu sangat tidak menguntungkan

masyarakat. Karena itu, mari kita dorong agar RUU ini nanti bisa menjadi produk, menjadi

undang-undang sehingga ada pegangan yang kuat untuk membela masyarakat kita di daerah.

Saya kira demikian saja yang bisa kami sampaikan. Lengkapnya kami sampaikan

kepada Pimpinan.

Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Maluku Utara.

PEMBICARA : Drs. H. ABDURACHMAN LAHABATO (MALUKU UTARA)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om swastiastu.

Saudara Pimpinan DPD RI yang saya hormati, rekan-rekan Senator yang saya

hormati. Pertama-tama, saya mengajak kepada kita semua untuk memanjatkan puji dan

syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena dengan penyertaann-Nya, maka

pelaksanaan tugas reses kita dari tanggal 26 sampai tanggal 17 berjalan dengan lancar. Kami

berempat juga memulai reses dari tanggal 26 sampai tanggal 17 memperoleh sekian banyak

soal dengan harapan soal-soal ini bisa ditindaklanjuti oleh DPD sesuai komite masing-

masing. Lengkapnya akan kami sampaikan kepada Pimpinan untuk diteruskan kepada

masing-masing komite. Tetapi, ada satu hal yang perlu kami sampaikan untuk mendapat

perhatian bersama.

Page 35: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

34 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Wilayah Maluku Utara itu memiliki keunggulan di bidang perikanan. Illegal fishing

itu masih menjadi soal biasa, tontonan biasa bagi nelayan-nelayan di pesisir Halmahera.

Sampai sekarang itu masih belum bisa teratasi dengan baik. Ada beberapa sebab yang

menajdi soal bagaimana mengatasi illegal fishing itu. Pengamatan kami dan berbagai aspirasi

yang kami peroleh karena infrastruktur pendukung bagi aparatur yang menjaga,

mengamankan wilayah itu masih sangat terbatas. Ada cara lain mungkin nanti komite terkait

menindaklanjuti. Apa bisa atau tidak melegalkan illegal fishing yang dilakukan oleh negara

tetangga itu sehingga bisa mendongkrak pendapatan daerah. Diskusi-diskusi kami dengan

sejumlah pakar di daerah sepertinya memberi isyarat sebenarnya bisa melegalkan fishing

yang selama ini masih dianggap ilegal oleh negara-negara tetangga. Nah, ini menjadi salah

satu pekerjaan rumah bagi kami untuk menyampaikan kepada forum yang terhormat ini untuk

menindaklanjuti pada komite-komite masing-masing. Tadi secara informal kami telah

menyampaikan bersama dengan Pak yang terhormat Anggota dari Sulawesi Utara Pak

Marhany menyampaikan kepada Pak Menteri Perhubungan, bagaimana kalau Pelabuhan

Bitung itu dijadikan sebagai pelabuhan eksport bidang perikanan dan perikanan di illegal

fishing itu bisa dilegalkan sehingga ekspor bisa melalui Bitung, tidak harus melalui Tanjung

Perak, Surabaya, terlalu jauh.

Mungkin itu beberapa hal yang perlu kami sampaikan. Semoga mendapat perhatian

dari anggota yang terhormat, dan harapan masyarakat Maluku Utara bisa ditindaklanjuti

karena ini amanat undang-undang.

Terima kasih

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Berikutnya, Sulawaesi Selatan.

PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (SULSEL)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan DPD yang saya hormati, segenap sahabat-sahabat Senator Indonesia,

Sekretariat Jenderal Sesjen yang saya hormati. Perkenankan saya menyampaikan beberapa

aspirasi secara singkat dan secara tertulis di rangkuman dari empat anggota yang telah kami

sampaikan. Namun, ada lima garis besar yang dapat kami sampaikan bahwa masyarakat dan

rakyat dan pemerintah daerah Sulawesi Selatan melalui dengan sangat kepada lembaga yang

terhormat ini kiranya dapat mendesak kepada pemerintah untuk mempercepat pembangunan

jalan negara antara Takalar dan Sinjai, antara Makassar-Parepare, antara Maros dan Bone,

Parepare-Tana Toraja.

Yang kedua, dimohonkan dengan sangat melalui lembaga yang terhormat ini pula,

percepatan pembangunan pelabuhan udara Sultan Hasanuddin di mana setiap hari telah

mendarat 227 pesawat sehingga dibutuhkan percepatan perluasan pembangunan infrastruktur

bandara serta pelabuhan laut yang direncanakan menjadi pelabuhan internasional, di mana

salah satu pelabuhan peti kemas yang akan dibangun di daerah baru. Pemerintah daerah

Takalar telah menyiapkan lahan yang cukup untuk pembangunan pelabuhan ini.

Yang ketiga, pemerintah dan rakyat Sulawesi Selatan mendesak DPD untuk

memperjuangkan di mana telah mendapat persetujuan presiden untuk pembangunan wisma

negara di center point of Indonesia yang ada di Makassar. Di mana wisma negara ini akan

Page 36: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

35 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

menjadi kebanggaan rakyat dan menjadi bangunan yang monumental peninggalan

pemerintahan SBY. Itulah mungkin satu-satunya yang dapat dibanggakan oleh rakyat

Sulawesi Selatan apabila pemerintah dapat membangun wisma negara. Andaikata wisma

negara ini tidak terbangun, tidak ada hal yang dapat kita kenang untuk pemerintahan SBY.

Yang keempat, Sulawesi Selatan menjadi lumbung pangan nasional. Bahkan,

gubernur telah mencanangkan Sulawesi Selatan menjadi lumbung pangan yang siap dengan

stok beras 2.500.000 ton dan jagung 2.000.000 ton. Sekarang sudah tercapai 2 juta ton. Untuk

meningkatkan ini dibutuhkan infrastruktur, seperti irigasi dan perbaikan-perbaikan irigasi

yang dibangun masih zaman Belanda. Bahkan, di pemerintahan SBY belum pernah ada

irigasi yang dibangun. Oleh karena itu, untuk mencapai target stok pangan nasional yang

25% dari target nasional yang 10.000, pembangunan irigasi dan perbaikan irigasi yang sudah

tua sangat diperlukan.

Dan yang terakhir yang kelima, Sulawesi Selatan terkenal dengan sutra,tetapi akhir-

akhir ini redupnya masalah sutra di Sulawesi Selatan diakibatkan karena benih yang kurang

baik dari PT Pertani. Oleh karena itu, dalam masa reses ini saya didampingi dari staf

Kementerian Kehutanan bertemu dengan petani sutra daerah seluruh Sulawesi Selatan dengan

dihadiri pula tiga pemerintah daerah Soppeng, Wajo, dan Enrekang yang merupakan daerah

penghasil sutra. Disepakati bahwa petani harus diberikan kebebasan untuk mengimpor benih

dari Cina karena petani lebih memilih benih 300.000 perdos dibanding dengan benih dari

Pertani yang gratis karena hasilnya jauh lebih besar. Dan, disepakati dalam pertemuan itu,

Menteri Kehutanan akan memfasilitasi dan memberikan kebijakan khusus bagi petani.

Alhamdulillah dengan kegiatan ini insya Allah suara saya akan bertambah di daerah ini. Dan,

sutra akan menjadi sebuah kebanggaan daerah karena dulu di zaman Soeharto kalau

menyebut sutra pasti ingat Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, untuk mengembalikan kejayaan

sutra ini, satu-satunya jalan adalah mengimpor benih dari Cina.

Demikian yang dapat kami sampaikan rangkuman beberapa hal. Terakhir sekali

adalah aspirasi rakyat daerah Luwu Tengah yang menginginkan masuk di dalam daftar

daerah otonomi baru. Bahkan, sudah menelan satu korban jiwa dan puluhan luka-luka ampai

sekarang masih dirawat di rumah sakit karena tuntutan masyarakat untuk perceptan daripada

pemekaran wilayah kabupaten yang memang dimungkinkan. Karena, Walmas Luwu Tengah

ini berada di Kabupaten Luwu. Kalau mau dikunjungi harus melewati satu kabupaten, satu

Kotamadya Palopo sehingga dia secara administratif berpisah. Ini menyulitkan juga bagi

rakyat untuk mendapatkan pelayanan maksimal dari pemerintah daerah.

Demikian dapat saya sampaikan. Lebih kurangnya saya minta maaf.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Berikutnya dari Sumatera Utara membacakan.

PEMBICARA : Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang.

Om swastiastu.

Baiklah, yang saya hormati Bapak Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah, Bapak

Wakil, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudari Anggota DPD RI, para hadirin yang saya

hormati. Saya memang tidak bermaksud berlama-lama, hanya barangkali jelas empat kami

memang sudah melaksanakan kunjungan kerja ke daerah masing-masing. Tetapi, yang paling

penting adalah bahwa saya ingin menyampaikan salam dari masyarakat di kaki Gunung

Page 37: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

36 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Sinabung yang sangat berduka. Ada 6.200 pengungsi sekarang tertampung di 16 titik. Anak-

anak cukup banyak, lansia apalagi. Dan, ini sejak 15 Oktober sampai sekarang tidak pernah

berhenti. Tetapi, saya sangat berharap simpati dan empati dari teman-teman. Mohon maaf,

Pak, DPD juga saya tidak melihat ada yang datang, dalam arti kata secara kelembagaan.

Kalau saya dengan Pak Parlin bolak-balik, apa sajalah kerja kami di sana, main-main ke sana.

Tetapi, saya sangat berharap adalah dari DPD yang seperti itu. Saya tidak tahu transport apa-

apa karena saya tidak pernah memanfaatkan dana-dana seperti itu. Tetapi, ini tidak perlu

diminta, saya kira memang adalah kewajiban kita bersama untuk melihatnya. Itu saja.

Kemudian, tidak banyak yang kita sampaikan hasil kerja teman-teman, hanya ada

beberapa. Pertama adalah dari BPJS Kesehatan yang sekarang sebenarnya 1 Januari 2014

sudah diimplementasikan, tetapi untuk Sumatera Utara baru ada delapan kabupaten/kota yang

mengintegrasikan Jamkesda-nya. Nah, ini barangkali DPD perlu mendorong waktunya hanya

kurang dari 40 hari menuju 1 Januari, barangkali lebih kurang kita. Tetapi, daerah tidak

paham, kabupaten/kota tidak paham bagaimana mengintegrasikan. Bukan lagi tidak paham,

malah tidak mau ada kesan di Medan itu tidak mau. “Ah, kami mau mengelola sendiri,”

seperti itu. Artinya, kebijakan pusat ini tidak sampai begitu ke daerah. Ini yang barangkali

DPD harus bicara banyak karena ini adalah hak-hak kesehatan masyarakat yang mau kita

implementasikan.

Yang kedua adalah bahwa kalau kita bicara tentang angka kematian ibu ini sudah

sangat jelas bahwa indikator di mana masalah kesehatan itu tidak terperhatikan. Jadi,

kalaupun program pusat luar biasa tentang kesehatan ceritanya, tetapi ini tidak sampai juga

kebijakannya di daerah. Jadi, tidak nyambung, istilahnya seperti itu, dan tidak teratur secara

struktur. Kalaupun banyak tenaga dokter di Sumatera Utara, itu tidak terbagi secara merata.

Ini jelas diperlukan kebijakan-kebijakan. Jadi, hal-hal umum seperti ini sangat diperlukan

adalah dorongan dari DPD bagaimana pusat mengeluarkan kebijakan yang bisa berkelanjutan

di daerah, bisa ditindaklanjuti.

Saya kira itu saja dari saya. Mudah-mudahan tadi kalau kurikulum saya tidak

menyinggung lagi, tadi dari Kalimantan Barat sudah sangat jelas. Yang jelas di Sumatera

Utara baru ada 9 dari 33 kabupaten kota yang integrasi dalam implementasi Kurikulum 2013

tersebut. Itu masih kurang buku, masih kurang latihan guru, dan sebagainya. Saya punya

catatan panjang tentang hal itu yang nanti akan ditindaklanjuti di Komite III.

Saya kira demikian yang saya sampaikan. Mudah-mudahan ini mendapat perhatian,

kemudian ditindaklanjuti oleh DPD di komite-komite, dan kemudian bisa juga mendapat

perhatian dari pemerintah.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Selanjutnya dari Maluku.

PEMBICARA : ANNA LATUCONSINA (MALUKU)

Yang kami hormati Pimpinan DPD RI, para Anggota DPD RI, Saudara Sesjen DPD

RI beserta staf.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Page 38: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

37 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Saya akan mewakili teman-teman dari Provinsi Maluku untuk membacakan laporan

kunjungan kerja dalam masa reses kita, yaitu dari tanggal 26 Oktober – 17 November 2013.

Laporan secara terperinci akan kami serahkan dalam kesempatan berbahagia dalam sidang

ini, yaitu menyangkut laporandari Komite I, II, III, dan IV. Namun, ada beberapa hal yang

perlu kami sampaikan yang penting-penting saja.

Yang pertama, menyangkut sumber daya alam. Sebagaimana kita ketahui bersama

bahwa tambang emas Gunung Botak di Kabupaten Buru yang beberapa tahun ini sangat

menghebohkan masyarakat khusus di Pulau Buru dan umumnya di Provinsi Maluku telah

menimbulkan akses luar biasa besar bagi kebutuhan ekonomi masyarakat sosial di Kabupaten

Buru.

Perlu kami sampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Buru sedang mengusahakan agar

izin WP atau wilayah pertambangan ini segera dikeluarkan. Karena, dengan diperlambatnya

izin WP ini, maka eksplorasi oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab terus berjalan

dan itu menimbulkan korban yang cukup besar dan juga pencemaran lingkungan yang sangat

besar. Untuk itu, kami mohon kesediaan untuk masyarakat di Pulau Buru mengharapkan agar

DPD ikut mendorong pemerintah, dalam hal ini untuk segera mengeluarkan WP karena

informasi yang kami terima, WP itu tidak lagi diproses di DPR RI, tetapi oleh menetri terkait.

Yang kedua, yaitu masalah perkebunan di Kepulauan Aru, yang mana kita ketahui

perkebunan tebu yang dibuka oleh PT Menara Group telah mengancam masa depan

masyarakat adat di Kepulauan Aru. Keberadaan Menara group dengan perkebunan tebunya

tidak pernah melibatkan masyarakat adat sebagai pemilik areal, kecuali melalui keputusan

sepihak dari pemerintah kabupaten provinsi dan Kementerian Pertanian. Masyarakat telah

melakukan berbagai unjuk rasa, baik secara fisik dengan mendatangi pemerintah kabupaten

dan pemerintah provinsi serta menggalang dukungan di dunia maya dengena menggerakkan

gerakan yang disebut “Save Aru” yang telah mencuri perhatian berbagai kalangan di dalam

maupun di luar negeri. Jadi, ini masalah tanah yang diambil oleh perusahaan yang tidak

melibatkan pemilik areal, dalam hal ini yaitu masyarakat adat. Mungkin ini sama dengan apa

yang disampaikan oleh tadi Pak Pendeta dari Kalimantan tengah.

Kemudian, masalah infrastruktur. Kita juga ketahui bersama bahwa jalan-jalan di

Provinsi Maluku sebagian besar adalah jalan provinsi dan Jalan kabupaten. Jalan nasional itu

setiap tahun bertambah tebal, tetapi tidak bertambah panjang. Sedangkan, jalan provinsi dan

jalan kabupaten itu rusaknya sangat parah nasional sehingga kami mengusulkan agar jalan-

jalan kabupaten maupun jalan provinsi itu bisa menjadi jalan nasional sehingga anggarannya

melalui APBN.

Kemudian, yang ketiga masalah pengangkatan tenaga honorer dan ikatan dinas

menjadi pegawai negeri sipil. Ini sama dengan yang disampaikan oleh dari Sulawesi Utara

maupun Bapak-bapak dari provinsi yang lain, hampir sama, yaitu pengangkatan PNS.

Kemudian, masalah kesehatan. Kami juga hampir sama dengan dari Sumatera Utara,

yaitu kesiapan daerah untuk menghadapi BPJS di 1 Januari 2014. Rasanya sangat jauh sekali

dari yang kita harapkan sehingga ini juga perlu untuk DPD RI menanyakan kesiapan Menteri

Kesehatan bagaimana mendorong daerah untuk siap menghadapi BPJS di 1 Januari 2014.

Mengenai angka kematian ibu dan anak di Provinsi Maluku masih buruk dan tingginya

kematian ibu dan anak cukup tinggi.

Kemudian, Kurikulum 2013 belum bisa dijalankan karena hampir sebagian besar

kabupaten/kota belum mendapat pelatihan untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Dan, agak

aneh yaitu bahwa buku Kurikulum 2013 harus dibeli dengan harga 4 juta, padahal mereka

sendiri belum diberikan pelatihan sehingga mereka masih menggunakan Kurikulum KTSP.

Demikian Pimpinan dan para Senator sekalian yang dapat kami laporkan, hal-hal ini

saja. Secara terperinci, laporan dari Komite I, II, II, dan IV tertulis akan kami serahkan dalam

sidang yang mulia ini. Demikian. Terima kasih.

Page 39: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

38 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Selanjutnya kami serahkan kepada...

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (BALI)

Interupsi, Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya silakan, Pak.

PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH. (BALI)

Forum seperti ini sangat berharga karena memang salah satu inti daripada kegiatan

kita di daerah harus ditampilkan. Cuma, saya menerima beberapa pesan dan sms yang mau

membacakan itu harus dihargai, tetapi ada usulan bagaimana kalau yang tidak membacakan

boleh menyerahkan sekaligus karena Paripurna ini agak panjang, beberapa teman juga ada

agenda, dibolehkan menyerahkan lebih dulu bagi yang mau menyerahkan. Tetapi, bagi yang

mau membacakan patut kita hargai.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya, kita persilakan dulu yang dari Kalimantan Tengah. Selanjutnya mungkin, silakan.

Eh, Kalimantan Selatan. Ya, mungkin kalau ada yang menyerahkan yang lain sambil kita

menunggu supaya satu kali penyerahannya, silakan.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Interupsi, Pimpinan.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya sangat menghormati apa yang dilakukan oleh teman-teman. Sesuai dengan

kesepakatan, yang mau membacakan, silakan. Yang mau menyerahkan juga silakan. Tetapi,

saya berharap yang menyerahkan tadi tidak boleh pulang ya. Itu satu. Karena, kebiasaan kita

kalau sudah diserahkan, kabur. Kalau sudah kabur seperti ini, saya minta BK untuk bertindak.

Ya, setuju ya. Itu menjadi penting karena ini adalah lembaga negara dewan yang terhormat.

Tentu ada mekanisme dan sistem yang harus kita hormati dan kita jalani secara baik dan

benar. Jadi, jangan dengan alasan diserahkan, lalu jadwal sidang diperpendek. Bukan begitu

maksudnya. Sidang kita ini sampai jam 23.00. itu perlu dipahami. Yang membuat tatib itu

kita. Jadi, tidak mengurangi rasa hormat teman-teman, silakan. Tetapi, saya berharap ruangan

ini tidak ditinggalkan setelah menyerahkan tadi.

Terima kasih.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Interupsi, Pimpinan.

Page 40: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

39 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Setelah tadi sudah diserahkan, tentu selanjutnya ingin membacakan. Urutnya

bagaimana lagi? Kalau boleh ya kami dari Riau mau mulai.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Tadi sudah sejumlah yang menyerahkan itu ada di sebelah kiri saya, yang

membacakan di sebelah kanan saya. Saya belum bisa mendata satu-satu, tetapi yang belum

membacakan dan mau membacakan saya kira, mohon tenang duduk dulu. Nanti saya yang

komandoi dari sini. Dari Riau. Ntar dulu, izinkan saya. Dari Kalimantan Timur, dari Riau,

dari Sumatera Barat, Papua, habis. Jadi, empat. Kep. Ri, ada lima. Enam ya.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Pak Ketua, maaf saya interupsi.

Mungkin tidak populer sebenarnya kalau ramai-ramai menyerahkan, lantas kita

komentari. Tetapi, saya kira tidak baik juga kalau kita lewatkan begitu saja satu tontonan tadi

yang sesungguhnya kurang elegan. Jadi, soal laporan ini itu bukan sekadar hak, tetapi

kewajiban. Jadi, yang benar sebenarnya itu semua tampil menyampaikan, tetapi dipersingkat.

Bukan lantas ramai-ramai menyerahkan map. Kalau begitu ya dikirim saja ke Sekretariat

Jenderal. Jadi, saya juga mengoreksi Pimpinan seyogyanya tidak membenarkan ini,

seyogyanya tidak menerima. Ini tidak benar. Ini hak sekaligus kewajiban. Dan, saya mohon

untuk seterusnya tidak lagi kita lakukan itu.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Fatwa.

Itu saya kira catatan-catatan tadi kita perlu ingat bersama. Dan, saya persilakan dari

Kalimantan Timur. Selanjutnya, Gorontalo. Kemudian, Riau, Sumatera Barat, Papua, dan

terakhir Kep. Ri.

Sebagai catatan memang tadi mungkin suasanya yang dibaca dalam sidang ini setelah

mencapai puncak saya kira tadi sebetulnya penjelasan dari presiden oleh Pak Menko sehingga

suasananya agak redup dalam sini. Tetapi, marilah kita untuk kali ini kita persilakan teman-

teman untuk menyampaikan laporannya dan sebagian tadi saya tidak bisa tahan, Pak. Saya

tidak bisa larang karena saya hanya memimpin sidang. Kalau mereka menyerahkan, saya kira

menyampaikan laporan itu konsepnya menyerahkan atau membacakan. Itu juga masih kita

perlu diskusikan nanti. Nanti perbaiki dalam tatib kalau itu diperlukan.

Silakan.

PEMBICARA : Ir. H. BAMBANG SUSILO, MM. (KALTIM)

Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, rekan-rekan Senator, Sekretariat, dan hadirin

sekalian yang sangat saya banggakan. Dari Kalimantan Timur, saya mewakili empat senator.

Pertama yang berurusan dengan Komite I. Karyawan-karyawati TVRI Kaltim sama

dengan Sulawesi Utara melapor ke DPD RI karena pada tahun 2012 sebanyak 41 karyawan-

karyawati TVRI Kaltim sudah dinyatakan klarifikasi, validasi, dan lain sebagainya itu sudah

Page 41: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

40 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

baik dan sudah masuk kriteria CPNS kriteria 1. Namun, pada tahun 2013, ke-41 orang

tersebut dinyatakan tidak memenuhi kriteria-kriteria yang digariskan CPNS. Di seluruh

Indonesia, sama dengan Bu Aryanthi tadi sebanyak 700 sekian CPNS. Tentunya ini ada suatu

ketidaksinkronan atau ketidakadilan mengenai CPNS di lingkungan karyawati dan alain

sebagainya.

Komite II, Blok Mahakam sekarang yang diributkan agar dikuasai sahamnya oleh

negara atau dikembalikan ke negara. Sekarang, Pimpinan, Blok Mahakam tersebut beberaopa

rig-nya agak bocor. Ini menimbulkan ekosistem atau semburan gas yang sampai siang hari ini

belum reda. Ini juga minta dilanjuti oleh DPD, khususnya komite terkait. Sekarang ini rig

yang bersangkutan sudah mulai tenggelam dan sebagainya, dan semburan gasnya tersebut

mengakibatkan ekosistem di sekitarnya atau lingkungannya menjadi rusak, termasuk areal

penduduk yang dekat rig Blok Mahakam tersebut mengalami gangguan-gangguan

pernapasan dan lain sebagainya. Nah, ini perlu saya sampaikan.

Saya sampaikan juga kepada Pimpinan dan rekan-rekan Senator yang hadir di Sidang

paripurna sore hari ini, pertambangan di mana pun juga, termasuk di Kalimantan Timur

mengakibatkan lingkungan rusak parah. Contohnya, baru ketika kita reses pada minggu

kedua bulan November ini, ada aktivitas pertambangan yang membuat power plant daripada

Pertamina, khususnya di Kecamatan Sanga-sanga menjadi home base Pertamina, power

plant-nya terganggu akibat pertambangan sehingga produksi minyak kita di situ perbarelnya

setiap harinya menurun. Ini perlu juga ditindaklanjuti oleh komite terkait, terutama lembaga

tinggi negara kita, yaitu DPD RI.

Antrean BBM di Kalimantan Timur yang merupakan, ini sama saja tikus mati di

lumbung padi, sekarang ini berkilo-kilo di pom bensin untuk antrean BBM. Ini ada suatu

ketidak adilan kalau kita lihat pom bensin yang ada di Pulau Jawa.

Mengenai pertanian, alhamdulillah juga di sini, tanggal 25, dua menteri berhasil kami

lakukan atau kami undang di Kalimantan Timur, khususnya di daerah Sebakung, Kabupaten

Penajam Paser Utara, yaitu Menteri Pertanian dan Kementerian PU untuk sama-sama melihat

panen raya, merupakan pilot project, khususnya Komite II DPD RI tentang bibit padi yang

telah dikeluarkan oleh keluarga besar Gusdur dengan nama bibitnya, yaitu G1 Wijaya. Ini

pada tanggal 25 besok akan disaksikan panen raya oleh Kementerian PU dan Kementerian

Peratnian. Ini juga dalah satu cara bagaimana DPD semakin melekat kepada rakyatnya. Ada

sekitrar 2.506 kelompok tani yang akan hadir di area itu, di area pekan raya yang akan

dilaksanakan pada tanggal 25 itu. Itu Komite II.

Komite III, Kurikulum 2013 perlu dievaluasi. Terus, yang IV sama dengan

Kalimantan Barat tadi, dana PPIP yang sekarang ini sedang digaung-gaungkan oleh DPR RI

ketika reses kemarin ini perlu juga diawasi secara ketat dan cermat agar segala sesuatunya

tidak bertentangan dengan konstitusi, khususnya Pileg 9 April 2014 hari Rabu.

Saya pikir itu saja dari Kalimantan Timur. Kurang lebihnya mohon maaf .

Akhirul kalam, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om shanti shanti shanti om.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Bambang.

Berikutnya dari Gorontalo. Silakan, Bu.

Page 42: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

41 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PEMBICARA : RACHMIYATI JAHJA (GORONTALO)

Laporan kunjungan kerja Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Republik

Indonesia Provinsi Gorontalo.

Yang terhormat Pimpinan DPD RI, rekan-rekan Anggota DPD RI, Sekretaris Jenderal

yang baru bersama seluruh jajaran, hadirin yang saya muliakan. Dengan mengucapkan

basmalah, bismillahirrahmanirrahim, saya mewakili rekan-rekan membaca laporan hasil

reses sebagai berikut.

Komite I, Dr. Budi Doku, menjelang pemilu 2014 banyak warga mengeluhkan belum

memiliki e-KTP dengan berbagai alasan. Perlu ditindaklanjuti agar tidak terjadi salah

pendataan pada pemilu nanti.

Masyarakat berharap agak sengketa-sengketa pemilu tidak terlalu lama sehingga

pemerintah fokus pada pembangunan. Oleh karena itu, dipandang perlunya DPD RI agar

terus membahas dan menciptakan RUU yang tepat untuk menghindari pengalaman-

pengalaman tersebut.

Komite II, Hana Hasanah Fadel Muhammad, di Gorontalo sendiri terdapat produk

lokal yang bernilai ekonomis. Misalnya, bentor yang merupakan alat transportasi umum

paling populer di Provinsi Gorontalo. Mirisnya, kepopuleran alat transportasi ini tidak diikuti

oleh peran serta pemerintah daerah untuk merumuskan standar keselamatan dari bentor ini

sendiri. Beberapa kajian yang telah dilakukan menilai bahwa bentor memiliki tingkat savety

yang masih minim.

Komite III, saya sendiri. Komite III mengambil salah satu bidang, yaitu kesehatan.

Dalam rangka menekan angka kematian ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas, kami

mengambil salah satu sampel di salah satu kabupaten, yaitu Kabupaten Gorontalo di mana

Kabupaten Gorontalo yang terluas dan paling banyak penduduknya. Kabupaten Gorontalo

menggagas satu program, yaitu yang disebut dengan Gegas (Gusus Tugas) dan program

Gemerlap Sehat. Di sini, program ini ternyata mampu menekan angka kematian ibu di amna

pada tahun 2012, mampu menekan angka kematian ibu di mana pada tahun 2012, terdapat 16

angka kematian ibu dari 6.143 kelahiran hidup dan di tahun 2013 sampai dengan bulan

September bisa ditekan sampai dengan 50% menjadi 8 angka kematian ibu per 4.966

kelahiran hidup di Kabupaten Gorontalo. Dalam penerapannya, program ini membentuk tim

Gegas Kabupaten Gorontalo menyediakan nomor layanan operator Dinas Kesehatan

kabupaten lewat sms dan nomor operator RSUD dunda Limboto, sms yang terkoneksi ke

seluruh tim Gegas di seluruh tingkatan Kabupaten Gorontalo. Dan, dengan program tersebut

telah mengantarkan Bapak Bupati Kabupaten Gorontalo mewakili pemerintah Provinsi

Gorontalo mendapatkan penghargaan Kstaria Bakti Husada Kartika oleh pemerintah pusat.

Komite IV, harus ada skala prioritas yang terumuskan secara tegas dalam proses

pengelolaan keuangan negara yang menimbulkan pemborosan sumber daya publik. Selama

ini, hampir tidak ada upaya untuk menetapkan skala prioritas anggaran di mana ada

keterpaduan antara rencana kegiatan dengan kapsitas sumber daya yang dimiliki.

Dengan mengucapkan hamdalah, alhamdulillahirabbil’alamin, laporan ini saya

akhiri.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Bu.

Berikutnya dari Riau.

Page 43: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

42 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om swastiastu.

Yang terhormat Ketua dan Bapak-Ibu Anggota DPD RI, kami akan menyampaikan

singkat atas nama DPD RI dari Riau di Paripurna ini dan rinci dari aspirasi ini mohon dapat

ditindaklanjuti dan teragendakan di komite masing-masing.

Yang kami sampaikan adalah sebagai berikut, bahwa Provinsi Riau tanggal 27

November ini akan pilkada putaran 2 untuk gubernur Riau. Kedua, adalah catatan khusus dari

Ibu Maimanah Umar. Kami akan membacakan yang di sini kalau anggotanya yang hadir,

kalau dua anggota tidak hadir, tidak kami bacakan. Yaitu, mempertanyakan di forum

Paripurna ini, catatan-catatan dari Pansus DBH yang lalu. Dari kami adalah yang khsuus

dibacakan, yaitu catatan dari Riau menyangkut untuk pembangunan masyarakat dan daerah

demi kesejahteraan masyarakat. Ada satu benang merah yang mengganggu masyarakat dan

daerah dalam mengelola sumbr daya alam dan sumber daya ekonomi di daerah, mulai dari

tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota sampai ke provinsi adalah tentang kewenangan

pusat dan daerah yang tegas di sini untuk salah satu kami tujukan kepada Kementerian

Kehutanan. Karena, setiap pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi di

daerah akan terikat atas kewenangan Kementerian Perhutanan. Saat bicara tentang

perbatasan, saat bicara tentang kawasan hutan, kawasan konsensi, alih fungsi lahan,

pembangunan yang akan dituangkan dalam RTRWP semuanya tersandra oleh kebijakan

Kementerian Kehutanan. Makanya, RTRWP tidak selesai-selesai dan saaat kita membangun

pun kita kan tersandera dengan RTRWP yang tidak selesai-selesai. Untuk itu, salah satu dari

kewenangan Kementerian Kehutanan di daerah yang mengganggu pembangunan SDA dan

SDE salah satunya dalam waktu dekat, paling lambat bulan depan, kami akan

mengagendakan rapat akbar korban kebijakan Kehutanan dan konflik agraria seprovinsi Riau.

Dengan itu, mohon dukungan dari DPD RI untuk seluruhnya karena kami pahami masalah ini

adalah masalah yang terbentang dariAceh sampai Papua. Tersanderanya semua pembangunan

dengan kewenangan kawasan-kawasan hutan, apalagi saat bicara hak pengelolaan di atas

tanah mengingat tanah tidak tumbuh, tetapi masyarakat tumbuh. Maka, konflik agraria itulah

akan muara berikutnya. Jadi, demikian yang dapat kami sampaikan.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Bu Iin.

Berikutnya dari Sumatera Barat, kami persilakan.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Yang sama-sama kita hormati Pimpinan Rapat, kemudian yang saya hormati seluruh

Anggota Senator DPD RI, jajaran Sekretariat Jenderal DPD RI, hadirin sekalian yang saya

muliakan. Bapak dan Ibu sekalian, kami Anggota DPD RI dari Provinsi Sumatera Barat sama

dengan yang lain masih berempat, belum kurang. Tiga tidak ada di tempat, Ketua DPD RI,

tidak ada laporan ke mana perginya. Kalau di provinsi kan sama ya, Pak Wayan, sam atidak

Page 44: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

43 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

ada laporan. Kemudian, Bu Ema masih di Padang, pilkada. Belum beruntung beliau. Tetapi,

mewakili Pak Irman ada lokakarya di Padang. Pak Afrizal baru minta izin.

Izinkan saya menyampaikan singkat saja. secara umum, kepada Komite II, kami

berharap Sumatera Barat itu 19 kabupaten kota itu termasuk di dalam hutan lindung. Dan, ada

yang sifatnya sangat spesifik di Sumatera Barat itu adalah TamanNasional Kerinci Seblat,

hutan lindung. Ada beberapa kabupaten yang sama sekali daerahnya tidak bisa digarap,

terutama masyarakat yang tingga di daerah perbukitan dan pegunungan yang mata

pencahariannya itu adalah berada di kawasan hutan sejak nenek moyang sampai sekarang.

Akibat kebijakan politik negara ini karena ada perjanjian-perjanjian dunia internasional,

mereka harus hidup di garis kemiskinan. Kesehatannya kurang, ekonominya kurang,

pendidikannya juga kurang. Dan, ini selalu disuarakan, baik di DPD maupun di DPR, tetapi

tidak pernah mendapat perhatian, bahkan secara khusus pembahasannya secara lengkap. Nah,

melalui Komite II kita berharap, karena terkait dengan hutan lindung, kiranya untuk bisa

bersama Kementerian Kehutanan meninjau beberapa surat keputusan yang dibuat oleh

Menetri Kehutanan yang tidak merugikan daerah. Dan kalaupun itu harus dilakukan mestinya

harus ada kompensasi negara ini terhadap masyarakat yang tinggal di daerah-daerah tersebut

sehingga mereka tidak terkungkung dalam kemiskinan.

Kemudian yang kedua, sama yang disampaikan oleh teman-teman yang lain, termasuk

Pak Laode tadi yang soal guru. Sama, Pak, kita mengalami hal yang sama. Saya kira ini harus

diangkat ke tingkat yang lebih strategis, apakah dibentuk pansus dan segala macamnya,

terserah. Yang paling penting adalah bahwa yang masuk dalam kategori 2 ini menjadi hal

yang sangat diharapkan oleh pegawai yang berstatus sebagai kontrak itu. Kategori 2 ini di

daerah, secara khusus saya sampaikan, inin menjadi ombang-ambing juga. Daerah

mengatakan ini menjadi kebijakan pusat. Ketika ditanya ke pusat, itu menjadi domainnya

pemerintah daerah. Ada yang sudah berumur 55 tahun, kalau itu dia diangkat berarti 2 atau 1

tahun lgai dia harus udah pensiun. Kemudian, materi tesnya disamakan dengan anak-anak

yang baru berusia 21 tahun dan 22 tahun. Membaca saja, seperti yang dikatakan Pimpinan,

dia tidak sanggup lagi. Nah, tentu ini menjadi perhatian kita DPD RI, secara khusus adalah

Komite III. Saya berharap ini bisa menjadi catatan penting oleh DPD untuk bisa menampung

aspirasi masyarakat kita yang kita wakili di daerah.

Saya kira demikian yang dapat kami sampaikan. Jika ada salah dan janggal, mohon

maaf.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera untuk kita semua

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih, Pak Alirman Sori.

Berikutnya, dari Papua.

PEMBICARA : AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, SP (SULTENG)

Dari Sulteng, Pak.

Page 45: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

44 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Sulteng terlalu jauh ke belakang, masih mutar sekali lagi. Sambil itu tadi sebetulnya

Pak Irman lagi menerima tamu sehingga saya yang memimpin sidang pada sore hari ini. Itu

lazim dalam pembagian tugas pimpinan.

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Menurut konvensi, ini tidak diatur dalam tata tertib. Itu memang ketua itu tidak

diwajibkan harus berada di situ karena dia adalah speaker, mewakili kita bermacam-macam

kegiatan. Ini bukan saya membela ketua. Saya menegaskan hbhawa itu sudah begitu itu.

Memang tidak perlu berjejer-jejer pimpinan di depan itu kalau persoalan rutin.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya, Pak. Saya sudah sampaikan tadi, saya kira sudah paham kita.

Saya persilakan dulu Ibu Ibo untuk menyampaikan laporannya dari Papua.

PEMBICARA : FERDINANDA W IBO (PAPUA)

Selamat sore.

Sala sejahtera buat kita semua.

Yang kami hormati Bapak Pimpinan DPD, yang kami hormati Sesjen dan semua staf,

yang kami hormati dan banggakan semua Anggota Senator DPD RI. Kami akan

membawakan laporan kegiatan dari Provinsi Papua. Kami ada empat anggota ya. Semua

empat anggota, tetapi satu izin, Pak Paulus hari ini lagi terbang bersama gubernur ke

pedalaman di Papua, Pak Ketua. Lalu, yang satu Elion Number sakit. Yang ada kami dengan

Herlina Murib, tetapi sebentar tadi dia keluar.

Izinkan kami untuk membacakan yang penting saja dan selainnya nanti kami serahkan

kepada Pimpinan untuk disampaikan kepada komite. Hal-hal yang akan kami sampaikan dari

Komite I adalah hanya satu hal dari Komite I. Pada waktu anggota DPD akan melaksanakan

FGD di Uncen (Universitas Cendrawasih), yaitu pada hari Rabu tanggal 6 November 2013.

Kegiatan tersebut dibatalkan karena ada demonstrasi dari masyarakat mengenai otonomi plus

yang terjadi di Papua. Di Papua ada otonomi khusus No. 21 Tahun 2001. Tetapi, karena ada

namanya otonomi plus, lalu dari otonomi plus diadakan undang-undang pemerintahan Papua

di mana masyarakat tidak menerima sehingga agar pagar dari tenpat perkuliahan itu ditutup

dan kami tidak bisa mengadakan FGD tersebut. Yang diminta dari masyarakat adalah kenapa

tidak sosialisasi dulu mengenai otonomi plus atau UU pemerintahan yang mungkin akan

menggantikan Undang-Undang No. 21 Tahun 2001. Karena, mereka draf yang tersebar yang

sudah diedarkan itu dimuat beberapa hal yang akan kami bacakan di sini, yaitu draft tersebut

yang tersebar yang merupakan duplikat dari Undang-Undang Otonomi Aceh yang bernuansa

islam. Yang kedua karena Undang-Undang Otsus Tahun 2001 itu hasil kongres Papua yang

dihadiri oleh kurang lebih 10.000 orang dan semua komponen di Papua karena di Papua ada

yang memihak Indonesia, ada yang memihak untuk merdeka dan ada yang netral. Nah

semuanya berkumpul bersama karena orang Papua minta merdeka otonomi itu Undang-

Undang No. 21 Tahun 2001 itu muncul sehingga maksud tadi yang demo itu adalah kenapa

tidak sosialisasi dulu seperti itu sehingga apabila itu akan sampai kepada DPD maka itu perlu

diperhatikan bahwa karena otonomi itu undang-undang sudah ada lalu ada undang-undang

lagi. Apakah ini betul aturannya.

Page 46: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

45 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Yang kedua dari Komite II. Yang diminta adalah pelaksanaan Undang-Undang No. 38

Tahun 2004 tentang pembangunan jalan kabupaten provinsi itu supaya bisa dijalankan sesuai

dengan yang sudah ditetapkan.

Komite III itu mengenai kesehatan. Di Papua kematian ibu melahirkan itu memang

ibu, bayi dan balita itu sangat serius. Adapun angka kematian ibu di Provinsi Papua itu 362

per 100.000 kelahiran hidup dan itu sudah diatas dari angka nasional yang sebenarnya 228

per 100.000 kelahiran hidup tapi sudah melampaui beberapa poin. Dan angka kematian

bayipun sedemikian, itu sudah tertinggi 41 per 1000 kelahiran hidup, jauh lebih tinggi dari

angka nasional yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. Dan di Kabupaten Jayawijaya angka

kematian balita tercatat ini sampel tercatat 43 per 1000 kelahiran hidup dan itu lebih lagi.

Mungkin ada yang lebih lagi dari itu ada yang sampai 50-60 sehingga ini sangat prihatin

sekali mengenai sarana dan prasarana. Dan banyak desa yang sebenarnya tidak ada apakah itu

bidan apakah itu tenaga kesehatan. Kalau dokter biasanya ada di distrik.

Hal yang berikut mengenai kesehatan. Pada tanggal 10-13 November kemarin ada

kongres IDBI di Hotel Sahid. Kami juga ikut ke sana karena saya bidan saya ikut juga

Kongres Ikatan Bidan Indonesia maka diminta kepada DPD RI untuk membahas dan

merekomendasikan Undang-Undang Kebidanan. Itu yang diminta. Dulu jadi satu, Undang-

undang Keperawatan dan Kebidanan itu jadi satu tetapi oleh DPR kebidanan itu harus dipisah

sehingga oleh kongres besar itu merekomendasikan dan mempercayakan kami untuk

menyampaikan di hari ini supaya Undang-Undang Kebidanan itu harus dibahas dan

direkomendasikan kepada DPD dan juga di DPR.

Mengenai pendidikan ini mengenai kurikulum 2013 itu sudah dilakukan bimbingan

teknis sebagai guru-guru tetapi tidak semua guru akan hadir ini. Nah ini sangat disesalkan

tetapi itu yang terjadi. Hal yang berikut mengenai agama. Bagi umat muslim untuk

pelaksanaan haji kuota untuk Papua itu sangat kurang, 450 sampai 500. Tetapi yang sedang

menunggu itu 9000 lebih. Mungkin nanti tahun-tahun depan itu jadi 10.000 sehingga ini perlu

diperhitungkan. Mungkin nanti tambah lagi-tambah lagi. Jadi perlu ada suatu keadilan. Nah

di Papua banyak orang yang menunggu untuk naik haji. Dan satu hal berikut, kalau umat

muslim bisa ke Mekah maka kami umat nasrani juga sebenarnya diperintahkan untuk harus

ke Yerusalem untuk berbakti. Karena kalau tidak berbakti sesuai dengan kitab suci kami

Sekara 14 Ayat 69 itu dikatakan bahwa kami harus ikut suatu perayaan pondok daun. Ini

kami usulkan untuk bisa dikehendaki. Memang hubungan diplomat antara Indonesia dengan

Israel tidak ada tapi kalau Pancasila kita Ketuhanan yang Maha Esa itu yang pertama maka

itu kami lihat dari sisi iman kami sehingga kesempatan ini kami sampaikan seperti itu.

Mengenai testing yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu, ini karena waktunbya

tidak bersamaan maka yang testing di Ujungpandang dia datang testing lagi di Papua. Nah ini

jadi dia double testing. Jadi kalau di sana lolos dia diterima di sana kalau di sini lolos double

atau itu sehingga kami usulkan sehingga itu ditentukan satu hari sama tapi tidak pada hari

ibadah kami di hari Minggu. Karena kemarin itu di Indonesia lain itu di hari Minggu

sedangkan di Papua itu terjadi pada hari Senin kalau saya tidak salah sehingga ada yang

double. Karena dia baca dia kirim dengan email-kah dikirim dengan apa ke sana dan ada

saudara yang mencacat itu dan dia tinggal testing saja dan itu sangat tidak adil.

Mengenai pengangkatan CPNS saya kira semua provinsi sama Pak ini perlu untuk

dibicarakan karena ada yang sudah lama dan dia punya umur tambah terus mendekati pensiun

sangat tidak adil. Mestinya umur sekian harus didahulukan dulu sedangkan yang muda bisa

tunggu beberapa tahun ke depan. Saya kira itu saja yang saya sampaikan.

Terima kasih atas perhatiannya.

Selamat sore.

Salam sejahtera buat kita.

Page 47: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

46 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Ibu Ibo. Berikutnya Bengkulu.

PEMBICARA : Dra. ENI KHAIRANI, M.Si. (BENGKULU)

Pimpinan, laporan dari Bengkulu sedang di-print tapi kalau diperkenankan saya

menyampaikan secara lisan. Diperkenankan? Nanti menyusul tertulisnya. Boleh?

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Silakan.

PEMBICARA : Dra. ENI KHAIRANI, M.Si. (BENGKULU)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om swasti astu.

Kami ingin menyampaikan beberapa poin saja dari hasil kegiatan di daerah Anggota

DPD RI dari Provinsi Bengkulu. Saya hanya membacakan yang Komite I saja karena yang

lain biarlah nanti saya sampaikan secara tertulis karena orangnya tidak hadir untuk nanti bisa

didistribusikan ke komite yang terkait.

Khusus yang Komite I. Karena proses pembahasan Rancangan Undang-Undang

tentang Pilkada saat ini masih sedang berlangsung, banyak masyarakat yang menitipkan

kepada kami Anggota DPD dari Bengkulu untuk tetap memperjuangkan karena keresahan

sudah semakin tinggi di daerah karena trendnya ini masyarakat lebih condong mekanisme

atau sistem pilihan pilkada itu kembalikan saja ke DPRD, tidak hanya untuk Tingkat II tapi

sampai ke pemilihan gubernurpun mereka menyarankan dikembalikan ke DPRD. Bukan

tidak mendukung yang lebih ideal menyerahkan kepada masyarakat, kepada rakyat

pimpinannya tapi karena potensi konflik demikian tinggi lalu begitu tingginya juga indikasi

terjadinya money politik masyarakat lebih mendorong kembalikan ke DPRD saja, satu itu.

Lalu yang kedua, untuk proses pembahasan Undang-Undang tentang desa, masyarakat

masih mengharapkan DPD RI bisa memperjuangkan anggaran khusus dari APBN yang bisa

disalurkan ke desa langsung sehingga infrastruktur di desa ada ruang untuk terjadi perbaikan

dan perubahan-perubahan yang lebih signifikan ketimbang skema mekanisme penyaluran

dananya diserahkan lewat kabupaten. Yang kedua itu.

Lalu yang ketiga soal sengketa tapal batas yang hingga hari ini tidak selesai-selesai

antar kabupaten satu dengan kabupaten yang lainnya. Walaupun di Undang-Undang No. 24,

Undang-Undang tentang pemerintah daerah dipastikan itu domain gubernur tapi hingga

sampai hari ini tidak bisa diselesaikan oleh gubernur. Yang kedua, meskipun sduah ada

peraturan pemerintah yang berusaha untuk menyelesaikan itu secara teknis tapi ternyata

sudah dua tahun berlangsung tetap juga belum menjawab persoalan sementara masyarakat

yang ada di desa di sekitar tapal batas itu sangat tersiksa karena proses pembangunan tidak

bisa berjalan, pelayanan administrasi tidak bisa juga berjalan dengan baik lebih-lebih saat ini

akan diselenggarakanya pesta demokrasi dan ini menimbulkan sebuah persoalan tersendiri

sehingga masyarakat sudah menyampaikan kemungkinan boikot tidak akan ikut dalam proses

pemilu yang akan datang ini. Mohon bantuan Pimpinan dan Komite I untuk dapat

membahasnya lebih lanjut sehingga sengketa tapal batas yang ada di daerah ditempat kami

itu ada 3 tempat ini bisa selesai. Lalu ada kasus yang lain soal sengketa tapal batas yang

diajukan ke Mahkamah Konstitusi antara Bengkulu Selatan dengan Kabupaten Kaur dan

Page 48: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

47 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Bengkulu Selatan dengan Kabupaten Seluma, sudah diajukan ke Mahkaman Konstitusi

namun keputusannya itu menyerahkan kembali ke Kementerian Dalam Negeri untuk

menyelesaikannya. Sementara anggaran yang dikeluarkan untuk prosesnya ke MK itu

miliyaran. Luar biasa ini. Ini kasus di Bengkulu ini mudah-mudahan bisa menjadi catatan

tersendiri sehingga tidak membuat anggaran daerah menguap begitu saja ke Makmakah

Konstitusi. Demikian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Ibu Eni. Berikutnya Sulawesi Tengah.

PEMBICARA : AHMAD SYAIFULLAH MALONDA, SP (SULTENG)

Bismillahirahmanirahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak Ketua DPD, Wakil Ketua DPD, rekan-rekan Anggota DPD

Sekjen yang baru. Kami dari Sulawesi Tengah alhamdulilah sudah selesai melaksanakan

reses dan laporan secara rinci akan kami serahkan kepada Pak Ketua Cuma dalam hal ini ada

beberapa saran dari kami sendiri sebenarnya, ketika kami melakukan reses di daerah bahkan

sebelum reses rapat denga bebrapa kepala dinas, beberapa bupati itu sudah menelpon kami

untuk datang ke daerahnya. Ketika kami datang ke daerahnya mereka memberikan aspirasi

kepada menuntut janji kepada kami. Janjinya bagaimana ini Pak? Reses yang anda lakukan

ini seperti apa? Inilah laporan kami, inilah keluhan-keluhan dari rakyat-rakyat daerah kami

kemana Bapak salurkan itu? Kami sebagai Anggota DPD ya menjawab, akan kami salurkan

ke kementerian yang terkait dengan usulan dari Bapak-Bapak tetapi kami juga mengatakan

bahwa semua reses yang kami lakukan itu akan kami paripurnakan. Setelah itu kami berikan

kepada komite-komite yang bersangkutan dengan hal-hal yang sudah Bapak ajukan. Tapi itu

sudah berlaku 4 tahun yang lalu. Nah sekarang ketika beberapa kepala dinas itu menanyakan

kembali, apa yang sudah anda lakukan setelah ini? Nah anda ingin maju lagi ke DPD, yang 4

tahun lalu itu kemana usulan Bapak? Ya karena kita orang politisi kita tahu jawabnyalah tapi

persoalannya ketika mereka menanyakan tentang kelembagaan apa yang sudah dilakukan

oleh lembaga ini tentang aspirasi-aspirasi itu? Olehnya dalam kesempatan ini kami memohon

kiranya mungkin usulan dari kami ketika kita melaksanakan paripurna setidak-tidaknya ada

dirjenlah yang bisa hadir dengan kita sehingga hasil aspirasi kita yang kita dapat dari daerah

dilihat langsung oleh dirjen dan mungkin diberitakan kepada koran-koran media nasional,

jangan cuma media daerah. Ketika media melihat kita berdiskusi dengan dirjen berarti

mereka tahu bahwa memang betul-betul Anggota DPD ini menyalurkan aspirasi yang sudah

kami berikan kepada dia, tapi buktinya setelah ini apa? Kita memberikan kepada keynote

speaker kita, keynote speaker kita juga ada usulan dari daerahnya sendiri, Pak Laode kita

suruh untuk menerima aspirasi kita tapi dia juga punya ada aspirasi dari daerahnya. Kapan

dia bisa urus daerahnya kita juga kan? Jadi kami berharap ketika kita ada paripurna ini kita

harus undang minimal menterilah, kalau bisa menteri kita hadirkan di sini atau dirjen kita

hadirkan untuk melihat bahwa inilah yang kita lakukan ketika kita reses di daerah.

Kemudian itu barangkali unek-unek dari saya. Mengenai laporan akan saya serahkan

sekarang kepada Ketua.

Terima kasih, mohon maaf. Lebih dan kurang kami memohon maaf.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 49: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

48 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Berikutnya dari Kepri. Kalau tidak ada dari Kepri maka dari Jambi. Jambi tidak ada?

Maka dari Sulawesi Barat. Juga tidak ada? Oh Kepri? Kepri.

PEMBICARA : Drs. HARDI SELAMAT HOOD (KEPULAUAN RIAU)

Bu, nanti kita berdua saja. Ibu separuh, saya separuh.

Bismillahirahmanirahiim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Pimpinan DPD RI yang saya muliakan, Saudara-saudara Pimpinan Alat Kelengkapan

serta Saudara-saudara Anggota DPD RI dan Saudara Sekretaris Jenderal DPD RI beserta

jajaranya. Alhamdulillah Allah SWT telah mempertemukan kita dalam Sidang Paripurna

yang berbahagia ini. Ada pantun dari Ibu Aida. Laksmana menghadap raja di istana

menghadap dengan datuk menteri, jaring aspirasi telah telaksana kini saatnya laporan diberi.

Saudara-saudara Anggota Senator yang kami hormati, sudah menjadi kewajiban dan

sekaligus menjadi rutinitas kita untuk selalu menyampaikan laporan hasil kegiatan selama di

daerah pemilihan masing-masing. Laporan kegiatan selama ada di daerah pemilihan memiliki

makna sebagai bentuk akuntabilitas tugas dan fungsi kita sebagai wakil rakyat. Untuk itu

kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

Komite I. A. Pengadilan Keagrariaan. Masalah-masalah keagrariaan di daerah

khususnya Provinsi Kepulauan Riau telah bermunculan dan semakin hari masalah yang

timbul semakin kompleks. Banyak sengketa agraria yang sampai sekarang proses

penyelesaianya berlarut-larut dan terus menjadi polemik di masyarakat diantaranya seperti

keberadaan PT. BMW di Lagoi Bintan yang diketahui telah mendapatkan hak guna usaha

(HGU) untuk pembangunan kawasan wisata terpadu di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau.

Namun lahan seluas 17.960 hektar dari 23.000 hektar lebih tersebut selama 22 tahun

ditelantarkan dan belum dimanfaatkan sejak 1999. Masyarakat menilai lahan yang

ditelantarkan tersebut berpotensi merugikan negara yang diperkirakan mencapai miliaran

rupiah dengan menghitung pajak atas tanahnya. Maka masyarakat menginginkan lahan

tersebut diambil alih oleh pemerintah daerah untuk kepentingan masyarakat. Terkait

kelembagaan tak terelakan bahwa hasil penyerapan aspirasi terkait masalah keagrariaan yang

terus bermunculan di daerah khususnya Kepulauan Riau maka sangat diperlukan

pembentukan kelembagaan khusus menanggani dan menyelesaikan konflik dan sengketa

keagrariaan secara tuntas, utuh dan menyeluruh.Mengingat keunikan permasalahan

pertanahan dan keterbatasan kapasitas dan respon kelembagaan yang ada di sinilah relefansi

menghadirkan pengadilan keagrariaan kini saatnya merintis pembentukan pengadilan

keagrariaan di bawah peradilan umum di lingkungan Mahkamah Agung. Pengadilan

keagrariaan ini nantinya diisi para hakim dan aparatur yang terdidik dan terlatih khususnya

untuk menangani perkara keagrariaan.

Tata ruang FTZ. Terkait tata ruang di Provinsi Kepulauan Riau SK Menteri

Kehutanan No. 463 Tahun 2013 yang mengatur tentang perubahan peruntukan kawasan hutan

menjadi bukan kawasan hutan seluas 124.775 hektar, perubahan fungsi kawasan tersebut saat

ini menjadi polemik masyarakat juga.

Selanjutnya, pelanggaran hak asasi manusia. Kasus pelanggaran hak asasi manusia

terhadap WNI asal Batam yang menjadi TKI ilegal sangat mengusik hati kami sebagai

senator di Provinsi Kepulauan Riau yaitu ditembaknya 4 warga Batam oleh Polisi Malaysia

dengan tuduhan sebagai perampok padahal belum ada bukti-bukti yang jelas bahwa mereka

Page 50: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

49 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

adalah para perampok. Namun data-data yang kami peroleh langsung dari korban dan teman

korban yang menjadi TKI ilegal di Malaysia sangat jelas telah terjadi pelanggaran HAM

dalam penembakan 4 warga negara tersebut. Keluarga korban juga merasakan kecewa dengan

otopsi sepihak yang dilakukan oleh Polisi Malaysia. Hal ini perlu untuk mendapat perhatian

DPD kiranya.

Komite II. Tidak dibacakan karena orangnya tidak ada.

Komite III. Dibacakan karena orangnya yang membacakan. Permasalahan pertama

tentu adalah kurikulum 2013. Pada kota Batam dinyatakan kurikulum 2013 dilaksanakan

secara menyeluruh. Inilah salah satu kota atau kabupaten yang menerima kurikulum 2013

secara menyeluruh. Akibat tersebut ternyata para orang tua diwajibkan atau diharapkan

mempunyai buku yang dilakukan dengan fotokopi sendiri. Ini jelas meresahkan karena

pemerintah Republik Indonesia belum menyatakan kurikulum 2013 dilaksanakan pada

seluruh sekolah.

Selanjutnya Komite IV. Orangnya ada. Komite IV menitikberatkan kepada DBH

untuk Kabupaten Natuna. Seperti diketahui bahwa Kabupaten Natuna baru terbentuk selama

13 tahun. Perkembangan pembangunan di segala bidang tertinggal bandingkan dengan daerah

lain seperti pembangunan infrastruktur. Dalam rangka mempersiapkan diri untuk menerima

investor baik asing maupun dalam negeri Pemerintahan Kabupaten Natuna akan melakukan

pelabuhan udara sipil. Dana pembangunan tersebut bersumber APBD Kabupaten Natuna

sebesar 206 Miliar. Oleh sebab itu kami merasakan bahwa dana untuk pembangunan

infrastruktur Kabupaten Natuna telah bersumber dari Dana Bagi Hasil akan tetapi selama ini

DBH gas adalah sebesar 30 berbanding 70. Pemerintah Kabupaten Natuna hanya menerima

30% dari hasil minyak dan gas. Hal ini berbeda dengan daerah lain seperti Papua dan Aceh.

Banyak lagi yang kami bacakan tentu ini tak dapat diselesaikan sampai di sini tetapi kami

akan serahkan kepada komite-komite nantinya. Akhirnya pantun Bapak Presiden. Daun sirih

diatas batu, terima kasih thank you.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KEPULAUAN

RIAU)

Pimpinan, Pak Laode. Jangan diserahkan dulu. Ada dilengkapi yang masih kurang.

Pak Laode. Mohon maaf, Pak Laode. Sebetulnya tadinya saya mau membacakan tapi

saya di kamar kecil. Jadi ada yang tertinggal ini jadi terpaksa diambil ini. Kalau boleh saya

pendek saja tapi masalah hak asasi manusia penting sekali.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Dari situ saja Bu.

PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KEPULAUAN

RIAU)

Jadi begini, tadi kan disampaikan karena saya sendiri yang menghadapi datang terus

seluruh Indonesia wanita-wanita yang suaminya terbunuh, dibunuh, yang dituduh perampok

oleh Malaysia. Nah berdasarkan apa yang kita data-data semua yang sudah mati terbunuh ada

151 TKI yang sudah tertembak mati. Kemudian ada 174 Warga Negara Indonesia di

Malaysia yang menanti divonis mati. Yang ingin kami sampaikan misalnya yang tahun lalu

ya Pak Laode, itu 4 orang datang kepada kami menunjukan foto-fotonya dan lain-lain sampai

sekarang tidak terbukti mereka itu merampok muka mereka sudah hancur lebur tapi mereka

Page 51: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

50 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

tetap ditembak di dadanya dan mereka itu bekerja di bangunan kelapa sawit. Malah satu

orang baru menelepon istrinya sebentar lagi saya pulang dan kemudian diumumkan gank

hitam dia tidak berbaju hitam dan namanya A, B, C, D bukan namanya kemudian diralat

namanya salah dan lain-lain. Nah intinya adalah kemudian kejadian lagi beberapa waktu yang

lalu yang di katakan 4 orang lagi. Intinya adalah bahwa mohon Pak Laode bahwa kita betul-

betul menunjukan sikap di sini karena adanya kecemburuan dari tenaga kerja di sana terhadap

warga Indonesia yang mau dibayar murah, rendah, setia dan lain-lain. Kemudian ada tekong-

tekongnya. Tekong itu perantara. Kemudian majikan-majikan sering bertahun-tahun tidak

membayar gaji, begitu ditagih gajinya dikerahkanlah dan polisi akan naik pangkat kalau

berhasil melakukan hal tersebut. Dan mohon maaf Pak Laode, dilakukanlah penggerebekan-

penggerebekan. Itu kami sendiri melihat di penampungan, ada bayi-bayi kembar yang

diperkosa dia dapat dari majikan dan majikan mengenyahkannya dan dimintakan supaya

ramai diserbu, digeledah izin dan lain-lain sehingga tertangkap. Itu setiap pemulangan ada

90 perempuan dan lain-lain. Terlepas dia ilegal atau legal, tapi itu ada itu adalah hak asasi

manusia dan mereka diperkosa dan mereka dibuang begitu dan mereka ditembak, dituduh

perampok padahal tidak ada bukti perampoknya. Nah yang saya ingin sampaikan adalah

apakah boleh menuntut hak asasi manusia kalau orang sudah disiksa, saya melihat sendiri

fotonya, wajahnya sudah hancur kemudian ditembak dadanya. Dan yang terakhir, ini lagi 4

orang itu, jelas ada foto bahwa mereka tinggal di tempat, mereka sedang membersihkan,

sedang ngepel tiba-tiba diserbu ditembak mereka jatuh mati begitu saja. Jadi saya mohon

supaya DPD di sini kita bersikap, kita tanyakan kepada pemerintah dan pemerintah Malaysia

bagaimana peraturan terhadap TKI. Saya sangat terganggu karena saya merasa sebagai

wanita kalau seumpama kita, harga diri bangsa kita sudah betul-betul dijatuhkan dan kita

betul-betul harus berjuang untuk ini.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Bu Aida. Saya kira catatan tadi penting, nanti kita serahkan kepada

Komite III untuk dikaji atau didalami lebih jauh.

Silakan. Terima kasih. Dalam catatan saya DKI Jakarta...

PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Pak Ketua, ini kalau kita serahkan lagi kepada komite itu memerlukan proses panjang.

Ini kan tidak perlu ada penelitian tetapi konstatering ini langsung dikomunikasikan dengan

Kementerian Luar Negeri yang memang ada suatu direktorat perlindungan warga negara di

luar negeri. Jadi ini kita serahkan langsung kepada Pimpinan untuk menindaklanjuti. Jadi itu

cukup dengan surat sebenarnya dari Pimpinan tidak perlu dikembalikan kepada Komite III.

Jadi cukup Pimpinan meminta data dari Kepulauan Riau untuk lantas diteruskan ke

Kementerian Luar Negeri. Ini sebenarnya tugas sekretariat jenderal teknisnya itu.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Pak Fatwa. Saya kira tadi yang saya maksudkan sebetulnya kita dalami

apakah Komite III karena ini bidangnya Komite III ketenagakerjaan, yang disampaikan tadi

sebetulnya bukan sekedar dari dari kasusnya Kerpri tapi juga dari daerah-daerah lain di

Indonesia.

Page 52: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

51 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KEPULAUAN

RIAU)

Pak Laode, itu Kepri hanya tempat menyebrang. Itu dari seluruh Indonesia, dari

Sumbawa, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepri hanya tempat penyebrangannya.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke, saya sudah paham. Nanti kita coba dalami. Ini kan data informasi yang baru kita

terima. Nanti kita coba serahkan meminta sekretariat jenderal untuk mengolahnya dan

mengkoordinasikannya dengan Komite III untuk selanjutnya kita ambil sikap. Saya kira

menarik, misalnya setelah apa besok atau kapan kita langsung kalau datanya tersedia valid

karena karena harus cek dan ricek juga data itu kemudian kita sampaikan ke publik. Saya kira

itu. Catatan saya itu ada dua yang tidak dalam ruangan ini yaitu satu Sulawesi Barat

kemudian kedua Jambi. Tapi yang terakhir yang akan menyampaikan saya kira dari DKI

Jakarta. Silahkan Pak Pardi.

PEMBICARA : H. PARDI (DKI JAKARTA)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om swasti astu.

Bismillahirahmanirahiim.

Yang saya hormati Saudara Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota Dewan

Perwakilan Daerah Senator Republik Indonesia, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-

Nya kita dapat terus menjalankan tugas, fungsi dan wewenang sebagai Anggota DPD RI.

Pelaksanaan kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan bertepatan dengan peringatan

hari pahlawan 10 November 1945 yang ke-68. Hari pahlawan merupakan salah satu tonggak

kepahlawanan dan pengorbanan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Para

pemimpin politik dan penyelenggara negara harus menggunakan momentum peringatan ini

sebagai sebuah usaha meningkatkan kemandirian dan kedaulatan Indonesia dan dapat

memberikan kesempatan kepada semua warga negara untuk berkembang dan maju di

berbagai bidang dan sektor kehidupan. Kami menyambut baik inisiatif 96 Anggota DPD RI

tanggal 25 Oktober untuk mengajukan hak bertanya kepada pemerintah tentang kebijakan

mobil murah. Kondisi kemacetan di DKI Jakarta sungguh sangat kronis sehingga kebijakan

mobil murah dapat dipandang kotraproduktif dengan pengembangan sistem transportasi

massal ibukota negara. Selain itu kebijakan tersebut juga menggambarkan tidak ada garis

tegas antara kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengenai penyelesaian

kemacetan di ibukota. Saudara Wakil Presiden pernah mengeluarkan instruksi 17 langkah

atasi kemacetan Jakarta beberapa bulan yang lalu namun terkait kebijakan mobil murah

Saudara Wakil Presiden juga menyatakan bahwa solusi kemacetan bukan dengan mambatasi

atau menghentikan produksi mobil murah. Singkat saja, langsung.

Pengembangan Kepulauan Seribu. DKI Jakarta memiliki satu kabupaten yaitu

Kabupaten Kepulauan Seribu untuk pengembangan kepulauan tersebut diperlukan komitmen

pemerintah untuk menyediakan infrastruktur dan aparatur pemerintah yang dapat melayani

masyarakat. Peberapa permasalahan terkait Kepulauan Seribu adalah Satu, perencanaan

pembangunan pengembangan dan pembangunan Kabupaten Kepulauan Seribu beririsan

dengan pengembangan wilayah taman nasional di bawah Kementerian Kehutanan sehingga

Page 53: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

52 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

diperlukan koordinasi antara instansi yang terkait. Pentingnya dukungan anggaran besar dan

tepat sasaran dalam pengembangan dan perencanaan pembangunan Kabupaten Kepulauan

Seribu. Pentingnya penataan pelabuhan karena masyarakat membutuhkan transportasi murah

dari dan Kepulauan Seribu. Namun Kepulauan Kali Adem yang semula difungsikan sebagai

pelabuhan kapal warga kini berubah menjadi pelabuhan kapal komersil sedangkan

Perlabuhan Angke sudah semraut dan tidak terawat. Pemerintah perlu menyediakan

pengolahan air bersih karena alat pengelolaan air laut menjadi air tawar yang sudah ada tidak

berfungsi lagi.

Akses internet atau hot spot. Warga Kepulauan Seribu sangat membutuhkan itu untuk

dapat mendapatkan informasi-informasi dari luar. Pentingnya keberadaan aparatur

pemerintah dalam meningkatkan pelayanan masyarakat di Kepulauan Seribu. Kemarin kita

ke Kepulauan Seribu, lurah kita telepon tidak ada, camat kita telepon tidak ada di tempat,

bupatipun juga tidak ada di tempat. Jokowi jangan tidur. Pentingnya tetap pada tunjangan

resiko bagi para tenaga honor. Selama ini ada tunjangan itu, selama gubernurnya Jokowi itu

dihapus. Pentingnya penempatan pegawai yang semestinya fungsional tidak menjadi pegawai

struktural hal ini didasari adanya permintaan banyak warga yang menginginkan tetap adanya

dokter spesialis di rumah sakit Kepulauan Pramuka. Begitu pula dengan pengadaan alat

bedah. Karena memang di Rumah Sakit Umum Kepulauan Seribu itu ada dua lantai, rumah

sakitnya sangat bagus, memang dokter spesialisnya tidak ada, alat-alat juga tidak ada maka

terkadang ada rumah sakit merujuk. Maka dari itu kita DPD RI sekali-sekalilah ada

kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu karena sangat memprihatinkan.

Penutup. Demikian laporan kegiatan masa kerja di daerah DPD RI Provinsi DKI

Jakarta 26 Oktober 2013 sampai dengan 17 November 2013. Semoga hasil laporan kegiatan

di daerah ini dapat ditindaklanjuti dengan baik melalui alat-alat kelengkapan DPD RI.

Wabilahitaufiq walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Pak H. Pardi.

Sidang dewan yang mulia, telah kita ikuti kegiatan laporan dari berbagai daerah. Saya

kira tadi ada beberapa catatan saya, nanti saya diingatkan, yang menurut saya sangat penting

untuk memperoleh perhatian dari kita semua. Saya kira pertama adalah soal CPNS, Tes

CPNS daerah tenaga honorer atau CPNS tenaga honorer. Saya kira seluruh daerah tadi

mengeluhkan itu dan kita perlu mempertanyakan ini dan sekaligus menyarankan kalau bisa

langsung juga ke Presiden sekaligus juga kita minta pertimbangan khusus dari Kementerian

PAN dan Pak Sekjen, ini sebagai mantan Dirjen di Kementerian Otonomi Daerah dan

beberapa jabatan lainnya di kementerian itu saya kira sudah mendengar langsung dan saya

juga sudah bicara secara sekilas dengan beliau untuk mencoba mempersiapkan surat yang

terkait dengan bagaimana jalan keluar yang kita mintakan dari DPD kepada pihak pemerintah

kepada Presiden atau Kementerian PAN. Itu yang pertama.

Kemudian yang kedua soal..

PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Interupsi Pimpinan. B-12.

Menyarankan apa yang disampaikan tadi. Informasinya tanggal 4 sudah ada

pengumuman. Jadi jangan terlambat. Jangan terlambat karena ini diharapkan DPD dapat

membantu solusi tentang kategori II. Kategori II namanya sekarang.

Page 54: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

53 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Iya. Saya berharap ini secepatnya kita persiapkan dan besok Komite II dan Komite III.

Karena ini bukan wilayah Komite III saja, ini hanya guru kalau itu. Dan Komite III dan

Komite I untuk gabung besok untuk memberikan, menyampaikan harapan kepada pemerintah

melalui pers. Kalau saya berharap seperti itu. Dan kita minta pihak sekretariat jenderal untuk

menyiapkan datanya. Begitu ya.

PEMBICARA : Drs. H. ABDURACHMAN LAHABATO (MALUKU UTARA)

Interupsi Pimpinan, ada kaitan dengan itu sebetulnya.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Kalau tidak terlalu penting artinya biarkan saya sampaikan dulu seterusnya ya.

Maksud saya penting juga itu tapi tidak ada kelanjutannya yang terpenting bagi saya.

Kemudian soal RTRW. Ini saya kira Ibu Iin tadi ini juga saya kira ini sangat penting juga

karena terbengkalainya RTRW itu berimplikasi pada perencanaan pembangunan dan

pelaksanaan pembangunan yang terkait juga dengan kebutuhan rakyat dan perkembangannya

di berbagai daerah di Indonesia. Saya kira juga perlu memperoleh perhatian yang serius.

Caranya apakah saya kira ini mungkin urgent, sangat urgent di Komite II atau bagi DPD. Itu

yang kedua.

Yang ketiga soal TKI. Saya kira ini juga, ini TKI yang di Malaysia. Tadi saya kira

saran Pak Fatwa dan rekan-rekan kita dari Riau berdasarkan itu kita perlu melakukan, kita

perlu datanya dan kita lakukan cross check untuk kemudian kita ambil langkah-langkah

strategis untuk itu untuk disampaikan kepada pihak yang terkait di Kementerian Dalam

Negeri, juga di Kementerian Tenaga Kerja. Saya kira itu tiga hal yang terpenting.

Soal tindak lanjut saya kira tadi catatan itu dirasakan oleh semua, tindak lanjut reses

ini. Makanya sebetulnya mari kita jadikan ini pelajaran, pengalaman untuk kita melangkah

hasil-hasil reses yang dianggap strategis atau aspirasi dari daerah mari kita lakukan untuk

segera menindaklanjutinya secara kelembagaan. Jadi kalau itu yang terkait dengan agenda-

agenda program dan seterusnya kita langsung sampaikan dan tindakannya kita sampaikan ke

daerah. Jadi setiap step itu kegiatan kita yang terkait dengan aspirasi kita kirimkan ke daerah

sehingga daerah juga memperoleh informasi yang tentang progress-nya. Soal pers saya kira,

memang kita tidak bisa memaksa pers untuk memuat kegiatan kita. Nah biasanya pers

mempunyai cara pandang sendiri untuk memuat suatu berita atau tidak memuat suatu berita.

Pak Abdurachman silakan.

PEMBICARA : Drs. H. ABDURACHMAN LAHABATO (MALUKU UTARA)

Terima kasih Pimpinan. Saya berharap karena pengumuman CPNS itu tanggal 4,

memang sebagian besar laporan kita itu tidak jauh berbeda berkaitan dengan CPNS. Karena

itu pihak sekretariat jenderal diharapkan segera mengidentifikasi sehingga pada saat

menyampaikan aspirasi itu secara menyeluruh seluruh provinsi. Di Maluku Utara juga saya

sampaikan tadi, memang saya tidak sempat membacakan tapi tidak jauh beda dengan

berbagai daerah di provinsi yang lain termasuk CPNSD. Katakanlah misalnya Calon Pegawai

Negeri Sipil di instansi vertikal di bidang pertanahan. Itu kuotanya sangat sedikit dan

ditengarai sangat sedikit itu dengan maksud nanti di-drop dari pusat. Itu artinya sebenarnya

Page 55: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

54 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

sumber daya lokal itu kan sebenarnya sudah cukup banyak yang memiliki kompetensi yang

sama, mestinya itu diberdayakan, penerimaannya lebih banyak di sana, tidak harus drop dari

Jakarta.

Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Saya kira soal ini kita sepakat semua. Nanti kita minta sekretariat jenderal untuk

mempersiapkan bahannya dan saya berharap paling tidak dua hal strategis yang besok kita

umumkan ke publik yaitu kita mintakan ke publik pihak pemerintah menanggapinya secara

serius yaitu soal penerimaan CPNS terkait khususnya tenaga honorer atau hal-hal yang lain

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Nanti kita minta Pak Sekjen yang telah berpengalaman

untuk itu dan kita akan coba melihatnya sebelum kita umumkan ke publik. Yang kedua

adalah soal tenaga kerja itu. Datanya bisa diserahkan langsung kepada sekretariat jenderal

untuk coba di-crosscheck.

Saudara-saudara sekalian, sebelum menutup Sidang Paripurna kali ini kami perlu

mengingatkan bahwa Sidang Paripurna ke-8 Masa Sidang II DPD RI akan berlangsung pada

tanggal 14 Desember, sekali lagi 14 Desember 2013 dengan agenda laporan perkembangan

tugas alat kelengkapan dan pengesahan Keputusan DPD RI sekaligus menutup Masa Sidang

II Tahun Sidang 2013-2014. Jadi sehingga sekali masa sidang ini kita manfaatkan seefektif

mungkin hari-hari kita berada di Senayan ini. Kami menghimbau agar waktu yang singkat ini

dapat digunakan seefisien dan seefektif mungkin untuk menghasilkan kerja-kerja politik yang

maksimal baik kepentingan rakyat dan daerah.

Akhirnya saya mengucapkan alhamdulillah..

PEMBICARA : Prof. Dr. JHON PIERIS, SH., MS. (MALUKU)

Pak Ketua, mungkin sudah disampaikan oleh banyak penanya sebelumnya. Saya tadi

agak terlambat. Kita punya dua menko lagi, Kesra dan Polkam, juga Ketua MK, Ketua MA.

Tidak terkait dengan hak bertanya yang dipelopori Pak Fatwa tapi sebaiknya tradisi ini kita

coba teruskan pada setiap paripurna menghadirkan mereka-mereka untuk hal-hal krusial yang

kita anggap penting untuk dibahas bersama dengan DPR. Kita baru tradisi Ketua BPK. Coba

dipikirkan untuk ketua lembaga negara yang lain semisal Mahkamah Konstitusi. Boleh jadi

lembaga ini juga mencedrai demokrasi pada tingkat nasional dan daerah-daerah. Hal ini harus

didesain sedemikian rupa supaya pada Sidang Paripurna seperti ini mereka diundang. Saya

kira banyak sekali pers yang hadir tadi dan kalau ini bisa kita lakukan kinerja kita cukup baik,

image politik dari masyarakat cukup baik terhadap lemabga negara ini.

Terima kasih

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih Pak Jhon.

Saya kira itu nanti kita cari formulasinya, mari kita diskusikan di dalam Panmus

terlebih dahulu mana formulasi-formulasi ke depan yang bisa diambil oleh DPD.

PEMBICARA : Drs. H. ZULBAHRI M., M.Pd (KEPULAUAN RIAU)

Ketua, sedikit.

Page 56: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 MASA SIDANG II TAHUN … · ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari

55 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI MS II TS 2013-2014, SELASA 19 NOVEMBER 2013

Ini menanggapi pidato akhir dari Pak Wakil Ketua. Tadi Paripurna ke-8 itu tanggal

14, kalau tidak salah kemarin di Panmus tanggal 20 kita paripurna karena kami sudah

menyusun jadwal komite Pak. Jadi mohon klarifikasi.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Oke, nanti ini catatan dari Sekretariat ini tanggal 14 Desember 2013. Nanti kita coba

cross check sesuai dengan agenda. Rapat ini, paripurna ini tidak mengubah agenda yang

sudah ditetapkan oleh setiap alat kelengkapan maupun melalui Panmus atau yang ditetapkan

melalui paripurna yang lalu.

Akhirnya dengan mengucapkan alhamdulilah Sidang Paripurna ke-7...

PEMBICARA: Ir. H. BAMBANG SUSILO, MM. (KALTIM)

Pimpinan. Sebelah kanan, Pimpinan.

Mohon maaf Pimpinan. Sekarang mohon ditindaklanjuti pasca Keputusan MK.

Karena banyak sekali masalah-masalah aspirasi yang telah diekspos oleh saudara-saudara kita

rekan-rekan dari senator masing-masing provinsi, itu persis sama atau berhubungan dengan

apa yang telah diputuskan oleh MK. Ini kayanya pasca Keputusan MK itu itu semakin jauh di

awang-awang kelihatannya, semakin kita tidak bersinergi atau duduk dalam satu meja dengan

DPR dan pemerintah. Nah itu Pimpinan. Jadi saya mohon jangan sampai Keputusan MK ini

menjadi warisan bagi anggota-anggota DPD setelah 9 April 2014. Harus ada suatu kejelasan

yang jelas paska Keputusan MK, bagaimana DPD duduk sejajar dalam legislasi dengan

pemerintah dan DPR.

Terima kasih, Ketua.

PIMPINAN SIDANG : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)

Terima kasih.

Saya kira tidak soal lagi yang perlu diangkat, nanti akan menjadi catatan ya, catatan

untuk Pimpinan saya kira untuk mengelolahnya.

Sekali lagi akhirnya dengan mengucapkan alhamdulilah Sidang Paripurna ke-7 kami

tutup.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om shanti shanti om.

KETOK 3X

SIDANG DITUTUP PUKUL 16.12 WIB