RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

download RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

of 10

Transcript of RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    1/10

    MAHKAMAH KONSTITUSI

    REPUBLIK INDONESIA---------------------

    RISALAH SIDANG

    PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    PERIHAL

    PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13

    TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

    TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

    REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

    ACARA

    MENDENGARKAN KETERANGAN APINDO DAN

    SAKSI/AHLI DARI PEMOHON SERTA PEMERINTAH

    (IV)

    J A K A R T A

    SENIN, 28 JANUARI 2013

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    2/10

    i

    MAHKAMAH KONSTITUSIREPUBLIK INDONESIA

    --------------

    RISALAH SIDANGPERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    PERIHAL

    Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan[Pasal 96] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945

    PEMOHON

    Marten Boiliu

    ACARA

    Mendengarkan Keterangan APINDO dan Saksi/Ahli dari Pemohon sertaPemerintah (IV)

    Senin, 28 Januari 2013, Pukul 11.09 11.26 WIB

    Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI,

    Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

    SUSUNAN PERSIDANGAN

    1)Achmad Sodiki (Ketua)2)Ahmad Fadlil Sumadi (Anggota)3) Maria Farida Indrati (Anggota)4)Anwar Usman (Anggota)5) Hamdan Zoelva (Anggota)6) M. Akil Mochtar (Anggota)7) Muhammad Alim (Anggota)

    Wiwik Budi Wasito Panitera Pengganti

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    3/10

    ii

    Pihak yang Hadir:

    A. Pemohon:1.Marten Boiliu

    B. Pemerintah:1.Budiman (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi)2.Rima Pratiwi3.Budijono (Kementerian Hukum dan HAM)4.Agus Hariadi (Kementerian Hukum dan HAM)5.Radita Aji6.Umar Kasim (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi)

    C. PIHAK TERKAIT (APINDO):1.Sofjan Wanandi2.Hasanuddin Rachman3.Anthony Hillman

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    4/10

    1

    1. KETUA: ACHMAD SODIKISidang Perkara Nomor 100/PUU-X/2012, dengan ini saya nyatakan

    dibuka dan terbuka untuk umum.

    Baik, saya persilakan, Pemohon siapa yang hadir saat ini?

    2. PEMOHON: MARTEN BOILIUSelamat siang, Yang Mulia. Untuk siang ini saya sebagai Pemohon

    sendiri, Yang Mulia.

    3. KETUA: ACHMAD SODIKIYa, ini siapa namanya? Marten Boiliu?

    4. PEMOHON: MARTEN BOILIUBoiliu.

    5.

    KETUA: ACHMAD SODIKI

    Ya, baik. Kemudian dari Pemerintah?

    6. PEMERINTAH: AGUS HARIADITerima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Salam

    sejahtera untuk kita semua. Hadir dari Pemerintah, saya sendiri AgusHariadi dari Kementerian Hukum dan HAM. Di sebelah kiri saya BapakBudiman dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sebelahkirinya lagi Saudara Budijono dari Kementerian Hukum dan HAM danyang paling ujung Saudara Umar Kasim dari Kementerian Tenaga Kerjadan Transmigrasi. Demikian, Yang Mulia.

    7. KETUA: ACHMAD SODIKIIni Saudara Radita, Saudara Rima ada? Oh, ya baik. Kemudian dari

    DPR, tidak hadir, ada? Yang hadir dari Pihak Terkait, silakan, Saudaradari Pihak Terkait mengenalkan diri ini.

    SIDANG DIBUKA PUKUL 11.09 WIB

    KETUK PALU 3X

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    5/10

    2

    8. PIHAK TERKAIT: SOFJAN WANANDISelamat pagi, Yang Mulia.

    9. KETUA: ACHMAD SODIKIPagi.

    10. PIHAK TERKAIT: SOFJAN WANANDIKami dari Asosiasi Pengusaha Indonesia yang akan menjadi saksi

    di sini memperkenalkan diri, kami Sofjan Wanandi Ketua Umumdaripada Asosiasi Pengusaha, dimana kami didampingi oleh Ketua-Ketuakami, yaitu Saudara Hasanuddin Rachman sebelah kanan kami danSaudara Anthony Hillman sebelah kiri kami. Terima kasih, Yang Mulia.

    11. KETUA: ACHMAD SODIKIBaik. Ya, baiklah hari ini kita akan mendengarkan keterangan dari

    APINDO, ya saya persilakan. Karena Saudara bukan saksi, jadi tidakusah disumpah, silakan. Di mimbar, baik.

    12. PIHAK TERKAIT: SOFJAN WANANDITerima kasih, Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang

    kami hormati. Permohonan Perkara Nomor 100/PUU-X/2012 tentangPembayaran Upah Pekerja, Pemohon Marten Boiliu selanjutnya secarabersama-sama disebut sebagai Pemohon.

    Pokok Perkara Pengujian Pasal 96 Undang-Undang Nomor 13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang DasarTahun 1945. Norma-norma yang diajukan oleh ... untuk diuji, pertama.1. Norma Material.

    Norma yang diujikan Pasal 96, dimana bunyinya, Tuntutanpembayaran upah pekerja/buruh dan segala pembayaran yangtimbul dari hubungan kerja menjadi kedaluwarsa setelah melampauijangka waktu 2 tahun sejak timbulnya hak.

    2. Norma Undang-Undang Dasar Tahun 1945.Norma yang dijadikan penguji Pasal 28D ayat (2), Setiap orangberhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yangadil dan layak dalam hubungan kerja.

    Bahwa tanggapan Pemohon yang menyatakan ketentuan Pasal 96Undang-Undang Dasar ... eh, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003tentang Ketenagakerjaan bertentangan dengan Pasal 28D ayat (2)Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

    Perumusan masa kedaluwarsa selama waktu 2 tahun, padadasarnya merupakan kebutuhan hukum atas keadilan dan kepastian

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    6/10

    3

    serta dijamin di dalam Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun1945.

    Waktu 2 tahun kiranya adalah waktu yang cukup bagi seorangpekerja/buruh untuk menggunakan haknya saat ketika haknya yangtimbul dari hubungan kerja sudah dapat dilakukan penagihan. Namun,

    saat pekerja/buruh tidak menggunakan waktu tersebut, ini memberikanpengertian bahwa pekerja/buruh sudah melepaskan segala haknya dankelalaian pekerja/buruh untuk menggunakan haknya. Sangat tidak adiluntuk dibebankan kepada pengusaha dan tidak pula adil seorangpengusaha dibebani kewajiban-kewajiban tanpa ada batasan waktu,tentu akan membebani pengusaha sepanjang masa. Hal ini tentu akanmenimbulkan hukum yang tidak berkeadilan dan menyampingkankepastian.

    Kami akan memberikan penjelasan sebagai berikut.1. Bahwa hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh harus ada

    kepastian hukum.2. Bahwa untuk memperoleh kepastian hukum, perlu ditetapkan hak

    dan kewajiban yang timbul akibat hubungan kerja.3. Bahwa ketentuan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

    untuk memberikan kepastian hukum atas segala keputusan ataupenetapan, sampai kapan keputusan atau penetapan tersebut dapatdigugat di pengadilan.

    4. Bahwa pemberian kesempatan bagi pekerja buruh untuk menolakatau melakukan gugatan terhadap perlakuan yang dirasakan tidakfair, tidak adil apabila terjadi PHK yang menimpa dirinya,

    sebagaimana diatur oleh Pasal 96 Undang-Undang Dasar eh,undang-undang a quo adalah jaminan bahwa hak-hak mendasarpekerja/buruh di tempat bekerja dilindungi oleh negara.

    5. Bahwa bagi pekerja buruh yang tidak melakukan tuntutan dalam haltelah melampaui batas waktu yang diberikan oleh undang-undang,dengan sendirinya dianggap telah melepaskan haknya adalah suatuyang wajar demi adanya kepastian hukum bagi para pihak.

    6. Bahwa berkaitan dengan pembayaran upah dan hal-hal lain dalamhubungan kerja selalu diatur adanya ketentuan kedaluwarsa.

    7. Bahwa Pasal 96 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tidakbertentangan dengan Pasal 28D ayat (2) Undang-Undang DasarTahun 1945.

    Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Mahkamah Konstitusi dapatmemberikan keputusan ini tentu pendapat kami daripada pengusahauntuk dapat menolak Pemohon Pengujian Pemohon seluruhnya atauPemohon permohonan pengujian Pemohon tidak dapat diterima.

    Kami mengusul kami tentu ini adalah unsur daripada pengusahaIndonesia secara keseluruhan keterangan kami ini. Dan menyatakanketentuan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan tidak bertentangan dengan ketentuan Pasal 28D ayat(2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    7/10

    4

    Sekian, Ketua Majelis maupun Anggota Majelis. Daripada ini danbeberapa contoh kalau dianggap perlu menambahkan, kami tentu mintaperkenalan Pimpinan Majelis untuk salah satu Ketua kami bisa jugamenambahkan kalau diperlukan. Terima kasih, Ketua Majelis MahkamahKonstitusi.

    13. KETUA: ACHMAD SODIKIBaik. Terima kasih. Nanti, makalah atau tulisan itu bisa diserahkan

    kepada Majelis. Kalau ingin melengkapi, saya persilakan.

    14. PIHAK TERKAIT: HASANUDDIN RACHMANAssalamualaikum wr. wb.

    15. KETUA: ACHMAD SODIKIWaalaikumsalam wr. wb.

    16. PIHAK TERKAIT: HASANUDDIN RACHMANYang kami muliakan, Ketua Hakim Majelis Mahkamah Konstitusi

    dan para Anggota, serta para hadirin sekalian. Perkenalkan nama saya,Hasanuddin Rachman Ketua Bidang Advokasi dan Hubungan IndustrialDewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia.

    Pertama-tama, kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yangdiberikan. Kami hanya sekadar untuk menyampaikan contoh-contohkasus yang kami peroleh, baik dari laporan anggota maupun dariDirektori Keputusan Mahkamah Agung.

    Dua contoh ini yang pertama, Putusan Nomor 67K/Pdt.Sus/2010 Perkara Yosep Seboy, bertempat tinggal di Kelian-LongIram, Kutai Barat. Kedua, Martinus Gadun, bertempat tinggal di Jalan A.

    Yani Got No.36 Temindung, Samarinda. Dalam hal ini memberi kuasakepada Advokat, berkantor di Jalan Siti Aisyah, RT 16, RW 07, No.71,Samarinda. Para Pemohon kasasi dahulu (Penggugat) atau parapekerja.

    Termohon kasasi sebagai tergugat, pengusaha di mukapersidangan Perselisihan Hubungan Industrial pada Pengadilan NegeriSamarinda, mohon kepada PHI pada PN Samarinda supaya memberikanputusan antara lain sebagai berikut.1. Menghukum Tergugat untuk membayar secara tunai kepada

    Penggugat (Yosep Seboy): kompensasi PHK, uang pesangon, uangpenghargaanmasa kerja, UPMK, dan uang penggantian hak, sertauang cuti tahunan 2003 dan 2004 sejumlah Rp16.500,00 berikutuntuk membayar secara tunai kelebihan jam kerja dan/atau upahlembur kalender tahun 2003=Rp8.365.896,00, dan kalender

    2004=Rp8.366.906,00.

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    8/10

    5

    2. Menghukum Tergugat untuk membayar tunai kepada Penggugat(Martinus Gadun): kekurangan bayar UMSP 2002, 2003, 2004, 2005sejumlah Rp5.160.000,00, serta untuk membayar tunai cutikalender tahun 2003=Rp11.055.788, cuti kalender tahun2004=Rp31.308.204,00.

    3. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkarasubsider dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya. Bahwa terhadap gugatan tersebut, PHI pada PN Samarindatelah mengambil Keputusan Nomor 12/G/2009/PHI.Smda, tanggal 8Juni 2009 yang amarnya sebagai berikut.1.Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara patut, akan tetapi

    tidak hadir.2.Menjatuhkan putusan terhadap perkara ini dengan perfect.3.Menyatakan gugatan Penggugat terhadap uang pesangon

    sebagai akibat PHK, kekurangan pembayaran upah, dan

    pembayaran uang lembur tidak dapat diterima karenakedaluwarsa.

    4.Membebankan biaya perkara ini kepada negara.Terhadap alasan-alasan permohonan kasasi yang tidak sependapat

    dan sangat keberatan dengan Putusan Nomor 12/G/2009/PHI.Smda,tanggal 8 Januari 2009. Mahkamah Agung dalam pertimbangannyamenyatakan gugatan Yosep Seboy dan kawan tersebut di atas ditolak,biaya perkara dibebankan kepada negara.

    Memerhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun2004, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, Undang-Undang Nomor

    48 Tahun 2009, dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun (suara tidakterdengar jelas), sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 5 Tahun 2004, dan penambahan, dan Perubahan Kedua denganUndang-Undang Nomor 3 Tahun 2004, serta peraturan perundang-undangan yang lain yang bersangkutan. Mahkamah Agung mengadili:

    Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon kasasi:1. Yosep Seboy2. Martinus Gaduntersebut, membebankan biaya perkara kepada negara.Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Mahkamah

    Agung pada hari Selasa, tanggal 8 Februari 2010 dan oleh I Made Tara,S.H. (Hakim Agung) yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agungsebagai Ketua Majelis. Horadin Saragih, S.H., M.H. dan Fauzan, S.H.,M.H. (Hakim-Hakim ad hoc Pengadilan Hubungan Industrial) padaMahkamah Agung sebagai Anggota. Dan diucapkan dalam sidangterbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis, dengandihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, serta dibantu EndangWahyu, S.H., M.H. (Panitera Pengganti), dengan tidak dihadiri oleh parapihak. Untuk salinan Mahkamah Agung RI atas semua Panitera, PaniteraMuda Perdata Khusus, Rahmi Mulyati, S.H., M.H. (NIP. 040049629).

    Dalam perkara ini, pekerja/buruh terhadap masa tenggang waktu

    (suara tidak terdengar jelas) tidak ditanggapi oleh MA, yang berarti MA

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    9/10

    6

    mengukuhkan Putusan PN Samarinda Nomor 12/G/29/PHI. Ini contohkasus pertama, Majelis.

    Contoh kasus kedua ... yang tadi dari pihak pekerja/buruh, yangini datang dari pengusaha. Putusan Nomor 37 PK/Pdt.Sus/2010 PerkaraPerselisihan Hubungan Industrial dalam peninjauan kembali telah

    memutuskan sebagai berikut.Para Pihak PT Thiess Indonesia (dahulu PT Thies Contractors

    Indonesia), beralamat di Gedung Ratu Prabu 2, Jalan TB. Simatupangkavling 18, Pondok Pinang, Jakarta Selatan 12310. Berdasarkan SuratKuasa tanggal 28 Oktober 2009, Pemohon Peninjauan Kembali (dahuluTergugat) melawan:1. Faisal Boy Piliang. Bertempat tinggal di Perum Indah Lestari Nomor

    5 RT 003, RW 09, Kelurahan Kramat Jati Makmur, Jakarta.2. Risman Sidan. Bertempat di Jalan Kuber Ulu Nomor 19 RT 005, RW

    09, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.

    3. Muchlis Yatim. Bertempat tinggal di Kampung Cipayung, Jalan H.Imran Nomor 27 RT 004, RW 01 Pondok Timur. Para PemohonPeninjauan Kembali (dahulu Para Penggugat).PT Thiess Indonesia selaku Pemohon Peninjauan Kembali (dahulu

    sebagai Penggugat) telah melakukan permohonan peninjauan kembaliterhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 09 K/Pdt.Sus/2008 tanggal5 November, dalam perkaranya melawan para Termohon PeninjauanKembali (dahulu sebagai Para Penggugat) dengan posita perkarasebagai berikut.a. Tergugat telah mempekerjakan para Penggugat melebihi waktu

    kerja lembur yang ditetapkan. Delapan poin keterangan-penjelasan.b. Tergugat tidak membayar dan menolak membayar upah lembur. 13keterangan/penjelasan A.1, A.2, memuat rincian perhitungan upahlembur yang belum terbayar, serta lima poin keteranganpenjelasan, 10 poin keterangan penjelasan pertimbanganMahkamah Agung.Berikut diktum. Mengadili, yang menyatakan bahwa permohonan

    peninjauan kembali yang diajukan oleh PT Thiess Indonesia ditolak. Danmenghukum Pemohon Peninjauan Kembali, Tergugat untuk membayarbiaya perkara Rp2.500.000,00.

    Demikian pendapat kami sebagai masukan dan bahanpertimbangan Majelis Hakim Konstitusi Yang Mulia. Terima kasih.Wassalamualaikum wr. wb.

    17. KETUA: ACHMAD SODIKIWaalaikumsalam wr. wb. Terima kasih. Nanti keterangan itu juga

    diminta untuk diserahkan kepada Majelis semuanya. Cukup ya, Pak?Cukup, baiklah.

    Dari Pemerintah, ada yang ingin mengajukan ahli, enggak?Cukup? Cukup. Pemohon, cukup? Cukup.

  • 7/29/2019 RISALAH SIDANG IV - PERKARA NOMOR 100/PUU-X/2012

    10/10

    7

    Baiklah. Kalau demikian, maka seluruh persidangan mengenaiPerkara Nomor 100/PUU-X/2012 ini dianggap cukup, sehingga masing-masing Pihak ... masing-masing yang saya maksud adalah Pemohon,Pemerintah, dan DPR, untuk menyerahkan kesimpulan yang akanditunggu oleh Majelis pada hari Senin, tanggal 4 Februari, pukul 16.00

    WIB. Hari Senin, tanggal 4 Februari 2013, pukul 16.00 WIB.Sidang saya nyatakan selesai dan ditutup.

    Jakarta, 28 Januari 2013

    Kepala Sub Bagian Risalah,

    t.t.d

    Rudy Heryanto

    NIP. 19730601 200604 1 004

    Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di MahkamahKonstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.

    SIDANG DITUTUP PUKUL 11.26 WIB

    KETUK PALU 3X