RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN...

34
Masa Persidangan T ahun Sidang Jenis Rapat Rapat Oengan Sifat Rapat Hari/tanggal Waktu Ketua Rapat Sekretaris Rapat Tempat Acara Hadir RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG·UNDANG TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN KOMISI VIII DPR RI :IV : 2010-2011 : Rapat Kerja : Mensos, Menkeu, Mendagri, Bappenas dan Menkum Ham RI : Terbuka : Senin,18 Juli 2011 : 10.301B sid Selesai : H. Abdul Karding Karding, S.Pi., M.Si : Yanto Supriyanto, SH : Ruang Rapat Komisi VIII OPR RI : Pengesahan RUU tentang Penanganan Fakir Miskin : Pimpinan dan Anggota Komisi VIII OPR RI

Transcript of RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN...

Page 1: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Masa Persidangan

Tahun Sidang

Jenis Rapat

Rapat Oengan

Sifat Rapat

Hari/tanggal

Waktu

Ketua Rapat

Sekretaris Rapat

Tempat

Acara

Hadir

RISALAH RAPAT

PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG·UNDANG

TENTANG

PENANGANAN FAKIR MISKIN

KOMISI VIII DPR RI

:IV

: 2010-2011

: Rapat Kerja

: Mensos, Menkeu, Mendagri, Bappenas dan Menkum Ham RI

: Terbuka

: Senin,18 Juli 2011

: 10.301B sid Selesai

: H. Abdul Karding Karding, S.Pi., M.Si

: Yanto Supriyanto, SH

: Ruang Rapat Komisi VIII OPR RI

: Pengesahan RUU tentang Penanganan Fakir Miskin

: Pimpinan dan Anggota Komisi VIII OPR RI

Page 2: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

RAKER DGN MENSaS, MENKEU, MENDAGRI, BAPPENAS, MENKUM HAM TGL 18 JULl201

KETUA RAPAT (H. ABDUL KADIR KARDING, S.Pi., Msi):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera.

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia.Yang terhormatSaudara Menteri Sosial Republik Indonesia beserta seluruh jajaran.Yang terhormat Saudara Menteri Keuangan atau yang mewakili.Yang terhormat DalamNegeri atau yang mewakili.Yang terhormat Saudara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.Kepala Bappenas atau yang mewakili.Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Mengawali rapat kerja kita pada pagi hari ini marilah senantiasa kita menyampaikanras syukurkita kepada Allah Subahan Walta Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah kita dapat melan sungkanrapat kerja dalam rangka pembahasan tingkat akhir terhadap penyelesaian Rancangan undan -undangPenanganan Fakir Miskin, yang kedua kami sampaikan terima kasih kepada Saudara Menteri d n bapakibu sekalian yang mewakili lembaga masing-masing yang di undang hari yang tadi sudah kami se utkan.

Sesuai dengan kebiasaan kita agar rapat kerja ini mendapatkan ridho dan pertolongan ari AllahTuhan Yang Maha Kuassa, maka sebelum memulai rapat kita pada hari ini, saya rnengajak b pakibusekalian untuk berdoa bagi teman-teman yang non muslim kami persilakan berdoa menurut ag rna dankepercayaannya, bagi yang muslim mari kita bersama-sama membaca al-fateha, al-fateha.

Bapakl ibu sekalian yang saya hormati,

Sesuai dengan laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR Republik Indonesia, dari 46 anggotaKomisi VIII telah hadir 24·dan 8 fraksi telah hadir itu artinya kita bisa mengambil keputusan ber asarkanpasal 245 ayat (1) kita telah memnuhi kourum. Untuk itu dengan seijin bapak/ ibu sekalian r pat ke~aantara Komisi VIII dan Menteri Sosial, Menteri Negera Perencanaan Pembangunan, Menten K uangan, IMenteri Hukum dan HAM, Menteri Dalam Negeri saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT: SETUJU)"'J,A

Agenda kita pada hari ini, yaitu yang pertama pengantar ketua rapat yang sedang berja an, yangkedua laporan Panja Kerja, Panja ke rapat ke~a, Panja Fakir Miskin yang ketiga pendapat ak ir fraksi­fraksi, yang kelima sambutan dari pernerintah, yang ke enam pengesahan Rancangan undan -undangtentang penanganan Fakir miskin, bisa disepakati.

(RAPAT: SETUJU)

Bapakl ibu sekalian yang kami hormati dan kami banggakan.

Page 3: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Selamku ketua rapat pada pagi hari ini, kami ingin menyampaikan pertama terima kasih s kali lagikepada para mitra khususnya yang terkait dengan Undang-undang Fakir Miskin ini, penanga an FakirMiskin, begitu pula kepada rekan-rekan panitia kerja yang sehari-hari di pimpinan oleh Pak Zainud nselakuWakil Ketua, yang telah melampaui beberapa proses-proses yang panjang dan alot tentang pe yusunanupaya kita melakukan penyusunan undang-undang ini. Untuk itu pada hari ini tentu adalah hari ang bagikami, bagi kita semua adalah hari yang membahagian, seluruh ide-ide dalam upaya memb ntu danmengembangkan tanggung jawab negara terhadap fakir miskin kita telah satu persepsi s luruhnyawalaupun banyak ide yang sebelumnya saya kira merupakan nuansa-nuansa demokrasi Alh mdulillahpada hari ini kita bisa memenuhi hal itu, artinya kita bisa satu persepsi mudah-mudahan be,o.k padatanggal21 pada saat di Paripurna ini bisa juga selesai dengan baik. .. .. Ada beberapa alasan penting sesungguhnya kenapa Undang-undang tentang Penangalilan FakirMiskinini menjadi sangat strategis dan sangat bernilai penting bagi masyarakatdan bangsa ki . Yang·pertama bahwa secara ideologis lahirnya undang-undang ini merupakan bentuk daripada tanggu gjawabnegara dalam memberikan pelayanan sosial melalui bantuan rehabilitasi perlindungan serta pemb rdayaanfakir miskin, sehingga negara betul-betul dapat menjalankan amanat konstutisi kita.

Yang kedua secara filosofis bahwa Rancangan undang-undang tentang penanganan Fa ir Miskinini hendaknya mampu memotong mata rantai kemiskinan yang saat ini berjumlah kurang lebih 14,5 jutajiwa dalam hal ini negera harus terus berusaha melakukan perbaikan dalam memenuhi kebutuha dar bag~

fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, pelayanan sosial, kesehatan danlain sebagainya.

Ketiga secara sosial politik bahwa Rancangan undang-undang penanganan Fakir iskin inihendak mendorong adanya integrasi sinergi dan koordinasi yang jelas sehingga penanganan fa ir miskinyang di tangani oleh 18 kementerian dan lembaga lebih dapat terintegrasi dan terpadu. Ini menja i pentinguntukkita jadikan catatan-catatan kita.

Yang ke empat bahwa manajeman dan pengorganisasian dalam menangani fakir miski meliputiaspek pendataan, pembiayaan, penguatan kelembagaan, harus dilakukan secara terpadu, di ana darisegi pendataan harus ada data yang akurat yang terus dilakukan verifikasi, validasi, sehingga ti ak bolehada lagi fakir miskin yang tidak tersentuh oleh pendataan kita. Dari aspek pembiayaan neg ra harusmengalokasikan anggaran yang memadai dan men cukupi baik melalui APBN maupun melalui A BD yangada. Sekaligus juga negara perlu mendorong dunia usaha untuk berperan aktif di dalam berbaga programpenanganan kemiskinan.

Yang kelima percepatan penanganan fakir miskin, kalau selama ini kita banyak bi ara soalpenanganan fakir miskin, para pengamat, seluruh politisi, para pejabat bicara soal fakir miski~tet pi reportnya tidak pernah dilihat secara nyata, secara jelas penanganan-penanganan itu dapat tert ga i secaratuntas dan baik. Oleh karena itu sekaligus pada undang-undang ini insya Allah akan m ga omodasikearifal lokal ada pendekatan wilayah dan daerah yang menjadi bagian dari nilai strategis daripadaundang-undang ini. untuk itu bapak ibu sekalian setelah kita melalui proses yang panjang d n cukupmelelahkan dari 275 DIM dan terdiri dari sebnayak 76 DIM yang substantive 174 DIM, redaksion 116 DIMdan 12 DIM baru usulan pemerintah, dengan adanya pemetaan dengan pemerintah selanjutnya asih ada199 DIM yang harus dibahas, baik dibahas dalam rapat Panja tim Perumus maupun Tim singkron sasi. Halini penting karena akan semakin efektif dalam proses pembahasan ini.

Mengingat Panja telah melakukan tugasnya, yaitu membahas DIM atas penanganan fafir miskin 'pada hari kita aken mendengarkan dengan penuh seksama laporan dari Panitia kerja yang npnti akandisampaikan oleh Bapak Zainuddin. Demikian saya kira pengantar selaku ketua Komisi, ketua r~pat padahari ini, untuk itu selanjutnya sesuai agenda yang sudah kita sepakati kita beri kesempatan kep da Panjauntuk melaporkan hasil kerja atau hasil pembahasan tentang Rancangan undang-undang tentangRancangan undang-undang penanganan Fakir miskin, kami persilakan kepada Pak Wakil Ketua, Pak

. I

Page 4: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Zainuddin untuk menyampaikan laporan Panja, setelah itu nanti kita akan lanjutkan dengan p ndanganakhir dari traksi-traksi, dipersilakan.

KETUA PANJA (AHMAD ZAINUDDIN, LC):

Terima kasih Pak Ketua.

Bismillah nirohman nirohim.

Laporan Panitia Ke~a Rancangan undang-undang tentang penanganan Fakir Miskin kep da rapatKerja, senin 19 Juli 2011.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia.Yang terhormat saudara Menteri, saudara-saudara yang mewakili menteri beserta jajarannY~. . .

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subahana Walta All· h sebab .hanya karena rahmatnya kita dapart hadir dalam rapat pada hari ini dalam rangka melaksana an tugask~ns~itusional kita yaitu melakukan ra~~t ke~ja Rancangan un~ang-undang Tentang penanga~. an. FakirMlskln dengan agenda melaporkan pamtla ke~a kepada rapat kerJa. .1

I

Hadirin yang berbahagia,

Panita keja tentang Rancangan undang-undang tentang penanganan Fakir Miskin emanjaktanggal16 Maret 2011, sampai dengan tanggal 9, sampai 11 Juli 2011, telah melakukan pembah san DIMyang mandatkan oleh rapat kerja pada tanggal 29 November 2010. Sehubungan dengan ha tersebutPanja secara intensive melakukan pembahasan DIM dalam melakukan pembahas DIM berdasa kan padadrat Rancangan undang-undang yang diusulkan DPR Republik Indonesia, dan DIM yang di muskanpemerintah, Panitia kerja mambahas seluurh DIM yang berjumlah 275 DIM, setelah melakukan 7 kali rapatPanja dan 2 kali rapat konsinyering terhitung sejak tanggal 16 Maret 201f sampai dengan 9 uli 2.011,Panja menyetujui 189 DIM dan ada 96 DIM yang diserahkan kepada tim erumus dan tim sin kronisasiuntuk melakukan pembahasan DIM-DIM yang diserahkan, pembahasan dalam tim perumu dan timsingkronisasi, akan tetapi sebelum dilakukan pembahasan d~!am Timus dan Timsin Panja elakukankunjungan ke~a ke beberapa daerah untuk mendapatkan masukan dan solusi atas 3 hal en ciaf yaituaspek sistem pendataan, pembiayaan dan penguatan kelembagaan. Dalam hal ini Panja mel kukan ujisahe ke Provinsi Jawa Timur, Provinsi Daerah Istimewah Jogjakarta, Provinsi Sumatera Ut· ra, yangdilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2011. Beberapa masukan dari 3 daerah tersebut selanjutnya i jadikanbahan dalam pembahasan rapat Tim Perumus tanggal 15 Juli 2011, berdasarkan data- ata yangterkumpul panitia ke~a telah menyampaikan kepada Tim Perumus dan Tim Singkronisasi terhadappengaturan tentang pendataan pembiayaan dan penguatan kelembagaan.

Hadirin yang berbahagia,

Page 5: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Berdasarkan hasil keputusan Panja tanggal 10 Juli 2011, maka tangal 15 Juli 2011 Tim Perumusdan tim singkronisasi telah melakukan tugasllya yaitu rapat tim perumus membahas 96 DIM. Adapunbeberapa hal pokok dalam Rancangan undang-undang yang perlu kami laporkan kepada rapa kerja iniadalah pertama terkait dengan pendataan yang di atur dalam pasal 7 di rumuskan bahwa penang nan fakirmiskin dilaksanakan dalam bentuk pengembangan potensi diri, bantuan pangan dan sandang p nyedianpelayanan perumahan, penyedian pelayanan kesehatan, penyedian pelayanan pendidikan, p nyedianakses kesempatan kerja dan berusaha bantuan hukum dan pelayanan sosial.

Selanjutnya penanganan dilakukan melalui pemberdayaan kelembagaan masyarakat, pe ingkatankapasitas fakir miskin untuk mengembangkan kemampuan dasar dan kemampuan berusah jaminanperlindungan sosial untuk memberikan rasa aman bagi fakir miskin,kemitraan, dan kerjasa a antarpemangku kepentingan dan koordinasi antar kementerian atau lembaga atau pemerintah daerah.berkaitan dengan sistem pendataanfakirmiskinPanja menyepakati sebagaimana yang di rumusk n dalampasal 9' yaitu (1) Menteri menetapkan kriteria fakir miskin sebagai dasar untuk melaksanakan pe angananfakir miskin, (2) Dalam menetapkan kriteria sebagaimana di maksud pada ayat (1) Menteri ber oordinasidengan kementerian dan lembaga terkait, (3) Kriteria sebagaimana di maksud pada ayat (1) Menj di dasarbagi lembaga yang menyelenggaran urusan pemerintah dibidang pendataan, untuk melakukan p ndataan,(4) Menteri melakukan verifikasi dan validasi terhadap hasil pendataan yang dilakukan oleh lemb ga yangmenyelenggaran urusan pemerintah di bidang pendataan sebagaimana di maksud pada ay t (3), (5)verifikasi dan validasi sebagaimana di maksud pada ayat (4) Dilakukan secara berkala ekurang­kurangnya 2 tahun sekali. (6) Verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)Dik cualikanapabila terjadi situasi dan kondisi tertentu yang baik secara langsung maupun tidak langsungmempengaruhi seseorang menjadi fakir miskin. (7) Verifikasi dan validasi sebagaimana dimak ud padaayat (4) dilaksanakan oleh potensi dan sumber kesejahteraan sosial baik yang ada di kecam tan desamaupun kelurahan, hasil verifikasi dan validasi ssebagaimana dimaksud padaayat (7) Dilaporka kepadabupati atau walikota. Kemudian bupati atau walikota menyampaikan hasil verifikasi dan valida i sebagaimana dimaksud pada ayat (7) Kepada gubernur untuk diteruskan kepada menteri.

Selanjutnya dalam ketentuan pasal 10 dirumuskan bahwa data yang telah diverifikasi da vaHdasiharus berbasis informasi teknologi dan di jadikan data terpadu, data sebagaiamna di maksud pad ayat (1)menjadi tanggung jawab Menteri, data terpadu sebagaiman di maksud pada ayat (1) dan (2) dipergunakanoleh kementerian atau lembaga terkait dalam penanganan fakir miskin, dan dapat di akses ole seluruhmasyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. I

Kementerian atau lembaga yang menggunakan data untuk menangani fakir miskin sebfgaimanadimaksud pada ayat (3) melaporkan hasil pe,aksanaanni·a kepada menteri. Anggota masyar kat yangtercantum dalam data terpadu sebagai fakir miskin d erikan karu identitas, ketentuan Ie ih lanjutmengenai informasi teknologi dan penerbitan kartu identia di atur dengan peraturan menteri.

Data tentang fakir miskin tersebut setelah dilakukan verifikasi dan validasi kemudian harus diteyapkan tentang penetapan di atur dalam pasal 11 ayat (1) data fakir miskin yang telah di verifik si dan divalidasi yang disampaikan kepada menteri sebagaimana di maksuddalam pasal 8 ayat (9) da pasal9ayat (4) di tetapkan oleh menteri. Ayat (2) penetapan sebagaimana di maksud pada ayat (1) erupakandasar bagi pemerintah dan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan dan atau pemberday an. Ayat(3) setiap orang dilarang dilarang memasulkan data fakir miskin baik yang sudah di verifikasi dan fi validasimaupun telah di tetapkan oleh menteri.

. Kedua aspek pembiayaan, yang mengatur tentang sumber pendanaan dalam penang~nan fakirmiskin, meliputi (a) Anggaran Pendapatan dan belanja Negera, (b) anggaran dan pendapatan d n belanjadaerah, (c) dana yang di sisihkan dari perusahaan perseroan, (d) dana hiba dari dalam rna pun luarnegeri, (e) sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

Page 6: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Rumusan substantive terkait dengan pendanaan di atur, rumusan substantive terkai~ denganpendanaan yang disisihkan dari perusahaan-perusahaan, sebagaimana di atur pada pasal 361 hurif (c)digunakan sebesar-besarnya penanganan fakir miskin, sumber dana lain yang sah dan tidak rnengikatmerupakan sumbangan masyarakat melalui menteri. I

Ketiga tentang penguatan kelembagaan kami menyepakati bahwa Kementerian Sosiall menjadileading sector dalam penanganan fakir miskin adapun beberapa yang merupakan bentuk p~nguatankelembagaan selain di atur dalam pasal 9, pasal 9 dan pasal 10 juga di atur dalam pasal119 yaitupenanganan fakir miskin di selenggarakan oleh Menteri secara terencana, terarah, terukur danl terpadu"penanganan fakir miskin yang di selenggarakan oleh menteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) dalamrangka pemenuhan kebutuhan akan potensi diri sandang, pangan, perumahan dan pelayanan sosial..Pemenuhan kebutuhan selain yang di maksud pada ayat (2) diselenggarakan oleh Kementetian ataulembaga terkait, kementerian atau lembaga terkait sesuai dengan' tugas dan. fungsinya dalam kbordinasimenteri. .

Hadirin yang berbahagia,

I

Perlu saya laporkan bahwa rapat kerja in!, perlu sayalaporakan'dalam rapat kerja ini bahwa dalammenangani fakir miskin, di rumuskan beberapa hal periting yang harus dilaksanakan dala~ bentukpengembangan potensi diri, bantuan pangan dan sandang, penyedian pelayanan perumahan, ~enyedianpelayanan kesehatan, penyedian pelayanan pendidikan, penyedicln akses kesempatan k~rja danberusaha, bantuan hukum dan pelayanan sosial. I

Berdasarkan hasil rapat Timus struktur Rancangall undang-undang terdiri dari 9 bab dan ~4 pasal,ada pun secara ringkas kami gambarkan bab-perbab, sebagai berikut di bawah ini, I

Bab I ketentuan umum terdiri dari 2 pasal yaitu mengenai beberapa tentang definisi dan ~sas-asasdalam penanganan fakir miskin. !

Bab II tentang hak dan tanggung jawab terdiri dari 2 pasal yang mengatur tentang tanggung, hakdan tanggung jawab fakir miskin. .

Bab III penanganan fakir miskin, terdirti dari 5 bagian dan 23 pasal, bagian kesatu hal yarlg bersifatumum, bagian kedua tentang pendataan fakir miskin, bagian ke tiga mengenai tanggung jawab!terhadappelaksaan bentuk penaganan:

Paragraph satu pengembangan potensi diriParagraph dua bantuan pangan dan sandang.Paragraph tiga penyedian pelayalan perumahan.Paragraph empat penyedian pela anan kesehatan.Paragraph lima penyedian pelaya an pendidikan.Paragraph enam penyedian akses kesempatan kerja dan berusaha.Paragraph tujuh pelayanan sosial.Paragraph delapan pelaksanaan.

Bagian ke empat penanganan bagi fakir miskin dengan pendekatan wilayah, bagi~n kelimapenyaluran bantuan.

Bab IV tugas dan wewenang.Bagian ke satu: pemerintah.Bagian ke dua: pemerintah daerah Provinsi.Bagian ke tiga: pemerintah Daerah kabupaten atau kota.

Bab Vsumber daya,

Page 7: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Bagian ke satu: umum.Bagian ke dua: sumber daya manusia.Bagian ke tiga: sarana dan praarana.Bagian ke empat: sumber pendanaan.

Bab VI koordinasi dan pengawasan.Bagian ke satu: koordinasi.Bagian ke dua: pengawasan.

Bab VII peran serta masyarakatBab VIII ketentuan pidana.BabJXketentuan penutup:

Hadirin yang berbahagia,

Selanjutnya setelah Panja melakukan tugasnya membahas seluruh DIM juga telah enyusunpenjelasanumum, serta penjelasan pasal demipasal, demikialah laporan Panja ini di sampaik n besarharapan Rancangan undang-undang dapat dilanjutkan pembahasan dalam pembicaraan tingkat II dalamparipurna tingkat II, dalam rapat Paripurna DPR Republik Indonesia akhirnya, semoga Allah .$ bahana·Walta Allah Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dan karunianyakepada kita dalam me jalankantugas konstitusional.

Bi/lahitaufik walididayah.Wassalaamu'alaikum Warrahmatu/laahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Kami sampaikan kepada Bapak Zainuddin yang telah membacakan hasil kerja keras d ri Panja­

kerja DPR yang Alhamdulillah tadi sudah disampaikan tennasuk hasil-hasilnya dan prosesnya. ~ntuk ituselanjutnya sesuai dengan agenda kita, pada hari ini kita lanjutkan dengan pembacaan penda at akhirfraksi-fraksi atas Rancangan undang-undang tentang penanganan fakir miskin, saya usulkan di ulai daripartai terbesar, ya begitu ra, saya persilakan juru bicara dari Partai Demokrat.

F·PD (INGGRID MARIA *ALUPI KAN5IL, 5.505):

Terima kasih Pimpinan.

5alam sejahtera bagi kita semua.

Pendapat akhir mini Fraksi Partai Demokrat, terhadap Rancangan undang-undang tentangPenanganan Fakir Miskin dibacakan oleh saya sendiri Ingglrid Kansil, S.SOS nomor ANggota 473.

Assalaamu'alaikum Warrahmatu/laahi Wabarakatuh.

5alam sejahtera bagi kita semua.

Page 8: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Yang terhormat Saudara Pimpinan rapat kerja Komisi VIII DPR Republik Indonesia.Para anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia. 'Para mitra kerja Komisi VIII DPR Republik Indonesia.Dan hadirin yang kami hormati.

Alhamdulilah puji syukur kita panjaljan kehadiran Allah Subahana Walta Allah Tuhan Ya 9 mahaEsa atas segala rahmat dan karunianya sehingga kita dapat menjalankan tugas dan aman h yangdiberikan oleh rakyat untuk melaksanakan tugas konstitusional kita sebagai anggota dew n gunamenyampaikan pendapat akhir mini fraksi-fraksi terhadap Rancangan undang-undang tetang pe agananfakir miskin dalam rapat kerja· kita pada hari ini.·

Kemiskinan adalah multi dimensi dan multi faktor, yang tidak hanya terkai denga tingkat.·pendapatan tetapi juga berkaitan dengan ketidakmampuan mengakses layanan publik dan inf astruktur

dasar seperti kesehatan, pendidikan, sanitasi danairbersih.Kemiskinan merupakan "penyakit " ekonomi dapat menurunkan martabat dan harga di i bangsa

dan menjadi penghambat pembangunan. Negara tidak hanya, negara tidak akan mencapai ke akmuranselama kemiskinan masih ada karena itu penanganan penyakit ini harus dilakukan secara b nar.danberkelanjutan·sampai dapat dapat berberantasdan terobati secara tuntas.

. Undang-undang Dasar negara· Republik Indonesia tahun 1945, pada pasal 4 telahmengamanatkan bahwa negara berkewajiban menangani dan melindungi warga fakir miskin. Undang­undang Dasar 1945 juga mengamanatkah agar negara mengembangkan sistem jaminan s sial danmemberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu serta menyediakan fasilitas layanankesehatan umum yang layak. Karena itu negara harus berupaya menjamin terpenuhnya hak kon titusionalfakir miskin tersebut. -

Saudara Pimpinan,Saudara Menteri,Anggota Komisi VIII,

.Serta hadirin sekalian,

Fraksi Partai Demokrat sangat menghargai upaya pemerintah yang telah berhasil me urunkanangka kemiskinan sebesar 1,51% pada tahun 2010 yaitu dari 32,53 juta atau 14,15% pada ta un 2009menjadi 31,02 juta atau 13,33% pada tahun 2010, data dari BPS Maret 2010 dan atas encarnyape,aksaiaan program-program. pro poor sebagai salah satu agenda pembangunan nasio al yangdilakuka oleh pemerintah dalam mengentaskan masyarakat miskin.

ntuk mendorong upaya-upaya tersebut Fraksi Partai Demokrat telah memandang erlu danmendukung sepenuhnya penyusunan undang-undang yang d~pat menjadi payung hukum y ng akanmemperkuat upaya-upaya penanganan kemiskinan. Secara' garis besar dapat dikataka bahwapenanganan fakir miskin harus dilakukan secara sitimatis, terpadu dan menyeluruh serta dilaku an dalamperspektif kesejahteraan sosial, penanganannya mesti dilakukan dengan prinsip pembedayaan sehirggamereka dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam enanganifakir miskin aspek pelaksana dan dukungan dana·menjadi sangat penting harus ada lemb gayangbertindak sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan program-program penanganan k miskinan.Selama ini penanganan kemiskinan bukan hanya dilakukan oleh pemerintah baik pusat maup n daerahtetapi juga oleh lembaga-Iembaga swasta nasional dan internasional, perusahaan-perusahaan s asta dankelompok-kelompok masyarakat, karena itulah di perlukan adanya koordinasi yang lebih baik gar dapatpelaksanaannya lebih terarah dan terhidar dari terjadinya tumpang tindih.

Page 9: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Saudara Pimpinan,Saudara Menteri,Anggota Komisi VIII,Dan hadirin sekalian.

Demikian halnya pada aspek pendanaan sumber dan alokasi dana perlu diperjelas dan dikeloladengan baik, juga terkoordinasi, hal ini guna menghindari adanya pendanaan ganda dan agar alo asi danasesuai dengan sasaran yang di tuju. Karenya dalam pembahasan Rancangan undang-undang ini fraksiPartai Demokrat memandang penting atas aspek kelembagaan pendanaan dan pendataan. Terkaitdengan kelembagaan berkaitan dengan lembaga yang menangani fakir miskin,Fraksi··Partai emokrat

.berpendapat agar Kementerian Sosial dijadikan sebagai leading sector dalam penanganan fakir miskin,memperkuat lembaga yang akan lebih efektif dan efesien dibanding dengan membut lembaga b ru yangtentunya akan membutuhkan tambahan biaya untuk sarana dan prasarana sumber saya manusia dan lain­lain.

Terkait dengan pendataan dalam hal pendataan fakir miskin, Fraksi Partai Demokrat b rpedapatbahwa pendataan· masyarakat fakir miskin dilakukan oleh lembaga pemerintah dalam bidang p ndataanbeke~asama dengan KementerianSosial. Pendataan fakir miskin dilakukan berdasarkan ka akteristikdemografi dan wilayahdetail dan akurat. Data-data tersebut selalu memperbaharui secara be ala danharus dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pengambilan .kebijakan penanganan fakir miskin. Terkaitdengan pendanaan sumber dana yang· digunakan dalam penanganan fakir miskin bersumber d· ri APBN,APBD, zakat, infaq, sadaqah, penyisihan dana perseroan, seperti dana untuk program Coorpof, te SosialResponsibility atau yang bisa kita sebut CSR, hiba dan sumber pendanaan yang tidak mengika lainnY8.Berkaitan dengan dana CSR perseroan Fraksi Partai Demokrat menginginkan agar dana-dan ini lebihbanyak di arahankan untuk program penanganan fakir miskin, dana CSR yang di salurkan kepad programpenanganan kemiskinan sebaiknya tidak bersifat hanya kedermawanan atau chari tetapi lebi bersifatpemberdayaan. .

Berdasarkan hal tersebut di atas, dan setelah mengikuti pembahasan Rancangan undan -undangtentang penanganan fakir miskin, Fraksi Partai Demokrat menyetujui Rancangan undang-undan tentangpenanganan fakir miskin ini di sahkan sebagai Undang-undang, semoga dengan adanya Undan -undangini menjadi landasan hukum yang kuat dan menjadi angill penyejuk bagi upaya kita dalam men ngkatkanderajat kehidupan bangsa.

Fraksi Partai Demokrat akan selalu mendukung dan mendorong upaya-upaya untuj menj min agarfakir miskin dapat hidup lebih layak, dan dapat meningkatkan martabat mereka serta mempe juangkanagar kehidupan mereka lebih sejahtera. Demikian pendapat akhir mini yang kami sampaika semogaAllah Subaha Watta Allah Tuhan Yang Maha Esa meridhoi kita semua.

Terima kasih atas perhatian Saudara Pimpinan, para Anggota Komisi VIII serta menteri d nhadirinsekalian semua.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Jakarta, 18 Juli 2011.Pimpinan Fraksi Parta Demokrat, DPR Republik Indonesia.Ketua Dr.lr. H. TEUKU RIEFKY HARSA.Serta sekretaris SAAN MUSTOFA.

Page 10: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

KETUA PANJA RUU (AHMAD ZAINUDDIN, ~C):

Terima kasih.Kepada Ibu Inggrid sebagai juru bicara Fraksi Partai Oemokrat, berikutnya kita persilaka kepada

juru bicara Fraksi Partai Golkar disampaikan oleh H. Sayed Fuad Zakaria, SE. Silakan.

f-PG (H. SAYED fUAD ZAKARIA, SE):

Bismillah nirohman nirohim.Assalaamu'aliJikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang terhormatPimpinan rapat.Yang terhormat Menteri Sosial Republik Indonesia danjajarannya.Yang terhormat dari Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, dan dari Bappe as,Serta yang kami hormati Anggota dewan,Hadirin yang berbahagia,

Mengawali pendapat fraksi ini saya ingin mengajak kita sekalian, untuk senantiasa men ucapkanpuji dan syukur kapada Tuhan Yang Maha.Allah Subahana Walta Allah yang telah memberikan impahanrahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat mengikuti rapat untuk mend ngarkanpendapat mini pendapat mini fraksi-fraksi terhadap Rancangan undang-undang tentang penang nan fakirmiskin.

Para pendiri bangsa dalam membentuk negara kesatuan Republik Indonesia telah berfik'r jauh kedepan, terkait dengan peran negara dalam penanganan ..kesejahteraan sosial,. khususnya terhadapkelompok fakir miskin, di dalam pembukaarrundang-undang Oasar Negara Republik Indonesia ta un 1945disebutkan bahwa tujuan negara adalah m~lindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tum ah darahIndonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut se a dalammelaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadil n sosial,sebagai tanggung jawab negara dalam menangani kelompok fakir miskin, konstitusi ita jugamengamanatkan bahwa negara berkewajiban untuk meme'lihara fakir miskin dan anak terlant r amanatkonstitusi ini memberi peran kepada negara yang sangat strategis dalam mengatur warga ya yangtergolong fikir dan miskin,

Fraksi Partai Golkar OPR Republik Indonesia berpendapat bahwa kemiskinan lebih ususnyatergolong kelompok fakir miskin merupakan persoalanbangsa yang mendesak untuk diselesaika minimalmengurangi jumlah angka kemiskinan secara bertahap untuk itu pola penyelesaianya m merl.ukanpendekatan kesisteman mengingat penyebab adalah juga bukan tunggal tetapi saling berkaitm programpenanggulangan kemiskinan ini sangaeratkaitannya dengan citra bangsa kita di mata dunia. S andainyapersoalan kemiskinan ini gagal tertangani dengan baik, yang di indikasikan terjadinya peningka an angkakemiskinan maka bangsa kita akan selalu dikategori sebagai negara miskin, oleh karena masalahkemiskinan ini adalah tanggung jawab kita bersama,

Yang terhormat Pimpinan rapat,Menteri Sosial,Anggota Dewan,Hadirin yang kami hormati,

Page 11: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

IPartai kami sangat,mengapresiasi langkah pemerintah dalam menangani ke~iskinan, di daliam

kesempatan ini juga kami harus jujur mengakui bahwa pemerintah telah banyak mel~kukan terobosan­terobosan dalam menangulangi kemiskinan namun kami memandang upaya pem~rintah tersebut diterkesan sangat parsial, kurangnya koordinasi antar lembaga terkait, dalam penangarian kelompok fakirmiskin. Oleh karena itu kami sangat mengapresiasi Komisi VIII DPR Republik Indpnesia yang telahberinisiatif membentuk sebuah Rancangan undang-undang tentang Penanganan Fa~ir miskin, denganundang-undang ini diharapkan penanganan masalah kemiskinan khususnya fakir miski~, dapat tertanganidengan baik, terencana, terarah, sistematis, komprehenship, dan mempunyai cakupan jauh ke depan danberkelanjutan, di dalam Rancangan undang-undang tentang penangan fakir miskin a~an di atur hal..halyang terkait seperti peran negara di dalam memberdayakankelompok fakir miskin, jam'nan sosial negara,proses pemberdayaan sosial terhadap kelompok fakir miskin, verifikasi, pendataan terh~dap mereka yangtergolong fakir miskin, peran serta masyarakat, perusahaan dalam pengentasan kel1)i~kinan, sangsi bagikelompok atau perorangan jika menyalahgunakan dana yang diperuntukan untuk fakir miskin sehinggasangsi terhadap penyalahgunaan data kelompok fakir miskin. Hal-hal tersebut sengaja idi atur secara rincidi maksudkan agar penanganan fakir miskin dapat dilakukan secara teratur, terukur, terarah, terencana,terintegrasi dan berkelanjutan. Dengan pengaturan semacam ini, kami yakin aka~ di temukan polakoordinasi dan penaganan fakir miskin sesuai yang di amanatkan·oleh konstitusi kita. i Kami memandangpenanganan kelompok fakir miskin ini harus di mulaiadanya verifikasidata yang akur~t dan validasi datayang dilakukan terus menerus secara cermat terukur dan dapat di akses oleh lemb,ga dan organisasisocial yang mempunyai keingin yang saya, yaitu memberdayakan dan memandiriKan kelompok fakir

. k' ImlsIn,' i

Pendataan dan va)idasi data ini sangat erat kaitannya dengan sasaran dan o~jek yang ingin kitaberdayakan, jika langkah awal ini sudah menyimpang maka penanganan fakir miskin aKhirnya seperti yang

. I

sudah-sudah, dana menguap-nguap, fakir miskin bertambah banyak. Oleh karena itu Idalam kesempatanini kami meminta kepada 'pihak-pihak yang diberi kewenangan oleh Rancangan Und~ng-undang jangansampai pendataan dan validasi data fakir miskin di jadikan proyek dan sarana untuk Imencan keutunganmaten. Jika hal ini te~adi maka kami akan menimbulkan kekacauan dan pada akhirhya amanat ml:llianRancangan Undang-undang akan di kalahkan oleh kepentingan yang hanya mengejarl keuntungan materi~~ i

Sungguhpun Undang-undang memberi kewenangan Kementerian Sosial untuk lmengkoordinasikanmasalah pendataan, verifikasi dan validasi data, bukan berarti Kementerian Sosial di ~alam menjalalilkanamanah Rancangan Undang-undang ini meninggalkan atau bahkan menghilangkan peran-perankementenan lembaga lain. Dengan Undang-undang inl Kementerian Sosial di~eri amanat untukmemperbaiki pola koordinasi antar lembaga yang mempunyai program pengentasa~ fakir miskin yangselama ini masih amburadul. Seperti kita ketahui bersama, Rancangan Undapg-undang te~tangpenanganan fakir miskin ini muncul· memang salah satunya untuk memperbalki pola koordinasipenanganan fakir miskin yang belum terintegrasi dengan baik, dengan hadirnya ~ancangan Undang­undang ini kami yakin masalah penanganan fakir miskin yang .tersebar diberbag~i kementerian. danlembaga dapat di koordinasikan dengan baik dan terintegrasi sehingga masalah fakir jmiskin ini dapat kitaatasi bersama. i

Fraksi Partai Golkar berpendapat sebagai langkah penanggulangan kemiskinan dalam jangkapanjang maka sangat diperlukan regulasi yang mengatur masalah penanganan fakir miskin s¢carakonferhenship berkenaan dengan hal itu terlebih dahulu dilaksanakan inventarisasi berbagai kegiatan yangterkait dengan pengentasan kemiskinan agar dapat di~tahui apakah berbagai kegjatan tersebut telahterpola atau masih bersifat parsial dan terima kasih-fragmentasi oleh ego-ego sektoral. Fraksi kami yakinbahwa dengan adanya inventarisasi ini maka proses peningkatan dan percepatan pen~entasan kemiskinan

Page 12: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

II

I

dapat dilaku,kan dengan baik, melalui dUkungan semua lembaga terkait dan masyarakal karena di landasipatung hukum yang sangat jelas.

Hadirin yang kami hormati,

Fraksi kami perlu memberikan beberapa catatan penting yang crucial yang perlu mendapatkanperhatian kita bersama yang ada di dalam Rancangan undang-undang tentang penang~nan fakir miskilil ininamun catatandari kami ini, pada akhimya berpulang kepada kebijakan hadirin semuanya, khususnyayang telah di putuskan oleh tim perumus dan tim singkronisasi yang pada prinsipny~ kami menyetujui,adapun catatan kami sebagai berikut: . i '1. Penguatan kelembagaan. Oi dalam struktur kementerian kita, Kementerian Sosial di bawah koordinasi

kementerian koordinator kesejahteraan rakyat, hal ini perlu kami t~askan karenadl dalam Rancanganundang-undang hanya mengamanatkan penguatan Kementerian Sosial dalam hal penangani masalahfakir miskin saja. I

2. Pendataan kelompok fakir miskin selama ini penanggulangan kemiskinan terhamb* oleh tidak adanyaketersedian data yang memadai oleh karena itu dalam Rancangan unda~g-undang tentangPenanganan Fakir miskin ini perlu penekanan terhadap kementerian atau lembaga yang melakl,lkanpendataan fakir miskin harUs benar-benar credible terpercaya dan dapat di pe~anggung jawabkanakurasi datanya, termasuk pengaturan dalam hal ini jika terjadi ketidakakuratan v~rifikasi dan valldasidata. Harus jelas siapa yang bertanggung jawab. Untuk menghindari manipulasil data oleh lembagakementerian yang diberikan amat untuk melakukan verifikasi dan validasi dat~ maka diperltilkansebua~ database, pusat data dan informasi atau Pusdatin mengenai fakir miskin Imiskin yang akuratdapat dipertangung jawabkan dan·dapat di akses oleh instansi atau organisasi so~ial kemasyara~atanyang berkepentingan untuk memberdayakan kelompok fakir mlskin dengan tetap niematuhui peraturanperundang-undangan yang berlaku. Database yang dimaksudkan ke pusat, datab~se yang dimasukanke pusat data dan informasi ini harus selalu di update mengikuti perkembangan sosial ekonomimasyarakat sehingga data yang tersedia tidak ketinggalan akurasinya. I

3. Kriteria dan definisi fakir miskin, kami memahami sejauh ini banyak kriteria dan d~finisi terkait dengankelompok yang termasuk kategori fakir miskin, Rancangan undang-undang in, telah memberikankewenangan kepada Kementerian Sosial untuk menentukan kriteria fakir miski~, yang selanNtnyadijadikan dasar untuk melakukan verifikasi dan validasi data, tetapi bagi Fraksi Partai Golkar terkaitan

I

pembahasan Rancangan undang-undang ini kami ingin mengajak seluruh anggo~a untuk lebih fokusmenangani mereka yang tergolong fakir miskin, mereka yang termasuk kelompok ini adalah merekayang tidak bisa keluar dari garis kemiskinannya, atau mereka yang hidup di bawah baris kemiskinan.

4. Koordinasi antar kementerian lembaga dan pemerintah daerah. Fraksi Partai polkar memandangselama ini program penanganan kelompok fakir miskin tersebar di seluruh kemen~erian dan lembaga,meski tersebar diberbagai kementerian dan lembaga kami melihat pola koordinas'nya bersifat parsial,terputus dan masih dominannya ego sektoral, oleh kaena itu kami memandang p~r1u agar Rancanganundang-undang tentang penangan tentagn fakir miskin ini menjadi acuan ~eluruh kementerianlembaga dan pemerintah daerah dalam mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh kelompokfakir miskin. Oemikian pula pola koordinasi yang selama ini kurang baik dap~t di pecahkanjalankeluarnya dengan adanya aturan main yang jelas seperti tertuang dalam Ranca~gan undang-undang• • iInI. ,

5. Masalah sumber daya. Fraksi Partai Golkar mendorong agar sumber daya manusia yang menanganifakir miskin ini mempunyai keahlian, kecakapan, kreatifitas dan profesionalitas dal~m melakukan ke~a­ke~a sosial sehingga mampu memecahkan masalah yang di hadapi oleh fakir miskin, tenaga-t~naga

sosial yang mempunyia kriteria tersebut tersebar dari bergabai kelompok masy~rakat, mereka harusi

Page 13: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

i

I

diberikan peluang dan kesempatan yang sama untuk dapat terlibat di dalam membantu menanganifuk~m~~n. ,

6. Penandaan fakir miskin. Fraksi kami berpendapat bahwa dana-dana terkait pena~ganan fakir miskinyang tersebar di berbagai kementerian dan lembaga melalui program-prograrh seperti jami~an

kesehatan masyarakat, zakat dan ~ain-Iain perlu di integrasikan dalam sebu~h program untukmenangani fakir miskin yang sudah di verifikasi dan di validasi data, sehingga dana tersebutkegunaannya dapat di fokuskan untuk fakir miskin, dan dapat di pertanggung jawa~kan dengan tetapmemacu kepada peraturan Perundang-undangan yang berlaku. i •

7. Sangsi. Terhadap masalah-masalah, terhadap masalah sangsi, perlu dipertega~ bahwa siapapunyang memalslIkan data fakir Ifliskin, dan menyalahgunaan anggaran fakir mis~in harus diberikansangsi sesuai yang di amanatkan oleh Rancangan undang-undang ini. '

Yang terhormat Menteri Sosial,Pimpinan,Anggota Dewan,Dan hadirin yang berbahagia,

Berdasarkan pandangandan pemikiran tersebut €Ii atas, dengan mengucapkan bismilah nirohmanbnirohim maka Fraksi Partai Golongan Karya DPR Republik Indonesia DPR menyatakan menyetujuiRancangan undang-undang tentang penanganan fakir miskin ini untuk dibahas pada [tingkat selanjutnya.Demikian pendapat Fraksi Partai Golongan Karya DPR Republik Indonesia semoga Tu~an Yang Maha Esasenantiasa memberikan perlindungan dan kekuatan kepada kita sehingga kita dapat ~enjalankan tugas-tugas konstitusional dengan sebaik-baiknya. .

Billah taufik walhidayah,Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 Juli 2011.

Pimpinan Fraksi Golongan Karya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, i

tertanda Drs. SETYA NOVANTO, Ketua, tertanda DRS. H. ADE KOMARUDIN, MH Sekretaris.i

KETUA RAPAT (H. ABDUL KADIR KARDING, S.Pi., Msi):I,

Apa nanti saja diserahkan sekalian saja bareng-bareng saja kita karena ta~i seharusnya sejakawal, ini kita bareng ~?ja semua, 9fraksi nanti menyerahkan ke Pimpinan, ya begitu y~, fotonya juga bagus~oo~~. I

Baik, terima kasih kepada juru bicara Fraksi Partai Golkar, Pak Fuad Zakaria saya persilakanselanjutnya kepada Partai Demokrasi Indonesia Pe~uangan. !

F·PDIP (MH. SAID ABDULLAH):

Terima kasih Pimpinan.Pandangan akhir Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia terhadap Rancangan undang-undang tentang Penanganan Fakir N1iskin.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Page 14: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Om Swastiastu,

Merdeka,

Yang terhormat Saudara Pimpinan Komisi VIII,Saudara Menteri Sosial beserta seluruh jajaran,Bapakl ibu saudara-saudara Anggota Dewan yang saya hormati,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Allah Subahana Walta Allah atashidayahnya kepada kitasemua,hingga kita melaksanakan rapat kerja dalam rangka m~laksanakantuQ.as.

konstitusi untuk membahas Rancangan undang-undang sebagai bentuk pelaksana~n fungsi legi~lasi

dewan, rapat kerja hari ini dalam rangka penyampaian pandangan akhir fraksi terhadap Rancanganundang-undang tentang penanganan fakir miskin.

Pimpinan,Para Menteri,Dan Anggota Dewan yang kami hormati,

Fraksi Partai POI Pe~uangan memandang bahwa kemiskinan yang di alami rakyat Indonesia telahmencapai ambang yang tidak dapat di tolerir lagi, data statistic memang menyebutkan kemiskinanmangalami penurunan tapi faktaorang miskin dengan mudah di temukan hampir di selujruh pelosok negeri.Jika kita jujur fakta kemiskinan tersebut maka sebanamya ditemukan masalah senus d1alam pengentasankemiskinan selama ini. Kami juga memandang bahwa kemiskinan yang terjadi ~erupakan problemkemiskinan strukturan dan cultural yang bersifat akumul,atif yang tersebar secara m+sih dari perkotaanhingga pedesaan. Oleh karenanya upaya untuk menyelesaika(l kemiskinan tidak dap~t di lakukan secarasektoral melainkan harus dilakukan dengan Untas sektoral sitemik dan konferhenship. Oalam kontek ilililahmaka t~mggung jawab dan kesungguhan negara dalam menangani kemiskinan laya~nya sesuai amanatPancasila dan Undang-undang Oasar 1945 betul-betul di tunggu realisasinya.

Oleh karena itu Rancangan undang-undang tentang penanganan Fakir miskip harus merupakanjawaban terhadap pengentasan kemiskinan yang selama ini hanya bersifat karikatif saj~.

Pimpinan,Para Menteri,Bapakllbu sekalian yang kami mulaikan,

Ijinkan Fraksi POI Perjuangan membenkan pandangan akhir draf Rancangan undang-undangtentang penanganan fakir miskin sebagai benkut; I

1. Pertama harus ada definisi yang jelas dan tegas tentang orang miskin atau fa~ir miskin agar ~dakmuncul banyak inteprestasi dan menjadi bias. i

2. Penanganan kemiskinan pada saat ini tidak dapat dipisahkan dengan upaya penyedian lapanganke~a. i

3. Saat ini program pemberdayaan fakir miskin masih bertebaran di setiap kementenan, oleh karena ituagar penanganan kemiskinan dapat efektif sudah seharusnya penanganan kemi~kinan berada dalamsatu atap sesuai dengan aman;:lh dalam Rancangan undang-undang ini. j

Page 15: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

4. Mendesak pemerintah untuk melaksanakan undang-undang tentang penanganan kemiskinan dengansungguh-sungguh. . .

5. Mendesak pemerintah agar secepatnya menyusun peraturan pemerintah dan per~ngkat pendukunglainnya, dalam rangka implementasi dari Undang-undang penanganan Kemiskinan. I

. ,

Jumlah fakir miskin dan hampir miskin, berdasarkan data BPS hampir 63 jut~, dengan stanparpendapatan si miskin 211.000 hari makan hampir Rp.7.000 atau kalau 3kali makan, Rp. V.OOO bagi 3. Danhampir miskin 254.000 perbulan, maka fraksi POI Perjuangan mempunyai keyakin~n bahwa denganpenanganan fakir miskin ini masalah kemiskinan akan segera teratasi dan akan lebih optimal mengurangikemiskinan. Pertanyannya adalah jika kemudian standar kemiskinan di naikan menjad1300.000 perbulanmaka semakin berdarah-darah bangsa ini, karena hampir 100 juta orang dalam ketergori! miskin.

PimpinanjPara Menteri,Dan Anggota yang kami muliakan,

Sebelum mengakhiri pendapat dan sikap terhadap Rancangan undang-undang tentangpenanganan fakir miskin Fraksi POI Perjuangan mendesak Pemerintah melaksanaka~ secara sungguh­sungguh Rancangan undang-undang penanganan Fakir Miskin, sesuai dengan amanat Pancasila danUndang-undang Oasar 1945. Akhirnya Fraksi POI Perjuangan menyatakan sikap te~hadap Rancanganundang-undang tentang penanganan Fakir Miskin 100% setuju. Oemikian. .

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Merdeka.

ADANG RUCHIATNA PURADIREDJA, Ketua Poksi VIII Fraksi PDI Perjuangan.Terima kasih.

KETUA RAPAT (H. ABDUL KADIR KARDING, S.Pi., Msi):

Terima kasih. .Saya sampaikan kepada Ketua Poksi Fraksi POI Perjuangan Bapak Said Abdulah, tela

1menyampaikan dengan penuh semangat mirip-mirip Bung Kamo. Selanjutnya saya! persilakan kepadFraksi Partai Keadilan Sejahtera, silakan. .

F-PKS (HJ. HERLINI AMRAN, MA):

Terima kasih Pimpinan.

Sismilah nirohman nirohim.

I

Pendapat akhir Fraksi Partai Keadilan Sejahtera OPR Republik Indonesia terhadap Rancanganundang-undang Penanganan fakir miskin dibacakan oleh Herlini Amran, MA nomor Anggota A-52.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh..

Page 16: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia.Menteri Sosial beserta jajarannya.Yang mewakili Menteri Keuangan.Menteri Dalam Negeri.Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, atau Kepala Beppenas.Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.Dan seluruh Anggota Tim Panja Rancangan undang-undang Penanganan Fakir r~~liskin Pemerintahserta hadirin sekalian yang berbahagia. !

Puji syukur kehadirat Allah Subahana Watta Allah yang telah memberikankese~patan kepadakitasemua untuk hadir dalam rapat ke~a Komisi VIII dalam agenda pendapat akhir frdksi-fraksi terhadapRancangan undang-undang tentang penanganan fakirmiskin, solawatdailsalamsemogatercurahkepada.junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah memberikan keteladanan kepada kita urituk selalu bersikapamanah dan menyayangi sesama, khususnya saudara-saudara kita yang lemah dan berada dalam 9ariskemiskinan.

Bapak dan ibu sekalian yang kami hormati,. i

Sejak awal Fraksi PKS menyadari bahwa Rancangan undang~undang penan~anan Fakir Miskinmempunyai nilaj strategis karena meerupakan impelementasi dari amanat Undang-un~ang Dasar negaraRepublik Indonesia tahun 1945 pasal 34 ayat (1) yang menyatakan bahwa Fakir I miskin dan anak­anakyang terlantar dipelihara oleh negara, Undang-undang Dasar NRI pasal 34 terseb~t sebenarnya telah

. memberikan mandate kepada pemerintah untuk melindungi dan memelihara fakir miSkin, tetapi selamahampir 66 tahun Indonesia merdeka kita melihat belum ada sebuah kesungguhan dala~ melaksanakan isidari Undang-undang Dasar NRI tersebut sehingga kehidupan fakir miskin di' kota d~n di desa mehjadipotret buram kehidupan bangsa kita. I

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera berpandangan potret buram kemiskinan di Indonesia ini harussegera kita akhiri. i

Page 17: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

I

semua lini. Dalam hal kelembagaan penanganan fakir miskin, Fraksi PKS menekan ad~nya kelembagaanyang kuat dengan mandate yang jelas dalam menangani fakir miskin. Kelembagaan yamg kuat merup*anpersyaratan pokok untuk dapat melaksanakan program-program penanganan fakir mis~in secara optimal.Karena itu Fraksi PKS setuju jika Rancangan undang-undang Penanganan Fakir Miskin memuat

I ,

penguatan kelembagaan yang menangani fakir miskin dengan menetapkan Kementeri~n Sosial RepublikIndonesia sebagai sektor ke depan atau leading sektornya. i

Dalam hal pembiayaan Fraksi PKS berpendapat perlu peningkatan anggara~ secara signiflkandalam pembiayaan penanganan fakir miskin, oleh karena itu Fraksi PKS sangat setuju Rancangan undang­undang Penanganan Fakir miskin ini memberikan penekanan untuk peningkatan anggaran sacara terusmenerus, sehingga penanganan fakir miskin semakin efektif, selain pembiayaan penarygananfakir miskinjuga perlu mendapatkan dukungan dari sumber-sumber lain s.eperti dana yang di sisihkan dari perusahaanperseroan hiba, dan sumber dana lainnya. Setiap.-perusahaan harusl1lenyisih~ansebagian ,darikeuntungan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. atau Coorporate Social Responsibility, CSR·sehingga dana untuk penanganan fakir miskin akan semakin membesar.

Hadirin yang berbahagia,

. Setelah mencermati dan mengikuti proses panjang dalampembahasan Rpncangan undang-'undang Penanganan Fakir Miskin ini maka Fraksi· PKS .sepakat agar Rancang~n undang-unqangPenanganan Fakir Miskin dilanjutkan ke pembahasan tingkat 2 atau pengambilan keputusandalam si~ang·

Paripuma DPR Republik Indonesia. Demikian pendapat akhir Fraksi PKS ini kami s~mpaikan danatasperhatiannya kami ucapkan terima kasih. I

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Jakarta, 17 sahban 1432 hijriah.18 Juli 2011.Pimpinan Fraksi Partai Keadilan 5ejahtera,'Ketua Mustafa Kamal, 55 dan 5ekretaris KH. Ir. ABDUL HAKIM, MM.

Terima kasih.

KETUA RAPAT: ITerima kasih.Kami sampaikan kepada Ibu Herlini Amran, selanjutnya saya persilakan kepada Partai Amanat

Nasional, disilakan. '

F-PAN (AMRAN, 5E):

Terima kasih Pimpinan.

Pendapat akhir mini Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat ~epublik Indonesiaterhadap Rancangan undang-undang tentang penanganan Fakir Miskin. I

Dibacakan oleh Amran nomor Anggota A-142.

Bismillahirahmanirahim.-

Page 18: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.salam sejahtera bagi kita semua.

Pimpinan dan Anggota dewan yang kami hormati.Saudara Menteri Sosial berserta jajarannya yang kami hormati.Saudara Menteri Keuangan atau yang mewakili.Menteri Dalam Negeri yang mewakili.Menteri Bappenas atau yang mewakili.Dan Menkum HAM yang mewakili.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subahana Walta Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang. . !

senantiasa memberikan rahmat taufik hidayahlainayahnya kepadakita semua sehingga kita dapat hadirdalamsidang mulia ini dalam rangka melakukan pembacaan pendapat akhir fraksi te~hadap Rancanganundang-undang penanganan fakir miskin.

Pimpinan dan anggota dewan dan,Saudara Menteri yang kami hormati,

Orientasi pe~bangunan yang kita lak~an~kan. selama ini tera~~ I~bih menputam~kan kepadapertumbuhan ekonoml. Pertumbuhan ekonoml leblh dl anggap sebagal Indlkator keberhasllan. Nqmuntingkat kesejahteraan rakyat Indonesia masih belum mencapai tingkat kesejahter$an sosial yang diinginkan, kondisi sosial ekonomi Indonesia sampai saat ini desakan masih belum m~nunjang kehidupanmasyarakat miskin. Kita patut bersyukur dan menyambut gembira munculnya! kesadaran bahwakemampuan penanganan terhadap para penyandang masalah kesejahteraan sosi~1 juga di gunakansebagai salah satu indikator ukuran keberhasilan pembangunan,· kemajuan Iatau keberhasilanpembangunan ekonomi tidak akan bermakna jika kelompok rentan penyandang s~sial tidak di I~yani

dengan baik oleh negara atau pemerintah. iPersoalannya lainnya adalah ketika kita berbicara tentang penanganan persoalaan sosial dalam

hal ini kemiskinan, kita selama ini hanya berbicara tentang berapa jumlah ada present~si penduduk miskin,I '

tetapi kita tidak pernah membicarakan berapa persentase penduduk miskin yang harus kita entaskansetiap tahun. Sudah saatnya penanganan persoalan kemiskinan di samping haru,~ bisa mempe,rkeciljumlah penduduk miskin juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat keparahan darl kemiskinan. llJntukitu diperlukan kebijakan pembangunan nasional yan~berfihak kepada fakir miskin,: secara siste".matismenyeluruh terus menerus, bertahap dan berkesinambu gan. i·

Persoalan saat ini pengaturan mengenai pena anan fakir miskin masih ters~bar dalam berbagaiperaturan Perundang-undangan dan Kementerian atau lembaga penyelenggaraan s¢rta data-data angkakemiskinan yang di gunakan berbeda-beda. Ini mengakibatkan penanganan fakir Imiskin kelihatannyabe~alan sendiri-sendiri dengan program yang tumpang tindih sehingga target dan Sasaran penangananfakir miskin juga akhirnya tidak terarah.

Pimpilnanl Anggota dewan dan,saudara Menteri yang kami hormati,

Oi sinilah pentingnya kehadiran lJndang-undang tentang penanganan fakir mi$kin, dengan undang­undang inilah penanganan terhadap permasalahan fakir miskin di harapkan dapat dilakukan secara

I

sistematis terpadu, terarah, menyeluruh dan berkelanjutan. Untuk itu fraksi PAN mehyambut baik segera

Page 19: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

di tetapkannya Rancangan undang-undang tentang penanganan fakir miskin, di antara prinsip penangananfakir miskin menjadi konsen Fraksi Partai Amanat Nasional adalah sebagai berikut:1. Pelaksanaan fungsi koordinasi yang terkordinasi yang terintegrasi secara baik dalam penanganan fakir

miskin, koordinasi di sini bukannya hanya dalam konteks koordinasi kelembagaan tetapi jugamenyangkut posisi Rancangan undang-undang ini untuk menyelaraskan dan mengintegrasikanberbagai peraturan perundnag-undangan yang mengatur tentang penanganan fakir miskin.

2. Pendataan dan penentuan dan kriteria terhadap objek fakir miskin adalah titik crucial implementasiRancangan undang-undang ini, karena rawan manipulasi, dengan di sepakatinya prinsip pendataanyang berdasarkan pada mekanisme pendapatan meliputi, mekanisme pendataan yang meliputi,pendataan fakir miskin aktif, atau di data dan fakir miskinberbasis IT data yang berdasar nama danalamat atau by name, by addres, dan perbaikan data secara berkala. Dua, perumusan indikator

" kriteria fakir miskin.Ketikavalidasidan pemuktahiran data yangsecara terus menerus, dan kepadadasar analisa perhitungan pendanaan pengelolaan fakir miskin. Dan yang kelima dasar penerbitankartu fakir miskin dan yang ke enam data terpusat yang dijadikan acuan kementerian lembaga.Dengan hal-hal tersebut, parameter penilaian terhadap pelaksanaan program ini di harapkan dapatlebih objektif, efesien terarah, dan tepat sasaran.

3. Adanya penguatan kelembagaan dalamfakir miskin dalam penanganan fakir miskin dalam hal inikementerian sosial menjadi leading sektor dalam mengkoordinasikan penanganan fakir miskinbersama dengan kementerian atau lembaga yang terkait.

4. APBN adalah sumber utama pendanan program fakir miskin selainjuga APBD setempat sebagaipendamping dan dilengkapi dengan sumber dana dari pihak pengusaha swasta atau BUMN sebagiandari skema CSR serta pembiayaan bersumber dari hiba atau bantuan dari luar negeri.

Pimpinan dan sanggota dewan yang kami hormati,Sauadara Menteri yang kami banggakan,

Dengan memperhatikan alasan pembentukan maksud dan tujuan serta telah terakomodirnyabeberapa catatan dan usulan yang kami sampaikan dalam pembahasan Rancangan undang-undang

" tentang penanganan fakir miskin, di sertai harapan di antara legspesialis Rancangan undang-undang ini diharapkan akan menjadi wad"ah konsulidasi kementerian atau lembaga yang memiliki anggaran bantuansosial dalam menentukan target dan sasaran yang lebih terukur dan terarah dalam penanganan fakirmiskin. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, mengucapkan BismilfahirahmanirahimFraksi Partai Amanat Nasional DPR ~PUblik Indonesia menyetujui Rancangan undang-undang tentangpenanganan Fakir Miskin segera di Sahtan menjadi undang-undang.

Sillah taufik walhidayahWassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 Juli 2011,

Pimpinan Fraksi Amanat Nasional DPR Republik Indonesia DEWI QORYATI, M. Si ditanda tanganioleh Wakil Sekretaris VIVA YOGA MAIULADI, M.Si, wakil ketua di tanda tangani.

KETUA RAPAT:

Terima. kasih kepada Pak Amran selaku juru bicara Partai Amanat Nasional, selanjutnya kamipersilakan Partai Persatuan pembangunan.

Page 20: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

F-PPP (KH. ASEP AHMAD MAOSHUL AFFANDY):

Pendapat mini Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR Republik Indonesia, mengenaiRancangan undang-undang tentang penanganan Fakir Miskin.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang kami hormati.Bapak Menteri Sosial,Menteri Keuangan,

. Menteri Dalam Negeri,Menteri Hukum dan HAM,Serta hadirin yang berbahagia,

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyampaikan terima kasih kepada segenap rekansesama anggota Panja·yangtelah· sungguh-sungguh membahas secara mendalam mengenai Rancanganundang-undang tentang penanganan Fakir Miskin ini. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwapenanganan fakir miskin adalah mufakat amanat undang-undang baik yang tertera dalam pembukaanUndang-undang Dasar 1945 maupun dalam batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 pasal20, pasal21,pasar 27, pasal 28 dan 34, dengan demikian sudah seyogyanya kita memperjuangkan hak para fakirmiskin, sebagai bagiandari bangsa dan masyarakat Indonesia.

Hadirin yang kami hormati,

Dalam Rancangan undang-undang tentang penanganan Fakir Miskin ini kami mencermati ada 3masalah crucial yang perlu menjadi foklJls perhatian kita bersama, yaitu:1. Mengenai pendanaan. Sumber dana merupakan kebutuhan yang sangatmendasar untuk menangani

fakir miskin serain dari APBn atau APBD. Menurut pafldangan kami·sangat di mungkinkan untuk dapatmengoptimalkan CSR yang ada di BUMN-BUMN, atau lembaga lain yang peduli terhadap fakir miskin.

2. Masalah pendataan, agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam pendataan fakir miskin maka perluadanya croscvek data dan pemuktahiran data yang terus menerus yang dilakukan baik oleh badanpusat statistik m!upun lembaga independent lain, syarat transparan dan akuntable. Hal ini perludilakukan untuk ntuk mendapatkan data yang akurat dan dapat di pertanggung jawabkan sehinggatidak ada lagi ke njangan dan fakir miskin dapat merasakan kesejahteraan secara merata.

3. Mengenai kelembagaan, dalam menangani fakir miskin, kelembagaan sangat di butuhkan agar terusseluruh pelaksaan program dapat berjalan teratur, terukur dan dapat di pertanggung jawabkan. Kamiberpendapatbahwa secara kelembagaan dapat mengoptimalkan kinerja departemen atau kementerianterkait sehingga tidak perlu lagi membentuk lembaga yang baru dalam rangka efektifitas·dan efesiensikerja

Hadirin yang terhormat,

Dari ketiga masalah tersebut, menurut pandangan fraksi kami perlu adanya sinergitas antaralembaga-Iembaga pemerintah dan lembaga-Iembaga non pemerintah, yang memiliki kepedulian yangsama dalam menangani fakir miskin, khususnya dalam pendanaan, sebagai upaya keikutsertaan lembaganon departemen dalam mensejahterakan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga di

Page 21: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

harapkan program mengentaskan kemiskinan dapat terwujud secara cepat, ,tepat dan merata. Kami jugasangat mendorong optimalisasi kinerja departemen atau kementerian terkait sebagai leading sector dalammenangani fakir miskin karena secara ke~embagaan pemerintah hal tersebut sudah sangat strategis,sistematis, terarah dan berkelanjutan seeara serta dapat di pertanggung jawabkan.

Selanjutnya menurut pandangan fraksi kami pendataan dan kroseek pemuktahiran data tentangfakir miskin harus terus menerus dilakukan agar program penanganan kemiskinan ini benar-benar tepatsasaran dan merata, kesimpang siuran data akan menghambat penanganan fakir miskin.

Hadirin yang terhormat,

Demikianlah pandangan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan mengenai Raneangan undang­undang tentang penanganan fakirmiskin in~ dengan harapan semoga program ini berjalan efektif, efesiendan bermanfaat bagi masyarakat, sehingga mampu mengatasi masalah yang di hadapi fakir miskin. Atasperhatian kami ucapkan terima kasih, semoga Allah Subahana Walta Allah senantian meridhoi langkah kitabersama, amin ya robbal alamin.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Walaikum salam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Selanjutnya dari Partai Kebangkitan Bangsa, terpaksa saya sendiri yang membaeakan karenaPoskinya tidak pada datang, kekurangan stoe Pak.

Bapakl ibu sekalian yang saya hormati,Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VIII,Saudara Menteri, Menteri yang hadir maupun yang mewakili.

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Komisi VIII DPR Republik Indonesia menyampaikan pandanganakhir tentang Raneangan undang-undang penanganan fakir miskin ini. Saya kira apa yang disampaikanfrakii terdahulu sudah eukup kuat oleh karena itu daripada memperpanjang saya hanya ingin memberikangari besarnya saja bahwa penanganan fakir miskin perlu terintegrasi menjadi satu atap sehingga lebihkon krit, lebih tereneana lebih terpadu.

Dua sumber dana dan daya harus diperjelas dalam undang-undang ini sehingga memungkinkanpada kita untuk mendorong pereepatan penanganan terhadap khususnya yang kita sebut dengan fakirmiskin.

Lalu yang ketiga bahwa peran serta masyarakat terutama dunia usaha tadi juga sudah disebutkan,CSR misal harus di perjelas peran dan upaya mereka di dalam membantuikut menangani fakir miskin inibersama tentu masyarakat.

Lalu yang ketiga, hal yang paling, yang ke empat mohon maaf, yang paling penting adalah prosespendataan, selama ini pendataan tentang fakir miskin dan kemiskinan itu berbeda-beda setiap lembaga,berbeda-beda setiap orang, oleh karena itu harus ada yang diberi tanggung jawab dan bertanggung jawabterhadap data dan validasi tentang fakir m~skin ini, dengan begitu kita jelas di dalam membuat program­program yang lebih baik ke depan.

Kemudian kita juga mendorong agar setelah di sahkannya undang-undang ini nanti pada tanggal21 insya Allah nanti segera pemerintah menyusun peraturan-peraturan turunanan sebagai peraturan

Page 22: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

turunan sebagai peraturan pelaksanaan daripada undang-undangini secara lebih kopgkrit. Saya kira kitamengapresiasi keja Panja, kerja pemerintah selama ini, muClah-mudahan undang-undang ini menjadi bisa,dapat disahkan berikutnya oleh karena itu Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, K9misi VIII khususnyamemahami dan mengapresiasi sekaligus menyetujui dengan sepenuh keikhalasan ~erhadap Rancanganundang-undang yang di ajukan, yang nanti akan di ajukan pada rapat Paripurna DPR Republik Indonesiauntukdi sahkan menjadi undang-undang. .

Pimpinan Fraksi, Ketua H. MARWAN JAFAR,SE,SH, Sekretarif MUH. HANIF DHAKIRI.I

Terima kasih;

Wassalaamu'alaikum ··Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Selanjutnya saya persilakan kepada Partai Gerindra. .

F-GERINDRA (SAIFUDDIN DONODJOYO):

Terima kasih.

Pendapat akhir· Fraksi Partai Gerindra DPR Republik Indonesia tentang Ranca~gan undang-undangtentang penanganan Fakir Miskin disampaikan oleh Dr. H. Saifuddin Donodjoyo nomo( Anggota A-23.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia.Saudara Menteri Keuangan,Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.Serta Menteri Dalam Negeri,Menteri Sosial,Menteri Negera Perencanaan Pembangunan Nasional atau kepala Bappenas.Hadirin dan hadirat serta para wartawan yang berbahaglia.

Segala puji bagi Allah Subahana Walta Allah yang telah menganugerahkan karuniallya sehinggakita dapat melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas konstitusional yang telah, di amanahkan olehrakyat kepada kita. amino .

Hadirin yang kami hormati,

Dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 11,945 telah di jelaskanbahwa tujuan negara kita adalah melindungi segenap bangsa Indonesia segal,a tumpah darah Indonesiamemajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut mela~sanakanketertibandunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh! sebab itu negaraberkewajiban mensejahterakan seluruh warga negaranya, dai kondisi kefakirqn dan kemiskinansebagaimana termaktup dalamUndang-undang Dasar tahun 1945 pasal 34 ayat (~) yang mewajibkannegara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar, untuk memberi amanat Undang-undang Dasar

Page 23: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

tersebut maka negara harus melakukan, upaya-upaya penghormatan perlindungan pan pemenuhan hak,perlindungan dan pemenuhan hak atas kebutuhan dasar upaya tersebut harus dilakukan oleh negarasebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional termasuk untuk mensejahtera~an fakir miskin.

Penanganan fakir miskin merupakan sesuatu komplek dan dinamis ! karena menyangkutkeberfungsian sosial manusia dalam kehidupan masyarakat, tujuan penanganan fakir miskin. yangterintegrasi sesungguhnya adalah tercapainya kondisi kesejahteraan sosial yang adil, merata dan serta

I ,

berjalannya sistem kesejahteraan sosia! yang mapan dan melembaga sebagai salah satu piranti kehidupanmasyarakat Indonesia dalam upaya menjadi bangsa yang maju, mandiri dan mampu memenuhi kebutuhanhidupnya sesuai standar kemanusian.

Hadirin yang kami hormati,

Fraksi Partai Gerindra memandang perlu adanya suatu pengaturan yang bersifat konferijenshifdalam upaya mensejahterakan fakir miskin yang leqih terencana, terarah dan berkelanjutan. Oleh i,sebabitu agenda strategis yang perlu dilakukan adalah mempertegas visi dan komitmen palra pembuat ke~ijakanterhadap pentingnya kebijakan sosial bagi fakir miskin sesuai ideology negara, Pan~asila. Secaraumumpenangcmanlakir miskin dilaksanakan mulai bantuan pangan dan sandang, penyedian pelqyananperumahan dan pemukiman, penyedian pelayanan kesehatan, penyedian p~layanan pendidikan,penyedian akses kesempatan kerja dan berusaha, jaminan sosial, penyuluhan Idan bimbingan ataupelayanan sosial yang di tujukan kepada perseorangan, keluarga dan atau kelompok ~asyarakat. i

Fraksi Partai Gerindra memandang bahwa fakir miskin merupakan kelom~ok masyaraka~ yangharus mendapat perhatian dan perlindungan.dari negara, kelompok fakir miskin tersebut bukan merupakanbeban, tetapi tenaga potensial yang harus di berdayakan secara sosial dan ekono~i,sehingga berdayaguna bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. .°

Kebijakan pemerintah yang °lerkait dengan kesejahteraan rakyat ypng selama ,ini diimplementasikan oleh pemerintah cenderung bersifat temporer, kuratif, , oleh s~bab oitu Fraksi PartaiGerindra, berpendirian bahwa masyarakat miskin harus di jadikan subjek, yang har~s membebaskan diridari kemiskinan.

Hadirin yang kami hormati,

Secara prinsip Fraksi Partai Gerindra telah menyetujui hasil pembahasan akhir rencana Undang­undang penanganan fakir miskin tetapi ada beberapa persyaratan sebagai masu~an terhadap rencanaUndang-undang tersebut antara lain sebagai berikut: I

1. Perlunya penguatan sumber daya manusia yang berday saing, inovatif, dalam rangka memberikanpelayanan sosial yang optimal sehingga penanganan fakir miskin yang sistemik dan terkoordinir, sertamelembanga dapat terwujud. .

2. Perlunya penetapan indikator atau kriteria yang jelas tentang kriteria fakir dan mi~kin itu, orang yang dianggap miskin selama ini hal tersebut sering kali dipermasalahkan saat dilakukani pendataan.

3. Pendataan fakir miskin harus terpusat dalam bentuk database. i .

4. Terkait pendataan fakir miskin perlu penekanan terhadap pengelolaan dana CS~, seperti kita ketahuipotensi dana CSR cukup besar namun penyalurnya selama ini kurang terlkoordinasi, da~ yangterutama adalah pengelolaan dana fakir miskin tersebut harus berdasarkankepada prinsip keadilan,efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas. .

5. Perlunya koordinasi dan pengawasan terhadap penanganan fakir miskin.

Page 24: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Berdasarkan ,catatan yang disampaikan di atas maka dengan mengucapkanBismillahirahmanirahim kami Fraksi Partai Gerindar menyatakan menyetui rencana Rancangan undang­undang tentang penanganan fakir miskin menjadi undang-undang. Demikian pandangan akhir FraksiPartai Gerindra DPR RI atas Rancangan undang-undang tentang penanganan Fakir Miskin atas perhatiandan kerjasama yang telah diberikan kami ucapkan terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Pimpinan Fraksi Partai Gerindara DPR Republik Indonesia,Wakil Ketua IR.SADAR SUBAGYO, wakil Sekretaris IR. NUROJI.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Itu sudah lama ninggalin NU masuk lagi ke NU.

Bapakl ibu sekalian yang saya hormati,

Terima kasih kami sampaikan kepada Pak Saifuddin Donodjoyo, selaku juru bicara Partai atauFraksi Gerindra, selanjutnya saya persilakan kepada Fraksi Hanura.

F·HANURA (SOEMINTARSIH MOETORO):

Pendapat akhirFraksi Partai Hanura DPR Republik Indonesia terhadap Rancangan undang­undang Penanganan Fakir Miskin. Disampaikan dalam rapat kerja Komisi VIII DPR Republik Indonesiadengan pemerintah tanggal18 Juli 2011.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati Mensos.Menkue,Mendagri,Bappenas dan,Menkum HAM,Yang kami hormati Pimpinan dan Anggota Komisi VIII.

Hadirin yang berbahagia,

Pertama-tamamarilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subahana Watta Allah yangtiada hentinya melimpahkan rahmat dan karunianya yang tidak terbatas kepada kita semua, sehingga padahari ini kita bisa menghadiri rapat kerja Komisi VIII dengan pemerintah dalam rangka mendengarkanpendapat fraksi-fraksi terhadap Rancangan undang-undang tentang penanganan fakir miskin.

Pada kesempatan ini perkenankan kami dari Fraksi Partai Hanura menyampaikan pendapat akhirFraksi terhadap Rancangan undang-undang tentang penanganan Fakir Miskin.

Hadirin yang saya hormati,

Page 25: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Seperti kita katahui bahwa badan legislative DPR Republik Indones a telah menyiapkanRancangan undang-undang usul inisiatif tentang penanganan fakir miskin melalui rapat Paripuma DPRRepublik Indonesia pada tanggal 27 September 2010 dan fraksi-fraksi telah menyetujui Rancanganundang-undang usul inisiatif badan leg1islative tersebut untuk di jadikan Rancangan !undang-undan@ DPRRepublik Indonesia dan di tugaskan kepada Komisi VIU untuk melakukan pembahasan. Sejak itu KomisiVIII.melakukan pembahasan terhadap Rancangan undang-undang ini dan pembahdsan dilakukan ~ecaraintebsif setelah pemerintah menyampaikan DIM Rancangan undang-undang tent~ng penanganan fakirmiskin. Sehubungan dengan kehadiran Rancangan undang-undang kami Fraksi Partai Hanuraberpendapat bahwa pengaturan mengenai penanganan fakir miskin adalah prioritas, Isebagaimana ~ang dituangakan dalam pasal-pasal dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indoresia tahun 1945 diantaranya pasal 20, pasal 21, pasal 27 ayat(2), pasar 28 (h) ayat(1) ayat (2), pascal 33 ayat (3) ayat (4)serta pasal 34 ayat (1). Selanjutnya bila di tinjau dari segi aspe~ filosifis penanganan fakir mi~kin inimerupakan pengecualian tarhadap prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar idelolgi n~gara, khususnya silake lima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dapat ka~i sampaikan bahwaRancangan undang-undang tentang penanganan fakir miskin ini sudah dibahas Imelalui proses yangseksama dengan mengimpun berbagai pendapatdan pandangan dari berbagai pih~k, baik dalam PanjaKomisi VIII maupun dalam Panja Komisi VIII bersama pemerintah yang dilanjutkan konsinyeringselanjutnya di finalisasi oleh tim. perumus dan tim singkronisasi, akhirnya Rancangan undang-undangpenanganan Fakir miskin di nilai sudah final. Dalam seluruh pembahasan Rancangan undang-undangtingkaf I ini untuk merumuskan substansi dengan muatan yang cukup crucial maka Panja Rancanganundang-undang penanganan Fakirmiskin Komisi VIII juga telah melakukan stu~i banding ke :China,Australia, dan kegiatan lain yaitu melakukan uji publik ke beberapa provinsi d~ngan maksud untukmend~patkan pengetahuan tentang sistem penanganan fakir miskin dengan pe~dekatan, pendataan,pembiayaan dan kelembagaan. ! •

. Mengenai kelembagaan khususnya kementerilan dan lembaga terkait, dal~m penanganan fakirmiskin sesuai dengan asas efesiensi anggaran, Fraksi Partai Hanura berpendapat tidak perlu membentukbadan atau lembaga baru karena fungsi-fungsi badan atau lembaga baru itu mem~ngkinkan eksis padaKementerian Sosial, sehingga kementerian sosial mampu melaksanakannya, dan s~bagai leading sectordengan sekaligus melakukan penguatan. :.

Penguatan yang dimaksud antara lain kemampuan dalam berkoordinasi de~gan kementerifln danlembaga terkait khususnya dalam rangka menyusun data terpadu yang terdiri dari ~netapan kriteria fakirmiskin, memverifikasi dan memvalidasi agar sasaran dan target yang dicapai d~lam penangan'a fakirmiskin hasil tercapai sehingga implementasi Rancangan undang-undang Penahganan Fakir!miskinsebagaimana yang di amantkan oleh Undang-undang Dasar Republik Indonesi~ tahun 1945" dapatterwujud sesuai dengan cita-cita bangsa dan negara. Proses pendataan terpadu s~bagaimana dimaksudadalah harus pasti merupakan data terpilah dan terukur, yang di himpun dari tirigkat kabupatelh kota,provinsi sampai pusat, oelh karena itu akurasi jasa di maksud sekaligus menggam~arkan sebuah proseskekuatan koordinasi dan monitoring serta evaluasi dari Kementerian Sosial s~bagai leading· sectorpenariganan Fakir miskin. Hal tersebut mengingat apabila dapat di tetapkan di $alah gunakan. dalamRancangan undang-undang ini memiliki akibat sangsi hukum. i '

Fraksi Partai Hanura juga menggaris bawahi, pentingnya pengawalan terha~ap pengumpul~n danpenggunaan dana dalam penanggulangan fakir miskin, yang diperoleh dari beber~pa sumber, baik daripemerintah maupun swasta, harus sesuai implementasintasinya dengan peraturan i pemerintah sekaligusmerupakan tanggung jawab dan memiliki sangsi hukum sebagaimana ketentuan yang di tuangkan di dalampasal Rancangan undang-undang Penanganan Fakir miskin ini. i .

Page 26: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Setelah mengikuti keseluruhan proses pembahasan seperti disebutkan di atas, dan setelahmemahami secara seksama isi Rancangan undang-undang ini maka Fraksi Partai Hanura berpendapatbahwa Rancangan undang-undang Penanganan Fakir Miskin ini telah memadai dan dapat dikatakansebagai produk undang-undang yang implikatif sehingga perlu di dorong untuk di sahkan.

Hadirin yang kami hormati,

Atas dasat uraian di atas, dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim Fraksi Partai HanuraOPR Republik Indonesia dengan ini menyatakan menyetujui tentang Rancangan undang-undangpenanganan fakir miskin untuk disahkandan dilanjutakan dalam proses pengambilan keputusan padatingkat berikutnya. Oemikianlah pandangan akhir Fraksi Partai Hanura OPR Republik Indonesia semogaAllah Subahana Watta Allah meridhoi amalibadah kita dan senantiasa melimpahkan rahmatnya kepadakita semua.

Wabillahi taufik walhidayah.Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 Juli 2010,ORA. Hj. SOEMINTARSIH MOETORO:, M. Si anggota Komisi VIII OPR Republik Indonesia ketua PoksiPartai Hanura.

Oi ijinkan.untuk menyampaikan naskah atau nanti.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya seluruh perwakilan fraksi-fraksi yang tadi membacakan untuk menyerahkan naskahyang telah disampaikan kepada Pimpinan rapat.

Bapakl ibu sekalian yang kami hormati,Saudara Menteri,Pimpinan dan Anggota Komisi VIII,

Alhamdulillah kita sudah mendengarkan seluruh pandangan-pandangan masing-masing,pandangan mini sebenamya, karena kalau pendapat akhir itu di Paripuma, ini pendapat mini insya Allahapa yang disampaikan dan disepakati oleh teman-teman fraksi atau Poksi di sini itu juga menjadi sikappolitik insya Allah di PAripuma. Untuk itu selanjutnya kita akan mendengarkan penjelasan dari pemerintahterhadap Rancangan undang-undang Penanganan Fakir miskin ini. Yang mewakili Pak Menteri langsungya, silakan kepada Pak Menteri Sosial di silakan.

MENTERI SOSIAL (SALIM SEGAF AL JUFRI):

BismillahirahmanirahimAssalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera dan selamat pagi.

Yang saya hormati saudara Pimpinan dan para Anggota Komisi VIII OPR Republik lr1donesia.

Page 27: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Yang saya hormati rekan-rekan menteri atau yang mewakili,Serta para hadirin yang terhormat.

I

Setelah pemerintah mendengar laporan panitia kerja Rancangan undang-undang t~ntang

penanganan Fakir miskin yang tadi di bacakan oleh wakil ketua dan juga mendengaripandangan mini ataupandangan akhir di Komisi VIII ini, fraksi-fraksi di Komisi VIII DPR Republik Indoresia ini, pemerintahmenyetuji dan dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim bahwa apa yang clibcakan tadi sesuaidengan yang di inginkan oleh pemerintah. Cuma ada kesalahan tik ya, mung~in kesalahan bukansubstansial, di halaman 4 yang dibacakan oleh wakil ketua tadi yang berkaitan! dengan masalah dirLJrl1uskan dalam pasal 9, mungkin pasalnya pasal 8, mungkin kesalahan ringan saja\ semestinya pasal 8,berkaitan dengan pendataan fakir miskin. Jadi apa yang sudah dibacakan tadi kami sangat menyetujuikarena sangat mendasar karena sesuai dengan komitmen kita bersama· dan mST4pakan sesuatuyangsnagat-sangat di nantikan oleh seluruh anak bangsa, dan yang di inginkan founder father kita pendiribangsa ini dan merupakan batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 yang tadi su~ah di bacakan padapasal 20, 21, 27 dan 28 dan yang sangat mendasar adalah di pasal 34. Oleh kar~na itu kami ucapkanterima kasih untuk semuanya bahwa, apa yang kita lakukan ini mudah-mudahan di catat sebagai amalkebaikan kitadi sisi Allah. Amin.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Kami sampaikan kepada Saudara Menteri, selanjutnya sesuai dengan agenda yang kita sepakati

setelah mendengarkan sambutan pemerintah tadi maka kita akan melakukan peng~sahan atau penandatanganan naskah Rancangan undang-undang tentang penanganan fakir miskin olsh Pertama PimpinanKomisi, kemudian perwakilan dari fraksi-fraksi, serta yang mewakili, menteri dan yang mewakili paramenteri.

MENTERI SOSIAl:

Pimpinan,Sambutan resmi kami akan bacakan, tadi hanya sambutan dari sisi Panja dulu kita sudah setuju.

Kalau resminya belum, mohon maaf.

KETUA RAPAT:

Makanya ada perubahan-perubahan ini tidak perlu dibacakan tadi ya, ya silakan, jadi saya cabutlagi tadi ya, kita sabar sebentar ya, silakan pak.

MENTERI SOSIAl:

Terima kasih Pimpinan.

Bismillahirahmanirahim.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Page 28: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Saudara Pimpinan dan para Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indo esia,Rekan-rekan Menteri yang mewakili,Serta hadirin yang terhormat,

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subahana atta Allahdengan taufik dan hidayahnya sehingga atas berkenaannya pada hari ini, kita dapat bertemu ke bali padarapat kerja Komisi VIII DPR Republik Indonesia dalam rangka mendengarkan laporan paniti ke~a dansekaligus pendapat mini Fraksi-fraksi dari Komisi VIII terhadap Rancangan undang-unda 9 tentangpenanganari fakirmiskin.

Saudara Pimpinan dan para anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia, ._­Serta hadirin yang terhormat,

Setelah kita melakukan pembahasan Rancangan undang-undang tentang penang nan· Fakirmiskin baik pada tingkat rapat Pansus Komisi VIII, Panitia Kerja, Tim perumus, maupun Tim Si gkronisasi,berbagai permasalahan substansi dapat di pahami, di mengerti dan telah di peroleh kesepakata sehinggapembahasan Rancangan undang-undang tentang penanganan fakir miskin di harapkan S esai' padawaktunya dalam masa sidang IV tahun 2011.

Saudara Pimpinan dan para Anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia,Serta hadirin yang terhormat,

Bagaimana telah kita lalui bersama dalam pembahasan Rancangan undang-unda 9 tentangpenanganan fakir miskin, di peroleh adanya berbagai p~rbedaan pandangan dan penda at namunsdemuanya dapat di atasi berkat adanya kesamaan tekad, kesamaan pandangan, dan di d rong rasatanggung jawab dari semua mengenai perlunya suatu landasan hukum bagi penanganan fakir iskin yang

.konferhenshif. ·Kesamaan pandangan, kesamaan tekad dan rasa tanggung jawab tersebu terserminsecara jelas pada saat musyawarah dan pandangan yang disampaikan oleh fraksi-fraksi dan emerintahdalam rapat Komisi VIII DPR Republik Indonesia, Panitia Kerja, tim perumus dan tim si gkronisasi.Sebagai contoh dalam menyamakan persepsi terhadap permasalahan mendasar di antarany mengenaipendataan, sumber pendanaan dan kelembagaan. Mengenai pendataan, Panja Komisi V II renlanaundang-undang tentang penanganan fakir miskin, dan Panja Pemerintah telah sepakat bahwa riteria akirmiskin di telapkan oleh Menteri Sosial berkoordinasi dengan Kementerian lerkait, seianjutnya k "teri~. angtelah di tetapkan oleh Kementerian Sosial tersebut dilakukan pendataan oleh lembaga peme intah angmenyelenggarakan urusan bidang pendataan, yaitu badan pusat statistic, sehingga di perol univikasidata makro tentang jumlha fakir miskin dari data makro tersebut oleh Kementerian Sosial dilaku an validasisehingga mendapatkan data by name by addres, jumlah fakir miskin, dan dapat di gu akan olehKementerian lembaga yang menangani fakir miskin serta dapat di akses oleh masya akat· yangmembutuhkannya.

Mengenai sumber pendanaan, antara Panja Komisi VIII Rancangan undang-unda 9 tentangpenanganan fakir miskin dan Panja Pemerintah sepakat bahwa sumber pendanaan dalam p nangananfakir miskin bersumber dariAPBN, APBD, hiba baik dari dalam negeri maupun luar negeri, ~orp rate!socialresponsibility, dan sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

Masalah crucial lainnya pada awa! pembahasan menjadi perdebatan antara Panja omisi VIIIRancangan undang-undang tentang penanganan Fakir Miskin dan Panja pemerintah adalah mengenaikelembagaan. Semula ada pendapat tentang perlunya lembaga baru dalam penanganan f kir miskin,

Page 29: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

namun dengan berbagai pertimbangan bahwa dengan adanya lembaga baru akan berdampak menambahbeban anggaran yang besar dan belum tentu efektif dan efesien, sehingga ahirnya terdapa kesamaanpendapat antara Panja Komisi VIII Rancangan undang-undang tentan penanganan fakir miski dan PanjaPemerintah sepakat bahwa cukup memperkuat lembaga yang telah ada yaitu Kementerian SOSil:lI danMenteri Sosial sebagai leading sector dalam penanganan fakir miskin. Sebagai leading se tor MenteriSosial selani melaksanakan penangana fakir miskin juga mengkoordinasikan pelaksanaan narigananfakir miskin yang dilakukan oleh Kementerian Lembaga ini.

Saudara Pimpinan dan para Anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia,Serta hadirin yang berbahagia,

Pada kesempatan yang berbahagia ini perlu kami sampaikanbahwapenangananfakir iskin yangdilaksanakan selama ini oleh Kementerian Sosial telah di dUkung oleh potensi dan sumber ke ejahteraansosial yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang meliputi, pertama tenaga ker a s~karela

kecamatan yang berjumlah 5.267 orang, kedua p.ekerja sosial masyarakat 2.719 orang, yang ke iga karangtaruna 62.092 orang, yang ke emapat organisasi sosial 34.587 ousoar, yang kelima Ta una ". SiagaBencana, tagana 33.000 orang, pekerja sosial berjumlah 3.000 orang,ketujuh Sakti Beksos be umlah 450orang, dan yang kedelapan balai besar diklat kesejahteraan sosial 6 balai besar, kemudian y ng terakhiradalah UPT, Unit Pelaksana Teknis yaitu ada 34 panti. Apabilarencana Rancangan unda g-undang, .apabila Rancangan undang-undang tentang penanganan Fakir miskin di sahkan menjadi Unda .g-ul')dang,Kementerian Sosial siap menjalankan dan melaksanakan Undang-undang tentang penang nan Fakirmiskin dengan mempertajam dan memperluas program-programnya, meningkatkan sumber day manusia,dan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia,Serta hadirin yang terhormat,

. Dengan telah di bahas, dan disampaikannya pendapat akhir fraksi-fraksi di Komis VIII atasRancangan undang-undang tentang penangan fakir miskin, yang di landasi keterbukaan, d n denganmengedepankan keberpihakan terhadap kepentingan fakir miskin maka pada akhirnya ancanganundang-undang ini dapat selesai dan semoga memenuhi harapan semua pihak serta nantin a dapat diimplementasikan dengan baik. ".

Sebelum kami akhiri sambutan kami ini, Pimpinan dan Anggota Komisi yang tihormat, da lIsulantambahan yang panja sudah dibahas juga, yaitu dalam pasal 8 ayat (4) sebagaiman sudah ki a sepakatidalam Panja mungkin lupa untuk di cantumkan saja, yaitu dalam melakukan ve ifikasi d n v<;llidasiterhadap hasil pendataan menteri beke~asama dengan lembaga yang menyelenggarak n urusanpemerintah di bidang pendataan, ini mungkin bisa jadi catatan ya.

Pimpinan dan saudara Anggotya Komisi VIII yang kami hormati,

Atas dasar itu pemerintah menyampaikan penghargaan,dan terima kasih yang setul s-tul~snyakepada Pimpinan dan segenap Anggota Komisi VIII DPR Republik Indonesia yang telah m mberikansumbangan pemikiran dan kerja kerasanya dalam rangka merumuskan materi muatan Rancang nundang­undang tentang penanganan fakir miskin serta penjelasan umum dan penjelasan pasal d mi pasal,semoga Allah Subahana Watta Allah, senantiasa meridhoi kita semua, dan menjadikan apa telah kitalakukan menjadi amal zariah kita di sisinya, amino

Page 30: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Mungkin tadi ada yang di tambahkan, nanti mungkin pak yang memimpin Panja, Pa Zainuddinmemberikan sedikit penjelasan soal ini supaya tidak ada persepsi yang berbeda di antara kita.

KETUA PANJA RANCANGAN UNDANG-UNDANG (AHMAD ZAINUDDIN, LC):

Terima kasih Ketua.Jadi saat pembahasan di Timus, dan juga di laporkan di Panja. Adasatu penjelasan asal 8 ayat

(4) bahwa intinya verifikasi yang dilakukanolehpemerintah itu dengan bekerjasa sarna de gao badanyang menyelenggarkan masalah pendataan atau BPS, saya kira demikian dan ini bisa di terima.

f-PD (KASMA BOUTY,SE,MM):

Pimpinan satu menit pak.Terima kasih.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Sebelum berakhirnya pertemuan ini kami ingin melalui Pimpinan, kepada Pak Me teri. Sosial, .maupun menteri yang mewakili dan juga para Sekjen, eh para Dirjen kami ingin memberikan ebuah bukuyang judulnya ketika hati terenyuh, buku ini berisi pengalaman nyata 100 orangpejabat eselonll, III dan IVdi kabupaten Goalemo, provinsi Gorontalo bermalam di rumah orang miskin. Jadi bapak bapak bisamelihat langsung bagaimana keseharian mereka di situ, kita semua, bapak dan ibu kita semua i tempat inidan insya Allah dengan buku ini kita batin kita lebih kava untuk lebih peduli kepada pena ganan fakirmiskin.

Terima kasih.

Kami mohon bantuan dari Sekretariat untuk membagikan.Terima kasih Pimpinan.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik terima kasih.Nanti di bagikan setelah acara formal kita usai, jangan sekarang, tapi kita terima kasi kepada Ibu

Kasma Bouty yang telah memperhatikan dan memperhatikan dan menghadiahkan kepada kita gayapejabat didalam mengelola masyarakatnya sehingga di dalam upaya pengentasan kemiskin n dapat kitacapai dengan cepat dan tepat. Selanjutnya, silakan Bu.

f·PG (HJ. TETTY KADI BAWONO):

Tadi apa yang disampaikan mengenai data. Jadi kalau kami melihat bahwa Rancan an undang­undang ini memberikan satu penguatan terhadap BPS, padahal BPS sendiri sudah memi iki Undang-

Page 31: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

undang. Nah jadi sebetulnya yang dimaksud adalah data dasar dati BPS dan BKKBN dari epartemenOalam negeri, itulah yang nantinya di perkuat sementara kementerian sudah punya Pusdatin akanya tadidi dalam pandangan fraksi, kita sampaikan perlu pengautan Pusdatin di situlah kementerian a an roemilikisatu data yang betul-betul letapi referensi tetap dari BPS ataukah yang lain-lain. Jadi jangan, ohon maafkarena kamarin kami Panja hanya sendiri, berdua, bertiga, jadi tidak cukip waktu untuk mem aha$. Jadikalau kita memberikan satu pressure lagi kepada BPS berarti ada 2 undang-undang memeprku t BPS, apayang akan te~adi, kabupaten kota maupun provinsi bila mana di utus oleh bapak untuk verifi asi yalidasimisalnya, mereka tetap akan menggunakan, akan meminta BPS, nah inipun yang sebetul ya tidak dikehendakidari Rancangan undang-undang Fakir miskin ini, mungkin itu Pak Menten. Jadi ini perlu dipertimbangkan kembali mengenai mengaturkembali BPS di d~llam uhdang-undang, sebetul ya merekasudah punya undang-undang. Ini mohon df pertimbangkan.

Tenma kasih.Maksdunya supaya di ada duplikasi dana pak.

KETUA RAPAT:

Jadi begini, saya berharap yang disampaikanitu adc:llah kesepakatan Pahja ketika koh iliye~ing itu.jadi penafsiran dan lain sebagainya saya kira nanti akan berkembang dengan sendirinya. Nah leh ~arena

itu saya minta bantuan dari tenaga ahJi aslinya seperti apa yangtadi menjadi, yang tadi di b ca~an olehPak Menteri itu seperti apa sesungguhnya, kalau tidak salah itu masuk dalam penjelasan b hwa ketikavalidasi itu kementerian beke~asama dengan BPS, petugas BPS, kalau karena ini akan ber eda maknaseperti yang disampaikan oleh Bu Tetty Kadi apakah yang disampaikan Bu Tetty Kadi ini ad lah bagianintegral dari kesepakatan kita atau bukan, nah kalau bukan itu biar nanti kitaserahkan kepada ke B~ TettyKadi untuk menjadi catatan dari pandangan akhir, pendapat akhir nanti FraksiGolkar.. Sa a kira jalankeluamya begitu buy a, saya tidak tahu kesepakatannya, saya terus terang tidak mengikuti, ole karena itukesepakatan yang tertuang antara pemerintah dan kita, itu yang kita pakai hari ini saya kira m njadl acuankita. Sudah va, eh ini, dalam ayat (4) ini penjelasan va? Penjelasan dalam melakukan v rifikasi danvalidasi terhadap hasH pendataan menteri bekerjasama dengan lembaga yang menyelengg ran urusanpemerintah di bidang pendataan. Yang benar begitu bu; kesepakatan di konsinyering.

f-PD (KASMA BOUTY,SE,MM):

Oi pasal 8 ayat (3) memang disebutkan kfteria sebagaimana di maksud pada ayat (1) rj'lenjadidasar bagi lembaga yang menyelenggaran urusa pemerintah di bidang pendataan untuk melakukanpendataan, ini bunyi pasalnya. .

KETUA RAPAT:

Oke saya potong sebentar, ibu waktu di situ hadirkan?

f-PD (KASMA BOUTY,SE,MM):

Hadir tapi memang, tapi memang saya sebagai Panja yang hanya waktunya sa u j~m kitamembaca, memang agak.

KETUA RAPAT:

Page 32: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Bukan, kesepakatan ini Ibu amini kan? Maksudnya ibu dengarkan juga, ini sepakati ju a waktu itu,ya, sebagai kesepakatan kita dengan pemerintah, kita ini kosntitusi. .

F-PD (KASMA BOUTY,SE,MM):

Ya betul, Cuma memang penguatan kepada kementerian itu tuntas begitu pak, karena kemaren itujuga kita sempat membahas tentang Pusdatin ya pak ya, nah Pusat data inilah yang.

KETUA RAPAT:

Artinya ini di luar kesepakatan ya? saya mau mohon maaf ini.

F-PD (KASMA BOUTY,SE,MM):

Waktu itu di dalam perbincangan, Cuma memang Timus melaporkan kepada panj , panjanyahanya saya sendiri sarna Pak Rozaq dan Bu Yeti yang tidak cukup waktu untuk memperlajari i pak. Tapiini terserah, ini usulan untuk perkuatcm di bapak sendiri pak, karenananti dengan data itulah bapak akanberkoordinasi dengan kementerian-kementerian. Jadi pusat data inilah yang menjadi kekuatan bapak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Ya silakan Poksi Golkar, Poksi Golkar, saya minta pendapat dari Poksi Golkar.

F-PG (DRS. H. ZULKARNAEN DJABAR):

Jadi yang di terjemahkan oleh Bu Tetty itu adalah bagaimana data yang datang d ri BPS itu,dalam pembahasan objektif dulu tidak semena-merfa itu kita telah sebagai sumber data apa agi BPS itupunya frekuensi di dalam pendataan itu memakai siklus telrtentu, untuk bidang-bidang yang kh sus itu jugadalam undang-undang BPS ada ketentuan memungkinkan dalam Undang-undang Pendataan itu untuk diorder oleh kementerian atau lembaga terkait, misalnya mengenai fakir miskin, mungkin tidak pesi~k BPSitu membuat tentang pendataan it] jadi ini mungkin nanti bisa dibuat dalam turunan dari Und ng-undangini apakah itu dalam bentuk Perat ran Pemerintah atau SK Menteri, bahwa validasi itu data i u diIP.. kukanoleh internal lembaga yang ada i Kemensos dalam rangka satu siklusnya lebih cepat, ang I keduaakurasinya lebih terjamin dan Ie h spesifik kepada persoalan fakir. miskin. Jadi saya kir tidak adaperbedaan pak, sehingga dengan demikian ini bisa di elaborasi secara baiklah apa yang disa paikan olehBu Tetty.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik saya kira, silakan pak, silakan Pak.

MENSOS (SALIM SEGAF AL-JUFRI):

Jadi saya ucapkan terima kasih dari ternan-ternan di Komisi VIII cukup bagus, yang inginnya ituujung-ujungnya itu Kementerian Sosial sebagai leading sector saya pikir kita sudah sepakat, Ie ding sector

Page 33: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

di semua sisi termasuk pendataan tetapi itu tidak menutup peluang kita kerjasama, sehinggp kit membukapintu juga BPS yang lain untuk memberikan masukan. Namanya kerjasama itu tetap /e ding sectorKementenan Sosial, sehingga dengan begitu jadinya nanti juga akan bagus data tersebut. Ja i kita tidakingin juga wah kementerian sendiri, semua sendiri, tidak kita tetap membuka masukan bah an dengansiapapun, untuk agar data tersebut semakin baik, semakin mendekati kesempurnaan tadi dan ujung­ujungnya juga by name by addres juga. Ya saya ucapkan terima kasih, tapi tetap ya masala pendataanya Kementerian Sosial/eading sector di situ, mungkin itu yang kita sepakati bersama.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ya saya kira memangnuasanya tidak ada perbedaanjustru memperkaya, memperkay . Jadi pasdi ayat (4) pun di katakan bahwa dalam melakukan verifikasi dan validasi artinya penguatan ata, sepertiyang disampaikan Pak Zul itu membuka ruang kerjasama dengan pihak-pihak lain terutama de gan pihak­pihak lain terutama yang terkait dengan pendataan. Nah apa yang disampaikan oleh Bu Tett Kadi nantiakan, mudah-mudah bisa menjadi catatan kepada, nanti dibuatnya peraturan pemerinta dan lainsebagainya itu bisa,penguatan saja, saya kira juga memperkaya dan menguatkan keinginan baik untukmelakukan menyusun data yang betul-betul bisa dipercayadan dipertanggung jawabkan, itu ya, oke.

Bapakl ibu sekalian yang saya hormati,

Akhirnya tentu saya ingin minta kesepakatan Bapak ibu sekalian sebelum kita nanti melakukanpenandatanganan, apa yang kita agendakan, yaitu pengesahan terhadap Rancangan und ng-undangFakir miskin terutama antara pemerintah dan Komisi VIII,saya kira dapat kita setujui kalau say membacadan mendengar tadi seluruh pandangan atau pendapat akhir daripada fraksi-fraksi. Dapatdi epakati ya.baik.

(RAPAT: SETUJU)

A/hamdulillah hirobi a/aminoSelanjutnya masing-masing perwakilan pemerintah, pimpinan Komisi dan Pimpinan oksi untuk

kami undang ke defan untuk melakukan pendatanganan terhadap naskah Rancangan undang undang ini,teknisnya biar di at r ternan-ternan dari Sekretariatan.

Tunggu du pak kita belum menutup ini pak, masih ada penutupan ya. Yang terho mattolongjangan gaduh dulu jangan gaduh dulu, ini belum selesai rapatnya, tolong kembali ke tern at masing­masing.

Yang terhormat saudara Menteri,Para wakil yang mewakili Menteri dari lembaga dan instansi terkait,Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VIII,

A/hamdulillah sampailah kita pada penghujung acara kita pada siang han ini, tentu bersyukurbahwa undang-undang yang pertama dari hak inisiatif DPR Komisi VIII walaupun masih ada tahapan di

. Paripurna nanti, kita berharap ini betul-betul menjadi undang-undang pertama yang di produksi leh KomisiVIII, dan lebih penting adalah seperti yang disampaikan Bu Inggrid tadi supaya mudah-m dahan inibarokah, mudah-mudahan ini mendatangkan manfaat, cita-cita kita untuk menangani fakir mi kin secaratuntas, terintegrasi dapat dicapai atas semua kerjasama dan peran serta bapak ibu sekalian khususnya di

Page 34: RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20180320-095557-1971.pdf · fakir miskin bagi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan,

Panja, baik Panja yang ada di Komisi VIII maupun yang ada di peran s~rta dari pemerintah ari seluruhinstansi terkait sekali lagi Pimpinan Komisi VIII menyampaikan terima kasih. .

Selanjutnya tentu harapan kita adalah segera setelah kita sahkannya ini, kita doron peraturan­peraturan turunan yang menjadi pelaksanan daripada undang-undang ini, sehingga undan -undang inibisa applicable dapat di laksanakan dengan baik. Mungkin sebelum kita tutup, apakah Pak enteri inginmenyampaikan kalimat penutup, silakan.

MENTERI SOSIAL:

Terima kasihPimpinan.

Yang saya hormati Pimpinan dan AnggotaKomisi VIII yang hadir pada siang hari ini.

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih dan ini salah satu bukti nyata bahwa apa yangdinantikan masyarakat kita, dari wakil-wakil rakyat terwujud. Jadi hak inisiatif ini sesuatu yang memang dinantikan masyarakat kita, dan satu bukti nyata ketulus ikhlasan anggota-anggota dewan dan insya Allahkita semua untuk memberikan yang terbaik untuk saudara-saudara kita yang miskin, yang su ah, bahkansebagian besar kita pun, kalau masing-masing membuka sejarahpun dari keluarga yang susa juga, sayayakin juga.bukan dari keluarga yang. kaya-kaya, kita pernah merasakan bagaimana kesu/itan d lam hidup,memperhatikan mereka sesuatu yang memang saya yakin insya Allah jati diri kita semua, kar kter dasarkita semua, dan ini dibuktikan dengan penandatanganan yang baru kita 'Iakukan bersama-sa a, mudah­mudahan apa yang kita lakukan seperti yang saya dengar dari ternan-ternan tadi menjadi barokfh' menjadiamal zariah, menjadi catatan yang baik untuk kita semua, dan tidak kalah penting bagaimana bagaimanaundang-undang ini bisa kitaaplikasikan secara utuh, secara baik, kepada masyarakat kita y ng sangatmiskin dan mudah-mudahan Kementerian Sosial juga dengan Komisi VIII yang merupakan wakil-wakilrakyat dan memahami konstituen dan lokasi konsituen yang sangat-sangat miskin, kita bisa b kerjasamadalam melaskanakan program-program tersebut ke depan.

Terima kasih untuk semua.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KfTUA RAPAT:

"t/aikum salam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Bapak/ ibu sekalian, \

Akhirnya kami selaku Pimpinan Komisi VIII memohon maaf jika di dalam proses-proJs panjangyang kita lalui dan termasuk ujungnya pada hari ini ada yang kurang berkenan di hati bapak i~ sekalian,untuk itu dengan mengucapkan Alhamdulillah hirobi alamin rapat kerja Komisi VIII antara pem

1rintah dan

Komisi VIII dalam rangka pembahasan tingkat I Rancangan undang-undang Fakir Miskin saya yatakan ditutup.

(RAPAT: SeTUJU)I

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.(RAPAT 01 TUTUP PUKUL 13.20 WIB)