Ringkasan SIA Bab 3

9
ETIKA, PENIPUAN, DAN PENGENDALIAN INTERNAL A. ETIKA a. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis? Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan dalam membuat pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya diberbagai situasiyang melibatkan konsep mengenai benar dan salah secara lebih spesifik. etika bosnis (business ethics) melibatkan pertemuan jawaban atas dua pertanyaan berikut: 1. Bagaimana para manajer memutuskan mengenai apa yang benar dalam menjaPenggunaan kekuasaan perusahaan 2. Berikut penjelasan mengenai isu ketika dalam bisnis mereka. 3. Ketika para manajer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana merekadapat mencapainya. Berbagai isu dalam bisnisdapat dibagi ke dalam empat area: Kesetaraan Hak Kejujuran Berikut penjelasan isu etika dalam bisnis: Kesetaraan Gaji eksekutif Nilai yang dapat dibandingkan Penetapan harga produk Hak Proses penilaian perusahaan

description

sistem informasi akuntansi

Transcript of Ringkasan SIA Bab 3

Page 1: Ringkasan SIA Bab 3

ETIKA, PENIPUAN, DAN PENGENDALIAN INTERNAL

A. ETIKA

a. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis?

Etika (ethics) berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan dalam

membuat pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya diberbagai situasiyang

melibatkan konsep mengenai benar dan salah secara lebih spesifik. etika

bosnis (business ethics) melibatkan pertemuan jawaban atas dua pertanyaan

berikut:

1. Bagaimana para manajer memutuskan mengenai apa yang benar dalam

menjaPenggunaan kekuasaan perusahaan

2. Berikut penjelasan mengenai isu ketika dalam bisnis mereka.

3. Ketika para manajer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana

merekadapat mencapainya.

Berbagai isu dalam bisnisdapat dibagi ke dalam empat area:

Kesetaraan

Hak

Kejujuran

Berikut penjelasan isu etika dalam bisnis:

Kesetaraan Gaji eksekutif

Nilai yang dapat dibandingkan

Penetapan harga produk

Hak Proses penilaian perusahaan

Pemeriksaan kesehatan karyawan

Privasi karyawan

Pelecehan seksual

Keanekaragaman

Peluang kerja yang setara

Pemberitahuan mengenai adanya

kecurangan (wishtel blowing)

Kejujuran Praktik bisnis yang meragukan di Negara

asing

Laporan yang akurat atas kepentingan

Page 2: Ringkasan SIA Bab 3

pemengang saham

Penggunaan kekuasaan

perusahaan

Komite aksi politik

Keamanan di tempat kerja

Keamanan produk

Isu lingkunagan

Divertasi kepentingan

Kontribusi politik perusahaan

Pengecilan ukuran perusahaan dan

penutupan pabrik

Perilaku beretika adalah hal yang pentin, tetapi bukan merupakan

kondisi yang memadai untuk keberhasilan bisnis. Analogi yang sama

pentingnya adalah perusahaan yang bertindak secara tidak beretika seharusnya

dihukum.

b. Bagaimana perusahaan menangani isu mengenai etika

Beberapa perusahaan yang sangat yang berhasil memiliki pelatihan dan

kesadaran akan etika sejak lama. Berbagai pendekatannya termasuk komitmen

yang besar dari pihak manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika,

berbagai kode etik tertulis yang dengan jelas menyampaikan harapan pihak

manajemen, program untuk mengimplementasikan petunjuk etika, serta

berbagai teknik untuk memonitor ketaatan.

Peran pihak manajemen dalam mempertahankan iklim beretika

Perkembangan etika

Membuat keputusan yang beretika

c. Apa yang dimaksud dengan etika computer?

Etika computer (computer ethics) adalah analisis mengenai sifat dan

dampak sosial teknologi computer serta berbagai formulasi dan justifikasi

kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi semacam itu secara

beretika, meliputi perhatian mengenai peranti lunak serta peranti keras dan

berkaitan dengan jaringan yang menghubungkan berbagai computer dan

computer itu sendiri. Bynum mendefinisikan tiga tingkat etika komputer: pop,

para, dan teoritis.

Masalah baru atau hanya bentuk baru dari masalah lama?

Privasi

Page 3: Ringkasan SIA Bab 3

Keamanan (akurasi dan kerahasiaan)

Kepemilikan property

Kesetaraan akses

Masalah lingkungan

Kecerdasan buatan

Pengangguran dan penggantian

Penyalahgunaan computer

Tanggung jawab pengendalian internal

B. PENIPUAN DAN AKUNTAN

Komisi perdagangan dan sekuritas (securities and exchange commission),

pengadilan, dan masyarakat, bersama dengan kongres, makin memerhatikan berbagai

kegagalan bisnis dan praktik meragukan pihak manajemen berbagai korporasi yang

terlibat dalam tuntutan penipuan.

Walaupun penipuan adalah istilah yang umum dalam media massa keuangan

saat ini, bukan berarti istilah ini selalu jelas maknanya. Penipuan (fraud) merujuk

pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak

lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut meyakini fakta

tersebut walaupun merugikannya. Berdasarkan hokum perdata, tindakan penipuan

harus memenuhi lima kondisi berikut ini:

1. Penyajian yang salah

2. Fakta yang material

3. Niat

4. Keyakinan yang dapat dijustifikasi

5. Kerusakan atu kerugian

a.Faktor yang membentuk penipuan

Berbagai tekanan ini diklasifikasikan dalam tiga kategori umum:

1) Tekanan keadaan

2) Peluang

3) Karakteristik pribadi (integritas)

b. Kerugian keuangan akibat penipuan

a) Kerugian akibat penipuan berdasarkan posisi dalam perusahaan

b) Kerugian akibat penipuan dan pengaruh kolusi

c) Kerugian akibat penipuan berdasarkan gender

d) Kerugian akibat penipuan berdasarkan umur

Page 4: Ringkasan SIA Bab 3

e) Kerugian akibat penipuan berdasarkan pendidikan

c. Pelaku penipuan

d. Skema penipuan

1) Laporan tipuan

a) Masalah yang mendasari

Berbagai dasar masalah berikut ini adalah akar permasalahan:

Kurangnya independensi auditor

Kurangnya independensi direktur

Skema kompensasi eksekutif yang meragukan

Praktik akuntansi yang tidak tepat

b) Undang-undang Sarbanes-oxley

Untuk menangani berkurangnya keyakinan investor berupa institusi dan

individu yang dipicu sebagian karena kegagalan bisnis dan pelaporan

akuntansi. Perubahan utama yang dibuatberkaitan dengan:

Pembuatan komite audit

Independensi auditor

Tata kelola dan tanggung jawab perusahaan

Penerbitan dan pengungkapan pihak manajemen

Penalti akibat penipuan dan kejahatan

2) Korupsi

Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan

dalam bentuk kolusi dengan pihak luar. Penelitian oleh ACFE

mengidentifikasi empat jenis umum korupsi:

1. Penyuapan (bribery) melibatkan pemberian, penawaran, permintaan,

atau penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk memengaruhi seorang

pejabat dalam melaksanakan kewajiban utamanya.

2. Pemberian hadiah yang illegal (illegal gratuity) melibatkan, pemberian,

penerimaan, penwaran, atau permintaan atas sesuatuyang bernilai karena

tindakan resmi yang telah dilakukan.

3. Konflik kepentingan (conflict of interest) terjadi ketika seorang

karyawan bertindak atas nama pihak ketiga ketika melaksanakan

kewajibannya atau mementingkan kepentingan pribadi dalam aktivitas yang

dilakukan.

Page 5: Ringkasan SIA Bab 3

4. Pemerasaan secara ekonomi (economic extortion) adalah penggunaan

(atau mengancam menggunakan) tekanan (termasuk sanksi ekonomi) oleh

seseorang atau perusahaan untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai.

Sesuatu yang bernilai itu dapat berupa aktiva keuangan atau ekonomi,

informasi, atau kerja sama untuk mendapat keputusan yang diinginkan

mengenai sesuatu yang dikaji.

3) Penyalahgunaan aktiva

Berbagai aktiva dapat disalahgunakan secara langsung atau tidak

langsung demi keuntungan pelaku penipuan. Aktiva tertentu lebih dapat

disalahgunakan dari pada aktiva lainnya, berbagai transaksi yang melibatkan

kas, rekening giro, persediaan, pasokan, perlengkapan, dan informasi adalah

yang paling berisiko untuk disalahgunakan. Contoh berbagai skema penipuan

yang melibatkan penyalahgunaan aktiva dijelaskan dalam bagian berikut ini:

Pembebanan kea kun beban

Gali lubang tutup lubang

Penipuan transaksi

Skema penipuan komputer

Pengumpulan data

Pemrosesan data

Manajemen basis data

Pembuatan informasi

C. KONSEP DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL

Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah kewajiban

pihak manajemen yang penting. Aspek yang mendasar dari tanggung jawab

penyediaan informasi pihak manajemen adalah untuk memberikan hal yang wajar

bagi pemegang saham bahwa perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu, pihak

manajemen memiliki tanggung jawab untuk melengkapi pemegang saham serta calon

investor dengan informasi keuangan yang dengan secara tepat waktu. Sistem

pengendalian internal yang memadai penting bagi pihak manajemen untuk melakukan

kewajiban ini.

1. Konsep pengendalian internal

Sistem pengendalian internal (internal control system) terdiri atas berbagai

kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai

empat tujuan umumnya:

Page 6: Ringkasan SIA Bab 3

1) Menjaga aktiva perusahaan

2) Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi

3) Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan

4) Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh

pihak manajemen

Konsep pengendalian internal terbagi menjadi:

Memodifikasi asumsi

Eksposur dan risiko

Model pengendalian internal untuk pencegahan, pendeteksian, dan perbaikan

Audit dan standar audit

Pernyataan standar audit

Pernyataan standar akuntansi no. 78

2. Komponen pengendalian internal

Pengendalian internal yang dijelaskan dalam SAS 78 terdiri atas lima

komponen lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi,

pengawasan dan aktivitas pengendalian.

3. Peran penting pengendalian internal

Lima komponen pengendalian internal-lingkungan pengendalian, penilaian

risiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian-

menyediakan auditor informasi yang penting mengenai risiko penyalahsajian yang

penting dalam laporan keuangan dan penipuan. Para auditor karenanya diharuskan

untuk mendapat pengetahuan yang memadai atas pengendalian internal untuk

merencanakan audit mereka.