Ringkasan proyek 2

6

Click here to load reader

Transcript of Ringkasan proyek 2

Page 1: Ringkasan proyek 2

LAPORAN UNIT USAHA

A. Pendahuluan

Padi memang menjadi komoditas utama di Karawang, tidak heran

jika bisnis yang menyangkut padi atau pesawahan menjadi bisnis yang

sangat di minati. Salah satu perusahaan yang menekuni bisnis di bidang

padi dan sawah adalah PB. RM. Pabrik RM atau PB. RM adalah pabrik

penggilingan padi yang ada di desa Sindangkarya kecamatan Kutawaluya,

Karawang. Pabrik yang didirikan tahun 1983 ini merupakan cabang dari

pabrik penggilingan padi milik H. Sarbini yang telah menekuni bisnis ini

sejak tahun 70 an. PB. RM didirikan dan dikelola oleh H. Isro yang

merupakan menantu dari H. Sarbini.

Usaha penggilingan padi memang sangat populer waktu, hampir di

setiap desa ada yang mempunyai penggilingan padi bahkan di satu desa

ada yang lebih dari satu penggilingan padi yang letaknya bisa berdekatan.

Maka atas dasar itulah H. Isro memulai bisnis penggilingan padi ini karena

memang sangat menguntungkan dan bisa memberikan masa depan yang

cerah untuk keluarga. Namun, usaha ini tidak dimulai dengan mudah

karena banyaknya hambatan dari berbagai aspek, mulai dari perijinan dan

modal usaha. Usaha penggilingan ini mulai menuai sukses setelah

beberapa tahun beroperasi. Berbisnis di bidang penggilingan padi memang

tidak mudah, terbukti banyaknya pabrik penggilingan padi yang bangkrut

karena sulitnya bertahan dengan persaingan yang semakin ketat.

Pemasaran dari pabrik penggilingan padi PB. RM ini adalah toko-

toko beras yang ada di pasar beras Karawang dan pasar induk Jakarta.

Dengan kualitas padi yang bagus, tidak terlalu sulit untuk menjual beras

hasil produksi dari PR. RM ini.

1

Page 2: Ringkasan proyek 2

B. Ruang Lingkup

1. Nama Usaha : PB. RM

2. Nama pemilik usaha : H. Isro

3. Bidang usaha : Penggilingan padi

4. Jumlah tenaga kerja : 6 orang

5. Tahun berdiri : 1983

C. Pemasaran

1. Produk yang dipasarkan : Beras

2. Sasaran konsumen atau pembelinya : Toko beras di pasar

beras Karawang dan

pasar induk Jakarta

3. Wilayah pemasaran : Karawang dan Jakarta

4. Target penjualan : 6 ton perhari

D. Aspek Produksi

1. Produk

Padi Karawang memang sudah terkenal di Jawa Barat atau

mungkin di Indonesia. Maka dari itu hasil dari produksi padi

Karawang ini sering di cari orang untuk menjadi makanan utama yaitu

beras yang dimasak jadi nasi. Beras memang menjadi bahan konsumsi

utama masyarakat Indonesia, mereka tidak bisa lepas dari yang nama

nya nasi saat makan. Nasi bisa mengisi kebutuhan gizi untuk aktifitas

sehari-hari.

2

Page 3: Ringkasan proyek 2

2. Proses Produksi

Proses penggilingan padi di PB. RM ini memang terbilang

modern walaupun memerlukan waktu yang cukup lama.

Pertama padi yang telah dipanen dijemur terlebih dahulu,

biasanya memerlukan waktu satu hari tergantung dari cuaca. Setelah

itu padi dikumpulkan dan siap untuk digiling di mesin penggilingan.

Untuk sekali produksi, yang biasanya dilakukan selama satu hari,

memerlukan padi kurang lebih 10 ton dan setelah digiling maka hasil

yang didapat yaitu sekitar 6 ton beras. Setelah itu, beras lalu dikirim

ke pembeli beras yang ada di pasar beras Karawang atau pasar induk

Jakarta, biasanya mereka adalah pembeli langganan.

3. Kapasitas Produksi/ Bahan Baku

Dibawah ini merupakan bahan atau alat yang dibutuhkan untuk

menggiling padi dan dihitung berdasarkan kebutuhan satu kali

produksinya.

No

.Nama Bahan Jumlah Biaya

1. padi 10 ton Rp. 45.000.000

2. solar 88 liter Rp. 400.000

3. karung 120 lembar Rp. 216.000

E. Keuangan

1. Biaya Proyeksi

Modal yang dibutuhkan untuk biaya satu kali produksi pada usaha

penggilingan padi.

3

Page 4: Ringkasan proyek 2

No. Modal Produksi Jumlah

1.

2.

3.

4.

Padi 10 ton

Transport

Operasional

Pengiriman beras

Rp. 45.000.000

Rp. 800.000

Rp. 1.000.000

Rp. 600.000

Total Pengeluaran Rp. 47.400.000

2. Pendapatan

Beras per kilo = Rp. 8.000-Rp. 8.100

Beras 6 ton / produksi x Rp 8.000 = Rp. 48.000.000/ produksi.

3. Keuntungan

Rp. 48.000.000/produksi – Rp. 47.400.000/produksi =

Rp. 600.000/produksi.

Catatan: satu kali produksi dilakukan selama satu hari, namun tidak

setiap hari dilakukan produksi. Perbulan bisa dilakukan 15-20 kali

produksi, tergantung ketersediaan padi.

4