Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

12
 PERJALANAN KEBIJAKAN PERTANAHAN INDONESIA Agraria adalah akibat dan kapitalisme adalah sebab, istilah ini tepat menggambarkan  perjal anan panjang sejar ah agrari a di Indones ia. Politi k agrari a yanglahi r dari rezim VOC,O rde lama, Orde Baru hingga pemerintahan Indonesia sekarang yang mencerminkan sikap dan cara mereka dalam menghadapi pertumbuhan kapitalisme. Inilah Perjalanan Kebuijakan Pertanahan Indonesia. Abad 17-18 (LAHIRNYA VOC) Tahun 1800 (Berlakunya DOMEIN VERKLARING) - Pada tahun 1720 diberlakukan kebijakan  Preange r Stelsel di tanah Pasundan. VOC mewajibkan menanam kopi dan harga sudah ditentukan. - La hir nya UUP A Agra ri a Ta hun 1870 mak a ta nam paksa kopi dihentikan karena adanya perlawana para petani. - Gubernur Jendral Deandles (1800-1811) pembangunan jalan pantura - Gub ernu r Raf fle (181 1-18 15) memberlakukan Teor i  Dome in Verklar ing ya itu tan ah yan g tid ak bia s dib uk tik an secara ter tul is dikuasai oleh negara. Pembayaran pajak bervariatif berdasarkan komunal. Inilah awal mula adanya  pajak tanah dalam arti moder n akan tetapi ini pula awal kesala hpahama n konsep “Hak Menguasai Negara” menjadi “Hak Memiliki Negara”. - Van Der Cappe len (1816 -1826)meleta kkan kebijakan penjaminan kep ada petani unt uk men ikmati hasi l tanah secara beba s, asl kan rak yat membayar pajak. - Pada ta hun 1870 lahirlah Agra ri sche Wet at au Undan g- Unda ng Agraria 1870, UU ini memberikan perusahaan perkebunan ratusan hektar tanah - Sejak UUPA Agraria Tahun 1870 lahir banyak konflik contohnya  pembe rontakan petani di perkeb unan Ciamis (1905 ) dan kasus Gempo lsewu di Kendal (1920-an) kemudia pemberonta kan petani Sumatr a Timur. Sel uru h konf lik itu ber sumber dar i hak erp acht

Transcript of Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

Page 1: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 1/12

 

PERJALANAN KEBIJAKAN PERTANAHAN INDONESIA

Agraria adalah akibat dan kapitalisme adalah sebab, istilah ini tepat menggambarkan

 perjalanan panjang sejarah agraria di Indonesia. Politik agraria yanglahir dari rezim VOC,Ordelama, Orde Baru hingga pemerintahan Indonesia sekarang yang mencerminkan sikap dan cara

mereka dalam menghadapi pertumbuhan kapitalisme. Inilah Perjalanan Kebuijakan Pertanahan

Indonesia.

Abad 17-18

(LAHIRNYA

VOC)

Tahun 1800

(Berlakunya

DOMEIN

VERKLARING)

- Pada tahun 1720 diberlakukan kebijakan  Preanger Stelsel di tanah

Pasundan. VOC mewajibkan menanam kopi dan harga sudah ditentukan.

- Lahirnya UUPA Agraria Tahun 1870 maka tanam paksa kopi

dihentikan karena adanya perlawana para petani.

- Gubernur Jendral Deandles (1800-1811) pembangunan jalan pantura

- Gubernur Raffle (1811-1815) memberlakukan Teori  Domein

Verklaring yaitu tanah yang tidak bias dibuktikan secara tertulis

dikuasai oleh negara.

Pembayaran pajak bervariatif berdasarkan komunal. Inilah awal mula adanya

 pajak tanah dalam arti modern akan tetapi ini pula awal kesalahpahaman

konsep “Hak Menguasai Negara” menjadi “Hak Memiliki Negara”.

- Van Der Cappelen (1816-1826)meletakkan kebijakan penjaminan

kepada petani untuk menikmati hasil tanah secara bebas, aslkan rakyat

membayar pajak.

- Pada tahun 1870 lahirlah Agrarische Wet atau Undang-Undang

Agraria 1870, UU ini memberikan perusahaan perkebunan ratusan hektar tanah

- Sejak UUPA Agraria Tahun 1870 lahir banyak konflik contohnya

 pemberontakan petani di perkebunan Ciamis (1905) dan kasus

Gempolsewu di Kendal (1920-an) kemudia pemberontakan petani

Sumatra Timur. Seluruh konflik itu bersumber dari hak erpacht

Page 2: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 2/12

 

Tahun 1870

(Hukum Agraria

Kolonial)

Tahun 1942-1945

(Datangnya

Jepang dan

Munculnya

KMB)

(sekarang HGU) yang melahirkan perkebunan besar dan penggusuran

 petani kecil.

Politik Pertanahan pada tahun 1870 merupakan politik pertanahan kolonial

yang dituangkan dalam Agrarische Wet ( AW ).

-  Agrarische Wet ( AW ) adalah suatu undnag-undang (dalam bahasa

Belanda disebut wet ) yang dibuat dinegeri Belanda pada tahun 1870.

-  Agrarische Wet ( AW ) lahir atas desakan penguasa swasta. Agrarische Wet 

( AW ) dituangkan dalam Stadblad 1870 no 55, menyempurnakan RR 

(regering reglements) tahun 1854.

-  Agrarische Wet ( AW ) mengukuhkan control perusahaan swasta terhadap

 penggunaan tanah dilingkungan masyarakat peribumi.

-  Agrarische Wet ( AW ) berakibat para sultan di pantai timur Sumatra

mengobral tanah dalam jumlah ratusan ribu hektare kepada perusahaan

 perkebunan besar di Sumatra Timur.

- UU Agraria 1870 tidak membatasi modal asing untuk melakukan

operasinya baik di Jawa maupun luar Jawa, tetapi melindungi hak orang-

orang Indonesia atas tanah jauh dari harapan.

Ditambah pula sikap raja Jawa dan sultan di Jawa dan di luar Jawa yangtergiur memberikan konsesi secara luas kepada pemodal asing.

Tujuan  Agrarische Wet ( AW

 

 )  adalah untuk membuka kemungkinan dan

memberikan jaminan hukum kepada para penguasa swasta agar dapat

 berkembang di Hindia-Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, rakyat diwajibkan menanam tanaman pangan

untuk pertahanan perang tentara Jepang.

- Berpuluh-puluh onderneming dengan berpuluh-puluh ribu hektar 

tanah disulap jadi tanah pertanian seperti jagung, singkong, huma, kapas dan

 jarak. Situasi agraria untuk kepentingan perang Jepang berlangsung hingga

agustus 1945.

- Munculnya kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB) tanggal 23

Page 3: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 3/12

 

Tahun 1945-1948

(Proklamasikemerdekaan)

Tahun 1951-1959

(Nasionalisasi

Perkebunan)

Desember 1942, isi perjanjian yang sangat merugikan rakyat indonesia

sebagai berikut:

1. Belanda menggunakan istilah “penyerahan” kedaulatan bukan

“penyerahan”

2. Kedaulatan tidak diserahkan kepad RI Proklamsi 17 Agustus 1945

namun kepada RIS

3. Irian Barat disanderas dengan janji dalam waktu setahun akan dilakukan

 jajag pendadpat (plebisit)

4. Belanda menuntut tentara RIS adalah KNIL semaentara RI adalah TNI

5. Perkebunan-perkebunan besar yang diduduki rakyat diserahkan kepada

 pemilik semula

6. Sebagian hutang Belanda yang dibeli untuk memerangi Indonesia pada

waktu lalu menjdi utang Indonesia

7. Negara RIS berada dalam kesatuan “Unie Indonesia –Belanda” yang

dipimpin oleh Ratu Wilhelmina

Pada Tahun 1956 perjanjian KMB dibatalkan secara sepihak oleh

Indonesia menyusul tindakan “nasionalisasi”.

-UU Agrari 1870 dihentikan praktiknya pada Tahun 1945

 pascaproklamasi kemerdekaan sebab tidak bisa dipergunakan untuk bangsa

yang membebaskan dari penjajahan.

- Pada tahun 1947 masyarakat Ngandagan atas inisiatif Kepala Desa

Soemotirto melakukan pembagian tanah dengan memperkuat system tenurial

tradisional

- Pada Tahun1948 di Yogyakarta atas Penetapan Presiden No.16 tahun

1948 dibentuk panitia Agraria Yogya, tugasnya menyusun UU agraria baru

 pengganti agraria 1870

- Pada tahun 1951 dibentuk Panitia Jakarta yang menghasilkan tiga

usulan :

a. Dianggap perlu adanya penetapan luas maksimum dan minimum

Page 4: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 4/12

 

Tahun1960

(Lahirnya UUPA

atau Gerakan

LANDREFORM)

Tahun 1962

(Deklarasi Bogor)

 b. Dapat memiliki tanah untuk usaha tani kecil WNI

c. Pengakuan hak rakyat atas kuasa undang-undang

- Pembentukan hukum agraria penting :

a. Asas domein (memiliki oleh negara) dihapuskan diganti dengan Hak 

Menguasai Oleh Negara

 b. Tanah pertanian dikerjakan dan diusahakan oleh pemiliknya.

- Pada Tahun 1956 perjanjian KMB dibatalkan secara sepihak oleh

Indonesia menyusul tindakan “nasionalisasi”perkebunan-perkebunan milik 

Belanda.

- Pada 24 April 1958 pemerinyah menyampaikan Rancangan Undang-

Undang Pokok Agraria (RUUPA) kepada DPR 

1. Asas domein verklaring (memiliki oleh negara) diganti dengan asas

menguasai oleh negara. Sesuai dengan ketentuan pasal 38 ayat 3 UUDS 1950

2. Tanah pertanian dikerjakan dan diusahakan sendiri oleh pemiliknya

3. UUPA tidak hanya seabgai pengganti UU 1870 tetapi perombakan

total dari warisan system colonial Belanda. UU ini pun ditujukan untuk 

merangsang pertumbuhan ekonomi, ada tiga prinsip UUPA

-Mengubah system agraria colonial ke system agraria nasional sesuaidengan kepentingan negara dan rakyat Indonesia khususnya petani

Indonesia;

- Untuk mengakhiri system dualism dan meletakkan dasar-dasar untuk 

mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hokum pertanaha

terutama didasarkan pada “Hukum Adat”

- Memberikan kepastian hokum mengenai hak atas tanah untuk rakyat

seluruhnya.

- UUPA dikenal sebagai gerakan “Landreform”, Presiden Soekarno

menegaskan bahwa landreform tidak dapat dipiahkan dari revolusi

Indonesia. Landreform akan menghapuskan status tuan tanah, dan melalui

landreform rakyat Indonesia akan meningkat produksi makanan.

Page 5: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 5/12

 

Tahun 1965-1968

(Pengingkaran

UUPA Oleh Orde

Baru)

- Perombakan struktur penguasaan tanah atau landreform yang

redistribusi tanah yang berlangsung mulai dari tahun 1962 sampai 1965

diharapkan mampu mengalokasikan tanh selua 966.150 Ha, akan tetapi

 pelaksanaan redistribusi tanah tidak berjalan mulus , konflik berdarah tidak 

dapat dihindarkan.

- Menyikapi hal tersebut presiden Soekarno pada tanggal 12 Desember 

1964 memanggil semua organisasi politik. Pertemuan tersebut menghasilkan

kesepakatan “ Deklarasi Bogor”

- Adanya gerakan G30 SPKI, Lahirnya rezim Orde Baru lahirnya

revolusi hijau

- Pada masa rezim Orde Baru UUPA secara praktik dijalankan, tetapi

dan terbit Undang-Undang Penanaman Modal (UUPMA)No.1 Tahun 1967

maka UUPA diingkari.

- Pada masa orde baru UUPA dan landreform secara sistematia

disingkirkan, kemudian dikeluarkan unadang-unadang pertambangan dan

Kehutanan. Padahal Revolusi Hijau tanpa Reformasi Agraria tidak ada

artinya. Revolusi Hijau benih padi unggulan diimpor, tenaga kerja wanita

tidak berlaku karean teknologi agraria yang masuk diperuntukkan untuk kaum pria saja.

Konflik Agraria (1968-2010)

- Orde Baru manipulasi terhadap pasal 33 UUD 1945 yang termuat dalam

UUPA “Hak Menguasai oleh Negara” bukan hak memiliki tetapi hanya

wewenang untuk mengatur dan mengurus;

- Kewenangan untuk mengatur pada masa ordde baru bukan dimanfaatkan

untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat melainkan untuk sebesar-besar 

memfasilitasi kapitalis asing.

- HGU dulunya hak erpact pada masa Soekarno akan dihapuskan tetapi

masa Soeharto Konversi lahan pertanian ke non pertanian makin tidak 

terkendali yang akhirnya menyebabkan konflik dan sengketa agraria

sampai sekarang. Contohnya tahun 2010 kasus Tanjung Priok yang

Page 6: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 6/12

 

Tahun 1970-an

(Revolusi

Agraria)

Tahun 1990

(Berdirinya

Badan

PertanahanNasional)

Tahun 1999

mempunyai warna panggung dan etnis bahkan sampai telah menjelma

sampai ekspresi separatisme.

- Orde baru menganggap bahwa landreform dan UUPA tidak cocok 

karena bertentangan dengan stabilitas pembangunan dan investasi asing yang

membutuhkan tanah berlimpah. HPH dan perkebunan dipentingkan daripada

 pertania, bulog menjadi importer beras.

- Tahun 1973-1974 mulai banyak sengketa karena penduduk desa tidak 

 punya pekerjaan dan tanah akibat revousi agraria.

- Jalan pintas rezim orde baru adalah pinjaman dari luar negeri.

- Pada tahun 1980-an bank Dunia menginkan pembangunan waduk 

Kedung Ombo yang mampu mengairi sawah dan menjadi tenaga pembangkit

listrik. Pembangunan waduk itu menggusur ribuan penduduk, puluhan desa

dan waduk menajdi prestise waktu orde baru.

-  Nasib waduk Kedung Ombo waktu rezim orde baru tumbang tidal

algi terurus dan lambat laun mongering.

- Sejak 1968 dan tegak berdirinya orde baru masalah tanah dan agraria

dipersempit dan didudukkan dalam birokrsi departemen Dalam Negeri yakniDirjen Agraria.

- Pada tahun 1990 menjadi Badan Pertanahan Nasional (BPN). Disini

BPN berupaya mendistribusikan tanah kembali terutama yang dimiliki oleh

negara. Sertipikasi tanah menjadi tugas istimewa bagi BPN agar pemilik 

tanah dapat berhubungan dengan pasar.

-

a. Peristiwa :

Mendagri selaku Kepala BPN, di daerah Tingkat II, sesuai dengan UU

 Nomor 22 Tahun 1999, dimana pada Pasal 11, kewenangan pertanahan

dilimpahkan ke daerah.

 b. Nama Lembaga :

BPN dipimpin oleh Mendagri dibantu oleh Wakil Kepala BPN

Page 7: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 7/12

 

Tahun 2000

c. Dasar Hukum :

Keputusan Presiden Nomor 154 Tahun 1999 tentang Perubahan Keppres

 Nomor 26 Tahun 1988

A. Keluar Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2000 tanggal 6 mei 2001

tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai

daerah otonom.

-  Nama Lembaga :

BPN dipimpin oleh Mendagri dibantu oleh Wakil Kepala BPN

- Tugas Lembaga :

Mengelola dan mengembangkan administrasi pertanahan, baik 

 berdasarkan UUPA maupun peraturan perundangan lain yang meliputi

 pengaturan penggunaan, penguasaan dan pemilikan tanah, pengurusan

hak-hak tanah dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah pertanahan

 berdasarkan kebijaksaan yang ditetapkan oleh Presiden (masih tetap diatur 

dengan Keppres Nomor 26 Tahun 1988)

- Fungsi Lembaga :

Bidang Pertanahan:

1. Penetapan persyaratan pemberian hak atas tanah;2. Penetapan persyaratan landreform;

3. Penetapan standar administrasi pertanahan;

4. Penetapan pedoman biaya pelayanan pertanahan;

5. Penetapan Kerangka Dasar Kadastral Nasional dan pelaksanaan

 pengukuran Kerangka Dasar Kadastral Nasional orde I dan II

- Dasar Hukum :

Keputusan Presiden Nomor 154 Tahun 1999

B. Keluar Keppres Nomor 95 Tahun 2000

-  Nama Lembaga :

Pada tingkat Pusat, tidak ada perubahan mendasar pada level eselon II, III,

dan IV, kecuali penambahan Deputi Bidang Pengendalian Pertanahan dan

Page 8: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 8/12

 

Pemberdayaan Masyarakat. Untuk Kantor Wilayah Badan Pertanahan

 Nasional Propinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota masih

mengikuti Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988

- Tugas Lembaga :

1. Pengaturan,peruntukan, persediaan dan penggunaan tanah

2. Pengaturan hubungan hukum antara orang-orang dengan tanah;

3. Pengaturan hubungan hukum antara orang-oang dan perbuatan-

 perbuatan hukum yang berkaitan dengan tanah.

- Fungsi Lembaga :

1. Perumusan dan penetapan kebijakan umum, hokum serta kebijakan

 penanganan masalah pertanahan, yang meliputi penguasaan,

 pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, hak-hak atas tanah

dan pendaftaran tanah;

2. Koordinasi perumusan kebijakan dan perencanaan program di bidang

 pertanahan;

3. Perumusan dan penetapan kebijakan serta koordinasi inventarisasi

data, pengukuran dan pemetaan tanah, penilaian tanah, serta

 pengembangan sistem informasi pertanahan;

4. Perumusan dan penetapan kebijakan tata laksana serta pelayanan pertanahan, yang meliputi tata guna tanah, penguasaan pemilikan

tanah, hak-hak atas tanah dan pendaftaran tanah;

5. Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian pertanahan dan

 pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan;

6. Perumusan dan penetapan kebijakan pengembangan sumber daya

 pertanahan, yang meliputi pendidikan dan pelatihan tenaga-tenaga

 pertanahan dan mitra kerja penyediaan sarana dan prasarana kerja

teknis pertanahan.

- Dasar Hukum :

Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 2000 sebagai pengganti Keputusan

Presiden Nomor 26 Tahun 1988`

Page 9: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 9/12

 

C. Terbit Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 15

Tahun 2000 tanggal 2 November 2000

-  Nama Lembaga : BADAN PERTANAHAN NASIONAL

- Uraian tugas masing-masing unit kerja sesuai dengan Keppres Nomor 

95 Tahun 2000;

- Dasar Hukum : Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 

15 tahun 200 tentang Pelaksanaan Tugas-Tugas Badan Pertanahan

 Nasional Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 2000;

D. Keluar Keputusan Mendagri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun

2000 tentang Pedoman Kerja Perangkat Daerah tanggal 17 November

2000

-  Nama Lembaga : Badan Pertanahan Nasional

- Fungsi Lembaga perangkat kerja di daerah menjadi dinas;

- Dasar Hukum : Peraturan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi

Daerah Nomor 50 Tahun 2000;

E. Keluar Perbaikan Keputusan Presiden Nomor 173 Tahun 2000

Tanggal 15 Desember 2000- Badan Pertanahan Nasional tetap dipimpin oleh Mendgri dan

Otonomi Daerah

- Dasar Hukum : Keputusan Presiden Nomor 173 Tahun 200 tentang

 beberapa pasal Keputusan presiden Nomor 166 tahun 2000 yaitu Pasal

76,88,90 dan 91, Kepala Badan Pertanahan Nasional tetap meneri

dalam Negeri Dan Otonomi Daerah.

F. Keluar Keputusan Presiden Nomor 178 tahun 2000 Tanggal 15

Desember 2000

- isinya terpenting susunan Unit Eselon I di lingkungan Badan

Pertanahan Nasional diatur Keputusan Presiden tersendiri selambat-

lambatnya 6 bulan;

Page 10: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 10/12

 

Tahun 2006

Tahun 2008

Tahun 2010

Tahun 2011

- Dasar Hukum : Keputusan Presiden Nomor 178 Tahun 2000 tentang

Susunan organisasi dan Tugas Lembaga Non Departemen;

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 Tentang Badan

Pertanahan Nasional

- Menjelaskan tentang kedudukan,tugas dan fungsi Badan Pertanahan

 Nasional

a. Diterbitkannya Pertauran Kepala BPN  Nomor 6 Tahun 2008 Tentang

Penyerdehanaan dan Percepatan Standar Prosedur Operasi Pengaturan

Dan Pelayanan Pertanahan Untuk Jenis Pelayanan Tertentu;

b. Penggantian Lambang Badan Pertanahan Nasional, dasar hukum

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No.59

Tahun 2008 tanggal 24 Setember 2008.

a. Menurut JOYO WINOTO Ketua Badan Pertanahan Nasional (BPN)

“Tanah Untuk Keadilan dan Kesejahteraan”.

Kenapa rakyat desa telah bekerja keras tetapi tetap miskin ? jawabannya

karena rakyat tidak mempunyai akses kepada penguasaan dan pemilikantanah. BPN RI akan berkonsentrasi untuk menjalankan dan

mengembangkan mandate pelaksanaan reforma agraria dengan prinsip “

tanah untuk keadilan dan kemakmuran”.

b. Pada tahun 2010 bangsa Indonesia memasuki tahun ke-50 dari

dilahirkannya UUPA, tetapi kenyataannya agraria Indonesia tidak 

menunjukkan keperbihakkannya pada rakyat di pedesaan umunya

kaum petani di Indonesia. Bahkan lahirnya Undang-Undang Penanaman

Modal Asing Tahun 1967 1967 semakin menjauhkan tanah dari tangan

rakyat bahkan penguaaan oleh negara yang justru jatuh ke tangan pemilik 

capital (domestic/asing).

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3

Page 11: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 11/12

 

Tahun 2012

Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian Dan Penanganan Kaus

Pertanahan,

- Bahwa pengelolaan pengkajian dan penanganan kasus pertanahan

merupakan salah satu fungsi BadanPertanahan Nasional Republik 

Indonesia dalam rangkamenanggulangi sengketa, konflik dan perkara

 pertanahanguna mewujudkan kebijakan pertanahan bagi keadilan dan

kesejahteraan masyarakat;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

- Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera

 berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik 

Indonesia Tahun 1945, pemerintah perlu melaksanakan pembangunan;

- Untuk menjamin terselenggaranya pembangunan untuk kepentingan

umum, diperlukan tanah yang pengadaannya dilaksanakan dengan

mengedepankan prinsip kemanusiaan, demokratis, dan adil;bahwa

 peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan tanah bagi

 pembangunan untuk kepentingan umum belum dapat menjamin perolehan

tanah untuk pelaksanaan pembangunan;

- Semakin tahun semakin bertambah permasalahan, kemiskinan serta

sengketa dan konlik pertanahan meningkat. Maria W.Sumardjono

memberikan kritikan tentang adanya tumpang tindih peraturan agraria.

Tidak jarang surat edaran di berbagai kementrian menyalahi yurisdiksi di

atasnya berupa Peraturan Pemerintah atau bahkan Undang-Undang

Kondisi yag disebut dengan “the jungle of regulations”.

Page 12: Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia

5/16/2018 Ringkasan Perjalanan Kebijakan Pertanahan Indonesia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-perjalanan-kebijakan-pertanahan-indonesia 12/12