Ringkasan Geostruk

5
1. Suatu struktur geologi dapat terbentuk akibat suatu gaya-gaya yang terjadi, yaitu : a.Tensi (gaya tarik) c. Kopel (gaya ganda) b.Kompresi (gaya tekan) d.Torsi (gaya Putar) 2. Konglomerat (Cokelat) = bulat, Batu Gamping (Biru) = kotak- kotak, Batu Lempung (hijau) = garis, Breksi (Jingga/cokelat) = segitiga, Batu pasir (kuning) = titik 3. -Secara umum geologi struktur adalah suatu ilmu yang memepelajari perihal bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejalageologi yang menyebabakan terjadinya perubahan-perubahan bentuk (deformasi) pada batuan. -BAGDLY (1965) : Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari struktur-struktur individual (kerak bumi) seperti antiklin- antiklin, sesar sungkup(thrust), sesarsesar, liniasi dan lainnya dalam suatu unit tektonik -SPENSER, 1977 : Geologi struktur adalah meliputi struktur primer dan sekunder -Struktur primer adalah struktur yang terbentuk saat pembentukkan batuan , misalnya struktur sedimen pada batuan sedimen, struktur aliran pada batuan beku dan struktur foliasi pada batuan metamorf. -Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk setelah proses pembentukan batuan terutama akibat adanya tegasan eksternal yang bekerja selama ataupun setelah pembentukan batuan. Contoh struktur sekunder adalah kekar, sesar dan lipatan. Bagian terbesar dari geologi struktur terutama mempelajari struktur sekunder ini. 4. Jenis-jenis struktur geologi : a. Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks) adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. b. Perlipatan (folding) suatu deformasi batuan yang berbentuk gelombang sinusoidal yang disebabkan oleh gaya yang bekerja pada batuan akan tetapi tidak melampaui batas elastisitas batuannya c. Patahan/Sesar (faulting) adalah pergeseran sebagian masa batuan dari kedudukan semula yang diakibatkan oleh gaya yang bekerja pada batuan 5. Tiga ilustrasi untuk stres : Tension stress, compresive stress, shear stress 6. Tegasan adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu benda. Tegasan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang berasal dari luar. 7. Gaya merupakan suatu vektor yang dapat merubah gerak dan arah pergerakan suatu benda. 8. Gaya yang bekerja diatas permukaan dapat dibagi menjadi 2 komponen yaitu: satu tegak lurus dengan bidang permukaan dan satu lagi searah dengan permukaan. 9. Tegasan diferensial dapat dikelompokaan menjadi 3 jenis, yaitu: a. Tegasan tensional (tegasan extensional) adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan mengalami peregangan atau mengencang. b. Tegasan kompresional adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan mengalami penekanan. c. Tegasan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya dan berpindahnya batuan. 10. Tahapan deformasi a. Deformasi yang bersifat elastis (Elastic Deformation) terjadi apabila sifat gaya tariknya dapat berbalik (reversible). b. Deformasi yang bersifat lentur (Ductile Deformation) terjadi apabila sifat gaya tariknya tidak dapat kembali lagi (irreversible). c. Retakan / rekahan (Fracture) terjadi apabila sifat gaya tariknya yang tidak kembali lagi

description

RINGKASAN GEOSTRUKTUR

Transcript of Ringkasan Geostruk

Page 1: Ringkasan Geostruk

1. Suatu struktur geologi dapat terbentuk akibat suatu gaya-gaya yang terjadi, yaitu :a.Tensi (gaya tarik) c. Kopel (gaya ganda)b.Kompresi (gaya tekan) d.Torsi (gaya Putar)

2. Konglomerat (Cokelat) = bulat, Batu Gamping (Biru) = kotak-kotak, Batu Lempung (hijau) = garis, Breksi (Jingga/cokelat) = segitiga, Batu pasir (kuning) = titik

3. -Secara umum geologi struktur adalah suatu ilmu yang memepelajari perihal bentukarsitektur kerak bumi beserta gejala-gejalageologi yang menyebabakan terjadinya perubahan-perubahan bentuk (deformasi) pada batuan.-BAGDLY (1965) : Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari struktur-struktur individual (kerak bumi) seperti antiklin-antiklin, sesar sungkup(thrust), sesarsesar, liniasi dan lainnya dalam suatu unit tektonik-SPENSER, 1977 : Geologi struktur adalah meliputi struktur primer dan sekunder-Struktur primer adalah struktur yang terbentuk saat pembentukkan batuan , misalnya struktur sedimen pada batuan sedimen, struktur aliran pada batuan beku dan struktur foliasi pada batuan metamorf.-Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk setelah proses pembentukan batuan terutama akibat adanya tegasan eksternal yang bekerja selama ataupun setelah pembentukan batuan. Contoh struktur sekunder adalah kekar, sesar dan lipatan. Bagian terbesar dari geologi struktur terutama mempelajari struktur sekunder ini.

4. Jenis-jenis struktur geologi :a. Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks) adalah struktur retakan/rekahan terbentuk

pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran.

b. Perlipatan (folding) suatu deformasi batuan yang berbentuk gelombang sinusoidal yang disebabkan oleh gaya yang bekerja pada batuan akan tetapi tidak melampaui batas elastisitas batuannya

c. Patahan/Sesar (faulting) adalah pergeseran sebagian masa batuan dari kedudukan semula yang diakibatkan oleh gaya yang bekerja pada batuan

5. Tiga ilustrasi untuk stres : Tension stress, compresive stress, shear stress6. Tegasan adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu benda. Tegasan

juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada batuan sebagai respon darigaya-gaya yang berasal dari luar.

7. Gaya merupakan suatu vektor yang dapat merubah gerak dan arah pergerakan suatubenda.

8. Gaya yang bekerja diatas permukaan dapat dibagi menjadi 2 komponen yaitu: satu tegaklurus dengan bidang permukaan dan satu lagi searah dengan permukaan.

9. Tegasan diferensial dapat dikelompokaan menjadi 3 jenis, yaitu:a. Tegasan tensional (tegasan extensional) adalah tegasan yang dapat mengakibatkan

batuan mengalami peregangan atau mengencang.b. Tegasan kompresional adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan mengalami

penekanan.c. Tegasan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya dan

berpindahnya batuan.10. Tahapan deformasi

a. Deformasi yang bersifat elastis (Elastic Deformation) terjadi apabila sifat gaya tariknya dapat berbalik (reversible).

b. Deformasi yang bersifat lentur (Ductile Deformation) terjadi apabila sifat gaya tariknya tidak dapat kembali lagi (irreversible).

c. Retakan / rekahan (Fracture) terjadi apabila sifat gaya tariknya yang tidak kembali lagiketika batuan pecah/retak.

11. Kita dapat membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat perilaku dari material ketika dikenakan gaya tegasan padanya, yaitu :a. Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu apabila sebagian kecil atau

sebagian besar bersifat elastis tetapi hanya sebagian kecil bersifat lentur sebelum material tersebut retak/pecah .

b. Material yang bersifat lentur (ductile material) jika sebagian kecil bersifat elastis dan sebagian esar bersifat lentur sebelum terjadi peretakan / fracture

12. Bila sutau benda padat (batuan)menghadapi deformasi dengan tekanan yang meningkat,maka benda atau bahan itu akan mengalami perubahan melalui 3 fase:a. Fase deformasi anyal : yaitu bila gaya berkerja ditiadakan, maka benda itu akan

kembali pada bentuk dan volumenya semula. Jadi dalam hal ini tidak akan terjadi suatu keretakan yang kekal. Dalam keadaan demikian keretakan akan sebanding dengan tegasan

b. Fase deformasi plastis Bila tegasan pada benda itu ditingkatkan dan batas anyalnya daripada benda (batuan) itu telah tercapai dan dilampaui maka batuan akan berubah secara kekal.

c. Fase batuan pecah, Kalau tegasan pada batuan kita tingkatkan lagi, maka akhirnya batuan akan mencapai suatu fase dimana batuan itu akan patah, maka akan terjadisuatu gejala patahan.

13. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perubahan pada batuan adalah:-Tekanan, suhu, waktu, adanya gejala pelarutan dalam pori-pori batuan, ketidak seragaman dalam susunan lapisan batuan

14. Teori Coulomb Mohr tentang pembentukan rekahan geser (shear failure).“Bila suatu tegasan tekanan (direct stress) dikenakan terhadap suatu batuan, maka rekahan-rekahan geser akan terjadi dengan arah arah yang sejajar dengan 2 bidang dimana tegasan gesernya (shearing stress) bekerja paling maximum, dan pada saat yang sama tegasan normal yang paling kecil”

Page 2: Ringkasan Geostruk

Ketidak Selarasan15. Ketidak selarasan ( Unconformity): hubungan antara satu lapis batuan dengan lapis batuan

lainnya diatas atau dibawahnya yang tidak menerus, terdapat selang waktu (rumpangwaktu) pengendapan.

16. Ketidak selarasan dibagi menjadi 4, yaitu :a. Disconformity, Adalah hubungan antara lapisan batuan sedimen yang dipisahkan oleh

bidang erosi. Fenomena ini terjadi karena sedimentasi terhenti beberapa waktu dan mengakibatkan lapisan paling atas tererosi sehingga menimbulkan lapisan kasar

b. Nonconformity Adalah fenomena adanya lapisan batuan beku/metamorf yang dibawah lapisan sedimen.

c. Angular conformity, Adalah fenomena dimana beberapa lapisan sedimen memiliki perbedaan sudut yang tajam dengan lapisan di atasnya (ketidakselarasan menyudut)

d. Paraconformity, Adalah hubungan antara dua lapisan sedimen yang bidang ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Pada kasus ini sangat sulit sekali melihat batas ketidakselarasannya karena tidak ada batas bidang erosi

Kekar17. Penkelasan kekar didasarkan pada :

a. Bentuknya 1. Kekar Sistimatik

-Dijumpai berpasangan-Arahnya sejajar atau hampir sejajar-Mempunyai bidang-bidang kekar yg rata-Hampir tegak lurus pd batas litologi

2. Kekar Kekar Tak Sistematis-Saling bertemu-Permukaannya selalu melengkung-Umumnya berakhir pada bidang perlapisan

b. Ukurana. Master joint ( puluh – ratusan m)b. Major joint ( lebih kecil/< 10 m)c. Minor joint ( beberapa cm) d. Mikro joint ( < 1 inchi)

c. Kerapatan KekarDinyatakan dgn: jumlah/satuan jarak lintasan pengamatan yang dibuat pada arah kekar

d. Berdasarkan kejadiannyaa. Kekar Gerusb. Kekar Tarikan

18. Sifat2 Kekar Gerusa. Biasanya bidangnya licinb. Memotong seluruh batuanc. Biasanya ada gores-garisd. Memotong langsung fragmen konglomerate. Adanya joint set (2,3 atau lebih)

19. Ciri-ciri kekar gerus dan kekar tarika. KEKAR GERUS

1. Bidang permukaan rata/licin2. Berpasangan3. Fragmen akan terpotong4. Tertutup

b. KEKAR TARIK1. Terbuka(dapat terisi)2. tidak beratuaran3. mengikuti bagian litologi yang berubah.

20. Sifat Khas Kekar Tarik (Tension)a. Tidak teraturb. Bidang-bidangnya tidak ratac. Selalu terbuka

21. 1. Strike adalah arah yang diukur dari bidang datar terhadap arah utara 2. Dip adalah sudut kemiringan bidang dengan bid. Horizontal dengan arah tegak lurus strike (contoh: N 48° E/70 °) 3. Dip semu : sudut kemiringan bidang dengan bid. Horizontal dengan arah tidak tegak lurus strike 4. Arah kemiringan: arah tegak lurus strike sesuai kemiringan bidang diukur dari arah utara (contoh : 70 °,N 138 °E)

22. Kedudukan struktur garis dinyatakan: - Arah penunjaman(trend) adalah jurus dari bid.vertikal dan menunjukkan arah penunjaman garis tsb - Arah kelurusan(bearing) adalah jurus perpotongan bid.horizontal dari bid.vertikal dan diukur terhadap arah utara - Plunge adalah sudut kemiringan garis diukur pada perpotongan bid horizontal dan bid vertikal - Rake/pitch adalah sudut antara garis dengan garis horizontal yg diukur pada bidang dimana garis tersebut terdapat (besarnya ≤ 90°)

23. GERAK DARIPADA SESAR

Page 3: Ringkasan Geostruk

a. GERAK TRANSLASI ROTASI (SEJAJAR BIDANG SESAR)b. GERAK ABSOLUT RELATIF (TDK PERNAH / TDK MUNGKIN DPT DITENTUKAN)

1. relatif semu2. relatif sebenarnya

24. BREKSI SESAR: Breksi yg terbentu akibat sesarGOUGE : Suatu bahan yang halus karena lumatBIDANG SESAR: Bidang rekahan yg bergerakFAULT LINE/FAULT TRACE (GARIS SESAR) : Perpot. Bid.sesar dg tanahHANGING WALL: Bongkah patahan yg berada di bagian atas bidang sesarFOOT WALL: Bongkah patahan yg berada di bagian bawah bidang sesarTHROW: Komponen vertikal dari total throw.HEAVE : Jarak horizontal yg memisahkan bagian-bagian dr lapisan

25. Ciri-ciri fisik sesara. Gawir sesar (fault scarps) adalah gawir akibat sesar membentuk relief topografi dan

setelah terjadi proses erosi pada gawir tersebut akan membentuk trianggular facetb. Slickensides dan slickenlines

26. Sifat (status) sesara. Pasti, Bukti cukup, arah dan jenis pergeseran dapat ditentukanb. Diperkirakan, Bukti-bukti cukup,arah dan jenis pergeseran sebenarnya belum dapat

ditentukanc. Diduga, Bukti kurang, gejala ada, belum pasti tentang ada tidaknya

27. Berdasarkan sifat pergeseran relatif semu.a. Strike separation adalah pergeseran relatif semu searah dengan jurus bidang sesar,

yang terdiri dari :1. Strike left sparation fault, jika pergeseran semu terlihat bergeser ke kiri2. Strike right Sparation fault, jika pergeseran semu terlihat bergeser ke kanan

b. Dip separation fault, adalah pergeseran relatif semu searah dengan kemiringan bidang sesar, terdiri dari1. Normal separation fault, jika jejak pergeseran HW relatif turun2. Reverse separation fault, jika jejak pergeseran HW relatif naik

28. Berdasarkan pergeseran sifat relatif sebenarnyaa. Strike slip fault, adalah pergeseran relatif sebenarnya searah jurus bidangb. Left-handed strike fault, jika pergeseran relatif terlihat bergerak ke arah kiric. Right-handed strike fault, jika pergeseran relatif terlihat bergerak ke arah kanand. Dip slip fault adalah pergeseran relatif sebenarnya searah kemiringan bidang sesare. Normal slip fault, bila HW relatif turun terhadap FW dengan dip sekitar 60f. Reverse slip fault, bila HW relatif naik terhadap FW dengan dip > 45g. Low angle normal slip faut, bila HW relatif turun terhadap FW dengan dip < 45\h. Thrust slip fault, bila HW relatif naik terhadap FW dengan dip < 45 ( 30).i. Oblique slip fault adalah pergeseran miring relatif sebenarnya terhadap bidang

sesar.29. Beberapa ciri khas pada sesar geser normal Lazimnya terdapat:

1. Didaerah dg keadaan geologi beragam 4.Bagian luar suatu jalur orogen2. Didaerah dg gejala tarikan peg lipatan 5. Bagian Puncak kubah(garam)/lipatan3. Peg. Lipatan 6. Sbg pencerminan diatas permukaan dari gejala

sesar yg letaknya lebih dalam.30. Sifat – sifat penting sesar geser normal

a. Kemiring bid sesar besar- jejak pd peta lurus d. Terdapatnya “antithetic fault”b. Sejajar dg bentuk tangga e. Umumnya berbentuk gawir sesarc. Umum dijumpai cermin sesar dg gores garis f. Sering memperlihatkan adanya “reverse

dragg”31. Sesar geser naik (reverse slip) Terdapat di:

a. Daerah dg pengaruh tekanan peg lipatan yg muda e. Gejala seretanya dan pembentuk sesar sekunder sangat umum.

b. Daerah dg endapan cekungan yg tebal (back arc) f. Jalur sesar rumit/mempunyai bid licin.

c. Gerak geser dapat lebih cepat drpd proses erosi g. Dilap. Sulit dikenal-rumit & rentan erosi kedudukan sukar ditentukan.

d. Hasil rombakannya dapat menyatu dg breksi sesar32. Tanda-tanda sesar naik

a. Kebanyakan mempunyai dip < 45 sampai horizontal e. Dijumpai dragb. Bid.sesar jarang halus, zona komplek & biasanya lengkung f. Berasosiasi dg lipatanc. Dicirikan berpola ganda, dg bid sesar searah sb. Lipatan g. Perulangan dr beberapa

lapisand. Batuan lebih tua menumpang diatas batuan muda

33. Sifat-sifat umum Sesar geser mendatara. Dip tegak/curamb. Panjang dan arahnya hampir lurusc. Jalur peka erosid. Pembentuka depresi dan pembubungan akibat penyimpangan pd arah secara

merenconge. Struktur penyerta : rekahan lipatan struktur bentuk bunga

34. Sifat-sifat sesar mendatara. panjang, lurus/lengkung-lebar, sepanjang jejaknyab. Lebar jalur teranyam dg gouge/milonit & gores garis horizontal.c. Sembul & terban yg tak sistematisd. Dip terjal yg beragame. Lipatan seretan yg menunjam dan merencongf. Tataan stratigrafi yg saling menindih& tdk sama