RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

95

Transcript of RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

Page 1: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua
Page 2: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

4

RINGKASAN EKSEKUTIFRINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2014 menggambarkan

pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Papua selama tahun 2014. Pencapaian

kinerja Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2014 dapat dilihat dari

keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran dari target indikator berdasarkan

Rencana Kinerja 2014 yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua 2013-2018.

Dari hasil pengukuran kinerja pada 22 (dua puluh dua) sasaran, dapat disimpulkan

capaian kinerja Pemerintah Provinsi Papua “Sangat Berhasil,”hal ini dapat dilihat

padacapaian kinerja pelaksanaan masing-masing sasaran sebagai berikut :

16 sasaran termasuk dalam kategori ”Sangat Berhasil.”

1 sasaran termasuk dalam kategori ”Berhasil.”

1 sasaran termasuk dalam kategori “Cukup Berhasil.”

1 sasaran termasuk dalam kategori ”Kurang Berhasil.”

3 sasaran termasuk dalam kategori “Tidak Berhasil.”

Secara umum masih dijumpai beberapa kendala yang perlu diatasi dalam

pencapaian sasaran, yaitu:

1. Belum optimalnya Pemerintah Provinsi Papua dalam menentukan target

kinerja dikarenakan Pemerintah Provinsi Papua baru memiliki IKU.2. Belum optimalnya sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP)

dilingkungan SKPD antara lain :

1) Keterbatasan kualitas SDM dalam pelaksanaan perjanjian kinerja tahun

2014.

2) Kurangnya pengawasan pimpinan terhadap pelaksanaan indikator

kinerja sasaran yang telah ditetapkan.

3) Belum tersusunnya SOP pada beberapa unit kerja dikarenakan

terjaadinya perubahan struktur organisasi di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Papua.

Page 3: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

5

3. Adanya tuntutan kompetensi dalam pelaksanaan tugas yang tidak sesuai

dengan penempatan aparatur dalam jabatan. Hal ini menyebabkan

ketidakefektifan dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

4. Kondisi geografis dan alam yang menghambat pelaksanaan sasaran dan

indikator kinerja sasaran.

Dari segi akuntabilitas keuangan, total anggaran belanja langsung Pemerintah

Provinsi Papua tahun 2014 adalah sebesar Rp4.677.924.198.385,00 dan

anggaran yang diperuntukkan melaksanakan prioritas Indikator Kinerja Utama

(22 sasaran) adalah sebesar Rp2.434.202.471.232,00 atau 52,04%. Realisasi

belanja prioritas IKU adalah Rp1.955.408.003.850,00 atau 80,33% dari

anggaran untuk melaksanakan prioritas IKU.

Page 4: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

KATA PENGANTARKATA PENGANTAR

Dengan mempersembahkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada kita,

sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Provinsi Papua ini dapat disusun sebagai

bentuk pertanggungjawaban Pencapaian Kinerja dan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Papua Tahun Anggaran 2014 kepada seluruh

stakeholders.

Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Provinsi Papua berisikan

informasi mengenai Rencana Kinerja, Penetapan Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun

2014 yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2013 – 2018.

Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja tahun 2014 ini lebih diarahkan

pada terselenggaranya Good Governance yang merupakan prasyarat bagi setiap

pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta

cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate,

sehingga penyelenggaraan pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan

dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan

bertanggungjawab.

Laporan Akuntabiltas Kinerja ini disusun dengan menggunakan data dari

Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia dan Realisasi Kinerja dalam Laporan

Akuntabilitas SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua. Materi LAPKIN

mengandung analisis pencapaian indikator sasaran dalam mencapai sasaran yang

ditetapkan dalam Idikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Papua dengan mengacu

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun

yang bersangkutan.

1

Page 5: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

Laporan Akuntabilitas Kinerja juga memuat informasi mengenai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi Pemerintah Provinsi Papua dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, juga dapat digunakan untuk

memperbaiki kinerja Pemerintah Provinsi Papua pada masa mendatang.

Capaian sasaran Pemerintah Provinsi Papua yang diukur melalui indikator

target kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (TAPKIN) tahun 2014

adalah predikat “Sangat Berhasil”. Pencapaian kinerja ini tidak terlepas dari

dukungan semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam

penyelenggaraan tata kelola Pemerintah Provinsi Papua.

Demikian Penyusunan LAPKIN Pemerintah Provinsi Papua Tahun 2014

kami sampaikan, kiranya dapat menjadi bahan dalam rangka pengambilan kebijakan

dan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Papua.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita sekalian dalam

melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa, negara dan masyarakat.

Jayapura, 19 Maret 2016

GUBERNUR PAPUA

LUKAS ENEMBE, SIP, MH

2

Page 6: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

DAFTAR ISIDAFTAR ISIHalaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................... iv

PENDAHULUANPENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1..........................................GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA

........................................................................................................1

1.1.1......................................................Kondisi Demografis

.......................................................................................1

1.1.2..................................................Kondisi Pemerintahan

.......................................................................................2

1.1.3................................................Kondisi Perekonomian

.......................................................................................5

1.2...................................................................MAKSUD DAN TUJUAN

........................................................................................................7

1.3........................................................SISTEMATIKA PENYUSUNAN

........................................................................................................7

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ................................. 9

2.1...................................................................RENCANA STRATEGIS

........................................................................................................9

2.1.1...............................................................Pernyataan Visi dan Misi

........................................................................................................9

2.1.2......................................................................Tujuan dan Sasaran

......................................................................................................13

2.1.3............................................Strategi Pelaksanaan Pembangunan

......................................................................................................17

2.1.4..............................Strategi Pelaksanaan Prioritas Pembangunan

......................................................................................................20

2.2..............................................PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

......................................................................................................22

3

BABBABII

BABBABIIII

Page 7: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................... 24

3.1........................................PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA

......................................................................................................29

3.2.................................................CAPAIAN DAN ANALISA KINERJA

......................................................................................................32

3.3.........................................................AKUNTABILITAS KEUANGAN

......................................................................................................73

PENUTUP PENUTUP ............................................................................................. 80

A. SIMPULAN ...................................................................................... 80

B. UPAYA LEBIH LANJUT ................................................................... 83

LAMPIRAN : PENETAPAN KINERJA 2014

4

BABBABIIIIII

BABBABIVIV

Page 8: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

1

BAB I BAB I PENDAHULUANPENDAHULUAN

1.11.1 GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUAGAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA

1.1.11.1.1 Kondisi DemografisKondisi Demografis

Jumlah penduduk Papua tahun 2013 adalah 3.032.488 jiwa yang tersebar di

29 kabupaten/kota. Jumlah penduduk terbesar mendiami Kota Jayapura

sebesar 272.544 jiwa. Secara keseluruhan, jumlah penduduk laki-laki lebih

banyak dari penduduk perempuan. Hal ini tercermin dari angka rasio jenis

kelamin sebesar 112,30, yang berarti terdapat 112 laki-laki setiap 100

perempuan.

Tabel 1.1 Penduduk Provinsi Papua tahun 2013

KABUPATEN/KOTAPENDUDUK RASIO

JENIS KELAMINLAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

Merauke 110.388 99.592 209.980 110,84Jayawijaya 102.912 100.173 203.085 102,73Jayapura 62.788 56.001 118.789 112,12Nabire 73.073 64.210 137.283 113,80Kepulauan Yapen 45.391 42.796 88.187 106,06Biak Numfor 69.582 65.498 135.080 106,24Paniai 83.603 77.721 161.324 107,57Puncak Jaya 61.083 50.927 112.010 119,94Mimika 110.825 85.576 196.401 129,50Boven Digoel 32.698 27.705 60.403 118,02Mappi 45.781 42.225 88.006 108,42Asmat 44.290 40.710 85.000 108,79Yahukimo 92.015 83.071 175.086 110,77Pegunungan Bintang 37.181 32.123 69.304 115,75Tolikara 68.407 56.919 125.326 120,18Sarmi 19.411 16.097 35.508 120,59Keerom 28.186 23.586 51.772 119,50Waropen 14.208 12.697 26.905 111,90Supiori 8.875 8.101 16.976 109,55Mamberamo Raya 10.387 9.389 19.776 110,63Nduga 46.672 39.222 85.894 118,99Lanny Jaya 86.223 74.854 161.077 115,19Mamberamo Tengah 22.904 19.783 42.687 115,78Yalimo 29.072 25.839 54.911 112,51Puncak 52.123 47.803 99.926 109,04Dogiyai 44.913 44.414 89.327 101,12Intan Jaya 22.011 21.394 43.405 102,88Deiyai 34.308 32.208 66.516 106,52Kota Jayapura 143.848 128.696 272.544 111,77

P A P U A 1.603.158 1.429.330 3.032.488 112,16Sumber : Papua Dalam Angka, BPS 2014

Page 9: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

2

Dengan luas wilayah 316.553,07 km2, kepadatan penduduk di Papua

sebanyak 10 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi terjadi di Kota Jayapura, yakni

287 jiwa per km2, diikuti Kabupaten Jayawijaya (87 jiwa per km2) dan

Kabupaten Mimika (85 jiwa per km2). Sedangkan kepadatan terendah terjadi

di Kabupaten Mamberamo Raya, yakni kurang dari 1 jiwa per km2.

Penduduk Papua berdasarkan kelompok umur ternyata didominasi oleh

kelompok usia muda (0-14 tahun). Kecilnya proporsi penduduk usia tua

(kelompok usia 55 tahun keatas) menunjukkan bahwa tingkat kematian

penduduk usia lanjut sangat tinggi. Selain itu, komposisi penduduk seperti di

atas menyebabkan rasio ketergantungan (dependency ratio) di Papua tahun

2013 cukup tinggi, yaitu sebesar 66,89 persen.

Gambar 1.1 Piramida Penduduk Provinsi Papua Tahun 2013

1.1.21.1.2 Kondisi PemerintahanKondisi Pemerintahan

A. Batas Wilayah

Provinsi Papua secara geografis terletak antara garis koordinat 1o00’ LU –

9o30’ LS dan 134o BT – 141o01’ BT. Dengan luas 322.476 km2, Papua

merupakan Provinsi terluas di Indonesia. Provinsi ini secara administratif

berbatasan dengan:

Sumber : Papua Dalam Angka, BPS 2014

Page 10: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

3

Sebelah Utara : Samudra Pasifik

Sebelah Selatan : Laut Arafuru

Sebelah Barat : Papua Barat

Sebelah Timur : Papua Nugini

B. Kabupaten dan Kota

Provinsi Papua, terdiri dari 28 kabupaten dan 1 kota dengan perkembangan

jumlah distrik 389 dan 3.619 kampung. Dari kabupaten ini dibagi dalam

kelompok geografis sebagai berikut :

Tabel 1.2 Nama Kabupaten, Ibu Kota, Jumlah Distrik danKampung

Sumber : Papua Dalam Angka, BPS 2014

NAMA KABUPATEN IBU KOTA DISTRIK KAMPUNGDATARAN MUDAH AKSES 113 915Kab. Biak Numfor Biak 19 187Kab. Jayapura Sentani 19 144Kab. Keerom Arso 7 61Kab. Merauke Merauke 20 168Kab. Nabire Nabira 14 81Kab. Sarmi Sarmi 10 86Kab. Yapen Waropen Serui 14 111Kota Jayapura Jayapura 5 39Kab. Supiori Sorendiweri 5 38DATARAN SULIT AKSES 75 713Kab. Asmat Agats 10 175Kab. Boven Digoel Tanah Merah 20 112Kab. Mamberamo Raya Burmeso 8 58Kab. Mamberamo Tengah Kobakma 5 59Kab. Mappi Keppi 10 137Kab. Mimika Timika 12 85Kab. Waropen Waren 10 87PEGUNUNGAN TENGAH 201 1.991Kab. Deiyai Tigi 5 30Kab. Dogiyai Kigamani 10 79Kab. Intan Jaya Sugapa 6 37Kab. Jayawijaya Wamena 11 117Kab. Lanny Jaya Tiom 10 143Kab. Nduga Kenyam 8 32Kab. Paniai Enarotali 10 70Kab. Pegunungan Bintang Oksibil 34 277Kab. Puncak Ilaga 8 80Kab. Puncak Jaya Mulia 8 67Kab. Tolikara Karubaga 35 514Kab. Yahukimo Dekai 51 518Kab. Yalimo Elelim 5 27

JUMLAH 389 3.619

Page 11: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

4

1.1.31.1.3 Kondisi PerekonomianKondisi Perekonomian

A. Struktur Ekonomi

Hingga tahun 2013, distribusi PDRB Provinsi Papua termasuk tambang belum

mengalami perubahan yang signifikan. Sektor pertambangan dan penggalian masih

mendominasi setengah nilai PDRB Papua, namun demikian kontribusi sektor ini

perlahan lahan mengalami penurunan, khususnya dalam lima tahun terakhir yakni

dari 65,79 persen di tahun 2009 menjadi 48,8 persen di tahun 2013.

Setelah sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian merupakan sektor

dengan kontribusi tertinggi kedua terhadap perekonomian Papua.Tahun 2013,

sumbangan sektor ini sebesar 11,99 persen, turun jika dibanding kontribusi di tahun

2012 (12,83 persen). Di urutan ketiga dan keempat, dengan peranan masing-masing

sebesar 11,9 persen dan 9,64 persen adalah sektor bangunan dan sektor jasa-jasa.

Berbeda dengan sektor pertambangan dan penggalian, kontribusi sektor bangunan

dan sektor jasa-jasa terhadap total nilai PDRB Provinsi Papua justru mengalami

peningkatan, yaitu tahun 2009, kedua sektor ini berperan hanya sekitar enam

persen.

Sementara itu, lima sektor lainnya berperan di bawah 6 persen dan sektor listrik dan

air bersih merupakan kontributor terendah bagi total nilai tambah sektor-sektor

ekonomi di Provinsi Papua.

Page 12: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

5

Gambar 1.2 Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Provinsi Papua Dengan dan Tanpa TambangTambang Tahun 2009 - 2013 (%)

Sumber : PDRB Provinsi Papua, BPS 2014

B. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai keseluruhan nilai

tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu di wilayah tersebut.

PDRB dapat menggambarkan kondisi perekonomian di suatu wilayah pada waktu

tertentu.

PDRB Papua yang diukur atas dasar harga berlaku Papua mengalami fluktuasi

dalam lima tahun terakhir.Pada tahun 2009 nilai tambah yang dihasilkan sebesar

76,8 triliun rupiah. Pada tahun 2013 nilai tambah yang dihasilkan termasuk tambang

mencapai 93,14 triliun rupiah meningkat jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya yang mencapai 77,4 triliun rupiah.

Tabel 1.3 PDRB Provinsi Papua Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Dengan danTanpa Tambang Tahun 2009 2013 (juta rupiah)

Tahun Dengan Tambang Tanpa Tambang

Page 13: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

6

Harga Berlaku Harga Konstan HargaBerlaku

HargaKonstan

1 2 3 4 5

2008 61,516,238.47 18,931,841.59 21,928,604.97

10,489,193.54

2009 76,886,679.01 23,138,444.49 26,567,253.56

11,787,422.43

2010 87,733,417.07 22,400,088.73 31,574,514.87

13,089,973.44

2011 76,559,100.97 21,207,818.39 36,676,143.26

14,305,731.05

2012 77,765,021.92 21,436,223.73 42,055,959.38

15,564,137.66

2013 93,136,604.41 24,616,649.43 48,210,862.11

16,946,016.05

Sumber : PDRB Prov Papua, BPS 2014

Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan yang secara umum menggambarkan

dinamika produksi seluruh aktifitas perekonomian di Provinsi Papua, pada tahun

2013 diperkirakan bernilai 24,62 trilliun rupiah. Nilai ini lebih tinggi 14,84 persen

dibanding tahun sebelumnya yang telah mencapai 21,44 trilliun rupiah. Dengan

mengeliminir nilai tambah sub sektor pertambangan tanpa migas, PDRB Papua atas

dasar harga berlaku tahun 2013 telah mencapai 48,21 trilliun rupiah atau meningkat

15,65 persen. Sedangkan atas dasar harga konstan, PDRB Papua tahun 2013

bernilai 16,95 trilliun rupiah. Nilai ini juga mengalami peningkatan dibanding tahun

2012 yakni sebesar 8,8 persen.

1.21.2 MAKSUD DAN TUJUANMAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas ini adalah untuk memberikan

kontribusi dalam pengambilan keputusan manajemen dalam upaya

peningkatan kinerja (performance improvement) baik dalam bentuk regulasi,

distribusi dan alokasi sumber daya yang dimiliki Pemerintah Provinsi Papua.

Adapun tujuan penyusunan Laporan Kinerja (LAPKIN), adalah :

1. Merupakan sarana bagi Pemerintah Provinsi untuk menyampaikan

pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder).2. Merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi

sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang atau dalam

upaya peningkatan kinerja (performance improvement) organisasi baik

dalam bentuk regulasi, distribusi, maupun alokasi sumber daya yang

dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Papua.

Page 14: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

7

1.3 1.3 SISTEMATIKA PENYUSUNANSISTEMATIKA PENYUSUNAN

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

3.1Pengukuran Pencapaian Kinerja

Pada sub bab ini disajikan target capaian kinerja organisasi

untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi.

3.2Capaian, Analisis, dan KinerjaPada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk

setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai

dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis

capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini

dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar

nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang

telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan

ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

Page 15: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

8

3.3Akuntabitas Keuangan

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran sasaran dan

program yang mendukung sasaran, yang digunakan untuk

mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen

Penetapan Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi

untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran : Penetapan Kinerja

BAB II BAB II PERENCANAAN DAN PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJAPENETAPAN KINERJA

2.1.2.1. RENCANA STRATEGISRENCANA STRATEGIS

2.1.1. Pernyataan Visi dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan

kerangka pembangunan strategis Provinsi Papua untuk periode 5 tahun, yang

memuat penjabaran visi, misi dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur

dalam Pembangunan di Provinsi Papua. RPJMD berpedoman kepada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Papua tahun 2005-2025.

RPMD Provinsi Papua disahkan melalui Perdasi No. 14 tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua tahun 2013 -

2018.

Sebagai penerjemahan kebijakan politik Gubernur sebagai Kepala Daerah,

RPJMD menjadi pijakan bagi perencanaan strategis baik SKPD Provinsi maupun

Kabupaten/Kota, yang diejahwantahkan ke dalam dokumen perencanaan tahunan

atau Rencana Kerja Pembangunan daerah (RKPD).

Page 16: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

9

Bagian berikut akan menguraikan visi dan misi Gubernur yang tertuang dalam

RPJMD tersebut.

”PAPUA BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA””PAPUA BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA”

Penjelasan masing-masing elemen visi diatas adalah sebagai berikut:

PAPUA BANGKIT :

Terwujudnya Masyarakat Papua yang berkemauan dan bertekad tinggi sebagai

kesadaran kontemplatif kolektif untuk melepaskan diri dari label ketertinggalan dan

kemiskinan untuk mencapai derajat kualitas hidup yang setinggi-tingginya, sehingga

mampu berdiri tegak dengan harkat dan martabat dalam bingkai Negara Kesatuan

Republik Indonesia tanpa menghilangkan identitas diri dan kekhususan ke-Papua-

an. Kebangkitan ini terjadi di level individu, keluarga, komunitas, maupun regional.

Identitas diri orang Papua diakui dan dihormati dalam berbagai level dan bidang

pembangunan. Dimana Orang Papua mampu mengaktualisasikan diri dan

mengambil peran di berbagai bidang pembangunan. Papua Bangkit dapat dilihat dari

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang semakin baik.

PAPUA MANDIRI :

Terwujudnya kondisi Masyarakat Papua mampu mewujudkan kualitas hidup yang

lebih baik dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri untuk

mewujudkan kemajuan ekonomi. Dengan didukung Generasi baru Papua yang

memiliki jiwa kewirausahaan (Enterpreneurship) serta ekonomi kampung tumbuh dan

berkembang. Perwujudan Papua Mandiri dilakukan dengan mendorong tumbuhnya

berbagai sektor unggulan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan

peternakan sektor kehutanan dan pariwisata harus dikembangkan sehingga

memberi nilai tambah dalam pembangunan dan memastikan tersedianya lapangan

kerja, serta didukung pengembangan Industri pengolahan yang berbasis keunggulan

potensi daerah. Papua Mandiri dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Papua pada

sektor dan subsektor unggulan yang semakin baik.

PAPUA SEJAHTERA :

Terwujudnya semua Masyarakat Papua tanpa terkecuali dapat memenuhi hak-hak

dasarnya di bidang sosial, ekonomi dan budaya terutama pangan, sandang dan

papan secara merata, serta memiliki rasa aman dan kepercayaan yang tinggi kepada

pemerintah sehingga menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju serta

Page 17: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

10

memiliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya. Secara sederhana,

sejahtera dipahami sebagai tidak kekurangan sesuatu apapun, perasaan aman

sentosa, makmur dan selamat atau terlepas dari segala macam gangguan. Dengan

pendekatan yang lain, sejahtera juga dapat dikaitkan dengan terbebasnya

masyarakat dari “rasa lapar” dan “rasa takut”. Di sini, kesejahteraan dikaitkan tidak

saja pada konsep lahiriah, tapi juga menjangkau segi batiniah. Dalam konteks

makro, pembangunan daerah juga dimaknai sebagai upaya mencapai kesejahteraan

sosial.

Kesejahteraan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial

material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan

ketenteraman lahir bathin, yang memungkinkan bagi setiap Masyarakat Papua untuk

mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan

sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung

tinggi hak-hak azasi serta kewajiban manusia.

Gambar 2.1 Keterkaitan Visi Papua

Sumber : Perdasi Nomor 14 tahun 2013

Dari gambar di atas tampak jelas bahwa PAPUA BANGKIT merupakan landasan

utama untuk mewujudkan PAPUA MANDIRI DAN SEJAHTERA, selanjutnya untuk

mewujudkan visi Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera diselimuti dengan prinsip

Kasih Menembus Perbedaan, karena dengan kasih yang akan menembus segala

sekat-sekat perbedaan yang ada, inilah yang disebut Papua Yang Baru Dalam

Bingkai Peradaban Baru Papua.

Berdasarkan Visi Gubenur dan Wakil Gubenur maka ditetapkan misi

pembangunan daerah jangka menengah sebagai berikut:

Page 18: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

11

Penjelasan masing-masing misi diuraikan sebagai berikut:

1. Mewujudkan Suasana Aman, Tentram dan Nyaman Bagi Seluruh MasyarakatPapua dalam kedaulatan NKRI

Misi ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana aman, tentram dan nyaman bagi seluruh Masyarakat Papua. Terwujudnya suasana dan kepastian keadilan melalui penegakan hukum (law enforcement) dan terjaganya ketertiban umum. Kondisi dan suasana aman, tenteram dan nyaman merupakan potensi dan modal dasar pembangunan di Provinsi Papua.

2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Berwibawaserta penguatan Otsus

Misi ini dimaksudkan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) serta penguatan Otonomi Khusus Papua dalam Implementasinya sesuai dengan amanat UU No. 21 tahun 2001. Dinamika dan tuntutan masyarakat saat ini, menuntut setiap aparatur pemerintahan profesional dan akuntabel, serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi. Salah satu upayanya, adalah denganmelakukan reformasi birokasi.

3. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat, Berprestasidan Berakhlak Mulia

Maksud dari misi ini adalah meningkatnya kualitas SDM Papua yang berdaya saing dan beretika dengan mengembangkan sistem nilai yang positif sesuai kearifan lokal budaya asli masyarakat Papua. Sebaliknya, kebiasaan masyarakat yang tidak baik perlu untuk terus diminimalisir. Sumberdaya manusia adalah kekuatan yang bersumber dari manusia yang dapat disebut sebagai tenaga atau kekuatan (energi atau power). Daya yang bersumber dari manusia ini sering dipadankan dengan istilah man power. Membangun manusia berkualitas berarti membentuk manusia yang utuh dan bernilai positif dengan indikator-indikator kualitas antara lain adalah : sehat, sehingga mampu bekerja keras, tangguh dan ulet dalam menghadapi persoalan, cerdas berpikir dan bertindak, terampil dan memiliki kompetensi, mandiri, memiliki tanggung jawab, produktif, kreatif, inovatif, beorientasike masa depan, disiplin dan berbudi.

Mewujudkan Mewujudkan Suasana Suasana Aman, Tentram dan Nyaman Aman, Tentram dan Nyaman bagi seluruh bagi seluruh masyarakat masyarakat di Papua dalam kedaulatan NKRI. di Papua dalam kedaulatan NKRI. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Berwibawa Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Berwibawa serta Penguatan Otonomi Khususserta Penguatan Otonomi Khusus..Mewujudkan Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat, Berprestasi dan Mewujudkan Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat, Berprestasi dan Berakhlak Mulia.Berakhlak Mulia.Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yang Berbasis Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yang Berbasis Potensi LokalPotensi Lokal..Percepatan Konektivitas Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Percepatan Konektivitas Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Antara Kawasan dan Antar Daerah denganAntara Kawasan dan Antar Daerah dengan Mengedepankan Prinsip-prinsip Mengedepankan Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan.Pembangunan Berkelanjutan.

Page 19: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

12

Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yang Berbasis Potensi LokalMaksud dari tujuan Misi ini adalah membangun struktur perekonomian yang kokoh dan berkelanjutan di seluruh wilayah Papua berbasis ekonomi lokal yang ditandai dengan terwujudnya iklim investasi yang kondusif, tercapainya stabilitas makro ekonomi, meningkatnya kapasitas dan produktivitas industri kecil & menengah, terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari yang mendukung peningkatan pekenomian masyarakat khususnya di kampung-kampung. Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Antar Kawasan dan Antar Daerah dengan Mengedapankan Prinsip Pembangunan BerkelanjutanMaksud dari misi ini adalah meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah dalam mendukung pengembangan wilayah diwujudkan dengan meningkatkan jangkauan pelayanan sistem komunikasi dan Informasi antar wilayah, meningkatkan ketersediaan perumahan rakyat yang layak huni, meningkatkan ketersediaan air bersih, meningkatnya ketersediaan energi listrik dan ramah lingkungan. Selain itu terwujudnya pembangunan berkelanjutan dengan Implementasi Rencana Tata Ruang secara konsisten. Penyediaan dan percepatan infrastruktur yang lebih merata dan terpadu yang ditujukan untuk mendukung perekonomian daerah dengan prinsip Community dan Commodity Based Infrastructure, Integration dan Sustainability.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran

Penetapan Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis

yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan

jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan

arsitektur kinerja pembangunan daerah. Tujuan pembangunan adalah penjabaran

atau implementasi dari pernyataan misi yang menunjukkan hasil akhir jangka waktu

tertentu.

Misi 1 : Mewujudkan Suasana Aman,Tentram dan Nyaman Bagi SeluruhMasyarakat Papua dalam kedaulatan NKRI.

Tujuan 1: Mewujudkan suasana aman, tenteram dan nyaman bagi seluruhmasyarakat di Papua dalam kedaulatan negara NKRI.

Terdapat 2 sasaran yang harus dipenuhi untuk pencapaian tujuan ini adalah:

1. Meningkatnya Tata Kehidupan Masyarakat Papua yang Religius.2. Meningkatnya Masyarakat Papua yang Berbudaya.

Tujuan 2 : Meningkatkan rasa aman, tentram dan nyaman bagi seluruhMasyarakat Papua.

Terdapat 2 Sasaran pokok yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan ini adalah :

1. Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap

Hukum seluruh masyarakat Papua.

Page 20: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

13

2. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Adat Papua dalam mewujudkan rasa

aman, tentram dan nyaman bagi seluruh masyarakat Papua.

Misi 2 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan

berwibawa serta penguatan otonomi khusus

Untuk mewujudkan maksud dari misi ini, dilakukan melalui 5 (lima) tujuan dan 14

(empat belas) sasaran pokok, yaitu :

Tujuan 1 : Mewujudkan Aparatur Pemerintah yang Profesional dan Akuntabel

Terdiri 5 sasaran pokok yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan ini, yaitu :

1. Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatur.2. Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah.3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi

Informasi.4. Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN.5. Terwujudnya Pengelolaan Keuangan yang Efektif, Efisien dan Akuntabel yang

berpihak pada Layanan Publik.

Tujuan 2 : Mewujudkan Hubungan Kerja antara Provinsi dan Kabupaten/Kota

yang harmonis

Tujuan ini dicapai dengan 3 sasaran pokok, yaitu:

1. Meningkatnya kerjasama antara Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota dan antar

Kab/Kota.

2. Terbentuknya Badan Koordinasi wilayah Pembangunan berdasarkan 5 wilayah

Adat.

3. Meningkatnya kemitraan antara Pemerintah, Lembaga Adat dan Agama (tiga

tungku).

Tujuan 3 : Mewujudkan Hubungan Kerja Sama Antara Pemerintah Daerah

dengan Lembaga DPRP dalam rangka Implementasi Kebijakan

Otonomi Khusus Papua.

Sasaran pokok untuk pencapaian tujuan ini, adalah :

Page 21: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

14

1. Terwujudnya Hubungan Kerjasama yang Harmonis antara Pemerintah Daerah

dengan Lembaga DPRP dalam rangka Implementasi Kebijakan Otonomi Khusus

Papua.

Tujuan 4 : Mewujudkan Implementasi Kebijakan Otonomi Khusus PapuaSecara Konsekuen

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan 2 sasaran pokok yaitu :

1. Rekonstruksi Undang-undang No. 21 Tahun 2001 menjadi Undang - undang

Otonomi Khusus Plus (UU Pemerintahan Papua).

2. Terpenuhinya Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua berupa Hak memperoleh

Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Hak Politik,

dan Hak Budaya.

Tujuan 5 : Penataan Sistem Kelembagaan Pemerintah Daerah yang Efektif,Efisien dan Akuntabel yang mencerminkan Kebutuhan Fungsi-Fungsi Pemerintahan

Untuk mencapai tujuan ini dilakukan dengan 3 sasaran pokok, yaitu:

1. Tertatanya Sistem dan Kelembagaan Pemerintahan Daerah pada semua

Tingkatan.2. Restrukturisasi Kelembagaan Pemerintahan Daerah sesuai Kebutuhan dan

Fungsi-fungsi Pemerintahan.3. Meningkatnya Kapasitas dan Berubahnya Pola Pikir (Mindset) Aparatur

Pemerintah Daerah.

Misi 3 : Mewujudkan sumber daya manusia Papua yang sehat, berprestasidan berakhlak mulia

Untuk mewujudkan misi ini dilakukan dengan melalui 2 (dua) tujuan dan 9 sasaran

pokok, yaitu :

Tujuan 1 : Meningkatkan Layanan Sosial Budaya dan Keagamaan

Untuk mencapai tujuan meningkatkan layanan sosial budaya dan keagamaan

dilakukan dengan 5 sasaran pokok yaitu :

1. Terwujudnya sistem administrasi kependudukan yang berkelanjutan.

2. Terwujudnya masyarakat religius, meningkatnya layanan sosial yang berkualitas.

3. Meningkatnya keadilan dan kesetaraan Gender dalam pembangunan.

4. Lestarinya budaya asli dalam perkembangan modernisasi di Papua.

Page 22: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

15

Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas SDM Papua yang berdaya saing danberetika

Terdapat 4 sasaran pokok untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas SDM Papua

yang berdaya saing dan beretika, yaitu:

1. Meningkatnya prestasi olahraga.

2. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan.

3. Terwujudnya masyarakat yang sehat dan Terwujudnya masyarakat yang cerdas

dan terampil.

Misi 4 : Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yangBerbasis Potensi Lokal

Untuk mewujudkan misi ini dilakukan melalui 2 tujuan dan 9 sasaran pokok :

Tujuan 1 : Membangun struktur perekonomian yang kokoh dan berkelanjutandi seluruh Papua berbasis ekonomi lokal yang mandiri

Untuk mencapai tujuan pertama ini dilakukan dengan 7 sasaran pokok :

1. Terwujudnya iklim investasi yang kondusif.2. Tercapainya stabilitas makro ekonomi.3. Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM).4. Meningkatnya kapasitas dan produktivitas industri kecil & menengah.5. Meningkatnya kinerja dan daya saing BUMD dalam rangka memperbaiki

pelayanannya kepada masyarakatdan memberikan sumbangan terhadap

pendapatan daerah.6. Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja.7. Terselenggaranya promosi potensi kepariwisataan daerah.

Tujuan 2 : Menciptakan pengelolaan SDA secara terpadu denganmemperhatikan penataan ruang dan kelestarian lingkungan

Terdapat 2 sasaran pokok dalam perwujudan tujuan kedua ini, terdiri atas :

1. Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan

perkenomian masyarakat.2. Meningkatnya pendapatan masyarakat adat pemilik hak ulayat.

Misi 5 : Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas AntarKawasan dan Antar Daerah dengan Mengedepankan PrinsipPembangunan Berkelanjutan

Page 23: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

16

Untuk mencapai maksud dari misi ini akan dilakukan atau diwujudkan melalui 2

tujuan utama dan 10 sasaran pokok :

Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah dalam mendukung pengembangan wilayah

Terdapat 6 sasaran pokok yang harus dipenuhi dalam pencapaian tujuan ini, yaitu:

1. Meningkatnya konektivitas antar wilayah.2. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung

pengembangan wilayah.3. Meningkatnya jangkauan pelayanan sistem komunikasi dan informasi antar

wilayah.4. Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni.5. Meningkatnya pemenuhan air bersih.6. Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan.

Tujuan 2 : Terwujudnya pembangunan berkelanjutan

Terdapat 4 sasaran pokok yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan ini adalah :

1. Implementasi Rencana Tata Ruang secara konsisten, terwujudnya Papua sebagai

paru-paru dunia.2. Kepatuhan setiap pemanfaatan ruang terhadap proses perizinan lingkungan.3. Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan oleh pemangku kepentingan.

2.1.3. Strategi Pelaksanaan

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan

penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focused management).

Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran

akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.

a. Prinsip Dasar Pembangunan

Untuk periode 2013-2018, terdapat 5 (lima) prinsip dasar pembangunan adalah :

1. Perlindungan (Protection), sesuai amanat Undang-undang 21 tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Papua, bahwa kebijakan pembangunan Provinsi

Papua diarahkan pada perlindungan terhadap pemenuhan hak-hak dasar

Orang Asli Papua.

2. Keberpihakan (Affirmative), Afirmatif bagi orang asli Papua adalah kebijakan

diskriminasi positif yang diambil dengan tujuan agar Orang Asli Papua

memperoleh kesempatan mendapatkan layanan yang lebih dengan alasan

Page 24: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

17

perbedaan kondisi awal sehingga dapat memperoleh peluang yang setara

untuk bersaing dengan kelompok/golongan lain dalam bidang yang sama.

3. Pemberdayaan (Empowerment), bahwa arah kebijakan pembangunan

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi Orang Asli Papua dalam

segala bidang pembangunan.

4. Keberlanjutan (Sustainability), Pasal 63 Undang-Undang Nomor 21 Tahun

2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua mengamanatkan bahwa

pembangunan di Provinsi Papua dilakukan dengan berpedoman pada prinsip-

prinsip pembangunan berkelanjutan.

5. Keterpaduan (Integrated), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Papua tahun 2013-2018 harus mampu memperkuat sinergi antar

bidang, antar ruang dan waktu. Setiap SKPD pelaksana pembangunan di

setiap bidang harus memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai sinergi

tersebut melalui proses komunikasi, konsultasi, koordinasi serta pengendalian,

monitoring, dan evaluasi dengan pemangku kepentingan terkait di pusat dan

daerah dan mengedepankan keberhasilan bersama dalam pencapaian

sasaran pembangunan.

6. Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance), bahwa pelaksanaan

pembangunan wajib mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan

yang baik.

b. Nilai-nilai Dasar Pembangunan

Adapun nilai-nilai dasar pembangunan adalah :

1. Kecukupan (Sustenance) : pembangunan diarahkan agar masyarakat

merasa tercukupi semua kebutuhan dasar (basic need) seperti sandang,

pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.

2. Jati diri (Self Esteem) : pembangunan membentuk motivasi seluruh

masyarakat untuk berkeinginan untuk maju atau need achievement,

menghargai diri sendiri & memiiki rasa percaya diri yg tinggi.

3. Kebebasan (Freedom) : pembangunan dilaksanakan dengan mendorong

nilai-nilai demokrasi dan penghormatan terhadap HAM sehingga masyarakat

bebas dalam bersikap dan berprilaku, rasa takut, perbudakan, kebodohan,

kemiskinan, dan stigmasasi.

c. Orientasi Pembangunan

Page 25: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

18

Orientasi pembangunan adalah pandangan yang menjiwai seluruh arah

kebijakan pembangunan selama lima tahun, yaitu :

1. Pembangunan yang bertumpu pada rakyat dan mengutamakan kepentingan

rakyat (People Centered Development).

2. Pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan (Growth), Pemerataan

(Equity) dan Berkelanjutan (Sustainable).

3. Kewilayahan Dinamis Terpadu (Spasial Dinamic Integrated).

d. Strategi Pembangunan

Strategi untuk mencapai misi adalah sebagai berikut :

1. Strategi untuk mewujudkan suasana aman, tentram dan nyaman bagi seluruh

masyarakat Papua dalam kedaulatan NKRI, yaitu :

a) Revitalisasi dan Optimalisasi Peran Lembaga Keagamaan dan Adat.b) Penegakan Hukum dan revitalisasi peran Masyarakat dalam mewujudkan

Ketentraman dan ketertiban Masyarakat.

2. Strategi untuk Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih

dan berwibawa serta penguatan otonomi khusus, yaitu :

a) Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan.b) Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antar wilayah dan antar sektor

dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah.c) Penguatan fungsi koordinasi antar lembaga daerah dan penataan

Kewenangan dalam Pemerintahan Berbasis Otsus.

3. Strategi untuk Mewujudkan sumber daya manusia Papua yang sehat,

berprestasi dan berakhlak mulia, yaitu :

a) Optimalisasi Pengawasan dan pengendalian kependudukan.b) Revitalisasi dan optimalisasi peran lembaga keagamaan, peran

perempuan dan Pelayanan Sosial.c) Revitalisasi nilai-nilai budaya.d) Optimalisasi Pembinaan Olah Raga dan Pemuda.e) Optimalisasi dan revitalisasi pelayanan kesehatan dan pendidikan.

4. Strategi untuk Pengembangan dan Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat yang

Berbasis Potensi Lokal, yaitu :

a) Mengembangkan struktur perekonomian yang berbasis Keunggulan Lokal

Daerah.

Page 26: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

19

b) Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru dalam rangka

pemanfaatan sumber daya alam.

5. Strategi untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Antar

Kawasan dan Antar Daerah dengan Mengedepankan Prinsip Pembangunan

Berkelanjutan, yaitu :

a) Pembangunan sarana dan prasarana yang berbasis pada kebutuhan

masyarakat dan konektivitas antar wilayah.b) Pembangunan infrastruktur dasar sesuai dengan potensi, kodisi dan

budaya setempat.c) Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan.

2.1.4. Strategi Pelaksanaan

a. Tema Pembangunan tahun 2014

Paradigma baru pelaksanaan pembangunan Provinsi Papua pada tahun

2014, akan menjadi awal bagi suatu pemerintahaan dalam pelaksanaan

pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kedua dalam

kepemimpinan Kepala Daerah yang berbeda, dengan demikian

permasalahan di Papua kedepan perlu dicermati secara komfrehensif

agar akhir dalam pelaksanaan pembangunan ada target keberhasilan

pembangunan yang bisa capai dan dirasakan dampaknya oleh

masyarakat di Papua sebagai penerima suatu kebijakan pelayanan

pembangunan dari pemerintah.

Untuk itu tema pembangunan Provinsi Papua tahun 2014 adalah

“MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DAERAH BERBASIS

SUMBERDAYA LOKAL UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN

ANTAR WILAYAH DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP”.

Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Provinsi Papua No. 4

tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun

2014.

Tema ini dimaknai bahwa membangun struktur perekonomian yang kokoh

dan berkelanjutan di seluruh wilayah Papua berbasis ekonomi lokal yang

ditandai dengan terwujudnya iklim investasi yang kondusif, tercapainya

stabilitas makro ekonomi, meningkatnya kapasitas dan produktivitas

Page 27: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

20

industri kecil & menengah, terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari

yang mendukung peningkatan pekenomian masyarakat khususnya di

kampung-kampung. Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera menuntut

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berkelanjutan, yang mampu

meningkatkan pemerataan dan kesejahteraan masyarakat secara luas

hingga ke perkampungan, serta berdaya saing tinggi didukung oleh

Sumber Daya Manusia yang berdaya saing serta pengusahaan dan

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam mengembangkan

sumber-sumber daya pembangunan. Hal ini memberi pengertian antara

lain bahwa pembangunan struktur perekonomian harus diperkuat dengan

mendudukkan sektor industri berbasis potensi kampung sebagai motor

penggerak yang didukung oleh kegiatan pertanian dalam arti luas dan

pertambangan yang menghasilkan produk-produk secara efisiensi,

modern, dan berkelanjutan serta jasa-jasa pelayanan yang efektif, yang

menerapkan praktik terbaik dan ketatakelolaan yang baik, agar terwujud

ketahanan ekonomi yang tangguh.

b. Prioritas Pembangunan Tahun 2014

Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan tema pembangunan

tahun 2014 sehingga lebih fokus, maka ditetapkan prioritas

pembangunan, yaitu :

Tabel 2.1 Prioritas Pembangunan Tahun 2014

No. PRIORITAS SASARAN STRATEGIS

1Peningkatan Pembangunan dan kesejahteraan MasyarakatKampung

Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan terampil

Terwujudnya masyarakat yang sehat

Meningkatnya pemenuhan air bersih

Meningkatnya pemenuhan energi Murah dan Ramah Lingkungan

Meningkatnya prestasi olahraga

Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

2

Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan pendidikan Dasar dan Menengah

Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan terampil

Page 28: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

21

3Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Derajat Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Terwujudnya masyarakat yang sehat

4

Penguatan Ketahanan PanganDaerah dan Perekonomian Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal yang Berkelanjutan

Terwujudnya iklim investasi yang kondusif

Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

Implementasi Rencana Tata Ruang secara Konsisten

Terwujudnya Papua sebagai Paru-paru Dunia

Meningkatnya peran Sektor Pariwisata dalam perekonomian Daerah

Terwujudnya Pengelolaan SDA secara Lestari mendukung Peningkatan Perekonomian Masyarakat

Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi dan Daya Saing Daerah

5Percepatan Pembangunan Infratruktur Dasar Kewilayahan

Meningkatnya konektivitas antar wilayah

Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung pengembangan wilayah

Implementasi Rencana Tata Ruang secara Konsisten

6

Peningkatan Tatakelola Pemerintahan, Ketentraman, Supremasi Hukum dan Penegakkan HAM

Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat Papua

Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatu

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

Meningkatnya Penegakan Hukum dan PemberantasanKKN

Meningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

2.2.2.2. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Penetapan Kinerja (TAPKIN) pada dasarnya adalah pernyataan yang

merepresentasikan tekad dan janji atau Harapan Seluruh Rakyat (HASRAT) Papua

untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun

tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada antara Gubernur yang

menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikan

amanah/tanggung jawab/kinerja dalam hal ini masyarakat. Dengan demikian,

Penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan Gubernur

dan Wakil Gubernur.

Penyusunan TAPKIN 2014 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, RKPD

2014, IKU dan APBD Provinsi Papua tahun 2014. Pemerintah Provinsi Papua telah

Page 29: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

22

menetapkan TAPKIN sebagai berikut.

Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Provinsi Papua Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR KINERJASATUA

NTARGET

1 2 3 4

1 Meningkatnya rasa aman, tentram d an nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat Papua

1Persentase peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif

% 100.00

2Penururnan konflik horisontalberdasarkan SARA

% 28.50

3 Angka kriminalitas % 34.50

2 Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatur

1Persentase pejabat strukturalyang memenuhi syarat jabatan

% 80.00

2Persentase pemenuhan jabatan fungsional sesuai kebutuhan

% 100.00

3Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah provinsi oleh KEMENPAN dan RB

Angka C

4 Opini BPK atas LKPD Opini WDP

5 Rata-rata kehadiran pegawai % 90.00

3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

1Persentase SKPD yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)

% 100.00

4 Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN

1Persentase pengaduan dan gugatan masyarakat yang ditangani

% 60.00

2Persentase tindak lanjut atas rekomendasi temuan hasil pemeriksaan

% 40.00

5 Peningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

1Persentase penduduk di atasgaris kemiskinan

Angka 70.00

2Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

% 4.00

6 Terwujudnya Masyarakat yang Sehat

1

Persentase penduduk asli Papua yang terjangkau dalam Kartu Papua Sehat (KPS)

% 100.00

2Angka kematian ibu per 100.000 ibu melahirkan

Angka 235.00

3Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

Angka 54.00

4Penanganan Penderita HIV/AIDS yang ditemukan dan mendapatkan ARV

% 100.00

5Persentase kelahiran (partus)yang ditangani tenaga medis % 39.90

Page 30: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

23

6Persentase Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan

% 100.00

7 Angka usia harapan hidup Angka 68.00

7 Terwujudnya Masyarakat yang Cerdas dan terampil

1Persentase angka melek huruf

% 75.83

2 Rata-rata lama sekolah % 6.87

3 APK PAUD/TK % 29.54

4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI

% 99.72

5 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs

% 55.17

6 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMU/SMK/MA

% 41.69

7 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI

% 70.80

8 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

% 43.40

9 Angka Partisipasi Murni (APM) SMU/SMK/MA

% 30.02

10 Angka putus sekolah SD/MI % 0.77

11 Angka putus sekolah SMP/MTs

% 0.36

12 Angka putus sekolah SMU/SMK/MA

% 0.84

13 Persentase guru yang telah bersertifikasi

% 60.05

14 Persentase angka kelulusan SD/MI

% 99.80

15 Persentase angka kelulusan SMP/MTs

% 99.50

16 Persentase angka kelulusan SMU/SMK/MA

% 98.00

8 Meningkatnya prestasi olahraga

1 Persentase atlet/klub olah raga yang menerima penghargaan tingkat nasional

% 15.00

9 Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

1 Peningkatan wirausaha muda asli Papua

% 7.50

10 Terwujudnya iklim investasi yang kondusif 1

Persentase peningkatan nilaiInvestasi PMDN dari tahun ke tahun

% 30.00

2Persentase peningkatan nilai Investasi PMA % 30.00

11 Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

1Persentase jumlah koperasi sehat (berkualitas)

% 45.00

2Persentase peningkatan jumlah Industri Kecil Menengah

% 3.00

3Persentase peningkatan jumlah Usaha Kecil Menengah

% 5.90

12 Terwujudnya peningkatan 1 Tingkat pengangguran % 2.86

Page 31: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

24

penyediaan lapangan kerja terbuka

2Tingkat partisipasi angkatan kerja

% 79.98

13 Meningkatnya peran sektor pariwisata dalam perkonomian daerah

1Persentase Jumlah PDRB dari sektor perdagangan, hotel dan restoran

% 10.35

2

Persentase peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Provinsi Papua

% 3.00

14 Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan pekenomian masyarakat

1Kontribusi sub sektor perkebunan dan hasilnya terhadap PDRB (%)

% 0.74

2Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB (%)

% 0.82

3Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB (%)

% 4.00

4Kontribusi sektor Tanaman Pangan terhadap PDRB

% 5.45

5Kontribusi sektor Kehutanan terhadap PDRB

% 1.57

6

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

%45.92

15 Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi danDaya Saing Daerah

1Pertumbuhan Ekonomi (Pertumbuhan PDRB)

% 7% - 8%

2 PDRB per Kapita 26 juta

3 Inflasi % 4.50

4 Indeks Gini 0.35

5Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB

% 3.54

6

Kontribusi PAD terhadap totalPendapatan Daerah

%7.30

16

Meningkatnya konektivitas antar wilayah

1Persentase panjang Jalan Provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang)

% 61.50

2Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 24.00

3Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

rasio 5,56

4Jumlah arus penumpang angkutan umum per tahun

Per Tahun 3,1 juta

17 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung pengembangan wilayah

1Persentase lahan budidaya pertanian yang mendapatkanlayanan irigasi

% 60.00

2Panjang jaringan irigasi yang kondisinya baik

% 50.00

3Meningkatnya ketersediaan air baku untuk irigasi % 60.00

Page 32: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

25

4Prosentase cakupan sistem pengendalian banjir dan abrasi

% 45.00

18 Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

1Pemenuhan Rumah Layak Huni

%40.00

19 Meningkatnya pemenuhan air bersih 1

Persentase RT yang terlayaniair bersih

%34.00

20 Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

1Rumah Tangga pengguna listrik

%36.00

21 Implementasi Rencana TataRuang Secara Konsisten

1

Persentase penerbitan ijin penggunaan lahan skala luasyang sesuai dengan peruntukannya

%70.00

22 Terwujudnya Papua sebagaiparu-paru dunia

1Persentase area hutan mangrove yang kondisi baik

% 80.00

2 Kerusakan Kawasan Hutan % 10.00

3

Persentase Area Hutan Lindung Terhadap Seluruh Kawasan

%

60.00

Tabel 2.3 Realisasi Belanja Provinsi Papua Tahun Anggaran 2014 (Sebelum Dilakukan Audit BPK RI)

No URAIAN RENCANA (Rp) %

1 Belanja Tidak Langsung 6.842.739.879.615,00 59,40

2 Belanja Langsung 4.677.924.198.385,00 40,60

JUMLAH 11.520.664.078.000,00 100Sumber : BPKAD Provinsi Papua Tahun 2015

Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk membiayai

program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran

pembangunan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Rencana Anggaran Tahun 2014

SASARAN ANGGARAN % ANGGARAN1 2 3

1

Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat PapuaJumlah peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif

84.912.989.000,- 1,82

2Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatur

9.391.492.000,- 0,20

3Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

489.919.500,- 0,01

4Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN

17.584.260.000,- 0,38

5Meningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

13.661.629.200,- 0,29

Page 33: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

26

6 Terwujudnya Masyarakat yang Sehat 406.916.469.182,- 8,70

7Terwujudnya Masyarakat yang Cerdas dan terampil

41.629.411.100,- 0,89

8 Meningkatnya prestasi olahraga 37.927.482.550,- 0,81

9Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

2.448.479.450,- 0,05

10

Terwujudnya iklim investasi yang kondusif 2.993.991.000,- 0,06

11Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

14.113.290.000,- 0,30

12

Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

7.273.120.600,- 0,16

13

Meningkatnya peran sektor pariwisata dalam perkonomian daerah

5.870.000.000,- 0,13

14

Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan pekenomian masyarakat

88.210.654.750,- 1,89

15

Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

10.883.989.000,- 0,23

16

Meningkatnya konektivitas antar wilayah 1.444.145.765.000,- 30,87

17

Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung pengembangan wilayah

103.655.335.000,- 2,22

18

Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

105.687.922.400,- 2,26

19

Meningkatnya pemenuhan air bersih 15.114.255.000,- 0,32

20

Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

11.182.857.000,- 0,24

21

Implementasi Rencana Tata Ruang Secara Konsisten

1.233.349.000,- 0,03

22

Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia 8.875.810.500,- 0,19

JUMLAH ANGGARAN PRIORITAS IKU 2.434.202.471.232,-52,04

JUMLAH BELANJA LANGSUNG 4.677.924.198.385,-

Pada tabel di atas, pada pos belanja dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk

penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja

langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk program/kegiatan

utama sebesar Rp 2.434.202.471.232,00 atau sebesar 52,04 % dari total belanja

langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan pendukung sebesar

Rp 2.246.445.775.153,00 atau 47,96 % dari total anggaran belanja langsung.

Pada anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran pembangunan dengan

anggaran paling besar adalah sasaran Layanan publik meningkat, terutama pada

Page 34: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

27

Meningkatnya konektivitas antar wilayah dengan besaran anggaran 30,87 % dari

total belanja langsung. Sasaran lain dengan anggaran yang relatif besar adalah

sasaran Terwujudnya Masyarakat yang Sehat yaitu sebesar 8,70%. Sementara itu,

sasaran dengan anggaran yang relatif kecil adalah sasaran Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi sebesar 0,01%

dari total anggaran belanja langsung.

Page 35: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

29

BAB III BAB III AKUNTABILITAS KINERJAAKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan landasan utama proses penyelenggaraan

pemerintahan yang baik. Akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah

pemerintah daerah telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan

layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Pemerintah

Provinsi Papua melaporkan dan mempertanggungjawabkan pencapaian tujuan dan

sasaran dalam rencana kinerja dan program kerja tahunan, dengan

tetap berpegangan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RJPMD) tahun 2013 - 2018 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) tahun 2014.

Karena itu Pemerintah Provinsi Papua berkomitmen membangun akuntabilitas

melalui pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan, dan berorientasi pada

perbaikan pelayanan publik. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas

yang berpedoman kepada Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengukuran

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Review atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

3.1 PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA3.1 PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA

Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja

SASARANINDIKATOR

KINERJASATUAN TARGET

REALISASI

CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5 6

1 Meningkatnya rasa aman,tentram dan nyaman danKetaatan terhadap Hukumseluruh masyarakat Papua Jumlah peraturanperundang-undangan yangresponsif dan partisipasif

1Persentase peraturanperundang-undangan yangresponsif dan partisipasif

% 100,00 100,00 100

2 Penurunan konflik horisontalberdasarkan SARA

% 28,50 (28,50) -100

3 Angka kriminalitas % 34,50 32,72 105,16

Page 36: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

30

2 MeningkatnyaProfesionalisme danAkuntabilitas Kinerja sertaDisiplin Aparatur

1

Persentase pejabat strukturalyang memenuhi syarat jabatan

% 80,00 80,83 101,04

2Persentase pemenuhanjabatan fungsional sesuaikebutuhan

% 100,00 26,35 26,35

3Nilai evaluasi akuntabilitaskinerja pemerintah provinsioleh KEMENPAN dan RB

Angka C C 100

4 Opini BPK atas LKPD Opini WDP WDP 100

5 Rata-rata kehadiran pegawai % 90,00 84,33 93,7

3 Meningkatnya KualitasPelayanan Publik yangKomprehensif berbasisTeknologi Informasi

1

Persentase SKPD yang telahmemiliki Standar OperasionalProsedur (SOP)

%

100,00

30,61

30,61

4 Meningkatnya PenegakanHukum dan PemberantasanKKN

1Persentase pengaduan dangugatan masyarakat yangditangani

% 60,00 100,00 166,67

2Persentase tindak lanjut atasrekomendasi temuan hasilpemeriksaan

% 40,00 82,14 205,35

5 Peningkatnya pemenuhanHak-Hak Dasar Orang AsliPapua.

1Persentase penduduk di atasgaris kemiskinan

% 70,00 30,05 157,07

2Persentase PenangananPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial

% 4,00 4,02 100.50

6 Terwujudnya Masyarakatyang Sehat 1

Persentase penduduk asliPapua yang terjangkau dalamKartu Papua Sehat (KPS)

% 100,00 100,00 100,00

2Angka kematian ibu per100.000 ibu melahirkan

Angka 235,00 422,00 55,69

3Angka kematian bayi per1.000 kelahiran hidup

Angka 54,00 8,00 675,00

4

Persentase penangananpenderita HIV/AIDS yangditemukan dan mendapatkanARV

% 100,00 44,0044,00

5Persentase kelahiran (partus)yang ditangani tenaga medis

% 39,90 47,30 118,55

6Persentase Balita gizi burukyang ditemukan danmendapat perawatan

% 100,00 100,00 100,00

7 Angka usia harapan hidup Angka 68,00 68,80 101,18

7 Terwujudnya Masyarakatyang Cerdas dan terampil

1Persentase angka melekhuruf

% 75,83 75,92 100,12

2 Rata-rata lama sekolah % 6,87 6,87 100

3 APK PAUD/TK % 29,54 12,19 41,2

4Angka Partisipasi Kasar (APK)SD/MI

% 99,72 99,72 100

5Angka Partisipasi Kasar (APK)SMP/MTs

% 55,17 55,17 100

6Angka Partisipasi Kasar (APK)SMU/SMK/MA

% 41,69 41,69 100

7Angka Partisipasi Murni (APM)SD/MI % 70,80 75,84 107,12

8Angka Partisipasi Murni (APM)SMP/MTs

% 43,40 38,52 88,76

9 Angka Partisipasi Murni (APM)SMU/SMK/MA

% 30,02 30,02 100

Page 37: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

31

10 Angka putus sekolah SD/MI % 0,77 0,77 100

11Angka putus sekolahSMP/MTs

% 0,36 0,20 104,44

12Angka putus sekolahSMU/SMK/MA % 0,84 2,22 -64,29

13Persentase guru yang telahbersertifikasi % 60,05 24,88 158,57

14Persentase angka kelulusanSD/MI % 99,80 99,92 100,12

15Persentase angka kelulusanSMP/MTs % 99,50 99,11 99,61

16Persentase angka kelulusanSMU/SMK/MA % 98,00 98,05 100,05

8 Meningkatnya prestasiolahraga 1

Persentase cabang olah ragayang mendapatkanpenghargaan tingkat nasional

% 15,00 17,00 113,33

9 Meningkatnya partisipasipemuda dalampembangunan

1Peningkatan wirausaha muda asli Papua

% 7,50 7,09 105,33

10 Terwujudnya iklim investasiyang kondusif 1

Persentase peningkatan nilaiInvestasi PMDN dari tahun ketahun

% 30,00 79,19 263,97

2Persentase peningkatan nilaiInvestasi PMA

% 30,00 59,41 198,03

11 Meningkatnya kapasitas danproduktivitas koperasi danUsaha Mikro KecilMenengah (UMKM)

1Persentase jumlah koperasisehat (berkualitas)

% 45,00 13,57 30,16

2.Persentase peningkatanjumlah Industri KecilMenengah

% 3,00 19,40 646,67

3.Persentase peningkatanjumlah Usaha KecilMenengah

% 5,90 11,68 197,97

12 Terwujudnya peningkatanpenyediaan lapangan kerja

1 Tingkat pengangguran terbuka % 2,86 5,51 192,66

2Tingkat partisipasi angkatankerja

% 79,98 96,77 120,99

13 Meningkatnya peran sektorpariwisata dalamperkonomian daerah

1Persentase Jumlah PDRB darisektor perdagangan, hotel danrestoran

% 10,35 9,10 87,92

2

Persentase peningkatankunjungan wisatawandomestik dan mancanegara keProvinsi Papua

% 3,00 0,56 18,67

14 Terwujudnya pengelolaanSDA secara lestarimendukung peningkatanpekenomian masyarakat

1Kontribusi sub sektorperkebunan dan hasilnyaterhadap PDRB (%)

% 0,74 0,95 128,38

2Kontribusi sub sektorpeternakan terhadap PDRB(%)

% 0,82 1,28 156,10

3Kontribusi sub sektorperikanan terhadap PDRB (%)

% 4,00 4,40 110,00

4Kontribusi sektor TanamanPangan terhadap PDRB

% 5,45 8,54 156,70

5Kontribusi sektor Kehutananterhadap PDRB

% 1,57 2,20 140,13

6Kontribusi sektorpertambangan terhadapPDRB

% 45,92 32,05 69,80

15 Meningkatnya PertumbuhanEkonomi dan Daya SaingDaerah

1Pertumbuhan Ekonomi(Pertumbuhan PDRB)

% 7% - 8% 14,84 185,50

2 PDRB per Kapita 26 juta 24.616.649,43

94,68

Page 38: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

32

3 Inflasi % 4,50 4,33 103,78

4 Indeks Gini % 0,35 0,41 82,86

5Kontribusi sektor industripengolahan terhadap PDRB

% 3,54 2,50 70,62

6Kontribusi PAD terhadap totalPendapatan Daerah

% 7,30 8,22 112,60

16 Meningkatnya konektivitasantar wilayah 1

Persentase panjang JalanProvinsi dalam kondisimantap (baik dan sedang)

% 61,50 23,26 37,82

2Persentase jembatan dalamkondisi baik

% 24,00 49,28 205,33

3Rasio panjang jalan perjumlah kendaraan

Rasio 1:18 1:91 500,56

4Jumlah arus penumpangangkutan umum per tahun

PerTahun

3,1 juta3.850.11

2124,20

17 Meningkatnya pengelolaansumberdaya air dan irigasidalam mendukungpengembangan wilayah

1Persentase lahan budidayapertanian yang mendapatkanlayanan irigasi

% 60,00 63,80 106,33

2Panjang jaringan irigasi yangkondisinya baik

% 50,00 56,70 113,40

3Meningkatnya ketersediaan airbaku untuk irigasi

% 60,00 68,64 114,40

4Prosentase cakupan sistempengendalian banjir dan abrasi

% 45,00 23,56 52,36

18 Meningkatnya pemenuhanperumahan rakyat yanglayak huni

1Jumlah Rumah Layak Huniyang di butuhkan % 40,00 1,36 3,40

19 Meningkatnya pemenuhanair bersih

1Persentase RT yang terlayaniair bersih

34,00 50,00 147,06

20Meningkatnya pemenuhanenergi murah dan ramahlingkungan

1Rumah Tangga penggunalistrik % 36,00 36,46 101,28

21 Implementasi Rencana TataRuang Secara Konsisten

1

Persentase penerbitan ijinpenggunaan lahan skala luasyang sesuai denganperuntukannya

% 70,00 30,52 103

22 Terwujudnya Papua sebagaiparu-paru dunia

1Persentase area hutanmangrove yang kondisi baik

% 80,00 82,64 103

2 Kerusakan Kawasan Hutan % 10,00 3,00 130,00

3Persentase Area HutanLindung Terhadap SeluruhKawasan

% 60,00 26,61 44,35

3.23.2 CAPAIAN DAN ANALISA KINERJACAPAIAN DAN ANALISA KINERJA

Kesepakatan skala ordinal penilaian untuk mengukur sampai sejauh mana

keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian sasaran maka digunakan skala

ordinal sebagai berikut :

NOMORJUMLAH NILAIKATEGORI1.2.3.4.5.

Page 39: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

33

91 ≤76 ≤ 9066 ≤ 7551 ≤ 65≤ 50Sangat berhasilBerhasilCukup berhasilKurang berhasilTidak berhasil

Pengukuran kinerja tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan

penghargaan maupun hukuman kepada pelaksana program, namun digunakan

untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tingkat keberhasilan dan

ketidakberhasilan pencapaian sasaran guna meningkatkan kinerja organisasi.

Selanjutnya analisa dan evaluasi kinerja diperlukan untuk mengidentifikasi

faktor-faktor keberhasilan dan penyebab ketidakberhasilan kinerja yang pada

akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai bahan

pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui

alokasi, distribusi dan regulasi. Oleh karena Pemerintah Provinsi Papua

memiliki struktur organisasi sebagai pelaksana kegiatan maka segala

pencapaian komponen Rencana Stratejik tidak dapat dilepaskan dari bidang-

bidang yang menangani pelaksanaannya sesuai dengan tingkat kewenangan

yang diberikan.

Pencapaian sasaran - sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja

tahun 2014 oleh Pemerintah Provinsi Papua adalah sebanyak 22 sasaran

stratejik, dan capaian yang dihasilkan berdasarkan Kategori Pencapaian

Sasaran adalah

1) Meningkatnya rasa aman, tenteram dan nyaman dan ketaatanterhadap hukum seluruh masyarakat Papua

Page 40: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

34

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya rasa

aman, tenteram dan nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh

masyarakat Papua” adalah 35,05% atau dalam skala ordinal adalah

”Kurang Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui

pencapaian 3 (tiga) indikator kinerja sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 1

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1

Persentase peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif

% 100.00 100.00 100.00

2Penurunan konflik horisontal berdasarkan SARA

% 28.50 (28.50) (100)

3 Angka kriminalitas % 34.50 32.72 105.16

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 35.05

Page 41: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

35

Tahun 2014 Biro Hukum

Sekretariat Daerah

Provinsi Papua telah

menetapkan 10 Perdasus

dan Perdasi. Dari 10

Perdasus dan Perdasi

yang dihasilkan oleh Biro

hukum, kesemuanya

telah dilakukan uji publik untuk memperoleh pandangan dan menjaring

pendapat dari masyarakat serta diharapkan dapat mewakili harapan

masyarakat sehingga peraturan perundang-undangan yang responsif dan

partisipasif tercapai dan capaian indikator kinerja persentase peraturan

perundang-undangan yang responsif dan partisipasif yang didukung

dengan pelaksanaan 4 program antara lain Program Pengawasan Produk

Hukum ini adalah 100%. Kesepuluh Perdasus dan Perdasi tersebut

adalah:

1. APBD Provinsi Papua Tahun Anggaran 2014. 2. Penggabungan Badan Hukum Perusahaan Daerah Irian Bhakti ke

dalam Perusahaan Induk Perseroan Terbatas Irian Bhakti Mandiri. 3. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Papua Tahun 2013.4. Perubahan APBD Provinsi Papua Tahun Anggaran 2014. 5. Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 1 Tahun

2010 tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemerintah Provinsi

Papua. 6. Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Papua yang ditetapkan

melalui mekanisme pengangkatan Periode 2014-2019. 7. APBD Provinsi Papua Tahun Anggaran 2015. 8. Penanganan Khusus terhadap Komunitas Adat Terpencil. 9. Tata Cara Pemberian Pertimbangan Gubernur Terhadap Perjanjian

Internasional. 10.Program Strategis Pembangunan Ekonomi dan Kelembagaan

Kampung.

Tingkat efisiensi kinerja indikator ini adalah 100% dengan menggunakan

98,67% anggaran yang telah dialokasikan. Capaian indikator persentase

peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif tahun

2014 tidak dapat diperbandingkan dengan capaian tahun 2013 karena

tahun 2014 merupakan tahun awal pelaksanaan RPJMD Provinsi Papua

Page 42: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

36

tahun 2013-2018. Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target

indikator kinerja ini adalah kurangnya tenaga terampil khususnya dibidang

hukum, kurangnya dukungan data dan informasi serta dokumen yang

diperlukan dalam rangka penyempurnaan materi Raperdasi/Raperdasus,

terlambatnya penyampaian materi Raperda kabupaten/kota dan

kurangnya data/dokumen hukum yang berkaitan dengan penanganan

perkara-perkara yang melibatkan Provinsi Papua di Lembaga Peradilan.

Atas permasalahan-permasalahan tersebut diharapkan adanya

penempatan tenaga-tenaga yang terampil dibidang hukum dan dukungan

materi atau informasi yang mendukung penyempurnaan rancangan

peraturan daerah dari pemrakarsa.

Pada tahun 2013 terjadi konflik horizontal berdasarkan SARA sebanyak

14 kasus, target indikator ini pada tahun 2014 ditetapkan terjadi

penurunan konflik sebesar 28,50% atau 10 kasus saja, tetapi realisasi dari

target indikator ini adalah terjadi 18 kasus atau meningkat 28,50%. Konflik

horizontal yang terjadi disebabkan masih adanya kesenjangan sosial yang

dirasakan oleh masyarakat terutama pada masyarakat yang tinggal di

daerah pemekaran dan pegunungan. Kesenjangan yang dirasakan

masyarakat terutama disebabkan pembangunan yang masih belum

merata hingga ke daerah-daerah pedalaman yang masih sulit dijangkau

akibat kurangya aksesibilitas disebabkan minimnya jaringan infrastruktur

pendukung.

Pada indikator angka kriminalitas diperoleh capaian sebesar 105,16%

yaitu dari target yang ditetapkan sebesar 34,50% ternyata diperoleh angka

realisasi sebesar 32,72% sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi

penurunan angka kriminalitas di Provinsi Papua sebesar 1,78. Secara

angka, menurut data dari Polda Papua pada tahun 2013 terjadi 6.361

kasus kriminalitas sedangkan tahun 2014 terjadi sebanyak 6.269 kasus

meliputi penganiayaan, pencurian, penipuan, pembunuhan dan

pemerkosaan. Indikator kinerja angka kriminalitas didukung dengan

pelaksanaan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan

tindak kriminal. Efisiensi kinerja indikator ini adalah 351,67% dengan

serapan anggaran pelaksanaan program sebesar 80,05%.

Page 43: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

37

Secara keseluruhan capaian sasaran 1 yaitu Meningkatnya rasa aman,

tenteram dan nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh

masyarakat Papua yang didukung oleh empat indikator kinerja

sasaran adalah 35,05%. Capaian ini termasuk kategori kurang berhasil

karena tidak tercapainya target kinerja satu indikator kinerja yaitu konflik

horizontal berdasarkan SARA. Tingkat efisiensi kinerja sasaran ini adalah

35.05% dengan serapan anggaran sebesar 86,98%.

2) Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja sertaDisiplin Aparatur.

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatur”

adalah 84,22% atau dalam skala ordinal adalah ”Berhasil.” Keberhasilan

pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 5 (lima) indikator

sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 2

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase pejabat struktural yang memenuhi syarat jabatan

% 80.00 80.83 101.04

2Persentase pemenuhan jabatan fungsional sesuai kebutuhan

% 100.00 26.35 26.35

3Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah provinsi oleh KEMENPAN dan RB

Angka C C 100,00

4 Opini BPK atas LKPD Opini WDP WDP 100,00

5Rata-rata kehadiran pegawai

% 90.00 84.33 93.70

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 84.22

Indikator Persentase pejabat struktural yang memenuhi syarat jabatan

ditargetkan sebesar 80% dan dapat dicapai 80,83% sehingga capaian

indikatornya adalah 101,04%. Capaian ini menunjukkan bahwa dari

Page 44: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

38

seluruh pejabat struktural yang telah dilantik, seluruhnya telah memenuhi

persyaratan yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yaitu

Berdasarkan

Undang-undang

Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur

Sipil Negara antara

lain mengamanatkan

bahwa Pengisian

jabatan pimpinan

tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan, lembaga

negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara

terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat

kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak

jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan pada

tingkat nasional.

Target indikator persentase struktural yang memenuhi jabatan ditetapkan

sebesar 80% dengan alasan masih terdapat beberapa jabatan struktural

yang masih belum diisi atau belum ada pelantikan lagi sehingga apabila

target ditetapkan 100% maka pencapaian target indikator ini tidak akan

tercapai. Tahun 2013 indikator ini belum ditetapkan sehingga belum dapat

diperbandingkan capaiannya. Tingkat efisiensi kinerja indikator ini adalah

101,04% dengan serapan anggaran 72,37%.

Indikator Persentase pemenuhan jabatan fungsional sesuai kebutuhan

tercapai 26,35% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Capaian

indikator sebesar 26,35% disebabkan adanya jabatan-jabatan fungsional

yang telah ditetapkan atau dilantik oleh SKPD yang bersangkutan seperti

pada RSUD Jayapura tetapi data pejabat fungsional yang ditetapkan

tersebut tidak dikirimkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi

Papua sehingga data yang ada pada BKD belum menggambarkan kondisi

sesungguhnya. Efisiensi kinerja indikator ini adalah 26,35% dengan

serapan anggaran 98,93%.

Page 45: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

39

Indikator Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah provinsi oleh

KEMENPAN dan RB tahun 2013 adalah C. Nilai tersebut memenuhi target

yang ditentukan yaitu C sehingga capaian indikator ini adalah 100%. Nilai

evaluasi ditetapkan targetnya C karena didasarkan pada hasil penilaian

evaluasi AKIP tahun sebelumnya yang mendapat nilai D sehingga kalau

dibandingkan pencapaian nilai evaluasi AKIP tahun 2013 dengan tahun

2012 terjadi peningkatan yaitu dari D menjadi C. Efisiensi kinerja indikator

nilai evaluasi AKIP dibanding keuangan yaitu kinerja tercapai 100%

dengan serapan anggaran 98,70%.

Tahun 2014 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LPKD) Provinsi Papua

mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK RI. Hal ini

menunjukkan bahwa target dari indikator Opini BPK atas LKPD adalah

WDP dapat tercapai 100%. Opini BPK RI terhadap LKPD Provinsi Papua ini

meningkat dibanding tahun 2013 yang mendapat opini Disclaimer.

Pencapaian opini WDP ini diperoleh berkat kerja keras semua SKPD di

lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan dukungan penuh dari Gubernur

dan Wakil Gubernur serta jajaran pimpinan di lingkungan Pemerintah

Provinsi Papua untuk memperbaiki sistem pemerintahan pada umumnya

dan pengelolaan keuangan pada khususnya meskipun masih terdapat

beberapa pengecualian diantaranya mengenai pengelolaan aset tetap

Provinsi Papua yang masih perlu perbaikan dan penertiban dalam hal

pencatatan, pengamanan dan pengakuan aset tersebut. Efisiensi kinerja

indikator ini adalah 100% dengan serapan anggaran 84,74%.

Indikator rata-rata kehadiran pegawai dengan target kinerja 90% terealisasi

sebesar 84,33% sehingga capaian kinerja indikator ini adalah 93,70%.

Perhitungan capaian indikator ini didasarkan pada data kedisiplinan

pegawai yang tercatat pada tiap-tiap SKPD dan menjadi dasar perhitungan

kinerja pegawai. Capaian kinerja indikator ini tidak tercapai 100% karena

adanya pegawai yang cuti, ijin, sakit, dinas luar daerah maupun yang

sedang tugas belajar yang akan mendapatkan penilaian tersendiri dalam

pola perhitungan kinerja pegawai yang bersangkutan serta adanya pegawai

yang tidak hadir tetapi tanpa keterangan.

Efisiensi kinerja sasaran kedua adalah 84,22% dengan serapan anggaran

82,70%.

Page 46: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

40

3) Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang komprehensif berbasisteknologi informasi.

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi

Informasi” adalah 30,61% atau dalam skala ordinal adalah ”Kurang

Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian

1 (satu) indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 3

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1.

Persentase SKPD yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)

% 100,00 30,61 30,61

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 30,61

Tahun 2014 Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Setda Provinsi

Papua melaksanakan Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan yang

dijabarkan dalam kegiatan Pelatihan Penyusunan Standar Operasional

Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan mengundang

seluruh SKPD yang ada.

Page 47: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

41

Dari 49 SKPD yang diundang dalam

pelatihan tersebut, hanya sebanyak 15

SKPD yang telah menyusun dan

menyampaikan SOP SKPD sehingga

capaian indikator Persentase SKPD

yang telah memiliki SOP adalah

30,61% dengan realisasi anggaran

sebesar 98,99%. Tingkat efisiensi

kinerja capaian indikator ini adalah 30,61% dibanding pengeluaran

anggaran sebanyak 98,99% dari total anggaran untuk melaksanakan

indikator kinerja tersebut. Capaian tersebut terjadi karena anggaran yang

ada memang dialokasikan untuk

kegiatan pelatihan penyusunan SOP.

Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan

publik yang komprehensif berbasis

teknologi informasi mempunyai

dua indikator kinerja yaitu Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) dan

Persentase SKPD yang telah

memiliki Standart Operasional

Prosedur (SOP) namun pada tahun 2014 indikator kinerja IKM belum

dilaksanakan karena belum dianggarkan dalam DPA SKPD.

4) Meningkatnya penegakan hukum dan pemberantasan KKN

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN” adalah 145,80% atau dalam

skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil.”Keberhasilan pencapaian sasaran

ini diukur melalui pencapaian 2 (dua) indikator sasaran.Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 4

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

Page 48: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

42

1Persentase pengaduan dan gugatan masyarakat yang ditangani

% 60,00 100,00 166,67

2Persentase tindak lanjut atas rekomendasi temuan hasil pemeriksaan

% 40,00 49,97 124,93

Rata-rata Capaian Kinerja sasaran 145,80

Capaian dari indikator kinerja sasaran persentase pengaduan dan gugatan

masyarakat yang ditangani diperoleh melalui program mengintensifkan

penanganan pengaduan masyarakat dengan capaian kinerja sebesar

166,67%.Tahun 2014 telah dilakukan verifikasi maupun klarifikasi terhadap sebanyak

31 pengaduan yang berupa : surat pengaduan masyarakat yang dikirimkan

ke kantor Inspektorat baik secara langsung maupun melalui Gubernur

Papua dan Sekretaris Daerah Provinsi Papua, serta pengembangan dari

temuan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2013 belum ditetapkan sehingga

perbandingan capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja kegiatan

yaitu tahun 2013 capaian kinerja kegiatan penanganan kasus pengaduan

masyarakat/aparat dilingkungan pemerintah sebesar 400% sedangkan

tahun 2014 capaian kegiatan ini adalah 100%. Hal ini terjadi karena pada

tahun 2013 target kinerja kegiatan yang ditetapkan adalah 1 dan terealisasi

4 kasus sedangkan untuk tahun 2014, target kinerja kegiatan yang

ditetapkan adalah dalam bentuk persentase yaitu 60% dan terealisasi

100%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tahun 2013 dan tahun

2014 capaian kegiatan ini adalah sama-sama mencapai target yang

ditetapkan. Efisiensi kinerja indikator ini adalah 166,67% dengan serapan

anggaran 70,78%.

Target Indikator kinerja sasaran persentase tindak lanjut atas rekomendasi

temuan hasil pemeriksaan sebesar 40% tercapai 49,97% sehingga capaian

indikator ini adalah 124,97%. Capaian 49,97% diperoleh dari persentase

tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI sebesar 51,49%;

tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat sebesar 58,69%;

tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal

Kementerian Dalam Negeri sebesar 76,32% dan tindak lanjut rekomendasi

hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Teknis sebesar 4,68%. Rincian

Page 49: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

43

kemajuan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah sebagai

berikut : tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Papua

pada SKPD Provinsi Papua hingga 31 Desember 2014, jumlah SKPD yang

telah diperiksa dan dipantau adalah 26 SKPD dengan jumlah temuan 646

temuan dan 833 rekomendasi, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 165

rekomendasi, dalam proses sebanyak 130 rekomendasi dan belum

ditindaklanjuti 538 rekomendasi. Dari sebanyak 646 temuan dan 833

rekomendasi, jumlah rekomendasi dengan nilai kerugian daerah sebanyak

355 rekomendasi senilai Rp 18.654.327.694,38, telah ditindaklanjuti

sebesar Rp1.273.168.474,00 dan sisa belum ditindaklanjuti

Rp17.381.159.220,38 serta temuan kewajiban setor kepada negara/daerah

sebanyak 111 rekomendasi senilai Rp20.350.453.762,00, telah disetor

Rp3.245.305.886,00 sisa belum disetor Rp17.105.147.876,00.

Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Papua di

Kabupaten/Kota hingga 31 Desember 2014, jumlah kabupaten/kota yang

dipantau adalah 20 kabupaten/kota dengan jumlah temuan 402 temuan dan

528 rekomendasi, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 214 rekomendasi,

dalam proses sebanyak 188 rekomendasi dan belum ditindaklanjuti 126

rekomendasi. Dari sebanyak 402 temuan dan 518 rekomendasi, terdapat

70 rekomendasi dengan nilai kerugian daerah senilai Rp 93.097.130.744,44

dan telah ditindaklanjuti senilai Rp 72.887.488.405,94 sehingga sisa belum

ditindaklanjuti Rp20.209.642.338,50. Rekomendasi kewajiban setor kepada

negara/daerah sebanyak 44 rekomendasi senilai Rp27.134.754.542,70,

telah disetor Rp 1.230.677.143,00 sisa belum disetor Rp25.904.077.399,70.Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian

Dalam Negeri yang dilaksanakan tahun 2014 dan data hasil rapat

pemutakhiran tindak lanjut hasil pemeriksaan di Bali tahun 2014, dapat

disimpulkan bahwa untuk tahun pemeriksaan tahun 2011 terdapat 59

temuan dan 66 rekomendasi dengan status tindak lanjut yaitu 64

rekomendasi telah selesai dan dalam proses 2 rekomendasi, tidak ada

temuan keuangan. Pemeriksaan tahun 2012 terdapat 62 temuan dan 88

rekomendasi dengan status tindak lanjut 85 rekomendasi telah selesai dan

3 rekomendasi dalam proses dengan temuan keuangan berupa kerugian

negara senilai Rp1.448.851.365,00 telah disetor Rp503.761.484,00 dan

sisa belum disetor Rp945.089.881,00. Pemeriksaan tahun 2013 terdapat 48

Page 50: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

44

temuan dan 56 rekomendasi dengan status tindak lanjut 47 rekomendasi

telah selesai dan 9 belum ditindaklanjuti dengan temuan keuangan berupa

kewajiban setor pada negara/daerah sebesar Rp976.357.500,00 dan telah

disetor Rp976.357.500,00 sehingga sisa belum disetor adalah Rp0,00.

Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian

Teknis yang dilaksanakan tahun 2014 dan data hasil rapat pemutakhiran

tindak lanjut hasil pemeriksaan di Bali tahun 2014, dapat disimpulkan

bahwa terdapat 283 temuan dan 342 rekomendasi dengan status tindak

lanjut yaitu 14 rekomendasi telah selesai, dalam proses tindak lanjut 1

rekomendasi dan belum ditindaklanjuti 327 rekomendasi dengan temuan

keuangan berupa kerugian negara sebanyak 28 rekomendasi senilai

Rp2.207.423.590,00, telah disetor Rp99.916.164,00 dan sisa belum disetor

Rp2.107.507.426,00. Temuan keuangan berupa kewajiban setor pada

negara/daerah sebanyak 14 rekomendasi senilai Rp358.511.680,00 telah

disetor Rp10.424.800,00 dan sisa belum disetor Rp348.086.880,00.

Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Papua

yang dilaksanakan selama tahun 2014 dan hasil rekonsiliasi data tindak

lanjut hasil pemeriksaan BPK RI di Kantor BPK RI Perwakilan Papua pada

bulan Desember 2014, dapat disimpulkan bahwa dari 446 temuan dengan

nilai Rp1.252.752.135.504,77 dan 907 rekomendasi dengan nilai

Rp428.017.798.241,31 status tindak lanjutnya yaitu a)180 telah

ditindaklanjuti sesuai rekomendasi senilai Rp107.516.241.342,00; b) 287

belum sesuai dengan rekomendasi dan dalam proses senilai

Rp204.845.526.818,27 serta c) belum ditindaklanjuti 440 rekomendasi

senilai Rp115.656.030.081,04.Selain pemantauan tindak lanjut yang dilaksanakan oleh tim Inspektorat

Provinsi Papua, pada tahun 2014 juga telah dilaksanakan pemantauan

tindak lanjut oleh Majelis Pertimbangan TP-TGR melalui sidang MP TP-

TGR. Sidang dilaksanakan terhadap tiga kasus temuan hasil pemeriksaan

baik temuan APIP maupun temuan pengawas eksternal. Efisiensi kinerja

indikator ini adalah 124,93% dengan serapan anggaran sebesar 88,31%.Efisiensi kinerja sasaran empat adalah 145,80% dengan serapan anggaran

70,78% atau terealisasi Rp7.743.411.800,00 dari anggarannya sebesar

Rp10.939.695.000,00.

Page 51: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

45

5) Peningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Peningkatnya

pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua” adalah 128,79 % atau

dalam skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian

sasaran ini diukur melalui pencapaian 2 (dua) indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 5

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase penduduk di atas garis kemiskinan

% 70,00 30,05 157,07

2

Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

% 4,00 4,02 100,50

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 128,79

Pemerintah Provinsi Papua sangat

memperhatikan untuk

meningkatkan hak-hak yang dimiliki

oleh Penduduk Asli Papua dengan

meningkatkan taraf hidup

Masyarakat Asli Papua dan

berusaha untuk menangani

penyadang masalah kesejahteraan

sosial. a. Jumlah penduduk miskin di Papua pada Tahun 2014 mencapai 924,41

ribu orang (30,05 persen), berkurang 36,2 ribu orang dibandingkan

dengan penduduk miskin pada Tahun 2013 yang berjumlah 960,56

ribu orang (31,52 persen). Secara persentase, tingkat kemiskinan di

Papua mengalami penurunan sebesar 1,47 persen yaitu dari 31,52

persen pada Tahun 2013 menjadi 30,05 persen pada Tahun 2014.b. Berdasarkan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

terdapat 198.361 PMKS sedangkan yang dapat tertangani oleh

Pemerintah Provinsi Papua sejumlah 7.940 PMKS yang dilaksanakan

oleh Dinas Kesejahteraan Sosial dan Pemukiman Provinsi Papua. Hal-

hal yang dilaksankan berupa penanganan terhadap meningkatkan

sistem pelayanan sosial dalam bentuk rehabilitasi sosial, perlindungan

Page 52: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

46

dan jaminan sosial serta pembedayaan sosial; meningkatkan peran

organisasi, yayasan dan panti sosial dalam mendungkung

kesejahteraan sosial; dan meningkatkan ketersediaan sarana dan

prasarana pemukiman dan perumahan rakyat layak huni bagi

masyarakat terisolir.

Dengan kondisi target dan realisasi capaian kinerja di atas maka masih

banyak permasalahan atau kendala yang dihadapi dalam pemenuhan hak-

hak dasar Orang Asli Papua dan penanggulangan penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) yaitu dengan :

a. Meningkatkan kesehatan bagi Masyarakat Asli Papua dan penyandang

masalah kesejahteraan sosial serta memberikan pemahaman cara

hidup sehat.b. Meningkatkan pendidikan dan kerampilan bagi Masyarakat Asli Papua

dan penyandang masalah kesejahteraan sosial. c. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi Masyarakat Asli Papua dan

penyandang masalah sosial salah satunya Pemerintah Provinsi Papua

berusaha meminta perusahaan Freeport membangun smelter di

Provinsi Papua. d. Meningkatkan anggaran pada program-program yang mendukung pada

sasaran pemenuhan hak-hak dasar orang asli Papua dengan bantuan

pemerintah pusat.

6) Terwujudnya Masyarakat yang SehatSecara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Terwujudnya

Masyarakat yang Sehat” adalah 170,63 % atau dalam skala ordinal

adalah ”Sangat Berhasil” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur

melalui pencapaian 7 (tujuh) indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 6

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1

Persentase penduduk asli Papua yang terjangkau dalam Kartu Papua Sehat (KPS)

% 100,00 100,00 100,00

2 Angka kematian ibu per Angka 235,00 422,00 55,69

Page 53: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

47

100.000 ibu melahirkan

3Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

Angka 54,00 8,00 675,00

4

Persentase penanganan penderita HIV/AIDS yang ditemukan dan mendapatkan ARV

% 100,00 44,00 44,00

5Persentase kelahiran (partus) yang ditangani tenaga medis

% 39,90 47,30 118,55

6Persentase Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan

% 100,00 100,00 100,00

7 Angka usia harapan hidup Angka 68,00 68,80 101,18

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 170,63

Dalam misi 3 (tiga) Pemerintah Provinsi Papua tahun 2014 – 2018, terdapat

misi ”Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat”.

Untuk mewujudkan misi tersebut Pemerintah Provinsi Papua menyusun 7

(tujuh) indikator sasaran dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi

Papua yaitu :a. Persentase penduduk asli Papua yang

terjangkau dalam Kartu Papua Sehat

(KPS) dengan capaian kinerja

100%. Hal ini diukur dengan dicetaknya

Kartu Papua Sehat sebanyak

1.174.907 kartu dan telah

diditribusikan ke kabuapten dan

kota di Provinsi Papua.b. Angka kematian ibu per/100.000 ibu melahirkan di Provinsi Papua

mengalami kenaikan hal ini disebabkan masih banyak masyarakat di

Provinsi Papua bersalinnya dibantu bukan oleh para medis dan juga

kondisi daerah yang sulit sehingga kematian ibu meningkatkan dari

target yang ditetapkan pada Indikator Kinerja Utama Provinsi Papua.c. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup menurun sehingga

capaian kinerja sangat berhasil.d. Persentase penanganan penderita HIV/AIDS yang ditemukan dan

mendapatkan ARV mengalami capaian kinerja kurang berhasil

dikarenakan para penderita HIV/AIDS merasa malu sehingga tidak mau

mendapat ARV.

Page 54: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

48

e. Persentase kelahiran (partus) yang ditangani tenaga medis mengalami

peningkatan sebesar 7,40 % (dari 47,30 % - 39,90 %), walaupun

demikian persentase kelahiran tersebut harus ditingkatkan supaya

angka kematian ibu yang melahirkan dapat dapat ditekan.f. Persentase Balita gizi buruk yang

ditemukan dan mendapat

perawatan sangat berhasil yaitu

100%, karena pemerintah

Provinsi Papua langsung

merespon dengan bila ditemukan

balita yang mengalami gizi buruk.g. Angka usia harapan hidup mengalami peningkatan sebesar 0,8 tahun,

pemerintah Provinsi Papua berusaha memberikan bantuan kepada

kabupaten dan kota melalui dan Otonomi Khusus sebesar 80 %

mengalami peningkatan 20 %, yang awalnya sebesar 60%.

7) Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan terampilSecara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Terwujudnya

masyarakat yang cerdas dan terampil” adalah 92,24 % atau dalam skala

ordinal adalah ”Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini

diukur melalui pencapaian 16 (enam belas) indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 7

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase angka melek huruf

% 75,83 75,92 100,15

2 Rata-rata lama sekolah % 6,87 6,87 100,00

3 APK PAUD/TK % 29,54 12,21 41,33

4Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI

% 99,72 99,74 100,02

5Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs

% 55,17 55,19 100,04

6Angka Partisipasi Kasar (APK) SMU/SMK/MA

% 41,69 41,71 100,05

Page 55: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

49

7Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI

% 70,80 75,86 107,15

8Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

% 43,40 38,54 88,80

9Angka Partisipasi Murni (APM) SMU/SMK/MA

% 30,02 30,04 100,07

10 Angka putus sekolah SD/MI % 0,77 0,79 102,60

11Angka putus sekolah SMP/MTs

% 0,36 0,22 38,89

12Angka putus sekolah SMU/SMK/MA

% 0,84 2,24 266,67

13Persentase guru yang telah bersertifikasi

% 60,05 24,90 41,47

14Persentase angka kelulusan SD/MI

% 99,80 99,94 100,14

15Persentase angka kelulusan SMP/MTs

% 99,50 99,13 99,63

16Persentase angka kelulusan SMU/SMK/MA

% 98,00 98,07 100,07

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 92,24

Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya

manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara

meningkatkan kualitas SDM

tersebut. Oleh karena itu

peningkatan mutu pendidikan

harus terus diupayakan,

dimulai dengan membuka

kesempatan seluas-luasnya kepada

penduduk untuk mengenyam

pendidikan, hingga pada peningkatan

kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Untuk mengetahui

seberapa banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat

dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah. Untuk melihat

partisipasi sekolah dalam suatu wilayah biasa dikenal beberapa indikator

untuk mengetahuinya, antara lain: Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka

Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka putus

sekolah, serta Persentase angka kelulusan sekolah.

Di Provinsi Papua pada tahun lalu, terdapat 2.289 unit sekolah dasar, 540

unit sekolah menengah pertama dan 197 unit sekolah menengah atas dan

93 unit sekolah menengah kejuruan. Sementara jumlah murid sekolah

Page 56: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

50

dasar sebanyak 399.444 orang, jumlah murid sekolah menengah pertama

sebanyak 106.482 orang, jumlah murid SMA sebanyak 31.965 orang dan

jumlah murid SMK sebanyak 9.907 orang.

Dengan data 16 (enam belas) Indikator sasaran pada indikator kinerja

utama (IKU) Provinsi Papua rata-rata capaian kinerjanya sangat berhasil

tetapi angka putus sekolah di Provinsi Papua sangat tinggi. Hal ini

disebabkan guru-guru di sekolah menengah pertama maupun sekolah

menegah atas masih sangat sedikit dibandingkan luas wilayah di Provinsi

Papua dan bila siswa atau siswi akan melanjutkan sekolah ke tingkat yang

lebih tinggi dari SD ke SMP maupun dari SMP ke SMA harus sekolah di

kecamatan bahkan harus ke kota kabupaten yang sangat jauh jaraknya

dari kampung halamannya.

8) Meningkatnya prestasi olahragaSecara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

prestasi olahraga” adalah 133,33 % atau dalam skala ordinal adalah

”Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui

pencapaian 1 (satu) indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 8

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase cabang olah raga yang mendapatkan penghargaan tingkat nasional

% 15,00 17,00 113,33

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 113,33

Dari capaian kinerja olah raga yang mendapat penghargaan tingkat

nasional sangat berhasil, tetapi masih sangat perlu ditingkatkan agar target

berikutnya ditingkatkan. Karena berdasarkan persentase atlit yang dikirim

dalam pertandingan dengan yang memperoleh sangat rendah, sedangkan

potensi atlit atau olahragawan sangat tinggi.

Page 57: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

51

Pemerintah Provinsi Papua untuk

meningkatkan atlit sudah

mendatangkan pelatih-pelatih yang

potensial untuk membina altit-atlit

junior agar meningkatkan

kemampuan dan mempersiapkan

atlit-atlit tersebut untuk Pekan Olah

Raga Nasional (PON) yang akan

dilaksanakan di Provinsi Papua

pada tahun 2020.

9) Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunanSecara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

partisipasi pemuda dalam pembangunan” sebesar 105,33% dengan

predikat “Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur

melalui pencapaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran.Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel

berikut :

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 9

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Peningkatan wirausaha muda asli Papua

% 7.50 7.9 105,33

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 105,33

Capaian kinerja sasaran meningkatnya partisipasi pemuda dalam

pembangunan adalah 105,33% yang mengacu pada 1 (satu) indikator

kinerja sebagai alat ukur untuk mencapai sasaran tersebut. Capaian

realisasi anggaran untuk mendukung indikator kinerja Peningkatan

wirausaha muda asli Papua adalah 97,39% dengan target anggaran

sebesar Rp. 383.750.000,00 dan realisasi anggaran sebesar

Rp.373.743.600,00.Dengan tercapainya capaian kinerja sasaran sebesar 105,33% maka bisa

dikatakan bahwa tingkat efisiensi kinerja sasaran meningkatnya partisipasi

Page 58: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

52

pemuda dalam pembangunan mengalami adalah 105,33% dengan capaian

realisasi anggaran sebesar 97,39%.

10)Terwujudnya iklim investasi yang kondusifSecara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Terwujudnya iklim

investasi yang kondusif” sebesar 231% dengan predikat “Sangat

Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian

2 (dua) indikator kinerja sasaran.

Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel

berikut :Tabel Indikator Kinerja Sasaran 10

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase peningkatannilai Investasi PMDN daritahun ke tahun

% 30.00 79.19 263,97

2Persentase peningkatan nilaiInvestasi PMA dari tahun ketahun

% 30.00 59.41 198,03

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 231,00

Capaian kinerja sasaran “terwujudnya iklim investasi yang kondusif” yang di

capai adalah 231%, capaian ini mengacu pada 2 (dua) indikator sebagai

alat ukur untuk mencapai sasaran “terwujudnya iklim investasi yang

kondusif” dan capaian realisasi anggaran yang dicapai untuk mendukung

sasaran ini adalah 94,53% dengan target anggaran sebesar

Rp.3.104.000.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.918.656.200,00.Iklim investasi yang kondusif di Provinsi Papua terwujud berkat situasi

keamanan yang kondusif sehingga menarik banyak investor untuk

berinvestasi di Provinsi Papua.

Jumlah proyek PMDN yang disetujui pemerintah Provinsi Papua hingga

saat ini mencapai 65 proyek dengan realisasi nilai investasi mencapai

10.680 triliun rupiah dan realisasi jumlah tenaga kerja 41.031 orang. Jumlah

proyek PMDN terbanyak ada di Kabupaten Merauke yaitu 8 proyek dengan

nilai investasi terbanyak juga ada di Kabupaten Merauke.

Jumlah proyek PMA yang disetujui pemerintah Provinsi Papua hingga saata

ini adalah 103 proyek dengan realisasi nilai investasi mencapai 18,545

triliun rupiah dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 35.252 orang.

Page 59: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

53

Jumlah PMA terbanyak di Kabupaten Mimika yaitu 12 proyek dengan nilai

investasi PMA terbesar di sektor pertambangan.

11)Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro

Kecil Menengah

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Menengah ”sebesar 292.72% dengan predikat “Sangat Berhasil.”

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 3 (tiga)

indikator kinerja sasaran.Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel

berikut :

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 11

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1. Persentase jumlah koperasi sehat (berkualitas)

% 45.00 13.57 30.16

2.Persentase peningkatan jumlah Industri Kecil Menengah

% 3.00 19.49 650.00

3Persentase peningkatan jumlah Usaha Kecil Menengah

% 5.90 11.68 198.00

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 292.72

Capaian kinerja sasaran Meningkatnya kapasitas dan produktivitas

koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) 292.72% didukung

oleh 3 (tiga) indikator kinerja sasaran sebagai alat ukur untuk mencapai

sasaran tersebut dan capaian realisasi anggaran yang dicapai untuk

mendukung indikator kinerja adalah 98,74% dengan target anggaran

sebesar Rp.7.267.093.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp.

7.175.730.700,00.Peningkatan capaian kinerja sasaran ini dapat dilihat dari jumlah koperasi

yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 2.816 unit. Jumlah

Page 60: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

54

unit koperasi terbanyak terdapat di Kabupaten Mimika sebanyak 372 unit,

Kota Jayapura 332 unit dan Kabupaten Nabire 315 unit.Tingkat efisiensi kinerja sasaran meningkatnya kapasitas dan produktivitas

koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah 292,72%

dengan realisasi keuangan 98,74%.

12)Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerjaSecara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Terwujudnya

peningkatan penyediaan lapangan kerja” sebesar 156.83% dengan

predikat “Cukup Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur

melalui pencapaian 2 (dua) indikator kinerja sasaran.

Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel

berikut :

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 12

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Tingkat Pengangguran terbuka

% 2.86 5.51 192.66

2Tingkat partisipasi angkatan kerja

% 79.98 96.77 120.99

Rata-rata Capaian Kinerja 156.83

Capaian kinerja sasaran terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan

kerja adalah 156.83% yang didukung oleh 2 (dua) indikator sebagai alat

ukur untuk mencapai sasaran tersebut. Capaian realisasi anggaran yang

untuk mendukung tercapainya sasaran kinerja ini adalah anggaran sebesar

Rp.6.594.566.000,00 dan realisasi sebesar Rp.6.535.854.500,00 atau

99,11%.Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang

terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Jumlah penduduk usia

kerja di Provinsi Papua adalah 2.165.070 jiwa. Dari semua penduduk usia

kerja, yang termasuk angkatan kerja berjumlah 1.688.876 jiwa dari seluruh

penduduk usia kerja. Jumlah penduduk bekerja di Provinsi Papua mencapai 1.634.332 orang,

sebagian besar bekerja di sektor pertanian, yakni 72,90%. Berdasarkan

Page 61: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

55

tingkat pendidikan 63,29% tenaga kerja di Provinsi Papua berpendidikan

SD ke bawah, sedangkan pekerja yang berpendidikan minimal

SMA/sederajat hanya 25,41%.Pengangguran di Provinsi Papua didominasi oleh angkatan kerja

berpendidikan tinggi. Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah

adanya kecenderungan angkatan kerja berpendidikan SMA ke atas mencari

lapangan kerja pada sektor formal, sedangkan jumlah kesempatan kerja di

sektor tersebut sangat terbatas sehingga tidak menampung seluruh

angkatan kerja.

13)Meningkatnya peran sektor pariwisata dalam perekonomian daerah.

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya peran

sektor pariwisata dalam perekonomian daerah” adalah 53,30% atau dalam

skala ordinal adalah ”Kurang Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran

ini diukur melalui pencapaian 2 (dua) indikator kinerja sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

tabel berikut ini:Tabel Indikator Kinerja Sasaran 13

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGETREALISAS

ICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase Jumlah PDRB dari sektor perdagangan, hotel dan restoran

% 10.35 9.10 87.92

2

Persentase peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Provinsi Papua

% 3.00 0.56 18.67

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 53.30

Capaian kinerja indikator Persentase Jumlah PDRB dari sektor

perdagangan, hotel dan restoran adalah 87,92% dari target yang

ditetapkan sebesar 10,35% dan terealisasi sebesar 9,105. Target indikator

ini tidak tercapai 100% disebabkan tingginya dinamika pertumbuhan sub

sektor perdagangan hotel dan restoran sangat dipengaruhi oleh sub sektor

perdagangan karena nilai tambahnya mendominasi total nilai tambah

sektor tersebut.

Page 62: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

56

Pada tahun 2009, pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran

mengalami peningkatan, yaitu dari 10,86 persen di tahun 2008 menjadi

11,57 persen di tahun 2009. Namun demikian, pertumbuhan tersebut

sedikit melambat menjadi 10,49 persen di tahun 2010 dan 9,74 persen di

tahun 2011. Kemudian meningkat kembali menjadi 10,35 persen di tahun

2012. Peningkatan tersebut tidak lepas dari adanya beberapa kegiatan

budaya yang terus digencarkan di papua. Pada bulan-bulan Juni diadakan

festival danau sentani di Jayapura, bulan agustus di Wamena berlangsung

festival lembah Baliem, dan sekitar bulan Oktober ada festival seni budaya

Asmat.

Pertumbuhan yang positif menunjukkan bahwa adanya peningkatan daya

beli masyarakat, peningkatan jumlah hotel di Papua serta peningkatan

tingkat hunian.

Tahun 2012, sub sektor perdagangan tumbuh 10,59 persen sedangkan

dari tahun 2008 sampai 2012 tumbuh pada kisaran Sembilan hingga 12

persen. Sementara itu, peranan sub sektor perdagangan pada PDRB

Papua termasuk tambang dan tanpa tambang tahun 2012 adalah sebesar

6,11 persen dan 11,30 persen.

Pada periode 2008-2012, pertumbuhan sub sektor hotel berada di kisaran

sembilan sampai 14 persen. Pertumbuhan tertinggi sub sektor tersebut

terjadi di tahun 2010 (13,90 persen) dan terendah di tahun 2012 (9,46

persen). Sumbangan nilai tambah yang dihasilkan dari aktifitas hotel

terhadap PDRB Papua sangat rendah yakni hanya di bawah 0,4 persen.

Sementara itu, pertumbuhan sub sektor restoran lebih rendah dibanding

sektor induk dan sub sektor lainnya. Pertumbuhan sub sektor tersebut

selama periode 2008-2012 hanya sekitar tujuh hingga sepuluh persen.

Pertumbuhan terendah di tahun 2012, yaitu 7,46 persen. Sumbangan sub

sektor restoran pada PDRB Papua juga sangat rendah, yaitu 0,30 persen.

Capaian indikator kinerja Persentase peningkatan kunjungan wisatawan

domestik dan mancanegara ke Provinsi Papua adalah 18,67% dari target

yang ditetapkan sebesar 3% dan terealisasi 0,56%. Kinerja indikator ini

tidak tercapai 100% karena banyaknya wisatawan domestik maupun

mancanegara yang datang berkunjung ke Provinsi Papua mengalami

penurunan yaitu dari 17.632 orang yang terdiri dari 1.815 orang wisatawan

mancanegara dan 15.817 orang wisatawan domestik menjadi 964 orang

Page 63: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

57

wisatawan mancanegara saja, tidak ada wisatawan domestik yang datang

berkunjung. Potensi wisata di Provinsi Papua didukung dengan jumlah biro

perjalanan di Papua yaitu sebanyak 122 biro perjalanan yang terdiri dari 45

biro perjalanan umum dan 74 agen perjalanan. Rata-rata tinggal

wisatawan mancanegara yang datang ke Provinsi Papua adalah lima hari

dengan pengeluaran rata-rata per hari per orang sebesar Rp3.425.000,00.

14)Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan

perekonomian masyarakat.Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Terwujudnya

pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan perekonomian

masyarakat” adalah 126,85% atau dalam skala ordinal adalah ”Sangat

Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian

6 (enam) indikator kinerja sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

tabel berikut ini:Tabel Indikator Kinerja Sasaran 14

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Kontribusi sub sektor perkebunan dan hasilnya terhadap PDRB (%)

% 0,74 0,95 128,38

2Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB (%)

% 0,82 1,28 156,10

3Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB (%)

% 4,00 4,40 110,00

4Kontribusi sektor Tanaman Pangan terhadap PDRB

% 5,45 8,54 156,70

5Kontribusi sektor Kehutanan terhadap PDRB

% 1,57 2,20 140,13

6Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

% 45,92 32,05 69,80

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 126,85

Indikator kinerja kontribusi sub sektor perkebunan dan hasilnya terhadap

PDRB (%) ditargetkan sebesar 0,74% dan tercapai 0,95% sehingga

capaian kinerja indikator ini adalah 128,38%.

Sub sektor tanaman perkebunan tumbuh 9,47 persen di tahun 2012,

sedikit lebih cepat disbanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar

Page 64: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

58

8,51 persen. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pertumbuhan

tertinggi sub sektor ini mencapai 10,32 persen di tahun 2008. Sementara

itu, sumbangan sektor tanaman perkebunan terhadap total nilai PDRB

Papua termasuk tambang dan tanpa tambang di tahun 2012 hanya 0,74

persen dan 1,38 persen.

Jumlah produksi tanaman perkebunan mengalami peningkatan dari

49,550 ton menjadi 50,821 ton. Jumlah produk terdiri dari beberapa

komoditi antara lain kakao, kopi, kelapa, karet, kelapa sawit, dan komoditi

perkebunan lainnya seperti jarak pagar, kapuk randu, sagu pinang, lada

dan jambu mete.

Indikator kinerja kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB (%) dari

target sebesar 0,82% terealisasi 1,28% dengan capaian kinerja indikator

sebesar 156,10%. Capaian indikator tersebut diperoleh dengan adanya

dukungan kegiatan penguatan kelambagaan usaha peternakan dan

kesehatan hewan (unit usaha) peternakan dimana hasil kegiatan tersebut

yang meliputi pengelolaan manajemen peternakan mulai dari sektor hulu

sampai hilir adalah meningkatnya nilai tambah hasil peternakan yaitu

daging, telur dan susu. Nilai tambah tersebut akan bermanfaat jika

memiliki nilai jual yang tinggi sehingga diperlukan adanya stimulasi

kepada pelaku usaha peternakan dan promosi hasil-hasil usaha

peternakan. Promosi hasil usaha peternakan telah dilakukan antara lain

melalui kegiatan-kegiatan promosi seperti di Batam Expo, Surabaya Ekso,

Penas Malang dan promosi melalui TVRI Papua, RRI dan Media Cetak.

Indikator kinerja kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB (%)

ditargetkan 4,00% dan terealisasi 4,40% dengan capaian kinerja

110,00%.

Selama periode 2008-2013, produksi sub sektor perikanan semakin

meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 2013 dengan

pertumbuhan sebesar 8,56 persen. Harga yang meningkat dan produksi

yang meningkat menyebabkan nilai tambah yang dihasilkan sub sektor

tersebut juga meningkat. Sementara itu, sumbangan sub sektor tersebut

terhadap PDRB Papua masing-masing 4,00 persen dan 7,39 persen atau

lebih tinggi dibanding tiga sub sektor sebelumnya.

Page 65: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

59

Capaian indikator kinerja Kontribusi sektor tanaman pangan terhadap

PDRB (%) adalah 156,70% atau terealisasi 8,54% dari target yang

ditetapkan sebesar 5,45%.

Target indikator tercapai berkat adanya pengembangan agroindustri

tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Papua. Hal ini sejalan

dengan RPJMD Provinsi Papua tahun 2013-2018 yang menitikberatkan

kepada peningkatan nilai tambah produk lokal Papua melalui strategi

tanam, petik, olah dan jual komoditas tanaman pangan dan hortikultura di

Provinsi Papua.

Produksi tanaman pangan dan hortikultura terus meningkat dengan

signifikan namun disisi lain diperlukan adanya pengolahan hasil tanaman

pangan untuk dapat menstabilkan ketersediaan pangan dan pendapatan

pelaku usaha pertanian yang secara otomatis akan memberikan dampak

bagi kondisi perekonomian di Provinsi Papua. Secara umum, sub sektor

tanaman bahan makanan memberi kontribusi yang cukup signifikan

terhadap total nilai tambah sektor pertanian.

Capaian indikator kinerja Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB (%)

adalah 140,13% dari target yang ditetapkan sebesar 1,57% dan

terealisasi sebesar 2,20%.

Keberhasilan pencapaian indikator ini didukung dengan adanya

peningkatan pendapatan negara dari sektor kehutanan yang mencapai

192,6 milyar dari target yang ditetapkan yaitu sabesar 150 milyar.

Peningkatan pendapatan negara sektor kehutanan tercapai berkat adanya

pembangunan hutan tanaman masyarakat hukum adat melalui kegiatan

pemeliharaan demplot hutan rakyat, pengembangan usaha pemanfaaatan

kayu masyarakat hukum adat serta adanya peningkatan pengawasan dan

pengendalian pengelolaan hutan dimana telah dilakukan pembinaan

penatausahaan hasil hutan terhadap 16 pemegang ijin pengelolaan hasil

hutan. Hasil dari pengawasan pengelolaan hutan adalah berkurangnya

perambahan dan pencurian hasil hutan sehingga secara tidak langsung

meningkatkan pendapatan negara dari sektor kehutanan.

Page 66: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

60

Indikator ke enam dari sasaran ke 13 yaitu Kontribusi sektor

pertambangan terhadap PDRB (%) tercapai 69,80% dari target yang

ditetapkan sebesar 45,92% dan hanya terealisasi sebesar 32,05%.

Kegagalan pencapaian indikator kinerja ini disebabkan oleh pertumbuhan

produksi yang mengalami perlambatan secara signifikan, bahkan pada

tiga tahun terakhir sub sektor pertambangan tanpa migas mengalami

kontraksi dengan pertumbuhan masing-masing -17,98 persen; -25,86

persen; dan -14,92 persen. Demo yang dilakukan oleh pekerja PT

Freeport dan kondisi keamanan menyebabkan produksi bijih tembaga dan

konsentrat cenderung menurun.

15)Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah” adalah 108,34% atau

dalam skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian

sasaran ini diukur melalui pencapaian 6 (enam) indikator kinerja sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

tabel berikut ini:Tabel Indikator Kinerja Sasaran 15

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Pertumbuhan Ekonomi (Pertumbuhan PDRB)

% 7% - 8% 14,84 185,50

2 PDRB per Kapita Juta 26.000.000,00 24.616.649,43 94,68

3 Inflasi % 4,50 4,33 103,78

4 Indeks Gini 0,35 0,41 82,86

5Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB

% 3.54 2.50 70.62

6Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah

% 7.30 8.22 112.60

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 108,34

Indikator pertama dari sasaran ke 15 yaitu pertumbuhan ekonomi

(pertumbuhan PDRB) ditargetkan sebesar 7-8% dan terealisasi sebesar

14,84% dengan capaian kinerja 185,50%. Nilai realisasi pertumbuhan

ekonomi di Provinsi Papua sebesar 14,84% adalah yang tertinggi

Page 67: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

61

dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi

yang cukup tinggi di Provinsi Papua dipengaruhi oleh semakin mudahnya

akses keluar masuk barang dan manusia ke wilayah Papua akibat

semakin meningkatnya pembangunan infrastruktur serta adanya

kemudahan dalam perijinan investasi yang didukung dengan tingkat

keamanan yang semakin baik. Realisasi indikator PDRB per Kapita Provinsi Papua adalah

Rp24.616.649,43 sedangkan target yang ditetapkan adalah

Rp26.000.000,00 atau tercapai 94,68%. Nilai PDRB perkapita termasuk

tambang Provinsi Papua mencapai 24,616 juta rupiah atau turun 0,58%

dari tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi karena PDRB pada

tahun ini turun dibanding tahun sebelumnya dan jumlah penduduk

meningkat sehingga nilai PDRB perkapita mengalami penurunan. Selama

periode 2008- 2013, pertumbuhan PDRB perkapita terbesar terjadi pada

tahun 2009 yaitu sebesar 18,65%. Sementara pertumbuhan terendah

terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar -14,70%. Sedangkan PDRB tanpa

tambang perkapita tahun 2013 bernilai 14,02 juta rupiah atau tumbuh

12,23% dari tahun sebelumnya. Selama periode 2008-2013, pertumbuhan

PDRB perkapita tanpa tambang berada pada kisaran 11 hingga 19%.

Capaian indikator kinerja Inflasi di Provinsi Papua adalah 103,78% dengan

target sebesar 4,50% dan realisasi 4,33%. Inflasi diukur dari perubahan

Indeks Harga Konsumen (IHK) yaitu indeks yang mengukur rata-rata

perubahan harga antar waktu dari satu paket jenis barang dan jasa yang

dikonsumsi oleh penduduk atau rumah tangga di suatu kota dengan dasar

suatu periode tertentu. Inflasi di Provinsi Papua tahun 2014 4,33% lebih rendah dari tahun

sebelumnya yaitu 4,50%. Inflasi yang terjadi dipengaruhi oleh kenaikan

harga barang dan jasa pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa

keuangan sebesar 7,60%; kelompok bahan makanan 4,68%; kelompok

pendidikan, rekreasi dan olah raga 3,60%, kelompok perumahan, air,

listrik, gas dan bahan bakar 1,52%; kelomppok kesehatan 1,00% dan

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,17%.

Indikator kinerja Indeks Gini Provinsi Papua dengan target sebesar 0,35

terealisasi sebesar 0,41 atau tercapai 82,86%.

Page 68: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

62

Indeks Gini adalah indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan

pendapatan secara menyeluruh. Nilai indikator Indeks Gini dinyatakan

dalam kisaran angka 0-1 dimana angka 0 menunjukkan tingkat

ketimpangan pendapatan yang semakin tinggi dan angka 1 menunjukkan

tingkat ketimpangan pendapatan yang semakin buruk.

Tahun 2014 Provinsi Papua memiliki Indeks Gini 0,41 dimana angka ini

lebih tinggi dari target yaitu 0,35. Ketimpangan pendapatan ini dapat terjadi

karena kurang meratanya pembangunan di Provinsi Papua terutama

pambangunan di daerah-daerah yang sulit terjangkau akibat akses

transportasi yang masih terbatas. Kesenjangan pembangunan ini

mengakibatkan terjadinya kesenjangan pertumbuhan ekonomi yang

berakibat pada kesenjangan pendapatan penduduk.

Pada indikator kelima yaitu kontribusi sektor industri pengolahan terhadap

PDRB ditetapkan targetnya sebesar 3,54% dengan realisasi 2,50% atau

dengan capaian 70,62%.Capaian indikator ini tidak mencapai 100% dikarenakan di Provinsi Papua

jumlah industri yang tercatat baru sekitar 80 industri besar dan sedang

dengan jumlah tenaga kerja 10.042 orang dan nilai investasi 1,27 trilyun

rupiah dengan nilai produksi 247,68 milyar rupiah. Jumlah industri besar

dan sedang terdapat di Kabupaten Mimika sebanyak 16 unit usaha,

sedangkan industri besar dan sedang yang paling banyak menyerap

tenaga kerja dan paling banyak nilai investasinya adalah industri besar dan

sedang di Kabupaten Merauke, yaitu masing-masing 4.213 tenaga kerja

dan 897,9 milyar rupiah. Nilai output industri besar dan sedang paling

banyak juga dihasilkan di Kabupaten Merauke (146,04 milyar rupiah).

Capaian indikator Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah

adalah 112,60% dengan realisasi 8,22% dari target yang ditetapkan

sebesar 7,30%. Penerimaan asli daerah bersumber pendapatan asli daerah, dana

perimbangan dan pendapatan daerah lain yang sah sedangkan

pendapatan asli daerah diperoleh dari pendapatan pajak daerah,

pendapatan retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Page 69: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

63

Pada tahun 2014, realisasi PAD Provinsi Papua sebesar

Rp876.899.053.327,32 atau 8,22% dari total Pendapatan Provinsi Papua

sebesar Rp10.641.342.690.013,30.

16)Meningkatnya konektivitas antar wilayahSecara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

konektivitas antar wilayah” adalah 218% atau dalam skala ordinal adalah

”Sangat Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui

pencapaian 4 (empat) indikator kinerja sasaran.

Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

tabel berikut ini:Tabel Indikator Kinerja Sasaran 16

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Persentase panjang Jalan Provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang)

% 61.50 23,26 37.82

2Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 24.00 49,28 205.33

3Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

Rasio 1:18 1:91 506

4Jumlah arus penumpang angkutan umum per tahun

Per Tahun 3,1 juta 3,85 juta 124.20

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 218

Indikator kinerja Persentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap

(baik dan sedang) dengan target 61,50% terealisasi 23,26% atau tingkat

capaian indikator sebesar 37,82%. Data dari Dinas Pekerjaan Umum tahun

2014 total panjang jalan provinsi adalah 4.748.31 km dan panjang jalan

provinsi dalam kondisi mantap adalah 1.104.28 km. Jalan sebagai salah satu infrastruktur penting yang menghubungkan

wilayah satu dengan lainnya di Provinsi Papua memerlukan pemeliharaan

yang terus menerus serta peningkatan jalan untuk menjaga kondisi jalan

agar tetap dalam kondisi baik sehingga aman dalam penggunaannya.

Dinas Pekerjaan Umum sebagai instansi teknis pengelola infrastruktur telah

melaksanakan pemeliharaan jalan yang ada di seluruh wilayah Provinsi

Papua, namun demikian pemeliharaan yang dilaksanakan ternyata belum

dapat menjangkau keseluruhan dari total panjang jalan yang ada. Jalan

provinsi yang telah dilakukan pemeliharaan pada tahun 2014 adalah:

Page 70: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

64

(1) Jalan Junction-Wardo (130) 40,94 Km (DAK) dengan hasil berupa 4,00

Km panjang jalan terpelihara.(2) Jalan Junction-Wardo (130) 40,94 Km (Pendamping DAK) dengan hasil

berupa 1,00 Km panjang jalan terpelihara.(3) Jalan Bolakme-Piramid (168) 61,50 Km (DAK) dengan hasil 1,80 Km

panjang jalan terpelihara.(4) Jalan Bolakme-Piramid (168) 61,50 Km (Pendmaping DAK) dengan

hasil 0,60 Km panjang jalan terpelihara.(5) Jalan Bolakme-Kelila-Bokondini (167-DAK) (lanjutan) dengan hasil 0,20

Km panjang jalan terpelihara.(6) Jalan Junction-Wardo (130-Pendamping DAK) (lanjutan) dengan hasil

2,30 Km panjang jalan terpelihara.(7) Jalan Lingkungan Permukiman di Provinsi Papua dengan hasil 100 Km

panjang jalan terpelihara.Selain pemeliharaan jalan di atas, dilaksanakan juga peningkatan jalan

terhadap 23 jalan penghubung antar wilayah di Provinsi Papua.

Capaian indikator Persentase jembatan dalam kondisi baik adalah 205,33%

dengan target sebesar 24,00% terealisasi sebesar 49,28%. Selain jalan,

jembatan juga merupakan infrastruktur penting dalam menghubungkan

wilayah satu dengan lainnya sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas

suatu wilayah. Pada tahun 2014, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua telah

melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan jembatan pada 39

jembatan di seluruh wilayah Provinsi Papua.Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pemeliharaan dan

pembangunan jalan maupun jembatan di Provinsi Papua adalah tingginya

harga pembebasan lahan dan ganti rugi lahan yang diminta oleh

masyarakat.

Indikator Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dari target yang

ditetapkan sebesar 1:18 terealisasi 1:91 atau dengan capaian 505,56%.

Nilai capaian tersebut diperoleh karena adanya peningkatan jumlah

kendaraan yang ada di Provinsi Papua dari tahun 2013 sebanyak 52.183

menjadi 432.126 kendaraan pada tahun 2014 atau meningkat sebanyak

379.943 kendaraan atau 828,09% sementara panjang jalan yang ada masih

berada pada angka 4.748.31 Km sehingga dapat dikatakan kondisi lalu

lintas jalan semakin padat.

Page 71: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

65

Pada indikator Jumlah arus penumpang angkutan umum per tahun dari

target yang ditetapkana sebesar 3,1 juta per tahun terealisasi sebanyak

3,85 juta atau tercapai 124,20%. Capaian ini menunjukkan bahwa arus

penumpang yang datang maupun yang meninggalkan Papua semakin

banyak. Hal ini dapat menjadi indkator meningkatnya konektivitas antara

wilayah dari Papua ke luar wilayah Papua dan sebaliknya, juga semakin

terbukanya konektivitas antar wilayah di dalam Provinsi Papua. Dengan

semakin terbukanya konektivitas antar wilayah diharapkan akan

meningkatkan akses pembangunan di Provinsi Papua sehingga dapat

meningkatkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

17)Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam

mendukung pengembangan wilayah

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran “Meningkatnya pengelolaan

sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung pengembangan

wilayah” sebesar 96,62 % dengan predikat “Sangat Berhasil”, dan

pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 4 (empat) indikator

kinerja sasaran. Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan

dalam tabel berikut ini :

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 21

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1

Persentase lahan budidaya pertanian yang mendapatkan layanan irigasi

% 60,00 63,80 106,33

2Panjang jaringan irigasi yang kondisinyabaik

% 50,00 56,70 113,40

3Meningkatnya ketersediaan air baku untuk irigasi

% 60,00 68,64 114,40

4Prosentase cakupan sistem pengendalian banjir dan abrasi

% 45,00 23,56 52,36

Rata-rata Capaian Kinerja 96,62

Pemerintah Provinsi Papua sangat konsentrasi terhadap ketahanan pangan

yang menjadi program pemerintah Republik Indonesia untuk swasembada

pangan. Sehingga untuk meningkatkan hal tersebut berusaha

Page 72: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

66

meningkatkan pelayanan irigasi untuk mengaliri sawah. Walaupun capaian

kinerja sangat berhasil pemerintah Provinsi Papua tetap berusaha

meningkatkan layanan irigasi untuk mengaliri areal persawahan. Apalagi

Pemerintah Provinsi Papua ditargetkan manjadi lumbung pangan nasional.Sedangkan untuk indikator sasaran cakupan sistem pengendalian banjir

dan abrasi capaiannya rendah karena daerah-daerah di Provinsi Papua

yang berpotensi banjir cukup banyak dan sungai-sungai serta pesisir pantai

sangat panjang dan luas sehingga sangat tinggi untuk terjadi abrasi atau

pengikisan tanah oleh air. Dengan anggaran pemerintah Provinsi Papua

tidak terlalu tinggi, maka diharapkan pemerintah pusat menambahkan

program kegiatan atau anggaran bagi program tersebut.

18)Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni.Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi

Informasi” adalah 30,61% atau dalam skala ordinal adalah ”Kurang

Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian

1 (satu) indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 18

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASICAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1Jumlah Rumah Layak Huni yang di butuhkan

% 40,00 1,36 3,43 %

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 3,43 %

Kebutuhan rumah layak huni di Provinsi Papua saat ini masih sangat besar

apabila dibandingkan dengan jumlah kebutuhan sebanyak 26.182 KK dan

jumlah yang sudah terbangun hanya 357 unit rumah, sehingga pada Tahun

2014 di Provinsi Papua kekurangan rumah layak huni sebesar 25.825 unit

rumah yang tersebar di sejumlah Kabupaten dan Kota. Dari 357 unit

rumah yang sudah terbangun ada 2 SKPD yang menangani yaitu Dinas

Sosial dan Pemukiman Provinsi Papua jumlah rumah yang dibangun

sebanyak 140 unit diantaranya Kabupaten Jayapura di Distrik Sentani 10

Page 73: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

67

unit dan Yapsi 40 unit, Kabupaten Merauke di Distrik Tubang 50 unit,

Kabupaten Lanny Jaya di Distrik Tiom Neri 30 unit dan Kota Jayapura di

Distrik Jayapura Utara 10 unit. Sedangkan data yang ada di Dinas

Pekerjaan Umum Provinsi Papua Tahun 2014 membangun rumah layak

huni 28 Kabupaten dan 1 Kota, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel

berikut ini:

NO.

LOKASI JUMLAH UNIT

1 Kota Jayapura 4

2 Kabupaten Jayapura 5

3 Kabupaten Keerom 3

4 Kabupaten Sarmi 4

5 Kabupaten Mamberamo Raya 10

6Kabupaten Mamberamo Tengah

7

7 Kabupaten Merauke 3

8 Kabupaten Mappi 6

9 Kabupaten Asmat 7

10 Kabupaten Boven Digoel 4

11 Kabupaten Biak Numfor 6

12 Kabupaten Supiori 4

13 Kabupaten Kep. Yapen 4

14 Kabupaten Waropen 6

15 Kabupaten Nabire 4

16 Kabupaten Paniai 6

17 Kabupaten Dogiyai 6

18 Kabupaten Deiyai 6

19 Kabupaten Intan Jaya 6

20 Kabupaten Nduga 6

21 Kabupaten Jayawijaya 9

22 Kabupaten Tolikara 14

23Kabupaten Pegunungan Bintang

11

24 Kabupaten Puncak Jaya 12

25 Kabupaten Yahukimo 15

26 Kabupaten Lanny Jaya 14

27 Kabupaten Yalimo 18

28 Kabupaten Mimika 3

29 Pembangunan Perumahan 10

Page 74: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

68

Rakyat (Lanjutan) Sentani

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran “Meningkatnya pemenuhan

perumahan rakyat yang layak huni” sebesar 3,43 % dengan predikat

“Kurang Berhasil”. Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui

pencapaian 1 ( satu) indikator kinerja sasaran yaitu indikator Jumlah

Rumah Layak Huni yang dibutuhkan. Capaian kinerja sasaran ini

menggunakan 81,41% anggaran yang telah dialokasikan, dan mengenai

capaian tahun 2013 tidak dapat diperbandingkan dengan capaian tahun

2014 karena merupakan tahun awal pelaksanaan RPJMD Provinsi Papua

tahun 2013-2018.

19)Meningkatnya pemenuhan air bersih

Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi

Informasi” adalah 30,61% atau dalam skala ordinal adalah ”Kurang

Berhasil.” Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian

1 (satu) indikator sasaran. Tabel Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan capaiannya diuraikan dalam

table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 19

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1 Persentase RT yang terlayani air bersih

% 34,00 50,00 147,06%

Rata-rata Capaian Kinerja 147,06%

Secara total masyarakat atau rumah tangga di Provinsi Papua yang harus

terlayani air bersih menurut sumber data dari Dinas Pekerjaan Umum

sebanyak 515.175 dan yang baru terlayani air bersih sebanyak 257.587.

Capaian kinerja sasaran “Meningkatnya pemenuhan air bersih” sebesar

147,06 % dengan predikat “Sangat Berhasil”, dikarenakan target

Pemerintah Provinsi Papua dalam penetapan kinerja sebesar 34%

sedangkan realisasi dari rumah tangga yang membutuhkan layanan air

yaitu 515.175 dan yang baru terlayani air bersih sebanyak 257.587

mencapai 50%. Dari capaian tersebut menunjukkan bahwa rumah tangga

Page 75: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

69

yang belum terlayani air bersih sekitar 50% lagi. Keberhasilan pencapaian

sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 ( satu) indikator kinerja sasaran

yaitu Persentase RT yang terlayani air bersih, dan capaian anggaran

sebesar 85,86 % dari dana yang dialokasikan.

Adapun kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua

yang mendukung tercapainya pelayanan Air Bersih guna memenuhi

kebutuhan Mayarakat dengan melaksanakan 8 (delapan) kegiatan, yaitu :

(1) Pembangunan/Rehabilitasi jaringan air minum di distrik abepura

(lanjutan) dengan hasil berupa 1,00 jumlah jaringan minum yang

dibangun/direhabilitasi.

(2) Pemasangan pipa air Bersih dan acesoris Jaringan air Bersih di Distrik

Tigi Barat kabupaten Deiyai (Lanjutan) dengan hasil berupa 1,00 jumlah

jaringan minum yang dibangun/direhabilitasi.

(3) Pembangunan prasarana dan sarana air minum di distrik eragayama

Kabutapen Mamberamo Tengah (Lanjutan) dengan hasil berupa 1,00

jumlah jaringan minum yang dibangun/direhabilitasi.

(4) Pembangunan Jaringan Air Minum di Desa Wamariri Distrik Apawer

Hulu Kab. Sarmi dengan hasil berupa 1,00 jumlah jaringan minum yang

dibangun/direhabilitasi.

(5) Pembangunan Jaringan Air Minum di Desa Hubikosi Distrik Hubikosi

Hulu Kab. Jayawijaya dengan hasil berupa 1,00 jumlah jaringan minum

yang dibangun/direhabilitasi.

(6) Pembangunan Jaringan Air Minum di Desa Meaga Distrik Hubikosi Hulu

Kab. Jayawijaya dengan hasil berupa 1,00 jumlah jaringan minum yang

dibangun/direhabilitasi.

(7) Peningkatan Kapasitas Jaringan Air Minum di Kota Jayapura dengan

hasil berupa 1,00 jumlah jaringan minum yang dibangun/direhabilitasi.

(8) Rehabilitasi Jaringan Air Minum di Kota Jayapura dengan hasil berupa

1,00 jumlah jaringan minum yang dibangun/direhabilitasi.

20)Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran “Meningkatnya pemenuhan

energi murah dan ramah lingkungan” sebesar 101,28 % dengan

predikat “Sangat Berhasil”. Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur

Page 76: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

70

melalui pencapaian 1 ( satu) indikator kinerja sasaran. Target Indikator

kinerja, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 20

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1 Rumah Tangga pengguna listrik

% 36,00 36,46 101,28

Rata-rata Capaian Kinerja 101,28

Jumlah pelanggan listrik di Provinsi Papua hingga tahun 2014 mengalami

kenaikan mencapai 7,42% dibanding tahun sebelumnya yakni dari 276.724

Rumah Tangga/KK pada tahun 2013 menjadi 297.280 yang tercatat

sebagai pelanggan. Selain dari jumlah pelanggan rumah tangga tersebut

masih ada sekitar 518.173 rumah tangga yang belum mendapatkan

layanan listrik. Secara keseluruhan jumlah rumah tangga/KK yang harus

membutuhkan layanan listrik sebanyak 815.453.

21)Implementasi Rencana Tata Ruang secara konsisten

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran “Implementasi Rencana Tata

Ruang secara konsisten” sebesar 103,00 % dengan predikat “Sangat

Berhasil”, dan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 ( satu)

indikator kinerja sasaran. Target Indikator kinerja, realisasi dan capaiannya

diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 21

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1

Persentase penerbitan ijin penggunaan lahan skala luas yang sesuai dengan peruntukannya

% 70,00 30,52 103,00

Rata-rata Capaian Kinerja 103,00

Pemerintah Provinsi Papua sangat menjaga kondisi hutan lindung agar

tetap terjaga dengan baik, sehingga untuk penerbitan ijin penggunaan

lahan skala luas sangat selektif. Hal ini terlihat dengan capaian kinerja

sangat berhasil. Dalam pemberian ijin penggunaan lahan, pemerintah

Provinsi Papua menekan kepada pihak investor agar memberdayakan dan

Page 77: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

71

memperhatikan masyarakat sekitar atau lokal untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat tersebut. Untuk penerbitan ijin penggunaan skala luas

dapat dikeluarkan dengan melihat hutan produksi yang telah ditetapkan

oleh pemerintah pusat.

22)Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia

Secara keseluruhan capaian kinerja sasaran “Terwujudnya Papua

sebagai paru-paru dunia” sebesar 92,55 % dengan predikat “Sangat

Berhasil”. Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian

3 ( tiga) indikator kinerja sasaran. Target Indikator kinerja, realisasi dan

capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini :

Tabel Indikator Kinerja Sasaran 22

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

1 2 3 4 5

1 Persentase area hutan mangrove yang kondisi baik

% 80,00 82,64 103,30

2 Kerusakan Kawasan Hutan % 10,00 3,00 130,00

3Persentase Area Hutan Lindung Terhadap Seluruh Kawasan

% 60,00 26,61 44,35

Rata-rata Capaian Kinerja 92,55

Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia

adalah 59,22% dan capaian anggaran sebesar 98,03 %. Capaian ini

dipengaruhi oleh indikator : 1. Persentase area hutan mangrove yang

kondisi baik tercapai 103,30 % ; 2.Kerusakan Kawasan Hutan hanya

tercapai 30,00% ; 3. Persentase Area Hutan Lindung Terhadap Seluruh

Kawasan hanya tercapai 44,35 %.

Hutan di Papua mencapai 3l.079.185,77 ha, terdiri atas hutan konservasi

seluas 6.436.923,05 ha (20,71%), hutan lindung 7.475.821,50 ha

(24,05%), hutan produksi tetap 8.171606,57 ha (26,3 %), hutan produksi

terbatas 1.816.319 ha (5,84%), dan hutan yang dapat dikonversi

6.354.726 ha (20,45%). Ditambah areal penggunaan lainnya 821.787,91 ha

(2,64%). Hutan hutan di provinsi ini memberikan kontribusi yang

cukup besar bagi pendapatan asli daerah, Contoh, sebanyak

323.987m3, kayu bangunan/timber sebanyak 1.714 m3, kayu balok

olahan/block board sebanyak 1.198 m3, triplek/plywood sebanyak 88.050

Page 78: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

72

m3 dan kayu olahan/chips sejumlah 45.289 m3. Selama ini manfaat yang

dapat diperoleh dari sumber daya hutan telah menempatkan hutan dalam

peranan yang cukup besar dalam perolehan devisa, perluasan lapangan

kerja, kesempatan berusaha, pembukaan isolasi daerah, kesejahteraan

masyarakat dan kelestarian lingkungan. Manfaat tersebut tidak hanya

dirasakan oleh pemerintah dan rakyat di Papua tetapi juga masyarakat

dunia internasional yaitu menempatkan hutan tropis sebagai paru-paru

dunia, sumber bahan baku kayu serta sebagai sumber plasma nutfah

dunia.

Secara ringkas capaian keberhasilan 22 (dua puluh dua) sasaran strategis

Pemerintah Provinsi Papua yang telah diuraikan di atas adalah sebagai

berikut:

kategori sangat berhasil 16 sasaran

kategori berhasil 1 sasaran

kategori cukup berhasil 1 sasaran

kategori kurang berhasil 1 sasaran

kategori tidak berhasil 3 sasaran

3 .33 .3 Akuntabilitas KeuanganAkuntabilitas Keuangan

Tabel 3.3 Akuntabiltas Keuangan

SASARANANGGARAN (Rp)

PROGRAMRENCANA REALISASI %

1 2 3 4 5

Page 79: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

73

1 Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat Papua

84.912.989.000,00 77.254.310.656,00 90,98 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Program Peningkatan Pemberian Bantuan Hukum dan Penegakan Perda

Program Dokumentasi dan Informasi Hukum

Program Pengawasan Produk Hukum

Program Peningkatan Pemberian Bantuan Hukum dan Penegakan Perda

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga MRP

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Program Peningkatan Keamanan dan kenyamanan Lingkungan

Program pengembangan wawasan kebangsaan

Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)

Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah

Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

2 Meningkatnya

Profesionalisme danAkuntabilitas Kinerja serta DisiplinAparatur

9.391.492.000,00 8.753.814.285,00 93,21 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Penguatan KapasitasKelembagaan

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Program Pendidikan Kedinasan

3 Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

489.919.500,00 485.541.250,00 99,11 Program Data/informasi

Program Penguatan KapasitasKelembagaan

4 Meningkatnya

Penegakan Hukum dan PemberantasanKKN

17.584.260.000,00 11.611.366.050,00 66,03 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

Program Peningkatan Pengawasan dan AkuntabilitasAparatur

Peningkatan Kinerja Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan

Page 80: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

74

5 Meningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

13.661.629.200,00 13.103.915.210,00 95,92 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Program Perlindungan dan Jaminan Sosial

Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial BerbasisPanti

Program Peningkatan KualitasPerencanaan dan Penganggaran Kesejahteraan Sosial

Program Sinkronisasi dan Koordinasi Perencanaan Penyusunan Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Program perencanaan sosial dan budaya

Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat Kampung, Kelurahan dan Kawasan Miskin Perkotaan

6 Terwujudnya Masyarakat yang Sehat

406.916.469.182,00 382.462.722.869,00 93,99 Program Obat dan PerbekalanKesehatan

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

Program Sumberdaya Kesehatan

Program peningkatan pelayanan Kesehatan Bayi dan anak Balita

Program Peningkatan kesehatan Ibu Melahirkan

Program Peningkatan Jaminan Masyarakat Miskin Papua

Program Pengembangan Obatasli Daerah

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Page 81: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

75

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RumahSakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

Program Peningkatan Kesehatan Perorangan

Program Peningkatan Kesehatan Jiwa Masyarakat

Program pelayanan kesehatanpenduduk miskin

Program Pengawasan Ketenagakerjaan

7 Terwujudnya

Masyarakat yang Cerdas dan terampil

41.629.411.100,00 36.813.479.283,00 88,43 Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program Pendidikan Menengah

Program Pendidikan Non Formal

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dan Kebudayaan

Program KPG Khas Papua di 4(empat) Kabupaten

Program Peningkatan Mutu Kesiswaan

Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus

Program Pendidikan Layanan Khusus

Program Pendidikan Tinggi

Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Papua

Program perencanaan pembangunan daerah

8 Meningkatnya prestasi olahraga

37.927.482.550,00 31.839.500.700,00 83,95 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

Program Sinkronisasi dan Koordinasi Perencanaan Penyusunan, Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Pendidikan, Pemuda dan OlahRaga

9 Meningkatnya

partisipasi pemuda dalam pembangunan

2.448.479.450,00 1.500.343.200,00 61,28 Program peningkatan peran serta kepemudaan

Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

10 Terwujudnya iklim

investasi yang kondusif

2.993.991.000,00 2.667.701.200,00 89,10 Program Peningkatan Promosidan Kerjasama Investasi

Program Peningkatan

Page 82: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

76

Pengawasan Penanaman Modal

11 Meningkatnya

kapasitas dan produktivitas koperasi dan UsahaMikro Kecil Menengah (UMKM)

14.113.290.000,00 13.298.783.249,00 94,23 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Program Peningkatan KualitasKelembagaan Koperasi

Program pengembangan data/informasi

Program pengembangan industri kecil dan menengah

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

12 Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

7.273.120.600,00 7.214.244.100,00 99,19 Program Peningkatan Kualitasdan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Program Informasi Perencanaan Tenaga Kerja dan Kependudukan

13 Meningkatnya peransektor pariwisata dalam perkonomian daerah

5.870.000.000,00 4.009.163.000,00 68,30 Program pengembangan pemasaran pariwisata

Program pengembangan destinasi pariwisata

Program pengembangan Kemitraan

14 Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan pekenomian masyarakat

88.210.654.750,00 84.942.688.702,00 96,30 Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup

Program Peningkatan Kualitasdan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Program Peningkatan Diversifikasi Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

Program Peningkatan Sumberdaya Pertanian

Program Peningkatan Nilai Tambah Produksi Pertanian

Program Pengembangan Kawasan Agribisnis dan Daerah Khusus

Program Pengembangan Tanaman Spesifik Lokal

Program Peningkatan Sumberdaya Pertanian

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

Program peningkatan produksipertanian/perkebunan

Program peningkatan produksihasil peternakan

Page 83: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

77

Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

Program Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan

Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan

Program Pemanfaatan PotensiSumber Daya Hutan

Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

Program Pengelolaan Hutan Masyarakat Hukum Adat

Program pembinaan, pengawasan, pengusahaan mineral dan batubara

Program penelitian, mitigasi dan pelayanan geologi

Program penelitian dan pengembangan pada UPTD bidang ESDM

Program pengawasan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar gas (BBG)

15 Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

10.883.989.000,00 8.992.356.785,00 82,62 Program perencanaan pembangunan ekonomi

Program perencanaan sosial dan budaya

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Program Peningkatan Pendapatan Daerah

Program Peningkatan Daya Saing Investasi

16 Meningkatnya konektivitas antar wilayah

1.444.145.765.000,00 1.059.940.512.747,00 73,40 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program pembangunan jalan dan jembatan

Program rehabilitasi/pemeliharaan jalandan jembatan

Peningkatan Jalan dan Jembatan

Program Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan

17 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam

103.655.335.000,00 91.233.797.596,00 88,02 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi

Page 84: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

78

mendukung pengembangan wilayah

Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

Program Pengendalian Banjir

Program pembangunan turap/talud/bronjong

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairanlainnya

18 Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

105.687.922.400,00 85.857.889.278,00 81,24 Program Pengembangan Perumahan

Inventarisasi dan optimalisasi transportasi terpadu dan perumahan rakyat (KEGIATAN) BPPKP

19 Meningkatnya

pemenuhan air bersih

15.114.255.000,00 12.977.777.450,00 85,86 Program pembangunan infrastruktur perdesaan

Program pelayanan air bersih

20 Meningkatnya

pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

11.182.857.000,00 10.457.837.400,00 93,52 Program penyediaan energi murah bagi masyarakat

Program pengelolaan listrik dan pemanfaatan energi

21 Implementasi

Rencana Tata Ruang Secara Konsisten

1.233.349.000,00 1.209.052.000,00 98,03 Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Penanaman Modal

22 Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia

8.875.810.500,00 8.781.206.840,00 98,93 Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

Anggaran Prioritas IKU 2.434.202.471.232,00 1.955.408.003.850,00 80,33

Belanja Langsung 4.677.924.198.385,00 3.884.225.042.432,00 83,03

Belanja Tidak Langsung 6.842.739.879.615,00 6.419.561.803.949,00 93,82

TOTAL 11.520.664.078.000,00 10.303.786.846.381,00 89,44

Jumlah total anggaran belanja Pemerintah Provinsi Papua untuk tahun

2014 adalah Rp11.520.664.078.000,00 yang terdiri dari anggaran Belanja

Tidak langsung Rp6.842.739.879,615,00 dan Belanja Langsung

Rp4.677.924.198.385,00. Dari anggaran belanja langsung tersebut, jumlah

anggaran untuk mencapai prioritas IKU adalah sebesar

Rp2.434.202.471,232,00 atau 52,04% dari anggaran belanja langsung.

Realisasi dari anggaran yang digunakan untuk mencapai prioritas IKU

adalah sebesar Rp1.955.408.003.850,00 dari realisasi belanja langsung

atau 50,34%. Persentase realisasi anggaran untuk mencapai prioritas IKU

dibandingkan dengan anggaran untuk melaksanakan prioritas IKU adalah

Page 85: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

79

80,33%. Penyerapan anggaran untuk melaksanakan prioritas IKU sebesar

80,33% tersebut terjadi karena tidak semua anggaran yang disiapkan untuk

melaksanakan program prioritas IKU dapat terserap seluruhnya.

Page 86: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

LAMPIRAN : PENETAPAN KINERJA PROVINSI PAPUA TAHUN 2014

SASARAN INDIKATOR KINERJASATUA

NTARGET

1 2 3 4

1 Meningkatnya rasa aman, tenteram, nyaman dan Ketaatan terhadap Hukum seluruh masyarakat Papua

1Persentase peraturan perundang-undangan yang responsif dan partisipasif

% 100.00

2Penururnan konflik horisontal berdasarkan SARA

% 28.50

3 Angka kriminalitas % 34.50

2 Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin Aparatur

1Persentase pejabat struktural yang memenuhi syarat jabatan

% 80.00

2Persentase pemenuhan jabatan fungsional sesuai kebutuhan

% 100.00

3Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah provinsi oleh KEMENPAN dan RB

Angka C

4 Opini BPK atas LKPD Opini WDP

5 Rata-rata kehadiran pegawai % 90.00

3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis Teknologi Informasi

1Persentase SKPD yang telah memilikiStandar Operasional Prosedur (SOP)

% 100.00

4 Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN

1Persentase pengaduan dan gugatan masyarakat yang ditangani

% 60.00

2Persentase tindak lanjut atas rekomendasi temuan hasil pemeriksaan

% 40.00

5 Peningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua.

1Persentase penduduk di atas garis kemiskinan

Angka 70.00

2Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

% 4.00

6 Terwujudnya Masyarakat yang Sehat

1Persentase penduduk asli Papua yangterjangkau dalam Kartu Papua Sehat (KPS)

% 100.00

2Angka kematian ibu per 100.000 ibu melahirkan

Angka 235.00

3Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

Angka 54.00

4Penanganan Penderita HIV/AIDS yangditemukan dan mendapatkan ARV % 100.00

Page 87: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

5Persentase kelahiran (partus) yang ditangani tenaga medis

% 39.90

6Persentase Balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan

% 100.00

7 Angka usia harapan hidup Angka 68.00

7 Terwujudnya Masyarakat yang Cerdas dan terampil

1 Persentase angka melek huruf % 75.83

2 Rata-rata lama sekolah % 6.87

3 APK PAUD/TK % 29.54

4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI % 99.72

5Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs

% 55.17

6Angka Partisipasi Kasar (APK) SMU/SMK/MA

% 41.69

7 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI % 70.80

8Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

% 43.40

9Angka Partisipasi Murni (APM) SMU/SMK/MA

% 30.02

10 Angka putus sekolah SD/MI % 0.77

11 Angka putus sekolah SMP/MTs % 0.36

12 Angka putus sekolah SMU/SMK/MA % 0.84

13Persentase guru yang telah bersertifikasi

% 60.05

14 Persentase angka kelulusan SD/MI % 99.80

15 Persentase angka kelulusan SMP/MTs % 99.50

16Persentase angka kelulusan SMU/SMK/MA

% 98.00

8 Meningkatnya prestasi olahraga

1 Persentase atlet/klub olah raga yang menerima penghargaan tingkat nasional

% 15.00

9 Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

1 Peningkatan wirausaha muda asli Papua

% 7.50

10 Terwujudnya iklim investasi yang kondusif

1Persentase peningkatan nilai InvestasiPMDN dari tahun ke tahun

% 30.00

2Persentase peningkatan nilai Investasi PMA

% 30.00

Page 88: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

11 Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

1Persentase jumlah koperasi sehat (berkualitas)

% 45.00

2Persentase peningkatan jumlah Industri Kecil Menengah

% 3.00

3Persentase peningkatan jumlah UsahaKecil Menengah

% 5.90

12 Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

1 Tingkat pengangguran terbuka % 2.86

2 Tingkat partisipasi angkatan kerja% 79.98

13 Meningkatnya peran sektor pariwisata dalam perkonomian daerah

1Persentase Jumlah PDRB dari sektor perdagangan, hotel dan restoran

% 10.35

2Persentase peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegarake Provinsi Papua

% 3.00

14 Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan pekenomian masyarakat

1Kontribusi sub sektor perkebunan dan hasilnya terhadap PDRB (%)

% 0.74

2Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB (%)

% 0.82

3Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB (%)

% 4.00

4Kontribusi sektor Tanaman Pangan terhadap PDRB

% 5.45

5Kontribusi sektor Kehutanan terhadap PDRB

% 1.57

6

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

%45.92

15 Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

1Pertumbuhan Ekonomi (Pertumbuhan PDRB)

% 7% - 8%

2 PDRB per Kapita 26 juta

3 Inflasi % 4.50

4 Indeks Gini 0.35

5Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB

% 3.54

6

Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah

%7.30

16

Meningkatnya konektivitas antar wilayah

1Persentase panjang Jalan Provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang)

% 61.50

2Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 24.00

3Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

rasio 5,56

4Jumlah arus penumpang angkutan umum per tahun

Per Tahun 3,1 juta

Page 89: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

17 Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam mendukung pengembangan wilayah

1Persentase lahan budidaya pertanianyang mendapatkan layanan irigasi

% 60.00

2Panjang jaringan irigasi yang kondisinya baik

% 50.00

3Meningkatnya ketersediaan air baku untuk irigasi

% 60.00

4Prosentase cakupan sistem pengendalian banjir dan abrasi

% 45.00

18 Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

1Pemenuhan Rumah Layak Huni

%40.00

19 Meningkatnya pemenuhan air bersih

1Persentase RT yang terlayani air bersih

%34.00

20 Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

1 Rumah Tangga pengguna listrik%

36.00

21 Implementasi Rencana Tata RuangSecara Konsisten

1Persentase penerbitan ijin penggunaan lahan skala luas yang sesuai dengan peruntukannya

%70.00

22 Terwujudnya Papua sebagaiparu-paru dunia

1Persentase area hutan mangrove yang kondisi baik

% 80.00

2 Kerusakan Kawasan Hutan % 10.00

3

Persentase Area Hutan Lindung Terhadap Seluruh Kawasan

%

60.00

Jayapura , Maret 2014GUBERNUR PAPUA

LUKAS ENEMBE, SIP, MH

Page 90: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawahini :

Nama : LUKAS ENEMBE, SIP, MH

Jabatan : Gubernur Papua

Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnyasesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerjajangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumenperencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebutmenjadi tanggung jawab kami.

Jayapura, Maret 2014

GUBERNUR PAPUA

LUKAS ENEMBE, SIP, MH

Page 91: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

80

BAB IBAB IVV P E N U T U PP E N U T U P

AA. . SIMPULANSIMPULANSecara umum Pemerintah Provinsi Papua telah dapat melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan selaku penyelenggara administrasi umum pemerintahan,

pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat Papua.

Tugas-tugas tersebut secara operasional telah dilaksanakan oleh Sekretariat, Biro,

Dinas, Badan dan Kantor di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua melalui kegiatan

masing-masing satuan kerja dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan stratejik

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua.

Akuntabillitas kinerja dan keuangan yang dilaksanakan dan dicapai dalam tahun

2014adalah :

Keterangan Jumlah

Sasaran stratejik yang dilaksanakan dengan kategori :

22 sasaran

>Kategori “sangat berhasil” 16 sasaran

>Kategori “Berhasil” 1 sasaran

>Kategori “Cukup Berhasil” 1 sasaran

>Kategori “kurang berhasil” 1 sasaran

>Kategori “tidak berhasil” 3 sasaran

Realisasi belanja pelaksanaan IKU Rp1.955.408.003.850,00

>Prosentase realisasi belanja IKU terhadap anggaran IKU

80,33%

Realisasi belanja Langsung Rp3.884.225.042.432,00

> Prosentase realisasi belanja langung terhadap anggaran belanja langsung

89,44%

Page 92: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

81

Realisasi keuangan tahun 2014 yang digunakan untuk melaksanakan 22 (dua

puluh dua) sasaran tersebut adalah sebesar Rp2.434.202.471.232,00 atau

80,33% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1.955.408.003.850,00.

Penjelasan sasaran sesuai kategori adalah sebagai berikut :

1. Kategori “Sangat Berhasil”, terdiri dari 16 (enam belas) sasaran yaitu:

1) Meningkatnya Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN

2) Peningkatnya pemenuhan Hak-Hak Dasar Orang Asli Papua

3) Terwujudnya Masyarakat yang Sehat

4) Terwujudnya Masyarakat yang Cerdas dan terampil

5) Meningkatnya prestasi olahraga

6) Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan

7) Terwujudnya iklim investasi yang kondusif

8) Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM)

9) Terwujudnya peningkatan penyediaan lapangan kerja

10)Terwujudnya pengelolaan SDA secara lestari mendukung peningkatan

pekenomian masyarakat

11)Meningkatnya konektivitas antar wilayah

12)Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air dan irigasi dalam

mendukung pengembangan wilayah

13)Meningkatnya pemenuhan air bersih

14)Meningkatnya pemenuhan energi murah dan ramah lingkungan

15)Implementasi Rencana Tata Ruang Secara Konsisten

16)Terwujudnya Papua sebagai paru-paru dunia

2. Kategori “Berhasil”, terdiri dari satu sasaran yaitu:

1) Meningkatnya Profesionalisme dan Akuntabilitas Kinerja serta Disiplin

Aparatur

3. Kategori “Cukup Berhasil”, terdiri dari satu sasaran yaitu:

1) Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah.

4. Kategori “Kurang Berhasil”, terdiri dari satu sasaran yaitu:

Page 93: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

82

1) Meningkatnya peran sektor pariwisata dalam perkonomian daerah.

5. Kategori “Tidak Berhasil”, terdiri daritiga sasaran yaitu:

1) Meningkatnya rasa aman, tentram dan nyaman dan Ketaatan terhadap

Hukum seluruh masyarakat Papua

2) Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Komprehensif berbasis

Teknologi Informasi

3) Meningkatnya pemenuhan perumahan rakyat yang layak huni

Secara umum masih dijumpai beberapa kendala yang perlu diatasi dalam

pencapaian sasaran, yaitu:1. Belum optimalnya Pemerintah Provinsi Papua dalam menentukan target

kinerja dikarenakan Pemerintah Provinsi Papua baru memiliki IKU.2. Belum optimalnya sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP)

dilingkungan SKPD antara lain :

1) Keterbatasan kualitas SDM dalam pelaksanaan perjanjian kinerja tahun

2014.

2) Kurangnya pengawasan pimpinan terhadap pelaksanaan indikator

kinerja sasaran yang telah ditetapkan.

3) Belum tersusunnya SOP pada beberapa unit kerja dikarenakan

terjaadinya perubahan struktur organisasi di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Papua.3. Adanya tuntutan kompetensi dalam pelaksanaan tugas yang tidak sesuai

dengan penempatan aparatur dalam jabatan. Hal ini menyebabkan

ketidakefektifan dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

4. Kondisi geografis dan alam yang menghambat pelaksanaan sasaran dan

indikator kinerja sasaran.

BB. . UPAYA LEBIH LANJUTUPAYA LEBIH LANJUT

Dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai, maka

Pemerintah Provinsi Papua akan terus meningkatkan saling pengertian dan

Page 94: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

83

kerjasama antara berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas-tugas yang

diemban dalam bentuk :

1. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan SPIP pada seluruh SKPD.2. Merencanakan target kinerja dengan baik untuk setiap indikator kinerja sasaran

yang akan dilaksanakan.3. Meningkatkan kompetensi SDM melalui penyelenggaraan diklat, kursus-kursus

dan kegiatan lainnya.4. Meningkatkan pengawasan pimpinan terhadap pelaksanaan indikator kinerja

yang telah ditetapkan.5. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan indikator kinerja sasaran yang telah

ditetapkan antar instansi yang terkait.6. Menganggarkan kembali indikator kinerja sasaran yang tidak terealisasi di

tahun 2014 pada tahun 2015.

Page 95: RINGKASAN EKSEKUTIF - Papua

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawahini :

Nama : LUKAS ENEMBE, SIP, MH

Jabatan : Gubernur Papua

Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnyasesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerjajangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumenperencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebutmenjadi tanggung jawab kami.

Jayapura, Maret 2014

GUBERNUR PAPUA

LUKAS ENEMBE, SIP, MH