RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

214
PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat iv RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun yang berkaitan dengan perencanaan Sanitasi yaitu Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2012 dan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2013 dan merupakan bagian dari Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang digalang oleh Pemerintah Pusat dalam rangka mempercepat pembangunan sanitasi Nasional dan pemenuhan partisipasi internasional untuk pencapaian target Universal Access 2019 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat dalam RPJMN 2015-2019. Untuk maksud tersebut, maka dibentuklah Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang bertugas merumuskan sebuah road map pembangunan sanitasi dalam skema yang bertajuk Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Selain itu Pokja ini juga diharapkan dapat berfungsi sebagai unit koordinasi perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan pengawasan serta monitoring pembangunan sektor sanitasi dari berbagai aspek. Tidak hanya yang melibatkan unsur pemerintah saja namun juga melibatkan masyarakat serta swasta secara langsung. Dengan adanya Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Sumbawa Barat ini, mendorong komitmen Pemerintah Kabupaten dalam menyusun program investasi bidang sanitasi dan juga memberikan penguatan dalam prosedur dan komitmen dukungan pendanaan dari lingkungan eksternal Pemerintah Kabupaten, baik dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan , Pemerintah Pusat, Bantuan Luar Negeri, Masyarakat atau Kerjasama dengan Swasta serta semua pihak yang peduli terhadap pengembangan sektor sanitasi. Dokumen ini berisi Profil sanitasi termasuk identifikasi permasalahan, kerangka pengembangan sanitasi, strategi pengembangan sanitasi, ringkasan program kegiatan, kebutuhan biaya pembangunan sanitasi dan kesepakatan untuk

Transcript of RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

Page 1: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini

merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang

telah tersusun yang berkaitan dengan perencanaan Sanitasi yaitu Buku Putih

Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2012

dan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2013

dan merupakan bagian dari Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP) yang digalang oleh Pemerintah Pusat dalam rangka

mempercepat pembangunan sanitasi Nasional dan pemenuhan partisipasi

internasional untuk pencapaian target Universal Access 2019 yang telah dicanangkan

oleh Pemerintah Pusat dalam RPJMN 2015-2019.

Untuk maksud tersebut, maka dibentuklah Kelompok Kerja Percepatan

Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang bertugas merumuskan sebuah road

map pembangunan sanitasi dalam skema yang bertajuk Program Percepatan

Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Selain itu Pokja ini juga diharapkan

dapat berfungsi sebagai unit koordinasi perencanaan, pengembangan, pelaksanaan

dan pengawasan serta monitoring pembangunan sektor sanitasi dari berbagai aspek.

Tidak hanya yang melibatkan unsur pemerintah saja namun juga melibatkan

masyarakat serta swasta secara langsung.

Dengan adanya Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten

Sumbawa Barat ini, mendorong komitmen Pemerintah Kabupaten dalam menyusun

program investasi bidang sanitasi dan juga memberikan penguatan dalam prosedur

dan komitmen dukungan pendanaan dari lingkungan eksternal Pemerintah

Kabupaten, baik dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan , Pemerintah Pusat,

Bantuan Luar Negeri, Masyarakat atau Kerjasama dengan Swasta serta semua pihak

yang peduli terhadap pengembangan sektor sanitasi.

Dokumen ini berisi Profil sanitasi termasuk identifikasi permasalahan,

kerangka pengembangan sanitasi, strategi pengembangan sanitasi, ringkasan

program kegiatan, kebutuhan biaya pembangunan sanitasi dan kesepakatan untuk

Page 2: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat v

sumber pendanaan dari berbagai pihak terkait untuk mendukung Kabupaten/Kota

dalam menyusun rencana program investasi pembangunan sanitasi dalam rangka

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang secara teknis telah

disusun berdasarkan hasil studi dan sinkronisasi dengan semua dokumen

perencanaan lain yang terkait sanitasi, analisis kelembagaan, kemampuan keuangan

daerah dan data pendukung lainnya yang berkaitan dengan rencana implementasi..

Secara umum kondisi sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat terkait sistem

pengolahan air limbah domestik masih dikelola secara on-site system (setempat).

Berdasarkan hasil studi EHRA tahun 2016, sistem ini meliputi tangki septik sebesar

83%, pipa sewer 3.20%, cubluk 4.30% dan selebihnya dibuang disungai, sawah

kebun/tanah lapang dan drainase 9.57%. Berkaitan dengan tangki septik, hasil kajian

EHRA menunjukkan bahwa tangki septik masuk dalam kategori suspek aman.

Sistem pembuangan limbah non tinja ini dialirkan melalui lubang resapan yang

disalurkan melalui saluran terbuka yang dialirkan ke sistem drainase atau ke sungai

dan pengelolaan air limbah seperti IPLT tidak tersedia.

Sistem pengelolaan persampahan yang tersedia dan digunakan oleh

masyarakat mayoritas berupa TPS, berdasarkan hasil studi EHRA sampah yang

dikumpulkan di TPS sebesar 42.40% dan 23.50% sampah tersebut langsung dibakar,

dibuang ke sungai/kali sebesar 16.80%, dibuang kelahan kosong sebesar 16.30%

selebihnya masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan, misalnya

dibiarkan membusuk. Volume timbulan sampah Kabupaten Sumbawa Barat

mencapai sekitar 329.96 m3/hari dengan volume sampah yang terangkut ke TPA

Batu Putih sekitar 143.68 m3/hari.

Drainase perkotaan sesuai kondisi topografi yang dominan dataran tinggi di

Kabupaten Sumbawa Barat secara langsung meminimalkan ancaman

genangan/banjir. Saat ini menunjukkan bahwa 135.55 Ha masih terdapat genangan

di Kabupaten Sumbawa Barat khususnya dalam kota yang pernah mengalami banjir

secara rutin jika curah hujan tinggi. Secara umum kondisi jaringan drainase

perkotaan belum cukup tersedia dengan layak, baik pada ruas jalan utama maupun

di unit jalan lingkungan

Page 3: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat vi

Kerangka Pengembangan Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat

Tahap Pengembangan Air Limbah Domestik berdasarkan rencana

pengembangan terdapat 3 zona antara lain : zona 1, merupakan area dengan tingkat

kepadatan rendah yang dapat diatasi dalam jangka pendek melalui pilihan sistem

setempat (on-site) dalam skala rumah tangga (household based). Dengan opsi teknologi

jamban tangki septik SNI dan penanganan untuk perubahan perilaku dengan

pemicuan. Zona 2 merupakan kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan

tinggi dan kawasan perdagangan yang harus diatasi dengan pilihan sistem terpusat

(off-site) dalam jangka panjang. Zona 3 merupakan area dengan tingkat risiko sanitasi

yang dapat diatasi dalam jangka menengah dengan perubahan perilaku. Karena

merupakan daerah kepadatan penduduk kategori sedang maka pemilihan sistemnya

adalah sistem IPAL komunal.

Tabel. 1. Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Sumbawa Barat

No Sistem Cakupan layanan

eksisting*

Target cakupan layanan*

Jangka pendek Jangka

menengah

Jangka

panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A Buang Air Besar Sembarangan (BABS)**

2.31% 0.50% 0% 0%

B

Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite)

1 Cubluk/tangki septik individual belum aman***

17.60% 12% 7% 0%

2 Tangki septik individual

73.59% 78% 85% 85%

3 Tangki septik komunal (≤ 10 KK)

0% 0% 0% 0%

4 Jamban bersama 5.41% 4% 1% 0%

C Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)

Page 4: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat vii

No Sistem Cakupan layanan

eksisting*

Target cakupan layanan*

Jangka pendek Jangka

menengah

Jangka

panjang

Terpusat (Off-site)

1 Tangki septik komunal (≥ 10 KK)

0% 0% 0% 0%

3 IPAL komunal 1.09% 1% 3% 8%

4 IPAL kawasan 0% 4% 4% 7%

5 IPAL kota 0% 0% 0% 0%

Total 100% 100% 100% 100%

Tahap Pengembangan Persampahan berdasarkan rencana pengembangan

terdapat 3 zona antara lain : zona 1, merupakan area penanganan jangka menengah

ke panjang, umumnya berada diarea-area dengan kepadatan penduduk lebih kecil 25

orang/ha dan bukan fungsi pelayanan jasa dan perdagangan dengan cakupan

secukupnya. Zona 2, merupakan area urban/rural kepadatan 25-100 orang /ha yang

penanganannya tidak langsung yaitu dari rumah ke tempat penampungan setempat

(TPS) dulu baru di angkut truk ke TPA, yang dalam jangka waktu menengah harus

terlayani 100% dengan system layanan tidak langsung. Zona 3, merupakan area

pusat pelayanan dan kawasan permukiman padat dan kawasan perdagangan (CBD)

yang harus ditangani secara jangka pendek dengan opsi pengembangan pelayanan

persampahan hingga 100% dengan metode pengumpulan langsung (RT-TPS-TPA)

serta pelayanan penyapuan jalan (street sweeper) dan pengolahan sampah 3R pada

lokasi-lokasi publik seperti pasar, pusat pertokoan, dan terminal.

Page 5: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat viii

Tabel. 2. Pengembangan Persampahan Kabupaten Sumbawa Barat

No Sistem Cakupan layanan existing*

Cakupan Layanan

Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

1 Prosentase sampah yang terangkut ke TPA

43.54% 57% 70% 75%

2 Prosentasi sampah tereduksi melalui 3R

3.52% 7% 10% 20%

3 Prosentasi sampah dikelola mandiri oleh masyarakat di sumber*

37.05% 24% 10% 5%

4 Prosentasi sampah tidak terolah

15.88% 13% 10% 0%

Total 100% 100% 100% 100%

Tahap Pengembangan Drainase berdasarkan rencana pengembangan Target

layanan drainase sesuai kondisi genangan seluas 135.55 ha yaitu berkurang menjadi

0 ha pada tahun 2021 dan tidak terjadinya genangan lingkungan dalam 5 tahun.

Pencapaian akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas penanganan

berdasarkan area berisiko sanitasi.

Strategi Pengembangan Sanitasi

Strategi Pengembangan Air Limbah menurut permasalahan mendesak

sanitasi yaitu peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah, legalisasi

Peraturan Daerah pengelolaan air limbah, intensifikasi potensi investasi pengelolaan

air limbah dari sumber pendanaan, sosialisasi, edukasi dan advokasi pengelolaan air

limbah pada masyarakat dan institusi terkait dan edukasi serta fasilitasi peningkatan

SDM pengelolaan air limbah.

Strategi Pengembangan Persampahan diantaranya yaitu menyediakan

sarana pengumpulan dan pengangkutan persampahan, membangun sarana dan

prasarana pemilahan dan 3R, rekonstruksi TPA, revitalisasi fungsi TPA, intensifikasi

pendanaan yang bersumber dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta,

Edukasi tentang penguatan kelembagaan dalam memelihara prasarana persampahan

yang telah terbangun, advokasi pihak swasta dalam pengelolaan persampahan,

Page 6: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat ix

revitalisasi dan advokasi peraturan persampahan, penguatan kelembagaan

persampahan, dan edukasi dan fasilitasi peningkatan SDM pengelolaan

persampahan.

Strategi Pengembangan Drainase yang sesuai dengan permasalahan yang

mendesak dihadapi yaitu perencanaan pembangunan dan pemeliharaan drainase,

intensifikasi pendanaan yang bersumber dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan

Swasta, sosialisasi, edukasi dan advokasi mengenai drainase pada masyarakat dan

institusi terkait.

Ringkasan Program Untuk Kebutuhan Biaya Pembangunan Sanitasi

Program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi Kabupaten

Sumbawa Barat disusun untuk mengatasi masalah sanitasi di Kabupaten Sumbawa

Barat dalam 5 tahun ke depan. Indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan

pengembangan sanitasi dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 Kabupaten

Sumbawa Barat adalah sebesar Rp. 473,739,000,000.

Tabel. 3. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5

tahun

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik

20,768 13,672 14,117 13,690 11,700 73,946

2 Persampahan 5,815 6,304 6,689 6,943 8,406 34,157

3 Drainase 2,950 3,879 3,618 4,887 3,595 18,930

Jumlah (a) 29,533 23,855 24,424 25,520 23,701 127,033

Perkiraan APBD Murni untuk sanitasi (b)

25,668 7,127 8,236 9,517 10,998 61,546

Perkiraan komitmen pendanaan sanitasi (c)

5,098 6,456 8,176 10,354 13,112 43,196

Gap 1 (a-b) 3,865 16,728 16,188 16,003 12,702 65,486

Gap 2 (a-c) 24,434 17,399 16,248 15,166 10,589 83,837

Page 7: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat x

Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK

Capaian strategis, kegiatan dan evaluasi pada sektor Air Limbah Domestik

berupa kegiatan/program yang direncanakan sesuai dengan strategi dari

permasalahn mendesak yang dihadapi oleh Kabupaten Sumbawa Barat. Beberapa

kegiatan diataranya berupa penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air

limbah , pembentukan UPTD Air Limbah, Bantuan Teknis LLTT (Layanan Lumpur

Tinja Terjadwal), koordinasi potensi investasi pengelolaan air limbah, workshop

akses sumber pendanaan sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten, lomba

sanitasi lingkungan ditingkat Kabupaten, pemicuan STBM, pendampingan pasca

pemicuan, verifikasi desa STBM, pelaksanaan monev STBM, reward ODF Desa,

reward ODF Kecamtan, reward ODF Kabupaten, pembangunan tangki septic,

SPAL terpusat skala kawasan, operasional dan pemeliharaan sarana air limbah.

Semua program/kegiatan dimulai dari tahun 2017 sampai dengan 2021.

Capaian strategis, kegiatan dan evaluasi pada sektor Persampahan berupa

kegiatan/program yang direncanakan sesuai dengan strategi dari permasalahn

mendesak yang dihadapi oleh Kabupaten Sumbawa Barat. Beberapa kegiatan

diataranya berupa pengadaan motor sampah, pengadaan dump truck, pengadaan

amroll truck, pengadaan container, pembangunan TPST, pengadaan Osamtu,

pembangunan TPA Sanitari Landfill, operasional dan pemeliharaan sarana dan

prasarana persampahan, koordinasi potensi investasi pengelolaan persampahan,

program peningkatan kinerja pengelolaan persampahan, sosialisasi program

pengelolaan sampah, program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup, publikasi dan kampanye tentang persampahan dan koordinasi dan fasilitasi

pihak swasta dalam pengelolaan persampahan. Semua program/kegiatan dimulai

dari tahun 2017 sampai dengan 2021.

Capaian strategis, kegiatan dan evaluasi pada sektor Drainase berupa

kegiatan/program yang direncanakan sesuai dengan strategi dari permasalahn

mendesak yang dihadapi oleh Kabupaten Sumbawa Barat. Beberapa kegiatan

diataranya berupa koordinasi potensi investasi pengelolaan drainase, pembangunan

Page 8: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat xi

dan operasional drainase primer, lingkungan dan tersier. Semua program/kegiatan

dimulai dari tahun 2017 sampai dengan 2021.

Tabel 4. Pelaporan Monev Implementasi SSK

Obyek Pemantauan

Penanggung Jawab

Waktu Pelaksanaan

Pelaporan

Penanggung Jawab utama

Pengumpul Data dan

Dokumentasi

Pengolah Data atau Pemantau

Penerima Laporan

Tabel Capaian Strategis

Bappeda BLH, DPU dan DIKES

BLH, DPU dan DIKES

Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Tabel Capaian Kegiatan

Bappeda BLH, DPU dan DIKES

BLH, DPU dan DIKES

Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Tabel Evaluasi

Bappeda BLH, DPU dan DIKES

BLH, DPU dan DIKES

Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Page 9: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Sumbawa Barat telah berhasil menyusun tiga rangkaian

dokumen perencanaan pembangunan sanitasi yaitu Buku Putih Sanitasi,

Rencana Strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat 2012 – 2016 dan MPSS

Kabupaten Sumbawa Barat 2012. Seiring dengan berjalannya waktu dan

pembangunan yang telah dilaksanakan, dokumen perencanaan tersebut perlu

dievaluasi untuk mengetahui hasil implementasi dan deviasi-deviasi yang

mungkin terjadi, serta sebagai tolak ukur bagi Pemerintah Kabupaten untuk

merumuskan langkah selanjutnya dalam perencanaan pembangunan sanitasi

di Kabupaten Sumbawa Barat.

Percepatan pembangunan sanitasi ini kemudian diwujudkan

dalam bentuk Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

(PPSP). Melalui PPSP ini diharapkan pembangunan sanitasi sebagai urusan

bersama antara pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, provinsi, pusat,

swasta, donor, dan masyarakat. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Permukiman mendorong pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk

menyusun suatu perencanaan strategis pembangunan sektor sanitasi yang

komprehensif dan koordinatif yaitu Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK).

PPSP 2012-2016 memang telah berhasil meningkatkan sinergi antar

kementerian dalam pembangunan sanitasi melalui mekanisme konsolidasi

seperti internalisasi SSK/MPS ke dalam dokumen perencanaan daerah

(misalnya RPJMN, RKPD), dokumen penganggaran kementerian (konreg

RPIJM, proses buy-in dalam lokakarya pendanaan), maupun dalam

penetapan pinjaman/hibah oleh Sanitation Partner Group.

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat juga dirasa telah

mempunyai kesadaran dan perhatian yang cukup besar terhadap sanitasi,

Page 10: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 2

dimana beberapa Kota/Kabupaten telah mempunyai dokumen perencanaan

strategis (SSK) sebagai portofolio pembangunan sanitasi daerah. Peran

provinsi dalam mendampingi Kabupaten Sumbawa Barat juga semakin

dirasakan. Tentu, bukan berarti PPSP 2012-2016 berjalan tanpa hambatan

ataupun kendala. Beberapa modalitas tidak dapat dioptimalkan dengan baik.

Provinsi perlu berperan dalam mobilisasi berbagai sumber pendanaan

sanitasi, penjaminan kualitas dokumen perencanaan Kabupaten Sumbawa

Barat, serta sinergi/sinkronisasi dengan berbagai program sanitasi yang ada

dalam rangka percepatan implementasi sanitasi, tidak sekadar melakukan

pembinaan.

Dalam rangka pencapaian target pelayanan dasar tersebut,

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat ikut serta dalam Program

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Program ini yang

mendukung upaya pemerintah pusat dalam memenuhi tujuan target

Universal Acces Tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Target sasaran yang ingin dicapai oleh Kabupaten Sumbawa Barat

adalah untuk pemenuhan 100% (universal access) akses layak sanitasi di

akhir tahun 2019. Adapun rincian target capaian akses sanitasi Kabupaten

Sumbawa Barat sebagai berikut :

1. Air Limbah

- Akses layak sebesar 87% dan akses dasar sebesar 13 % (sesuai

dengan target yang ditetapkan oleh Pokja Sanitasi Provinsi NTB)

2. Persampahan

- Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan sebesar 20%

- Adanya sistem penanganan sampah di perkotaan sebesar 70%

- Adanya pengoperasian TPA sebesar 70% (sesuai target SPM nasional

yaitu Permen PU Nomor 01/PRT/M/2014)

Page 11: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 3

3. Drainase

Terlayani sistem jaringan drainase skala kota sehingga tidak terjadi

genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) lebih dari 2 kali setahun yang

terdiri dari :

- Pengentasan genangan sebesar 50%

- Pengurangan pengurangan genangan sebesar 50% (sesuai target

SPM nasional yaitu Permen PU Nomor 01/PRT/M/2014)

Dokumen Pemutakhiran SSK Kabupaten Sumbawa Barat tahun

2017-2021 disusun dengan merujuk pada dokumen SSK yang sudah ada dan

lebih difokuskan pada upaya untuk mengimplementasikan program dan

kegiatan jangka menengah dalam upaya mencapai universal access. Untuk

memastikan dokumen Pemutakhiran SSK dapat diimplementasikan maka

dalam proses penyusunannya disinkronkan dengan dokumen-dokumen

perencanaan yang ada di kabupaten seperti Rancangan Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011-2031, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa

Barat Tahun 2016-2020, Renstra SKPD, Renja SKPD dan dokumen-dokumen

perencanaan lain yang memuat air limbah domestik, persampahan, dan

drainase.

Pemutakhiran ini perlu dilakukan mengingat beberapa kondisi di

bawah ini:

- Periode pelaksanaan yang tercantum dalam dokumen SSK telah melampaui

masa berlaku atau telah kadaluarsa, yaitu lebih dari 5 tahun.

- Peningkatan kualitas dokumen dari SSK sebelumnya yang disebabkan oleh

ketidak-lengkapan data maupun akibat adanya keraguan atas validitas data

yang digunakan.

- Adanya kebutuhan untuk mempercepat implementasi terutama terkait

dengan pencapaiantarget Universal Access di tahun 2019.

Page 12: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 4

- Apabila ada penyesuaian/perubahan RPJMD yang menjadi acuan dari

SSK. Perubahan RPJMD terjadi akibat adanya perubahan Kepala Daerah.

- Prioritas pada Pusat Kegiatan Nasional dan Wilayah

Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa

Barat merupakan penggabungan tiga (3) dokumen (BPS, SSK, dan MPS)

dalam satu SSK dan disusun dalam waktu satu tahun. Kedudukan SSK

Pemutakhiran diantara dokumen perencanaan di bidang sanitasi lainnya

yang terdapat di Kabupaten Sumbawa Barat adalah sebagai penyempurnaan

dokumen - dokumen perencanaan bidang sanitasi yang telah ada.

Gambar 1. Kedudukan Dokumen Pemutakhiran SSK dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya

Maksud penyusunan Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten

(SSK) adalah tersusunnya dokumen perencanaan Strategis Sanitasi

Kabupaten Sumbawa Barat dapat dijadikan rujukan perencanaan

pembangunan sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat dalam jangka menengah

(5tahun).

Page 13: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 5

Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja pemutakhiran

Strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat yaitu: disusun sebagai rencana

pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan

sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat mulai Tahun 2017 hingga Tahun 2021,

dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi

Kabupaten Sumbawa Barat selama 5 tahun yaitu Tahun 2017 hingga Tahun

2021, dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah

pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan

tahunan sektor sanitasi, dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi

semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan

diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi

Kabupaten Sumbawa Barat.

1.2 Metodologi Penyusunan

Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/ Kota (SSK) ini merupakan

produk bottom–up dan top-down planning, dengan mengakomodir

kebutuhan akan layanan sanitasi yang ada sekaligus menindaklanjuti arahan

makro pembangunan daerah dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa Barat 2017-2021.

Metodologi penyusunan yang digunakan adalah kajian dan review,

pengumpulan data primer untuk mengindentifikasi kebutuhan warga kota

menyangkut sanitasi, dan scoring untuk merumuskan bobot penilaian area

beresiko.

Strategi Sanitasi Kabupaten/ Kota (SSK) Kabupaten Sumbawa

Barat disusun melalui proses partisipatif lewat fasilitasi langsung oleh

Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari beberapa SKPD yang termasuk

dalam Pokja Sanitasi. Adapun proses yang dilakukan dalam penyusunan

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Sumbawa Barat adalah sebagai

berikut :

Page 14: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 6

- Pembentukan Kelompok Kerja PPSP Kabupaten Sumbawa Barat

berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sumbawa Barat Nomor 13 Tahun

2016 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Program Percepatan Sanitasi

Permukiman Kabupaten Sumbawa Barat.

- Review/Updating Buku Putih dan Strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa

Barat.

- Pelatihan (coaching clinic).

- Pelatihan Tenaga Survey Sanitasi.

- Pelaksanaan Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA).

- Pengumpulan data berupa data primer dan sekunder.

- Pengumpulan persepsi SKPD.

- Input dan penulisan Dokumen SSK.

- Rapat koordinasi Pokja .

- Penyusunan SSK .

- Evaluasi.

Proses pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) mencakup 5 (lima)

langkah berikut yaitu :

a. Internalisasi dan Penyamaan Persepsi

Proses internalisasi dan penyamaan persepsi adalah proses yang dilakukan

Pokja untuk memastikan adanya kesepahaman dan kesamaan persepsi

mengenai pentingnya pembangunan sanitasi serta perlunya pemutakhiran

SSK termasuk didalamnya manfaat SSK, dasar hukum dan posisi SSK.

Selain itu Pokja perlu menyusun dan menyepakati rencana kerja Pokja.

b. Pemetaan Kondisi dan Kemajuan Pembangunan Sanitasi

Proses ini ditujukan untuk memutakhirkan profil wilayah, profil sanitasi

dan pemetaan area beresiko berdasarkan situasi terkini. Profil wilayah

menjelaskan kondisi geografis, administratif dan aspek geografis dan profil

sanitasi akan memberikan gambaran lengkap dan menyeluruh tentang

Page 15: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 7

pengelolaan sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat baik aspek teknis maupun

aspek non teknis.

Setelah profil sanitasi dimutakhirkan, Pokja harus mengidentifikasi

permasalahan mendesak dan menetapkan area beresiko sanitasi untuk 3

(tiga) komponen (air limbah domestik, persampahan dan drainase

perkabupaten). Penetapan area beresiko dilakukan untuk mengklasifikasi

kelurahan berdasarkan tingkat resiko sanitasi dengan menggunakan

Instrumen Profil Sanitasi.

c. Skenario Pembangunan Sanitasi

Penyusunan skenario pembangunan sanitasi dilakukan untuk

menghasilkan skenario pembangunan sanitasi yang paling optimal dari sisi

kebutuhan pendanaan dan ketersediaan anggaran maupun dari target

pembangunan sanitasi yang ingin dicapai.

Sebelum skenario pembangunan dihasilkan dalam bentuk daftar usulan

program dan kegiatan beserta prioritasnya, Pokja harus merumuskan visi

dan misi sanitasi beserta tujuan, sasaran dan strategi pembangunan

sanitasi.

d. Konsolidasi Penganggaran dan Pemasaran Sanitasi

Proses ini merupakan upaya untuk memastikan komitmen pendanaan

pemerintah dan non pemerintah ditingkat kabupaten , provinsi dan pusat

untuk mendanai program dan kegiatan yang telah dihasilkan selama

proses perumusan skenario pembangunan sanitasi.

Di tingkat kabupaten Pokja harus melakukan konsultasi dengan Pokja

Provinsi dan Satker PSPLP terkait sanitasi di provinsi, melakukan

internalisasi kepada kepala SKPD serta melakukan advokasi terhadap

sumber pendanaan dari CSR dan masyarakat.

Hasil dari proses ini adalah usulan program dan kegiatan yang disepakati

untuk didanai dari pemerintah dan non pemerintah di tingkat kabupaten.

Untuk mendapatkan kesepakatan pendanaan dari APBD Provinsi, APBN

dan sumber pendanaan lainnya di tingkat provinsi, daftar program dan

Page 16: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 8

kegiatan beserta kerangka logis diserahkan ke Pokja Provinsi untuk

diverifikasi mengenai kelengkapan daftar program dan kegiatan serta

disinkronkan dengan roadmap sanitasi provinsi, RPJMD provinsi dan

pendanaan APBD provinsi dan APBN. Selanjutnya dibahas dalam

Lokakarya Memorandum Program Sanitasi (MPS).

e. Finalisasi

Hasil akhir dari proses pemutakhiran SSK adalah finalisasi yang bertujuan

untuk mendapatkan pengesahan Bupati Sumbawa Barat. Sebelum

pengesahan, Pokja harus melengkapi penulisan dokumen, menyusun

daftar kesiapan implementasi untuk 2 (dua) tahun pertama dan rencana

kerja tahunan serta melakukan konsultasi publik untuk menjaring

masukan dan saran dari pemangku kepentingan.

Tahapan proses pemutakhiran SSK digambarkan dalam bagan berikut ini.

Gambar 2. Tahapan Proses Pemutakhiran SSK

1.2.1 Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam studi ini terbagi dua yaitu data

primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan secara

langsung melalui Studi EHRA dan Studi NonEHRA. Adapun

pengumpulan data sekunder dilakukan dengan melakukan studi pada

dokumen-dokumen perencanaan yang ada di SKPD dan non SKPD,

Page 17: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 9

data statistik yang dikeluarkan BPS maupun data-data lain yang

relevan. Proses konsolidasi awal bagi Pokja khususnya untuk

menyepakati beberapa hal seperti:

a. Jenis informasi dan sumbernya

b. Cakupan wilayah pemetaan

c. Metoda analisis

d. Pembagian tugas dan pelaporan

e. Rencana penetapan kawasan prioritas

f. Kemungkinan melibatkan pihak luar

g. Jadwal kerja penyusunan pemutahiran SSK

Proses ini bisa dijalankan melalui pertemuan-pertemuan

Pokja, termasuk pemetaan kondisi dan kemajuan pembangunan

sanitasi, skenario pembangunan sanitasi, dan konsolidasi

penganggaran dan pemasaran sanitasi. Pemetaan secara cepat dapat

dilakukan melalui pengumpulan dananalisis data sekunder.

Data sekunder dihimpun dari berbagai sumber data seperti

SKPD, dokumen-dokumen yang dimiliki Kabupaten Sumbawa Barat

(laporan penelitian, dokumen perencanaan), pemerintah pusat,

publikasi media, atau yang dimiliki LSM.Sebelum dianalisa data-data

harus diverifikasi kebenarannya dan data harus dikonsolidasikan dan

disusun secara sistematis.Selanjutnya dilakukan analisis untuk

memetakan situasi sanitasi, baik aspek teknis (sarana prasarana)

maupun aspek non-teknis.

Untuk mempertajam pemetaan cepat/awal, Pokja perlu

memutakhirkan datanya melalui pengumpulan data primer dan

beberapa kajian studi, yang diantaranya adalah: survei EHRA, Kajian

Peran Serta Swasta Dalam Penyediaan Layanan Sanitasi, Kajian

Kelembagaan dan Kebijakan, Kajian Profil Keuangan dan

Perekonomian Daerah, Kajian Komunikasi dan Media, Kajian Peran

Serta Masyarakat, dan Kajian Sanitasi Sekolah.

Page 18: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 10

a. EHRA

Survei Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau penilaian

risiko kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk mengetahui

penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di masyarakat

dan sarana sanitasi yang dimiliki rumah tangga. Karena informasi

diperoleh secara langsung (primer) dari masyarakat, maka EHRA

jelas akan melengkapi dan mempertajam data sekunder yang telah

dimiliki Pokja Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat.

b. Kajian Kelembagaan dan Kebijakan

Kajian Kelembagaan dan Kebijakan dibutuhkan untuk mengetahui

dengan jelas gambaran atau peta kondisi kelembagaan sanitasi

yang saat ini telah ada di Kabupaten Sumbawa Barat. Dengan

adanya peta kelembagaan ini, maka upaya penyusunan kerangka

layanan sanitasi skala kota yang berkelanjutan dapat

dikembangkan secara lebih realistis karena didasarkan pada

kondisi dan potensi kelembagaan yang benar-benar nyata.

Lingkup kajian kelembagaan dan kebijakan mencakup diantaranya:

pemetaan pemangku kepentingan dalam pembangunan dan

pengelolaan sanitasi, dan pemetaan kebijakan sanitasi Kabupaten

Sumbawa Barat.

Hasil dari kajian ini diharapkan dapat menggambarkan peta

kelembagaan dan kebijakan sanitasi di Kabupaten Sumbawa Barat.

c. Kajian Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah

Pemetaan pendanaan dan perekonomian dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas mengenai arsitektur pendanaan

dan perekonomian Kabupaten Sumbawa Barat dalam

melaksanakan pembangunan sanitasi di wilayahnya. Hasil

pemetaan diharapkan dapat dengan jelas menggambarkan kondisi

internal pendanaan sanitasi di Kabupaten Sumbawa Barat

(menjelaskan kondisi yang masih dalam jangkauan kontrol

Page 19: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 11

Kabupaten Sumbawa Barat yang menggambarkan tentang

kekuatan dan kelemahan pengelolaan air limbah domestik,

persampahan, serta drainase dilihat dari kacamata pendanaan dan

perekonomian). Selain itu, pemetaan ini juga ditujukan untuk

mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi eksternal pendanaan

sanitasi (yaitu kondisi di luar control Kabupaten Sumbawa

Baratyang menggambarkan tentang kesempatan yang dapat

dimanfaatkan ataupun ancaman yang harus dihindarkan dalam

pembangunan dilihat dari sisi pendanaan danperekonomian).

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih tepat, maka diupayakan

data yang digunakan adalah data realisasi belanja. Secara spesifik

pemetaan perekonomian diharapkan mampu menggambarkan

kondisi-kondisi makro dalam membentuk benchmark yang tepat

bagi pembangunan sanitasi kedepan. Melalui analisis

perekonomian juga diharapkan dapat memberikan kontribusi

tentang bentuk pembangunan sanitasi yang sesuai dengan kondisi

perekonomian Kabupaten Sumbawa Barat.

Pemetaan pendanaan dan perekonomian daerah minimal

mencakup: peta umum APBD, realisasi belanja sanitasi SKPD

(berdasarkan investasi dan operasional/pemeliharaan), belanja

sanitasi air limbah domestik, persampahan, drainase, serta promosi

hygiene dan sanitasi, perkiraan kebutuhan pendanaan

operasional/perawatan berdasarkan infrastruktur terbangun,

belanja sanitasi perkapita, realisasi retribusi dan potensi retribusi,

hingga pemetaan makro aspek perekonomian yang dianggap perlu.

d. Penetapan Area Berisiko Sanitasi

Penetapan area berisiko sanitasi merupakan salah satu keluaran

(rekomendasi) penting dalam penentuan area beresiko. Penetapan

area berisiko didasarkan pada hasil survei EHRA,

Page 20: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 12

“masukan/persepsi SKPD-SKPD”, dan data sekunder. Peta area

berisiko bisa menjadi acuan dasar dalam penentuan lokasi prioritas

pembangunan sanitasi dan sistem sanitasi Kabupaten Sumbawa

Barat.

1.2.2 Pemetaan secara cepat

Melalui pemetaan secara cepat ini dapat diketahui:

Potret umum kondisi sanitasi di kabupaten (termasuk kawasan

berisiko sanitasi)

Hal-hal yang masih perlu dilengkapi untuk mempertajam pemetaan

situasi sanitasi cepat ini agar penyusunan SSK Pemutahiran lebih

berkualitas

1.2.3 FGD/Rapat Pokja

Semua proses kegiatan penyusunan dokumen Pemutahiran SSK

dilakukan dengan diskusi atau rapat pokja yang melibatkan seluruh

anggota Pokja Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat.

1.2.4 Review Dokumen SSK awal

Dilakukan review pada data-data hasil kajian dan program kegiatan

yang telah direalisasikan dari dokumen SSK awal, selanjutnya

dilakukan pemutakhiran data dan strategi untuk mencapai target

universal access layanan layak sanitasi.

1.3 Dasar Hukum

Didalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumbawa

Barat berpijak pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku

di tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah. Program

Pengembangan Sanitasi Indonesia di Kabupaten Sumbawa Barat didasarkan

pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi:

Page 21: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 13

A. Undang-Undang

1. Undang­Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Irigasi dan

Pengairan;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya

Alami Hayati dan Ekosistemnya;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

10. Undang-Undang Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan;

11. Undang-Undang Nomor 1Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman;

12. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah;

14. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

Pemerintahan.

B. Peraturan Pemerintah

1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian PencemaranAir;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tata Cara

Page 22: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 14

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan

Lingkungan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Kesehatan.

C. Peraturan Dan Keputusan Presiden

1. Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi.

2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.

3. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan

Kawasan Lindung.

D. Peraturan Dan Keputusan Mentri

1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/2006 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan

Persampahan;

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/2008 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air

Limbah Permukiman;

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19 Tahun 2012 tentang

Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir

Sampah;

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013

tentangPenyelenggaraan Prasarana dan Sarana Dalam Penanganan

Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang

Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1/PRT/M/2014 tentang

StandarPelayanan Minimum Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999

Page 23: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 15

tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan;

8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah;

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008

tentang Strategi Nasional SanitasiTotal BerbasisMasyarakat;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 648-82/Kep/Bangda/2015

tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

648-565/Kep/Bangda/2014 tentang Penetapan Kabupaten/Kota

Sebagai Pelaksana Dokumen Percepatan Pembangunan Sanitasi;

11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 660/4919/SJ tentang

Pedoman Pengelolaan Program Program Percepatan Pembangunan

Sanitasi Permukiman di Daerah.

E. Peraturan Daerah Dan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat

1. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2006

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

2. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun

2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025;

3. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun

2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013­2018;

4. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun

2015 tentang Pemerataan Akses Air Bersih;

5. Peraturan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 13 Tahun

2014 tentang Road Map Sanitasi Povinsi Nusa Tenggara Barat Tahun

2015-2019.

G. Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat

1. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Page 24: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 16

Kabupaten Sumbawa Barat 2011–2015.

2. Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah 2015 –

2019.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat No. 2 Tahun 2012

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat

Tahun 2011 – 2031.

1.4 Sistematika Penulisan

Sub pembahasan ini akan menjelaskan sistematika yang digunakan

dalam penulisan dokumen ini. Berisi rincian bab yang dituliskan serta

penjelasan ringkas tentang isi dari setiap babnya.

BAB 1 Pendahuluan

Memberikan

latarbelakangdilakukannyapenyusunanataupemutakhiranStrategiSa

nitasi Kabupaten/Kota(SSK).Penjelasan terkait latar

belakanginimemberikan penjelasanterkait dengan:

- Peran SSKdalampembangunansanitasi diKabupaten/Kota.

- Pentingnyamemiliki dokumen strategi sanitasiyangberkelanjutan.

- Hubungan antara SSK yang disusun sebelumnya dengan SSK

yang telah dimutakhirkan serta kaitannya dengan dokumen

perencanaan Kabupaten/Kota lain (minimum RPJMD

danRTRW).

- Target akses universal bidang sanitasi.

Dalam bab ini juga memuat metodologi penyusunan, dasar hukum

dan sistematika penulisan dokumen secara keseluruhan.

BAB II Profil Sanitasi Saat Ini

Mencakup: administratif, kependudukan, jumlah penduduk miskin,

keuangan dan perekonomian daerah, kebijakan penataan ruang,

dan struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab setiap

Page 25: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 17

perangkat daerah, komunikasi dan media. Pokja dapat

menambahkan informasi yang relevan dan penting dalam

penyusunan strategi pembangunan sanitasi. Berikan penjelasan

ringkas untuk masing-masing tabel/peta/gambar dan informasi

mengenai sumber data. Penjelasan data yang lebih rinci (ditingkat

kelurahan) dimasukkan didalam Lampiran. Cantumkan dengan

jelas Rujukan Sumber dan Tahun Data dalam bentuk “footnote”atau

ditulis di bawah tabel.

Output :

- Kesamaan wilayah kajian serta provil wilayah kabupaten

- Hasil study EHRA dan kajiannya

- Tergambarnya profil sanitasi Kabupaten

- Teridentifikasinya permasalahan sanitasi air limbah, sampah dan

drainase

- Ditetapkannya area beresiko sanitasi

Instrumen :

- DSS

- KKL

- Instrumen profil sanitasi

BAB III Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab ini menjelaskan kerangka pengembangan sanitasi yang

mencakup minimum informasi berupa : visi dan misi sanitasi,

tahapan pengembangan sanitasi (system dan zonasi), tujuan dan

sasaran sanitasi, scenario pencapaian sasarandan kemampuan

pendanaan sanitasi daerah.

Proses :

Skenario pembangunan sanitasi

Output :

- Ditetapkannya visi dan misi sanitasi

- Ditetapkannya zona dan system sanitasi

Page 26: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 18

- Ditetapkannya tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi

Instrumen :

- Instrumen profil sanitasi

- KKL

BAB IV Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab ini menjelaskan mengenai strategi sanitasi yang mencakup tidak

hanya aspek teknis saja tetapi aspek non teknis (kelembagaan,

pendanaan, komunikasi, partisipasi masyarakat dan dunia usaha

serta aspek kesetaraan gender dan keberpihakan bagi masyarakat

miskin).

Proses :

Skenario pembangunan sanitasi

Output :

Dirumuskannya strategi pengembangan sanitasi

Instrumen :

- SWOT

- KKL

BAB V Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi

Pada bab ini merupakan hasil pembahasan yang diperoleh saat

internalisasi dan eksternalisasi program dan kegiatan setelah

dilakukan perbaikan – perbaikan seperlunya. Bab ini juga mmeberikan

informasi detail mengenai program dan kegiatan yang dihasilkan

melalui simulasi menggunakan Instrumen Perencanaan Sanitasi.

Proses :

- Skenario pembangunan sanitasi

- Konsolidasi penganggaran dan pemasaran sanitasi

- Finalisasi

Page 27: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 19

Output :

- Dihasilkannya daftar program kegiatan pembangunan sanitasi

- Pendanaanindik atif dari APBD dan non-APBD di Kabupaten

- Terlaksananya pembahasan untuk pembangunan sanitasi

Instrumen :

- Instrumen perencanaan

- KKL

BAB VI Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK

Pada bab ini memberikan gambaran umum struktur monev capaian

strategi sanitasi kabupaten meliputi: capaian strategi, capaian

kegiatan, evaluasi dan pelaporan monev implementasi SSK.

LAMPIRAN

Page 28: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 20

BAB II

PROFIL SANITASI SAAT INI

2.1. Gambaran Umum Wilayah

Akses penduduk kepada prasarana dan sarana air limbah

permukiman, persampahan dan drainase pada dasarnya erat kaitannya

dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial budaya serta

kemiskinan. Hasil berbagai pengamatan dan penelitian telah membuktikan

bahwa semakin besar akses penduduk kepada fasilitas prasarana dan sarana

air limbah permukiman, persampahan dan drainase (serta pemahaman

tentang hygiene) semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran

penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases).

Dengan menampilkan Profil Sanitasi wilayah ini adalah untuk

melihat kondisi umum Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat, yang

dikelompokan ke dalam 3 bagian, yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS), Pengelolaan Air Limbah Domestik, Pengelolaan Persampahan, dan

Pengelolaan Drainase Lingkungan.

Wilayah Administrasi Kabupaten Sumbawa Barat meliputi 8 kecamatan

dengan 64 desa/kelurahan dan dipimpin seorang Bupati dan Wakil Bupati.

Setiap Kecamatan dipimpin oleh Camat, dan sebanyak 7 kelurahan dipimpin

oleh Lurah serta 57 desa oleh Kepala Desa.

2.1.1. Aspek Geografi

2.1.1.1. Luas Wilayah

Kabupaten Sumbawa Barat memiliki luas 184.902 hektar (184,902 km²)

dengan komposisi tata guna lahan terdiri atas tanah sawah mencakup

11.737 ha dan tanah kering seluas 173.165 ha.

Page 29: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 21

Tabel 2.1: Luas Wilayah dan Daerah Terbangun di Kabupaten Sumbawa Barat

No Nama

Kecamatan

Jumlah

Kelurahan

/Desa

Luas Wilayah

Administrasi Terbangun

Ha

(%) terhadap

total

administrasi

Ha

(%) terhadap

luas

administrasi

1 Sekongkang 7 37,242 20.14 1,986 15.54

2 Jereweh 4 26,019 14.07 2,561 20.04

3 Maluk 5 9,242 5.00 1,654 12.94

4 Taliwang 15 37,593 20.33 3,350 26.21

5 Brang Ene 6 14,090 7.62 807 6.31

6 Brang Rea 9 21,207 11.47 1,334 10.44

7 Seteluk 10 23,621 12.77 823 6.44

8 Poto Tano 8 15,888 8.59 265 2.07

TOTAL 64 184,902 100.00 12,780 100.00

Sumber: Sumbawa Barat Dalam Angka 2016 & Analisa Pokja 2016

Page 30: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 22

Peta 2.1: Peta Wilayah Kajian SSK Kabupaten Sumbawa Barat

2.1.1.2.Batas Wilayah

Secara administrasii, wilayah Kabupaten Sumbawa Barat juga

berbatasan dengan beberapa daerah diantaranya sebagai berikut :

1. Batas Utara berbatasan dengan Kecamatan Alas Barat dan Kecamatan

Alas Kabupaten Sumbawa.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Batu Lanteh dan

Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa.

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan

4. Sebelah Barat Berbatasan dengan Selat Alas.

Page 31: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 23

2.1.1.3.Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Sumbawa Barat merupakan salah satu kabupaten baru

di Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kabupaten ini di bentuk

berdasarkan Undang-Undang No. 30 tahun 2003 tentang pembentukan

Kabupaten Sumbawa Barat (Kabupaten Sumbawa Barat).

Lokasi Sumbawa Barat berada di ujung barat pulau Sumbawa,

sekaligus sebagai pintu gerbang dari pulau Lombok menuju pulau

Sumbawa.Kabupaten Sumbawa Barat sebagai salah satu daerah dari

sembilan kabupaten/kota yang berada pada di wilayah Provinsi Nusa

Tenggara Barat terletak di ujung barat Pulau Sumbawa, tepatnya antara

08º29’ dan 9º07’ Lintang Selatan dan antara 116º42’ sampai dengan 117º05’

Bujur Timur.

2.1.1.4.Topografi

Keadaan topografi wilayah Kabupaten Sumbawa Barat cukup beragam,

mulai dari datar, bergelombang curam sampai sangat curam dengan

ketinggian berkisar antara 0 hingga 1,730 meter diatas permukaan laut

(dpl). Sebagian besar wilayah Sumbawa Barat merupakan daerah dengan

topografi sangat curam seluas 93.102 Ha (50.36%) dengan kemiringan lebih

dari 40%.

Tabel 2.2 : Keadaan Tofografi Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015

No. Keadaan Tofografi Kemiringan

Lahan (%)

Luas

(ha)

Luas

(%)

1. Datar 0 – 2.00 21.822 11.80

2. Bergelombang 2.01 – 15.00 16.369 8.85

3. Curam 15.01 – 40.00 53.609 28.99

4. Sangat Curam > 40.00 93.102 50.35

Total Kabupaten

Sumbawa Barat

- 184.902 100.00

Sumber: Sumbawa Barat Dalam Angka 2016

Page 32: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 24

2.1.2. Kependudukan

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada tahun 2015, jumlah

penduduk Kabupaten Sumbawa Barat telah mencapai 133,501 jiwa terdiri

dari 67,635 laki-laki dan 65,866 perempuan. Dengan melihat luas wilayah

Kabupaten Sumbawa Barat sekitar 1,849.02 km² maka rata-rata kepadatan

penduduk KSB adalah sebanyak 602.58 orang per-km² dengan rincian

sebagaimana terlihat dalam tabel 2.4 sebagai berikut:

Tabel 2.3 : Jumlah Penduduk KSB Per-Kecamatan dan Jenis Kelamin

No Kecamatan

Penduduk (jiwa)

Jumlah % Sex

Rasio

Luas

(Km2)

Kepadatan

(Jiwa/Km2) Laki-

laki Perempuan

1. Sekongkang 4,810 4,626 9,436 7.07 1.04 372.42 25.34

2. Jereweh 4,843 4,891 9,734 7.29 0.99 260.19 37.41

3. Maluk 7,123 6,532 13,655 10.23 1.09 92.42 147.75

4. Taliwang 25,752 25,451 51,203 38.35 1.01 375.93 136.20

5. Brang Ene 2,998 2,953 5,951 4.46 1.02 140.90 42.24

6. Brang Rea 7,556 7,136 14,692 11.01 1.05 212.07 69.28

7. Seteluk 9,068 8,933 18,001 13.48 1.02 236.21 76.21

8. Poto Tano 5,485 5,344 10,829 8.11 1.03 158.88 68.16

Jumlah 67,635 65,866 133,501 100.00 1,849.02 602.58

Sumber: Sumbawa Barat Dalam Angka 2016

2.1.3. Proyeksi Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Sumbawa Barat

pertahun salama 5 tahun terakhir sebesar 2.8%. Untuk lebih jelasnya laju

pertumbuhan penduduk dan jumlah KK yang diproyeksikan hingga 5

tahun ke depan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Dari tabel di bawah ini dapat diketahui bahwa proyeksi penduduk

perkotaan terbanyak pada tahun 2021 adalah Kecamatan Taliwang dengan

Page 33: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 25

jumlah sebesar 40,292 jiwa (10,381 KK) dengan wilayah pedesaaan sebesar

18,147 jiwa (4,537 KK).

Page 34: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 26

Tabel 2.4 : Jumlah Penduduk Wilayah Perkotaan dan Perdesaan Kab. Sumbawa Barat 2016 – 2021

No Nama

Kecamatan

Jumlah Penduduk

Wilayah Perkotaan Wilayah Pedesaan Total

Tahun Tahun Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa

1 Sekongkang - - - - - - 9,436 9,842 10,265 10,706 11,166 11,646 9,436 9,842 10,265 10,706 11,166 11,646

2 Jereweh - - - - - - 9,734 10,073 10,423 10,786 11,162 11,550 9,734 10,073 10,423 10,786 11,162 11,550

3 Maluk - - - - - - 13,655 14,075 14,622 14,953 15,412 15,886 13,655 14,075 14,507 14,953 15,412 15,886

4 Taliwang 34,652 35,638 36,652 37,695 38,767 39,870 15,143 15,568 16,215 16,454 16,915 17,390 49,795 51,192 52,628 54,105 55,623 57,183

5 Brang Ene - - - - - - 5,951 6,173 6,372 6,643 6,891 7,149 5,951 6,173 6,404 6,643 6,891 7,149

6 Brang Rea - - - - - - 14,582 15,118 15,615 16,248 16,845 17,464 14,582 15,118 15,673 16,248 16,845 17,464

7 Seteluk - - - - - - 18,001 18,684 19,276 20,127 20,891 21,683 18,001 18,684 19,392 20,127 20,891 21,683

8 Poto Tano - - - - - - 10,829 11,225 11,596 12,062 12,503 12,961 10,829 11,225 11,636 12,062 12,503 12,961

Sumber: Kabupaten Dalam Angka 2016 dan Analisa Pokja 2016

Metode proyeksi penduduk yang digunakan adalah Metode Geometrik ( bunga berganda) , dengan formula sebagai berikut :

Pn = Po ( 1 + r )n

Pn = jumlah penduduk tahun tertentu / akhir

Po = jumlah penduduk tahun awal

R = rata-rata pertumbuhan penduduk

N = selisih tahun

Page 35: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 27

Tabel 2.5 : Jumlah KK Wilayah Perkotaan dan Perdesaan Kab. Sumbawa Barat 2015 – 2021

No Nama

Kecamatan

Jumlah Penduduk

Wilayah Perkotaan Wilayah Pedesaan Total

Tahun Tahun Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2017 2018 2019 2020 2021

KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK

1 Sekongkang - - - - - - 2,359 2,460 2,566 2,676 2,792 2,912 2,359 2,460 2,566 2,676 2,792 2,912

2 Jereweh - - - - - - 2,434 2,518 2,606 2,697 2,790 2,888 2,434 2,518 2,606 2,697 2,790 2,888

3 Maluk - - - - - - 3,414 3,519 3,656 3,738 3,853 3,971 3,414 3,519 3,627 3,738 3,853 3,971

4 Taliwang 8,663 8,909 9,163 9,424 9,692 9,968 3,786 3,892 4,054 4,113 4,229 4,347 12,449 12,798 13,157 13,526 13,906 14,296

5 Brang Ene - - - - - - 1,488 1,543 1,593 1,661 1,723 1,787 1,488 1,543 1,601 1,661 1,723 1,787

6 Brang Rea - - - - - - 3,646 3,779 3,904 4,062 4,211 4,366 3,646 3,779 3,918 4,062 4,211 4,366

7 Seteluk - - - - - - 4,500 4,671 4,819 5,032 5,223 5,421 4,500 4,671 4,848 5,032 5,223 5,421

8 Poto Tano - - - - - - 2,707 2,806 2,899 3,015 3,126 3,240 2,707 2,806 2,909 3,015 3,126 3,240

Sumber: Kabupaten Dalam Angka 2016 dan Analisa Pokja 2016

Metode proyeksi penduduk yang digunakan adalah Metode Geometrik ( bunga berganda) , dengan formula sebagai berikut :

Pn = Po ( 1 + r )n

Pn = jumlah penduduk tahun tertentu / akhir

Po = jumlah penduduk tahun awal

R = rata-rata pertumbuhan penduduk

N = selisih tahun

Asumsi : Laju pertumbuhan adalah sama untuk tiap tahun, yang artinya pertambahan absolut tiap tahun semakin besar

Page 36: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 28

Tabel 2.6 :Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Saat Ini dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun

No Nama

Kecamatan

Luas

Lahan

Terbangun

Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Proyeksi (jiwa/Ha)

Tahun Tahun

Ha 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Sekongkang 1,986.00 2.67% 4.30% 4.30% 4.30% 4.30% 4.30% 4.75 4.96 5.17 5.39 5.62 5.86

2 Jereweh 2,561.00 2.87% 3.48% 3.48% 3.48% 3.48% 3.48% 3.80 3.93 4.07 4.21 4.36 4.51

3 Maluk 1,654.00 2.48% 3.07% 3.07% 3.07% 3.07% 3.07% 8.26 8.51 8.77 9.04 9.32 9.60

4 Taliwang 3,349.52 0.00% 2.81% 2.81% 2.81% 2.81% 2.81% 14.87 15.28 15.71 16.15 16.61 17.07

5 Brang Ene 807.00 2.99% 3.74% 3.74% 3.74% 3.74% 3.74% 7.37 7.65 7.94 8.23 8.54 8.86

6 Brang Rea 1,334.00 2.98% 3.67% 3.67% 3.67% 3.67% 3.67% 10.93 11.33 11.75 12.18 12.63 13.09

7 Seteluk 823.00 2.95% 3.79% 3.79% 3.79% 3.79% 3.79% 21.87 22.70 23.56 24.46 25.38 26.35

8 Poto Tano 265.00 2.86% 3.66% 3.66% 3.66% 3.66% 3.66% 40.86 42.36 43.91 45.52 47.18 48.91

Sumber: Kabupaten Dalam Angka 2016 dan Analisa Pokja 2016

Page 37: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 29

2.1.4. Penduduk Miskin

Tabel 2.7 : Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Sumbawa Barat

No Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk

Miskin

KK

1 Sekongkang 501

2 Jereweh 824

3 Maluk 456

4 Taliwang 2,974

5 Brang Ene 187

6 Brang Rea 636

7 Seteluk 1,138

8 Poto Tano 1,595

Sumber: Instrumen Profil 2016

Dari tabel di atas tentang jumlah penduduk miskin per

Kecamatan dapat diketahui jumlah penduduk miskin terbanyak yaitu

pada Kecamatan Taliwang dengan jumlah penduduk miskin 2,974

Rumah Tangga (KK) dari 12,375 Rumah Tangga (KK) atau setara dengan

20.80%. Sedangkan jumlah penduduk miskin paling sedikit terdapat

pada Kecamatan Brang Ene yaitu 277 Rumah Tangga (KK) dari 1,819

Rumah Tangga (KK) atau setara dengan 15.23%.

2.1.5. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

2.1.5.1. Ketersedian Air

Pelayanan air bersih Kabupaten Sumbawa Barat saat ini

dilayani oleh PDAM dan Non PDAM. Pelayanan PDAM saat ini sudah

mencapai 29,1% yang sudah melayani 12 (dua belas) desa dari 6 (enam)

kecamatan yaitu Kec.Taliwang, Kec. Sekongkang, Kec. Jereweh, Kec.

Page 38: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 30

Maluk, Kec. Brang Rea, Kec. Seteluk, Kec. Poto Tano yang dilayani oleh 6

(enam) unit/cabang PDAM yaitu PDAM Pusat Taliwang, Cabang

Sekongkang, Cabang Jereweh, Cabang Brang Rea, Cabang Seteluk, dan

Cabang Poto Tano. Pelayanan perpipaan Non PDAM dikelola

masyarakat sendiri. Saat ini pelayanan perpipaan Non PDAM sudah

mencapai 4% yang sudah melayani 21 desa dari 65 desa.

Page 39: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 31

Tabel 2.8 : Tingkat Pelayanan Air Minum Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015

No Kecamatan

Penduduk

2015

(Jiwa)

KK

PDAM

Pelayanan (Jiwa)

PDAM % Non PDAM % PDAM % Non

PDAM

% Belum %

1 Sekongkang 9,191 636 3,180 34.60 - - - - 6,011 65.40 - -

2 Jereweh 9,462 333 1,665 17.60 95 1.00 - - 6,131 64.80 1,571 16.60

3 Maluk 13,325 - - - 586 4.40 - - 11,353 85.20 1,386 10.40

4 Taliwang 49,795 4,641 23,204 46.60 1,046 2.10 - - 24,101 48.40 1,444 2.90

5 Brang Ene 5,778 - - - 451 7.80 - - 4,715 81.60 612 10.60

6 Brang Rea 14,160 1,000 4,998 35.30 496 3.50 - - 7,830 55.30 835 5.90

7 Seteluk 17,485 213 1,067 6.10 437 2.50 - - 15,457 88.40 542 3.10

8 Poto Tano 10,528 726 3,632 34.50 2,106 20.00 - - 2,969 28.20 1,821 17.30

Sumber: RISPAL KSB 2015 dan Analisis Pokja 2016

Page 40: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 32

2.1.6. Kondisi Ekonomi Daerah

Kondisi perekonomian Kabupaten Sumbawa Barat

berfluaktif.Hal ini dikarenakan perekonomian Kabupaten Sumbawa

Barat tergantung pada nilai penjualan hasil konsentrasi yang diusahakan

oleh pertambangan bijih logam yang ada di wilayah Kabupaten

Sumbawa Barat. Pertambangan bijih logam tersebut hampir seluruhnya

diusahakan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT), sisanya

merupakan usaha tambang rakyat yang masih bersifat illegal. Naik

turunnya ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat tersebut digambarkan

melalui nilai PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga

konstan, serta pertumbuhan pada total PDRB.

Tabel 2.9 : PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran,

Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2010 – 2014 (JutaRp)

Komponen Pengeluaran 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah Tangga 1,598,570 1,776,213 2,034,165 2,182,585 2,338,743

2. Konsumsi LNPRT 55,409 56,507 59,609 62,530 69,519

3. Konsumsi Pemerintah 621,980 661,695 687,366 692,084 741,735

4. PMTB 1,913,373 2,049,932 2,374,504 2,316,647 2,372,585

5. Perubahan Inventori 1,237,921 (328,413) 3,541,396 2,943,017 3,265,730

6. Ekspor 20,522,531 15,093,814 6,133,083 5,261,988 3,962,005

7. Impor 5,484,729 4,612,090 3,999,545 2,216,907 1,579,812

Total PDRB 20,465,055 14,697,657 10,836,577 11,241,943 11,170,500

Sumber :PDRB KSB Menurut Pengeluaran 2010 – 2014

Selain dinilai atas dasar harga berlaku, PDRB menurut

pengeluaran juga dinilai atas dasar harga konstan 2010 atau dasar harga

berbagai produk yang dinilai dengan harga pada tahun 2010.Melalui

pendekatan perhitungan atas dasar harga konstan, PDRB di masing –

masing tahun dapat memberikan gambaran tentang perubahan PDRB

secara volume atau secara kuantitas saja (tanpa ada pengaruh perubahan

Page 41: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 33

harga). PDRB komponen pengeluaran atas dasar harga konstan yang

menggambarkan perubahan atau pertumbuhan ekonomi secara riil,

utamanya berkaitan dengan peningkatan volume konsumsi akhir. Selama

kurun waktu 2010 – 2014, gambaran tentang perkembangan ekonomi

Kabupaten Sumbawa Barat berdasarkan RDRB atas dasar harga konstan

yang dapat dilihat pada tabel 2.9 diatas. Lain halnya dengan PDRB atas

dasar harga berlaku dalam rentang waktu 2010 hingga 2014, nilai PDRB

atas dasar harga konstan mengalami penurunan pada tahun 2011 dan

2012, namun keadaan berbalik dimana nilai PDRB mengalami kenaikan

meskipun kenaikan belum terlalu signifikan. Nilai PDRB atas dasar harga

konstan pada tahun 2010 mencapai Rp. 20.46 trilyun dan mengalami

konstraksi hingga Rp. 10.84 triliyun pada tahun 2012, kemudian

mengalami kenaikan kembali dikisaran Rp. 11.17 trilyun pada tahun

2014.

2.1.7. Kebijakan Penataan Ruang

2.1.7.1.Rencana Struktur Ruang

Sesuai dengan PERDA Kabupaten Sumbawa Barat No. 2 Tahun

2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten

Sumbawa Barat, rencana struktur yang dikembangkan tersebut akan

mengoptimalkan masing – masing wilayah sehingga tercipta pemenuhan

kebutuhan antara wilayah satu terhadap wilayah yang lainnya.

Page 42: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 34

Tabel 2.10 : Sistem perkotaan di kabupaten Sumbawa Barat

No Pengembangan Ruang Kecamatan

A. Sistem perkotaan wilayah Provinsi yang ada di wilayah

Kabupaten Sumbawa Barat

1. Kota Taliwang sebagai Pusat Kegiatan

Wilayah Promosi (PKWp)

Kecamatan Taliwang

2. Perkotaan Jereweh sebagai pusat

Kegiatan Lokal (PKL)

Perkotaan Maluk

3. Perkotaan Poto Tano sebagai Pusat

Kegiatan Lokal (PKL) Kecamatan Poto Tano

B. Sistem perkotaan wilayah Kabupaten

1. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)

1. Perkotaan Maluk

2. Perkotaan Seteluk

2.

Ibukota Kecamatan lainnya, yaitu Brang

Ene, Brang Rea, dan Sekongkang dijadikan

sebagai PPK(Pusat Pelayanan Kawasan)

1. Kecamatan Brang Ene

2. Kecamatan Brang Rea

3. Kecamatan Sekongakang

3.

Desa-desa pusat pertumbuhan (DPP)

dijadikan sebagai PPL (Pusat Pelayanan

Lingkungan)

1. Senayan

2. Kokarlian

3. Seteluk Atas

4. Ai Suning

5. Kertasari

6. Labuhan Lalar

7. Beru

8. Muhajirin

9. Dusun Jelenga

10. Benete

Page 43: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 35

11. Ai Kangkung dan

12. Talonang

Sumber : Perda Kabupaten Sumbawa Barat No. 2 Tahun 2012

Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Sumbawa Barat dapat dilihat pada

peta di bawah ini.

Peta 2.3 :Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Sumbawa Barat

Page 44: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 36

2.1.7.2. Rencana Pola Ruang

Rencana Pola Ruang Kabupaten Sumbawa Barat meliputi

rencana sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya, jenis kawasan,

lokasi serta luasan, arahan pengembangan, serta penanganan dan

pengelolaan kawasan yaitu upaya penanganan dan pengaturannya, hal

ini lebih diperlukan bila terdapat konfik peruntukkan.

Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung

Jenis dan Kriteria Kawasan Lindung

Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan

fungsi utama melidungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa

guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan

pertimbangan kondisi fisik wilayah meliputi kelerengan, ketinggian,

curah hujan, jenis tanah, erodibilitas serta ketebalan top soil, di

Kabupaten Sumbawa Barat direncanakan :

Berdasarkan kajian penetapan kawasan lindung yang

dilakukan, maka penambahan kawasan resapan air sekaligus dapat

dibudidayakan perkebunan tanaman tahunan/tanaman keras dapat

dilakukan secara bertahap. Adapun wilayah yang memerlukan

pengembangan hutan atau perkebunan ini meliputi:

(1) Kecamatan Seteluk

(2) Kecamatan Jereweh

(3) Kecamatan Brang Rea

(4) Kecamatan Sekongkang

Kawasan Hutan Lindung

Hutan lindung merupakan kawasan yang ditetapkan dengan

fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

Page 45: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 37

sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya

bangsa guna pembangunan berkelanjutan.

Hutan lindung di Kabupaten Sumbawa Barat seluas ± 66,311.06

ha (RTRW Provinsi ± 66,230.71 ha) yang berada di :

A. KPH Brang Rea :

(1) Puncak Ngengas RTK 60 seluas ± 3,411.00 ha

(2) Selalu Legini RTK 59 seluas ± 13,941.24 ha

(3) Olat Lemusung RTK 91 seluas ± 7,778.90 ha

(4) Pantai Alas RTK 74 seluas ± 464.10 ha

B. KPH Mataiyang :

(5) Selalu Legini RTK 59 seluas ± 21,999.71 ha

C. KPH Sejorong :

(6) Selalu Legini RTK 59 seluas ± 17,115 ha

Kawasan Yang Memberi Perlindungan Kawasan Bawahannya

1. Kawasan Bergambut

Di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat tidak ada Kawasan

Bergambut.

2. Kawasan Resapan Air

Berdasarkan perkembangan rencana pola penggunaan lahan

kawasan resapan air diprioritaskan pengembangannya tersebar pada

kawasan perbukitan di :

a. Kecamatan Seteluk

b. Kecamatan Jereweh

c. Kecamatan Brang Rea

d. Kecamatan Sekongkang

Page 46: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 38

Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

Tabel 2.11 :Kawasan Suaka Alam dan Cagar Alam

No. Nama Kawasan Luas (ha)

1. Kawasan Suaka Alam (KSA) Jereweh ± 3,643.17

2. Kawasan Cagar Alam (CA) Pedauh ± 524.00

Sumber : RTRW KSB 2011 - 2030

nvnfhjyjghjf

Page 47: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 39

Peta 2.4: Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Sumbawa Barat

Page 48: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 40

2.2. Kemajuan Pelaksanaan SSK

Progam kegiatan yang tersusun dalam SSK Kabupaten Sumbawa Barat

(periode sebelumnya) tahun 2011 – tahun 2016 mencakup sub sektor air

limbah domestik, persampahan dan drainase perkotaan mengalami

peningkatan. Kemajuan pelakasanaan SSK Kabupaten Sumbawa Barat untuk

sub sektor air limbah domestik, persampahan dan drainase perkotaan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

2.2.1. Air Limbah Domestik

Tabel 2.12 : Kemajuan Pelaksanaan SSK Kabupaten Sumbawa Barat untuk

Air Limbah Domestik

SUB SEKTOR AIR LIMBAH

SSK (Periode Sebelumnya) Tahun 2011 – Tahun 2016 SSK (Saat Ini) - 2016

Tujuan Sasaran Data Dasar*) Status saat ini**)

(1) (2) (3) (4)

Meningkatkan

akses layanan

sanitasi yang

sehat melalui

pengolahan air

limbah yang

berwawasan

lingkungan pada

tahun 2016

Meningkatnya

pembangunan

pengelolaan

sektor sanitasi

skala Kabupaten

yang terintegrasi

dan berkelanjutan

Melakukan

advokasi kepada

seluruh

pemangku

kepentingan,

masyarakat dan

pihak ketiga

dalam

pengelolaan air

limbah

Telah ada dokumen

Rencana Induk

Sistem Pengelolaan

Air Limbah

(RISPAL) Kabupaten

Sumbawa Barat

tahun 2015

Meningkatkan

Sumber Daya

Manusian (SDM)

Meningkatnya

partisipasi

masyarakat

Meningkatnya

Prersentase

penggunaan

Sebesar 73.59% dari

jumlah KK telah

menggunakan

Page 49: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 41

yang berkualitas,

kreatif dan

berdaya saing

tinggi dan

partisipatif dalam

pembangunan

sarana dan

prasarana

dalam

pengelolaan

sektor sanitasi

yang mandiri dan

berkelanjutan

jamban yang

memenuhi syarat

kesehatan sebesar

62.93% di tahun

2010

tangki septic aman

Membangun

sarana dan

prasarana air

limbah yang

sesuai dengan

kebutuhan dan

tuntutan

kemajuan

pembangunan

Meningkatkan

cakupan layanan

sektor sanitasi

melalui

peningkatan

sarana prasarana

sanitasi yang

memadai

Belum adanya

sarana dan

prasara air limbah

- Terbangunnya IPAL

Komunal 10 Unit

pada 9 lokasi

- Terbangunnya

MCK ++ 24 Unit

pada 23 Lokasi

- Terbentuknya

Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM)

- Terbangunnya IPLT

1 Unit di TPA Batu

Putih

Sumber: SSK 2011 dan Data dasar sanitasi 2016

Keterangan:

*) Berdasarkan Buku Putih periode sebelumnya

**) Perbedaan dari target yang telah ditetapkan (menggunakan data dasar

sebagai dasar perhitungannya)

Page 50: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 42

2.2.2. Persampahan

Tabel 2.13 : Kemajuan Pelaksanaan SSK Kabupaten Sumbawa Barat untuk

Persampahan

SUB SEKTOR PERSAMPAHAN

SSK (Periode Sebelumnya) Tahun 2011 – Tahun 2016 SSK (Saat Ini) -

2016

Tujuan Sasaran Data Dasar*) Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Menyediakan

layanan

persampahan

yang memadai.

1. Tersedianya

Sarana dan

Prasarana

Persampahan

2. Meningkatnya

pengelolaan

persampahan

- Belum adanya

arah kebijakan

penanganan

persampahan di

Kabupaten

Sumbawa Barat.

- Penyusunan

Master Plan

Persampahan

Kabupaten

Sumbawa Barat

tahun 2016

Sumber: SSK 2011 dan BPS 2012

Keterangan:

*) Berdasarkan Buku Putih periode sebelumnya

**) Perbedaan dari target yang telah ditetapkan (menggunakan data dasar

sebagai dasar perhitungannya)

Page 51: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 43

2.2.3. Drainase

Tabel 2.14 : Kemajuan Pelaksanaan SSK Kabupaten Sumbawa Barat untuk

Drainase Lingkungan

SUB SEKTOR DRAINASE

SSK (Periode Sebelumnya) Tahun 2011 – Tahun 2016 SSK (Saat Ini) -

2016

Tujuan Sasaran Data Dasar*) Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Mengurangi

areal genangan

Terbangunnya

Drainase

Lingkungan

Belum

teridentifikasinya

area genangan di

wilayah

Kabupaten

Sumbawa Barat

Tergambarnya

peta area

genangan

Kecamatan

Taliwang

Sumber: SSK 2011 dan BPS 2012

Keterangan:

*) Berdasarkan Buku Putih periode sebelumnya

**) Perbedaan dari target yang telah ditetapkan (menggunakan data

dasar sebagai dasar perhitungannya)

2.3. Profil Sanitasi Saat Ini

Pada saat ini banyak terdapat penurunan (degradasi) kualitas

lingkungan secara luar biasa dengan berbagai kenyataan terjadinya

kerusakan dan pencemaran lingkungan, yang pada akhirnya akan

berdampak pada kesehatan masyarakat, ekonomi, sosial, dan sebagainya.

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup

bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan

Page 52: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 44

kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini

akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Limbah domestik, baik limbah cair maupun limbah padat,

menjadi permasalahan lingkungan karena secara kuantitas maupun

tingkat bahayanya mengganggu kesehatan manusia, mencemari

lingkungan, dan mengganggu kehidupan mahluk hidup lainnya.

Rendahnya kesadaran dan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih

dan sehat, pentingnya sanitasi serta belum memadainya pemahaman

masyarakat terhadap terjadinya kejangkitan penyakit yang berkaitan

dengan pencemaran air yang pada akhirnya akan menurunkan derajad

kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan.

Untuk mengetahui kondisi sanitasi di Kabupaten Sumbawa

Barat maka perlu dikaji dan diuraikan data-data primer sanitasi

berdasarkan Environmental Health Risk Assessment (EHRA) sesuai

dengan kondisi kekinian di wilayah study dan data sekunder yang

diperoleh dari masing – maisng SKPD. Profil sanitasi yang dimaksud

dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Luwu adalah kondisi

air limbah domestik, pengelolaan sampah, dan pengelolaan drainase

lingkungan.

Dengan latar belakang kondisi yang ada, diperlukan

peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan air limbah

melalui pengelolaan secara terpadu, dan terkoordinasi dalam satu sistem.

Diperlukan peningkatan kualitas dan perkuatan kapasitas kelembagaan

dan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola di daerah, partisipasi aktif

dari masyarakat, peningkatan dan pengembangan kinerja pengelolaan,

serta kerjasama antar lembaga pemerintah terkait.

Page 53: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 45

2.3.1. Air Limbah Domestik

2.3.1.1. Profil Limbah di Kabupaten Sumbawa Barat

Upaya pelestarian lingkungan melalui penanganan pembuangan

limbah cair rumah tangga (grey water) di Kabupaten Sumbawa Barat belum

dilakukan secara optimal, masih banyak dijumpai pembuangan air limbah

secara sembarangan. Tidak sedikit pembuangan limbah cair rumah tangga

langsung ke drainase lingkungan kemudian dialirkan ke sungai atau

langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan sebelumnya.

Sistem pengelolaan air limbah di Kabupaten Sumbawa Barat adalah

sistem On-site/Sistem Setempat dengan menggunakan tangki septic

individual, MCK bersama yang layak dan MCK komunal. Berdasarkan hasil

EHRA, kepemilikan jamban pribadi di Kabupaten Sumbawa Barat relatif

tinggi yaitu sebesar 91.00%, BABs mengalami penurunan yaitu sebesar 6.90%

dan sebesar 2.10% masih menggunakan MCK/WC umum. Berdasarkan

pembuangan air kotor/air limbah tinja manusia dan lumpur tinja, ternyata

sebesar 88.80% tangki septic tidak pernah dikosongkan karena sebagian besar

masyarakat yaitu sebesar 88.6% dari jumlah KK Kabupaten Sumbawa Barat

tidak mengetahui jika tangki septic harus dikosongkan/dikuras sepanjang

tahun. Berdasarkan air bekas buangan/air limbah selain tinja dibuang ke

sungai/kanal (dapur) sebesar 39.80%.

Berdasarkan data dasar dari instrument profil 2016, sebanyak 73.59%

(24,282 KK) masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat telah menggunakan

tangki septic individual. Jumlah MCK++ dengan pengolahan akhir IPAL

sebanyak 24 unit yang melayani 870 KK, IPAL Komunal dengan

penampungan bak control dan dialirkan melalui pipa sebanyak 10 unit yang

tersebar di Kabupaten Sumbawa Barat. Sebesar 17.60% (5,806 KK) masih

menggunakan cubluk dengan pembuanagn akhir langsung ke drainase

lingkungan kemudian dialirkan ke sungai atau langsung ke sungai tanpa

melalui proses pengolahan sebelumnya. Tidak jarang juga masyarakat masih

Page 54: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 46

melakukan praktek BABs di sungai dan kebun/tanah lapang sebanyak 762

KK atau sebanyak 2.31%.

Walaupun prasarana pendukung pengelolaan air limbah seperti IPLT

yang baru dibangu tahun 2016 dan beberapa IPAL komunal telah dibangun,

namun tingkat cakupan layanan air limbah domestik masih cukup rendah

yaitu sistem setempat (on-site system) yaitu 31,874 KK (96.60% dari populasi)

dan sistem komunal 360 KK (1.09% dari populasi). (Gambar 2.15. Diagram

Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik, Tabel 2.16. Layanan Air Limbah

Domestik Saat Ini, Tabel 2.18. Cakupan Layanan Air Limbah Domestik dan Peta 2.4.

Peta Cakupan Layanan Air Limbah Domestik).

Sistem pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Sumbawa Barat

belum berjalan efektif sebagaimana diharapkan dan itupun hanya diprakarsai

oleh pemerintah, belum dilakukan oleh dunia usaha ataupun masyarakat.

Untuk penanganan air limbah tinja, buangan mandi dan cuci dari pihak

pemerintah daerah dapat membangunan beberapa sarana yang dibiayai

melalui APBD, APBN dan DAK, sedangkan mobil pengangkut tinja belum

ada. Faktor utama adalah masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam

pengelolaan air limbah dimana hal tersebut didasari oleh ketidaktahuan

masyarakat dampak terhadap kesehatan perlu dilakukan penyedotan lumpur

tinja. (Lihat Tabel 2.17. Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah

Domestik)

Page 55: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 47

Tabel 2.15 : Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Sumbawa Barat

Produk Input (A)

User Interface

(B) Pengumpulan dan

Penampungan/ Pengolahan Awal

(C) Pengangkutan/

Pengaliran

(D) (Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

(E) Daur Ulang dan/atau

Pembuangan Akhir

Sungai

Tangki Septik(individual / komunal)

MCK Plus ++

Sungai

Drainase

lingkungan

Sungai

Sungai

Dapur

Industri

Drainase

lingkungan

Sungai

Drainase

lingkungan

Pipa kolektor, pipa sewer

Drainase

lingkungan

Page 56: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 48

Tabel 2.16 : Tabel Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten Sumbawa Barat

No Nama

Kecamatan

Jumlah

Penduduk

(KK)

Akses Layak (KK) Akses Dasar (KK)

BABs

(KK)*

On-Site Off-Site

Tangki

Septik

Individual

(KK)

Tangki

Septik

Komunal

(≤ 10 KK)

MCK***

Tangki

Septik

Komunal

(>10 KK)

IPAL

Komunal

IPAL

Kawasan

IPAL

Kota

Tangki Septik

Individual

Belum

Aman**

Cubluk

1 Sekongkang 2,359 1,844 - 56 - - - - - 327 132

2 Jereweh 2,434 2,051 - 68 - - - - - 314 -

3 Maluk 3,414 3,202 - 50 - - - - - 162 -

4 Taliwang 12,449 9,521 - 588 - 255 - - - 1,953 133 5 Brang Ene 1,488 1,080 - 66 - 80 - - - 261 -

6 Brang Rea 3,646 2,054 - 383 - - - - - 1,094 115

7 Seteluk 4,500 3,499 - 378 - 25 - - - 560 38 8 Poto Tano 2,707 1,031 - 196

- - - - - 1,136 345

Sumber: Dikes, DPU Bidang Cipta Karya 2015, Instrumen Profil 2016 dan Analisa Pokja 2016

Keterangan:

*) Yang termasuk BABs :BAB langsung di kebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang dsb

**) Belum aman : jamban yang tidak dilengkapi tangki septik yang sesuai kriteria atau tidak mempunyai tangki septik

yang sama sekali. Cubluk dikategorikan tidak aman bila dibangun dengan kriteria kepadatan > 50

orang/Ha dan jarak antara sumber air bersih yang bukan perpipaan < 10m.

***) MCK : termasuk jamban bersama layak dan MCK Komunal

Page 57: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 49

Tabel 2.17 : Tabel Kondisi Sarana dan Prasarana Pengolahan Air Limbah Domestik

No Jenis Satuan Jumlah/Kapasitas Kondisi

Keterangan

Berfungsi Tidak Berfungsi

SAPAL Setempat (Sistem On-Site)

1 Tangki Septik

Komunal (≤ 10 KK) unit tidak ada - -

2 MCK Umum unit 24 √ -

3 Truck Tinja unit tidak ada - -

4 IPLT : Kapasitas m³/hari tidak ada - - di bangun

tahun 2016

SPAL Terpusat (Sistem Off-Site)

1 Tangki Septik

Komunal (> 10 KK) unit tidak ada - -

2 IPAL Komunal unit 10 √ -

3 IPAL Kawasan unit tidak ada - -

4 IPAL Terpusat unit tidak ada - -

Sumber: Dikes, DPU Bidang Cipta Karya 2015 dan Instrumen Profil 2016

Page 58: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 50

Tabel 2.18 : Tabel Cakupan Layanan Air Limbah Domestik

Sumber: Dikes, DPU Bidang Cipta Karya 2015, Instrumen Profil 2016 dan Analisa Pokja 2016

No Nama Kecamatan Jumlah KK Jumlah KK

BABs

Jumlah KK

cakupan

BABs

Jumlah KK

onsite

Jumlah KK

cakupan

onnsite

Jumlah KK

offsite

Jumlah KK

cakupan

offsite

Jumlah

KK

komunal

Jumlah KK

cakupan

komunal

1 Sekongkang 2,359 132 0.40% 2,227 6.75% - - 0 0%

2 Jereweh 2,434 - 0% 2,434 7.38% - - 0 0%

3 Maluk 3,414 - 0% 3,414 10.35% - - 0 0%

4 Taliwang 12,449 133 0.40% 12,061 36.55% - - 255 0.77%

5 Brang Ene 1,488 - 0% 1,408 4.27% - - 80 0.24%

6 Brang Rea 3,646 115 0.35% 3,531 10.70% - - 0 0%

7 Seteluk 4,500 38 0.11% 4,437 13.45% - - 25 0.08%

8 Poto Tano 2,707 345 1.05% 2,362 7.16% - - 0 0%

Page 59: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 51

Peta 2.5 : Peta Cakupan Air Limbah

Ds. Meraran

Ds. T

ambak Sari

Ds. Kokarlian

Ds.

Teb

oDs. Senayan

Ds. Kiantar

Ds.

Man

tar

Ds. Tuananga

Ds. P

oto Tan

o

Ds. Seteluk AtasDs. Tapir

Ds.

Ser

an

Ds.

Rem

pe

Ds. Air Suning

Ds. Loka

Ds. Lamusung

Ds. Kelanir

Ds. Tepas SepakatD

s. S

elot

oKel. Sampir

Ds. Batu Putih

Ds.Labuan

Kertasari

Ds. Banjar

Ds. Telaga Bertong

Kel.Kuang

Kel.Dalam

Kel.Bugis

Kel.Arken

Ds.Tamekan

Ds.Sermong

Kel.Menala

Ds. Lalar liang

Ds.Labuan

Lalar

Ds. Bakat Monte

Ds. Moteng

Ds.Sapugara

Bree

Ds. Seminar Salit

Ds. BeruDs. Tepas

Ds. Lamuntet

Ds. Rarak RongesD

s. Kalim

antong

Ds. Lampok

Ds. Mujahidin

Ds. M

anemeng

Ds. Mura

Ds. Mataiyang

Ds. Beru

Ds. Benete

Ds.Bukit

Damai

Ds. Mantun

Ds. MalukDs.

PasirPutih

Ds.DasanAnyar

Ds. G

oa

Ds. Belo

Ds. Sekon

gkang Baw

ah

Ds. Kemuning

Ds.Sekongkang Atas

Ds.

Ai K

angk

ung

Ds.

Tat

ar

Ds. Talonang

Sistem:A = 1.05% dari total KKB = 7.16% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 0.40% dari total KKB = 36.55% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0.77% dari total KK

Sistem:A = 0% dari total KKB = 7.38% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 0% dari total KKB = 10.35% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 0.40% dari total KKB = 6.75% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 0.11% dari total KKB = 913.45% dari total KKC = 0% dari total KKD =0.08% dari total KK

Sistem:A = 0.35% dari total KKB = 10.70% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 0% dari total KKB = 4.27% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0.24% dari total KK

Ds. Seteluk Tengah

Ds. Tongo

UP

T. T

ongo

SP

2

PETA CAKUPAN & SISTEMLAYANAN AIR LIMBAH

Page 60: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 52

Pada Peta 2.5 terlihat bahwa ada 3 Kecamatan yang bebas BABs

yaitu Kecamatan Maluk, Kecamatan Jereweh, dan Kecamatan Brang Ene,

sedangkan Kecamatan Poto Tano memiliki tingkat BABs tertinggi

diantara Kecamtan yang lain yaitu sebesar 1.05%. Kecamatan Taliwang

sebesar 36.55% telah menggunakan system onsite tertinggi, sedangkan

Kecamatan Poto Tano merupakan Kecamatan terendah yang

menggunakan system onsite yaitu sebesar 7.16%. Ada 3 Kecamatan yang

menggunakan system komunal dalam pengolahan air limbahnya yaitu

Kecamatan Taliwang, Kecamatan Brang Ene dan Kecamatan Seteluk,

secara berturut – turut sebesar 0.577%, 0.24% dan 0.08%.

2.3.1.2. Kelembagaan dan Peraturan

Di Kabupaten Sumbawa Barat pengelolaan air limbah domestik menjadi

tupoksi lintas SKPD yang mana secara teknis menjadi kewenangan Dinas

Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dibawah kepala seksi air minum

dan limbah. Institusi pemerintahan yaitu Dinas Pekerjaan Umum Bidang

Cipta Karya berperan sebagai Penyedia Sarana dan Prasarana. Upaya-

upaya preventif dan promotif menjadi bagian penting yang tidak

terpisahkan dari rangkaian kegiatan pengelolaan air limbah domestik

sehingga peran dari Dinas Kesehatan juga sangat penting.

Ditingkat masyarakat dan swasta belum ada upaya yang terfokus

terhadap sistem pengelolaan air limbah domestik yang memenuhi standar

pelayanan penyehatan lingkungan. Dengan kedudukan kelembagaan

yang masih lemah baik ditingkat masyarakat, swasta dan pemerintah

maka upaya pencapaian target pengelolaan air limbah belum ada

langkah-langkah nyata, sehingga berpengaruh pada belum tersedianya

perangkat peraturan terkait pengelolaan air limbah di tingkat daerahbaik

berupa Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati.

Page 61: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 53

2.3.2. Persampahan

2.3.2.1. Sistem dan Infrastruktur

Salah satu permasalahan utama yang sering menjadi isu

lingkungan yang utama adalah masalah sampah. Berbagai upaya telah

dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa Barat untuk

mengelola sampah agar tidak mengganggu kegiatan masyarakat.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat menerapkan 2

(dua) sistem pengelolaan yaitu dengan sistem individual langsung dan

sistem individual tidak langsung. Sistem individual langsung yaitu

proses pengumpulan dan pengangkutan sampah dilakukan bersamaan.

Sampah dari tiap-tiap sumber akan diambil, dikumpulkan dan langsung

diangkut ke tempat pemerosesan atau ke tempat pembuangan akhir

sementara. Sistem individual tak langsung yaitu sebelum diangkut ke

tempat pemprosesan, atau ke tempat pembuangan akhir, sampah dari

masing-masing sumber akan dikumpulkan dahulu oleh sarana

pengumpul seperti roda tiga dan diangkut ke TPS. Dalam hal ini, TPS

dapat pula berfungsi sebagai lokasi pemerosesan skala kawasan guna

mengurangi jumlah sampah yang harus diangkut ke pemerosesan akhir.

Penanganan limbah padat/sampah di Kabupaten Sumbawa

Barat hanya menjangkau beberapa wilayah diantaranya yaitu Kecamatan

Taliwang, Kecamatan Brang Rea dan Kecamatan Seteluk yang ditangani

oleh Pemerintah Daerah, sedangkan untuk Kecamatan Sekongkang,

Kecamatan Maluk dan Kecamatan Jereweh ditangani oleh pihak swasta

yaitu PT. NNT. TPA Sekongkang hanya melayani untuk Kecamatan

Sekongkang, sedangkan TPA Pola Mata melayani Kecamatan Malukdan

Kecamatan Jereweh. Sumber sampah berasal dari pemukiman penduduk

(sampah domestik), rumah makan, pasar, pertokoan, taman, perkantoran,

rumah sakit/puskesmas dan fasilitas umum lainnya.

Berdasarkan hasil EHRA juga, pengelolaan persampahan di

Kabupaten Sumbawa Barat dilakukan dengan dikumpulkan dan dibuang

Page 62: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 54

ke TPS oleh petugas pengelolaan sampah sebesar 42.40%, 16.80%

keluarga dari jumlah KK sampahnya dibuang ke

sungai/kali/laut/danau, sebesar 23.50% sampah dibakar dan sisanya

sebesar 17.33% dengan dibuang ke kebun, dikumpulkan oleh kolektor,

dibiarkan membusuk dan sebagian lagi tidak tahu.

TPA Batu Putih merupakan TPA yang dilengkapi oleh IPAL

(Instalasi Pengelolaan Air Limbah) yang bermanfaat untuk mengolah air

lindi yang berasal dari tumpukan sampah sehingga tidak mencemari

lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan data instrumen profil Kabupaten

Sumbawa Barat tahun 2016 sebesar 42.76% (106 m³/hr) sampah terproses

di TPA Batu Putih, dan 57.24% (141.90 m³/hr) sampah domestik diolah

disumber (dibakar/ditimbun/dibuang ke sungai). TPA Sekongkang

menangani 34.28% (8.09 m³/hr), 12.36% (2.92 m³/hari) terproses oleh

bank sampah dan 53.35% (12.60 m³/hr) sampah domestik diolah

disumber. TPA Pola Mata menangani 50.60% (29.59 m³/hr), 14.82% (8.70

m³/hari) diproses oleh bank sampah, 34.51% (20.18 m³/hr) diolah

disumber. (Tabel 2.20. Timbulan Sampah Kabupaten dan Tabel 2.22. Cakupan

Layanan Persampahan Kabupaten)

Sampah yang terangkut ke TPA berasal dari sampah rumah

tangga, perkantoran, taman, pasar, rumah sakit dan lainnya. Alat

pengangkutan berupa 2 unit dump truk. Ada sebagian sampah

dikumpulkan menggunakan dengan roda tiga dan dibawa ke TPA,

sebagian lagi di TPS berupa container yang kemudian diangkut

menggunakan armroll menuju TPA Batu Putih.

Sarana dan prasarana persampahan yang dimiliki Pemda

setempat berupa roda tiga berjumlah 34 unit, container sebanyak 8 unit,

armroll sebanyak 2 unit. Prasarana untuk wilayah JMS terdiri dari 2 unit

dump truk bantuan PT. NNT, 1 unit dikelola oleh kecamatan dan 1 unit

dikelola oleh BUMDes Tongo, 2 unit dikelola oleh Kecamatan Maluk dan

BUMDes, 1 unit untuk Kecamatan Jereweh yang dikelola oleh BKAD

Page 63: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 55

(Badan Koordinasi Antar Desa). (Tabel 2.21. Kondisi Sarana dan Prasarana

Pengelolaan Persampahan Kabupaten)

Page 64: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 56

Tabel 2.19 : Diagram Sistem Sanitasi Sub Sektor Persampahan di Kabupaten Sumbawa Barat.

Produk Input (A)

User Interface

(B)

Pengumpulan

Setempat

(C)

Persampahan

Sementara (TPS)

(D)

Pengangkutan

(E)

(Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

(F)

Daur

Ulang/Pembuangan

Akhir

SAMPAH B3

ORGANIK

DAN

ANORGANIK

PASAR

Page 65: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 57

Tabel 2.20 : Tabel Timbulan Sampah Kabupaten Sumbawa Barat

No Nama

Kecamatan

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Timbulan Sampah

Sampah Dikelola

Mandiri di Sumber

Sampah Terproses

3R

Sampah

Terangkut ke TPA

Sampah Tidak

Terproses Total

(%) (m³/hari) (%) (m³/hari) (%) (m³/hari) (%) (m³/hari) (%) (m³/hari)

TPA Sekongkang

1 Sekongkang 9,436 37.35 8.81 12.36 2.92 34.28 8.09 16.01 3.78 100 23.59

TPA Pola Mata

1 Jereweh 9,734 20.11 11.76 4.11 2.40 8.77 5.13 8.62 5.04 41.62 24.34

2 Maluk 13,655 4.04 2.36 10.78 6.30 41.83 24.46 1.73 1.01 58.38 34.14

Total 23,389.00 24.15 14.12 14.89 8.71 50.60 29.59 10.35 6.1 100 58.47

TPA Batu Putih

1 Taliwang 49,795 9.74 24.1 - - 36.31 90.00 4.17 10.3 50 124.49

2 Brang Ene 5,951 4.20 10.4 - - 0 - 1.80 4.5 6 14.88

Page 66: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 58

3 Brang Rea 14,582 8.04 19.9 - - 3.23 8.00 3.44 8.5 15 36.46

4 Seteluk 18,001 10.45 25.9 - - 3.23 8.00 4.48 11.1 18 45.00

5 Poto Tano 10,829 7.64 19.0 - - 0 - 3.28 8.1 11 27.07

Total 99,158 40.07 99.33 42.76 106.00 17.17 42.57 100 247.90

Sumber: BLH KSB 2015, Lakmus, Instrumen Profil Sanitasi 2016 dan Analisa Pokja 2016

Page 67: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 59

Tabel 2.21 : Kondisi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan

N

o

Jenis Prasarana /

Sarana Satuan Jumlah Kapasitas

Ritasi/

Hari

Kondisi

Ket Baik

Rusak

Ringan

Rusak

Berat

1 Pengumpulan

Setempat

- Gerobak sampah unit - - - - - - -

- Motor sampah unit 39 1 m³ 2 x 34 - 5 BLH

- Pick up sampah unit - - - - - - -

2 Tempat

Penampungan

Sementara (TPS)

- Bak biasa unit 10 3 m³ - - - -

Kecama

tan

- Kontainer unit 29 6 m³ 1 x 8 - 21 BLH

- Transfer depo unit - - - - - -

- SPA (Stasiun

Peralihan

Antara)

unit - - - - - -

3 Pengangkutan

- Dump truck unit 3 8 m³ 1 x 2 - 1 BLH

- Dump truck unit 5 6 m³ 3x 5 - -

Kecama

tan

- Arm roll truck unit 5 6 m³ 2 x 2 - 3 BLH

- Compactor truck unit - - - - - -

4 Pengolahan

Sampah

- TPS 3R unit 1 - - - - -

- ITF unit - - - - - -

- Bank sampah unit 3 - - - - -

Kec.

Benete,

Page 68: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 60

N

o

Jenis Prasarana /

Sarana Satuan Jumlah Kapasitas

Ritasi/

Hari

Kondisi

Ket Baik

Rusak

Ringan

Rusak

Berat

Sekong

kang

dan

Kel.

Menala

- Incinerator unit 1 - - - - -

Rumah

sakit

5 TPA/TPA Regional

- Lahan urug

saniter 1 - - 1 - -

- Lahan urug

terkendali - - - - - -

- Penimbunan

terbuka - - - - - -

- Luas total lahan

TPA Ha 5 - - - - -

TPA

Batu

Putih

- Luas total lahan

TPA Ha 1

TPA

Sekong

kang

- Luas total lahan

TPA Ha 3

TPA

Maluk

- Luas sel landfill Ha 0.98 - - - - -

TPA

Batu

putih

- Daya tampung

TPA

m³/har

i 106 - - - - -

TPA

Batu

putih

- Daya tampung m³/har 8.09 - - - - - TPA

Page 69: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 61

N

o

Jenis Prasarana /

Sarana Satuan Jumlah Kapasitas

Ritasi/

Hari

Kondisi

Ket Baik

Rusak

Ringan

Rusak

Berat

TPA i Sekong

kang

- Daya tampung

TPA

m³/har

i 29.59 - - - - -

TPA

Maluk

6 Alat Berat - - - - - -

- Dozer unit 1 2 1 - -

- Backhoe

Loeder unit 1 - 2 - - 1

- Truk tanah unit - - - - - -

7 IPL (Instalasi

Pengolahan Lindi) unit 1

TPA

Batu

putih

Hasil pemeriksaan

lab (BOD & COD)

Efluen di inlet mg/l - - - - - -

Efluen di outlet mg/l - - - - - -

Sumber: BLH KSB 2015

Keterangan:

IPL : Instalasi Pengolahan Lindi

*) Beri keterangan mengenai umur dan lembaga pengelola

Page 70: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 62

Tabel 2.22 : Tabel Cakupan Layanan Persampahan Kabupaten Sumbawa Barat

No Nama

Kecamatan

Jumlah

KK

Jumlah KK

dikelola

berbasis

masyarakat

dan mengelola

sampah dengan

sistem 3R

Cakupan

pengelolaan

berbasis

masyarakat dan

mengelola

sampah dengan

sistem 3R (%)

Jumlah KK

yang

mengelola

sampah

secara

mandiri di

sumber

Cakupan

yang

mengelola

sampah

secara

mandiri di

sumber (%)

Jumlah KK

layanan

tidak

langsung

(RT-TPS-

TPA)

Cakupan

layanan

secara tidak

langsung

(RT-TPS-

TPA) (%)

TPA Sekongkang

1 Sekongkang 2,359 292 12.36 1,259 53.35

809

34.28%

TPA Pola Mata

1 Jereweh 2,434 100 4.11 699 28.73 213 8.77%

2 Maluk 3,414 368 10.78 197 5.77 1,428 41.83%

TPA Batu Putih

1 Taliwang 12,449 - - 1,732 13.91 32,850 36.31%

Page 71: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 63

2 Brang Ene 1,488 - - 89 6.00 - 0%

3 Brang Rea 3,646 - - 418 11.48% 2,920 3.23%

4 Seteluk 4,500 - - 672 14.93 2,920 3.23%

5 Poto Tano 2,707 - - 296 10.92 - 0%

Sumber: BLH KSB 2015, Instrumen Profil 2016 dan Analisa Pokja 2016

Page 72: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 64

Peta 2.6 : Pemetaan Cakupan Layanan Persampahan

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEGENDA :

Kec. Maluk

Kec. Taliwang

Kec. Seteluk

Kec. Poto Tano

Kec. Sekongkang

Kec. Jereweh

Kec. Brang Ene

Kec. Brang Rea

A = Pengelolaan Berbasis Masyarakat

B = Sampah Dikelola Mandiri

di Sumber

C = Layanan Tidak Langsung

(RT-TPS-TPA)

D = Sistem 3R

Ds. Meraran

Ds. T

ambak Sari

Ds. Kokarlian

Ds.

Teb

o

Ds. Kiantar

Ds.

Man

tar

Ds. Tuananga

Ds. P

oto Tano

Ds. Seteluk AtasDs. Tapir

Ds. Seran

Ds.

Rem

pe

Ds. Air Suning

Ds. Loka

Ds. Lamusung

Ds. Kelanir

Ds. Tepas Sepakat

Ds. Seloto

Kel. SampirDs. Batu Putih

Ds.Labuan

Kertasari

Ds. Banjar

Ds.Telaga

Bertong

Kel.Kuang

Kel.Dalam

Kel.Bugis

Kel.Arken

Ds.Tamekan

Ds.Sermong

Kel.Menala

Ds. Lalar liang

Ds.Labuan

Lalar

Ds. Bakat Monte

Ds. Moteng

Ds.Sapugara

Bree

Ds. Seminar Salit

Ds. BeruDs. Tepas

Ds. Lamuntet

Ds. Rarak Ronges

Ds. K

alimantong

Ds. Lampok

Ds. Mujahidin

Ds. M

anemeng

Ds. Mura

Ds. Mataiyang

Ds. Beru

Ds. Benete

Ds.BukitDamai

Ds.Mantun

Ds. MalukDs.

PasirPutih

Ds.DasanAnyar

Ds. G

oa

Ds. Belo

Ds. Sekongkang B

awah

Ds. Kemuning

Ds.Sekongkang Atas

Ds.

Ai K

angk

ung

Ds.

Tat

ar

Ds. Talonang

Sistem:A = 0% dari total KKB = 10.92% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 0% dari total KKB = 13.91% dari total KKC = 36.31% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 4.11% dari KKB = 28.73% dari KKC = 8.77% dari KKD = 4.11% dari KK

Sistem:A = 10.78% dari KKB = 5.77% dari KKC = 41.83% dari KKD = 10.78% dari KK

Sistem:A = 12.36% dari KKB = 53.35% dari KKC = 34.28% dari KKD = 12.36% dari KK

Sistem:A = 0% dari total KKB = 14.93% dari total KKC = 3.23% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 0.03% dari total KKB = 11.48% dari total KKC = 3.23% dari total KKD = 0% dari total KK

Sistem:A = 0% dari total KKB = 6% dari total KKC = 0% dari total KKD = 0% dari total KK

Ds. Seteluk Tengah

Ds. Tongo

UP

T. T

ongo

SP

2

PETA CAKUPAN & SISTEM

LAYANAN PERSAMPAHAN

Ds. Senayan

TPASEKONGKANG

TPA BATUPUTIH

TPAPOLA MATA

Page 73: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 65

Pada Peta 2.6 terlihat bahwa Kecamatan Brang Ene dan

Kecamatan Brang Rea merupakan Kecamatan yang tidak terlayani untuk

TPA Batu Putih. Kecamatan Jereweh merupakan kecamatan dengan

persentase terendah dalam pengelolaan sampah di TPA dari 3 kecamatan

yang ditangani oleh pihak swasta yaitu sebesar 8.77%.

2.3.2.2. Kelembagaan dan Peraturan

Berdasarkan orientasi kerja dan kesepadanan tupoksi SKPD

maka pengelolaan sub sektor persampahan secara operasional berkaitan

langsung dengan Badan Lingkungan Hidup dan Bappeda lebih berperan

dalam perumusan kebijakan serta perencanaan secara makro.

Pengelolaan sub sektor persampahan tidak cukup hanya berorientasi

pada upaya-upaya penyediaan sarana dan prasarana serta penyelamatan

lingkungan tetapi juga sangat diintervensi oleh aspek penyehatan

lingkungan dan perilaku hidup masyarakat sehingga Dinas Kesehatan

dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga memegang peranan

penting terutama dalam tahap preventif dan promotif.

Merumuskan kebijaksanaan, program dan kegiatan

pembangunan daerah bidang Pengembangan Wilayah dan Sumber Daya

Air meliputi sumber daya alam dan lingkungan hidup, merupakan

tupoksi Bidang Pengembangan Wilayah dan Sumber Daya Air pada

Bappeda sehingga juga memiliki keterkaitan erat dengan pengelolaan sub

sektor persampahan. Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan pada Dinas Kesehatan adalah bidang berkaitan erat dengan

pengelolaan sub sektor persampahan. Dinas Kesehatan dan Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga menangani dibidang kurikulum

pendidikan tentang perilaku membuang sampah pada tempatnya dan

pemilahan sampah.

Sarana dan prasarana kebersihan serta pengelolaan dan

pemeliharaan persampahan ditangani oleh Bidang Kebersihan dan

Page 74: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 66

aktivitasnya ditangani pada Dinas Lingkungan Hidup yang memiliki

keterkaitan erat dengan pengelolaan sub sektor persampahan. Hal

tersebut tergambar dari tupoksi yang diemban antara lain merumuskan

kebijakan operasional dibidang persampahan, melaksanakan pembinaan,

evaluasi implementasi program pencegahan dan pengendalian serta

pemulihan kualitas lingkungan. Tupoksi tersebut kemudian

menempatkan Dinas Lingkungan Hidup pada posisi regulator dan

melayani pengelolaan sub sektor persampahan.

2.3.3. Drainase

Sistem drainase perkotaan terdiri dari berbagai elemen yang

seringkali dioperasikan dan dikelola oleh berbagai institusi, baik di tingkat

nasional, provinsi maupun kebupaten/kota. Masing-masing institusi

seringkali menggunakan berbagai defenisi dan terminologi yang berbeda

untuk berbagai elemen dari sistem sungai dan drainase. Dalam bidang

Pekerjaan Umum sendiri, seringkali terminologi ini hanya menyebutkan

drainase utama dan minor. Sementara dari Pengelola Sumber Daya Air,

hampir semua drainase perkotaan diperlakukan sebagai drainase mikro.

Terlepas dari berbagai defenisi tersebut, pada dasarnya drainase

merupakan prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan

penerima air dan atau ke bangunan resapan buatan, baik yang sifatnya

primer, sekunder maupun tersier.

Secara umum, sistem drainase perkotaan dapat didefinisikan

sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi

dan/atau membuang kelebihan air dari suatu lingkungan, sehingga lahan

dapat difungsikan secara optimal. Bangunan sistem drainase terdiri dari

saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain),

saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain), dan badan

air penerima (receiving waters). Fungsi saluran drainase perkotaan adalah

diantaranya yaitu mengeringkan bagian wilayah kota/lingkungan dari

Page 75: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 67

genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif, mengalirkan air

permukaan kebadan air penerima terdekat secepatnya, mengendalikan

kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air

dan meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah.

Berdasarkan fungsi pelayanan, sistem drainase perkotaan dibagi menjadi

tiga bagian yaitu:

a. Sistem drainase lokal, yang termasuk dalam sistem drainase lokal adalah

sistem saluran awal yang melayani suatu kawasan permukiman tertentu

seperti kompleks permukiman, areal pasar, perkantoran, areal industry

dan komersial. Sistim ini melayani area kurang dari 10 ha. Pengelolaan

sistem drainase lokal menjadi tanggung jawab masyarakat, pengembang

atau instansi lainya.

b. Sistem drainase utama, yang termasuk dalam sistem drainase utama

adalah saluran drainase primer, sekunder, dan tersier beserta bangunan

kelengkapannya yang melayani kepentingan sebagian besar warga

masyarakat. Pengelolaan sistem drainase utama merupakan tanggung

jawab pemerintah.

c. Pengendalian banjir (Flood Control) adalah sungai yang melintasi

wilayah kota yang berfungsi mengendalikan air sungai, sehingga tidak

mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan

kehidupan manusia. Pengelolaan pengendalian banjir merupakan

tanggung jawab pemerintah.

Berdasarkan fisiknya, sistim drainase terdiri atas saluran primer, sekunder,

dan tersier.

a. Sistem saluran primer adalah saluran utama yang menerima masukan

aliran dari saluran sekunder. Dimensi saluran ini relatif besar. Akhir

saluran primer adalah badan pemerima air.

b. Sistem saluran sekunder adalah saluran terbuka atau tertutup yang

berfungsi menerima aliran air dari saluran tersier dan limpasan air dari

Page 76: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 68

permukaan sekitarnya, dan meneruskan air ke saluran primer. Dimensi

saluran tergantung pada debit yang dialirkan.

c. Sistem saluran tersier adalah saluran drainase yang menerima air dari

saluran drainase lokal.

Secara umum kondisi jaringan drainase perkotaan belum cukup

tersedia dengan layak, baik pada ruas jalan utama maupun di unit

lingkungan permukiman.

Secara struktur drainase di Kabupaten Sumbawa Barat pada

umumnya adalah pasangan batu, namun pemeliharaan yang kurang baik

sehingga pendangkalan terjadi dan banyaknya sampah yang menumpuk di

saluran mengakibatkan kurang lancarnya sistem pengaliran di dalam

saluran tersebut. Pada wilayah permukiman sering terjadi genangan air

hujan yang disebabkan jaringan drainase yang belum terkoneksi dengan

baik dan masih adanya jaringan yang belum permanen dan ada sebagian

wilayah yang di lintasi sungai-sungai besar yang biasanya terjadi luapan

air/banjir bandang akibat di hulu sungai terjadi hujan besar. Untuk lebih

jelasnya dapat dilhat pada Tabel 2.23. Lokasi Genangan dan Luas

Genangan.

Page 77: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 69

Tabel 2.23: Lokasi Area Genangan dan Perkiraan Luas Banjir

No Lokasi Genangan

Wilayah Genangan Infrastruktur*

Luas Ketinggian Lama Frekuensi Penyebab*** Jenis Keterangan**

Ha m Jam/hari Kali/tahun

1 Desa Sekongkang Bawah

4.04 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai

Sal. Sekunder

2 Desa Belo 17.40 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

3 Desa Goa 19.84 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

4 Desa Beru 2.82 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

5 Desa Maluk 4.39 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

6 Desa Bukit Damai

3.07 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

7 Desa Mantun 2.67 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

8 Desa Labuan Lalar

2.76 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

9 Kelurahan Kuang 2.79 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

10 Kelurahan Bugis 2.33 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

Page 78: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 70

11 Kelurahn Dalam 2.66 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

12 Kelurahn Menala 2.29 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

13 Kelurahan Sampir

2.59 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

14 Desa Banjar 4.08 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

15 Kelurahan Arab Kenangan

0.03 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Primer 1.4 km

16 Desa Manemeng 5.45 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

17 Desa Sapugara Bree

4.07 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

18 Desa Beru 6.25 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

19 Desa Tepas 2.34 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

20 Desa Seminar Salit

5.96 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

21 Desa Tepas Sepakat

4.30 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

22 Desa Rempe 5.12 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

23 Desa Seteluk Atas

7.87 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

24 Desa Seteluk Tengah

4.68 0.5 1-2 3 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

Page 79: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 71

25 Desa Seran 1.30 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

26 Desa PotoTano 11.20 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

27 Desa Upt. Tambak Sari

3.27 0.5 1-2 2 Volume saluran eksisting belum

memadai Sal. Sekunder

Total 135.55

Sumber: DPU KSB 2016

Keterangan :

*) Infrastruktur dapat terdiri dari saluran drainase (primer dan sekunder) ataupun bangunan pelengkap. Infrastruktur yang

terdapat di dalam kawasan genangan.

**) Dapat berupa informasi terkait panjang saluran, kapasitas pompa, luas kolam retensi dll yang terdapat di dalam kawasan

genangan

***)

Merupakan indikasi penyebab dari timbulnya genangan. Indikasi penyebab dapat berasal dari dalam kawasan atau dapat berasal

dari luar kawasan namun masih dalam satu sistem drainase.

Page 80: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 72

Peta 2.7 : Peta Area Genangan Kabupaten Sumbawa Barat

Pada Peta 2.7 dapat diketahui bahwa luas genangan terbesar ada

di Desa Goa Kecamatan Jereweh sebesar 19.84 Ha, sedangkan luas

genangan terendah ada di Kecamatan Taliwang – Kelurahan Arab

Kenangan sebesar 0.03 Ha. Salah satu penyebab genangan yaitu volume

saluran existing belum memadai.

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEGENDA :

Kec. Maluk

Kec. Taliwang

Kec. Seteluk

Kec. Poto Tano

Kec. Sekongkang

Kec. Jereweh

Kec. Brang Ene

Kec. Brang Rea

Ds. Meraran

Ds. Tam

bak Sari

Ds. Kokarlian

Ds.

Teb

o

Ds. Kiantar

Ds.

Man

tar

Ds. Tuananga

Ds. Poto Tano

Ds. Seteluk AtasDs. Tapir

Ds. Seran

Ds.

Rem

pe

Ds. Air Suning

Ds. Loka

Ds. Lamusung

Ds. Kelanir

Ds. Tepas Sepakat

Ds. Seloto

Kel. SampirDs. Batu Putih

Ds.Labuan

Kertasari

Ds. Banjar

Ds.Telaga

Bertong

Kel.Kuang

Kel.Dalam

Kel.Bugis

Kel.Arken

Ds.Tamekan

Ds.Sermong

Kel.Menala

Ds. Lalar liang

Ds.Labuan

Lalar

Ds. Bakat Monte

Ds. Moteng

Ds.Sapugara

Bree

Ds. Seminar Salit

Ds. BeruDs. Tepas

Ds. Lamuntet

Ds. Rarak Ronges

Ds. K

alimantong

Ds. Lampok

Ds. Mujahidin

Ds. M

anemeng

Ds. Mura

Ds. Mataiyang

Ds. Beru

Ds. Benete

Ds.Bukit

Damai

Ds.Mantun

Ds. MalukDs.

PasirPutih

Ds.DasanAnyar

Ds. G

oa

Ds. Belo

Ds. Sekongkang Baw

ah

Ds. Kemuning

Ds.Sekongkang Atas

Ds.

Ai K

angk

ung

Ds.

Tat

ar

Ds. Talonang

Kec. Poto Tano :- Ds. Poto Tano = 11.20 Ha

- Ds. Upt. Tambak Sari = 3.27 Ha

Kec. Taliwang:- Ds. Labuan Lalar = 2.76 Ha- Ds. Banjar = 4.08 Ha

- Kel. Kuang = 2.79 Ha- Kel. Bugis = 2.33 Ha

- Kel. Dalam = 2.66 Ha

- Kel. Menala = 2.29 Ha

- Kel. Sampir = 2.59 Ha

Kec. Jereweh :- Ds. Belo = 17.40 Ha- Ds. Goa = 19.84 Ha- Ds. Beru = 2.82 Ha

Kec. Maluk :- Ds. Maluk = 4.39 Ha

- Ds. Bukit Damai = 3.07 Ha- Ds. Mantun = 2.67 Ha

Kec. Sekongkang :- Ds. Sekongkang Bawah = 4.04 Ha

Kec. Seteluk :- Ds. Rempe = 5.12 Ha

- Ds. Seteluk Atas = 7.87 Ha- Ds. Seteluk Tengah = 4.68 Ha- Ds. Seran = 1.30 Ha

Kec. Brang Rea :- Ds. Sapugara Bree = 4.07 Ha- Ds. Beru = 6.25 Ha- Ds. Tepas = 2.34 Ha- Ds. Seminar Salit = 5.96 Ha- Ds. Tepas Sepakat = 4.30 Ha

Kec. Brang Ene :- Ds. Manemeng = 5.45 Ha

Ds. Seteluk Tengah

Ds. Tongo

UPT

. Ton

go S

P 2

PETA AREA GENANGAN

Ds. Senayan

Page 81: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 73

Tabel 2.24 : Kondisi Sarana dan Prasarana Drainase Perkotaan di Kabupaten Sumbawa Barat

No Jenis Prasarana /

Sarana Satuan

Bentuk

Penampang

Saluran *

Dimensi Kondisi Frekuensi

Pemeliharaan

(kali/tahun) B** H*** Berfungsi

Tidak

Berfungsi

1 - Saluran Primer A m persegi 1.0 1.5 Ya - 1

- Saluran Sekunder

A1

m

- Saluran Sekunder

A2

m - - - - -

-

- Saluran Tersier A1 m

Bangunan Pelengkap - - - - -

- Rumah Pompa unit - - - - -

- Pintu Air unit - - - - -

- Kolam Retensi unit - - - - -

- Trash rack/

saringan sampah unit - - - - -

- S. Primer B m Persegi 0.7 0.7 Ya - 1

Page 82: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 74

No Jenis Prasarana /

Sarana Satuan

Bentuk

Penampang

Saluran *

Dimensi Kondisi Frekuensi

Pemeliharaan

(kali/tahun) B** H*** Berfungsi

Tidak

Berfungsi

- Saluran Sekunder

B1 m -

- Saluran Tersier B1 m trapesium 0.3 0.5

Sebagian

berfungsi -

1

Bangunan

Pelengkap - - - - -

- Rumah Pompa unit - - - - -

- Pintu Air unit - - - - -

- Kolam Retensi unit - - - - -

- Trash

rack/saringan

sampah

unit - - - - -

Keterangan:

*) Bentuk penampang slauran : segi empat atau trapesium

**) Lebar dasar saluran.

Page 83: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 75

2.3.3.1.Kelembagaan dan Peraturan

Kondisi pengelolaan drainase perkotaan di Kabupaten Sumbawa

Barat saat ini dapat dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas

infrastruktur maupun aspek non infrastruktur. Dari segi kualitas maupun

kuantitas infrastruktur, masih belum menyentuh semua daerah

permukiman di Kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan pembangunan dan

pemeliharaan di Kabupaten Sumbawa Barat merupakan tanggung jawab

dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang dikelola oleh Dinas

Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya.

Sebagai salah satu utilitas suatu daerah/wilayah, drainase tentu

saja harus direncanakan dan dibangun sesuai dengan karakteristik dan

potensi yang dimiliki serta berkesesuaian dengan utilitas lain maupun

fungsi lahan yang ada. Berdasarkan hal tersebut maka eksistensi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), memiliki intervensi yang

tidak kecil terutama karena sistem pengelolaan drainase harus dipandang

sebagai bagian dari sistem suatu wilayah, baik sarana prasarana fisik

maupun aspek non fisik lainnya.

Pembangunan dan pemeliharaan drainase perkotaan di

Kabupaten Sumbawa Barat lebih dibebankan kepada pemerintah daerah

dengan asumsi yang terbentuk di masyarakat bahwa masalah drainase

adalah kewajiban pemerintah membuat, sehingga sebagian masyarakat

tidak peduli dengan sistem drainase perkotaan.

2.4. Area Beresiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi

Penetapan area beresiko sanitasi per sektor dipandang sangat

penting oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat. Hal ini ditujukan

untuk menjadi bahan rujukan dan rekomendasi bagi pemerintah daerah

sebagai pengambil kebijakan dalam menentukan arah pembangunan.

Pembangunan dalam bidang sanitasi akan dilaksanakan oleh SKPD,

swasta, masyarakat maupun pihak lainnya dimasa yang akan datang dan

Page 84: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 76

dapat mengacu pada prioritas pembangunan yaitu berdasarkan area

beresiko yang telah ditetapkan. Sehingga pembangunan sanitasi akan

lebih terarah dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan.

Proses penetapan area beresikoini merupakan proses klasifikasi

dan pemetaan wilayah kabupaten berdasarkan tingkat/derajat resiko

sanitasi yang dimiliki kawasan tersebut. Resiko dimaksud mencakup

resiko: penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan/atau

lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sanitasi dan

perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam melakukan penilaian area

berisiko sanitasi, Pokja Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat

mengklasifikasikan berdasarkan nilai skoring grade 1 – 4, dengan rincian

sebagai berikut:

Skor 4 : Resiko Sangat Tinggi

Skor 3 : Resiko Tinggi

Skor 2 : Resiko Rendah

Skor 1 : Resiko Sangat Rendah

Hasil akhir penilaian area berisiko sanitasi merupakan

kesepakatan Pokja Sanitasi sesuai dengan indikator-indikator yang

ditetapkan berdasarkan skoring terhadap data sekunder, persepsi SKPD

terkait sektor sanitasi, hasil olah data survey EHRA, kepadatan

penduduk, jumlah penduduk, angka kemiskinan dan fungsi urban/rural.

Penentuan area berisiko sanitasi berdasarkan data sekunder

adalah kegiatan menilai dan memetakan tingkat risiko sebuah area

adminitrasi kelurahan berdasarkan data yang telah tersedia di SKPD dan

tersedia di sumber data lainnya. Data sekunder yang dimaksud adalah

data-data mengenai ketersediaan prasarana dan sarana air limbah,

persampahan, dan drainase serta data umum wilayah yang meliputi

populasi, luas wilayah, kepadatan penduduk, dan angka kemiskinan.

Penentuan area berisiko berdasarkan penilaian SKPD diberikan

berdasarkan pengamatan, pengetahuan praktis dan keahlian profesi yang

Page 85: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 77

dimiliki individu anggota pokja sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat yang

mewakili SKPD terkait sanitasi dari Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum

Bidang Cipta Karya, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan Hidup,

BPMPDes dan Dikpora.

Penentuan area berisiko berdasarkan hasil studi EHRA adalah

kegiatan penilaian dan pemetaan tingkat risiko berdasarkan kondisi

sumber air, pencemaran karena air limbah domestik, pengelolaan

persampahan di tingkat rumah tangga, kondisi drainase, perilaku cuci

tangan pakai sabun, higiene jamban, penanganan air minum, dan buang

air besar sembarangan.

Area berisiko sanitasi diharapkan dapat menjadi sumber data

yang valid dalam pengambilan kebijakan terkait pembangunan sanitasi

di Kabupaten Sumbawa Barat. Dengan adanya data area berisiko sanitasi

dapat dijadikan pedoman dalam rangka perencanaan pembangunan

bidang sanitasi sehingga lebih tepat sasaran. Pada area beresiko 4 dan 3

tentulah yang akan menjadi prioritas utama untuk segera ditangani. Hal

ini bukan berarti area beresiko 2 dan 1 tidak akan menjadi prioritas,

namun untuk langkah awal yang perlu ditangani segera adalah wilayah

yang mempunyai tingkat resiko sangat tinggi dan resiko tinggi.

2.4.1. Air Limbah Domestik

Tabel 2.25 : Tabel Permasalahan Mendesak Air Limbah

No Permasalahan Mendesak

1. Aspek Teknis : Pengembangan sarana dan prasarana (user interface-

pengolahan awal-pengangkutan-pengolahan akhir-pembuanagn akhir)

serta Dokumen Perencanaan Teknis

User interface - Masyarakat yang BABs mencapai 2.31% (762

KK)

- Masyarakat menggunakan cubluk sebesar

Page 86: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 78

17.60% (5,806 KK)

- Tangki septic individual sebesar 73.59%

(24,282 KK)

- Penggunaan jamban bersama sebesar 5.41%

(1,785 KK)

- Menggunakan IPAL komunal sebesar 1.09%

(360 KK)

- Adanya air limbah industri skala rumahan

yang dibuang langsung ke sungai

- Tidak ada pengangkutan hingga ke IPLT

2. Aspek Non Teknis : Pendanaan, kelembagaan, peraturan dan

perundang – undangan, peran serta masyarakat dan dunia

usaha/swasta

a. Kebijakan daerah

dan kelembagaan

- Kegiatan pengelolaan air limbah domestik

masih dilaksanakan secara spontan dan belum

terencana secara sistematis

b. Keuangan - Keterbatasan anggaran Pemerintah daerah

dalam pengelolaan air limbah

c. Keterlibatan

perilaku bisnis

- Masih rendahnya kepedulian institusi, pihak

swasta dan pengembang pemukiman dalam

pengelolaan air limbah

d. Masyarakat - Kurangnya SDM yang menangani pengelolaan

air limbah

Sumber: Data EHRA, Instrumen Profil danSSK KSB 2012

Page 87: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 79

Gambar 2.8 : Peta Area Beresiko Air Limbah

PETA AREA BERISIKO AIRLIMBAH

Ds. Mujahidin

Ds. Seran

Kel.Dalam

Ds. Loka

Ds.

Ai

Ka

ng

ku

ng

Ds.DasanAnyar

Ds. Mura

Ds. M

anem

eng

Ds. Mataiyang

Ds. Bakat Monte

Ds. Lamuntet Ds. RarakRonges

Ds.Rempe

Ds.

Tongo

UPT

. Tongo SP 2

Ds. Belo

Ds. MalukDs.

PasirPutih

Ds. G

oa

Ds. Senayan

Ds.Kokarlian

Ds.

Teb

o

Ds. Air Suning

Ds. Kelanir Ds.Meraran

Ds. Tepas Sepakat

Ds.Moteng

Kel. Sampir

Kel.BugisDs. Banjar

Ds.Sermong

Kel.Arken

Ds.Tamekan

Ds. Seteluk Atas

Ds.Mantun

Ds. BeneteDs.

BukitDamai

Ds. Tapir

Ds.Sekongkang Atas

Ds. KemuningDs. S

ekon

gk

ang

Baw

ah

Ds. T

amb

ak

Sari

Ds. P

oto

Tan

o

Ds. Seteluk TengahDs.

Kiantar

Ds. Tuananga

Ds.Lalarliang

Kel.Kuang

Ds. Seminar Salit

Ds. LampokDs. K

aliman

ton

g

Ds.Lamusung

Ds.

Man

tar

Ds.Sapugara

Bree

Ds. TepasDs. Beru

Ds. Batu Putih

Ds.

Sel

oto

Ds.Telaga

Bertong

Ds.Labuan

Kertasari

Kel.Menala

Ds.Labuan

Lalar

Ds. Beru

Ds. Talonang

Ds. Tatar

Page 88: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 80

Dari peta 2.8 terdapat 3 Kecamatan yang terdiri dari 8 desa yang memiliki

tingkat resiko sangat tinggi pada air limbahnya, sedangkan untuk resiko tinggi

terdapat 6 Kecamatan yang terdiri dari 12 desa/kelurahan.

Tabel 2.26 : Tabel Area Beresiko Sanitasi Air Limbah Domestik

No Area Berisiko

Wilayah Prioritas

Kecamatan Kelurahan/Desa

1 Resiko 4 Jereweh Goa

Dasan Anyar

Seteluk Lamusung

Poto Tano Sanayan

Kiantar

Upt. Tambak Sari

Tua Nanga

Kokarlian

2 Resiko 3 Taliwang Labuan lalar

Labuan kertasari

Menala

Seloto

Batu Putih

Brang Ene Mura

Manemeng

Page 89: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 81

Brang Rea Sapugara Bree

Desa Beru

Seteluk Seteluk Tengah

Poto Tano Mantar

Poto tano

Sumber: Instrumen profil 2016

2.4.2. Persampahan

Tabel 2.7 : Tabel Permasalahan Mendesak Persampahan

No Permasalahan Mendesak

1. Aspek Teknis : Pengembangan sarana dan prasarana (user interface-

pengolahan awal-pengangkutan-pengolahan akhir-pembuanagn akhir)

serta Dokumen Perencanaan Teknis

User interface - Cakupan layanan pembuangan langsung ke

TPA Batu Putih sebesar 42.76% (38,690 m³/th)

- Cakupan layanan yang dikeloala sendiri

disumber (dibakar/ditimbun/dibuang ke

sungai) sebesar 57.24% (51,791.68 m³/th)

- Motor sampah 34 bh

- Bak biasa 10 unit dan container 8 bh

- Dump truck sebanyak 7 unit, armroll truck 2

unit

- Bank sampah sebanyak 3 unit

- Cakupan layanan pembuangan langsung ke

TPA Sekongkang dan Pola Mata sebesar 34.28%

(2,952 m³/th) dan 50.60% (10,800 m³/th)

- Sampah terproses oleh bank sampah di Kec.

Page 90: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 82

Sekongkang dan Kec. Maluk sebesar 12.36%

(292 KK) dan 14.89% (468 KK)

- Sampah dikelola mandiri di sumber untuk Kec.

Sekongkang dan Kec. Maluk serta Kec. Jereweh

secara berturut – turut yaitu 53.35% (4,594

m³/th) dan 34.51% (7,365 m³/th)

2. Aspek Non Teknis : Pendanaan, kelembagaan, peraturan dan perundang

– undangan, peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta

a. Kebijakan daerah

dan kelembagaan

- Perlu dibentuk UPTD Persampahan sehingga

sistem pengelolaannya dapat berjalan lebih baik

- Kelompok pengelola sampah dengan konsep 3R

masih kurang

- Rendahnya program – program pengembangan

dan pemasaran produk-produk hasil pengolahan

sampah

b. Keuangan - Pendanaan baik yang bersumber dari pemerintah

maupun pihak swasta tidak sebanding dalam

memaksimalkan cakupan persmpahan yang

aman terhadap lingkungan

- Anggaran APBD Kota terbatas untuk investasi

persampahan

- Belum ada anggaran sosialisasi sanitasi

lingkungan dilingkup persampahan langsung

pada masyarakat

c. c. Komunikasi - Minimnya penyuluhan dan sosialisasi tentang

persampahan

- Kurangnya publikasi dan kampanye tentang

pengelolaan sampah pada

d. Keterlibatan - Perlu adanya pihak swasta/perusahaan yang

Page 91: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 83

perilaku bisnis melakukan operasional

e. Isu pemberdayaan

masyarakat, aspek

jender dan

kemiskinan

- Masih minimnya SDM pengelola persampahan

- Peran serta masyarakat masih rendah

- Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan

pelestarian lingkungan rendah

Sumber: SSK 2012 dan Analisis Pokja 2016

Page 92: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 84

Gambar 2.9 :Peta Area Beresiko Persampahan

PETA AREA BERISIKO

PERSAMPAHAN

Ds. Mujahidin

Ds.Lalarliang

Ds. Seran

Kel.Kuang

Kel.Dalam

Ds.

Ai

Kan

gk

un

g

Ds.DasanAnyar

Ds. Mura

Ds. M

anem

eng

Ds. Mataiyang

Ds. Seminar Salit

Ds. Bakat Monte

Ds. Lamuntet Ds. RarakRonges

Ds. Lampok

Ds.Rempe

Ds. Seteluk Tengah

Ds. K

aliman

ton

g

Ds.

Tongo

UPT

. Tongo SP 2

Ds. Belo

Ds. MalukDs.

PasirPutih

Ds. G

oa

Ds.Kokarlian

Ds. TuanangaD

s. T

ebo

Ds. Air Suning

Ds. Kelanir Ds.Meraran

Ds. TepasDs. Beru

Ds. Tepas Sepakat

Ds.Moteng

Ds. Batu Putih

Ds.

Sel

oto

Kel.Bugis

Ds.Telaga

Bertong

Ds. Banjar

Ds.Labuan

Kertasari

Ds.Sermong

Kel.Arken

Ds.Tamekan

Ds.Labuan

Lalar

Ds. Seteluk Atas

Ds. BeneteDs.

BukitDamai

Ds. Beru

Ds. Tapir

Ds.Sekongkang Atas

Ds. KemuningDs. Sek

on

gk

ang

Baw

ah

Ds. Tatar

Ds. P

oto

Tan

o

Ds. Senayan

Ds. T

amb

ak S

ari

Ds.Kiantar

Ds.

Ma

nta

r

Ds. Talonang

Kel. Sampir

Ds.Mantun

Ds.Sapugara

Bree

Kel.Menala

Ds. Loka

Ds.Lamusung

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEGENDA :

4. Sangat Tinggi

3. Tinggi

2. Rendah

1. Sangat Rendah

Page 93: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 85

Dari peta 2.9 terdapat 1 Kecamatan yang terdiri dari 1 desa yang memiliki

tingkat resiko sangat tinggi pada persampahannya, sedangkan untuk resiko

tinggi terdapat 4 Kecamatan yang terdiri dari 12 desa/kelurahan.

Tabel 2.28 : Tabel Area Beresiko Sanitasi Persampahan

No Area Berisiko

Wilayah Prioritas

Kecamatan Kelurahan/Desa

1 Resiko 4 Poto Tano Kokarlian

2 Resiko 3 Taliwang Labuan Kertasari

Lalar liang

Menala

Seloto

Tamekan

Telaga Bertong

Sermong

Brang Ene Mura

Brang Rea Sapugara Bree

Seminar Salit

Tepas

Poto Tano Senayan

Sumber: Instrumen Profil Sanitasi 2016

Page 94: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 86

2.4.3. Drainase

No Permasalahan Mendesak

1. Aspek Teknis : Pengembangan sarana dan prasarana (user interface-

pengolahan awal-pengangkutan-pengolahan akhir-pembuanagn akhir)

serta Dokumen Perencanaan Teknis

Data yang ada Berdasarkan data EHRA, di Kabupaten Sumbawa

Barat 62.8% tidak pernah banjir, 19.10% pernah banjir

dalam setahun, 12.20% pernah banjir beberapa kali,

dan 4.80 % lainnya

User Interface: - Tumpukan sampah menyumbat di beberapa saluran

drainase

- Drainase masih berfungsi sebagai pembuangan air

limbah

- Saluran drainase bercampur dengan saluran limbah

domestic

- Data teknis dan kondisi saluran drainase belum

lengkap

- Saluran drainase perkotaan/drainase utama masih

belum memadai

- Sarana dan prasarana drainase kurang memadai

untuk menampung air hujan

62.819.1

12.2

1.3 4.5Tidak pernah

Sekali dalamsetahun

Beberapa kali dalam

Sekali atau beberapadalam sebulan

Tidak tahu

Page 95: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 87

2. Aspek Non Teknis : Pendanaan, kelembagaan, peraturan dan

perundang – undangan, peran serta masyarakat dan dunia

usaha/swasta

a. Kebijakan

daerah dan

kelembagaan

- Belum disadarinya posisi penting Pokja Sanitasi

Kabupaten Sumbawa Barat oleh berbagai program,

proyek, donor, institusi bahwa Pokja merupakan

payung perencanaan dan koordinasi pembangunan

sanitasi.

b. Pendanaan - Rendahnya kemampuan pendanaan

- Kurangnya anggaran pemeliharaan fungsi drainase

c. Komunikasi - Tidak ada papan peringatan dan larangan

membuang sampah di saluran drainase

d. Isu

pemberdayaan

masyarakat,

aspek jender

dan

kemiskinan

- Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga

kebersihan dan tidak membuang sampah di saluran

drainase

- Minimnya kepedulian terhadap drainase

- Tingginya persentase penyakit yang diakibatkan

genangan

- Bertambahnya luas permukiman terbangun

sehingga kebutuhan ideal drainase terus bertambah

Sumber: SSK KSB 2012

Page 96: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 88

Gambar 2.10 : Peta Area Beresiko Drainase Perkotaan

PETA AREA BERISIKO

DRAINASE

Ds. Bakat Monte

Ds. Lamuntet Ds. RarakRonges

Ds. P

oto

Tan

o

Ds.Rempe

UPT

. Tongo SP 2

Ds. T

amb

ak S

ari

Ds. Air Suning

Ds.Moteng

Ds.Tamekan

Ds. Tapir

Ds. Talonang

Ds. Seran

Ds. Loka

Ds. Seteluk TengahDs.

Teb

o

Ds.Lamusung

Ds.

Man

tar

Ds.Kiantar

Ds. Tuananga

Ds. Tepas Sepakat

Ds. Mura

Ds. M

anem

eng

Ds. Kelanir Ds.Meraran

Ds. Banjar

Kel.Menala

Ds. Senayan

Kel.Kuang

Kel.Dalam

Ds.Telaga

Bertong

Kel. SampirDs. Batu Putih

Ds.Labuan

Kertasari

Ds.

Sel

oto

Ds.DasanAnyar

Ds.Labuan

Lalar

Ds. G

oa

Ds.Lalarliang Ds. Mujahidin

Ds.

Ai

Kan

gk

un

g

Ds. Seminar Salit

Ds.

Tongo

Ds. MalukDs.

PasirPutih

Ds.Mantun

Ds. BeneteDs.

BukitDamai

Ds. Beru

Ds.Sekongkang Atas

Ds. KemuningDs. Sek

on

gk

ang

Baw

ah

Ds. Tatar

Ds. K

aliman

ton

g

Ds. Belo

Ds. Lampok

Ds. Mataiyang

Ds.Sapugara

BreeKel.

Arken

Ds. Tepas

Ds.Sermong

Kel.Bugis

Ds. Beru

Ds. Seteluk Atas

Ds.Kokarlian

Page 97: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 89

Dari peta 2.10 terdapat 4 Kecamatan yang terdiri dari 2 desa/kelurahan yang

memiliki tingkat resiko sangat tinggi terhadap genangan, sedangkan untuk

resiko tinggi terdapat 3 Kecamatan yang terdiri dari 3 desa/kelurahan.

Tabel 2.29 : Tabel Area Beresiko Sanitasi Drainase Perkotaan

No Area Berisiko

Wilayah Prioritas

Kecamatan Kelurahan/Desa

1 Resiko 4 Jereweh Belo

Beru

Taliwang Kuang

Bugis

Dalam

Menala

Sampir

Tamekan

Arab kenangan

Brang Rea Sapugara bree

Desa beru

Tepas

Seteluk Seteluk atas

Seteluk tengah

Page 98: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 90

2 Resiko 3 Taliwang Banjar

Telaga bertong

Brang Rea Tepas sepakat

Seteluk Lamusung

Sumber: Instrumen Profil Sanitasi 2016

Page 99: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 91

BAB III

KERANGKA PENGEMBANGAN

SANITASI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pengembangan

sanitasi yang mencakup sub sektor yaitu air limbah, sampah dan drainase.

Dalam pembahasan bab ini mencakup visi dan misi sanitasi, tahapan

pengembangan sanitasi (system dan zona), tujuan dan sasaran sanitasi,

skenario pencapaian sasaran, dan kemampuan pendanaan sanitasi daerah.

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana

Kabupaten Sumbawa Barat harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan

dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu

gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara

pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

Visi dan Misi dasar Kabupaten Sumbawa Barat telah dengan jelas

dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD), dari sinilah kerangka kerja sektor sanitasi diambil dan

dikembangkan menurut potensi dan isu strategis serta permasalahan

mendesak yang pada saat ini dengan memperhatikan situasi dan kondisi

Kabupaten Sumbawa Barat yang dihadapi dalam 5 tahun mendatang tahun

2016-2020. Gambaran nyata tentang visi dan misi juga dituangkan ke dalam

tujuan dan sasaran merujuk pada arah kebijakan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2005-2025.

Tujuan dan sasaran juga mengalami pengayaan dengan mempertimbangkan

berbagai isu strategis dan kebijakan Kabupaten dan nasional.

Page 100: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 92

3.1.Visi Misi Sanitasi

Tabel 3.1. Visi dan Misi Sanitasi

Visi

Kabupaten

Sumbawa

Barat

2016-2025

Misi Kabupaten

Sumbawa Barat

2016-2025

Visi Sanitasi

Kabupaten

Sumbawa Barat

Misi Sanitasi

Kabupaten Sumbawa

Barat

Terwujudnya

perubahan

yang lebih baik

pada seluruh

bidang

kehidupan

masyarakat

Kabupaten

Sumbawa

Barat menuju

kabupaten

percontohan di

Propinsi Nusa

Tenggara Barat

dalam ridho

Allah

Mewujudkan

pemenuhan hak-hak

dasar masyarakat

dan pelayanan

publik yang

berkualitas dan

bermanfaat

Terwujudnya

Kabupaten

Sumbawa Barat

melalui

pembangunan

sanitasi secara

partisipatif

Misi Air Limbah

Domestik

1. Meningkatkan

cakupan sarana dan

prasarana air limbah

yang partisipatif

2. Meningkatkan

lingkungan sehat

dan bersih melalui

pengelolaan air

limbah (domestic

dan industry) yang

berwawasan

lingkungan

Misi Persampahan

Meningkatkan sarana

dan prasarana

pengelolaan

persampahan

Misi Drainase

Mengurangi areal

genangan di

Kabupaten Sumbawa

Barat

Sumber: RPJMD KSB 2016-2025

Page 101: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 93

3.2. Pentahapan Pengembangan Sanitasi

Strategi layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan

Tujuan dan Sasaran pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat. Kabupaten Sumbawa Barat

merumuskan strategi layanan sanitasi didasarkan pada isu-isu

utama/strategis yang dihadapi pada saat ini.

Untuk mengetahui pentahapan pengembangan sanitasi, terlebih

dahulu dilakukan analisa dengan menggunakan instrumen yang sudah

ditentukan dari pusat yaitu instrument profil sanitasi. Analisa tersebut

menggunakan data mengenai kondisi extrim / daerah genangan rob, kondisi

CBD saat ini dan akan datang (sesuai RTRW), prioritas berdasarkan tingkat

area beresiko, tingkat layanan sanitasi, fungsi perkotaan, luas wilayah

terbangun dan estimasi kepadatan penduduk 5 th kedepan. Hasil input data

pada Instrumen profil sanitasi telah dapat diketahui sistem dan zona sanitasi

setiap desa/kelurahan.

3.2.1. Tahapan Pengembangan Sanitasi

A. Air Limbah

Pengelolaan prasarana dan sarana air limbah pada setiap daerah

mempunyai karakteristik yang berbeda, baik tingkat pelayanan, jenis dan

jumlah pelayanannya. Di dalam Review SSK Kabupaten Sumbawa Barat ini

telah dilakukan penentuan wilayah prioritas pengembangan sistem

pengelolaan air. Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan

prioritas tersebut, yaitu: data kondisi ekstrem, wilayah CBD (Center of

Business Development) saat ini dan mendatang berdasarkan RTRW,

prioritas berdasarkan tingkat area beresiko resiko 3 dan 4 dan kondisi air

tanah, tingkat layanan sanitasi (air limbah), kepadatan penduduk,

klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan).

Berdasarkan kriteria tersebut melalui instrument profil sanitasi

dihasilkan pengelolaan air limbah dalam perencanaan pengembangan

Page 102: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 94

system di Kabupaten Sumbawa Barat untuk Pengelolaan sanitasi sektor air

limbah dalam perencanaan jangka menengah (5 tahun). Dimana

pengelolaan air limbah domestik dapat dilakukan dengan 4 (empat) sistem

yaitu:

- Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (on-site system);

- Sistem Pengelolaan Air Limbah secara Komunal

- Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat kepadatan sedang (off site

kepadatan sedang)

- Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat skala kota (off-site system).

Dari sistem pengelolaan air limbah tersebut selanjutnya dapat

dibuatkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem. Peta

tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus

merupakan dasar bagi kabupaten dalam merencanakan pengembangan

jangka panjang pengelolaan air limbah Kabupaten Sumbawa Barat, yang

ujungnya adalah pengelolaan air limbah terpusat (off site system).

Di dalam Review SSK ini telah dilakukan penentuan wilayah

prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah (on site maupun off

site) secara umum. Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan

prioritas tersebut, yaitu: kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah

(perkotaan), karakteristik tata guna lahan/ Center of Business Development

(CBD) (komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan lingkungan.

Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:

Zona 1 (SPAL Setempat Individual), merupakan area dengan tingkat

resiko rendah yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan

perubahan perilaku dan dilakukan dengan program-program pemicuan

(CLTS) maka pemilihan sistemnya adalah sistem komunal dengan

pilihan sanitasi setempat dengan skala rumah tangga (household based).

Tahapan penanganannya dengan kegiatan utama untuk perubahan

perilaku dan pemicuan. Zona ini mencakup 48 desa/kelurahan di 8

kecamatan, dalam peta zonasi diberi warna hijau (SPAL Setempat

Individual).

Page 103: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 95

Zona 2 (SPAL Terpusat Skala Kawasan), merupakan area dengan

tingkat resiko tinggi yang dapat diatasi dalam jangka menengah

dengan perubahan perilaku dilakukan dengan program-program

pemicuan (CLTS) dan oleh karena merupakan daerah padat penduduk

maka pemilihan sistemnya adalah SPAL Terpusat Skala Kawasan).

Zona ini mencakup 3 desa yang tersebar di 3 kecamatan yaitu Desa

Sapugara Bree, Desa Maluk dan Desa Goa. Dalam peta zonasi sub

sector air limbah ini diberi warna merah muda (SPAL Terpusat

Kawasan).

Zona 3 (Sistem Komunal), merupakan area dengan tingkat resiko

sedang dan menengah yang dapat diatasi dalam jangka menengah

dengan perubahan perilaku dilakukan dengan program-program

pemicuan (CLTS) dan oleh karena merupakan daerah kurang padat

penduduk maka pemilihan sistemnya adalah sistem komunal. Zona ini

mencakup 8 desa/kelurahan yang tersebar di 8 kecamatan yaitu di

Desa Beru kec. Jereweh, Desa Dasan Anyar, Desa Bukit Damai, Desa

Mantun, Kelurahan Bugis, Kelurahan Telaag Bertong, Desa Beru Kec.

Brang Rea, Desa Tepas, Desa Seteluk Tengah, Desa Lamusung, Desa

Kiantar, Desa Tuananga dan Desa Kokarlian. Dalam peta zonasi sub

sector air limbah ini diberi warna biru (IPAL Komunal).

Peta Zona Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Sumbawa

Barat dapat dilihat pada peta 3.1. Dan dapat diketahui bahwa sebagian

besar zona dan sistem air limbah domestik didominasi sistem individual (48

desa/kelurahan) yang tersebar di hampir semua kecamatan.

Page 104: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 96

Peta 3.1. Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik

Ds. Loka

Ds. Seteluk Atas

Ds. Tapir

Ds. Kemuning

Ds.

Ai K

ang

kung

Ds.Sekongkang Atas

Ds. S

ekon

gkan

g Bawah D

s. Tongo

UPT

. Tongo SP 2

Ds. Talonang

Ds. Tatar

Ds.PasirPutih

Ds. Mujahidin

Ds.

Lalar

liang

Ds. Tepas Sepakat

Ds. Tepas

Ds.Dasan

Anyar

Ds. Mataiyang

Ds. Seminar Salit

Ds.

Batu

Putih

Ds.

LabuanKerta sari

Ds. Banjar

Ds.

LabuanLal ar

Ds. Beru

Ds. Kelanir Ds.

Meraran

Ds. Lampok

Ds.

Sel

oto

Ds.

Moteng

Ds.

Sermong

Ds. K

alima

ntong

Ds. Belo

Ds. SeranDs.La musung

Ds. Senayan

Ds. Bakat Monte

Ds. Lamuntet Ds. RarakRonges

Ds. T

amba

k Sari

Ds.

Man

tar

Ds.

Teb

o

Ds. Poto T

ano

Ds.

Rempe

Ds. Seteluk Tengah

Ds. Air Suning

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEGENDA :

SPAL Setempat Individual

SPAL Terpusat Skala Kawasan

KomunalPETA TAHAPAN SISTEM AIR

LIMBAH

Ds. Maluk

Ds.Bukit

Damai

Ds. Benete

Ds.

MantunDs. Beru

Ds.

Kokarlian

Ds.

Kiantar

Ds. Tuananga

K el.

Men ala

K el.K uang

K el.

Dalam

K el.

Bugis

K el.

Arken

Ds. Mura

Ds. M

anem

engKel. Sampir

Ds.

SapugaraBree

Ds.Tamekan

Ds.

Telaga

Bertong

Ds. G

oa

Page 105: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 97

Cakupan layanan eksisting dan target cakupan layanan air limbah

domestic Kabupaten Sumbawa Barat dapat dilihat pada tabel 3.2. sebagai

berikut :

Tabel 3.2. Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Sumbawa Barat

No Sistem Cakupan layanan

eksisting*

Target cakupan layanan*

Jangka pendek Jangka

menengah

Jangka

panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A Buang Air Besar Sembarangan (BABS)**

2.31% 0.50% 0% 0%

B

Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite)

1 Cubluk/tangki septik individual belum aman***

17.60% 12% 7% 0%

2 Tangki septik individual

73.59% 78% 85% 85%

3 Tangki septik komunal (≤ 10 KK)

0% 0% 0% 0%

4 Jamban bersama 5.41% 4% 1% 0%

C

Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) Terpusat (Off-site)

1 Tangki septik komunal (≥ 10 KK)

0% 0% 0% 0%

3 IPAL komunal 1.09% 1% 3% 8%

4 IPAL kawasan 0% 4% 4% 7%

5 IPAL kota 0% 0% 0% 0%

Total 100% 100% 100% 100%

Sumber : Instrumen Profil dan Analisa Pokja 2016

Page 106: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 98

Keterangan:

*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem

dimaksud atas total penduduk. Untuk cakupan layanan eksisting (kolom c)

mengacu pada data yang telah dimasukkan dalam instrumen Profil Sanitasi.

**) Buang Air Besar di kebun, sawah, sungai dll.

***) Termasuk didalamnya adalah jamban yang tidak memiliki fasilitas

pengolahan (hanya lubang).

Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa target cakupan layanan air

limbah untuk Buang Air Besar Sembarangan (BABs) sebesar 0.50%

tercapai pada jangka pendek, dengan kondisi eksisting BABs sebesar

2.31%. Pengelolaan sistem tangki septik individual meningkat.

B. Persampahan

Dengan klasifikasi daerah berdasarkan data tingkat kepadatan

suatu wilayah, dapat dianalisa sistem pengolahan sub sektor

persampahan dalam kategori tiga pilihan sistem seperti telah dijelaskan di

dibawah ini. Berdasarkan kriteria yang ada dalam Standar Pelayanan

Minimun (SPM), wilayah pengembangan pelayanan persampahan dapat

diidentifikasi. Terdapat 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas

penanganan persampahan saat ini yaitu tata guna lahan/klasifikasi

wilayah (komersial /CBD, permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb)

dan kepadatan penduduk. Hasil dari penentuan wilayah dan kebutuhan

pelayanan persampahan Kabupaten Sumbawa Barat terdapat 4 (empat)

zona yang dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Zona 1, merupakan area penanganan jangka menengah ke panjang,

umumnya berada diarea-area dengan kepadatan penduduk lebih kecil

25 orang/ha dan bukan fungsi pelayanan jasa dan perdagangan dengan

cakupan secukupnya. Pada zona ini, dikembangkan sistem penanganan

sampah dengan cakupan pelayanan minimal 70% dengan metode tidak

langsung (TPS-TPA). Pengolahan sampah yang berbasis rumah tangga

Page 107: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 99

yang ditunjang dengan program sosialisasi pengolahan sampah yang

ramah lingkungan, dengan opsi teknologi penyediaan sarana

pengumpulan dan pengolahan sampah sementara. Zona ini meliputi 31

desa/kelurahan di 8 kecamatan dan pada peta diberi warna hijau.

Zona 2, merupakan area urban/rural kepadatan 25-100 orang /ha yang

penanganannya tidak langsung yaitu dari rumah ke tempat

penampungan setempat (TPS) dulu baru di angkut truk ke TPA, yang

dalam jangka waktu menengah harus terlayani 100% dengan system

layanan tidak langsung. Zona ini meliputi 27 desa/kelurahan di 8

kecamatan dan di peta diberi warna biru.

Zona 3, merupakan area pusat pelayanan dan kawasan permukiman

padat dan kawasan perdagangan (CBD) yang harus ditangani secara

jangka pendek dengan opsi pengembangan pelayanan persampahan

hingga 100% dengan metode pengumpulan langsung (RT-TPS-TPA)

serta pelayanan penyapuan jalan (street sweeper) dan pengolahan

sampah 3R pada lokasi-lokasi publik seperti pasar, pusat pertokoan,

dan terminal. Zona ini terdiri dari Kelurahan Kuang, Kelurahan Bugis,

Kelurahan Dalam, Kelurahan Menala, Kelurahan Sampir, Kelurahan

Telaga Bertong, dan Kelurahan Arab Kenangan, pada peta diberi warna

merah muda.

Peta Zona dan sistem Sanitasi persampahan Kabupaten Sumbawa

Barat dapat dilihat pada peta 3.2. Dan dapat diketahui bahwa zona 1

paling banyak yakni 31 desa/kelurahan yang tersebar luar wilayah

Kabupaten Sumbawa Barat.

Page 108: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 100

Peta 3.2. Tahapan Pengembangan Persampahan

Ds. Air Suning

Ds.

Selo

to

Ds. Banjar

Ds.

Ai K

ang

kung

Ds.

Tongo

UPT

. Tongo SP 2

Ds. Belo

Ds. MalukDs.

PasirPutih

Ds.Mantun

Ds. BeneteDs.

BukitDamai

Ds. Beru

Ds. Talonang

Ds.Sekongkang Atas

Ds. KemuningDs. S

ekon

gkan

g Bawah

Ds. Tatar

Ds. Mujahidin

Ds.

Lalar

liang

K el.K uang

K el.

Dalam

Ds.Dasan

Anyar

Ds. M

anem

eng

Ds. Mataiyang

Ds. Seminar Salit

Ds. Bakat Monte

Ds. K

alima

ntong

Ds. G

oa

Ds.Sapugara

Bree

Ds. Tepas

Ds. Beru

Ds. Tepas Sepakat

Ds.

Moteng

Kel. Sampir

K el.

Bugis

Ds.

Telaga

Bertong

K el.Men ala

Ds.Sermong

K el.

ArkenDs.

Tamekan

Ds.

Labuan

Lal ar

Ds. Seran

Ds. Loka

Ds. Mura

Ds. Lamuntet Ds. RarakRonges

Ds. Poto T

ano

Ds. Lampok

Ds.

Rempe

Ds. Seteluk Tengah

Ds. Senayan

Ds.

Kokarlian

Ds. T

amba

k Sari

Ds.

Kiantar

Ds. Tuananga

Ds.

Teb

o

Ds.La musung

Ds.

Man

tar

Ds. Kelanir Ds.Meraran

Ds. Batu Putih

Ds.Labuan

Kerta sari

Ds. Seteluk Atas

Ds. Tapir

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEGENDA :

Area Kepadatan Rendah

25-100 orang/Ha

CBDPETA TAHAPAN SISTEM

PERSAMPAHAN

Page 109: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 101

Untuk cakupan layanan eksisting dan target cakupan layanan

persampahan Kabupaten Sumbawa Barat disajikan pada Tabel 3.3 berikut

ini :

Tabel 3.3. Pengembangan Persampahan Kabupaten Sumbawa Barat

No Sistem Cakupan layanan existing*

Cakupan Layanan

Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

1 Prosentase sampah yang terangkut ke TPA

43.54% 57% 70% 75%

2 Prosentasi sampah tereduksi melalui 3R

3.52% 7% 10% 20%

3 Prosentasi sampah dikelola mandiri oleh masyarakat di sumber*

37.05% 24% 10% 5%

4 Prosentasi sampah tidak terolah

15.88% 13% 10% 0%

Total 100% 100% 100% 100%

Sumber : Instrumen Profil dan Analisa Pokja Sanitasi 2016 Keterangan:

*) Cakupan layanan dapat didekati dengan prosentase sampah yang terkumpul dan

terangkut atau jumlah penduduk yang mendapatkan layanan dibagi total

penduduk administratif. Untuk cakupan layanan eksisting (kolom c) silakan

mengacu pada data yang telah dimasukkan dalam Instrumen Profil Sanitasi.

**) Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani adalah wilayah yang belum

mendapatkan pelayanan sampah yang terlembaga sehingga pengelolaan sampah

masih dilakukan sendiri oleh masyarakat (dikubur, dibakar dll) maupun dikelola

oleh KAM atau kelurahan.

Dari tabel 3.3 dapat diketahui bahwa target cakupan layanan

sampah yang terangkut ke TPA sebesar 57% tercapai pada jangka pendek,

dengan kondisi cakupan layanan eksisting sebesar 43.54%. Pengelolaan

sampah tereduksi melalui 3R akan ditangani dalam jangka pendek sebesar

Page 110: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 102

7% sedangkan untuk sampah yang dikelola mandiri oleh masyarakat

disumber sebesar 24% dan sampah tidak terolah sebesar 13%.

C. Drainase

Drainase perkotaan adalah drainase di wilayah kota yang

berfungsi untuk mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga tidak

mengganggu masyarakat maupun pengguna jalan serta dapat

memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

Pengelolaan sistem saluran drainase yang kurang memenuhi

syarat merupakan salah satu penyebab utama terjadinya banjir, selain

karena faktor manusia dan alam. Banyak sistem desain drainase

permukaan yang dibangun tersebut tidak terawat dengan baik, tidak

dirawat secara berkala yang membuat saluran drainase tersebut tidak

berfungsi secara optimal, juga banyaknya kondisi yang sangat

membutuhkan saluran drainase namun saluran drainase masih belum

terbangun.

Sistem drainase adalah sistem buangan air hujan dalam suatu

wilayah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi genangan yang dapat

menyebabkan banjir. Sistem drainase dibuat sedemikian rupa dengan

menggunakan prinsip gravitasi bumi untuk mengalirkan air dari tempat

yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Persoalan lancar atau

tidaknya suatu sistem drainase menjadi sangat berarti dalam suatu

lingkungan perkotaan, khususnya dilingkungan padat terutama di areal-

areal pusat aktifitas kegiatan manusia.Titik kunci dari perencanaan sistem

jaringan drainase ini adalah lancar tidaknya aliran air hujan yang

mengalir di permukaan tanah.

Dalam penanganan drainase perlu memperhatikan berbagai

faktor yang dapat menimbulkan permasalahan, salah satunya berupa

masalah genangan air. Ada beberapa kawasan di Kabupaten Mojokerto

terjadi masalah genangan air yang pada umumnya disebabkan antara lain

Page 111: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 103

karena prioritas penanganan drainase kurang mendapat perhatian,

kurangnya kesadaran bahwa pemecahan masalah genangan harus melihat

pada sistem jaringan saluran secara keseluruhan yang mengakibatkan

hambatan (back-water) dan beban saluran dari hulunya, tidak menyadari

bahwa sistem drainase kawasan harus terpadu dengan sistem badan air

regionalnya (system flood control), kurang menyadari bahwa

pemeliharaan (pembersihan dan perbaikan) saluran merupakan pekerjaan

rutin yang sangat penting untuk menurunkan resiko genangan, belum

optimalnya koordinasi antara pihak terkait agar sistem pengaliran air

hujan dapat berjalan dengan baik.

Penanganan drainase perlu memperhatikan fungsi drainase

perkotaan sebagai prasarana kota yang dilandaskan pada konsep drainase

yang berwawasan lingkungan. Berlainan dengan paradigma lama yang

prinsipnya mengalirkan limpasan air hujan ke badan air penerima

secepatnya, tetapi prinsipnya agar air hujan yang jatuh ditahan dulu agar

lebih banyak yang meresap ke dalam tanah melalui bangunan resapan

buatan/alamiah seperti kolam tandon, waduk lapangan, sumur-sumur

resapan, penataan lansekap dan lain-lain.

Dalam menentukan wilayah pengembangan saluran drainase

yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah di tingkat

kecamatan sampai dengan kelurahan/desa, maka perlu disusun prioritas

pengembangan sistem drainase. Penentuan daerah prioritas ini disusun

berdasarkan kriteria seleksi yang mengacu ke SPM, yaitu kepadatan

penduduk, tata guna lahan (perdagangan, jasa, maupun permukiman),

daerah genangan air hujan, serta tingkat resiko kesehatan.

Perencanaan penanganan ke depan dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Zona 1, (Jangka Pendek) merupakan area dengan tingkat resiko yang

relatif besar yang dapat diatasi dalam jangka pendek mencakup 37

desa/kelurahan yang tersebar di 8 kecamatan.

Page 112: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 104

Zona 2, (Jangka Menengah) merupakan area dengan tingkat resiko

menengah yang dapat diatasi dalam jangka menengah dan panjang

terdiri dari Desa Goa, Desa Labuan Lalar, Desa Labuan Kertasari, Desa

Seloto, Desa Banjar, Desa Batu Putih, Kelurahan telaga Bertong, Desa

tepas Sepakat, Desa Lamusung, Desa Seran, Desa Kiantar, Desa Poto

Tano, Desa Upt. Tambak Sari, Desa Tua Nanga, dan Desa Kokarlian.

Zona 3, (Jangka Panjang) merupakan area dengan tingkat resiko relatif

kecil yang dapat diatasi dalam jangka panjang mencakup 13

desa/kelurahan yang tersebar di 8 kecamatan.

Berdasarkan hal diatas, maka dalam penentuan SSK ini dapat

ditentukan wilayah pengelolaan drainase. Beberapa kriteria telah

digunakan dalam penentuan prioritas tersebut, yaitu: wilayah komersial

(CBD), kepadatan penduduk, banjir tahunan dan resiko kesehatan

lingkungan dan hasil analisa instrumen profil sanitasi dapat di sajikan

dalam peta 3.3 dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 113: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 105

Peta 3.3. Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan

Ds. Tepas Sepakat

Ds. Seran

Ds. Loka

Ds. Poto T

ano

Ds. T

amba

k Sari

Ds. Tuananga

Ds.

Teb

o

Ds.

Man

tar

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEGENDA :

Jangka Panjang

Jangka Menengah

Jangka PendekPETA TAHAPAN SISTEM

DRAINASE

Ds.Kokarlian

Ds.Kiantar

UPT

. Tongo SP 2

Ds. Talonang

Ds.

Ai K

ang

kung

Ds.

Tongo

Ds.Sekongkang Atas

Ds. KemuningDs. S

ekon

gkan

g Bawah

Ds. Tatar

Ds. Beru

Ds. Belo

Ds.

Sel

oto

Ds.

Lalarliang

Ds. Bakat Monte

Ds.

Moteng

Ds.

TelagaBertong

Ds. Mura

Ds. Lamuntet Ds. RarakRonges

Ds. Senayan

Ds.PasirPutih

Ds.Mantun

Ds.Bukit

Damai

Ds. Maluk

Ds. Benete

Ds.DasanAnyar

Ds. G

oa

Ds. Seminar Salit

Ds.Labuan

Lal ar

Ds.Labuan

Kerta sari

K el.

Arken

Ds. BanjarK el.

K uang

Kel. Sampir

K el.Bugis

K el.

Men ala

Ds.Tamekan

Ds. Batu PutihK el.

Dalam

Ds.

Sermong

Ds. M

anem

eng

Ds.Sapugara

Bree

Ds. Tepas

Ds. Beru

Ds. Lampok

Ds. Mujahidin

Ds. Mataiyang

Ds. K

alima

ntongDs. Air Suning

Ds.Rempe

Ds. Tapir

Ds. Kelanir Ds.Meraran

Ds. Seteluk Tengah

Ds.La musung

Ds. Seteluk Atas

Page 114: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 106

Dari Peta 3.3 dapat diketahui bahwa ada 21 desa dan 6 kelurahan

yang memiliki resiko banjir di Kabupaten Sumbawa Barat.

Tabel 3.4. Pengembangan Drainase Perkotaan Kabupaten Sumbawa Barat

No Titik genangan di

area permukiman

Luas genangan

dan existing di

area permukiman

(Ha)

Pengurangan luas genangan (%)

Jangka

Pendek

Jangka

Menengah

Jangka

Panjang

1 Desa Sekongkang Bawah

4.04 3%

2 Desa Belo 17.40 13%

3 Desa Goa 19.84 15%

4 Desa Beru 2.82 2%

5 Desa Maluk 4.39 3%

6 Desa Bukit Damai 3.07 2%

7 Desa Mantun 2.67 2%

8 Desa Labuan Lalar 2.76 2%

9 Kelurahan Kuang 2.79 2%

10 Kelurahan Bugis 2.33 2%

11 Kelurahn Dalam 2.66 2%

12 Kelurahn Menala 2.29 2%

13 Kelurahan Sampir 2.59 2%

14 Desa Banjar 4.08 3%

15 Kelurahan Arab Kenangan

0.03 0%

16 Desa Manemeng 5.45 4%

17 Desa Sapugara Bree 4.07 3%

18 Desa Beru 6.25 5%

19 Desa Tepas 2.34 2%

20 Desa Seminar Salit 5.96 4%

21 Desa Tepas Sepakat 4.30 3%

22 Desa Rempe 5.12 4%

23 Desa Seteluk Atas 7.87 6%

24 Desa Seteluk Tengah 4.68 3%

25 Desa Seran 1.30 1%

26 Desa PotoTano 11.20 8%

27 Desa Upt. Tambak Sari

3.27 2%

TOTAL 135.55 100% 0% 0% Sumber : DPU KSB dan Analisa POKJA Sanitasi 2016

Page 115: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 107

Dari tabel 3.4 dapat diketahui bahwa luas genangan yang akan

tertangani padaa tahun 2021 sebesar 0%, ini berarti pada tahun tersebut

tidak ada desa/kelurahan yang mengalami genangan atau bebas

genangan.

3.2.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi

Pada Tujuan dan Sasaran pembangunan sanitasi, sudah

diidentifikasi sebelumnya isu-isu strategis dan kemungkinan hambatan,

serta telah berhasil merumuskan arah pengembangan sektor sanitasi kota.

Pada bagian ini akan dirumuskan strategi pembangunan sanitasi yang

mencakup semua subsektor dan seluruh aspek. Strategi yang dirumuskan

ini akan menjadi salah satu dasar identifikasi awal penyusunan program

dan kegiatan.

Tujuan dan sasaran dirumuskan dari pengembangan Sanitasi kota

yang sudah disetujui oleh Pokja dan Tim Pengarah. Tujuan dan sasaran

tersebut harus mampu memberi arahan serta koridor untuk penetapan

sistem dan zona sanitasi, termasuk tingkat layanan sanitasi. Tujuan dan

sasaran disusun dengan memperhatikan kaidah SMART (specific,

measurable, attainable, realistic dantime-bound), yakni khas, dapat

diukur, bisa diwujudkan, realistik, dan terikat pada kurun waktu.

Sedangkan tahap pencapaian mengikuti periode perencanaan, meliputi

periode perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan perencanaan

jangka panjang. Tujuan, Sasaran dan Arah Pentahapan Pembangunan

Sanitasi di Kabupaten Sumbawa Barat akan mengacu kepada ketentuan

penataan ruang,struktur ruang dan pola ruang yang telah ditetapkan

kebijakannya.

Pada bagian ini juga akan dirumuskan Tujuan dan Sasaran

pembangunan sanitasi untuk 5 tahun kedepan (jangka

menengah).Penetapan tujuan dan sasaran mengacu pada kebijakan yang

Page 116: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 108

telah ada sebelumnya baik kebijakan Nasional, Kebijakan Propinsi dan

Kebijakan Daerah dalam hal ini Daerah Kabupaten Sumbawa Barat.Serta

hasil dari analisis tahapan pengembangan sanitasi, dalam hal ini akan

menggunakan tabel Kerangka Kerja logis (KKL) untuk keperluan

merumuskan Tujuan dan Sasaran pembangunan sanitasi yaitu Tujuan dan

Sasaran pembangunan sanitasi baik Air Limbah Domestik,Persampahan

maupun Drainase.

A. Air Limbah

Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang ada dalam berbagai aspek maka strategi teknis yang

diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan sub sektor air limbah

tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5. Tabel Tujuan Sasaran pembangunan sanitasi air limbah domestik

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Meningkatkan jumlah penduduk yang terlayani sarana air limbah hingga 100% atau Universal Akses

Terwujudnya BABs tahun 2021

BABs sebesar 2.31%

Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan onn-site sesuai SPM tahun 2021

Cubluk sebesar 17.60%, tangki septic individual 73.59% dan jamban bersama 2.77%

Meningkatkan jumlah cakupan layanan pengelolaan air limbah komunal 7% tahun 2021

Cakupan layanan pengelolaan air limbah komunal sebesar 1.09%

Tersedianaya regulasi pengelolaan air limbah di tahun 2018

Tersusunnya Peraturan Daerah mengenai pengelolaan air limbah rumah tangga di Kabupaten Sumbawa Barat

Belum ada Perda tentang Air Limbah

Meningkatnya APBD Provinsi, APBN keterlibatan swasta dan lainnya dalam

Tersedianya APBD Provinsi, APBN, swasta dan lainnya dalam penganggaran

Rendahnya pendanaan sanitasi di Kabupaten Sumbawa Barat

Page 117: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 109

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

penganggaran pengelolaan air limbah

pengelolaan air limbah secara proporsional

Meningkatnya kepedulian seluruh elemen pembangunan daerah terhadap pengelolaan air limbah

Terwujudnya kepedulian institusi, pihak swasta, dan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

Rendahnya kepedulian institusi, pihak swasta, dan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah

Terwujudnya masyarakat yang lebih berperan aktif dalam pengelolaan air limbah

Masyarakat kurang berperan aktiv dalam pengelolaan air limbah

Meningkatnya SDM terhadap pengelolaan air limbah

Tersedianya SDM pengelolaan Air Limbah

SDM yang rendah dalam pengelolaan air limbah

Sumber : Instrumen Profil dan Analisa Pokja Sanitasi 2016

B. Persampahan

Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang ada dalam berbagai aspek maka strategi teknis yang diarahkan untuk

mencapai sasaran pembangunan sub sektor persampahan tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.6. Tabel Tujuan Sasaran pembangunan sanitasi persampahan.

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Meningkatnya cakupan layanan persampahan

Terwujudnya peningkatan cakupan layanan persampahan

- Cakupan layanan

pembuangan langsung

ke TPA Batu Putih

sebesar 42.76% (38,690

m³/th)

- Cakupan layanan

pembuangan langsung

ke TPA Sekongkang

dan Pola Mata sebesar

34.28% (2,952 m³/th)

dan 50.60% (10,800

Page 118: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 110

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

m³/th)

- Cakupan layanan yang

dikeloala sendiri

disumber

(dibakar/ditimbun/di

buang ke sungai)

sebesar 57.24%

(51,791.68 m³/th)

- Sampah dikelola

mandiri di sumber

untuk Kec.

Sekongkang dan Kec.

Maluk serta Kec.

Jereweh secara

berturut – turut yaitu

53.35% (4,594 m³/th)

dan 34.51% (7,365

m³/th)

Tersedianya sarana pengumpulan dan pengangkutan

- Motor sampah 34 bh,

dump truck sebanyak 7

unit, dan armroll truck

2 unit

- Bak biasa 10 unit dan

container 8 bh

Meningkatnya proses pemilahan persampahan skala rumah tangga di sumber

Tereduksinya sampah melalui pemilahan dan 3R

- Bank sampah sebanyak

3 unit

- Sampah terproses oleh

bank sampah di Kec.

Sekongkang dan Kec.

Maluk sebesar 12.36%

(292 KK) dan 14.89%

(468 KK)

- Sampah pada saat

pengangkutan tidak

terpilah

Meningkatnya fungsi TPA Terwujudnya perbaikan teknologi TPA

TPA yang ada di

Kecamatan Maluk dan

Page 119: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 111

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Sekongkang

menggunakan open

dumping

Terwujudnya fungsi TPA secara optimal

Ketersedian sarana dan

prasarana TPA masih

minim

Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara

berkelanjutan

- Pendanaan baik yang

bersumber dari

pemerintah maupun

pihak swasta tidak

sebanding dalam

memaksimalkan

cakupan persmpahan

yang aman terhadap

lingkungan

- Anggaran APBD Kota

terbatas untuk

investasi persampahan

- Anggaran operasional

dan pemeliharaan

tergolong rendah

- Belum ada anggaran

sosialisasi sanitasi

lingkungan dilingkup

persampahan langsung

pada masyarakat

Meningkatnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Terwujudnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

- Rendahnya program –

program

pengembangan dan

pemasaran produk-

produk hasil

pengolahan sampah

- Minimnya penyuluhan

dan sosialisasi tentang

persampaha

- Kurangnya publikasi

Page 120: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 112

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

dan kampanye

tentang pengelolaan

sampah pada tempat-

tempat strategis

Meningkatnya keterlibatan pihak swasta dalam

pengelolaan persampahan

Terwujudnya keterlibatan pihak

swasta dalam pengelolaan persampahan

Perlu adanya pihak

swasta/perusahaan yang

melakukan operasional

pengolahan sampah

dengan mempermudah

proses perizinan

Meningkatnya pemahaman dan implementasi peraturan persampahan

Terwujudnya kesadaran masyarakat tentang peraturan pengeolaan persampahan

- Perda No. 4 tahun 2015

belum optimal

- Peran serta masyarakat

masih rendah

- Kesadaran masyarakat

terhadap kebersihan

dan pelestarian

lingkungan rendah

Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelolaan persampahan

Terwujudnya sistem pengelolaan persampahan skala Kabupaten

Perlu dibentuk UPTD

Persampahan sehingga

sistim pengelolaannya

dapat berjalan lebih baik.

Terwujudnya sistem pengelolaan persampahan skala desa/kelurahan

Kelompok pengelola

sampah dengan konsep

3R masih kurang

Meningkatnya SDM

terhadap pengelolaan persampahan

Tersedianya SDM

pengelolaan persampahan

Masih minimnya SDM

pengelola persampahan

Sumber : Instrumen Profil dan Analisa Pokja Sanitasi 2016

C. Drainase

Berdasarkan pertimbangan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang ada dalam berbagai aspek maka strategi teknis yang diarahkan untuk

mencapai sasaran pembangunan sub sektor drainase tersebut adalah

sebagai berikut :

Page 121: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 113

Tabel 3.7. Tabel Tujuan Sasaran pembangunan sanitasi drainase perkotaan.

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Mewujudkannya Iingkungan yang sehat dan bebas genangan/banjir di Kabupaten Sumbawa Barat

Terwujudnya bebas genangan pada tahun 2021

Luas genangan di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 135.55 ha

Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

- Rendahnya kemampuan pendanaan

- Kurangnya anggaran pemeliharaan fungsi drainase

Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

pemeliharaan drainase

Terwujudnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

pemeliharaan drainase

- Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan

dan tidak membuang sampah di saluran drainase

- Minimnya kepedulian terhadap drainase

- Drainase masih berfungsi sebagai pembuangan air limbah

- Tumpukan sampah menyumbat di beberapa saluran drainase

- Saluran drainase bercampur dengan saluran limbah domestic

- Tingginya persentase penyakit yang diakibatkan genangan

- Tidak ada papan peringatan dan larangan membuang sampah di saluran drainase

Page 122: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 114

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Mengoptimalkannya fungsi saluran drainase

Terwujudnya saluran drainase yang berfungsi secara optimal

- Data teknis dan kondisi saluran drainase belum lengkap

- Saluran drainase perkotaan/drainase utama masih belum memadai

- Sarana dan prasarana drainase kurang memadai untuk menampung air hujan

- Bertambahnya luas permukiman terbangun sehingga kebutuhan ideal drainase terus bertambah

Sumber : Instrumen Profil dan Analisa Pokja Sanitasi 2016

3.2.3. Skenario Pencapaian Sasaran

Skenario pencapaian sasaran dalam pengelolaan air limbah, sebagai

salah satu rujukan adalah peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.

16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman dalam rangka kesesuaian

percepatan pembangunan strategi sanitasi nasional. Di dalam pencapaian

tersebut telah ditentukan wilayah prioritas pengembangan sistem

pengelolaan air limbah secara umum dengan sistem on-site maupun

sistem off-site. Kriteria yang dipergunakan antara lain dalam penentuan

prioritas pengembangan tersebut antara lain: Kepadatan penduduk,

klasifikasi wilayah (urban high, urban medium, urban low, peri urban,

dan rural), karakteristik tata guna lahan/ Central of Business

Development (CBD) serta Resiko Kesehatan Lingkungan.

Page 123: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 115

Selanjutnya dari kriteria tersebut di atas kemudian dibuat suatu peta

layanan yang menggambarkan kebutuhan pilihan sistem pengelolaan air

limbah. Peta tersebut terbagi ke dalam beberapa zona, sekaligus sebagai

dasar pengembangan perencanan jangka panjang pengelolaan air limbah

Kabupaten Sumbawa Barat. Target pencapaian akses air limbah domestik

Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2021 adalah 100% dimana

pengembangan sistem on-site sebesar 85% dan sistem off-site 15%.

Berdasarkan kriteria yang ada dalam Standar Pelayanan Minimum

(SPM), wilayah pengembangan pelayanan persampahan dapat

diidentifikasikan. Ada 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas

penanganan persampahan saat ini yaitu; 1). Tata guna lahan/klasifikasi

wilayah : komersial/ Central of Business Development (CBD),

pemukiman, fasilitas umum, terminal, dsb; 2). Kepadatan penduduk.

Skenario pencapaian sasaran pengelolaan persampahan lebih fokus

kepada pengurangan volume sampah yang diangkut ke TPA dengan

dikembangkannya fasilitas reduksi sampah.

Lingkup area perencanaan saluran drainase merupakan wewenang

dan tanggung jawab kabupaten. Tetapi, keterkaitannya dengan sistem

yang lebih luas di atasnya maka dipandang perlu dintegrasikan dengan

Pemerintah Provinsi, Pusat, atau institusi yang bertanggung jawab atas

daerah aliran sungai (DAS) terkait. Pencapaian sasaran pada tahun 2021

berkurangnya area genangan hingga 0%. (Lihat Tabel 3.8. Skenario

Pencapaian Sasaran)

Tabel 3.8. Skenario Pencapaian Sasaran

Komponen

Tahun

(Existing 2016)

2017 2018 2019 2020 2021

Air Limbah Domestik 33% 47% 67% 87% 94% 100%

Persampahan 43.54% 50% 61% 70% 85% 100%

Drainase Perkotaan 100% 70% 55% 35% 15% 0% Sumber : Instrumen Profil dan Analisa Pokja Sanitasi 2016

Page 124: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 116

Keterangan : - diambil dari tabel tahapan pengembangan sanitasi

Dari tabel 3.8 dapat diketahui bahwa sasaran sanitasi (air limbah,

persampahan dan drainase) diskenariokan akan tercapai 100% air limbah,

100% pelayanan persampahan, 0% genangan di tahun 2021.

3.3. Kemampuan Pendanaan Sanitasi Daerah

Sub bab ini berisikan hasil pemutakhiran atas hasil perhitungan

kemampuan pendanaan sanitasi untuk lima tahun kedepan (jangka

menengah). Faktor penting lain yang sangat menentukan penentuan

sistem dan cakupan pelayanan sanitasi adalah faktor pembiayaan yang

sangat tergantung pada kemampuan keuangan daerah. Bagian ini akan

menjadi dasar dalam penetapan skenario pembangunan sanitasi di

Kabupaten Sumbawa Barat. Untuk lebih lengkapnya perhitungan

pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Sumbawa Barat untuk

Sanitasi bisa dilihat pada tabel 3.9. berikut.

Page 125: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 117

Tabel 3.9. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Sumbawa Barat untuk Sanitasi.

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-Rata

Pertumbuhan (%) 2012 2013 2014 2015 2016

1 Belanja Sanitasi (1.1+1.2+1.3)

5,016,434,500 4,629,928,515 6,066,057,328 6,710,040,800 9,366,697,800 18.38

1.1 Air Limbah Domestik 1,184,724,000 2,073,267,400 3,617,896,000 3,861,788,800 4,879,060,000

1.2 Sampah Domestik 2,487,275,500 2,184,756,115 1,009,561,328 991,902,000 1,539,952,800

1.3 Drainase Perkotaan 1,344,435,000 371,905,000 1,438,600,000 1,856,350,000 2,947,685,000

2 Dana Alokasi Khusus

(2.1+2.2+2.3) 1,344,024,000 2,236,241,000 3,438,796,000 3,406,728,800 4,029,650,000 34.38

2.1 DAK Sanitasi 1,025,574,000 1,941,241,000 3,438,796,000 3,406,728,800 4,029,650,000

2.2 DAK Lingkungan Hidup 318,450,000 295,000,000 0 0 0

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman

0 0 0 0 0

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

0 0 0 0 0

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3)

3,672,410,500 2,393,687,515 2,627,261,328 3,303,312,000 5,337,047,800 15.56

Total Belanja Langsung 277,292,189,397 282,917,003,324 324,021,573,876 412,088,488,992 670,947,999,926 26.64

% APBD murni terhadap 1.32 0.85 0.81 0.80 0.80 1.34

Page 126: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 118

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-Rata

Pertumbuhan (%) 2012 2013 2014 2015 2016

Belanja Langsung

Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penilaian nilai absolut)

3.00

Sumber : DPA SKPD, Laporan Realisasi Anggaran KSB dan Analisa Pokja Sanitasi 2016

Jika dilihat pembelanjaan Sanitasi yang bersumber dari APBD murni terhadap Bbelanja langsung trend porsinya

semakin menurun tiap tahunnya dari 1.32% pada tahun 2012 menjadi 0.8% pada tahun 2016 dengan rata-rata pertumbuhan

sebesar 1.34% yang jika di lihat dari nilai anggarannya yakni berkisar dari 277.2 M pada 2012 menjadi 670.9 M pada tahun

2016. Rata-rata pertumbuhan belanja APBD Murni untuk sanitasi sebesar 1.34% sedang untuk belanja langsung sebesar

8.25%.

Page 127: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 119

Tabel 3.10. Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke Depan.

No Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp)

Total Pendanaan 2017 2018 2019 2020 2021

1 Perkiraan Belanja Langsung

849,677,051,750 1,076,016,460,813 1,362,648,810,577 1,725,635,107,443 2,185,314,734,749 7,199,292,165,332

2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi

25,667,538,000 7,127,058,000 8,235,973,000 9,517,427,000 10,998,265,000 42,046,176,000

3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi

5,098,062,000 6,456,098,000 8,175,892,000 10,353,810,000 13,111,888,000 43,195,752,000

Sumber : DPA SKPD, Laporan Realisasi Anggaran KSB dan Analisa Pokja Sanitasi 2016

Dari tabel 3.10 dapat diketahui bahwa perkiraan besaran pendanaan setiap tahunnya mulai dari tahun 2012 hingga

tahun 2021 semakin meningkat, baik itu pada belanja langsung, APBD murni sanitasi maupun komitmen pendanaannya.

Page 128: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 120

Tabel 3.11. Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp) Pertumbuhan

rata-rata 2012 2013 2014 2015 2016

1 Belanja Sanitasi 2,487,275,500 2,184,756,115 1,009,561,328 991,902,000 1,839,952,800

1.1 Air Limbah Domestik 0 0 0 0 150,000,000

1.1.1 Biaya Operasional/pemeliharaan (justified)

0 0 0 0 150,000,000

1.2 Sampah Domestik 2,487,275,500 2,184,756,115 1,009,561,328 991,902,000 1,539,952,800 -3.11%

1.2.1 Biaya Operasional/pemeliharaan (justified)

2,487,275,500 2,184,756,115 1,009,561,328 991,902,000 1,539,952,800

1.3 Drainase Perkotaan 0 0 0 0 150,000,000

1.3.1 Biaya Operasional/pemeliharaan (justified)

0 0 0 0 150,000,000

Sumber : DPA SKPD dan Analisa Pokja Sanitasi 016

Dari tabel 3.11 dapat diketahui bahwa biaya operasionl dan pemeliharaan untuk air limbah dan darinase tiap

tahunnya dari tahun 2012 hingga 2015 tidak ada, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana yang dibangun pada air

limbah dikelola oleh masyarakat di lokasi pembangunan. Besarnya dan operasional dan pemeliharaan untuk persampahan

tidak menentu tiap tahunnya sehingga pertumbuhan rata – ratanya sebesar -3.11%.

Page 129: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 121

Tabel 3.12. Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun Hingga Tahun 2021

No Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp) Total

Pendanaan 2017 2018 2019 2020 2021

1 Belanja Sanitasi 1,925,000,000 1,925,000,000 1,925,000,000 1,925,000,000 1,925,000,000 9,625,000,000

1.1 Air Limbah Domestik 200,000,000 225,000,000 250,000,000 275,000,000 300,000,000 1,500,000,000

1.1 Biaya Operasional/pemeliharaan (justified)

300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 1,500,000,000

1.2 Sampah Domestik 1,539,952,800 1,539,952,800 1,539,952,800 1,539,952,800 1,539,952,800 6,625,000,000

1.2 Biaya Operasional/pemeliharaan (justified)

1,325,000,000 1,325,000,000 1,325,000,000 1,325,000,000 1,325,000,000 6,625,000,000

1.3 Drainase Perkotaan 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 1,500,000,000

1.3 Biaya Operasional/pemeliharaan (justified)

200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 1,500,000,000

Sumber : Analisa Pokja Sanitasi 2016

Dari tabel 3.12 dapat diketahui bahwa besarnya perkiraan pendanaan operasional dan pemeliharaan pada tahun

2016 untuk air limbah dan drainase telah dianggarkan di DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) Dinas Pekerjaan Umum

sehingga dari pendanaan ini akan mengalami peningkatan setiap tahunya hingga tahun 2021. Untuk perkiraan pendanaan

operasional dan pemeliharaan untuk air limbah domestik, sampah domestik dan drainase perkotaan mengalami

peningkatan tiap tahunnya hingga tahun 2021 secara berturut – turut sebesar 1.5 M, 6.6 M, dan 1.5M.

Page 130: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 122

Tabel 3.13. Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten dalam Mendanai Program/Kegiatan Strategi Sanitasi Kota.

No Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total

Pendanaan 2017 2018 2019 2020 2021

1 Perkiraan Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan

1,925,000,000 1,925,000,000 1,925,000,000 1,925,000,000 1,925,000,000 9,625,000,000

2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi

25,667,538,000 7,127,058,000 8,235,973,000 9,517,427,000 10,998,265,000 61,546,261,000

3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi

5,098,062,000 6,456,098,000 8,175,892,000 10,353,810,000 13,111,888,000 43,195,750,000

4 Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1)

23,742,538,000 5,202,058,000 6,310,973,000 7,592,427,000 9,073,265,000 51,921,261,000

5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1)

3,173,062,000 4,531,098,000 6,250,892,000 8,428,810,000 11,186,888,000 33,570,750,000

Sumber : DPA SKPD, Laporan Realisasi Anggaran KSB dan Analisa Pokja Sanitasi 2016

Dari tabel 3.13 dapat diketahui bahwa perkiraan kemampuan APBD Kabupaten Sumbawa Barat dalam mendanai

Program/Kegiatan Strategi Sanitasi setiap tahunnya mengalami penigkatan dari tahun sebelumnya.

Page 131: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 123

BAB IV

STRATEGI PENGEMBANGAN

SANITASI

Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan

menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan

(weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas

kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi sektor

sanitasi. Sedangkan analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi

dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi peluang (Opportunity) dan tantangan

(Threat).

Pada dasarnya untuk mencapai tujuan setiap sektor sanitasi sebagaimana

yang telah direncanakan, perlu diketahui faktor-faktor kunci keberhasilan dan

strategi pelaksanaan. Untuk identifikasi faktor kunci keberhasilan dan perumusan

strategi ini digunakan anlisis SWOT. Analisis SWOT yang terdiri dari analisis

internal dan eksternal, digunakan untuk menentukan dan menganalisa strategi

dimaksud, karena faktor-faktor internal dan eksternal di dalam pembangunan

memiliki tingkat korelasi dan kombinasi yang tinggi untuk saling mempengaruhi

satu sama lainnya.

4.1. Air Limbah Domestik

Berdasarkan hasil analisa SWOT pengelolaan air limbah di Kabupaten

Sumbawa Barat, saat ini berada pada kuadran I (-2,5) yaitu pemeliharaan

selektif. Sehingga strategi yang dikembangan adalah Strategi WO Strategi W-O

(Mengatasi kelemahan untuk meraih peluang). Berikut ini posisi pengelolaan

air limbah Kabupaten Sumbawa Barat dalam analisa SWOT.

Page 132: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 124

Secara rinci strategi Sub bidang air limbah kabupaten Sumbawa Barat

diuraikan sebagai berikut:

Strategi 1: Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah

Kondisi eksisting bahwa sarana dan prasarana air limbah di

terutama IPAL skala kawasan belum terdapat di Kabupaten

Sumbawa Barat, sehingga diperlukan adanya kebijakan dan strategi

melalui peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah.

Strategi ini diperlukan untuk mencapai tujuan meningkatkan jumlah

penduduk yang terlayani sarana air limbah hingga 100% atau

Universal Akses. Disamping itu, strategi ini diperlukan untuk

mencapai sasaran menurunkan angka BABs dari 2.31% menjadi

bebas BABs (0%) tahun 2021, meningkatkan jumlah cakupan layanan

onn-site sesuai SPM tahun 2021, dan meningkatkan jumlah cakupan

layanan pengelolaan air limbah komunal 7% tahun 2021.

Page 133: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 125

Strategi 2: Legalisasi Peraturan Daerah pengelolaan air limbah

Membuat payung hukum pengelolaan air limbah di Kabupaten

Sumbawa Barat dengan maksud memberikan dasar dan

pertimbangan pelaksanaan pengelolaan air limbah dalam

menentukan kebijakan dan sebagai dasar dalam melakukan kegiatan

di Kabupaten Sumbawa Barat. Tujuan dari strategi ini yaitu

tersedianaya regulasi pengelolaan air limbah di tahun 2018.

Sasarannya agar tersusunnya Peraturan Daerah mengenai

pengelolaan air limbah rumah tangga di Kabupaten Sumbawa Barat.

Strategi 3: Intensifikasi potensi investasi pengelolaan air limbah dari sumber

pendanaan

Strategi ini bertujuan meningkatnya APBD Provinsi, APBN

keterlibatan swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air

limbah. Sasaran yang ingin dicapai dari strategi ini yaitu tersedianya

APBD Provinsi, APBN, swasta dan lainnya dalam penganggaran

pengelolaan air limbah secara proporsional.

Strategi 4 : Sosialisasi, edukasi dan advokasi pengelolaan air limbah pada

masyarakat dan institusi terkait

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian seluruh

elemen pembangunan daerah terhadap pengelolaan air limbah

dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air

limbah agar terwujudnya kepedulian institusi, pihak swasta,

masyarakat terhadap pengelolaan air limbah dan lebih berperan

aktif dalam pengelolaan air limbah

Page 134: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 126

Strategi 5 : Edukasi dan fasilitasi peningkatan SDM pengelolaan air limbah

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan SDM terhadap

pengelolaan air limbah untuk mencapai sasaran agar tersedianya

SDM pengelolaan air limbah yang berkualitas.

4.2. Persampahan

Berdasarkan hasil analisa SWOT pengelolaan persampahan di

Kabupaten Sumbawa Barat, saat ini berada pada kuadran I ( -14, 6) yaitu

pemeliharaan selektif. Dengan berada pada posisi W-O, strategi yang akan

dikembangkan yaitu bagaimana mengatasi kelemahan untuk meraih peluang

yang ada. Dimana, membutuhkan strategi dan usaha-usaha yang lebih konkrit

dalam menangani persampahan di Kabupaten Sumbawa Barat.

Page 135: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 127

Secara rinci strateginya diuraikan sebagai berikut:

Strategi 1: Menyediakan sarana pengumpulan dan pengangkutan persampahan

Sarana pengumpulan dan pengangkutan yang dimiliki Pemda Kab.

Sumbawa Barat sangat minim sekali dibandingkan dengan cakupan

layanan yang harus ditangani. Sarana yang dimiliki antara lain:

motor sampah 34 bh, dump truck sebanyak 7 unit, dan armroll truck

2 unit, bak biasa 10 unit dan container 8 bh.

Sasaran yang ingin dicapai adalah agar tersedianya sarana

pengumpulan dan pengangkutan untuk mencapai tujuan

peningkatan cakupan layanan persampahan di Kabupaten Sumbawa

Barat.

Strategi 2 : Membangun sarana dan prasarana pemilahan dan 3R

Sampah terproses oleh bank sampah di Kec. Sekongkang dan Kec.

Maluk sebesar 12.36% (292 KK) dan 14.89% (468 KK). Hal ini jauh

dari tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan proses pemilahan

persampahan skala rumah tangga di sumber. Untuk mencapai tujuan

tersebut diperlukan strategi untuk mencapai sasaran yang

diinginkan. Sasaran yang dimaksud yaitu adar tereduksinya sampah

melalui pemilahan dan 3R.

Strategi 3 : Rekonstruksi TPA

Tujuannya adalah untuk meningkatkan fungsi TPA yang ada di Desa

Sekongkang Atas dan Desa Belo. TPA yang ada di kedua desa

tersebut masih mengunakan open dumping dalam proses

pengelolaan persampahannya. Sistem ini sudah tidak diperbolehkan

dalam pengelolaan sampah di TPA. Sasaran yang ingin dicapai oleh

Pemda Kab. Subawa Barat yaitu terwujudnya perbaikan teknologi

TPA.

Page 136: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 128

Strategi 4 : Revitalisasi fungsi TPA

Tujuannya adalah untuk meningkatkan fungsi TPA dengan sasaran

terwujudnya fungsi TPA secara optimal. Revitalisasi dibutuhkan

agar pengoperasian TPA lebih optimal dengan penambahan alat

berat sebagai alat pengoperasian di TPA.

Strategi 5 : Intensifikasi pendanaan yang bersumber dari Pusat, Provinsi, Satker,

Kabupaten dan Swasta

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan sumber pendanaan baik

Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta. Sasaran dari strategi

ini adalah tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi,

Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan.

Strategi 6 : Edukasi tentang penguatan kelembagaan dalam memelihara

prasarana persampahan yang telah terbangun

Strategi ini bertujuan meningkatkan kepedulian institusi, masyarakat

dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan. Sasaran dari

strategi ini adalah terwujudnya kepedulian institusi, masyarakat dan

pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan.

Strategi 7 : Advokasi pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

Strategi ini bertujuan meningkatkan keterlibatan pihak swasta dalam

pengelolaan persampahan. Sasaran dari strategi ini adalah

terwujudnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan

persampahan.

Strategi 8 : Revitalisasi dan advokasi peraturan persampahan

Strategi ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan implementasi

peraturan persampahan. Sasaran dari strategi ini adalah Terwujudnya

kesadaran masyarakat tentang peraturan pengeolaan persampahan.

Page 137: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 129

Strategi 9 : Penguatan kelembagaan persampahan

Strategi ini bertujuan meningkatkan kapasitas kelembagaan

pengelolaan persampahan. Sasaran dari strategi ini adalah

terwujudnya sistem pengelolaan persampahan skala Kabupaten dan

skala desa/kelurahan.

Strategi 10 : Edukasi dan fasilitasi peningkatan SDM pengelolaan persampahan

Strategi ini bertujuan meningkatkan SDM terhadap pengelolaan

persampahan. Sasaran dari strategi ini adalah terwujudnya sistem

pengelolaan persampahan skala desa/kelurahan sedianya SDM

pengelolaan persampahan.

4.3. Drainase

Berdasarkan hasil analisa SWOT pengelolaan drainase di Kabupaten

Sumbawa Barat , saat ini berada pada kuadran III (-1,-3) yaitu ceruk. Sehingga

strategi yang dikembangan adalah Strategi W-T (menggunakan kelemahan

untuk mengatasi ancaman).

Page 138: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 130

Secara rinci strateginya diuraikan sebagai berikut:

Strategi 1 : Perencanaan pembangunan dan pemeliharaan drainase

Terjadinya pendangkalan dan penyempitan jaringan drainase makro

akibat laju erosi permukaan dan sedimentasi yang berakibat penyusutan

penampungan air di saluran drainase dan kondisi konstruksi drainase

yang merupakan kontruksi bangunan lama sehingga ada beberapa

bangunan drainase yang sudah rusak menuntut pembangunan dan

pemeliharaan drainase secara rutin.

Strategi ini bertujuan untuk mewujudkannya lingkungan yang sehat dan

bebas genangan/banjir di Kabupaten Sumbawa Barat dan

mengoptimalkannya fungsi saluran drainase. Sasaran dari strategi ini

adalah terwujudnya bebas genangan pada tahun 2021 dan saluran

drainase yang berfungsi secara optimal.

Strategi 2: Intensifikasi pendanaan yang bersumber dari Pusat, Provinsi, Satker,

Kabupaten dan Swasta

Arahan pola dan tata ruang pengelolaan drainase, pada prinsipnya perlu

di implementasikan menjadi produk hukum dan perundang-undangan,

seperti kebijakan tentang pelarangan penggunaan pembangunan di atas

drainase, pembuangan sampah kedalam drainase, dan lalulintas

kendaraan berat yang dapat merusak struktur bangunan drainase dan

dengan adanya dokumen perencanaan drainase seperti master plan

drainase, sistem drainase menjadi sebuah satu kesatuan antara wilayah

pengunungan dan wilayah dataran rendah sehingga dapat

meningkatkan fungsi drainase untuk mengatasi genangan.

Strategi 3 :Sosialisasi, edukasi dan advokasi mengenai drainase pada masyarakat

dan institusi terkait

Strategi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi

masyarakat dalam pemeliharaan drainase. Sasaran dari strategi ini

Page 139: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 131

adalah terwujudnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

pemeliharaan drainase.

Page 140: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 132

BAB V

PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI

PENDANAAN SANITASI

5.1. Ringkasan

Berikut ini penjelasan mengenai rekapitulasi total anggaran yang

dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

yaitu tahun 2017-2021, baik berdasarkan sumber anggaran (APBD

Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, hibah, swasta/CSR dan masyarakat)

maupun jenis kegiatan (air limbah, persampahan, drainase).

Untuk rekapitulasi anggaran sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat

berdasarkan sumber anggaran (APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN,

hibah, swasta/CSR dan masyarakat) dapat dilihat pada Table 5.1. dan Tabel 5.2.

dibawah ini.

Page 141: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 133

Tabel 5.1.

Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik 20,768 13,672 14,117 13,690 11,700 73,946

2 Persampahan 5,815 6,304 6,689 6,943 8,406 34,157

3 Drainase 2,950 3,879 3,618 4,887 3,595 18,930

Jumlah (a) 29,533 23,855 24,424 25,520 23,701 127,033

Perkiraan APBD Murni untuk sanitasi (b)

25,668 7,127 8,236 9,517 10,998 61,546

Perkiraan komitmen pendanaan sanitasi (c)

5,098 6,456 8,176 10,354 13,112 43,196

Gap 1 (a-b) 3,865 16,728 16,188 16,003 12,702 65,486

Gap 2 (a-c) 24,434 17,399 16,248 15,166 10,589 83,837 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi 2016

Catatan: - Data tabel ini diambil dari lembar kerja (sheet) Rekapitulasi program, kegiatan dan indikasi pendanaan lampiran 4.

- Perkiraan APBD Murni dan Komitmen pendanaan sanitasi berasal dari Tabel Perkiraan Besaran sanitassi kedepan.

- Hasil ini digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan sanitasi untuk 5 tahun

kedepan.

Page 142: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 134

Tabel 5.2.

Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

per Sumber Anggaran

x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

A. Pemerintah

1 APBD KSB 25,668 7,127 8,236 9,517 10,998 61,547

2 APBD Provinsi 1,945 695 695 495 495 4,325

3 APBN 24,032 45,282 130,082 69,082 35,482 303,961

4 DAK 250 4,460 4,360 4,360 4,360 17,790

Jumlah A 51,895 57,565 143,374 83,455 51,335 387,623 B. Non - Pemerintah

1 CSR Swasta 300 300 300 300 1,300 2,500

2 Masyarakat - 840 840 840 810 3,330

Jumlah B 300 1,140 1,140 1,140 2,110 5,830

Total (A+B) 52,195 58,705 144,514 84,595 53,445 393,453 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi KSB 2016

Catatan:

Data tabel ini diambil dari rekapitulasi lampiran 4 : hasil pembahsan program, kegiatan dan indikasi pendanaan persumber

pendanaan. Total (A+B) tidak sama dengan program all di lampiran 4 karena sisanya masukke dalam funding gap.

Page 143: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 135

Pendanaan yang bersumber dari pemerintah yaitu APBD Kabupaten,

APBD Provinsi, APBN dan DAK. Kebutuhan anggaran sanitasi Kabupaten

Sumbawa Barat sebesar Rp. 387,623,000,000 hingga tahun 2021. Peran swasta

(CSR) dan masyarakat dalam pendanaan pengembangan sanitasi di Kabupaten

Sumbawa Barat hingga 5 tahun kedepan sebesar Rp. 5,830,000,000.

5.2. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan

Pemerintah

Berikut ini penjelasan mengenai rekapitulasi total anggaran yang

dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat dalam

jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2017 - 2021, berdasarkan sumber

anggaran pemerintah (APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN).

5.2.1. APBD Kabupaten

Penganggaran sanitasi yang bersumber dari APBD Kabupaten

hingga tahun 2021 sebesar Rp. 61,547,000,000. Dimana, proporsi

penganggaran paling besar pada sub sektor air limbah Rp. 24,886,000,000.

Penganggaran sanitasi paling besar dari APBD Kabupaten dalam 5 tahun

sebesar Rp. 25,668,000,000 di tahun 2017. (Lihat Tabel 5.3. Rekapitulasi

Dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Sumbawa Barat)

Page 144: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 136

Tabel 5.3.

Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Sumbawa Barat x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik 20,768 989 1,434 1,008 688 24,886

2 Persampahan 2,250 2,559 3,484 3,923 7,016 19,232

3 Drainase 2,650 3,579 3,318 4,587 3,295 17,430

Jumlah 25,668 7,127 8,236 9,517 10,998 61,547 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi KSB 2016

Catatan:

Data tabel ini diambil dari rekapitulasi lampiran 4 : hasil pembahsan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber

pendanaan APBD Kabupaten Sumbawa Barat.

5.2.2. APBD Provinsi

Kebutuhan biaya yang bersumber dari APBD Provinsi untuk pembangunan sanitasi di Kabupaten Sumbawa

Barat dalam jangka waktu 5 tahun adalah Rp. 4,325,000,000. Dimana, untuk sub sektor persampahan pendanaan

APBD Provinsi dialokasikan untuk kegiatan kinerja persampahan dan pengendalian pencemaran serta perusakan

lingkungan hidup sedangkan sub sektor drainase digunakan untuk peningkatan saluran drainase. (Lihat Tabel 5.4.

Rekapitulasi Dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi).

Page 145: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 137

Tabel 5.4.

Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik 1,454 4 4 4 4 1,470

2 Persampahan 491 691 691 491 491 2,855

3 Drainase - - - - - -

Jumlah 1,945 695 695 495 495 4,325 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi KSB 2016

Catatan:

Data tabel ini diambil dari lampiran 4 : hasil pembahasan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber pendanaan

APBD Kabupaten Sumbawa Barat.

5.2.3. APBN

Pendanaan yang bersumber dari APBN hingga tahun 2021 adalah sebesar Rp. 303,961,000,000 dengan

pendanaan sub sektor air limbah domestik sebesar Rp. 15,261,000,000, sub sektor persampahan Rp. 95,000,000,000,

dan sub sektor drainase sebesar Rp. 193,700,000,000. Berdasarkan tahapan pengembangan, drainase akan

dikembangkan dengan pembangunan drainase primer. Oleh karenanya, biaya yang dibutuhkan untuk

Page 146: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 138

pengembangan drainase yang bersumber dari APBN paling besar dibanding sub sektor lainnya. (Lihat Tabel 5.5.

Rekapitulasi Dengan Sumber Pendanaan APBN).

Tabel 5.5.

Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik 4,032 1,432 4,432 4,432 932 15,261

2 Persampahan - 19,550 55,450 19,450 550 95,000

3 Drainase 20,000 24,300 70,200 45,200 34,000 193,700

Jumlah 24,032 45,282 130,082 69,082 35,482 303,961 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi KSB 2016

Catatan:

Data tabel ini diambil dari rekapitulasi lampiran 4 : hasil pembahsan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber

pendanaan APBD Kabupaten Sumbawa Barat.

Page 147: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 139

5.2.4. DAK

Pendanaan yang bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) hingga tahun 2021 adalah sebesar Rp.

16,000,000,000 dengan pendanaan khusus pada sub sektor air limbah domestik sebesar Rp. 16,000,000,000. (Lihat Tabel

5.6. Rekapitulasi Dengan Sumber Pendanaan DAK).

Tabel 5.6.

Rekapitulasi Dengan Sumber Pendanaan DAK

x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran

Total Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik - 4,000 4,000 4,000 4,000 16,000

2 Persampahan 250 460 360 360 360 1,790

3 Drainase - - - - - -

Jumlah 250 4,460 4,360 4,360 4,360 17,790 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi KSB 2016

Catatan:

Page 148: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 140

Data tabel ini diambil dari lampiran 4 : hasil pembahsan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber pendanaan

APBD Kabupaten Sumbawa Barat.

5.3. Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi dengan Sumber Pendanaan Non Pemerintah

5.3.1. Swasta/CSR

Pendanaan yang bersumber dari partisipasi swasta/CSR hingga tahun 2021 adalah sebesar Rp. 21,500,000,000

dengan pendanaan khusus pada sub sektor persampahan sebesar Rp. 21,500,000,000. (Lihat Tabel 5.7. Rekapitulasi

Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta/CSR).

Tabel 5.7.

Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta/CSR

x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik - - - - - -

2 Persampahan Rp 300 Rp 300 Rp 300 Rp 300 Rp 20,300 Rp 21,500

3 Drainase - - - - - -

Jumlah Rp 300 Rp 300 Rp 300 Rp 300 Rp 20,300 Rp 21,500 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi KSB 2016

Page 149: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 141

Catatan:

Data tabel ini diambil dari rekapitulasi lampiran 4 : hasil pembahsan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber

pendanaan APBD Kabupaten Sumbawa Barat.

5.3.2. Masyarakat

Peran masyarakat dalam pendanaan pengembangan sanitasi di Kabupaten Sumbawa Barat hingga 5 tahun

kedepan sebesar Rp.1,320,000,000. (Lihat Tabel 5.8 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Masyarakat).

Tabel 5.8.

Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Masyarakat

x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total

Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik - 330 330 330 330 1,320

2 Persampahan - - - - - -

3 Drainase - - - - - -

Jumlah - 330 330 330 330 1,320 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi KSB 2016

Catatan:

Page 150: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 142

Data tabel ini diambil dari rekapitulasi lampiran 4 : hasil pembahsan program, kegiatan dan indikasi pendanaan sumber

pendanaan APBD Kabupaten Sumbawa Barat.

5.4. Antisipasi Funding Gap

Funding-Gap merupakan selisih antara jumlah anggaran yang dibutuhkan dikurangi dengan jumlah dana yang

tersedia. Kemungkinan terjadinya Funding Gap bila jumlah anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada yang

tersedia. Gap dalam 5 tahun sebesar 13.70% dari total kebutuhan pendanaan sanitasi, dimana pada tahun 2018 Gap

mencapai 22.18%. Untuk rekapitulasi anggaran Funding-Gap yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi Kabupaten

Sumbawa Barat dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2017-2021. (Lihat Tabel 5.10 Funding Gap).

Tabel 5.10. Funding Gap

x Rp. Juta

No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran

Total Anggaran 2017 2018 2019 2020 2021

1 Air Limbah Domestik - 12,683 12,683 12,683 11,012 49,061

2 Persampahan 3,565 3,745 3,205 3,020 1,390 14,925

3 Drainase 300 300 300 300 300 1,500

4 Daftar Tunggu (Funding Gup) 3,865 16,728 16,188 16,003 12,702 65,486

5 Kebutuhan Pendanaan Sanitasi 56,060 75,432 160,701 100,597 85,148 477,939

6 Gap (%) 6.89 22.18 10.07 15.91 14.92 13.70 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi 2016

Page 151: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 143

BAB VI

MONITORING DAN

EVALUASI CAPAIAN SSK

Strategi monitoring dan evaluasi merupakan salah satu strategi pendukung

yang akan turut menentukan keberhasilan program pembangunan dibidang sanitasi.

Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui apakah suatu kegiatan berjalan

sesuai atau sedekat mungkin dengan rencana serta menggunakan sumber daya

secara tepat. Evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dijalankan,

apakah proses dan dampaknya sudah sesuai dengan yang diharapkan, menelaah

faktor-faktor penghambat yang dihadapi dan faktor-faktor pendukung yang dimiliki

untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, monitoring dan evaluasi adalah kegiatan

untuk memeriksa, mengawasi, dan menilai jalannya program mulai dari tahap

sosialisasi dan orientasi awal, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, hingga pada

kegiatan penyelesaian pembangunan fisik dan pemeliharaannya.

Kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai bagian dalam Perencanaan

Strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat untuk mengetahui sejauh mana batasan

kegiatan dan hasil dari pelaksanaan Strategi Sanitasi Kota yang telah dicapai

berdasarkan tahun kegiatan. Selain itu, monitoring dan evaluasi juga merupakan

kontrol untuk perencanaan program tahun berikutnya dan membahas penyelesaiaan

kegiatan yang tertunda bahkan sebagai data dasar kegiatan dari perencanaan yang

berkelanjutan.

Sesuai dengan tujuan penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten

Sumbawa Barat, maka tujuan penyusunan strategi monitoring dan evaluasi sanitasi

adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi

dasar sanitasi, memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor sanitasi

kota, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan

Page 152: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 144

dan target tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum

yang ada sudah dilaksanakan secara efektif.

Monitoring dan evaluasi ini perlu dilakukan secara rutin oleh Pokja Sanitasi

Kabupaten Sumbawa Barat. Hal tersebut dilakukan sebagai umpan balik bagi

pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan

dilaksanakannya kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi

yang disepakati.

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

1. Memverifikasi tingkat efektifitas dan efisiensi proses pelaksanaan kegiatan.

2. Mengidentifikasi capaian dan kelemahannya.

3. Menetapkan rekomendasi langkah perbaikan untuk mengoptimalkan

pencapaian.

Sedangkan evaluasi bertujuan untuk menilai konsep, desain, pelaksanaan, dan

manfaat kegiatan dan program pembangunan sanitasi. Hasil pemantauan dan

evaluasi sangat penting sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan:

1. Kemajuan relatif capaian strategis pembangunan sanitasi dengan

dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan

dan strategi yang disepakati.

2. Bentuk usaha peningkatkan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha

pencapaian visi pembangunan sanitasi.

Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Sumbawa Barat,

perlu ada keselarasan dan kesesuain antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah

dibuat. Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian

program dari strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat terdapat beberapa prinsip

yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya tujuan kegiatan monitoring dan

evaluasi tersebut yaitu obyektif, profesional, partisipasi, tepat waktu, transparan,

akuntabel, berkesinambungan dan berbasis kinerja.

Page 153: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 145

Dalam pelaksanaannya nanti, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi

untuk proses pelaksanaan SSK serta hasilnya guna melihat ketepatan penggunaan

sumber daya baik keuangan maupun manusia. Pemantauan dan evaluasi terhadap

pelaksanaan SSK juga perlu dilakukan untuk mengetahui hambatan/masalah dalam

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kualitas proses di

kemudian hari. Pemantauan dan evaluasi SSK akan dilakukan untuk menilai

capaian-capaian subsektor sanitasi seperti tercantum di Bab 2 dan Bab 4 dokumen

SSK. Mekanisme monitoring dan evaluasi kondisi Sanitasi terdiri atas 4 komponen

yaitu:

1. Pengumpulan data yang terdiri dari program yang berkaitan dengan sanitasi:

kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan hasil

kegiatan.

2. Analisa data dan Pelaporan yang berisi penggambaran kondisi pelaksanaan

Sanitasi di Kabupaten Sumbawa Barat yaitu keberhasilannya, dampak dan

juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik

bagi semua stakeholder.

3. Perencanaan dan pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang

perkembangan program dan kegiatan sanitasi.

4. Tindakan pengimplementasian perencanaan dan keputusan yang telah

diambil dari rangkaian tahap tersebut di atas.

6.1 Capaian Strategis, Capaian Kegiatan dan Evaluasi

Pengembangan atau penyusunan indikator input, output, dan outcome

berfungsi untuk menilai menilai tingkat capaian tujuan dan sasaran

pembangunan subsektor sanitasi dengan melihat indikator-indikator yang telah

ditetapkan pada bab 3 yaitu tujuan, sasaran, serta tahapan pencapaian subsektor

sanitas. Adapun sasarannya adalah sebagaimana terlihat dalam matrik kerangka

logis pada tabel -tabel berikut ini.

Page 154: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 146

6.1.1. Air Limbah Domestik

Kegiatan monitoring dan evaluasi capaian SSK sektor air limbah domestik

dilakukan tiap tahun sekali pada akhir tahun. Adapun format Tabel capaian

yang digunakan untuk mengisi capaian strategi, yaitu sebagaimana di

tampilkan pada Tabel 6.1. Tabel Capaian Strategis dan Tabel 6.2. Tabel Capain

Kegiatan. Ini memberikan informasi rencana output, belanja, dan outcome

dan realisasinya. Dengan demikian dari tabel capaian strategi dapat

diketahui perbandingan antara rencana dan realisasi kegiatan sektor air

limbah domestik Kabupaten Sumbawa Barat.

Sehubungan dengan mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Hal

yang terpenting adalah sanitasi merupakan permasalahan bersama dimana

sistem monitoring dan evaluasi sanitasi harus terbuka dan melibatkan

seluruh pihak yang berkepentingan.

Mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan

sanitasi untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan

sanitasi di tingkat kota, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh

berbagai pelaku melalui indikator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi

hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan perumusan

kembali kebijakan dan program. Pelibatan stakeholders yang penting ada

pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung

pelaksanaan monitoring dan evaluasi. (Lihat Tabel 6.3. Tabel Evaluasi).

Page 155: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 147

6.1. Tabel Capaian Strategis

AIR LIMBAH

TAHUN 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Tujuan : Tersedianaya regulasi pengelolaan air limbah di tahun 2018

Sasaran : Tersusunnya Peraturan Daerah mengenai pengelolaan air limbah di Kabupaten Sumbawa Barat

Tersusunnya 1 Perda Pengelolaan Air Limbah

Rp. 350 jt Adanya Perda Pengelolaan Air Limbah

Terbentuknya 1 UPTD Air Limbah

Rp. 100 jt Adanya UPTD Air Limbah

Total Rp. 26,259 jt

Tujuan : Meningkatnya APBD Provinsi, APBN keterlibatan swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air

limbah

Sasaran : Tersedianya APBD Provinsi, APBN, swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air limbah secara

proporsional

2 kali dalam setahun koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat,

Rp. 50 jt Koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat,

Page 156: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 148

Provinsi, Satker, dan swasta Provinsi, Satker, dan swasta

Total Rp. 50 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian seluruh elemen pembangunan daerah terhadap pengelolaan air limbah

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, pihak swasta, dan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

2 kali workshop dalam setahun mengenai akses sumber pendanaan sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Rp. 50 jt Sosialisasi, edukasi dan advokasi kepada semua stake holder

dan masyarakat

1 kali dalam setahun mengadakan lomba sanitasi lingkungan

Rp. 50 jt

Total Rp. 100 jt

Tujuan : Meningkatkan jumlah penduduk yang terlayani sarana air limbah hingga 100% atau Universal Akses

Sasaran : Terwujudnya bebas BABs tahun 2021

Pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 488 jt Sebanyak 762 KK memiliki akses dasar

Pendampingan pasca pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 49 jt

1 kali dalam setahun verifikasi desa/kelurahan STBM

Rp. 65 jt terdapat 65 desa/kelurahan dilakukan verifikasi

Page 157: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 149

STBM

65 kali dalam setahun monev STBM

Rp. 33 jt

terdapat 65 desa/kelurahan dilakukan monev STBM

1 kali dalam 5 tahun melakukan reward ODF desa

Rp. 100 jt terdapat 17 desa/kelurahan memperoleh reward

7 kecamatan memperoleh reward ODF kecamtan

Rp. 100 jt terdapat 7 kecamatan memperoleh reward

1 kali dalam 5 tahun memperoleh reward ODF kabupaten

Rp.1,000 jt terdapat 1 kabupaten memperoleh reward

Total Rp.2,084 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan onn-site sesuai SPM tahun 2021

Pembangunan 6000 unit tangki septik

Rp. 19,770 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 28,046 KK

Total Rp. 19,770 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan pengelolaan air limbah komunal 3% tahun 2021

Pembangunan dan pengawasan 1 IPAL Komunal Skala Kawasan Brang Rea di Kabupaten Sumbawa Barat

Rp. 3,500 jt Peningkatan akses layak air limbah sebanyak 2,366 KK

Page 158: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 150

Setiap tahun melakukan operasional dan pemeliharaan sarana air limbah

Rp. 300 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana air limbah

Total Rp. 3,800 jt

TAHUN 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Tersedianaya regulasi pengelolaan air limbah di tahun 2018

Sasaran : Tersusunnya Peraturan Daerah mengenai pengelolaan air limbah di Kabupaten Sumbawa Barat

adanya LLTT Rp. 500 jt mendapatkan bantuan teknis LLTT

Total Rp. 500 jt

Tujuan : Meningkatnya APBD Provinsi, APBN keterlibatan swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air

limbah

Sasaran : Tersedianya APBD Provinsi, APBN, swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air limbah secara

proporsional

2 kali dalam setahun koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat,

Rp. 50 jt Koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat,

Page 159: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 151

Provinsi, Satker, dan swasta Provinsi, Satker, dan swasta

Total Rp. 50 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian seluruh elemen pembangunan daerah terhadap pengelolaan air limbah

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, pihak swasta, dan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

2 kali workshop dalam setahun mengenai akses sumber pendanaan sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Rp. 50 jt Sosialisasi, edukasi dan advokasi kepada semua stake holder dan masyarakat

1 kali dalam setahun mengadakan lomba sanitasi lingkungan

Rp. 50 jt

Total Rp. 100 jt

Tujuan : Meningkatkan jumlah penduduk yang terlayani sarana air limbah hingga 100% atau Universal Akses

Sasaran : Terwujudnya bebas BABs tahun 2021

Pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 488 jt

Sebanyak 762 KK memiliki akses dasar

Pendampingan pasca pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 49 jt

1 kali dalam setahun verifikasi desa/kelurahan

Rp. 65 jt terdapat 65 desa/kelurahan

Page 160: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 152

STBM dilakukan verifikasi STBM

65 kali dalam setahun monev STBM

Rp. 33 jt

terdapat 65 desa/kelurahan dilakukan monev STBM

Total Rp. 634 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan onn-site sesuai SPM tahun 2021

Pembangunan 1,297 unit tangki septik

Rp. 4,485 jt Peningkatan akses layak air limbah

sebesar 28,046 KK

Pembangunan 1 unit IPAL Komunal (Sanimas)

Rp. 450 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Pembangunan 17 unit IPAL Komunal (SLBM)

Rp. 7,387 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Pembangunan 10 unit IPAL Komunal (ADB)

Rp. 4,400 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Total Rp. 16,722 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan pengelolaan air limbah komunal 3% tahun 2021

Pembangunan 2 unit IPAL Skala Kawasan

Rp. 4,172 jt Peningkatan akses layak air limbah sebanyak 2,366 KK

Page 161: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 153

Pembangunan 1 unit IPAL Komunal Industri Rumah Tangga

Rp. 1,266 jt Peningkatan akses layak air limbah sebanyak 75 KK

Pengadaan 1 unit roda tiga penyedot tinja

Rp. 150 jt Penambahan sarana air limbah

Setiap tahun melakukan operasional dan pemeliharaan sarana air limbah

Rp. 300 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana air limbah

Total Rp. 5,888 jt

TAHUN 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya APBD Provinsi, APBN keterlibatan swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air

limbah

Sasaran : Tersedianya APBD Provinsi, APBN, swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air limbah secara

proporsional

2 kali dalam setahun koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat, Provinsi, Satker, dan swasta

Rp. 50 jt

Koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat, Provinsi, Satker, dan

Page 162: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 154

swasta

Total Rp. 50 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian seluruh elemen pembangunan daerah terhadap pengelolaan air limbah

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, pihak swasta, dan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

2 kali workshop dalam setahun mengenai akses sumber pendanaan sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Rp. 50 jt Sosialisasi, edukasi dan advokasi kepada semua stake holder dan masyarakat

1 kali dalam setahun

mengadakan lomba sanitasi lingkungan

Rp. 50 jt

Total Rp. 100 jt

Tujuan : Meningkatkan jumlah penduduk yang terlayani sarana air limbah hingga 100% atau Universal Akses

Sasaran : Terwujudnya bebas BABs tahun 2021

Pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 488 jt

Sebanyak 762 KK memiliki akses dasar

Pendampingan pasca pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 49 jt

1 kali dalam setahun verifikasi desa/kelurahan STBM

Rp. 65 jt

terdapat 65 desa/kelurahan dilakukan verifikasi STBM

Page 163: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 155

65 kali dalam setahun monev STBM

Rp. 33 jt

terdapat 65 desa/kelurahan dilakukan monev

STBM

Total Rp. 634 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan onn-site sesuai SPM tahun 2021

Pembangunan 1,297 unit tangki septik

Rp. 4,485 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 28,046 KK

Pembangunan 1 unit IPAL Komunal (Sanimas)

Rp. 450 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Pembangunan 17 unit IPAL

Komunal (SLBM) Rp. 7,387 jt

Peningkatan akses

layak air limbah sebesar 990 KK

Pembangunan 10 unit IPAL Komunal (ADB)

Rp. 4,400 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Total Rp. 16,722 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan pengelolaan air limbah komunal 3% tahun 2021

Pembangunan 2 unit IPAL Skala Kawasan

Rp. 4,172 jt Peningkatan akses layak air limbah sebanyak 2,366 KK

Pembangunan 1 unit IPAL Komunal Industri Rumah

Rp. 1,266 jt Peningkatan akses layak air limbah

Page 164: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 156

Tangga sebanyak 75 KK

Pengadaan 1 unit roda tiga penyedot tinja

Rp. 150 jt Penambahan sarana air limbah

Setiap tahun melakukan operasional dan pemeliharaan sarana air limbah

Rp. 300 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana air limbah

Total Rp. 5,888 jt

TAHUN 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya APBD Provinsi, APBN keterlibatan swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air

limbah

Sasaran : Tersedianya APBD Provinsi, APBN, swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air limbah secara

proporsional

2 kali dalam setahun koordinasi antara Pemda

dengan pemerintah pusat, Provinsi, Satker, dan swasta

Rp. 50 jt

Koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat,

Provinsi, Satker, dan swasta

Total Rp. 50 jt

Page 165: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 157

Tujuan : Meningkatnya kepedulian seluruh elemen pembangunan daerah terhadap pengelolaan air limbah

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, pihak swasta, dan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

2 kali workshop dalam setahun mengenai akses sumber pendanaan sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Rp. 50 jt Sosialisasi, edukasi dan advokasi kepada semua stake holder dan masyarakat

1 kali dalam setahun mengadakan lomba sanitasi lingkungan

Rp. 50 jt

Total Rp. 100 jt

Tujuan : Meningkatkan jumlah penduduk yang terlayani sarana air limbah hingga 100% atau Universal Akses

Sasaran : Terwujudnya bebas BABs tahun 2021

Pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 488 jt Sebanyak 762 KK memiliki akses dasar

Pendampingan pasca pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 49 jt

1 kali dalam setahun verifikasi desa/kelurahan STBM

Rp. 65 jt

terdapat 65 desa/kelurahan dilakukan verifikasi STBM

65 kali dalam setahun monev STBM

Rp. 33 jt terdapat 65 desa/kelurahan

Page 166: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 158

dilakukan monev STBM

Total Rp. 634 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan onn-site sesuai SPM tahun 2021

Pembangunan 1,297 unit tangki septik

Rp. 4,485 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 28,046 KK

Pembangunan 1 unit IPAL Komunal (Sanimas)

Rp. 450 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Pembangunan 17 unit IPAL Komunal (SLBM)

Rp. 7,387 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Pembangunan 10 unit IPAL Komunal (ADB)

Rp. 4,400 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Total Rp. 16,722 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan pengelolaan air limbah komunal 3% tahun 2021

Pembangunan 2 unit IPAL Skala Kawasan

Rp. 3,820 jt Peningkatan akses layak air limbah sebanyak 2,366 KK

Pembangunan 1 unit IPAL Komunal Industri Rumah Tangga

Rp. 1,266 jt Peningkatan akses layak air limbah sebanyak 75 KK

Pengadaan 1 unit roda tiga penyedot tinja

Rp. 75 jt Penambahan sarana air limbah

Page 167: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 159

Setiap tahun melakukan operasional dan pemeliharaan sarana air

limbah

Rp. 300 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana

air limbah

Total Rp. 5,461 jt

TAHUN 2021

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya APBD Provinsi, APBN keterlibatan swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air

limbah

Sasaran : Tersedianya APBD Provinsi, APBN, swasta dan lainnya dalam penganggaran pengelolaan air limbah secara

proporsional

2 kali dalam setahun koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat, Provinsi, Satker, dan swasta

Rp. 50 jt

Koordinasi antara Pemda dengan pemerintah pusat, Provinsi, Satker, dan swasta

Total Rp. 50 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian seluruh elemen pembangunan daerah terhadap pengelolaan air limbah

Page 168: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 160

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, pihak swasta, dan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

2 kali workshop dalam setahun mengenai akses sumber pendanaan sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Rp. 50 jt

Sosialisasi, edukasi dan advokasi kepada semua stake holder dan masyarakat

1 kali dalam setahun mengadakan lomba sanitasi lingkungan

Rp. 50 jt

Total Rp. 100 jt

Tujuan : Meningkatkan jumlah penduduk yang terlayani sarana air limbah hingga 100% atau Universal Akses

Sasaran : Terwujudnya bebas BABs tahun 2021

Pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 488 jt Sebanyak 762 KK memiliki akses dasar

Pendampingan pasca pemicuan terhadap desa/kelurahan

Rp. 49 jt

1 kali dalam setahun verifikasi desa/kelurahan STBM

Rp. 65 jt

terdapat 65 desa/kelurahan dilakukan verifikasi STBM

65 kali dalam setahun monev STBM

Rp. 33 jt

terdapat 65 desa/kelurahan dilakukan monev STBM

Page 169: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 161

Total Rp. 634 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan onn-site sesuai SPM tahun 2021

Pembangunan 1,297 unit tangki septik

Rp. 4,485 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 28,046 KK

Pembangunan 1 unit IPAL Komunal (Sanimas)

Rp. 450 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Pembangunan 16 unit IPAL Komunal (SLBM)

Rp. 6,952 jt Peningkatan akses layak air limbah sebesar 990 KK

Pembangunan 10 unit IPAL Komunal (ADB)

Rp. 4,400 jt Peningkatan akses layak air limbah

sebesar 990 KK

Total Rp. 16,287 jt

Sasaran : Terwujudnya peningkatan jumlah cakupan layanan pengelolaan air limbah komunal 3% tahun 2021

Pengadaan 1 unit roda tiga penyedot tinja

Rp. 75 jt Penambahan sarana air limbah

Setiap tahun melakukan operasional dan pemeliharaan sarana air limbah

Rp. 300 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana air limbah

Total Rp. 375 jt

Sumber: KKL,Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

Page 170: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 162

Tabel 6.2. Capaian Kegiatan

AIR LIMBAH

Rencana Kegiatan Realisasi

Kegiatan

Realisasi

Output Belanja Outcome

TAHUN 2017

Penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah

Pembentukan UPTD Air Limbah

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Air Limbah

Workshop Akses Sumber Pendanaan Sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Lomba Sanitasi Lingkungan ditingkat Kabupaten

Pemicuan STBM

Pendampingan pasca pemicuan

Verifikasi Desa STBM

Pelaksanaan Monev STBM

Reward ODF Desa

Reward ODF Kecamtan

Reward ODF Kabupaten

Pembangunan tangki septik

SPAL Terpusat Skala Kawasan

Operasional dan Pemeliharaan Sarana Air Limbah

TAHUN 2018

Bantuan Teknis LLTT (Layanan Lumpur Tinja Terjadwal)

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Air

Page 171: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 163

Limbah

Workshop Akses Sumber Pendanaan Sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Lomba Sanitasi Lingkungan ditingkat Kabupaten

Pemicuan STBM

Pendampingan pasca pemicuan

Verifikasi Desa STBM

Pelaksanaan Monev STBM

Pembangunan tangki septik

IPAL Komunal (Sanimas)

IPAL Komunal (SLBM)

IPAL Komunal (ADB)

SPAL Terpusat Skala Kawasan

IPAL Komunal Industri Rumah Tangga

Operasional dan Pemeliharaan Sarana Air Limbah

TAHUN 2019

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Air Limbah

Workshop Akses Sumber Pendanaan Sanitasi dari sumber Non-Pemerintah

di Kabupaten

Lomba Sanitasi Lingkungan ditingkat Kabupaten

Pemicuan STBM

Pendampingan pasca pemicuan

Verifikasi Desa STBM

Pelaksanaan Monev STBM

Page 172: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 164

Pembangunan tangki septik

IPAL Komunal (Sanimas)

IPAL Komunal (SLBM)

IPAL Komunal (ADB)

SPAL Terpusat Skala Kawasan

IPAL Komunal Industri Rumah Tangga

Pengadaan sarana Roda tiga penyedot tinja

Operasional dan Pemeliharaan Sarana Air Limbah

TAHUN 2020

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Air

Limbah

Workshop Akses Sumber Pendanaan Sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Lomba Sanitasi Lingkungan ditingkat Kabupaten

Pemicuan STBM

Pendampingan pasca pemicuan

Verifikasi Desa STBM

Pelaksanaan Monev STBM

Pembangunan tangki septik

IPAL Komunal (Sanimas)

IPAL Komunal (SLBM)

IPAL Komunal (ADB)

SPAL Terpusat Skala Kawasan

IPAL Komunal Industri Rumah Tangga

Pengadaan sarana Roda tiga penyedot tinja

Page 173: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 165

Operasional dan Pemeliharaan Sarana Air Limbah

TAHUN 2021

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Air Limbah

Workshop Akses Sumber Pendanaan Sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten

Lomba Sanitasi Lingkungan ditingkat Kabupaten

Pemicuan STBM

Pendampingan pasca pemicuan

Verifikasi Desa STBM

Pelaksanaan Monev STBM

Pembangunan tangki septik

IPAL Komunal (Sanimas)

IPAL Komunal (SLBM)

IPAL Komunal (ADB)

Pengadaan sarana Roda tiga penyedot tinja

Operasional dan Pemeliharaan Sarana Air Limbah

Sumber: Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

Page 174: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 166

Tabel 6.3. Evaluasi

AIR LIMBAH

Sasaran Rencana Realisasi Devisiasi Penyebab Rekomendasi

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah

Terwujudnya bebas

BABs tahun 2021

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 4,619 juta

Terwujudnya

peningkatan jumlah

cakupan layanan onn-

site sesuai SPM tahun

2021

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 84,543 juta

Terwujudnya

peningkatan jumlah

cakupan layanan

pengelolaan air limbah

komunal 3% tahun 2021

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 17,466 juta

Page 175: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 167

Legalisasi Peraturan Daeran pengelolaan air limbah

Tersusunnya Peraturan

Daerah mengenai

pengelolaan air limbah

rumah tangga di

Kabupaten Sumbawa

Barat

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

Rp 950 juta

Intensifikasi Potensi Investasi Pengelolaan Air Limbah Dari Berbagai Sumber Pendanaan

Tersedianya APBD

Provinsi, APBN, swasta

dan lainnya dalam

penganggaran

pengelolaan air limbah

secara proporsional

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 250 juta

Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi Pengelolaan Air Limbah Pada Masyarakat dan Institusi Terkait

Terwujudnya

kepedulian institusi,

pihak swasta, dan

masyarakat terhadap

pengelolaan air limbah

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 500 juta

Sumber: KKL,Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

Page 176: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 168

Tabel 6.4. Pelaporan Monev Implementasi SSK

Obyek Pemantauan Penanggung Jawab

Waktu Pelaksanaan Pelaporan

Penanggung Jawab utama

Pengumpul Data dan Dokumentasi

Pengolah Data atau Pemantau

Penerima Laporan

Tabel Capaian Strategis

Bappeda DPU dan DIKES DPU dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Tabel Capaian Kegiatan

Bappeda DPU dan DIKES DPU dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Tabel Evaluasi Bappeda DPU dan DIKES DPU dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Sumber: Analisa Pokja KSB 2016

Page 177: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 169

6.1.2. Persampahan

Kegiatan monitoring dan evaluasi capaian SSK sektor persampahan dilakukan tiap tahun sekali pada akhir tahun.

Adapun format Tabel capaian yang digunakan untuk mengisi capaian stratejik, yaitu sebagaimana di tampilkan pada

Tabel 6.4. Tabel Capaian Strategis dan Tabel 6.4. Tabel Capain Kegiatan. Ini memberikan informasi rencana output, belanja,

dan outcome dan realisasinya. Dengan demikian dari tabel capaian strategi dapat diketahui perbandingan antara

rencana dan realisasi kegiatan sektor persampahan Kabupaten Sumbawa Barat.

6.5. Tabel Capaian Strategi

PERSAMPAHAN

TAHUN 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Tujuan : Meningkatnya cakupan layanan persampahan

Sasaran : Terwujudnya peningkatan cakupan layanan persampahan

Pengadaan 10 unit motor sampah

Rp. 450 jt Penambahan prasarana menjadi 94 unit

Pengadaan 2 unit dump truck

Rp. 1,600 jt Penambahan prasarana menjadi 15

Page 178: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 170

unit

Pengadaan 1 unit amroll truck

Rp. 700 jt Penambahan prasarana menjadi 11 unit

Pengadaan 5 unit kontainer Rp. 250 jt Penambahan prasarana menjadi 30 unit

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 1,325 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana persampahan

Total Rp. 4,325 jt

Tujuan : Meningkatnya proses pemilahan persampahan skala rumah tangga di sumber

Sasaran : Tereduksinya sampah melalui pemilahan dan 3R

Pembangunan setiap tahun 1 unit TPST

Rp. 650 jt Tereduksinya pemilahan sampah organik/anorganik sebesar 100%

Pengadaan 1 unit Osamtu Rp. 85 jt

Total Rp. 690 jt

Tujuan : Meningkatnya fungsi TPA

Sasaran : Terwujudnya perbaikan teknologi TPA dan fungsi TPA secara optimal

Pembangunanselama 5 tahun 2 unit TPA Sanitari Landfill

Rp. 1,040 jt 100% TPA Sanitari Landfill

Total Rp. 1,040 jt

Page 179: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 171

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Rp. 60 jt

Terwujudnya koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Total Rp. 60 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Melakukan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Rp. 291 jt

Adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

2 kali dalam setahun sosialisasi tentang persampahan

Rp. 100 jt

100% masyarakat paham tentang

program persampah

1 kali dalam setahun mengadakan program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Rp. 200 jt

Page 180: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 172

2 kali dalam setahun publikasi dan kampanye tentang persampahan

Rp. 100 jt

Total Rp. 691 jt

Tujuan : Meningkatnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

2 kali setahun mengadakan koordinasi dengan swasta tentang pengelolaan persampahan

Rp. 50 jt

Terciptanya koordinasi antara pihak swasta dan pemda Kab.

Sumbawa Barat

Total Rp. 50 jt

TAHUN 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya cakupan layanan persampahan

Sasaran : Terwujudnya peningkatan cakupan layanan persampahan

Pengadaan 10 unit motor sampah

Rp. 450 jt Penambahan prasarana menjadi 94 unit

Page 181: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 173

Pengadaan 2 unit dump truck

Rp. 1,600 jt Penambahan prasarana menjadi 15 unit

Pengadaan 2 unit amroll truck

Rp. 1,400 jt Penambahan prasarana menjadi 11 unit

Pengadaan 5 unit kontainer Rp. 250 jt Penambahan prasarana menjadi 30 unit

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 1,325 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana persampahan

Total Rp. 5,025 jt

Tujuan : Meningkatnya proses pemilahan persampahan skala rumah tangga di sumber

Sasaran : Tereduksinya sampah melalui pemilahan dan 3R

Pembangunan setiap tahun 1 unit TPS 3R

Rp. 723 jt

Tereduksinya pemilahan sampah organik/anorganik sebesar 100%

Pembangunan setiap tahun 1 unit TPST

Rp. 7,627 jt

Pengadaan 1 unit Osamtu Rp. 500 jt

Pengadaan setiap tahun prasarana Pengolahan Sampah Prinsip 3R

Rp. 260 jt

Total Rp. 9,110 jt

Page 182: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 174

Tujuan : Meningkatnya fungsi TPA

Sasaran : Terwujudnya perbaikan teknologi TPA dan fungsi TPA secara optimal

Pembangunanselama 5 tahun 2 unit TPA Sanitari Landfill

Rp. 12,370 jt 100% TPA Sanitari Landfill

Total Rp. 12,370 jt

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Rp. 60 jt

Terwujudnya

koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Total Rp. 60 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Melakukan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Rp. 291 jt

Adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

2 kali dalam setahun sosialisasi tentang

Rp. 100 jt 100% masyarakat paham tentang

Page 183: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 175

persampahan program persampah

1 kali dalam setahun mengadakan program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Rp. 200 jt 100% masyarakat paham tentang program persampah

2 kali dalam setahun publikasi dan kampanye tentang persampahan

Rp. 100 jt

Total Rp. 691 jt

Tujuan : Meningkatnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

2 kali setahun mengadakan koordinasi dengan swasta tentang pengelolaan persampahan

Rp. 50 jt

Terciptanya

koordinasi antara pihak swasta dan pemda Kab. Sumbawa Barat

Total Rp. 50 jt

TAHUN 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Page 184: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 176

Tujuan : Meningkatnya cakupan layanan persampahan

Sasaran : Terwujudnya peningkatan cakupan layanan persampahan

Pengadaan 5 unit motor sampah

Rp. 225 jt Penambahan prasarana menjadi 94 unit

Pengadaan 2 unit dump truck

Rp. 1,600 jt Penambahan prasarana menjadi 15 unit

Pengadaan 2 unit amroll truck

Rp. 1,400 jt Penambahan prasarana menjadi 11 unit

Pengadaan 5 unit kontainer Rp. 250 jt Penambahan prasarana menjadi 30 unit

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 1,325 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana persampahan

Total Rp. 4,800 jt

Tujuan : Meningkatnya proses pemilahan persampahan skala rumah tangga di sumber

Sasaran : Tereduksinya sampah melalui pemilahan dan 3R

Pembangunan setiap tahun 1 unit TPS 3R

Rp. 723 jt

Tereduksinya

pemilahan sampah organik/anorganik sebesar 100%

Page 185: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 177

Pembangunan TPS (Transfer Depo)

Rp. 40 jt

Tereduksinya pemilahan sampah organik/anorganik sebesar 100%

Pembangunan setiap tahun 1 unit TPST

Rp. 7,627 jt

Pengadaan 1 unit Osamtu Rp. 400 jt

Pengadaan setiap tahun prasarana Pengolahan Sampah Prinsip 3R

Rp. 260 jt

Total Rp. 9,350 jt

Tujuan : Meningkatnya fungsi TPA

Sasaran : Terwujudnya perbaikan teknologi TPA dan fungsi TPA secara optimal

Pembangunanselama 5

tahun 2 unit TPA Sanitari Landfill

Rp. 48,340 jt 100% TPA Sanitari Landfill

Total Rp. 48,340 jt

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Rp. 60 jt

Terwujudnya koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Page 186: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 178

Total Rp. 60 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Melakukan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Rp. 291 jt

Adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

2 kali dalam setahun sosialisasi tentang persampahan

Rp. 100 jt

100% masyarakat paham tentang program persampah

1 kali dalam setahun mengadakan program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Rp. 200 jt

2 kali dalam setahun publikasi dan kampanye tentang persampahan

Rp. 100 jt

Total Rp. 691 jt

Tujuan : Meningkatnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

2 kali setahun mengadakan koordinasi dengan swasta tentang pengelolaan

Rp. 50 jt Terciptanya koordinasi antara pihak swasta dan

Page 187: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 179

persampahan pemda Kab. Sumbawa Barat

Total Rp. 50 jt

Tujuan : Meningkatnya pemahaman dan implementasi peraturan persampahan

Sasaran : Terwujudnya kesadaran masyarakat tentang peraturan pengeolaan persampahan

1 kali revisi Perda Persampahan

Rp. 200 jt

Adanya Perda Persampahan yang baru yang lebih mengikat

Total Rp. 200 jt

TAHUN 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya cakupan layanan persampahan

Sasaran : Terwujudnya peningkatan cakupan layanan persampahan

Pengadaan 10 unit motor sampah

Rp. 450 jt Penambahan prasarana menjadi 94 unit

Pengadaan 2 unit dump truck

Rp. 1,600 jt Penambahan prasarana menjadi 15

Page 188: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 180

unit

Pengadaan 2 unit amroll truck

Rp. 1,400 jt Penambahan prasarana menjadi 11 unit

Pengadaan 5 unit kontainer Rp. 250 jt Penambahan prasarana menjadi 30 unit

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 1,325 jt Terpeliharanya sarana dan prasarana persampahan

Total Rp. 5,025 jt

Tujuan : Meningkatnya proses pemilahan persampahan skala rumah tangga di sumber

Sasaran : Tereduksinya sampah melalui pemilahan dan 3R

Pembangunan setiap tahun 1 unit TPS 3R

Rp. 723 jt

Tereduksinya pemilahan sampah organik/anorganik sebesar 100%

Pembangunan TPS (Transfer Depo)

Rp. 375 jt

Pembangunan setiap tahun 1 unit TPST

Rp. 7,622 jt

Pengadaan setiap tahun prasarana Pengolahan Sampah Prinsip 3R

Rp. 260 jt

Total Rp. 8,980 jt

Tujuan : Meningkatnya fungsi TPA

Page 189: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 181

Sasaran : Terwujudnya perbaikan teknologi TPA dan fungsi TPA secara optimal

Pembangunanselama 5 tahun 2 unit TPA Sanitari Landfill

Rp. 12,739 jt 100% TPA Sanitari Landfill

Total Rp. 12,739 jt

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Rp. 60 jt

Terwujudnya koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Total Rp. 60 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Melakukan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Rp. 291 jt

Adanya peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

2 kali dalam setahun sosialisasi tentang persampahan

Rp. 100 jt 100% masyarakat paham tentang program persampah

Page 190: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 182

1 kali dalam setahun mengadakan program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Rp. 200 jt

2 kali dalam setahun publikasi dan kampanye tentang persampahan

Rp. 100 jt 100% masyarakat paham tentang program persampah

Total Rp. 691 jt

Tujuan : Meningkatnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

2 kali setahun mengadakan koordinasi dengan swasta tentang pengelolaan persampahan

Rp. 50 jt

Terciptanya koordinasi antara pihak swasta dan pemda Kab. Sumbawa Barat

Total Rp. 50 jt

TAHUN 2021

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya cakupan layanan persampahan

Page 191: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 183

Sasaran : Terwujudnya peningkatan cakupan layanan persampahan

Pengadaan 15 unit motor sampah

Rp. 675 jt Penambahan prasarana menjadi 94 unit

Pengadaan 5 unit dump truck

Rp. 4,000 jt Penambahan prasarana menjadi 15 unit

Pengadaan 2 unit amroll truck

Rp. 1,400 jt Penambahan prasarana menjadi 11 unit

Pengadaan 3 unit kontainer Rp. 150 jt Penambahan prasarana menjadi 30 unit

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 1,325 jt

Terpeliharanya

sarana dan prasarana persampahan

Total Rp. 7,550 jt

Tujuan : Meningkatnya proses pemilahan persampahan skala rumah tangga di sumber

Sasaran : Tereduksinya sampah melalui pemilahan dan 3R

Pembangunan setiap tahun 1 unit TPS 3R

Rp. 723 jt Tereduksinya pemilahan sampah organik/anorganik sebesar 100%

Pengadaan setiap tahun prasarana Pengolahan Sampah Prinsip 3R

Rp. 260 jt

Page 192: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 184

Total Rp. 983 jt

Tujuan : Meningkatnya fungsi TPA

Sasaran : Terwujudnya perbaikan teknologi TPA dan fungsi TPA secara optimal

Pembangunanselama 5 tahun 2 unit TPA Sanitari Landfill

Rp. 20,774 jt 100% TPA Sanitari Landfill

Total Rp. 20,774 jt

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Rp. 60 jt

Terwujudnya koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Total Rp. 60 jt

Tujuan : Meningkatnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya kepedulian institusi, masyarakat dan pihak swasta terhadap pengelolaan persampahan

Melakukan peningkatan

peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Rp. 291 jt

Adanya peran serta

masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Page 193: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 185

2 kali dalam setahun sosialisasi tentang persampahan

Rp. 100 jt

1 kali dalam setahun mengadakan program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Rp. 200 jt 100% masyarakat paham tentang program persampah

2 kali dalam setahun publikasi dan kampanye tentang persampahan

Rp. 100 jt

Total Rp. 691 jt

Tujuan : Meningkatnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

Sasaran : Terwujudnya keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

2 kali setahun mengadakan koordinasi dengan swasta tentang pengelolaan persampahan

Rp. 50 jt

Terciptanya koordinasi antara pihak swasta dan pemda Kab. Sumbawa Barat

Total Rp. 50 jt

Sumber: KKL,Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

Page 194: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 186

Tabel 6.6. Capaian Kegiatan

PERSAMPAHAN

Rencana Kegiatan Realisasi

Kegiatan

Realisasi

Output Belanja Outcome

TAHUN 2017

Pengadaan motor sampah

Pengadaan dump truck

Pengadaan amroll truck

Pengadaan kontainer

Pembangunan TPST

Pengadaan Osamtu

Pembangunan TPA Sanitari Landfill

Operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Persampahan

Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Publikasi dan Kampanye Tentang Persampahan

Koordinasi dan Fasilitasi Pihak Swasta Dalam Pengelolaan Persampahan

TAHUN 2018

Pengadaan motor sampah

Pengadaan dump truck

Pengadaan amroll truck

Pengadaan kontainer

Pembangunan TPS 3R

Pembangunan TPST

Page 195: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 187

Pengadaan Osamtu

Prasarana Pengolahan Sampah Prinsip 3R

Pembangunan TPA Sanitari Landfill

Operasional dan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Persampahan

Program Peningkatan

Kinerja Pengelolaan Persampahan

Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah

Program Pengendalian Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan Hidup

Publikasi dan Kampanye Tentang Persampahan

Koordinasi dan Fasilitasi Pihak Swasta Dalam Pengelolaan Persampahan

TAHUN 2019

Pengadaan motor sampah

Pengadaan dump truck

Pengadaan amroll truck

Pengadaan kontainer

Pembangunan TPS 3R

Pembangunan TPS

(Transfer Depo)

Pembangunan TPST

Pengadaan Osamtu

Prasarana Pengolahan Sampah Prinsip 3R

Pembangunan TPA Sanitari Landfill

Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan

Page 196: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 188

Prasarana Persampahan

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Persampahan

Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Publikasi dan Kampanye Tentang Persampahan

Koordinasi dan Fasilitasi Pihak Swasta Dalam Pengelolaan Persampahan

Revisi Perda Persampahan

TAHUN 2020

Pengadaan motor sampah

Pengadaan dump truck

Pengadaan amroll truck

Pengadaan kontainer

Pembangunan TPS 3R

Pembangunan TPS (Transfer Depo)

Pembangunan TPST

Prasarana Pengolahan Sampah Prinsip 3R

Pembangunan TPA Sanitari Landfill

Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Persampahan

Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Sosialisasi Program

Page 197: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 189

Pengelolaan Sampah

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Publikasi dan Kampanye Tentang Persampahan

Koordinasi dan Fasilitasi Pihak Swasta Dalam Pengelolaan Persampahan

Revisi Perda Persampahan

Pembentukan UPTD

Persampahan

TAHUN 2021

Pengadaan motor sampah

Pengadaan dump truck

Pengadaan amroll truck

Pengadaan kontainer

Pembangunan TPS 3R

Prasarana Pengolahan Sampah Prinsip 3R

Pembangunan TPA Sanitari Landfill

Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan

Koordinasi Potensi Investasi Pengelolaan Persampahan

Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Publikasi dan Kampanye Tentang Persampahan

Koordinasi dan Fasilitasi

Page 198: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 190

Pihak Swasta Dalam Pengelolaan Persampahan

Sumber: Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

Sehubungan dengan mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Hal

yang terpenting adalah sanitasi merupakan permasalahan bersama dimana sistem

monitoring dan evaluasi sanitasi harus terbuka dan melibatkan seluruh pihak yang

berkepentingan.

Mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan sanitasi

untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan sanitasi di tingkat

kota, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui

indikator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator

dampak sebagai masukan perumusan kembali kebijakan dan program. Pelibatan

stakeholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat

mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi. (Lihat Tabel 6.6. Tabel Evaluasi).

Page 199: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 191

Tabel 6.7. Evaluasi

PERSAMPAHAN

Sasaran Rencana Realisasi Devisiasi Penyebab Rekomendasi

Membangun fasilitas persampahan

Terwujudnya

peningkatan cakupan

layanan persampahan

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 6,624juta

Menyediakan sarana pengumpulan dan pengangkutan persampahan

Tersedianya sarana

pengumpulan dan

pengangkutan

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 20,100 juta

Membangun sarana dan prasarana pemilahan dan 3R

Tereduksinya sampah

melalui melalui

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

Page 200: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 192

pemilahan dan 3R 2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 29,111 juta

Rekonstruksi TPA

Terwujudnya perbaikan

teknologi TPA

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 35,863 juta

Revitalisasi fungsi TPA

Terwujudnya fungsi

TPA secara optimal

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 59,400 juta

Intensifikasi Potensi Investasi Pengelolaan Air Limbah Dari Berbagai Sumber Pendanaan

Tersedianya APBD 2017 : 1 paket kegiatan

Page 201: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 193

Provinsi, APBN, swasta

dan lainnya dalam

penganggaran

pengelolaan air limbah

secara proporsional

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 300 juta

Edukasi tentang penguatan kelembagaan dalam memelihara prasarana persampahan yang telah terbangun

Terwujudnya

kepedulian institusi,

masyarakat dan pihak

swasta terhadap

pengelolaan

persampahan

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 3,455 juta

Advokasi pihak swasta dalam pengelolaan persampahan

Terwujudnya

keterlibatan pihak

swasta dalam

pengelolaan

persampahan

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 250 juta

Page 202: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 194

Revitalisasi dan advokasi peraturan persampahan

Terwujudnya kesadaran

masyarakat tentang

peraturan pengeolaan

persampahan

2017 : 0 paket kegiatan

2018 : 0 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 0 paket kegiatan

2021 : 0 paket kegiatan

Rp 200 juta

Sumber: KKL,Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

Tabel 6.8. Pelaporan Monev Implementasi SSK

Obyek Pemantauan Penanggung Jawab

Waktu Pelaksanaan Pelaporan

Penanggung Jawab

utama

Pengumpul Data

dan Dokumentasi

Pengolah Data atau

Pemantau Penerima Laporan

Tabel Capaian Strategis

Bappeda BLH dan DIKES BLH dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Tabel Capaian Kegiatan

Bappeda BLH dan DIKES BLH dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Tabel Evaluasi Bappeda BLH dan DIKES BLH dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Sumber: Analisa Pokja KSB 2016

Page 203: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 195

6.1.3. Drainase

Kegiatan monitoring dan evaluasi capaian SSK sektor drainase dilakukan tiap tahun sekali pada akhir tahun. Adapun

format Tabel capaian yang digunakan untuk mengisi capaian stratejik, yaitu sebagaimana di tampilkan pada Tabel 6.7.

Tabel Capaian Strategis dan Tabel 6.8. Tabel Capain Kegiatan. Ini memberikan informasi rencana output, belanja, dan

outcome dan realisasinya. Dengan demikian dari tabel capaian stratejik dapat diketahui perbandingan antara rencana

dan realisasi kegiatan sektor drainase Kabupaten Sumbawa Barat.

6.9. Tabel Capaian Strategi

DRAINASE

TAHUN 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi potensi investasi pengelolaan drainase

Rp. 75 jt

Terwujudnya koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda

Page 204: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 196

Provinsi dan swasta

Total Rp. 75 jt

Tujuan : Mewujudkan Iingkungan yang sehat dan bebas genangan/banjir di Kabupaten Sumbawa Barat

Sasaran : Terwujudnya bebas genangan pada tahun 2021

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase primer

Rp. 20,412 jt Penambahan akses baru untuk drainase primer

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase tersier

Rp. 1,963 jt Pembangunan 24,671 m drainase tersier

Pengawasan 1 paket kegiatan saluran drainase

Rp. 300 jt Pengawasan saluran drainase

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 200 jt Terpeliharanya sarana drainase

Total Rp. 22,875 jt

TAHUN 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi potensi investasi

Rp. 75 jt Terwujudnya koordinasi antara

Page 205: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 197

pengelolaan drainase Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda

Provinsi dan swasta

Total Rp. 75 jt

Tujuan : Mewujudkan Iingkungan yang sehat dan bebas genangan/banjir di Kabupaten Sumbawa Barat

Sasaran : Terwujudnya bebas genangan pada tahun 2021

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase primer

Rp. 21,512 jt Penambahan akses baru untuk drainase primer

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase lingkungan

Rp. 3,800 jt Penambahan akses baru untuk drainase lingkungan

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase tersier

Rp. 2,292 jt Pembangunan 24,671 m drainase tersier

Pengawasan 1 paket kegiatan saluran drainase

Rp. 300 jt Pengawasan saluran drainase

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 200 jt Terpeliharanya sarana drainase

Total Rp. 22,875 jt

Page 206: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 198

TAHUN 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi potensi investasi

pengelolaan drainase

Rp. 75 jt

Terwujudnya koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat,

Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Total Rp. 75 jt

Tujuan : Mewujudkan Iingkungan yang sehat dan bebas genangan/banjir di Kabupaten Sumbawa Barat

Sasaran : Terwujudnya bebas genangan pada tahun 2021

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase primer

Rp. 66,118 jt Penambahan akses baru untuk drainase primer

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase lingkungan

Rp. 4,700 jt Penambahan akses baru untuk drainase lingkungan

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase tersier

Rp. 2,425 jt Pembangunan 24,671 m drainase tersier

Pengawasan 1 paket Rp. 300 jt Pengawasan saluran

Page 207: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 199

kegiatan saluran drainase drainase

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 200 jt Terpeliharanya sarana drainase

Total Rp. 73,893 jt

TAHUN 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi potensi investasi pengelolaan drainase

Rp. 75 jt

Terwujudnya koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Total Rp. 75 jt

Tujuan : Mewujudkan Iingkungan yang sehat dan bebas genangan/banjir di Kabupaten Sumbawa Barat

Sasaran : Terwujudnya bebas genangan pada tahun 2021

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase primer

Rp. 41,118 jt Penambahan akses baru untuk drainase

Page 208: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 200

primer

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase lingkungan

Rp. 4,700 jt Penambahan akses baru untuk drainase lingkungan

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase tersier

Rp. 3,694 jt Pembangunan 24,671 m drainase tersier

Pengawasan 1 paket kegiatan saluran drainase

Rp. 300 jt Pengawasan saluran drainase

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 200 jt Terpeliharanya sarana drainase

Total Rp. 50,162 jt

TAHUN 2021

Rencana Realisasi

Output Belanja Output Belanja Output Belanja

Tujuan : Meningkatnya sumber pendanaan baik Pusat, Provinsi, Satker,kabupaten dan swasta

Sasaran : Tersedianya sumber pendanaan dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta secara berkelanjutan

Sebanyak 2 kali setahun koordinasi potensi investasi pengelolaan drainase

Rp. 75 jt

Terwujudnya koordinasi antara Pemda dengan Pemerintah pusat, Satker, Pemda Provinsi dan swasta

Page 209: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 201

Total Rp. 75 jt

Tujuan : Mewujudkan Iingkungan yang sehat dan bebas genangan/banjir di Kabupaten Sumbawa Barat

Sasaran : Terwujudnya bebas genangan pada tahun 2021

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase primer

Rp. 41,118 jt Penambahan akses baru untuk drainase primer

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase lingkungan

Rp. 4,700 jt Penambahan akses baru untuk drainase lingkungan

Pembangunan 1 paket kegiatan drainase tersier

Rp. 3,694 jt Pembangunan 24,671 m drainase tersier

Pengawasan 1 paket kegiatan saluran drainase

Rp. 300 jt Pengawasan saluran drainase

Operasional dan pemeliharaan

Rp. 200 jt Terpeliharanya sarana drainase

Total Rp. 50,162 jt

Sumber: KKL,Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

Page 210: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 202

Tabel 6.10. Capaian Kegiatan

DRAINASE

Rencana Kegiatan Realisasi

Kegiatan

Realisasi

Output Belanja Outcome

TAHUN 2017

Koordinasi Potensi

Investasi Pengelolaan

Drainase

Drainase Primer

Drainase Lingkungan

Drainase Tersier

Pengawasan Saluran

Drainase

Pemeliharaan Saluran

Drainase

TAHUN 2018

Koordinasi Potensi

Investasi Pengelolaan

Drainase

Drainase Primer

Drainase Lingkungan

Drainase Tersier

Pengawasan Saluran

Drainase

Pemeliharaan Saluran

Drainase

TAHUN 2019

Koordinasi Potensi

Investasi Pengelolaan

Drainase

Drainase Primer

Drainase Lingkungan

Drainase Tersier

Pengawasan Saluran

Drainase

Pemeliharaan Saluran

Page 211: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 203

Drainase

TAHUN 2020

Koordinasi Potensi

Investasi Pengelolaan

Drainase

Drainase Primer

Drainase Lingkungan

Drainase Tersier

Pengawasan Saluran

Drainase

Pemeliharaan Saluran

Drainase

TAHUN 2021

Koordinasi Potensi

Investasi Pengelolaan

Drainase

Drainase Primer

Drainase Lingkungan

Drainase Tersier

Pengawasan Saluran

Drainase

Pemeliharaan Saluran

Drainase

Sumber: Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

Sehubungan dengan mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Hal

yang terpenting adalah sanitasi merupakan permasalahan bersama dimana sistem

monitoring dan evaluasi sanitasi harus terbuka dan melibatkan seluruh pihak yang

berkepentingan.

Mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan sanitasi

untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan sanitasi di tingkat

kota, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui

indikator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator

dampak sebagai masukan perumusan kembali kebijakan dan program. Pelibatan

Page 212: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 204

stakeholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat

mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi. (Lihat Tabel 6.8. Tabel Evaluasi).

Page 213: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 205

Tabel 6.11. Evaluasi

DAINASE

Sasaran Rencana Realisasi Devisiasi Penyebab Rekomendasi

Perencanaan pembangunan dan pemeliharaan drainase

Terwujudnya bebas

genangan pada tahun

2021

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 208,055 juta

Intensifikasi pendanaan yang bersumber dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta

Tersedianya sumber

pendanaan dari Pusat,

Provinsi, Satker,

Kabupaten dan Swasta

secara berkelanjutan

2017 : 1 paket kegiatan

2018 : 1 paket kegiatan

2019 : 1 paket kegiatan

2020 : 1 paket kegiatan

2021 : 1 paket kegiatan

Rp 375 juta

Sumber: KKL,Lampiran 4 dan Analisa Pokja KSB 2016

6.2 Nvnbvn

Page 214: RINGKASAN EKSEKUTIF - NAWASIS

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

2016

Pokja PPSP Kab. Sumbawa Barat 206

Tabel 6.12. Pelaporan Monev Implementasi SSK

Obyek Pemantauan Penanggung Jawab

Waktu Pelaksanaan Pelaporan

Penanggung Jawab utama

Pengumpul Data dan Dokumentasi

Pengolah Data atau Pemantau

Penerima Laporan

Tabel Capaian Strategis

Bappeda DPU dan DIKES DPU dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Tabel Capaian Kegiatan

Bappeda DPU dan DIKES DPU dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Tabel Evaluasi Bappeda DPU dan DIKES DPU dan DIKES Oktober s/d Desamber tahun berjalan

Bupati dan Kepala SKPD

Sumber: Analisa Pokja KSB 2016

Kegiatan monitoring dan evaluasi capaian SSK dilakukan tiap tahun sekali pada akhir tahun. Adapun format Tabel

capaian yang digunakan untuk mengisi capaian Strategi, yaitu sebagaimana di tampilkan pada Tabel 6.1 s/d Tabel 6.8. Capaian

Strategi ini memberikan informasi rencana output, belanja, dan outcome dan realisasinya. Dengan demikian dari tabel capaian

stratejik dapat diketahui perbandingan antara rencana dan realisasi kegiatan Pengelolaan Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat.