Ringkasan Eksekutif Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan ... · Ringkasan Master Plan Kawasan...

16
Ringkasan Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 1 Ringkasan Eksekutif Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Kerjasama : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya Tahun 2014

Transcript of Ringkasan Eksekutif Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan ... · Ringkasan Master Plan Kawasan...

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 1

Ringkasan Eksekutif

Kawasan Pertanian

Provinsi Kalimantan Tengah

Kerjasama :

Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah

Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Tahun 2014

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 2

RINGKASAN

Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia

yang terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1958 tentang

penetapan Undang Undang No. 10 Tahun 1957 tentang pembentukan Daerah

Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan perubahan Undang Undang No.

25 Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah-daerah swatantra Tingkat I

Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembaran

Negara Tahun 1957 No. 53), sebagai Undang-undang. Diberlakukannya

Undang Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang

Undang No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan Pemerintah Pusat

dan Daerah menjamin sepenuhnya pelaksanaan pembangunan, termasuk

pembangunan sektor pertanian.

Berdasarkan data BPS Provinsi Kalimantan Tengah (2014)

perekonomian Kalimantan Tengah selama tahun 2013 meningkat dibanding

tahun 2012, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,37 persen.

Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 adalah

sektor Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh sebesar 15,35 persen,

setelah sebelumnya tumbuh melambat pada tahun 2012. Sektor lain yang

pertumbuhannya tinggi antara lain sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan sebesar 11,66 persen dan sektor Pengangkutan dan Komunikasi

sebesar 11,21 persen. Selama tiga tahun terakhir, distribusi PDRB Kalimantan

Tengah didominasi sektor Pertanian, dan pada tahun 2013 sebesar 27,11

persen. Kontributor kedua terbesar adalah sektor Perdagangan, Hotel dan

Restoran (21,49%) kemudian disusul sektor Jasa-jasa (13,69%).

Untuk mendukung pembangunan sektor pertanian tersebut telah

disusun kerangka kerja yang terencana dan terarah yang tertuang dalam

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014.

Penyusunan Master Plan Kawasan Pertanian ini terlaksana berkat kerjasama

swakelola antara Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah

dan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya Tahun Anggaran 2014.

Master Plan Kawasan Pertanian merupakan suatu rencana strategis

untuk menempatkan pertanian yang tangguh sebagai core bussiness suatu

daerah. Adanya suatu penataan pemanfaatan ruang pertanian yang terencana

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 3

dengan baik, lebih terarah dan lebih optimal. Oleh karena itu, Master Plan

Kawasan Pertanian berisikan pedoman pembangunan pertanian sebagai

acuan penataan ruang pertanian melalui pengembangan komoditas unggulan

untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih produktif, aman dan

berkelanjutan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa Provinsi Kalimantan Tengah

dengan luas 15.392.577 ha, masih terdapat areal yang sesuai (S)

pengembangan sektor pertanian dan peternakan seluas 10.260.603 ha. Luas

lahan yang sesuai (S) aktual dan sesuai (S) potensial untuk masing-masing

tanaman, adalah sebagai berikut :

1). Tanaman Pangan

Tanaman Padi

Luas lahan yang sesuai (S) aktual untuk tanaman padi di Kabupaten

Barito Selatan (57.943 ha); Kabupaten Barito Timur (16.756 ha);

Kabupaten Barito Utara (5.602 ha); Kabupaten Gunung Mas (14.733

ha); Kabupaten Kapuas (183.808 ha); Kabupaten Katingan (64.803 ha);

Kabupaten Kotawaringin Barat (39.922 ha); Kabupaten Kotawaringin

Timur (87.223 ha); Kabupaten Lamandau (6.445 ha); Kabupaten

Murung Raya (6.436 ha); Kota Palangka Raya (21.387 ha); Kabupaten

Pulang Pisau (60.148 ha); Kabupaten Seruyan (33.699 ha); dan

Kabupaten Sukamara (9.552 ha).

Dengan luas lahan yang sesuai (S) aktual terbesar untuk tanaman padi

berada di Kabupaten Kapuas (183.808 ha). Sedangkan lahan sesuai (S)

aktual untuk dikembangkan tanaman padi di Provinsi Kalimantan

Tengah seluas 608.458 ha.

Kemudian lahan yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk

tanaman padi di Kabupaten Barito Selatan (14.118 ha); Kabupaten

Barito Timur (6.321 ha); Kabupaten Barito Utara (8.940 ha); Kabupaten

Gunung Mas (24.700 ha); Kabupaten Kapuas (29.321 ha); Kabupaten

Katingan (183.874 ha); Kabupaten Kotawaringin Barat (73.463 ha);

Kabupaten Kotawaringin Timur (136.451 ha); Kabupaten Lamandau

(7.594 ha); Kabupaten Murung Raya (4.633 ha); Kota Palangka Raya

(34.697 ha); Kabupaten Pulang Pisau (22.400 ha); Kabupaten Seruyan

(70.718 ha); dan Kabupaten Sukamara (32.950 ha). Dengan luas lahan

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 4

terbesar yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk tanaman padi

berada di Kabupaten Katingan (183.874 ha). Sedangkan lahan sesuai

(S) potensial untuk dikembangkan tanaman padi di Kalimantan Tengah

seluas 650.178 ha.

Tanaman Jagung

Luas lahan yang sesuai (S) aktual untuk tanaman jagung di Kabupaten

Barito Selatan (55.298 ha); Kabupaten Barito Timur (14.859 ha);

Kabupaten Barito Utara (5.601 ha); Kabupaten Gunung Mas (12.316

ha); Kabupaten Kapuas (157.039 ha); Kabupaten Katingan (46.700 ha);

Kabupaten Kotawaringin Barat (34.910 ha); Kabupaten Kotawaringin

Timur (61.433 ha); Kabupaten Lamandau (659 ha); Kabupaten Murung

Raya (6.436 ha); Kota Palangka Raya (20.166 ha); Kabupaten Pulang

Pisau (53.518 ha); Kabupaten Seruyan (21.152 ha); dan Kabupaten

Sukamara (8.877 ha). Dengan luas lahan yang sesuai (S) aktual

terbesar untuk tanaman jagung berada di Kabupaten Kapuas (157.039

ha). Sedangkan lahan sesuai (S) aktual untuk dikembangkan tanaman

jagung di Provinsi Kalimantan Tengah seluas 498.966 ha.

Kemudian luas lahan yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk

tanaman jagung di Kabupaten Barito Selatan (12.922 ha); Kabupaten

Barito Timur (4.942 ha); Kabupaten Barito Utara (8.940 ha); Kabupaten

Gunung Mas (22.740 ha); Kabupaten Kapuas (25.997 ha); Kabupaten

Katingan (140.675 ha); Kabupaten Kotawaringin Barat (62.962 ha);

Kabupaten Kotawaringin Timur (104.360 ha); Kabupaten Lamandau

(2.723 ha); Kabupaten Murung Raya (4.633 ha); Kota Palangka Raya

(34.454 ha); Kabupaten Pulang Pisau (20.269 ha); Kabupaten Seruyan

(41.576 ha); dan Kabupaten Sukamara (22.590 ha). Dengan luas lahan

terbesar yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk tanaman

jagung berada di Kabupaten Katingan (140.675 ha). Sedangkan

lahan sesuai (S) potensial untuk dikembangkan tanaman jagung di

Kalimantan Tengah seluas 509.782 ha.

Tanaman Kedelai

Luas lahan yang sesuai (S) aktual untuk tanaman kedelai di Kabupaten

Barito Selatan (46.427 ha); Kabupaten Barito Timur (412 ha);

Kabupaten Barito Utara (3.873 ha); Kabupaten Gunung Mas (9.929 ha);

Kabupaten Kapuas (150.596 ha); Kabupaten Katingan (41.974 ha);

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 5

Kabupaten Kotawaringin Barat (11.269 ha); Kabupaten Kotawaringin

Timur (51.192 ha); Kabupaten Lamandau (5.882 ha); Kabupaten

Murung Raya (6.436 ha); Kota Palangka Raya (15.690 ha); Kabupaten

Pulang Pisau (49.883 ha); Kabupaten Seruyan (14.729 ha); dan

Kabupaten Sukamara (1.172 ha). Dengan luas lahan yang sesuai (S)

aktual terbesar untuk tanaman kedelai berada di Kabupaten Kapuas

(150.596 ha). Sedangkan lahan sesuai (S) aktual untuk dikembangkan

tanaman kedelai di Provinsi Kalimantan Tengah seluas 409.466 ha.

Kemudian lahan yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk

tanaman kedelai di Kabupaten Barito Selatan (11.844 ha); Kabupaten

Barito Timur (1.156 ha); Kabupaten Barito Utara (4.217 ha); Kabupaten

Gunung Mas (6.072 ha); Kabupaten Kapuas (11.380 ha); Kabupaten

Katingan (111.760 ha); Kabupaten Kotawaringin Barat (25.886 ha);

Kabupaten Kotawaringin Timur (76.423 ha); Kabupaten Lamandau

(5.186 ha); Kabupaten Murung Raya (4.633 ha); Kota Palangka Raya

(19.187 ha); Kabupaten Pulang Pisau (15.313 ha); Kabupaten Seruyan

(24.039 ha); dan Kabupaten Sukamara (6.778 ha). Dengan luas lahan

terbesar yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk tanaman

kedelai berada di Kabupaten Katingan (111.760 ha). Sedangkan lahan

sesuai (S) potensial untuk dikembangkan tanaman kedelai di

Kalimantan Tengah seluas 323.872 ha.

2). Komoditas Tanaman Hortikultura

Tanaman Jeruk

Luas lahan yang sesuai (S) aktual untuk tanaman jeruk di Kabupaten

Barito Selatan (17.612 ha); Kabupaten Barito Timur (1.080 ha);

Kabupaten Barito Utara (6.875 ha); Kabupaten Gunung Mas (10.460

ha); Kabupaten Kapuas (12.434 ha); Kabupaten Katingan (32.792 ha);

Kabupaten Kotawaringin Barat (9.413 ha); Kabupaten Kotawaringin

Timur (18.696 ha); Kabupaten Lamandau (5.882 ha); Kabupaten

Murung Raya (7.935 ha); Kota Palangka Raya (5.639 ha); Kabupaten

Pulang Pisau (8.139 ha); Kabupaten Seruyan (14.824 ha); dan

Kabupaten Sukamara (807 ha).

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 6

Dengan luas lahan yang sesuai (S) aktual terbesar untuk tanaman jeruk

berada di Kabupaten Katingan (32.792 ha). Sedangkan lahan sesuai (S)

aktual untuk dikembangkan tanaman jeruk di Provinsi Kalimantan

Tengah seluas 152.589 ha.

Kemudian lahan yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk

tanaman jeruk di Kabupaten Barito Selatan (8.422 ha); Kabupaten

Barito Timur (324 ha); Kabupaten Barito Utara (8.394 ha); Kabupaten

Gunung Mas (6.385 ha); Kabupaten Kapuas (7.136 ha); Kabupaten

Katingan (58.855 ha); Kabupaten Kotawaringin Barat (6.351 ha);

Kabupaten Kotawaringin Timur (29.862 ha); Kabupaten Lamandau

(5.186 ha); Kabupaten Murung Raya (8.554 ha); Kota Palangka Raya

(1.126 ha); Kabupaten Pulang Pisau (8.203 ha); Kabupaten Seruyan

(16.243 ha); dan Kabupaten Sukamara (2.747 ha). Dengan luas lahan

terbesar yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk tanaman jeruk

berada di Kabupaten Katingan (58.855 ha). Sedangkan lahan sesuai (S)

potensial untuk dikembangkan tanaman jeruk di Kalimantan Tengah

seluas 167.784 ha.

Tanaman Mangga

Luas lahan yang sesuai (S) aktual untuk tanaman mangga di Kabupaten

Barito Selatan (46.417 ha); Kabupaten Barito Timur (407 ha);

Kabupaten Barito Utara (2.828 ha); Kabupaten Kapuas (145.923 ha);

Kabupaten Katingan (28.870 ha); Kabupaten Kotawaringin Barat

(10.126 ha); Kabupaten Kotawaringin Timur (31.223 ha); Kabupaten

Murung Raya (56 ha); Kota Palangka Raya (5.639 ha); Kabupaten

Pulang Pisau (42.753 ha); Kabupaten Seruyan (7.591 ha); dan

Kabupaten Sukamara (839 ha).

Dengan luas lahan yang sesuai (S) aktual terbesar untuk tanaman

mangga berada di Kabupaten Kapuas (145.923 ha). Sedangkan

lahan sesuai (S) aktual untuk dikembangkan tanaman mangga di

Provinsi Kalimantan Tengah seluas 322.672 ha.

Kemudian lahan yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk

tanaman mangga di Kabupaten Barito Selatan (10.754 ha); Kabupaten

Barito Timur (322 ha); Kabupaten Barito Utara (2.362 ha); Kabupaten

Kapuas (7.837 ha); Kabupaten Katingan (56.400 ha); Kabupaten

Kotawaringin Barat (19.431 ha); Kabupaten Kotawaringin Timur

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 7

(50.669 ha); Kota Palangka Raya (1.126 ha); Kabupaten Pulang Pisau

(4.056 ha); Kabupaten Seruyan (17.336 ha); dan Kabupaten Sukamara

(5.969 ha). Dengan luas lahan terbesar yang sesuai (S) potensial

dikembangkan untuk tanaman mangga berada di Kabupaten Katingan

(56.400 ha). Sedangkan lahan sesuai (S) potensial untuk dikembangkan

tanaman mangga di Kalimantan Tengah seluas 176.261 ha.

Tanaman Pisang

Luas lahan yang sesuai (S) aktual untuk tanaman pisang di Kabupaten

Barito Selatan (1.571 ha); Kabupaten Barito Timur (6.506 ha);

Kabupaten Barito Utara (11.779 ha); Kabupaten Gunung Mas (3.168

ha); Kabupaten Kapuas (2.023 ha); Kabupaten Katingan (9.222 ha);

Kabupaten Kotawaringin Barat (3.015 ha); dan Kabupaten Kotawaringin

Timur (18.239 ha); Kabupaten Lamandau (6.288 ha); Kabupaten

Murung Raya (20.950 ha); Kabupaten Seruyan (9.363 ha); dan

Kabupaten Sukamara (334 ha). Dengan luas lahan yang sesuai (S)

aktual terbesar untuk tanaman pisang berada di Kabupaten Murung

Raya (20.950 ha). Sedangkan lahan sesuai (S) aktual untuk

dikembangkan tanaman pisang di Provinsi Kalimantan Tengah seluas

92.456 ha.

Kemudian lahan yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk

tanaman pisang di Kabupaten Barito Selatan (1.262 ha); Kabupaten

Barito Timur (3.356 ha); Kabupaten Barito Utara (18.522 ha);

Kabupaten Gunung Mas (2.503 ha); Kabupaten Kapuas (621 ha);

Kabupaten Katingan (20.895 ha); Kabupaten Kotawaringin Barat (2.663

ha); Kabupaten Kotawaringin Timur (22.965 ha); Kabupaten Lamandau

(5.268 ha); Kabupaten Murung Raya (30.909 ha); Kabupaten Seruyan

(7.856 ha); dan Kabupaten Sukamara (797 ha). Dengan luas lahan

terbesar yang sesuai (S) potensial dikembangkan untuk tanaman pisang

berada di Kabupaten Murung Raya (30.909 ha). Sedangkan lahan sesuai

(S) potensial untuk dikembangkan tanaman pisang di Kalimantan

Tengah seluas 117.617 ha.

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 8

3) Areal Pengembangan Peternakan

Dalam rangka meningkatkan penyediaan dan keamanan pangan hewani,

dan peternakan yang berkelanjutan, khususnya di Provinsi Kalimantan

Tengah dirasa perlu untuk dilakukan analisis kesesuaian lahan untuk

pengembangan areal peternakan.

Adapun hasil analisis kesesuaian untuk areal pengembangan peternakan

yang dapat dikembangkan pada penutupan lahannya belukar rawa dan

semak/belukar disajikan pada Tabel Lampiran 7.

Berdasarkan Tabel Lampiran 7, kesesuaian lahan yang sesuai (S)

aktual di Provinsi Kalimantan Tengah hanya terdapat di Kabupaten

Barito Selatan seluas 1,591 ha (belukar rawa), dan kesesuai lahan yang

sesuai (S) aktual di Provinsi Kalimantan Tengah seluas 1.591 ha.

Sedangkan kesesuaian lahan yang sesuai (S) potensial untuk Kabupaten

Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Utara,

Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan,

Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat,

Kabupaten Lamandau, Kabupaten Murung Raya, Kota Palangka Raya,

Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Seruyan, dan Kabupaten Sukamara

berturut-turut adalah : belukar rawa 37.937 ha dan semak/belukar

22.209 ha (60.146 ha); belukar rawa 6.068 ha dan semak/belukar

6.315 ha (12.383 ha); belukar rawa 6 ha dan semak/belukar 10.015 ha

(10.021 ha); belukar rawa 2.363 ha dan semak/belukar 35.449 ha

(37.812 ha); belukar rawa 84.941 ha dan semak/belukar 24.277 ha

(109.218 ha); belukar rawa 81,933 ha dan semak/belukar 34.521 ha

(116.454 ha); belukar rawa 35.766 ha dan semak/belukar 7.028 ha

(42.794 ha); belukar rawa 47.275 ha dan semak/belukar 63.771 ha

(111.046 ha); belukar rawa 1.606 ha dan semak/belukar 3.443 ha

(5.049 ha); semak/belukar 5.610 ha (5.610 ha); belukar rawa 43.708

ha dan semak/belukar 7.505 ha (51.213 ha); belukar rawa 49.002 ha

dan semak/belukar 9.205 ha (58.207 ha); belukar rawa 42.706 ha dan

semak/belukar 8.978 ha (51.684 ha); dan belukar rawa 13.501 ha dan

semak/belukar 15.735 ha. Luas areal terbesar kesesuaian lahan yang

sesuai (S) potensial terdapat di Kabupaten Katingan seluas 116.454 ha.

Selanjutnya luas areal yang sesuai (S) potensial di Provinsi Kalimantan

Tengah untuk pengembangan areal peternakan adalah 688.963 ha.

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 9

Beberapa saran-saran perbaikan yang perlu dipertimbangkan oleh

penentu kebijakan di daerah, terutama berkaitan dengan rendahnya

sumberdaya manusia, baik kualitas maupun kuantitas yang merupakan

penghambat utama pembangunan pertanian Provinsi Kalimantan Tengah.

Peningkatan sumberdaya manusia ini, perlu mendapat perhatian serius dari

pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Tidak saja petani,

perbaikan kualitas dan kuantitas aparat penyuluh juga perlu dilakukan. Aparat

penyuluh pertanian perlu ditambah sehingga satu unit kawasan pertanian

atau peternakan dapat dilayani oleh seorang penyuluh. Tenaga penyuluh

pertanian lapangan yang diangkat sebaiknya dari masyarakat lokal setempat,

sedangkan penyuluh pertanian spesialis dapat saja berasal dari daerah lain di

luar provinsi. Untuk menyiapkan tenaga penyuluh lapangan yang langsung

turun ke lapangan membina petani, diperlukan adanya atau menambah

sekolah-sekolah menengah khusus (SMK) pertanian atau mengangkat tenaga

kerja yang berasal dari lulusan pertanian.

Selain perbaikan sumberdaya manusia, infrastruktur wilayah seperti

sarana dan prasarana perhubungan yang menghambat jangkauan pelayanan

pemerintah merupakan kendala pembangunan pertanian pada berbagai skala

juga perlu ditingkatkan. Karena adanya sentra-sentra komoditas pertanian

unggulan yang baru sangat memerlukan prasarana yang memadai untuk

mendukung pengembangan perekonomian daerah. Selain itu pembenahan

prasarana perekonomian ini sekaligus membuka daerah-daerah terisolir.

Percepatan pembangunan pertanian Provinsi Kalimantan Tengah tidak

saja terkendala oleh rendahnya sumberdaya manusia dan ketersediaan

infrastruktur, juga status hak ulayat dan adat. Untuk itu pemerintah dan

investor dan pemangku adat perlu membicarakan jalan keluar yang terbaik

terhadap pengalihan hak pengusahaan lahan untuk keperluan investasi

karena ketidakjelasan pengalihan hak atas lahan akan menghambat

masuknya investasi bukan hanya dalam bidang pertanian tetapi juga

terhadap sektor lainnya. Untuk itu perlu ketegasan dalam penerapan

peraturan daerah (Perda) yang mengatur hak penguasaan lahan yang

disepakati oleh semua pihak tetapi tetap sejalan dengan peraturan

perundangan yang terkait pada tingkat nasional.

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 10

Kegiatan usahatani di Kalimantan Tengah, khususnya di lahan pasang

surut dihadapkan pada permasalahan lahan yang umumnya mempunyai

karakteristik tingkat keasaman tinggi dan miskin bahan organik (kurang

subur). Pengolahan lahan untuk memperbaiki struktur tanah memerlukan

pupuk organik yaitu pupuk kandang/kompos. Permasalahan yang dijumpai

adalah kelangkaan pupuk kandang, yang dikhawatirkan akan menyebabkan

penggunaan pupuk organik (pupuk kimia) menjadi terlalu tinggi takarannya

sehingga meningkatkan biaya produksi. Penggunaan pupuk anorganik yang

berlebihan dalam jangka waktu yang panjang dapat menurunkan kesuburan

lahan karena terjadinya perubahan tekstur tanah, menurunkan kesuburan

lahan dan berkurangnya potensi ketersediaan unsur hara yang dapat diserap

tanaman.

Untuk mengatasi rendahnya produktivitas tanaman serta memacu

peningkatan populasi ternak secara simultan yaitu dengan menerapkan pola

integrasi atau crop livestock system (CLS). Pola ini sesuai diterapkan karena

berkaitan pula dengan adanya kompetisi penggunaan lahan dimana

pengembangan komoditas tidak bias lagi secara monokultur. Selain itu,

keterkaitan antara tanaman dengan ternak diharapkan dapat memperkuat

ketahanan pangan lokal dan dalam UU No. 7 tahun 1996 ketahanan pangan

merupakan suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga (tersedia

pangan cukup jumlah, mutu, aman, merata dan terjangkau). Ada tiga fungsi

pokok integrasi tanaman-ternak, perbaikan kesejahteraan masyarakat,

mendorong pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan serta memelihara

keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan budidaya tanaman dengan ternak melalui pendekatan secara

integrasi dilaksanakan dengan tujuan untuk :

1. mendukung upaya peningkatan kandungan bahan organik lahan

pertanian melalui penyediaan pupuk organik yang memadai,

2. mendukung upaya peningkatan produktivitas tanaman,

3. mendukung upaya peningkatan produktivitas daging,

4. mendukung peningkatan populasi ternak,

5. meningkatkan pendapatan petani/pelaku pertanian.

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 11

Sebagian besar petani di Provinsi Kalimantan Tengah sudah

menerapkan sistem usaha tani antara tanaman dan ternak, namun

produktivitasnya relatif masih rendah sehingga pendapatan rumah tangga

petani juga masih rendah. Hal ini disebabkan karena belum ada sinergisme

dari masing-masing sub sistem produksi (tanaman dan ternak) sehingga

kegiatan usahatani tanaman dan ternak belum terintegrasi secara benar dan

sifatnya masih usahatani campuran (mix farming). Pola integrasi antara

tanaman dan ternak serta konservasi lahan dengan sentuhan teknologi yang

tepat akan dapat memberikan nilai tambah bagi petani dan merubah

wawasan petani dalam meningkatkan taraf hidupnya.

Tanaman pangan, misalnya padi dan jagung, menghasilkan limbah

berupa jerami. Jerami tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak

untuk menggantikan sebagian rumput sehingga akan membantu mengurangi

kebutuhan rumput terutama pada musim kemarau dimana rumput relatif sulit

diperoleh, bahkan dimungkinkan pula menggantikan rumput hingga 100%.

Melalui teknologi pengolahan jerami (misalnya fermentasi jerami) pakan

tersebut bisa tersedia sepanjang tahun dengan kualitas yang baik. Lahan di

Kalimantan Tengah pada umumnya miskin unsur hara, kotoran ternak sangat

bermanfaat dijadikan sebagai pupuk. Selain untuk memupuk tanaman sisanya

bisa dijual untuk tambahan pendapatan.

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 12

Tabel Lampiran 1. Luas Areal dan Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pisang

APL HPK APL HPK

Barito Selatan 648 322 970 1,571 292 1,862 2,832 1,571 1,262

Barito Timur 115 - 115 6,506 3,240 9,746 9,862 6,506 3,356

Barito Utara 5,310 6,652 11,961 11,779 6,561 18,340 30,301 11,779 18,522

Gunung Mas 30 108 137 3,168 2,366 5,534 5,672 3,168 2,503

Kapuas 178 15 193 2,023 428 2,451 2,644 2,023 621

Katingan 445 5,647 6,092 9,222 14,802 24,024 30,116 9,222 20,895

Kotawaringin Barat 800 604 1,404 3,015 1,260 4,275 5,679 3,015 2,663

Kotawaringin Timur 1,243 1,901 3,144 18,239 19,821 38,060 41,204 18,239 22,965

Lamandau 725 897 1,621 6,288 3,647 9,935 11,556 6,288 5,268

Murung Raya 1,431 5,848 7,280 20,950 23,629 44,579 51,858 20,950 30,909

Seruyan 1,540 746 2,285 9,363 5,570 14,933 17,218 9,363 7,856

Sukamara - 30 30 334 768 1,101 1,131 334 797

Grand Total 12,465 22,768 35,233 92,456 82,384 174,840 210,073 92,456 117,617

Tabel Lampiran 2. Luas Areal dan Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung

APL HPK APL HPK

Barito Selatan 773 1,916 2,689 55,298 10,234 65,532 68,220 55,298 12,922

Barito Timur 3,315 764 4,079 14,859 864 15,723 19,802 14,859 4,942

Barito Utara 655 1,145 1,799 5,601 7,141 12,742 14,541 5,601 8,940

Gunung Mas 450 4,799 5,249 12,316 17,491 29,806 35,055 12,316 22,740

Kapuas 2,559 8,338 10,897 157,039 15,099 172,139 183,036 157,039 25,997

Katingan 7,716 49,510 57,226 46,700 83,449 130,149 187,375 46,700 140,675

Kotawaringin Barat 10,413 34,942 45,355 34,910 17,607 52,517 97,872 34,910 62,962

Kotawaringin Timur 5,134 10,963 16,097 61,433 88,263 149,696 165,793 61,433 104,360

Lamandau 606 1,454 2,060 660 663 1,323 3,383 659.90 2,723

Murung Raya - - - 6,436 4,633 11,069 11,069 6,436 4,633

Palangkaraya 1,024 4,383 5,407 20,166 29,047 49,213 54,619 20,166 34,454

Pulang Pisau 191 3,575 3,765 53,518 16,504 70,022 73,788 53,518 20,269

Seruyan 2,354 7,209 9,564 21,152 32,012 53,164 62,727 21,152 41,576

Sukamara 7,363 2,614 9,977 8,877 12,613 21,491 31,468 8,877 22,590

Grand Total 42,551 131,612 174,162 498,966 335,620 834,585 1,008,748 498,966 509,782

Kesesuaian Aktual

(ha)

Kesesuaian Potensial

(ha) Kabupaten/Kota

Lahan Berhutan Lahan Berhutan

Total

Lahan Tidak Berhutan Lahan Tidak Berhutan

TotalGrand Total

Kesesuaian Aktual

(ha)

Kesesuaian Potensial

(ha) Kabupaten/Kota

Lahan Berhutan Lahan Berhutan

Total

Lahan Tidak Berhutan Lahan Tidak Berhutan

TotalGrand Total

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 13

Tabel Lampiran 3. Luas Areal dan Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Padi

APL HPK APL HPK

Barito Selatan 966 2,605 3,571 57,943 10,548 68,491 72,062 57,943 14,118

Barito Timur 3,930 1,300 5,230 16,756 1,091 17,848 23,078 16,756 6,321

Barito Utara 655 1,145 1,799 5,602 7,141 12,742 14,542 5,602 8,940

Gunung Mas 480 4,903 5,383 14,733 19,316 34,049 39,432 14,733 24,700

Kapuas 5,017 9,112 14,128 183,808 15,192 199,000 213,128 183,808 29,321

Katingan 9,992 62,916 72,908 64,803 110,966 175,769 248,677 64,803 183,874

Kotawaringin Barat 12,432 40,150 52,582 39,922 20,881 60,803 113,385 39,922 73,463

Kotawaringin Timur 7,534 13,326 20,859 87,223 115,591 202,814 223,673 87,223 136,451

Lamandau 1,351 2,311 3,662 6,445 3,932 10,377 14,039 6,445 7,594

Murung Raya - - - 6,436 4,633 11,069 11,069 6,436 4,633

Palangkaraya 1,267 4,383 5,650 21,387 29,047 50,434 56,084 21,387 34,697

Pulang Pisau 404 4,240 4,644 60,148 17,756 77,903 82,547 60,148 22,400

Seruyan 5,090 17,662 22,752 33,699 47,966 81,666 104,418 33,699 70,718

Sukamara 11,836 5,071 16,907 9,552 16,043 25,596 42,503 9,552 32,950

Grand Total 60,954 169,122 230,076 608,458 420,103 1,028,560 1,258,636 608,458 650,178

Tabel Lampiran 4. Luas Areal dan Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kedelai

APL HPK APL HPK

Barito Selatan 543 1,604 2,147 46,427 9,697 56,124 58,271 46,427 11,844

Barito Timur 7 593 601 412 555 968 1,568 412 1,156

Barito Utara 235 33 268 3,873 3,948 7,822 8,090 3,873 4,217

Gunung Mas 66 196 262 9,929 5,811 15,740 16,002 9,929 6,072

Kapuas 2,083 3,545 5,627 150,596 5,752 156,348 161,976 150,596 11,380

Katingan 5,683 37,197 42,880 41,974 68,880 110,854 153,734 41,974 111,760

Kotawaringin Barat 1,785 15,826 17,611 11,269 8,275 19,543 37,155 11,269 25,886

Kotawaringin Timur 3,238 8,082 11,319 51,192 65,104 116,297 127,616 51,192 76,423

Lamandau 768 1,018 1,786 5,882 3,400 9,282 11,068 5,882 5,186

Murung Raya - - - 6,436 4,633 11,069 11,069 6,436 4,633

Palangkaraya 802 1,595 2,397 15,690 16,790 32,480 34,877 15,690 19,187

Pulang Pisau 169 2,962 3,131 49,883 12,182 62,065 65,196 49,883 15,313

Seruyan 2,780 3,280 6,060 14,729 17,979 32,708 38,768 14,729 24,039

Sukamara 2,683 1,292 3,975 1,172 2,803 3,975 7,950 1,172 6,778

Grand Total 20,842 77,222 98,064 409,466 225,808 635,274 733,338 409,466 323,872

Kabupaten/KotaLahan Berhutan Lahan Berhutan

Total

Lahan Tidak Berhutan Lahan Tidak Berhutan

TotalGrand Total

Kesesuaian Aktual

(ha)

Kesesuaian Potensial

(ha)

Kabupaten/KotaLahan Berhutan Lahan Berhutan

Total

Lahan Tidak Berhutan Lahan Tidak Berhutan

TotalGrand Total

Kesesuaian Aktual

(ha)

Kesesuaian Potensial

(ha)

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 14

Tabel Lampiran 5. Luas Areal dan Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk

APL HPK APL HPK

Barito Selatan 392 523 915 17,612 7,507 25,118 26,033 17,612 8,422

Barito Timur 5 31 36 1,080 288 1,368 1,404 1,080 324

Barito Utara 2,074 1,653 3,727 6,875 4,667 11,542 15,269 6,875 8,394

Gunung Mas 66 198 264 10,460 6,121 16,581 16,845 10,460 6,385

Kapuas 672 1,722 2,395 12,434 4,741 17,175 19,570 12,434 7,136

Katingan 2,203 10,805 13,009 32,792 45,847 78,638 91,647 32,792 58,855

Kotawaringin Barat 1,112 1,441 2,553 9,413 3,798 13,211 15,764 9,413 6,351

Kotawaringin Timur 2,388 6,314 8,701 18,696 21,160 39,856 48,557 18,696 29,862

Lamandau 768 1,018 1,786 5,882 3,400 9,282 11,068 5,882 5,186

Murung Raya 80 685 765 7,935 7,788 15,724 16,489 7,935 8,554

Palangkaraya - - - 5,639 1,126 6,765 6,765 5,639 1,126

Pulang Pisau 46 108 154 8,139 8,049 16,188 16,342 8,139 8,203

Seruyan 2,730 2,496 5,226 14,824 11,017 25,841 31,067 14,824 16,243

Sukamara 816 1,152 1,968 807 779 1,585 3,554 807 2,747

Grand Total 13,351 28,147 41,498 152,589 126,286 278,875 320,373 152,589 167,784

Tabel Lampiran 6. Luas Areal dan Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Mangga

APL HPK APL HPK

Barito Selatan 539 538 1,078 46,417 9,676 56,093 57,171 46,417 10,754

Barito Timur 7 52 59 407 263 670 729 407 322

Barito Utara 11 11 22 2,828 2,340 5,168 5,190 2,828 2,362

Kapuas 1,555 1,709 3,264 145,923 4,573 150,496 153,760 145,923 7,837

Katingan 4,246 8,912 13,158 28,870 43,242 72,112 85,270 28,870 56,400

Kotawaringin Barat 1,561 11,550 13,111 10,126 6,320 16,446 29,557 10,126 19,431

Kotawaringin Timur 1,295 4,880 6,175 31,223 44,494 75,716 81,891 31,223 50,669

Murung Raya - - - 56 - 56 56 56 -

Palangkaraya - - - 5,639 1,126 6,765 6,765 5,639 1,126

Pulang Pisau 30 - 30 42,753 4,026 46,779 46,808 42,753 4,056

Seruyan 1,326 2,567 3,893 7,591 13,443 21,034 24,927 7,591 17,336

Sukamara 2,683 1,259 3,942 839 2,027 2,867 6,809 839 5,969

Grand Total 13,253 31,479 44,732 322,672 131,529 454,201 498,932 322,672 176,261

Kabupaten/KotaLahan Berhutan Lahan Berhutan

Total

Lahan Tidak Berhutan Lahan Tidak Berhutan

TotalGrand Total

Kesesuaian Aktual

(ha)

Kesesuaian Potensial

(ha)

Kabupaten/KotaLahan Berhutan Lahan Berhutan

Total

Lahan Tidak Berhutan Lahan Tidak Berhutan

TotalGrand Total

Kesesuaian Aktual

(ha)

Kesesuaian Potensial

(ha)

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 15

Tabel Lampiran 7. Luas Areal dan Kesesuaian Lahan Peternakan

APL (ha) HPK (ha)

Belukar Rawa 33,524 6,004 39,528 1,591 37,937

Semak / Belukar 20,341 1,868 22,209 22,209

Barito Selatan Total 53,865 7,872 61,737 1,591 60,146

Belukar Rawa 5,429 639 6,068 - 6,068

Semak / Belukar 6,293 22 6,315 - 6,315

Barito Timur Total 11,722 661 12,383 - 12,383

Belukar Rawa 6 6 - 6

Semak / Belukar 5,052 4,963 10,015 - 10,015

Barito Utara Total 5,052 4,969 10,021 - 10,021

Belukar Rawa 513 1,850 2,363 - 2,363

Semak / Belukar 14,875 20,574 35,449 - 35,449

Gunung Mas Total 15,388 22,424 37,812 - 37,812

Belukar Rawa 83,185 1,756 84,941 - 84,941

Semak / Belukar 16,814 7,463 24,277 - 24,277

Kapuas Total 99,999 9,219 109,218 - 109,218

Belukar Rawa 24,218 57,715 81,933 - 81,933

Semak / Belukar 11,756 22,765 34,521 - 34,521

Katingan Total 35,974 80,480 116,454 - 116,454

Belukar Rawa 21,143 14,623 35,766 - 35,766

Semak / Belukar 4,085 2,943 7,028 - 7,028

Kotawaringin Barat Total 25,228 17,566 42,794 - 42,794

Belukar Rawa 22,991 24,284 47,275 - 47,275

Semak / Belukar 23,499 40,272 63,771 - 63,771

Kotawaringin Timur Total 46,490 64,556 111,046 - 111,046

Belukar Rawa 617 989 1,606 - 1,606

Semak / Belukar 2,912 531 3,443 - 3,443

Lamandau Total 3,529 1,520 5,049 - 5,049

Murung Raya Semak / Belukar 3,046 2,564 5,610 - 5,610

Murung Raya Total 3,046 2,564 5,610 - 5,610

Belukar Rawa 15,264 28,444 43,708 - 43,708

Semak / Belukar 1,658 5,847 7,505 - 7,505

Palangka Raya Total 16,922 34,291 51,213 - 51,213

Belukar Rawa 37,661 11,341 49,002 - 49,002

Semak / Belukar 4,104 5,101 9,205 - 9,205

Pulang Pisau Total 41,765 16,442 58,207 - 58,207

Belukar Rawa 15,232 27,474 42,706 - 42,706

Semak / Belukar 3,987 4,991 8,978 - 8,978

Seruyan Total 19,219 32,465 51,684 - 51,684

Belukar Rawa 3,188 10,313 13,501 - 13,501

Semak / Belukar 1,062 1,172 2,234 - 2,234

Sukamara Total 4,250 11,485 15,735 - 15,735

Grand Total 382,449 306,514 688,963 1,591 688,963

Seruyan

Sukamara

Katingan

Kotawaringin Barat

Kotawaringin Timur

Lamandau

Palangka Raya

Kesesuaian

Potensial (ha)Kabupaten Penutupan Lahan

Kawasan Hutan/Non Total (ha)

Pulang Pisau

Kesesuaian

Aktual (ha)

Barito Selatan

Barito Timur

Barito Utara

Gunung Mas

Kapuas

Ringkasan

Master Plan Kawasan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 16