Ringkasan Diskusi ID-CONFIG 1 Oktober 2014

3
RINGKASAN HASIL DISKUSI Indonesia CSOs Network for Internet Governance (ID-CONFIG) (Hotel Mercure, Jakarta, 1 Oktober 2014) “INTERNET INDONESIA, MAU KITA BAWA KEMANA?” Ada banyak hal yang bisa ditemukan di internet seperti adanya pelanggaran hak cipta. Untuk itu, jika ada karya cipta yang dijiplak dan dilanggar, maka untuk saat ini yang terjadi adalah si penggugat boleh meminta kominfo memblokir. Sedangkan, untuk hal ini harusnya dilakukan di pengadilan. Di sini kita melihat adanya dualisme tentang permen dan UU. Permen harus dijudicial review ke MK. Untuk hal lainnya terkait hak cipta adalah tentang penggunaan multimedia dalam dunia pengajaran. Banyaknya guru yang telah menggunakan referensi dari berbagai sumber untuk diajarkan, namun nantinya hal tersebut malah terjegal isu hak cipta. Terkait dengan isu tentang internet, bahwa keadilan dalam berinternet untuk teman-teman difabel harus diperhatikan. Karena internet sangat penting bagi mereka yang memiliki mobilitas terbatas. Internet sangat banyak manfaatnya, namun perangkat dan hal lainnya masih belum sesuai dengan kebutuhan teman-teman difabel. Sementara itu, ditemukan terjadinya hambatan terkait kebebasan berekspresi. Permintaan pencabutan UU ITE masih diperjuangkan karena UU tersebut menghambat partisipasi masyarakat. Untuk hal seperti privacy dan surveillance tahun lalu sudah ada software yang bisa digunakan untuk memata-matai, namun pelaku belum diketahui. Jika ingin internet di Indonesia juga diawasi, bagaimana proses pengawasannya? Semua orang berhak mendapatkan akses berinternet, karena internet merupakan salah satu sumber pengetahuan dan informasi. Selain itu internet juga bisa digunakan untuk pemantauan hal yang terkait dengan pemerintahan atau politik, seperti pemantauan belanja iklan capres. Dan juga internet bisa membuat anak muda lebih banyak terlibat seperti pelaporan kecurangan yang terjadi selama pemilu. Internet juga bisa digunakan untuk sarana pelaporan langsung, seperti komplen terhadap PDAM, karena dengan itu laporan bisa lebih cepat direspon.

description

RINGKASAN HASIL DISKUSI Indonesia CSOs Network for Internet Governance (ID-CONFIG) (Hotel Mercure, Jakarta, 1 Oktober 2014) “INTERNET INDONESIA, MAU KITA BAWA KEMANA?”

Transcript of Ringkasan Diskusi ID-CONFIG 1 Oktober 2014

Page 1: Ringkasan Diskusi ID-CONFIG 1 Oktober 2014

RINGKASAN HASIL DISKUSI

Indonesia CSOs Network for Internet Governance (ID-CONFIG) (Hotel Mercure, Jakarta, 1 Oktober 2014)

“INTERNET INDONESIA, MAU KITA BAWA KEMANA?”

Ada banyak hal yang bisa ditemukan di internet seperti adanya pelanggaran hak cipta. Untuk itu, jika ada

karya cipta yang dijiplak dan dilanggar, maka untuk saat ini yang terjadi adalah si penggugat boleh

meminta kominfo memblokir. Sedangkan, untuk hal ini harusnya dilakukan di pengadilan. Di sini kita

melihat adanya dualisme tentang permen dan UU. Permen harus dijudicial review ke MK. Untuk hal

lainnya terkait hak cipta adalah tentang penggunaan multimedia dalam dunia pengajaran. Banyaknya

guru yang telah menggunakan referensi dari berbagai sumber untuk diajarkan, namun nantinya hal

tersebut malah terjegal isu hak cipta.

Terkait dengan isu tentang internet, bahwa keadilan dalam berinternet untuk teman-teman difabel

harus diperhatikan. Karena internet sangat penting bagi mereka yang memiliki mobilitas terbatas.

Internet sangat banyak manfaatnya, namun perangkat dan hal lainnya masih belum sesuai dengan

kebutuhan teman-teman difabel.

Sementara itu, ditemukan terjadinya hambatan terkait kebebasan berekspresi. Permintaan pencabutan

UU ITE masih diperjuangkan karena UU tersebut menghambat partisipasi masyarakat. Untuk hal seperti

privacy dan surveillance tahun lalu sudah ada software yang bisa digunakan untuk memata-matai,

namun pelaku belum diketahui. Jika ingin internet di Indonesia juga diawasi, bagaimana proses

pengawasannya?

Semua orang berhak mendapatkan akses berinternet, karena internet merupakan salah satu sumber

pengetahuan dan informasi. Selain itu internet juga bisa digunakan untuk pemantauan hal yang terkait

dengan pemerintahan atau politik, seperti pemantauan belanja iklan capres. Dan juga internet bisa

membuat anak muda lebih banyak terlibat seperti pelaporan kecurangan yang terjadi selama pemilu.

Internet juga bisa digunakan untuk sarana pelaporan langsung, seperti komplen terhadap PDAM, karena

dengan itu laporan bisa lebih cepat direspon.

Page 2: Ringkasan Diskusi ID-CONFIG 1 Oktober 2014

Perpustakaan saat ini juga tidak begitu kaya, oleh sebab itu diharapkan adanya kerjasama antara CSO

dengan pustakawan untuk update informasi. Selain itu, CSO yang melek internet juga bisa berbagi

dengan pustakawan atau users untuk literacy internet.

Akses yang dimaksud dalam berinternet sebenarnya bukan hanya infrastruktur, tapi juga termasuk

politik, budaya, ekonomi dan lainnya. Seperti konten LGBT yang dianggap konten terlarang, di sini tidak

ada kejelasan tentang tata cara pemblokiran. Konten LGBT tidak mendapatkan akses yang sesuai,

termasuk dalam hal keamanan, tidak adanya perlindungan hukum untuk hal ini. Padahal beberapa

konten yang dimuat dalam web LGBT sendiri adalah tentang pendidikan seks, bukan konten porno. LGBT

adalah keberagaman seksual, bukan penyakit. Tahun 2012 banyak terjadi pemblokiran dari ISP, tapi saat

ditanyakan tidak ada kejelasan. Informasi yang diberikan sebenarnya bermanfaat untuk anak muda agar

mereka terhindar dari kekerasan atau kejahatan seksual. Selain itu, internet juga digunakan sebagai alat

advokasi, tapi malah dianggap situs sesat.

Sementara itu, akses berinternet juga tidak merata. Pekerja Rumah Tangga juga sebaiknya mendapatkan

akses yang sama ke internet. Mereka harus mengetahui hak-hak mereka, mereka tahu hak yang

dilanggar dan mereka bisa melaporkan hal tersebut.

Terkait dengan akuntabilitas demokrasi di Indonesia, beberapa relawan yang tersebar di daerah sulit

memberikan informasi terbaru karena terkendala masalah akses. Ketika melakukan mapping tatakelola

internet, hendaknya lebih diperhatikan kembali untuk akses di daerah terpencil. Sebaiknya ada system

informasi untuk internet di desa. Sistem online dianggap bagus, internet harus mengarah ke advokasi,

masyarakat harus dilibatkan dalam sisi partisipatif. Selain itu, sulit untuk memiliki orang yang punya

equal power, oleh sebab itu diharapkan dengan adanya ID IGF ini bisa menjadi platform yang nyata

untuk pergerakan yang lebih besar.

Internet sangat dekat dengan anak muda, tapi menurut kominfo perilaku negatif yang dimiliki anak

muda saat ini itu banyak dipengaruhi oleh internet. Padahal ada sisi positif lainnya dengan dekatnya

anak muda dengan internet, yaitu bisa ikut berpartisipasi langsung terhadap kebijakan yang dibuat

pemerintah serta isu terkait lainnya. Internet juga terkait dengan isu pluralisme dan toleransi. Ketika

memberikan informasi kepada anak di bawah umur sebaiknya dipertimbangkan konten-konten yang

ramah anak.

Page 3: Ringkasan Diskusi ID-CONFIG 1 Oktober 2014

Terlepas dari hal yang terkait dengan akses dan pemanfaatan internet tersebut, ada juga isu lain yang

terlupakan yaitu masalah yang ditimbulkan oleh teknologi baru tersebut. Apakah upaya yang dilakukan

untuk mengatasi masalah yang terjadi akibat pemanfaatan internet tersebut? Tentang sosial, budaya

dan hal lainnya yang mulai terlupakan.

Untuk bisa mewujudkan hal itu semua, diharapkan adanya kerjasama dari semua pihak, seperti CSO, ISP,

pemerintah dan pihak terkait lainnya. Diharapkan multistakeholders yang walaupun belum mencapai

target untuk memiliki perwakilan yang sesuai, tapi sudah ada usaha untuk melibatkan banyak pihak,

agar permasalahan yang terjadi di tatakelola internet Indonesia bisa teratasi. Kita sangat berharap bisa

melawan kekuatan melawan perangkap. Apakah setelah ini akan dibuka dialog dengan kekuatan yang

sama? Ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan, sebaiknya kebijakan tersebut juga bisa diketahu dan

diterima oleh orang yang terkena dampak kebijakan tersebut.

Daftar Hadir dari CSO

NO NAMA ORGANISASI NO NAMA ORGANISASI

1 Ari Juliano Creative Commons ID 17 Indriyatno B Relawan TIK

2 Achmad Rivai Nawala Nusantara 18 Kamilia Manaf IPP

3 Afra Suci Pamflet 19 Kristianto CIPG

4 Akhmad Muharam CRI Yogyakarta 20 Lia D. Sari Jala PRT

5 Amalia Indah Rozi Arus Pelangi 21 Marini INDEPTH Indonesia

6 Andi Irawan Wahid Institute 22 Matahari Timoer ICT Watch

7 Anwari Natari Satu Dunia 23 Megita Jala PRT

8 Asep Komarudin LBH Pers 24 Purnama Satu Dunia

9 Damar Juniarto SAFEnet 25 Raka Ibrahim Pamflet

10 Diah S. Perludem 26 Ray Thaniago Remotivi

11 Dinita A. Putri CIPG 27 Rikky M F Suara Kita

12 Donny B.U. ICT Watch 28 Shita Laksmi HIVOS

13 Elanto W. CRI 29 Wahyudi Djafar ELSAM

14 Harkrisyati Kamil ISIPII 30 Widiyarti PATTIRO

15 Iim Ibrahim Suara Kita 31 Yonatan Iskandar ICJR

16 Imam Wahyudi Arus Pelangi