Ringkasan Agama, IPTEK Dan Budaya
-
Upload
melissa-lenardi -
Category
Documents
-
view
864 -
download
3
description
Transcript of Ringkasan Agama, IPTEK Dan Budaya
KAITAN AGAMA BUDDHADENGAN BUDAYA, IPTEK, DAN SENI
Nama : Melissa LenardiNPM : 0906508296
Agama dan budaya
Kebudayaan adalah cara hidup suatu masyarakat yang merupakan kumpulan penduduk yang terorganisir dan menganut cara hidup tertentu.Kebudayaan meliputi cara berpikir, berbicara, bertindak dan hidup.
Kebudayaan dalam agama buddha paling dekat dengan istilah bhavana (bhav- : pembinaan, pengembangan, pencapaian). Bhavana memiliki tiga cabang, yaitu :
1. Kaya bhavana, pembinaan jasmani2. Panna bhavana, pembinaan batin3. Citta bhavana,pembinaan kebijaksanaan
Ketiga hal ini membentuk dan mewujudkan cara hidup Buddhis, biasanya disebut “Jalan Tengah”Kebudayaan Buddhis berkembang dari ajaran dan cara hidup sang buddha, terutama ajaran moral yang dimaksudkan untu k menuntun manusia mencapai Pembebasan Sempurna
Agama Buddha memiliki sifat yang pragmatis, toleran dan dmeokratis, karena itulah pluralisme kebudayaan dalam penganut agama Buddha tak dapat terelakkan. Tetapi, secara umum, komunitas Buddhis memiliki beberapa nilai. Dimana nilai-nilai itu berlawanan dengan materialisme, konsumerisme, hedonisme, egoisme, dan serkularisme yang semakin marak di dunia modern.
Agamadengan kaitannya dnegan budaya bertindak sebagai filter untuk menyeleksi nilai-nilai baru, dengan menilah ataupun mengatasi dampak negatif dari gaya hidup modern.
Agama dan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi sedang mengalami perkembangan pesat dalam satu abad terakhir.Ternyata perkembangan IPTEK ini sejalan dan sangat relevan dengan agama Buddha, baik dari aspek teori, doktrin, maupun aplikasinya.
Baik dalam Agama Buddha maupun dalam sains, sama-sama dikenal “pengamatan dan observasi”.- Dalam sains, dipelajari fenomena –fenomena yang memerlukan pengamatan yang tidak
didasari prasangka, melainkan berdasarkan metode-metode yang sistematik- Dalam Agama Buddha, dikenal istilah “Ehipassiko” yang artinya “datang, lihat, dan buktikan”.
Bukan sekedar ‘datang dan percayalah’. Artinya, umat Buddhis harus selalu melakukan observasi
Pada Intinya, agama Buddha dan sains sama-sama menanamkan pola berpikir berdasarkan metode ilmiah
Selain adanya persamaan, antara sains dan agama Buddha, terdapat tiga perbedaan mendasar:1. Metode
a. Sains hanya menerima pengetahuan yang dapat dibuktikan melalui instrumen sains (yang dapat dipersepsikan melalui pancaindra)
b. Agama Buddha menggunakan metode intuisi dan penembusan langsung untuk memahami corak fenomena dengan kekuatran batinnya
2. Lingkup fenomenaa. Sains didasarkan teori relativitas, mekanika kuantum, dan prinsip ketidakpastian,
sedangkan dalam kenyataannya, terdapat fenomena-fenomena yang tidak dapat dibatasi oleh materi atau rang tiga dimensi
b. Agama Buddha melampaui itu semua3. Tujuan akhir
a. Tujuan akhirnya tidak menghasilkan kearifan, biasanya berujung pada kesombongan dan kepuasan batin.
b. Agama buddha bertujuan untuk membebaskan diri kita dari penderitaan
Agama dan Seni
Seni merupakan bagian dari kebudayaan, berkaitan dengan pembentukan bentuk tulisan, percakapan, dan benda bermanfaat yang diperindah.Termasuk di dalamnya Seni sastra, seni suara, seni gerak, dan seni rupa.Ternyata, agama adalah salah satu bahan inspirasi untuk menciptakan berbagai karya seni, seperti dalam Buddhisme Zen, dikenal puisi, musik, lukis, patung, tembikar, arsitektur, dan juga minum teh, berkebun, merangkai bunga, bermain pedang atau panah, pengobatan, dan kepemimpinan
Dalam perkembangannya, kesenian seringkali dijadikan cara untuk menghormati guru Buddha Sakyamuni, sebagai salah satu cara untuk memupuk sedikit demi sedikit pahala. Selain itu, dlaam penyampaian ajaran, Beliau sering menggunakan cara-cara yang unik dan berbeda.
Berikut beberapa bukti otentik hubungan antara agama Buddha dengan Seni : Gatha, yang merupakan ajaran yang diucapkan dalam bentuk syair Geya, adalah kotbah dengan gaya bahasa prosa yang diikuti sajak sebagai pengulangan dan
ringkasan Kitab Jataka, merupakan kumpulan cerita tentang Bodhisattva5 Naskah-naskah dalam bahasa Kawi, di jawa : Sanghyang Kamahayanikan, Sanghyang
Kemahayanan Mantrayana, Kunjara Karnna dan Sutasoma Tari-tarian puja yang ditunjukkan untuk para Bodhisattva Candi Borobudur di Jawa Tengah
Demikianlah agama buddha yang tidak hanya berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan hal-hal, berhubung agama Buddha adalah agama praktis, yang tidak mungkin tidak berhubungan dengan kebudayaan hidup sehari-hari para umatnya.