PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban...

128

Transcript of PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban...

Page 1: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang
Page 2: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

TERHADAP IPTEK

Oleh:

Mia AmeliaChichi Shintia Laksani

Tri HandayaniRia Hardiyati

Pusat Penelitian Perkembangan IptekLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

2015

Page 3: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

©2015 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (Pappiptek)

Katalog dalam TerbitanPersepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek xix + 106 halaman; 18 x 25,8 cm ISBN 978-979-3349-59-6 1. Persepsi Masyarakat 2. Iptek Indonesia

Penulis: Mia AmeliaChichi Shintia LaksaniTri HandayaniRia Hardiyati

Editor:Dudi HidayatMohamad Arifin

Desain Cover:R. Siswanto Utomo

Pusat Penelitian Perkembangan Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan IndonesiaGedung A PDII Lantai 4Jalan Jenderal Gatot Subroto No.10, Jakarta 12710Telepon : 021-5225206Fax : 021-5201602

Page 4: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

iii

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

KATA PENGANTAR

Dalam rangka penyusunan Indikator Iptek Indonesia, pada tahun 2014 Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (PAPPIPTEK) – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk kedua kalinya melakukan Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek. Survei tersebut menghasilkan Indikator Persepsi Masyarakat terhadap Iptek yang merupakan pendukung bagi Indikator Iptek Indonesia.

Indikator Persepsi Masyarakat terhadap Iptek dipilih sebagai indikator pendukung karena adanya arahan kebijakan menanamkan dan menumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang merupakan salah satu strategi peningkatan daya saing bangsa. Strategi tersebut mengupayakan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam penguasaan terhadap iptek. Untuk itu diperlukan lingkungan yang tepat (kebijakan, program, dan anggaran) dalam mempersiapkan masyarakat terutama generasi penerus untuk lebih mengenal sedini mungkin peran iptek terutama dalam menghadapi era globalisasi. Lingkungan akan terbangun dengan baik dan tepat bila diketahui kondisi nyata masyarakat mengenai pemahaman, sikap/cara pandang serta ketertarikan terhadap iptek. Oleh karena itu, Indikator Persepsi Masyarakat terhadap Iptek disusun dan disajikan dalam bentuk buku yang berjudul “Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek”.

Buku ini merupakan laporan hasil survei tentang persepsi masyarakat terhadap iptek. Persepsi masyarakat yang dijaring dalam survei ini adalah persepsi masyarakat yang berusia lebih dari 15 tahun dengan pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) dan berdomisili di Kota Besar, Metropolitan, dan Megapolitan. Sedangkan yang dimaksud dengan persepsi meliputi tiga aspek yaitu pengetahuan dan pemahaman (knowledge), perhatian dan ketertarikan (interest), serta sikap dan cara pandang (attitude). Gambaran dari ketiga aspek tersebut dapat menunjukkan tingkat pengetahuan terhadap bidang iptek, ketertarikan terhadap bidang iptek serta sikap dan cara pandang masyarakat terhadap kondisi iptek di Indonesia.

Kami menyadari bahwa buku “Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek” masih memiliki keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk perbaikan pelaksanaan survei pada masa yang akan datang.

Page 5: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

iv

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan masukan, data, dan informasi sehingga survei dapat terlaksana.

Jakarta, Agustus 2015Kepala PAPPIPTEK LIPI

Dr. Trina Fizzanty

Page 6: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

v

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

RINGKASAN EKSEKUTIF

Survei persepsi masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) telah banyak dilakukan di negara-negara maju dan berkembang. Survei bertujuan untuk mengukur tingkat ketertarikan, cara pandang serta pemahaman masyarakat terhadap iptek, kemudian membandingkan pengukuran tersebut dengan negara lain. Pada tahun 2008 Pappiptek-LIPI telah menyelenggarakan Survei Masyarakat terhadap Iptek dan pada tahun 2014 dilakukan survei kembali untuk memperbaharui data survei sebelumnya. Hasil dari survei dapat menjadi pengetahuan bagi pengambil keputusan untuk memahami kondisi nyata masyarakat dalam mempersepsikan iptek, sehingga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya mendapatkan solusi ataupun strategi baru dalam pembangunan iptek Indonesia ke depan.

Survei dilakukan di 10 kota (Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makasar, Batam, Denpasar, Balikpapan, Yogyakarta, dan Ambon) yang mewakili setiap pulau yang ada di Indonesia, yaitu Pulau Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua. Penentuan kota sebagai lokasi survei diklasifikasikan menurut jumlah penduduk (kota megapolitan, metropolitan, dan besar) serta mengklasifikasikan kota menurut fungsinya (kota pusat pemerintahan, pusat produksi, pusat perdagangan, dan pusat kebudayaan). Dari 2.012 kuesioner yang dikembalikan, sebanyak 1.829 kuesioner (91% dari seluruh kuesioner) dinyatakan valid. Sebaran responden berdasarkan jenis kota sebagai berikut kota metropolitan 48%, kota besar 36%, kota megapolitan 16%; sedangkan sebaran berdasarkan fungsi kota yaitu kota pusat produksi 41%, pusat kebudayaan 13%, pusat pemerintahan 16%, dan pusat perdagangan 29%. Persentase responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 49% dan perempuan 51%, dengan mayoritas persentase responden memiliki tingkat pendidikan SMA (59%) dan mayoritas merupakan pekerja (64%). Hasil survei dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pengetahuan Masyarakat terhadap Iptek

1. Hasil survei menunjukkan bahwa tiga besar definisi iptek yang didefinisikan oleh masyarakat adalah iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek yaitu sebesar 76%; iptek berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia (62%); dan iptek merupakan alat untuk melakukan perubahan (46%).

Page 7: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

vi

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

2. Jika dilihat berdasarkan jenis kota, memperlihatkan bahwa masyarakat yang mendefinisikan iptek di ketiga jenis kota memiliki rata-rata persentase yang hampir sama. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan fungsi kota, persentase masyarakat di kota pusat kebudayaan yang mendefinisikan iptek pada tiga hal tersebut cenderung sedikit lebih tinggi dibandingkan tiga kota lainnya.

3. Persentase perempuan dalam mendefinisikan iptek terhadap ketiga hal tersebut cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan terlihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, persentase yang mendefinisikan iptek sebagai tiga hal tersebut nilainya cenderung semakin tinggi. Berdasarkan jenis pekerjaan, memperlihatkan bahwa persentase masyarakat pelajar/mahasiswa nilainya cenderung lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang bekerja, Ibu Rumah Tangga (IRT), dan lainnya.

4. Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis dan fungsi kota menunjukkan bahwa tiga bidang iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan. Responden perempuan cenderung lebih banyak memahami ketiga bidang tersebut dibanding dengan responden laki-laki. Persentase masyarakat berpendidikan Diploma yang paham mengenai tiga bidang iptek tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan yang berpendidikan sarjana ke atas (S1, S2 dan S3).

5. Persentase masyarakat yang paling banyak memahami bidang iptek adalah pelajar/mahasiswa. Sementara itu, pada bidang kesehatan dan pangan persentase masyarakat yang paling banyak memahami adalah IRT.

6. Isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat adalah media sosial; sampah organik dan anorganik; dan imunisasi. Sedangkan isu iptek yang paling sedikit dipahami masyarakat adalah kurikulum tematik.

7. Sebagian besar masyarakat tidak benar-benar paham mengenai kurikulum tematik; depresiasi rupiah; dan redenominasi mata uang karena memberikan jawaban tidak tepat dan tidak tahu. Sementara itu masyarakat benar-benar paham terhadap isu iptek terkait dengan media sosial facebook; Densus 88 dan teroris; dan formalin.

8. Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek di semua jenis dan fungsi kota termasuk dalam kategori kurang. Persentase jawaban benar masyarakat mengenai isu iptek di ketiga jenis kota tidak jauh berbeda yaitu secara berurutan 51% di kota besar, 50% di kota megapolitan, dan 49% di kota metropolitan. Sementara itu, masyarakat di kota pusat kebudayaan cenderung mempunyai

Page 8: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

vii

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

tingkat pemahaman objektif terhadap isu iptek yang paling tinggi. Sedangkan, masyarakat kota pusat perdagangan tingkat pemahaman objektif terhadap isu iptek tergolong paling rendah.

9. Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki cenderung memiliki tingkat pemahaman objektif terhadap isu iptek yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan.

10. Bila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat, masyarakat berpendidikan sarjana (S1, S2 dan S3) memiliki pemahaman objektif yang cukup terhadap isu iptek. Bila dilihat berdasarkan jenis pekerjaan, pemahaman yang tertinggi dimiliki oleh masyarakat yang sedang belajar (pelajar/mahasiswa).

11. Pengetahuan mengenai LIPI diidentifikasi melalui pengetahuannya tentang LIPI secara umum: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) - LIPI; Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR); Kebun Raya, Pulau Pari, dan Museum Zoologi yang dikelola oleh LIPI.

12. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat (63%) hanya mengetahui LIPI secara umum. Namun mengenai apa saja yang dimiliki dan dikelola oleh LIPI masyarakat cenderung tidak mengetahuinya.

13. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kurang mengetahui lima program yang dicanangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek): Business Innovation Centre (BIC); Perpustakaan digital online; Program Beasiswa Pasca sarjana Riset Pro; Pelaksanaan Pameran Ritech Expo; dan Pelaksanaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Namun, dari minoritas masyarakat yang mengetahui program tersebut, tiga program yang paling banyak diketahui adalah perpustakaan digital online; pelaksanaan hari kebangkitan teknologi nasional; dan beasiswa pasca sarjana riset pro.

14. Jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai berita terkini dan iptek adalah internet, televisi (tv), dan koran. TV merupakan jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan berita terkini. Jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai berita iptek adalah internet.

Ketertarikan Masyarakat terhadap Iptek

1. Tiga bidang yang memiliki rata-rata tingkat ketertarikan tertinggi adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan. Masyarakat di kota besar memiliki nilai rata-rata ketertarikan tertinggi terhadap

Page 9: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

viii

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

ketiga bidang iptek tersebut diantara kota besar, metropolitan, dan megapolitan. Kota pusat produksi memiliki nilai rata-rata ketertarikan tertinggi terhadap ketiga bidang iptek tersebut diantara kota pusat kebudayaan, pemerintahan, perdagangan, dan produksi. Masyarakat dengan karakteristik berjenis kelamin perempuan memiliki nilai rata-rata ketertarikan terhadap ketiga bidang iptek yang lebih tinggi dibanding dengan laki-laki. Begitu juga dengan masyarakat dengan tingkat pendidikan S2 dan S3.

2. Bila dilihat berdasarkan pekerjaan, pelajar atau mahasiswa memiliki rata-rata ketertarikan terhadap pendidikan paling tinggi dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya. Sementara itu, kelompok ibu rumah tangga memiliki rata-rata ketertarikan tertinggi terhadap kesehatan dan pangan.

3. Tempat sumber informasi yang cenderung memiliki persentase kunjungan yang besar adalah perpustakaan, kebun binatang/akuarium, dan kebun raya. Responden yang berasal dari kota megapolitan cenderung memiliki persentase kunjungan ke kebun binatang/akuarium dan kebun raya yang lebih tinggi dibandingkan responden yang berasal dari kota besar dan metropolitan. Sementara itu, kunjungan responden kota megapolitan ke perpustakaan memliki persentase yang paling rendah diantara responden dari kota besar dan metropolitan.

4. Berdasarkan jenis kelamin, responden perempuan memiliki persentase kunjungan ke tempat sumber informasi iptek yang lebih tinggi dibandingkan responden laki-laki. Begitu juga responden dengan tingkat pendidikan S2 dan S3 memiliki persentase kunjungan tertinggi dibandingkan kelompok responden dengan tingkat pendidikan lain.

5. Persentase kunjungan masyarakat ke tempat sumber infomasi iptek berdasarkan pekerjaan menunjukkan adanya perbedaan. Responden yang pelajar/mahasiswa memiliki persentase paling tinggi untuk berkunjung ke perpustakaan, sedangkan responden ibu rumah tangga cenderung lebih memiliki ketertarikan untuk mengunjungi tempat seperti kebun binatang/akuarium dan kebun raya.

6. Ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek tertinggi ada di kota metropolitan (56%), sedangkan terendah terendah ada di kota besar (50%). Ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek tertinggi ada di Kota Pusat Produksi yakni sebesar 57%, sedangkan persentase terendah ada di Kota Pusat Kebudayaan yakni sebesar 42%.

7. Dilihat berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki lebih tertarik untuk bekerja di bidang Iptek dibandingkan perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan,

Page 10: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

ix

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

maka ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek semakin tinggi. Ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek tertinggi ada pada responden yang berstatus pelajar atau mahasiswa

Sikap dan Cara Pandang Masyarakat terhadap Iptek

1. Lima bidang iptek yang paling berperan dalam 25 tahun ke depan menurut masyarakat adalah pendidikan (59%), informasi dan teknologi (57%), kesehatan (44%), ekonomi dan bisnis (34%), serta pangan (30%). Sedangkan bidang air serta pertahanan dan keamanan dianggap sebagai bidang iptek yang tidak terlalu berperan dalam 25 taun ke depan, dengan persentase masing-masing adalah 5% dan 9%.

2. Mayoritas masyarakat (76%) menganggap iptek memberikan dampak positif, sedangkan 5% masyarakat menganggap iptek memberikan dampak negatif. Masyarakat yang beranggapan iptek berdampak positif, mayoritas berpandangan bahwa iptek berdampak positif terhadap kesejahteraan hidup (69%) dan pekerjaan (56%). Sedangkan masyarakat yang beranggapan iptek berdampak negatif, mayoritas berpandangan bahwa iptek berdampak negatif terhadap kenyamanan hidup (62%) dan kedamaian dunia (47%).

3. Masyarakat mempunyai harapan yang tinggi terhadap iptek. Lebih dari dari 80% masyarakat berharap bahwa iptek dapat memberikan harapan baru untuk generasi mendatang; dapat menemukan sumber energi yang dapat diperbaharui; dan dapat membuat membuat pekerjaan manusia menjadi lebih menarik. Sementara itu, 15% masyarakat masih berpandangan negatif terhadap iptek, karena menganggap tidak perlu mengetahui tentang iptek.

4. Pandangan masyarakat terhadap iptek didominasi oleh pandangan bahwa pemerintah masih kurang dalam memberikan insentif, promosi dan kebijakan terkait dengan pengembangan iptek, dengan persentase di atas 80%. Sementara itu, hanya 26% masyarakat yang berpandangan bahwa iptek tidak berperan penting dalam pengembangan industri di negara berkembang.

5. Pandangan masyarakat terhadap kinerja lembaga riset dalam negeri didominasi oleh pandangan bahwa lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia masih mengalami kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas, dengan persentase di atas 80%. Sementara itu juga tidak lebih dari separuh (48%) yang berpandangan bahwa kinerja lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia sudah kreatif dan efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Page 11: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

x

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Perbandingan Internasional

1. Perbandingan internasional dilakukan terhadap beberapa hasil survei sejenis yang telah dilakukan beberapa negara seperti Malaysia pada tahun 2008 dan Amerika pada tahun 2012.

2. Media yang paling sering digunakan sebagai sumber informasi di Indonesia adalah internet dan televisi.

3. Di Indonesia, ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek didominasi pada bidang pendidikan (97%) dan kesehatan (95%), sedangkan di Malaysia adalah bidang informasi dan teknologi (56%) dan Amerika bidang kesehatan (94%).

4. Tempat sumber informasi iptek yang sering dikunjungi masyarakat Indonesia adalah perpustakaan. Hal ini tidak berbeda dengan hasil survei di Amerika, tetapi berbeda dengan hasil survei di Malaysia yaitu kebun binatang dan museum seni.

5. Harapan masyarakat Indonesia terhadap iptek berbeda dengan harapan masyarakat Malaysia dan Amerika. Di Indonesia mayoritas masyarakat berharap bahwa iptek dapat memberi harapan baru untuk generasi mendatang. Sedangkan di Malaysia mayoritas masyarakatnya berharap bahwa aplikasi iptek dapat membuat pekerjaan manusia menjadi lebih menarik, dan di Amerika harapan terbesarnya bahwa iptek membuat kita lebih sehat, mudah, dan nyaman.

6. Pandangan negatif terbesar terhadap iptek di masyarakat Malaysia dan Amerika mempunyai kecenderungan yang sama yaitu iptek membuat jalan hidup dapat berubah sangat cepat. Sedangkan di Indonesia, pandangan negatif terbesar terhadap iptek yaitu kita mempunyai ketergantungan pada iptek yang lebih besar disbanding pada agama.

Page 12: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xi

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. iiiRINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................. vDAFTAR ISI .............................................................................................. xiDAFTAR TABEL ....................................................................................... xiiiDAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2 Tujuan dan Sasaran .............................................................. 2 1.3 Lingkup Kegiatan ................................................................. 2

BAB II METODOLOGI SURVEI .......................................................... 3 2.1 Metode Survei ....................................................................... 3 2.2 Rancangan dan Ukuran Sampel ......................................... 4 2.3 Metode Pengendalian Mutu Survei ................................... 7 2.4 Metode Analisis Data ........................................................... 9

BAB III PROFIL RESPONDEN ............................................................. 11 3.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ...................................... 11 3.2 Responden Berdasarkan Kota ............................................ 12 3.3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 14 3.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 15 3.5 Responden Berdasarkan Pekerjaan.................................... 15

BAB IV PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP IPTEK .. 17 4.1 Pemahaman Masyarakat terhadap Definisi Iptek ........... 17 4.2 Pemahaman Masyarakat tentang Bidang Iptek ............... 21 4.3 Pemahaman Subjektif Masyarakat terhadap Isu Iptek .. 26 4.4 Pemahaman Objektif Masyarakat terhadap Isu Iptek .... 32 4.5 Pengetahuan Masyarakat tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ............................................ 39 4.6 Pengetahuan Masyarakat tentang Program Kemenristek .......................................................................... 43 4.7 Sumber Informasi Iptek ....................................................... 48 4.8 Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Sumber Informasi Iptek ..................................................................... 58 4.9 Frekuensi Masyarakat Menggunakan Sumber Informasi Iptek ........................................................................................ 63

Page 13: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xii

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB V KETERTARIKAN MASYARAKAT TERHADAP IPTEK ... 69 5.1 Ketertarikan Masyarakat terhadap Bidang Iptek ............ 69 5.2 Frekuensi Kunjungan Masyarakat ke Tempat Sumber Informasi Iptek ..................................................................... 73 5.3 Ketertarikan Masyarakat untuk Bekerja di Bidang Iptek ........................................................................................ 78

BAB VI SIKAP DAN CARA PANDANG MASYARAKAT TERHADAP IPTEK .................................................................... 83 6.1 Bidang Iptek yang Paling Berperan dalam 25 Tahun ke Depan ................................................................................ 83 6.2 Pandangan Masyarakat terhadap Dampak Iptek ........... 84 6.3 Pandangan Negatif Masyarakat terhadap Iptek .............. 85 6.4 Pandangan Masyarakat terhadap Iptek ............................ 86 6.5 Pandangan Masyarakat terhadap Kinerja Lembaga Riset Dalam Negeri ........................................................................ 87

BAB VII PERBANDINGAN INTERNASIONAL .............................. 89 7.1 Sumber Informasi Utama tentang Iptek ........................... 89 7.2 Ketertarikan Masyarakat terhadap Bidang Iptek ............ 90 7.3 Frekuensi Kunjungan Masyarakat ke Tempat Sumber Informasi Iptek ..................................................................... 91 7.4 Harapan Masyarakat terhadap Iptek ................................ 92 7.5 Pandangan Negatif Masyarakat terhadap Iptek .............. 93

BAB VIII PENUTUP ................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 97

LAMPIRAN ............................................................................................... 99

Page 14: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xiii

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lingkup pertanyaan untuk menggambarkan pengetahuan, ketertarikan, dan sikap masyarakat terhadap iptek ........ 3Tabel 2.2 Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk .............. 4Tabel 2.3 Klasifikasi kota berdasarkan fungsi kota .......................... 5Tabel 2.4 Lokasi survei berdasarkan jenis kota ................................ 6Tabel 2.5 Jumlah sampel berdasarkan jenis kota .............................. 6Tabel 2.6 Jumlah sampel di 10 lokasi survei ..................................... 7Tabel 3.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ..................................... 11Tabel 4.1 Daftar pertanyaan terkait isu iptek .................................... 32

Page 15: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xiv

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses survei hingga pengolahan data ......................... 8Gambar 2.2 Proses quality control ...................................................... 8Gambar 3.1 Sebaran pengembalian kuesioner berdasarkan lokasi .................................................................................. 12Gambar 3.2 Sebaran responden berdasarkan lokasi ........................ 12Gambar 3.3 Sebaran responden berdasarkan jenis kota ................. 13Gambar 3.4 Sebaran responden berdasarkan fungsi kota .............. 14Gambar 3.5 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin ........... 14Gambar 3.6 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan 15Gambar 3.7 Sebaran responden berdasarkan pekerjaan ................. 16

Gambar 4.1 Pemahaman masyarakat terhadap definisi iptek........ 17Gambar 4.2 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan lokasi ..................................... 18Gambar 4.3 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan jenis kota ............................... 19Gambar 4.4 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota ............................ 19Gambar 4.5 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin ........................ 20Gambar 4.6 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan .............. 20Gambar 4.7 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan pekerjaan .............................. 21Gambar 4.8 Pemahaman masyarakat tentang bidang iptek ........... 22Gambar 4.9 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan lokasi ..................................... 23Gambar 4.10 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan jenis kota ............................... 23Gambar 4.11 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota ............................ 24Gambar 4.12 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin ........................ 24Gambar 4.13 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan .............. 25Gambar 4.14 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan pekerjaan .............................. 26

Page 16: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xv

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.15 Pemahaman subjektif masyarakat terhadap isu iptek ............................................................................. 27Gambar 4.16 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan lokasi............................... 28Gambar 4. 17 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan jenis kota ... 29Gambar 4.18 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan fungsi kota ..................... 29Gambar 4.19 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan jenis kelamin .................. 30Gambar 4.20 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan tingkat pendidikan ....... 31Gambar 4.21 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan pekerjaan ........................ 31Gambar 4.22 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek . 34Gambar 4.23 Pengetahuan masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan lokasi ........................................................... 35Gambar 4.24 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan jenis kota .................................................... 36Gambar 4.25 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan fungsi kota ................................................. 36Gambar 4.26 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan jenis kelamin .............................................. 37Gambar 4.27 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan tingkat pendidikan ................................... 38Gambar 4.28 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan pekerjaan .................................................... 38Gambar 4.29 Pengetahuan masyarakat tentang LIPI ......................... 39Gambar 4.30 Pengetahuan masyarakat tentang LIPI berdasarkan lokasi .................................................................................. 40Gambar 4.31 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan jenis kota ............................. 40Gambar 4.32 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan fungsi kota .......................... 41Gambar 4.33 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan jenis kelamin ....................... 41Gambar 4.34 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan tingkat pendidikan ............ 42Gambar 4.35 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan pekerjaan ............................. 43Gambar 4.36 Pengetahuan masyarakat tentang program Kemenristek ...................................................................... 44

Page 17: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xvi

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.37 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat berdasarkan lokasi ............................. 45Gambar 4.38 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat berdasarkan jenis kota ...................... 45Gambar 4.39 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota ................... 46Gambar 4.40 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin ................ 46Gambar 4.41 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan ..... 47Gambar 4.42 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui masyarakat berdasarkan pekerjaan .............................. 48Gambar 4.43 Sumber informasi berita terkini .................................... 49Gambar 4.44 Sumber informasi berita iptek ....................................... 49Gambar 4.45 Sumber informasi ilmu pengetahuan tertentu ............ 50Gambar 4.46 Sumber informasi berita terkini dan iptek ................... 50Gambar 4.47 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan lokasi ........ 51Gambar 4.48 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan lokasi ........ 52Gambar 4.49 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kota .................................................................................... 53Gambar 4.50 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota .................................................................................... 53Gambar 4.51 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kota .. 54Gambar 4.52 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota .................................................................................... 54Gambar 4.53 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin .............................................................................. 55Gambar 4.54 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin .............................................................................. 55Gambar 4.55 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan ........................................................................ 56Gambar 4.56 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan ........................................................................ 56

Page 18: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xvii

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.57 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan masyarakat berdasarkan pekerjaan .......... 57Gambar 4.58 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan masyarakat berdasarkan pekerjaan .......... 58Gambar 4.59 Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sumber informasi iptek ................................................................. 59Gambar 4.60 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan lokasi ..................................... 59Gambar 4.61 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan jenis kota ............................... 60Gambar 4.62 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota ............................ 60Gambar 4.63 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin ........................ 61Gambar 4.64 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan .............. 62Gambar 4.65 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan pekerjaan .............................. 62Gambar 4.66 Frekuensi masyarakat menggunakan sumber informasi iptek ................................................................. 63Gambar 4.67 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan lokasi ........ 64Gambar 4.68 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kota .. 64Gambar 4.69 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota .................................................................................... 65Gambar 4.70 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin .............................................................................. 65Gambar 4.71 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan pendidikan ........................................................................ 66Gambar 4.72 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan pekerjaan .. 67

Gambar 5.1 Ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek ........ 69Gambar 5.2 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan lokasi ..................................... 70Gambar 5.3 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan jenis kota ............................... 71Gambar 5.4 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan fungsi kota ............................ 71

Page 19: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xviii

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 5. 5 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan jenis kelamin ...................... 72Gambar 5.6 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan pendidikan ........................... 72Gambar 5.7 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan pekerjaan .............................. 73Gambar 5.8 Frekuensi kunjungan masyarakat ke tempat sumber informasi iptek ................................................... 74Gambar 5.9 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan lokasi ................. 74Gambar 5.10 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan jenis kota .......... 75Gambar 5.11 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan fungsi kota ....... 75Gambar 5.12 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan jenis kelamin .... 76Gambar 5.13 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan pendidikan ....... 77Gambar 5.14 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan pekerjaan .......... 77Gambar 5.15 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek ................................................................................... 78Gambar 5.16 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan lokasi ................................................. 78Gambar 5.17 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan jenis kota .......................................... 79Gambar 5.18 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan fungsi kota ....................................... 79Gambar 5.19 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan jenis kelamin .................................. 80Gambar 5.20 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan pendidikan ....................................... 80Gambar 5.21 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan pekerjaan .......................................... 81

Gambar 6.1 Bidang iptek yang paling berperan dalam 25 tahun ke depan ............................................................................ 84Gambar 6.2 Pandangan masyarakat terhadap dampak iptek ........ 84Gambar 6.3 Pandangan masyarakat terhadap dampak iptek terhadap kehidupan ........................................................ 85Gambar 6.4 Harapan dan pandangan negatif masyarakat terhadap iptek .................................................................. 86Gambar 6.5 Pandangan masyarakat terhadap iptek ........................ 86

Page 20: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

xix

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 6.6 Pandangan masyarakat terhadap kinerja lembaga riset dalam negeri ............................................................ 87

Gambar 7.1 Media yang paling sering digunakan di beberapa negara sebagai sumber informasi utama tentang iptek ................................................................................... 90Gambar 7.2 Ketertarikan masyarakat di beberapa negara terhadap bidang iptek ..................................................... 91Gambar 7.3 Frekuensi kunjungan masyarakat di beberapa negara ke tempat sumber informasi iptek ................... 92Gambar 7.4 Harapan masyarakat terhadap iptek di beberapa negara ................................................................................ 93Gambar 7.5 Pandangan negatif masyarakat terhadap iptek di beberapa negara ............................................................... 94

Page 21: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

1

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada era knowledge-based economy saat ini, diyakini bahwa ilmu

pengetahuan dan teknologi (iptek) menjadi salah satu faktor kunci pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Dalam pengembangan iptek di suatu negara, masyarakat menjadi salah satu pihak yang berperan selain pemerintah, dan lembaga legislatif. Masyarakat sebagai pengguna iptek, kini juga mulai berperan dalam memantau dan mengevaluasi kebijakan iptek yang dikembangkan oleh pemerintah. Guna menjalankan kedua peran tersebut, masyarakat perlu memiliki pandangan, pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai iptek. Hal ini menjadi penting dalam mendorong pengembangan iptek guna mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya, diperlukan adanya suatu gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap iptek.

Survei persepsi masyarakat terhadap iptek telah banyak dilakukan di negara-negara maju maupun berkembang. Sejak tahun 1970, survei persepsi masyarakat terhadap iptek diperkenalkan oleh the US National Science Foundation (NSF). NSF secara berkala mengumpulkan data yang representatif mengenai persepsi masyarakat terhadap iptek. Setelah melihat pentingnya data dan informasi bagi perkembangan iptek, negara-negara lain seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Malaysia juga melakukan survei sejenis. Untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap iptek, negara-negara tersebut menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang hampir sama dengan mengacu pada NSF. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur tingkat ketertarikan, cara pandang serta pemahaman masyarakat terhadap iptek, kemudian membandingkan pengukuran tersebut dengan negara lain.

Di Indonesia, Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek juga pernah dilakukan oleh Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (Pappiptek)-LIPI pada tahun 2008. Pada tahun 2014, survei dilakukan kembali guna memperbaharui data survei sebelumnya. Setelah enam tahun diyakini telah terjadi pergeseran persepsi masyarakat terhadap iptek. Seperti survei sebelumnya, survei ini juga mengacu pada survei sejenis yang telah dilakukan oleh NSF dan negara-negara lainnya. Hasil survei ini memberikan gambaran umum mengenai persepsi masyarakat dalam aspek pengetahuan, serta ketertarikan dan perilaku masyarakat terhadap iptek. Gambaran persepsi masyarakat terhadap iptek yang dihasilkan dari survei ini dapat menjadi pengetahuan bagi pengambil keputusan

Bab

1

Page 22: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

2

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

untuk memahami kondisi nyata masyarakat dalam mempersepsikan iptek. Kemudian pemahaman tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya mendapatkan solusi ataupun strategi baru dalam pembangunan iptek Indonesia ke depan.

1.2 Tujuan dan Sasaran Kegiatan survei ini bertujuan untuk memberikan gambaran

nyata tentang pengetahuan, ketertarikan serta sikap dan cara pandang masyarakat terhadap iptek. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya data yang komprehensif dan mampu memberikan gambaran nyata tentang pengetahuan, ketertarikan serta sikap dan cara pandang masyarakat terhadap iptek.

1.3 Lingkup KegiatanLingkup kegiatan dalam survei ini adalah melakukan pengumpulan

data dan informasi mengenai persepsi masyarakat Indonesia terhadap iptek dengan menggunakan sampel yang merepresentasikan masyarakat Indonesia. Survei ini dilakukan oleh Pappiptek-LIPI pada tahun 2014.

Page 23: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

3

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB II METODOLOGI SURVEI

2.1 Metode SurveiSurvei ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan, ketertarikan, serta sikap dan cara pandang masyarakat terhadap iptek. Kuesioner yang digunakan dalam survei ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Pertanyaan dalam survei ini mengacu pada survei sejenis yang telah dilakukan oleh Malaysia, Amerika, dan negara lainnya. Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam survei ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama ditujukan untuk mengetahui profil umum dari responden. Profil umum tersebut mencakup nama lengkap, jenis kelamin, usia, pendidikan formal, alamat dan nomor kontak (nomor telepon/handphone dan alamat e-mail). Bagian kedua kuesioner terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan pengetahuan, ketertarikan, serta sikap dan cara pandang masyarakat terhadap iptek. Lingkup pertanyaan untuk menggambarkan persepsi masyarakat terhadap iptek dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Lingkup pertanyaan untuk menggambarkan pengetahuan, ketertarikan, dan sikap masyarakat terhadap iptek

Aspek Lingkup Pertanyaan

Pengetahuan

• Pemahaman Masyarakat terhadap Definisi Iptek • Pemahaman Masyarakat tentang Bidang Iptek • Pemahaman Subjektif Masyarakat terhadap Isu

Iptek • Pemahaman Objektif Masyarakat terhadap Isu

Iptek • Pengetahuan Masyarakat tentang LIPI• Pengetahuan Masyarakat tentang Program

Kemenristek • Sumber Informasi Iptek • Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap

Sumber Informasi Iptek • Frekuensi Masyarakat Menggunakan Sumber

Informasi Iptek

Bab

2

Page 24: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

4

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Ketertarikan

• Ketertarikan Masyarakat terhadap Bidang Iptek • Frekuensi Kunjungan Masyarakat ke Tempat

Sumber Informasi Iptek • Ketertarikan Masyarakat untuk Bekerja di Bidang

Iptek

Sikap

• Bidang Iptek yang Paling Berperan dalam 25 Tahun ke Depan

• Harapan dan Pandangan Negatif Masyarakat terhadap Dampak Iptek

• Pandangan Masyarakat terhadap Iptek • Pandangan Masyarakat terhadap Kinerja Lembaga

Riset Dalam Negeri

2.2 Rancangan dan Ukuran SampelSurvei ini dirancang untuk memperoleh data yang akurat dan

mempresentasikan persepsi masyarakat Indonesia terhadap iptek. Berdasarkan tujuan tersebut maka survei dilakukan di 10 wilayah yang mewakili Indonesia. Pada setiap pulau besar yang ada di Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua) terdapat wilayah yang mewakili untuk disurvei. Untuk mempermudah teknis pengumpulan data, survei dilakukan di ibu kota atau kota besar yang ada di provinsi terpilih. Lokasi survei dipilih berdasarkan klasifikasi kota, yaitu jumlah penduduk dan fungsi kota. Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduk

Klasifikasi Kota Jumlah Penduduk (Jiwa)Megapolitan >5.000.000Metropolitan 1.000.001 – 5.000.000Kota Besar 100.001 – 5.000.000 Kota Sedang 50.000 – 100.000Kota Kecil <50.000

Sumber: Urban Population Growth of Indonesia, 1980-1990

Page 25: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

5

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Adapun klasifikasi kota berdasarkan fungsi kota dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Klasifikasi kota berdasarkan fungsi kota

Fungsi Kota Definisi

Kota Pusat Produksi Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat produksi atau pemasok, baik yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi.Contoh: Surabaya, Gresik, dan Bontang.

Kota pusat perdagangan (Centre of Trade and Commerce)

Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan, baik untuk domestik maupun internasional. Contoh: Hongkong, Jakarta, dan Singapura.

Kota pusat pemerintahan (Political Capital)

Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibu kota negara.

Kota pusat kebudayaan (Cultural Centre)

Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan. Contoh: Yogyakarta dan Surakarta.

Sumber : Gist, N.P & Halbert, LA (1950)

Berdasarkan klasifikasi kota tersebut dipilih 10 kota dengan perbandingan 1 : 4 : 5 untuk kota megapolitan, metropolitan, dan kota besar. Perbandingan ini mendekati angka perbandingan jenis kota berdasarkan jumlah penduduk pada seluruh ibu kota provinsi yang ada Indonesia. Sementara itu, perbandingan 10 kota yang disurvei berdasarkan fungsi kota adalah 1 : 4 : 3 : 2 untuk kota pusat pemerintahan, pusat produksi, pusat perdagangan, dan pusat kebudayaan. Adapun rincian jenis kota dari 10 lokasi survei dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Page 26: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

6

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Tabel 2.4 Lokasi survei berdasarkan jenis kota

No. KotaJenis Kota

Berdasarkan Jumlah Penduduk

Berdasarkan Fungsi*

1 Jakarta Kota Megapolitan Kota Pusat Pemerintahan2 Surabaya Kota Metropolitan Kota Pusat Produksi3 Bandung Kota Metropolitan Kota Pusat Perdagangan4 Medan Kota Metropolitan Kota Pusat Perdagangan5 Makassar Kota Metropolitan Kota Pusat Produksi6 Denpasar Kota Besar Kota Pusat Kebudayaan7 Balikpapan Kota Besar Kota Pusat Produksi8 Yogyakarta Kota Besar Kota Pusat Kebudayaan9 Ambon Kota Besar Kota Pusat Perdagangan10 Batam Kota Besar Kota Pusat Produksi

*diklasifikasikan sendiri

Target sampel survei sebanyak 2.000 masyarakat di 10 kota yang disurvei dengan perhitungan jumlah sampel berdasarkan jenis kota (jumlah penduduk) dengan memberikan indeks pada setiap jenis kota (Tabel 2.5). Sementara itu, jumlah sampel di 10 lokasi survei diperlihatkan pada Tabel 2.6. Masyarakat yang menjadi responden adalah penduduk yang berdomisili di lokasi survei dan berusia di atas 15 tahun dan berpendidikan minimal sedang sekolah pada jenjang SMA. Jumlah responden yang disurvei juga harus memenuhi perbandingan 1 : 1 untuk jenis kelamin dan 7 : 1 : 2 : 1 untuk jenis pekerjaan pekerja, pelajar, mengurus rumah tangga dan lainnya (termasuk pensiunan dan pengangguran).

Tabel 2.5 Jumlah target sampel berdasarkan jenis kota

Jenis Kota Perbandingan Indeks Perbandingan x Indeks

Jumlah Sampel

Megapolitan 1 10 10 303

Metropolitan 6 5 30 909

Kota Besar 26 1 26 788Jumlah Sampel 2.000

Page 27: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

7

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Tabel 2.6 Jumlah target sampel di 10 lokasi survei

No. Propinsi Ibu KotaJenis Kota (Ibu Kota)

Jumlah Penduduk

Jumlah SampelFungsi Jumlah

Penduduk

1 DKI Jakarta Jakarta Pusat Pemerintahan Megapolitan 9.586.705 303

2 Jawa Timur Surabaya Pusat Produksi Megapolitan 2.765.487 293

3 Jawa Barat Bandung Pusat Perdagangan Megapolitan 2.394.873 253

4 Sumatera Utara Medan Pusat Perdagangan Megapolitan 2.097.610 222

5 Sulawesi Selatan Makasar Pusat Produksi Megapolitan 1.331.391 141

6 Kepulauan Riau Batam Pusat Produksi Kota Besar 917.998 247

7 Bali Denpasar Pusat Kebudayaan Kota Besar 788.589 212

8 Kalimantan Timur Balikpapan Pusat Produksi Kota Besar 526.508 142

9 DI. Yogyakarta Yogyakarta Pusat Kebudayaan Kota Besar 388.627 105

10 Maluku Ambon Pusat Perdagangan Kota Besar 305.984 82

Jumlah Sampel 2.000

2.3 Metode Pengendalian Mutu SurveiProses pengendalian mutu/quality control (QC) dilakukan di

survei ini ditujukan guna menghasilkan data yang tidak bias. Proses QC dilakukan untuk memperkecil kesalahan yang terjadi pada proses survei atau yang biasa disebut sebagai non-sampling error. QC dapat menjadi alat untuk memastikan bahwa responden benar-benar ada (bukan responden fiktif) dan proses wawancara benar-benar telah dilakukan (bukan rekayasa interviewer). Pada seluruh tahapan kegiatan survei, proses QC terdiri dari tiga tahapan, yaitu proses pengendalian mutu saat survei sedang berjalan di lapangan, proses pengendalian data sebelum pengolahan data (pre-processing), serta proses pengendalian mutu setelah data di-entry (Gambar 2.1).

Page 28: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

8

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 2.1 Proses survei hingga pengolahan data

Pada saat survei lapangan sedang berlangsung, proses QC yang dilakukan meliputi witness, back check dan checking (Gambar 2.2). Witness ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja surveyor ketika mencari dan melakukan wawancara terhadap responden. Oleh karenanya witness dilakukan dengan mendampingi surveyor mencari dan melakukan wawancara. Witness dilakukan di setiap kota terhadap 10% responden dari total target sampel dari masing-masing kota. Back check ditujukan untuk melakukan pengecekan terhadap responden yang telah mengisi kuesioner. Pengecekan yang dilakukan dengan menghubungi responden melalui telepon ini mencakup apakah responden yang dimaksud benar pernah disurvei, dan mengisi kuesioner dengan jawaban yang tertera pada kuesioner. Backcheck dilakukan terhadap 10% responden dari total target sampel pada setiap kota. Sedangkan checking ditujukan untuk melakukan pengecekan terhadap kuesioner yang telah diisi. Pengecekan meliputi kelengkapan dan konsistensi jawaban. Checking dilakukan bersamaan ketika melakukan witness.

Setelah kegiatan pengumpulan data di lapangan selesai dilakukan, tahapan kegiatan beralih ke pre-processing data. Pada tahap ini dilakukan pre-coding dan coding untuk masing-masing pertanyaan pada kuesioner. Setelah itu, dilakukan proses entry data yang disimpan dalam suatu database. Setelah data semua di-entry, dilakukan proses pengendalian mutu data di database melalui pengecekan yaitu proses pembersihan data dan konsistensi data. Setelah data dinyatakan bersih terhadap error tersebut, kemudian dilakukan tahap pengolahan data.

Gambar 2.2 Proses quality control

Page 29: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

9

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

2.4 Metode Analisis DataGuna menjawab tujuan kegiatan survei ini (mendapatkan

gambaran nyata mengenai pengetahuan, ketertarikan serta sikap/cara pandangan masyarakat terhadap iptek) data survei kemudian dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Analisis statistika deskriptif dilakukan dengan meringkas dan menyajikan data dalam bentuk grafik. Analisis dilakukan untuk melihat gambaran persepsi masyarakat terhadap iptek, baik secara umum maupun secara spesifik dengan melihat beberapa kriteria seperti jenis kota dan karakteristik responden.

Page 30: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang
Page 31: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

11

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB III PROFIL RESPONDEN

Pada bagian ini akan dibahas mengenai profil responden dalam Survei Persepsi Masyarakat terhadap iptek. Pembahasan akan dilakukan mengenai tingkat pengembalian kuesioner serta profil responden berdasarkan kota, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

3.1 Tingkat Pengembalian KuesionerTarget sampel Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek sebanyak

2.000 responden di 10 kota. Survei berjalan kurang lebih selama empat bulan. Selama periode tersebut, kuesioner yang berhasil diisi oleh responden dan dikembalikan ke Pappiptek-LIPI berjumlah berjumlah 2.012 kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 100% kuesioner yang disebar kepada responden berhasil dikembalikan kepada Pappiptek-LIPI.

Dari hasil pengembalian sebesar 2.012 kuesioner, maka dilakukan proses validasi terhadap kuesioner tersebut. Hasil validasi menunjukkan adanya kuesioner yang berstatus valid dan tidak valid. Berdasarkan hasil tersebut sebanyak 183 kuesioner diantaranya dinyatakan tidak valid. Hal ini disebabkan karena jawaban yang diberikan oleh responden tidak lengkap, tidak konsisten, atau adanya responden fiktif. Dengan demikian, terdapat 1.829 kuesioner yang valid dan memenuhi kriteria untuk menjadi sampel dan dapat dianalisis lebih lanjut dalam survei ini (Tabel 3.1).

Tabel 3.1 Tingkat pengembalian kuesioner

Status Kuesioner Jumlah Persentase

Kembali 2.012

Valid 1.829 91%

Tidak Valid 183 9%

Sebaran pengembalian kuesioner di masing-masing kota dapat dilihat pada Gambar 3.1. Berdasarkan gambar tersebut diperoleh informasi bahwa dari 10 kota terpilih, terdapat tiga kota yang memiliki persentase kuesioner valid di bawah 90%, ketiga kota tersebut yaitu Batam (85%), Balikpapan (82%), dan Denpasar (65%). Kota dengan persentase kuesioner valid terendah berasal dari Denpasar. Hal ini dikarenakan

Bab

3

Page 32: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

12

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

ketika proses validasi banyak ditemukan jawaban yang diberikan oleh responden tidak lengkap, tidak konsisten, dan responden fiktif.

Gambar 3.1 Sebaran pengembalian kuesioner berdasarkan lokasi

3.2 Responden Berdasarkan KotaResponden dalam survei ini berasal dari ibu kota atau kota besar

yang ada di provinsi terpilih, yaitu Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Ambon. Sebaran responden berdasarkan kota dapat dilihat pada Gambar 3.2. Berdasarkan gambar tersebut diperoleh informasi bahwa sebagian besar responden berasal dari Jakarta (16%), Surabaya (16%), Bandung (14%), Medan (12%), dan Batam (12%). Sementara itu, responden dengan persentase terendah berasal dari Ambon yaitu 4%.

Gambar 3.2 Sebaran responden berdasarkan lokasi

Page 33: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

13

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Selain responden dikelompokkan berdasarkan kota, responden juga dikelompokkan berdasarkan klasifikasi kota. Klasifikasi kota yang dimaksud adalah jenis dan fungsi kota. Klasifikasi jenis kota didasarkan atas jumlah penduduk. Dalam hal ini terdapat lima jenis kota, yaitu kota kecil, kota sedang, kota besar, metropolitan, dan megapolitan. Hasil klasifikasi jenis kota berdasarkan jumlah penduduk menunjukkan bahwa Indonesia terdiri dari tiga jenis kota yaitu kota besar, metropolitan, dan megapolitan. Dalam survei ini, Denpasar, Balikpapan, Yogyakarta, Ambon, dan Batam mewakili kota-kota besar yang ada di Indonesia. Sementara itu, kota yang mewakili kota-kota metropolitan yaitu Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar. Jakarta mewakili kota metropolitan di Indonesia. Sebaran responden berdasarkan jenis kota dapat dilihat pada Gambar 3.3. Berdasarkan gambar di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden dalam survei ini merupakan penduduk yang berdomisili di kota metropolitan (48%). Sementara itu, responden yang berdomisili di kota megapolitan memiliki persentase paling rendah dalam survei ini.

Gambar 3.3 Sebaran responden berdasarkan jenis kota

Jika dilihat berdasarkan fungsi kota, maka kota di Indonesia dalam survei ini dikelompokkan menjadi kota pusat produksi, kota pusat perdagangan, kota pusat pemerintahan, dan kota pusat kebudayaan. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kota pusat produksi (41%) dan kota pusat perdagangan (29%). Hanya 16% responden yang berasal dari kota pusat pemerintahan dan 13% berasal dari kota pusat kebudayaan (Gambar 3.4).

Page 34: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

14

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 3.4 Sebaran responden berdasarkan fungsi kota

3.3 Responden Berdasarkan Jenis KelaminResponden dalam survei ini merupakan masyarakat yang berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan berusia di atas 15 tahun. Hasil survei dalam Gambar 3.5 menunjukkan bahwa persentase responden yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki cenderung sama, yaitu perempuan (51%) dan laki-laki (49%).

Gambar 3.5 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin

Page 35: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

15

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

3.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden dalam survei ini merupakan masyarakat yang memiliki

tingkat pendidikan minimal SMA. Tingkat pendidikan responden dalam survei ini dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu SMA, Diploma, S1, S2 dan S3. Jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas responden (59%) memiliki tingkat pendidikan SMA. Hanya 2% responden memiliki tingkat pendidikan S2 dan S3 (Gambar 3.6).

Gambar 3.6 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan

3.5 Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dalam survei ini pekerjaan responden dibagi atas empat kategori. Kategori pertama adalah pelajar atau mahasiswa. Kategori kedua adalah bekerja. Penduduk yang termasuk dalam kategori ini adalah penduduk yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Polisi/ABRI/TNI, pegawai swasta, dan wirausaha. Kategori ketiga adalah pelajar atau mahasiswa. Kategori keempat adalah lainnya. Penduduk yang termasuk dalam kategori lainnya adalah pensiunan, penduduk yang tidak bekerja, dan memiliki jenis pekerjaan lainnya di luar kategori pertama. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden merupakan pekerja (64%). Jumlah responden terendah berasal dari kategori pekerjaan lainnya yaitu 9% (Gambar 3.7).

Page 36: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

16

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 3.7 Sebaran responden berdasarkan pekerjaan

Page 37: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

17

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB IV PENGETAHUAN MASYARAKAT

TERHADAP IPTEK

Pengetahuan masyarakat terhadap iptek diidentifikasi berdasarkan pemahaman masyarakat terhadap definisi iptek, bidang iptek, dan isu iptek. Gambaran pengetahuan masyarakat terhadap iptek juga diuraikan melalui pengetahuan mengenai LIPI dan Program Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta sumber informasi iptek.

4.1 Pemahaman Masyarakat terhadap Definisi Iptek Pemahaman masyarakat terhadap iptek dapat diidentifikasi dari

bagaimana masyarakat mendefinisikan iptek. Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek ini menguraikan beberapa definisi iptek. Berdasarkan hasil survei yang diperlihatkan Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat mendefinisikan iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek (76%) dan iptek berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia (62%). Hanya sebagian kecil masyarakat yang mendefinisikan iptek sebagai alat yang digunakan untuk mengontrol alam (18%) dan alat untuk membangun dan mempertahankan kekuasaan (18%).

Gambar 4.1 Pemahaman masyarakat terhadap definisi iptek

Bab

4

Penemuan besar di bidang iptek

Berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia

Digunakan untuk melakukan perubahan dengan cepat

Pengetahuan tentang fenomena alam

Menimbulkan bahaya bila tidak dikendalikan dengan baik

Digunakan untuk mengontrol alam

Alat untuk membangun & mempertahankan kekuasaan

Page 38: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

18

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Bila diklasifikasikan berdasarkan kota, Gambar 4.2 memperlihatkan tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyakarat. Gambar tersebut menunjukkan bahwa di semua wilayah sebagian besar masyarakatnya mendefinisikan iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek; iptek berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia; dan iptek merupakan alat untuk melakukan perubahan. Sedangkan jika dilihat di masing-masing lokasi yang ada di kota besar, metropolitan, dan megapolitan cenderung menunjukkan bahwa definisi iptek yang paling dipahami oleh masyarakat adalah iptek dianggap sebagai penemuan besar di bidang iptek. Hal ini ditunjukkan dari persentase pemahaman masyarakat yang berada di atas 60%.

Gambar 4.2 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakatberdasarkan lokasi

Hal yang sama juga terjadi ketika diklasifikasikan berdasarkan jenis dan fungsi kota. Gambar 4.3 dan 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di jenis dan fungsi kota mana pun mendefinisikan iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek; iptek berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia; dan iptek merupakan alat untuk melakukan perubahan. Jika dilihat berdasarkan jenis kota, Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa masyarakat yang mendefinisikan iptek sebagai ketiga hal tersebut di ketiga jenis kota memiliki rata-rata persentase yang hampir sama. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan fungsi kota, persentase masyarakat di kota pusat kebudayaan yang mendefinisikan iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek cenderung sedikit lebih tinggi dibandingkan tiga kota lainnya. Sementara itu, kota pusat pemerintahan, perdagangan, dan produksi cenderung memiliki persentase yang hampir sama.

Page 39: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

19

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.3 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan jenis kota

Gambar 4.4 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota

Klasifikasi masyarakat berdasarkan jenis kelamin juga menunjukkan hasil yang serupa yaitu masyarakat baik laki-laki maupun perempuan sebagian besar mendefinisikan iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek; iptek berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia; dan iptek merupakan alat untuk melakukan perubahan. Sementara itu, Gambar 4.5 menunjukkan bahwa persentase perempuan dalam mendefinisikan iptek terhadap ketiga hal tersebut cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Page 40: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

20

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.5 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin

Pemahaman masyarakat terhadap definisi iptek juga dilihat berdasarkan tingkat pendidikan. Gambar 4.6 memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat, di semua tingkat pendidikan, mendefinisikan iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek; iptek berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia; dan iptek merupakan alat untuk melakukan perubahan. Gambar tersebut juga menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, persentase yang mendefinisikan iptek sebagai tiga hal tersebut nilainya cenderung semakin tinggi.

Gambar 4.6 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan

Page 41: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

21

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambaran mengenai pemahaman masyarakat terhadap definisi iptek juga diidentifikasi berdasarkan jenis pekerjaan. Gambar 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat dengan berbagai pekerjaan mendefinisikan iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek; iptek berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia; dan iptek merupakan alat untuk melakukan perubahan. Gambar 4.7 memperlihatkan bahwa persentase masyarakat pelajar/mahasiswa yang mendefinisikan iptek sebagai penemuan besar di bidang iptek nilainya cenderung lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang bekerja, IRT, dan lainnya.

Gambar 4.7 Tiga definisi iptek tertinggi yang dipahami oleh masyarakat

berdasarkan pekerjaan

4.2 Pemahaman Masyarakat tentang Bidang Iptek Pemahaman masyarakat terhadap bidang prioritas dalam

pengembangan iptek dapat menjadi salah satu indikasi pemahaman masyarakat terhadap iptek. Bidang prioritas pengembangan iptek yang diidentifikasi adalah pertahanan dan keamanan; sosial dan kemanusiaan; transportasi; air; energi; lingkungan; informasi dan teknologi; ekonomi dan bisnis; pendidikan; kesehatan; dan pangan. Gambar 4.8 menunjukkan bahwa secara umum lebih dari separuh masyarakat paham (paham dan sangat paham) terhadap bidang iptek kecuali pada bidang pertahanan dan keamanan; dan bidang energi. Pada bidang pertahanan dan keamanan hanya 36% yang mengakui paham dan 8% yang mengakui sangat paham terhadap bidang tersebut. Demikian halnya pada bidang energi, hanya 39% masyarakat yang mengakui

Page 42: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

22

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

paham dan 8% yang mengakui sangat paham terhadap bidang tersebut. Sementara itu, bidang iptek yang cenderung paling banyak dipahami oleh masyarakat adalah bidang pendidikan. Lebih dari 90% masyarakat paham mengenai bidang pendidikan dengan rincian 71% mengakui paham dan 20% mengakui sangat paham. Dua bidang iptek yang paling banyak dipahami selanjutnya adalah bidang kesehatan dan pangan. Pada bidang kesehatan, 66% masyarakat mengakui paham dan 17% mengakui sangat paham mengenai bidang tersebut. Sedangkan pada bidang pangan, terdapat 62% masyarakat yang mengakui paham dan 14% yang mengakui sangat paham. Selanjutnya, pemahaman masyarakat di bidang iptek diidentifikasi melalui tiga bidang iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat dan diklasifikasikan berdasarkan kota (lokasi, jenis, dan fungsi), jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

Gambar 4.8 Pemahaman masyarakat tentang bidang iptek

Pemahaman masyarakat terhadap bidang iptek berdasarkan lokasi kota terlihat pada Gambar 4.9 Gambar tersebut menunjukkan bahwa di semua lokasi kota, tiga bidang iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa persentase masyarakat yang paham mengenai bidang tersebut cenderung tidak jauh berbeda.

Page 43: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

23

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.9 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat

berdasarkan lokasi

Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis dan fungsi kota, Gambar 4.10 dan 4.11 juga menunjukkan bahwa tiga bidang iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan. Gambar 4.10 memperlihatkan bahwa persentase masyarakat di kota besar, metropolitan, dan megapolitan yang memahami tiga bidang tersebut hampir sama. Demikian juga halnya bila diklasifikasikan berdasarkan fungsi kota, persentase masyarakat di keempat jenis fungsi kota yang memahami bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan juga cenderung hampir sama.

Gambar 4.10 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan jenis kota

Page 44: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

24

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.11 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota

Selanjutnya pemahaman masyarakat terhadap bidang iptek dilihat berdasarkan jenis kelamin yang ditunjukkan Gambar 4.12. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa tiga bidang iptek yang paling banyak dipahami oleh laki-laki dan perempuan adalah sama yaitu bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan. Namun demikian, gambar tersebut juga menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih banyak memahami ketiga bidang tersebut. Ini dapat dilihat dari nilai persentase perempuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.

Gambar 4.12 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat

berdasarkan jenis kelamin

Page 45: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

25

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Klasifikasi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan yang diperlihatkan Gambar 4.13 juga menunjukkan bahwa tiga bidang iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan. Persentase masyarakat berpendidikan Diploma yang paham mengenai tiga bidang iptek tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan yang berpendidikan sarjana ke atas (S1, S2 dan S3).

Gambar 4.13 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan

Hal serupa juga terjadi ketika masyarakat diklasifikasikan berdasarkan jenis pekerjaan. Gambar 4.14 menunjukkan bahwa tiga bidang iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat pelajar/mahasiswa, bekerja, IRT, dan lainnya adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa pada bidang pendidikan persentase masyarakat yang paling banyak memahami adalah pelajar/mahasiswa. Sementara itu, pada bidang kesehatan dan pangan persentase masyarakat yang paling banyak memahami adalah IRT.

Page 46: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

26

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.14 Tiga bidang iptek yang paling dipahami oleh masyarakat ber-dasarkan pekerjaan

4.3 Pemahaman Subjektif Masyarakat terhadap Isu Iptek Pengetahuan masyarakat terhadap isu-isu iptek yang sedang

berkembang dapat menjadi salah satu indikasi pemahaman mereka terhadap iptek. Isu iptek yang diidentifikasi merupakan isu-isu pada bidang prioritas iptek yang telah diidentifikasi pemahamannya pada sub bab sebelumnya. Adapun isu iptek yang diidentifikasi pemahamannya adalah media sosial; sampah organik dan anorganik; imunisasi; antibiotik; formalin; dampak pemanasan global; terorisme; fermentasi; kejahatan dunia maya; metode pembelajaran e-learning; mobil listrik; konflik perbatasan; MRT; redenominasi mata uang; e-commerce; early warning system; depresiasi rupiah; dan kurikulum tematik. Pemahaman sujektif masyarakat terhadap isu iptek tersebut diperlihatkan Gambar 4.15. Gambar tersebut menunjukkan bahwa isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat adalah media sosial; sampah organik dan anorganik; dan imunisasi. Lebih dari 75% masyarakat yang memahami ketiga isu iptek tersebut. Sedangkan isu iptek yang paling sedikit dipahami masyarakat adalah kurikulum tematik. Tidak lebih dari 20% yang paham mengenai kurikulum tematik.

Page 47: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

27

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.15 Pemahaman subjektif masyarakat terhadap isu iptek

Klasifikasi masyarakat berdasarkan lokasi kota juga memperlihatkan hasil yang serupa yaitu tiga isu iptek yang paling banyak dipahami di semua kota adalah media sosial; sampah organik dan anorganik; dan imunisasi (Gambar 4.16). Namun demikian, gambar tersebut juga memperlihatkan bahwa persentase tertinggi masyarakat yang paham mengenai ketiga isu tersebut pada setiap kota berbeda. Media sosial cenderung menjadi isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat di kota besar dan metropolitan, kecuali Yogyakarta dan Medan. Sementara itu, sampah organik dan anorganik menjadi isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat megapolitan.

Page 48: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

28

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.16 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan lokasi

Pemahaman subjektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan jenis dan fungsi kota juga memperlihatkan hasil yang serupa yaitu media sosial; sampah organik dan anorganik; dan imunisasi menjadi tiga isu iptek yang paling banyak dipahami (Gambar 4.17 dan 4.18). Gambar 4.17 menunjukkan bahwa ketiga isu iptek tersebut paling banyak dipahami oleh masyarakat baik di kota besar, metropolitan, maupun megapolitan. Meskipun demikian, gambar tersebut juga memperlihatkan bahwa media sosial menjadi isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat kota besar dan metropolitan. Sementara itu, di kota megapolitan cenderung sampah organik dan anorganik menjadi isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakatnya. Jika dilihat berdasarkan fungsi kota, Gambar 4.18 menunjukkan bahwa media sosial menjadi isu yang paling banyak dipahami oleh masyarakat di kota pusat perdangaan dan kota pusat produksi. Sedangkan di kota pusat kebudayaan dan kota pusat pemerintaahan, sampah organik dan anorganik menjadi isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakatnya.

Page 49: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

29

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.17 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara

subjektif berdasarkan jenis kota

Gambar 4.18 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan fungsi kota

Page 50: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

30

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Jika masyarakat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, Gambar 4.19 menunjukkan bahwa tiga isu iptek yang paling banyak dipahami oleh laki-laki dan perempuan adalah media sosial; sampah organik dan anorganik; dan imunisasi. Gambar tersebut juga memperlihatkan bahwa persentase laki-laki yang memahami media sosial lebih tinggi dibandingkan perempuan. Namun untuk pemahamanan masyarakat mengenai isu sampah organik dan anorganik; dan imunisasi persentasenya lebih tinggi perempuan dibandingkan laki-laki.

Gambar 4.19 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan jenis kelamin

Pemahaman subjektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan tingkat pendidikan diperlihatkan Gambar 4.20. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa tiga isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat (di semua tingkat pendidikan) adalah media sosial; sampah organik dan anorganik; dan imunisasi. Selain itu, gambar tersebut juga memperlihatkan bahwa media sosial menjadi isu iptek yang paling banyak dipahami oleh masyarakat yang berpendidikan SMA, Diploma, S1, S2 dan S3.

Page 51: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

31

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.20 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat

secara subjektif berdasarkan tingkat pendidikan

Jika masyarakat berdasarkan jenis pekerjaan, pemahaman subjektif mereka terhadap isu iptek ditunjukkan Gambar 4.21. Gambar tersebut memperlihatkan tiga isu iptek yang paling banyak dipahami oleh pelajar/mahasiswa, pekerja, IRT, dan lainnya adalah media sosial; sampah organik dan anorganik; dan imunisasi. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa media sosial menjadi isu iptek yang paling banyak dipahami oleh pelajar/mahasiswa, pekerja, dan lainnya (pensiunan dan tidak bekerja). Sedangkan di kalangan IRT, imunisasi menjadi isu iptek yang paling banyak dipahami.

Gambar 4.21 Tiga isu iptek yang paling dipahami oleh masyarakat secara subjektif berdasarkan pekerjaan

Page 52: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

32

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

4.4 Pemahaman Objektif Masyarakat terhadap Isu Iptek Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek menjadi salah

satu indikasi pemahaman masyarakat terhadap iptek. Pemahaman objektif masyarakat diidentifikasi melalui pengetahuan terhadap pernyataan-pernyataan terkait dengan isu iptek yang diidentifikasi pada bagian sebelumnya. Pengetahuan dinilai dari ketepatan jawaban masyarakat dari setiap pernyataan yang diperlihatkan Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Daftar pertanyaan terkait isu iptek

Pernyataan Keterangan

P1

Facebook merupakan salah satu jejaring sosial dimana pengguna dapat berkomunikasi dengan teman dan pengguna lain melalui pesan pribadi atau umum dan fitur obrolan

P2 Penggunaan bahan bakar gas dapat mengurangi polusi udara

P3 Imunisasi terhadap suatu penyakit akan memberikan kekebalan atau resistensi pada semua jenis penyakit

P4 Antibiotik dapat membunuh virus

P5 Detasemen Khusus 88 (Densus 88) adalah satuan khusus POLRI untuk penanggulangan teroris di Indonesia

P6 Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan turunnya permukaan air laut

P7 Bahan bakar mobil listrik adalah BBG

P8 Saat ini sering terjadi konflik perbatasan antara Indonesia dan Thailand

P9

Formalin mudah diperoleh dipasar bebas dengan harga murah, tetapi tidak diizinkan ditambahkan ke dalam bahan makanan atau digunakan sebagai pengawet makanan

P10 Penggunaan ragi untuk mengembangkan roti merupakan peristiwa dalam perkembangan bioteknologi

P11

MRT merupakan moda angkutan yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak (massal) dengan frekuensi dan kecepatan yang sangat tinggi (rapid)

Page 53: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

33

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

P12 Online shopping memungkinkan kedua pembeli dan penjual untuk tidak bertatap muka secara langsung

P13E-learning merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya

P14Membajak situs web merupakan salah satu kasus kejahatan dunia maya (cyber crime) yang terjadi di Indonesia

P15Redenominasi mata uang merupakan pemotongan nominal yang dilakukan pada sebuah mata uang dengan mengurangi jumlah nilainya

P16 Early warning system (EWS) merupakan sistem peringatan dini terhadap bencana

P17 Kurikulum tematik diterapkan dengan menggunakan pendekatan kurikulum interdisipliner

P18 Depresiasi rupiah terjadi ketika ada peningkatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing

Secara umum pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek diperlihatkan pada Gambar 4.22 yang menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak benar-benar paham terhadap isu iptek. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak benar-benar paham (jawaban tidak tepat dan tidak tahu) mengenai kurikulum tematik; depresiasi rupiah; dan redenominasi mata uang. Sebagian besar masyarakat juga tidak benar-benar paham mengenai penggunaan bahan bakar gas; imunisasi; antibiotik. Ini ditunjukkan dari sebagian besar masyarakat memberikan jawaban salah pada pernyataan terkait tiga hal tersebut. Namun, Gambar 4.22 memperlihatkan bahwa masyarakat benar-benar paham terhadap isu iptek terkait dengan media sosial facebook; Densus 88 dan teroris; dan formalin. Hampir semua masyarakat (96%) menjawab benar pernyataan terkait dengan media sosial facebook. Sementara itu masyarakat yang menjawab dengan benar pernyataan terkait dengan Densus 88 dan formalin mencapai 88%.

Selanjutnya pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek diklasifikasikan berdasarkan kota (lokasi, jenis, dan fungsi), jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan masyarakat. Pemahaman objektif masyarakat juga dibagi menjadi tiga kategori yaitu kurang, cukup dan baik. Kategori tersebut berdasarkan pada persentase jawaban benar terhadap semua pernyataan. Pemahaman

Page 54: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

34

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

masyarakat dikategorikan kurang jika jawaban benar tidak lebih dari 55%, kategori cukup jika jawaban benar antara 55% - 74%, dan dikategorikan baik jika jawaban benar lebih dari 74%.

Gambar 4.22 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek

Berdasarkan lokasi kota, Gambar 4.23 memperlihatkan tingkat pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek. Gambar tersebut menunjukkan bahwa dari sepuluh kota yang disurvei hanya Denpasar yang memiliki pemahaman objektif yang cukup dengan rata-rata masyarakatnya dapat menjawab 55,4% pernyataan dengan benar. Sementara itu, sembilan kota lainnya, pemahaman objektif masyarakatnya termasuk dalam kategori kurang. Artinya jawaban benar mengenai pernyataan isu iptek yang diberikan masyarakat tidak mencapai 55%.

Page 55: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

35

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.23 Pengetahuan masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan lokasi

Klasifikasi berdasarkan jenis dan fungsi kota juga mengindikasikan hal yang hampir sama. Gambar 4.24 dan 4.25 menunjukkan bahwa pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek di semua jenis dan fungsi kota termasuk dalam kategori kurang. Persentase jawaban benar masyarakat mengenai isu iptek di ketiga jenis kota tidak jauh berbeda yaitu secara berurutan 51% di kota besar, 50% di kota megapolitan, dan 49% di kota metropolitan (Gambar 4.24). Sementara itu, Gambar 4.25 menunjukkan bahwa masyarakat di kota pusat kebudayaan cenderung mempunyai tingkat pemahaman objektif terhadap isu iptek yang paling tinggi. Sedangkan, masyarakat kota pusat perdagangan tingkat pemahaman objektif terhadap isu iptek tergolong paling rendah.

Page 56: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

36

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.24 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan jenis kota

Gambar 4.25 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan fungsi kota

Page 57: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

37

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Jika masyarakat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, pemahaman objektif terhadap isu iptek laki-laki dan perempuan termasuk dalam kategori kurang (Gambar 4.26). Meskipun demikian, gambar tersebut juga memperlihatkan bahwa laki-laki cenderung memiliki tingkat pemahaman objektif terhadap isu iptek yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Jawaban benar mengenai pernyataan iptek yang diberikan perempuan tidak lebih dari separuh dari total pernyataan. Sedangkan laki-laki dapat memberikan 51% jawaban benar.

Gambar 4.26 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan jenis kelamin

Bila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat, Gambar 4.27 memperlihatkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat cenderung semakin tinggi juga pemahaman objektifnya terhadap isu iptek. Gambar tersebut menunjukkan bahwa tidak lebih dari separuh jawaban benar yang diberikan masyarakat berpendidikan SMA. Sementara itu, masyarakat berpendidikan SMA ke atas (Diploma, S1, S2 dan S3) dapat memberikan jawaban benar lebih dari separuh dari total pernyataan. Meskipun demikian, Gambar 4.27 memperlihatkan bahwa pemahaman objektif terhadap isu iptek masyarakat berpendidikan SMA dan Diploma tergolong kurang, sedangkan pada masyarakat berpendidikan sarjana ke atas (S1, S2 dan S3) tergolong cukup.

Page 58: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

38

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.27 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan tingkat pendidikan

Selanjutnya, Gambar 4.28 menunjukkan pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan jenis pekerjaan. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat di semua jenis pekerjaan memiliki tingkat pemahaman objektif yang kurang terhadap isu iptek. Namun, gambar tersebut mengindikasikan bahwa pemahaman objektif mengenai isu iptek yang lebih tinggi dimiliki oleh masyarakat yang sedang belajar (pelajar/mahasiswa) dan bekerja. Mereka dapat memberikan lebih dari separuh jawaban benar.

Gambar 4.28 Pemahaman objektif masyarakat terhadap isu iptek berdasarkan

pekerjaan

Page 59: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

39

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

4.5 Pengetahuan Masyarakat tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) LIPI merupakan lembaga ilmu pengetahuan terbesar di Indonesia,

oleh karenanya pengetahuan mengenai LIPI dapat menjadi salah satu indikasi pemahaman masyarakat terhadap iptek. Pengetahuan mengenai LIPI diidentifikasi melalui pengetahuannya tentang LIPI secara umum: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) - LIPI; Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR); Kebun Raya, Pulau Pari, dan Museum Zoologi yang dikelola oleh LIPI. Terkait hal tersebut, Gambar 4.29 menunjukkan bahwa secara umum mayoritas masyarakat tidak mengetahui mengenai LIPI. Sebagian besar masyarakat (63%) hanya mengetahui LIPI secara umum. Namun mengenai apa saja yang dimiliki dan dikelola oleh LIPI masyarakat cenderung tidak mengetahuinya.

Selanjutnya, identifikasi terhadap pengetahuan masyarakat terhadap LIPI secara umum berdasarkan lokasi diperlihatkan pada Gambar 4.30. Gambar tersebut menunjukkan sebagian besar masyarakat di kota besar, metropolitan, dan megapolitan mengetahui LIPI secara umum, kecuali masyarakat di Balikpapan dan Denpasar. Bahkan hanya 10% masyarakat di kota Ambon yang tidak mengetahui LIPI. Demikian halnya yang terjadi di kota besar, hanya 11% masyarakat Yogyakarta yang tidak mengetahui tentang LIPI. Sedangkan di kota Balikpapan dan Denpasar, masyarakat yang mengetahui LIPI secara umum masing-masing hanya sebesar 34% dan 40%.

Gambar 4.29 Pengetahuan masyarakat tentang LIPI

Page 60: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

40

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.30 Pengetahuan masyarakat tentang LIPI berdasarkan lokasi

Pengetahuan masyarakat tentang LIPI berdasarkan jenis dan fungsi kota; jenis kelamin; tingkat pendidikan; dan jenis pekerjaan diidentifikasi berdasarkan tiga hal yang paling banyak masyarakat ketahui tentang LIPI. Gambar 4.31 dan 4.32 menunjukkan bahwa di semua jenis dan fungsi kota, paling banyak masyarakat mengetahui tentang LIPI secara umum, LKIR, dan Museum Zoologi. Gambar 4.31 dan 4.32 memperlihatkan bahwa persentase masyarakat yang mengetahui tentang LIPI di kota Megapolitan lebih tinggi dibandingkan dua jenis kota lainnya. Sementara itu, di kota pusat pemerintahan persentase masyarakat yang mengetahui tentang LIPI juga lebih tinggi dibandingkan tuga fungsi kota lainnya.

Gambar 4.31 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan jenis kota

Page 61: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

41

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.32 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan fungsi kota

Hal yang hampir serupa juga terjadi ketiga pengetahuan masyarakat mengenai LIPI dikategorikan berdasarkan jenis kelamin. Gambar 4.33 memperlihatkan bahwa tiga hal yang paling banyak masyarakat baik laki-laki maupun perempuan tahu tentang LIPI adalah LIPI secara umum, LKIR, dan Museum Zoologi. Persentase laki-laki dan perempuan yang mengetahui tiga hal tersebut juga cenderung tidak jauh berbeda.

Gambar 4.33 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan jenis kelamin

Page 62: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

42

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Sedikit ada perbedaan jika pengetahuan tentang LIPI dilihat berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat. Meskipun hal yang paling banyak diketahui mengenai LIPI juga sama yaitu tentang LIPI secara umum, LKIR, dan Museum Zoologi, tetapi Gambar 4.34 mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan pengetahuannya mengenai LIPI juga cenderung semakin tinggi. Gambar tersebut menunjukkan bahwa masyarakat berpendidikan SMA yang mengetahui LIPI secara umum tidak lebih dari 60%. Namun, lebih dari 90% masyarakat yang berpendidikan S2 dan S3 mengetahui LIPI secara umum.

Gambar 4.34 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI

berdasarkan tingkat pendidikan

Selanjutnya, Gambar 4.35 memperlihatkan pengetahuan masyarakat mengenai LIPI berdasarkan jenis pekerjaan. Gambar tersebut menunjukkan bahwa tiga hal yang paling banyak masyarakat ketahui tentang LIPI adalah LIPI secara umum, LKIR, dan Museum Zoologi. Gambar tersebut juga memperlihatkan bahwa persentase masyarakat bekerja yang mengetahui LIPI cenderung paling besar dibandingkan dengan masyarakat dengan jenis pekerjaan lainnya.

Page 63: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

43

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.35 Tiga hal yang paling diketahui oleh masyarakat tentang LIPI berdasarkan pekerjaan

4.6 Pengetahuan Masyarakat tentang Program Kemenristek Sebagai Kementerian yang bertanggungjawab terhadap

pengembangan riset dan teknologi, tentu saja program-program yang dicanangkan oleh Kemenristek terkait juga dengan iptek. Oleh karenanya, pengetahuan mengenai program Kemenristek menjadi salah satu indikasi pemahaman masyarakat terhadap iptek. Adapun program Kemenristek yang diidentifikasi adalah Business Innovation Centre (BIC); Perpustakaan digital online; Program Beasiswa Pasca sarjana Riset Pro; Pelaksanaan Pameran Ritech Expo; dan Pelaksanaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Gambar 4.36 menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kurang mengetahui kelima program yang dicanangkan oleh Kemenristek tersebut.

Page 64: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

44

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.36 Pengetahuan masyarakat tentang program Kemenristek

Klasifikasi lokasi kota dalam identifikasi pengetahuan masyarakat tentang program Kemenristek diperlihatkan Gambar 4.37 yang memperlihatkan bahwa tiga program Kemenristek yang paling banyak diketahui oleh masyarakat adalah perpustakaan digital online; pelaksanaan hari kebangkitan teknologi nasional; dan beasiswa pasca sarjana riset pro. Namun demikian program yang paling banyak diketahui masyarakat di setiap kota berbeda. Perpustakaan digital online menjadi program yang paling banyak diketahui oleh masyarakat di kota Bandung, Balikpapan, Denpasar, Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Sedangkan di kota Makassar dan Medan pelaksanaan hari kebangkitan teknologi nasional menjadi program yang paling banyak diketahui oleh masyarakatnya. Sementara itu, beasiswa pasca sarjana riset pro menjadi program yang paling banyak diketahui oleh masyarakatnya.

Page 65: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

45

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.37 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat berdasarkan lokasi

Pemahaman masyarakat terhadap program Kemenristek berdasarkan jenis dan fungsi kota juga menunjukkan bahwa tiga program yang paling banyak diketahui oleh masyarakat adalah perpustakaan digital online; pelaksanaan hari kebangkitan teknologi nasional; dan beasiswa pasca sarjana riset pro. Gambar 4.38 mengindikasikan bahwa masyarakat kota megapolitan yang mengetahui ketiga program tersebut cenderung lebih banyak dibandingkan dengan dua jenis kota lainnya. Sementara itu, Gambar 4.39 memperlihatkan bahwa masyarakat di kota pusat pemerintahaan lebih mengetahui ketiga program Kemenristek tersebut.

Gambar 4.38 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat

berdasarkan jenis kota

Page 66: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

46

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.39 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota

Jika masyarakat diklasifikan berdasarkan jenis kelamin, Gambar 4.40 juga menunjukkan bahwa tiga program yang paling banyak diketahui baik oleh laki-laki maupun perempuan adalah perpustakaan digital online; pelaksanaan hari kebangkitan teknologi nasional; dan beasiswa pasca sarjana riset pro. Persentase masyarakat yang mengetahui ketiga program tersebut hampir sama antara laki-laki dan perempuan.

Gambar 4.40 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat

berdasarkan jenis kelamin

Page 67: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

47

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Selanjutnya, Gambar 4.41 yang memperlihatkan pengetahuan masyarakat tentang program Kemenristek berdasarkan tingkat pendidikan. Gambar tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin tinggi juga pengetahuannya terhadap program Kemenristek. Ini dapat dilihat dari semakin banyaknya persentase masyarakat yang mengetahui program Kemenristek seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan. Gambar 4.41 juga menunjukkan bahwa masyarakat berpendidikan SMA dan Diploma cenderung paling banyak mengetahui program pelaksanaan hari kebangkitan teknologi nasional dibandingkan dua program lainnya. Sementara itu, untuk masyarakat berpendidikan S2 dan S3 cenderung lebih mengetahui program beasiswa pasca sarjana riset pro dibandingkan dengan program pelaksanaan hari kebangkitan teknologi nasional.

Gambar 4.41 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui oleh masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan

Jika masyarakat dikategorikan berdasarkan jenis pekerjaan, Gambar 4.42 juga menunjukkan bahwa tiga program Kemenristek yang paling banyak diketahui oleh masyarakat pelajar/mahasiswa, bekerja, IRT dan lainnya adalah perpustakaan digital online; pelaksanaan hari kebangkitan teknologi nasional; dan beasiswa pasca sarjana riset pro. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa pelajar/mahasiswa cenderung lebih mengetahui program-program Kemenristek. Sementara itu, persentase masyarakat yang mengetahui program Kemenristek terkecil ada pada jenis pekerjaan IRT.

Page 68: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

48

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.42 Tiga program Kemenristek yang paling diketahui masyarakat berdasarkan pekerjaan

4.7 Sumber Informasi Iptek Kemudahan mengakses informasi iptek terkait jenis sumber

informasi yang digunakan. Berbagai sumber informasi iptek dapat digunakan oleh masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai berita terkini, iptek, dan ilmu pengetahuan tertentu. Adapun sumber informasi yang bisa masyarakat gunakan untuk memperoleh berita-berita tersebut yaitu TV, radio, koran, internet, buku, majalah, jurnal ilmiah, seminar/pelatihan, keluarga, teman, dan sumber informasi lainnya.

Hasil survei menunjukkan bahwa TV merupakan jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan berita terkini yakni sebesar 56%. Jenis sumber informasi lain yang paling banyak digunakan adalah internet dan koran. Sedangkan radio merupakan sumber informasi yang mulai ditinggalkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai berita terkini, karena hanya 1% saja dari responden yang menggunakan sumber informasi ini (Gambar 4.43).

Selain berita terkini, masyarakat juga dapat menggunakan berbagai jenis sumber informasi untuk mendapatkan informasi mengenai berita iptek. Jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai berita tersebut adalah internet (49%). Jenis sumber informasi lain yang paling banyak digunakan adalah TV (Gambar 4.44). Sementara itu, jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan masyarakat untuk mendapatkan

Page 69: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

49

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

informasi mengenai ilmu pengetahuan tertentu adalah internet (38%). Jenis sumber informasi lain yang paling banyak digunakan adalah TV (28%) dan buku (15%).

Gambar 4.43 Sumber informasi berita terkini

Gambar 4.44 Sumber informasi berita iptek

Page 70: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

50

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.45 Sumber informasi ilmu pengetahuan tertentu

Hasil survei menunjukkan bahwa jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai berita terkini dan iptek adalah internet, tv, dan koran (Gambar 4.46). Sedangkan buku, majalah, dan radio merupakan sumber informasi yang paling jarang digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai berita terkini dan iptek.

Gambar 4.46 Sumber informasi berita terkini dan iptek

Page 71: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

51

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Bila diklasifikasikan berdasarkan kota, Gambar 4.47 dan 4.48 memperlihatkan tiga sumber informasi berita terkini dan iptek yang paling banyak digunakan oleh masyakarat. Gambar tersebut menunjukkan bahwa di semua kota, tiga sumber informasi berita terkini dan iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarkat adalah koran, internet, dan TV. Dari tiga jenis sumber infomasi tersebut, jika dilihat di masing-masing lokasi yang ada di kota besar, metropolitan, dan megapolitan cenderung menunjukkan bahwa dari jenis sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan adalah TV. Sedangkan jenis sumber informasi berita iptek yang cenderung paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah internet, kecuali di kota Medan dan Jakarta. Masyarakat di kota Medan dan Jakarta paling banyak menggunakan TV untuk memperoleh informasi mengenai berita iptek.

Gambar 4.47 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan lokasi

Page 72: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

52

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.48 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan lokasi

Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis dan fungsi kota, Gambar 4.49 sampai dengan 4.52 juga menunjukkan bahwa tiga sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai berita terkini dan iptek adalah koran, internet, dan TV. Gambar 4.49 memperlihatkan bahwa lebih dari 50% masyarakat di kota besar, metropolitan, dan megapolitan menggunakan TV untuk memperoleh informasi mengenai berita terkini. Sedangkan, jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai berita iptek adalah internet (Gambar 4.50). Demikian juga halnya bila diklasifikasikan berdasarkan fungsi kota, TV merupakan jenis sumber informasi berita terkini dan iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di keempat jenis fungsi kota.

Page 73: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

53

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.49 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kota

Gambar 4.50 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan

oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota

Page 74: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

54

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.51 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kota

Gambar 4.52 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota

Selanjutnya sumber informasi berita terkini dan iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dilihat berdasarkan jenis kelamin yang ditunjukkan Gambar 4.53 dan 4.54. Gambar tersebut

Page 75: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

55

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

memperlihatkan bahwa tiga sumber informasi berita terkini dan iptek yang paling banyak digunakan oleh laki-laki dan perempuan adalah sama yaitu koran, internet, dan TV. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki cenderung lebih banyak menggunakan TV untuk memperoleh informasi mengenai berita terkini dan internet untuk memperoleh informasi mengenai berita Iptek.

Gambar 4.53 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin

Gambar 4.54 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan

oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin

Page 76: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

56

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Sumber informasi berita terkini dan iptek yang digunakan oleh masyarakat juga dilihat berdasarkan tingkat pendidikan. Gambar 4.55 dan 4.56 memperlihatkan bahwa sebagian besar masyarakat, di semua tingkat pendidikan, menggunakan koran, internet, dan TV sebagai sumber informasi berita terkini dan berita iptek. Selain itu, gambar tersebut juga menunjukkan bahwa TV merupakan jenis sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berpendidikan SMA, Diploma, S1, S2 dan S3 untuk mendapatkan informasi mengenai berita terkini. Sedangkan, jenis sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat berpendidikan SMA, Diploma, S1, S2 dan S3 adalah internet.

Gambar 4.55 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan

Gambar 4.56 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan

Page 77: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

57

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Jika masyarakat berdasarkan jenis pekerjaan, sumber informasi berita terkini dan iptek yang paling banyak digunakan oleh masyarakat ditunjukkan Gambar 4.57 dan 4.58. Gambar tersebut memperlihatkan tiga sumber informasi berita terkini dan iptek yang paling banyak digunakan oleh pelajar/mahasiswa, pekerja, IRT, dan lainnya adalah koran, internet, dan TV. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa TV menjadi jenis sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan oleh pelajar/mahasiswa, pekerja, IRT, dan lainnya (pensiunan dan tidak bekerja). Sedangkan, jenis sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan oleh pelajar/mahasiswa, pekerja, IRT, dan lainnya (pensiunan dan tidak bekerja) adalah internet.

Gambar 4.57 Sumber informasi berita terkini yang paling banyak digunakan

masyarakat berdasarkan pekerjaan

Page 78: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

58

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.58 Sumber informasi berita iptek yang paling banyak digunakan masyarakat berdasarkan pekerjaan

4.8 Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Sumber Informasi Iptek Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sumber informasi iptek

mempengaruhi masyarakat dalam memilih jenis sumber informasi yang akan digunakan. Jenis sumber informasi iptek yang dapat digunakan adalah koran, buku, radio, internet, keluarga, TV, majalah, seminar/pelatihan, jurnal ilmiah, teman, dan sumber informasi lainnya. Gambar 4.59 menunjukkan bahwa secara umum lebih dari separuh masyarakat percaya (percaya dan sangat percaya) terhadap semua sumber informasi iptek. Pada sumber informasi yang diperoleh dari teman hanya 7% yang mengakui percaya dan 50% yang mengakui sangat percaya terhadap sumber informasi tersebut. Demikian halnya majalah, hanya 5% masyarakat yang mengakui percaya dan 59% yang mengakui sangat percaya terhadap sumber informasi tersebut. Sementara itu, tiga sumber informasi iptek yang paling banyak dipercaya oleh masyarakat adalah buku, jurnal ilmiah, dan keluarga. Pada buku, 27% masyarakat mengakui percaya dan 67% mengakui sangat percaya mengenai informasi yang diberikan oleh sumber informasi tersebut. Demikian juga dengan jurnal ilmiah, terdapat 24% masyarakat yang mengakui percaya dan 58% yang mengakui sangat percaya. Sedangkan terhadap informasi yang disampaikan oleh keluarga, sebesar 21% masyarakat mengakui percaya, dan 61% mengakui sangat percaya. Selanjutnya, tingkat kepercayaan masyarakat diidentifikasi melalui tiga sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat dan diklasifikasikan berdasarkan kota (lokasi, jenis, dan fungsi), jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

Page 79: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

59

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.59 Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sumber informasi iptek

Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan lokasi kota terlihat pada Gambar 4.60. Gambar tersebut menunjukkan bahwa di semua lokasi kota, tiga sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat adalah buku, jurnal ilmiah, dan keluarga. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa persentase masyarakat yang percaya terhadap ketiga sumber informasi tersebut cenderung tidak jauh berbeda.

Gambar 4.60 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan lokasi

Page 80: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

60

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis dan fungsi kota, Gambar 4.61 dan 4.62 juga menunjukkan bahwa tiga sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat adalah buku, jurnal ilmiah, dan keluarga. Gambar 4.61 memperlihatkan bahwa persentase masyarakat di kota besar, metropolitan, dan megapolitan yang mempercayai tiga sumber informasi tersebut hampir sama. Demikian juga halnya bila diklasifikasikan berdasarkan fungsi kota, persentase masyarakat di keempat jenis fungsi kota yang mempercayai informasi dari buku, jurnal ilmiah, dan keluarga juga cenderung hampir sama.

Gambar 4.61 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan jenis kota

Gambar 4.62 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota

Page 81: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

61

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Selanjutnya sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat dilihat berdasarkan jenis kelamin yang ditunjukkan Gambar 4.63. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa tiga sumber informasi iptek yang paling banyak dipercaya oleh laki-laki dan perempuan adalah sama yaitu buku, jurnal ilmiah, dan keluarga. Namun demikian, gambar tersebut juga menunjukkan bahwa persentase perempuan dan laki-laki yang mempercayai informasi dari buku, jurnal ilmiah, dan keluarga juga cenderung hampir sama.

Gambar 4.63 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin

Klasifikasi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan yang diperlihatkan Gambar 4.64 juga menunjukkan bahwa tiga sumber informasi iptek yang paling banyak dipercaya oleh masyarakat adalah buku, jurnal ilmiah, dan keluarga. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa persentase masyarakat yang berpendidikan SMA, Diploma, S1, S2 dan S3 memiliki tingkat kepercayaan yang cenderung tidak jauh berbeda terhadap ketiga sumber informasi tersebut.

Page 82: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

62

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.64 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan

Hal serupa juga terjadi ketika masyarakat diklasifikasikan berdasarkan jenis pekerjaan. Gambar 4.65 menunjukkan bahwa tiga sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh pelajar/mahasiswa, bekerja, IRT, dan lainnya adalah buku, jurnal ilmiah, dan keluarga. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa persentase pelajar/mahasiswa, bekerja, IRT, dan lainnya yang percaya pada tiga sumber informasi iptek tersebut cenderung sama.

Gambar 4.65 Sumber informasi iptek yang paling dipercaya oleh masyarakat berdasarkan pekerjaan

Page 83: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

63

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

4.9 Frekuensi Masyarakat Menggunakan Sumber Informasi IptekKetertarikan masyarakat terhadap iptek dapat ditunjukkan

dari perilaku mereka dalam mengaktualisasikan ketertarikan mereka melalui aktivitas yang dapat menambah pengetahuan mereka tentang iptek. Frekuensi penggunaan sumber informasi iptek untuk mengakses informasi adalah salah satu cermin dari perilaku terhadap iptek. Frekuensi penggunaan sumber informasi tersebut diperlihatkan Gambar 4.66. Gambar tersebut menunjukkan bahwa sumber informasi yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah TV, internet, dan keluarga. Lebih dari 45% masyarakat yang sering menggunakan ketiga sumber informasi tersebut. Sedangkan sumber informasi yang paling jarang digunakan oleh masyarakat adalah seminar/pelatihan, jurnal ilmiah, dan sumber informasi lainnya. Tidak lebih dari 10% yang menggunakan sumber informasi tersebut.

Gambar 4.66 Frekuensi masyarakat menggunakan sumber informasi iptek

Sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan lokasi kota terlihat pada Gambar 4.67. Gambar tersebut menunjukkan bahwa di semua lokasi kota, tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah TV, internet, dan keluarga. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa persentase masyarakat di kota besar, metropolitan, dan megapolitan yang menggunakan TV cenderung lebih banyak dibandingkan sumber informasi lainnya. Hal ini dapat dilihat dari pesentase frekuensi penggunaan di masing-masing lokasi kota yang berada di atas 50%.

Page 84: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

64

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.67 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh

masyarakat berdasarkan lokasi

Jika diklasifikasikan berdasarkan jenis dan fungsi kota, Gambar 4.68 dan 4.69 juga menunjukkan bahwa tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah TV, internet, dan keluarga. Gambar 4.68 memperlihatkan bahwa persentase masyarakat di kota besar, metropolitan, dan megapolitan yang mempercayai tiga sumber informasi tersebut tidak jauh berbeda. Demikian juga halnya bila diklasifikasikan berdasarkan fungsi kota, persentase masyarakat di keempat jenis fungsi kota yang sering menggunakan TV, internet, dan keluarga cenderung hampir sama.

Gambar 4.68 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kota

Page 85: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

65

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.69 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan fungsi kota

Selanjutnya sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat dilihat berdasarkan jenis kelamin yang ditunjukkan Gambar 4.70. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh laki-laki dan perempuan yaitu TV, internet, dan keluarga. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa persentase penggunaan TV, internet, dan keluarga oleh perempuan dan laki-laki cenderung hampir sama.

Gambar 4.70 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin

Page 86: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

66

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Jika masyarakat diklasifikasikan berdasarkan tingkat pendidikan, hasilnya menunjukkan bahwa tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah TV, internet, dan keluarga (Gambar 4.71). Gambar tersebut juga menunjukkan bahawa persentase masyarakat yang berpendidikan SMA, Diploma, S1, S2 dan S3 memiliki frekuensi penggunaan yang cenderung tidak jauh berbeda terhadap ketiga sumber informasi tersebut.

Gambar 4.71 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh

masyarakat berdasarkan pendidikan

Hal serupa juga terjadi ketika masyarakat diklasifikasikan berdasarkan jenis pekerjaan. Gambar 4.72 menunjukkan bahwa tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh pelajar/mahasiswa, bekerja, IRT, dan lainnya adalah TV, internet, dan keluarga. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa persentase penggunaan sumber informasi tersebut oleh pelajar/mahasiswa, bekerja, IRT, dan lainnya cenderung sama.

Page 87: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

67

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 4.72 Tiga sumber informasi iptek yang paling sering digunakan oleh masyarakat berdasarkan pekerjaan

Page 88: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang
Page 89: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

69

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB V KETERTARIKAN MASYARAKAT

TERHADAP IPTEK

Pada bagian ini akan dibahas mengenai penggunaan ketertarikan masyarakat terhadap iptek. Pembahasan akan dilakukan mengenai ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek, frekuensi kunjungan masyarakat ke tempat sumber informasi iptek, dan ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek. Analisis akan dilakukan dari gambaran secara umum, berdasarkan lokasi, jenis kota, fungsi kota, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

5.1 Ketertarikan Masyarakat terhadap Bidang Iptek Bidang iptek yang diamati dalam survei ini ada sebelas, yaitu

pangan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan bisnis, informasi dan teknologi, lingkungan, energi, air, transportasi, sosial dan kemanusiaan, serta pertahanan dan keamanan. Nilai rata-rata tingkat ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek dapat dilihat pada Gambar 5.1. Berdasarkan gambar tersebut diperoleh informasi bahwa responden memiliki rata-rata tingkat ketertarikan terhadap bidang-bidang iptek di atas tiga, kecuali untuk bidang pertahanan dan keamanan. Selain itu, dari gambar tersebut juga diperoleh informasi bahwa tiga bidang yang memiliki rata-rata tingkat ketertarikan tertinggi adalah bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan.

Gambar 5.1 Ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek

Bab

5

Page 90: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

70

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Nilai rata-rata ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek berdasarkan lokasi dapat dilihat pada Gambar 5.2. Dari seluruh kota yang disurvei, dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat ketertarikan terhadap bidang pendidikan, pangan dan kesehatan di atas tiga. Selain itu, rata-rata tingkat ketertarikan responden terhadap pendidikan cenderung lebih besar dibanding kesehatan dan pangan. Jika dilihat lebih jauh, Ambon memiliki rata-rata tingkat ketertarikan terhadap pendidikan (4,4) dan kesehatan (4,1) paling tinggi dibandingkan beberapa kota besar lainnya.

Gambar 5.2 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan lokasi

Pada Gambar 5.3 dapat dilihat nilai rata-rata ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek berdasarkan jenis kota. Seluruh kota memiliki rata-rata ketertarikan di bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan di yang cenderung sama. Berdasarkan Gambar 5.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata ketertarikan terhadap pendidikan di kota besar, metropolitan, dan megapolitan sama (4,1). Sementara itu, kota besar memiliki rata-rata ketertarikan terhadap kesehatan (3,9) paling tinggi dibandingkan kota metropolitan dan megapolitan. Satu dari tiga kota yaitu megapolitan yang memiliki rata-rata ketertarikan lebih rendah dibandingkan yang lainnya.

Page 91: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

71

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 5.3 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan jenis kota

Nilai rata-rata ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek berdasarkan fungsi kota dapat dilihat pada Gambar 5.4. Nilai rata-rata ketertarikan masyarakat terhadap bidang pendidikan di setiap kota lebih tinggi dibandingkan dua bidang lainnya, yaitu kesehatan dan pangan. Kota Pusat Pemerintahan dan Produksi memiliki rata-rata ketertarikan terhadap pendidikan paling tinggi. Sementara itu, rata-rata ketertarikan terhadap pangan paling rendah. Kota yang memiliki rata-rata ketertarikan paling rendah terhadap bidang tersebut adalah Kota Pusat Pemerintahan dan Perdagangan (3,5). Berdasarkan gambar tersebut juga diperoleh informasi bahwa Kota Pusat Produksi cenderung memiliki rata-rata ketertarikan terhadap pendidikan, kesehatan, dan pangan paling tinggi dibandingan kota lainnya.

Gambar 5.4 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan fungsi kota

Page 92: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

72

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Dilihat berdasarkan jenis kelamin, terlihat perbedaan tingkat ketertarikan terhadap pendidikan, kesehatan, dan pangan. Gambar 5.5 menunjukkan bahwa rata-rata ketertarikan perempuan terhadap bidang iptek lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Perempuan memiliki nilai rata-rata ketertarikan paling tinggi terhadap bidang pendidikan (4,2) dan paling rendah terhadap bidang pangan (3,7).

Gambar 5.5 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat berdasarkan jenis kelamin

Jika ditinjau lebih mendalam berdasarkan pendidikan, terlihat pula perbedaan ketertarikan terhadap bidang iptek. Nilai rata-rata ketertarikan terhadap bidang iptek tertinggi ada pada responden yang memiliki tingkat pendidikan S2 dan S3. Sementara itu, rata-rata terendah cenderung ada pada penduduk yang memiliki tingkat pendidikan SMA (Gambar 5.6). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi ketertarikannya terhadap bidang-bidang iptek.

Gambar 5.6 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakat

berdasarkan pendidikan

Page 93: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

73

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Dilihat berdasarkan pekerjaan, terlihat perbedaan ketertarikan terhadap bidang iptek. Gambar 5.7 memperlihatkan bahwa semua kelompok pekerjaan memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap pendidikan dan ketertarikan yang rendah terhadap pangan. Pelajar atau mahasiswa memiliki rata-rata ketertarikan terhadap pendidikan paling tinggi dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya. Sementara itu, kelompok ibu rumah tangga memiliki rata-rata ketertarikan tertinggi terhadap kesehatan (3,9).

Gambar 5.7 Bidang iptek yang paling banyak diminati masyarakatberdasarkan pekerjaan

5.2 Frekuensi Kunjungan Masyarakat ke Tempat Sumber Informasi Iptek Ketertarikan masyarakat terhadap iptek tidak hanya ditunjukkan

melalui pernyataan ketertarikan mengenai bidang iptek, namun dapat ditunjukkan dari perilaku mereka dalam mengaktualisasikan ketertarikan mereka melalui aktivitas yang dapat menambah pengetahuan mereka tentang iptek. Frekuensi kunjungan ke tempat sumber informasi iptek adalah salah satu gambaran dari ketertarikan mereka terhadap iptek. Pada Gambar 5.8 dapat dilihat frekuensi kunjungan ke tempat sumber informasi iptek. Hasil survei menunjukkan bahwa persentase kunjungan ke tempat sumber informasi iptek masih cukup rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase kunjungan yang berada di bawah 25%. Tiga tempat sumber informasi yang paling sering dikunjungi oleh responden adalah perpustakaan (18%), kebun binatang atau akuarium (10%), dan kebun raya (7%). Sementara itu, tempat-tempat bersejarah, museum-museum, LIPI, dan lainnya memiliki persentase kunjungan sekitar atau di bawah 5%.

Page 94: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

74

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 5.8 Frekuensi kunjungan masyarakat ke tempat sumber informasi iptek

Jika dilihat lebih jauh berdasarkan lokasi, terlihat bahwa perbedaan frekuensi kunjungan responden ke tempat sumber informasi. Tempat sumber informasi yang cenderung memiliki persentase kunjungan terbesar adalah perpustakaan (Gambar 5.9). Persentase kunjungan ke perpustakaan tertinggi ada di Kota Balikpapan (30%) dan Surabaya (29%) sedangkan persentase terendah ada di Yogyakarta (11%).

Gambar 5.9 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan lokasi

Bila dilihat dari fungsi kota, frekuensi kunjungan masyarakat ke tempat sumber informasi iptek tidak terlalu berbeda. Sumber

Page 95: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

75

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

informasi iptek yang memiliki persentase kunjungan paling tinggi adalah perpustakaan sedangkan yang paling rendah adalah kebun raya. Responden yang berasal dari kota megapolitan cenderung memiliki persentase kunjungan ke tempat sumber informasi iptek (kecuali perpustakaan) yang tinggi dibandingkan responden yang berasal dari kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini, hanya 15% responden di kota megapolitan yang mengunjungi perpustakaan (Gambar 5.10).

Gambar 5.10 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan jenis kota

Gambar 5.11 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan fungsi kota

Page 96: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

76

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Frekuensi kunjungan masyarakat ke tempat sumber informasi iptek berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 5.12. Persentase kunjungan masyarakat ke tempat sumber informasi iptek untuk responden berjenis kelamin laki-laki dan perempuan cenderung sama. Berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa kunjungan yang memiliki persentase paling tinggi adalah perpustakaan (laki-laki 16%, perempuan 21%) dan paling rendah adalah kebun raya (laki-laki 6%, perempuan 7%). Namun, secara umum dapat dilihat bahwa responden perempuan memiliki persentase kunjungan paling tinggi dibandingkan responden laki-laki.

Gambar 5.12 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan jenis kelamin

Bila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, terlihat pula perbedaan persentase kunjungan masyarakat ke tempat sumber informasi iptek. Tempat sumber informasi iptek yang memiliki persentase kunjungan tertinggi adalah perpustakaan. Responden yang memiliki persentase kunjungan tertinggi ke tempat tersebut adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan S1 (30%), S2 dan S3 (37%). Sementara itu, tempat sumber informasi iptek yang memiliki persentase kunjungan terendah adalah kebun raya (Gambar 5.13). Secara umum dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka persentase kunjungan ke tempat sumber informasi iptek cenderung semakin tinggi. Hal ini dapat menggambarkan bahwa tingkat ketertarikan untuk mengunjungi tempat sumber informasi iptek berbanding lurus dengan tingkat pendidikan.

Page 97: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

77

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 5.13 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan pendidikan

Persentase kunjungan masyarakat ke tempat sumber infomasi iptek berdasarkan pekerjaan menunjukkan adanya perbedaan (Gambar 5.14). Responden pelajar/mahasiswa memiliki persentase paling tinggi untuk berkunjung ke perpustakaan (48%), sedangkan responden ibu rumah tangga memiliki persentase paling rendah (7%) untuk mengunjungi tempat tersebut. Responden ibu rumah tangga cenderung lebih memiliki ketertarikan untuk mengunjungi tempat seperti kebun binatang/akuarium dan kebun raya.

Gambar 5.14 Tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi masyarakat berdasarkan pekerjaan

Page 98: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

78

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

5.3 Ketertarikan Masyarakat untuk Bekerja di Bidang IptekHasil survei memperlihatkan ketertarikan masyarakat untuk

bekerja di bidang iptek cenderung sama. Hal ini dapat dilihat dari persentase responden yang tertarik sebesar 53% dan tidak tertarik sebesar 47% (Gambar 5.15).

Gambar 5.15 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek

Jika dilihat berdasarkan lokasi, ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek masih cukup rendah. Dari seluruh kota hanya ada dua yang memiliki persentase ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek di atas 60%. Kedua kota tersebut adalah Batam (61%) dan Surabaya (68%). Sementara itu, kota yang memiliki persentase ketertarikan untuk berkerja di bidang iptek terendah adalah Makassar (Gambar 5.16).

Gambar 5.16 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan lokasi

Page 99: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

79

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan jenis kota cenderung sama (Gambar 5.17). Hal ini dapat dilihat dari persentase responden yang tertarik untuk bekerja di bidang iptek di masing-masing kota. Ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek tertinggi ada di kota metropolitan (56%), sedangkan yang terendah ada di kota besar (50%).

Gambar 5.17 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan jenis kota

Jika dilihat berdasarkan fungsi kota, terlihat ada perbedaan ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek. Ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek tertinggi ada di Kota Pusat Produksi yakni sebesar 57%, sedangkan persentase terendah ada di Kota Pusat Kebudayaan yakni sebesar 42% (Gambar 5.18).

Gambar 5.18 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan fungsi kota

Page 100: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

80

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Dilihat berdasarkan jenis kelamin, terlihat ada perbedaan ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek. Responden laki-laki memiliki ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek sebesar 57%, sedangkan responden perempuan sebesar 50% (Gambar 5.19). Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki lebih tertarik untuk bekerja di bidang iptek dibandingkan perempuan.

Gambar 5.19 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan jenis kelamin

Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan pendidikan menunjukkan adanya perbedaan (Gambar 5.20). Hal ini dapat dilihat persentase responden yang tertarik untuk bekerja di bidang iptek paling besar adalah responden berpendidikan S2 dan S3 (63%), sedangkan persentase terendah adalah responden yang berpendidikan SMA (48%). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek semakin tinggi. Artinya, ketertarikan bekerja di bidang iptek berbanding lurus dengan tingkat pendidikan.

Gambar 5.20 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek

berdasarkan pendidikan

Page 101: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

81

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Dilihat berdasarkan pekerjaan, terlihat juga ada perbedaan ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek. Ketertarikan untuk bekerja di bidang iptek tertinggi ada pada responden yang berstatus pelajar atau mahasiswa yakni sebesar 64%, diikuti oleh responden yang bekerja (55%). Sementara itu, persentase terendah ada pada responden yang berstatus sebagai ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 43% (Gambar 5.21).

Gambar 5.21 Ketertarikan masyarakat untuk bekerja di bidang iptek berdasarkan pekerjaan

Page 102: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang
Page 103: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

83

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB VI SIKAP DAN CARA PANDANG

MASYARAKAT TERHADAP IPTEK

Persepsi masyarakat terhadap iptek salah satunya dapat dilihat dari bagaimana mereka bersikap dan mempunyai cara pandang terhadap iptek. Sikap dan cara pandang masyarakat terhadap iptek diidentifikasi dari opininya terhadap bidang iptek yang dianggap paling berperan dalam 25 tahun ke depan; dampak iptek; harapan dan pandangan negatif tentang iptek; pandangan tentang iptek; dan pandangan terhadap kinerja lembaga riset dalam negeri.

6.1 Bidang Iptek yang Paling Berperan dalam 25 Tahun ke Depan Bidang iptek yang diidentifikasi sebagai bidang yang diprediksi

akan berperan di masa yang akan datang adalah bidang pendidikan; informasi dan teknologi; kesehatan; ekonomi dan bisnis; pangan; energi; transportasi; lingkungan; sosial dan kemanusiaan; pertahanan dan keamanan; air; dan lainnya. Gambar 6.1 menunjukkan bahwa masyarakat menganggap bidang pendidikan menjadi bidang yang paling berperan dalam 25 tahun ke depan. Dua bidang iptek lainnya yang diprediksi paling berperan di masa datang adalah bidang informasi dan teknologi; dan bidang kesehatan. Sementara itu, air menjadi bidang yang paling sedikit dianggap oleh masyarakat akan berperan di 25 tahun ke depan. Selain air, bidang yang dianggap sedikit perannya oleh masyarakat di masa yang akan datang adalah bidang pertahanan dan keamanan; dan bidang sosial dan kemanusiaan.

Bab

6

Page 104: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

84

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 6.1 Bidang iptek yang paling berperan dalam 25 tahun ke depan

6.2 Pandangan Masyarakat terhadap Dampak Iptek Iptek dianggap oleh masyarakat dapat berdampak positif maupun

negatif. Hasil survei yang diperlihatkan Gambar 6.2 menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat (76%) menganggap bahwa iptek akan lebih banyak memberikan dampak positif. Hanya 5% masyarakat yang beranggapan iptek akan memberikan dampak negatif yang lebih banyak. Namun demikian terdapat 19% masyarakat yang tidak tahu akan dampak yang akan dihasilkan oleh iptek.

Gambar 6.2 Pandangan masyarakat terhadap dampak iptek

Page 105: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

85

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Bagi masyarakat yang beranggapan iptek akan memberikan dampak positif yang lebih banyak, mereka berpandangan bahwa iptek akan lebih banyak memberikan dampak positif bagi kesejahteraan hidup dan pekerjaan (Gambar 6.3). Gambar tersebut juga memperlihatkan bahwa bagi masyarakat yang beranggapan iptek akan membawa lebih banyak dampak negatif, mereka berpandangan bahwa iptek akan memberikan dampak negatif lebih banyak pada kenyamanan hidup.

Gambar 6.3 Pandangan masyarakat terhadap dampak iptek

terhadap kehidupan

6.3 Harapan dan Pandangan Negatif Masyarakat terhadap IptekSelain mempunyai harapan, masyarakat tentu saja mempunyai

pandangan negatif terhadap iptek. Gambar 6.4 menunjukkan bahwa masyarakat mempunyai harapan yang tinggi terhadap iptek. Lebih dari dari 80% masyarakat berharap bahwa iptek dapat memberikan harapan baru untuk generasi mendatang; dapat menemukan sumber energi yang dapat diperbaharui; dan dapat membuat pekerjaan manusia menjadi lebih menarik. Sementara itu, masih banyak juga masyarakat yang berpandangan negatif terhadap iptek. Terdapat 15% masyarakat yang menganggap tidak perlu mengetahui tentang iptek.

Page 106: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

86

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Gambar 6.4 Harapan dan pandangan negatif masyarakat terhadap iptek

6.4 Pandangan Masyarakat terhadap Iptek Pandangan masyarakat terhadap iptek dilihat berdasarkan

kesamaan pandangan mereka terhadap pernyataan-pernyataan terkait iptek. Gambar 6.5 memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat (di atas 80%) berpandangan bahwa pemerintah masih kurang dalam memberikan insentif, promosi dan kebijakan terkait dengan pengembangan iptek; dan perlu keterlibatan publik dalam pembuatan kebijakan iptek. Sementara itu, hanya 26% masyarakat yang berpandangan bahwa iptek tidak berperan penting dalam pengembangan industri di negara berkembang.

Gambar 6.5 Pandangan masyarakat terhadap iptek

Pemerintah masih kurang dalam memberikan insentif, promosi dan kebijakan terkait dengan pengembangan Iptek (terutama kegiatan riset)

Perlu keterlibatan publik dalam pembuatan kebijakan iptek

Industri yang berintensitas tinggi akan mengurangi tingkat permintaan tenaga kerja

Kegiatan penelitian dan pengembangan bukan prioritas yang harus dilakukan oleh negara-negara berkembang

Iptek tidak berperan penting dalam pengembangan industri di negara berkembang

Page 107: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

87

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

6.5 Pandangan Masyarakat terhadap Kinerja Lembaga Riset Dalam Negeri Pandangan masyarakat terhadap kinerja lembaga riset dalam negeri

menjadi salah satu hal yang penting untuk diketahui. Ini diperlukan sebagai bahan masukan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja lembaga riset dalam negeri. Hasil survei yang diperlihatkan Gambar 6.6 menunjukkan bahwa lebih dari separuh masyarakat menyetujui pernyataan-pernyataan terkait dengan kinerja lembaga riset dalam negeri. Gambar tersebut memperlihatkan mayoritas masyarakat (lebih dari 80%) masyarakat berpandangan bahwa:• Lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia masih

mengalami kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas,• Upaya ilmuwan masih terlalu sedikit dalam mempromosikan hasil

aktivitas risetnya,• Perlindungan hak atas kekayaan intelektual di Indonesia masih

rendah,• Perlu adanya kolaborasi dengan lembaga penelitian negara lain.

Sementara itu, tidak lebih dari separuh (48%) yang berpandangan bahwa kinerja lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia sudah kreatif dan efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Gambar 6.6 Pandangan masyarakat terhadap kinerja lembaga riset dalam negeri

Lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia masih mengalami kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas

Upaya Ilmuwan masih terlalu sedikit dalam mempromosikan hasil aktivitas risetnya

Perlindungan hak atas kekayaan intelektual di Indonesia masih rendah

Perlu adanya kolaborasi dengan lembaga penelitian negara lain

Rendahnya tingkat koordinasi antar lembaga penelitian di Indonesia

Tenaga ahli Indonesia relatif lebih banyak bekerja di luar negeri (brain drain)

Tidak ada sinergi kuat antara lembaga penelitian publik dengan industri dan pemerintah

Hasil riset lebih banyak yang merupakan ketertarikan pribadi peneliti dan bukan berdasar kebutuhan masyarakat

Output yang dihasilkan lembaga penelitian kurang objektif karena adanya tarik menarik kepentingan dari donatur

Kinerja lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia sudah kreatif dan efektif sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Page 108: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang
Page 109: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

89

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB VII PERBANDINGAN INTERNASIONAL

Perbandingan internasional dilakukan terhadap beberapa hasil survei sejenis yang telah dilakukan beberapa negara seperti Malaysia, India, Korea Selatan, Afrika Selatan, Amerika, dan Eropa. Beberapa hal yang akan dibahas dalam perbandingan internasional ini adalah sumber informasi utama tentang iptek; ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek; frekuensi kunjungan masyarakat ke tempat sumber informasi iptek; harapan masyarakat terhadap iptek; dan pandangan negatif masyarakat terhadap iptek.

7.1 Sumber Informasi Utama tentang IptekPerbandingan internasional dalam hal kemudahan mengakses

informasi iptek terkait dengan jenis media yang digunakan. Hasil survei di Indonesia menunjukkan bahwa internet (49%) merupakan media yang paling banyak digunakan untuk mengunduh informasi tentang iptek. Jenis media lain yang juga paling banyak digunakan adalah televisi. Sementara itu, koran (8%) dan radio (1%) merupakan media yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat dalam mengakses informasi iptek (Gambar 7.1).

Selanjutnya, jika dibandingkan dengan negara seperti Malaysia dan Amerika, maka terdapat kondisi yang cenderung sama dalam pemanfaatan media untuk mendapatkan informasi iptek. Media yang paling banyak digunakan oleh mereka untuk mendapatkan informasi iptek juga adalah internet dan televisi. Walaupun, untuk negara seperti Malaysia penggunaan televisi lebih besar dibandingkan penggunaan internet.

Bab

7

Page 110: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

90

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Sumber: Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek, Pappiptek - LIPI, 2014; The Public Awareness of S&T Malaysia, 2008; Science and Engineering Indicators, 2014

Gambar 7.1 Media yang paling sering digunakan di beberapa negara sebagai sumber informasi utama tentang iptek

7.2 Ketertarikan Masyarakat terhadap Bidang IptekDalam hal ketertarikan masyarakat terhadap bidang iptek antara

Indonesia dengan Malaysia dan Amerika menunjukan adanya perbedaan tingkat ketertarikan (Gambar 7.2). Bidang iptek yang memiliki persentase ketertarikan tertinggi adalah kesehatan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk Malaysia karena bidang yang memiliki persentase ketertarikan tertinggi adalah informasi dan teknologi. Indonesia memiliki persentase ketertarikan paling tinggi terhadap pendidikan 97%, sedangkan persentase ketertarikan terendah terhadap pertahanan dan keamanan 68%.

Page 111: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

91

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Sumber: Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek, Pappiptek - LIPI, 2014; The Public Awareness of S&T Malaysia, 2008; Science and Engineering Indicators, 2014

Gambar 7.2 Ketertarikan masyarakat di beberapa negara terhadap bidang iptek

7.3 Frekuensi Kunjungan Masyarakat ke Tempat Sumber Informasi IptekFrekuensi kunjungan ke tempat sumber informasi iptek adalah

salah satu gambaran dari ketertarikan mereka terhadap iptek. Frekuensi kunjungan masyarakat di beberapa negara ke tempat sumber informasi iptek ditunjukkan pada Gambar 7.3. Gambar tersebut menunjukkan bahwa perpustakaan menjadi tempat yang paling sering dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Gambar ini juga menunjukkan bahwa adanya kesamaan antara masyarakat Indonesia dan negara lainnya seperti Amerika yaitu menjadikan perpustakaan sebagai tempat sumber informasi iptek yang paling sering dikunjungi. Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh Malaysia pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kebun binatang/akuarium dan museum seni merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakatnya.

Page 112: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

92

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Sumber: Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek, Pappiptek - LIPI, 2014; The Public Awareness of S&T Malaysia, 2008; Science and Engineering Indicators, 2014

Gambar 7.3 Frekuensi kunjungan masyarakat di beberapa negara ke tempat sumber informasi iptek

7.4 Harapan Masyarakat terhadap IptekPerbandingan dilakukan di tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia,

dan Amerika. Untuk tujuan perbandingan, harapan masyarakat terhadap iptek digambarkan oleh tiga pernyataan yaitu iptek membuat hidup kita lebih sehat, mudah, dan nyaman; aplikasi iptek dapat membuat pekerjaan manusia menjadi lebih menarik; dan iptek dapat memberi harapan baru untuk generasi mendatang. Terdapat lebih dari 80% masyarakat di Indonesia memiliki harapan terhadap tiga pernyataan tersebut. Masyarakat Indonesia paling banyak menaruh harapan agar iptek dapat memberi harapan baru untuk generasi mendatang yaitu sebesar 89%. Sementara itu, masyarakat di Amerika memiliki harapan paling besar agar iptek membuat hidup kita lebih sehat, mudah, dan nyaman. Sedangkan hasil survei di Malaysia menunjukkan bahwa masyarakat disana memiliki harapan terbesar agar aplikasi iptek dapat membuat pekerjaan manusia menjadi lebih menarik (71%).

Page 113: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

93

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Sumber: Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek, Pappiptek - LIPI, 2014; The Public Awareness of S&T Malaysia, 2008; Science and Engineering Indicators, 2014

Gambar 7.4 Harapan masyarakat terhadap iptek di beberapa negara

7.5 Pandangan Negatif Masyarakat terhadap IptekSelain mempunyai harapan, masyarakat tentu saja mempunyai

pandangan negatif terhadap iptek. Saat ini, masih banyak juga masyarakat yang berpandangan negatif terhadap iptek. Terdapat 20% masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa kita mempunyai ketergantungan pada iptek yang lebih besar dibanding pada agama. Sementara itu, negara lainnya memiliki pandangan negatif paling besar bahwa iptek membuat jalan hidup dapat berubah sangat cepat (Gambar 7.5).

Page 114: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

94

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Sumber: Survei Persepsi Masyarakat terhadap Iptek, Pappiptek - LIPI, 2014; The Public Awareness of S&T Malaysia, 2008; Science and Engineering Indicators, 2014

Gambar 7.5 Pandangan negatif masyarakat terhadap iptek di beberapa negara

Page 115: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

95

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

BAB VIII PENUTUP

Hasil survei persepsi masyarakat terhadap iptek tahun 2014 menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal penting mengenai gambaran umum persepsi masyarakat terhadap iptek. Hal penting tersebut menyangkut aspek pengetahuan dan pemahaman (knowledge), perhatian dan ketertarikan (interest), serta sikap dan cara pandang (attitude). Ketiga aspek tersebut dapat menunjukkan tingkat pengetahuan terhadap bidang iptek, ketertarikan terhadap bidang iptek serta sikap dan cara pandang masyarakat terhadap kondisi iptek di Indonesia.

Untuk aspek pengetahuan, gambaran awal yang diperoleh adalah apa yang dibayangkan responden pada saat mendengar perkataan mengenai iptek. Responden menyatakan bahwa iptek di mata mereka dianggap sebagai penemuan besar di bidang iptek; iptek berkaitan dengan perbaikan kehidupan manusia; dan iptek merupakan alat untuk melakukan perubahan. Dengan pemahaman seperti yang digambarkan tersebut, sebagian besar responden mengaku tertarik bahkan sangat tertarik pada bidang-bidang iptek. Rata-rata tingkat ketertarikan tertinggi ada pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan. Dalam hal pengetahuan terhadap hal yang berhubungan dengan bidang iptek tersebut, cukup banyak responden yang menyatakan paham bahkan sangat paham terhadap isu iptek seperti imunisasi, antibiotik, formalin, fermentasi, metode pembelajaran e-learning, kurikulum tematik.

Gambaran yang tidak bertolakbelakang tersebut dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu akses mereka terhadap informasi dan perilaku responden dalam mendukung peningkatan pengetahuan terhadap iptek. Dalam rangka peningkatan pengetahuan, berbagai jenis sumber informasi digunakan oleh responden untuk memperoleh informasi mengenai berita terkini, iptek, dan ilmu pengetahuan tertentu.

Bab

8

Page 116: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang
Page 117: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

97

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

DAFTAR PUSTAKA

MASTIC. (2010). The Public Awareness of S&T Malaysia 2008. Malaysia: Malaysian Science and Technology Information Centre (MASTIC).

National Science Board (NSB). (2014). Science and Engineering Indicators 2014. Arlington VA: National Science Foundation (NSB 14-01).

Page 118: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang
Page 119: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

99

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

LAMPIRAN

Kuesioner Survei Persepsi Masyarakat Terhadap Iptek 2014

Page 120: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

100

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Page 121: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

101

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Page 122: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

102

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Page 123: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

103

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Page 124: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

104

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Page 125: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

105

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Page 126: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

106

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek

Page 127: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang
Page 128: PERSEPSI - pappiptek.lipi.go.id filemenumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa serta penetapan strategi masyarakat berbasis pengetahuan yang

108

Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Iptek