Rilis PUPR #1 SP.BIRKOM/VII/2018/317 - eppid.pu.go.id · Rilis PUPR #1 2 Juli 2018...
Transcript of Rilis PUPR #1 SP.BIRKOM/VII/2018/317 - eppid.pu.go.id · Rilis PUPR #1 2 Juli 2018...
Rilis PUPR #1
2 Juli 2018
SP.BIRKOM/VII/2018/317
Jalan Layang Maros Pangkas Jalur Logistik Makassar-Bone
Maros—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan
pembangunan Jalan Layang Maros sepanjang 2,8 km yang berada di Jalan Lintas Tengah Sulawesi
Selatan yakni ruas Maros-Bone, dapat selesai sesuai jadwal yakni September 2018. Jalan Layang
Maros dibangun untuk mengatasi kondisi jalan yang memiliki tanjakan dan tikungan tajam serta
sempit sehingga rawan kecelakaan dan kemacetan panjang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan
selesainya jalan layang ini akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan lalu lintas terutama
angkutan logistik sehingga tidak memutar.
“Angkutan logistik dari Makassar ke Bone atau sebaliknya, bisa lewat jalan ini sepanjang 166
Km, lebih pendek jaraknya dibandingkan memutar melewati Jalan Lintas Selatan Sulawesi yang
jaraknya 350 km,” kata Menteri Basuki saat melakukan kunjungan kerja meninjau progres
pembangunan Jalan Layang Maros.
Sebelum dibangun jalan layang, terdapat 8 tikungan tajam dengan jalan lebar 5 meter, kini
hanya satu tikungan dengan jalan yang dilebarkan menjadi 2 meter bahu jalan, 7 meter jalan dan 2
meter bahu jalan sehingga bisa dilalui kendaraan dengan kecepatan 40 km/jam.
Dari total panjang 2,8 km, sepanjang 313 meter berupa konstruksi layang. “Konstruksi layang
dilakukansalah satunya karena kawasan tersebut merupakan kawasan hutan lindung serta
merupakan jalur wisata,” jelasnya. Jalan Layang Maros bisa menjadi jalur wisata seperti Jembatan
Kelok 9 di Sumatera Barat karena di kawasan tersebut juga terdapat obyek wisata Taman Nasional
Bantimurung-Bulusaraung yang dikenal dengan air terjun, habitat kupu-kupu dan kawasan karst.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN) XIII Makassar, Ditjen Bina Marga Miftachul
Munir mengatakan untuk meningkatkan keamanan pengguna jalan dari serpihan batu yang jatuh,
Kementerian PUPR akan memasang jaring yang memiliki kekuatan hingga 17 ton. “Untuk
penanganan jalan Segmen 2 dan 3 juga dilakukan tahun ini berupa perbaikan kemantapan dan
geometrik jalan,” katanya.
Jalan layang ini merupakan paket pembangunan elevated road segmen I yang dikerjakan
sejak Desember 2015 oleh BBPJN XIII. Biaya pembangunan sebesar Rp 169,74 miliar dengan
kontraktor PT. Wijaya Karya kerjasama operasi dengan PT. Hutama Karya. Progres konstruksinya saat
ini sudah mencapai 90%.
Turut mendamping Menteri Basuki dalam kunjungan tersebut Dirjen Bina Marga Arie Setiadi
Moerwanto, Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso, Kepala BBPJN XIII Makassar Miftachul Munir dan
Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)