Rilis PUPR #1 SP.BIRKOM/VII/2017/374 - eppid.pu.go.id · setinggi 10,5 meter dan panjang 650 meter...
Transcript of Rilis PUPR #1 SP.BIRKOM/VII/2017/374 - eppid.pu.go.id · setinggi 10,5 meter dan panjang 650 meter...
Rilis PUPR #1
31 Juli 2017
SP.BIRKOM/VII/2017/374
Bendungan Teritip Diisi Untuk Menambah Pasokan Air Bersih di Balikpapan
Balikpapan – Pada hari Senin (31/7), Bendungan Teritip di Provinsi Kalimantan Timur
secara resmi mulai diisi air atau impounding oleh Kementerian Pekerjaan Umum
Perumahan Rakyat (PUPR). Bendungan Teritip merupakan bagian dari program
pemerintah dalam membangun 65 bendungan selama lima tahun Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, “Sejak 2015
hingga sekarang, tujuh waduk telah diselesaikan pembangunannya, yaitu Waduk
Jatigede di Jawa Barat, Bajulmati di Jawa Timur, Nipah di Madura, Payaseunara dan
Rajui di Aceh, serta salah satunya Teritip di Kalimantan Timur.
Proses impounding, secara langsung dipimpin oleh Dirjen SDA Kementerian PUPR
Imam Santoso dan ditargetkan dapat beroperasi pada tahun ini juga. Ia mengatakan,
“Bendungan Teritip telah memperoleh sertifikat dari Komisi Keamanan Bendungan
sehingga sudah layak untuk dilakukan pengisian airnya.
Bendungan Teritip dimaksudkan untuk menambah pasokan air bersih di Kota
Balikpapan, mengingat sebelumnya cadangan air bersih masyarakat Balikpapan hanya
bergantung pada Bendungan Manggar dengan pasokan 1.000 liter/detik. Namun,
dengan kebutuhan masyarakat akan air bersih yang terus menerus bertambah,
kapasitas Bendungan Manggar pun tidak lagi memadai
Kehadiran Bendungan Teritip sangat dinanti masyarakat Balikpapan untuk menambah
pasokan air bersih. Imam berpesan kepada Pemerintah Kota dan masyarakat sekitar
untuk dapat merawat kelestarian bendungan dengan menjaga kondisi hulu dari
bendungan, sehingga kapasitas dan kualitas air dapat terjaga sesuai standar yang telah
ditetapkan. "Dengan menjaga kondisi hulu Bendungan yakni Daerah Aliran Sungai
Teritip juga dapat mencegah terjadinya sedimentasi sehingga memperpanjang usia
bendungan," ujarnya
Hadir pada acara tersebut Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Kepala Pusat Bendungan
Ditjen SDA Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih dan Kepala Balai Wilayah Sungai
(BWS) Kalimantan III Ditjen SDA Kementerian PUPR Arief Rachman.
Bendungan yang dimulai pembangunannya sejak tahun 2014 tersebut memiliki luas
genangan 94,80 hektar dengan kapasitas 2,43 juta meter kubik dengan urugan tanah
setinggi 10,5 meter dan panjang 650 meter serta bangunan pelimpah sepanjang 20
meter.
Salah satu manfaat utama dari bendungan tersebut yakni menambah pasokan air baku
Kota Balikpapan sebesar 250 liter/detik dari saat ini sebesar 1.000 liter/detik yang
dipasok dari Bendungan Manggar. Kebutuhan air baku Kota Balikpapan sendiri
mencapai 1.600 liter/detik
Bendungan Teritip memiliki dua pompa, dengan satu pompa lagi difungsikan sebagai
pompa cadangan. Air dari bendungan kemudian dialirkan menggunakan pompa ke
PDAM. Biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp 261,55 miliar, dengan
kontraktor PT Waskita Karya Tbk dengan lama masa pekerjaan selama 3 tahun sejak
2014-2016.
Guna mendukung pemanfaatan bendungan tersebut pada tahun 2017 ini juga sedang
dilaksanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teritip diatas lahan seluas 5
hektar yang akan rampung pada tahun 2018. Selain berasal dari Bendungan Teritip
sebesar 250 liter/detik, air baku bagi IPA Teritip juga akan dipasok dari Embung Aji
Raden sebesar 150 liter/detik
Kepala BWS Kalimantan III Arief Rachman mengatakan selain sebagai sumber air baku,
Bendungan Teritip bisa diandalkan saat musim kemarau tiba, ketika Bendungan
Manggar mengalami kekeringan akibat musim kemarau panjang. Di musim hujan,
Bendungan Teritip difungsikan sebagai waduk tadah hujan dan pengendali banjir.
Selain sebagai sumber air baku, Bendungan Teritip juga dapat menjadi salah satu
destinasi wisata karena sudah disipakkan ruang terbuka hijau termasuk beberapa
gazebo untuk tempat beristirahat. Desain bangunan kantor BWS Kalimantan III yang
berada di lokasi Bendungan Teritip juga dilengkapi motif khas Kalimantan Timur.
"Untuk potensi pariwisata kami akan koordinasi dengan Pemerintah Kota. Meski
demikian di bendungan ini tidak boleh ada keramba karena bisa mencemari kualitas air
baku," ujar Arief
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengucapkan terima kasih atas dukungan dari
Kementerian PUPR dalam pembangunan Bendungan Teritip, termasuk dukungan
pembebasan lahan sebagian bidang yang dibutuhkan.