RILIS PUPR #1 SP.BIRKOM/V/2018/240progres pembangunan mencapai 90%. ... (Kota Tanpa Kumuh), Sanimas...
Transcript of RILIS PUPR #1 SP.BIRKOM/V/2018/240progres pembangunan mencapai 90%. ... (Kota Tanpa Kumuh), Sanimas...
RILIS PUPR #1
21 Mei 2018
SP.BIRKOM/V/2018/240
Menteri Basuki : Pembangunan Infrastruktur Wujud Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Cirebon - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
menyampaikan ada dua fokus utama Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yakni
pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerataan pembangunan, dan memacu pertumbuhan ekonomi.
“Pada tahun pertama hingga keempat (2015-2018), titik berat pada pembangunan infrastruktur.
Tahun kelima dan selanjutnya fokus pada pembangunan SDM dimana perencanaan programnya sudah
dilakukan tahun ini,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat
memberikan kuliah umum dengan tema "Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Jawa Barat Untuk
Mendukung Perekonomian Nasional", di hadapan mahasiswa dan civitas akademik Universitas Swadaya
Gunung Jati (Uswagati) di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (20/5/2018).
Ketersediaan infrastruktur sangat penting mendukung daya saing nasional diantaranya melalui
ekspor produk Indonesia dengan semakin efisiennya biaya logistik. Infrastruktur juga berperan
meningkatkan investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Untuk meningkatkan konektivitas, Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla
(2015-2019) insyaAllah, akan menyelesaikan pembangunan jalan tol baru sepanjang 1.852 km.
Sebelumnya kita hanya memiliki 870 km jalan tol yang dibangun sejak Tol Jagorawi hingga akhir 2014,”
jelasnya.
Turut hadir sebagai narasumber lainnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan dihadiri
oleh anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi dan Rektor Uswagati Mukarto Siswoyo.
Di Provinsi Jawa Barat, Menteri Basuki mengatakan dari total anggaran Kementerian PUPR
tahun 2018 sebesar Rp 108 triliun, alokasi anggaran pembangunan infrastruktur di provinsi ini mencapai
Rp 5,4 triliun.
Sebagai provinsi yang menjadi lumbung pangan nasional, anggaran bidang sumber daya air
terbesar yakni Rp 3,02 triliun. Diantaranya membangun Daerah Irigasi (DI) Leuwigoong, Rengrang dan
Rentang yang akan meningkatkan Indek Pertanaman (IP) menjadi 250%.
DI Leuwigoong di Kabupaten Garut seluas 5.131 hektar saat ini progresnya sudah 94%. DI
Rengrang di Kabupaten Sumedang seluas 3.819 hektar progresnya mencapai 45 persen dan DI Rentang
yang akan mengairi areal Kabupaten Majalengka, Cirebon, Indramayu seluas 87.840 hektar dengan
progres pembangunan mencapai 90%.
Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air juga tengah menyelesaikan pembangunan
Bendungan Kuningan di Jawa Barat dengan kapasitas tampung 25 juta m3. Manfaat bendungan ini untuk
irigasi seluas 1.000 hektar di Kabupaten Kuningan dan 2.000 hektar di Brebes. Selain itu sebagai sumber
air baku sebesar 300 liter/detik dan potensi pembangkit listrik 0,5 MW dengan progres konstruksinya
sudah 80%.
Selain bendungan dan irigasi juga dilakukan Pengembangan dan Rehabilitasi Permukaan, Rawa
dan Tambak, Pengendali Banjir, Lahar, Pengelolaan Drainase Utama Perkotaan, dan Pengaman Pantai
sepanjang 23,4 km, Pengelolaan Bendungan, Danau, dan Bangunan Penampung Air Lainnya (4
Bendungan, 11 embung dibangun, 8 embung direhabilitasi, Penyediaan dan Pengelolaan Air tanah dan
Air Baku (56 titik).
Untuk alokasi anggaran Bidang Bina Marga sebesar Rp 1,47 Triliun utamanya untuk
pemeliharaan rutin dan rehabilitasi Jalan dan jembatan. Selain itu juga dilakukan pelebaran jalan menuju
standar sepanjang 26,9 km, pembangunan jalan baru 1,3 km.
Anggaran bidang Cipta Karya sebesar Rp 656 miliar yang difokuskan untuk penataan kawasan
permukiman, pengembangan sistem air minum dan padat karya pembangunan jalan produksi, Kotaku
(Kota Tanpa Kumuh), Sanimas dan Pamsimas.
Bidang penyediaan perumahan, alokasi anggaran di Jawa Barat sebesar Rp 312 miliar yang
difokuskan untuk penyediaan perumahan berupa Rusun, Rusus dan rumah swadaya bagi masyarakat
berpenghasilan rendah seperti nelayan.
Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-
Cisanggarung Bob Arthur Lambogia dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR