Rilis PUPR #1 17 Januari 2018 SP.BIRKOM/I/2018/025 Program ... · meninjau lokasi program padat...

6
Rilis PUPR #1 17 Januari 2018 SP.BIRKOM/I/2018/025 Program Padat Karya Tunai Irigasi di Tasikmalaya Dimulai Tasikmalaya -- Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meninjau lokasi program padat karya tunai irigasi, di Desa Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (16/1/2018). Kunjungan tersebut sekaligus menandai dimulainya program padat karya tunai melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di 169 lokasi yang berada di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Melalui program ini, sebanyak 160 petani yang tergabung dalam Gabungan Petani Pemakai Air di Kecamatan Cibeureum melakukan perbaikan saluran irigasi tersier. Saluran irigasi ini mendapatkan air dari Bendung Cikunteun. "Ini seminggu saja belum tapi progresnya cepat sekali," ungkap Presiden Jokowi. Lebih lanjut, Presiden menyatakan bahwa program Padat Karya Tunai ini akan menambah lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Sementara untuk Provinsi Jawa Barat, P3-TGAI dilaksanakan di 711 lokasi di 19 kabupaten dengan nilai anggaran Rp 160 Milyar yang melibatkan 15 orang per lokasi bekerja selama 2 hingga 3 bulan. Menteri Basuki mengatakan melalui program ini memberikan banyak manfaat yang langsung dirasakan masyarakat, diantaranya semakin banyak uang beredar di masyarakat, sehingga diharapkan tingkat konsumsi, daya beli masyarakat desa semakin naik. Diungkapkan Menteri Basuki, para petani yang bekerja tersebut dibayar dengan upah Rp 60 ribu per hari untuk asisten tukang dan Rp 80 ribu per hari untuk tukang, sesuai dengan standar upah di daerah tersebut. Untuk di Tasikmalaya dan daerah Jawa Barat lainnya, upah tersebut dibayarkan setiap pekan yakni pada hari Kamis. "Di seluruh Indonesia ada 5.000 lokasi untuk P3-TGAI dengan anggaran Rp 1,12 miliar. Sekitar 15%-nya ada di Jawa Barat. Menyerap tenaga kerja sekitar 500 ribu orang, yang bekerja selama 50 hari," kata Menteri Basuki.

Transcript of Rilis PUPR #1 17 Januari 2018 SP.BIRKOM/I/2018/025 Program ... · meninjau lokasi program padat...

Rilis PUPR #1

17 Januari 2018

SP.BIRKOM/I/2018/025

Program Padat Karya Tunai Irigasi di Tasikmalaya Dimulai

Tasikmalaya -- Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

meninjau lokasi program padat karya tunai irigasi, di Desa Kersanagara, Kecamatan Cibeureum,

Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (16/1/2018).

Kunjungan tersebut sekaligus menandai dimulainya program padat karya tunai melalui

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di 169 lokasi yang berada di

Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

Melalui program ini, sebanyak 160 petani yang tergabung dalam Gabungan Petani

Pemakai Air di Kecamatan Cibeureum melakukan perbaikan saluran irigasi tersier. Saluran

irigasi ini mendapatkan air dari Bendung Cikunteun.

"Ini seminggu saja belum tapi progresnya cepat sekali," ungkap Presiden Jokowi. Lebih

lanjut, Presiden menyatakan bahwa program Padat Karya Tunai ini akan menambah lapangan

pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.

Sementara untuk Provinsi Jawa Barat, P3-TGAI dilaksanakan di 711 lokasi di 19

kabupaten dengan nilai anggaran Rp 160 Milyar yang melibatkan 15 orang per lokasi bekerja

selama 2 hingga 3 bulan.

Menteri Basuki mengatakan melalui program ini memberikan banyak manfaat yang

langsung dirasakan masyarakat, diantaranya semakin banyak uang beredar di masyarakat,

sehingga diharapkan tingkat konsumsi, daya beli masyarakat desa semakin naik.

Diungkapkan Menteri Basuki, para petani yang bekerja tersebut dibayar dengan upah Rp

60 ribu per hari untuk asisten tukang dan Rp 80 ribu per hari untuk tukang, sesuai dengan

standar upah di daerah tersebut. Untuk di Tasikmalaya dan daerah Jawa Barat lainnya, upah

tersebut dibayarkan setiap pekan yakni pada hari Kamis.

"Di seluruh Indonesia ada 5.000 lokasi untuk P3-TGAI dengan anggaran Rp 1,12 miliar.

Sekitar 15%-nya ada di Jawa Barat. Menyerap tenaga kerja sekitar 500 ribu orang, yang bekerja

selama 50 hari," kata Menteri Basuki.

Dengan P3TGAI, Pemerintah berupaya meningkatkan partisipasi petani dalam perbaikan

dan peningkatan jaringan irigasi sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi para petani

tersebut.

"Biasanya para petani, setelah masa tanam, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan lain.

Tapi, dengan adanya program Padat Karya ini, mereka jadi tidak perlu pergi kemana-mana.

Justru mereka membangun desanya lewat pembangunan saluran irigasi tersier dan

mendapatkan upah yang cukup," ujar Menteri Basuki.

Masing-masing lokasi akan mendapat alokasi Rp 225 juta dengan komposisi Rp 195 juta

untuk pekerjaan fisik dan Rp 30 juta untuk tenaga pendamping. Tenaga pendamping yang

direkrut berasal dari daerah tersebut yang salah satu tugasnya untuk membantu desain

pekerjaan dan pembuatan laporan administrasi pekerjaan.

Selain P3-TGAI, program padat karya Kementerian PUPR lainnya untuk mendukung

ketahanan pangan nasional yakni operasi dan pemeliharaan irigasi. Total anggarannya sebesar

Rp 1,6 triliun dimana alokasi belanja upah Rp 664,2 miliar dengan 4.754 kegiatan dan menyerap

tenaga kerja 53.136 orang.

Turut mendampingi Menteri Basuki adalah Direktur Jenderal Sumber Daya Air

Kementerian PUPR Imam Santoso, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Agung

Djuhartono, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Atyanto Busono, Kepala

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Danang Baskoro dan Kepala Biro Komunikasi Publik

Endra S. Atmawidjaja. (*)

Biro Komunikasi Publik

Kementerian PUPR