(rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan...

37
(rI:~~i~'~:7' :;, , "'"'~," ~:li; ILMU-ILMU SOSIAL PADA _:', ERA INDUSTRIALISASI DALAM KONTEKS;,:',;~~ PEMBANGUNAN NASION~ '-~ff~: ,/ ~ PlliATO PENGUKUHAN .' ;~:;:,:c~ ...{ ';:~;-;;~~': Diucapkan pada peresmian penenmaan Jabatan Guru BesaI Tet8.p pada Fakultas lImn Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang R.abu, 2 Agustus 1989 ;! " ~f' ,., ~;~1"r- :VT ;-:.:-. " . _..'.'~.'" ~;;:.. ., ~~f~jJ;::~~ I 'J1.I"'; ".liJ;1J',;i'k;';;.I~I."l' .;;".., "",,"'.!,;;; Glen: H:'ar t oj 0 -s-;; . - :, ;:,!ftt~' f,;{;"~:-- ~ :," , ,

Transcript of (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan...

Page 1: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

(rI:~~i~'~:7' :;,,

"'"'~,"

~:li;

ILMU-ILMU SOSIAL PADA _:',ERA INDUSTRIALISASI DALAM KONTEKS;,:',;~~

PEMBANGUNAN NASION~ '-~ff~:

,/~

PlliATO PENGUKUHAN

.';~:;:,:c~

...{

';:~;-;;~~':

Diucapkan pada peresmian penenmaan Jabatan Guru BesaITet8.p pada Fakultas lImn Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Diponegoro SemarangR.abu, 2 Agustus 1989;!

"

~f'

,.,

~;~1"r-

:VT;-:.:-.

" .

_..'.'~.'"~;;:..

., ~~f~jJ;::~~

I 'J1.I"'; ".liJ;1J',;i'k;';;.I~I."l' .;;".., "",,"'.!,;;;

Glen:H:'ar t oj 0

-s-;;

. -:,

;:,!ftt~' f,;{;"~:--~

:," ,,

Page 2: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

ILMU-aMU SOSIAL PADA ERA INDUSTRIALISASIDALAM KONTEKS PEMBANGUNAN NASIONAL

Hadirin yang BaJa muliakan.

Pertama-tama BaJa panjatkan puji syukur kehadiratTuhan Yang Maha Esa, atas berkahNya yang dilimpahkan padaBaJa, sehingga dapat mengucapkan pidato pengukuhan dihadapan hadirin yang saya muliakan.

I

Hadirin yang saya muliakan.

Kalau kita perhatikan ilmu-ilmu sosial yang ada diIndonesia, temyata pada umumnya telah didorong oleh per-kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa sosial.Hal ini berarti bahwa bukan saja teori yang menentukan prak-tek, tetapi praktekpun dapat mcnentukan teori ilmu penge-tahu~,; bukan hanya terh&dap nilai daD ideologi tidak bisabersikap netral, tetapi ilmu pengetahuanpun tidak dapat ber-sik&p netral terhadap praktek daD kepentingan praktis. Begitupula kalau kita perhatikan pengalaman negara-neg-ara ber-kembang, temyata tecri yang menentukan praktek, tetapipraktekpun menentukan teori, kepentingan menentukan ilmupengetahuan dan dinamika, tetapi ha! itu tid8.k bisa dihal"apmengatur perkembangannya sendiri, melainkan m-enentukansuatu perencanaan teknis dan politis.

Kenyataan ini senada dengan epistemologi barn dariJuergen Habermas, pada essajrnyayang terkenal: "Erkenntenisund Interesse" dalam bukunya 'Tehnikund Wissenschaft alsldeologie" yang memperlihatkan hubungan antara kepe~tirig-:anfideologi dan ilmu pengetahuan, Berta sifat niscayahubungan tersebut. Hal ini berarti, bahwa tidak ada satujenisilmu pengetahuan yang bebas dari kepentingan yang menda-sarinys4 Justru kepentingan inilah yang menentukan asal-

1

Page 3: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

--

mula dan sifat suatu ilmupengetahuan daD bukan sebaliknya.Dengan delnikian kepentingan teknis telah me~hasilkan ilmupengetahuan .aI~ da;n ilmu-ilmu sosial positif-emperis, jugamembuat ilmu-iimu itu menjadi bagian dati kekuatan pro-duktif. Kepentingan-kepentingan praktis menghasilkan ilmu-ilmu humaniora daD ilmu-ilmu sosial simbolik yang membuat-nya menjadi bagian dati kekuatan-kekuatan komunikatifyangmembantu memajukan interaksi sosial. Kepentingan eman-sipatoris menghasilkan ilmu-ilmu sosial kritis yang mem-buatilya suatu bagian dari kekuatan-kekuatan reflektif yangpada akhirnya akan membebaskan manusia dari kesadaranpalsu, yang mengalami distorsi sistematis oleh kekuasaan(Ignas KIeden, 1987).

Adalah penting sekali untuk membuka kembali motif-motif tersembunyi yang mempengaruhi iImu pengetahuan,yaitu seberapa jauh peranan motif kepentingan itu dalam pro-ses kognitif kita, seberapa jauh interes praktis membimbinglmenyesatkan kesadaran kita. IImu pengetahuan adalah basilkreasi manusia yang langsung dipengaruhi oleh situasi yangdialaminya dalam sejarah. Kecenderungan a-historis dari suatuilmu pengetahuan adalah awal proses pemandulan ilmu penge-tahuau.Menurut Juergen Habermas dalam Ir..ritik ideologinya, ada 3kegiatan utama yang langsung mempengaruhi clan menentu-kan bentuk tindakan daD bentuk pengetahuan manqsia, yaitu:kerja, komunikasi/interaksi daD kekuasaanKerja dibimbing oleh interesse yang bersifat teknis. Interaksidibimbing oleh interesse yang bersifat praktis. Kekuasaan di-bimbing oleh interesse yang ber&ifat emansipatoris. Tigainteresse ini mempengaruhi pula proses terbentuknya ilmupengetahuan, yaitu ilmu-ilmu yang termasuk dalam kelompokemperis-analitis, kelompok ilmu historis -hermeneutis daDkelompok ilmu sosial kritis: ekonomi, sosiologi, politik (IgnasKIeden, 1987; Richard J. Bernstein, 1978).

2

smg menurut Ket)'Utufi-afi eRofio~olusf"Dr6f6gis ([all-ao-rongan seksual.

Ketiga gerakan ini memberi dorongan lebih lanjut kepadaHumanisme Sekuler dalam arti ketiga-tiganya tidak memer-lukan Tuhan. Marx adC;llah ateis yang militan, Darwin tidakrilenolak Tuhan tanpa keadaan terpaksa, tetapi semakin tua iasemakin skeptis, clan Freud menganggap kepercayaan agamasebagai ilusi neurotik, karena semua agama adalah basil darineurosis.

Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahanclan yang terdapat dalam abad ke 19, maka Humanisme abadPencerahan itu selalu mempunyai kebanggaan pada moralitas,sedangkan Humfu,isme abad ke 19 mengandung suatu do-rongan jahat untuk meniadakan clan menghancurkan. Sepertiapayang dikatakan oleh Nietzsche, sekali Tuhan ditolak, Tilaka

Page 4: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Dalam ilmu sosia~ yang paling majupun, seperti ilmuekonomi dapat diperoleh contoh-contoh adanya fungsi latendalam teori-teori Gunnar Myi-dal (1980) telah menyingkapkankenyataan bahwa dalam berbagai' teori ekonomi-khususnyaekonomi klasik-tersembunyi suatu "pesan" suatu fungsi laten,suatu ideologi yang hendak mempertahankan sistem yang ada(Ignas Kleden 1987). Bahkan dalam teori "Ideological Scientific"dinyatakan dengan tegas, bahwa tidak ada teori yang obyektifsungguh-sungguh, tetapi selalu mempunyai implikasi ideologitertentu (Graham C. Kinloch, 1977).

Berkaitan dengan 'analisa di atas, perlu diajukan suatumasalah yang menyangkut peranan sosial para ahli ilmu sosial,yaitu apakah sese orang ilmuwan sosial hanya menyelidiki clanmenjelaskan kenyataan sosial yang ada, atau ilia juga harusmenganut suatu nilai yang ada, atau ilia juga harus menganutsuatu nilai yang harns diperjuangkan?

Menanggapi masaIah ini, secara garis besar, terdapat 2pandangan diantara para ilmuwan.

Yang pertama bel-pendapat., bahwa harus diadakan pemi-saban antara tanggungjawab ilmiah daD tanggungjawab sosial.Sebagai seocang warga negara dapat Baja membela suatu nilaitertentu, yang beral,ti pada saat it\! ia tidak bertindak, ataswewenangnya sebagai seorang ilmuwan.

Yang kedua menyatakan, bahwa pendirian yang membe-dakan tanggung jawab ilmiah daD tanggung jawab politik ha-nyalah salah satu pendirian yang sampai sekarang banyak yangmenganutnya, tetapi sebetulnya hanya merupakan hasil darisuatu perkembangan historis tertentu~ berarti dapat diper-soalkan kembali berdasarkan p~ndirian lainnya. Jika kenya-taan sosial'dihadapi dengan suatu tanggungjawab sasia! politiktertentu, maka ilmuwan sosial tidak hanya menjelaskansecaranetral melainkan mempertanyakan apakah struktur sosia!yang ditelitinya perlu dipertahankan atau harus diubah (IgnasKleden, 1987).

3

Page 5: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

II.

Para hadirin yang saya muliakan.

Seperti kita ketahui bersama, Pancasila sudah diterimabangsa Indonesia sebagai satu-satunya asas yang perlu dihayaticlan diamalkan, karena mengemban tugas ke depan, yaitumengemban tugas sejarah untuk membangun masa depan,yang merupakan langkah-langkah bertahap clan be!"kesinam-bungan untuk mewujudkan mabjo.rakat yang adil clan maltmurberdasarkan Pancasila.

Tugas sejarah ini merUPakan:a. menanamkan nilai-nilai kepribadian dalam pembangunan.b. dalam pergantian generasi kesinambungan dalam pena-

naman nilai-nilai yang menjadi cita-cita kemerdekaan ke-pada generasi yang lebih muda yang sangat menentukanbagi kelestarian Pancasila.

c. dalam babak-babak pembangunan yang berkesinam-bungan, dasar-dasar Pancasila makin kuat dalam pemba-ngunan sosial, ekonomi clan politik.

d perkembangan dunia yang cepat clan mendasar Berta ber-pacunya pembangunan bangsa, penghayatan clan penga-malan Pancasila tidak dapat diabaikan, sehingga penyu-supan ideologi asing, book secara langsung/tidak langsungdapat dicegah.

e. perwujudan Pancasila sebagai panggilan sejarahmengakibatkan ba:ngsa Indonesia perlu memiliki kesatuanbahasa, kesatuan pandangan dan kesatuan gerak langkahdalam penghayatan dan pengamalan Pancasila yang akanmenemukan kita bersama dalam mewujudkan Pancasiladalam ~hidupan kemasyaralcatan clan l{enegaraan secaranyata.Dalam hat ini, perlu pula diperhatikan sambutan mantan

menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Noto-soesanto almarhum, pada penyelenggaraan Penataran P-4, da-lam rangka introduksi mahasiswa baru U.I., 26 Juli 1983, yang

4

Page 6: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

mengatakan mengenai perlunya diadakan pemantapan ideo-logis dikalangan Civitas" Akademica Perguruan Tinggi; Karenasejak Daniel Bell pada tahun 1960, menulis buku: "The End ofIdeology" ada juga sarjana-sarjana ilmu sosial Indonesia yangserta-merta berpendapat, bahwajuga di negeri kita, tidak perlu

ada ideol,ogi iagi.retapi pada tahun 1974, Bell menulis buku lain denganjudul:"The Coming of Post Industrial Society: A Venture in SocialForcastnlg", terungkap pandangan bahwa bagaimanapun jugasesuatu bentuk id~ologi itu perlu bagi Amerika Serikat.Terlepas dari persoalan orang Amerika, kita dapat mensinyalir,bahwa justru untuk suatu masyarakat berkembang, ideologiseba- gai faktor stabilisasi daD keseimbangan, mutlak perlu.ldeologi sebagai gagasan sentral suatu bangsa mempunyai pe-doman menentukan untuk mencegah desintegrasi sosial atauanarki nasional, sebab integrasi nasional, kesatuan daD per-satuan merupakan syarat mutlak bagi pembangunan nasional.Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila di lingkung-an Perguruan Tinggi bersifat menentukan, daD sejalll mung-kin harus dicegah berkecamuknya kesenjangan-kesenjangankomunal akan kesenjangan ideologis di antara elite kita.

Di dalam lingkungan kampus ada 2 ideologi modern yangpengaruhnya cukup besar daD yang merupakan ancaman atausetid~l{-tidaknya hambatan bagi usaha memasyarakatkan Pan-casila sebagai ideologi modern.Dalam masyarakat kita daD dalam lingkungan R.I. kedua ideo-logi itu pernah secara formal dianut pada dua periode terdahuludalam sejarah politik Indonesia.

Ideologi Liberalisme pengaruhnya terasa secara langsungmelalui perkuliahan daD pembacaan di bidang ilmu-ilmu sosialdaD ilmu-ilmu budaya. Dominasi texbook yang bertolak darifilsafat Liberalisme masih belum tergoyahkan dalam bidangilmu-ilmu sosiaI, sedang texbook yang dituliskan oleh sarj~a-

5

Page 7: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

sarjana Indonesia belum memperlihatkan pembebasan dari.filsafat Liberalisme.

Mengenai ideologi Mar:x:isme apalagi Marxisme-Leninisme,orang jarang bicara. Tetapi salah satu aspeknya yaitu kontra;.dikSi, cukup sering ditiup-tiupkan di dalam ,kampus, dalampergaulan antara Civitas Akademica yang tentunya dalam tata-nanyang bersemangat kekeluargaan, kontradiksi antara sesa-ma anggota keluarga, tidak sesuai.

Maka jelaslah juga uutuk kehidup<1!l sehari-hari dala.."llkampus, penyad2.ran mengenai nilai-nilai P3.Dcasila, sangatlahperlu. Ternyata masih ada yang kurang menyadari secara ta-jam, bahwa Pancasila bersifat kekeluargaan, seperti terlihatdalam pasal33 U.U.D. '45 Berta penjelasannya.

Kepada para mahasiswa diserukan bagi persiapan menjadikader Rakyat, Bangsa dan Negara Pancasila serta mulai seka-rang bersikaplah sebagai kader yang dapat diandalkan: tang-guh dalam sikap, teguh dalam pendirian, kukuh dalam keya-kinan ideologi Pancasila.

DjS8.Tflping sambutan mantan Menteri Pendidikan dan Ke-budayaan, perlu pula diperhatik3n samhutan Menteri Pendi-dikau daD Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan pada pembukaanKongres llmu Pengetahuan Nasional N, Jakarta, 8-12 Sept -1986 yang menyatakan, bahwa upaya me\vujudkan amanatuntuk mengisi kehidupan kebangsaan yang merdeka dan ber-daulat atas eksistensinya sendiri itu bukanlah hal yang bebasnilai (value-free). Sebaliknya, bahkan kita menegaskan suatukonsensus ideologis yang berpedoman pada Pancasila sertakomitmenkonstitusionalpada U.U.D. '45. Bahkantidakberke-lebihan untuk membe~ karakteristik pada upaya pemba-ngunan nasional itu sebagai gerakan yang justru berorientasipadasistem nilai (value oriented movement).

6

Page 8: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Mengingat hal itu, ~aka mustahil misalnya kita melaksa-nakan pembangunan nasional yang berkelangsungan atau lte-sudahannya akan berakibat dehumanisasi karena hal demikianitujelas bertentangan dengan sila "Kemanusiaan yang adil danberadab". "'."

Rita juga tentu akan waSpada. terhadap kemungkinan terja..:dinya despiritualisasi kehidupan manusia Indonesia sebagaiakibat pembangunan fisik clan material, karena hal itu dalamanalisa akhirnya akan menggoyahkan keimanan clan ketak-waan terhadap Tuhan ,Yang Maha Esa. Ini berarti berten-tangan dengan sila "Ketuhanan Yang Maha Esa". Begitulahseterusnya dengan nilai-nilai Pancasila sebagai keseluruhanyang menjadi landasan orientasi dalam gerak maju kita melaluipembangunan nasional.

Jika kita sependapat bahwa pembangunan nasional kitaadalah suatu gerakanyang berorientasi pada nilai, suatu "valueoriented movement", maka setiap perkembangan yang cen-derung menuju situasi bebas nilai harus diwaspadai clan dihin-dari jauh-jauh hari. Itulah sebabnya kita juga jangan sekedarterpesona terhadap kemajuan ilmu pengetahuan clan tekno-logi, melainkan juga berusaha keras menguasainya sejauhmungkin dan senantiasa bcrpijak pada bumi dan kepud9.yaaIlkit dir " a sell 1. i-..~.;~j,:

Denga~ demikian kita tidak akan mudah tergelfncir danmenjadi sekedar "pemamah biak" dari berbagai menu ilmupengetahuan dan teknologi yang berasal dari bumi dan kebu-dayaan asing, kemudian gerak perubahan yang melibatkan kitaakan menjadikan kita terombang-ambm.g ibarat layang-layang

putus talinya.Mempertimbangkan segala implikasi dari penyertaan pe-

ran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunannasional itu, maka pada kita terpikul beban etis yang utama,y~tu tetap mempertahankan martabat manusia Indon~sia se-bagai titik sentral yang paling berkepentingan atas pening-

7

Page 9: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

katan kualitas hidupnya sebagai eksistensi yang merdeka, yang.produktif dan kreatif. ~

Para ilmuwan Indonesia perlu semakin menebalkan keper-cayaan pada diri sendiri dan juga integritasnya sebagai ilmu-wan yang bangga terhadap apa yang dibasilkannya sebagaiprestasi ilmiah di bidangnya, baik secara mandiri maupun da-lam bentuk kerjasama kolegial Berta interdisipliner. Disampingitu, ilmuwan Indonesia seyogianya menghayati dirinya sebagaibat{ian yang hjdl'P dari m&.~'ara-\at clan konwsi Indonesia;bukan mengukur s'dsamanj'a deng~ mas) al"akat dan kondisiaging.

III

Hadirin yang saya muliakan.

Hal yang menarik, baik dalam ilmu sosial maupun ilmukebudayaan secara akademis, daD penting secara politis adalahhubungan antara nilai dati ilmu pengetahuan. Para ilmuwansempat tewancing lInt uk "berke!ahi" mengenai masalah: "apa-kah ilm11 sosial itu bebas nilai atau tidak bebas nitro; apakahilmu sosial hanya berupa suatu sistem pengetalluan atau seka-ligusjuga suatu sistem nilai; apakah ilmu sosial telah lahir daridorongan, hasrat ingin tabu semata-mata atau oleh suatujeniskepentingan dan dorongan pamrih tertentu?" (Igtlas Kleden,1987).

Terhadap masalah-masalah ini, Ju~rgen Habermas telahmenjawabnya agak tuntas (Richard J. Bernstein, 1987).

Pembicaraan mengenai ilmu sosial itu bebas nilai atautidak bebas nilai, Max Vleberlah pelopornya. Dikatakannya,bahwa ilmu sosial harns bebas nilai. Pendapat yang demikianmenurut Alvin W. Gouldner, masih dipandang oleh banyak ahlisosiologi sebagai tempat yang suci. Mereka dalam memahamiilmu sosial itu bebas nilai clan mempercayainya secaradogmatis.Mereka scsungguhnya tanpa menyelidiki secara genus dasar

8

Page 10: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

berpijaknya, tanpa mempunyai idea yang jernih terhadap apayang dimaksudnya itu. .

Pandangan Weber mengenai hubungan antara nitro dan ilmusosial hampir identik dengan apa yang dipegang oleh beberapaorang dewasa ini.

Kebutuhan akan konsepsi ilmu sosial itu bebas nilai diper-lukan untuk melayani kebutuhan pribadi maupun institusi.Secara sjngkat dapat dikatakan, bahwa salah satu kekuataninstitusi yang terpenting adalah memberi kemudahan untukterluput dari bencana {survival) dan perluasan mitos bebasnilai merupakan kegunaan dalam mempertahankan baikkohesi maupun otonomi dari universitas modern padaumumnya dan ilmu sosial yang lebih barn pada khususnya.Harapan Weber dengan prinsip bebas nitro, kelihatannya sema-cam "Fair Trade Act" untuk mengekang kompetisi. Hal inimenyatakan salah satu fungsi laten dari doktrin bebas nilaiuntuk membawa perdamaian pada masyarakat akademis,dengan merectuksi kompetisi bagi para mallasiswa, clan seba-liknya hat ini mengarahkan pada kita, pada beberapa kekhu-susan institusional dari universitas-universit8.S Jerman padawaktu Zalllan Weber.

Maksud Weber dalam mengajukan doktrin "bebasnilai",sebagian merupakan suatu usaha untulc menegakkanmodus vivendi diantara para akademisi yang komitmen padapolitik yang kerap kali terlibat dalam posisi yang sengit.Berdasarkan Jatar belakang sejarah ini, doktrin oebas nilaimerupakan suatu usul genjatan senjata. Akibatnya, hila kitaberdiam diri terhadap pandangan politis kita, maka kita akanmampu menentukan pekerjaan. kita. Strategi Weber adalahmelindungi integritas dan kebebasan bertindak, baik negarasebagai instrumen dari policy nasional Jerman maupun bagiuniversitas sebagai penjelmaan tradisi Barat tent~RasionalisD:J.e.

9

Page 11: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

-Sebelum jatuhnya bom atom di Hiroshim~, ahli -ahli fisikajuga berbicara mengenai ilmu yang bebas nilai. Tetapi padadewasa ini, banyak diantara mereka yang tidak begitu yakinlagi mengenai doktrinbebas nilai itu (William Feigelman, Ed.,

1976).

IV

Hadirin yang SBya mt!liaken.Dalam pandangan tradisional, teori merupakan jumlah ke-

seluruhan proposisi-proposisi tentang suatu subyek. Proposisi-proposisi itu satu sarna lain terjalin, sehingga terbentuk sema-CaIn susunan di mana hanya beberapa Baja menjadi proposisidasar. Sem3Jcin sedikit proposisi dasarnya teori itu semakin

kuat.Tujuan teori tradisional itu membangun konsep-konsep umummengenai semua hal, yang nampak dalam cita-citanya selalaingin memperoleh "a universal systematic science".Disamping itu teori tradisioDal tsb bersifat "netral ", karenasebagai alat yang dapat dipakai untuk menganalisasecara tek-llis setiap hal dan keadaan termasuk masyarakat. Penetralanini 8ejiwa dellgan cita-cita Descartes, perintis lahirnya teoritradisional. Filsafat Descartes memakai cara kerja ilmu pastiatau positivisme yangmembangun filsafatnya dengan carR ke:r.'-ja ilmu alamo Menurut positivisme, ilmu pengetahuan men-cukupi dirinya sendiri, berdikari clan bebas.

Begitu pula, teori tradisional memandang fakta secaraoh)'ektif, artinya membiarkan fakta sebagai apa adaIlya, tidakdiubah dan tidak dibentUk oleh kesadaran manusia yang nam-pak dalam pendiriannya, bahwa penelitian obyektiftidak bolehdi~ampur adukkan dengan pengaruh nilai-nilai, karena itunilai-nilai itu harus dihapuskan dari penelitian.

Menurut Beltran: untuk mengatakan bahwa seseorang ituobyektif (berkat keahlian menggunakan alat-alat peng1lkuranyang canggih) juga persis, dapat berarti bah wa ia cukup

10

Page 12: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

subyektif dalam memb\;1takan dirinya terh~dap kenyataan; nilai-nilai yang dianutnya sendiri masuk ke dalam cara p~ne~ti~yang dilakukannya. (Everett M. Rogers, 1985). .

Menurut Wright C. Mills (1959), sosiolog.seharusnya tidakhanya menerima fakta-fakta, tetapi menafsirkannya kembalimakna dan nilai fakta-fakta yang dianalisanya, dan yang ter-penting narus melihat bagaimana struktur suatu masyarakatberkaitan dengan keseluruhan perubahan lebih luas yang se-dang terjadi. Ia menimbulkan permasalahan kultural. Karenaitu ilmu-ilmu sosial har:us bisa meraba keresahan dan harapanmacam apa yang terjadi dan timbul dari permasalahan itu yanguntuk mengungkapkanny.a dibutuhkan imajinasi.

Bagi Peter L. Berger (1985), perspektif sosiologis itu me-Iiputi suatu proses "melihat tembus" serambi struktur sosial,karena misteri sosial berada di balik serambi tersebut. Carasosiologi melihat di balik "serambi struktur sosial akan mem-bantunya membuat penalaran kita lebih jelas.

Persepsi kenyataan di balik serambi itu menuntut usahallltelektual yang tidak kecil.Sosiolog berkaIi-kaIi didorong oleh logika disiplin itu sendiriuntuk m9ngikis kepalsuan (debunking) suatu sistem sosialYallg dipelajarinya.Kecenderungan membongkar ini tidak perlu karena tempe-ramen 30siolog itu sendiri.

Dasar berpijaknya teori tradisional hanya pada ilmu penge-tahuan, memisahkan teori dan fakta, tidak memikirkaDperanclan &plikasi praktis dari sistem konseptual atau teoritisnya.Teori tradisional hanya berfIkir "ilmu demi ilmu".Teori yang demj~~D tidak mungkin menjadi teori emansipatoris.Emansip8$i, merupakan persoalan yang selalu relevan sepan-jang z~an,juga baginegara-negara berkembang. J~pe~~~~ngunandimaksudkan.sebagai proses emansipasi, pembpbasan,dari kealamiahan manusia juga riDtangan yang dibuat manusia

11

Page 13: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

se,ndiri maka teori emansipatoris kiranya juga relevan bagi

pembangunan.Salah satu sy~at agar teori dapat menjadi emansipatoris,

ia haruskritis, sangat menghormati ilmu pengetahuan, tetapitidak mendewakannya. Teori bukan demi teori, tetapi untukdiam~JkAn bagi kebebasan, kesejahteraan daD kebahagiaanmanusia, mencegah dan mendorong masyaral{at menuju ke

perbaikan.

Dewasa iIri, iImu-ilmu sosial ingin mencapai keobyektifanilmiah, tetapi justru pada sikapnya yang netral, bebas nilaiterhadap fakta sosial yang diliadapinya. .Sikap yang demikian tidak akan mempengaruhi apa-apa bagimasyarakat yang justru perlu diperbaikinya. Ilmu-ilmu sosialdengan bersikap bebas nilai sebeJ;1arnya memperlakukan faktasosial yang hidup dan kompleks sebagai benda alami yang tidaksadar seperti da1am ilmu alam, sehingga ilmu sosial hanyameropakan alat anaIisa yang tidak memp-unyai pendirian apa-apa terhadap fakta sosial, tanpa menanyakan apa ada kepen-tingan yang terselubung di batik fa!rta itu. Karen~ itu seha-rusnya. kritis, menghindari diri untuk diperalat falrta sosialyang dili~.dapinya (Sindhunata, 1982).

IV

Hadirin yang saya muliakan. .

Apakah teori yang terutama berhubungan dengan datapemdaban Barat dapat diuniversalisasikan begitu saja?Oleh Rogers (1985) dinyatakan, bahwa Portes dalam TheFactorial Strukture of Modernity (1963), mengkritilc pemikiranBarat serta penyalahan pribadi itu. Sebab ia ya:kjn, terdapatarus baw"ahet~osentrlsyang mendasar dalam mencirilranmanusia Modem dineg8l~-negara berkembang.Banyak ekonom yang bersikeras, bahwa disiplin mereka meru-pakan seperangkat teori yang sahih secara universal, dapat

12

Page 14: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

diterapkan dimana Baja. Begitu pula Gunnar Myrdal dalam"Asian Drama" (1968) me nyat akan, para teoritisi ekonomi,lebih dari ilmu sosiallainnya, sej* lama merasa yaldn telahmencapai preposisi clan menyatakan sahib ~agi segala \vaktu,tempat clan kebudayaan manapun. Lebih-Iebih Lerner dalam"International Cooperation and Communication in NationalDevelopment" menyatakan "Sesungguhnyalah model Baratmerupakan dasar yang tidak terhindarkan bagi perencanaanpembangunan di Asia, sebab memang tidak ada model lain yangdapat membantu tujuap ini".Tetapi Inayatullah dalam 'Western, Asia or Global Model ofDevelopment (1976) menyimpulkan Teori pembangunan Barat

bukanlah suatu kerangka intelektual yang tepat karenaia terlalu menekankan faktor-faktor internal negara-negaramasyarakat Asia clan menolak faktor-faktor eksternal sebagaipenyebab Keterbelakangan ".

Model-model pembangunan Barat mengasumsikan, bahwasebab ut~ma keterbelakangan itu disebabkan faktor-faktorintern negara-negara yang terbelakang, bukan karena sebabdari luar, bukan dari negara maju. atau bahkan bukan darikedua-duanya secara bersamaan.

EinoserJ.trisme intelektual memang kerap kali dijumpaipada karya c,rang Barat, Apalagi kalau diingat pendapat Hc,fsteedalam bukunya "Development and Rural Social Structure"(1968) yang mengatakan, bahwa ilmu pengetahuan itu adalahproduk kehidupan sosial dalaDl masyarakat di mana ia berada,dari ilmu terlebih benar lagi dalam hal ilmu-ilmu sosial"Bahkan Rogers" dalam "Modernization Among Peasant: TheImpact of Communication" (1969) mengatakan orang hal'USbisa membayangkan bagai:mana berbedanya ilmu-ilmu sosia!jika ilmu-ilmu sosial terseb~t dilahirkan oleh orang-orangKenya, Jepangatau Bolivia", ..,Karena itu dapat difahami, jika Amenka Serlkat merancang

13

Page 15: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

dan membangun iImu-iImu sosial melalui filsafat, obyek danmetode yang cocok dengan Iingkungcm, struktur, kebudayaan,ekonorirl dan politiknya sendiri (E. Rogers, Ed. 1985). .: : Adanya etnosentrlsme intelektUa1 m~ngakibatkan timbul- .

nya pemikii-an -pemikiran indigenisasi ilmu pengetahuan, yaitupenyesuaian asumsi dasar teori ilmu sosial dengan sistem ni1ailokaljnasional Berta merekonstnllc~ikan isi teori terse but atasdasar sistem kognitiflobl/nasional Ognas Kleden, 1987).Terutama d~ 1aTI t ilinu sejar-ah, ~ngin~ran-P'Jngi..}~ar2n JaDgmenjiwai historiografi kolvnial, merJmbnikbn rangsanganuntuk membangkitkan kesadaran sejarah sebagai Resonansikesadaran kehidupan politik merdeka di satu fihak, dan sebagaiekspresi aspirasi nasional untuk menemukan kembaIi inden-titasnya di fihak lain. .

Historiografi kolonial mengenai abad ke XIX memandangsejarah Indonesia sebagai sambungan sejarah Belan~ ka-renanya menurut pandangan itu, rakyat Indonesia tidak me-mainkan peranan yang aktif. Dengan dPomi1rian sejarah Indo-ne8ia abad ke XIX untuk sebagian besar hanya mcrupaka:i1sejarah kolonial Baja. Sejarah kaum petani di Indonesia,mengandung arus-arus yang mengalir terns sampai ke zamanmoderll. Abad ke XIX dan ke XX did~J~JJ1nya t3mpak taIida..tanda tentang adanya pergolakan p~tani dan revolusionismeagraris yang aktif. Tetapi oleh ahii-ahli sejarah kolonial dilu-pakan, bahwa pemberontakan-pemberontakari itu merupakangerakan-gerakan sosia! dalam arti luas, karena dianggap seb~-gai pra politis dan tidak ada hubungannya dengan peristiwa-

,pcristiwa sejarah yangbesar.Kita harns menembus lapisan permukaan peristiwa-peris-

tiwa nasiona! di atas pentas utama sejarah kolomal dan menja-,.dikan kekuatan-kekuatan yaDg~ ~e&dasarinya yang bekerjadaIam masyarakat koloniaL' Karena itu kita haros mening-gaikan pendekatan historiografi kolonial, yang hanya menye-rap fakta-fakta Iilengenai peristiwa-peristiwa dan episode-

14

Page 16: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

episode politik yang b~sar, barns menembus sampai ke tingkatfaktor-faktor yang mengkondisikan peristiwa-peristiwa itu.Dilihat dari sudut pandangan ini 'peristiwa-peristiwa sejaral~yang unik menjadi manifestasi kekuatan-kekuatan yang leblli

fundamental yang menampakkan diri di permukaan.Begitu pula, pendekatan historiografis kolonial tidak mem-

perhatikan aspek-aspek struktural sejarah Indonesia. Pende-katan struktural terhadap sejarah Indonesia akan menghi-langkan Belanda sentris. Kita perlu mengadakan rekonstruksikerangka yang Indone~ia sentris (Sartono, 1984 ; 1987).

Adanya kenyataan, bahwa teori-teori ilmu sosial biasanyamengandung motif-motif laten maka indigenisasi ilmu penge-tahuan perlu ditanggapi dengan serius. Dalam hal ini keta-jaman intelektual memang sangat dibutuhkan meskipun ma-

sib ada masalah-masalah yang perlu diatasi.

v

Hadirin yang saya muliakan.J ohu Seeley, seorang sejarawan Inggris pernah menga-

takfu'1, bahwa dari belajar sejarah orang akan menjadi bijaksanalebih dulu. Karena itu dengan mempelajari sejarah moder-nisasi Barat, kita akan mendapat ajaran-ajaran penting, baikmengenai segi positifnya maupun segi negatifnya, sehinggadengan demikian eksesnya dapat dihindm-i atau paJing- tidak

dapat diperkecil.Bila pada a\val kelahiran zaman modem, gerakan kebang-kitan Hellenisme (kebudayaan yang berkembangpada zamanY unani Kuno daD Romawi yang pangkal utama alam fikirannyaadalah rasionalitas individualitas Berta imanensimenjadiacuanpemikiran) sekedar suatu usaha untuk melepaskan diri

dari kemutlakan Theologi, maka didalam perkembangannyaterdapat kecenderungan menolak agama dan akhirnya me-

Dolak Tuhan sendiri.

15

~

~..~--Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan

clan yang terdapat dalam abad ke 19, maka Humanisme abadPencerahan itu selalu mempunyai kebanggaan pada moralitas,sedangkan Humfu,isme abad ke 19 mengandung suatu do-rong'an jahat untuk meniadakan clan menghancurkan. Seperti3,payang dikatakan olch Nietzsche, sekali Tuhan ditolak, rllakamarl usia akan memperolehkebe'basanyang sebenarnya, hanyadengan menolak semua kendala moral pada dirinya serldiri dartmenciptakan moralitasnya sendiri. Hanya kehendak manu-sialah yang berdaulat. (James Hitchcock, 1982).

Humanisme sekuler telah menjadi gerakan yang berhasildaD sangat berpengaruh. Gerakan ini memproklamaSikan ke-tidak tergantungan manusia pada Tuhandan menyatakan ke-bp;h~~~nnv~ llnbJk mAmhAnhlk h~ri t1Dn~nnVQ ~Dnt11M 141110,,-.-.

Page 17: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

H~llenisme terungkap didalam sekularisme yang membawa.Berta berkembangnya atheisme yang bersifat deterministis(AM. V. Pranarka, 1985). Tetapi adalah suatu kekeliruan untukmemandang revolusi ilmu secara langsung mengakibatkan se-kularisasi. Ahli ilm u pengetah uan yang terkenal seperti Galileodan Newton adalah orang-orang yang berbakti. SesungguhnyaNewton berfikir bahwa hukum-hukum ilmu alam. yang diru-muskannya menjadikan eksistensi Tuhan itu lebih pasti, kare-na hanya seorwg "Supreme Intelligence" yang dapat mellcip-takan alam semesta yang teratur daD rasional secara

menakjubkan.Kebanyakan kaum ilmuwan adalah Deis, yang percaya pada

Tuhan seperti "Supreme Intelligence" nya Newton, yang telahmerencanakan dan menciptakaIi alam. semesta yang teraturdengan baik secara menakjubkan. Tetapi setelah penciptaan,Tuhan membiarkannya untuk berjalan sesuai hukum-hukum-nya. Tuhan tidak mencampuri ciptaanNya lagi, begitu pulatidak menyatakan diriNya pada umatNya.Semua pengetahuan manusia mengenai Tuhan, datang melaluicipta8:nNya dengan tara penyelidikan rasional. Karena itu ma-nusia tidak membutuhkan agama yang resmi dan didasal.kan

at~ kepalsuan.

Implikasi dari sekularisme abad ke 18 berkembang dengancara yang makin radikal. Ilmu juga bergerak ke tujuan-tujuanyang kadang-kadangmerugikan agama, meskipun beberapailmuw~ yang utama seperti Louis Pasteur daD Gregor MendeladaI~ orang-orang percaya yang taat.Disamping itu dalam abad ke 19 berkembang apa yang dina-makan "Scientism" yang menganggap, bahwa ilmu pengeta-huan yangmempunyai ktmcipada kebcnaran daD apa sajayangtidak ilmi@ adalah paIsu. Dalam abad ke 19~ teLTIologi industriberkembang, sehingga tekI1ologi memberi keperca)Taan padamanusia, bah wa tergantung pada Tuhan itu tidak ada at"tinya.

16

Page 18: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila
Page 19: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

ini -merupakan model yang dominan untuk pandangan bagi.dirinya sendiri dan dunianya.

Menurut James Hitchcock, Humanisme Sekuler itu meru-pakan suatu pengkhianatan terhadap Humanisme yang benar,yaitu kepercayaan bahwa kemajuan manusia daD pelaksana-annya yang sejati harns berdasarkan pada pengakuan, bahwamanusia itu tergantung pada Tuhan.

Pl'da tahun 1933, the American Humanist Association telahmengeluarkan suatu, Humanist Manitesto, suatu credo bagigerakan Manifesto ini mempersamakannya sebagai sesuatuyang "Religieus" yang antara lain menyatakan :

"aIam semesta itu ada dengan sendirinya"."memandang realisasi yang sempurna kepribadian manu-sia merupakan tujuan kehidupan manusia"

"manusia akhirnya menjadi sadar, bah wa ia sendirilah yangbertanggung jawab untuk realisasi dunia clan impiannya,dan di daIam dirin)Ta ada kuasa untuk mencapainya.

PenY'.lSun Humanic;t Manifesto" 1933, diantaranya ada.lah JohnDe"ol{ey, tidak menolak eksistensi Tuhan. Tetapi keyakinan daridokumen ini secara menyeluruh adaIah untuk menolak, bahwakepercayaan pada Tuhan dapat mempunyai akibat praktis.Manusia harns hidup seolah-olah Tuhan tidak ada. Dengandemikian, Humanisme Sekuler itu tidak secara ketat meru-pakan ateisme, mes~pun kebanyakan humanis adalah ateis.

Disamping itu ht1Inanis modern percaya bahvla nilai-nilaimoral itu tidak mempunyai jaminan supernatural. Hal ini ber-arti penolakan terhadap moralitas. Hanya moralitas yang tim-bul dari pengalaman manusia yang berkesinambungan yangdiakui.

Sesungguhnya Manifesto ini mewakili kepercayaan Dewey,sehingga mampu untuk menyebar secara luas clan strategis.

18

Page 20: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Empat puluh tahun Jtemudian, tersusun Humanist Mani-festo, 1973, yang kepercayaannya antara'lain menyatakan :

" ...kita tidak dapat menemu~an keperluan-keperluan

yang bersifat ketuhanan untuk species manusia. Manusiabertanggung-jawab mengenai apa yang akan terjadi. Tidakada dewajTuhan yang akan menyelamatkan kita. Kitapercaya nilai-nilai moral berasal dari sumber pengalamanmanusia. Etik adalah otonom dan situasional tidak me-merlukan sanksi teologis daD ideologis. Hak untukmengendalikan kelahiran, aborsi clan perceraian, harusdiakui.

1

J

Humanist Manifesto 1973, dibandingkan dengan HumanistManifesto, 193~, secara substansial, tidak ada hal yang bartl,tetapi lebih berani men en tang agama tradisional. KalauHumanist Manifesto, 1933, tidak bersuara mengenai masalahseks, tetapi Humanist Manifesto, 1973 secara terang-teranganmengakui sebagai kunci konflik dengan orang-orang yang per-caya pada agama (James Hitchcock, 1982).Diantara para penandatangan Humanist Manifesto, 1973adalah Gunar Myrdal dan Sidney Hook yang pernah datang keInd(Jllesia berwawancara dengan b£:berapa tokoh, serta denganterus terfu"1g mengakui bahwa ia adalah seorang sekuler.

Humanist Manifesto, 1973 merupakan dokumen dimanamanusia menyingkirkan eksistensi Tuhan, merupakan usahamanusia menghilangkan fikiran daD hidupnya seolah-olah Tu-hall tidak ada, atau tegasnya, merupakan pemberontakan ma-nusia terhadapSang Pencipta (Edward Rowe, 1985)

Dipandang secara kritis, Humanisme merupakan pratesterhadap prosedur dehumanisasi dan depersonalisasi padailmu-ilmu alamo daD metafisika absolut.Kepentingannya yang terutama adalah pada logika daD

19

Page 21: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Di dunia Barat untuk beberapa abad yang lalu Humanismeyang memandang manusia seuiuhnya, baik dari segiyangrasio-nal, maupGn yang ncn-rasional, merupakan bentuk pemikiranyang penting. Tetapi karena makin berurat berakarnya seku-larisme dalam kebudayaan Barat, abad Humanisme makindiganti oleh abad sekularisme.

Humanisme modern karena sifatnya yang sekuler telabkehilangan pengertian Humanisme klasik, sehingga sturn me-ngenai humanisme barns dibedakan dari Humanisme modern.Begitu pula dengan Humanitarianisme yang memperlakukanmanusia secara manusia\vi. Humanisme modern sejak £'.badke 19 secara cepat mundur ke sekularisme materiaJistik, ka-rena beberapa alasan :Pertama, lcarena perkemba..'1gan ilmu yang secara sembarang-

all menyingkirkan tiap konsep dari Sang Penciptamaka ada potensi yang mengsckulerlcan.

Kedua, karena popularitas teoli evolusi yang memberi suatutotalitas pada gambaran sekuler mengenai dunia.Setiap hal itu dipandang sebagai produk sesuatupermulaan yang impersonal, sehingga secara mu-dab menempatkan non-eksistensinya Tuhan.

Sekularisme dalam analisa terak11ir, membawa pada peng-hapusan kehidupan manusia.Determinisme alamiah clan teknologi yang n1akin berkembang,bersama-sama telah mengikis pandangan tradisionaI, bab wamanusia menurut gambar Tuhan menggantikannya dengan

20

Page 22: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

pandangan yang Relativistik dan dehumanistik (John W.Whitehead, 1986). .

VI

Hadirin yang saya muliakan.

Pertumbuhan semangat Pencerahan yang makin menjaditerlepas dari teologi daD agalT!.a serta menekankan padaotonomi daD kebebasan ilmu pengetahuan terhadap teologidaD agama, mencerminkan perkembangan yang sifatnya fun-damental.Proses sekularisasi berkembangmenjadi sekularisme.(van derBercken, 1968), bukan sekedar pemisahan antara urusan aga-ma dengan urusan negara, masyarakat dengan pengetahuan,akan tetapi menjadi sikap dasar yang menolak agama, bahkanlebihjauh lagi yaitu menolak Tuhan daD kepercayaan terhadapTuhan Yang Maha Esa itu sendiri.Dengan demikian sekularisme melahirkan ateisme yang men-jadi satu bagiaIl dari perkembangan alam fikiran abad XIX danabad ke XX di Eropa (AM. ~,. Pranarka, 1985).

Pada dewasa ini ateisme tidak lagi merupakan gejala yangditimbulkan oleh beberapa individu yang mementingkan hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakattetapi yang menonjoladalah adanya golongan mayotitas yangmenyatakan diri seba-gill kaum ateis Berta menganggap segala betituk kepercayaansebagai musuh akal yang dianggapnya sebagai satu;.sattinyakriteria dari kebenaran.Untuk pertama kalinya dalam sejarah, manusia berusahamenegakkan sesuatu peradaban yang benar-benar bersifat"alamiah" dengan tanpa menghiraukan segala jenietransendensi, seperti terdapat dalam karya-karya kaum ateisyang pada dasarnya merupaltan ~tik terhadap agama clankepercayaan. ,,::;'

21

Page 23: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Kaum ateis dapat digolong-golongkan sebagai berikut:a. Ateisme neurotis.b. Ateismemarxisc. Ateisme rasionalis. .: ;. '.:.;"d Ateisme eksistensialiSe. Ateis atas nama nil8i

Dengan menerapkan psikoanalisa, pada berbagai ateismemodern" abad ke 18 dan terutama abe.d ke 19, maka ateismerasionclis me:-upak3;n bcntuk yang khas dari ketidak percayaanpada ag--a.ma pad2. masa itu.-Atas nama ateisme rasionalislah kaum Freemason dan kaumliberal berjuang melawan Gereja dan demi sekularisasi lem-baga-lembaga umum, terutama sekolah-sekolah.~ma dipandang sebagai kegelapan, sedangkan gains dipan-dang smonim dengan Cahaya. Karena itu dengan sendirmyanampaknya tidak mungkin ada, "koeksistensi damai" antarakeduanya.

Pada dewasa ini umumnya ateisme rasionalis,jauh kurangdogmatis dibandingdengansatu abad yang lalu.Hanya sedikit diantara mereka yang percaya, bahwa fikiransaja akan cukup untuk mencapai tujuanji'.va manu~ia.Sebagian dari kaum rasionalis lebih agn.ostis dmi pada kaumatE:is, mereka tidak selalu menolak tatanan supernatural.

Rostand, seorang biolog daIam buku yang berjuduI 'What IBelieve", secara jujur mengalm, bahwa keyakinan R.asiona-lisnya merupakan~epercayaan. '

Dalam penolakannya terhadap segaIa dogmatisme ilmiah, iamengatakan, "Bahkan dalam sanubari saya sarna sekali tidakberflkir bahwa orang-orang yang kepercayaannya berbedadengan saya memprinyai penilaian yang lebih buruk maupunmelupakan bahwa bet~pa rapuh dan tidak pastinyapembentukanpendapat-p~ncJapat sese orang".Tetapi Rostand membedakan dirinya dengan para pemelukagama. yang saleh, sarna sekali tidak ragu-ragu, bahwa fikiran

22

Page 24: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

adala11 satu-satunya clat manusia unt~ mencapai kebenaran.Tentu S2.ja fikiran tid~ sempurna, tetapi hanya inilah yangdipunyai manusia.

Berdasarkan kepercayaan. biologi1:,nya, Rostand meY31cink3nOrfu"1g lain, hah wa hanya ada satu tingkat perbedaan antara latadan binatang, yakni suatu perbedaan k\"lantitas dan bul{an...Ylyakwalitas ...kita tercipta dari bahan yang sarna, zat yang sarnadengan binatang.Rostand merasa dirinya sarna dengan segala makhluk beta-papUIJ. hlnanya m&khluk itu.

Hal yang menonjol clan khas dari kejujuran intelektualRostand adalah setelah mengakui ltepercayaannya terhadaptransformisme ilia merasa wajib untuk menambahkan: "Ritatidak berhak memandang evolusi organis sebagai suatu kepas-tian hila kita kekurangan bukti tetapi hila orang lain dapatbenar-benar percaya kepada evolusi, hampir tidak mungkinbagi seorang ahli biologi untuk tidak mempercayainya".Bagi Rostand clan semua orang yang percaya kepada rasio-La1isme, hanya pengetahuan ilmi8hlah yang memenuhi syaratuntuk mencapai kebenaran, bahkan meskipun hanyalah meru-pakan kebenaran parsial.

Pengkritikan terhadap rasionalisme, bukan karena keper-cayaannya kepada fikiran ,me!ainkan karena rasionalismemenganggap fikiran benar-benar berkuasa, mempunyai obyek-tivitas yang mutlak clan tanpa dipengarUhi oleh hal-hallain.Konsep fikiraD. semacam itu tidak terbukti secara eksperimental.Manusia adalah suatu kesatuan, dalam kehidupan roh clanjiwanya, kita menexpukan adanya suatu interaksi dari segalapembawaannya tidak hanya merupakan hat yang wajar, tetapijuga pantas hila fikiran dipengaruhi perasaan, apabila tidakdemikian halnya, fikiran benar-benar akan menjadi dingin clantidak mampu mengerti kenyataan manusi&wi (Ignace Lepp, 1985).

23

Page 25: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

vniIadirin yang saya m1.iliakan.

Pada abad .ke-20, tantangan yang paling .besar adalahimpersona1isme.Impersonalisme merupakan gerakan logis dari kebudayaanpada dewasa ini. Gerakan ini meredusir manusia, sehinggahanya merupakan gjgi roda di da1am mesin illasyarakat teknologis.Hal ini merupakan penolakkan manusia seutuhnya (JamesHitch Cock, 1982).

Keutuhan martabat manusia sebagai produk modernisasidi dunir\ Barat, sungguh bertentangan dengan Pancasija seba-gai pandangan hidup bangsa Indonesia.

Presiden Soeharto dengan tegas mengatakan, bahwa pem-bangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan ma-nusia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia. Dengandemikian, maka pembangunan pada dasarnya bukan terletakdalsnn per\\oujudan segi fisik teknologi dan ekonominya sem8ta-mata, .bukan Baja terlet~ dalarn segi rohani dan mental spi-ritualnya Baja melainkan qalam pengembangan seluruh dimen-si serta segi yang dibutuhkall dalam keserasian clan kesela-rasan dan terwujudnya manusia yang dewasa berkepribadian.Kwalitas manusia diusahalcan untuk ditingkatkan'sebagaisumber insani.

Hal ini menunjukkan, bahwa martabat manusia merupa-kan tolok ukur, sedangl{an tuj1,lan pembangunan adalah me-ningkatkan ~Nalitas hidup manusia dan masyarakat Indonesiasecara menyeluruh (Moeltti Ali, 1988)Dengan demikian, Indonesia menjelang era tinggallandas, yangBering diidentikan denganlIlasuknya negara kita sebagai kate-gori negara bidustri.Hal ini disebabkan mulai kuatnya kerangka dan landasanunt"Uk masuk negara indu..,tri, meskipun sektor industri masihtetap ditopang oleh sektor pertanian (Vlilly A Waroka, 1989).

24

Page 26: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Ilmu-ilmu sosial yang pada waktu lal-u hanya memainkan pe-ranan pembantu, maka se!{arang diberi kepercayaan sebagaiko-arsitek dari pembangunan nasional (Ignas Kleden, 1987).Karena itu, sebagai insan Pancasilais, par~ ilmuwan sosialdengan ketajaman intelektualnya, tidak hanya mengembang-kan ilmunya secara teoritis Baja, tetapi lebih-lebih merenca-nakan segi-segi operasionalnya, sehingga sungguh-sungguhmenjadi ko-arsitek pembangunan nasional, dengan menghin-darkan ekses seperti yang terjadi pada modernisasi Barat.Ka-;rena aCUalli"'1ya adalah Pfu~casila, U.U.D '45, G.B.R.N. danKetetapan-ketetapan MPR

Kalau diperhatikan dengan sungguh-sungguh, sejak awal,G.B.R.N, telah memberi coralc 'kemanusiaan" pada proses pem-bangunan dengan menempatkan "manusia seutuhnya" sebagai

sasaran pembangunan.Manusia Indonesia yang pada awal pembangunan lebih meru-pakan kendala, maka selanjutnya diharapkan untuk menjadisumter L'1Sani, t~'1pa mengorbankan martabatnya. Bahkan segipara ilmuwan so sial, bersama-sama dengan pat"a ilmuwan lain-nya tertantang untuk secara laeatif dan inovatif berdasarkanIT. U. P endidikan N asiOD al melalr.san8kan pemba.ng'..Ll13n N asional.

Pemyataan "mellgutamakaIl manusia" dalam pro)'-ek-pro-yek pembangunan, berarti memberi manusia lebih banyak pe-luanguntuk berperan secara efektif dalam kegiatan pembangu-nan. Dengan demikian memperkuat manusia mengarahkankapasitasnya sendiri menjadi subyek yang aktif mengelolasumber daya, membuat keputusan clan mengawasi kegiatanyang mempengaruhi lcehidupan mereka. Pada dewasa ill mulaitimbul pemikiran baru pada para ilmuwan sosial yangmenganggap, bahwa penilaian daD;lpak sosial itu bukan meru-pal~~ penilaian yang paling efektif, tidak memadai. Karena ituharus diperkuat meliputi tiap tahap penting dalam perenca-naan dan pelaksanaan pembangunan. Tegasnya, p~a iliriuwan

25

Page 27: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

sosial tidak hanya menganalisa dan menerangkan Baja, tetapijuga. membantu men~bah statusquo (Michael M. Cemea:1988). Dengan demikian dipakai untuk meningkatkan kwalitashidup manusia.

Pada dewasa ini Pancasila sudah merupakan satu-satunyaasas bagi kehidupan bermasyarakat. berbangsa d8n bemegarayang memperhatikan hubungan yang bersifat triadik, yaituhubun~ manusis. dc~ Tuhan. hubungB:l manusia dengansesama!riJe/mas~rarak&t sert& hubungan manusia denganaIam/materl. Denganl8in perkataan, Pancasila berisi juga hu-manitarianisme yang mewadahi konsep manusia yang bermar-tabattinggi serta penuh potensi untuk merealisasikan segalaaspirasfuya sesuai dengan identitasnya. sehingga pemenuhaneksistensinya akan meningkatkan kualitas hidupnya.Karena itu tipe masyarakat yang kita kehendaki masyarakatyang tetap berkepribadian Pancasila. sehingga tidak meng-akibatkan ekses seperti yang dialami oleh perkembanganmasyarakat industri Barat atau setidak-tidaknya. akibat nega-tifnya dapat diperkecil (Willy A Waroka.1989)

Dl Barat. kemakmuran materiil disertai dengan keko-songan spiritual. Misabiya dalam dunia pendidikan Aineri1:t.aS~rikat. sekularisasi makin meningkat. Satu abad sesudah pe-nerimaan Deklarasi Kemerdekaan, mayoritas PendudukAmerika telah menelima prinsip sistem Sekolah negeri yangbebas, Universal, bebas dari pengawasan dan pendidikansektarian (pendidikan-pendidikan khusus atau tersendiri darikelompok agama mana saja), dengan keyakinan demokratis,sebagai suatu "Agama". karena meliputi asumsi-asumsi dasarmengenai manusia. niasyarakat dan alam semesta daD karenatelah me~pilkan dirifungsi ~a dalam kehidupan ban~aAmerlk&. " " "

" .'," Me~urut Dewey d8n teman-temannya yang mempunyaifikiran yang ~a -agama" ini menunjukkan pada Dilai-nilai

26

Page 28: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

demokrasi daD dati suatu macam humanisme dasar. Nilai inioleh Dewey diberi label "Religieus". Yang lain-laiunya menye-butnya "spiritual". '.

Pendidikan agama di sekolah-sekolah n~geri dikhawatir-kan akan menimbulkan perpecahan, karena adanya pluralismeagama dalam masyarakat (Dale 1. Brubaker, 1989).Di Indonesia meskipun ada pluralisme agama dalam inasya-rakat, Pendidikan agama di sekolah-sekolah negeri ternyatatidak mengakibatk~rl perpecfu\a..TI antara umat beragama, ka-rena menurut V.lT. R.I. No. 2/1989, tentang Pendidikan nasio-nal mengenai Dasar, Fungsi daD Tujuannya adalah sebagaiberikut:Pasal 2 : Pendidikan N asional berdasarkan Pancasila dan

U.U.D.45.Pasal 3 : Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembang-

kan kemampuan Berta meningkatkan mutu kehi-dupan dan martabat manusia Indonesia dalamrangka upaya mewujudkan tujuan nasional.

Pasal4 : Pcndidik&n Nasional beL"tuju2.ll mencerdaskan kehi-dupan bangsa da..Yl merJ.gembangkan manusia Indo-nesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman danbertaqwa terhadap Tuhan Yang Maba Esa dan ber-budi pekerti luhur, memilikj per.getahuan dan kc-trampilan, kesehatan jasmani daD rohani, kepriba.;.dian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan clan Kebangsaan.

Akhir-akhir ini, akibat kekosongan spiritual timbul suatu.gejala di Amerika Serikat, yaitu dunia Barat sedang berpalingke Timur. seperti yang terdapat dalam buku Prof. Harvey Coxdari Havard Divinity School: "Turning East"

"Pengaruh keagamaan negara Timur di duma Barat ham-pir bukan sesuatu yang baru. Tetapi ada yang barn menge-nai situasi dewasa ini. Dalam dasa warga yaug lalu, minat

27

Page 29: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

terhadap filsafat ne~a Timur kebanyakan terbatas pad~kaum intelektual dan umumnya dipusatkan pada ide-ide,t.idak pada praktek-praktek kebaktian. Dewasa itli seba-likriya banyak orang non-intelektual terlibat, bahkan merekatampak lebih tertarik pada praktek-praktek keagamaanyangsesungguhnya daripada ide-ide yang bersifat doktrin.Gelombang kea~aan akhir-akhir ini tampaknya lebihluas dan lebih dalam darlpada sebenarnya.

faktomya adalah bahwa banyak orang terlibat, bu-kan h~ya sekelompok orang di daerah pinggiran, danmeluasnya minat-itu belurn ada tandingannya sepanjangsejarah keagamaan di Arnerika"

Bahkan pengamat sosial, John Naisbit dalam bukunya"Megatrends", mencatat "tersebar luasnya minat terhadap aga-ma-agama Timur sejak tahun 1960-an I!Begitu pula pantheisme telah menjangkau bidang ilmu. Tahun1973 Brian Josephson pemenang hadiah Nobel bidang fisikamempertaruhlc~'1 reputasi ilmiahnya pada kemungkinan men-dapatkan wawasan tentang realitas yang obyektif dengan mam-praktekkan teknik-teknikmeditasi tradisional Timur.

Fritjof Capra dalam 'The Tao of Physics: On Explanationof the Parallels bet\veen Modern Physics and EasternMysticism", menyampaikan pernyataannya bahwa "keduadasar ilmu fisika abadke 20 -teori kuantita dan teori relativitasmemaksa kita memandang dunia dengan cara seperti yangdilakukan pemeluk 'Hindu, Budha atau Tao (Norma 1. Geisler& Yutaka J. Amano, 1986).

vmHadirin yang saya muliakan.

Dalam bahan-bah~'nl~ngenai G.B.H.N. yang tel~ disam-paikan ole4 PresideD SoehWto kepada M.P .R. 1987-1972 dinya-takanbahwa penga~alaI\ sila Ketuhanan Yang Maha Esaantara lain mencakup tanggung jawab bersama dari semua

28

Page 30: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

golongan clan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esauntuk secara terns menerus dan bersama-sama meletakkanlandasan moral, etik clan spiritual yang kokoh, bagi pemba-ngunan nasional sebagai pengamalan "Pancasila.Begitl1 pula dalam pidato kene~aan 15Agustus 1986. ditambahlagi dengan kata-kata. ball wa "dengan itu kita memberi isi Yallgpositifkepada pandangan kita. bahvva negara Pancasila bul(annyata agama clan bukan negara sekuler".

Pend(;:katan dalalll kedua pidato PresideD tadi merupakanperldekatan}-ang lebih maju. dibandingkan dengan pendekatandahulu yang berpusat kepada kerukunan antara umat beragama.Meskipun kerukunan itu penting, tetapi pada dewasa ini keru-kunan demi tugas bersama dan tanggungjawab bersama untukmeletakkHn landasan moral. etik dan spiritual yang kokoh bagipembangunan nasional, bagi pengamalan Pancasila menujutinggallandas. Tugas bersama dan tanggungjawab bersama itumemerlukan fIkiran kreatif clan inovatif. Pada flhak lain dapatditerima oleh semua golongan dalam kerangka bersama untukmembangun masyarakat, bang&a, negara dan kebudayaan yangberda'3arkan Pancasila (Simatupang, 1988).

Dalam pembangufian aasional term8.suk dalam era indus-trialisasi, yang dituju tidak hanya lahiriah saja, tetapi jl1.gakepuasan batin1ah serta adanya keserasian daD kesinam-bungan antara keduanya. (GBHN). Hal ill akan mencegahterjadinya cultural gap dengan segala implikasiny~. Tercapai-nya era industrialisasi dalam konteks pembangunan itu harusditinjau da..-i sudut tahapan-tahapan pembangunan nasional,sejak Pelita pertama sampai sek,arang, yaitu Pelita kelimamenuju tahap "tinggallandas".

Pada dewasa W, kita berada dalam ta.hap Repelita kelimayang mempunyai sasaran meningkatkan bidang industri clanpertanian secara bertahap dalamrangka mencapai strukturekonomi yang seimbang, yaitu struktur ekonomi dengan titik

29

Page 31: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

berat kekuatan industri yang didukung oleh bidang pertanian'yang kuat. Sedangkan sasaran pada akhir Pelita kelima adalahterciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia, untuktumbuh d~perkembang terus, sehingga dalax;n Pelita keenam,pembangunan Indonesiadapat memasu~ prosestinggallandasuntuk -m~macu pembangunan dengan ke~uatan sendiri me-nuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkanPancasila (GBHN).~.'"

Ihdustrialisasi yang pada hakekatnya meruPakan prosespenib@gunan masyarakat, menyangkut peningkatan kwalitasserta pendayagunaan potensi manusia Indonesia (JannerSinaga, 1989).Dalam hal ini kita akan menghadapi suatu permasalahiln, ba-gaimana teknologi dapat membuat akomodasi terhadap ling-kungan di Indonesia, baik yang biologis, maupun yang sosialatau kultural".Pada hakekatnya suatu diskusi mengenai pem-bangunan daD teknologi yang akml digunakan akan menyentuhgoal preferensi nilai-nilai, atau dengan lain perkataan, peren-canaan pembangunan senantiasa mempunyai implikasi etis.Kemajuan moral menjadi cita-cita pendekatan manusiawi un-ti.lk mencapai kesej8.hteraan rakyat serta memperbaiki kua-litas hidup dengan mewujudkan nilai-nilai daD kemajuan mor~yang melembaga. .

Perubahan teknologis memerlukan pula perubahan sikapyang memudahkan~daptasi terhadap realitas barusedemiki~rupa sehingga ada kesanggupan untuk menanggapi situasi per-kembangaJ;tya,ng serba kompleks (Sartono Kartodirdjo, 1987).

Salah ~u faktor psikologi sosial yang penting bagi pem-bangunan nasional adalah Komitmen Rakyat. Karena itujangan sampai faktor komitmen terabaikan, tentunya denganmemperhatik~ keadaan sosial budaya bangsa .Indonesia.Penerimaan idiologi nasional, keinginan untuk menjadi lebih

30

Page 32: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

mobil, menyetujui nilai-nilai baru-semuanya itu berkaitan dengankomitmen terhadap pembangunan nasional. Untuk komitmenterhadap pembangunan nasional dapat digunakan berbagaimetode seperti ideologi, perubahan.struktural clan aktivitassimbolis. Tanpa komitmen, kemungkinan pe~bangunan nasio-nal akan gagal' tetapi tidak dapat disimpulkan pula, bahwadengan komitmen saja akan menjamin keberhasilan pemba-ngunan nasional, karena adanya aspek-aspek lain yang perludiperhatikan (Robert H. Lauer, 1989). Akhirnya atas kerelaanclan perhatiafulya para hailirin yang mulia, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Hadirin yang saya muliakan

Perkenankanlah pada kesempatan ini, saya memanjatkanpuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmenganugerahkan pada saya jenjang ilmiah yang tertinggi.

Pernyataan terima kasih saya sampaikan kepada BapakPresideD R.I. dan kepada Meutri Pendidikan dan Kebudayaanyang tclah bcrkenan mengangkat saya s~bagai Guru Bcsar 0

Khusus kepada Saudara Rektor Prof. dr. Moeljono S.Trastotenojo beserta saudara Pemban~u-pembantu Rektor,yangpada waktu kepemimpinannya, seluruh proses dan peng'.l-Bulan sebagai Guru Besar telah dimulai, saya mengucapkanterima kasih yanf:)" sebesar-besarnyao

Kepada Senat Universitas dan Dewan Guru Besar Univer-sitas Diponegoro, begitu pula Senat Fakultas, para stafpenga;;jar daD tenaga administratif F .I.S.I.P, saya mengucapkan teri-ma kasih yang sebesar-besmonya.

Kepada para Guru Besar Fakultas H.E.S.P. UniversitasGajah Mada, para guru S.D, S.M.P dan S.M.A yang telah men-didik saya, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Suatu kenangan khusus yang ta'akan terlupakan hawBapak Prof. dr. Widagdo dengan star, saya sampaikan terima,;;kasih yang sebesar-besarnya. ...

31

Page 33: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Kepada ayah dan ibu yang telah menghadap Tuhan, terima.kasih yang tak terhingga saya sampaikan, atas segala kasih,pengorbanan dan doa-doanya.

Kepada Istri dan anakku yang kekasih, aku sampaikanterima kasihku yang tak terhingga atas kasih, kesabaran, do-rongan dan doa-doamu.

Akhirnya terima kasih yang sebesar-besarnya saya sam-paikan kepada Panitia, yang telah m~mbantu saya untukpenye!er..ggaraan pengukuhan Guru Besm', sehingga berjalandengan baik. Begitu pula saya 3ampalkan terima kasih Yfu"'lgsebesar-besarnya kepada hadirin atas perhatiannya terhadappengukuhan Guru Besar Saya.

32

Page 34: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

I. Nama: HartojoTempat dan tanggallahir :

Klaten 19-12-1927

Nama istri :R. Ay. Moektiastoetie

Namaanak :Indira Christiani Hartojo Putri

1:li;.wil\'ii

II. Pendidikan

Apri11957Lulus Fakultas H.E.S.P Uni-versitas Gadjah Mada,Jurusan : Hubtmgan Intema-

sional.

111. J abat~T}

1958-1961

1962-1969

1969-sekarang

1976-1977

1983-1985

Guru SJA.A. SurakaTta -Dosen Luar Biasa pada bebe-

rapaP.T.SDosen F .H.P .M. Uwv~rsjtasDiponegoro ft';;Dosen F .l.S.l.P. UniversitasDipQnegoro -Dosen LuarB~asa pada beberap~ ~. T .SDekan Fakultas Sosi!1 & poli-tik Universitas DiponegoroDekan FISIP 'Universitas

.'DIponegoro .:-,

Dekan FISIP unitersitas

Diponegoro.1986-1989

33

Page 35: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Daftar Pustaka

A.M. W. 'Pranarko, Sejarah Pemikiran' tentang Pancasila,C.S.I.S., Jakarta, 1985.

Berger, Peter L., Facing Up to Modernity --Excursion inSociety, Politics and Religion, Penguin Books, 1979.

., Humanisme Sosiologi, Inti S"dIana Aksara, Jakarta,1985

Brubaker, Dale L., Ed, Social Studies in a Mass Society,International Texbook Co., U.S., 1969.

Cernea, Michael M., Mengutamakan Manusia di DalamPembangunan --Variabel-variabel Sosiologi di DalamPembangunan Pedesaan, U.I. Press, 1988.

Feigelman, William, Ed., Sociology Full Circle --Contem pororyReadings on Society, Second Edition, PraegerPublishers, New York, 1976.

Geisler, Norma L., & Amano, Yutaka J., Reinkarnasi, Gand11mMas, Malang, 1986.

Hitchcock, James, W1J.at is Secular Humanism? --Whyhumanism Become Secular, and How it is ChangingOur World, Servant Books, Ann Arbor, Michigan, 1982.

Ignas Kleden = Sikap, Ilmiah dan Kritik Kebudayaan, LP3ES,Jakarta, 1987.

Kinloch, Graham _Charles, Sociological 'l'heory, ItsDevelopment @,d Major Paradigms, Mc. Graw.,...Hill,Inc. 1977. ..; ..

..:.

Lauer, Robert H., Perspektif Tentang Perubahan Sosial, EdisiKedua, Bina Aksara, Jakarta, 1989.

Lepp, Ignace, Ateisme Dewasa lni --Potret Kegagalan ManusiaModem, Shalahudin Press, Yogyakarta, 1985.

34

Page 36: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

"Louis Leahy SJ., Aliran-aliran Besar Ateisme : Tinjauan Kritis, ...,.,

Penerbit Kanisius & BPK, Quilung Muliati1$~~4if"k1985 .""~, , ,

Mills, Wright C, The Sociological Imagination, OxfordUniversity Press, New York, 1959.

Musa Asy'arie dkk. Ed., Agama Kebudayaan dan Pembangunanl.fenyongsong Era lndustrialisasi. lAIN SuDan KalijagaPress, Yogyakarta, 1988.

Myrdal, Gunnar, Bangsa-bangsa Kaya dan Miskin, Gramedia,Jakarta, 1980.

Naisbitt, John, Megatrends, Warner Books, New York, 1982

O'Dea, Thomas F., Sosiologi Agama : Suatu Pengenalan Awal,CV Rajawali, Jakarta, 1985.

Robertson, Roland, Ed., Agama : dalam Analisa dan Perspektifdan Interpretasi Sosiologis, CV -R8jawali, Jakarta,1989.

Rogers, Everet M, Ed., Komunikasi daD PembangunanPerspektifKritis, LP3ES, 1985.

Ro'.ve, Edward, New Age Globalism --Humanist Agenda forBuilding A Ncw World Without God, Growth Publish-ing, Virginia, 1985.

Sartono Kartodirdjo, Kebudayaan Pembangunan DalamPerspektif Sejarah, Gadjah Mada University PreS§.1987 ..;;.., ,;,

,Pemberontakan Petani Ban'ten 1888 --Kondisi, JalanPeristiwa clan Kelanjutannya = Sebuah Sturn KasusMengenai Gerakan Sosial di Indonesia, Pustaka J aya,Jakarta, 1984.

Sindhunata, Dilema Usaha Manusia Rasional --KritikMasyarakat Modern oleh Max Horkheimer dalamRangka Sekolah Frankfuet, Gramedia, Jakarta, 1987.

35

Page 37: (rI:~~i~'~:7' - CORE · kembangan ek9nomi dan pada khususnya oleh rekayasa ... Kalau dibandingkan Humanisme pada zaman Pencerahan ... Dengan demikian pemantapan ideologi Pancasila

Whitehead, John W., The End of Man, Grossway Books, Illinoir:1986. .

Willy A Karamoi,. Dalam Era Industrial~sasi : Mencari PolaKomunikasi Budaya yang Berbudaya J atidiri -disampaikan dalam Simposium N asional, PerananKomlmik3si Sosial dalam Era Industrialisasi, Unisri,Solo, 1989.

Yann~r, Sinaga, Pcmbinaan dan Pengeml>8.tlgRn Pei"sfMediaMassa N asioI!.cll dalam Era Inuustrialisasi -disampaikan dalam Simposium N asional, PerananKom'mjk~si Sosial dalam Era Industrialisasi, Unisri,Solo, 1985.

Encyclopaedia of The Social Sciences, Fifteenth Printing, TheMacMillan Co, N~wYork, 1963.

Seri Esensia, Agama dan Kekerasan, Kelompok StudiProklamasi, Jakarta, 1985.

36