rhabdoviridae

28
RHABDOVIRIDAE & FILOVIRIDAE KBK - K16 Dr. Edhie Djohan Utama

description

rhabdiviridae

Transcript of rhabdoviridae

  • RHABDOVIRIDAE & FILOVIRIDAEKBK - K16Dr. Edhie Djohan Utama

  • RHABDOVIRIDAEKelompok virus berbentuk peluru (bullet shape viruses) Selain pada binatang dan manusia bisa dijumpai pada tumbuhan dan seranggaSebagian Rhabdoviridae bisa multiplikasi didalam arthropoda maupun pada binatang bertulang punggungPada binatang liar ada dua jenis : Virus Rabies (genus lyssavirus, family Rhabdoviridae) Virus Marburg dan Virus Ebola

  • Rhabdovirus :Bullet shape : 75-80 X 180-200 nmEnvelope mengandung haemagglutinin, dan terdapat protruding spikes sepanjang 10 nm (glycoprotein spike)Single stranded RNA Pada pewarnaan Seller (jaringan yang terinfeksi): terlihat inclussion bodies = Negri bodies

    KETIDAK TAHANAN :Envelope tdk tahan lipid solvent (ether, chloroform, sodium deoxycholate, air sabun)Inaktip oleh sinar UV/sinar matahari, asam dan basa keras dan oleh pemanasan 50oC

  • NEGRI BODIES

  • NEGRI BODY

  • Virus Rabies tahan terhadap :Phenol 0,5%Glycerol 50% dalam phosphate buffer salin (PBS)Didinginkan di bawah 0 C tanpa CO2 (dalam dried ice)Dibekukan tahan (stabil) bertahun tahun

    Sifat diatas perlu untuk pengiriman bahan pemeriksaan ke laboratorium.

  • Strain virus RabiesSTREET VIRUS, menyebabkan rabies

    FIXED VIRUS : virus yg telah dikultur ber-ulang ulang pada otak kelinci sehingga kehilangan virulensi dan dipakai untuk membuat vaksin untuk manusia.

    FLURY HEP STRAIN : kultur berulang-ulang / passage pada chick embryo-yolk sac. Disebut juga avianized vaccine untuk membuat vaksin untuk hewan.

  • Mode of transmissionBiasanya melalui gigitan binatang berdarah panas ( anjing, kucing, kera, binatang buas lainnya, kelelawar)

    Infeksi dari binatang ke manusia dan dari binatang ke binatang lainnya

    Virus bermultiplikasi pada kelenjar air liur (kel. ludah submaxilary atau kelenjar parotid) binatang itu

    Ada kasus infeksi melalui aerosol ( pada orang yang masuk goa kelelawar dan rabies pada pekerja laboratorium)

  • VIRUS PADA AIR LIURDapat dijumpai pada air liur hewan menderita rabies beberapa hari sebelum hewan itu mati.

    Anjing rabies tahan hidup hanya 3-4 hari dan musang tahan hidup 5 hari setelah air liurnya positip mengandung virus rabies

    Kecuali kelalawar tahan hidup

  • PATOGENESIS VIRUS RABIESGlycoprotein virus rabies melekat pada plasma membrane dari cell pada binding site di reseptor nicotinic acetylcholine.Virus memperbanyak (amplified) pd daerah gigitan.Jika jumlah virus cukup (sufficient) maka virus masuk sistim persyarafan. (melalui bagian terminal dari syaraf sensory atau motorik yang rusak = unmyelinated).Virus mencapai axoplasma (by retrograde axo-plasmic flow dengan kecepatan 8 20 mm per hari, sehingga mencapai spinal cord dan timbul rasa sakit & paresthesia pada daerah luka).Progressive encephalitis terjadi bila virus mencapai CNS dan virus memperbanyak diri. (replikasi)Virus menyebar melalui syaraf tepi ke seluruh tubuh termasuk ke- kelenjar ludah.(Fishbein,D.B. and Robison L.E. Current concept of Rabies. NEJM vol 329:1632-1638, 1993)

  • PATOGENESIS VIRUS RABIES

  • RhabdovirusEnvelopeGlycoproteinMatrix proteinCORE : N, NS, L -protein

  • The L (transcriptase), N (nucleoprotein), and NS (transcriptase-associated) The M (matrix) and G (glycoprotein) proteins are associated with the lipid envelope

  • Gejala Klinis pada manusiaPada daerah gigitan terjadi gangguan sensoris dan motorisGejala prodromal : malaise, anxiety, heperaestesia daerah lukaKemudian otot otot hipertonis, timbul kejang otot mulut yang menyakitkan bila melihat air ( hydrophobia )Lalu timbul kelumpuhan, delirium, coma dan kematian dalam 1 minggu akibat encephalitis.

  • Diagnose Klinis : ada riwayat digigit hewanTanda tanda klinis hydrophobia kejang otot pernapasan / mulut kalau melihat air.Pemeriksaan laboratorium : otak hewan FRA / Pewarnaan SellerBahan : Ammon horn hypocampus / jaring-an otak lainnya.Pemeriksaan serum antirabies

  • SIKLUS INFEKSI RABIES

  • FILOVIRIDAETermasuk Arthropoda-Born Virus DiseaseVirus Marburg dan virus Ebola yg patogen pada manusia.Virus berbentuk filament 80nm X >1000nm, bisa bercabang, circulair, bentuk U atau angka 6, lurus panjang. Single stranded RNAEnvelope (+). Glycoprotein Ebola berupa spike 7 nm merupakan reseptor bindingPenyebab : African Hemorrhagic Fevers

  • PICTURE OF FILOVIRUS (EBOLA VIRUS)

  • History and Prevalence

    The Ebola virus was first identified in a western equatorial province of Sudan and in a nearby region of Zaire (now Democratic Republic of the Congo) in 1976 after significant epidemics in Yambuku, northern Zaire, and Nzara, southern Sudan. Between June and November 1976 the Ebola virus infected 284 people in Sudan, with 117 deaths. In Zaire, there were 318 cases and 280 deaths in September and October. An isolated case occurred in Zaire in 1977, a second outbreak in Sudan in 1979. In 1989 and 1990, a filovirus, named Ebola-Reston, was isolated in monkeys being held in quarantine in laboratories in Reston (Virginia), Alice (Texas) and Pennsylvania, United States of America.

  • Gejala klinis EbolaPendarahan di bawah kulit (petechiae, purpura) dari hidung, gastrointestinal dan dari saluran genitourinaria.ThrombocytopeniaCenderung menjadi shock dan kematianPertama kali tahun 1967 terjadi pada peker-ja di laboratorium yang terexposed dengan jaringan monyet hijau Afrika.Mortalitas tinggi

  • VIRUS EBOLATahun 1976 terjadi epidemik hemorrhagic fever yang berat di Sudan dan ZeireVirus penyebab dinamakan virus Ebola (nama sungai di Zaire)Morphology virus Ebola mirip dengan virus Marburg tapi berbeda secara antigenik.Klinis : tiba tiba sakit kepala hebat, demam, sakit otot dan berkeringat hebat diikuti dengan diarrhae berdarah yg hebat (profuse) serta muntah muntah.Dalam setiap wabah maka pegawai Rumah Sakit mengalami infeksi. Mortalitas 50% - 90%.

  • EBOLA HAEMORRHAGIC FEVEREbola haemorrhagic fever (EHF) is one of the most virulent viral diseases known to humankind, causing death in 50-90% of all clinically ill cases.

    Transmitted by direct contact with the blood, secretions, organs or semen of infected persons. Transmission through semen may occur up to seven weeks after clinical recovery, as with Marburg haemorrhagic fever.

    Transmission of the Ebola virus has also occurred by handling ill or dead infected chimpanzees, as was documented in Cte d'Ivoire and Gabon

  • CLINICAL SYMPTOMIncubation: 2 to 21 days

    Symptoms: Ebola is often characterized by the sudden onset of fever, weakness, muscle pain, headache and sore throat. This is followed by vomiting, diarrhoea, rash, limited kidney and liver functions, and both internal and external bleeding.

  • RESERVOIR HOSTKemungkinan reservoir adalah rodent (tikus) dan mencemari manusia.Penyakit ini sangat menularKarena belum jelas reservoir alamiahnya maka belum ada tindakan terorganiser untuk pencegah-annya.Infeksi tahun 1989 oleh filovirus mirip dengan Ebola dideteksi pada monyet cynomolgus (Macacas fasicularis) yang diimpor dari PhilipinaPeneliti Jepang & USA Ebola virus VP 40 (J Virol May 2002, Vol. 76 No.10, page 4855-4865)

  • PEMERIKSAAN LABORATORIUMDijumpai Inclussion bodies di dalam sel hepar (hepatocytes) dan di dalam sel jaringan paru dan limpa yang berbentuk eosinophilic, smooth, refractile dan batas yang jelas.

    Filamentous terkadang bercabang-cabang dan sangat panjang

    Diagnosis: Commercially unavailable specialized laboratory tests on blood specimens detect specific antigens and/or genes of the virus, isolate the virus in cell culture or detect IgM and IgG antibodies.

  • Taman Simalem Resort