RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

download RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

of 11

Transcript of RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    1/11

    RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    Martini

    [email protected]

    ABSTAKSI

    Dewasa ini penggunaan barcode sebagai piranti pengenal identitas sudah seringkita jumpai di berbagai keperluan. Identifikasi terhadap barang dengan menggunakanbarcode dilakukan satu per satu. Hal ini membutuhkan waktu yang lama, terutama jikabarang yang diidentifikasi heterogen dan dalam jumlah yang cukup besar. Belum lagi jikalabel barcode sudah rusak, terlipat, atau tertutup lapisan debu atau es. Piranti yang dapatmengenali sebuah barang/alat yang lebih unggul dibanding barcode adalah RadioFrequency Identification (RFID). Data dapat diidentifikasikan melalui gelombang radiopada sebuah alat bernama reader yang diterima oleh sebuah label RFID atau tag RFID.Ketika sebuah reader menginduksi sebuah tag (apabila password dalam tag samadengan password yang ada pada reader), maka informasi yang ada di dalam sebuah tag

    akan terbaca, seperti ID, nama barang, jenis, type, harga, dan lainnya, dan dikirimkan kesebuah host komputer yang akan membaca data atau informasi tersebut sesuai dengandata yang telah tersimpan di database. Maka dengan sistem otomatisasi ini kegiatanakan lebih cepat dikerjakan dengan tingkat akurasi yang tinggi.

    Kata kunci : pengenal identitas, RFID, tag

    PENDAHULUAN

    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mempunyai pengaruh yangkuat teknologi informasi itu sendiri namun juga terhadap totalitas hidup ini.Perkembangan ini membawa dampak yang begitu besar bagi pola hubungan antarindividu, antar komunitas, bahkan antar negara/bangsa. Kebutuhan manusia untuk dapatmenambah wawasan dan memperoleh informasi tidak terlepas dari aktivitas sehari-hariyang menggunakan sarana komunikasi dan teknologi. Di era Teknologi Informasi banyakorang berfikir bahwa komputer sebagai alat yang pintar dan sebagai alat bantu pekerjaanharus digunakan dengan cara berhadapan langsung. User menggunakan keyboardataumousesebagai alat input dan monitor sebagai alat output. Tentu saja dengan cara sepertiini maka orang sering kali merasa terisolir karena harus mengerjakan pekerjaan dimanakomputer tersebut ditempatkan. Dalam perkembangan evolusinya, di era SistemInformasi banyak pekerjaan yang dapat terbantu dengan adanya sebuah sistem yangdirancang agar mampu mengendalikan berbagai aktivitas baik di pemerintahan maupunpihak swasta. Sistem yang diimplementasikan secara otomatis akan menolak sebuahmasukan yang tidak dikenalnya, dan akan melaksanakan perintah sesuai command-

    commandyang ditampilkan pada layar monitor. Tetapi ini semua masih dirasakan kurangmampu memenuhi kebutuhan akan pengolahan data selama masih melibatkan tenagamanusia yang banyak menyita waktu.

    Dewasa ini sudah banyak instansi pemerintah atau swasta yang sudahmemanfaatkan TI dengan cara menerapkan sebuah sistem yang secara otomatis akanmelakukan identifikasi, tetapi tidak mengihilangkan perangkat komputer sebagai unitutama pengolah data. Kenyataannya, tanpa disadari sebenarnya kita seringberhubungan langsung dengan komputer. Bahkan orang awam sekalipun yang belummengenal komputer sudah dapat menggunakannya tanpa mengetahui pada saat itusedang mengakses komputer sebagai pengendali perintah. Seperti membeli minuman dimesin penjual minuman otomatis (vending machine), penggunaan mesin cuci,penggunaan ATM, penggunaan smart card. Dengan kata lain orang secara tidaklangsung banyak berinteraksi dengan komputer (one person many computers). Sehinggaparadigma antri dan menunggu sudah mulai ditinggalkan, seperti antri di loketpembayaran listrik, antri di bank untuk melakukan transaksi, atau antrian panjang pada

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    2/11

    saat transaksi pembelian di kasir pasar swalayan. Karena aktivitas dan kebutuhan yangmelibatkan komputer atau teknologi informasi inilah, maka muncullah konsep Ubiquitous.

    Ubiquitous berasal dari kata latin yang berarti ada di mana-mana. Istilah inidipopulerkan pertama kali pada tahun 1988 oleh Mark Weiser dari Xerox Inc. Palo Alto,

    California yang berarti siapa saja (anybody), dimana saja (anywhere), kapan saja(anytime), dan dengan apa saja (anydevice). Karena pengertian ini sangat luas, makabanyak pula aplikasi yang dapat diterapkan dengan konsep ubiquitous ini. Kebutuhanakan layanan yang cepat, tepat dan akurat mendorong perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi yang tidak terlepas dari adanya komputer sebagai saranapengolah data, pengotrolan, dan pelaksana perintah.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Istilah Ubiquitous belum lama tersebar luas, tetapi penerapannya sangat luaskarena mengandung pengertian yang sangat luas pula. Apabila ditelaah mengenaipengertian dari Ubiquitous ini, maka siapa saja dapat mengakses komputer dengan

    mudah tanpa harus berhadapan langsung dengan perangkat komputer dan tanpa harusmempelajari cara-cara memprogram komputer. Dimana pun kita memerlukan informasi,maka dengan mudah kita dapatkan informasi tanpa harus pergi ke tempat-tempatpelayanan informasi seperti perpustakaan, museum, dan toko buku. Orang juga dapatmelakukan berbagai transaksi dengan mudah tanpa mengenal waktu, contohnyatransaksi perbankan yang menyediakan jaringan ATM di setiap penjuru yang mudahdijangkau oleh publik kapan saja. Selain itu kini dengan berbagai media atau perangkatyang harganya cukup terjangkau oleh berbagai kalangan dapat dengan mudahmelakukan pertukaran informasi atau melakukan berbagai transaksi. Seperti handphoneyang sekarang bukan lagi dianggap barang mewah tetapi sudah merupakan barangkebutuhan untuk mendapatkan informasi, yang penggunaannya bisa dilakukan di manasaja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

    Cabang ilmu Ubiquitous yang dapat dikembangkan dan sebagian besar sudah

    diterapkan adalah Ubiquitous Network, Ubiquitous Learning, Ubiquitous SensorNetwork, Ubiquitous Technology, Ubiquitous Devices, Ubiquitous Diictionary, Ubiquitousgame, Ubiquitous GIS, Ubiquitous Healthcare, dan Ubiquitous Computing. Lebih lanjutakan dibahas tentang Ubiquitous Computing atau disingkat Ubicomp.

    Istilah Ubicomp tersebar luas setelah Mark Weiser mempublikasikan artikelnyayang berjudul The Computer of the 21st Century di jurnal Scientific American terbitanSeptember 1991. Dalam artikelnya tersebut Weiser mendefiniskan istilah ubicompsebagai berikut :

    Ubiquitous computing is the method of enhancing computer use by makingmany computers available throughout the physical environment, but makingthem effectively invisible to the user

    Apabila diterjemahkan maka ubicomp dapat diartikan sebagai metode yang bertujuanmenyediakan serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkatefektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin. Disini Weisermenjelaskan komputer tidak terbatas pada sebuah PC, sebuah notebook, ataupunsebuah PDA tetapi berwujud sebagai macam-macam alat yang memiliki sifat demikiannatural, sehingga seseorang yang tengah menggunakan ubicomp devices tidak akanmerasakan bahwa mereka tengah mengakses sebuah komputer.

    Latar belakang munculnya ide dasar ubicomp berasal dari sejumlah pengamatandan studi di PARC terhadap PC yang mempunyai kegunaan dan manfaat demikian besarternyata justru seringkali menghabiskan sumber daya dan waktu bagi penggunanya,karena PC membuat penggunanya harus tetap berkonsentrasi pada unit yang merekagunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Penggunaan PC justru membuat

    mereka terisolasi dari aktifitas lainnya. Orang tidak hanya terfokus pada suatu lingkungandimana komputer PC tersebut ditempatkan, tetapi masih ada pekerjaan lain yang beradadi luar lingkungan PC dalam waktu yang sama.

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    3/11

    Ubicomp menjadi inspirasi dari pengembangan komputasi yang bersifat off thedesktop, di mana interaksi antara manusia dengan komputer bersifat natural dan secaraperlahan meninggalkan paradigma keyboard/mouse/display dari generasi PC. Ubicompmenggunakan konsep yang sama, yaitu menggunakan gerakan, pembicaraan, ataupuntulisan sebagai bentuk input baik secara eksplisit maupun implisit ke komputer. Salah

    satu efek positif dari ubicomp adalah orang-orang yang tidak mempunyai keterampilanmenggunakan komputer dan juga orang-orang dengan kekurangan fisik (cacat) dapattetap menggunakan komputer untuk segala keperluan.

    Salah satu awal dari pengembangan ubicomp adalah Active Badge dariLaboratorium Riset Olivetti. Active Badge dikembangkan sekitar tahun 1992, berukurankira-kira sebesar radio panggil (pager). Alat ini dipasang pada pakaian atau sabuk parapegawai yang berguna untuk memberikan informasi di mana posisi seorang karyawandalam kantor, sehingga saat seseorang ingin menghubunginya lewat telepon secaraotomatis komputer akan mengarahkan panggilan telepon ke ruang di mana orangtersebut berada.

    Gambar 1. Olivetti Active Badge

    Sebagai sebuah teknologi terapan ataupun sebagai sebuah cabang dari ilmukomputer (Computer Science) pengembangan ubicomp tidak dapat dilepaskan dariaspek-aspek ilmu komputer lain, yang salah satunya adalah pengembangan TeknologiMikro-nano (Micro-nano technology). Perkembangan teknologi mikro dan nano, yangmenyebabkan ukuran microchip semakin mengecil, saat ini menjadi sebuah faktorpenggerak utama bagi pengembangan ubicomp device. Semakin kecil sebuah deviceakan menyebabkan semakin kecil pula fokus pemakai pada alat tersebut, sesuai dengankonsep off the desktop dari ubicomp. Para perintis nanoteknologi, telah melihatkemungkinan penggunaan material yang berukuran seribu kali lebih kecil dibandingkangenerasi mikroelektronika sebelumnya sebagai komponen elektronika di masa depan.

    Dengan beralih ke nanoteknologi ini, tentu saja bidang yang banyak berpengaruhadalah komputer. Materi yang berukuran kecil (atau bahkan seukuran molekul) akandihimpun sehingga membentuk komponen elektronika yang mampu menjalankan tugastertentu. Salah satu teknologi yang memanfaatkan materi berukuran kecil ini adalahRadio Frequency Identification(RFID) yang sudah banyak diaplikasikan dalam kehidupansehari-hari dalam bentuk smart cardatau tag.

    METODE PENELITIAN

    Studi kepustakaan (Library Research) merupakan salah satu metode yang saat inipaling mudah dilakukan. Metode ini lebih banyak dilakukan oleh orang-orang yang inginmendapatkan informasi mengenai kajian penulisan, tanpa harus melakukan survey (Field

    Research) dan interviewke sebuah tempat. Saat ini dengan internet orang bisa denganmudah melakukan penelusuran lebih lanjut dengan mengakses berbagai perpustakaanon linedari berbagai sumber (resources) yang ada. Cukup dengan browsing di internet

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    4/11

    dan memasukkan kata kunci yang diinginkan, maka semua informasi yang berkaitandengan topik penulisan dapat dengan mudah diperoleh kapan saja, dimana saja, olehsiapa saja, dan dengan apa saja. Sesuai dengan konsep the world is at your fingertipsyang dapat diartikan bahwa kita dapat menjangkau dunia dengan segala informasi yangada, cukup dengan ujung jari dan dalam hitungan detik. Kajian yang diperoleh bisa

    beragam informasi, mulai dari definisi, metode, analisa, simulasi, gambar, atau bahkansebuah tayangan berupa video. Cara inilah yang digunakan dalam penulisan ini gunamendapatkan informasi yang berkaitan dengan tema penulisan, sekaligus sebagai salahsatu pembuktian peranan Ubiquitous Computing.

    PEMBAHASAN

    Tentunya kita sekarang sudah tidak asing lagi dengan istilah Barcode. Sebuahalat yang banyak dijumpai di tempat-tempat penjualan atau pasar swalayan yangberbasis komputer. Dalam sebuah artikel yang diambil dari www.pvidia.com, Barcodemerupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital yang menerapkannyapada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih dan biasa ditemui dikemasan produk umum. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili

    bilangan 1. Masing-masing batang pada Barcode memiliki ketebalan yang berbeda.Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai yang nantinya akanmenentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alatpembaca.

    Sampai saat ini, Barcode adalah salah satu bentuk teknologi yangdiimplementasikan pada berbagai bidang aplikasi, dan dirasa mampu memenuhikebutuhan akan identifikasi dari koleksi-koleksi barang/data yang dimiliki oleh pengguna.Dengan Barcode ini, berbagai proses dapat dikerjakan dengan lebih cepat dibandingdengan cara menghitung menggunakan kalkulator, yakni dengan tambahan hardwarebarcode reader dan aplikasi software untuk menjalankan rutin-rutin proses-prosestersebut. Seperti penggunaan Barcode di pasar swalayan atau toko-toko retail yangsudah memakai Barcode dalam proses transaksi penjualan. Hal ini sangat terasa

    bermanfaat sekali selain lebih cepat dalam melayani pelanggan juga ke-akurasian yangcukup tinggi sehingga kerja kasir lebih efektif dan efisien dibanding cara menghitungdengan kalkulator. Tujuannya adalah kepuasan bagi pelanggan dan profitabilitas bagiprodusen.

    Bayangkan seandainya semua barang yang dikemas dalam kardus besar yangdisimpan di gudang harus di-barcode satu persatu, tentunya akan menyita waktu yangcukup lama. Karyawan akan mendata barang satu per satu kemudian akan mengecekkode yang ada di kemasan dengan yang tertera di fisik barang tersebut. Hal ini akanmenjadi permasalahan yang serius di bagian gudang terutama untuk sistem stok barangdimana barang yang keluar dan masuk harus diketahui jumlahnya. Di berbagaiperusahaan banyak yang mengalami penyitaan waktu karyawan terutama pada saatkegiatan stock off name berlangsung. Kemungkinan di masa mendatang dapatditerapkan penggunaan alat yang baru yang lebih praktis ditinjau dari segi efisiensi waktupengoperasian, tenaga, informasi dan validasi data. Berdasarkan permasalahan inilahmaka dimungkinkan penerapan RFID yang dapat digunakan di segala bidang aplikasi.

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    5/11

    Gambar label RFID yang dipasang pada produk barang

    Pemanfaatan RFID juga sudah dapat dilakukan untuk pembayaran di gerbang tol(E-Zpass). Pemilik kendaraan tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membayar,tetapi dengan kartu bayar yang sudah dipasangi tag. Ketika mobil melintasi tag readeryang dipasang sebelum palang pintu, tag reader akan menginduksi tag yang ada padakartu. Maka secara otomatis saldo yang ada pada kartu tersebut akan di-debet langsungsesuai besarnya pembayaran, dan palang pintu akan terbuka. Cara ini dapat mengurangiantrian panjang yang sering terjadi di loket pembayaran tol.

    Gambar RFID pada gerbang pembayaran tol

    Dalam sebuah artikel bebas di Wikipedia mendefinisikan RFID(Radio FrequencyIdentification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasidengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untukmenyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah bendayang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkanmanusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFIDterdiri atas mikrochip silikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumbertenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

    Beberapa manfaat RFID sebetulnya hampir sama dengan manfaat penggunaanBarcode, hanya saja banyak kelebihan RFID dibandingkan dengan penggunaanBarcode, antara lain :

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aktif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasif&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antenna_(radio)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Silikonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transponderhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Identifikasi&action=edit&redlink=1
  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    6/11

    1. RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya, karena tidak memerlukankontak langsung seperti Barcode.

    2. RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan lainnyadalam pembacaannya, dimana Barcode belum mampu melakukan itu. Terbuktiapabila kode garis hitam-putih diselimuti es (pada kemasa ice cream), Barcode

    akan mengalami kesulitan dalam mendetekti kode tersebut.

    3. RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk investasikepemilikan aset jangka panjang

    4. RFID tag dapat dibaca dalam keadaan situasi rawan pada kecepatan luar biasa,umumnya merespon dalam waktu kurang dari 100 milidetik.

    5. RFID lebih susah digandakan atau ditiru serta dicopy.

    Perkembangan teknologi RFID terus menghasilkan kapasitas memori lebihbesar, lebih luas jarak baca, dan diproses super cepat. Sangat mungkin bahwa padaakhirnya akan menggantikan teknologi barcode. Sirkuit yang terintegrasi (CHIP) dalamsebuah RFID tag tidak akan pernah tertandingi secara ekonomis dibandingkan barcodelabel. Namun, teknologi RFID akan terus berkembang dimana barcode atau teknologioptik tidak efektif lagi. Jika standarisasi komponen dicapai dimana komponen RFID dariberbagai produsen dapat digunakan secara bersama maka pasar sangat mungkin akantumbuh eksponensial.

    Komponen RFID

    Komponen RFID terdiri dari 3 bagian utama yaitu :

    1. Tag RFID, dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Di dalamsetiap tag ini terdapat chip berantena yang mampu menyimpan sejumlah informasitertentu, yang disertakan pada suatu unit barang. Dengan piranti ini, perusahaan bisamengidentifikasi dan melacak keberadaan suatu produk. RFID tag terdiri dari tigabagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan. Kedua, berupa lilitan antena dansebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu.Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader danmengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chipyangakan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisikode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiapprodusen RFID tag. Jarak antara antena pembaca RFID dengan tag secara langsungdipengaruhi oleh frekuensi kerja yang digunakannya. Frekuensi RFID yang berbedaakan menghasilkan jangkauan yang berbeda pula. Berikut contoh berbagai bentuktag :

    Gambar 2. Label RFID Gambar 3. RFID Inplant Gambar 4. RFID Tag

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    7/11

    2. Terminal Reader RFID, terdiri atas RFID-reader dan antena yang akanmempengaruhi jarak optimal identifikasi. Antena memancarkan gelombang radiountuk mengaktifkan kartu, membaca dan menulis data ke dalamnya. Antenaberfungsi sebagai penghubung antara kartu (tag) dan perangkat penerimagelombang radio (transceiver), yang mengontrol sistem perolehan data dan

    komunikasi. Contoh reader RFID :

    3. Host Komputer, sistem komputer yang mengatur alur informasi dari item-item yangterdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengatur komunikasi antara tag danreader. Host bisa berupa komputer stand-alone maupun terhubung ke jaringan LAN /Internet untuk komunikasi dengan server.

    Frekuensi yang digunakan

    Sistem RFID juga dibedakan berdasarkan rentang frekuensi. Ada empat macamRFID tag yang sering digunakan yang dikategorikan berdasarkan frekuensi radio yaitu :

    Low Frequency Tag dengan jangkauan frekuensi antara 125 yang merupakanstandar aslinya dan 134,5 KHz yang merupakan standar internasional. Frekuensiini banyak digunakan untuk identifikasi binatang, keylockpada mobil, dan sistemanti pencuri.

    High Frequency Tag dengan jangkauan frekuensi 13,56 MHz, banyak digunakanpada perpustakaan,pallet tracking, pelacakan bagasi pada pesawat terbang, danapparel item tracking.

    Ultra High Frequency Tag dengan jangkauan frekuensi antara 868 - 956 MHz,digunakan pada pelacakan container, pelacakan truk dan trailer pada pelabuhankapal laut.

    Microwave Tag dengan jangkauan frekuensi 2,45 GHz, digunakan dalam akseskontrol jarak jauh kendaraan bermotor.

    Cara Kerja RFID

    Gambar 5. Freecom Harddrive 1 RFID Gambar 6. RFID Reader CRF-121

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    8/11

    Gambar 7. Skema dasar cara kerja RFID

    Berdasarkan gambar skema dasar di atas dapat dijelaskan bagaimana RFID

    bekerja. Terminal RFID terhubung langsung dengan host komputer. Ketika sebuah kartuRFID melewati zona elektromagnetik yang dipancarkan oleh RFID reader, maka akanmendeteksi sinyal. Terminal akan membaca/mengubah informasi yang tersimpan didalam tag (yang memancarkan gelombang radio dalam kisaran 1 - 100 kaki/ lebihtergantung kekuatan daya pancar dan frekuensi radio yang digunakan) kemudian akanmenginduksi RFID tag. Gelombang induksi berisi password yang apabila dikenali olehRFID tag,memori RFID tag(ID chip) akan terbuka.

    RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melaluiantena yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterimadengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akanmembuka kunci pintu. Data yang dipancarkan tag dapat beragam informasi, seperti ID,harga, warna, type, merk, dan lain-lain. Data yang diterima reader akan ditransmisikan kehost.

    RFID Tag dapat bersifat pasif atau aktif. RFID Tag yang pasif tidak memilikipower supply sendiri. Daya listrik yang dihasilkan disebabkan oleh adanya frekuensiradio scanning yang masuk tetapi hanya dalam jangkauan medan reader. Hal ini sudahcukup untuk memberi kekuatan bagi RFID tag untuk mengirimkan respon balik. Dengantidak adanya power supply, jarak jangkauannya mulai dari 10 mm sampai dengan 6meter. RFID tag yang pasif harganya bisa lebih murah untuk diproduksi dan tidakbergantung pada baterai.

    RFID Tag yang aktif memilikipower supply sendiri sehingga jarak jangkauannyalebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung berbagaimacam informasi di dalamnya. Jarak jangkauan dari RFID tag yang aktif ini bisa sampaisekitar 100 meter dan dengan umur baterai yang bisa mencapai beberapa tahunlamanya.

    Permasalahan Seputar RFID

    1. Meningkatnya resiko terhadap security. Penggunaan gelombang, infra merah,ataupun bentuk media komunikasi tanpa kabel lain antara alat input dengan alatpemroses data membuka peluang bagi pihak lain guna menyadap data. Sehinggaperlu juga difikirkan tentang pengiriman data yang aman.

    2. Pengurangan ruang lingkup kerja karyawan (privacy). Karyawan yang menggunakantag akan merasa bahwa dirinya selalu dimonitor oleh atasannya, bahkan untukmelakukan sesuatu yang sangat pribadi. Hal ini menyebabkan karyawan tidak lagimendapatkan privasi yang menjadi haknya dan keberadaannya dapat dipantausetiap saat oleh atasannya karena data di dalam tag selalu menyertainya.

    3. Keterkaitan dengan produsen yang lain, dan tidak semua produsen dapatmenyediakan teknologi yang terkait dengan penggunaan RFID ini. Seperti produksi

    barang atau makanan yang dihasilkan oleh sebuah home industri yang modalnyaterbatas. Dengan adanya penggunaan RFID ini maka produsen harus menyediakan

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    9/11

    label RFID di setiap kemasan yang harganya bisa lebih mahal dari label barcode.

    Berikut gambar-gambar dari berbagai kegiatan yang telah menerapkan RFID :

    KESIMPULAN

    Gambar RFIDTag yangdipasang padahewan

    Gambar LabelR F I D p a d apasport

    Gambar RFIDyang digunakanp a d a s i s t e mperparkiran

    Gambar RFIDp a d a s i s t e minventory

    Gambar labe lR F I D p a d aproduk barang

    Gambar RFIDp a d a s i s t e mperpustakaan

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    10/11

    Perkembangan teknologi yang cukup pesat secara perlahan-lahan sedikit memaksamanusia agar dapat memanfaatkan berbagai teknologi khususnya Teknologi Informasidan Komunikasi. Dewasa ini penggunaan piranti yang berhubungan dengan komputersudah banyak dijumpai di setiap kegiatan, seperti di pasar swalayan, bank, tempatpemesanan tiket, dan lain-lain. Tetapi orang juga tidak menyadari beberapa aktivitas

    yang dilakukan sebenarnya sedang mengakses sebuah komputer tanpa disadari. KonsepUbiquitous inilah yang muncul sebagai akibat penggunaan komputer yang dapat diaksesdimana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan dengan apa saja. Salah satupengembangan ubiquitous adalah penerapan RFID yang menggunakan piranti yangmampu menjalankan tugas tertentu. Data yang diperoleh dari penggunaan RFID ini tidakmelibatkan tenaga dari banyak orang dan waktu untuk mengaksesnya. Cukup denganmenempatkan sebuah alat (reader) yang secara otomatis akan mengakses data yangterdapat bada barang yang sudah dipasang RFID tag atau label. Dengan pemanfaatanRFID ini dimungkinkan bahwa segala kegiatan yang berkaitan dengan data-data yangcukup besar tidak lagi diperlukan waktu yang lama, tetapi dengan tingkat akurasi yangtinggi. Data cukup dikenali, dibaca dan disimpan ke dalam host komputer, yang kemudiandapat digunakan oleh penggunanya.

    SARAN

    Pemanfaatan teknologi tidak selamanya dapat diterima setiap orang. Di Indonesiakebiasaan membeli dengan cara menawar barang sudah menjadi kebiasaan hampirsemua orang. Apalagi pembelian barang melalui internet, dimana kepercayaanmerupakan syarat mutlak agar transaksi dapat berjalan dengan baik. Konsumen harusmelihat barang secara langsung untuk mengetahui kondisi barang yang akan dibeli.Produsen juga harus mengecek pembayaran yang dilakukan secara elektronik.Penggunaan RFID ini dapat diterapkan dengan melibatkan banyak pihak yang tentunyaharus berfikir sebelum menerapkannya. Produsen sudah harus memikirkan infrastruktur,dan modal yang akan disiapkan jika ingin beralih ke RFID. Perlu diperhatikan juga bahwapenggunaan nirkabel dalam hal ini gelombang radio, akan banyak ditemui kendala dalampelaksanannya. Masalah penyadapan dan ruang lingkup/area yang dapat dijangkau olehreader RFID juga menjadi faktor penentu keberhasilan RFID. Sehingga perlu difikirkanjuga mengenai keamanan datanya yang terjadi pada saat identifikasi berlangsung, danjangkauan gelombang radio yang dapat diterima dan dikirim dari dan ke RFID reader.Untuk itu dibutuhkan kebijakan atau regulasi yang dapat melindungi dan mengakomodasipengguna dalam rangka mendorong bangkitnya industri dalam negeri terkait denganpemanfaatan RFID tersebut.

    Segala kegiatan yang dilakukan secara otomatis dan tidak memerlukan banyakaktifitas manusia, tentunya akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan untukmengurangi tenaga kerja. Hal ini dikhawatirkan akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja,terutama bagi mereka yang pekerjaannya digantikan dengan mesin. Pengangguran akanmeningkat seiring diterapkannya RFID sebagai salah salah satu sarana pencatatan danidentifikasi data. Ini akan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan atau bahkan

    pemerintah yang akan menerapkan RFID.

    Penggunaan RFID chip yang ditanam (implant) di dalam tubuh manusia akanmenjadi benda asing yang dipengaruhi oleh gelombang yang dipancarkan reader RFIDmenjadi pertimbangan seseorang sebelum menggunakannya. Adanya sesuatu yangsengaja ditanam perlu juga diperhatikan mengenai materi pembuatnya. Materi harusbebas dari kuman (steril) dan tidak mempengaruhi organ tubuh, sehingga aktifitas orangyang ditanamkan chip tidak merasa terganggu walaupun telah dijelaskan di atas bahwamasalah privasi juga merupakan faktor yang harus difikirkan sebelum menggunakan chipjenis ini.

  • 7/26/2019 RFID MENUJU ERA BARU UBIQUITOUS

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Angga Ariyana Ilyas. Radio Frequency Identification. Artikel Bebas. 2008. Availablefrom Diakses pada 31 Oktober 2009.

    2. Depkominfo. Seminar Penelitian : Mendukung Penerapan Smart Card Dan RFID.Artikel Seminar. 2009. Available from Diaksespada 31 Oktober 2009.

    3. Dudung Abdussomad Toha. RFID Sebagai Pengenal Identitas. Artikel Bebas. 2009.Available from Diakses pada 31 Oktober 2009.

    4. Henlia. Mengenal RFID. Makalah Ilmiah. 2006. Available from Diakses pada 31 Oktober 2009.

    5. Mohammad Mustafa Sarinanto. Ubiquitous & Broadband. Bahan ajar perkuliahan.

    2009. STMIK Nusa Mandiri. Jakarta.

    6. Muklis Akhadi. Elektronika : dari Mikro ke Nano. Artikel. 2000. Available from < /http://

    www.elektroindonesia.com> Diakses pada 15 Nopember 2009.

    7. Noname. Cara Kerja Barcode. Artikel Bebas. Available from Diakses pada 10 Oktober 2009.

    8. PUTU A. WIDHIARTHA. Ubiquitous Computing : Era Ketiga dari Revolusi Komputer.Makalah Ilmiah. 2007. Available from : Diakses pada21 Oktober 2009.

    9. Uki dan Admin. Implementasi RFID Untuk Sistem Informasi Perpustakaan. ArtikelBebas. 2008. Available from Diakses pada 31Oktober 2009.

    10. Wikipedia. RFID. Ensiklopedia Bebas. Available from Diakses pada 31 Oktober 2009.

    http://smartech.gamatechno.com/http://widhiartha.multiply.com/http://www.pvidia.com/http://www.lib.itb.ac.id/http://www.dudung.net/http://balitbang.depkominfo.go.id/http://www.ittelkom.ac.id/