Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

32
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah 1.1 Pengkajian Tanggal Pengkajian : 26 April 2013 A. Data Umum 1. Identitas keluarga A. Nama Kepala Keluarga : Tn. A Usia : 40 tahun Pendidikan : S1 Kelistrikan Tegangan Tinggi Pekerjaan : Karyawan Swasta Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-Laki Alamat : Dusun gudang, Ds.Pojokrejo, Kec.Kesamben, Kab.Jombang , RT/RW 002/001 B. Nama Istri : Ny. N Usia : 34 tahun Pendidikan : S1 Sosial Politik Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Dusun gudang, Ds.Pojokrejo, Kec.Kesamben, Kab.Jombang , RT/RW 002/001 C. Nama Anak : An. Id Tempat Tanggal Lahir : Mojokerto, 20 Juni 2006 1

Transcript of Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Page 1: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah

1.1 Pengkajian

Tanggal Pengkajian : 26 April 2013

A. Data Umum

1. Identitas keluarga

A. Nama Kepala Keluarga : Tn. A

Usia : 40 tahun

Pendidikan : S1 Kelistrikan Tegangan Tinggi

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Dusun gudang, Ds.Pojokrejo, Kec.Kesamben,

Kab.Jombang , RT/RW 002/001

B. Nama Istri : Ny. N

Usia : 34 tahun

Pendidikan : S1 Sosial Politik

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dusun gudang, Ds.Pojokrejo, Kec.Kesamben,

Kab.Jombang , RT/RW 002/001

C. Nama Anak : An. Id

Tempat Tanggal Lahir : Mojokerto, 20 Juni 2006

Usia : 7 Tahun

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Dusun gudang, Ds.Pojokrejo, Kec.Kesamben,

Kab.Jombang , RT/RW 002/001

1

Page 2: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Daftar Anggota Keluarga :

No Nama L/P Umur Hubungan Pendidika

n

Pekerjaan Status

Kesehatan

1.

2.

3.

Tn. A

Ny. N

An. Id

L

P

L

40 Th

34 Th

7Th

Suami

Istri

Anak

Sarjana

Sarjana

SD

Swasta

IRT

Pelajar

Sehat

Sehat

Sehat

Genogram :

Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan

: Hidup dalam serumah

2. Tipe keluarga

2

Page 3: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari Tn.A ( suami ),

Ny. N ( istri ) dan An. Id ( anak ).

3. Kewarganegaraan / suku bangsa

Suku bangsa atau latar belakang dari keluarga ini adalah jawa yang

menggunakan bahasa jawa namun terkadang menggunakan bahasa indonesia serta

kebiasaan makan juga masih mengarah pada budaya jawa namun untuk kebiasaan

berbusana sudah sedikit mengikuti budaya modern.

4. Agama

Seluruh anggota keluarga menganut agama Islam. Keluarga ini menerapkan

Keagamaan sangat kuat misalnya; Setiap Sore hari An. Id melakukan Kegiatan

mengaji.

5. Status Sosial Ekonomi

Dalam keluarga inti yang mencari nafkah hanyalah Tn. A selaku suami,

sedangkan Ny. N hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anaknya. Dalam

sebulan penghasilan Tn. A sudah mencukupi pengeluaran kebutuhannya bahkan lebih

dan setiap bulan Ny. N menabung untuk tunjangan hidup dikemudian hari dan masa

depan An.Id.

6. Aktivitas Rekreasi Keluarga dan Waktu Luang

Dalam aktivitas rekreasi keluarga inti setiap 2 minggu sekali atau setiap hari

libur, Untuk memberikan refresing dan motivasi pada An.Id agar lebih Giat dalam

belajar.

7. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga

Tahap perkembangan keluarga inti saat ini berada pada tahap Usia Sekolah,

karena anak pertama berusia 7 Tahun (kelas 1).

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya

An.Id masih belum bisa melakukan pembersihan setelah BAB.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

1. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini

3

Page 4: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Saat ini keluarga inti memiliki masalah dalam kesehatannya.PadaNy. N dan

An. Id mempunyai penyakit Amandel dan Tn. A memiliki kebiasaan

merokok dan minum kopi.

2. Riwayat Penyakit Dahulu

Dalam keluarga inti riwayat penyakit yang pernah diderita adalah :

- Suami ( Tn. A ) : Tn. Amengatakan memiliki riwayat penyakit yang

ringan saja misalnya; batuk, pilek dan demam.

- Istri ( Ny. N ) : Riwayat kesehatan Ny. Nmengatakan pernah menderita

Amandel dan susah dalam mendapatkan keturunan.

- Bayi ( An. Id ) : Riwayat kesehatan An. Id mengatakan menderita

Penyakit Amandel dan pusing karena penyakit pendengaran.

3. Riwayat Penyakit Keturunan

Dari keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan

4. Sumber pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan

Keluarga Inti ini jika ada salah satu anggota dari keluarga sakit maka akan

langsung diperiksakan ke Dokter Spesialis.

B. Keadaan Lingkungan

a. Karakteristik Lingkungan

Luas tanah lebar 7m panjang 30m jadi luas tanah keseluruhan 210m2. Luas

bangunan lebar rumah 6m panjang 22 m jadi juas rumah 132m2 dan sisah tanah yang

tidak ada bangunan 82m di jadikan untuk taman.

Keluarga inti ini rumah yang terdiri dari 3 kamar tidur yang memiliki

penerangan dan ventilasi yang baik, 1 ruang dapur, 2 kamar mandi,1 tempat mushola,

1 ruang tengah, 1 tempat cuci, 1 ruang tamu, 1 ruang Garasi dan halaman depan

rumah terdapat taman yang cukup luas. Bangunan rumah berbentuk persegi panjang.

Semua Lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan bersih dan penataan alat /

perabot rumah rapi, penerangan dan ventilasi baik. Pada bagian dapur bersih dan

penata perabotan yang rapi. Sumber air untuk mencuci dan mandi menggunakan

sumur dan air minum mengunakan air galon. Di dalam kamar mandi terdapat WC

untuk BAB yang memiliki luas ruangan yang cukup.

4

Page 5: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

b. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas tempat tinggal

- Tipe lingkungan tempat tinggal : desa

- Tipe tempat tinggal : permanen

- Keadaan tempat tinggal dan jalan raya

Keluarga bertempat tinggal pada daerah perkampungan dengan keadaanya

bersih dan nyaman.

- Sanitasi jalan dirumah

Kondisi jalan menuju rumah keluarga Tn. A baik dan bersih.

- Jenis industri di lingkungan rumah

Keluarga Tn. A bertempat tinggal pada daerah pedesaan yang berdekatan

dengan lawan persawahan dan industri yang ada pada sekitar rumah seperti

penggilingan padi.

- Karakteristik demografi tetangga dan komunitas RW

Pada sore hari biasanya keluarga memiliki kebiasaan berkumpul dengan

anggota keluarga lain misalnya untuk berkumpul dengan tetangga rumah.

- Transportasi umum

Keluarga dalam berpergian menggunakan alat bantu transportasi Mobil

dan sepeda motor pribadi.

c. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga tidak pernah berpindah – pindah rumah, karena keluarga merupakan

asli berasal dari daerah Jombang.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Dalam waktu luang keluarga biasanya berkumpul dengan tetangga rumah, dan

pada hari liburan saja biasanya keluarga berkumpul dengan seluruh anggota keluarga

dikarenakan Tn.A bekerja diluar kota.

e. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga terdiri dari tiga orang anggota keluarga yang tidak memiliki masalah

dalam kesehatannya saat dilakukan pengkajian, hanya saja kadang – kadang sedikit

mengalami gangguan kesehatan, misalnya batuk dan pilek.

5

Page 6: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

C. Struktur Keluarga

1. Pola – pola komunikasi keluarga

Antar anggota terbina hubungan yang harmonis dalam menghadapi suatu

permasalahan. Biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu

permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan sangat terbuka. Antar anggota keluarga

juga menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh seluruh anggota keluarga yang

lain.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam pengambilan keputasan keluarga inti melakukan secara bersamaan

dengan bermusyawarah terlebih dahulu. Dan dalam pengambilan keputusan kegiatan

dan kedisiplinan pada anak juga dilakukan secara bersamaan sehingga tidak ada yang

mendominasi dalam keluarga inti tersebut.

3. Struktur Peran Keluarga

Peran formal pada keluarga inti yaitu:

Tn. A : sebagai suami berperan dalam pencari nafkah untuk keluarga

Ny. N : sebagai istri Tn. A atau sebagaiibu rumah tangga yang berperan dalam

mengasuh dan merawat Anak.

An. Id : sebagi anak Tn. A dan Ny. N dan menjalankan tugasnya sebagai pelajar.

Dalam keluarga inti tidak terdapat peran informal dan juga tidak terdapat

konflik pada masing – masing peran anggotanya.

4. Struktur Nilai atau Norma Keluarga

Nilai dan norma keluarga yang berlaku menganut pada nilai dan norma adat

jawa, seperti saat Anak tumbuh gigi pada saat balita terjadi demam.

D. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

a. Pola Kebutuhan Keluarga

Keluarga juga cukup mengetahui tentang makanan – makanan yang bergizi.

Pola makan anggota keluarga sekitar 3x sehari dengan komposisi makanan yang

bervariasi misalnya nasi, sayur, lauk – pauk dan buah – buahan yang disajikan

6

Page 7: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

secara digoreng , direbus, dipanggang dan dimasak. Dalam pertanggung jawaban

untuk perencanaan belanja dan penyiapan masakan dilakukan oleh Ny. N.

Kebiasaan tidur dan istirahat pada keluarga Tn. A biasanya sekitar 8 jam

mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Namun pada An. Id pola tidur

mengalami gangguan jika terjadi hal sensitif terhadap kondisi sekitar. Pada setiap

hari An. Id mandi 2x sehari dan keramas setiap 2 hari sekali.

b. Mengkaji Gambaran diri Anggota Keluarga

Dalam pengambilan keputusan keluarga memiliki sikap saling menghargai

dan menghormati setiap keputusan yang ada dan juga anggota keluarga yang lain

saling memberikan dukungan dan motivasi untuk perkembangan An. Id.

2. Fungsi Sosialisasi

Keluarga hidup rukun dan selalu bersosialisasi dengan keluarga lainnya.

Misalnya , mengikuti pengajian rutin tiap minggu.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Kemampuan keluarga dalam mengenali atau mengerti tentang masalah

kesehatan, keluarga Tn. Akurang mengerti tentang masalah kesehatan yang diderita

oleh keluarganya. Dan jika ada anggota keluarga sakit yang cukup parah langsung

dibawa ke Dokter spesialis.

Keluarga juga sudah ada persiapan obat dirumah, karena keluarga ada kerutinan

dalam pemeriksaan kesehatan di Rumah sakit karena adanya gangguan dalam

pendengaran An. Id.

4. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn. A masih memiliki satu orang anak yang masih berumur 7 tahun (1

SD) yang dilahirkan secara normal. Keluarga merencanakan memiliki anak satu lagi

tetapi ada kendala dalam system reproduksi (Ny.N mengatakan siklus menstruasi

yang tidak teratur “3 bulan sekali”).

5. Fungsi Ekonomi

Dalam pemenuhan sandang pangan pada keluarga sudah terpenuhi dengan

sangat baik. Begitu juga dalam biaya kesehatan, keluarga mampu memenuhi biaya

kesehatan anggotanya.

7

Page 8: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

E. Stress dan Koping Keluarga

a. Stresor jangka pendek

Stresor jangka pendek yang dialami oleh keluarga Tn. A “pusing yang dialami

an.Id , terganggunya proses belajar karena adanya fasilitas permainan yang ada

dirumah dan an.Id kurang dapat menerima pelajaran bahasa jawa.

b. Stresor Jangka Panjang

Stressor jangka panjang yang dialami oleh keluarga Tn. A adalah Ny. N dan Tn.

A ingin menyelesaikan pendidikan An. Id hingga ke jenjang yang tinggi.

c. Respon Keluarga Terhadap stressor

Respon keluarga terhadap stressor jangka pendek yaitu setiap an.Id mengeluh

pusing orang tua membawa an.Id ke dokter spesialis untuk membersihkan selumen,

membuat penataann jadwal bermain dan belajar dan memberi pembelajaran extra

bahasa jawa.Sedangkan untuk stressor jangka panjang maka Tn. A dan Ny. N mulai

sejak dini mungkin menabung untuk biaya pendidikan An. Id.

d. Strategi Koping

Keluarga dalam mengatasi masalah yang ada dilakukan musyawarah dalam

mengatasi masalah yang ada.

F. Pemeriksaan Fisik

1) Tn. A ( Suami )

Keadaan umum : Sehat

Tanda – Tanda Vital :

TD : 130 / 80mmHg

N : 80 x / menit

RR : 20 x / menit

Suhu : 370C

TB : 170 cm

BB : 74 kg

8

Page 9: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Pemeriksaan Fisik Khusus:

1. Kepala dan Leher

- Rambut :

Kebersihan rambut dan kulit cukup, rambut tersebar merata dan lebat, rambut

warna hitam, tidak ada kutu, kepala simetris.

- Leher :

Pada leher tidak nampak adanya peningkatan vena jugularis, dan arteri karotis,

tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, pergerakan leher normal, tidak

ada pergerakan otot bantu nafas.

- Mata

Konjungtiva merah muda ( tidak anemis ), fungsi penglihatan normal, tidak

menggunakan kaca mata, lapang pandang luas, tidak ada katarak, reflek pupil

normal.

- Telinga :

Tidak menggunakan alat bantu pendengaran, dapat mendengar dengan baik,

struktur normal, kebersihan cukup.

- Hidung :

Struktur normal, tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar dari hidung,

fungsi pembauan baik, tidak ada nafas cuping hidung.

- Mulut dan gigi

Kebersihan cukup, mukosa mulut tidak kering, mukosa tidak sianosis.

2. Thorak / dada

Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur, bentuk dada normal, tidak ada

nyeri tekan pada dada, traktil fremitus simetris, bunyi nafas vesikuler tidak ada

retraksi otot bantu nafas, tidak terdengar suara tambahan, tidak ada suara mur –

mur, keraba iktus cordis, suara jantung redup.

3. Abdomen

Tidak ada pembesaran hepar, tidak kembung, gerak peristaltik usus baik, tidak

ada bekas luka operasi, kebersihan kulit perut cukup, tidak ada nyeri.

4. Genetalia

Tidak terkaji

9

Page 10: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

5. Ekstremitas

Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, turgor kulit lembab, kulit

sawo matang, akral hangat, pergerakan sendi bebas, struktur normal, tidak ada

kelumpuhan, tidak ada kelainan gerak, tidak ada penurunan tonus otot, tidak ada

pembekakan pada sendi.

2) Ny. N ( Istri )

Keadaan umum : Sehat

Tanda – Tanda Vital :

TD : 110 / 70 mmHg

N : 70 x / menit

RR : 20 x / menit

Suhu : 36, 20C

TB : 140 cm

BB : 42 kg

Pemeriksaan Fisik Khusus:

1. Kepala dan Leher

- Rambut :

Kebersihan rambut dan kulit cukup, rambut tersebar merata dan lebat, rambut

warna hitam, tidak ada kutu, kepala simetris.

- Leher :

Pada leher tidak nampak adanya peningkatan vena jugularis, dan arteri karotis,

tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, pergerakan leher normal, tidak

ada pergerakan otot bantu nafas.

- Mata

10

Page 11: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Konjungtiva merah muda ( tidak anemis ), fungsi penglihatan normal, tidak

menggunakan kaca mata, lapang pandang luas, tidak ada katarak, reflek pupil

normal.

- Telinga :

Tidak menggunakan alat bantu pendengaran, dapat mendengar dengan baik,

struktur normal, kebersihan cukup.

- Hidung :

Struktur normal, tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar dari hidung,

fungsi pembauan baik, tidak ada nafas cuping hidung.

- Mulut dan gigi

Kebersihan cukup, mukosa mulut tidak kering, tidak ada karies pada gigi,

mukosa tidak sianosis.

2. Thorak / dada

Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur, bentuk dada nornal, tidak ada

nyeri tekan pada dada, traktil fremitus simetris, bunyi nafas vesikuler tidak ada

retraksi otot bantu nafas, tidak terdengar suara tambahan, tidak ada suara mur –

mur, keraba iktus cordis, suara jantung redup.

3. Abdomen

Tidak ada pembesaran hepar, tidak kembung, gerak peristaltik usus baik, tidak

ada bekas luka operasi, kebersihan kulit perut cukup, tidak ada nyeri.

4. Genetalia

Tidak mengkaji.

5. Ekstremitas

Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, turgor kulit lembab, kulit

kuning langsat, akral hangat, pergerakan sendi bebas, struktur normal, tidak ada

kelumpuhan, tidak ada kelainan gerak, tidak ada penurunan tonus otot, tidak ada

pembekakan pada sendi.

3) An. Id

11

Page 12: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Keadaan umum : Sehat

Tanda – Tanda Vital :

TD : 85/ 50 mmHg

N : 95 x / menit

RR : 18 x / menit

Suhu : 36, 50C

TB : 110 cm

BB : 25 kg

Pemeriksaan Fisik Khusus:

1. Kepala dan Leher

- Rambut :

Kebersihan rambut dan kulit rambut bersih, rambut tersebar merata dan lebat,

rambut warna hitam, tidak ada kutu, kepala simetris.

- Leher :

Pada leher tidak nampak adanya peningkatan vena jugularis, dan arteri karotis,

tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, pergerakan leher normal, tidak

ada pergerakan otot bantu nafas.

- Mata

Lapang pandang luas, tidak ptosis, reflek pupil normal.

- Telinga :

Tidak menggunakan alat bantu pendengaran, akan tetapi ada selumen yang

mongering didalam telingga dan setiap 6 bulan sekali harus ke Dokter THT

untuk membersihkan selumen yang kering.

- Hidung :

Struktur normal, tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar dari hidung,

tidak ada nafas cuping hidung.

- Mulut

Kebersihan cukup, mukosa mulut tidak kering, mukosa tidak sianosis.

12

Page 13: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

2. Thorak / dada

Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur, bentuk dada normal, tidak ada

nyeri tekan pada dada, traktil fremitus simetris, bunyi nafas vesikuler tidak ada

retraksi otot bantu nafas, tidak terdengar suara tambahan, tidak ada suara mur –

mur, keraba iktus cordis, suara jantung redup.

3. Abdomen

Tidak ada pembesaran hepar, tidak kembung, gerak peristaltik usus baik,

kebersihan kulit perut cukup.

4. Genetalia

Tidak Dikaji.

5. Ekstremitas

Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, turgor kulit lembab, kulit

sawo matang, akral hangat, pergerakan sendi bebas, struktur normal, tidak ada

kelainan gerak, tidak ada penurunan tonus otot, tidak ada pembekakan pada

sendi, kuku tidak panjang.

G. Harapan Keluarga

Keluarga Tn. A mengharapkan anaknya bisa mandiri serta dapat menyelesaikan

sekolah hingga ke jenjang yang tinggi dan menjadi orang yang sukses, serta keluarga juga

mengharapkan keluarganya sehat selalu dan mendapatkan keturunan baru.

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. Ds:

An.Id mengatakan

nyeri.

Do :

Ada selumen di

Ketidak seimbangan

cairan otak,mata dan

telingah.

Nyeri/ketidaknyamanan an.Id

karena gangguan yang ada di

telinga.

13

Page 14: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

telingah an.Id.

2. Ds:

Ny.N mengatakan

kurang pengetahuan

terhadap perawatan

kebersihan telinga.

Do:

Adanya selumen

(+)pada an.Id.

Untuk mengambil

selumen orang tua

an.Id selalu

membawa ke dokter

spesialis.

Adanya selumen yang

mengeras.

Kurangnya pengetahuan

Orang tua tentang perawatan

kebersihan telinga.

3. Ds:

Susah disuruh belajar

karena terlalu asyik

bermain game.

Do:

Dirumah terlalu

banyak fasilitas

permainan elektronik.

Terlalu banyak fasilitas

permaianan elektronik

sehingga proses belajar

anak terganggu.

Kurangnya penataan orang

tua terhadap proses belajar

pada An. Id berhubungan

dengan permainan (alat

elektronik) yang ada di

rumah

1.2 Diagnosa Keperawatan

Nyeri/ketidaknyamanan an.Id karena gangguan yang ada di telinga.

Kurangnya pengetahuan Orang tua tentang perawatan kebersihan telinga.

Resiko tinggi ancaman terapeotik dan proses belajar yang berhubungan dengan penataan

rumah Tn.A

14

Page 15: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Skoring Prioritas Masalah

1. Nyeri/ketidaknyamanan an.Id karena gangguan yang ada di telinga.

No

.Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran

1.

2.

3.

4.

Sifat Masalah:

Actual

Kemungkinan masalah

dapat diubah :

Masalah dapat di ubah

Potensial masalah

untuk dicegah :

Tinggi

Menonjolnya masalah :

Masalah dirasakan dan

harus segera ditangani

3

2

3

2

1

2

1

1

3/3 x 1 = 1

2/2 x 2 = 2

3/3 x 1 =1

2/2 x 1 = 1

1. Pada telinga An. Id

terdapat serumen yang

mengeras dan tidak bisa

dibersihkan sendiri dan

harus ke Dokter.

2. Keluarga inti ini selalu

membutuhkan Dokter

THT untuk

membersihkan selumen

yang mengeras.

3. Keluarga ini menuruti

perintah dokter untuk

cake up dan melakukan

pembersihan dengan

rutin.

4. Sebelum dilakukan

pengkajian keluarga

sudah mengetahui kalau

ada gangguan telingga

pada An. Id

Total 5

2. Kurangnya pengetahuan Orang tua tentang perawatan kebersihan telinga.

15

Page 16: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran

1.

2.

3.

4.

Sifat Masalah:

aktual

Kemungkinan masalah

dapat diubah :

Hanya sebagian

Potensial masalah

untuk dicegah :

Cukup

Menonjolnya masalah :

Masalah tidak

dirasakan

3

1

2

0

1

2

1

1

3/3 x 1 = 1

1/2 x 2 = 1

2/3 x 1 =

2/3

0/2 x 1 = 0

1. Keluarga kurang

mengetahui tentang

perawatan kebersihan

telinga

2. Setelah dilakukan

penyuluhan diharapkan

orang tua mampu

melakukan erawatan

telinga sendiri.

3. Orang tua bersifat

terbuka untuk menerima

informasi yang

diberikan perawat.

4. Orang tua tidak

merasakan bahwa An.

Id malas belajar

dikarenakan adanya

fasilitas alat elektronik.

Total 2 2/3

3. Resiko tinggi ancaman terapeotik dan proses belajar yang berhubungan dengan penataan

rumah Tn.A .

No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran

1.

2.

Sifat Masalah:

Resiko

Kemungkinan masalah

dapat diubah :

2

1

1

2

2/3 x 1 =

2/3

1/2 x 2 = 1

1. Keluarga kurang

mengetahui bahwa

alat elektronik dapat

memicu anak malas

belajar.

2. Karena An. Id sudah

terbiasa dalam

16

Page 17: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

3.

4.

Hanya sebagian

Potensial masalah

untuk dicegah :

Cukup

Menonjolnya masalah :

Masalah tidak

dirasakan

2

0

1

1

2/3 x 1 =

2/3

0/2 x 1 = 0

menggunakan alat

elekronik dari dini.

3. Dengan penataan

jadwal belajar dan

bermain ganguana

proses belajar

teratasi.

4. Orang tua kurang

memperhatikan

bahwa fasilitas

permainan elektonik

dapat menganu

proses pembelajaran.

Total 1 4/3

Berdasarkan rumusan prioritas diatas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada

keluarga Tn. A adalah sebagai berikut :

Nyeri/ketidaknyamanan an.Id karena gangguan yang ada di telinga.

Kurangnya pengetahuan Orang tua tentang perawatan kebersihan telinga.

Resiko tinggi ancaman terapeotik dan proses belajar yang berhubungan dengan penataan

rumah Tn.A

2.1 Intervensi Keperawatan

Dx 1: Nyeri / ketidak nyamanan an.Id karena gangguan yang ada di telinga.

Tujuan: Rasa nyeri teratasi

Kriteria Hasil:Nyeri berkurang

No Intervensi Rasional

17

Page 18: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

1. Observasi tanda tanda vital Mengetahui perkembangan klien

secara dini.

2. Menganjurkan An.Id untuk tirah baring

untuk mengurangi rasa nyeri dan pusing.

Dengan tirah baring di harapkan

mengurangi rasa nyeri yang di derita

an.Id

3. Mengajarkan kepada orangtua untuk

melakukan relaksasi pada an.Id

(masasse).

Dengan masase diharapkan dapat

mengurangi rasa nyeri.

4. Kolaborasi dengan dokter spesialis THT :

Pemberian obat analgesik untuk

mengurangi rasa nyeri.

Pemberian obat tetes pada teling

untuk mencairkan selumen yang

mengeras.

Dengan kolaborasi dengan dokter

spesialis diharapkan keluhan yang

dirasakan An.Id teratasi.

Dx 2: Kurangnya pengetahuan Orang tua tentang perawatan kebersihan telinga.

Tujuan: Orang tua dapat mengetahui perawatan kebersihan telingan sendiri.

Kriteria Hasil: Orang tua melakukan bagaimana cara perawatan kebersihan telinga.

No Intervensi Rasional

1. Memberikan penyuluhan kepada orang

tua tentang cara perawatan kebersihan

telinga An. Id

Orang tua mampu melakukan

perawatan kebersihan telinga sendiri

2. Mengajarkan kepada orang tua

bagaimana cara perawatan telinga dengan

baik dan benar.

Agar orang tua mampu melakukan

perawatan telingan an.Id dengan baik

dan benar.

Dx 3: Resiko tinggi ancaman terapeotik dan proses belajar yang berhubungan dengan

penataan rumah Tn.A .

Tujuan:Orang tua mampu menata jadwal belajar dan bermain sehingga dalam proses

pembelajaran an.Id tidak terganggu.

18

Page 19: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

Kriteria Hasil: Penataan waktu belajar dan bermain sudah terjadwal dengan baik

sehingga waktu belajar tidak bercampur dengan waktu bermain.

No Intervensi Rasional

1. Kaji aktivitas bermain pada An. Id Dengan mengkaji aktivitas bermain

pada anak dapat mengurangi gangguan

pada proses belajarnya

2. Kurangi alat elekronik yang ada dirumah Dengan mengurangi alat elektronik,

anak dapat mengisi waktu luangnya

dengan bermain

3. Orang tua memberi motivasi belajar pada

An. Id

Agar dapat membantu konsentrasi

pada anak dalam belajar

4. Orang tua memberikan jadwal untuk

kegiatan sehari-hari

Dengan adanya jadwal yang dibuatkan

orang tua maka akan dapat bisa

mengatur pola kegiatan sehari-harinya

5. Berikan iming-iming hadiah jika

mendapat nilai yang baik disekolah

Dengan memberikan iming-iming

hadiah, akan dapat membuat anak

untuk termotivasi belajar

2.2 Implementasi

Proses Implementasi ini dilakukan berdasarkan intervensi yang sudah disusun pada

keluarga Tn. A, dengan adanya kasus yang dialami oleh keluaga Tn. A. dalam melakukan

Implementasi ini berpacu pada teori keperawatan komunitas keluarga yang sudah ada. Dan

pada kasus Tn. A, perawatan telah menyususun asuhan keperawatan yang dibutuhkan

keluaraga Tn. A dengan baik, untuk mengatasi masalah yang ada pada keluarga Tn. A.

No

.

Tgl Waktu Implementasi Respon Ttd

1. 19/04/2012 11.00 Mengkaji TTV

TD : 85/ 50 mmHg

Orang tua setuju

dan mendukung

19

Page 20: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

N : 95 x / menit

RR : 18 x / menit

Suhu : 36, 50C

TB : 110 cm

BB : 25 kg

dilakukannya TTV

2. 11.00 Menganjurkan An.Id untuk

tirah baring untuk mengurangi

rasa nyeri dan pusing.

Orang tua

melaksanakan yang

disarankan oleh

perawat.

3. 11.00 Mengajarkan kepada orangtua

untuk melakukan relaksasi

pada an.Id (masasse). Agar

dapat mengurangi rasa nyeri.

Orang tua telah

melakukan teknik

masasse, seperti

yang di contohkan

oleh perawat.

4. 20/04/2013 09.00 Melakukan Kolaborasi dengan

dokter spesialis THT :

Pemberian obat analgesik

untuk mengurangi rasa

nyeri.

Pemberian obat tetes

pada teling untuk

mencairkan selumen

yang mengeras.

Orang tua juga

meminta bantuan

dokter untuk

pemberian obat.

20

Page 21: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

2.3 Evaluasi

Setelah melakukan tindakan yang telah di rencanakan, akan mendapatkan hasil akhir

nantinya dan mendapatkan hasil evaluasi.

No

.

Diagosa Intervensi Evaluasi

1. Nyeri / ketidak

nyamanan an.Id karena

gangguan yang ada di

telinga.

1. Observasi tanda tanda vital.

2. Menganjurkan An.Id untuk

tirah baring untuk

mengurangi rasa nyeri

dan pusing.

3. Mengajarkan kepada

orangtua untuk melakukan

relaksasi pada an.Id

(masasse).

4. Kolaborasi dengan dokter

spesialis THT :

Pemberian obat

analgesik untuk

mengurangi rasa nyeri.

Pemberian obat tetes

pada teling untuk

mencairkan selumen

yang mengeras.

S : Setelah dilakukan

tirah baring dan

masase an.Id

mengatakan nyeri

sedikit teratasi.

O: An.Id terlihat tidak

pucat dan cemas.

A: Orang tua dapat

mengaplikasikan

tindakan masase yang

diajarkan perawat.

P : Intervensi

dilanjutkan .

21

Page 22: Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.

22