Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.
-
Upload
abdulromance -
Category
Documents
-
view
66 -
download
28
Transcript of Revrensi Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah.
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Keluarga Mempunyai Anak Usia Sekolah
1.1 Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 26 April 2013
A. Data Umum
1. Identitas keluarga
A. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Usia : 40 tahun
Pendidikan : S1 Kelistrikan Tegangan Tinggi
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Dusun gudang, Ds.Pojokrejo, Kec.Kesamben,
Kab.Jombang , RT/RW 002/001
B. Nama Istri : Ny. N
Usia : 34 tahun
Pendidikan : S1 Sosial Politik
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun gudang, Ds.Pojokrejo, Kec.Kesamben,
Kab.Jombang , RT/RW 002/001
C. Nama Anak : An. Id
Tempat Tanggal Lahir : Mojokerto, 20 Juni 2006
Usia : 7 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Dusun gudang, Ds.Pojokrejo, Kec.Kesamben,
Kab.Jombang , RT/RW 002/001
1
Daftar Anggota Keluarga :
No Nama L/P Umur Hubungan Pendidika
n
Pekerjaan Status
Kesehatan
1.
2.
3.
Tn. A
Ny. N
An. Id
L
P
L
40 Th
34 Th
7Th
Suami
Istri
Anak
Sarjana
Sarjana
SD
Swasta
IRT
Pelajar
Sehat
Sehat
Sehat
Genogram :
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Hidup dalam serumah
2. Tipe keluarga
2
Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari Tn.A ( suami ),
Ny. N ( istri ) dan An. Id ( anak ).
3. Kewarganegaraan / suku bangsa
Suku bangsa atau latar belakang dari keluarga ini adalah jawa yang
menggunakan bahasa jawa namun terkadang menggunakan bahasa indonesia serta
kebiasaan makan juga masih mengarah pada budaya jawa namun untuk kebiasaan
berbusana sudah sedikit mengikuti budaya modern.
4. Agama
Seluruh anggota keluarga menganut agama Islam. Keluarga ini menerapkan
Keagamaan sangat kuat misalnya; Setiap Sore hari An. Id melakukan Kegiatan
mengaji.
5. Status Sosial Ekonomi
Dalam keluarga inti yang mencari nafkah hanyalah Tn. A selaku suami,
sedangkan Ny. N hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anaknya. Dalam
sebulan penghasilan Tn. A sudah mencukupi pengeluaran kebutuhannya bahkan lebih
dan setiap bulan Ny. N menabung untuk tunjangan hidup dikemudian hari dan masa
depan An.Id.
6. Aktivitas Rekreasi Keluarga dan Waktu Luang
Dalam aktivitas rekreasi keluarga inti setiap 2 minggu sekali atau setiap hari
libur, Untuk memberikan refresing dan motivasi pada An.Id agar lebih Giat dalam
belajar.
7. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga inti saat ini berada pada tahap Usia Sekolah,
karena anak pertama berusia 7 Tahun (kelas 1).
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
An.Id masih belum bisa melakukan pembersihan setelah BAB.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
1. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini
3
Saat ini keluarga inti memiliki masalah dalam kesehatannya.PadaNy. N dan
An. Id mempunyai penyakit Amandel dan Tn. A memiliki kebiasaan
merokok dan minum kopi.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Dalam keluarga inti riwayat penyakit yang pernah diderita adalah :
- Suami ( Tn. A ) : Tn. Amengatakan memiliki riwayat penyakit yang
ringan saja misalnya; batuk, pilek dan demam.
- Istri ( Ny. N ) : Riwayat kesehatan Ny. Nmengatakan pernah menderita
Amandel dan susah dalam mendapatkan keturunan.
- Bayi ( An. Id ) : Riwayat kesehatan An. Id mengatakan menderita
Penyakit Amandel dan pusing karena penyakit pendengaran.
3. Riwayat Penyakit Keturunan
Dari keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan
4. Sumber pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan
Keluarga Inti ini jika ada salah satu anggota dari keluarga sakit maka akan
langsung diperiksakan ke Dokter Spesialis.
B. Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik Lingkungan
Luas tanah lebar 7m panjang 30m jadi luas tanah keseluruhan 210m2. Luas
bangunan lebar rumah 6m panjang 22 m jadi juas rumah 132m2 dan sisah tanah yang
tidak ada bangunan 82m di jadikan untuk taman.
Keluarga inti ini rumah yang terdiri dari 3 kamar tidur yang memiliki
penerangan dan ventilasi yang baik, 1 ruang dapur, 2 kamar mandi,1 tempat mushola,
1 ruang tengah, 1 tempat cuci, 1 ruang tamu, 1 ruang Garasi dan halaman depan
rumah terdapat taman yang cukup luas. Bangunan rumah berbentuk persegi panjang.
Semua Lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan bersih dan penataan alat /
perabot rumah rapi, penerangan dan ventilasi baik. Pada bagian dapur bersih dan
penata perabotan yang rapi. Sumber air untuk mencuci dan mandi menggunakan
sumur dan air minum mengunakan air galon. Di dalam kamar mandi terdapat WC
untuk BAB yang memiliki luas ruangan yang cukup.
4
b. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas tempat tinggal
- Tipe lingkungan tempat tinggal : desa
- Tipe tempat tinggal : permanen
- Keadaan tempat tinggal dan jalan raya
Keluarga bertempat tinggal pada daerah perkampungan dengan keadaanya
bersih dan nyaman.
- Sanitasi jalan dirumah
Kondisi jalan menuju rumah keluarga Tn. A baik dan bersih.
- Jenis industri di lingkungan rumah
Keluarga Tn. A bertempat tinggal pada daerah pedesaan yang berdekatan
dengan lawan persawahan dan industri yang ada pada sekitar rumah seperti
penggilingan padi.
- Karakteristik demografi tetangga dan komunitas RW
Pada sore hari biasanya keluarga memiliki kebiasaan berkumpul dengan
anggota keluarga lain misalnya untuk berkumpul dengan tetangga rumah.
- Transportasi umum
Keluarga dalam berpergian menggunakan alat bantu transportasi Mobil
dan sepeda motor pribadi.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga tidak pernah berpindah – pindah rumah, karena keluarga merupakan
asli berasal dari daerah Jombang.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Dalam waktu luang keluarga biasanya berkumpul dengan tetangga rumah, dan
pada hari liburan saja biasanya keluarga berkumpul dengan seluruh anggota keluarga
dikarenakan Tn.A bekerja diluar kota.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga terdiri dari tiga orang anggota keluarga yang tidak memiliki masalah
dalam kesehatannya saat dilakukan pengkajian, hanya saja kadang – kadang sedikit
mengalami gangguan kesehatan, misalnya batuk dan pilek.
5
C. Struktur Keluarga
1. Pola – pola komunikasi keluarga
Antar anggota terbina hubungan yang harmonis dalam menghadapi suatu
permasalahan. Biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu
permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan sangat terbuka. Antar anggota keluarga
juga menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh seluruh anggota keluarga yang
lain.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam pengambilan keputasan keluarga inti melakukan secara bersamaan
dengan bermusyawarah terlebih dahulu. Dan dalam pengambilan keputusan kegiatan
dan kedisiplinan pada anak juga dilakukan secara bersamaan sehingga tidak ada yang
mendominasi dalam keluarga inti tersebut.
3. Struktur Peran Keluarga
Peran formal pada keluarga inti yaitu:
Tn. A : sebagai suami berperan dalam pencari nafkah untuk keluarga
Ny. N : sebagai istri Tn. A atau sebagaiibu rumah tangga yang berperan dalam
mengasuh dan merawat Anak.
An. Id : sebagi anak Tn. A dan Ny. N dan menjalankan tugasnya sebagai pelajar.
Dalam keluarga inti tidak terdapat peran informal dan juga tidak terdapat
konflik pada masing – masing peran anggotanya.
4. Struktur Nilai atau Norma Keluarga
Nilai dan norma keluarga yang berlaku menganut pada nilai dan norma adat
jawa, seperti saat Anak tumbuh gigi pada saat balita terjadi demam.
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
a. Pola Kebutuhan Keluarga
Keluarga juga cukup mengetahui tentang makanan – makanan yang bergizi.
Pola makan anggota keluarga sekitar 3x sehari dengan komposisi makanan yang
bervariasi misalnya nasi, sayur, lauk – pauk dan buah – buahan yang disajikan
6
secara digoreng , direbus, dipanggang dan dimasak. Dalam pertanggung jawaban
untuk perencanaan belanja dan penyiapan masakan dilakukan oleh Ny. N.
Kebiasaan tidur dan istirahat pada keluarga Tn. A biasanya sekitar 8 jam
mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Namun pada An. Id pola tidur
mengalami gangguan jika terjadi hal sensitif terhadap kondisi sekitar. Pada setiap
hari An. Id mandi 2x sehari dan keramas setiap 2 hari sekali.
b. Mengkaji Gambaran diri Anggota Keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga memiliki sikap saling menghargai
dan menghormati setiap keputusan yang ada dan juga anggota keluarga yang lain
saling memberikan dukungan dan motivasi untuk perkembangan An. Id.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga hidup rukun dan selalu bersosialisasi dengan keluarga lainnya.
Misalnya , mengikuti pengajian rutin tiap minggu.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Kemampuan keluarga dalam mengenali atau mengerti tentang masalah
kesehatan, keluarga Tn. Akurang mengerti tentang masalah kesehatan yang diderita
oleh keluarganya. Dan jika ada anggota keluarga sakit yang cukup parah langsung
dibawa ke Dokter spesialis.
Keluarga juga sudah ada persiapan obat dirumah, karena keluarga ada kerutinan
dalam pemeriksaan kesehatan di Rumah sakit karena adanya gangguan dalam
pendengaran An. Id.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. A masih memiliki satu orang anak yang masih berumur 7 tahun (1
SD) yang dilahirkan secara normal. Keluarga merencanakan memiliki anak satu lagi
tetapi ada kendala dalam system reproduksi (Ny.N mengatakan siklus menstruasi
yang tidak teratur “3 bulan sekali”).
5. Fungsi Ekonomi
Dalam pemenuhan sandang pangan pada keluarga sudah terpenuhi dengan
sangat baik. Begitu juga dalam biaya kesehatan, keluarga mampu memenuhi biaya
kesehatan anggotanya.
7
E. Stress dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek
Stresor jangka pendek yang dialami oleh keluarga Tn. A “pusing yang dialami
an.Id , terganggunya proses belajar karena adanya fasilitas permainan yang ada
dirumah dan an.Id kurang dapat menerima pelajaran bahasa jawa.
b. Stresor Jangka Panjang
Stressor jangka panjang yang dialami oleh keluarga Tn. A adalah Ny. N dan Tn.
A ingin menyelesaikan pendidikan An. Id hingga ke jenjang yang tinggi.
c. Respon Keluarga Terhadap stressor
Respon keluarga terhadap stressor jangka pendek yaitu setiap an.Id mengeluh
pusing orang tua membawa an.Id ke dokter spesialis untuk membersihkan selumen,
membuat penataann jadwal bermain dan belajar dan memberi pembelajaran extra
bahasa jawa.Sedangkan untuk stressor jangka panjang maka Tn. A dan Ny. N mulai
sejak dini mungkin menabung untuk biaya pendidikan An. Id.
d. Strategi Koping
Keluarga dalam mengatasi masalah yang ada dilakukan musyawarah dalam
mengatasi masalah yang ada.
F. Pemeriksaan Fisik
1) Tn. A ( Suami )
Keadaan umum : Sehat
Tanda – Tanda Vital :
TD : 130 / 80mmHg
N : 80 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 370C
TB : 170 cm
BB : 74 kg
8
Pemeriksaan Fisik Khusus:
1. Kepala dan Leher
- Rambut :
Kebersihan rambut dan kulit cukup, rambut tersebar merata dan lebat, rambut
warna hitam, tidak ada kutu, kepala simetris.
- Leher :
Pada leher tidak nampak adanya peningkatan vena jugularis, dan arteri karotis,
tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, pergerakan leher normal, tidak
ada pergerakan otot bantu nafas.
- Mata
Konjungtiva merah muda ( tidak anemis ), fungsi penglihatan normal, tidak
menggunakan kaca mata, lapang pandang luas, tidak ada katarak, reflek pupil
normal.
- Telinga :
Tidak menggunakan alat bantu pendengaran, dapat mendengar dengan baik,
struktur normal, kebersihan cukup.
- Hidung :
Struktur normal, tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar dari hidung,
fungsi pembauan baik, tidak ada nafas cuping hidung.
- Mulut dan gigi
Kebersihan cukup, mukosa mulut tidak kering, mukosa tidak sianosis.
2. Thorak / dada
Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur, bentuk dada normal, tidak ada
nyeri tekan pada dada, traktil fremitus simetris, bunyi nafas vesikuler tidak ada
retraksi otot bantu nafas, tidak terdengar suara tambahan, tidak ada suara mur –
mur, keraba iktus cordis, suara jantung redup.
3. Abdomen
Tidak ada pembesaran hepar, tidak kembung, gerak peristaltik usus baik, tidak
ada bekas luka operasi, kebersihan kulit perut cukup, tidak ada nyeri.
4. Genetalia
Tidak terkaji
9
5. Ekstremitas
Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, turgor kulit lembab, kulit
sawo matang, akral hangat, pergerakan sendi bebas, struktur normal, tidak ada
kelumpuhan, tidak ada kelainan gerak, tidak ada penurunan tonus otot, tidak ada
pembekakan pada sendi.
2) Ny. N ( Istri )
Keadaan umum : Sehat
Tanda – Tanda Vital :
TD : 110 / 70 mmHg
N : 70 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 36, 20C
TB : 140 cm
BB : 42 kg
Pemeriksaan Fisik Khusus:
1. Kepala dan Leher
- Rambut :
Kebersihan rambut dan kulit cukup, rambut tersebar merata dan lebat, rambut
warna hitam, tidak ada kutu, kepala simetris.
- Leher :
Pada leher tidak nampak adanya peningkatan vena jugularis, dan arteri karotis,
tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, pergerakan leher normal, tidak
ada pergerakan otot bantu nafas.
- Mata
10
Konjungtiva merah muda ( tidak anemis ), fungsi penglihatan normal, tidak
menggunakan kaca mata, lapang pandang luas, tidak ada katarak, reflek pupil
normal.
- Telinga :
Tidak menggunakan alat bantu pendengaran, dapat mendengar dengan baik,
struktur normal, kebersihan cukup.
- Hidung :
Struktur normal, tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar dari hidung,
fungsi pembauan baik, tidak ada nafas cuping hidung.
- Mulut dan gigi
Kebersihan cukup, mukosa mulut tidak kering, tidak ada karies pada gigi,
mukosa tidak sianosis.
2. Thorak / dada
Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur, bentuk dada nornal, tidak ada
nyeri tekan pada dada, traktil fremitus simetris, bunyi nafas vesikuler tidak ada
retraksi otot bantu nafas, tidak terdengar suara tambahan, tidak ada suara mur –
mur, keraba iktus cordis, suara jantung redup.
3. Abdomen
Tidak ada pembesaran hepar, tidak kembung, gerak peristaltik usus baik, tidak
ada bekas luka operasi, kebersihan kulit perut cukup, tidak ada nyeri.
4. Genetalia
Tidak mengkaji.
5. Ekstremitas
Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, turgor kulit lembab, kulit
kuning langsat, akral hangat, pergerakan sendi bebas, struktur normal, tidak ada
kelumpuhan, tidak ada kelainan gerak, tidak ada penurunan tonus otot, tidak ada
pembekakan pada sendi.
3) An. Id
11
Keadaan umum : Sehat
Tanda – Tanda Vital :
TD : 85/ 50 mmHg
N : 95 x / menit
RR : 18 x / menit
Suhu : 36, 50C
TB : 110 cm
BB : 25 kg
Pemeriksaan Fisik Khusus:
1. Kepala dan Leher
- Rambut :
Kebersihan rambut dan kulit rambut bersih, rambut tersebar merata dan lebat,
rambut warna hitam, tidak ada kutu, kepala simetris.
- Leher :
Pada leher tidak nampak adanya peningkatan vena jugularis, dan arteri karotis,
tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, pergerakan leher normal, tidak
ada pergerakan otot bantu nafas.
- Mata
Lapang pandang luas, tidak ptosis, reflek pupil normal.
- Telinga :
Tidak menggunakan alat bantu pendengaran, akan tetapi ada selumen yang
mongering didalam telingga dan setiap 6 bulan sekali harus ke Dokter THT
untuk membersihkan selumen yang kering.
- Hidung :
Struktur normal, tidak ada polip, tidak ada cairan yang keluar dari hidung,
tidak ada nafas cuping hidung.
- Mulut
Kebersihan cukup, mukosa mulut tidak kering, mukosa tidak sianosis.
12
2. Thorak / dada
Pergerakan dada simetris, irama nafas teratur, bentuk dada normal, tidak ada
nyeri tekan pada dada, traktil fremitus simetris, bunyi nafas vesikuler tidak ada
retraksi otot bantu nafas, tidak terdengar suara tambahan, tidak ada suara mur –
mur, keraba iktus cordis, suara jantung redup.
3. Abdomen
Tidak ada pembesaran hepar, tidak kembung, gerak peristaltik usus baik,
kebersihan kulit perut cukup.
4. Genetalia
Tidak Dikaji.
5. Ekstremitas
Tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah, turgor kulit lembab, kulit
sawo matang, akral hangat, pergerakan sendi bebas, struktur normal, tidak ada
kelainan gerak, tidak ada penurunan tonus otot, tidak ada pembekakan pada
sendi, kuku tidak panjang.
G. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. A mengharapkan anaknya bisa mandiri serta dapat menyelesaikan
sekolah hingga ke jenjang yang tinggi dan menjadi orang yang sukses, serta keluarga juga
mengharapkan keluarganya sehat selalu dan mendapatkan keturunan baru.
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds:
An.Id mengatakan
nyeri.
Do :
Ada selumen di
Ketidak seimbangan
cairan otak,mata dan
telingah.
Nyeri/ketidaknyamanan an.Id
karena gangguan yang ada di
telinga.
13
telingah an.Id.
2. Ds:
Ny.N mengatakan
kurang pengetahuan
terhadap perawatan
kebersihan telinga.
Do:
Adanya selumen
(+)pada an.Id.
Untuk mengambil
selumen orang tua
an.Id selalu
membawa ke dokter
spesialis.
Adanya selumen yang
mengeras.
Kurangnya pengetahuan
Orang tua tentang perawatan
kebersihan telinga.
3. Ds:
Susah disuruh belajar
karena terlalu asyik
bermain game.
Do:
Dirumah terlalu
banyak fasilitas
permainan elektronik.
Terlalu banyak fasilitas
permaianan elektronik
sehingga proses belajar
anak terganggu.
Kurangnya penataan orang
tua terhadap proses belajar
pada An. Id berhubungan
dengan permainan (alat
elektronik) yang ada di
rumah
1.2 Diagnosa Keperawatan
Nyeri/ketidaknyamanan an.Id karena gangguan yang ada di telinga.
Kurangnya pengetahuan Orang tua tentang perawatan kebersihan telinga.
Resiko tinggi ancaman terapeotik dan proses belajar yang berhubungan dengan penataan
rumah Tn.A
14
Skoring Prioritas Masalah
1. Nyeri/ketidaknyamanan an.Id karena gangguan yang ada di telinga.
No
.Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Sifat Masalah:
Actual
Kemungkinan masalah
dapat diubah :
Masalah dapat di ubah
Potensial masalah
untuk dicegah :
Tinggi
Menonjolnya masalah :
Masalah dirasakan dan
harus segera ditangani
3
2
3
2
1
2
1
1
3/3 x 1 = 1
2/2 x 2 = 2
3/3 x 1 =1
2/2 x 1 = 1
1. Pada telinga An. Id
terdapat serumen yang
mengeras dan tidak bisa
dibersihkan sendiri dan
harus ke Dokter.
2. Keluarga inti ini selalu
membutuhkan Dokter
THT untuk
membersihkan selumen
yang mengeras.
3. Keluarga ini menuruti
perintah dokter untuk
cake up dan melakukan
pembersihan dengan
rutin.
4. Sebelum dilakukan
pengkajian keluarga
sudah mengetahui kalau
ada gangguan telingga
pada An. Id
Total 5
2. Kurangnya pengetahuan Orang tua tentang perawatan kebersihan telinga.
15
No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1.
2.
3.
4.
Sifat Masalah:
aktual
Kemungkinan masalah
dapat diubah :
Hanya sebagian
Potensial masalah
untuk dicegah :
Cukup
Menonjolnya masalah :
Masalah tidak
dirasakan
3
1
2
0
1
2
1
1
3/3 x 1 = 1
1/2 x 2 = 1
2/3 x 1 =
2/3
0/2 x 1 = 0
1. Keluarga kurang
mengetahui tentang
perawatan kebersihan
telinga
2. Setelah dilakukan
penyuluhan diharapkan
orang tua mampu
melakukan erawatan
telinga sendiri.
3. Orang tua bersifat
terbuka untuk menerima
informasi yang
diberikan perawat.
4. Orang tua tidak
merasakan bahwa An.
Id malas belajar
dikarenakan adanya
fasilitas alat elektronik.
Total 2 2/3
3. Resiko tinggi ancaman terapeotik dan proses belajar yang berhubungan dengan penataan
rumah Tn.A .
No. Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1.
2.
Sifat Masalah:
Resiko
Kemungkinan masalah
dapat diubah :
2
1
1
2
2/3 x 1 =
2/3
1/2 x 2 = 1
1. Keluarga kurang
mengetahui bahwa
alat elektronik dapat
memicu anak malas
belajar.
2. Karena An. Id sudah
terbiasa dalam
16
3.
4.
Hanya sebagian
Potensial masalah
untuk dicegah :
Cukup
Menonjolnya masalah :
Masalah tidak
dirasakan
2
0
1
1
2/3 x 1 =
2/3
0/2 x 1 = 0
menggunakan alat
elekronik dari dini.
3. Dengan penataan
jadwal belajar dan
bermain ganguana
proses belajar
teratasi.
4. Orang tua kurang
memperhatikan
bahwa fasilitas
permainan elektonik
dapat menganu
proses pembelajaran.
Total 1 4/3
Berdasarkan rumusan prioritas diatas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada
keluarga Tn. A adalah sebagai berikut :
Nyeri/ketidaknyamanan an.Id karena gangguan yang ada di telinga.
Kurangnya pengetahuan Orang tua tentang perawatan kebersihan telinga.
Resiko tinggi ancaman terapeotik dan proses belajar yang berhubungan dengan penataan
rumah Tn.A
2.1 Intervensi Keperawatan
Dx 1: Nyeri / ketidak nyamanan an.Id karena gangguan yang ada di telinga.
Tujuan: Rasa nyeri teratasi
Kriteria Hasil:Nyeri berkurang
No Intervensi Rasional
17
1. Observasi tanda tanda vital Mengetahui perkembangan klien
secara dini.
2. Menganjurkan An.Id untuk tirah baring
untuk mengurangi rasa nyeri dan pusing.
Dengan tirah baring di harapkan
mengurangi rasa nyeri yang di derita
an.Id
3. Mengajarkan kepada orangtua untuk
melakukan relaksasi pada an.Id
(masasse).
Dengan masase diharapkan dapat
mengurangi rasa nyeri.
4. Kolaborasi dengan dokter spesialis THT :
Pemberian obat analgesik untuk
mengurangi rasa nyeri.
Pemberian obat tetes pada teling
untuk mencairkan selumen yang
mengeras.
Dengan kolaborasi dengan dokter
spesialis diharapkan keluhan yang
dirasakan An.Id teratasi.
Dx 2: Kurangnya pengetahuan Orang tua tentang perawatan kebersihan telinga.
Tujuan: Orang tua dapat mengetahui perawatan kebersihan telingan sendiri.
Kriteria Hasil: Orang tua melakukan bagaimana cara perawatan kebersihan telinga.
No Intervensi Rasional
1. Memberikan penyuluhan kepada orang
tua tentang cara perawatan kebersihan
telinga An. Id
Orang tua mampu melakukan
perawatan kebersihan telinga sendiri
2. Mengajarkan kepada orang tua
bagaimana cara perawatan telinga dengan
baik dan benar.
Agar orang tua mampu melakukan
perawatan telingan an.Id dengan baik
dan benar.
Dx 3: Resiko tinggi ancaman terapeotik dan proses belajar yang berhubungan dengan
penataan rumah Tn.A .
Tujuan:Orang tua mampu menata jadwal belajar dan bermain sehingga dalam proses
pembelajaran an.Id tidak terganggu.
18
Kriteria Hasil: Penataan waktu belajar dan bermain sudah terjadwal dengan baik
sehingga waktu belajar tidak bercampur dengan waktu bermain.
No Intervensi Rasional
1. Kaji aktivitas bermain pada An. Id Dengan mengkaji aktivitas bermain
pada anak dapat mengurangi gangguan
pada proses belajarnya
2. Kurangi alat elekronik yang ada dirumah Dengan mengurangi alat elektronik,
anak dapat mengisi waktu luangnya
dengan bermain
3. Orang tua memberi motivasi belajar pada
An. Id
Agar dapat membantu konsentrasi
pada anak dalam belajar
4. Orang tua memberikan jadwal untuk
kegiatan sehari-hari
Dengan adanya jadwal yang dibuatkan
orang tua maka akan dapat bisa
mengatur pola kegiatan sehari-harinya
5. Berikan iming-iming hadiah jika
mendapat nilai yang baik disekolah
Dengan memberikan iming-iming
hadiah, akan dapat membuat anak
untuk termotivasi belajar
2.2 Implementasi
Proses Implementasi ini dilakukan berdasarkan intervensi yang sudah disusun pada
keluarga Tn. A, dengan adanya kasus yang dialami oleh keluaga Tn. A. dalam melakukan
Implementasi ini berpacu pada teori keperawatan komunitas keluarga yang sudah ada. Dan
pada kasus Tn. A, perawatan telah menyususun asuhan keperawatan yang dibutuhkan
keluaraga Tn. A dengan baik, untuk mengatasi masalah yang ada pada keluarga Tn. A.
No
.
Tgl Waktu Implementasi Respon Ttd
1. 19/04/2012 11.00 Mengkaji TTV
TD : 85/ 50 mmHg
Orang tua setuju
dan mendukung
19
N : 95 x / menit
RR : 18 x / menit
Suhu : 36, 50C
TB : 110 cm
BB : 25 kg
dilakukannya TTV
2. 11.00 Menganjurkan An.Id untuk
tirah baring untuk mengurangi
rasa nyeri dan pusing.
Orang tua
melaksanakan yang
disarankan oleh
perawat.
3. 11.00 Mengajarkan kepada orangtua
untuk melakukan relaksasi
pada an.Id (masasse). Agar
dapat mengurangi rasa nyeri.
Orang tua telah
melakukan teknik
masasse, seperti
yang di contohkan
oleh perawat.
4. 20/04/2013 09.00 Melakukan Kolaborasi dengan
dokter spesialis THT :
Pemberian obat analgesik
untuk mengurangi rasa
nyeri.
Pemberian obat tetes
pada teling untuk
mencairkan selumen
yang mengeras.
Orang tua juga
meminta bantuan
dokter untuk
pemberian obat.
20
2.3 Evaluasi
Setelah melakukan tindakan yang telah di rencanakan, akan mendapatkan hasil akhir
nantinya dan mendapatkan hasil evaluasi.
No
.
Diagosa Intervensi Evaluasi
1. Nyeri / ketidak
nyamanan an.Id karena
gangguan yang ada di
telinga.
1. Observasi tanda tanda vital.
2. Menganjurkan An.Id untuk
tirah baring untuk
mengurangi rasa nyeri
dan pusing.
3. Mengajarkan kepada
orangtua untuk melakukan
relaksasi pada an.Id
(masasse).
4. Kolaborasi dengan dokter
spesialis THT :
Pemberian obat
analgesik untuk
mengurangi rasa nyeri.
Pemberian obat tetes
pada teling untuk
mencairkan selumen
yang mengeras.
S : Setelah dilakukan
tirah baring dan
masase an.Id
mengatakan nyeri
sedikit teratasi.
O: An.Id terlihat tidak
pucat dan cemas.
A: Orang tua dapat
mengaplikasikan
tindakan masase yang
diajarkan perawat.
P : Intervensi
dilanjutkan .
21
22