REVISI LPJ EKOPRO

43
A. Kegiatan Bidang Ekonomi dan Produksi Kordinator Divisi : Mirza Raka Tambara Angota : Riza achmadi Ayu Puspita Pradani Arif Nur Yahya Lanang Samudra Harianto Desy Itawati Nur Hidayatun Nafi’ah Frida Luthfita 1. Penyuluhan Pembuatan Biobriket dari Tempurung Kelapa Penanggung Jawab : Lanang Samudra Harianto Mirza Raka Tambara Anggota : Riza achmadi Ayu Puspita Pradani Arif Nur Yahya Desy Itawati Nur Hidayatun Nafi’ah Frida Luthfita a. Tujuan Kegiatan Pada Program kerja yang pertama ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa Sumberagung Kecamatan Gandusari

description

Lpj Ekopro

Transcript of REVISI LPJ EKOPRO

Page 1: REVISI LPJ EKOPRO

A. Kegiatan Bidang Ekonomi dan Produksi

Kordinator Divisi : Mirza Raka Tambara

Angota : Riza achmadi

Ayu Puspita Pradani

Arif Nur Yahya

Lanang Samudra Harianto

Desy Itawati

Nur Hidayatun Nafi’ah

Frida Luthfita

1. Penyuluhan Pembuatan Biobriket dari Tempurung Kelapa

Penanggung Jawab : Lanang Samudra Harianto

Mirza Raka Tambara

Anggota : Riza achmadi

Ayu Puspita Pradani

Arif Nur Yahya

Desy Itawati

Nur Hidayatun Nafi’ah

Frida Luthfita

a. Tujuan Kegiatan

Pada Program kerja yang pertama ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa

Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar bertujuan untuk memanfaatkan

potensi penghasil tempurung kelapa guna meningkatkan kreatifitas dan tingkat ekonomi

masyarakat desa Semberagung sebagai alternatif menambah segi financial desa

Sumberagung.

Page 2: REVISI LPJ EKOPRO

b. Masalah yang Dipecahkan

Masyarakat desa Sumberagung pada awalnya hanya memanfaatkan potensi

batok/tempurung kelapa untuk dikeringkan, dijual, dan digunakan sebagai bahan bakar

untuk memasak, bahkan tidak jarang penduduk membuang potensi tersebut karena

kelapa hanya diambil buahnya saja. Oleh karena itu, dengan adanya pemanfaatan

tempurung kelapa menjadi biobriket diharapkan mampu menambah penghasilan

ekonomi penduduk atau desa.

c. Lokasi

Penyuluhan pembuatan biobriket dari tempurung kelapa yang disosialisasikan

Divisi Ekonomi Produksi dilaksanakan di Aula Balai Desa sumberagung. Sosialisasi ini

dilakukan secara serempak dengan Penyuluhan Pembuatan Nata de Coco dan

Penyuluhan Pemasaran serta pengemasan Produk Hasil dari Divisi Ekonomi Produksi.

d. Waktu

Sosialisasi program kerja Penyuluhan Pembuatan Biobriket dari Tempurung

Kelapa Divisi Ekonomi Produksi dilaksanakan secara serempak ditempat dan waktu

yang sama dengan Penyuluhan Pembuatan Nata de Coco dan Penyuluhan Pemasaran

serta pengemasan Produk Hasil dari Divisi Ekonomi Produksi pada hari Rabu tanggal 27

Juli 2011.

e. Pelaksanaan dan khalayak sasaran

Pada kegiatan ini, sosialisasi program kerja dilaksanakan dengan cara

memberikan undangan-undangan kepada warga baik secara langsung maupun melalui

ketua RT setempat. Target warga adalah min sepuluh warga yang tinggal di dusun

dengan latar belakang penghasil serabut dan tempurung kelapa.

f. Biaya

Bahan BiayaTempurung kelapa Rp 5.000 ,-

Page 3: REVISI LPJ EKOPRO

Kanji Rp 1.500 ,-Bensin Rp 5.000 ,-Papa Paralon 1 meter

Rp 12.000,-

Total Rp 11.500,-

g. Kerjasama dengan Instansi

Kegiatan ini bekerjasama dengan Kepala Dessa Sumberagung bersama

jajarannya serta masyarakat setempat.

h. Hasil Kegiatan

Penyuluhan Pembuatan Biobriket dari Tempurung Kelapa pada hari Rabu, 27

Juli 2011 pukul 10.00 WIB. Penyuluhan ini dihadiri sebanyak 21 warga desa

sumberagung dan antusias warga sangat baik, banyak pertanyaan yang dilontarkan

warga, dan banyak jg warga yang pemberikan saran dan ide – ide membangun untuk

Biobriket. Penyuluhan ini dilakukan semaksimal mungkin untuk membuat para

undangan jelas akan apa yang disampaikan kepada mereka agar warga desa dapat

merealisasikan harapan Divisi Ekonomi Produksi untuk membuat warga desa

Sumberagung memiliki sumber Finansial yang lebih dengan membuatan Biobriket yang

memanfaatkan tempurung kelapa.

i. Kendala yang dihadapi

Undangan yang disampaikan ke kepala dusun tiap – tiap dusun yang ada di

desa Sumberagung sebanyak 4 dusun mendapatkan perwakilan sebanyak 10 orang untuk

tiap dusun, sehingga terdapat 40 undangan yang disampaikan. Namun pada realisasinya

hanya 21 dari 40 undangan yang hadir.

Adapun kendala lain yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah

masalah keterlambatan waktu, dimana beberapa undangan terlambat ±120 menit dari

waktu yang telah ditentukan. Sehingga acarapun juga tertunda. Hal ini terjadi karena

Page 4: REVISI LPJ EKOPRO

Penyuluhan dilakukan pada jam 10.00 WIB yang konon pada waktu it banyak warga

desa yang sedang bekerja di lading.

j. Evaluasi Kegiatan

Penyuluhan pembuatan biobriket dari tempurung kelapa pada hari Rabu, 27

Juli 2011 dihadiri oleh 21 undangan dari 40 undangan yang telah disebar kesetiap dusun

sebanyak 4 dusun, setiap dusun mendapat undangan sebanyak 10. Para undangan datang

pada pukul 10.30, itu pun hanya 3 undangan yang baru datang sehingga panitia

penyuluhan membuat keputusan untuk menunggu para undangan lain. Setelah 2 jam

berlalu tepatnya pada pukul 12.00 penyuluhan pun dimulai dengan hanya 21 undangan.

Pada saat penyuluhan para undangan memperhatikan presentasi secara hikmat dan

setelah presentasi terdapat 3 dari 21 undangan yang menyampaikan pertanyaan seputar

pengolahan, pemanfaatan dan produksi biobriket.

Seharusnya Sebelum melakukan penyebaran undangan penyuluhan panitia

penyuluhan harus melakukan survai waktu para undangan yg luang agar warga yang

mendapat undangan bisa hadir semua serta tidak mendadak dalam menyebarkan

undangan.

k. Daftar Hadir

Dari 40 undangan hanya 21 warga yang dapat menghadiri penyuluhan

pembuatan biobriket dari tempurung kelapa.Hal ini disebabkan waktu penyuluhan

bertepatan dengan waktu warga yang bekerja diladang dan ada acara menyambut Bulan

Ramadhan yang ada di desa Sumberagung.

52.5 %

47.5 %

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (21 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (19 orang)

Page 5: REVISI LPJ EKOPRO

Tempurung kelapaTempurung kelapa dibakar sampai menjadi arangArang dihaluskan Hasil tumbukan disaring

Adonan kanji dimasakAdonan kanji dicampurkan dengan arang yang sudah halusDicetak dalam pipa paralon

Cetakan dipadatkan Cetakan dikeluarkan Biobriket dijemur

Tempurung kelapaTempurung kelapa dibakar sampai menjadi arangArang dihaluskan Hasil tumbukan disaring

Adonan kanji dimasakAdonan kanji dicampurkan dengan arang yang sudah halusDicetak dalam pipa paralon

Cetakan dipadatkan Cetakan dikeluarkan Biobriket dijemur

l. Indikator Keberhasilan

Salah satu indikator keberhasilan dalam penyuluhan biobriket adalah tingkat

kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 21 dari 40 undangan serta ada banyaknya

pertanyaaan, kritik dan saran pada waktu penyuluhan berlangsung. Dari kritik dan saran

warga yang menghadiri undangan penyuluhan biobriket, dapat memupuk semangat kami

dalam pembuatan biobriket yang lebih sempurna dari sebelumnya. Misalkan pencetakan

dan pengemasan biobriket agar lebih menarik dan menghasilkan pada saat dijual, lalu

penambahan ukuran pencetakan agar waktu biobriket untuk menjadi abu lebih lama dan

panas yang dihasilkan lebih tinggi.

Gambar 4. Cara Pembuatan Biobriket

PROSES PEMBUATAN BIOBRIKET

DARI TEMPURUNG KELAPA

Page 6: REVISI LPJ EKOPRO

2. Penyuluhan Pembuatan Dendeng Sayur

Penanggung Jawab : Desy Itawati

Ayu Puspita Pradani

Anggota : Mirza Raka Tambora

Riza Ahmadi

Arif Nur Yahya

Lanang Samudra Harianto

Frida Lutfi Permana

Nur Hidayatun nafi’ah

a. Tujuan Kegiatan

Pada Program kerja ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa Sumberagung

Kecamatan Gandusari melakukan kegiatan yang bertujuan untuk:

pengenalan produk yang telah dibuat oleh divisi ekopro yakni, Dendeng Sayur

melalui praktek pembuatan yang digelar di setiap dusun di desa sumberagung.

menjelaskan kepada masyarakat sekitar tentang bagaimana mengolah sayur

bayam menjadi dendeng sayur.

meningkatkan kreatifitas dan tingkat ekonomi masyarakat desa sumberagung

sebagai alternatif penghasilan

b. Masalah yang dipecahkan

Masyarakat desa sumberagung pada awalnya belum pernah menggunakan

potensi bayam sebagai bahan alternative produksi. Di desa sumberagung pada umumnya

kwalitas produksi bayam meningkat. Oleh karena adanya kelimpahan tersebut, dalam

Page 7: REVISI LPJ EKOPRO

prakteknya tim divisi okonomi produksi ingin memberikan wawasan dan masukan yang

dapat digunakan sebagai tambahan ekonomi keluarga atau desa dalam wujud pembuatan

dendeng sayur.

c. Lokasi

Demonstrasi pembuatan Dendeng sayur dilakukan selama 4 kali penyuluhan

dengan rincian sebagai berikut :

Di rumah Bapak Wiji Asrori selaku Kepala Dusun Rejokaton Desa

Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar

Di rumah Bapak Gatot Heru selaku Kepala Dusun Loding Dusun Loding

Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar

Di rumah Bapak Hardjianto selaku Kepala Dusun Sumberagung Dusun

Sumberagung Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar

Di SD N 3 sumberagung --- Bapak Harianto selaku Kepala Dusun Sidoasrih

Dusun sidoasrih Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar.

d. Waktu Kegiatan

Untuk pelaksanaan praktek dan penyuluhan ini dilakukan pada hari :

Rabu, tanggal 20 Juli 2011, pukul 13.00 sampai selesai.

Minggu, tanggal 24 Juli 2011, pukul 13.00 hingga selesai

Senin, tanggal 25 Juli 2011, pukul 10.00 hingga selesai

Selasa, tanggal 26 Juli 2011, pukul 14.00 hingga selesai

e. Pelaksanaan dan Khalayak Sasaran

Pada kegiatan ini sosialisasi program kerja dilaksanakan dengan cara maminta

izin terlebih dahulu kepada Kepala Dusun Rejokaton, Dusun Loding, Dusun

Sumberagung dan Dusun Sidoasrih dan berkeliling desa untuk memberikan undangan

secara tertulis.

Page 8: REVISI LPJ EKOPRO

Target warga untuk Dusun Rejokaton maximal 30 warga, tetapi yang hadir

dalam penyuluhan Dendeng sayur ini 16 warga. Untuk target warga Dusun Loding

maximal 30 orang, tetapi yang hadir 17 warga. Target Dusun Sumberagung maximal 30

warga, tetapi yang hadir 18 warga. Dan untuk Target Dusun Sidoasrih maximal 30

warga, tetapi yang hadir mencapai 26 warga. Prosentasi yang menghadiri demo

pembuatan Dendeng sayur dari dusun Rejokaton, dusun Loding, dusun Sumberagung

dan dusun sidoasrih tersebut memiliki latar belakang penghasil bayam atau dalam

lingkungan sekitar dusun penghasil bayam yang cukup meningkat.

f. Biaya

Bahan Biaya

Bayam 20 ikat Rp 20.000 ,-

Cabe ¼ kg Rp 600 ,-

Gula ½ kg Rp 5.000 ,-

Bwg.Merah +

Bwg.Putih Rp 5.000,-

ketumbar Rp. 1.000,-

Asem Rp. 1.000,-

Garam Rp. 1.000,-

Jinten Rp. 1.000,-

Total Biaya Rp. 34.600,-

Untuk setiap pengeluaran total biaya yang digunakan setiap dusun Rp. 34.600,-

Page 9: REVISI LPJ EKOPRO

g. Kerjasama dengan Instansi

Dalam kegiatan ini, kami divisi ekopro bekerja sama dengan perangkat desa

sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan serta seluruh masyarakat desa sumberagung

untuk melaksanakan kegiatan ini.

h. Hasil Kegiatan

1. Demonstrasi I di Dusun Rejokaton

Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan Dendeng Sayur untuk Dusun

Rejokaton berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 16 orang dan

acara berjalan dinamis antar penyaji dan masyarakat setempat, antusiasme mereka cukup

besar untuk mendapatkan masukan ide baru dari pihak luar terutama untuk meningkatkan

perekonomian desa Sumberagung. Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin untuk

penjelasan produk sesuai dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang produk

Dendeng Sayur.

2. Demonstrasi II di Dusun Loding

Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan Dendeng Sayur untuk dusun

Loding berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 17 orang dan

warga cukup antusias , terlihat dari adanya interaksi yang baik antara warga dengan

mahasiswa. Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin untuk penjelasan produk sesuai

dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang produk Dendeng Sayur.

3. Demonstrasi III di Dusun Sumberagung

Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan Dendeng Sayur untuk dusun

Sumberagung berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 18 orang

dan warga cukup antusias, terlihat dari adanya interaksi yang baik antara warga dengan

mahasiswa. Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin untuk penjelasan produk sesuai

dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang produk Dendeng Sayur.

4. Demonstrasi IV di Dusun Sidoasrih

Page 10: REVISI LPJ EKOPRO

Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan Dendeng Sayur untuk Dusun

Sidoasrih berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 26 orang dan

warga cukup antusias , terlihat dari adanya interaksi yang baik antara warga dengan

mahasiswa. Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin untuk penjelasan produk sesuai

dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang produk Dendeng Sayur.

i. Kendala yang dihadapi

Adapun kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah

masalah keterlambatan waktu, dimana warga terlambat ± 60 menit dari waktu yang telah

ditentukan. Hal ini terjadi karena masyarakat dari pagi hingga siang hari umumnya

bekerja sehingga kegiatan baru dapat dimulai setelah warga pulang dari aktifitasnya.

j. Evaluasi Hasil Kegiatan

1. Dusun Rejokaton

Acara diundur sampai hampir 2 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-

ibu arisan

Acara berbarengan dengan acara arisan ibu-ibu dusun sehingga banyak

warga yang tidak bisa hadir.

Para peserta antusias untuk segera mempraktekan produk.

2. Dusun Loding

Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena keterlambatan kedatangan

ibu-ibu arisan

Ibu-ibu kurang begitu antusias mengikuti acara karena tempat penyuluhan

yang ada di luar ruangan yang menyebabkan konsentrasi terpecah.

Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.

3. Dusun Sumberagung

Acara diundur sampai hampir 1 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-

ibu arisan

Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.

4. Dusun Sidoasrih

Page 11: REVISI LPJ EKOPRO

Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena persiapan acara

Ibu-ibu begitu antusias mengikuti acara karena tempat penyuluhan yang ada

di luar ruangan yang menyebabkan konsentrasi terpecah.

Tempat penyuluhan yang jauh dari tempat persiapan menyebabkan

kesulitan untuk mempersiapkan acara.

Adanya sedikit keributan diantara ibu-ibu pada saat pemilihan tim untuk

mengikuti lomba.

Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.

k. Daftar hadir

Dusun Rejo KatonDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 16 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Rejo Katon. Prosentase kehadiran:

53.3 %

46.7 %

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (16 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (14 orang)

Dusun LodingDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 17 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Loding. Prosentase kehadiran:

Page 12: REVISI LPJ EKOPRO

56.7 %

43.3%

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (17 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (13 orang)

Dusun SumberagungDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 18 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Sidoasri. Prosentase kehadiran:

60 %

40%

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (18 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (12 orang)

Dusun SidoasriDirencanakan diundang 40 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 26 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Sidoasri. Prosentase kehadiran:

Page 13: REVISI LPJ EKOPRO

86.7 %

13.3%

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (26 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (4 orang)

l. Indikator Keberhasilan:

Dusun Rejo KatonDari 16 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 16 dari 30 undangan, salah seorang ibu-ibu mencoba pembuatan dendeng sayur di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan denden sayur. Diindikasikan sekitar 53.3% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.

Dusun LodingDari 17 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 17 dari 30 undangan, sekitar 5 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan dendeng sayur. Diindikasikan sekitar 56.7% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.

Dusun SidoasriDari 26 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 26 dari 30 undangan, sekitar 5 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan dendeng sayur. Diindikasikan sekitar 86.7% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.

Dusun SumberagungDari 18 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 18 dari 30 undangan, sekitar 2 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan dendeng sayur. Diindikasikan sekitar 60% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.

Pada penyuluhan pengemasan produk

Page 14: REVISI LPJ EKOPRO

Dari 40 orang bapak-bapak dan ibu-ibu yang diundang , 21 orang ibu-ibu dan bapak-bapak yang hadir dalam penyuluhan tersebut, dan sekitar 2 orang ibu-ibu bertanya dan ingin mengetahui cara pembuatan dendeng sayur lebih jelas. Diindikasikan sekitar 10% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.

Acara perlomboaan demo masak ibu-ibu setipa dusunPada acara perpisahan tim KKN Universitas Brawijaya fakultas MIPA, mengadakan acara perlombaan memasak dengan syarat utama membuat dendeng sayur dan torakur yang diadakan oleh divisi ekonomi produksi. Hal ini dapat di indikasikan sekitar 25% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan dendeng sayur.

Daun Bayam Daun Bayam direbus Bumbu dihaluskan

Dendeng Sayur siap kemas Dendeng Sayur setelah

dijemur` di campur

Gambar 5. Cara Pembuatan dendeng Sayur

PROSES PEMBUATAN

DENDENG SAYUR

Page 15: REVISI LPJ EKOPRO

3. Penyuluhan Pembuatan Tomat Rasa Kurma ( Torakur )

Penanggung Jawab : Nur Hidayatun nafi’ah

Anggota : Mirza Raka Tambora

Riza Ahmadi

Arif Nur Yahya

Lanang Samudra Harianto

Frida Lutfi Permana

Desy Itawati

Ayu Puspita Pradani

a. Tujuan Kegiatan

Banyaknya tanaman tomat yang merupakan tanaman tahunan, tapi belum

maksimal, memunculkan ide untk pembuatan tomat rasa kurma. Tujuan dari kegiatan ini

adalah pemaksimalan pemberdayaan tanaman tomat dan juga untuk menambah nilai

ekonomis dari tomat sendiri.

b. Masalah yang dipecahkan

Banyaknya tanaman tomat yang ada di desa sumbersari tapi masih belum ada

pemanfaatan untuk komoditi ekonomi mendorong untuk mencari kreasi dari tomat yang

bisa dijual dipasaran umum.

c. Lokasi

Penyuluhan demo masak dilaksanakan di empat dusun yang ada di desa Sumber

Agung.

Dusun Rejo Katon

Dusun Loding

Dusun Sumber Agung

Dusun Sidoasri

d. Waktu

Untuk setiap dusun waktu yang dialokasikan berbeda-beda menyesuaikan dari

kegitan ibu-ibu PKK yang ada di dusun tersebut.

Dusun Rejo Katon

Tempat : Rumah Kepala Dusun Rejo Katon Bapak Wiji Asrori

Hari/tanggal : Rabu, 20 Juli 2011

Page 16: REVISI LPJ EKOPRO

Waktu : 13.00 WIB

Dusun Loding

Tempat : Rumah Kepala Dusun Rejo Katon Bapak Heru

Hari/tanggal : Minggu, 24 Juli 2011

Waktu : 10.00 WIB

Dusun Sumberagung

Tempat : Rumah Kepala Dusun Rejo Katon Bapak Harjianto

Hari/tanggal : Senin, 25 Juli 2011

Waktu : 13.00 WIB

Dusun Sidoasri

Tempat : SDN Sumberagung 3

Hari/tanggal : Selasa, 26 Juli 2011

Waktu : 15.00 WIB

e. Pelaksanaan dan Khalayak

Dusun Rejo Katon

Kegiatan dilaksanakan di rumah kepala dusun, Bapak Wiji Asrori, yang di

agendakan mengundang 30 orang ibu-ibu PKK. Kegiatan berisi demo cara pembuatan

tomat rasa kurma. Mulai dari proses perendaman dan sampai pada proses pemasakan.

Pada saat pelaksanaan ibu-ibu yang hadir sekitar 16 orang.

Dusun Loding

Kegiatan dilaksanakan di rumah kepala dusun, Bapak Heru, yang diagendakan

mengundang 30 orang ibu-ibu PKK. Kegiatan berisi demo cara pembuatan tomat rasa

kurma. Mulai dari proses perendaman dan sampai pada proses pemasakan.

Pada saat pelaksanaan ibu-ibu yang hadir sekitar 17 orang.

Dusun Sumberagung

Kegiatan dilaksanakan di rumah kepala dusun, Bapak Harjianto, yang

diagendakan mengundang 30 orang ibu-ibu PKK. Kegiatan berisi demo cara pembuatan

tomat rasa kurma. Mulai dari proses perendaman dan sampai pada proses pemasakan.

Page 17: REVISI LPJ EKOPRO

Dan juga dilakukan sosialisasi untuk kegiatan penyuluhan biobriket dan juga pembuatan

nata de coco.

Pada saat pelaksanaan ibu-ibu yang hadir sekitar 18 orang.

Dusun Sidoasri

Kegiatan dilaksanakan di rumah kepala dusun, SDN Sumberagung 3, yang

diagendakan mengundang 30 orang ibu-ibu PKK. Kegiatan berisi demo cara pembuatan

tomat rasa kurma. Mulai dari proses perendaman dan sampai pada proses pemasakan.

Dan juga dilakukan sosialisasi untuk kegiatan penyuluhan biobriket dan juga pembuatan

nata de coco.

Pada saat pelaksanaan ibu-ibu yang hadir 26 orang.

f. Biaya dan Sumbernya

Pembiayaan berasal dari iuran KKN dengan rincian sebagai berikut:

Dusun Rejo Katon

Tomat merah segar 1/2 kg Rp 1500

Gula pasir ½ kg Rp 5000

Kapur sirih 400 gram Rp 2000

Gula merah ½ kg Rp 5000

Dusun Loding

Tomat merah segar 1/2 kg Rp 1500

Dusun Sumberagung

Tomat merah segar 1/2 kg Rp 1500

Dusun Sidoasrih

Tomat merah segar 1/2 kg Rp 1500

Page 18: REVISI LPJ EKOPRO

g. Kerjasama dengan Instansi

i. Dusun Rejo Katon

Kegiatan dilaksanakan hanya bekerjasama dengan ibu-ibu arisan di dusun.

ii. Dusun Loding

Kegiatan dilaksanakan hanya bekerjasama dengan ibu-ibu arisan di dusun.

iii. Dusun Sumberagung

Kegiatan dilaksanakan hanya bekerjasama dengan ibu-ibu arisan di dusun.

iv. Dusun Sidoasri

Kegiatan dilaksanakan hanya bekerjasama dengan ibu-ibu arisan di dusun.

h. Hasil Kegiatan

i. Dusun Rejo Katon

Ibu – ibu yang mengikuti pelatihan cukup antusias mengikuti demo yang

dilakukan.

Ibu – ibu yang datang sebanyak 16 orang

Kegiatan ini mendapatkan respon positif masyarakat tertarik untuk

mengembangkan produksi, unuk dipasarkan.

ii. Dusun Loding

Ibu – ibu yang mengikuti pelatihan tidak cukup antusias mengikuti demo

yang dilakukan. Dikarenakan suasana dari tempat pelatihan yang

menyebabkan konsentrasinya terpecah.

Ibu – ibu yang datang sebanyak 17 orang

Masyarakat tertarik untuk segera mencoba program kerja ini.

iii. Dusun Sumberagung

Ibu – ibu yang mengikuti pelatihan cukup antusias mengikuti demo yang

dilakukan. Dan cukup tertarik untuk segera mempraktekkannya.

Ibu – ibu yang datang sebanyak 18 orang

Masyarakat tertarik untuk segera mencoba program kerja ini.

iv. Dusun Sidoasri

Page 19: REVISI LPJ EKOPRO

Ibu – ibu yang mengikuti pelatihan cukup antusias mengikuti demo yang

dilakukan.

Ibu – ibu yang datang sebanyak 26 orang

Masyarakat tertarik untuk segera mencoba program kerja ini.

i. Kendala

i. Dusun Rejo Katon

Acara diundur sampai hampir 2 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-

ibu arisan

Acara berbarengan dengan acara arisan ibu-ibu dusun sehingga banyak

warga yang tidak bisa hadir.

ii. Dusun Loding

Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena keterlambatan kedatangan

ibu-ibu dusun.

Pelaksanaan acara yang berada di luar ruangan menyebabkan banyak ibu-

ibu yang tidak focus mendengarkan penjelasan.

iii. Dusun Sumberagung

Acara diundur sampai hampir 1 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-

ibu dusun.

iv. Dusun Sidoasri

Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena keterlambatan persiapan

tempat.

Tempat penyuluhan yang jauh dari tempat persiapan menyebabkan

kesulitan untuk mempersiapkan acara.

Adanya sedikit keributan diantara ibu-ibu pada saat pemilihan tim untuk

mengikuti lomba.

j. Evaluasi Kegiatan

i. Dusun Rejo Katon

Page 20: REVISI LPJ EKOPRO

Acara diundur sampai hampir 2 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-

ibu arisan

Acara berbarengan dengan acara arisan ibu-ibu dusun sehingga banyak

warga yang tidak bisa hadir.

Para peserta antusias untuk segera mempraktekan produk.

ii. Dusun Loding

Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena keterlambatan kedatangan

ibu-ibu arisan

Ibu-ibu kurang begitu antusias mengikuti acara karena tempat penyuluhan

yang ada di luar ruangan yang menyebabkan konsentrasi terpecah.

Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.

iii. Dusun Sumberagung

Acara diundur sampai hampir 1 jam karena keterlambatan kedatangan ibu-

ibu arisan

Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.

iv. Dusun Sidoasri

Acara diundur sampai hampir 1,5 jam karena persiapan acara

Ibu-ibu begitu antusias mengikuti acara karena tempat penyuluhan yang

ada di luar ruangan yang menyebabkan konsentrasi terpecah.

Tempat penyuluhan yang jauh dari tempat persiapan menyebabkan

kesulitan untuk mempersiapkan acara.

Adanya sedikit keributan diantara ibu-ibu pada saat pemilihan tim untuk

mengikuti lomba.

Keseluruhan acara berjalan lancar dan program tersampaikan semua.

k. Daftar hadir Dusun Rejo Katon

Direncanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 16 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Rejo Katon. Prosentase kehadiran:

Page 21: REVISI LPJ EKOPRO

53.3 %

46.7 %

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (16 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (14 orang)

Dusun LodingDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 17 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Loding. Prosentase kehadiran:

56.7 %

43.3%

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (17 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (13 orang)

Dusun SidoasriDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 26 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Sidoasri. Prosentase kehadiran:

Page 22: REVISI LPJ EKOPRO

86.7 %

13.3%

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (26 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (4 orang)

Dusun SumberagungDirencanakan diundang 30 orang dari ibu-ibu arisan, pada saat kegiatan ibu-ibu yang hadir sekitar 18 orang. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan acara arisan ibu-ibu PKK di dusun Sumberagung. Prosentase kehadiran:

60 %

40%

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (18 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (12 orang)

l. Indikator Keberhasilan: Dusun Rejo Katon

Dari 16 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 16 dari 30 undangan, sekitar 3 orang ibu-ibu mencoba pembuatan torakur di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan torakur. Diindikasikan sekitar 16% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.

Dusun LodingDari 17 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 17 dari 30 undangan, sekitar 5 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan

Page 23: REVISI LPJ EKOPRO

banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan torakur. Diindikasikan sekitar 29% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.

Dusun SidoasriDari 26 orang ibu-ibu yang diundang tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 26 dari 30 undangan, sekitar 5 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan torakur. Diindikasikan sekitar 19% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.

Dusun SumberagungDari 18 orang ibu-ibu yang diundang, sekitar 2 orang ibu-ibu yang mau mempraktekan pembuatannya di rumah. Hal ini bisa diketahui pada saat sosialisasi, dan penyuluhan banyak ibu yang bertanya lagi tentang proses pembuatan torakur. Diindikasikan sekitar 11% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan torakur.

Acara perlomboaan demo masak ibu-ibu setiap dusunPada acara perpisahan tim KKN Universitas Brawijaya fakultas MIPA, mengadakan acara perlombaan memasak dengan syarat utama membuat dendeng sayur dan torakur yang diadakan oleh divisi ekonomi produksi. Hal ini dapat di indikasikan sekitar 25% ibu-ibu mau mencoba kembali pembuatan tomat rasa kurma (torakur), dan banyak dari para peserta yang sukses membuatnya.

PROSES PEMBUATAN TOMAT RASA KURMA

(TORAKUR)

Page 24: REVISI LPJ EKOPRO

Gambar 6. Cara Pembuatan Torakur

4. Penyuluhan Pembuatan Nata De Coco

Penanggung Jawab : Frida Luthvita S

Anggota : Riza achmadi

Nur Hidayatun Nafi’ah

Mirza Raka Tambara

Ayu Puspita P

Lanang Samudra Harianto

Arif Nur Yahya

Dessy Itawati

b. Tujuan Kegiatan

Page 25: REVISI LPJ EKOPRO

Pada Program kerja ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa

Sumberagung Kecamatan Gandusari melakukan kegiatan yang bertujuan untuk:

pengenalan produk yang telah dibuat oleh divisi ekopro yakni, nata de coco

melalui praktek pembuatan yang digelar di balai desa Sumberagung.

menjelaskan kepada masyarakat sekitar tentang bagaimana mengolah air

kelapa menjadi nata de coco.

meningkatkan kreatifitas dan tingkat ekonomi masyarakat desa Sumberagung

sebagai alternatif penghasilan

b. Masalah yang dipecahkan

Masyarakat desa Sumberagung pada awalnya belum pernah menggunakan

potensi kelapa sebagai bahan alternative produksi. Setiap warga umumnya memiliki

sekitar 5-10 pohon kelapa dan tidak satupun dijadikan bahan produksi. Oleh karena

adanya kelimpahan tersebut, dalam prakteknya tim divisi okonomi produksi ingin

memberikan wawasan dan masukan yang dapat digunakan sebagai tambahan ekonomi

keluarga atau desa dalam wujud pembuatan nata de coco.

c. Lokasi

Demonstrasi pembuatan Nata De Coco dilakukan selama 1 kali di balai desa

Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar.

d. Waktu Kegiatan

Untuk pelaksanaan praktek dan penyuluhan ini dilakukan pada hari Rabu

tanggal 27 Juli 2011, pukul 10.00 hingga selesai.

e. Pelaksanaan dan Khalayak Sasaran

Pada kegiatan ini, sosialisasi program kerja dilaksanakan dengan cara maminta

izin terlebih dahulu kepada Kepala Desa Sumberagung dan dilakukan dengan

Page 26: REVISI LPJ EKOPRO

memberikan undangan kepada ketua RT dusun Rejokaton, dusun Loding, dusun

Sumberagung, dan dusun Sidoasri.

Target warga adalah minimal dua puluh warga yang menghadiri demo

pembuatan Nata de coco adalah, ke empat dusun tersebut memiliki latar belakang

penghasil kelapa.

f. Biaya dan Sumbernya

Baha Biaya

Kelapa muda Rp 2.500 ,-

Cuka Rp 2.000 ,-

Gula 250 gram Rp 3.000 ,-

Bakteri Acetobacter

Cyllinum Rp 15.000,-

Total Rp 21.500,-

g. Kerjasama dengan Instansi

Kegiatan ini bekerjasama dengan Kepala Desa Sumberagung beserta jajaran nya

serta masyarakat setempat.

h. Hasil Kegiatan

Dari hasil sosialisasi, kegiatan demo pembuatan nata de coco untuk desa

Sumberagung berjalan dengan lancar. Kegiatan dihadiri oleh warga sebanyak 21 orang

dan acara berjalan dinamis antar penyaji dan masyarakat setempat, antusiasme mereka

cukup besar untuk mendapatkan masukan ide baru dari pihak luar terutama untuk

meningkatkan perekonomian desa Sumberagung. Praktek ini dilakukan semaksimal

mungkin untuk penjelasan produk sesuai dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang

produk Nata De Coco.

Page 27: REVISI LPJ EKOPRO

i. Kendala yang dihadapi

Adapun kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan ini adalah

masalah keterlambatan waktu, dimana warga terlambat ± 120 menit dari waktu yang

telah ditentukan. Hal ini terjadi karena masyarakat umumnya bekerja pada pagi hari.

j. Evaluasi Hasil Kegiatan

Acara diundur sampai hampir 2 jam karena keterlambatan kedatangan tamu

undangan

Acara berbarengan dengan acara gerak jalan desa sehingga banyak warga yang

tidak bisa hadir.

Tamu undangan yang datang sebanyak 21 orang

Tamu undangan yang mengikuti pelatihan cukup antusias mengikuti demo

yang dilakukan. Dan cukup tertarik untuk segera mempraktekkannya.

Tamu undangan tertarik untuk segera mencoba program kerja ini.

k. Daftar Hadir

Dari 40 undangan hanya 21 warga yang dapat menghadiri penyuluhan

pembuatan nata de coco.Hal ini disebabkan waktu penyuluhan bertepatan dengan waktu

warga yang bekerja diladang dan ada acara menyambut Bulan Ramadhan yang ada di

desa Sumberagung.

52.5 %

47.5 %

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (21 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (19 orang)

l. Indikator Keberhasilan

Salah satu indikator keberhasilan dalam penyuluhan Nata de Coco adalah

tingkat kehadiran undangan yang lebih dari 50% yaitu 21 dari 40 undangan dan pada

Page 28: REVISI LPJ EKOPRO

tingkat antusiasme peserta penyuluhan pembuatan nata de coco yang sangat baik dan

pada saat penyuluhan berjalan dengan lancer dan tanpa kendala.

Gambar 7. Proses Pembuatan Nata De Coco

5. Penyuluhan Pemasaran dan Pengemasan Produk untuk Warga Sumberagung

serta Pengenalan produk Air Mineral desa Sumberagung.

Penanggung Jawab : Riza achmadi

Arif Nur Yahya

Anggota : Mirza Raka Tambara

Lanang Samudra Harianto

Ayu Puspita Pradani

Desy Itawati

Nur Hidayatun Nafi’ah

Frida Luthfita

PROSES PEMBUATAN NATA DE COCO

Page 29: REVISI LPJ EKOPRO

a. Tujuan Kegiatan

Pada Program kerja ini Tim KKN Divisi Ekonomi Produksi desa Sumberagung

Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar bertujuan untuk memberikan pembelajaran

terhadap warga desa Sumberagung terkait dengan masalah Pemasaran dan Pengemasan

suatu produk.

Diharapkan setelah warga mengetahui kandungan,cara pemanfaatan,serta

contoh pengemasan air mineral yang sumbernya dari mata air desa sumberagung,maka

ke depannya ada sebuah langkah positif untuk pengembangan sumber mata air di desa

sumberagung.

b. Masalah yang Dipecahkan

Masyarakat desa Sumberagung sebenarnya memiliki banyak potensi yang

dapat dijadikan suatu produk unggulan, namun adakalanya warga desa sumberagung

kurang dapat melakukan pemasaran terhadap produknya serta pengemasan terhadap

produknya. Sehingga kadang sebagus apapun kualitas produk yang dihasilkan, jika

pemasaran dan pengemasannya kurang menarik maka akan membuat produknya juga

kurang laku.

Untuk masalah air mineral,selama ini desa Sumberagung memeliki sebuah

sumber mata air namun masih tidak yakin terkait masalah kelayakannya.Selain itu,baik

pihak kelurahan maupun desa masih bingung dalam masalah pemanfaatan.

c. Lokasi

Penyuluhan Pemasaran dan Pengemasan Produk Hasil dari Divisi Ekonomi

Produksi serta Pengenalan produk Air Mineral desa Sumberagung yang

disosialisasikan Divisi Ekonomi Produksi dilaksanakan di Aula Balai Desa

sumberagung. Sosialisasi ini dilakukan secara serempak dengan Penyuluhan

Pembuatan BioBriket dan Pembuatan Nata de Coco.

d. Waktu

Page 30: REVISI LPJ EKOPRO

Sosialisasi program kerja Penyuluhan Pemasaran serta pengemasan Produk

Hasil serta Pengenalan produk Air Mineral desa Sumberagung dari Divisi Ekonomi

Produksi Divisi Ekonomi Produksi dilaksanakan secara serempak ditempat dan waktu

yang sama dengan Penyuluhan Pembuatan Nata de Coco dan Penyuluhan Pembuatan

Biobriket dari Tempurung Kelapa pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2011.

e. Pelaksanaan dan khalayak sasaran

Pada kegiatan ini, sosialisasi program kerja dilaksanakan dengan cara

memberikan undangan-undangan kepada warga baik secara langsung maupun melalui

ketua RT setempat. Target warga adalah setidaknya sepuluh warga yang tinggal disetiap

dusun yang memiliki latar belakang usaha produksi tingkat kecil dan menengah.

f.Biaya

Fotocopy 10 lembar x 50 x @Rp 100 Rp 50.000,-

g. Kerjasama dengan Instansi

Kegiatan ini bekerjasama dengan Kepala Desa Sumberagung beserta Jajarannya

serta masyarakat setempat.

h. Hasil Kegiatan

Penyuluhan Pemasaran dan Pengemasan pada hari Rabu, 27 Juli 2011 pukul

10.00 WIB. Penyuluhan ini dihadiri sebanyak 21 warga desa Sumberagung yang

merupakan perwakilan dari dusun-dusun yang ada di Desa Sumberagung. Antusias

warga cukup baik, banyak pertanyaan yang dilontarkan warga, dan banyak juga warga

yang ingin tahu lebih lanjut tentang materi yang dipaparkan. Selain itu antusiasme

perangkat desa terhadap ide pengemasan produk hasil divisi ekopro juga sangat tinggi,

terutama terhadap pengemasan air mineral. Dan dari pihak perangkat desa meminta

adanya sebuah tindak lanjut dari mahasiswa terkait air mineral,karena pihak desa terliha

serius menggarap proyek ini.

Page 31: REVISI LPJ EKOPRO

Diharapkan dengan memberikan penyuluhan materi Pemasaran dan

Pengemasan, maka ke depannya warga desa Sumberagung selain dapat memproduksi

suatu produk dengan baik, tetapi juga dapat memasarkan serta mengemas produk

sehingga produk dapat mencapai keuntungan maksimal dan dapat mengangkat tingkat

ekonomi warga desa Sumberagung.

i. Kendala yang dihadapi

Undangan yang disampaikan ke kepala dusun tiap – tiap dusun yang ada di

desa Sumberagung sebanyak 4 dusun mendapatkan perwakilan sebanyak 10 orang untuk

tiap dusun, sehingga terdapat 40 undangan yang disampaikan. Namun pada realisasinya

hanya 21 dari 40 undangan yang hadir.

Hal ini bisa dikatakan karena warga yang belum begitu mengerti bagaimana

pentingnya Pemasaran dan Pengemasan produk.Dan bisa juga tidak hadirnya banyak

warga karena pemilihan waktu yang dilakukan Divisi Ekonomi Produksi, bentrok dengan

kegiatan warga baik yang warga yang ada di ladang ataupun acara menjelang Ramadhan.

j. Evaluasi Kegiatan

Penyuluhan Pemasaran dan Pengemasan Produk pada hari Rabu, 27 Juli 2011

dihadiri oleh 21 undangan dari 40 undangan yang telah disebar ke setiap dusun sebanyak

4 dusun, setiap dusun mendapat undangan sebanyak 10. Para undangan datang pada

pukul 10.30, itu pun hanya 3 undangan yang baru datang sehingga panitia penyuluhan

membuat keputusan untuk menunggu para undangan lain. Setelah 2 jam berlalu tepatnya

pada pukul 12.00 penyuluhan pun dimulai dengan 21 undangan yang datang.

Antusiasme warga untuk datang dalam acara penyuluhan cukup baik untuk

ukuran warga desa,dikarenakan biasanya warga desa belum begitu tertarik karena warga

belum begitu mengerti pentingnya mengenai teknik pemasaran dan pengemasan dalam

sebuah produksi. Namun dalam kegiatannya, ternyata antusiasme warga yang datang

menjadi sangat tinggi karena warga menyadari bahwa Pemasaran dan Pengemasan

sangat penting dalam sebuah proses produksi.

Page 32: REVISI LPJ EKOPRO

Antusiasme sangat tinggi ditunjukkan dari pihak pihak perangkat desa mengenai

air mineral. Dari pihak perangkat desa meminta adanya sebuah tindak lanjut dari

mahasiwa mengenai air mineral,karena pihak desa juga tertarik dengan ide pemasaran

maupun ide pengemasan dari pihak mahasiswa.

k. Daftar Hadir

Dari 40 undangan hanya 21 warga yang dapat menghadiri Penyuluhan

Pemasaran dan Pengemasan Produk. Hal ini disebabkan waktu penyuluhan bertepatan

dengan waktu warga yang bekerja diladang dan ada acara menyambut Bulan Ramadhan

yang ada di desa Sumberagung.

52.5 %

47.5 %

Kehadiran Undangan

Undangan Yang Hadir (21 orang)Undangan Yang Tidak Hadir (19 orang)

l. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan bias dilihat dari beberapa hal:

1. Antusiasme Warga

2. Tindak Lanjut dari pihak warga

Dari segi antusiasme dapat diliohat dari banyaknya pertanyaan yang terlontar dari warga

ketika penyuluhan berlangsung,maka bias dikatakan warga cukup antusias. Dari segi

Tindak lanjut warga,bias dilihat pada pengemasan produk dari produk torakur yaitu pada

saat diadakan lomba masak makanan khas blitar beserta torakur (tomat rasa kurma),

pengemasan torakur para peserta lomba sangat beragam, tidak hanya sekedar dikemas

dengan mika plastik tetapi dikemas dengan toples mika. Cara pengemasan yang beragam

itu di jadikan sebagai indikator keberhasilan,yang disini berarti warga telah menerapkan

Page 33: REVISI LPJ EKOPRO

materi dari mahasiswa.Dari segi tindak lanjut juga dapat dilihat dari pihak desa yang

meminta mahasiswa untuk membantu untuk memberikan ide untuk pemasaran air

mineral,serta pihak desa meminta mahasiswa untuk membantu mencari informasi tentang

indrustri Air Mineral yang ke depannya diharapkan dapat dikembangkan oleh pihak desa,