Review Jurnal
-
Upload
dewi-permatasari -
Category
Documents
-
view
215 -
download
1
description
Transcript of Review Jurnal
REVIEW JURNAL
Judul Jurnal : Bagaimana Menciptakan Inovasi Produk?
Volume,Nomor,Halaman : Vol.17,No 1,Hal 1-10
Tahun : 2009
Penulis : Avin Fadila Helmi
Reviewer : Dewi Permatasari
Tujuan
Latar Belakang
Inovasi dipandang sebagai kreasi dan implentasi ‘kombinasi
baru”.melalui inovasi seseorang dapat menambahkan nilai dari produk,
plelayanan proses kerja, sistem pengirimanan dan kebijakan tidak hanya
bagi perusahaan tetapi juga pemegang saham dan masyarakat (de Jong &
de Hartog,2003). Faktor kunci bagi keberlangsungan dan daya saing
sebuah negara atau organisasi adalah inovasi radikal dan
inkremental( Salaman & Strorey,2002) . Namud dilihat dari Global
Compotitiveness Report posisi daya saing Indonesia masih belum
kompetitif. (www.economic.forum) begitu juga di level organisasi.
Inovasi yang telah tumbuh di negara Asia lain telah beranjak ke
produk-produk yang memiliki teknologi yang kompleks dan bernilai
tambah tinggi.Nilai tambah suatu produk atau jasa dapat ditempuh
dengan mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan. Pengetahuan
menjadi sumber daya strategis dalam memenangkan persaingan bisnis ,
apakah dalam arti kekuatan bertahan beradaptasi dan menghadapi
perubahan lingkungan makro bisnis yang bersifat turbulens (Ancok,2009)
Pembahasan
Pengetahuan
Istilah pengetahuan dibedakan dengan informasi dan data.data
adalah fakta dan angka kasar yang selanjutnya diproses dan disebut
informasi.Hasil dari pengelolahan informasi dengan metode tertentu
disebut pengetahuan yang bersifat subjektif, unik, bermanfat dan akurat;
yang berkaitan dengan fakta,prosedur,konsep,interpretansi,ide
pengamatan dan penilaian ( Alavi & Leidner ,2001)
Berdasarkan pendapat Michael Polanyi, Nonaka pengetahuan ada 2
macam yaitu tasit dan eksplisit.pengetahuan eksplisit dapat diekspresikan
dengan kata dan angka yang dapat disajikan dalam bentuk data,
formula,ilmiah dan lain-lain. Jenis pengetahuan ini dapat di transmisikan
antar individu secara formal dan sistemik. Berbeda dengan pengetahuan
Tansit yang bersifat personal dan sulit dilakukan formalisasi sehingga sulit
dibagikan kepada orang lain.pengetahuan tansit berisi insight
subjektif,intuitif, dan berakar dari perilaku dan pengalaman.pengetahuan
tansit jika tidak dibagikan akan tetap tersimpan dalam individu dan jika
individu keluar dari organisasim organisasi akan kehilangan
pengetahuan.jika pengetahuan tansit dibagikan melalui proses
eksternalisasi dan internalisasi (SEKI) merupakan aset yang berguna bagi
organisasi.
Penciptaan Pengetahuan melalui SEKI
Ada 4 langkah dalma penciptaan pengetahuan yang beru yaitu
sosialisasi,eksternalisasi kombinasi dan internalisasi.Sosialisasi
merupakan sebuah proses berbagi pengalaman dan selanjutnya akan
menciptakan pengetahuan tansit secara langsung dari orang lain tanpa
menggunakan bahasa namun melalui observasi,imitasi dan praktek.Lalu
eksternalisasi merupakan sebuah proses mengukapkan pengetahuan
tansit kedalam bentuk yang lebih umum sehingga mudah dipahami orang
lain.metode pengubanya dengan bentuk-bentuk metaphora,
analogi,konsep, hipotesis atau model.Setelah itu kombinasi yang
merupakan proses pembuatan sistem konsep dalam sebuah sistem
pengetahuan.
Kombinasi merupakan proses pembuatan sistem konsep dalam
sebuah sistem pengetahuan.dalam prakteknya fase kombinasi tergantung
pada tiga fase. Pertama penangkapan dan intergrasi pengetahuan explisit
baru. Kedua, penyebarluasan pengetahuan melalui presentasi atau
pertemuan langsung. Ketiga pengolahan pengetahuan sehingga lebih
mudah dimanfaatkan kembali.Langkah penciptaan pengetahuan terakhir
adalah internalisasi yang merupakan sebuah proses yang mengubah
pengetahuan eksplisit menjadi pengetahuan tasit.hal ini sangat dekat
hubunganya dengan learning by doing.ketika internalisasi dilakukan
dalam bentuk berbagai model mental atau teknik know-how mereka akan
menjadi aset berharga.
Metaphora dalam inovasi
Berdasarkan uraian mengenai penciptaan pengetahuan tahap
eksternalisasi merupakan fokus utama dan salah satu caranya
menggunakan methapora.metaphora merupakan cara mempersepsi atau
memahami secara intuitif suatu objek dengan menggambarkanya secara
simbolik.proses pembuatannya menggunakan pemikiran secara deduktif
atau metode nonalitas untuk menciptakan konsep yang radikal.metaphora
menciptakan cara-cara baru menghadapi realistas dan dapat digunakan
dalam membangun presepsi dengan mengenakan karakteristik objek lain
yang ada dalam pikiran.
Prinsip-prinsip dalam metaphora pertama metapora adalah cara
memandang sebuah objek sebagai objek lain dapat terkait dengan
karakteristik objek yang berbeda dan memperkaya persepsi tentang objek
tersebut.Metaphora merupakan interaksi dari sitem pemikiran yang
menghasilkan pemaknaan yang lebih luas.Ketiga, metaphora sebagai cara
menangkapan kejadian dan objek sekitar lebih dari sekedar pengertian
harifah.keempat ,metaphora mampu mengkomunikasisan tentang sebuah
objek dengan lebih kuat dan melibatkan pengalaman
emosional.metaphora dapat berkembang dalam proses kelompok
sehingga dapat memicu kreativitas kelompok dan inovasi kelompok.
Aplikasi
(rangkuman bagian aplikasi)
Hasil
(bagaimana cara menciptakan inovasi)
Kesimpulan
(kekurangan kelebihan setiap bagian)
Latar belakang sudah cukup baik karena telah mampu menjelaskan
pentingnya inovasi itu. Beberapa contoh yang diberikan didapat dari hasil
survey yang terjamin kebenaranya.Penulis juga menggunakan metode
pembandinggan sehingga mempermudah kita dalam menentukan posisi
diantara yang lain.
Dalam memberikan pengertian kekuatan karakter pengarang telah mampu menjelaskannya
secara sistematis serta berurutan sehingga mudah dimengerti.Pertama pengarang menjelaskan
definisi dari karakter itu sendiri kemudian menjelaskan ciri-ciri dari karakter menurut para
tokoh.namun disini pengarang tidak cukup jelas dalam menjelaskan mengenai kekuatan karakter .
pengarang hanya memberi gambaran bagaimana individu dengan karakter yang kuat .
Mekanisme Sanksi Diri sebagai Regulasi Perilaku Moral
Penulis telah mampu menjelaskan mekanisme sanksi diri sebagai regulasi perilaku moral
dengan baik.Tidak hanya berdasarkan sebuah teori namun juga berpijak pada realitas yang
ada.Penulis juga telah mampu konsisten dan fokus terhadap pendapat, teori dari Alberb Banduran
sesuai judul yang diangkat dan berhasil menyusunnya sedemikian rupa hingga mampu mendukung
gagasanya.Bagan alur mekanisme regulasi diri pada perilaku melalui standar internal dan intensif diri
juga mempermudah pembaca paham. Penulis juga telah mampu membuat kesimpulan di akhir
paragraf.
Penerapan Model Mekanisme Sanksi Diri sebagai Regulasi Perilaku Moral
Penulis disini menjelaskan pentingnya penerapan model mekanisme sanksi diri
sebagai regulasi perilaku moral.Lalu menyampaikan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sanksi
diri sehingga pembaca mampu membandingkan dan menyimpulkan penerapan model mekanisme
sanksi diri ini. Namun disini pengarang kurang jelas dalam menjelaskan bagaimana cara
penerapannya.