Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

download Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

of 148

Transcript of Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    1/148

    1

    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB

    TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG

    TUGAS AKHIR

    Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh

    Gelar Ahli Madya pada Jurusan D III Perbankan Syariah

    Oleh:

    ADY JATMIKO

    NIM. 201-12-043

    JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2015

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    2/148

    2

    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB

    TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG

    TUGAS AKHIR

    Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh

    Gelar Ahli Madya pada Jurusan D III Perbankan Syariah

    Oleh:

    ADY JATMIKO

    NIM. 201-12-043

    JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2015

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    3/148

    3

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    4/148

    4

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    5/148

    5

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    6/148

    6

    MOTTO

    “LEBIH BAIK MERANGKAK TETAPI JALAN KE DEPAN

    DARIPADA BERPUTAR TAPI HANYA DIAM SAJA DI

    TEMPAT” 

    ”SEMUA ORANG PUNYA RASA TAKUT MAKA BERANILAH

    UNTUK MEMBUANG RASA TAKUT” 

    “JIKA HIDUP HANYA SEKEDAR HIDUP KERA DI HUTAN

    PUN BISA HIDUP. JIKA BEKERJA HANYA SEKEDAR

    BEKERJA KERBAU DI SAWAH PUN BISA BEKERJA” 

    v

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    7/148

    7

    PERSEMBAHAN

    Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk:

    1. 

    Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis

    sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

    2.  Bapak dan Ibu (Sutari dan Suprihati), terima kasih atas kasih sayang dan

    doa yang diberikan selama ini.

    3.  Kakak-kakakku tercinta Heti Kusmirah dan Amin Kusmanto.

    4.  Teman dekat saya Tiara Kasih Mirasanti dan sahabat-sahabatku yang selalu

    mendukungku dan menyemangatiku dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

    5.  Teman-teman seperjuangan D III Perbankan Syariah angkatan 2012 yang

    telah bersama berjuang selama ini.

    6. 

    Almamaterku IAIN Salatiga.

    vi

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    8/148

    8

    ABSTRAK

    Jatmiko, Ady. 2015.  Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tapenas

     Hasanah Pada Bank BNI Syariah Semarang). TugasAkhir. Jurusan D III

    Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.Institut Agama

    Islam Negeri (IAIN) Salatiga.Pembimbing Drs. H. Alfred, S, M.SI.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran

    tabungan iB Tapenas Hasanah diterapkan, bagaimana prosedur pengajuan

    tabungan iB Tapenas Hasanah dilakukan, dan untuk mengetahui bagaimana

     perkembangan tabungan iB Tapenas Hasanah, dengan metode kualitatif melalui

    wawancara, penggunaan dokumen, dan observasi. Maka dari penelitian ini telah

    dihasilkan bahwa strategi pemasaran di BNI Syariah Semarang menggunakan 4P

    yaitu  product (produk) , price (harga) , place  (tempat) ,dan  promotion (promosi)

     bukan 7P atau 11P. Dalam pengajuan pembukaan rekening tabungan iB Tapenas

    Hasanah maka calon nasabah harus memenuhi syarat-syaratnya yaitu mengisi

    formulir, melampirkan identitas diri, melakukan setoran awal, dan untuk anak

    dibawah 17 tahun menggunakan akta kelahiran. Perkembangan produk tabungan

    iB Tapenas Hasanah selama 3 tahun mulai dari tahun 2013 sampai 2015 per bulan

    Agustus mengalami kenaikan lebih dari 50% baik dari segi saldo tabungan

    maupun jumlah nasabah produk tabungan iB Tapenas Hasanah.

    Kata Kunci : Tabungan iB Tapenas Hasanah, Strategi Pemasaran

    vii

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    9/148

    9

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan

    hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

    ―Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tapenas Hasanah Pada

    Bank BNI Syariah Semarang” ini dengan baik.

    Tugas akhir ini disusun dan diajukan guna memenuhi salah satu syarat

    kelulusan jurusan D III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    Dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan

    memberikan bimbingan, maka selayaknya peneliti mengucapkan banyak terima

    kasih kepada:

    1.  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga beserta

    wakil-wakilnya.

    2.  Bapak Dr. Anton Bawono S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam.

    3.  Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.Si selaku Kepala Jurusan D III

    Perbankan Syariah.

    4. 

    Bapak Rifa‘i Gunawan, selaku pembimbing lapangan kegiatan magang.

    5. 

    Drs. H. Alfred, S, M.SI., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing

    dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir Ini.

    6.  Keluarga besar Bank BNI Syariah Semarang yang telah membantu dalam

     pembuatan tugas akhir ini.

    viii

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    10/148

    10

    7. 

    Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, serta motivasi

    sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

    8.  Teman-teman DIII Perbankan Syariah (PS) Angakatan Tahun 2012.

    9.  Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

    Tugas Akhir ini.

    Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu

    apapun yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati

     penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga Tugas

    Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada

    umumnya.

    Salatiga, 14 Agustus 2015

    Penulis

    Ady Jatmiko

     NIM. 201-12-043

    ix

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    11/148

    11

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH ................................................. iii

    HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ................................... iv

    HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

    ABSTRAK ........................................................................................................ vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

    A. 

    Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

    B.  Rumusan Masalah ................................................................................. 10

    C.  Tujuan dan Kegunaan ........................................................................... 10

    1. 

    Tujuan Penelitian ............................................................................ 102.  Kegunaan Penelitian........................................................................ 10

    D.  Penelitian Terdahulu ............................................................................ 11

    E.  Metode Penelitian.................................................................................. 16

    1.  Jenis Penelitian Kualitatif .............................................................. 16

    2.  Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 16

    F. 

    Penegasan Istilah .................................................................................. 17

    G.  Sistematika Penulisan ........................................................................... 19

    BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 20

    A. 

    Bank Syariah ........................................................................................ 201.  Pengertian Bank Syariah ................................................................. 20

    2.  Perangkat yang Digunakan Bank Syariah ...................................... 22

    3.  Fungsi dan Peran Bank Syariah ..................................................... 24

    4. 

    Tujuan Bank Syariah ....................................................................... 25

    5.  Ciri-ciri Bank Syariah .................................................................... 25

    6. 

    Instrumen Keuangan ...................................................................... 26

    B.  Konsep Strategi Pemasaran ...................................................................26

    1.  Pengertian Strategi ........................................................................ 26

    2.  Pengertian Pemasaran .....................................................................28

    3.  Pengertian Strategi Pemasaran ........................................................32

    4. 

    Segmentasi Pasar ............................................................................ 35

    x

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    12/148

    12

    C. 

    Konsep Tabungan Mudharabah ............................................................ 36

    1.  Pengertian Tabungan ...................................................................... 36

    2. 

    Tujuan Menabung di Bank ............................................................. 383.  Manfaat Tabungan ......................................................................... 38

    4.  Manfaat Menabung di Bank Syariah .............................................. 39

    D.  Mudharabah .......................................................................................... 43

    1.  Pengertian Mudharabah ................................................................. 43

    2.  Landasan Teori ............................................................................... 45

    3.  Jenis-jenis Mudharabah.................................................................. 46

    4.  Karakteristik Mudharabah.............................................................. 47

    5.  Rukun Akad ................................................................................... 48

    6.  Bentuk-bentuk Akad Mudharabah ................................................ 48

    7.  Aplikasi Dalam Perbankan ............................................................. 49

    8. 

    Manfaat Mudharabah ..................................................................... 50E.

     

    Tabungan Mudharabah ......................................................................... 52

    1.  Landasan Syariah Tentang Tabungan ............................................ 52

    2. 

    Ketentuan Tentang Tabungan Mudharabah ................................... 53

    3.  Perhitungan Bagi Hasil untuk Tabungan Mudharabah .................. 54

    F. 

    Pengertian Akad ................................................................................... 54

    1.  Rukun Akad ................................................................................... 55

    2.  Syarat-syarat Akad ......................................................................... 56

    3.  Akad yang Digunakan Bank Syariah ............................................. 57

    4.  Keterkaitan Akad dan Produk ........................................................ 57

    5. 

    Akad Bank Syariah ........................................................................ 58

    a. 

    Akad Pola Titipan .................................................................... 58

     b. 

    Akad Pola Pinjaman ................................................................. 59

    c.  Akad Pola Bagi Hasil ............................................................... 59

    a.   Musyarakah ......................................................................... 60

     b.   Mudharabah........................................................................ 61

    BAB III LAPORAN OBJEK ........................................................................... 64

    A. 

    Gambaran Umum Bank BNI Syariah .................................................. 64

    B.  Profil BNI Syariah ................................................................................ 65

    C. 

    Visi-Misi Bank BNI Syariah ................................................................ 66

    D. 

    Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang Semarang .................. 67E.

     

    Susunan Manajemen Bank BNI Syariah Cabang Semarang ................ 68

    F.  Tugas dan Wewenang Jabatan Bank BNI Syariah Cabang Semarang 68

    1.   Branch Manager  ............................................................................. 68

    2.  Operational Manager  ..................................................................... 70

    3.  SME Financing ................................................................................ 72

    4.   Recovery dan Remedial ................................................................... 72

    5.  Customer Sales ................................................................................ 72

    6. 

    Sub Branch Manager  ...................................................................... 74

    7.  Consumer Processing  ..................................................................... 76

    8.  Consumer Service............................................................................ 76

    9. 

    General Affair Head ........................................................................ 78

    xi

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    13/148

    13

    10. 

    Operational Head  ........................................................................... 78

    G.  Produk-produk Bank BNI Syariah Semarang ...................................... 80

    a. 

    Prdouk Pendanaan .......................................................................... 80 b.  Produk Pembiayaan .................................... 84

    c. 

    Produk Jasa dan Layanan ............................................................... 91

    BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 93

    A. 

    Prosedur Pengajuan Tabungan iB Tapenas Hasanah ........................... 93

    1. 

    Pengertian Tabungan iB Tapenas Hasanah .................................... 93

    2.  Prosedur Pengajuan/Persyaratan Tabungan iB Tapenas Hasanah . 94

    B. 

    Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tapenas Hasanah................. 94

    1.  Strategi Produk ( Product Startegi) ................................................. 95

    2. 

    Strategi Harga ( Price Strategi) ....................................................... 983.  Strategi Lokasi dan Layout  ( Place Strategi and Layout ) ............ 100

    4.  Strategi Promosi ( Promotion Strategi) ........................................ 104

    C.  Perkembangan Produk Tabungan iB Tapenas Hasanah Antara

    Tahun 2013-2015 pada Bank BNI Syariah Semarang ....................... 109

    BAB V PENUTUP .......................................................................................... 112

    A.  Kesimpulan ......................................................................................... 112

    B.  Saran ................................................................................................... 113

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    xii

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    14/148

    14

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Skema Mudharabah  51

    Gambar 3.1 Struktur Kepengurusan Bank BNI Syariah Cabang Semarang 67

    Gambar 4.1 Letak Bank BNI Syariah Semarang Jl. A Yani No. 152 101

    Gambar 4.2 Peta Bank BNI Syariah Semarang 102

    Gambar 4.3 Layout  Upada bagian Hall kantor BNI Syariah Semarang 103

    Gambar 4.4 Layout garis bagian Operaional Legal 104

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    15/148

    15

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1.1 Nasabah Tabungan IB Tapenas Hasanah dari Tahun 2013-2015 8

    Tabel 4.1 Promosi Produk Tabungan IB Tapenas Hasanah 108

    Tabel 4.2 Saldo tabungan IB Tapenas Hasanah tahun 2013-2015 110

    Tabel 4.3 Nasabah Tabungan IB Tepenas Hasanah Dari Tahun 2013-2015 111

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    16/148

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    17/148

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga

    keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

    deposito, kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

    uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank

     juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau

    menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti

     pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran

    lainnya.

    Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10

     November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah

    ―badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

    simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

    dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

    rakyat banyak‖ (Kasmir, 2013:24).

    Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas bahwa

     bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,

    artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan,

    sehingga berbicara mengenai bank tidak lepas dari masalah uang.

     Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari

    masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    18/148

    2

    kegiatan  funding. Pengertian menghimpun dana adalah mengumpulkan

    atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian

    dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang

     berbagai strategi agar masayarakat mau menanamkan dananya dalam

     bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat

    adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka.

    Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak

     perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan

    kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut bisa berupa hadiah, bagi hasil,

     bunga, pelayanan dan balas jasa lainnya.

    Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah tidak dikenal dengan

    istilah bunga dalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun

     peminjam. Di bank ini jasa yang diberikan sesuai dengan prinsip syariah

    sesuai dengan hukum islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh Bank

    Syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),

     pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah)  prinsip

     jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)  atau

     pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan

    (ijarah)  atau dengan adanya pemilihan pemindahan kepemilikan atas

     barang yang disewa dari bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).  Sistem

     bank berdasarkan prinsip syariah sebelumnya di Indonesia hanya

    dilakukan oleh Bank Syariah seperti Bank Muamalat Indonesia dan BPR

    syariah lainnya. Dewasa ini sesuai dengan Undang-Undang Perbankan

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    19/148

    3

     Nomor 10 Tahun 1998 yang baru bank umum pun dapat menjalankan

    kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah asal sesuai dengan

    ketentuan yang ditetapkan olek Bank Indonesia (Kasmir, 2013:24).

    Jenis bank jika dilihat dari cara menentukan harga terbagi menjadi

    dua macam, yaitu bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bank

     berdasarka prinsip syariah (Kasmir, 2013:166). Pengertian kata

    ―konvensional‖ menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah

    ―,menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan‖. Sementara itu, menurut

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah ―berdasarkan kesepakatan

    umum‖ seperti adat, kelaziman, kebiasaan. Berdasarkan pengertian itu

     bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan

    metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih daulu, menjadi

    kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode

     bagi hasil.

    Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan

    mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain

    tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang

    telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit

    investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan

     pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang,  Letter

    of Credit dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft,

    wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    20/148

    4

    Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an.

    Pemprakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis

    Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Bank syariah

    adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam,

    maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-

    ketentuan syariah islam, khususnya yang menyangkut tata cara

     bermuamalah sesuai islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah

    yang menjiawai seluruh hubungan transaksinya adalah efisiensi, keadilan,

    dan kebersamaan. Efeisiensi mengacu pada prinsip saling membantu

    secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan

    mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan

    yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan

    mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk

    saling meningkatkan produktivitas.

    Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya

    sangat berbeda dengan bank konvensioanal. Penentuan harga bagi bank

    syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah

     penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang

    akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima

     penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah:

    a.  Pembiayaan berdasarakan prinsip bagi hasil (mudharabah) 

     b.  Pembiayaan berdasarkan penyertaan modal (musyarakah) 

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    21/148

    5

    c. 

    Pinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

    (murabahah) 

    d.  Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa

     pilihan (ijarah) 

    e.  Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari

     pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina) 

    Setiap bank-bank syariah mempunyai bermacam-macam produk

    yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di dalam

    menawarkan produknya maka terjadi persaingan antara bank-bank syariah

    sehingga perlu adanya strategi didalam pemasaran masing-masing bank

    tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan berminat

    untuk ,mengambil manfaat dari produk-produk yang ditawarkan sesuai

    dengan kebutuhannya.

    Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau

    dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan

     pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat

    memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan

    dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa

    sasaran pasar. Strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang

    mencakup beberapa hal analisis atas kesempatam-kesempatan, pemilihan

    sasaran-sasaran, pengembangan strategi, perumusan rencana,

    implementasi serta pengawasan (Dagun, 2000:804).

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    22/148

    6

    Ada tiga produk dalam bank syariah antara lain pendanaan,

     pembiayaan, dan jasa perbankan. Salah satunya adalah pendanaan. Di

    dalam pendanaan juga ada beberapa produk dan salah satungan adalah

    tabungan. Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan

     Nomor 10 Tahun 1998 adalah ―simpanan yang penarikannya hanya dapat

    dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

    ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat lainnya yang dipersamakan

    dengan itu‖. Syarat – syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai

    dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung

    (Kasmir, 2013:69-70). Bank syariah menerima simpanan dari nasabah

    dalam bentuk rekening tabungan (saving account)  untuk keamanan dan

    kemudahan pemakaian, seperti rekening giro, tetapi tidak sefleksibel

    rekening giro, karena nasabah tidak dapat menarik dananya dengan cek.

    Prinsip yang digunakan dapat berupa wadiah  (titipan), qard (pinjaman

    kebajikan), mudharabah (bagi hasil).

    Bank BNI Syariah Semarang menjadi objek penelitian karena BNI

    Syariah Semarang ini telah berkembang dan maju. Bank BNI Syariah

    Semarang mampu bersaing dengan bank-bank syariah lainnya yang ada di

    Indonesia, hal ini dibuktikan dengan adanya 38 cabang, 54 kantor cabang

     pembantu, 4 kantor kas, serta lebih dari 1.000 Syariah Channelling Outlet  

    BNI (SCO BNI).

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    23/148

    7

    Bank BNI Syariah Semarang sebagai lembaga keuangan

    mempunyai strategi-strategi pemasaran pada setiap produk-produk yang

    mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan

    tertarik untuk mengambil manfaat dari produk yang ditawarkan sesuai

    dengan kebutuhan dan keinginannya. Tabungan IB Haji Hasanah,

    tabungan IB Hasanah, Tabungan IB Prima Hasanah,Tabungan IB Tapenas

    Hasanah, Tabungan IB Bisnis Hasanah, Tabunganku IB, Giro IB Hasanah,

    dan Deposito IB Hasanah merupakan produk-produk pendanaan Bank BNI

    Syariah Semarang dimana masing-masing produk tersebut mempunyai

    keunggulan. Tabungan IB Tapenas Hasanah adalah simpanan mudharabah

    yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh

    kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan. Tabungan IB Tapenas

    Hasanah dengan investasi dana untuk perencanaan masa depan yang

    dikelola berdasarkan prinsip syari‘ah dengan akad mudharabah mutlaqah 

    menggunakan sistem setoran bulanan, dimana produk tersebut bermanfaat

    untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan,

    ibadah umrah, pendidikan dan rencana masa depan lainnya. Produk

    tabungan IB Tapenas Hasanah memiliki bagi hasil yang cukup tinggi jika

    dibandingkan dengan tabungan lain, produk tersebut juga mendapatkan

    fasilitas berupa asuransi kesehatan dan fasilitas-fasilitas lain.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    24/148

    8

    Tabel 1.1

    Perkembangan Jumlah Nasabah Tabungan iB Tepenas Hasanah Dari

    Tahun 2013-2015/bulan Agustus

     No. Tahun Jumlah Nasabah

    1. 2013 50449

    2. 2014 54876

    3. 2015 52554

    Sumber: Wawancara dengan Bp. Nunuk Nugroho selaku penyelia umumBNI Syariah Cabang Semarang pada hari Kamis 6 Agustus 2015 pukul

    16.00 WIB.

    Berdasarkan tabel di atas perkembangan jumlah nasabah produk

    tabungan IB Tapenas Hasanah pada BNI Syariah Semarang cukup pesat

    untuk seluruh wilayah di Indonesia, maka penulis tertarik untuk meneliti

    strategi pemasaran tabungan IB Tapenas Hasanah. Produk ini banyak

    diminati masyarakat karena terkait dengan bagi hasil yang cukup tinggi,

    akan tetapi hal ini tidak terjadi di BNI Syariah Semarang. Nasabah produk

    tabungan IB Tapenas Hasanah dari tahun 2013-2015 per bulan Agustus

    hanya ada 333 nasabah dari total 157879 nasabah produk tabungan IB

    Tapenas Hasanah yang ada di seluruh Indonesia, hal ini menunjukkan

     bahwa perkembangan jumlah nasabah di BNI Syariah Semarang hanya

    tumbuh sekitar 0,003% .

    Tabungan IB Tapenas Hasanah adalah produk tabungan yang

    memberikan bagi hasil cukup tinggi kepada nasabahnya, tetapi jika dilihat

     perkembangan di bank BNI Syariah Semarang kecil sekali, hal ini terkait

    dengan strategi pemasaran yang dilakukan pihak BNI Syariah Semarang

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    25/148

    9

    kurang gencar dalam mempromosikan produk tersebut. Dari permasalahan

    tersebut maka perlu dilakukan analisis strategi pemasaran produk tabungan

    IB Tapenas Hasanah. Hal itu dilakukan sebagai strategi untuk

    meningkatkan pemasaran produk tersebut.

    Perkembangan produk tabungan IB Tapenas Hasanah harus

    diketahui pihak bank dan nasabah. Bagi BNI Syariah Semarang jika

     perkembangan belum sesuai dengan apa yang diharapkan itu berarti

    strategi pemasaran yang digunakan belum cukup berhasil, maka harus

    dilakukan atau mencari strategi pemasaran yang baru agar masyarakat

    lebih tertarik lagi menggunakan produk tabungan IB Tapenas Hasanah ini.

    Dari latar belakang masalah penulis tertarik untuk meneliti tentang

    analisis strategi pemasaran, yang mana di BNI Syariah Semarang produk

    tabungan ini masih kecil perkembangannya. Penulis ingin mengetahui

     perkembangan yang masih kecil ini apakah disebabkan oleh strategi

     pemasaran yang kurang maksimal pada bank BNI Syariah Semarang atau

    dari faktor lain. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk

    menganalisis strategi pemasaran yang sudah dilakukan bank BNI Syariah

    Semarang.

    Berdasarkan penjelasan diatas penuis menuangkan hasil penelitian

    dalam tugas akhir ini dengan “Analisis Strategi Pemasaran Produk

    Tabungan iB Tapenas Hasanah Pada Bank BNI Syariah Semarang”. 

    Dengan adanya Tapenas tidak hanya pihak nasabah yang

    diuntungkan, tetapi bank juga memberi peran penting didalam dunia

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    26/148

    10

     pendidikan di Indonesia. Sehingga sangat diharuskan adanya sebuah

    kesepakatan mengenai keuntungan yang diperoleh dari masing-masing

     pihak. Penyusun berharap, melalui penelitian yang dilakukan mampu

    memberikan konstribusi yang baik dan keuntungan bagi banyak pihak. 

    B.  Rumusan Masalah

    1.  Bagaimana prosedur pengajuan produk tabungan iB Tapenas Hasanah

     pada BNI Syariah Semarang?

    2.  Bagaimana strategi pemasaran produk iB Tapenas Hasanah pada BNI

    Syariah Semarang?

    3.  Bagaimana perkembangan produk iB Tapenas Hasanah di BNI Syariah

    Semarang dari tahun 2013-2015?

    C.  Tujuan dan Kegunaan

    1. 

    Tujuan

    a. 

    Untuk mengetahui prosedur pengajuan produk tabungan iB

    Tapenas pada BNI Syariah Semarang.

     b.  Untuk mengetahui strategi pemasaran produk iB Tapenas pada BNI

    Syariah Semarang.

    c. 

    Untuk mengetahui perkembangan produk iB Tapenas di BNI

    Syariah Semarang dari tahun 2013-2015.

    2.  Kegunaan

    a. 

    Bagi peneliti

    1.  Untuk menambah wawasan dan pengalaman peneliti mengenai

    teori yang didapat selama berada dibangku perkuliahan.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    27/148

    11

    2. 

    Salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi

    Islam pada program studi D III Perbankan Syariah.

     b.  Bagi Perguruan Tinggi

    1.  Agar karya ilmiah dapat digunakan sebagai salah satu referensi

    maupun tambahan informasi bagi mahasiswa umum khususnya

    mahasiswa IAIN Salatiga.

    2.  Menambah pengetahuan tentang cara pemasaran Produk

    Tabungan iB Hasanah pada BNI Syariah Semarang.

    c. 

    Bagi BNI Syariah Semarang

    Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

     pihak BNI Syariah Semarang untuk mengetahui tanggapan

    konsumen tentang perbankan syariah dan pengaruhnya terhadap

    keputusan menjadi nasabah. Selain itu, untuk memberikan

    sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam

    mengevaluasi atau memperbaiki kinerjanya guna memperluas

     pengetahuan konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai masukan

    untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen.

    d. 

    Bagi pihak lain

    Karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai referensi jika

    ingin mengambil topik yang sama pada karya ilmiahnya.

    D.  Penelitian Terdahulu

    Penelitian yang dilakukan oleh Rina Utami Fitriliana, 2009, dalam

    skripsi yang mengangkat tentang “Strategi Pemasaran

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    28/148

    12

     Produk”menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah PT. BNI Syariah

    cabang Surakarta telah melaksanakan strategi pemasaran dengan

    menggunakan marketing mix  yang meliputi  place, price, product,  dan

     promotion. Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. BNI Syariah cabang

    Surakarta dalam pemasaran produk adalah kurangnya pengetahuan yang

    mendalam masyarakat mengenai bank syariah, kurangnya sumber daya

    manusia pemasaran yang kompeten dan ketetapan sistem dari pusat yang

    sangat ketat. Saran yang dapat peneliti berikan pada PT. BNI Syariah

    cabang Surakarta adalah lebih meningkatkan pelayanan serta kualitas

     produk agar tetap mampu bersaing dan lebih meningkatkan manajemen

    mutu, sumber daya manusia, sistem kerja, dan mampu menciptakan

    strategi yang kompetitif.

    Anis Wahyuningtyas (2013) dalam penelitiannya yang berjudul

     Analisis Produk simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan

    (SIMUDAMAPAN) Di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel

     Boyolalimenyimpulkan bahwa perkembangan produk SIMUDAMAPAN

    di KJKS BMT Tumang Ampel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013

    menunjukkan adanya pertumbuhan dan mengalami perkembangan yang

    ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah nasabah serta jumlah saldo

    simpanan. Strategi pemasaran produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT

    Tumang Ampel dalam mencari nasabah yaitu dengan menetapkan target

    market atau pasar sasaran yang tepat dan segmentasi, pemilihan pemasaran

    (orang yang memasarkan produk) yang tepat dam prospek yang jelas,

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    29/148

    13

     perencanaan produk, serta promosi yang meliputi promosi melalui

     periklanan,  sales promotion (promosi penjualan) dan  personal selling

    (penjualan pribadi).

    Sonny Ferari (2010) dalam penelitiannya yang mengangkat judul

    tentang Strategi Pemasaran Tabungan (Studi Kasus Pada Bank Tabungan

     Negara) Cabang Padang menyimpulkan bahwa tabungan yang berhasil

    dihimpun paling banyak dari tahun ke tahun adalah tabungan e‘Batara Pos.

    Hal ini disebabkan oleh promosi-promosi yang dilakukan PT. BTN

    (Persero) Cabang Padang, yang menarik perhatian masayarakat serta juga

    karena timbulnya kesadaran masayarkat akan pentingnya arti menabung di

     bank daripada menabung atau menyimpan uangnya dirumah sendiri,

    dimana hal itu akan mempunyai resiko yang tinggi misalnya pencurian.

    Strategi-strategi pemasaran tabungan yang digunakan agar dapat

    menunjang peningkatan jumlah nasabah pada PT. BTN Cabang Padang,

    yaitu strategi produk. Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk

    yang berkualitas tinggi, sehingga bank dituntut agar memodifikasi produk

    yang sudah ada menjadi lebih menarik. Dalam hal ini Bank BTN Cabang

    Padang telah melakukan berbagai strategi produk agar memiliki

    keunggulan yang lebih jika dibandingkan dengan produk pesaing. Bank

    BTN Cabang Padang telah menciptakan sendiri produk tabungan seperti

    tabungan e‘Batara Pos, Tabungan Batara, Tabungan Batara Prima,

    Tabungan Haji Nawaitu. Produk-produk ini bertujuan untuk memuaskan

    keinginan penabungnya, sehingga penabungnya tersebut merasakan

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    30/148

    14

    manfaat dan keuntungan jika memakai produk tersebut. Strategi harga,

    strategi promosi, strategi lokasi,  people, process, customer service. Dalam

    meningkatkan program tabungan, maka PT. BTN (persero) Cabang

    Padang mengharapkan akan ada kesadaran penabung untuk menyimpan

    uangnya di bank khususnya Bank BTN Cabang Padang.

    Anggi Sulaiman (2011), pada penelitiannya yang berjudul

    “Analisis Strategi Pemasaran Produk Wadi’ah Bank Mega Syariah

     Pusat” menyimpulkan bahwa rencana pemasaran produk-produk pada

     bank Mega Syariah yang ditawarkan kepada masyarakat atau nasabah-

    nasabah sesuai dengan kebutuhan setiap masing-masing produk, dalam

    PLC (Product Life Cycle) tergantung pada produk tersebut berada pada

    masa apa. Strategi pemasaran yang dibutuhkan dalam pengenalan atau

     pengembangan produk-produk bank Mega Syariah tidak ditentukan lama

    waktunya tergantung hasil target yang didapat.

    Strategi-strategi yang diimplementasikan bank Mega Syariah

    dalam pemasaran diantaranya adalah memprioritaskan nasabah pada

    CASA (Current Acc and Saving Acc) dengan dana murah, dibandingkan

    deposito yang mempunyai biaya dana tinggi. untuk mencari sumber-

    sumber dana murah (CASA) tersebut bank Mega Syariah mengeluarkan

     produk baru diantaranya yaitu Produk tabungan Haji dengan melayani

    setoran dana haji dan setoran wakaf tunai, sehingga diharapkan dapat

    mengurangi cost of fund  bank. Bank Mega Syariah juga melakukan

    seresain benefit dari produk-produk yang sudah ada. Bentuknya berupa

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    31/148

    15

     program talangan bagi hasil dan pemberian hadiah langsung (gimmick) 

     pada nasabah yang membuka rekening baru di beberapa produk funding.

    Pengawasan (pengevaluasian) perencanaan program-program

    termasuk dalam produk-produk simpanan maupun pembiayaan dilakukan

    setiap tahunnya dan kelengkapan organ perusahaan dewan komisaris dan

    direksi hal yang penting sebagai fungsi pelaksanaan dan pengawasan

    usaha, yang terdiri dari 3 (tiga) orang komisaris dan 4 (empat) orang

    direksi.

    Ana Septa Utami (2009), dalam penelitiannya yang berjudul

    “Mekanisme dan Prosedur Pembiayaan Murabahah di PT BPRS Asad Alif

    Sukorejo Kendal” menyimpulkan bahwa:

    1.  Prosedur yang digunakan BPRS Asad Alif Sukorejo Kendal untuk

    memberikan pembiayaan kepada nasabah adalah dengan mengajukan

     permohonan pembiayaan. Setelah itu pihak bank akan melakukan

     pemeriksaan, persetujuaan, dan realisasi apabila pembiayaan telah

    disetujui.

    2. 

    Faktor-faktor yang menjadi penilaian terhadap calon debitur yang

    mengajukan pembiayaan murabahah BPRS Asad Alif Sukorejo

    Kendal adalah sebagai berikut:

    a.  Jaminan yang digunakan

     b.  Kelayakan usaha, dan

    c.   Repayment

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    32/148

    16

    E.  Metode Penelitian

    Dalam penulisan tugas akhir, penulis akan menggunakan metode

     penelitian yaitu:

    1.  Metode penelitian kualitatif

    Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat

    deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan

    induktif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus

     penelitian sesuai dengan apa yang ada di lapangan ( Bodgan dan

    Taylor, 1975:5 ). Selain itu landasan teori juga dimanfaatkan untuk

    memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai

     bahan pembahasan hasil penelitian.

    2.  Teknik Pengumpulan Data

    Data-data yang dapat digunakan untuk mendukung suatu tujuan

     peneliti ini adalah:

    1.  Wawancara

    Wawancara adalah percakapan langsung yang dilakukan oleh dua

     belah pihak dengan maksud tertentu. Yaitu pewawancara (yang

    mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai (yang memberi

     jawaban) atas pertanyaan itu (Moeloeng, 2002:135). Wawancara

    dilakukan dengan santai dan tidak terlalu formal agar tidak

    terjadiwawancara yang bersifat pribadi antara peneliti dan

    responden.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    33/148

    17

    2. 

    Penggunaan Dokumen

    Merupakan pedoman untuk mendapatkan data teori sebagai

     pendekatan dalam menguraikan variabel-variabel sehingga menjadi

     jelas atau dengan pengumpulan data yang diperoleh dari buku-

     buku, literatur-literatur, surat kabar, kamus, internet, dan sumber

    lainnya yang memuat informasi yang mendukung dan relevan

    untuk digunakan dalam penelitian.

    3. 

    Observasi

    Observasi berarti pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap

    fenomena yang diselidiki (Sutrisno, 1992:132). Untuk mencari

    informasi dan mengumpulkan data yang diperlukan penulis adalah

    mendatangi langsung kantor Bank BNI Syariah Semarang.

    Observasi yang diamati yaitu pada Strategi Pemasaran Tabungan

    iB Tapenas Hasanah pada Bank BNI Syariah Semarang.

    F.  Penegasan Istilah

    1. 

    Analisis

    Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna

    meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.

    2.  Pemasaran

    Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang

     bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa

    dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan

    manusia (Wikipedia, 2015).

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    34/148

    18

    3. 

    Tabungan

    Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

    menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

    ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat lainnya yang dipersamakan

    dengan itu (Kasmir, 2013:69).

    4.  Akad

    Akad adalah sesuatu yang menjadi tekad seseorang untuk

    melaksanakan, baik yang muncuk dari satu pihak, seperti wakaf, talak,

     bersumpah, maupun yang muncul dari dua pihak, seperti jual beli,

    sewa, wakalah, dan gadai (Ascarya, 2013:35).

    5.   Mudharabah

    Secara singkat mudharabahatau penanaman modal adalah penyerahan

    modal uang kepada orang yang berniaga sehingga ia mendapatkan

     persentase keuntungan (Al-Mushlih dan Ash-Shawi, 2004).

    6.  Produk

    Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen

    untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

     pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

     bersangkutan.

    7.  Strategi

    Strategi adalah suatu ilmu untuk menggunakan sumberdaya-

    sumberdaya untuk melaksanakan kebijakan tertentu (Tim Penyusun

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997:199).

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    35/148

    19

    8. 

    Tapenas

    Adalah tabungan perencanaan berjangka waktu dengan sistem

    setoran bulanan yang dikelola secara syariah dengan akad mudharabah

    muthlaqah. 

    G.  Sistematika Penulisan

    Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode

     penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.

    Bab II Landasan Teori. Dalam bab ini peneliti menjelaskan tentang

    teorti-teori yang mendukung terhadap analisis peneliti.

    Bab III Laporan Obyek. Bab ini berisi gambaran umum, profil

     bank, visi-misi bank, struktur organisasi bank, susunan manajemen bank,

    tugas dan wewenang bank, dan produk-produk bank.

    Bab IV Analisis. Bab ini berisi tentang penjelasan pemasaran bank

    syariah agar nasabah menjadi lebih banyak melalui produk TAPENAS

    (Tabungan Pendidikan Anak Sekolah) serta strategi pemasaran produk

    tersebut.

    Bab V Penutup. Bab ini menguraikan kesimpulan berdasarkan

    analisis tersebut maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil

     penelitian. Sedangkan saran setelah adanya peneliti dan pengamatan pada

     bank syariah.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    36/148

    20

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A.  Bank Syariah

    1.  Pengertian Bank Syariah

    Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa perancis, dan

    bancodalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau bangku. Kata

     penting atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan

     benda-benda berharga, seperti emas, peti berlian, peti uang dan

    sebagainya. Dalam Al-Quran istilah bank tidak disebutkan secara

    eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memakai

    unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban

    maka semua itu disebutkan dengan jelas, seprti zakat, sadaqah,

     ghanimah (harta rampasan perang), ba’i  (jual beli), dayn  (utang

    dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang memiliki fungsi yang

    dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi.

    Pada umumnya yang dimaksud bank syariah adalah lembaga

    keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain

    dalam lalu lintas pembayaran serta peradaran uang yangberoperasi

    disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan pengertian

     bank syariah menurut beberapa ahli adalah:

    Menurut UU No. 10 Tahun 1998, bank syariah adalah bank yang

    menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan

    20

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    37/148

    21

    menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan

    rakyat syariah.

    Menurut Sudarsono (2003), bank syariah adalah lembaga keuangan

    yang memberikan kredit dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

     pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-

     prinsip syariah. Meski memiliki prinsip dan pengertian berbeda,

    tetapi bank syariah memiliki fungsi yang sama dengan fungsi bank-

     bank lainnya. Fungsi-fungsi tersebut adalah menciptakan uang,

    mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, menghimpun dana

    simpanan masyarakat, dan mendukung kelancaran transaksi

    internasional. Keempat fungsi tersebut bisa ditambahkan ke dalam

     pengertian bank syariah menurut para ahli agar masyarakat lebih

    memahami konsep bank syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan

    selalu berkaitan dengan masalah uang yang merupakan barang

    dagangan utamanya.

    Selain itu, yang dimaksud dengan prinsip syariah dijelaskan pada

    Pasal I butir 13 Undang-Undang tersebut, yakni sebagai berikut:

    “Prinsip syariah adalah aturan perjanjian bedasarkan hukumislam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau

     pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan

     sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip

    bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan

    modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh

    keuntungan (murabahah), atau pembiayaan dengan barang modal

    berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan

    adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari

     pihak bank oleh pihak lainnya (ijarah wa iqtina)” (Undang -Undang

     Perbankan:1998)

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    38/148

    22

    Kegiatan bank dan usaha bank akan selalu berkaitan dengan

    komoditas antara lain:

    a.  Pemidahan uang

     b.  Menerima dan membayar kembali uang dalam rekening koran

    c.  Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga

    lainnya

    d.  Membeli dan menjual surat-surat berharga

    e. 

    Membeli dan menjual cek, wesel, kertas dagang

    f. 

    Memberi kredit, dan;

    g. 

    Memberi jaminan kredit (Sudarsono, 2003:18).

    2.  Perangkat yang digunakan bank syariah

    a.  Surat berharga pasar uang (SBPU) mudharabah 

    Surat berharga pasar uang (SBPU) mudharabah digunakan untuk

    membantu bank syariah untuk mengatasi kesenjangan likuidasi

    yang bersifat sementara akibat mismatch  dalam pendanaan,

    ataupun mengatasi kemungkinan terjadinya kesalahan kliring dan

    sebagai sumber pendanaan untuk kegiatan pembiayaan bank

    syariah. Ketentuan-ketentuan SBPU adalah sebaga berikut:

    1)  Pembelian SPBU nasabah bank syariah adalah sebesar nilai

    nominal tanpa diskonto dengan jangka waktu maksimal 180

    hari.

    2)  Bank syariah dapat membeli kembali SBPU tersebut pada

    tanggal jatuh tempo sebesar nilai nominalnya.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    39/148

    23

    3) 

    Atas penggunaan fasilitas SBPU ini bank syariah akan

    memberikan imbalan dalam bentukbagi hasil yang berlaku pada

     banksyariah yang tercermin dari pendapatan operasional bank

    syariah, dan dihitung secara berkala setiap 90 hari.

    b.   Ba’i Al Dayn 

     Bai al dayn atau jula beli hutang merujuk pada pembiayaan utang.

    Didalam prinsip ini pembiayaan dibuatkan berdasarkan jual beli

    dokumen perdagangan dan pembiayaaan digunakan bagi tujuan

     pengeluaran, perdagangan dan perkhidmatan. Ketentuan-ketentuan

    al Dayn sebagai berikut:

    a.   Nasabah yang telah menerima fasilitas jual beli dari bank

    syariah akan mengeluarkan surat hutang ( promissory note),

    sementara bank syariah sendiri tidak dapat menerbitkan surat

    hutang, maka promissory note di-endos dan menjadi underlying

    transactioan untuk menerima dari bank konvensional.

     b. 

    Adapun kompensasi atas penempatan dana ( placing ) dan

     penerimaa dana (taking ) masih mengacu pada hitungan yang

    ditetapkan oleh pihak couterpart   (bank konvensional) dimana

     bank syariah (pada waktu itu) harus mengoptimalkan kelebihan

    dananya dan masuk sebagai pendatang baru dengan sistem

    yang belum dikenal oleh bank konvensional.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    40/148

    24

    3.  Fungsi dan peran bank syariah

    Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum dalam

     pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI

    ( Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial

     Institution), sebagai berikut:

    a.  Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

    nasabah.

     b. 

    Investor bank syariah dapat menginvestasikan dana yang

    dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

    c. 

    Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah

    dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan

    sebagai lazimnya.

    d. 

    Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas

    keuangan syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban untuk

    mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan,

    mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya (Sudarsono,

    2003:31).

    Sedangkan menurut Wiroso bank syariah mempunyai fungsi yang

     berbeda dengan bank konvensional, fungsi bank syariah juga

    merupakan karakteristik bank syariah. Dengan diketahui fungsi bank

    syariah yang jelas akan membawa dampak dalam pelaksanaan

    kegiatan usaha bank syariah (Wiroso, 2005:4).

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    41/148

    25

    4.  Tujuan bank syariah

    a. 

    Mengarahkan kegiatan ekonomi untuk ber-muamalat secara Islam.

     b.  Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi denagn jalan

    meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi.

    c.  Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

     peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin yang

    diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif.

    d. 

    Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya

    merupakan program usaha utama dari negara-negara yang sedang

     berkembang.

    e.  Untuk menjaga stabiltas ekonomi dan moneter.

    f.  Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

    non syariah.

    5.  Ciri-ciri bank syariah

    a.  Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian

    diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal.

     b. 

    Penggunaan presentase dalam hal kewajiban untuk melakukan

     pembayaran selalu dihindari.

    c.  Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak

    menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang

    ditetapkan di muka.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    42/148

    26

    d. 

    Pengerahan dana masayarakat dalam bentuk deposito tabungan

    oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (wadiah) sehingga

     penyimpan tidak dikenakan imbalan.

    e.  Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas untuk mengawasi

    operasionalisasi bank dari sudut syariahnya.

    f.  Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara

     pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana juga

    mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah.

    6.  Instrumen Keuangan Syariah

    Instrumen keuangan syariah yang tersedia di perbankan sayriah

    Indonesia bukan merupakan produk-produk yang ditawarkan bank

    syariah kepada nasabahnya, melainkan hanya merupakan instrumen

    keuangan yang dimanfaatkan bank syariah untuk manajemen

    likuiditasnya untuk sementara dan berjangka.

    B.  Konsep Strategi Pemasaran

    1.  Pengertian Strategi

    Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos yang

    diambil dari kata  stratos yang berarti militer dan  Ag yang berarti

    memimpin. Pada konteks awalnya, strategi diartikan sebagai

     generalship  atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam

    membuat rencana untuk melakukan musuh dan memenangkan perang

    (Zulkifli, 1999:8). Namun pada akhirnya, strategi berkembang untuk

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    43/148

    27

    semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial,

     budaya, dan agama (Manna Abdul Djaliel, 1999:8).

    Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah

    strategi adalah suatu ilmu untuk menggunakan sumberdaya-

    sumberdaya untuk melaksanakan kebijakan tertentu (Tim Penyusun

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997:199).

    Sedangkan menurut Din Syamsudin, strategi mengandung arti

    antara lain:

    a. 

    Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan.

     b. 

    Seni dalam mensiasati pelaksanaa rencana atau program untuk

    mencapai tujuan.

    c.  Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan

    fungsi dan peran penting dalam mencapai keberhasilan (Din

    Syamsudin, 2000:127).

    Menurut Sondang Siagian untuk memenuhi persyaratan-

     persyaratan strategi yang baik, ada beberapa kriteria yang harus

    dipenuhi antara lain:

    a. 

    Strategi sebagai keputusan jangka panjang harus mengandung

     penjelasan singkat tentang masing-masing komponen dari strategi

    organisasi yang bersangkutan, dalam arti terlihat kejelasan dari

    ruang lingkup, pemanfaatan sumber dana dan daya, serta

    keunggulannya, bagaimana menghasilkan keunggulan tersebut dan

    sinergi antara komponen-komponen tersebut diatas.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    44/148

    28

     b. 

    Strategi sebagai keputusan jangka panjang yang mendasar sifatnya

    harus memberikan petunjuk tentang bagaimana strategi akan

    membawa organisasi lebih cepat dan efektif menuju tercapainya

    tujuan dan berbagai sasaran oraganisasi.

    c.  Strategi organisasi dinyatakan dalam pengertian fungsional, dalam

    arti jelasnya satuan kerja sebagai pelaksana utama kegiatan melalui

     pembagian kerja uang jelas sehingga kemungkinan terjadinya

    tumpah tindih, saling lempar tanggung jawab dan pemborosan dapat

    dicegah.

    d. 

    Pernyataan strategi itu harus bersifat spesifik dan tepat, bukan

    merupakan pernyataan-pernyataan yang masih dapat

    diimplementasikan dengan berbagai jenis interprestasi yang pada

    selera dan persepsi individu dari pembuat interprestasi (Sondang,

    1986:23).

    2.  Pengertian pemasaran

    Pemasaraan merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua

     perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa

    untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

    Menurut Kotler dan Amstrong, pemasaaran adalah sebuah proses

    sosial dan manajerialnya yang dengannya individu-individu dan

    kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

    mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan

     produk-produk dan nilai satu sama lain (Kotler dan Amstrong,

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    45/148

    29

    1997:3).Menurut Basu Swastha dan Irawan, pemasaran adalah satu

    sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjuk untuk

    merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

    mendistribusikan barang dan jasaa yang memuaskan kebutuhan baik

    kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Bashu Swastha:

    1997:5).Menurut Kasmir, pemasaran merupakan usaha untuk

    memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk

    dan jasa.

    Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses

     pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang

    diproduksi. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk

    menentukan produk pasar, harga dan promosinya. Kegiatan pemasaran

    tidak bermula pada saat selesaainya proses produksi, juga tidak

     berakhir pada saat penjualan dilakukan.

    Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki

     beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek

    maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya

    untukmerebut hati konsumen terutama untuk produk yang baru

    diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk

    mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    46/148

    30

    Berikut ini beberapa tujuan suatu perusahaan dalam melakukan

    kegiatan pemasaran, antara lain:

    1.  Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan akan suatu produk

    maupun jasa.

    2.  Dalam rangka memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu

     produk atau jasa.

    3.  Dalam rangka memberikan kepuasan semaksimal mungkin

    terhadap pelanggannya.

    4. 

    Dalam rangka meningkatkan penjualan dan laba.

    5. 

    Dalam rangka ingin mengusai pasar dan menghadapi pesaing.

    6.  Dalam rangka memperbesar kegiatan usaha.

    Ada beberapa konsep alternative yang dilakukan organisasi dalam

    menjalankan kegiatan-kegiatan pemasaran yaitu:

    a.  Konsep Produksi

    Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan

    menyukai produk-produk yang tersedia selaras dengan

    kemampuan (highly affordable) dan bahwa manajemen sebaiknya

    memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi produk dan

    distribusi. Konsep ini merupakan salah satu dari falsafah tertua

    yang menentukan para penjual tujuan utama Allah SWT

    menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada manusia agar

    dapat menggunakan sumber-sumber yang ada dibumi untuk

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    47/148

    31

    memperoleh rezeki, dan manusia haruslah berjuang untuk

    memperolehnya (Fajrul Rahman, 1995:208-209).

     b.  Konsep Produk

    Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk

    yang menawarkan mutu, kinerja dan penampilan terbaik dan

     bahwa suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk

    melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan. Produk

    yang ditawarkan adalah produk haram yang secara tegas dilarang

    oleh hukum saya. Seperti yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam

    Firman-Nya:

    Artinya: ―Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya

    (meminum) khamar , berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengadu

    nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka

     jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

    keberuntungan‖ (Q.S. Al-Maidah:90)

    c. 

    Konsep Penjualan

    Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup

     produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan

    upaya-upaya dan promosi yang gencar.

    Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran,

    mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang

    dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Supaya muncul

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    48/148

    32

     potensi pertukaran, ada beberapa persyaratan berikut yang harus

    dipenuhi:

    1)  Sekurang-kurangnya ada dua pihak

    2)  Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai

     bagi pihak lain

    3)  Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan

    sesuatu

    4) 

    Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak

    tawaran pertukaran

    5) 

    Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak

    lain merupakan yang tepat dan diinginkan (Philip Kotler,

    2007:7-8).

    3. 

    Pengertian strategi pemasaran

    Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi

     perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai

    tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat

    Swastha ―strategi adalah serangkaian rancangan besar yang

    menggambarkan sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai

    tujuannya (J. Santon, 1991:5).

    Bygrave (1996) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai

    kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk

    mencocokan program pemasaran (produk, harga, promosi dan

    distribusi) dengan peluang pasar guna mencapai sasaran usaha. Dalam

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    49/148

    33

     bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya

    menunjukan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai

    (Widjayakusuma, 2002:169).

    Kamus besar Ilmu Pengetahuan menjelaskan bahwa strategi

     pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencakup hal-hal

    mengenai analisis atas kesempatan, pemilikan sasaran, pengembangan

    strategi, perumusan rencana, implementasi dan pengawasan (Dagun,

    2000:804).

    Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam

    keberhasilan tujuan organisasi, karena didalamnya berisi gambaran

    atau pedoman yang jelas dan terarah apa yang akan dilakukan dalam

    menggunakan kesempatan dan peluang pada beberapa pasar sasaran.

    Strategi pemasaran antara lain dibutuhkan untuk menentukan

    konsumen-konsumen manakah yang dituju. Ini berarti bahwa dengan

    strategi pemasaran, manajer pemasaran dapat mengetahui konsumen

    tertentu sebagai sasarannya, sehingga dapat diketahui kepuasan seperti

    apakah yang diharapkan oleh konsumen tersebut, kemudian

    mengidentifikasikan keinginan mereka agar dapat menentukan

    kombinasi elemen-elemen marketing mix (produk, harga, distribusi,

    dan promosi) agar program pemasaran berjalan efektif.

    Menurut (Kasmir, 2014:216) dalam konsep pemasaran ada 4p

    yaitu,  product (produk),  price (harga),  place (tempat/lokasi), dan

     promotion (promosi).

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    50/148

    34

    a. 

     Produk (produk)

    Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat

    memenuhi kebutuhan pasar dan keinginan pelanggan. Dalam

     praktiknya produk terdiri dari dua jenis yaitu produk yang

     berkaitan dengan fisik atau benda berwujud dan tidak

     berwujud.

     b.   Price (harga)

    Harga menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan

    marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk

    diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku

    tidaknya produk dan jasa.

    c.   Place (lokasi)

    Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam

    menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan

    dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan

    mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank.

    d. 

     Promotion (promosi)

    Promosi merupakan kegiatan marketing yang terakhir. Kegiatan

    ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga

    diatas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam hal ini setiap bank

     berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang

    dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    51/148

    35

    4.  Segmentasi pasar

    Segmentasi pasar adalah suatu cara untuk membedakan pasar

    menurut golongan pembeli, kebutuhan pemakai, motif, perilaku,

    kebiasaan pembeli, cara penggunaan produk dan tujuan pembeli

     produk tersebut (Assauri, 2004:144). Dengan segmentasi pasar,

    sumber daya yang terbatas dapat digunakan secara optimal untuk

    menghasilkan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, dapat

    mengalokasikannya kepada potensial yang paling menguntungkan, dan

    dapat ikut bersaing dalam segmen tertentu, serta dapat menentukan

    cara-cara promosi yang efektif.

    Segmentasi pasar dapat juga diartikan sebagai bermacam-macam

    kategori atau karakteristik pasar. Misalnya, segmentasi daerah

     pemasaran, ukuran pasar, kelompok, pendapatan, status sosial

    masyarakat dan sebagainya (Soekartiwi, 1993:47).

    Agar proses segmentasi pasar tersebut dapat efektif dan bermanfaat

     bagi perusahaan, maka segmen pasar harus memenuhi kriteria dan

    syarat berikut:

    a. 

    Dapat diukur (measurable), baik besarnya maupun luasnya serta

    daya beli segmen pasar tersebut.

     b.  Dapat dicapai atau dijangkau (accessible), sehingga dapat dilayani

    secara efektif

    c.  Cukup luas ( substantial ), sehingga dapat menguntungkan jika

    melayani

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    52/148

    36

    d. 

    Dapat dilaksanakan (actionable), sehingga semua program yang

    telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat

    efektif.

    Faktor-faktor tersebut membantu untuk menilai kelayakan pasar

    dari produk perusahaan untuk di segmentasikan atau tidak (Assauri,

    2004:145). Tujuan dari segmentasi pasar adalah:

    1.  Agar kegiatan organisasi pemasaran lebih terarah sehingga dapat

    menentukan segmen mana yang lebih diutamakan.

    2. 

    Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal

    mungkin dengan tingkat efisiensi yang tinggi.

    3.  Agar perusahaan dapat lebih kompetitif.

    C.  Konsep Tabungan Mudharabah

    1. 

    Pengertian tabungan

    Secara umum dan sederhana, tabungan adalah sebagian pendapatan

    yang tidak dihabiskan atau tidak digunakan. Tabungan juga bisa

    diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk berhemat demi

    mendapatkan simpanan uang yang bisa digunakan sewaktu-waktu saat

    dibutuhkan.

    Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang

     pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

    telah disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau

    alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    53/148

    37

    Sedangkan menurut N. lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi, tabungan

    adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh

    orang yang menabung sewaktu-waktu sesuai keinginannya.

    Ada berbagai bentuk tabungan dalam dunia perbankan hingga saat

    ini. Bentuk-bentuk tabungan ini disesuaikan fungsinya dengan

    kebutuhan masyarakat yang semakin besar terhadap keberadaan

     perbankan. Bentuk-bentuk tabungan tersebut adalah sebagai berikut:

    a. 

    Tabungan giro atau tabungan kas adalah jenis tabungan berupa

    uang yang disimpan di lembaga perbankan milik pemerintah

    Indonesia atau swasta.

     b.  Tabungan deposito adalah rekening tabungan, giro, atau jenis

    lainnya dari rekening bank di sebuah lembaga perbankan dimana

    uang yang disimpan bisa ditarik kembali.

    c.  Investasi adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang pada

     bentuk asset dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan di

    kemudian hari, seperti tambahan modal, deviden, atau bunga.

    d. 

    Rekening tabungan online adalah salah satu bentuk rekening yang

     bisa disimpan, dipindahkan, atau ditarik dengan cara

    memanfaatkan jaringan internet.

    Tabungan  (saving deposit)merupakan jenis simpanan yang sangat

     populer di lapisan masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat kota

    sampai pedesaan. Dalam perkembangan zaman, masyarakat saat ini

     justru membutuhkan bank sebagai tempat menyimpan uangnya. Hal ini

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    54/148

    38

    disebabkan karena keamanan uangnya yang dibutuhkan oleh

    masyarakat.

    Simpanan Tabungan ialah salah satu bentuk simpanan yang

    diperlukan oleh masyarakat untuk menyimpan uangnya, karena

    merupakan jenis simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan yang

    sangat mudah dan sederhana.

    2.  Tujuan Menabung di bank:

    a. 

    Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan

    sebagai cadangan masa depan.

     b. 

    Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu

    atau kelompok.

    3.  Manfaat Tabungan

    Beberapa manfaat yang diperoleh dari tabungan pada umumnya,

    diantaranya:

    a.  Manfaat yang diperoleh bagi bank antara lain adalah:

    1. 

    Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan

    dan dapat digunakan sebagai penunjang operasional bank

    dalam memperoleh keuntungan atau laba.

    2.  Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka

    menggunakan fasilitas produk-produk lainnya.

    3.  Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk menyimpan

    dananya di bank.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    55/148

    39

     b. 

    Manfaat yang diperoleh bagi nasabah antara lain:

    1. 

    Akan mendapatkan bunga dengan meyimpan uang di bank.

    2.  Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus-menerus.

    3.  Terjamin keamanannya karena dengan meyimpan uang di bank

    keamanan akan uang terjamin.

    4.  Manfaat menabung di bank syariah

    a.  Terhindar Dari Riba

    Memakan uang riba adalah hal yang tidak dianjurkan, hal

    itu dikarenakan bunga bank konvensional merupakan uang riba

    yang tidak boleh dimakan. Oleh sebab itu menabung di bank

    syariah bisa menghindarkan Anda dari dosa.

     b.  Berdasarkan Syariah Islam

    Manfaat menabung di bank syariah untuk umat islam sama

    saja dia telah menjalankan syariah islam dan telah melakukan

    muamalah berdasarkan islam.

    c. 

    Bonus

    Bank Syariah memang tidak memberlakukan bunga, namun

     bank syariah memiliki bonus. Terutama jika nasabah memiliki

    investasi yang besar di bank.

    d.   Nasabah Tidak Akan Rugi

    Perhitungan bagi hasil yang dilakukan oleh bank syariah

    tidak pada keuntungan yang diperoleh namun berdasarkan dengan

     pendapatan yang diperoleh oleh pihak bank setiap bulannya.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    56/148

    40

    e. 

    Terjamin Dengan LPS

    Bagi nasabah yang menabung sebagai investasi di bank

    syariah, nasabah akan diuntungkan dengan jaminan yang diberikan

    oleh Lembaga penjaminan Simpanan atau LPS. Sehingga investasi

    yang ditanamnya akan dijamin jika suatu saat mengalami masalah

    tertentu.

    f. 

    Dilengkapi Fasilitas Net Banking

    Meski berbasis syariah, fasilitas dan teknologi dalam bank

    syariah tidak kalah dengan bank konvensional.

    g.  Sistem Bagi Hasil

    Dengan sistem ini, bagi hasil yang dilakukan oleh nasabah

    dan pihak bank adalah dengan melakukan perhitungan antara

     pendapatan bank, biaya yang dikeluarkan bank akan diambil dari

     bagi hasil yang menjadi hak bank.

    h. 

    Aman

    Sama halnya dengan bank lain, menabung di bank syariah

    lebih aman dan terpecaya. Sistem keamanannya pun sama dengan

    menabung di bank konvensional hal itu dikarenakan bank syariah

     juga didukung dengan teknologi pengamanan yang tinggi sehingga

    orang yang tidak memiliki kepentingan tidak akan bisa

    mengetahui tabungan Anda.

    i.  Di Dukung Dengan Fasilitas Yang Menarik

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    57/148

    41

    Dengan menabung di bank syariah, nasabah akan

    dimudahkan dengan berbagai macam fasilitas yang ada di bank

    syariah tersebut. Salah satu fasilitas yang menguntungkan adalah

    sebagai berikut :

    1)  Gratis biaya administrasi bulanan sehingga setiap bulannya

    tabungan tidak akan terpotong.

    2)  Gratis biaya bulanan untuk kartu ATM.

    3) 

    Gratis ketika melakukan tarik tunai di ATM sendiri

    maupun di ATM bersama dan juga ATM Prima.

    4) 

    Gratis untuk melakukan cek saldo di ATM BRI maupun di

     jaringan ATM Bersama dan juga di ATM Prima.

    5)  Gratis untuk melakukan biaya transfer di ATM BRI

    maupun di ATM Prima dan juga di ATM Bersama.

    6)  Gratis untuk biaya debit Prima

     j.  Kartu ATM Bisa Berfungsi Sebagai Kartu Debit

    Jika anda memiliki tabungan di bank syariah, kartu ATM

    nya bisa digunakan sebagai kartu debit untuk bisa membayar

    semua belanjaan anda tanpa harus mengeluarkan uang tunai untuk

    membayar belanjaan anda.

    k.  Memberlakukan Saldo Tabungan Yang Rendah

    Yang berbeda dengan bank konvensional biasa, tabungan di

     bank syariah banyak yang memberlakukan jumlah saldo yang

    sedikit di dalam tabungan. Jika bank konvensional ada yang

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    58/148

    42

    memberlakukan saldo minimal sebanyak Rp 50.000, di bank

    syariah ada bank yang memberlakukan saldo senilai Rp. 25.000.

    l.  Penabung Atau Nasabah Adalah Mitra Bank

    Salah satu manfaat menabung di bank syariah adalah bank

    akan melihat nasabah sebagai mitranya. Jika di bank konvensional,

    akan tercipta hubungan antara debitur dan kreditur. Hubungan itu

    akan membuat asas berupa bank akan membayar bunga kepada

     penabung tidak peduli berapa keuntungan yang didapatkan bank

    dan tidak peduli berapa kerugian yang akan diderita oleh bank.

    Sedangkan di bank syariah, nasabah adalah mitra yang berhak

    untuk menerima hasil dari investasi yang dia tanamkan di bank

    tersebut. Muamalah di bank syariah berdasarkan dengan konsep

    kebersamaan dalam keuntungan dan risiko, sehingga bisa

    menciptakan ekonomi yang adil serta transparan.

    m.  Pemanfaatan Dana Penabung

    Salah satu manfaat menabung di bank syariah adalah dana

     bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik dan sesuai dengan

    syariah islam. Jika menabung di bank syariah, nasabah akan

    mendapatkan hasil dari investasi yang halal. Bank syariah akan

    menyeleksi berbagai macam proyek yang hendak bank danai,

    tidak hanya melihat keuntungan yang diberikan serta kelayakan

    usaha saja, namun bank juga akan melihat dari sisi halal dan juga

    haramnya usaha tersebut.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    59/148

    43

    n. 

    Peringatan Dini Tentang Bahaya

    Salah satu keunggulan dari bank syariah adalah bank

    syariah mampu memberikan peringatan dini kepada nasabahnya.

    Ketika bank syariah mengalami hasil yang terus merosot, nasabah

     bisa mendapatkan isyarat bahwa sesuatu yang tidak diinginkan

    terjadi pada banknya sehingga nasabah bisa melakukan antisipasi.

    Sedangkan di bank konvensional sinyal yang akan diberikan

    adalah kebalikan.

    o. 

    Dana Untuk Umat

    Salah satu keunggulan dari bank syariah adalah dana yang

    didapatkan merupakan dana untuk umat, didapatkan dari umat,

    mengumpulkan dana dari umat dan akan dikembalikan untuk umat

     juga.Manfaat menabung di bank Syariah memang cukup banyak

     bagi masyarakat, tidak hanya itu konsep yang ditawarkan juga

     banyak berkembang sehingga semakin banyak yang beralih di

     bank syariah

    D.  Mudharabah

    1. 

    Pengertian Mudharabah

     Mudharabah  berasal dari kata dharb, berarti memukul atau

    berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah

     proses sesorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    60/148

    44

    Istilah ―mudharabah” merupakan istilah yang paling banyak

    digunakan oleh bank-bank islam. Prinsip ini juga dikenal sebagai

    ”qiradh” atau “muqaradah”. 

     Mudharabah  juga disebut qiradh yang berarti ―memutuskan‖.

    Dalam hal ini, si pemilik uang itu telah memutuskan untuk

    menyerahkan sebilangan uang itu untuk diperdagangkannya berupa

     barang-barang dan memutuskan sekalian sebagian dari keuntungannya

     bagi pihak kedua orang yang berakad qiradh ini.

    Menurut istilah Syarak, mudharabah dikenal sebagai suatu akad

    atau perjanjian atas sekian uang untuk dipertindakkan oleh amil

    (pengusaha) dalam perdagangan, kemudian keuntungannya dibagikan

    diantara keduanya menurut syarat-syarat yang ditetapkan terlebih

    dahulu, baik dengan sama rata maupun dengan kelebihan yang satu

    atas yang lain.

    Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara

    dua pihak dimana pihak pertama ( shahibul maal ) menyediakan seluruh

    100% modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan

    usaha secara mudharabah  dibagi menurut kesepakatan yang

    dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh

     pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaiam si

     pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan

    atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas

    kerugian tersebut.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    61/148

    45

    Menurut Adiwarman Karim (2004:192) mudharabah adalah

     bentuk kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai

     pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola

    oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk

    mendapatkan keuntungan.

    2.  Landasan Teori

    Secara umum, landasan dasar syariah al-mudharabah  lebih

    mencerminkan lanjutan untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam

    ayat-ayat dan hadits berikut ini.

    a. 

    Al-Qur‘an 

    ―dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari

     sebagian karunia Allah SWT ‖ (al-Muzzammil:20)

    Yang menjadi wajhud-dilalah atau argument dari surah al-

    Muzzammil:20 adalah adanya kata  yadhribun yang sama dengan

    akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan

    usaha.

    ”Apabila  telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di

    muka bumi dan carilah karunia Allah SWT” (al-Jumu‘ah:10) 

    “Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia

    Tuhanmu” (al-Baqarah:198)

    Surah al-Jumu‘ah:10 dan al-Baqarah:198 sama-sama mendorong

    kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    62/148

    46

     b. 

    Hadits

     Dhari Shlaih bin Shuhaib r.a bahwa Rasullah saw. Bersabda,

    “Tiga hal tang didalamnya terdapat keberkatan:jual beli secara

    tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum

    dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan unuk dijual”. (HR

    Ibnu Majah no. 2280, kitab at-Tijarah).

    c.  Ijma

    Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah

     berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara

    mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit

    hadits yang dikutip Abu Ubaid.

    3.  Jenis-jenis Mudharabah

    a. 

     Mudharabah muthlaqah (Investasi tidak terikat)

    Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah adalah

     bentuk kerja sama antara  shahibul maal dan mudharib yang

    cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis

    usaha, waktu, dan daerah bisnis.

     b. 

     Mudharabah Muqayyadah (Investasi terikat)

     Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah

    restricted mudharabah/specified mudharabah adalah kebalikan

    dari mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan

     jenis usaha, waktu, atau tempat usaha.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    63/148

    47

    4.  KarakteristikMudharabah

    a. 

    Kedua pihak yang mengadakan kontrak antara pemiik dana dan

    mudharib  akan menentukan kapasitas baik sebagai nasabah

    maupun pemilik.

     b.  Modal adalah sejumlah uang pemilik dana diberikan kepada

    mudharib  untuk diinvestasiikan (dikelola) dalam kegiatan usaha

    mudharib. 

    c. 

    Keuntungan adalah jumlah yang melebihi jumlah modal dan

    merupakan tujuan mudharabah dengan syarat-syarat sebagai

     berikut:

    1.  Keuntungan ini haruslah berlaku bagi kedua belah pihak dan

    tidak ada satu pihak pun yang akan memilikinya.

    2. 

    Haruslah menjadi perhatian dari kedua belah pihak dan tidak

    terdapat pihak ketiga yang akan turut memperoleh bagi hasil

    darinya.

    3. 

    Pemilik dana akan menanggung semua kerugian sebaliknya

    mudaharib tidak akan menanggung kerugian sedikit pun.

    d. 

    Jenis usaha/pekerjaan diharapkan mewakili/menggambarkan

    adanya kontribusi mudharib dalam usahanya untuk

    mengembalikan/membayar modal kepada penyedia dana.

    e.  Modal mudharabah tidak boleh dalam penguasaan pemiik dana,

    sehingga “tidak dapat” ditarik sewaktu-waktu.

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    64/148

    48

    f. 

    Garansi dalam mudharabah untuk menunjukan adanya tanggung

     jawab mudharib dalam mengembalikan modal kepada pemilik

    dana dalam semua pekerjaannya.

    5.  Rukun akad

    a.  Pelaku akad, yaitu  shahibul maal   adalah pihak yang memiliki

    modal tetapi tidak bisa berbisnis, dan mudharib adalah pihak yang

     pandai berbisnis, tetapi tidak memiliki modal.

     b. 

    Objek akad, yaitu modal (mal), kerja (dharabah), dan keuntungan

    (ribh); dan

    c. 

    Shighah, yaitu ijab dan Qabul

    6.  Bentuk-bentuk akad mudharabah  

    a.   Mudharabah bilateral (sederhana)

     Mudharabah bilateral adalah bentuk mudharabah antara satu pihak

    sebagai shahibul maal  dan satu pihak sebagai mudharib. 

     b.   Mudharabah multiteral

     Mudharabah  multuteral adalah bentuk mudharabah  antara

     beberapa pihak sebagai  shahibul maal  dan satu pihak lain sebagai

    mudharib.

    c.   Mudharabah bertingkat (re-mudarabah)

    Adalah bentuk mudharabah  antara tiga pihak. Puhak pertama

    sebagai  shahibul maal , pihak kedua sebagai mudharib antara, dan

     pihak ketiga sebagai mudharib akhir.

    d.  Kombinasi musyarajah dan mudharabah

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    65/148

    49

    Dalam perjanjian mudharabah pada umumnya diasumsikan bahwa

     pengelola tidak ikut menanamkan modalnya, tetapi hanya

     bertanggung jawab dalam menjalankan usaha, sedangkan modal

    seluruhnya berasal dari pemodal.

    7.  Aplikasi dalam perbankan

     Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan

    dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, mudharabah diterapkan

     pada:

    a. 

    Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk

    tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan qurban, dan

    sebagainya;

    Deposito biasa;

     b. 

    Deposito special (special investment) di mana dana yang dititipkan

    nasabah khusus untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah atau

    saja ijarah saja.

    Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk:

    1. 

    Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan

     jasa;

    2.  Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah di mana

    sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan

    syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal. 

  • 8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah

    66/148

    50

    8.  Manfaat Mudharabah  

    a. 

    Manfaat Mudharabah 

    1)  Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat

    keuntungan usaha nasabah meningkat.

    2)  Bak tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

     pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan

     pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah

    mengalami negative spread. 

    3) 

    Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash

     flow/ arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan

    nasabah.

    4)  Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang

     benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena

    keuntungan yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang

    akan dibagikan.

    5) 

    Prinsip bagi hasil dalam mudharabah/musyarakah ini berbeda

    dengan prinsip bunga tetap di mana bank akan menagih

     penerima pembiayaan (nas