REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

10
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 188.44/Kep.1836-Hukkam/2014 TENTANG SATUAN TUGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU DI JAWA BARAT Menimbang : a. bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, perlu dilaksanakan oleh para pihak sebagai upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungnan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum; b. bahwa dalam rangka penanganan secara terpadu terhadap setiap kasus atau sengketa lingkungan hidup yang terjadi di Jawa Barat, telah ditetapkan Peraturan Bersama Gubernur Jawa Barat, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 20 14 tentang Penegakan Hukum 9 Tahun 2014 Kep. 41/02/Euh.1/08/2014 Lingkungan Terpadu di Jawa Barat; c. bahwa untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf a, serta untuk segera menyelesaikan masalah- masalah hukum lingkungan, perlu didukung oleh Satuan Tugas; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu ditetapkan Satuan Tugas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu di Jawa Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab

Transcript of REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

Page 1: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT

NOMOR : 188.44/Kep.1836-Hukkam/2014

TENTANG

SATUAN TUGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU DI JAWA BARAT

Menimbang : a. bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, perlu dilaksanakan oleh para pihak sebagai upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungnan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum;

b. bahwa dalam rangka penanganan secara terpadu terhadap setiap kasus atau sengketa lingkungan hidup yang terjadi di Jawa Barat, telah ditetapkan Peraturan Bersama Gubernur Jawa Barat, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 20 14 tentang Penegakan Hukum 9 Tahun 2014 Kep. 41/02/Euh.1/08/2014Lingkungan Terpadu di Jawa Barat;

c. bahwa untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf a, serta untuk segera menyelesaikan masalah-masalah hukum lingkungan, perlu didukung oleh Satuan Tugas;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu ditetapkan Satuan Tugas Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu di Jawa Barat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) jo. Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan Mengubah KUHP (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1660);

Page 2: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3872);

5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168);

6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401);

7. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4439);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang

2

Page 3: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

11.

Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2000 tentang Lembaga Penyedia Jasa Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Di Luar Pengadilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3982);

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209);

14.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup;

15.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2012 tentang Tata Laksana Jabatan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup;

16.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2013 tentang Pedoman Penerapan Sanksi Administratif di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

17.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah Dalam Penegakan Peraturan Daerah;

18.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 07 Tahun 2007 tentang Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah;

19.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2011 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 Nomor 20 Seri

3

Page 4: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 112);

20.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Penaatan Hukum Lingkungan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 115);

Memperhatikan

: 1. Kesepakatan Bersama Antara Menteri Negara Lingkungan Hidup, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor 11/MENLH/07/2011, Nomor B/20/VII/2011, Nomor Kep-156/A/JA/07/2011 tentang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Terpadu;

2. Peraturan Bersama Gubernur Jawa Barat, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 20 14 tentang

9 Tahun 2014 Kep. 41/02/Euh.1/08/2014

Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu di Jawa Barat;

3. Kesepakatan Bersama Gubernur Jawa Barat dan Pangdam III/Siliwangi Nomor…………….tentang Pemulihan Lingkungan;

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN :KESATU : Membentuk Satuan Tugas Penegakan Hukum Lingkungan

Terpadu yang selanjutnya disebut Satuan Tugas, dengan Susunan Personalia dan Uraian Tugas sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Satuan Tugas sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai tugas mengkoordinasikan, mensosialisasikan, monitoring, dan mengkaji serta melaksanakan penegakan hukum lingkungan di Jawa Barat.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA, Satuan Tugas mempunyai fungsi:1. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait di

Pemerintah Pusat, Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya menegakan hukum lingkungan;

2. pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat dan para pelaku usaha dalam rangka meningkatkan ketaatannya kepada hukum lingkungan;

3. pelaksanaan pengumpulan data/informasi, dan kajian hukum, dalam upaya penegakan hukum lingkungan;

4. pelaksanaan penegakan hukum lingkungan terpadu serta penanganan dan penyelesaian tindak pidana yang menyertainya seperti Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang terkait dengan pencemaran

4

Page 5: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

dan/atau perusakan lingkungan;5. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penegakan

hukum lingkungan; dan6. pelaporan kegiatan penaatan dan penegakan hukum

lingkungan di Jawa Barat kepada Gubernur Jawa Barat, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Daerah Jawa Barat dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

KEEMPAT : Satuan Tugas sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU dalam pelaksanaannya melibatkan unsur Tentara Nasional Indonesia, guna membantu secara teknis operasional dari Tim Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

KELIMA : Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Tugas sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dan Diktum KETIGA, dibebankan pada:1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa

Barat; dan3. sumber dana lainnya yang sah dan tidak mengikat.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandungpada tanggal 31 Desember 2014

GUBERNUR JAWA BARAT,

ttd

AHMAD HERYAWAN

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 188.44/Kep.1836-Hukkam/2014TANGGAL : 31 Desember 2014TENTANG : SATUAN TUGAS PENEGAKAN

HUKUM LINGKUNGAN TERPADU DI JAWA BARAT.

5

Page 6: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

SUSUNAN PERSONALIA

I. Satuan Tugas Data/Informasi dan Perizinan:

1. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat.

2. Kepala Biro Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

3. Kepala Unit I Sub Direktorat IV/Tindak Pidana Tertentu Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

4. Kepala Unit II Sub Direktorat IV/Tindak Pidana Tertentu Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

5. Kepala Unit III Sub Direktorat IV/Tindak Pidana Tertentu Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

6. Kepala Unit IV Sub Direktorat IV/Tindak Pidana Tertentu Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

7. Asisten Bidang Intelejen pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

8. Kepala Seksi I pada Asisten Bidang Intelejen pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

9. Kepala Seksi II pada Asisten Bidang Intelejen pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

10. Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat.

11. Kepala Bidang Planologi pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.

12. Kepala Bidang Mineral Geologi dan Air Tanah pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat.

13. Kepala Bidang Tata Ruang Dinas pada Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

14. Kepala Bidang Bina Manfaat pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.

15. Kepala Bidang Kelautan pada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat.

16. Kepala Bidang Bina Sistem Operasional Transportasi pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.

17. Kepala Bidang Teknik pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.

II. Satuan Tugas Penindakan Hukum Lingkungan:

1. Kepala Sub Direktorat IV/Tindak Pidana Tertentu Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

2. Kepala Sub Bidang Bantuan Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

3. Kepala Sub Bidang Pembinaan Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

4. Asisten Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

5. Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

6. Kepala Seksi Tata Usaha Negara pada Asisten Perdata dan Tata Usaha

6

Page 7: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

Negara Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

7. Kepala Seksi Perdata pada Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

8. Kepala Seksi Pemulihan dan Perlindungan Hak pada Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

9. Kepala Seksi Pemelihara dan Ketertiban POM Kodam III/Siliwangi.

10. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat.

11. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.

12. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat.

13. Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

14. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat.

15. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.

16. Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.

17. Kepala Dinas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.

18. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

19. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat.

20. Kepala Bidang Penaatan Hukum dan Kemitraan pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat.

III. Satuan Tugas Penegakan Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang yang Berkaitan dengan Lingkungan:

1. Kepala Sub Direktorat II Ekonomi Khusus/Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

2. Kepala Sub Bidang III Tindak Pidana Korupsi Tipikor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat.

3. Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

4. Kepala Seksi Penyidikan pada Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

5. Kepala Seksi TUT pada Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

6. Kasi TPUL pada Asisten Bidang Pidana Umum Kejaksaan Jawa Barat.

7. Kepala Seksi Upaya Hukum dan Eksekusi pada Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

GUBERNUR JAWA BARAT,

ttd

AHMAD HERYAWAN

7

Page 8: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

URAIAN TUGAS

I. Satuan Tugas Kajian Data/Informasi dan Perizinan Lingkungan, bertugas:

a. mempersiapkan rencana kegiatan perizinan di bidang lingkungan;b. mengkoordinasikan kegiatan perizinan di bidang lingkungan;c. melaksanakan pelaksanaan perizinan di bidang lingkungan; d. mengevaluasi perizinan di bidang lingkungan; dan e. memberikan masukan dan laporan kepada Ketua Tim Penegakan

Hukum Lingkungan Terpadu.

II. Satuan Tugas Penindakan Hukum Lingkungan, bertugas:

a. mempersiapkan rencana kegiatan penindakan perkara pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan;

b. mengkoordinasikan kegiatan penindakan perkara pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan;

c. melaksanakan penindakan perkara pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan;

d. mengevaluasi perizinan penindakan perkara pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan; dan

e. memberikan masukan dan laporan kepada Ketua Tim Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu.

III. Satuan Tugas Penegakan Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang yang Berkaitan dengan Lingkungan, bertugas:

a. mempersiapkan rencana pencegahan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan lingkungan;

b. mengkoordinasikan kegiatan pencegahan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan lingkungan;

c. melaksanakan penindakan pencegahan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan lingkungan;

d. mengevaluasi pelaksanaan penindakan pencegahan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang berkaitan dengan lingkungan; dan

e. memberikan masukan dan laporan kepada Ketua Tim Penegakan Hukum Lingkungan Terpadu.

GUBERNUR JAWA BARAT,

ttd

8

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 188.44/Kep.1836-Hukkam/2014TANGGAL : 31 Desember 2014TENTANG : SATUAN TUGAS PENEGAKAN

HUKUM LINGKUNGAN TERPADU DI JAWA BARAT.

Page 9: REV KEPGUB SATGAS PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN TERPADU 9 Des 2014.doc

AHMAD HERYAWAN

9