Retributif

40

description

Retributif. Pidana. Alat penderitaan yang terukur ( ”pain delivery ”) Sarana merehabilitasi seorang pelaku tindak pidana . Sarana utama bagi upaya perbaikan . Dalam pengertian yang luas , makna penghukuman menyangkut segala hal yang merupakan penghukuman Wright . Retributif. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Retributif

Page 1: Retributif
Page 2: Retributif

Retributif

Page 3: Retributif

Pidana

• Alat penderitaan yang terukur (”pain delivery”)

• Sarana merehabilitasi seorang pelaku tindak pidana.

• Sarana utama bagi upaya perbaikan. • Dalam pengertian yang luas, makna

penghukuman menyangkut segala hal yang merupakan penghukuman

Wright

Page 4: Retributif

Retributif

• Pembalasan (lex talionis)• malus passionis propter malum actionis (an

evil to be inflicted because an evil has been commited)

• Sanksi Pidana ditujukan untuk menderitakan• Petugas dinyatakan gagal melaksanakan

tujuan pemidanaan bila penderitaan tidak dirasakan oleh Pelaku

Page 5: Retributif

Imanuel Kant• ”...Pidana tidak pernah dilaksanakan semata-mata sebagai

sarana untuk mempromosikan tujuan/kebaikan lain, baik bagi si pelaku itu sendiri maupun bagi masyarakat, tetapi dalam hal semua harus dikenakan hanya karena orang yang bersangkutan telah melakukan kejahatan.

• Hal ini harus dilakukan karena setiap orang seharusnya menerima ganjaran dari perbuatannya, dan perasaan balas dendam tidak boleh tetap ada pada anggota masyarakat, karena apabila tidak demikian mereka semua dapat dipandang sebagai orang pelanggaran terhadap keadilan umum.

Page 6: Retributif

Retributif

• Retributif Murni• Retributif Positif

Page 7: Retributif

Retributif Murni

• didominasi oleh teori konsekwensialis, • pidana murni sebagai pembalasan atau harga

yang harus dibayar merupakan tujuan utama. • Tanpa menafikan adanya akibat lain yang

ditimbulkan meskipun itu menguntungkan, maka itu adalah sekunder sifatnya.

Nigel Walker

Page 8: Retributif

Retributif Positif• alasan pembalasan saja tidak cukup untuk menjauhkan

sanksi pidana. Dibutuhkan alasan lain untuk membenarkan suatu penjatuhan pidana diluar alasan pembalasan semata.

• Dalam hal ini, efek lain dari sanksi yang dianggap positif, bila dalam pandangan retributif murni dianggap sekunder sifatnya, justru dalam pandangan retributif positif menjadi primer sifatnya.

• Titik berat dari pandangan ini adalah keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari suatu penjatuhan sanksi pidana harus diperhitungkan.

Page 9: Retributif

Retributif positif

• Terbatas• Distributif

Page 10: Retributif

Retributif Terbatas• pembalasan atas suatu tindak pidana tidak harus sepadan

dengan kejahatan. • Tujuan dari pemidanaan adalah menimbulkan efek yang tidak

menyenangkan bagi pelaku. • Alat yang dipakai guna mencapai tujuan ini amat relatif. • Pemidanaan yang keras atau lama belum tentu dapat

mencapai tujuan dari pemidanaan.

Oleh karenanya upaya yang dilakukan adalah menimbulkan efek yang tidak menyenangkan meskipun dengan pidana yang lunak atau singkat.

Page 11: Retributif

Retributif Distributif

• Sanksi Pidana seimbang dengan perbuatan• Ditujukan hanya kepada perbuatan yang

sengaja dilakukan (Aristoteles)

Page 12: Retributif

The Revenge Theory

• (teori pembalasan) • tujuan pemidanaan semata-mata untuk

memuaskan hasrat balas dendam korban dan keluarganya

Page 13: Retributif

Expiation Theory

• Teori penebusan dosa• melihat dari sudut pandang pelaku • Pelaku telah membayar dosa/kerusakan yang

dilakukannya.

Page 14: Retributif

Van Bemmelen

Tujuan Pemidanaan- pemenuhan keinginan akan pembalasan

(tegemoetkoming aan de vergeldingsbehoefte)- Mencegah agar masyarakat agar tidak terjadi

main hakim sendiri (vermijding van eigenrichting).

Page 15: Retributif

Deterrence

Page 16: Retributif

Deterrence memandang adanya tujuan lain yang lebih bermanfaat daripada sekedar pembalasan

(beberapa sarjana melihat pembalasan sebagai bagian dari tujuan pemidanaan dan karenanya memasukkan retributif sebagai sub bagian dari deterrence), yaitu tujuan lain yang lebih bermanfaat .

Page 17: Retributif

Pandangan utilitarian• Mencegah semua pelanggaran (to prevent all offences;• Mencegah pelanggaran yang paling jahat (to prevent the

worst offences); • Menekan kejahatan (to keep down mischief);• Menekan kerugian/biaya sekecil-kecilnya (to act the least

expense). Muladi dan Barda Nawawi mengutip pandangan Bentham

menyatakan bahwa pidana yang berat diterima karena pengaruh yang bersifat memperbaiki (reforming effect).

Page 18: Retributif

Bentham Pidana jangan digunakan sebagai

sarana pembalasan akan tetapi sebagai sarana pencegahan.

Page 19: Retributif

Deterrence

• General Deterrence• Special Deterrence

Page 20: Retributif

General Deterrence

• Penjatuhan suatu sanksi pidana dapat dibenarkan manakala memberikan keuntungan.

• Keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan yang hanya dapat dicapai melalui mekanisme penjauhan sanksi pidana kepada pelaku dan benar-benar tidak dapat dicapai dengan jalan lain (diluar penjatuhan sanksi pidana)

Page 21: Retributif

Posner

Pricing system method

Page 22: Retributif

Derek Cornish dan Ronald Clarke

• rational choice• sanksi pidana sebagai sarana pencegah

kejahatan secara umum, dalam perumusan dan penjatuhannya hal ini harus memperhitungkan tujuan akhir yang akan dicapai.

Page 23: Retributif

Special Deterrence

• Pasca penjatuhan Sanksi• Mekanisme yang harus dibuat agar pelaku

berpikir duakali untuk melakukan tindak pidana serupa dikemudian hari.

Page 24: Retributif

Kritik

• Relatifitas Sanksi• Sulit memperhitungkan hukuman apa yang

seimbang dengan kejahatan

Page 25: Retributif

Rehabilitasi

Page 26: Retributif

Rehabilitasi sub bagian dari Deterrence???

Page 27: Retributif

Yong Ohoitimur

Kejahatan dianggap sebagai simptom disharmony mental atau ketidak seimbangan personal yang membutuhkan terapi psikiatris,

conseling, latihan-latihan spiritual dan sebagainya

Page 28: Retributif

Mengapa Pelaku perlu direhabilitasi

• penyebab kejahatan lebih dikarenakan adanya penyakit kejiwaan atau penyimpangan sosial baik dalam pandangan psrikiatri atau psikologi

• penyakit sosial yang disintegratif dalam masyarakat

Page 29: Retributif

Perbedaan

deterrence • pelaku adalah orang yang

bersalah yang harus dijerakan supaya tidak mengulangi lagi tindak pidananya

• Hakim sebagai Eksekutor

rehabilitasi • seorang pelaku tindak

pidana merupakan orang yang perlu ditolong

• Hakim sebabagi dokter

Page 30: Retributif

Martison

Pendekatan ini hanya effektif bila dilakukan dengan jumlah pidana yang kecil, eksklusif dan membutuhkan banyak ahli yang terlibat didalamnya.

Page 31: Retributif

Incapacitation

Page 32: Retributif

Pengertian

• teori pemidanaan yang membatasi orang dari masyarakat selama waktu tertentu dengan tujuan perlindungan terhadap masyarakat pada umumnya

Page 33: Retributif

Tujuan

• ditujukan kepada jenis pidana yang sifat berbahaya pada masyarakat sedemikian besar seperti genosida misalnya, atau terorisme, carier criminal, atau yang sifatnya meresahkan masyarakat misalnya sodomi atau perkosaan yang dilakukan secara berulang-ulang.

• Jenis pidana mati juga dapat dimasukkan dalam jenis pidana dalam teori ini.

Page 34: Retributif

Andrew Ashword

Ukuran-ukuran yaitu:• Hanya dijatuhkan terhadap pelaku yang

membahayakan masyarakat dan• Bentuk sanksinya adalah mengisolasi atau

memisahkan sipelaku dari masyarakat untuk jangka waktu tertentu (biasanya untuk waktu yang lama).

Page 35: Retributif

Relatifitas

• klasifikasi ukuran seberapa jauh suatu tindakan itu berbahaya.

• seberapa lama periode incapacitation itu dilakukan.

• Dalam kriteria apa, suatu tindak pidana dianggap membahayakan masyarakat.

Page 36: Retributif

Isu yang berkaitan

• Disparitas Pemidanaan dan • Sentencing Guidelines Act

Page 37: Retributif

Resosialisasi

Page 38: Retributif

Punishment should help the delinquent to overcome his social mal-adjustment

memisahkan pelaku dari kehidupan sosial masyarakat dan membatasnya untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat, pada dasarnya dapat menghancurkan pelaku

Page 39: Retributif

resosialisasi

adalah proses yang mengakomodasi dan memenuhi kebutuhan pelaku tindak pidana akan kebutuhan sosialnya

Velinka Grzdani’ dan Ute Karlavaris Bremer

Page 40: Retributif

Reduksi

• Deterrence

Tujuan : Mencegah bukan

mendekatkan masyarakat

• Rehabilitasi

Memasyarakatkan pelaku apakah bentuk terapi ?