RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

15
Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018 12 RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN KAMIL Fathayatul Husna Magister Interdisciplinary Islamic Studies, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: [email protected] Abstrak Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung dikenal sebagai pemimpin yang sukses membangun wilayahnya. Beberapa program yang ia jalankan dipublikasi melalui akun Instagramnya @ridwankamil. Selain itu, postingan gambar pada akun instragamnya kerap berisi simbol agama Islam. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis praktek retorika melalui simbol-simbol Islam pada akun Instagram @ridwankamil. Penelitian ini menggunakan analisis isi kualitatif berdasarkan teori rhetorical discourse dari Aristoteles. Teori ini digunakan untuk mengulas tiga foto yang berisikan simbol Islam pada akun Instagram Ridwan Kamil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap unggahan foto yang berisikan simbol Islam menunjukkan dirinya sebagai sosok yang Islami. Kesimpulan penelitian ini adalah media sosial tidak hanya berperan penting mempererat interaksi sosial, tetapi juga memperlancar strategi politik. Kata Kunci: Ridwan Kamil, Retorika, Simbol Islam, Instagram Abstract Ridwan Kamil as a mayor of Bandung is known as a successful leader to build his region. Most of his government programs were published through his Instagram account @ridwankamil. Besides, his Instagram images mostly contain Islamic symbols. This study aims to analyze the practice of rhetoric through the symbols of Islam on Instagram account @ridwankamil. This research used a qualitative content analysis based on rhetorical discourse theory from Aristotle. This theory is used to analyze three photos containing Islamic symbols on Instagram account of Ridwan Kamil. The results of this study indicated that each photo containing Islamic symbols showed him as an Islamic figure. This study concludes that social media not only plays an important role to strengthen social interaction but also advance political strategy. Keywords: Ridwan Kamil, Rhetoric, Islamic Symbols, Instagram

Transcript of RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Page 1: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

12

RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN KAMIL

Fathayatul Husna

Magister Interdisciplinary Islamic Studies, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: [email protected]

Abstrak Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung dikenal sebagai pemimpin yang sukses membangun wilayahnya. Beberapa program yang ia jalankan dipublikasi melalui akun Instagramnya @ridwankamil. Selain itu, postingan gambar pada akun instragamnya kerap berisi simbol agama Islam. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis praktek retorika melalui simbol-simbol Islam pada akun Instagram @ridwankamil. Penelitian ini menggunakan analisis isi kualitatif berdasarkan teori rhetorical discourse dari Aristoteles. Teori ini digunakan untuk mengulas tiga foto yang berisikan simbol Islam pada akun Instagram Ridwan Kamil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap unggahan foto yang berisikan simbol Islam menunjukkan dirinya sebagai sosok yang Islami. Kesimpulan penelitian ini adalah media sosial tidak hanya berperan penting mempererat interaksi sosial, tetapi juga memperlancar strategi politik. Kata Kunci: Ridwan Kamil, Retorika, Simbol Islam, Instagram

Abstract Ridwan Kamil as a mayor of Bandung is known as a successful leader to build his region. Most of his government programs were published through his Instagram account @ridwankamil. Besides, his Instagram images mostly contain Islamic symbols. This study aims to analyze the practice of rhetoric through the symbols of Islam on Instagram account @ridwankamil. This research used a qualitative content analysis based on rhetorical discourse theory from Aristotle. This theory is used to analyze three photos containing Islamic symbols on Instagram account of Ridwan Kamil. The results of this study indicated that each photo containing Islamic symbols showed him as an Islamic figure. This study concludes that social media not only plays an important role to strengthen social interaction but also advance political strategy. Keywords: Ridwan Kamil, Rhetoric, Islamic Symbols, Instagram

Page 2: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

13

Pendahuluan

Media sosial semakin berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi.

Istilah new media semakin sering dikaji dalam dunia akademik. Istilah ini menguatkan

kehadiran media sosial, seperti Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, dan sejumlah

media sosial lainnya. Namun, jenis media sosial Facebook dan Instagram menduduki

posisi lebih unggul dibandingkan dengan media sosial lainnya. The Next Web

menyampaikan bahwa dengan jumlah pengguna Facebook di Indonesia sebesar 140

juta, Indonesia menduduki posisi ketiga setelah India dan Amerika Serikat, sedangkan

jumlah pengguna Instagram di Indonesia adalah 56 juta pengguna dan menduduki posisi

keempat setelah Amerika Serikat, Brazil dan India (Kurnia, 2018). Carolyn Everson

selaku Vice President Global Marketing Solutions Facebook menjelaskan bahwa

pengguna aktif Instagram saat ini sudah mencapai kisaran 800 juta pengguna (Yusuf,

2017). Meskipun menduduki posisi kedua terbanyak setelah Facebook, pengguna

Instagram semakin bertambah setiap harinya (Pratiwi, 2016).

Pengguna aktif media sosial terutama Instagram bersifat majemuk. Artinya,

siapapun secara bebas dapat mengakses media sosial Instagram. Salah satu contohnya

adalah pemimpin yang berasal dari Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ia dikenal sebagai sosok

wali kota Bandung dengan beragam inovasi, salah satunya lewat penghargaan yang ia

terima yaitu “Urban Leadership Award”. Penghargaan ini ditujukan untuk

mengapresiasi kinerjanya dalam memberikan solusi dan perbaikan ke arah positif.

Selain itu, Ridwan Kamil sering mengunggah foto terkait beberapa program yang

tengah dikerjakan pada akun Instagram miliknya yaitu @ridwankamil.

Akun Instagram Ridwan Kamil telah diikuti oleh 7,6 juta pengikut (followers).

Hal ini mencerminkan bahwa Ridwan Kamil telah dikenal luas pada lingkup publik dan

warga maya (netizen), khususnya pengguna Instagram, yang mengidolakan sosok

Ridwan Kamil. Pada akun Instagramnya terlihat bahwa ia melabel dirinya dengan

sebutan Tokoh Publik (public figure). Istilah ini diberikan kepada orang yang memiliki

label “berpengaruh” yang tertanam pada dirinya dan memiliki “wajah” di berbagai

tingkatan kehidupan manusia, baik dalam ranah nasional maupun internasioal dan

memiliki ketertarikan yang dominan pada dirinya (mampu menjual).

Salah satu hal menarik dari hasil pantauan peneliti pada akun Instagram Ridwan

Kamil adalah adanya unggahan foto yang berkenaan dengan simbol Islam. Sebagai

Page 3: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

14

sosok yang tak lepas dari istilah “caretaker of lovely Bandung” dan “broadcasting daily

happiness to you”, Ridwan Kamil juga turut menyuarakan seruan mengarah pada ajaran

Islam.

Gambar 1. Ajakan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid

(Sumber: Akun Instagram @ridwankamil)

Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa seruan yang ditujukan sangat sederhana

yaitu mengajak untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah. Bentuk ajakan ini sekilas

sangat sederhana, akan tetapi bernilai jauh dari sebatas sederhana. Apabila dicermati

secara kritis, lewat gambar tersebut seperti bermaksud untuk menampilkan dan

merepresentasikan dirinya.

Setiap orang memiliki caranya tersendiri dalam memaknai tanda, isyarat dan

petunjuk, sehingga membentuk citra mental sesuai dengan objek-objek yang diamati

(Nimmo, 2011). Tanda, isyarat dan petunjuk merupakan bagian dari komunikasi

nonverbal sehingga masing-masing akan memaknainya lewat sudut pandang yang

berbeda. Menurut Sumarjo, pemaknaan simbol di era modern ini berlandas pada tiga

komponen penting, yaitu makna, konsep, dan pengalaman (Wardani, 2010). Simbol

sama halnya seperti gambar, keduanya masuk dalam ranah komunikasi nonverbal yang

tidak jauh dari konsep pemaknaan.

Dalam ranah komunikasi politik dan wilayah perpolitikan di Indonesia politik

kerap dikaitkan dengan simbol agama. Kekuatan simbol sangat mempengaruhi setiap

individu untuk mencerna dan berfikir (Mulyana, 2013). Simbol agama Islam erat

kaitannya dengan perilaku warga Indonesia yang didominasi oleh masyarakat beragama

Islam. Dengan demikian simbol agama dalam perpolitikan seakan mewabah dan

diusung sebagai pendekatan politik. Bentuk penyebaran simbol-simbol Islam dalam

Page 4: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

15

dunia politik tidak hanya masif „meledak‟ melalui surat kabar atau media massa

mainstream lainnya, tapi juga ikut terjun pada ranah new media. Seakan tak ingin kalah

dalam persaingannya untuk memenangkan kursi, para politisi kerap menggunakan

beberapa jenis media sosial sebagai seni mengkonstruksi argumentasi dan seni

berbicara. Proses konstruksi ini bertujuan untuk menyesuaikan ide dengan pihak lainnya

melalui sejumlah pesan yang dibentuk (Wardhany & Morrisan, 2009).

Dalam komunikasi politik, Ridwan Kamil disebut sebagai komunikator politik.

Komunikator politik adalah seseorang yang melakukan aktivitas/kegiatan komunikasi

dalam ranah politik dan bertugas menyampaikan pesan-pesan politik, baik kepada

individu, kelompok atau massa (Tabroni, 2014). Berdasarkan definisi ini sudah

seharusnya komunikator politik bergerak tidak terlepas dari tugas yang diembannya

dalam hal penyampaian pesan-pesan berkaitan dengan kepentingan politiknya. Dalam

hal ini, Ridwan Kamil terlihat lewat otoritas yang dimilikinya menggunakan simbol-

simbol agama Islam pada akun Instagram sebagai wujud kepeduliannya pada isu agama

Islam. Di samping itu, peneliti berargumen pembentukan identitas dirinya menimbulkan

makna ganda, yaitu dirinya sebagai aktor politik atau tokoh agama. Peneliti juga

berargumen bahwa penggunaan simbol-simbol agama Islam pada beberapa gambar atau

foto dalam akun Instagram @ridwankamil merupakan cara Ridwan Kamil untuk

memperoleh massa untuk melancarkan program politik yang ia rancang. Ridwan Kamil

mengunggah foto dirinya bersama Uu Ruzhanul Ulum melalui akun intagram

@ridwankamil sebagai berikut:

Gambar 2. Pencalonan sebagai Gubernur Jawa Barat

(Sumber: Akun Instagram @ridwankamil)

Page 5: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

16

Berdasarkan foto pada gambar 2 terlihat bahwa Ridwan Kamil terikat dengan

kepentingan politik yang bukan hanya merepresentasikan dirinya sebagai Walikota

Bandung, akan tetapi menunjukkan dirinya siap maju menjadi calon gubernur Jawa

Barat. Terlebih lagi, melalui isi teks/caption pendukung foto pada gambar 2, Ridwan

Kamil menyebutkan “alhamdulillah, bismillah”. Kedua kata ini merupakan istilah kata

yang digunakan dalam Islam untuk mensyukuri sesuatu dan mengawali setiap

perbuatan.

Berdasarkan paparan mengenai simbol-simbol pada akun Instagram Ridwan

Kamil, peneliti beragumen bahwa hal ini merupakan bagian dari retorika. Secara umum,

retorika didefiniskan sebagai bentuk seni berbicara. Namun, makna ini ternyata tidak

hanya terbatas pada seni berbicara. Menurut Sudiana (Jamaluddin, Suandi, & Putrajaya,

2013), retorika tidak selalu berkaitan dengan seni lisan, tapi juga berkaitan erat dengan

tuturan tulisan. Tidak berhenti di situ, retorika juga hadir dalam bentuk visual atau

gambar (Hill & Helmers, 2004). Untuk menggambarkan bentuk retorika ini Hill dan

Helmers (2004) menyebutnya dengan istilah retorika visual. Dengan demikian, peneliti

berargumen bahwa istilah retorika visual relevan untuk menggambarkan sejumlah

postingan foto dan video pada akun Instagram Ridwan Kamil.

Beberapa studi sebelumnya juga menaruh perhatian pada wacana mengenai

komunikator politik dan kekuatan simbol di media. Syahri (2017) dalam studinya

menyampaikan bahwa simbol sangat berperan penting sebagai strategi politik. Ia

menaruh perhatian pada fenomena kemenangan Drs Rijal Sirait saat pencalonan diri

sebagai DPD RI. Menurutnya, tampilan lobe putih (sejenis peci) dan baju koko putih

yang dikenakan oleh Drs. Rijal Sirait berperan sebagai simbol politik. Ia juga

berpendapat bahwa simbol ini yang membawanya pada gerbang keberhasilan

komunikasi politik. Senada dengan kajian tersebut, Yusuf (2011) menjelaskan bahwa

antara aktor politik dan media memiliki kedekatan interaksi secara personal.

Menurutnya, kedekatan ini akan berpengaruh pada dinamika perpolitikan di setiap

daerah.

Berkaitan dengan media politik, Saleh dan Pramoto (2014) dalam studinya

membahas kegunaan media sosial dalam perpolitikan. Menurut keduanya, media sosial

merupakan bentuk inovasi teknologi komunikasi untuk memudahkan interaksi sosial

(Saleh & Pratomo, 2014). Media sosial juga dinilai berkontribusi penuh untuk

Page 6: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

17

melancarkan kepentingan politik (Saleh & Pratomo, 2014). Tidak berhenti di situ,

Rahmiati (2012) dalam studinya juga menjelaskan bahwa perkembangan teknologi

berperan besar dalam dunia perpolitikan, seperti hadirnya new media. Ia menjelaskan

bahwa kegunaan new media tidak hanya membantu keberlangsungan strategi politik,

tetapi juga mewadahi setiap pengguna new media untuk membentuk opini publik.

Menurut Goffman (Rahmiati, 2012), kondisi sosial dan penampilan (pakaian yang

dikenakan, ucapan, dan gaya tubuh) dengan mudah memunculkan kesan dan persepsi

bagi masyarakat. Sehingga, dengan mudah pula opini publik terbentuk. Gambaran

mengenai hal ini senada dengan hasil studi lainnya yang menjelaskan bahwa simbol

yang dimunculkan di berbagai media menjadi sumber kekuatan strategi politik (Bulut &

Keskin, 2016). Sehingga, hal ini sederhananya mencerminkan praktek retorika politik.

Studi mengenai retorika politik melalui media sosial telah dikaji oleh sejumlah

peneliti. Wahid (2016) dalam kajiannya menjelaskan bahwa retorika memiliki pengaruh

yang sangat besar untuk menjangkau publik dan menyesuaikan ide antara aktor politik

dengan masyarakat. Hal ini senada dengan hasil kajian Luhukay (2007) yang

menjelaskan bahwa pengemasan pesan yang tepat merupakan strategi terbaik untuk

mencitrakan diri seseorang. Di samping itu, ia juga menambahkan bahwa gaya dan

tampilan seseorang di media, khususnya tokoh politik, menarik perhatian masyarakat.

Sehingga, sangat wajar jika timbul persepsi yang berbeda di masyarakat. Selain itu,

Hasan (2009) dalam penelitiannya ikut menjelaskan bahwa retorika politik diibaratkan

sebagai daya hipnotis. Artinya, retorika politik disusun sedemikian rupa untuk menarik

perhatian masyarakat, baik dari segi tata bahasa ataupun visual.

Di samping itu, untuk memudahkan peneliti membahas penelitian, peneliti

menggunakan teori retorika menurut Aristotels, yaitu Rhetorical Discourse. Aristoteles

mengungkapkan bahwa dalam praktek mempersuasi orang atau pihak lain perlu adanya

pemahaman pada prinsip-prinsip tertentu seperti: ethos, pathos, dan logos (Berger,

2000). Ethos berkaitan dengan karakteristik atau kredibilitas seseorang; pathos bentuk

ajakan kepada orang lain sesuai kerangka “state of mind”; logos merupakan wujud bukti

yang disampaikan kepada pihak tertentu. Pada awalnya retorika tidak berfungsi sangat

luas, hanya berupa teks yang dapat diaplikasikan analisis retorika. Akan tetapi setelah

zaman kian berkembang, analisis retorika mampu masuk dan menguasai media massa

dengan mempelajari teks yang terdapat di radio, televisi dan film (Berger, 2000).

Page 7: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

18

Bentuk seni penyampaian pesan, retorika ikut terlibat menjadi salah satu pendorong

dakwah Islam dalam setiap perkembangan zaman (Riski, 2012). Teori ini peneliti

gunakan untuk mengulas bagaimana makna simbol yang dibangun di media sosial.

Oleh karena itu, berdasarkan pada fenomena di atas serta dibantu dengan

sejumlah literatur dan teori, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana representasi

identitas Ridwan Kamil dan praktek retorika melalui simbol-simbol Islam pada akun

Instagram @ridwankamil. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

retorika pada foto dan isi teks/caption yang diunggah oleh Ridwan Kamil melalui akun

Instagram pribadinya (@ridwankamil).

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti merujuk pada jenis penelitian kualitatif dengan

menjabarkan hasil temuan lewat pembahasan yang rinci. Di samping itu, peneliti

menggunakan metode analisis isi untuk menganalisis unggahan foto yang mencirikan

simbol Islam pada akun Instagram Ridwan Kamil. Analisis isi bukan hanya

menganalisis isi teks/wacana, akan tetapi dapat menganalisis foto, surat kabar dan acara

televisi (Nimmo, 2010). Dengan demikian, analisis isi dapat digunakan untuk

membantu menganalisis topik penelitian ini.

Fokus peneliti dalam penelitian ini adalah foto atau gambar yang

mendeskripsikan isu/simbol agama Islam yang diunggah oleh Ridwan Kamil melalui

akun Instagram @ridwankamil. Peneliti hanya fokus pada proses unggahan periode

bulan Desember 2017. Hal ini peneliti lakukan karena mengingat pada bulan Desember

2017 ada beberapa hari yang menyangkut tentang isu Islam, seperti memperingati

maulid (hari kelahiran) Nabi Muhammad SAW., reuni aksi bela Islam 212, dan aksi

membela Palestina.

Pada akun Instagram Ridwan Kamil, @ridwankamil, ditemukan beberapa foto

yang mengatasnamakan simbol Islam berdasarkan periode unggahan foto pada bulan

Desember 2017, seperti foto Ridwan Kamil bersama wanita yang menggunakan

penutup kepala (kerudung), bersama pengurus dan murid-murid pesantren, unggahan

gambar memperingati maulid Nabi Muhammad SAW., gerakan shalat Subuh

berjamaah, solidaritas aksi bela Palestina, pesan singkat terkait menyembah Allah

khususnya bagi muslim dan bentuk muhasabah akhir tahun. Masing-masing cerminan

Page 8: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

19

simbol Islam pada akun @ridwankamil telah peneliti kumpulkan sesuai dengan pola

yang sama setelah ditemukan adanya 32 unggahan foto pada periode Desember 2017.

Tabel 1. Jumlah Foto pada Akun Instagram Ridwal Kamil Periode Desember 2017

No. Postingan Foto Berisikan Simbol Islam Jumlah

1 Memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. 1

2 Mengunjungi Pesantren 1

3 Foto bersama wanita berkerudung 20

4 Shalat Subuh berjamaah 5

5 Solidaritas aksi bela Palestina 2

6 Pesan singkat Islam 3

Total 32

Berdasarkan tabel di atas, peneliti memilih tiga foto yang paling sering diunggah

oleh Ridwan Kamil pada akun Instagramnya, seperti foto bersama wanita berkerudung,

shalat Subuh berjamaah dan pesan singkat Islam. Ketiga kategori foto ini peneliti

tentukan dengan alasan mewakili jumlah postingan terbanyak di antara keenam kategori

pada tabel 1. Hal ini untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis.

Hasil dan Pembahasan

Peneliti menganalisis foto serta isi teks/caption dengan menggunakan teori

retorika Aristoteles foto bersama wanita berkerudung, shalat Subuh berjamaah dan

pesan singkat Islam.

Foto bersama Wanita Berkerudung

Gambar 3. Foto saat Ridwan Kamil bersama komunitas Bunga Wijayakusumah

(Sumber: Akun Instagram @ridwankamil)

Page 9: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

20

Gambar 3 adalah postingan pada akun Instagram Ridwan Kamil diikuti dengan

penjelasan isi teks/caption sebagai berikut:

“Terima kasih untuk komunitas Bunga Wijayakusumah, yang menyumbang dan

membantu merawat bunga-bunga untuk lampu jalan di Kota Bandung, terima kasih,

anda semua warga teladan. Our city our responsibility. Hatur nuhun.”

Ethos berkaitan dengan karakteristik atau kredibilitas seseorang, Ridwan Kamil

melalui salah satu fotonya bersama komunitas Bunga Wijayakusumah yang didominasi

oleh wanita yang dipublikasikan pada akun Instagram @ridwankamil menunjukkan

bahwa ia bukan hanya sebagai aktor politik, akan tetapi juga mencerminkan bahwa

dirinya peduli pada komunitas yang berkembang di Bandung, seperti komunitas Bunga

Wijayakusumah yang fokus untuk merawat bunga di lampu jalan di Bandung.

Komunitas tersebut terdapat beberapa wanita yang menggunakan kerudung (penutup

kepala) dan yang tidak memakainya. Secara simbolik kerudung digunakan oleh wanita

Muslim untuk menutup aurat. Hal ini tidak menjadi patokan bahwa wanita lain yang

tidak berkerudung bukan pemeluk Islam. Akan tetapi, secara mutlak yang berkerudung

sudah pasti wanita Muslim. Ridwan Kamil tampak tidak mempermasalahkan

keterlibatan beragam agama, sehingga secara sederhana ia sebagai aktor politik dan

pemeluk agama Islam sudah menunjukkan untuk bersikap toleransi dengan siapa pun.

Pathos bentuk ajakan kepada orang lain sesuai kerangka “state of mind”,

Ridwan Kamil melalui kutipan caption pada gambar 4 “terima kasih, anda semua warga

teladan. Our city our responsibility. Hatur nuhun.” Menujukkan bahwa seni yang ia

lakukan dalam bentuk memberikan apresiasi kepada komunitas Bunga Wijayakusumah

yang telah ikut membantu merawat bunga di lampu jalan di kota Bandung. Kata “terima

kasih” yang diucapkan menjadi keharusan bagi masyarakat Indonesia untuk

mengapresiasi kebaikan seseorang. Dalam Islam juga memiliki aturan yang sama.

Dalam bahasa Arab kata “terima kasih” diartikan dengan “syukran” dan jika

“terimakasih banyak” diartikan dengan “syukran katsiran” atau “syukran jazilan”. Di

samping itu, Ridwan Kamil juga menyebutkan “our city our responsibility” memiliki

makna “kota kita adalah tanggung jawab kita”. Hal ini merujuk pada ajakannya kepada

warga Bandung untuk memelihara dan merawat keindahan kota Bandung. Sebagai

pemeluk agama Islam dan aktor politik, hal ini disampaikan sebagai bentuk representasi

dari pepatah Arab yang berbunyi “kebersihan sebagian dari iman”. Hal ini memiliki

kaitan dengan kutipan caption “our city our responsibility”.

Page 10: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

21

Logos merupakan wujud bukti yang disampaikan kepada pihak tertentu, Ridwan

Kamil menujukkan bukti bahwa ia sangat mengapresiasi siapapun yang menjaga dan

merawat kebersihan alam khususnya warga Bandung yang ikut terlibat menjaga kota

Bandung. Salah satunya seperti apresiasi yang ia tunjukkan melalui foto di Instagram

menampilkan foto dirinya dengan anggota komunitas Bunga Wijayakusumah. Sebagai

orang yang terlibat dalam dunia politik, hal ini ia lakukan untuk menunjukkan bahwa

dirinya sangat peduli dengan kerja sama yang dibangun warga Bandung untuk

meningkat hal-hal positif di kotanya.

Shalat Subuh berjamaah

Gambar 4. Gambar untuk Mendukung Shalat Subuh Berjamaah

(Sumber: Akun Instagram @ridwankamil)

Postingan gambar 4 pada akun Instagram Ridwan Kamil diikuti dengan

penjelasan isi teks/caption sebagai berikut.

“Subuh berjamaah #WeeklyReminder. Anak-anak muda Bandung tersayang khususnya

Kec. Antafunky, jangan lupa setelah semingguan rutinitas ratusan jam mencari dunia,

besok Minggu subuh, kita subuh berjamaah di Masjid terdekat. Setiap hari berjamaah

lebih afdhal. Sambil kita doakan Palestina dan Yerusalem. Saya insya Allah hadir di

Masjid Nurul Falah, Jln. Cinambo RW 05, Kel. Pakemintan, Kec. Cinambo (dekat

kantor Camat Cinambo). Untuk umat kristiani juga jangan lupa dan jangan bolos untuk

kebaktian di Hari Minggu esok. Agar kita kuat dan kokoh dalam fisik dan spiritual.

Semangat ya. Hatur Nuhun”.

Ethos berkaitan dengan karakteristik atau kredibilitas seseorang, Ridwan Kamil

melalui postingannya ingin menunjukkan bahwa dirinya sebagai aktor politik dan

pemeluk agama Islam patuh dan taat pada aturan ajaran Islam. Melalui caption pada

gambar 4 Ridwan Kamil menyebutkan bahwa ia ikut hadir di masjid untuk mengikuti

Page 11: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

22

shalat Subuh berjamaah. Hak ini ia tunjukkan sebagai bukti bahwa umat Islam

khususnya di Indonesia harus lebih menghormati aturan yang telah Allah buat, bukan

untuk sekedar meramaikan akan tetapi sebagai wujud patuh dan taat pada agama Islam.

Pathos adalah bentuk ajakan kepada orang lain sesuai kerangka “state of mind”.

Ridwan Kamil sangat aktif untuk menggerakkan shalat Subuh berjamaah di masjid yang

dilakukan rutin bersama warga setiap hari Minggu. Bukan hanya pesan yang disebarkan

melalui foto atau gambar berisikan ajakan shalat Subuh berjamaah, Ridwan Kamil juga

menyampaikan ajakan shalat Subuh berjamaah melalui caption untuk menjelaskan

maksud dari gambar mengenai shalat Subuh berjamaah. Dalam caption tersebut Ridwan

Kamil menyebutkan Weekly Reminder yang diikuti dengan tanda pagar

#WeeklyReminder sebagai wujud untuk mengingatkan warga Bandung untuk

melaksanakan shalat Subuh berjamaah pada lokasi masjid yang telah dijadwalkan

sebelumnya. Ia juga secara khusus mengajak anak muda untuk melaksanakan shalat

Subuh Berjamaah lewat kutipan caption “Anak-anak muda Bandung tersayang

khususnya Kec. Antafunky, jangan lupa setelah semgguan rutinitas ratusan jam mencari

dunia, besok Minggu subuh, kita subuh berjamaah di masjid terdekat”. Lewat caption

ini Ridwan Kamil menghimbau agar anak muda peduli pada kebutuhan akhirat dengan

menunaikan ibadah shalat Subuh berjamaah. Hal ini sangat sederhana, akan tetapi

Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung yang pastinya telah menjadi aktor politik

melakukan hal sederhana ini untuk mengajak massa hadir menunaikan shalat Subuh

berjamaah.

Selain itu, bentuk toleransi juga disampaikan oleh Ridwan Kamil melalui

caption gambar 4 yaitu “Untuk umat kristiani juga jangan lupa dan jangan bolos untuk

kebaktian di Hari Minggu esok. Agar kita kuat dan kokoh dalam fisik dan spiritual.

Semangat ya. Hatur Nuhun”. Lewat kutipan tersebut ia memberikan ruang kepada selain

umat Muslim untuk tetap beribadah sesuai dengan keyakinan yang dianut. Dalam Al-

Quran, hal yang telah dilakukan oleh Ridwan Kamil termaktub pada QS. Al-Kafirun

ayat 6 yang berbunyi “Lakum diinukum wa liyadiin” yang artinya “bagimu agamamu

dan bagiku agamaku”. Bentuk toleransi ini tidak ada unsur kekerasan di dalamnya dan

hal ini yang dilakukan oleh Ridwan Kamil lewat praktek toleransi yang sebenarnya.

Logos merupakan wujud bukti yang disampaikan kepada pihak tertentu. Ridwan

Kamil memberikan bukti bahwa ia hadir di tengah-tengah masyarakat tepat di masjid

Page 12: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

23

yang telah dijadwalkan sebagai masjid ia kunjungi. Kunjungannya ke masjid yang

berbeda pada setiap hari Minggu sebagai bentuk kepeduliannya pada warga Bandung

untuk menggerakkan shalat Subuh berjamaah di masjid. Seruan ini juga ia sampaikan

kepada seluruh warga Bandung untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid

yang dekat dengan tempat tinggal warga.

Pesan singkat Islam

Gambar 5. Gambar Mengenai Pesan Singkat Islam

(Sumber: Akun Instagram @ridwankamil)

Gambar 5 adalah postingan pada akun Instagram Ridwan Kamil diikuti dengan

penjelasan isi teks/caption sebagai berikut.

“Reminder. Bukan Kultum. #JumatKutil (Kuliah Tilu Menit)”

Ethos berkaitan dengan karakteristik atau kredibilitas seseorang. “Bukan karena

kita hebat, tapi itu karena Allah yang memudahkan urusan kita” begitu kira-kira isi

postingan gambar di akun Instagram @ridwankamil. Hal yang pertama kali tampak dari

tulisan pada gambar tersebut adalah Ridwan Kamil sebagai aktor politik yang sangat

manusiawi, ia sebagai tokoh publik yang sangat religius. Bila kredibilitas seorang aktor

politik dikenal lewat kehebatan politiknya, Ridwan Kamil tidak hanya pandai dalam

kancah perpolitikan, tapi juga mampu untuk menempatkan diri sebagai sosok manusia

biasa yang mengingatkan untuk melibatkan Allah dalam segala urusan.

Pathos bentuk ajakan kepada orang lain sesuai kerangka “state of mind”,

Ridwan Kamil dianggap sangat mampu untuk menarik perhatian publik bukan hanya

dari kecerdasannya mengelola wilayah, akan tetapi mampu menampilkan sedikit

siraman rohani bagi pengguna Instagram. Salah satu bentuknya adalah seperti pada

Page 13: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

24

gambar 5. Gambar tersebut didukung oleh caption “Reminder. Bukan Kultum.

#JumatKutil (Kuliah Tilu Menit)”. Lewat caption tersebut Ridwan Kamil ingin

menunjukkan bahwa untuk saling mengingatkan dalam beragama khususnya sesama

pemeluk agama Islam, tidak perlu menghabiskan waktu seperti Kuliah Tujuh Menit

(Kultum) yang biasanya menampilkan isi ceramah Islam pada Ramadhan atau sehabis

shalat berjamaah di masjid, akan tetapi Ridwan Kamil ingin menunjukkan bahwa

Instagram merupakan salah satu wadah untuk berdakwah dan saling mengingatkan antar

sesama pengguna Instagram lewat Kuliah Tilu Menit (Kutil) yang artinya kuliah tiga

menit. Maksudnya adalah untuk saling mengingatkan terkait segala hal terkhusus dalam

hal agama Islam hanya butuh waktu tiga menit untuk membaca dan memahami.

Logos merupakan wujud bukti yang disampaikan kepada pihak tertentu. Bukti

yang dilakukan Ridwan Kamil terkait saling mengingatkan antar sesama pengguna

Instagram khususnya pemeluk agama Islam adalah ada beberapa postingan di Instagram

@ridwankamil yang menunjukkan bentuk kepeduliannya untuk mengingatkan dan

mengajak pengguna Instagram patuh dan taat pada ajaran Allah, seperti mengajak shalat

Subuh berjamaah, memperingati maulid Nabi Muhammad SAW., mengadakan ceramah

akhir tahun, mempublikasikan siraman rohani lainnya melalui akun Instagram.

Kepedulian pada tegaknya ajaran Islam terkadang agak sulit diaplikasikan oleh aktor

politik lainnya, akan tetapi Ridwan Kamil dengan gagahnya tidak memisahkan diri dari

praktek ajaran Islam.

Penutup

Dalam beberapa postingan gambar dan foto pada periode Desember 2017,

Ridwan Kamil tidak hanya aktif menggunakan media sosial Instagram hanya sebatas

kepemilikan akun pribadi, ia juga menggunakan Instagram sebagai bentuk dakwah

terutama dalam menyasar publik berstatus Muslim. Beberapa unggahannya di akun

Instagram mengangkat tema tentang isu/simbol Islam, seperti mengajak shalat Subuh

berjamaah, aksi solidaritas bela Palestina (bela Al-Aqsha), mengunjungi pesantren,

bentuk toleransi dengan agama lain selain Islam dan postingan lainnya yang bermakna

Islam. Hal ini bila dilihat secara terpisah, tidak seharusnya Ridwan Kamil sebagai aktor

politik menyampaikan isu-isu soal agama terlebih agama yang ia yakini saja, Islam.

Seharusnya Ridwan Kamil hanya fokus pada isu politik dan pengabdiannya pada negara

Page 14: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

25

melalui jabatannya sebagai walikota Bandung, tidak perlu mengangkat isu agama dalam

perpolitikan.

Selain itu, berdasarkan hasil temuan peneliti dapat disimpulkan bahwa isu

politik tidak hanya membicarakan soal negara, jabatan dan kekuasaan, akan tetapi mulai

mengangkat isu agama. Isu agama digunakan sebagai salah satu strategi calon

pemimpin politik. Untuk melancarkan strategi ini, new media seperti media sosial

menjadi sasaran untuk mengelola pesan, termasuk mengelola pesan politik. Tidak hanya

mengatur pesan, media sosial berperan penting untuk menumbuhkan persepsi masing-

masing individu terkait suatu isu. Para pengguna media sosial dengan bebas

memberikan komentar dan memunculkan opininya di dunia maya.

Daftar Pustaka

Berger, A. (2000). Media and Communication Research Methods: An Introduction to

Qualitative and Quantitative Approaches. Thousand Oaks: CA: Sage Publications.

Bulut, I. Z., & Keskin, F. (2016). Media as the Incentive or Mediator of Populism: A Research

on the Media Populism Strategies and Factors of Political Power in Turkey. 24th World

Congress of Political Science. Poznan: International Political Science praAssociation.

Hasan, K. (2009). Komunikasi Politk dan Pencitraan (Analisis Teoritis Pencitraan Politik di

Indonesia), 2(4), 22-43.

Hill, C. A., & Helmers, M. (2004). Defining Visual Rhetorics. London: Lawrence Erlbaum

Associates.

Jamaluddin, M. Y., Suandi, I. N., & Putrajaya, I. B. (2013). Tuturan Guru Dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia di Kelas XI SMA Negeri 1 Selong ditinjau dari Retorika. Jurnal

Pendidikan Bahasa,2.

Kurnia, T. (2018, April 24). 5 Negara dengan Jumlah Pengguna Media Sosial Terbanyak,

Indonesia Berapa? Retrieved from https://m.liputan6.com/tekno/read/3481323/5-negara-

dengan-jumlah-pengguna-media-sosial-terbanyak-indonesia-berapa

Luhukay, M. S. (2007). Presiden SBY dan Politik Pencitraan: Analisis Teks Pidato Presiden

SBY dengan Pendekatan Retorika Aristoteles. Jurnal Ilmiah Scriptura, 1(2), 51-70.

Mulyana, D. (2013). Komunikasi Politik, Politik Komunikasi: Membedah Visi dan Gaya

Komunikasi Praktisi Politik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nimmo, D. (2010). Komunikasi Politik, Khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nimmo, D. (2011). Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pratiwi, E. D. (2016). Faktor yang Mempengaruhi Niat Menggunakan Instagram dengan The

Theory of Reasoned Action Menggunakan Amos 21. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI,

2(1), 68-77.

Rahmiati, D. (2012). Indonesian Political Satire in New Media. International Conference on

Communication, Media, Technology and Design. Istanbul: Online Journal of Art and

Design (OJAD).

Riski, J. W. S. (2012). Da‟wah dalam Masyarakat Dunia Maya (Cyber Community): Peluang

dan Tantangannya. Jurnal Hikmah, 6(1), 88-85.

Page 15: RETORIKA SIMBOL ISLAM PADA AKUN INSTAGRAM RIDWAN …

Jurnal Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018

26

Saleh, A. M., & Pratomo, D. A. (2014). Political Digital Marketing: Political Message

Construction on Indonesia President Election 2014 in Social Media. International Journal

of Technical Research and Application.

Syahri, A. (2017). Konstruksi Retorika Politik Anggota DPD Provinsi Sumatera Utara Drs. Rijal

Sirait Pada Pemilu DPD Tahun 2014. Jurnal Interaksi, 1(1), 72-92.

Tabroni, R. (2014). Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung: Sambiosa Rekatama

Media.

Wahid, U. (2016). Personal Branding dan Retorika Komunikator Politik Pada Pemilukada DKI

Jakarta 2017 (Analisis Retorika Atas Teks Pidato sebagai Kandidat Gubernur dan Wakil

Gubernur Pada Penentuan Nomor Urut Peserta Pemilu). Seminar Nasional Komunikasi

Publik dan Dinamika Masyarakat Lokal. Lampung: Universitas Lampung.

Wardani, L. K. (2010). Fungsi, Makna dan Simbol (Sebuah Kajian Teoritik). Seminar Jelajah

Arsitektur Nusantara. Surabaya: Institut Teknologi Semarang.

Wardhany, A. C., & Morrisan. (2009). Teori Komunikasi Massa. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Yusuf, I. A. (2011). Media Lokal dalam Konstelasi Komunikasi Politik di Daerah. Jurnal Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, 14(3), 297-316.

Yusuf, O. (2017, September 29). Naik 100 Juta, Berapa Jumlah Pengguna Instagram

Sekarang? Retrieved from https://tekno.kompas.com/read/2017/09/29/06304447/naik-100-

juta-berapa-jumlah-pengguna-Instagram-sekarang