Resus Jiwa
-
Upload
elmira-apriliani -
Category
Documents
-
view
20 -
download
7
description
Transcript of Resus Jiwa
LAPORAN REFLEKSI KASUS Ilmu Kedokteran JiwaElmira Apriliani (20100310095)
Rangkuman kasus
Pasien datang dengan keluhan cepat lelah, merasa tidak ada kekuatan untuk
beraktivitas, dan merasa nelangsa. Pasien juga merasa sulit tidur, tidak nafsu makan, sering
tidak fokus, dan merasa bahwa dirinya bersalah terus menerus. Keluhan ini dirasakan pasien
sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, setelah pasien dinyatakan tidak lulus ujian masuk
universitas yang diinginkannya. Pasien merasa mengecewakan kedua orangtuanya.
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya, dan tidak ada
keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.
Pemeriksaan status internis dan neurologis dalam batas normal. Pada pemeriksaan
status psikiatri didapatkan mood depresif, afek appropriate, halusinasi (-), waham (-), ilusi (-),
koheren, relevan, insight 2.
Pasien didiagnosis depresi berat tanpa gejala psikotik, dan diberikan terapi
Amitriptilin 1x25mg.
Masalah yang dikaji
Apakah terapi yang diberikan pada pasien tersebut sudah efektif? Perlukah diberikan
terapi antidepresan kombinasi dan psikoterapi (terapi kognitif)?
Analisa kritis
Kombinasi antidepresan
Meskipun psikoterapi jangka pendek dan spesifik (terapi interpersonal dan terapi
kognitif) telah mempengaruhi pendekatan pengobatan untuk gangguan depresif berat,
pendekatan farmakoterapeutik terhadap gangguan mood telah menimbulkan perubahan besar
dalam pengobatan.
Sebagian besar klinisi memilih salah satu obat trisiklik atau tetrasiklik atau salah satu
SSRIs sebagai obat lini pertama dalam pengobatan gangguan depresif berat. Obat trisiklik
dan tetrasiklik seringkali dipilih karena tingkat kepuasan klinisi dengan obat lama tersebut.
Obat tersebut juga lebih murah dibandingkan obat yang baru, karena sebagian besar obat
trisiklik atau tetrasiklik tersedia dalam bentuk generik. SSRIs sering dipilih oleh klinisi yang
pengalamannya mendukung data penelitian bahwa SSRIs sama manjurnya dengan obat
trisiklik dan tetrasiklik dan jauh lebih baik ditoleransi.
Strategi yang jarang dipakai digunakan adalah kombinasi obat trisiklik atau tetrasiklik
dengan MAOI. Jika mengganti obat, klinisi harus mengganti seorang pasien yang telah
menggunakan suatu obat trisiklik atau tetrasiklik dengan suatu SSRIs dan harus mengganti
pasien yang telah menggunakan SSRIs menjadi obat trisiklik atau tetrasiklik. Sekurangnya
diperlukan selang waktu dua minggu antara penggunaan SSRI dan penggunaan MAOI, dan
kedua obat tidak boleh digunakan bersama-sama. Klinisi juga dapat mempertimbangkan
untuk memindahkan nonresponden obat lini pertama menjadi trazodone atau bupropion.
Kombinasi obat trisiklik atau tetrasiklik dan MAOI kadang-kadang digunakan bagi pasien
yang tidak berespon terhadap beberapa terapi farmakologis lain.cara ini bukan merupakan
pilihan pengobatan pertama, kedua, atau ketiga, karena tingginya insidensi efek merugikan.
Jika digunakan kombinasi, klinisi harus memulai pengobatan dengan dua obat secara
bersama-sama dalam dosis kecil untuk masing-masing obat dan selanjutnya meningkatkan
dosis perlahan-lahan.
Terpi kognitif
Teori kognitif tentang depresi menyatakan bahwa disfungsi kognitif adalah inti dari
depresi dan bahwa perubahan afektif dan fisik dan ciri penyerta lainnya dari depresi adalah
akibat dari disfungsi kognitif. Tujuan terapi adalah untuk menghilangkan depresi dan
mencegah rekurensinya dengan membantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguji
kognisi negatif, mengembangkan skema alternatif dan lebih fleksibel, dan mengulangi respon
kogniti yang baru dan respon perilaku yang baru. Pada akhirnya terapi ini akan mengubah
cara seseorang berpikir dan selanjutnya menghilangkan gangguan depresif.
Terapi kognitif dapat diberikan sendiri dalam terapi gangguan depresif ringan sampai
sedang atau bersama-sama dengan medikasi antidepresan untuk gangguan depresif berat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi kognitif efektif dan lebih unggul dibandingkan
dengan medikasi antidepresan saja.
Kesimpulan
Antidepresan kombinasi dapat diberikan dengan berbagai pertimbangan terkait
kombinasi golongan yang akan diberikan, dosis, dan efek samping terhadap pasien.
Terapi kognitif sangat dianjurkan diberikan bersama-sama dengan antidepresan pada
kasus depresif berat seperti pada kasus ini.
Daftar pustaka
Combination of Antidepressant Medications From Treatment Initiation for Major Depressive
Disorder: A Double Blind Randomized Study. Blier Pierre, dkk.
Effect of Cognitive Theraphy With Antidepressant Medications vs Antidepressant Alone on
the Rate of Recovery in Major Depressive Disorder. Hollon Steven, dkk.
Kaplan Jilid I Harold, Benjamin J Sadock, Jack A Grebb. Kaplan Sadocks Sinopsis Psikiatri
Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis, Edisi tujuh, Jilid satu. Binarupa
Tangerang.2010;840.
Kaplan Jilid II Harold, Benjamin J Sadock, Jack A Grebb. Kaplan Sadocks Sinopsis Psikiatri
Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis, Edisi tujuh, Jilid satu. Binarupa
Tangerang.2010;461.
Rusdi Maslim, Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropika, Edisi ketiga, PT
NuhJaya- Jakarta. 2007;23.
Dosen Pembimbing
Dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc, Sp.KJ (K)