RESUS CLD

10
REFLEKSI KASUS CHRONIC LIVER DISEASE Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter Di RSUD Tidar Kota Magelang Di Ajukan Kepada : dr. Handri Andika, Sp.Rad Disusun Oleh : Tilovi Gani Ciputra 20090310161 SMF BAGIAN ILMU RADIOLOGI RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

description

refleksi kassus CLP

Transcript of RESUS CLD

REFLEKSI KASUS

CHRONIC LIVER DISEASEDisusun Untuk Memenuhi Syarat

Mengikuti Program Pendidikan Profesi DokterDi RSUD Tidar Kota Magelang

Di Ajukan Kepada :

dr. Handri Andika, Sp.RadDisusun Oleh :

Tilovi Gani Ciputra20090310161SMF BAGIAN ILMU RADIOLOGIRSUD TIDAR KOTA MAGELANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015A. PENGALAMAN

Ny M diduga chronic liver disease dengan keluhan nyeri perut terutama perut bagian atas, badan lemas sejak 4 hari yang lalu. Pasien merasa mual dan muntah disertai BAB berwarna kehitaman. B. MASALAH YANG DIKAJI?Apakah pemeriksaan penunjang radiologi yang sebaiknya digunakan untuk pasien yang diduga menderita chronic liver disease?C. ANALISA KASUSChronic liver disease adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi, penyakit dan infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati. Hepar atau hati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga abdomen. Pada kondisi hidup hati berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah. Beratnya 1200-1800 gram, dengan permukaan atas terletak bersentuhan dibawah diafragma, permukaan bawah terletak bersentuhan diatas organ-organ abdomen. Batas atas hepar sejajar dengan ruang interkosta V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis.

Hepar disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu : vena porta hepatika yang berasal dari lambung dan usus yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air dan mineral dan arteri hepatika, cabang dari arteri koliaka yang kaya akan oksigen. Pembuluh darah tersebut masuk hati melalui porta hepatis yang kemudian dalam porta tersebut vena porta dan arteri hepatika bercabang menjadi dua yakni ke lobus kiri dan ke lobus kanan.

Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari perifer lobulus ke dalam ruang kapiler yang melebar yang disebut sinusoid. Sinusoid ini terdapat diantara barisan sel-sel hepar ke vena sentral. Vena sentral dari semua lobulus hati menyatu untuk membentuk vena hepatica.Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi sistem pencernaan untuk sekresi empedu. Hati menghasilkan empedu sekitar satu liter per hari, yang diekskresi melalui duktus hepatikus kanan dan kiri yang kemudian bergabung membentuk duktus hepatikus komunis. Selain sekresi empedu, hati juga melakukan berbagai fungsi lain, mencakup hal-hal berikut :

1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama (karbohidrat, lemak, protein) setelah penyerapan mereka dari saluran cerna.

2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainnya.

3. Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein-protein yang penting untuk pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid dan kolesterol dalam darah.

4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan banyak vitamin.

5. Pengaktifan vitamin D, yang dilaksanakan oleh hati bersama dengan ginjal.

6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang.

7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin, yang merupakan produk penguraian yang berasal dari pemecahan sel darah merah yang sudah usang. Pemeriksaan Radiologi

Pada kasus ini pasien dilakukan pemeriksaan radiologi berupa USG abdomen. USG abdomen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui anatomi organ hepar sehingga dapat diketahui jika terdapat abnormalitas.Yang dapat diamati dengan USG saat memeriksa hepar antara lain:

1. Permukaan hati.

2. Tepi dari hati.

3. Ukuran hati.

4. Echolevel.

5. Echopattern.

6. Dinding Pembuluh darah.

7. Vena porta.

8. Vena hepatica.

9. Ukuran Limpa.

Pada USG hepar yang normal akan terlihat permukaan yang licin, dengan tepi tajam, ekostruktur dari parenkim hepar berdensitas halus tersebar rata (homogen), terlihat jelas gambaran system portal dan vena hepatica. Sedangkan pada kasus ini ditemukan adanya ekostruktur parenkim yang kasar dengan permukaan yang lebih irregular.D. DOKUMENTASINama

: Ny. mUsia

: 47 tahun

Agama

: Islam

Pekerjaan : IRTAlamat : Kebonagung kulon Jogomulyo Tempuran, Magelang.

Anamnesis tanggal 21 Januari 2013Keluhan Utama: Muntah dan BAB hitam.Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien baru datang dengan keluhan BAB dan muntah kehitaman sejak 4 hari yang lalu disertai nyeri perut terutama bagian atas dan nyeri pinggang kanan.Riwayat Penyakit Dahulu: Penyakit Asthma, Hipertensi, Diabetus Mellitus

Hepatitis, TBC disangkal pasien.Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit

Asthma, Hipertensi, dan Diabetus Mellitus. Riwayat Operasi dan penyakit yang pernah dijalaniDisangkalPemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Umum:

Keadaan umum : BaikKesadaran

: Kompos mentis

Vital sign

: TD : 100/70 mmHg S : 36,5 0 C

N : 98 x/menit Kepala

: Mesochepal

Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Thorak

: Inspeksi : simetris, deformitas tidak ada, tidak ada ketinggalan gerak

Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri, iktus kordis tak teraba

Perkusi : sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : paru : vesikuler(+), ronkhi dan wheezing(-)

Cor : suara jantung reguler, gallop dan bising(-)

Abdomen

: Inspeksi : simetris, tak tampak jejas atau kemerahan.Auskultasi : peristaltik normal, bunyi usus (+)

Perkusi : timpani.Palpasi : supel, nyeri tekan (+) region perut atas,Ekstremitas: Edema inferior/ superior : -/-

Pemeriksaan penunjang:

Interpretasi hasil USG:

1. Hepar: ukuran normal, echostructure parenkim lebih kasar, permukaan lebih irreguler, sudut lancip, tak tampak nodul, vena porta melebar, vena hepatic normal.

2. Vesica Felea: ukuran normal, dinding dbn, tak tampak batu, tak tampak obstruksi bilier.

3. Pancreas: ukuran normal, echostructure parenkim homogeny dbn, permukaan rata, tak tampak massa atau nodul.4. Lien: ukuran normal, echostructre pasrenkim homogeny dbn, permukaan rata, tak tampak massa atau nodul.

5. Renal dextra-sinistra: ukuran masih dalam batas normal, echostructure parenkim dbn, batas kortikomedula dbn, batu (-)

6. Vesica Urinaria: dinding irreguler, batu (-), massa (-).

7. Ascites (+)Kesan: CLD Pemeriksaan Laboratorium (abnormal) SGOT

164.8 U/L

SGPT

34.0 U/L

HbsAg

Positif

Haemoglobin

8.6 g/dl

Leukosit

7.7 103/ul

Eritrosit

2.8 106/ul Hematokrit

24.8 %

Angka Trombosit178 103/ul

RDW-CV

16.8

RDW-SD

51.5E. REFERENSI1. Guyton, A. C., 2008. Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC2. Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC3. Rahsad, Sjahriar. 2006. Radiologi Diagnostik. Jakarta: FKUI