Resus 3

download Resus 3

of 3

Transcript of Resus 3

  • 7/29/2019 Resus 3

    1/3

    A. Deskripsi1. Identitas

    Tanggal masuk : 28-9-2012

    Jam masuk :10.00

    Nama : Tri Yoga Syarjito

    Alamat: perum karang jati indah, kasihan, bantul

    Umur: 36 tahun

    Tempat tanggal lahir: sleman 26-3-1976

    Jenis kelamin : Laki laki

    Status: menikah

    Suku bangsa: jawa

    Agama: islam

    Pendidikan : SLTA

    Pekerjaan : swasta

    2. AnamnesaKeluhan utama : diam saja

    Riwayat penyakit sekarang :

    - Kronologis/perjalanan penyakit : diam saja, aktifitas harian harus diarahkan, tampak sakitjiwa,

    - Mendadak/perlahan lahan : perlahan lahan- Resiko mencederai diri: negativeFactor yang mendahului

    - Stressor/psikososial: tidak jelas- Factor organic: negatifRiwayat penyakit dahulu :

    - Riwayat gangguan jiwa dan riwayat pengobatan: rujukan dari RSI- Riwayat gangguan fisik dan riwayat pengobatan :agak kaku setelah terapiriwayat penyalahguaan obat obatan dan alcohol: negative

    riwayat kehidupan pribadi :

    - kepribadian premorbid : tidak ada info,- riwayat pendidikan: tidak ada info- riwayat perkawinan : tidak ada info- riwayat gangguan jiwa dalam keluarga: tidak ada info

    3. Pemeriksaan FisikVital sign : TD:130/80 suhu: 37 HR: 84 RR:24

    4. Pemeriksaan psikiatriKeadaan umum : tampak sakit jiwa,rawat diri kurang

    Kesadaran : compos mentis

    Orientasi : o:baik dinilai w:baik t:baik s:baik

    Sikap tingkah laku : oportunis, menolak kontak mata dengan perempuan

  • 7/29/2019 Resus 3

    2/3

    Roman muka : sedikit normal

    Afek : tumpul

    Bentuk pikir : cenderung autistik

    Isi pikir : waham curiga

    Progresi pikir : kualitatif : relevan kuantitatif: bicara cukup

    Halusinasi : dengar

    Ilusi :

    Hubungan jiwa : agak sulit berhubungan dengan wanita

    Perhatian : mudah ditarik mudah dicantum

    Insight: sedang

    5. DiagnosisAxis I :F25.1

    Axis II : -

    Axis III: -

    Axis IV:tidak jelas

    Axis V:41-50

    6. Terapi : amitriptilin 25mg< 1-0-1Stetosa 1mg 0-0-1/2

    Triheksil phenidin 2mg 1-0-1

    7. Hasil Laboratorium :

    8. Perasaan terhadap pengalaman : saya memilih kasus ini dikarenakan kasus ini adalah kasusskizoafektif yang cukup menarik untuk dibahas secara dalam bagaimana penegakan diagnosis

    nya??

    9. Evaluasi pasien tampak normal aktif saat diwawancara, terlihat cukup kooperatif, gelisah,menghindari tatapan mata. Pasien mengaku takut jika bertatap muka dengan wanita, pasien

    mendengar suara suara yang berasal dari benda yang mengganggu pikirannya. Progresi pikir

    pasien relevan dan cukup banyak bercerita. Ada kekakuan pada kedua tangan. Jika tidak disuruh

    bergerak maka akan diam terus.

    10.Analisis :11. Penegakan diagnosis menurut Diagnostic and Statistic Manual ofMentalDisorderIV(DSM-IV) sebagai berikut:12. a. Gejala Karakteristik: dua (atau lebih) berikut, masing-masing ditemukan untuk bagian waktu yang

    bermakna selama periode 1 bulan (atau kurang jika diobati dengan berhasil):13. 1) Waham14. 2) Halusinasi15. 3) Bicara terdisorganisasi (misalnya sering menyimpang atau inkoherensi)16. 4) Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas17. 5) Gejala negatif yaitu pendataran afektif, alogia, atau tidak ada kemauan (avolition)18. Catatan: Hanya satu gejala kriteria A yang diperlukan jika waham adalah kacau atau halusinasi terdiri dari suara

    yang terus-menerus mengomentari perilaku atau pikiran pasien atau dua lebih suara yang saling bercakap-cakapsatu sama lainnya.

    19. b. Disfungsi sosial/pekerjaan: untuk bagian waktu yang bermakna sejak onset gangguan, satu atau lebihfungsi utama seperti pekerjaan, hubungan interpersonal, atau perawatan diri, adalah jelas di bawah tingkat yang

  • 7/29/2019 Resus 3

    3/3

    dicapai sebelum onset (atau jika onset pada masa anak-anak atau remaja, kegagalan untuk mencapai tingkatpencapaian interpersonal, akademik, atau pekerjaan yang diharapkan).

    20. c. Durasi: tanda gangguan terus-menerus menetap selama sekurangnya 6 bulan. Pada 6 bulan tersebut,harus termasuk 1 bulan fase aktif (yang memperlihatkan gejala kriteria A) dan mungkin termasuk gejalaprodormal atau residual.

    21. d. Penyingkiran gangguan skizoafektif atau gangguan mood: gangguan skizoafektif atau gangguan mooddengan ciri psikotik telah disingkirkan karena: (1) tidak ada episode depresif berat, manik atau campuran yangtelah terjadi bersama-sama gejala fase aktif atau (2) jika episode mood telah terjadi selama gejala fase aktif,

    durasi totalnya relatif singkat dibandingkan durasi periode aktif dan residual.22. e. Penyingkiran zat/kondisi medis umum23. f. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif24. Sedangkan menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) di Indonesia yangke-

    IIIsebagai berikut:25. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila

    gejala-gejala itu kurang jelas):26. a) thought eco = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan

    isi pikiran ulangan walaupun isinya sama tapi kualitasnya berbeda.27. thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau

    isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan28. thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;29. b) delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar, atau30. delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar31. delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;

    (tentang dirinya secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau pikiran, tindakan ataupenginderaan khusus);

    32. delusion perception = pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,biasanya bersifat mistik atau mukjizat;33. c) Halusinasi auditorik:34. Suara halusinasi yang berkomentar secara terus-menerus terhadap perilkau pasien, atau35. Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara) atau36. Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh pasien37. d) Waham-waham menetap lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang

    mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atasmanusia biasa

    38. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:39. e) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja apabila disertai baik oleh waham yang mengambang

    maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas ataupun disertai oleh ide-ide yangberlebihan yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terusmenerus.

    40. f) Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berakibat inkoherensi atau pembicaraannyatidak relevan atau neologisme.

    41. g) Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu (porturing), fleksibilitas cerea,negativisme, mutisme dan stupor;

    42. h) Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang dan respon emosional yang menumpulatau tidak wajar, biasanya mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosialdan menurunnya kinerja sosial;tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

    43. Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih(tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodormal)

    44. Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilakupribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalamdiri sendiri, dan penarikan diri secara sosial.

    45.46. Kaplan, Harold I., Sadock, Benjamin J., dan Grebb, Jack A. Sinopsis Psikiatri, Jilid I. Binarupa Aksara. Tangerang:

    2010. 699-702, 720-727, 737-74047. 2. Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Pedoman

    Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI48. 3. Maslim, Rusdi.Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ- III. FK Unika Atmajaya.

    Jakarta:2001. 46, 5049. Penulis

    http://www.fkumyecase.net/wiki/edit.php?page=ke-IIIhttp://www.fkumyecase.net/wiki/edit.php?page=ke-IIIhttp://www.fkumyecase.net/wiki/edit.php?page=ke-IIIhttp://www.fkumyecase.net/wiki/edit.php?page=ke-IIIhttp://www.fkumyecase.net/wiki/edit.php?page=ke-IIIhttp://www.fkumyecase.net/wiki/edit.php?page=ke-III