Resume UKT Auditing

38
Resume UKT Auditing membedakan profesi adalah penerimaan tanggung jawabnya kepada publik. CPA diandalkanoleh banyak unsur masyarakat, termasuk klien, kreditor, pemerintah, pegawai, investor, dankomunitas bisnis serta keuangan. Kelompok ini mengandalkan obyektifitas dan integritas CPAuntuk memelihara fungsi perdagangan yang tertib. 4. Integritas Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, CPA harus melaksanakan semuatanggung jawab profesionalnya dengan integritas tertinggi. Perbedaan karakteristik lainnya darisuatu profesi adalah pengakuan anggotanya akan kebutuhan memiliki integritas. Integritasmenurut CPA bertindak jujur dan terus terang meskipun dihambat kerahasiaan klien.Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi.Integritas dapat mengakomodasi kesalahan akibat kurang berhati-hati dan perbedaan pendapat yang jujur, akan tetapi, integritas tidak dapat mengakomodasi kecurangan/pelanggaran prinsip. 5.Obyektifitas dan independensi Seorang CPA harus mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik kepentingan dalammelaksanakan tanggung jawab profesional. Seorang CPA dalam praktek publik harusindependent dalam kenyataan dan dalam penampilan ketika memberikan jasa auditing danjasa atestasi lainnya. Prinsip obyektifitas menuntut seorang CPA untuk tidak memihak, jujursecara intelektual, dan bebas dari konflik kepentingan. Independensi menghindarkan diri darihubungan yang

Transcript of Resume UKT Auditing

Page 1: Resume UKT Auditing

Resume UKT Auditingmembedakan profesi adalah penerimaan tanggung jawabnya kepada publik. CPA diandalkanoleh banyak unsur masyarakat, termasuk klien, kreditor, pemerintah, pegawai, investor, dankomunitas bisnis serta keuangan. Kelompok ini mengandalkan obyektifitas dan integritas CPAuntuk memelihara fungsi perdagangan yang tertib.4. IntegritasUntuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, CPA harus melaksanakan semuatanggung jawab profesionalnya dengan integritas tertinggi. Perbedaan karakteristik lainnya darisuatu profesi adalah pengakuan anggotanya akan kebutuhan memiliki integritas. Integritasmenurut CPA bertindak jujur dan terus terang meskipun dihambat kerahasiaan klien.Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi.Integritas dapat mengakomodasi kesalahan akibat kurang berhati-hati dan perbedaan pendapatyangjujur,akantetapi,integritastidakdapatmengakomodasikecurangan/pelanggaran prinsip.5.Obyektifitas dan independensiSeorang CPA harus mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik kepentingan dalammelaksanakan tanggung jawab profesional. Seorang CPA dalam praktek publik harusindependent dalam kenyataan dan dalam penampilan ketika memberikan jasa auditing danjasa atestasi lainnya. Prinsip obyektifitas menuntut seorang CPA untuk tidak memihak, jujursecara intelektual, dan bebas dari konflik kepentingan. Independensi menghindarkan diri darihubungan yang bisa merusak obyektifitas seorang CPA dalam melakukan jasa atestasi.6. KemahiranSeorang CPA harus melakukan standar teknis dan etis profesi, terus berjuang meningkatkankompetensi mutu pelayanan, serta melaksanakan tanggung jawab profesional dengan sebaik-baiknya. Prinsip kemahiran (due care) menuntut CPA untuk melaksanakan jasa profesionaldengan sebaik-baiknya. CPA akan memperoleh kompetensi melalui pendidikan danpengalaman

Page 2: Resume UKT Auditing

dimulai dengan menguasai ilmu yang disyaratkan bagi seorang CPA. Kompetensijuga menuntut CPA untuk terus belajar di sepanjang karirnya.7.Lingkup dan sifat jasaSeorang CPA yang berpraktik publik harus mempelajari prinsip kode etik perilaku profesionaldalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. Dalam menentukan apakah diaakan melaksanakan atau tidak suatu jasa, anggota AICPA yang berpraktik publik harusmempertimbangkan apakah jasa seperti itu konsisten dengan setiap prinsip perilakuprofesional CPA.PERATURAN PERILAKU PROFESIONALPeraturan perilaku profesional lebih spesifik karena menunjukkan aksi dan hubungan CPA, danjika CPA tidak menaati/melanggar kode etik peraturan ini mengakibatkan sanksi dari AICPA.BAGIAN 100-PERATURAN 101. INDEPENDENSI

Peraturan 101 mengenai independensi menyatakan “seorang CPA yang berpraktik publikharus independen dalam memberikan jasa profesional sebagaimana disyaratkan oleh standar resmiyang dikeluarkan oleh dewan.” Sebagaimana telah dibahas bab I, tidak peduli bagaimanakompetennya seorang CPA, pendapat CPA atas laporan keuangan akan berkurang nilainya bagi parapemakai kecuali CPA mempertahankan independensi. Peraturan 101 memasyaratkan independensi,telaah dan penugasan atestasi lainnya.HUBUNGAN KEUANGAN-KEPENTINGAN KEUANGAN TIDAK LANGSUNG

Kepentingan keuangan tidak langsung yang material dapat mengurangi independensi.Kepentingan seorang CPA dapat mengurangi independensi jika memiliki kepentingan keuangan dalamsuatu kesatuan yang memiliki suatu kepentingan keuangan terhadap klien audit.HUBUNGAN KEUANGAN PINJAMAN DARI KLIEN AUDIT

Peraturan mengenai independensi melarang pinjaman ke/dari klien audit, akan tetapi pinjamandari lembaga keuangan adalah dimaklumi dalam situasi tertentu jika pinjaman dibuat menurutpersyaratan pinjaman normal.HUBUNGAN KEUANGAN-TUNTUTAN HUKUM KLIENIndependensi dapat berkurang jika seorang klien audit memulai atau berniat untuk mengajukantuntutan hukum terhadap kinerja audit CPA. Terdapat 2 ciri penting tentang audit:1.Klien aaudit harus bersedia untuk mengungkapkan seluruh aspek dari operasi bisnis kepadaauditor.PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 20067

Page 3: Resume UKT Auditing

Resume UKT Auditing2.Sebaliknya, auditor harus obyektif dalam penilaian tearhadap hasil laporan keuangan.HUBUNGAN MANAJERIAL ATAU KARYAWAN-POSISI DENGAN KLIEN

Umumnya auditor akan independen jika mereka dihubungkan dengan audit klien sebagaikaryawan, pegawai, direktur atau posisi yang sama selama periode penugasan profesional merekaatau pada waktu mengungkapkan suatu opini. Anggota dapat dihubungkan dengan laporan keuangandari organisasi amal, keagamaan, atau yang memikirkan kepentingan umum jika mereka hanya direkturatau trustee (wali) honorer dari organisasi tersebut.HUBUNGAN MANAJERIAL ATAU KARYAWAN-JASA AKUNTANSI UNTUK AUDIT KLIEN

Di bawah kondisi tertentu auditor dapat memberikan jasa auditing dan pembukuan untuk klienyang sama. Satu alasan untuk membolehkan hubungan tersebut adalah bahwa auditor menilaikewajaran dari hasil keputusan operasi manajemen bukan kebijaksanaan dari keputusan. Syarat-syaratnya:

1.Klien harus menerima tanggung jawab atas laporan keuangan. Ketika diperlukan, auditor harusmembantu kliennya untuk memahami masalah-masalah akuntansi secukupnya agar kliendapat menjalankan tanggnug jawabnya..

2.Auditor tidak boleh menjadi pegawai/manajemen. Ini berarti bahwa sebaiknya auditor tidakmemberi kuasa atas transaksi, pemeliharaan atas harta klien atau kuasa penugasan padakepentingan klien.3.Ketika laporan keuangan disiapkan dari buku dan catatan yang dikelola oleh auditor, auditortersebut harus menaati standar audit yang berlaku umum.HUBUNGAN MANAJERIAL ATAU KARYAWAN-INDEPENDENSI AUDITOR DAN JASA KONSULTASIMANAJEMEN

Seorang CPA tidak akan kehilangan independensinya saat melakukan jasa konsultasimanajemen untuk klien audit karena konsultasi manajemen tidak meliputi suatu pendapat tentangkewjaran dari suatu laporan keuangan.BAGIAN 100-PERATURAN 102. INTEGRITAS DAN OBYEKTIFITAS

Dalam melaksanakan setiap jasa profesional, seorang CPA harus mempertahankanobyektifitas dan integritasnya, bebas dari konflik kepentingan, dn tidak boleh salah menyajikanfakta/menyerahkan pertimbangannya pada orang lain.

Page 4: Resume UKT Auditing

BAGIAN 200-PERATURAN 201. STANDAR UMUMStandar umum merupakan bagian dari kode etik perilaku profesional. Seorang CPA haruspatyuh pada standar berikut dan dengan beberapa intepretasi daripadanya:a.Kompetensi Profesional CPAhanya diwajibkan melakukan jasa profesional yang diharapkandapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.b.Penggunaan Kemahiran Profesional Menggunakan kemahiran profesional dalam melaksanakantugas profesional.c.Perencanaan dan Supervisi Perencanaan yang memadai dan mengawasi pekerjaan jasaprofesional.d.Data Relevan yang Mencukupi memperoleh data relecvan yang memadai untuk menghasilkandasar yang kuat bagi kesimpulan atau rekomendasi dfalam hubungannya dengan setiap jasaprofesional yang dilakukan.BAGIAN 200- PERATURAN 202. KETAATAN TERHADAP STANDAR

Auditor memiliki tanggung jawab untuk menegakkan standar yang berhubungan denganauditing dan jasa profesional lainnya. Seorang CPA yang melakukan jasa auditing, penelaahan,kompilasi, nasihat manajemen, pajak, atau jasa profesional liannya harus menaati standar yangditetapkan oleh badan yang dibentuk dewan.BAGIAN 200-PERATURAN 203. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Seorang CPA dilarang untuk (1) memberikan pendapat atau menyatakan persetujuan bahwalaporan keuangan atau data keuangan lain dari setiap entitas telah disajikan sesuai prinsip-prinsipakuntansi yang berlaku umum, (2) menyatakan bahwa dia tidak mengetahui sikap modifikasi materialyang ahrus dilakukan terhadap laporan atau data seperti itu agar sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum jika laporan/data tersebut mengandung penyimpangan dari prinsip akuntansi.BAGIAN 300-PERATURAN 301. INFORMASI KLIEN YANG EBRSIFAT RAHASIAPSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 20068

Page 5: Resume UKT Auditing

Resume UKT AuditingSeorang CPA dalam praktik publik tidak boleh mengungkapkan setiap

informasi klien yangbersifat rahasia tanpa izin khusus dari klien. Peraturan ini tidak ditafsirkan (1) melepaskan CPA darikewajiban profesionalnya menurut peraturan 202 dan 203, (2) untuk mempengaruhi dengan caraapapun kewajiban CPA untuk memenuhi panggilan pengadilan yang diterbitkan secara resmi, atauuntuk menghalangi ketaatan CPA tersebut terhadap hukum atau peraturan pemerintah, (3) untukmenghalangi penelaahan praktik profesional CPA menuruit AICPA atau otoritas masyarakat CPA, (4)untuk menghalangi seorang CPA mangajukan keluhan atau menjawab setiap pertanyaan yangdiajukan oleh divisi etika atau badan pengadilan lembaga atau badan investigasi atau disiplinermasyarakat CPA atau Badan Akuntansi.

CPA dari setiap badan tersebut yang diidentifikasikan dalam butir (4) di atas dan CPA yangterlibat dalam penelaahan praktik profesional yang diidentifikasikan pada butir (3) di atas tidak bolehmenggunakan nya untuk keuntungan mereka sendiri atau mengungkapkan setiap informasi klien yangbersifat rahasia yang mendapat [perhatian mereka dalam melaksanakan aktivitas tersebut. Laranganini tidak membatasi pertukaran informasi CPA dalam hubungannya dengan investigasi atau prosesedisipliner yang telah diuraikan sebelumnya dalam butir (4) di atasatau penelaahan praktik profesionalyang dijelaskan dalam butir (3) di atas.BAGIAN 300-PERATURAN 302. HONOR KONTONJEN

CPA diharapkan memberikan jasa dalam suatu cara yang kompeten dan menuntutpembayaran yang sesuai dengan jasa yang diberikan. Menurut peraturan 302 ini, seorang CPA tidakboleh melaksanakan jasa profesional apa pun demi honor kontinjen atau menerima honor seperti ituadri klien atau untuk siapa CPA atau KAP melakukan: (a) audit atau penelaahan laporan keuangan,atau (b) kompilasi atas laporan keuangan apabila CPA menharapkan atau mungkin berharap bahwapihak ketiga akan menggunakan laporan keuangan itu dan laporan kompilasi CPA tidakmengungkapkan kurangnya independensi, atau (c) pemeriksaan atas informasi laporan keuanganprospektif atau menyiapkan SPT pajak asli atau yang diamandemenkan atau klaim pengembalianpajak untuk honor atau bayran kontinjen dari klien.BAGIAN 500-PERATURAN 501. TINDAKAN YANG MENDISKREDITKANSeorang CPA tidak boleh melakukan suatu perbuatan yang mendiskreditkan profesi. AnggotaAICPA yang dihukum atas tindak pidana dapat didakwa dengan pelanggaran peraturan ini.BAGIAN 500-PERATURAN 502. IKLAN DAN BENTUK SOSIALISASI LAINNYA

Seorang CPA yang berpraktik publik tidak boleh berusaha mendapatkan klien denganmengiklankan diri atau bentuk sosialisasi lainnya

Page 6: Resume UKT Auditing

dalam segala cara yang salah, menyesatkan ataumenipu. Sosialisai dengan cara memaksa, yang melampaui batas, atau yang melecehkan dilarang.Beberapa kegiatan CPA yang mungkin dianggap salah, menyestakan atau curang jika iklan tersebut:1.menciptakan ekspektasi hasil menguntungkan yang salah atau tidak dapat dibenarkan,2.menyiratkan kemampuan untuk mempengaruhi pengadilan, badan pengatur hukum atau badansejenis

3. berisi gambaran bahwa jasa profesional dalam periode sekarang atau kemudian akandilaksanakan dengan biaya yang sudah diestimasi atau rentang biaya yang mungkin pada wakturepresentasi secara substansial akan meningkat tetapi klien prospektif tidak diingatkan tentangkemungkinan tersebut,4.mengandung setiap representasi lainnya yang bisa menyebabkan seseorang salah paham ataumerasa dicurangi.BAGIAN 500-PERATURAN 503. KOMISI DAN HONOR REFERALA.komisi yang dilarangSeorang CPA dalam melakukan praktik piblik tidak boleh menerima rekomendasi komisi produkatau jasa dari klien, atau komisi jasa atau produk yang disediakan klien, atau menerima komisiketika CPA atau KAP juga melaksanakankepada klien tersebut:a.suatu audit atau penelaahan atas laporan keuangan

b. suatu kompilasi atas laporan keuangan apabila CPA mengharapkan atau mungkinmengharapkan bahwa pihak ketiga akan menggunakan laporan keuangan itu dan laporanlaporan kompilasi CPA tidak mengungkapkan kurangnya independensi, atauc.suatu pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif.Larangan ini berlaku sepanjang periode dimana CPA bertugas melakukan jasa apapun yangdisebutkan di atas. Larangan ini juga berlaku sepanjang periode yang dicakup laporan keuanganhistories yang terlibat dengan jasa seperti disebutkan di atas.B.Pengungkapan komisi yang diizinkan

Seorang CPA dalam melakukan praktik publik yang tidak dilarang oleh peraturan ini dapatmelaksanakan jasa atau menerima komisi, dan yang dibayar atau diharapkan menerima komisiharus mengungkapkan fakta bagi setiap orang atau entitas atau kepada siapa CPAmerekomendasikan atau mereferensikan produk atau jasa yang terkait dengan komisi tersebut.

Page 7: Resume UKT Auditing

Resume UKT AuditingFRAUD

1.Kesalahan (error) cenderung terjadi karena salah saji yang tidak sengaja yang meliputi kesalahanpengumpulan data, kesalahan interpretasi data, dan kesalahan dalam menerapkan prinsip-prinsipakuntansi.2.Kecurangan (fraud) merupakan penipuan baik salah saji maupun lalai dalam pengungkapanlaporan keuangan yang disengaja. Fraud bisa terjadi karena:a.Manipulasi, kesalahan, atau pengubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukung.b.Salah saji atau kelalaian yang disengaja dalam pengungkapan transaksi/kejadianc.Kesalahan penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, carapenyajian, atau pengungkapan.Kadang sulit membedakan error dan fraud misalnya faktur penjualan yang berisi kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja adalah kesalahan sedangkan faktur untuk penjualan fiktif adalahfraud.3.Tanggung jawab auditor untuk menemukan error dan fraud menurut standar profesional:a.Auditor harus menilai risiko mengenai error dan fraud yang dapat menyebabkan laporankeuangan mengandung salah saji materialb.Berdasarkan penilaian tsb, auditor merancang dan melaksanakan audit untuk menyediakankepastian yang layak atas penemuan error dan fraud yang material dalam laporan keuangan.c.Karena pendapat auditor berdasarkan konsep kepastian yang layak, maka auditor bukanlahseorang penjamin dan laporannya bukanlah jaminan.

d.Oleh karena itu, penemuan selanjutnya atas salah saji material yang terdapat dalam laporankeuangan tidak menunjukkan ketidakcukupan perencanaan, pelaksanaan, maupun kesimpulanaudiator.4.Tanda-tanda peringatan yang menunjukkan adanya fraud:a.Pengendalian internal yang buruk atau diabaikan oleh manajemen.b.Kerugian atas persediaan yang besar.c.Hasil audit internal dan eksternal yang diabaikan manajemen.d.Kegiatan perbankan yang tidak wajar.e.Adanya beban dan pembelian yang tidak wajar.5.Tanggung jawab auditor jika error dan fraud ditemukan:Apabila terdapat perbedaan antara jumlah yang tertera dalam laporan keuangan dengan hasil

Page 8: Resume UKT Auditing

audit, maka harus ditentukan apakah perbedaan tsb trgolong error atau fraud.a.Jika merupakan kesalahan, maka dibutuhkan penyesuaian terhadap pencatatan laporankeuanganb.Jika merupakan kecurangan,- tidak material, maka auditor harus:≥ menyerahkan permasalahan tsb pada tingkat manajemen yang tepat setidaknya satutingkat di atas yang terlibat kecurangan.≥ Meyakinkan pada dirinya sendiri bahwa dampak kecurangan terhadapa aspek auditlainnya telah diberikan pertimbangan yang tepat.- material, maka auditor harus:≥ Mempertimbangkan implikasinya terhadap aspek audit lainnya.≥ Mendiskusikan masalah dengan tingkat manajemen setidaknya satu tingkat dari yangterlibat kecurangan.≥ Berusaha memperoleh bukti untuk menentukan apakah kecurangan tsb material danapakah dampaknya terhadap laporan keuangan.≥ Jika perlu, menyarankan klirn agar berkonsultasi dengan penasihat hukum.6.Dampak kecurangan atas laporan audit:Tanggung jawab auditor atas kecurangan yang material diperluas pada pendapatnya dalamlaporan audit. Jika perlu, laporan keuangan harus direvisi atau memberikan pendapat wajardengan pengecualian atau menolak memberikan pendapat.Bila auditor tidak diijinkan melaksanakan prosedur audit yang diperlukan untuk menyimpulkankemungkinan kecurangan yang material, maka auditor harus:≥ Menolak memberikan pendapat atau menyatakan pendapat wajar denganpengecualian.≥ Melaporkan penemuannya kepada komite audit atau dewawn direktur.7.Alasan pelaporan keuangan yang curang:PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200615

Page 9: Resume UKT Auditing
Page 10: Resume UKT Auditing
Page 11: Resume UKT Auditing

Resume UKT Auditinga.Untuk membuat saham perusahaan terlihat lebih menarik dan meningkatkan investasi.b.Untuk meningkatkan pendapatan per saha dan memberikan pembayaran deviden yangmeningkat.c.Untuk memperoleh tambahan kredit atau syarat-syarat yang lebih mudah dalam mencarikredit.d.Untuk mencapai tujuan dan dan sasaran perusahaan.e.Untuk menghasilkan bonus berdasarkan tampilan keuangan.8.Model indikator pelaporan keuangan yang menipuPeat marwick mengembangkan model penelitian yang memperkirakan kemungkinan pelaporankeuangan yang curang berdasarkan:

Page 12: Resume UKT Auditing

a.Kondisi yaitu tingkat di mana kondisi tertentu bisa dilakukannya kecurangan.b.Motivasi yaitu tingkat di mana orang-orang dalam posisi tertentu memiliki alasan untukmelakukan kecurangan.c.Perilaku yaitu tingkat di mana orang-orang tertentu mempunyai perilaku yang mengarahpada kecurangan.9. Illegal actIlligal act merupakan pelanggaran atas hukum atau peraturan pemerintah yang dilakukan olehentitas yang diaudit atau manajemennya atau karyawan sebagai wakil entitasMeskipun auditor berwenang untuk mendeteksi adanhya tindakan melawan hukum klien tetapikeputusan akhir atas suatu illegal act berada di tangan ahli hukum.

Tanggung jawab auditor atas tindakan illegal terbagi 2 kategori, yaitu:1.tanggung jawab untuk mendeteksi2.tanggung jawab melaporkanPSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200616Kondisi

Indikator primer1.keputusan manajemen didominasi satu orang atau sedikit orang melakukan bersama2.entitas terlibat dalam pembelian, penjualan, atau kegiatan dengan entitas lain3.entitas memiliki pengawasan yang lemah

Indikator sekunder1.manajemen memiliki pergantian yang cepat2.entitas adalah klien baru yang belum pernah diaudit3.entitas memiliki pertumbuhan yang cepat dalam tahun-tahun terakhirMotivasi

Indikator primer1.industri klien dalam kemerosotan dan laba bersih relatif rendah2.entitas memiliki komitmen signifikan secara kontrak

Indikator sekunder1.kompensasi manajemen berdasarkan penampilan yang dilaporkan2.entitas menghadapi kerugian signifikan dari perkara hukumPerilaku

Indikator primer1.auditor menemukan tingkat ketidakjujuran manajemen

Page 13: Resume UKT Auditing

2.entitas menempatkan terlalu banyak penekanan pada rapat perkiraan penghasilan

Indikator sekunder1.manajemen sering melakukan perdebatan dengan auditor2.perusahaan sering mengganti auditor

Resume UKT AuditingTujuan/Sasaran Audit dan Dokumentasi AuditA.Asersi Untuk Saldo dan Pengungkapan Akun-AkunAuditor menentukan tujuan/sasaranaudit setiap akun dengan menghubungkannya dengan asersimanajemen, yakni tujuan/sasaran auditor adalah menentukan apakah asersi manajemen sudahvalid.1.Existence/Occurrence.  Manajemen menyatakan bahwa semua akun asset, kewajiban, danekuitas pada neraca benar-benar ada dan semua pendapatan, beban, keuntungan, dankerugian pada laporan laba rugi terjadi selama periode yang dicakup dalam L/K.2.Rights and Obligations.  Manajemen menyatakan bahwa entitas memiliki hak yang tidakterhalangi terhadap asset dan entitas berhutang kewajiban yang ditunjukkan dalam L/K.3.Completeness. Manajemen menyatakan bahwa L/K mencakup semua asset, kewajiban,ekuitas, pendapatan , beban, keuntungan, dan kerugian.4.Valuation/Allocation. Manajemen menyatakan bahwa asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan ,beban, keuntungan, dan kerugian disajikan dalam L/K pada jumlah yang tepat.5.Prsentation and Disclosure. Manajemen menyatakan bahwa jumlah-jumlah dalam L/Kdiklasifikasikan secara tepat dan pengungkapannya sesuai dengan yang diminta oleh GAAP.B.Asersi Audit Lainnya1.Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan untuk menyiapkan L/K tidak berbeda secara materialdari yang digunakan pada periode sebelumnya kecuali jika perbedaannya diungkapkan.2.Transaksi yang diikhtisarkan dalam L/K terjadi antara pihak-pihak yang independen kecuali jikatransaksi dengan pihak yang bertalian diungkapkan.3.Entitas akan terus berjalan paling tidak untuk 1 tahun dari tanggal neraca kecuali jikapengecualian terhadap asumsi ini diungkapkan.

Page 14: Resume UKT Auditing

4.Entitas telah patuh pada hokum dan peraturan yang berlaku kecuali jika ketidakpatuhan yangmaterial dan akibatnya pada L/K diungkapkan.C.Prosedur Audit untuk Penaksiran Control Risk dan Substantive TestsAuditor melaksanakan audit untuk menaksir control risk, disebut Control Risk AssessmentProcedures, dan mengevaluasi jumlah dan pengungkapan dalam L/K, disebut Substantive Tests.Prosedur penaksiran control risk terdiri dari (1) prosedur untuk mendapatkan pemahamaninterna lcontrol dan (2) Tests of Control dimana pada tes tersebut kepercayaan akan ditempatkan.Substantive Tests terdiri dari Tests of Details of Transactions and Balancesd an AnalitycalProcedures. Prosedur Penaksiran Control RiskAuditor menggunakan prosedur penaksiran control risk untuk mendapatkan pemahamaninternal control(p e nye lid ika n/inquiry, observasi, dan inspeksi dokumen) dan melaksanakanTests of Controls(pe n yelidikan /inquiry, observasi, inspeksi dokumen, dan pelaksanaan kembaliprosedur kontrol). Tests of Details of Transactions and BalancesTes ini dilakukan untuk mendapatkan bukti apakah asersi manajemen berkenaan dengan saldodan pengungkapan L/K sudah benar/valid. Tes ini mencakup observasi penghitunganinventory, konfirmasi saldo piutang dengan pelanggan, penyelidikan berkenaan denganpenagihan piutang, dan pemeriksaan faktur untuk beban operasi). Analytical ProceduresAnalytical Procedures meliputi studi dan perbandingan hubungan antara data untukmengidentifikasi fluktuasi yang tidak diharapkan, ketiadaan fluktuasi yang diharapkan, danitem-item tidak biasa lainnya. Auditor mengembangkan ekspektasi berdasarkan pemahamantentang operasi klien dan industri dimana ia beroperasi. Ekspektasi ini kemudian dibandingkandengan jumlah yang dicatat oleh klien. Semua perbedaan dan fluktuasi yang signifikan antaraekspektasi auditor dan catatan klien harus diinvestigasi dan dipecahkan.D. Dokumentasi AuditAuditor harus membuktikan kebenaran prosedur audit yang dilakukan untuk mendukungpemahaman, tes dan evaluasi risiko, dan substantive tests yang dilakukan secara langsung atasjumlah dan pengungkapan yang ditunjukkan dalam L/K. Bukti-bukti ini dikumpulkan dalam file audit

Definisi dan Tujuan WP

Page 15: Resume UKT Auditing

WP merupakan catatan yang disimpan oleh auditor sehubungan dengan audit atas L/K klienyang secara umum merupakan properti/milik auditor. WP dibuat agar auditor mengadakanaudit secara tepat dan untuk memberikan dukungan yang cukup atas opini auditor.

Pentingnya WPAudit WP merupakan bukti auditor atas pekerjaan yang telah dilakukan; mereka mungkinmembantu/menjatuhkan jika masalah muncul berhubungan dengan L/K yang diaudit. WP akanmenjadi dokumen paling penting dalam proses pengadilan, dan, karena WP merupakan subjekuntuk panggilan tertulis menghadap siding pengadilan, WP mungkin memberikan bukti bagipenggugat/penuntut dan begitu juga untuk pembelaan auditor.

Jenis-Jenis WP

Auditor umumnya memelihara 2 jenis WP files:

-

Permanent / Continuing Audit File

Permanent audit file terdiri dari dokumen-dokumen, schedulue-schedule, dan

data lain yang

akan terus berarti/penting untuk beberapa tahun audit.

a.Informasi Historis berkenaan dengan klienBagian ini biasanya mencakup catatan/memorandum yang menggambarkan perusahaandan operasinya, pabrik utama dan proses produksi, produk, fasilitas distribusi, danpelanggan penting. Informasi ini membuat auditor mempelajari sesuatu tentang operasiperusahaan dalam waktu singkat dan membuat mereka sadar akan hal-hal tidak biasaberkenaan dengan audit.

b.Deskripsi tentang Internal Control EntitasBagian ini mungkin terdiri dari deskripsi tentang lingkungan pengendalian klien, prosedurkontrol dan akuntansi, kuisioner internal control, bagan alir/flowchart, tabelkeputusan/decision tables, atau kombinasi item-item tersebut.

c. Dokumen Legal

Permanent files biasanya mencakup copy/kutipan perjanjian pinjaman, bond

indentures,

kontrak tenaga kerja, stock option plans, pension plans, dan dokumen

lainnya.

d.Analisis Berkelanjutan terhadap Akun-Akun TertentuAnalisis Berkelanjutan mungkin digunakan untuk capital stock, long-term debt,ch ecklistuntuk pemenuhan perjanjian pinjaman, ekuitas pada penghasilan perusahaan anak(subsidiaries), dan rasio laba kotor untuk produk utama.

e.Perencanaan Audit (Audit planning)

Page 16: Resume UKT Auditing

Bagian ini mencakupco py induk/master copy dari program audit yang bisa direvisi dandicopy setiap tahun daripada ditulis ulang; rencana kapasitas pabrik dan volume tempatpenyimpanan/kontainer lain; dan jika prosedur tertentu dilakukan atas dasar rotasi,catatan akun dan lokasi-lokasi dites setiap tahun untuk menjamin bahwa tidak ada yangterlewatkan.

-

Current Audit File

Current Audit File untuk setiap tahun mencakup bukti yang dikumpulkan dan

kesimpulanyang dicapai dalam audit untuk tahun yang bersangkutan. Pokok-pokok dalam current filemencakup rencana dan analisis akun-akun; memoranda/catatan dari audit yang dilakukandan masalah audit yang dipertimbangkan dan dipecahkan; program audit; korespondensidengan pihak ketiga untuk konfirmasi saldo, transaksi, dan data lain; dan dokumen lainnya.

WP yang diorganisasikan secara logis meningkatkan efisiensi audit dan

efektivitasr eview

audit. Organisasi WP dapat dipersamakan dengan segitiga berikut:

ATB

LS

DAS

-

Audit Trial BalanceWalaupun auditor lebih memilih menggunakan L/K sebagai titik awal audit, ada beberapaalasan mengapa mereka tidak bisa menggunakannya. Kadang-kadang L/K belum disiapkansementara audit sedang berjalan. Dalam beberapa kasus, auditor memroses ayat jurnalpenyesuaian sebagai akibat pekerjaan mereka, sehingga akan mengubah L/K yang telahdisiapkan. Sehingga, auditor biasanya memilih audit trial balance yang menyerupai L/K tetapimengandung kolom untuk penyesuaian dan reklasifikasi yang diusulkan sebagai hasil audit.

Resume UKT Auditing

Page 17: Resume UKT Auditing

d.partner dengan pengalaman lebih dari 10 tahun yang bertugas memeriksa kerja audit,memecahkan kembali masalah dengan klien, dan mennyetujui laporan audit.

8.Program audit menyediakan:a.bukti dari rencana tepat suatu pekerjaan yang mengijinkan adanya pemeriksaanb.bimbingan untuk staf anggota yang kurang pengalamanc.bukti penyelenggaraan kerjad.alat kontrol penggunaan waktu audite.adanya pertimbangan efek control risk terhadap prosedur audit yang dirancang dandiusulkan.9.Penggunaan model resiko audit dalam perencanaan.Auditor membuat perencanaan pendapat tentang risiko bawaan (IR) dan resiko kontrol (CR).Resiko audit(AR)harus diatur pada level rendah. Komponen lain yang mempengarui resiko auditadalah resiko deteksi (DR). Auditor mengontrol resiko ini dengan memvariasikan sifat, periode,danperluasan tes saldo yang akan dilaksanakan.AR= IR + DR + CRPSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200621

Resume UKT AuditingPERENCANAAN AUDIT♪ Penerimaan Klien♥ Komite AuditKomite audit anggotanya diluar direksi. Tugasnya:1. Memilih auditor2.Mereview rencana untuk audit3.Mereview audit dan laporan keuangan4.Melihat internal control♥ Prosedur Sebelum PenerimaanSebagian besar auditor ingin mendapat klien baru tapi mereka harus prudent dan mengikutiGAAS dengan investigasi prospek klien.♥ Kelanjutan Klien SebelumnyaKlien harus dievaluasi setiap tahun untuk mengetahui apkah mereka sudah standar akuntansiperusahaan.♥ Engangement LetterBiasanya dialamatkan ke direksi atau audit komite, meliputi:

Page 18: Resume UKT Auditing

1.Konfirmasi audit engangement tahun sekarang.2.Pernyataan pertanggungjawaban untuk mendeteksi error dan fraud.3.Pengaturan fee dan billing4. Faktor lain♪ Proses Perencanaan1. Inherent Risk2.Antisipasi kepercayaan dalam Internal Control3.Keputusan awal tentang matrealitas4.Masalah potensial dalam laporan keuangan5.Antisipasi tipe audit report♪ Sumber Informasi Perencanaan1. Sumber umum2. Prosedur analitisTujuan prosedur analitis:a.Mempertinggi pengetahuan auditor tentang bisnis klienb.Menunjukkan perhatian auditor kepada keseimbangan dan transaksi yang tidak biasa♪ Strategi AuditAudit tim dipilih dari orang yang memiliki pengetahuan yang cukup dan berpengalaman.Strategi ini identifikasi resiko primer yang merupakan indikasi:1.Kecenderungan manajemen untuk mendistorsi laporan keuangan2.Estimasi akuntansi yang tidak bisa dipercaya3.krisis yang konstan4. Kekurangan kontrol5.Keamanan yang tidak cukup♪ Audit ProgramAudit program dipersiapkan dan digunakan untuk:1.Bukti dari rencana kerja2.Petunjuk bagi yang kurang berpengalaman3.Bukti dari kerja4.Pengontrolan waktu audit5.Bukti dari pertimbangan control risk♪ Penggunaan Model Audit Risk dalam PerencanaanAR = IR x CR x DR♪ Jadwal kerja audit1.Ekonomis bagi akuntan publikPerusahaan akuntansi harus memperkerjakan cukup personel untuk memenuhi kebutuhanterutama pada awal bulan saat penerbitan laporan keuangan.PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200622

Page 19: Resume UKT Auditing

Resume UKT Auditing2.Segmen Audit :Perencanaan, Pekerjaan audit sementara, Akhir tahun tugas audit, Akhir tugas auditPENGENDALIAN INTERNAL- MENDAPATKAN SEBUAH PENGERTIANSeorang auditor seharusnya mendapatkan dan mendokumenkan sebuah pengertianyang cukup dari pengendalian internal untuk merencanakan audit.1.Pengertian seharusnya didapatkan dari masing-masing komponen dari pengendalianinternal.5 komponen :a. kendali lingkunganb. penilaian resikoc. aktifitas kendalid.informasi dan komunikasie. monitoring/pengamatanAuditor seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pengendalian internalkliennya untuk: mengidentifikasi tipe kesalahan pencatatan atau tidak tercatatnya pernyataan-pernyataan yang mungkin terjadi. Memikirkan faktor-faktor yang merupakan akibat dari resiko-resiko kesalahanpencatatan tersebut. Menyusun tes-tes yang harus dilakukan.2.Auditor seharusnya menilai resiko pengendalian untuk pernyataan-pernyataan yangberhubungan dengan keseimbangan laporan/catatan dan kelas-kelas transaksi.Resiko pengendalian:Resiko yang timbul karena tidak tercatatnya materi-materi yang dapat terjadi padasebuah pernyataan keuangan yang tidak akan dapat dicegah atau dideteksi berdasarkanwaktu oleh sebuah kebijakan atau prosedur pengendalian internal yang sesungguhnya.

Resume UKT Auditing

Page 20: Resume UKT Auditing

a.dokumen, misalnya fakturb.masukan (jurnal), misal posting dari jurnal ke buku besarc.garis dalam dokumen, missal garis dalam suatu faktur.4.Seleksi – Metode memilih contoh / sampleSample adalah perwakilan dari populasi. Metode dalam memilih sample adalah :a.metode blok : yaitu dengan memilih sekelompok contoh secara berurutan, misal dalamsatu bulan tertentu.b.metode acak(ha ph a zard ) : metode memilih contoh tanpa pola yang jelas (random).Metodologi sampling :a. nomor acakseleksi acak tidak terbatas : setiap elemen da;am populasi mempunyai kesempatanyang sama untuk dipilih sebagai contoh.Sampling dengan penggantian : contoh yang diambil dapat dipakai lagiSampling tanpa penggantian : contoh yang diambil tidak dapat dipakai lagiAudit biasanya menggunkan sampling tanpa penggantian.b. Sampling sistematisDengan sampling yang sistematis, auditor dapat menggunakan sejumlah tertentucontoh yang dipilih.5.Determinasi – menentukan ukuran samplingTerlepas dari statistic maupun nonstatistik sampling yang digunakan, auditor sebaiknya

mempertimbangkan hal-hal berikut dalam menentukan ukuran sampling:a.risiko dari penetapan control risk yang terlalu rendahb.tingkat toleransi yang direncanakanc.tingkat deviasi populasi yang diharapkan6.Performa – Melaksanakan rencana samplingPetunjuk dalam melaksanakan rencana sampling :a.memilih item-item sampling tambahan sebagai pengganti, dalam hal ada dokumentertentu yang rusak atau tidak bisa digunakanb.mempertimbangkan untuk menghentikan sampling ketika terdapat terlalu banyakkesalahanc.dokumen-dokumen yang tidak ditempatkan dengan benar dianggap sebagai suatukesalahan7.Evaluasi – mengevaluasi hasil sampelLangkah pertama dalam mengevaluasi adalah dengan menghitung tingkat deviasi dari contoh.Setelah itu dapat digambarkan sebagai berikut

Page 21: Resume UKT Auditing

a.jika hasil sampel memuaskan (lebih rendah dari tingkat yang dapat ditoleransi),menyimpulkan bahwa masih ada risiko bahwa tingkat penyimpangan yang sebenarnyadalam populasi adalah lebih tinggi dari tingkat yang dapat ditoleransi. Bagaimanapunjuga risiko pengendalian berada pada tingkat yang rendah untuk membatasisubstantive test atas penyajian yang berhubungan dengan pengendalian tersebut

b.jika sampel tidak memuaskan, menyimpulkan bahwa ada risiko tinggi yang tidak dapatditerima sehingga tingkat deviasi dalam populasi tersebut lebih tinggi daripada tingkatyang dapat ditoleransi. Risiko pengendalain tidak berada pada tingkat yang cukuprendah untuk membatasi pengujian substanstive atas penyajian yang berhubungandengan pengendalian tersebut.Auditor dapat menggunakan baik sampling statistikal maupun non statistikal. Sampling nonstatistikaladalah teknik dimana ukuran sample dan evaluasi hasil sample dilaksanakan dengan dasar pemikiran(judgement). Sampling statistikal adalah teknik dimana pemilihan ukuran sample dan evaluasi hasilsampling ditentukan secara ilmiah.Penetapan risiko pengendalianJika auditor menggunakan primarily substantive approach, penetapan risiko pengendalian dapatditentukan setelah memahami pengendalian internal, dengan nilai yang ditetapkan adalah maksimum.Jika auditor menggunakan lower control risk approach, penetapan risiko pengendalian dilakukan setelah ;a.memahami pengendalian internal dan melakukan pengujian atas pengendalian denganpenetapan risiko pengendalian di bawah masimumb.melaksanakan tes tambahan untuk pengendalian internallevel dari risiko pengendalian ;Maksimumatau100%PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200628

Resume UKT AuditingTepat dibawah maksimumatau80%Moderatatau50%Rendah

Page 22: Resume UKT Auditing

atau20%1.jika pengujian menunjukkan bahwa pengendalian internal sifatnya efektif, penetapan risikopengendalian kurang dari maksimum. Seberapa besar kurangnya tergantung auditor.

2.jika pengujian menunjukkan pengendalian internal tersebut tidak efektif, auditor menetapkannilai risiko pengendalian pada nilai maksimum. Sekali lagi keputusan tersebut di tangan auditor.Hasil pengujian yang negatif seharusnya didasarkan pada pertimbangan kualitatif atau jumlahdeviasi yang ditemukan selama sampling.Pendokumentasian dari tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan.Jika risiko pengendalian ditetapkan pada level maksimum, tidak perlu ada dokumentasi, cukup denganmemorandum. Sedangkan apabila risiko pengendalian berada di bawah maksimum, perlu dilakukanpendokumentasian. Format dokumentasi adalah :a.kolom kiri, mengandung kesalahan yang terjadib.kolom kanan, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur pengendalian internal yang dapatdilaksanakan untuk mencegah kesalahan yang material.Mengevaluasi tingkat Substantive TestAuditor dapat merevisi substantive test dalam hal :a.nature (asal) dari substantive test yang berhubungan mungkin berubah dari lebih efektif

menjadi kurang efektif atau sebaliknyab.timing (waktu) dari substantive test mungkin berubah.c.Extent (luas) cakupan dari substantive test mungkin berubahMengkomunikasikan hal-hal yang berhubungan pengendalian internal dalam audit.Dalam melakukan substantive test, auditor dapat menemukan berbagai kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat disebut sebagai reportable condition.

Reportable condition tersebut diantaranya:a.kurangnya pembagian tugasb.tidak adanya persetujuan atas transaksi tertentuc.tidak adanya prosedur dalam penetapan dan pengaplikasian prinsip-prinsip akuntansid.kegagalan melakukan rekonsiliasie.kecurangan dalam pencatatan akuntansiSesuai standar audit, auditor harus mengkomunikasikan reportable condition tersebut sesegeramungkin.PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200629

Page 23: Resume UKT Auditing

Resume UKT AuditingMEMAHAMI PENGENDALIAN INTERNAL DALAM LINGKUNGAN KOMPUTERI.Pengendalian Internal (Internal Control)A.Pendekatan Berbeda dalam Sistem KomputerisasiPendekatan auditor dalam memahami internal control kadang-kadang berbeda saat komputerdigunakan untuk memproses data dan menghasilkan output. Contoh:

1.Instruksi pemrograman komputer memproses transaksi yang sama dengan cara yang sama.Kesalahan acak yang sering ada dalam proses manual jarang terjadi. Tetapi, instruksipemrograman yang tidak tepat berakibat pada pemrosesan transaksi yang tidak tepat pula.

Resume UKT AuditingAccess controls dibuat untuk membantu mencegah atau mendeteksi error/fraudyangdisebabkan oleh (1) penggunaan yang tidak tepat/ manipulasi file data, (2) penggunaanprogram komputer yang tidak tepat/tidak diizinkan, atau (3) penggunaan sumber dayakomputer yang tidak tepat, atau kombinasi diantara ketiganya. Access controls menekankanpada cara untuk mencegah / mendeteksi penggunaan sumber daya komputer yang tidaktepat. Misalnya: akses terhadap file data dan program harus dibatasi terhadap individu yangdiizinkan denganpassword atau kode identifikasi personal untuk memproses ataumemelihara file tertentu. Data and procedural controlsData and procedural controls menyediakan kerangka untuk mengontrol operasi harian danmembangun perlindungan terhadap kesalahan pemrosesan. Kontrol ini dibuat untukmenjamin pemrosesan data yang cepat dan akurat. Misalnya: auditor internal atau beberapagrup independen lainnya dalam organisasi harus me-review dan mengetes aktivitaspemrosesan komputer. Input, Processing, and Output ControlsInput controls dibuat untuk menyediakan kepastian yang masuk akal bahwa data yangditerima untuk pemrosesan oleh komputer telah secara tepat diizinkan, dikonversi menjadimachine-sensible form dan diidentifikasi, dan data tersebut tidak dihilangkan, disembunyikan,

Page 24: Resume UKT Auditing

ditambah, diduplikasikan, atau diubah.Processing controls dibuat untuk menyediakan kepastian yang masuk akal bahwapemrosesan komputer telah dilakukan sebagaimana dimaksudkan untuk aplikasi tertentu.Output controls dibuat untuk memastikan akurasi hasil pemrosesan dan memastikan bahwahanya personal yang telah diizinkan yang menerima output. Input and output control terms1)Batch control. Teknik ini membantu menjamin bahwa data yang melalui sistem sudahlengkap dan akurat.Jenis Batch Control antara lain:a)Control Total => biasanya merupakan jumlah total dalam mata uang, mis: jumlahbesar penjualanb)Hash Total => total yang tidak perlu memiliki arti melainkan seperti totalkumpulan (batch total), mis: total dari nomor pelangganc)Record Count => penghitungan jumlah dokumen atau transaksi yang diproses2)Check digit. Digit ini merupakan digit tambahan dari nomor identifikasi yang secaraaljabar dihitung dari digit lainnya dan berfungsi untuk mendeteksi kesalahantransmisi atau konversi data. Processing controls termsProcessing controls merupakan langkah program untuk memastikan bahwa kondisi yangtelah ditetapkan sebelumnya akan dites dan kesalahan-kesalahan tertentu dalampencatatan input akan dideteksi saat pemrosesan komputer terjadi. Kategori utamaadalah sebagai berikut:1)Completeness test. Tes untuk memastikan bahwa seluruh informasi sudah lengkap.2)Validation test. Tes untuk memastikan bahwa seluruh informasi mengandung datayang sesuai.3)Sequence test. Tes untuk memastikan bahwa data yang diproses dalam urutan yangbenar.4)Limit or reasonable test. Pencocokan data tertentu dalam catatan input (inputrecords) yang diprosesdengan batasan yang ditetapkan sebelumnya dalamprogram komputer. Tujuannya adalah untuk mendeteksi data lebih atau kurang daribatasan.TES KONTROL DAN MENGUMPULKAN BUKTI DALAM LINGKUNGANKOMPUTER

Page 25: Resume UKT Auditing

I.Tests of Controls yang Tidak Memerlukan Penggunaan KomputerPSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200631

Resume UKT Auditing Pemisahan Tugas antara Departemen Komputer dan Pengguna KomputerKontrol ini merupakan salah satu yang paling penting karena dapat menentukan apakahcontrol risk ditaksir pada / di bawah maksimum. Karena suatu kerangka digunakan untuksemua pemrosesan komputer, auditor harus mampu untuk mengamati operasi dari personalkomputer dalam 1 area/departemen dan menentukan bahwa pengguna tidak terlibat dalamoperasi ini. Standar Dokumentasi untuk Dokumentasi yang MemadaiAuditor dapat memeriksa dokumentasi yang telah diseleksi dan mengevaluasikelengkapannya. Akses Terbatas Terhadap File Data dan ProgramJika buku harian dan catatan (logs&records) ada, auditor dapat meminta keterangan danmengamati prosedur-prosedur untuk menentukan apakah akses dibatasi untuk orang-orangyang sudah diizinkan Kontrol terhadap Data yang dihilangkan, ditambahkan, atau diubahAuditor harus mengamati operasi pemasukan data pada terminal Verifikasi Data selama PemrosesanJika control totals digunakan, auditor dapat mengamati prosedur untuk merekonsiliasico ntro ltotals yang dihasilkan oleh komputer dengan yang dihasilkan saat data dimasukkan ke dalamterminal Prosedur untuk Membandingkan Output Komputer dengan Dokumen Sumber Pemisahan Tugas-Tugas dalam Departemen KomputerII.Tests of Controls yang Memerlukan Penggunaan Komputer Test DataMetode ini beroperasi sebagai berikut:1.Dokumentasi klien di-review dan kontrol diidentifikasikan2.Transaksi simulasi/tiruan (simulated transactions) dibuat untuk mengetes kontrol yangtelah diidentifikasi sebelumnya3.Transaksi-transaksi ini dimasukkan ke dalam kertas kerja auditor (auditor’s workshhet),

Page 26: Resume UKT Auditing

bersamaan dengan hasil komputer yang telah dimasukkan sebelumnya (predeterminedcomputer results)4.Transaksi simulasi diproses dengan program komputer klien, dan hasil komputerdibandingkan dengan predetermined results. Jika keduanya cocok, kontrol dianggapberfungsi sesuai dengan yang diminta dalam dokumentasi program.Tinjauan terhadap pendekatan Test Data:1.Test Data yang sukses dijalankan belum tentu mengindikasikan internal control yang efektif2.Test Data menentukan apakah pogram yang diberikan kepada auditor berfungsisebagaimana seharusnya. Auditor tidak bisa memastikan bahwa ini program yang samayang digunakan dalam operasi sehari-hari.3.Pendekatan test data terbatas untuk mengetes fungsi dari program klien, dan programtersebut mungkin tidak memadai untuk memeriksa dan memperbaiki (edit) transaksi klien4.Pendekatan Test Data dibuat untuk sistem batch processing5.Pengembangan Test Data bisa membutuhkan waktu yang cukup lama. Integrated Test FacilityDaripada menjalankan data simulasi berdasarkan static basis dengan program komputer klien,auditor menjalankan data simulasi sementara data aktual klien diproses dengan programkomputer klien. Seperti test data, hasil komputer dibandingkan dengan hasil yang ditentukansebelumnya oleh auditor (auditor’s predetermined results).Keuntungan Integrated Test Facility adalah bahwa ia mengizinkan auditor untuk mengetespemrosesan data di bawah kondisi operasi yang sebenarnya. Keuntungan lain adalah bahwakomputer klien tidak harus digunakan seluruhnya untuk mengetes transaksi simulasi. Online Audit MonitorOnline Audit Monitor merupakan teknik pengetesan yang telah ditemukan untuk mengetestransaksi saat dimasukkan ke dalam sistem berdasarkan online basis. Pada dasarnya, monitorini merupakan seperangkat kriteria auditor yang ditambahkan ke program edit komputer yangdigunakan oleh klien untuk mengedit transaksi.Online Audit Monitor secara umum mengikuti urutan sebagai berikut:1.Seraya suatu transaksi dimasukkan ke dalam sistem, pemeriksaan program edit standar(standard edit program checks) diberlakukan terhadap dataPSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200632

Page 27: Resume UKT Auditing

Resume UKT Auditing2.Saat standard edit checks diselesaikan, kriteria yang ditetapkan oleh auditor diberlakukanterhadap transaksi3.Setiap transaksi yang memenuhi kriteria auditor dituliskan ke dalam file atau dimunculkanke online terminal yang berada di kantor auditor4.Transaksi tersebut ditandai dengan karakter / kode khusus yang mengidentifikasikannyasebagai transaksi yang menjadi subjek tinjauan auditor5.Transaksi tersebut dilepaskan untuk menjalankan pemrosesan normal.Keuntungan metode ini: bisa digunakan dalam sistem yang memproses transaksi saat merekaterjadi; bisa digunakan tanpa mengganggu rutinitas pemrosesan normal klien. Parallel SimulationPada teknik pengetesan sebelumnya, auditor mengetes program klien dengan data simulasi.Pada metode Parallel Simulation, data aktual klien diproses dengan menggunakan programklien dan program yang ditulis oleh auditor. Hasil pemrosesan data komputer denganmenggunakan kedua program dibandingkan.Keuntungan metode ini adalah bahwa tes bisa dibuat untuk kondisie rro r yang mungkin tidakdideteksi oleh program klien. Kelemahannya adalah biaya penulisan program komputer untuksetiap audit.III.Penaksiran/Penilaian Control Risk1.Auditor akan menaksir control risk pada tingkat maksimum jika pendekatanprimaril ysubstantive digunakan dan tidak ada tests of controls yang dilakukan2.Jika tests of controls dilakukan, auditor akan menggunakan kriteria keputusan sebagai berikut:a.Jika tes menunjukkan bahwa prosedur dan kebijakan internal control untuk asersi memilikioperasi dan desain yang efektif, level control risk yang ditaksir akan kurang dari maksimal.b.Jika tes menunjukkan bahwa prosedur dan kebijakan tidak didesain dan dioperasikansecara efektif, auditor akan menaksir control risk pada tingkat maksimal.IV.Definisi dari Computer-Assisted Audit ProgramsComputer-Assisted Audit Programs (kadang dikenal dengan generalized computer audit program)

Page 28: Resume UKT Auditing

melibatkan penggunaan program komputer buatan auditor untuk melaksanakan fungsi-fungsipemrosesan data tertentu, misalnya: (1) membaca file komputer, (2) menyeleksi informasi, (3)melaksanakan kalkulasi, dan (4) mencetak laporan dengan format yang ditentukan oleh auditor.

Fungsi-Fungsi Detail dari Computer-Assisted Audit Programs

1.Membaca secara cepat (scanning) catatan-catatan komputer (computer

records) untuk

menemukan karakteristik pengecualian/tidak biasa dan menyiapkan file dari

karakteristik

tersebut untuk investigasi auditor.

2.Membuat/mengecek perhitungan dan membuat daftar perhitunganr evie

w auditor yang tidak

tepat

3.Membandingkan data pada record/file yang berbeda dan membuat daftar

hasil-hasil yang tidakbiasa

4.Menyeleksi dan mendapatkan berbagai jenis sampel5.Menyiapkan bermacam-macam analisis dan daftar yang memfasilitasi pemeriksaan/audit akun-

akun tertentu.

VI.

Tinjauan terhadap Computer-Assisted Audit Programs

-

Keahlian Komputer AuditorPenggunaan paling efisien dari paketso ftwa re ini terjadi saat auditor memahami penggunaansistem komputer. Untuk memiliki pemahaman ini, auditor harus memiliki kosakata komputeryangw orkable dan harus familiar dengan cara data diproses padam achi ne-readabl e

Page 29: Resume UKT Auditing

Resume UKT AuditingAUDIT PROCEDURES AND WORKING PAPERSAuditor harus mempelajari prosedur internal control dan prosedur sekuritas fisik atau bukti kepemilikaninvestasi jangka panjang, pengeluaran kas untuk investasi jangka panjang dan aktiva tidak berwujud,dan prosedur amortisasi untuk aktiva tidak berwujud.Ada dua macam tes, yaitu:

1.Test of Internal Control,a.untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan internal controlb.untuk menentukan scope auditc.untuk menentukan CR (control risk): low, moderate, atau highjika IC lemah CR tinggi ada indikasi error, angka menyimpang, salah saji2. Substantive TestPengaruh Internal Control terhadap scope Substantive Test:a.Jika semua sekuritas disimpan dengan aman di bank deposito atau di peti besi, makamemungkinkan auditor untuk memeriksa sekuritas pada suatu saat daripada di akhir tahun.

b.Jika ada otorisasi direksi dan persetujuan dalam perolehan investasi, patent, dan intangibleassets, maka memungkinkan auditor untuk mengurangi scope pemeriksaan terhadap akun-akun ini.c.Jika terdapat ayat jurnal standar untuk mengamortisasi saldo intangible asset, makamemungkinkan auditor untuk mengurangi scope pemeriksaan tes amortisasi.Langkah-langkah audit procedures and working paper:

A.PROSEDUR ANALITIS membandingkan:1.saldo tahun berjalan dengan budget tahun berjalan dan dengan aktual tahun lalu2.rasio pendapatan investasi dengan saldo investasi tahun berjalan dan tahun lalu3.amortisasi tahun berjalan dan tahun yang lalu4.rasio amortization cost dengan unamortized balance tahun berjalan dan tahun yang lalu.

B.SECURITY COUNT (inspeksi fisik atas sekuritas)1.periksa catatan bank dan safe deposit box2.minta daftar dimana tempat-tempat sekuritas3.dapatkan secara simultan semua sekuritas dan cash4.susun kehadiran wakil dari client secara terus-menerus selama perhitungan5.buat daftar perhitungan sekuritasC. KONFIRMASIJika sekuritas disimpan di bank dengan reputasi yang baik, maka keterangan yang diberikan oleh

Page 30: Resume UKT Auditing

bank sebagai jawaban konfirmasi dapat dipercaya.D. VALUATIONAuditor harus memeriksa valuation dari Long Term Investment dan Intangibles berdasarkan GAAP.Jika valuation berdasarkan cost, maka auditor harus memeriksa dokumen perolehan investasi.Jika valuation berdasarkan underlying equity, maka Laporan Keuangan yang sudah di audit dapatdijadikan bukti yang cukup daripada yang belum di audit.Jika valuation berdasarkan market, maka sumber-sumber harga pasar dapat dijadikan dasar.E.PEMBELIAN DAN PENJUALAN INVESTASIBukti keberadaan, kebenaran, dan nilai investasi diperoleh dengan menguji dokumen yang relevan.Untuk surat berharga yang dibeli atau dijual pada umum, maka auditor harus menguji broker’s advice.F.PENDAPATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN INVESTASIAuditor memeriksa dividend dan bunga yang diperoleh dari hasil investasi.LONG TERM LIABILITIES (HUTANG JANGKA PANJANG)Karakteristik khusus hutang jangka panjang: Umumnya dijamin oleh asset perusahaan Instrumen hutang merupakan subjek ketentuan yang terpisah, tetapi perjanjian hutang dapatmengendalikan operasi perusahaan.PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200641

Resume UKT AuditingTujuan Audit:

1.Untuk menentukan apakah semua (completeness) hutang jangka panjang benar-benar ada(existence) dan terhutang (obligations) pada tanggal audit disajikan secara tepat dalamLaporan Keuangan.

2.Untuk menentukan apakah hutang jangka panjang terdiri dari hutang-hutang dengan jangkawaktu pengembalian lebih dari satu tahun setelah tanggal audit atau hutang jangka pendekyang maksud dan kemampuan membayarnya adalah untuk hutang jangka panjang.3. Untuk menentukan apakah disclosure atas hutang jangka panjang sudah memadai(disclosure).AUDIT PROCEDURES AND WORKING PAPER

A.Prosedur Analitis, membandingkan:a.saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnyab.catatan peminjaman dan pembayaran kembali untuk anggaran arus kas

Page 31: Resume UKT Auditing

c.penghitungan tarif bunga rata-rata dengan tarif bunga tercatat. Tarif bunga rata-rata dihitungdengan membagi beban bunga dengan nilai rata-rata dari keseimbangan hutang awal dan akhir.B.Pengujian atas Peminjaman, Pembayaran Kembali, dan Bunga di MukaKarena transaksi hutang jangka panjang biasanya sedikit namun relatif penting, auditor biasanyamenguji semua transaksi selama satu tahun. Hutang bunga diujikan dalam daftar yang samadengan hutang jangka panjang sehingga dapat dihubungkan dengan keseimbangan hutang jangkapanjang.C. KonfirmasiJika pemberi hutang adalah bank, maka bentuk konfirmasi bank standar harus digunakan.Konfirmasi biasanya dikirimkan ke semua institusi keuangan yang ada hubungannya dengan klienselama satu tahun.D.Evaluasi Perjanjian HutangJika maksud dari sebuah ketentuan dalam perjanjian tidak jelas, auditor harus menanyakan kepadaklien untuk meminta interpretasi dari pemberi hutang. Semua pelanggaran terhadap perjanjianhutang harus diberitahukan pada klien.E.Klasifikasi dan DisclosureTanggal pernyataan jatuh tempo adalah dasr klasifikasi hutang jangka panjang atau pendek. Selainitu, faktor-faktor lain seperti kemampuan membayar hutang dan pelanggaran perjanjian hutangjuga dapat mengubah klasifikasi tersebut. Informasi mengenai hutang jangka panjang yang akandisingkap dalam laporan keuangan harus dikonfirmasikan kepada pemberi hutang.EQUITY ACCOUNTSTujuan Audit:1.Untuk menentukan apakah akun-akun ekuitas dan semua (completeness) transaksi yangdiperlihakan dalam laporan keuangan (existence) disajikan sesuai GAAP (valuation)2.Untuk menentukan apakah disclosure yang cukup dibuat dari semua pembatasan, hak-hak,pilihan, dan hal-hal penting lainnya untuk kejelasan sebuah laporan keuangan (presentation)AUDIT PROCEDURES AND WORKING PAPER

A.Prosedur Analitis, membandingkan:a.saldo tahun berjalan dengan anggaran dan jumlah tahun sebelumnyab.pembayaran dividen dengan anggaran arus kasB.Pengujian Atas DividenJika perusahaan menggunakan agen pembayar dividen, maka auditor harus menguji cek untukkeseluruhan dividend dan catatan penerimaan dividen.Jika perusahaan membayar sendiri dividennya, maka auditor harus menguji kelayakan

Page 32: Resume UKT Auditing

pembayaran pada pemegang saham individual.C.Pengujian Atas Buku Saham dan Treasury StockJika perusahaan membuat catatan sahamnya sendiri, maka auditor harus menguji buku sahamuntuk menentukan apakah jumlah saham yang diperlihatkan dalam laporan keuangan sudah tepat.PSAK-Tim Sukses UKT Akuntansi 200642

Resume UKT AuditingD. KonfirmasiJika klien menggunakan jasa agen transfer dan petugas registrasi, maka tidak akan ada bukusertifikat saham yang diuji tetapi jumlah saham yang diterbitkan dan masih beredar harusdikonfirmasikan secara tertulis oleh agen transfer dan petugas registrasi kepada auditor.E.Evaluasi Atas Articles of IncorporationAuditor memeriksa article’s of incorporation yang diperbaharui amandemen-amandemen yangterjadi selama periode yang bersangkutan, atas deskripsi, tingkatan nilai, jumlah saham yangdisahkan, dan informasi lain yang berhubungan dengan Common Stock maupun Preferred Stock.

Hal-hal yang Membutuhkan Disclosure

Disclosure yang diperlukan untuk semua perusahaan berdasarkan GAAP

antara lain: perubahan

modal, stock option, nilai likuidasi preferred stock dan batasan transfer

saham.

PSAK