Resume Situs Dan Informan Penelitian

7
NAMA : Yunizar Asril NPM : 0227 13 11 003 KELAS : Akuntansi V-C Resume Situs dan Informan Penelitian SITUS PENELITIAN Situs atau latar adalah konteks di mana peristiwa atau kegiatan terjadi, suatu wilayah yang ditetapkan secara sosial dengan batasan-batasan yang bergeser atau pindah-pindah (shifting boundaries). Suatu kelompok bisa berinteraksi melintasi beberapa situs fisik. Misalnya, tim sepak bola perguruan tinggi, bisa berinteraksi di lapangan permainan, di kamar ganti, di asrama, di kamp latihan, atau di maskas lokal. Situs lapangan tim adalah semua lima lokasi itu. Peneliti memilih suatu situs, kemudian mengidentifikasi kasus-kasus untuk dieksaminasi di dalamnya–misalnya, bagaimana para anggota tim sepak bola itu berhubungan dengan para figur otoritas. Memilih situs lapangan merupakan keputusan penting, dan para peneliti mencatat proses pemilihan situs itu. Ada tiga faktor yang relevan ketika memilih sebuah situs penelitian lapangan, yaitu: (a) kekayaan data, (b) ketidaklaziman atau ketidakkenalan (unfamiliarity), dan (c) kecocokan (Roth dan 1

description

Situs dan Informan dalam Penelitian Kualitatif

Transcript of Resume Situs Dan Informan Penelitian

Page 1: Resume Situs Dan Informan Penelitian

NAMA : Yunizar Asril

NPM : 0227 13 11 003

KELAS : Akuntansi V-C

Resume Situs dan Informan Penelitian

SITUS PENELITIAN

Situs atau latar adalah konteks di mana peristiwa atau kegiatan terjadi, suatu wilayah

yang ditetapkan secara sosial dengan batasan-batasan yang bergeser atau pindah-pindah

(shifting boundaries). Suatu kelompok bisa berinteraksi melintasi beberapa situs fisik.

Misalnya, tim sepak bola perguruan tinggi, bisa berinteraksi di lapangan permainan, di kamar

ganti, di asrama, di kamp latihan, atau di maskas lokal. Situs lapangan tim  adalah semua

lima lokasi itu. Peneliti memilih suatu situs, kemudian mengidentifikasi kasus-kasus untuk

dieksaminasi di dalamnya–misalnya, bagaimana para anggota tim sepak bola itu berhubungan

dengan para figur otoritas.

Memilih situs lapangan merupakan keputusan penting, dan para peneliti mencatat

proses pemilihan situs itu. Ada tiga faktor yang relevan ketika memilih sebuah situs

penelitian lapangan, yaitu: (a) kekayaan data, (b) ketidaklaziman atau ketidakkenalan

(unfamiliarity), dan (c) kecocokan (Roth dan Schluchter, 1979:205). Beberapa situs lebih

mungkin dari yang lainnya untuk memberikan daya yang kaya. Situs-situs yang menunjukkan

jaringan hubungan-hubungan sosial, aktivitas-aktivitas yang beragam, dan peristiwa-

peristiwa berbeda dalam waktu yang lama memberikan data yang lebih kaya dan lebih

menarik.

Para peneliti  lapangan permulaan (peneliti pemula) hendaknya memilih suatu situs

yang tidak lazim (tidak kenal). Hal ini lebih mudah untuk melihat peristiwa-peristiwa kultural

dan hubungan-hubungan sosial dalam suatu situs yang baru. Ketika menyelidiki benar-benar

(“casing”) situs-situs lapangan yang mungkin, seseorang (peneliti) harus mempertimbangkan

isu-isu praktis seperti:

a. waktu dan ketrampilan peneliti,

b. konflik-konflik serius diantara orang-orang dalam situs,

c. karakteristik dan perasaan peneliti, dan  

1

Page 2: Resume Situs Dan Informan Penelitian

d. akses pada bagian-bagian situs.

Akses fisik pada suatu situs dapat menjadi sebuah isu. Situs-situs dalam suatu

kontinum, dengan area-area publik dan terbuka (misalnya, restoran umum dan ruang tungu di

lapangan terbang) pada satu bagian dan situs-situs pribadi dan tertutup (seperti, firma, klub,

dan aktivitas-aktivitas pribadi di rumah seseorang) pada bagian lain. Seorang peneliti bisa

tidak disambut atau tidak diijinkan pada situs itu, atau ada hambatan-hambatan  hukum dan

politis  untuk berakses. Hukum dan peraturan dalam lembaga-lembaga (seperti, sekolah

umum, rumah sakit, dan penjara) membatasi akses (Neuman, 2000:352).

MENETAPKAN INFORMAN

Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah

informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan

dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya.

Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk mengambil generalisasi dari sampel ke

populasi, akan tetapi mengembangkan eksplorasi yang mendalam tentang suatu fenomena

sentral. Justru itu, untuk bisa memahami fenomena tersebut secara labih baik, si peneliti

kualitatif dengan sengaja memilih individu-individu atau situs-situs tertentu. Pembedaan

antara “ pemilihan sampel secara randon”(random sampling) dengan sampel bertujuan

(purposeful sampling) bisa. Dalam penelitian kuantitatif, fokusnya adalah sampel acak,

memilih individu-individu yang representatif, dan kemudian membuat generalisasi dari

individu-individu ini ke populasi. Sering proses ini berakhir dengan “menguji teori” dengan

menjelaskan populasi. Walaupun demikian, dalam penelitian kualitatif, kita memilih orang

atau situs didasarkan pada sejauh mana orang atau situs tersebut membantu kita memahami

fenomena sentral. Pemahaman seperti ini muncul melalui pemahaman yang rinci tentang

orang-orang dan situs-situs yang kita teliti. Proses ini menghasilkan informasi yang

memungkinkan individu “memahami” fenomena, atau menghasilkan pemahaman yang

membantu menyuarakan suara-suara individu-indvidu yang selama ini mungkin ‘bisu”.

Dalam penelitian kualitatif, pemilihan subjek penelitian dapat menggunakan criterion-

based selection (Muhajir,1993), yang didasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut sebagai

aktor dalam tema penelitian yang diajukan. Selain itu dalam penentuan informan, dapat

2

Page 3: Resume Situs Dan Informan Penelitian

digunakan model snow ball sampling. Snowball sampling adalah strategi pemilihan sampel

purposif yang dilakukan setelah penelitian berjalan dan ini dilakukan ketika si peneliti

mendapatkan rekomendasi dari para partisipan siapa-siapa saja individu lain yang perlu

diteliti. Peneliti mungkin mengajukan permintaan itu selama wawancara atau melalui

percakapan informal dengan individu-individu saat sedang berada di situs penelitian.

Hal lain yang harus diketahui bahwa dalam penelitian kualitatif, kuantitas subjek

bukanlah hal utama sehingga pemilihan informan lebih didasari pada kualitas informasi yang

terkait dengan tema penelitian yang diajukan.

PENELITI SEBAGAI INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun

selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan

instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.

Menurut Nasution (1988) peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk

penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan

yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat

mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket

yang dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan

pengetahuan semata. Untuk memahaminya kkita perlu sering merasakannya,

menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat

menafsirkannnya, melahirhirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah

pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika.

3

Page 4: Resume Situs Dan Informan Penelitian

6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang

dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk

memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau pelakan.

7. Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang bersifat kuantitaif yang

diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara statistik,

sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan.

Referensi :

Atika, Shalsabila. 2012. Subjek Penelitian. Diakses pada Tanggal 27 November 2015

http://sabillahatika.blogspot.com/2012/12/bab-8-subjek-penelitian.html.

Firawati, Ira. 2014. Teknik Penentuan Subjek Penelitian dalam Penelitian Kualitatif. Diakses

tanggal 27 November 2015

http://www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/376-teknik-penentuan-subjek-

penelitian-dalam-penelitian-kualitatif.html

Sembiring , Rhama. 2012. SUBJEK PENELITIAN. Diakses tanggal 27 November 2015.

http://rahmayanisembiring.blogspot.co.id/2012/12/subjek-penelitian.html

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta 

4