Hakikat Manusia

Hakikat adalah dasar dan manusia adalah puncak dari ciptaan Tuhan. Menurut Plato ada empat kebijakan utama yaitu kebijaksanaan, keberanian, kesederhanaan, dan keadilan. Manusia adalah makhluk yang dapat menggerakkan kehidupan.Manusia diciptakan di bumi ini sebagai khalifah. Maksudnya bahwa manusia sebagai pemimpin untuk mengolah dan melestarikan apa yang ada di bumi ini, sebab manusia diciptakan dalam makhluk yang dilengkapi dengan akal pikiran. Hakikat manusia dilahirkan di Bumi ini adalah dengan akal dan rasa. Oleh karena itu dengan akal dan rasa inilah tujuan penciptaan dari manusia diharapkan terwujud Manusia secara umum dibagi menjadi manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk social. Manusia sebagai makhluk individu terdiri dari fisik, sifat, dan sosial. Manusia sebagai makhluk individu fisik yaitu dalam usia dan tingkat. Manusia sebagai makhluk individu sifat yaitu pemarah,sombong,baik,pendiam,jahat,iri,pembohong. Manusia sebagai makhluk individu sosial maksudnya dalam bentuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan kepandaian. Manusia juga sebagai makhluk sosial. Manusia makhluk sosial maksudnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain artinya manusia membutuhkan bantuan orang lain sebagai contoh manusia yang membutuhkan petani untuk makan nasi. Manusia juga selalu berinteraksi dengan sesamanya. Artinya manusia seharusnya saling berinteraksi dengan lingkungan. Ketika berinteraksi adanya hukum adat, adanya masyarakat, adanya organisasi, dan adanya Negara. Tujuan dari penciptaan manusia adalah sebagai wakil Tuhan di bumi, menjaga kelestarian bumi dan seluruh isinya, dan mengungkap rahasia alam. Manusia memiliki kualitas yang terdiri dari insan akademis, insan pencipta, dan insan pengabdi. Manusia sebagai insan akademis adalah manusia yang berpendidikan tinggi yang berarti manusia harus menimba ilmu setinggi-tingginya, manusia yang berpengetahuan luas artinya manusia mengetahui segala sesuatu yang terjadi dan ilmu pengetahuan di dunia, manusia yang berpikir rasiona artinya manusia berpikir intelejen , dan manusia yang memiliki kemampuan teoritis. Manusia sebagai insan pencipta maksudnya manusia sebagai insan yang independen artinya manusia berdiri sendiri dan tidak terpengaruh dari luar, manusia sebagai insan yang terbuka artinya manusia menerima segala sesuatu dari luar namun tetap harus disaring terlebih dahulu , manusia melakukan kerja kemanusiaan seperti bakti sosial karena manusia membutuhkan orang lain secara tidak langsung, dan manusia sanggup melihat kemungkinan lain. Manusia sebagai insan pengabdi maksudnya manusia sebagai insan ikhlas berkarya baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan dan manusia sebagai insan ikhlas untuk mengamalkan ilmu sebagai contoh menjadi guru atau mengajarkan ilmu yang didapat kepada yang bertanya. Manusia juga sebagai manusia yang ekspresif artinya berani berkarya dan menciptakan sesuatu yang kreatif dan bermanfaat.

Potensi Diri

Setiap manusia di dunia ini pasti berikan potensi diri oleh Tuhan. Potensi diri tersebut dapat dikembangkan agar manusia dapat menggunakan potensi dirinya untuk dimanfaatkan dengan baik. Beberapa cara untuk mengembangkan potensi didalam diri manusia yaitu manusia harus berani mencoba sesuatu. Lalu manusia harus berani akan kegagalan dan tidak pernah takut untuk mencoba kemungkinan walau terlihat sulit dan mungkin gagal. Manusia untuk mengeluarkan potensi di dalam dirinya harus berani melakukan sesuatu dengan bebas tanpa takut halangan dan tetap melakukan sesuatu walau dihalangi. Semakin bebas apa yang dilakukan oleh manusia maka potensi dirinya akan keluar. Ketika manusia sudah berani mencoba sesuatu, tidak takut akan kegagalan dan berani untuk bebas melakukan sesuatu maka potensi didalam dirinya akan keluar. Apabila potensi setiap manusia yang terdapat didalam dirinya keluar maka manusia tersebut akan menjadi orang yang hebat. Potensi diri setiap manusia yang sudah keluar maka orang tersebut akan memperlihatkan kelebihan mereka karena setiap potensi di dalam diri manusia merupakan kelebihan yang dimiliki oleh setiap manusia yang diberikan oleh Tuhan. Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang memiliki baik fisik maupun mental yang dimiliki yang dimiliki seseorang dan punya kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Secara alamiah pasti seseorang memiliki potensi yang mencirikan dari dirinya. Tetapi sebagian besar seseorang masih belum bisa untuk mengetahui potensi diri dari dirinya masingmasing. Suatu potensi sangat penting untuk dikembangkan dari seseorang. Maka dari itu diperlukan suatu keberanian untuk melangkah agar mereka dapat mengetahui kemampuan daripada yang tersembunyi dalam diri mereka. Tetapi perlu diingat bahwa berani di sini bukanlah berani tanpa pertimbangan. Seseorang dianggap berani bila dia telah memikirkan konsekuensi apa yang akan diterimanya bila melakukan suatu langkah. Bila tidak ada pertimbangan sebelumnya maka dapat disebut bahwa orang tersebut adalah orang yang konyol. Orang konyol tidak akan dapat mengembangkan potensi dari dirinya, bahkan akan membuat potensi-potensi yang ada akan sulit untuk muncul karena tidak ada pertimbangan dalam melakukan langkah ke depan. Didalam mengembangkan potensi diri, ada beberapa faktor yang dapat mempercepat daripada pengembangan diri tersebut, antara lain lingkungan, buku-buku, dan tekad yang kuat. Jika kita dapat memaksimalkan ketiga faktor tersebut, kemungkinan besar maka potensi diri dalam diri akan dieksploitasi semaksimal mungkin. Adapun timbal balik yang harus kita lakukan ketika potensi dalam diri telah tergali secara maksimal, maka kita harus mengaplikasikannya dalam masyarakat sekitar, bangsa dan juga Negara.