Resume Kuliah Neurologi Umum 1 September
Click here to load reader
-
Upload
asa-mutia-sari -
Category
Documents
-
view
59 -
download
10
description
Transcript of Resume Kuliah Neurologi Umum 1 September
1
Pengantar
Neurologi Umum From Basic to Clinic
dr. Ratih, Sp.S
Asa Mutia Sari
22010113120020
Neurologi adalah ilmu kedokteran yang mempelajari kelainan, gangguan fungsi, penyakit, dan
kondisi lain pada sistim saraf manusia. Oleh sebab itu dipelajari pula hal-hal yang secara alami
dianggap fungsi sistim saraf normal. Misalnya: kepandaian berbahasa, gangguan belajar, pikun
dan lain-lainnya. Dalam rangka menegakkan diagnosis penyakit saraf diperlukan pemeriksaan
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan mental dan laboratorium (penunjang). Pemeriksaan
neurologis meliputi: fungsi cerebral, fungsi nervus cranialis, fungsi sensorik, fungsi motorik dan
reflek.
Selama beberapa dasawarsa ini ilmu serta teknologi kedokteran maju dan berkembang dengan
pesat. Banyak alat dan fasilitas yang tersedia, dan memberikan bantuan yang sangat penting
dalam mendiagnosis penyakit serta menilai perkembangan atau perjalanan penyakit. Saat ini kita
dengan mudah dapat mendiagnosis perdarahan di otak, atau keganasan di otak melalui
pemeriksaan pencitraan. Kita juga dengan mudah dapat menentukan polineuropati dan
perkembangannya melalui pemeriksaan kelistrikan.
Di samping kemajuan yang pesat ini, pemeriksaan fisik dan mental di sisi ranjang (bedside)
masih tetap memainkan peranan yang penting. Kita bahkan dapat meningkatkan kemampuan
pemeriksaan di sisi ranjang dengan bantuan alat teknologi yang canggih. Kita dapat
mempertajam kemampuan pemeriksaan fisik dan mental dengan bantuan alat-alat canggih yang
kita miliki.
Sampai saat ini kita masih tetap dan harus memupuk kemampuan kita untuk melihat, mendengar,
dan merasa, serta mengobservasi keadaan pasien. Dengan pemeriksaan anamnesis, fisik dan
mental yang cermat, kita dapat menentukan diagnosis, dan pemeriksaan penunjang yang
dibutuhkan.
Diagnosis Neurologi :
1. Diagnosis KLINIS
GAMBARAN KLINIS: GEJALA DAN TANDA
2. Diagnosis TOPIS
LOKASI LESI
3. Diagnosis ETIOLOGIS
Merupakan substrat susunan saraf perifer
2
KINERJA SYSTEMA NERVOSUM mengampu kinerja :
Komponen fungsional motorik
Komponen fungsional sensorik
Komponen fungsional otonom
Fungsi luhur
Gambaran klinis
PENDEKATAN PROBLEMA MEDIK
• Problem individu
(gambaran klinis: gejala dan tanda)
• Problem sistemik
(dengan sub-subsistemnya)
• Problem organik
(dengan bagian-bagian organnya)
• Problem seluler dan subseluler
(termasuk biomolekuler)
DEFISIT NEUROLOGIS (problema medik)
Secara umum dapat bersifat:
HIPER- atau HIPO-
MOTORIK: hiperkinetik atau hipokinetik
SENSIBEL: hipersensitif atau hiposensitif
Demikian juga dengan AUTONOM
Lain halnya dengan FUNGSI LUHUR
KOMPONEN FUNGSIONAL MOTORIK
Substrat anatomi:
Sistema (tractus pyramidalis)
3
= trc. Corticospinalis = upper mtoneuron (UMN)
Lower motoneuron
Sistema extrapyramidalis
Musculus
SUBSTRAT ANATOMI KOMPONEN FUNGSI MOTORIK:
• sistem piramidal * melanjut sebagai serabut-serabut saraf tepi **
gerakan “jitu” dan “tangkas”
DECUSATIO PYRAMIDALIS
Trc. corticospinalis lateralis
Trc. Corticospinalis anterior
SISTEM EKSTRAPIRAMIDAL
FUNGSI
Meletakkan landasan gerak “jitu” dan “tangkas”
4
Penyampaian impuls difus dan masal ke seluruh otot tubuh untuk menjaga tonus otot
sebelum, selama dan sesudah aktifitas sistem piramidal berlangsung
Kelola inhibisi
gejala kelepasan (release phenomenon)
hiper / hipokinetis
PUSAT motorik dan – sensibilitas (PENATAAN SOMATOTOPIS)
TRACTUS – JARAS – LINTASAN
Tr. ASCENDENS
(dari pusat yang “lebih rendah” ke pusat yang “ lebih tinggi”)
Tr. DESCENDENS
(dari pusat yang “lebih tinggi” ke pusat yang “ rendah”)
NAMA tractus
IMPULS yang “melalui”
jumlah neuron penyusun
tempat sinaps
tempat penyilangan
Komponen Fungsional Autonom
5
SIMPATIS
• T1-L3*
• Serat pre-ganglion keluar dari saraf spinal sisi ventral
1. menuju ke ganglion paravertebral
2. menuju ke neuron post ganglion
PARASIMPATIS
• segmen sakral
• keluar dari medula spinalis sisi ventral
– menuju organ dalam
– menyatu dengan jaringan difus dari ganglion terminal
DIAGNOSIS FISIK (problema individu)
PENTING Penetapan TOPIS dan ETIOLOGIS
ANALISIS
Rangkuman anamnesis dan diagnosis fisik
* TOPIS
medulla spinalis
Motorik
Sensibel
Autonom
** ETIOLOGIS
intra/ekstra meduler
Motorik
Sensibel
Autonom
6
PERAN ALAT PENUNJANG DIAGNOSIS (COLONIALIZED by SOFISTICATED
INSTRUMENT)
Elektrofisiologis
Pencitraan
Cenderung over-used
KOMUNIKASI ANTAR NEURON (TINGKAT SEL – SUBSEL)
Fenomena elektrofisilogis
membran potensial
Fenomena biokimiawi
Neurotransmiter
PROBLEM SELULER DAN SUBSELULER (TERMASUK BIOMOLEKULER)
Parkinson’s disease
Alzeimer
Epilepsi
FENOMENA BIOKIMIAWI
FENOMENA ELEKTROFISIOLOGIS
*** Komunikasi antar neuron