Resume Kuliah Fisika Interior Bumi

1
Penemuan fase post perovskite di dekat CMB telah menimbulkan perdebatan di sisi seismologi dan geodiamika. Zona fase tersebut dinamai dengan zona D” region. D” region yang berada di bawah mantle bawah terkarakterisasi oleh heterogenitas seismologi 3D. Kemunculan fase transisi PPV dengan kemiringan Clapeyron yang landau 11.5-13MPa/K, diindikasikan sebagai penyebab utama adanya seismic layering di D” region. Rheology dari mantel memiliki komponen Newtonian dan Non Newtonian, dengan propensity yang lebih besar untuk PPV. Dari output temperature kita komputasi variasi kecepatan gelombang shear 2D menggunakan persamaan gelombang seismic berdasarkan data fisis mineral. Kemudian digunakan dekomposisi wave-packet untuk variasi kecepatan gelombang seismic, untuk menghasilkan ekspresi seismic untuk struktur model geodinamika. Hasil dari struktur melensa fase PPV dihasilkan dari seismic imaging menggunakan data gelombang ScS. Gelombang ScS digunakan karena distribusi resolusi dari nodal point model komputasi dari Mid Oceanic Ridge Basalt (MORB) yang dianalisis berbeda tipis dengan resolusi spasial dari ScS yang terscattering. Gambar penampang interior Bumi. Garis Merah menandakan D” Layer yang merupakan batas antara fase pv -> PPv Convection modeling and seismic analysis 1. Menggunakan Cartesian Numerical Method 2. Dekomposisi wave packets

description

Resume suatu bab

Transcript of Resume Kuliah Fisika Interior Bumi

Page 1: Resume Kuliah Fisika Interior Bumi

Penemuan fase post perovskite di dekat CMB telah menimbulkan perdebatan di sisi seismologi dan geodiamika. Zona fase tersebut dinamai dengan zona D” region. D” region yang berada di bawah mantle bawah terkarakterisasi oleh heterogenitas seismologi 3D. Kemunculan fase transisi PPV dengan kemiringan Clapeyron yang landau 11.5-13MPa/K, diindikasikan sebagai penyebab utama adanya seismic layering di D” region. Rheology dari mantel memiliki komponen Newtonian dan Non Newtonian, dengan propensity yang lebih besar untuk PPV. Dari output temperature kita komputasi variasi kecepatan gelombang shear 2D menggunakan persamaan gelombang seismic berdasarkan data fisis mineral. Kemudian digunakan dekomposisi wave-packet untuk variasi kecepatan gelombang seismic, untuk menghasilkan ekspresi seismic untuk struktur model geodinamika. Hasil dari struktur melensa fase PPV dihasilkan dari seismic imaging menggunakan data gelombang ScS. Gelombang ScS digunakan karena distribusi resolusi dari nodal point model komputasi dari Mid Oceanic Ridge Basalt (MORB) yang dianalisis berbeda tipis dengan resolusi spasial dari ScS yang terscattering.

Gambar penampang interior Bumi. Garis Merah menandakan D” Layer yang merupakan batas antara fase pv -> PPv

Convection modeling and seismic analysis

1. Menggunakan Cartesian Numerical Method2. Dekomposisi wave packets