RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN...

24
RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS LPPHPL : a. Nama Lembaga : PT. INTI MULTIMA SERTIFIKASI b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-015-IDN Tanggal 2 September 2010 c. Alamat : Jl. Ciremai Raya Blok BC Nomor 231 Kayuringin Jaya, Kota Bekasi d. Nomor telepon/faks/E-mail : 021 – 8844934 [email protected] e. Direktur : Ir. Dwi Harsono f. Tim Audit : Lead Auditor/Auditor Kriteria Ekologi : Indra Sofian, S.Hut Auditor Kriteria Prasyarat : M. Ichsan Setyowibowo, S.Hut, M Si. Auditor Kriteria Produksi : Dasep Gunawan, S.Hut Auditor Kriteria Sosial : Dra. Eko Nugrahaeni, MSi Auditor Kriteria VLK : Mansur, A Md g. Tim Pengambil Keputusan : Ir. Dwi Harsono 2) IDENTITAS AUDITEE : a. Nama Pemegang Izin : PT. HUTAN RINDANG BANUA b. SK IUPHHK-HT : SK Menteri Kehutanan Np. 196/Kpts-II/1998 tanggal 27 Februari 1998, Jp SK.86/Menhut- II/2006 tanggal 6 April 2006, JIs SK.352/Menhut-II/2014 tanggal 11 April 2014 c. Luas dan Lokasi : ± 265.095 Ha Site Kintap dan Site Sebamban, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Sebamban, Kalimantan Selatan. d. Alamat kantor Kantor Pusat : Sinasmasland Plaza Tower II, 6th floor, jl. MH Thamrin No.51, Jakarta Pusat Kantor Cabang : Jl. Sei Baru RT. 09/04 Desa Simpang Empat Sungai Baru, Kec. Jorong, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan, 70882 e. Pengurus : Komisaris Presiden Komisaris : Bonifasius Komisaris : Loy Huey Ling, Jenifer Direksi Presiden Direktur : Sriyono Heru Purnomo Direktur : Herman Julianto 3) RINGKASAN TAHAPAN: Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Audit Tahap I Kantor PT. Intimultima Sertifikasi, Bekasi. 19 Februari 2016 Tim Audit melaksanakan audit tahap I sesuai dengan rencana audit yang telah ditetapkan, meliputi kegiatan berikut: 1) Melakukan verifikasi dokumen. 2) Mempelajari kondisi lapangan auditee. 3) Melakukan diskusi dengan auditee untuk menentukan kesiapan audit tahap II. 4) Mengumpulkan informasi penting terkait

Transcript of RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN...

Page 1: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA

1) IDENTITAS LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT. INTI MULTIMA SERTIFIKASI

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-015-IDN Tanggal 2 September 2010

c. Alamat : Jl. Ciremai Raya Blok BC Nomor 231

Kayuringin Jaya, Kota Bekasi

d. Nomor telepon/faks/E-mail : 021 – 8844934

[email protected]

e. Direktur : Ir. Dwi Harsono

f. Tim Audit :

Lead Auditor/Auditor Kriteria

Ekologi

: Indra Sofian, S.Hut

Auditor Kriteria Prasyarat : M. Ichsan Setyowibowo, S.Hut, M Si.

Auditor Kriteria Produksi : Dasep Gunawan, S.Hut

Auditor Kriteria Sosial : Dra. Eko Nugrahaeni, MSi

Auditor Kriteria VLK : Mansur, A Md

g. Tim Pengambil Keputusan : Ir. Dwi Harsono

2) IDENTITAS AUDITEE :

a. Nama Pemegang Izin : PT. HUTAN RINDANG BANUA

b. SK IUPHHK-HT : SK Menteri Kehutanan Np. 196/Kpts-II/1998

tanggal 27 Februari 1998, Jp SK.86/Menhut-

II/2006 tanggal 6 April 2006, JIs

SK.352/Menhut-II/2014 tanggal 11 April 2014

c. Luas dan Lokasi : ± 265.095 Ha

Site Kintap dan Site Sebamban, Kabupaten

Tanah Bumbu dan Kabupaten Sebamban,

Kalimantan Selatan.

d. Alamat kantor

Kantor Pusat : Sinasmasland Plaza Tower II, 6th floor, jl. MH

Thamrin No.51, Jakarta Pusat

Kantor Cabang : Jl. Sei Baru RT. 09/04 Desa Simpang Empat

Sungai Baru, Kec. Jorong, Kab. Tanah Laut,

Kalimantan Selatan, 70882

e. Pengurus :

Komisaris

Presiden Komisaris : Bonifasius

Komisaris : Loy Huey Ling, Jenifer

Direksi

Presiden Direktur : Sriyono Heru Purnomo

Direktur : Herman Julianto

3) RINGKASAN TAHAPAN:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Audit Tahap I Kantor PT.

Intimultima

Sertifikasi, Bekasi.

19 Februari 2016

Tim Audit melaksanakan audit tahap I sesuai

dengan rencana audit yang telah ditetapkan,

meliputi kegiatan berikut:

1) Melakukan verifikasi dokumen.

2) Mempelajari kondisi lapangan auditee.

3) Melakukan diskusi dengan auditee untuk

menentukan kesiapan audit tahap II.

4) Mengumpulkan informasi penting terkait

Page 2: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

lingkup sertifikasi PHPL (termasuk di

dalamnya verifikasi LK), antara lain

berkonsultasi dengan Direktur untuk

memperoleh informasi penting misalnya

surat peringatan yang berkaitan dengan

pemenuhan atau pelaksanaan kewajiban

auditee.

5) Menentukan metodologi penilaian.

6) Mengkaji alokasi sumber daya untuk

pelaksanaan audit tahap II dan persetujuan

auditee mengenai rincian audit tahap II

Koordinasi

dengan Instansi

Kehutanan

Banjarmasin

29 Februari 2016

Koordinasi dengan Instansi :

a. BPPHP Wilayah XI Banjarbaru

b. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan

Selatan

c. Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu

Konsultasi

Publik

Kantor Kecamatan

Sungai Danau,

Kabupaten Tanah

Bumbu, Provinsi

Kalimantan Selatan

1 Maret 2016

1) Berdasarkan daftar hadir, jumlah peserta

konsultasi publik termasuk tim auditor

sebanyak 29 orang.

2) Konsultasi publik dimulai pada pukul 09.00

WIB dan berakhir pukul 13.00 WIB. Pada

kesempatan tersebut, kepada masyarakat

yang menghadiri diberi kesempatan untuk

memberikan informasi dan masukan

kepada tim Auditor tentang kegiatan

IUPHHK-HT PT. HRB yang telah beroperasi

di wilayah tersebut

3) Terdapat kewajiban sosial yang telah

dipenuhi perusahaan kepada masyarakat

desa di sekitar areal kerja PT. HRB. Untuk

itu, informasi tentang bantuan yang pernah

diberikan perusahaan selanjutnya akan

ditelusuri bukti-bukti autentik terkait

kegiatan tersebut.

4) Pemenuhan kewajiban Tanaman Kehidupan

oleh PT. THRB belum terealisir , akan

ditelaah lebih jauh terkait kendala yang

dihadapi oleh perusahaan, maupun

masyarakat serta upaya perusahaan dalam

realisasi tanaman kehidupan.

5) Keberadaan lahan untuk kegiatan bertani

masyarakat di dalam areal kerja PT. HRB

dan penyelesaian konflik yang timbul

terkait lahan garapan masyarakat selama

kegiatan operasional PT. HRB menjadi

perhatian utama penyelesaian

permasalahan

Pertemuan

Pembukaan

Base Camp PT. HRB

2 Maret 2016

Menyampaikan dan memberikan penjelasan

singkat terkait hal-hal sebagai berikut :

a. Sasaran dan ruang lingkup penilaian,

tahapan dan kegiatan audit lapangan

beserta metodologinya, standar acuan

yang digunakan dan susunan tim audit.

b. Menyampaikan aturan Penilikan PHPL

termasuk ketentuan tentang kerahasiaan

dan ketidakberpihakan.

c. Meminta surat kuasa dan/atau surat tugas

Manajemen Representatif.

d. Menandatangani BA Pertemuan

Pembukaaan

Verifikasi

Dokumen dan

Observasi

Lapangan

Base Camp dan Areal

Kerja PT. HRB

2 Maret 2016 s/d 7

Maret 2016

a. Mengumpulkan, mempelajari dan

menganalisa dokumen/data/laporan

kinerja pengelolaan hutan.

b. Melakukan pengamatan, pencatatan, uji

petik, wawancara dan penelusuran.

c. Analisis menggunakan norma penilaian

Page 3: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

sesuai pedoman berdasarkan Lampiran

1.1. dan 2.1. Perdirjen PHPL Nomor

P.14/SET/PHPL.4/2016

Pertemuan

Penutupan

Base camp PT. HRB

8 Maret 2016

a. Pemaparan hasil penilaian lapangan

dalam rangka sertifikasi dan meminta

konfirmasi persetujuan hasil penilaian

dari auditee.

b. Penyampaian catatan ketidaksesuaian dan

konfirmasi waktu pemenuhan LKS.

c. Membuat dan mendatangani BA Pertemuan

Penutupan.

Koordinasi

dengan Instansi

Kehutanan

Tanah Bumbu

9 Maret 2016

Koordinasi dengan Instansi :

a. Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu

Banjarbaru

10 Maret 2016

Koordinasi dengan Instansi :

a. BPPHP Wilayah XI Banjarbaru

b. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan

Selatan

Pengambilan

Keputusan

28 Maret 2016 a. PT. Hutan Rindang Banua dinyatakan

LULUS sertifikasi Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (PHPL) pada Hutan Alam

dengan Predikat “SEDANG” dan VLK

Hutan MEMENUHI.

b. S-PHPL PT Hutan Rindang Banua dapat

DIBERIKAN sesuai masa berlaku dan

lingkup sertifikasinya.

7) Resume Hasil Penilaian

A. Bidang Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL)

1. Kriteria Prasyarat

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

1.1.

1.1.1. Baik Ketersediaan dokumen legal PT HRB di Kantor Pusat Operasi

Lapangan lengkap sesuai yang dipersyaratkan yang terdiri dari

akte pendirian perusahaan sampai akte perubahan terakhir.

Adapun dokumen administrasi tata batas yang tersedia di kantor

pusat operasional lapangan lengkap sesuai dengan tingkat

realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan yaitu (1)

Laporan Penataan Batas Blok 1; (2) Penyusunan Dokumen

Pedoman Tata Batas dan Dokumen Instruksi Kerja Blok II dan

Blok IV; (3) Penyelesaian Dokumen Pedoman Tata Batas Blok III.

1.1.2 Sedang Realisasi tata batas PT HRB belum temu gelang, dari 1.265.119 m

baru terealisir sebesar 319.430 m atau 25,25 % dari yang

seharusnya direalisasikan. Dari status dokumen proses

penataan batas blok I, blok II, blok III dan blok IV, diketahui

bahwa proses penataan batas masih terus dilakukan.

1.1.3. Sedang PT HRB telah mendapatkan pengakuan eksistensi dari

pemerintah akan tetapi masih terdapat konflik lahan. Konflik

lahan yang ada berupa Konflik Lahan/Okupasi Lahan;

Perambahan Kayu secara Ilegal. Konflik lahan yang ada di areal

kerja berupa keberadaan lahan pertanian oleh masyarakat

sekitar dan pemegang ijin lain yang lokasinya tumpang tindih

dengan areal kerja PT. HRB. PT. HRB telah melaporkan kepada

instansi terkait tentang keberadaan konflik lahan dan upaya

penyelesaiannya.

1.1.4 Sedang Fungsi kawasan hutan areal IUPHHK PT HRB pada awalnya

berada di kawasan hutan produksi tetap. Namun pada

perkembangannya terdapat perubahan fungsi kawasan yang

mengharuskan adanya perubahan perencanaan dalam

pengelolaan.

Perubahan perencanaan telah diusulkan tetapi belum disahkan

karena masih harus melengkapi persyaratan yang ditentukan

untuk proses pengesahan /persetujuan oleh pejabat yang

berwenang

Page 4: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

1.1.5 Baik Pada areal kawasan IUPHHK-HTI PT HRB masih terdapat

beberapa penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan baik

secara legal mendapatkan izin maupun ilegal.

Hasil verifikasi menunjukkan adanya tumpang tindih lahan

antara area kerja PT. HRB dengan perusahaan pemilik IPPKH

baik yang bergerak dalam bidang pertambangan dan

perkebunan. Kegiatan-kegiatan lain di dalam areal kawasan

hutan tersebut telah didata sesuai data terkini.

Dokumen penyelesaian konflik lahan dengan pemilik ijin lain

menunjukkan bahwa PT HRB terus berupaya melakukan

negoisasi dan pendekatan dengan pihak yang mempunyai ijin

pada areal yang sama untuk dapat menyelesaikan permasalahan

areal tersebut.

1.2.

Sedang

1.2.1 Sedang PT HRB dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan tanaman

industrinya sudah memiliki Visi, Misi dan Nilai yang disahkan

oleh Presiden Direktur PT HRB Drs. Sriyono Heru Purnomo, SH,

MM tanggal Januari 2012. Pada Visi Misi Perusahaan masih

belum mencantumkan pengelolaan hutan yang lestari seperti

dalam tujuan yang ada di Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) untuk

jangka waktu 10 tahun periode 2011-2020. Tujuannya yaitu

terwujudnya kelestarian hutan berdasarkan penetapan

kelestarian hasil yang progresif (Sustained Yield Progressive),

kelestarian usaha, serta keseimbangan lingkungan dan sosial

ekonomi dan budaya masyarakat setempat.IUPHHK-HTI PT HRB

telah memiliki visi dan misi yang sah tetapi belum

mencantumkan pengelolaan hutan yang lestari dalam visi dan

misinya tersebut.

1.2.2 Sedang Sosialisasi visi dan misi perusahaan telah dilakukan pada tingkat

manajemen PT.HRB dan sebagian masyarakat di desa-desa

sekitar Site Kintap dan Site Sebamban. Terdapat bukti

dokumentasi kegiatan sosialisasi dilakukan di desa Simpang

Empat Sungai Baru, namun dokumen berita acara belum

menunjukkan partisipasi wakil masyarakat peserta sosialisasi.

1.2.3 Sedang Implementasi visi dan misi perusahaan telah dilakukan pada

pengelolaan hutan tanaman industri PT HRB yang meliputi

bidang kelola produksi, kelola lingkungan dan kelola produksi,

akan tetapi belum secara keseluruhan dilakukan, misalnya:

penataan batas areal kerja belum temu gelang, implementasi

SOP belum seluruhnya diimplementasikan, persoalan konflik

lahan dengan pihak lain, dan kompetensi SDM yang belum

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.3 1.3.1. Buruk Ketersediaan sarjana kehutanan pada PT.HRB telah terpenuhi,

akan tetapi pada GANIS PHPL baru terealisasi 44,12 % atau

sebesar 15 dari 34 orang sesuai dengan ketentuan.

Saat ini masih terdapat kekosongan pada GANISPHPL-KURPET

dan GANISPHPL-NENHUT.

1.3.2. Sedang PT HRB telah memperhatikan peningkatan kompetensi

Sumberdaya manusia. Realisasi peningkatan kompetensi SDM

GANISPHPL adalah 44,12 % sedangkan realisasi peningkatan

kompetensi SDM sesuai dengan program pelatihan PT HRB sejak

tahun 2012 sampai dengan 2015 adalah 92,39 %, sehingga

realisasi peningkatan kompetensi SDM keseluruhannya adalah

sebesar 68,25 %.

1.3.3. Baik PT HRB telah melengkapi dokumen ketenagakerjaan di kantor

pusat operasi lapangan. Dokumen ketenagakerjaan PT.HRB

meliputi Peraturan Peraturan terkait Ketenagakerjaan, Peraturan

Perusahaan PT. HRB yang telah disahkan oleh Dirjen Pembinaan

Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No

Kep.1116/PHIJSK-PKKAD/PP/X/2014 tanggal 30 Oktober 2014

tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan, bukti keikutsertaan

BPJS Ketenagakerjaan, serta dokumen peraturan daerah terkait

ketenagakerjaan.

Page 5: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

1.4.

Sedang

1.4.1. Sedang PT HRB sudah memiliki Struktur Organisasi yang terbagi dalam

dua strata yaitu manajemen pusat (Head Office) dan manajemen

operasional lapangan (site). Pada struktur organisasi masih ada

beberapa posisi yang belum ada seperti SPI (Satuan pengendali

internal). Uraian Job deskripsi masih belum lengkap.

1.4.2. Sedang PT HRB telah menerapkan penggunaan Sistem Informasi

Manajemen dalam pengelolaan hutan tanaman industri, tetapi

tenaga pelaksana atau penanggung jawab Sistem Informasi

Manajemen tidak tersedia.

1.4.3 Sedang PT HRB telah menetapkan suatu Team Pemeriksa Lapangan

sebagai SPI/Internal Auditor di PT HRB. Team pemeriksa ini

bertugas menilai kualitas pekerjaan pemanenan (HQA) dan

keberhasilan penanaman (PQA). Keberadaan SPI/Internal

auditor yang ada dimaksudkan tidak hanya memeriksa kedua

pekerjaan tersebut tetapi untuk mengontrol seluruh tahapan

kegiatan dalam kerangka Pengelolaan Hutan produksi yang

Lestari mulai dari perencanaan hutan, produksi, pembinaan

hutan, kelola lingkungan, kelola sosial, logistik, peralatan kerja,

keuangan, umum dan personalia

1.4.4. Sedang Dengan adanya HQA (Harvesting Quality Assesment) dan PQA

(Plantation Quality Assesment) menyebabkan adanya tindak

koreksi manajemen terhadap kedua kegiatan tersebut

berdasarkan hasil monitoring dan evaluasinya. Namun kegiatan

tersebut masih merupakan sebagian dari pengawasan yang

harus dilakukan PT HRB sedangkan kegiatan PHPL lainnya

seperti perencanaan, produksi, pembinaan hutan, kelola

lingkungan, kelola sosial, logistik, peralatan kerja, keuangan,

umum dan personalia perlu juga diaudit dan dilakukan

pengawasan sehingga ada tindak koreksi manajemennya.

1.5

Sedang

1.5.1. Sedang PT. HRB telah melakukan sosialisasi kegiatan operasional

tahunan kepada masyarakat sekitar. Sosialisasi dilakukan

bersamaan dengan kegiatan perusahaan yang menghadirkan

masyarakat desa, seperti kegiatan keagamaan, kegiatan sosial

perusahaan, kegiatan penyuluhan.

Dokumentasi kegiatan menunjukkan bahwa sosialisasi RKT PT.

HRB baru dilaksanakan pada sebagian masyarakat desa sekitar

Site Kintap dan Site Sebamban, yaitu Desa Sumber Arum, Desa

Hatiif, Desa Simpang Empat Sungai baru, Desa Pandansari.

Kegiatan yang dilakukan baru bersifat penyampaian rencana

kegiatan, namun belum masuk tahapan proses persetujuan.

1.5.2. Sedang Persetujuan dalam proses tata batas di PT HRB disetujui oleh

beberapa pihak, yatu pemerintah pusat dan daerah. Hal tersebut

diverifikasi dari adanya dokumen dokumen proses penataan

batas yang terlaksana pada blok 1, 2 dan 3 sesuai tahapan yang

berlangsung. Adapun persetujuan dengan masyarakat sekitar

areal kawasan konsesi baru diperoleh sebagian masyarakat

Desa Asam-Asam dan Desa Riam Adungan, karena pencapaian

tahapan proses penataan per blok berbeda-beda.

1.5.3. Baik PT HRB telah mengimplementasikan proses dan pelaksanaan

CSR/CD/Kelola Sosial dalam kegiatan operasionalnya. Kegiatan

CSR/Kelola Sosial dilaksanakan dengan tahapan perencanaan,

sosialisasi, kesepakatan dan pelaksanaan. Persetujuan kegiatan

CSR/CD/Kelola Sosial didapatkan dari beberapa pihak, yaitu

pihak pemerintah dengan adanya persetujuan dan pengesahan

dokumen RKTUPHHK-HTI, pihak manajemen dengan adanya

persetujuan manajemen terhadap Rencana Operasional dan

Budget Kelola Sosial yang diusulkan oleh pelaksana kelola sosial

di lapangan, serta persetujuan masyarakat desa sekitar yang

menjadi target kegiatan kelola sosial sesuai perencanaan

perusahaan. Jenis kegiatan kelola sosial PT. HRB adalah

berbentuk charity dan community development. Kegiatan

charity dilakukan berdasarkan usulan masyarakat, sedangkan

community development dilakukan bersama sama atas

kesepakatan masyarakat dan perusahaan. Dari beberapa jenis

kegiatan kelola sosial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

Page 6: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

dalam pelaksanaan kegiatan kelola sosial PT. HRB di Site Kintap

dan Site Sebamban telah terdapat persetujuan para pihak yang

terlibat.

1.5.4 Sedang Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung di areal

PT HRB telah dilakukan oleh pemerintah yaitu Kementerian

Kehutanan dalam pengesahan RKUPHHK-HTI PT.HRB,

management perusahaan dengan terbitnya SK Direksi tentang

Kawasan Dilindungi, dan sebagian masyarakat desa sekitar

areal konsesi PT HRB di Site Kintap dan Site Sebamban dengan

adanya BAP Sosialisasi Kawasan lindung di Desa Hatiif, Kec.

Kusan Hulu, Kab. Tanah Bumbu, Desa Salaman, Kec. Kintap, Kab.

Tanah Bumbu, Desa Sungai Baru, Kec. Jorong, Kab. Tanah

Bumbu.

2. KRITERIA PRODUKSI

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

2.1.

Baik

2.1.1 Baik Tersedia dokumen RKUPHHK-HTI untuk jangka waktu 10

(sepuluh) tahun periode 2011 – 2020 atas nama PT. HRB.

Dokumen tersebut telah disetujui oleh pejabat yang berwenang

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 85/VI-

BUHT/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Persetujuan

RKUPHHK-HTI untuk untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun

periode 2011 – 2020 atas nama PT. HRB di Provinsi Kalimantan

Selatan. Penyusunan dokumen tersebut telah

mempertimbangkan hasil deliniasi mikro yang disusun pada

tahun 2010. Disamping itu, PT. HRB tidak pernah dikenai

peringatan terkait kewajiban penyusunan dokumen RKUPHHK-

HTI.

2.1.2. Sedang Rencana penataan areal kerja PT. HRB dituangkan dalam

dokumen RKTUPHHK-HA pada setiap tahunnya (2011 s/d 2016).

Berdasarkan komparasi antara rencana penataan yang

tercantum dalam dokumen RKTUPHHK-HTI PT. HRB periode 2011

– 20120 dan dokumen RKTUPHHK-HTI periode tahun 2011 s/d

2016, menunjukan bahwa terdapat beberapa ketidaksesuaian

rencana penataan areal kerja pada dokumen tersebut baik

luasan maupun sebagian lokasinya. Hal ini terlihat dalam

dokumen rencana RKTUPHHK-HTI PT. HRB untuk areal Site

Kintap dan Site Sebamban pada periode tahun 2013 dan 2014

terdapat penataan areal kerja pada areal carry over tahun

sebelumnya. Berdasarkan hasil uji petik di lapangan,

menunjukan bahwa penataan areal kerja di lapangan sebagian

besar sesuai dengan rencana penataan areal kerja sebagaimana

telah direncanakan dalam dokumen RKUPHHK-HTI periode

tahun 2011 – 2020, kecuali untuk blok RKTUPHHK-HTI periode

tahun 2013 dan 2014 terdapat areal carry over tahun sebelumnya.

2.1.3 Sedang Penandaan batas blok/petak kerja PT. HRB menggunakan papan

naman dan pal batas (patok) blok/petak. Tanda batas blok dan

petak kerja PT. HRB sebagian besar masih terlihat dengan jelas

di lapangan, terutama pada blok/petak dengan umur tanaman

lebih dari 2 tahun (penanaman tahun 2013 dan 2014). Namun,

pada sebagian batas petak kerja masih ditemukan adanya petak

yang tidak memiliki tanda batas sesuai dengan ketentuan. Hal ini

terjadi karena adanya gangguan pihak lain yang menghilangkan

tanda batasnya (pal batas) dan karena belum dilakukan

pemancangan tanda batas untuk blok/petak tersebut.

2.2

Baik

2.2.1 Baik PT. HRB memiliki data potensi tegakan untuk seluruh areal kerja

berdasarkan hasil Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala

(IHMB) yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 dan hasil

Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP) pada seluruh

petak pada blok tebangan periode 5 (lima) tahun terakhir (2011

s/d 2015) dengan intensitas sampling 100% beserta

kelengkapan peta pendukungnya.

Page 7: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

2.2.2. Sedang PT. HRB telah memiliki data riap tegakan berdasarkan hasil

pengukuran pertumbuhan dan riap pada pada PUP/PSP di areal

kerja Site Kintap dan Site Sebamban. Pengukuran dilakukan

terhadap pertumbuhan dan riap jenis Sengon, Akasia, Jabon dan

Karet. Berdasarkan data dan hasil analisis terhadap hasil

pengukuran PUP/PSP tersebut, diketahui bahwa pengukuran

pada masing-masing jenis tersebut di atas baru dilakukan 1-2

kali pengukuran dalam waktu yang sama (2014 dan 2015). Untuk

jenis Akasia, pertumbuhan tegakan (MAI) sebesar 0,02 m3/ha/th,

jenis Sengon sebesar 0,009 m3/ha/th, jenis Jabon sebesar 0,0002

m3/ha/th dan jenis Karet sebesar 0,19 m3/ha/th 0,19 m3/ha/th

untuk tanaman Karet yang ditanam pada tahun 2013 dan 0,007

m3/ha/th untuk tanaman Karet yang ditanam pada tahun 2014.

Atas dasar hal tersebut, bahwa pengukuran belum dilakukan

secara berkelanjutan pada tiap tahunnya (time series) terutama

untuk tegakan yang memiliki umur lebih dari 2 tahun.

2.2.3 Sedang PT. HRB telah melakukan analisis data potensi dan riap tegakan

berdasarkan hasil pengukuran pada jenis Akasia, Sengon, Jabon

dan Karet. Pengukuran tersebut di atas baru dilakukan 1-2 kali

pengukuran dalam waktu yang sama (2014 dan 2015), sehingga

belum dilakukan secara berkelanjutan pada tiap tahunnya (time

series) terutama untuk tegakan yang memiliki umur lebih dari 2

tahun. Berdasarkan hasil verifikasi terhadap dokumen

RKUPHHK-HTI PT. HRB untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun

periode 2011 – 2020 dan RKTUPHHK-HTI PT. HRB periode tahun

2011 s/d 2015, menunjukan bahwa PT. HRB belum memanfaatkan

hasil analisis data potensi dan riap tegakan yang telah dilakukan.

Hal ini karena dalam dokumen rencana kerja tersebut, jenis

tanaman yang dipilih adalah tanaman Karet (Hevea braziliensis)

dengan hasil produksi utama berupa getah selama 25 tahun dan

setelahnya akan dilakukan pemanenan kayunya. Tetapi PT. HRB

telah berupaya untuk melakukan analisis data potensi dan riap

tegakan pada areal kerjanya.

2.3

Sedang

2.3.1 Sedang Sistem silvikultur yang diterapkan dalam pemanfaatan hutan PT.

HRB adalah Multi Sistem Silvikultur. Pada areal tanaman pokok

akan diterapkan sistem silvikultur Tebang Habis Permudaan

Buatan (THPB). Pada areal tanaman unggulan akan diterapkan 2

(dua) sistem silvikultur, yaitu sistem silvikultur Tebang Pilih

Tanam Indonesia (TPTI) dan Tebang Habis Permudaan Buatan

(THPB). PT. HRB telah memiliki dokumen SOP tahapan silvikultur

untuk sistem silvikultur THPB dan sebagian sistem silvikultur

TPTI. Secara keseluruhan, dokumen SOP tersebut di atas telah

sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis

yang berlaku, namun SOP tersebut tidak lengkap karena belum

memisahkan antara prosedur pelaksanan tahapan sistem

silvikultur THPB atau TPTI sebagaimana sistem silvikultur yang

diterapkan dalam pembangunan hutan tanaman PT. HRB.

Disamping itu, belum tersedia SOP pembebasan pohon binaan

dalam sistem silvikultur TPTI.

2.3.2 Sedang PT. HRB telah mengimplementasikan sebagian SOP tahapan

sistem silvikultur yang diterapkan dalam pengelolaan hutan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beberapa SOP tahapan

sistem silvikultur yang belum diterapkan secara utuh adalah SOP

Penataan Areal Kerja dan SOP tahapan sistem silvikultur TPTI

yang belum efektif diterapkan mengingat pada tahun 2011 s/d

2015 perencanaan dan realisasi penanaman tanaman unggulan

belum dilakukan.

2.3.3. Sedang Potensi tegakan tanaman sebelum masak tebang di areal PT.

HRB Site Sebamban dan Site Kintap hasil timber cruising tahun

2015 rata-rata sebesar 81,83 m3/ha.

2.3.4 Baik Secara keseluruhan potensi permudaan tanaman PT. HRB untuk

Site Kintap dan Site Sebamban dengan jenis Akasia mangium,

Karet, Jabon dan Sengon berdasarkan hasil Plantation Quality

Assessment (PQA) PT. HRB Tahun 2013, 2014, 2015, 2016 adalah

Page 8: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

rata-rata sebesar 91,76 % dari jumlah tanaman sesuai dengan

jumlah tanaman yang ditanam.

2.4.

Baik

2.4.1. Baik PT. HRB memiliki SOP terkait dengan pemanfaatan hutan ramah

lingkungan (RIL) yaitu SOP Pemanenan (Harvesting) HTI

(SOP/HRV/001, tgl 1 Maret 2014 dan SOP Harvesting Quality

Assessment (HQA) (SOP/PL/05, tgl 01 Mei 2013. SOP Pemanenan

(Harvesting) meliputi prosedur perencanaan, penebangan dan

pengangkutan kayu. Sedangkan SOP Harvesting Quality

Assessment (HQA) mencakup prosedur penilaian yang dilakukan

oleh bagian perencanaan sebagai pihak supporting teknis

operasional berupa kegiatan pengukuran

keberhasilan/kesesuaian teknis pemanenan di bawah bagian

pemanenan (Harvesting Operational) untuk memberikan

informasi valid tentang kualitas lahan yang baik sesuai konsep

Reduced Impact Logging (RIL) dimana kualitas tapak dapat

ditanami kembali. SOP tersebut telah sesuai dengan

karakteristik wilayah setempat dan mengacu kepada peraturan-

peraturan yang berlaku mengenai pelaksanaan kegiatan RIL.

2.4.2 Sedang PT. HRB telah mengimplementasikan SOP

pemanfaatan/pengelolaan ramah lingkungan pada sebagian

tahapan kegiatan pemanenan. Pada tahapan perencanaan

pemanenan, PT. HRB belum sepenuhnya menerapkan

pemanfaatan/pengelolaan hutan ramah lingkungan, dimana

peta kerja belum menggambarkan rencana arah jalan sarad,

topografi dan areal yang dilindungi (sempadan sungai) yang

terdapat di dalam petak RKT. Sedangkan untuk tahapan

penebangan/pemanenan dan pasca pemanenan telah

menerapkan teknologi ramah lingkungan sesuai dengan SOP

yang telah ditetapkan.

2.4.3 Baik Berdasarkan hasil Harvesting Quality Assessment (HQA) yang

dilakukan pada seluruh petak tebangan mulai dari tahun 2013

s/d 2015, menunjukan bahwa limbah pemanenan pada setiap

petak sesuai dengan yang disyaratkan, dimana bobot penilaian

masing-masing petak tebangan sebesar ≥ 75 %. Hal ini berarti

pemanfaatan hutan PT. HRB sangat efektif karena beberapa

parameter dalam penilaian HQA adalah tercapainya kualitas

kerja penebangan (tinggi tunggul maksimal 10 cm), kualitas

penyiapan lahan (land clearing) (tidak ada kayu diameter ≥ 8 cm,

panjang 2 m dalam gawangan dan jalur, tidak ada tegakan

tinggal).

2.5

Sedang

2.5.1 Baik Tersedia dokumen RKTUPHHK-HTI PT. HRB periode tahun 2011

s/d 2016 yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (RKT

tahun 2011 berdasarkan SK Kepala Dinas Kehutanan Provinsi

Kalimantan Selatan No. 48/Kpts/Dishut-RHL/2011 tanggal 18

Januari 2011, RKT tahun 2012 No. 120/Kpts/Dishut-RHL/2012

tanggal 23 Februari 2012, RKT tahun 2013 No. 123/Kpts/Dishut-

RHL/2013 tanggal 20 Februari 2013, RKT tahun 2014 No.

SK.80/Kpts/Dishut-RHL/2014 tanggal 20 Januari 2014, RKT tahun

2015 No. 278/Kpts/DISHUT-RHL/2014 tanggal 22 Desember 22

Desember 2014 dan RKT tahun 2016 No. 206/Kpts/Dishut-

RHL/2015 tanggal 30 Desember 2015) yang dilengkapi dengan

peta RKTUPHHK-HTI dan disusun mengacu kepada dokumen

perencanaan jangka panjang (RKUPHHK-HTI PT. HRB periode

tahun 2011 – 2020.

2.5.2 Sedang Tersedia peta kerja baik Peta Rencana Kerja yang terdapat

dalam lampiran dokumen Peta RKUPHHK-HTI PT. HRB Periode

tahun 2011 – 2020 yang dibuat dalam skala 1 : 50.000, dokumen

RKTUPHHK-HTI PT. HRB tahun 2011 s/d 2016 yang dibuat dalam

skala 1 : 50.000 yang telah disahkan oleh pejabat yang

berwenang. Disamping itu juga tersedia Peta Kerja yang dibuat

dalam skala 1 : 10.000 untuk masing-masing petak kerja. Peta –

peta tersebut menggambarkan areal yang boleh ditebang/

dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang

ditetapkan sebagai kawasan lindung. Namun demikian, Peta

Kerja (RKT dan Peta Kerja Petak) kurang sesuai dengan Peta

Page 9: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

RKUPHHK-HTI PT. HRB periode tahun 2011 – 2020. Dimana

penggambaran areal yang boleh ditebang/ dipanen/

dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang

ditetapkan sebagai kawasan lindung pada peta RKT/Peta Kerja

Petak tidak selengkap yang digambarkan dalam Peta RKUPHHK-

HTI PT. HRB periode tahun 2011 – 2020.

2.5.3 Sedang Berdasarkan hasil uji petik di lapangan, menunjukan bahwa

implementasi peta kerja berupa penandaan penandaan pada

seluruh batas blok tebangan/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/

dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan

lindung telah dilakukan pada sebagian areal tersebut. Hal ini

dibuktikan dengan adanya papan nama petak, tanda batas pada

masing-masing petak dengan menggunakan pal batas petak

dengan spesifikasi terbuat dari beton, tinggi ± 1,5 m dan

diameter ± 10 cm. Tetapi pada beberapa lokasi (petak

penanaman tahun 2015 Site Kintap), belum terealisasi

penandaannya (tidak ditemukan pal batas petak). Begitu pula

untuk penandaan batas kawasan lindung (sempadan sungai)

hanya ditandai dengan papan nama saja sedangkan penandaan

sepanjang jalur batas areal tersebut belum dilakukan.

2.5.4 Sedang Realisasi produksi PT. HRB periode tahun 2012 s/d 2016

sebanyak 37,04% untuk semua jenis produksi kayu baik jenis

kayu Akasia maupun kayu alam.Lokasi tebangan sesuai dengan

RKT yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang dan tidak

melebihi luas yang direncanakan.

2.6

Buruk

2.6.1 Buruk Likuiditas pada tahun 2012, 2013 dan 2014 masing-masing

sebesar 83,88%, 125,76% dan 162,45%. Solvabilitas pada tahun-

tahun masing-masing tersebut sebesar 140,26%, 148,60% dan

73,53%. Sedangkan Rentabilitasnya pada tahun 2012 dan 2014

negatif dan pada tahun 2013 positif. Catatan Auditor Independen

(Purwantono, Suherman & Surja) terhadap Laporan Keuangan

Pokok secara keseluruhan disajikan secara wajar dalam semua

hal yang material Posisi Keuangan PT. HRB tanggal 31 Desember

2012, 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2014, serta Kinerja

Keuangan dan Arus Kasnya untuk tahun yang berakhir pada

tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di

Indonesia.

2.6.2. Baik Realisasi alokasi dana kelola hutan tanaman PT. HRB pada tahun

2013 dan 2014 secara keseluruhan terealisasi sebesar Rp.

311,511,365,100,- atau 105,82% dari kebutuhan kelola hutan

yang direncanakan (dibutuhkan).

2.6.3. Baik Rata-rata realisasi alokasi dana pada tahun 2013 dan 2014 tidak

proporsional antara bidang kegiatan (realisasi alokasi dana

untuk seluruh bidang kegiatan terdapat perbedaan > 50%),

dimana realisasi pembiayaan tertinggi pada tahun 2013 dan

2014 terjadi pada realisasi pembiayaan Persemaian dan

Penanaman (Nursery and Plantation) dan Pemanenan

(Harvesting) yaitu masing-masing terealisasi 121,52 % dan

112,39% (melebihi target biaya yang dianggarkan sebesar

21,52% dan 12,39%). Sedangkan pada kegiatan lainnya

Perencanaan (Planning) dan Agroforestry realisasi alokasi dana

pada tahun yang sama sebesar 18,05% dan 6.92% (kurang dari

target biaya yang dianggarkan sebesar 81,95% dan 93,08%).

2.6.4. Sedang Realisasi kegiatan penyiapan lahan, kegiatan penanaman dan

kegiatan produksi PT. HRB selama periode 3 (tiga) tahun terakhir

(2013 s/d 2015) rata-rata mencapai kurang dari 50% dari total

yang direncanakan, dengan rincian kegiatan penyiapan lahan

tercapai 26,91%, kegiatan penanaman tercapai 28,58% dan

kegiatan produksi tercapai sebesar 45,22%. Hal ini terjadi

karena realisasi pendanaan tidak sesuai dengan tata waktu.

2.6.5. Sedang Realisasi modal yang ditanamkan (kembali) ke hutan

berdasarkan rencana keuangan (budgeting) dan laporan

keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik pada tahun

2013 dan 2014 sebesar Rp. 41,152,342,720,- (121,52%) dari total

biaya yang direncanakan sebesar Rp. 33,866,038,074,-. Realisasi

tersebut terdiri dari kegiatan penyediaan bibit (nursery) dan

Page 10: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

penanaman tanaman pokok (Sengon, Jabon, Karet). Realisasi

tersebut hanya untuk kegiatan penanaman tanaman pokok,

sedangkan penanaman tanaman unggulan dan tanaman

kehidupan belum terealisasikan. Berdasarkan hal tersebut maka

realisasi modal yang ditanamkan (kembali) ke hutan PT. HRB

belum mencakup seluruh kegiatan.

2.6.6. Buruk Realisasi fisik penanaman PT. HRB periode 3 (tiga) tahun terakhir

(2013 s/d 2015) tercapai seluas 5,369.34 Ha (28.58%) dari total

luas penanaman yang direncanakan seluas 18,784.80 Ha.

3. KRITERIA EKOLOGI

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

3.1

Sedang

3.1.1. Baik Penentuan jenis kawasan lindung PT. HRB bermula dari Delinasi

Makro dan Deliniasi Mikro aeral kerja Pemegang Izin. Adapun

jenis kawasan lindung yang sesuai dengan kondisi

kawasan/areal kerja berupa : areal dengan skoring ≥ 175,

sempadan sungai dan tubuh air, buffer zone HL dan KPPN.

Mengingat sebagian areal kerja PT. HRB terdapat Hutan Lindung

dan Cagar Alam, maka ke-2 jenis kawasan tersebut dijadikan

sebagai bagian dari areal yang dikonservasi. Memperhatikan

penilaian kinerja PHPL PT. HRB difokuskan pada Site Kintap dan

Sebamban, maka berdasarkan dokumen Deliniasi Mikro jenis-

jenis kawasan lindung yang ada di ke-2 site tersebut berupa :

Areal dengan skoring ≥ 175, Sempadan sungai dan tubuh air dan

Buffer Zone HL dan CA.

Jenis kawasan lindung sebagaimana dirinci pada dokumen

Deliniasi Mikro telah ditetapkan oleh Pemegang Izin melalui SK

Presiden Direktur Sriyono Heru Purnomo Nomor : 014/HRB-

Dir/II/2016 Tanggal 26 Februari 2016 Tentang Penunjukan

Kawasan Lindung PT. HRB. Jenis dan luas kawasan lindung

tersebut sesuai dengan dokumen perencanaan perusahaan yaitu

Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Tanaman

Industri (RKUPHHK-HTI) Untuk Jangka Waktu 10 Tahun Periode

Tahun 2011 – 2020 PT HRB.

3.1.2 Buruk Pada tataran rencana perusahaan, kawasan lindung PT. HRB

telah dialokasikan pada dokumen RKUPHHK-HTI dan

RKTUPHHK-HTI temasuk pada peta lampirannya. Adapun

realisasi penataan batas kawasan lindung sejauh ini masih

mencapai 1.922 ha atau setara dengan 18,89 % dari 10.174 ha

kawasan lindung yang ada di Site Kintap dan Sebamban.

Berdasarkan hasil verifikasi lapangan penataan batas kawasan

lindung dilakukan pada kawasan lindung buffer zone HL/CA dan

sempadan sungai. Akan tetapi, hasil telaah dokumen dokumen,

penyusunan laporan dan berita acara penataan batas masih

terbatas pada penatan batas kawasan lindung buffer zone

HL/CA.

3.1.3 Sedang Berdasar hasil telaah Mosaik Peta Citra Satelit Hak Pengusahaan

Hutan Tanaman Industri-Pulp PT. HRB 8 OLI Band 653 Path 117

Row 62 dan 117/63 liputan tanggal 11 April 2014 dan 18 Maret

2014 Skala 1 : 100.000 areal kerja PT. HRB sebagian besar berupa

non utan. Hasil overlay (penampalan) peta RKUPHHK (Site Kintap

dan Sebamban) dengan peta citra satelit tersebut diperoleh data

audit kawasan lindung yang masih berhutan mencapai 65 % dari

total luas kawasan lindung pada ke-2 site tersebut.

3.1.4 Sedang Berdasar hasil telaah dokumen terkait bukti pengakuan atas

kawasan lindung PT. HRB ditemukan bukti fakta audit sebagai

berikut :

- Pengakuan kawasan lindung oleh pemerintah yaitu dengan

disahkannya dokumen rencana panjang (RKUPHHK) oleh

Menteri Kehutanan dan rencana pendek (RKTUPHHK) PT.

HRB oleh Dinas Kepala Dinas Kehutanan Prov. Kalimantan

Selatan.

- Pengakuan oleh manajemen PT. HRB dibuktikan dengan

Penetapan Kawasan Lindugn sesuai dengan yang

direncanakan. Bukti penetapan berupa : SK Presiden

Page 11: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

Direktur, Sriyono Heru Purnomo Nomor : 014/HRB-

Dir/II/2016 Tanggal 26 Februari 2016 Tentang Penunjukan

Kawasan Lindung PT. HRB - Pengakuan oleh sebagian masyarakat desa sekitar areal

kerja terhadap sebagian dari kawasan lindung yang

ditetapkan.

Berdasar hasil temuan audit di atas, disimpulkan bahwa para

pihak (dalam hal ini masyarakat sekitar areal kerja) belum

mengetahui (mengakui) keberadaan seluruh kawasan lindung

yang ditetapkan Pemegang Izin.

3.1.5 Sedang Tersedida beberapa laporan hasil tindak kelola kawasan

lindung yaitu :

- RKTUPHHK-HTI tahun 2011 – 2016.

- Laporan Kegiatan Penatan Areal Kerja Hutan Lindung.

- Berita Acara Penataan Batas Areal Kawasan Lindung

IUPHHK-HT PT. HRB

- Laporan-Laporan Monitoring Kawasan Lindung Buffer Zone

- Laporan Pembuatan KPPN dan Pengelolaan Site Kintap : No.

Laporan : No. 001/PL/Environment/II/2013; No. Laporan :

No. 002/PL/Environment/II/2013

- Laporan-Laporan Kegiatan Pemasangan Papan Peringatan

(Papan Informasi Kawsan Konservasi dan

Larangan/Peringatan) dan Laporan Kegiatan Pembuatan

Papan Informasi.

Hasil telaah dokumen-dokumen di atas diperoleh kesimpulan audit kawasan lindung Skoring 175 % belum tersedia laporan

hasil tindak kelolanya.

3.2

Baik

3.2.1 Sedang PT. HRB telah menyusun prosedur kerja perlindungan dan

pengamanan hutan yaitu :

- SOP Pengendalian Perburuan Satwa Liar.

- SOP Pengelolaan Flora Dilindungi.

- SOP Pengelolaan Fauna Dilindung.

- SOP Pengendalian Perambahan Hutan.

- SOP Pengendalian Kebakaran Hutan.

- SOP Pengendalian Illegal Loging.

Dokumen-dokumen prosedur perlindunga dan pengamanan

hutan tersebtu belum mencakup seluruh potensi gangguan yang

ada. Adapun prosedur kerja yang belum tersedia adalah

Pencegahan dan Penanganan Hama Penyakit di Persemaian dan

Pencegahan dan Penanganan Hama Penyakit di Persemaian

3.2.2. Baik Tersedia sarana prasarana perlindungan dan pengamanan hutan

dengna jenis memadai, jumlahnya mencukupi dan dalam

kondisi yang baik dan sesuai dengan yang

ditentukan/direncanakan pada dokumen ANDAL perusahaan.

3.2.3. Sedang Untuk menjaga siuasi sosial tetap kondusif, PT. HRB bekerjasana

dengan lembaga/organisasi masyarakat (ORMAS) lokal yaitu

Dewan Adat Dayak (DAD) yang merepresntasikan masyarakat

etnis Dayak dan Kelompok Tani Muhdi Rangkan yang

merepresentasikan masyarakat suku Banjar. Selain itu, PT. HRB

menyediakan tenaga secutity yang cukup banyak dengan

menjalin kerjasama dengan perusahaan penyedia jasa satuan

pengamanan, PT. Kartika Purna Yudha.

Dari sisi Tenaga Teknis Pembinaan Hutan (GANIS BINHUT),

sampai saat ini PT.HRB masih belum sepenuhnya memiliki

GANIS BINHUT sesuai dengan ketentuan. GANIS BINHUT yang

tersedia baru sebayak 7 orang sedangkan ketentuannya minimal

10 orang.

3.2.4 Baik PT. HRB telah mendokumentasikan rencana perlindungan dan

pengamanan hutan pada dokumen RKUPHHK. Implementasinya

mencakup seluruh bentuk-bentuk (potensi) gangguan terhadap

areal dengan mempertimbangkan tindakan preemptif, preventif

dan represif.

3.3.

Baik

3.3.1 Sedang PT. HRB telah menyusun dokumen prosedur kerja pengelolaan

dan pemantauan dampak. Dokumen-dokumen tersebut terdiri

dari :

Page 12: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

- SOP Identifikasi Aspek Dan Dampak Lingkungan.

- SOP Pemantauan Debit Dan Kuallitas Air Sungai.

- SOP Pemantauan Erosi.

- SOP Pemantauan Curah Hujan.

Adapun dokumen yang belum tersedia dan relevan dengan

kegiatan kelola hutan PT. HRB adalah :

- SOP pengelolaan dampak secara sipil teknis

- SOP pengelolaan dampak secara vegetatif

- SOP kelola limbah rumah tangga.

- SOP kelola limbah B3

3.3.2 Sedang Tersedia sarana pengelolaan dan pemantauan dampak

terhadap tanah dan air. Adapun sarana pengelolaan yang

tersedia berupa : sarana kelola secara vegetatif, yaitu dengan

penanaman tumbuhan penutup (cover crop), sarana kelola

secara sipil teknis seperti : gorong-gorong, teras sering,

sudetan dan saluran drainase. Sarana pemantauan dampak yang

tersedia berupa : OMBROmeter, peilschaal dan bak erosi.

Namun bangunan bak erosi masih tidak memadai.

Sedangkan sarana kelola yang belum sesuai dengan yang

direncanakan selain kualitas bak erosi yaitu kelola dampak

secara sipil teknis dengan penanaman cover crop (jenis kacang-

kacangan) belum diimplementasikan seluruhnya.

3.3.3. Sedang PT. HRB te;ah mendistribusikan wewenang, tugas dan tanggung

jawab kelola pemantauan dampak. Hal ini terlihat dari

organisasi pelaksana yang telah disusun dan dikukuhkan oleh

manajemen Pemegang Izin. Adapun karyawan PT. HRB yang

memenuhi kualifikasi GANIS BINHUT tersedia sebanyak 7

orang. Ketentuan minimal untuk Pemegang Izin yang luasan

arealnya lebih dari 200.000 sebanyak 10 orang. Dengan

demikian, pemenuhannya terhadap peraturan Peraturan

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor :

P.16/PHPL-IPHH/2015 adalah :

(7 : 10 ) x 100 % = 70 %.

3.3.4 Sedang Tersedia dokumen rencana kelola dampak berupa Dokumen

RKL PT. Menara Hutan Buana Disetujui oleh Komisi Pusat AMDAL

Dephut Nomor 118 tangal 25 – 6 1996 dan Dokumen Rencana

Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Tanaman Industri

(RKUPHHK-HTI) Untuk Jangka Waktu 10 Tahun Periode Tahun

2011 – 2020 PT HRB. Adapun implemenatsi kelola berupa :

penyediaan/pembangunan sarana kelola dapak sipil teknis

(mating-mating, sedutan, teras sering dll) dan dengan vegetatif.

Namun kelola secara veetatif yaitu dengan penanaman cover

crop belum sepenuhnya diimplementasikan pada tanaman

karet. Rencana kelola lainnya yang belum terealisas adalah :

pembuatan rintangan aliran erosi dan aklimatisasi dengan

mikoriza.

3.3.5 Sedang Rencana pemantauan dampak terhadap tanah dan air PT. HRB

dirinci pada dokumen Rencana Pemantauan Dampak PT.

Menara Hutan Buana Disetujui oleh Komisi Pusat AMDAL Dephut

Nomor 118 tangal 25 – 6 1996. Terdapat bukti pelaksanaan

pemantauan dampak namun belum sepenuhnya sesuai dengan

yang direncanakan. Adapun rencana pemantauan yang belum

terealisasi adalah :

- Pengukuran erosi. Hal ini disebabkan pelaksanaan

pengukuran baru 2 bulan terakhir.

- Data analisa fluktuasi debit air sungai belum tersedia

Memperhatikan hal tersebut di atas, maka sebagian besar dari

rencana pemantauan telah terealisasi.

3.3.6 Sedang Terdapat indikasi dampak besar dan penting terhadap tanah

dan air yang ditunjukkan oleh data hasil analisa air sungai

melebihi ambang batas yang ditentukan (DO, COD dan TSS).

Namun indikasi dampak ini perlu diperjelas dengan memastikan

lokasi pengambilan sampel airnya. Indikator dampak lainnya

yaitu kesuburan tanah dan erosi dan sedimentasi belum

mengambarkan dampak pemungutan hasil hutan.

Page 13: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

3.4.

Baik

3.4.1. Sedang PT. HRB telah menyusun prosedur kerja identifikasi flora dan

fauna untuk status perlindungan dan kerawanan jenis. Adapun

jenis dokumen prosedur tersebut berupa :

- SOP Identifikasi Flora Dilidungi

- SOP Identifikasi Fauna Dilindungi

Hasil telaah terhadap dokumen-dokumen tersebut menunjukkan

belum diatur pemutahiran identifikasi kerawanan jenis flora dan

fauna berdasarkan status CITES dan IUCN. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa prosedur-prosedur tersebut belum

sepenuhnya mengakomodir seluruh jenis yang dilindungi

dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang

terdapat di areal pemegang izin.

3.4.2 Sedang Data potensi jenis fauna berdasarkan identitas perlindungan dan

kerawanan yang disusun PT. HRB masih terbatas pada status

perlindungan berdasarkan PP. No 7 Tahun 1999 dan CITES.

Sedangkan status kerawanan berdasar IUCN dan kekahsannya

belum disusun. Demikian juga dengan data perlindungan dan

kerawanan untuk jenis flora.

3.5

Sedang

3.5.1 Sedang Tersedia dokumen-dokumen prosedur kelola flora yaitu :

- SOP Pengelolaan Flora

- SOP Pengelolaan Fauna

- SOP Pengendalian Perambahan Hutan

- SOP Pengendalian Kebakaran Hutan

- SOP Pengendalian Illegal Loging

- SOP Identifikasi Flora Dilidungi

Dokumen prosedur tersebut mencakup kelola flora yang

dilindungi termasuk kelola habitat. Namun, prosedur prosedur

Indentifikasi Flora belum memenuhi stadar, karena belum

mengatur pemutahiran data perlindungan/kerawanan jenis

untuk CITES dan Red List IUCN.

3.5.2 Sedang Implementasi kelola flora dilindungi seperti disampaikan pada

laporan-laporan hasil kegiata seperti : Laporan Pengendalian

Perambahan, Kebakaran dan lllegal Logging, Laporan Kegiatan

Survey Penataan Kawasan Lindung dll. Beberapa dari laporan

tersebut merinci hasil kegiatan seperti illegal logging,

perambahan dll yang berpotensi mengganggu keberadaan

jenis flora termasuk habitatnya. Namun kegiatan pengelolaan

tersebut belum sepenuhnya mencakup seluruh jenis karena data

terkait flora dilindungi masih terbatas,

3.5.3 Sedang Terdapat beberapa gangguan yang mengancam kondisi spesies

flora yang dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam

punah dan endemik. Gangguan tersebut berupa : perambahan

hutan untuk perlandangan dan illegal mining, kebakaran

hutan/lahan dan illegal logging. Gangguan-ganggauan tersebut

terjadi cukup masif dan berlangsung sampai dengan saat ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan kondisi flora tersebut tidak

aman.

3.6

Sedang

3.6.1 Sedang Dokumen prosedur kelola fauna yang dilindungi terdiri dari :

- SOP Pengendalian Perburuan Satwa Liar

- SOP Pengelolaan Fauna Dilindungi

- SOP Pengendalian Perambahan Hutan

- SOP Pengendalian Kebakaran Hutan

- SOP Pengendalian Illegal Loging

- SOP Identifikasi Fauna Dilindungi

Khususnya SOP Identifikasi Fauna Dilindungi telah mengacu

pada beberapa peraturan yaitu : Undang-undang No. 5 Tahun

1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan

Ekosistem; Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang

Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa; CITES app I, II dan III

tahun 2009 dll. Namun dokumen prosedur ini belum

mengakomodir peraturan internasional yaitu Red List IUCN.

Dengan demikian dapat disimpulkan prosedur ini belum

mencakup seluruh jenis yang dilindungi.

Page 14: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

3.6.2 Sedang Tedapat bukti tindak kelola fauna yang dilindungi berupa

laporan hasil pelaksanaan seperti : Laporan-Laporan Kegiatan

Monitoring Lahan Rawan Kebakaran Hutan Di Site Sebamban dan

Kintap; ; Laporan Kegiatan Penanganan Kebakaran Hutan dan

Lahan Site Sebamban dan Kintap; Laporan Kegiatan Penatan

Areal Kerja Hutan Lindung Di Site Kintap Nomor Laporan : No.

205/PL/Environment.VIII/2014 dll. Bukti implementasi hasil

observasi lapangan berupa jalur pengamatan satwa pada

koordinat 3⁰ 46' 52,1" LS ; 115⁰ 01' 25,2" BT. Namun implementasi

kelola tersebut belum mencakup seluruh potensi jenis karena :

- Pelaksanaan penataan batas belum mencakup

seluruh jenis kawasan lindung yang ditetapkan

- Pelaksanaan identifikasi jenis belum mencakup

kerawanan jenis berdasar Red List IUCN.

3.6.3 Sedang Terjadi gangguan berupa perambahan hutan, illegal logging

dan perburuansatwa liar di areal kerja PT. HRB. Gangguan-

gangguan tersebut terjadi cukup masif dan tidak hanya

mengancam habitat satwa, tetapi telah mengancam keberadaan,

kelimpahan satwa secara langsung. Adapun upaya pemcegahan

dan penanggulangan gangguan seperti disampaiankan pada

verifier 3.2.4.

4. KRITERIA SOSIAL

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

4.1

Sedang

4.1.1. Baik PT. HRB telah memiliki dokumen yang menunjukkan pola

pengusaan dan pemanfaatan sumber daya hutan oleh

masyarakat sekitar area kerja PT. HRB. Dokumen yang disusun

terdiri dari : Dokumen AMDAL, RKUPHHK HTI dan RKTUPHH HTI

tahun 2011-2015.

Dokumen yang ada telah memuat dengan lokasi site yang

terkait dengan perencanaan pemanfaatan terhadap sumber

daya hutan dan alam yang ada di sekitar area kerja PT. HRB.

Dokumen juga telah memuat rencana kerja PT. HRB terkait

keberadaan masyarakat sekitar area kerja, yang berupa

program tanaman kehidupan dan kelestarian fungsi sosial.

Telah tersedia dokumen tentang pola penguasaan dan

pemanfaatan SDA/SDH dari masyarakat sekitar areal kerja PT.

HRB dalam Laporan Hasil Penelitian Social Mapping Penyusunan

Program CSR tahun 2015

4.1.2. Sedang Penataan batas area kerja PT. HRB di Blok 1 telah dilakukan

sesuai ketentuan dengan menyertakan pihak intansi terkait dan

wakil masyarakat sekitar.

Disamping penataan batas areal kerja PT. HRB, juga dilakukan

penataan batas areal kerja PT. HRB dengan lahan-lahan garapan

masyarakat yang berada di dalam atau di sekitar areal kerja PT.

HRB yang berbatasan langsung dengan batas areal perusahaan.

Saat ini PT. HRB telah memiliki mekanisme untuk penataan batas

lahan-lahan garapan masyarakat yang berada di dalam areal

kerja perusahaan dan mekanisme penyelesaian konflik untuk

penataan batas dalam SOP nomor: SOP/CSR/005 tanggal 1

Februari 2013. tentang Penataan Batas Partisipatif. Mekanisme

yang ada telah diketahui oleh pihak –pihak terkait yang berada

di sekitar Site Kintap dan Site Sebamban, yaitu pihak pemerintah

daerah, masyarakat adat dan sebagian masyarakat sekitar.

4.1.3 Sedang Pengakuan hak-hak dasar masyarakat setempat terkait dengan

proses kegiatan PT.HRB meliputi kegiatan berikut: Hak

masyarakat memanfaatkan hutan untuk mengusahakan lahan

pertanian dengan system ladang berpindah; Hak masyarakat

memanfaatkan hutan untuk tempat mencari kayu guna keperluan

sendiri; Hak memanfaatkan hutan untuk tempat berburu dan

mencari ikan di sungai atau di embung.

Page 15: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

PT. HRB telah memiliki mekanisme dan prosedur tentang

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Kegiatan aktivitas

ekonomi masyarakat .

Mekanisme dapat diimplementasikan sesuai dengan sebagian

kegiatan masyarakat di dalam area kerja PT. HRB.

4.1.4 Sedang Penatabatasan area kerja PT. HRB yang telah dilakukan di Site

Kintap telah menyertakan wakil masyarakat desa. Adapun batas

antara areal kerja efektif PT. HRB dengan lahan garapan

masyarakat yang berada dalam area kerja dapat dilihat tanda

batasnya berupa tanaman-tanaman semusim yang jadi

komoditas.

PT. HRB telah melakukan identifikasi sebagian areal kerja yang

menjadi kawasan bertani masyarakat sekitar dalam peta.

Identifikasi sebagian penguasaan lahan oleh masyarakat telah

dilakukan di wilayah Site Kintap dan Site Sebamban.

4.1.5 Sedang Sebagian batas-batas areal kerja PT. HRB terutama Site Kintap

dan Site Sebamban telah diketahui oleh masyarakat dari desa

Salaman, Desa Riam Adungan dan Desa Sumber Arum.

Masyarakat juga mengetahui kegiatan penataan batas areal

kerja yang dilakukan oleh pihak ketiga dan instansi terkait.

Sebagian masyarakat mengakui batas areal kerja PT. HRB,

namun masih ada beberapa pihak lain yang tidak mengakui

batas tersebut dan melakukan kegiatan bertani di areal PT. HRB.

Saat ini masih terdapat permasalahan lahan yang dijadikan lahan

bertani/berladang oleh masyarakat sekitar. PT.HRB telah

melakukan identifikasi lokasi-lokasi kawasan kehidupan

masyarakat yang berada di dalam areal kerja PT. HRB di Site

Kintap dan Site Sebamban. Potensi konflik terkait masalah lahan

dengan masayarakat cukup besar, namun selama ini PT. HRB

berupaya menyelesaikan secara musyawarah. Adapun konflik

dengan pihak lain yang berbentuk badan usaha dibawa ke ranah

hukum.

4.2

Sedang

4.2.1 Baik PT.HRB telah menyusun dokumen perencana pemenuhan

tanggung jawab sosial sebagai pemegang IUPHHK HTI.

Dokumen perencanaan berupa RKUPHHK-HTI, RKTUPHHK HTI

2011 -2015 yang telah disahkan oleh pihak yang terkait, serta

dokumen Rencana Operasional dan Budget Kelola Sosial yang

merupakan dokumen internal perusahaan.

4.2.2. Sedang PT. HRB telah memiliki mekanisme untuk memenuhi tanggung

jawab sosial sebagai pemegang IUPHHK HTI. Mekanisme

pelaksanaan kegiatan sosial dituangkan dalam SOP Corporate

Social Responsibility/ Community Development nomor

SOP/CSR/no1 tanggal 1 Februari 2013. Prosedur tersebut dapat

diverifikasi implementasinya dari keberadaan dokumen surat-

menyurat, proposal dan perjanjian serta berita acara

pelaksanaan kegiatan yang ada. Namun belum ada mekanisme

untuk realisasi tanaman kehidupan.

4.2.3. Sedang Pelaksanaan sosialisasi kegiatan kelola sosial terkait hak dan

kewajiban perusahaan sebagai pemegang izin IUPHHK HT

dilakukan bersamaan dengan kegiatan keagamaan (misalnya:

pengajian) yang biasa dilakukan oleh masyarakat sekitar

maupun kegiatan PT.HRB lain yang dapat mengumpulkan

masyarakat dalam jumlah cukup banyak (misalnya: Pasar

Murah). Kegiatan sosialisasi baru dilakukan di 3 desa, yaitu desa

Hati if, desa Simpang Empat Sungai Baru dan desa Sumber Arum.

4.2.4. Sedang Kegiatan kelola sosial oleh PT.HRB secara keseluruhan telah

terekam bukti realisasinya dalam bentuk BAP dan dokumentasi.

Namun dari dokumen perencanaan tahun 2012 s.d. 2015 masih

belum seluruh rencana kegiatan CSR terealisir. Realisasi

kegiatan kelola sosial terbatas pada kegiatan : Bantuan

perayaan hari raya keagamaan; Bantuan pembangunan fasum

desa dan sarana pendidikan; Pasar murah; Sarana olah raga;

Kemitraan dengan petani setempat berupa kegiatan pertanian

(padi sawah) dan jagung, budi daya lele; ternak sapi; bantuan

tanaman karet (program MHBM) serta sumbangan langsung baik

Page 16: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

kepada masyarakat maupun lembaga yang ada di desa sekitar.

Adapun rencana kegiatan kelola sosial yang belum terealisir

dalam kurun waktu 2012-2015 berupa: bantuan sarana prasarana

di bidang kesehatan, bea siswa, peningkatan kapasitas sdm

masyarakat desa serta pembangunan fasilitas umum desa-desa

sekitar area kerja PT. HRB. Namun belum ada realisasi tanaman

kehidupan.

4.2.5 Baik Pelaksanaan kegiatan kelola sosial PT.HRB telah terdokumentasi

dalam bentuk berita acara, dokumen penyerahan bantuan dan

laporan pelaksanaan RKL-RPL kepada instansi terkait. Masing-

masing laporan telah memuat kegiatan pelaksanaan kelola

sosial/CSR PT.HRB.

PT. HRB juga telah menyusun laporan rekapitulasi kegiatan CSR

yang dilakukan secara periodik (1 tahun). Dokumen pemberian

ganti rugi atas lahan garapan penduduk terekam dengan

lengkap sesuai dengan proses ganti rugi yang dilakukan.

4.3.

Sedang

4.3.1 Baik PT.HRB telah memiliki data dan informasi tentang kondisi

masyarakat sekitar areal kerja secara lengkap dari segi

kependudukan, sosial ekonomi dan sosial budaya dalam

dokumen AMDAL yang disusun pada tahun 1996.

PT. HRB telah melakukan pengkinian data sosial ekonomi

masyarakat sekitar Site Kintap dan Site Sebamban dalam

dokumen Laporan Hasil Penelitian Social Mapping Penyusunan

Program CSR tahun 2015. Isi dokumen menunjukkan data terkini

kependudukan dan kondisi sosial ekonomi pada masyarakat

sekitar Site Kintap dan Site Sebamban.

4.3.2 Sedang PT. HRB telah memiliki mekanisme kegiatan peningkatan peran

serta dan aktivitas ekonomi yang diidentifikasikan sebagai

berikut: pengelolaan hutan bersama masyarakat (dalam bentuk

tanaman karet), pemberian hak akses untuk masyarakat dalam

melakukan kegiatan bertani dan berburu /menangkap ikan,

kemitraan dalam kegiatan bertani tanaman pangan, kerja sama

dengan kontraktor lokal dalam beberapa tahapan kegiatan.

Mekanisme dituangkan dalam prosedur operasi tentang

Mengelola Hutan Bersama Masyarakat dan Akses masyarakat

dalam berburu dan menangkap ikan, serta dokumen kerja sama

kemitraan dengan pihak lain yang terkait. Namun belum ada

mekanisme untuk realisasi tanaman kehidupan.

4.3.3. Sedang PT. HRB telah menyusun rencana kegiatan kelola sosial dalam

upaya peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi

masyarakat dalam dokumen RKUPHHK HTI 2011-2020,

RKTUPHHK HTI 2011 s.d 2014. Perencanaan kegiatan yang

termuat terdiri dari kerja sama hutan rakyat, kerja sama

kemitraan lokal, pengelolaan hutan rakyat, pemberdayaan

petani masyarakat sekitar. Namun belum ada perencanaan

operasional untuk realisasi tanaman kehidupan.

4.3.4 Sedang PT. HRB telah melaksanakan sebagian kegiatan kelola sosial

sesuai yang dengan yang direncanakan dalam dokumen

perencanaan perusahaan. Sebagian kegiatan yang telah

direalisasikan dalam upaya peningkatan aktivitas ekonomi dan

peran serta masyarakat sekitar adalah kemitraan dalam

program mengelola hutan bersama masyarakat, kemitraan

dengan petani untuk jenis tanaman pangan, kemitraan budidaya

peternakan, perbaikan jalan

Adapun rencana yang masih belum terealisasi adalah kegiatan

tanaman kehidupan dan peningkatan SDM.

4.3.5 Baik Pelaksanaan kegiatan PT.HRB terkait dengan distribusi manfaat

kepada para pihak menunjukkan bahwa pihak pihak penerima

distribusi adalah masyarakat sekitar dan pemerintah baik

pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dokumen dan

pelaporan telah terdokumentasi dengan baik, namun belum

lengkap dan jelas.

Dokumentasi kegiatan tertuang dalam bentuk berita acara,

laporan kegiatan dan bukti setor pemenuhan kewajiban kepada

Pemerintah Pusat dan Daerah yang berupa bukti setor PBB dan

bukti setor PSDH serta Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan

Page 17: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

Pemantauan Lingkungan yang disampaikan kepada instansi

terkait, serta daftar karyawan yang menunjukkan distribusi

manfaat kepada masyarakat sekitar area kerja PT. HRB dengan

penyerapan tenaga kerja sebesar 85,14%.

4.4.

Baik

4.4.1 Baik PT.HRB telah memiliki mekanisme resolusi konflik dalam

bentuk SOP penyelesaian konfik/sengketa/masalah nomor

dokumen: SOP/CSR/003 tanggal 1 Februari 2013. Kegiatan

penyelesaian konflik tetap mengedepankan kesepakatan

bersama, sehingga penyelesaian konflik merupakan hasil

kesepakatan dan persetujuan pihak yang berkonflik.

4.4.2 Sedang PT.HRB telah membuat peta potensi koflik, yang dituangkan

dalam Peta Potensi Konflik. Peta telah memuat potensi konflik

yang disebabkan oleh keberadaan lahan garapan masyarakat

dalam areal kerja, PT.HRB juga telah mengidentifikasikan lokasi

areal yang dialokasikan untuk kegiatan usaha tani masyarakat di

dalam areal kerja PT. HRB sebagai salah satu upaya

penyelesaian konflik yang ada. Identifikasi konflik belum

seluruhnya dituangkan dalam peta potensi konflik.

4.4.3 Baik PT. HRB telah memiliki organisasi yang bertugas menyelesaikan

konflik yang timbul karena kegiatan PT. HRB sebagai pemegang

IUPHHK HTI.

Kelembagan yang dibentuk terdiri dari unsur perusahaan,

masyarakat yang terkait, lembaga swadaya masyarakat dan

lembaga ada yang terdiri dari Dewan Adat Dayak, Kademangan

Adat dan Bina Lingkungan Hidup.

Beberapa penyelesaian konflik yang diselesaikan oleh PT. HRB

menunjukkan adanya penyertaan para pihak diluar pihak yang

berkonflik dalam proses penyelesaiannya.

Proses penyelesaian permasalahan lahan garapan dalam areal

kerja, bentuk penyelesaian dan pemberian rugi tanam tumbuh

diselesaikan dengan pelibatan pihak yang berkonflik serta

pihak lain yang terkait.

4.4.4 Baik Dokumen proses penyelesaian konflik dengan masyarakat

sekitar yaitu dengan kelompok petani Muhdi, Kelompok Petani

Khusairi dan kelompok petani Akhmad Suryadi, terkait

permasalahan lahan garapan tersedia cukup lengkap dan jelas,

yaitu berupa Berita Acara Penyelesaian, Surat Pernyataan,

dokumen surat-menyurat, nota kesepakatan atas proses

penyelesaian klaim lahan yang terekam dalam periode 2010 –

2015 tersedia cukup lengkap sesuai dengan kronologis

penyelesaian.

4..5

Baik

4.5.1. Baik PT. HRB telah memiliki dokumen terkait hubungan industrial

dengan seluruh karyawan. Dokumen tersebut berbentuk

Peraturan Perusahaan yang disahkan oleh Direktur Persyaratan

Kerja, Kesejahteraan dan Analisis Diskriminasi Kementerian

Tenaga Kerja pada tanggal 30 Oktober 2014 dengan nomor

Kep.1116/PHIJKS-PKKAD/PP/X/2014.

Telaah terhadap isi dokumen dan hasil wawancara menunjukkan

bahwa PT. HRB telah merealisasikan hubungan industrial yang

termuat dalam peraturan diantaranya kepastian kerja karyawan

dengan adanya kontrak kerja terhadap karyawan tetap dan

karyawan kontrak serta surat pengangkatan sebagai karyawan

tetap jika memenuhi syarat, keberadaan dan keanggotan

perusahaan pada serikat pekerja diperbolehkan oleh

perusahaan serta penyertaan karyawan pada jamsostek.

Karyawan diberikan wadah untuk penyelesaian keluhan hingga

bilamana terjadi perselisihan.

4.5.2 Baik PT. HRB dalam kegiatan operasionalnya telah menyusun

rencanan pelatihan sebagai salah atu upaya pengembangan

kompetensi karyawan. Pelatihan yang diselenggarakan dalam

bentuk pelatihan internal maupun pelatihan eksternal. Pelatihan

internal diselenggarakan di lingkungan camp PT. HRB, pelatihan

eksternal dilakukan dengan penyertaan karyawan ke instansi

penyelenggaran pelatihan.

Pelatihan yang diikuti karyawan ada yang bersifat teknis

kehutanan dan non teknis. Pelatihan yang bersifat teknis

sebagian besar diikuti untuk pemenuhan persyaratan

keberaaan tenaga teknis yang harus dimiliki oleh perusahaan,

Page 18: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Indikator Verifier Nilai Ringkasan Penilaian

sedangkan pelatihan non teknis dilakukan untuk peningkatan

kompetensi personel masing-masing karyawan.

4.5.3. Baik PT. HRB telah memiliki mekanisme untuk peningkatan jenjang

karir karyawan sebagaimana yang termuat peraturan

perusahaan. Implementasinya ditelaah dari formulir-formulir

terkait penilaian karyawan yang terdokumentasi. Jenjang karir

karyawan pada PT. HRB berupa peningkatan level karyawan dari

level 1(satu) sampai dengan level 13 (tigabelas). Penjenjangan

karir karyawan dilakukan dengan mekanisme penilaian yang

dilakukan tiap 6(enam) bulan sekali yang dilakukan dengan

format baku yang dilakukan oleh atasan personel yang

bersangkutan.

4.5.4. Sedang PT. HRB telah memenuhi sebagian kewajiban perusahaan terkait

dengan kesejahteraan karyawan dalam lampiran SK IUPHHK

HTI. Dokumen-dokumen yang ada terkait kesejahteraan

karyawan telah merupakan implementasi dari beberapa

ketentuan yang termuat dalam Peraturan Perusahaan, yang

meliputi fasilitas tempat tinggal, ibadah, olah raga, sarana

kesehatan dan K3.

Implementasi K3 sebagian besar telah dilaksanakan sesuai

prosedur yang dimiliki oleh PT.HRB. Namun terkait kegiatan K3

baru terimplementasi sebagian.

B. Bidang verifikasi Legalitas Kayu :

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Keterpenuhan Ringkasan Penilaian

1 1.1 1.1.1 1.1.1 a Memenuhi PT. HRB telah memiliki dokumen

legal yang sah terkait perizinan

usahanya yaitu :

- Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor : 196/Kpts-

II/1998, tanggal 27 Pebruari

1998.

- Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor :

SK.86/Menhut-II/2006 tanggal

06 April 2006 (Perubahan Atas

Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor 196/KPTS-II/1998

tanggal 27 Februari 1998).

- Surat Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor :

SK.352/MENHUT-II/2014

tanghgal 11 April 2014

(Perubahan Kedua Atas

Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor 196/KPTS-II/1998

tanggal 27 Februari 1998).

1.1.1 b Memenuhi PT. HRB telah memenuhi seluruh

kewajiban pembayaran Iuran

IUPHHK dengan nilai pembayaran

sesuaia dengan yang ditagihkan

dalam SPP IPHHTI, dengan bukti

pembayaran :

SPP-IHPHTI PT. Menara Hutan

Buana No : 7549/IV-PPHH/ 1995,

tanggal 22 Desember 1995

untuk areal seluas 186.300 Ha.

Dengan nilai tagihan sebesar

Rp. 242.190.000,- dan telah

dibayarkan melalui Bank

Mashill (Nomor Ref 807324)

pada tanggal 26 Desember 1995

Page 19: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Keterpenuhan Ringkasan Penilaian

dengan nilai yang dibayarkan

sebesar Rp. 242.190.000,- .

SPP-IHPHTI PT. Menara Hutan

Buana No : 3599/IV-PPHH/ 1996,

tanggal 5 September 1996

dengan nilai tagihan sebesar Rp

39.221.000,- dan telah

dibayarkan melalui Bank Exim

dengan bukti Nota Kredit No. B

1249848 tanggal 12 November

1996 sebesar Rp 39.221.000,-.

SPP-IHPHTI PT. Menara Hutan Buana

No : 336/IV- PPHH/ 1998 tgl 27

Pebruari 1998 dengan nilai tagihan

sebesar RP 67.749.500,-, tagihan

telah dibayarkan melalui Bank Exim

dengan bukti Nota Kredit No. C

643804 tanggal 19 Maret 1998

sebesar RP 67.749.500,-.

1.1.1.C Memenuhi Di dalam areal IUPHHK-HT PT. HRB

(HRB) terdapat penggunaan

kawasan diluar kegiatan IUPHHK

yaitu :

- Izin IPPKH yang dikeluarkan oleh

Menteri Kehutanan yaitu

sebanyak 24 izin, dengan luas ±

12.552,61 hektar

- Izin yang dikeluarkan Instansi

Lain yaitu 18 izin, dengan luas ±

56,378 Hektar.

2 2.1 2.1.1 2.1.1 a Memenuhi - PT. HRB telah memiliki dokumen

RKUPHHK-HT periode 2011 –

2020 beserta lampirannya dan

telah disahkan oleh Menteri

Kehutanan melalui Surat

Keputusan Nomor : SK.85/VI-

BUHT/2011 tanggal 1 Agustus

2011.

- Dokumen RKTUPHHK-HT PT. HRB

tahun 2015 dan Tahun 2016

beserta lampirannya telah

disahkan oleh Kepala Dinas

Kehutanan Provinsi Kalimantan

Selatan pada tanggal 30

Desember 2015.

2.1.1 b Memenuhi PT. HRB memiliki peta lokasi yang

tidak boleh ditebang pada lampiran

dokumen RKTUPHHK 2015 dan

RKTUPHHK 2016 berupa Bufferzone

Hutan Lindung, Sempadan Sungai

dan Scoring >175 serta terdapat

penandaan kawasan dilindungi di

lapangan, tetapi belum diterapkan

secara baik dalam pengelolaannya.

2.1.1 c Memenuhi Dalam Peta lampiran RKT Tahun

2015 dan RKT Tahun 2016 PT. HRB

terdapat penandaan lokasi blok

tebangan yang jelas dan terdapat

pengesahan berupa cap/stempel

dari Dinas Kehutanan Provinsi

Kalimantan Selatan.

PT. HRB juga telah

mengimplementasikan penandaan

batas-batas di lapangan dan sesuai

dengan rencana.

2.2 2.2.1 2.2.1 a Memenuhi PT. HRB telah memiliki dokumen

RKUPHHK-HTI periode 2011-2020

disertai lampirannya sebagai

Page 20: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Keterpenuhan Ringkasan Penilaian

dokumen rencana kerja perusahaan

yang telah dibuat sesuai peraturan

yang berlaku serta telah disahkan

berdasarkan Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor : SK.85/VI-

BUHT/2011, tanggal 1 Agustus 2011.

2.2.1 b Memenuhi Dalam dokumen RKT Tahun 2015

terdapat rencana penyiapan lahan

yang berasal dari hutan bekas

tebangan (LOA), yaitu di Site

Sebamban dengan luas ± 963 Ha.

Tetapi didalam dokumen RKT 2016,

realisasi luas areal penyiapan lahan

pada RKT 2015 dari hutan bekas

tebangan adalah NIHIL.

3 3.1 3.1.1 3.1.1.1 Memenuhi Seluruh kayu PT. HRB yang dipanen

baik dari Site Kintap maupun Site

Sebamban telah dibuat LHP nya oleh

Petugas Pembuat LHP dan telah

disahkan oleh P2LHP yang

berwenang.

Dari hasil uji petik di lapangan

dengan Buku Ukur dapat diketahui

bahwa terdapat selisih tetapi

besarnya tidak melebihi batas yang

ditentukan dalam Perdirjen BPK No.

P14/IV-BIKPHH/2009 tanggal 10

November 2009.

3.1.2 3.1.2.1 Memenuhi Pengangkutan kayu Akasia (Acacia

mangium) di PT. HRB (Site

Sebamban dan Site Kintap) dari :

- TPK Hutan ke TPK Antara

menggunakan dokumen FAKB

dengan jumlah kayu yang

diangkut selama periode Maret

2015 – Februari 2016 adalah

91,868.29 M3.

- TPK Hutan ke Industri pada

periode periode Maret 2015 –

Februari 2016 adalah 12,738.36

M3.

Sedangkan untuk kayu alam (di Site

Sebamban), kayu yang diangkut

menggunakan dokumen SKSKB

dengan jumlah kayu yang diangkut

untuk periode Maret 2015 –

Februari 2016 adalah 49.52 M3

(Meranti) dan 1,429.4 M3 (Rimba

Campuran).

Dokumen FAKB dan SKSKB tersebut

dilengkapi DKB dan DKBK, yang

dibuat dan telah disahkan oleh

petugas yang berwenang.

3.1.3 3.1.3 a Memenuhi Kayu hasil produksi di PT. HRB telah

memiliki tanda-tanda PUHH berupa

tulisan menggunakan cat warna

putih yang berisi informasi Tanggal

Pengukuran, Asal Petak dan

Identitas Pengukur dan terdapat

kesesuaian dengan dokumen yang

ada (buku ukur).

3.1.3 b Memenuhi Kayu di TPK Hutan di PT. HRB

ditandai tulisa menggunakan cat

warna putih yang berisi informasi

Tanggal Pengukuran, Asal Petak dan

Identitas Pengukur dan dicatat di

Buku Ukur dan dijadikan dasar

Page 21: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Keterpenuhan Ringkasan Penilaian

dalam pembuatan dokumen lainnya

(dokumen angkutan).

3.1.4 3.1.4.1 Memenuhi - Dokumen FAKB PT. HRB Periode

Maret 2015 – Februari 2016 dari

TPK Hutan ke TPK Antara dibuat

oleh Subarsono nomor register

00047-11/PKB-R/XIX/2014 dan

Aris Munadi nomor register

00155-11/PKB-R/XIX/2013.

- Dokumen FAKB PT. HRB Periode

Maret 2015 – Februari 2016 dari

TPK Hutan ke Industri Antara

dibuat oleh Khoiri nomor

register 00046-11/PKB-

R/XIX/2014 dan Eko Wiyono

nomor register 00154-11/PKB-

R/XIX/2013.

- Dokumen SKSKB PT. HRB

Periode Maret 2015 – Februari

2016 dibuat oleh Saparudhin

nomor register 023-11/WAS-

PKB-R/XIX/2013.

3.2 3.2.1 3.2.1 a Memenuhi Dokumen SPP PSDH PT. HRB yang

telah diterbitkan untuk periode

Maret 2015 – Februari 2016 adalah

sebanyak 31 SPP dengan jumlah total kayu sebanyak 154.549,31 M³

dengan nilai total tagihan sebesar Rp. 802.194.894,00.

Sedangkan dokumen SPP DR PT.

HRB yang telah diterbitkan untuk

periode Maret 2015 – Februari 2016

adalah sebanyak 6 SPP dengan jumlah total kayu sebanyak 1.340,5

M³ dengan nilai total tagihan sebesar US $. 8.376,17.

3.2.1 b Memenuhi Nilai SPP PSDH PT. HRB (Site

Sebamban dan Site Kintap) periode

Maret 2015 – Februari 2016 yang

dibayarkan sebanyak 31 SPP

dengan jumlah total kayu sebanyak 154.549,31 M³ dengan nilai total

Pembayaran sebesar Rp.

802.194.894,00 (sesuai dengan nilai

tagihan dalam SPP PSDH).

Sedangkan Nilai SPP DR PT. HRB

yang telah diterbitkan untuk

periode Maret 2015 – Februari 2016

adalah sebanyak 6 SPP dengan jumlah total kayu sebanyak 1.340,5

M³ dengan nilai total pembayaran sebesar US $. 8.376,17 (sesuai

dengan nilai tagihan dalam SPP DR).

3.2.1 c Memenuhi Nilai pembayaran PSDH untuk

akasia (acacia mangium) adalah

sebesar 5.400,00/M3.

Sedangkan Nilai pembayaran SPP

DR nya adalah :

- Kayu Bulat (KB) = Meranti 16,50

US $, Rimba Campuran 13,50

US $ (Kayu Bulat)

- Kayu Bulat Sedang (KBS) =

Meranti 16,00 US $, Rimba

Campuran 13,00 US $

Page 22: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Keterpenuhan Ringkasan Penilaian

- Kayu Bulat Kecil (KBK) =

Meranti 4,00 US $, Rimba

Campuran 4,00 US $

Nilai tagihan tersebut telah sesuai

dengan nilai yang ditetapkan dalam

Permenhut RI No. P.68/Menhut-

II/2014 tanggal 18 September 2014.

3.3 3.3.1 3.3.1. Memenuhi PT. HRB telah memiliki dokumen

PKAPT dengan Nomor :

46/UPP/PKAPT/05/2015, tanggal 20

Mei 2014 yang diterbitkan oleh

Direktorat Bahan Pokok dan Barang

Strategis Direktorat Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri atas

nama Menteri Perdagangan

Republik Indonesia, dengan masa

berlaku sampai dengan tanggal 19

Mei 2020.

3.3.2 3.3.2.1 Memenuhi Hasil uji petik terhadap dokumen

Tongkang TB. SANLE 25 dan

Tagboat BG. PB 3037 terdapat

informasi bahwa di dalam Surat

Persetujuan berlayar Nomor :

T2/SKOP.IV/81/95/XI-2015 yang

dikeluarkan oleh Syahbandar Kantor

Kesyahbandaran dan Otoritas

Pelabuhan Kota Baru, dan didalam

dokumen tesebut menerangkan

tentang bendera kebangsaan yaitu

Indonesia.

3.4 3.4.1 3.4.1 N/A PT. HRB telah menerapkan

penggunaan tanda V-Legal dalam

kegiatan penatausahaan kayu hasil

produksinya sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan

dalam peraturan

4 4.1 4.1.1 4.1.1 .1 Memenuhi PT. HRB telah memiliki dokumen

AMDAL berupa ANDAL, KA ANDAL,

RKL/RPL dan telah mendapatkan

persetujuan dari Komisi Pusat

AMDAL Dephut Nomor : 118 tangal

25 Juli 1996.

4.1.2 4.1.2 a Memenuhi PT. HRB telah memiliki Dokumen

Rencana Pengelolaan Lingkungan

(RPL) dan Rencana Pemantauan

Lingkungan (RKL) dan merupakan

satu kesatuan dengan Laporan

Utama Analisis Dampak Lingkungan

serta telah persetujuan dari Komisi

Pusat AMDAL Dephut Nomor : 118

tangal 25 Juli 1996.

Rencana pengelolaan dan

pemantauan lingkungan yang

meliputi kawasan lindung dan areal

tidak efektif untuk unit produksi,

komponen fisik kimia, komponen

biologi dan komponen sosial

ekonomi dan budaya menunjukkan

adanya kesesuaian dengan apa

yang tertuang dalam dokumen

ANDAL

4.1.2 b Memenuhi Terdapat rencana pengelolaan dan

pemantauan dampak penting aspek

Fisik, kimia, biologi dan sosial.

Terdapat bukti pelaksanaan

pengelolaan dan pemantauan

Page 23: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Keterpenuhan Ringkasan Penilaian

dampak penting yang terjadi

berupa :

- Aspek fisik, kimia, biologi

(saluran drainase/parit,

sudetan, teras sering, mating-

mating dan gorong-gorong

- Aspek sosial berupa bantuan

pembangunan sarana ibadah

bantuan sarana dan prasarana

pendidikan, bantuan perbaikan

jalan, bantuan kegiatan

keagamaan, sumbangan hari

raya dan program kemitraan

agroforestry.

Terdapat juga bukti pelaksanaan

pengelolaan dan pemantauan

dampak penting yang terjadi dan

telah dicatat secara periodic serta

telah dibuat laporanya, yaitu :

- Data Hasil Pengukuran Debit

Air Sungai Secara Periodik 2014

– 2015

- Data Hasil Pengukuran Curah

Hujan Secara Periodik

- Data Hasil Pengukuran Erosi

Periodik Januari 2016

- Laporan Pelaksanaan RKL-RPL

mulai tahun 2012 - 2015

5 5.1 5.1.1 5.1.1 a Memenuhi PT. HRB telah memiliki prosedur-

prosedur yang terkait dengan K3

dan telah memiliki pengurus K3

yang telah disahkan oleh Kepala

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi

dan Sosial Kabupaten Tanah Laut

melalui Surat Nomor : 1437/HIPK-

WAS/VI/2014 perihal Revisi P2K3,

tanggal 03 Juni 2014.

5.1.1.b Memenuhi Terdapat daftar Inventaris Sarana

dan Prasarana K3 di setiap areal

kerja di PT. HRB dan hasil

pengecekan lapangan menunjukkan

bahwa peralatan masih berfungsi

dengan baik.

5.1.1 c Memenuhi Terdapat catatan kecelakaan kerja

di PT. HRB dan terdapat upaya-

upaya untuk menekan tingkat

kecelakaan kerja

5.2 5.2.1 5.2.1.a Memenuhi Belum terdapat serikat pekerja di

PT. HRB tetapi terdapat Surat

Pernyataan mengenai kebebasan

berserikat dan mengeluarkan

pendapat yang dibuat dan

ditandatangani oleh Drs. Heru

Purnomo, SH, MM selaku Presiden

Direktur PT. HRB pada bulan

Februari 2016.

5.2.2 5.2.2. Memenuhi Terdapat Peraturan Perusahaan

yang telah ditetapkan dan disahkan

oleh Direktur Jenderal Pembinaan

Hubungan Industrial dan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja Kementerian

Ketenagakerjaan Republik

Indonesia melalui Surat Keputusan

Nomor: KEP.1116/PHIJSK-

PKKAD/PP/X/2014 tentang

Pengesahan Peraturan Perusahaan

PT. HRB, pada tanggal 30 Oktober

2014.

Page 24: RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN … · RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT PT. HUTAN RINDANG BANUA 1) IDENTITAS

Prinsip Kriteria Indikator Verifier Keterpenuhan Ringkasan Penilaian

5.2.3 5.2.3. Memenuhi Terdapat pekerja yang masih

dibawah umur tetapi posisi kerjanya

tidak pada tempat yang berbahaya

baik secara fisik maupun mental.