Resume Biomedik

download Resume Biomedik

of 1

Transcript of Resume Biomedik

Nama : ANANDA ANNISA NPM : 260110090021 Tugas Resume: PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza D. Dietr) TERHADAP PARAMETER AUC DAN CMAKS IBUPROFEN YANG DIBERIKAN SECARA ORAL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Salah satu obat tradisional yang telah lama dikenal adalah rimpang temulawak. Berdasarkan penelitian, temulawak dapat digunakan untuk pengobatan antiinflamasi karena kandungan senyawa kurkuminnya. Temulawak mengandung kurkumin yang dapat menghambat aktivitas enzim sitokrom P-450 CYP1A1, CYP1A2, dan CYP4A. Sifat inhibisi temulawak terhadap enzim tersebut menyebabkan temulawak harus diperhatikan jika digunakan bersamaan dengan obat-obat lain yang dimetabolisme oleh enzim yang sama. Salah satunya adalah ibuprofen yang dimetabolisme oleh enzim sitokrom P-450 CYP4A. Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengakibatkan terjadinya interaksi yang mempengaruhi farmakokinetik dari ibuprofen sehingga menyebabkan hilangnya efek farmakologis atau timbulnya efek toksik. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian air perasan temulawak yang diberikan bersama dengan ibuprofen secara oral terhadap AUC dan Cmaks ibuprofen. Area under curve (AUC) adalah konsentrasi obat dalam plasma pada waktu tertentu atau luas area dibawah kurva yang menggambarkan naik turunnya kadar obat dalam plasma, sedangkan kadar maksimal (Cmaks) adalah kadar tertinggi obat dalam plasma. Pada percobaan secara in vitro, didapat nilai koefisien korelasi dari kurva kalibrasi ibuprofen dalam plasma sebesar 0,9992 yang diukur pada panjang gelombang 263 nm dengan nilai batas kuantitasi (LOQ) sebesar 84 g/mL dan nilai batas terendah kuantitasi (LLOQ) sebesar 21 g/ml. Konsentrasi yang digunakan adalah konsentrasi rendah (63 g/ml), sedang (250 g/ml) dan tinggi (437 g/ml). Pada aplikasi in vivo, hewan yang digunakan adalah tikus galur wistar dengan berat 180-200 gr, dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 5 ekor. Sampel kontrol diberi suspensi ibuprofen kemudian diambil darahnya pada menit ke 0, 30, 60, 90, 120, 240, 300 dan 420. Sampel perlakuan diberi air perasan temulawak selama 3 hari, lalu setelah 3 hari hewan coba diberi ibuprofen dosis 14,4 mg/200 gr BB. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan parameter AUC sebesar 18,31%, penurunan Cmaks sebesar 1,56% dan perubahan tmaks yaitu lambat 30 menit dari hasil kontrol. Hasil secara statistik menunjukkan terjadi perbedaan yang tidak bermakna baik pada AUC maupun pada Cmaks dengan nilai probabilitasnya 0,05. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa temulawak dapat diminum bersama dengan ibuprofen.