Resume Analisis Usahatani Koi Di Kec Simpang Empat Kab Karo

4
TUGAS PRAKTIKUM PENGANTAR USAHA TANI “Resume Jurnal Analisis Usahatani Kopi di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo ” Oleh : Kelompok 2 Tito Yudha Permana ( ) Yulia Citra Banjar Nahor (135040201111184) Tahan Silangit (135040201111335) Desy Rakhma Caesarani (135040207113001) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

description

tugas out analisis usaha tani

Transcript of Resume Analisis Usahatani Koi Di Kec Simpang Empat Kab Karo

Page 1: Resume Analisis Usahatani Koi Di Kec Simpang Empat Kab Karo

TUGAS PRAKTIKUM

PENGANTAR USAHA TANI

“Resume Jurnal Analisis Usahatani Kopi di Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Karo ”

Oleh :

Kelompok 2

Tito Yudha Permana ( )

Yulia Citra Banjar Nahor (135040201111184)

Tahan Silangit (135040201111335)

Desy Rakhma Caesarani (135040207113001)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Resume Analisis Usahatani Koi Di Kec Simpang Empat Kab Karo

Analisis Usahatani Kopi di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

Untuk mendapatkan hasil produksi kopi yang baik maka sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor produksi yang mendukung proses produksi kopi tersebut. Faktor produksi

tersebut adalah lahan, modal, tenaga kerja dan faktor lingkungan. Masing-masing faktor

mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu sama lain. Jika salah satu faktor tidak

tersedia maka proses produksi tidak akan berjalan dengan baik.

Dalam usaha tani dikenal dua macam biaya, yaitu biaya tunai atau biaya yang

dibayarkan dan biaya yang tidak tunai atau biaya yang tidak dibayarkan. Biaya yang

dibayarkan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja luar keluarga,

biaya untuk input produksi. Biaya produksi adalah sebagai kompensasi yang diterima oleh

para pemilik faktor-faktor produksi, baik secara tunai maupun tidak tunai. Biaya seringkali

jadi masalah bagi petani, terutama dalam pengadaan input atau sarana produksi.

Populasi dalam penelitian ini adalah petani tanaman kopi, jenis kopi arabika. Metode

yang digunakan dalam pengambilan sampel alsendetal yaitu siapa saja petani yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk menguji hipotesis,

digunakan metode dan teknik data yang sesuai dengan masing-masing hipotesis yang dibuat.

Penerimaan adalah nilai yang diperoleh dari hasil perkalian seluruh hasil produksi

dengan harga jual produksi. Harga jual produksi di daerah penelitian sering mengalami p

fluktuasi pada waktu-waktu tertentu. Namun di daerah penelitian rata-rata petani memproleh

harga jual kopi Rp 12,00/Kg. Adapun total produksi dari usahatani kopi adalah sebesar

65.313,5 Kd, dengan rata-rata produksi sebesar 1.088,55 Kg/petani. Besarnya biaya produksi

dipengaruhi oleh komponen input produksi dan harga dari input produksi tersebut.

Pendapatan merupakan selisih dari total yang diperoleh petani dikurangi dengan jumlah biaya

produksi selama proses produksi berlangsung.

Tingkat produksi kopi daerah penelitian relative tinggi, karena tingkat produktifitas

kopi sedikit lebih besar dari pada tingkat produktivfitas d Kecamatan Simpang empat dan 9

kali lebih kecil bila dibandingkan dengan Kabupaten Dairi yang merupakan sentra produks

kopi di Sumatra Utara. Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi kopi didaerah

penelitian adalah pupuk organic, pupuk anorganik, dan curahan tenaga kerja. Farktor

Page 3: Resume Analisis Usahatani Koi Di Kec Simpang Empat Kab Karo

produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi secara serempak ada pada umur 2-4

tahun namun secara parsial hanya curahan tenaga kerja yang berpengaruh nyata. Sementara

pada umur 5-15 tahun baik secara serempak dan parsial tidak berpengaruh nyata terhadap

produksi. Usahatani kopi di daerah penelitian secara finansial layak untuk diusahakan dan

dikembangkan hal ini apat dilihat pada nilai NPV > 0 yaitu sebesar 8.386.247,8 , nilai IRR >

I (15%) yaitu sebesar 16,95% sedangkan nilai Net B/C > 1 yaitu sebesar 30,80. Rata-rata

penerimaan per petani adalah sebesar Rp 13.062.700 atau 18.850.597,22 per hektar. Biaya

produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung, baik biaya tetap

(penyusutan alat, PBB) maupun total biaya produksi per petani per hektar adalah sebesar

3.194.223,89. Pendapatan per petani adalah sebesar 11.536.269,54 per hektar.