Respon Nasabah Terhadap Peran Teller Dalam Meningkatkan...
Transcript of Respon Nasabah Terhadap Peran Teller Dalam Meningkatkan...
1
RESPON NASABAH TERHADAP PERAN TELLER
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
(STUDI KASUS DI BANK HARTA INSAN KARIMAH – CILEDUG)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)
Oleh :
SELVIE SANDWI PUTRI
NIM : 204046102983
Di Bawah Bimbingan
Prof. Dr. H. Hasanuddin AF, MA
NIP : 150 050 917
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam penghimpunan
dan penyaluran dana serta memberikan jasa-jasa dari masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sebagai lembaga keuangan yang mendapat kepercayaan masyarakat atas
dananya, bank semaksimal mungkin melakukan daya tarik ekonomi berupa
bunga tinggi, bonus serta hadiah yang menarik. Berbagai cara dilakukan bank
dengan tujuan meningkatkan penghimpunan dana dari masyarakat yang salah
satu caranya adalah meningkatkan volume nasabah.1
Persaingan yang ketat atau tuntutan nasabah terhadap pelayanan bank
yang lebih sempurna merupakan faktor pendorong adanya inovasi dan adanya
perubahan bisnis perbankan. Nasabah telah mengakui dan menyadari apa yang
sesungguhnya di inginkan nasabah dan memilih apa yang terbaik. Di pihak lain,
nasabah juga tidak menginginkan prosedur yang panjang dan rumit untuk setiap
transaksi perbankan. Kenyamanan dan kemudahan sudah menjadi tujuan
perusahaan perbankan.
1 Karnaen Parwatatmaja, membuktikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Depok : Usaha kami,
1996),hal 179
3
Untuk menjawab tantangan diatas baik bank asing maupun domestik,
berlomba-lomba meningkatkan pelayanan dengan menonjolkan dan
mengoptimalkan keunggulan komparatifnya serta menyiapkan diri untuk
meningkatkan kemampuan bersaing melalui perbaikan pelayanan terhadap
nasabah. Masing-masing bank berusaha menampilkan dirinya sebaik mungkin,
agar dapat merebut pasar dikalangan nasabah.
Semantara, pihak masyarakat juga semakin kritis, jika Kekecewaan
tersebut diwujudkan dalam bentuk protes dengan memindahkan rekening ke
bank lain. Bahkan dengan cara yang paling demostratif yaitu menulis “surat
pembaca” dibeberapa surat kabar yang dapat merugikan dan merusak citra bank.
Bank tersebut karena pelayanan yang tidak baik terhadap nasabah. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan kesalahan bank itu sendiri sebagai perusahaan, yang kurang
mampu memenuhi selera masyarakat yang tidak tanggap akan tugas yang sehari-
hari berhubungan dengan nasabah.
Ada hal yang menyebabkan teller kurang mendapat tempat di hati
nasabah. Dari beberapa hal tersebut bahwa pelayanan yang kurang baik menjadi
penyebab dominan bagi nasabah untuk meningalkan bank. Terdapat pengaruh
kuat antara pelayanan yang buruk yang diberikan kepada nasabah terhadap
kinerja suatu bank.
Prosentasi yang tinggi kekecewaan nasabah sebagai penyebab nasabah
meningkalkan bank, dalam memandu pelayanan, sehinga tercipta suatu kesatuan
budaya dalam tubuh perusahaan.
4
Bank-bank setiap saat saling mengadu kekuatan, termasuk perang suku
bunga.. Pendeknya bank-bank bersaing pelayanan yang kian hari kian beragam
untuk memenuhi keinginan nasabah yang beragam pula.
Namun harus diakui pilihan nasabah untuk menyimpan dananya di bank
tidak semata-mata karena urusan pelayanan. Baik fisik maupun yang sifatnya
waktu pelayannan. Tapi penyimpangan itu juga bisa dikenakan produk pelayanan
tersebut.Bukan tidak mungkin hal itu juga terpicu kondisi-kondisi masing-
masing bank dan tentunya sentiment pemilik perusahaan, semua tergantung
kebutuhan nasabah. Pelayanan fisik seperti di setiap counter yang meliputi
petugas teller yang merupakan pelayanan terdepan suatu bank.2
Kualitas pelayanan merupakam jaminan terbaik kesetiaan pelanggan.
Kualitas pelayanan yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan nasabah yang
tinggi pula, oleh jarena itu program penyempurnaan kualitas pada umumnya
akan meningkatkan profttabilitas.
perbaikan kualitas pelayanan memerlukan komitmen total dari petugas
bank. Karyawan harus bekerja selaku team work untuk memuaskan pelanggan.
Bank harus melakukan pemantauan kepuasan agar selalu terjalin hubungan
kenasabahan yang memuaskan.3
2 Mahmoeddin, Etika Pelayanan bank, Petunjuk Praktis Menjaring Nasabah, (Jakarta) : PT.Toko
Gunung Agung, 1996,h.11 3 Prawiro Sentono, Manajemen Operasi Analisis and Studi Kasus, (Jakarta, Bumi Aksara., t,th),
h.308
5
Dalam dunia perbankan,teller merupakan salah satu bagian penting dalam
sebuah perusahaan dan menjadi ujung tombak bagi perusahaan yang bergerak di
bidang keuangan, khususnya di bidang perbankan dalam persaingan yang
semakin meningkatnya bank harus aktif di dalam meningkatkan usahanya baik
untuk mendapatkan nasabah baru yang potensial maupun untuk mempertahankan
nasabah lama.4
Seorang petugas teller dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima
kepada nasabah, agar kita dapat membeikan pelayanan yang prima kita harus
mengenal karakteristik nasabah dengan baik. Nasabah bermacam-macam tipe,
penyabar, pendiam, hati-hati, masing-masing tipe ini kita harus dekati dengan
metode yang berbeda pula.5
Nasabah yang memiliki tipe pemimpin, tipe seperti ini biasanya
menginginkan pelayanan serba cepat, untuk menaklukannya kita harus bisa
mengimbanginya dengan kerja keras. Nasabah dengan tipe hati-hati cara
menghadapinya adalah dengan hati-hati dan cermat ,jangan sampai merusak
kepercayaannya. Jangan banyak janji jika durasi janji itu sulit untuk di tepati,
agar pelayanan yang di berikan dapat memuaskan nasabah.
Teller sangat berperan aktif dalam suatu transaksi di suatu bank,
karyawan bank yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas uang tunai. Teller
disebut juga kuasa kas terbatas, karena dengan jumlah uang terbatas karyawan
4 Sukandarrumidi, metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta :
gajah Mada University Press, 2004), cet, ke-2, h. 122 5 Prof, Drs, J, Supranto,M.A, op, cit
6
bank tersebut bisa bertindak secara langsung untuk melakukan transaksi kepada
nasabah dalam memberikan suatu pelayanan secara langsung, cepat dan aman.6
Dari latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui dan
menjelaskan tentang pelayanan yang diberikan teller pada suatu bank. Oleh
karena itu penulis memilih judul dalam skripsi ini mengenai “ Respon Nasabah
Terhadap Peran Teller Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan.”
.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pada hakekatnya hubungan antara bank dan nasabah adalah hubungan
yang saling manguntungkan. Hubungan tersebut akan terjalin baik apabila
keduanya mencapai hubungan yang` saling menguntungkan. Dalam era
persaingan antar bank yang semakin ketat dewasa ini, nasabah mempunyai
alternatif sehingga mempunyai kebebasan untuk memilih bank yang dianggap
paling baik dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu, penulis membatasi
ruang lingkup permasalahan,yakni:
1. Bagaimana peran teller berfungsi dalam melayani nasabah Bank
Syariah Harta Insan Karimah Ciledug ?
2. Bagaimana praktek teller dalam meningkatkan pelayanan terhadap
nasabah pada Bank Harta Insan Karimah Ciledug.
6 Soejitno Irmin, Abdul rochim, Etika Perbankan, (tt : Batavia Pres, 2004), Jilid 1, h. 40
7
2. Perumusan Masalah
Dalam upaya meningkatkan pelayanan bank kepada nasabah, maka
pihak bank melakukan berbagai upaya memberikan kemudahan bagi nasabah
yang ingin melakukan transaksi-transaksi.
1. Bagaimana fungsi teller pada Bank Harta Insan karimah?
2. Bagaimana praktek teller dsalam meningkatkan pelayanan
terhadap nasabah pada Bank Harta Insan karimah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah,sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem teller serta permasalahan yang dihadapi dalam
penerapan teller
2. Untuk mengetahui hubungan sistem teller dengan meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap nasabah..
..Adapun manfaat yang diharapkan dari peniulis ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi penulis sendiri bermanfaat sebagai penambah wawasan ataupun
pengetahuan mengenai pelayanan yang diberikan teller dalam
perbankan.
2. bagi pihak Bank, sebagai bahan pertimbangan dalam rangka
pengambilan keputusan mengenai pelayanan teller yang diberikan
kepada nasabahnya.
8
3. Bagi pihak lain, merupakan sumber referensi dan saran pemikiran
kalangan akademisi dan praktisi di dalam menunjang penelitian
selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi
penelitian yang lain.
D. Variabel Penelitian
V1 V2 V3
Respon Kognitif
(Pengetahuan
Tehadap peran teller)
Respon Afektif
(Sikap Terhadap Peran
Teller)
Respon Konatif
(Tindakan Terhadap
Peran Teller)
E. Indikator dan Operasional Variabel
Indikator dan Operasional variabel pnelitian adalah sebagai berikut:
V1 = Pengetahuan terhadap peran telle,meliputi:
- Tentang sistem transaksi teller
- Kesesuaian pelayanan prima
V2 = Sikap terhadap peran teller,meliputi:
- Penilaian tentang peran teller
- Sikap setelah mngetahui peran teller
- Penilaian tentang kecepataan bertransaksi
9
V3 = kecenderungan bertindak,meliputi:
- faktor-faktor tertarik bertransaksi secara langsung dengan teller
- mengajak saudara menabung.
F. Metodologi Penelitian
a). Persiapan Penelitian
persiapan penelitian meliputi: survey lokasi, permohonan izin,
penyebaran angket (Kuesioner).
b). Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini diaplikasikan model penelitian empiris.
dilihat dari sudut pandang sumber datanya. Dilihat dari sudut pandang
sifat data yang terhimpun, penelitian kuantitatif. Dilihat dari sudut
pandang tujuan yang hendak dicapainya, penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif.
c). Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini,Bank Harta Insan Karimah ditetapkan
sebagai wilayah penelitian.
d).Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulan.Populasi
dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Harta Insan Karimah Ciledug.
10
Sampel adalah bagian populasi (sebagian atau wakil populasi
yang diteliti).Sampel penelitian adalah sebagian daari populasi yang
diambil sebagian sumber data dan dapat mewakili seluruh
populasi.Dalam penelitian ini sampel penelitiannya adalah nasabah Bank
Harta Insan Karimah Ciledug sebanyak 100 nasabah. Diambil 100
nasabah sampel ini hanya untuk menggambarkan bagaimana respon
nasabah terhadap peran teller dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
Teknik pengambilan sample dilakukan sedemikian rupa sehingga
diperoleh yang benar-benar dapat memiliki dan dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya.Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah Metode random sampling.
G). Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh berupa data kualitatif, maka teknik yang digunakan
adalah analisis statistik deskriptif dengan menggunakan statistik prosentase
sebagai berikut :
f
P = — x100 %
n
P = Besarnya Prosentase
F = Frekuensi ( Jumlah Jawaban Respon)
N = Jumlah Responden
11
H). Kajian Pustaka
1. Siti Dzakiah EL Faizah, 101046122318, kompatibilitas antar tingkat
pelayanan bank dan tingkat kepentingan nasabah di perbankan syariah
(studi kasus PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Cabang BSD). (Jakarta,
Program studi Perbankan Syariah Jurusan Muamalat, Fakultas syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2005)
2. Wita Annisa, 101046122409, mengukur tingkat kepuasan nasabah
terhadap pelayanan customer service pada PT. BPRS Wakalumi Ciputat
(Jakarta, Program studi Syariah jurusan muamalat, Fakultas Syariah da
Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2005 )
I). Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan urain singkat secara garis besar
mengenai hal-hal pokok yang dibahas guna mempermudah dalam memahami
dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab lain. Adapun uraian dalam
tiap bab adalah sebagai berikut :
BAB1 : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masal:ah, pembatasan masalah dan
perumusan masalah,variabel, indikator, metode penelitian, dan teknik analisa
data, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
12
BAB11: TINJAUAN TEORITIS
Bab ini merupakan rangkaian teori yang menguraikan tentang pengertian,
tujuan, kegiatan, tata tertib, prosedur baku pelayanan teller kepada nasabah,
peralatan penunujang sistem teller,etika teller dan kualitas teller.
BAB111: TINJAUAN UMUM BANK HARTA INSAN KARIMAH
CILEDUG
Bab ini membahas tentang latar belakang berdirinya Bank Harta Insan
Karimah, visi dan misi,produk-produk yang dikellola oleh Bank Harta Insan
karimah.
BAB1V: RESPON NASABAH TERHADAP PERAN TELLER DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PADA BANK
HARTA INSAN KARIMAH CILEDUG
Bab ini merupakan inti pembahasan yang berisi tentang mekanisme
kegiatan teller dalam operasional perbankan pada Bank Harta Insan Karimah,alat
Bantu dan peralatan yang digunakan dalam melayani nasabah, hubungan antara
teller dengan kualitas pelayanan nasabah dan permasalahan yang timbul serta
alternatif-alternatuf pemecahan dalam pelayanan teller.
BABV: PENUTUP
Bab ini kesimpulan dan keseluruhan pembahasan dan saran yang dapat
mendukung kesempurnaan skripsi ini.
13
14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Teller dan Tujuan
Teller adalah karyawan bank yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas
uang tunai. Teller disebut juga kuasa kas terbatas karena dalam jumlah uang
terbatas karyawan tersebut dapat bertindak secara langsung untuk melakukan
transaksi, dari suatu rangkaian kerja pelayanan kepada nasabah di counter yang
sebagian besar dari proses kerjanya disesuaikan sendiri oleh teller yang
bersangkutan, dan rangkaian kerja teller untuk menerima setoran dan
pembayaran uang tunai.7
Tujuan penerapan sistem teller untuk meningkatkan mutu pelayanan
kepada nasabah secara langsung,cepat dan aman.untuk mencapai pelayanan itu
diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
• Untuk mempercepat pelayanan penerimaan dan atau pembayaran uang
tunai dari dan kepada nasabah bank.
• Untuk meningkatkan profesionalisme, efektifitas dan kemandirian
karyawan teller dapat melaksanakan tugas-tugasnya
• Untuk mempertegas dan memperbesar tanggung jawab teller.
• Untuk meningkatkan semangat dan prestasi kerja karyawan teller.
7 Prof. Dr, faisal Afiff, SPEC, Stategi dan Operasional Bank, h. 30
15
• Untuk mengurangi jumlah karyawan teller bank.
• Untuk meningkatkan kepercayaan nasabah kepada bank bersangkutan.
• Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan mempermudah
pencarian kesalahan jika ada kesalahan karena pembagian pekerjaan telah
jelas.
• Untuk memperbesar rasa tanggung jawab karyawan teller kepada
pekerjaannya.8
B. Kegiatan Teller
Merupakan peninkatan pelayanan dalam hal kecepatan pelayanan
penerimaan atau pembayaran uang tunai dengan memperhatikan unsur-unsur
pengamanan. Peranan teller di Bank Harta Insan Karimah adalah melayani
transaksi tunai maupun non tunai. Sebagai penghubung utama antara pihak bank
dengan nasabah dan menjaga hubungan baik dengan sikap ramah, sopan, cepat
dan teliti. Dalam pelaksanaannya, sistem teller ditunjang oleh sistem manual dan
sistem komputer yang menyebabkan pekerjaan teller semakin cepat karena
beberapa informasi dapat disajikan oleh komputer, Sehingga beberapa jenis
pekerjaan dapat dilakukan dalam waktu singkat, Sebelum melakukan transaksi
dengan nasabah pekerjaan teller meliputi :9
• Memeriksa identitas nasabah ( Petugas Counter )
• Meneliti keabsahan tanda tangan dan warkat ( Petugas Specimen )
8 Drs, H, malayu S. P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, h. 162 9 Achmad Anwari, Dalam Teori dan Praktek,( cetakan ke-enam, Semarang 1990) Dahara Prize,
h. 32
16
• Mengesahkan tanda terima setoran dalam batas wewenangnya ( Pejabat
Kas )
• Membayar dan menerima uang tunai (Kasir)
• Menerima setoran warkat bank sendiri dan warkat bank lain (Petugas
Counter)
• Mencatat penerima dan pengeluaran tunai dan non tunai.
C. Tata Tertib Teller
1. Pada jam kerja atau operasi bank, yang diperkenankan berada di daerah
teller adalah10
:
- Karyawan bagian kas teller
- Pemimpin bank atau auditor pada situasi tertentu
- Pejabat dari Bank Indonesia setelah mendapat ijin dari pimpinan bank
2. Teller tidak di benarkan
-Makan di teller counter
- Membawa tas ke ruang teller
- Mengantungkan baju dan sejenisnya ke dalam ruangan
3. Masalah keamanan di ruangan
- Harus ada sistem alarm yang baik
- Pintu masuk ruangan harus terkunci
10 Drs, Wasis, Perbankan, Pendekatan Manajerial, Satya Wacana, Semarang h. 34
17
- Setiap pengambilan atau penyetoran uang tunai ke dalam ruangan
khasanah
harus diketahui teller kepala, pemimipin bank.
4. Setiap teller hanya melayani transaksi di counter, bila pelayanan tidak
dapat
Diterima di counter harus mendapatkan ijin dari teller kepala atau
pimpinan
Bank.
5.Pada akhirnya jam kerja teller wajib menghitung uang yang ada pada
bok
teller.
- Bila jumlahnya melebihi batas kewenangannya maka teller
menyetorkannya
Teller kepala ( over night limit )
-Batas maksimal uang yang boleh di keluarkan oleh teller tanpa
persetujuan dari atasannya (pay out limit).
D. Prosedur Baku Pelayanan Teller Kepada Nasabah
Mengemukakan prosedur baku yang dilakukan teller secara berurutan
adalah sebagai berikut11
:
1. Pengambilan kotak uang teller dari khasanah utama.
a) Bila disimpan terpisah dari lembar besi kas besar
11 Drs,Ms,Yoso arie purnomo, Buku Pesoman Pelaksanaan ( lab, Perbankan, 1996), h. 38-46
18
1. Head teller dan teller yang ditunjuk membuka kunci/kunci
kombonasi dari penyimpanan di bawah penjagaan petugas
keamanan.
2. Setiap teller membawa kotak uangnya atau cashbox dan
membubukan paraf serta menulis jam pengambilan
khasanah utama dengan pengawasan oleh head teller.
3. Head teller akan membubukan paraf pada buku khasanah
utama.
4. Setelah semua selesai head teller yang ditunjuk untuk
mengunci kembali lemari besi penyimpanan kotak uang
teller (termasuk mengacak kode kunci kombinasi).
b) Bila disimpan bersama dengan kas besar
1. Cash office dan head teller membuka kunci/kinci kombinasi
dari
Lemari kas besar di bawah penjagaan petugas keamanan.
2. Setiap teller di bawah pengawasan cash officer atau head
teller
Mengambil kotak uangm\nya dan membubukan paraf serta
jam
Pengambilan pada buku khasanah utama.
3. Head teller dan cash office akan mengambil serta
menghitung
19
Bersana sebagai dari isi garis besar untuk cadangan uang
tunai
Head teller,cash office dan head teller memparaf pada buku
kas
Besar dan buku khasanah utama.
4. Cash officer dan head teller akan mengunci kembali
kunci/kunci
Kombinasi lemari kas besar dan menacak kode kunci
kombinasi.
E. Peralatan Penunjang Sistem Teller
Alat kerja yang dapat menunjang tugas/pekerjaan teller, tanpa
mengabaikan faktor keamanan,adalah12
:
1.Sinar ultra violet yaitu alat pemeriksa keabsahan dokumen dan
Surat berharga lainnya.
2. Mesin penghitung uang kertas 7atau uang logam.
3.Mesin hitung,kalkulator
4.Cash box teller,merupakan box yang terkunci khusus yang
Digunakan untuk menyimpan uang tunai,biasa disimpan
diruang conter saat teller bekerja yang sepenuh merupakan
tanggung jawb teller.
12 Simurang kir, Op. Dasar-Dasar dan Mekanisme Perbankan, Jakarta 1979, Yogyakarta, H. 164
20
5.Speciment atau kartu contoh tanda tangan digunakan untuk
melakukan pencocokan tanda tangan yang terdapat pada howe
cheek yang di salorkan oleh nasabah.
6. validating machine digunakan setiap transaksi yang masuk
melalui counter sesuai dengan kode teller masing-masing
voucer atau bukti yang tidak di legalisir dengan alat ini
dianggap tidak sah.
7. Card dex filling equipment untuk menyimpan stop payment
order (penarikan atas nomor rekening yang tidak dapat dibayar
secara keseluruhan) atau daftar warkat-warkat yang dibatalkan
oleh nasabah atau dinyatakan hilang.
8. Daftar uang palsu
Untuk memonitor penerimaan setoran tunai dari nasabah dan
menghindari penerimaan uang palsu.
9. Daftar kurs harian
Bagi bank devisa, daftar kurs harian ini digunakan untuk
transaksi dalam valuta asing pada hari ini dan dikeluarkan
oleh pejabat yang berkecimpung dalam transaksi valuta asing.
Daftar ini selalu berubah setiap hari sesuai dengan
perkembangan pasar uang.
10. Formulir-formulir kerja :
a. Buku pencatatan cas box dari khasanah (valuta utama).
21
Untuk mencatat jam saat pembukaan atau penutupan
khasanah dan pukul berapa teller mngambil atau
memasukan cas box pada khasanah, penanggung jawab 2
orang yang ditunujk secara bergilir.
b. Buku persediaan kas di dalam khasanah
Buku ini digunakan untuk mencatat segala mutasi keluar
masuknya uang dari khasanah.
c. Teller exchange (bon permintaan antar teller)
Media yang digunakan untuk mencatat permintaan
penyetoran antar teller atau head teller.
d. Daftar mutasi kas
Untuk mencatat mutasi-mutasi pada hari tersebut dan
untuk membuktikan kebenaran transaksi yang di catatat
tersebut. Hasil daftar ini adalah saldo yang sesungguhnya
dan harus cocok dengan jumlah uang secara fisik di cas
box. Daftar ini dituangkan berdasarkan pencatatan baik
daftar penerimaan maupun pembayaran
.
e. Daftar posisi kas (rekapitulasi kas bank)
Media ini digunakan oleh teller dan merupakan
pencatatan saldo kas yang sesungguhnya di miliki bank.
f. Daftar penerimaan atau pengeluaran kas teller
22
Media pencatatan baik penerimaan maupun pengeluaran
uang tunai atas transaksi yang terjadi pada hari itu dan
sebagai bukti untuk mencatat pada daftar mutasi kas.
Jika operasi bank di dukung sistem komputerisasi, yang
menghubungkan komputer di bagian teller dan akuntansi maka daftar-daftar di
atas merupakan hasil print out yang keluar setelah jam operasi bank usai..
F. Etika Teller
Sebagai petugas yang duduk di barisan front office, teller perlu
memahami dan mendalami etika yang merupakan aturan tk tertulis yang
berhubungan langsung dengan moral, sikap dan tingkah laku.
Beberapa hal yang menyangkut etika teller, antara lain13
:
1. Penampilan
Sebaiknya teller menggunakan nseragam sehingga ada kesan
satu kesatuan dan dapt merupakan cirri khas dan bank yang
bersangkutan.
2. Kepribadian yang menarik
Sikap atau pembawaan yang ramah,hormat dan bersahabat
terhadap nasabah merupakan keharusan bagi teller,dengan tetap
13 Muhammad siddiqi nejatullah,Bank Islam, Bandung, Pustaka, h 176
23
mengingat martabat pribadi maupun martabat bank.
3 .Pelayanan yang cepat dan tepat, menghindarkan nasabah
menunggu terlalu lama.
4 .Menjaga kerahasiaan bank dan nasabah.
5. Jika nerangkap sebagai costumer service, teller dituntut untuk
dapat menjelaskan kepada nasabah tentang jasa-jasa yang
ditawarkan bank dengan sistematis dan logis.
G. Kualitas Teller
Keseluruhan ciri serta fisik dari suatu pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuan kebutuhan yang dinyatakan dan tersirat.14
Kualitas teller berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan serta ketetapan.penyampaian untuk mengimbangi harapan nasabah15
.
Lima dimensi penentuan kualitas pelayanan teller, dijadikan pedoman:
1. kehandalan yakni, kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.kehandalan
mencakup dua hal pokok yaitu konsisten kerja dan kemampuan untuk
dipercaya. Selain itu juga berarti perusahaan yang bersangkutan
14 Hendra teguh dan roni ali, Manajemen Pemasaran, anlisis Perencanaan, Implementasi dan
control, (terj), ( Jakarta : Prienhallindo, 1997), Jilid 1. h. 49 15 Rambat Lupiyoadi, op, cit. h. 145
24
memenuhi janjinya.misalnya menyampaikan layanan sesuai dengan
jadwal yang telah disepakati.
2. Ketanggapan yakni, keionginan para staf untuk membantu para
nasabah dan memberikan pelayanan dengan tanggap atau cepat.
3. keyakinan yakni, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari keragu-
raguan.
4. Kepedulian yakni, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunukasi yang baik dan memahami kebutuhan para nasabah.
5. Terwujud yakni, bukti fisik dari layanan, bisa berupa fasilitas fisik,
perlengkapan dan peralatan yang digunakan dan sarana komunikasi16
.
16 Bilson Simamora, loc cit.
25
BAB 111
GAMBARAN UMUM BANK HARTA INSAN KARIMAH
A. Sejarah Singkat Dan Perkembangan Bank Harta Insan Karimah
Bank Harta Insan Karimah adalah lembaga perbankan yang menerapkan
Sistem operasional berdasarkan syariah islam, sehingga Bank ini
dijalankaDengan mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian berusaha sesuai
dengan Al-qur’an dan al-hadits.
Berbeda dengan Bank Konvensional, Bank Harta Insan Karimah tidak
Menggunakan perangkat bunga, melainkan sistem bagi hasil dan prinsip jual beli
Serta prinsip lainnya yang sesuai dengan syariah islam.
Bank Harta Insan Karimah oleh keluarga Alumni Himpunan Mahasisiwa
Islam Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (HMI FE UGM) di Jakarta Per
31 Desember 2002 jumlah pemegang saham sebanyak 193 orang dengan Jumlah
modal disetor sebesar Rp 1.275.600 dan modal dasar Rp5.000.000.000
Bank Harta Insan Karimah didirikan dengan akte Notaris Yudo Paripurno
SH di Jakarta terakhir dengan akte perubahan nomor 7 Tanggal 7 November
2002 dan beroperasi dengan surat keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 177 / KM / 17 / 1993 Tanggal 28 Agustus 1993.dalam
Perspektif masa depan, kompetensi dan persiapan diri inilah Bank Harta Insan
Karimah berkiprah di dunia perbankan syariah.
26
Dalam penyelenggaraannya sampai saat ini. Bank Harta Insanm Karimah
Terus mengalami perkembangan yang cukup pesat, terbukti dengan penilaian
Bank Indonesia sebagai bank syariah yang SEHAT tujuh kali berturut-turut
(Penilaian Tingkat Kesehatan 94.71 Surat Bank Indonesia Nomor 6 / 213 /
DPbs Januari 2004).
B. Visi, Misi, Dan Motto Bank Harta Insan Karimah
Visi Bank Harta Insan Karimah adalah “ Menjadi Perkreditan Rakya
Syariah yang unggul dan amanah “
Adapun Misi Bank Harta Insan Karimah antara lain :
1. Menjalankan usaha perbankan yang sehat dan amnah berdasarkan
syariah
Dan memberikan keberuntungan bagi masyarakat.
2. Berperan dalam pengembangan dunia usaha secara professional.
3. meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan karyawan.
4. memberikan pelayanan yang prifesional dan islami.
Sedangkan motto Bank Harta Insan Karimah adalah “ Bersama dalam
Usaha dan ibadah .”
C. Produk – Produk Bank Harta Insan Karimah
Bank Harta Insan Karimah merupakan suatu usaha lembaga perbankan
Syariah dengan sistem bagi hasil yang mempunyai beberapa
produk.diantaranya:17
17 Laporan Keuangan BPRS Harta Insan Karimah Tahun 2002, h. 13-15
27
1. Produk Penghimpunan Dana
a. Tabungan Mudharabah.
Dana yang disimpan oleh nasabah dalam bentuk tabungan (dapat
ditarik Setiap waktu) yang tidak berasuransi syariah, dana tersebut dapat
dikelola Oleh bank dan akan disalurkan dalam aktivitas pembiayaan di
mana Keuntungan dari pembiayaan tersebut akan diberikan kepada
nasabah Berdasarkan perhitungan nisbah bagi hasil yang telah disepakati
bersama.
Tabungan Mudharabah yang terdiri dari beberapa produk,yaitu:
• Tabungan Mudharabah Hikmah.
Tabungan Mudharabah yang diperuntukan bagi kalangan masyarakat
Umum.
• Tabungan Mudharabah Pelajar.
Tabungan Mudharabah yang ditawarkan khusus untuk pelajar dan
Mahasiswa.
• Tabungan Mudharabah Qurban
Tabungan Mudharabah yang dirancang khusus bagi nasabah yang
Berkeinginan merencanakan ibadah qurban secara teratur setiap
Tahunnya.adapun pembelian qurban dan penyalurannya dapat
Dipercayakan kepada bank.
28
• Tabungan Mudharabah Haji
Tabungan Mudharabah yang dananya khusus digunakan untuk
Pembayaran Ongkos Naik Haji ( ONH ).
• Tabungan Mudharabah Lembaga Islam.
Tabungan Mudharabah yang ditawarkan khusus untuk lembaga
Pendidikan islam, kelompok pengajian, yayasan islam, pengajian,
dan lembaga lainnya.
b. Tabungan Anak Sholeh.
Dana yang disimpan oleh nasabah dalam bentuk tabungan (dapat
ditarik Setiap waktu) khusus bagi kalangan pelajar dan mahasiswa,
berasuransi Syariah. Dana tersebut dapat dikelola oleh bank dan
akan disalurkan dalam Aktivitas pembiayaan di mana keuntungan
dari pembiayaan tersebut akan Diberikan kepada nasabah
berdasarkan perhitungan nisbah bagi hasil yang telah disepakati
bersama.
c. Tabungan Karimah.
Dana yang disimpan oleh nasabah dalam bentuk tabungan (dapat
ditarik Setiap waktu) yang berasuransi syariah, dana tersebut dapat
dikelila oleh Bank dan akan disalurkan dalam aktivitas pembiayaan
29
di mana keuntungan Dari pembiayaan tersebut akan diberikan
kepada nasabah berdasarkan Perhitungan nisbah bagi hasil yang
telah disepakati bersama.
d. Deposito Hasanah.
Dana yang disimpan oleh nasabah dan hanya dapat ditarik
berdasarkan Jangka waktu yang telah ditentukan ( 1 bulan, 3 bulan,
6 bulan,12 bulan) dan berasuransi syariah, dimana dana tersebut
dapat dikelola oleh bank dan akan disalurkan dalam aktivitas
pembiayaan di mana keuntungan dari pembiayaan tersebut akan
diberikan kepada nasabah berdasarkan perhitungan nisbah bagi hasil
yang telah disepakati bersama.
Bank Harta Insan Karimah telah membuktikan bahwa tingkat bagi
hasil Deposito Hasanah periode 2001-2002 nelebihi tingkat suku
bunga pada Bank umum bagi hasil bank lainnya.
EQUIVALEN BAGI HASIL (%
pa)
DEPOSITO
NASABAH
NISBAH BAGI
HASIL
NASABAH :
BANK 2001 2002
Deposito 1 Bulan 51 % : 49 % 16,14 16,15
Deposito 3 Bulan 55 % : 45 % 17,41 17,74
Deposito 6 Bulan 60 % : 40 % 18,99 19,36
Deposito 12 Bulan 53 % : 47 % 16,78 17,10
30
Tabel. 1
Tingkat Bagi Hasil Deposito
e. Deposito Mudharabah
Data yang disimpan oleh nasabah dan hanya dapat ditarik
berdasarkan Jangka waktu yang telah ditentukan (1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, atau 12 bulan ) dan tidak berasuransi syariah, di mana dana
tersebut dapat dikelola oleh bank dan akan disalurkan dalam aktivitas
pembiayaan Di mana keuntungan dari pembiayaan tersebut akan
diberikan kepada nasabah berdasarkan perhitungan nisbah bagi hasil
yang disekakati bersama.
2 Produk Penyaluran Dana ( pembiayaan )
a. Murabahah
Akan jual beli suatu barang di mana bank (penjual) menyebutkan
harga Jual yang terdiri dari harga pokok barang dan tingkat keuntungan
Tertentu atas barang tersebut yang disetujui oleh nasabah (pembeli).
Murabahah sangat berguna bagi nasabah yang membutuhkan barang
Secara mendesak tetapi kekurangan dana pada saat itu nasabah meminta
Pada bank agar membiayai pembelian barang tersebut dan nasabah
membayarnya secara angsuran.
b. Istishna
31
Kontrak penjualan antara nasabah (mustshni) dan (shani), dalam
Kontrak ini bank menerima pesanan dari nadabah dan bank
berusaha Melalui pihak lain nutuk membuat atau membeli pokok
(mashnu) Menurut spesifikasi yang telah sisepakati dan
menjualnya karasa nasabah Kedua belah Istishna biasanya
diaplikasikan kontruksi dimana bank menerima pesanan dari
nasabah untuk membangun suatu bangunan Dan dapat
menyerahkan kepada kontruktor untuk membangunnya. Bank
membayar untuk kontruksi itu kemudian menjual bangunan
tersebut kepada nasabah.
c. Musyarakah
Perjanjian kerjasama usaha antara bank dan nasabah di mana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atas usaha
tersebut dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai kesepakatan. masyarakat sangat tepat
bagi nasabah yang kekurangan dana untuk penyelesaian suatu
proyek. Usaha di mana nasabah dan bank sama-sama
menyediakan dana untuk membiayai proyek atau usaha tersebut
d. Mudharabah
Perjanjian kerjasama usaha antara bank (shahibul mal) dan
nasabah (mudharib) di mana bank menyediakan modal 100%
sedangakan nasabah Menjadi pengelola nodal tersebut.
32
Kenutungan usaha dibagi sesuai Kesepakatan bersama berupa
misbsh bagi hasil yang dituangkan di dalam akad perjanjian.
Apabila terjadi kerugian,maka kerugian itu ditanggung oleh bank
selama bukan akibat kelalaian nadabah. sedangkan jika kerugian
tersebut.Mudharabah sangat tepatbagi nasabah yang
membutuhkan modal kerja membutuhkan modal kerja untuk
pengembangan usahanya.
e. Ijarah
Kontrak pemindahan hak guna atas barang / jasa melalui
pembayaran upah sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri.ijarah dapat digunakan bagi nasabah yang
kekurangan dana untuk menyewa bangunan (misalnya ruko) yamg
harus di bayar tunai dan bank menyewakan kembali kepada
nasabah ruko tersebut dangan cara angsur.
f. Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik
Perpaduan antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli (hibah)di
akhir masa sewa atau lebih tepatnya akan sewa yang diakhiri
dengan pemindahan kepemilikan barang dari bank (pemilik barang)
kepada nasabah (penyewa) ijarah Muntahiyah Bit Tamlik dapat
diaplikasihkan bagi nasabah yang membutuhkan barang (misalnya
motor),bank terlebih dahulu membeli motor dan kemudian bank
33
menyewakan motor tersebut kepada nasaba dengan cara di angsur
disertai janji penjualan / hibah di akhir periode angsuran (lunas)dari
bank kepada nasabah sehingga motor itu menjadi milik nasabah.
g. Rahm
Menahan suatu barang (misalnya emas) milik nasabah yang baik
(dengan cara yang dibenarkan ) sebagai jaminan atas pinjaman
Yang diterimanya dari bank dan nasabah darat menarik kembali
emas tersebut ,barang yang ditahan harus memiliki nilai ekonomi
sehangga bank memperoleh jaminan untuk daran mengambil
seluruh atau sebagian piutangnya.
Rahn secara sederhana disebut gadai,bedanya dengan pengadaian
biasa adalah dalam rahn nasabah tidak dikenakan bunga tetep
melainkan hanya biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, dserta
penaksiran yang pembayarannya dilakukan di muka.
h. Qardh
Pemberian dana dari bank kepada nasabah yang dapat ditagih atau
ditarik kembali. Dalam literature fiqih,qardh dikategorikan dalam
akad saling membantu dan bukan transakasi komersial.bagi
bank,qardh dapat dijadikan sebagai produk pelengkap bagi nasabah
yang telah terbukti loytalits dan bonafiditasnya yang nenbutuhkan
34
dana talangan segera untuk masa yang relatif pendek. Nasabah akan
mengembalikan secepatnya dana tersebut.
35
BAB IV
RESPON NASABAH TERHADAP PERAN TELLER DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
A. Pengertian Respon
Dalam kamus besar ilmu pengetahuan yang di sebut respon adalah reaksi
tehasap tibanya suatu rangsangan, ada yang bersifat emosional langsung ada pula
yang bersifat terkendali.18
Respon pada umumnya diartikan sebagai tanggapan, reaksi atau jawaban
manusia yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka pandang sama
terhadap objek.
Dalam kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa respon adalah
tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.19
Adapun dalam kamus besar bahasa Indonesia kontemporer disebutkan
bahwa respon adalah tanggapan atau reaksi.20
Dalam buku komunikasi social di Indonesia menyebutkan bahwa respon
adalah reaksi penolakan atau pengiayaan atau sikap acuh tak acuh yang terjadi
dalam diri seeorang setelah menerima pesan.
18 Save D, Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta, Lembaga Pengkajian dan
Kebudayaan Nusantara,1997). h.964 19 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar bahasa Indonesia,
(Jakarta, Balai Pustaka 1988), h. 746 20 Petter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta, English
Modern Press, 1991, h.1268
36
Adapun struktur sikap dibentuk oleh tiga komponen, yaitu komponen
kognitif, komponen afektif, komponen konatif. Komponen kognitif adalah
komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan dan keyakinan, yakni
hal-hal yang berhubungan dengan bagaiman orang mempersepsi tehadap objek.
Komponen afektif
Adalah komponen yang berhubungan dengan rasa senang (hal yang positif) atau
tidak senang (hal negatif). Komponen ini menunjukan arah sikap, yakni positif
dan negative. Komponen konatif ialah komponen yang berhubungan dengan
kecenderungan bertindak terhadap objek. Komponen ini menunjukan intensitas
sikap, yakni menunjukan besar kecilnya kecendrungan bertindak atau prilaku
seseorang terhadap objek.
Sikap terbentuk pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh factor internal
maupun eksternal. Mengenai reaksi yang dapat diberikan individu terhadap objek
sikap dapat dijelaskan bahwa objek akan dipersepsi oleh individu yang
bersangkutan.
Sikap atau respon menurut Munn dan Miffin dipengaruhi oleh faktor-
faktor status jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, tingkat
pengetahuan, tingkat usia, dan tingkat hubungan sosial.
B. Profil Responden
Dalam penelitian ini yang nebjadi responden adalah nasabah bank Harta
Insan Karimah Ciledug. Jumlah responden yang diambil sebanyak 100 nasabah.
100 responden ini mewakili dari nasabah Bank Harta Insan karimah dan jumlah
37
responden ini hanya menggambarkan saja yaitu sebagai informasi data
penelitian.
Di bawah ini akan dijelaskan data responden, dari segi jenis kelamin,
kelompok usia, pendidikan, status pernikahan dan mata pencaharian.
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase
Laki-Laki
Perempuan
60
40
60 %
35 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data lapangan
Responden dalam penelitian ini sebagian besar laki-laki dan sebagian
kecil adalah perempuan. Hal ini dapat dilihat dari prosentase pada table di atas
yang menunmjukan bahwa responden laki-laki mencapai 60 %, sedangkan
responden perempuan adalah 40 %
Tabel 4.2
Usia Responden
Umur Frekuensi Prosentase
15 tahun s/d 29 tahun
30 tahun s/d 44 tahun
45 tahun ke atas
33
40
27
33 %
40 %
27 %
38
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Reponden dalam penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki dan
sebagian kecil adalah perempuan.hal dapat dilihat dari prosentase pada tabel di
atas yang menunjukan bahwa responden laki-laki mencapai 60%, sedangkan
perempuan adalah 35%
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir Frekuensi Prosentase
SD
SLTP
Diploma
Sarjana
0
25
35
40
0
25 %
35 %
40 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
39
Sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah telah
menyelesaikan pendidikan diperguruan tinggi yang mencapai 35 % sedangkan
sisanya seperti yans tertera dalam tabel.
Tabel 4.4
Status Pernakahan Responden
Status Frekuensi Prosentase
Menikah
Belum menikah
70
30
70 %
30 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa sebagian besar dari jumlah
responden telah menikah dengan porsentase 70 % dan 30 % sisanya belum
menikah. Jadi sebagiab besar nasabah Bank Harta Insan karimah telah
berkeluarga.
Tabel 4.5
Data Penghasilan Responden
Penghasilan Per Bulan Frekuensi Prosentase
40
Di bawah Rp 500.000
Rp 500.000 s/d Rp 2.000.000
Rp 2.000.000 ke atas
20
50
30
20 %
50 %
30 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Berdasarkan data di atas hampir sebagian besar dari jumlah responden
memiliki penghasilan per bulan antara Rp 500.000 sampai dengan Rp 2.000.000
dan 50% lainnya memiliki penghasilan per bulan lebih dari Rp 2.000.000. Dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden memiliki tingkat
perekonomian yang cukup.
C. Respon Nasabah Terhadap Peran Teller Dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M.Chaffe maka penulis
membagi respon menjadi tiga bagian yaitu: Kognitif (pengetahuan), Afektif
(Sikap),dan konatif (tindakan).
1. Respon Kognitif (pengetahuan)
Respon ini didasarkan pada pengetahuan, pemahaman dan informasi
seseorang mengenai sesuatu,dalam hal ini adalah mengenai sistem teller. Dalam
penelitian ini,untuk mendapatkan data tentang pengetahuan sistem teller
perbankan syari’ah,maka menggunakan sistem tes.Untuk mengetahui sejauh
41
mana nasabah Bank Harta Insan Karimah mengetahui sistem teller perbankan
syari’ah.
Tabel 4.6
Pengetahuan Tentang Peran Teller
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Tahu
Kurang Tahu
Tidak Tahu
100
0
0
100 %
0
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Berdasarkan data di atas bahwa yang menjawab tahu berjumlah 100%,
yang menjawab kurang tahu dan tidak tahu 0%, dari jawaban tersebut di ketahui
bahwa responden mengetahui dan memahami pengertian teller dalam Bank
syariah ini ditunjukan dengan prosentase yang besar.
Tabel 4.7
Teller Memberi Pelayanan Yang Cepat
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
42
Ya
TIdak
100
0
100 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Dilihat dari hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh responden
menyatakan ya dengan porsentase 100%,terhadap pengetahau teller memberi
pelayanan yang cepat dan berharap dengan pelayanan yang cepat dapat terus
meningkatkan pelayanan, diantara mereka tidak ada yang menjawab tidak
terhadap teller dalam memberi pelayanan yang cepat.
Tabel 4.8
Teller Memberi Kenyamanan dalam Bertransaksi
Altenatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Ya
Tidak
100
0
100 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
43
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa responden yang menyatakan
teller menberikan kenyamanan dalam bertransaksi dengan prosentase 100%,
responden yang menjawab teller kenyamanan dalam bertransaksi yang menjawab
tidak dengan prosentase 0%.dari jawaban responden tersebut penulis mengambil
kesimpulan bahwa hampir seluruh responden merasakan kenyamanan dalam
bertransaks
Tabel 4.9
Penilaian Terhadap Kebersihan Ruangan
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Sangat baik
Baik
Tidak baik
85
15
0
85 %
!5 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumbar : Diolah dari Data Lapangan
Berdasarkan data di atas menunujukan bahwa responden yang
menyatakan sangat baik penilaian terhadap kebersihan ruangan dengan
prosentase 85% , responden yang menjawab baik dengan prosentase 15%,
sedangkan diantara mereka tidak ada yang menjawab tidak baik.dari jawaban
responden tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa hampir seluruh
responden menyatakan sangat baik dengan kebersihan ruangan bank syariah.
Tabel 4.10
44
Penilaian Terhadap Penampilan dan Kerapihan Petugas
Teller
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Sangat baik
Baik
Tidak baik
75
25
0
75 %
25 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Berdasarkan data pada tabel menunjukan bahwa hampir seluruh
responden menyatakan sangat baik dengan prosentase 75% terhadap penilaian
tentang penampilan dan kerapihan petugas teller di bank syariah,yang menjawab
baik dengan prosentase 25%,sedagkan diantara mereka tidak ada yang menjawab
tidak baik terhadap penilaian tentang penampilan dan kerapihan petugas
teller,artinya penampilan dan kerapihan menunjukan profesionalisme yang
tinggi.
Tabel 4.11
45
Penilaian tentang tanggung jawab petugas teller dalam menjaga
kerahasian nasabah
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Sangat Setuju
Setuju
Tidak setuju
90
10
0
90 %
!0 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data lapangan
Dilihat dari hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar
responden sangat setuju terhadap tanggung jawab teller dalam menjaga
kerahasiaan nasabah yaitu dengan prosentase 90%, artinya para responden
merespon positif akan tanggung jawab teller dalam menjaga kerahasiaan
nasabah, yang menjawab setuju dengan prosentase 10% dan tidak setuju dengan
prosentase o%.
Tabel 4.12
Penilaian tentang kejujuran petugas teller
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
46
Sangat Puas
Puas
Tidak puas
100
0
0
100 %
0
0
Jumlah 100 100 %
Sumbar : Diolah dari Data lapangan
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa seluruh responden
menyatakan sangat puas dalam penilaian kejujuran dengan prosentase 100%,
sedangkan diantara mereka tidak ada yang menjawab puas atau tidak puas
terhadap penilaian tentang kejujuran petugas teller.
Tabel 4.13
Pelayanan yang cepat dapat menghindari nasabah menunggu
terlalu lama
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Sangat setuju
Setuju
Tidak setuju
70
30
0
70 %
30 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Tabel di atas menunujukan bahwa sebagian besar responden menyetujui,
jika pelayanan yang cepat dapat menghindari nasabah menunggu terlalu lama
47
dengan prosentase 70%, yang menjawab setuju dengan prosentase 305,artinya
para responden merespon positif akan pelayanan yang cepat.
2. Respon Afektif (Sikap)
Respon ini berhubungan dengan emosi, sikap, dan nilai seseoarang
terhadap sesuatu. Dalam hal ini mengenai sistem teller.
Tabel 4.14
Penilaian tentang peran teller dalam dunia perbankan
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
100
0
0
100 %
0
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Dilihat dari hasil penelitian menunujukan bahwa hampir seluruh
responden menyatakan sangat setuju dengan prosentase 100%, terhadap
penilaian tentang pentingnya peran teller dalam dunia perbankan syariah.
Tabel 4.15
Sikap terhadap petugas teller terlihat makan didalam counter teller
48
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Sangat baik
Kurang baik
Tidak baik
0
75
25
0
75 %
25 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian responden menyatakan kurang
baik, sikap terhadap petugas teller terlihat makan di dalam counter teller,dengan
prosentase 75%,dan yang menjawab tidak baik dengan prosentase 25%.
Tabel 4.16
Sikap terhadap peran teller membantu nasabah dalam bertransaksi
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Ya
Tidak
100
0
100 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Berdasarkan data di atas menunujukan bahwa responden menyatakan ya
terhadap peran teller sangat membantu nasabah dalam bertransaksi dengan
prosentase 100%, artinya seluruh responden merespon positif dan percaya bahwa
49
peran teller sangat dibutuhkan responden dalam bertransaksi karena tidak satu
pun responden yang menjawab tidak.
Tabel 4.17
Sikap terhadap sistem alarm di ruang counter teller
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
65
35
10
65 %
35 %
10 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju
dengan adanya sistem alarm yang baik di runag counter teller yaitu dengan
prosentase 65%,artinya responden merespon positif dengan adanya sistem alarm
yamg baik diruang counter, yang menjawab setuju dengan prosentase 35 dan
kurang setuju dengan prosentase 10%.
Tabel 4.18
Sikap terhadap alat memonitor uang untuk menghindari uang
palsu
50
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
55
45
0
55 %
45 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumber ; Diolah dari Data lapangan
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden sangat setuju
dengan sikap terhadap alat memonitor uang untuk menghindari adanya uang
palsu yaitu dengan prosentase 55%,responden yang menjawab setuju yaitu 45%
adapun diantara mereka tidak menjawab kurang setuju terhadap alat memonitor
uang.
Tabel 4.19
Sikap terhadap sinar ultra violet diruang counter
Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
75
25
0
75 %
25 %
0
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data lapangan
51
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa sebagian besar menilai
positif dengan adanya alat ultra violet di rung teller, artinya mereka menilai
bahwa dengan adanya alat ultra violet tersebut dapat memudahkan
C. Respon Konatif ( Prilaku )
Respon ini berhubungan langsung dengan prilaku nyata, meliputi
tindakan kegiatan atau kebiasaan berprilaku. Dengan kata lain kecenderungan
bertindak atau berprilaku seseorang terhadap objek sikap.
Tabel 4.20
Ketertarikan nasabah bertransaksi secara langsung ke teller
Altenatif Jawaban Frekuensi Prosentase
- karena pelayanan yang sangat baik
- lokasi dekat rumah
- memberi rasa nyaman dalam
bertransaksi
- Semua benar
75
2
20
3
75 %
2 %
20 %
3 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Diolah dari Data Lapangan
Tabel di atas dapat di lihat bahwa responden yang menjawab pelayanan
yang sangat baik berjumlah 75%, respon yang menjawab lokasi dekat rumah
52
berjumlah 2%, responden yang menjawab memberikan rasa nyaman dalam
bertransaksi berjumlah 20%, dan yang menjawab semua benar 3%. Dari jawaban
responden tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden yang mereka tertarik bertransaksi secara langsung di bank syariah
adalah pelayanan yang sangat baik, hal ini dikarenakan responden sudah
mengetahui apa dan bagaimana peran teller tersebut.
D. Analisa Data
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang objek
yang termasuk di dalamnya tentang ilmu seni dan agama, seseorang yang
mengetahui akan dapat memahami objek tertentu. Oleh karena itu, untuk
memahami sesuatu tidak hanya sekedar tahu saja akan tetapi harus mampu
melihat hubungan-hubungan yang relevan yaitu menghubungkan sesuatu dengan
apa yang sudah diketahui.
Pelayanan yang seharusnya diberikan dari pihak teller kepada semua
nasabah adalah tersedianya sarana dan prasarana yang baik, apabila sarana yang
diberikan kurang baik maka kenyamanan dan penilaian dari nasabah pun akan
kurang baik khususnya dengan ruangan yang sempit karyawan teller
diperbolehkan makan dan minum di counter teller, sedangkan etika seorang teller
tidak dibenarkan makan dan minum di counter, ini terlihat bahwa salah satu
pelayanan dalam sarana dan prasarana kurang baik.
53
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Fungsi dari petugas teller adalah untuk mempercepat peleyanan
penerimaan dan pembayaran uang tunai, untuk meningkatkan
kepercayaan nasabah kepada Bank Harta Insan Karimah, untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan mempermudah
pencarian kesalahan jika ada karena pembagian pekerjaan telah jelas.
2. Peran teller pada Bank Harta Insan Karimah sangat penting, khususnya
dalam praktek pelayanan seorang teller merupakan salah satu faktor yang
menentukan kepuasan nasabah. Ada dua faktor utama yang
mempengaruhi pelayanan teller kepada nasabah, apabila pelayanan yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkannya, maka
pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang
diterima melebihi harapan nasabah maka pelayanan dipersepsikan
pelayanan yang ideal, tapi apabila pelayanan yang diterima kurang
diharapkan nasabah, maka pelayanan dipersepsikan kurang baik atau
buruk. Karena dalam prakteknya suatu pelayanan tidak bisa dilihat,
dicium dam diraba. Praktek teller adalah sebagai ukuran terhadap
pelayanan, nasabah akan menggunakan indera penglihatan untuk menilai
suatu pelayanan dari nasabah terhadap teller.
54
B. Saran
1. meskipun pelayanan teller sudah sangat baik, namun masih ada nilai
harapan nasabah yang belum dipenuhi, untuk itu strategi yang harus
dilakukan oleh pihak perusahaan adalah memperhatikan terhadap
harapan-harapan nasabah supaya nasabah tidak dikecewakan, serta
mempertahankan prestasi. Namun usaha untuk meningkatkan kualitas
teller kepada nasabah harus tetap dilakukan agar kualitas pelayanan
teller tetap berkualitas.
2. Sebagai Bank syariah, harus benar-benar menjalankan prinsip-prinsip
syariah jangan sampai keluar dari koridor yang ada sehingga akan
dapat menumbuhkan kepercayaan bagi masyarakat umumnya dan
para nasabah pada khususnya. Untuk nasabah Bank Harta Insan
Karimah Ciledug, harus selalu ikut mengawasi Bank Harta Insan
Karimah dan selalu memberikan kritikan dalam menjaga nilai-nilai
syariah.
55
DAFTAR PUSTAKA
Affif, Prof. Dr. Faisal, SPEC, LIC, Strategi dan Operasional Bank, (Bandung,
1996)
Anwari Ahmad, Dalam Teori dan Praktek, (Cetakan ke-enam, Semarang1990),
Dahara Prize
Dagun D, Save, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta, Lembaga Pengkajian
dan Kebudayaan Nusantara, 1997)
Hasibuan. S. P, Drs, H, Malayu, Dasar-dasar Perbankan.
Laporan Keuangan BPRS Harta Insan Karimah Tahun 2002
Mahmoeddin, AS, Drs. H., Etika Pelayanan Bank Petunjuk Praktis Menjaring
Nasabah, Jakarta : PT. Toko Gunung Agung, 1994
Nejatullah, Muhammad Siddiqi, Bank Islam, Bandung. Pustaka
Perwatatatmaja, Karnuen, Membuktikan Ekonomi Islam di Indonesia, (depok :
Usaha Kami, 1996)
Prof. Drs. J, Supranto, M.A, OP. Cit
Purnomo, Drs, MS, Yoso Ari, Buku Pedoman Pelaksanaan (Lab, Perbankan,
1996)
Rambat, Lupi Yoadi, OP, Cit
Salim, Yeni dan Salim, Peter, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta,
English Modern Press, 1991)
Sentoso, Prawiro, Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus, (Jakarta, Bumi
56
Aksara.,t,th
Simurangkir, OP, Dasar-dasar dan Mekanisme Perbankan, (Jakarta 1979,
Yogyakarta )
Sukandarrumidi, Metode Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Pemilih Pemula,
(Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2004), cet, ke-2
Soejitno irmin, Abdul Rochim, Etika Perbankan, (tt : Batavia Pers, 2004 ), Jilid
1
Simamora, Bilson, Lod, Cit
Teguh, Hendra dan Ali Roni, Manajemen Permasalahan Analisis Perencanaan
Implementasi dan Control (Terj), ( Jakarta : Prienhallindo, 1997) Jilid 1
Tim Penyusun Kamus Besar Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka1988)
Wasis, Drs, Perbankan, Pendekatan Manajerial, Satya Kencana, Semarang