RESIKO INFEKSI

5
RESIKO INFEKSI RESIKO INFEKSI adalah Peningkatan resiko masuknya organisme patogen. Faktor-faktor resiko : Prosedur Invasif Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen. Trauma Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan Ruptur membran amnion Agen farmasi (imunosupresan) Malnutrisi Peningkatan paparan lingkungan patogen Imunosupresi Ketidakadekuatan imun buatan Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi) Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik). Penyakit kronik Penyembuhan luka: primer - Kulit utuh - Berkurangnya drainase purulen - Drainase serousa pada luka berkurang - Drainase sanguinis pada luka berkurang - Drainase serosa sangunis pada luka berkurang - Drainase sangunis pada drain berkurang - Drainase serosasanguinis pada drain berkurang - Eritema disekitar kulit berkurang - Edema sekitar luka berkurang - Suhu kulit tidak meningkat - Luka tidak berbau Kontrol Infeksi Bersikan lingkungan secara tepat setelah digunakan oleh pasien Ganti peralatan pasien setiap selesai tindakan Batasi jumlah pengunjung Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individu Anjurkan pasien untuk cuci tangan dengan tepat Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan

description

materi

Transcript of RESIKO INFEKSI

RESIKO INFEKSIRESIKO INFEKSI adalah Peningkatanresiko masuknya organisme patogen.Faktor-faktor resiko :Prosedur InvasifKetidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen.TraumaKerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkunganRuptur membran amnionAgen farmasi (imunosupresan)MalnutrisiPeningkatan paparan lingkungan patogenImunosupresiKetidakadekuatan imun buatanTidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik).Penyakit kronik

Penyembuhan luka: primer-Kulit utuh-Berkurangnya drainase purulen-Drainase serousa pada luka berkurang-Drainase sanguinis pada luka berkurang-Drainase serosa sangunis pada luka berkurang-Drainase sangunis pada drain berkurang-Drainase serosasanguinis pada drain berkurang-Eritema disekitar kulit berkurang-Edema sekitar luka berkurang-Suhu kulit tidak meningkat-Luka tidak berbau

Kontrol InfeksiBersikan lingkungan secara tepat setelah digunakan oleh pasienGanti peralatan pasien setiap selesai tindakanBatasi jumlah pengunjungAjarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individuAnjurkan pasien untuk cuci tangan dengan tepatGunakan sabun antimikrobial untuk cuci tanganAnjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasienCuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasienLakukan universal precautionsgunakan sarung tangan sterilLakukan perawatan aseptic pada semua jalur IVLakukan teknik perawatan luka yang tepatAjarkan pasien untuk pengambilan urin porsi tengahTingkatkan asupan nutrisiAnjurkan asupan cairanAnjurkan istirahatBerikan terapi antibiotikAjarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala dari infeksiAjarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana mencegah infeksi

Managemen Nutrisi-Tanyakan pada pasien tentang alergi terhadap makanan-Tanyakan makanan kesukaan pasien-Kolaborasi dengan ahli gizi tentang jumlah kalori dan tipe nutrisi yang dibutuhkan-Anjurkan masukan kalori yang tepat yang sesuai dengan gaya hidup-Anjurkan peningkatan masukan zat besi yang sesuai-Anjurkan peningkatan masukan protein dan vitamin C-Anjurkan untuk banyak makan buah dan minum-Pastikan diit tidak menyebabkan konstipasi-Berikan pasien diit tinggi prtein, tinggi kalori

Perawatan luka-Buka plester-Catat karakteristik luka-Catat karakteristik drainase-Bersihkanluka dengan NaCl (normal saline)-Bersihkan daerah sekitar infuse-Berikan perawatan daerah luka-Masase area sekitar luka untuk meningkatkan sirkulasi-Pertahankan teknik steril dalam perawatan luka-Inspeksi luka setiap melakukan dreesing-Laporkan adanya perubahan pada luka-Atur posisi untuk mencegah tekanan pada daerah luka-Ajarkan pada pasien/anggota keluarga tentang prosedur perawatan luka

Contoh Infeksi Nosokomial1.Infeksi Luka Operasi (ILO)Merupakan infeksi yang terjadi dalam kurun waktu 30 hari paska operasi jika tidak menggunakan implan atau dalam kurun waktu 1 tahun jika terdapat implan dan infeksi tersebut memang tampak berhubungan dengan operasi dan melibatkan suatu bagian anotomi tertentu (contoh, organ atau ruang) pada tempat insisi yang dibuka atau dimanipulasi pada saat operasi dengan setidaknya terdapat salah satu tanda :oKeluar cairan purulen dari drain organ dalamoDidapat isolasi bakteri dari organ dalamoDitemukan absesoDinyatakan infeksi oleh ahli bedah atau dokter.oPencegahan ILO harus dilakukan, karena jika tidak, akan mengakibakan semakin lamanya rawat inap, peningkatan biaya pengobatan, terdapat resiko kecacatan dan kematian, dan dapat mengakibatkan tuntutan pasien. Pencegahan itu sendiri harus dilakukan oleh pasien, dokter dan timnya, perawat kamar operasi, perawat ruangan, dan oleh nosocomial infection control team.2.Infeksi Saluran Kencing (ISK )Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi yang sangat sering terjadi. ISK dapat terjadi di saluran ginjal (ureter), kandung kemih (bladder), atau saluran kencing bagian luar (uretra).Bakteri utama penyebab ISK adalah bakteri Escherichia coli (E. coli) yang banyak terdapat pada tinja manusia dan biasa hidup di kolon. Wanita lebih rentan terkena ISK karena uretra wanita lebih pendek daripada uretra pria sehingga bakteri ini lebih mudah menjangkaunya. Infeksi juga dapat dipicu oleh batu di saluran kencing yang menahan koloni kuman. Sebaliknya, ISK kronis juga dapat menimbulkan batu.Mikroorganisme lain yang bernama Klamidia dan Mikoplasma juga dapat menyebabkan ISK pada laki-laki maupun perempuan, tetapi cenderung hanya di uretra dan sistem reproduksi. Berbeda dengan E coli, kedua bakteri itu dapat ditularkan secara seksual sehingga penanganannya harus bersamaan pada suami dan istri.GejalaPenderita ISK mungkin mengeluhkan hal-hal berikut:oSakit pada saat atau setelah kencingoAnyang-anyangan (ingin kencing, tetapi tidak ada atau sedikit air seni yang keluar)oWarna air seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darahoNyeri pada pinggangoDemam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal (diiringi rasa nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual atau muntah)3.BakterimiaBakteremia adalah keadaan dimana terdapatnya bakteri yang mampu hidup dalam aliran darah secara sementara, hilang timbul atau menetap. Bakteremia merupakan infeksi sistemik yang berbahaya karena dapat berlanjut menjadi sepsis yang angka kematiannya cukup tinggi. Faktor risiko terjadinya bakteremia pada orang dewasa antara lain lama perawatan di rumah sakit, tingkat keparahan penyakit, komorbiditas, tindakan invasif, terapi antibiotika yang tidak tepat, terapi imunosupresan, dan penggunaan steroid.GejalaBakteremia yang bersifat sementara jarang menyebabkan gejala karena tubuh biasanya dapat membasmi sejumlah kecil bakteri dengan segera. Jika telah terjadi sepsis, maka akan timbul gejala-gejala berikut:oDemam atau hipotermia (penurunan suhu tubuh)oHiperventilasioMenggigiloKulit teraba hangatoRuam kulitoTakikardi (peningkatan denyut jantung)oMengigau atau linglungoPenurunan produksi air kemih.4.Infeksi Saluran Napas (ISN)Infeksi saluran napas berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi infeksi saluran napas atas dan infeksi saluran napas bawah. Infeksi saluran napas atas meliputi rhinitis, sinusitis, faringitis, laringitis, epiglotitis, tonsilitis, otitis. Sedangkan infeksi saluran napas bawah meliputi infeksi pada bronkhus, alveoli seperti bronkhitis, bronkhiolitis, pneumonia.Keadaan rumah sakit yang tidak baik dapat menimbulkan infeksi saluran napas atas maupun bawah. Infeksi saluran napas atas bila tidak diatasi dengan baik dapat berkembang menyebabkan infeksi saluran nafas bawah. Infeksi saluran nafas atas yang paling banyak terjadi serta perlunya penanganan dengan baik karena dampak komplikasinya yang membahayakan adalah otitis, sinusitis, dan faringitis.