12/12/2007

Sumber situs www.studentcenter.co.nr sitsunya mahasiswa UAD 1

RESEPTORRESEPTORRESEPTORRESEPTOR

WahyuWahyu WidyaningsihWidyaningsih

FakultasFakultas FarmasiFarmasi UADUAD

KONSEP RESEPTOR

Ditemukan oleh:1. J.N. Langley :ahli fisiologi abad XIX2. Paul Erlich: ahli kimia abad XX

Dalam fisiologi:Informasi---- reseptor sensori--- CNSReseptor: tranduser yg dapat mengubah berbagai

btk energi mjd potensial aksi didlm neuronReseptor sensori: bag dari neuron /sel khusus yg

menimbulkan potensial aksi di dlm neuron

RESEPTORKlasifikasi berdasarkan letak stimulus:• Ekteroreseptor: simulus dr luar tubuh ttp dekat• Interoreseptor: dr dalam tubuh

Bentuk Energi (stimulus) yg diubah reseptor mjd potensial aksi

• Mekanik (sentuhan/tekanan)• Termal (panas)• Elektromagnet (cahaya)• Kimia (bau, rasa, kandungan O2 dlm darah)

Fungsi reseptor: • Alat komunikasi

• Enzim• Asam nukleat

RESEPTOR OBAT/FARMAKOLOGI

Adalah: komponen spesifik sel yg dpt berinteraksi dg obat dan hsl interaksi ini menimbulkan peristiwa yg pada akhirnya menimbulkan efek.

Makromolekul (biopolimer) yg dpt berupa lipoprotein, glikoproten, lipid, protein atau asam nuleat sbg tempat aktif biologi/obat terikat

Reseptor fisiologik: R yg ligannya senyawa endogen ObatHormonneurotransmiter

RESEPTOR EFEK

Ligan: mol kecil yg menempel pd molekul besar

makromolekul

12/12/2007

Sumber situs www.studentcenter.co.nr sitsunya mahasiswa UAD 2

LOKASI RESEPTOR• R. membran: terletak di dalam membran mis: reseptor kolinergik, reseptor adrenergik

• R. intraseluler: terletak didalam sel, mis reseptor hormon steroid, tiroksin, vit D

Polaritas ligan pada reseptor membran > intraseluler

Membran sifat lipoid---- utk bisa masuk sel hrs menembus membran

PENAMAAN RESEPTOR

Tergantung syw yg menanggapi

Nama syw endogen Nama reseptor

Asetilkolin R. kolinergik

Noradrenalin/adrenalin

R.adrenergik= adrenoreseptor

insulin R. insulin

histamin R. histamin

Morfin, kodein R. opiat

Konsep reseptor langley & Erlich

Dasar:• Potensi obat yg tinggi: kadar obat yg rendah menimbulkan efek

• Adanya sifat spesifitas kimia: reseptor punya bentuk tertentu.Mis kloramfenikol mpy 2 atom C asimetrik, 4 stereoisomer ttp hanya 1 yg aktif

• Spesifitas biologi: reseptor hanya pd tempat-tempat tertentu. Contoh: epnefrin aktif pada otot jantung ttp sangat lemah pd otot lurik.

KURVA LOG DOSIS RESPON

DOSIS

RESPON

LOG DOSIS

RESPON

SIQMOID

12/12/2007

Sumber situs www.studentcenter.co.nr sitsunya mahasiswa UAD 3

INTERAKSI OBAT-RESEPTOR

D + R E

AGONIS: senyawa yg bila berinteraksi dg reseptor menimbulkan efek

ANTAGONISME: Senyawa yg bila berinteraksi dg reseptor tidak menimbulkan efek

ASEPTOR: senyawa yg dapat mengikat obat ttp tdk menimbulkan efek mis. Protein plasma

2 teori interaksi obat reseptor

1. TEORI PENDUDUKAN:Efek merupakan fungsi pendudukan reseptor oleh agonis

2. TEORI LAJU: Efek mrpk fungsi laju pendudukan reseptor oleh agonis

TEORI PENDUDUKAN

E = k (AR) ; efek sebanding dg komplek agonis-reseptor

Em = k (R)T ; efek maks tercapai jika semua reseptor telah diduduki oleh agonis

……

Ka = (A) 50% = kadar obat yg dpt meyebabkan efek 50% efek maks

Gambar kurva : (A) vs E dan log (A) vs efek(A)

efek

100%

50%

KALog (A)

efek

Log (A) 50

12/12/2007

Sumber situs www.studentcenter.co.nr sitsunya mahasiswa UAD 4

• Stephenson: menjumpai adanya obat/agonis yg blm menduduki reseptor ttp efek sdh maks

• Ternyata fenomena ini krn adanya stimulus yg berbanding lgs dg jumlah reseptor yg diduduki agonis

• Reseptor cadangan: reseptor yg tidak dibutuhkan oleh obat untuk menimbulkan efek maksimum

• Agonis penuh: pendudukan 100%, stimulus 100% atau < 100%, Efek = 100%

• Agonis parsial:pendudukan 100%, stimulus ,100%, Efek < 100%

Menurut Ariens:Untuk timbul efek hrs mempunyai:

• AFINITAS (1/Ka, K, 1/(A )50% : ukuran berapa kuat obat berinteraksi dengan reseptor

• AKTIVITAS INTRISIK (α): kemampuan komplek obat-reseptor untuk menimbulkan efek

• Stephenson: untuk timbul efek harus mempunyai EFIKASI (e): kemampuan stimulus utk menimbulkan efek

AFINITAS• AFINITAS (1/Ka, K, 1/(A )50% : ukuran berapa kuat obat berinteraksi dengan reseptor

• Parameter lain: pD2 :log negatif kadar agonis yg dpt menimbulkan efek 50% efek maks= log k

• Semakin besar pD2 afinitas semakin besar, semakin kecil kadar obat yg dibutuhkan utk timbul Em (kurva log dosis efek geser kiri)

• pD2 blm tentu sbg tetapan afinitas (bukan tetapan afinitas yg sesugguhnya) ttp dpt digunakan sbg gambaran dari afinitas

- Log (A)

efek

100%

A B

C

12/12/2007

Sumber situs www.studentcenter.co.nr sitsunya mahasiswa UAD 5

AKTIVITAS INTRISIK

• Kemampuan komplek AR menimbulkan efek (α)

• Dibandingkan antara kemampuan menimbulkan efek maks antara agonis dengan jaringan

• Harga α= 0-1 (agonis parsial)• α < = 0 ----- obat tdk berinteraksi dg reseptortdk ada efek

• α = 1 Em yg ditunjukkan = Em yg ditimbulkan organ/jaringan yg digunakan utk mengukur (agonis penuh)

efikasiS = e . re = efikasi = kemampuan utk menimbulkan stimulus

r = fraksi reseptor yg diduduki obat = (A)/ (A) + Ka

Efikasi---- stimulus---- efeke = 0 - ~α = 0-1Stimulus = 1 bila simulus memberikan respon 50 %

ANTAGONISMEAdalah: peristiwa pengurangan atau

penghapusan efek suatu obat oleh obat lain

Ada 4 macam:1. Farmakologi2. Fisiologi/fungsional3. Biokimiawi4. Kimiawi

ANTAGONISME FARMAKOLOGI

Antagonisme yang terjadi pada tingkat reseptor

Ada 2:

1. Kompetitif

2. Non kompetitif

12/12/2007

Sumber situs www.studentcenter.co.nr sitsunya mahasiswa UAD 6

Antagonisme kompetitif

• Obat A (agonis) dan obat B (antagonis) bekerja pada reseptor yg sama secara reversibel

• Antagonis mpy afinitas thd reseptor ttp tdk mpy akt intrisik

Contoh:

Histamin ---- antihistamin ( cimetidin, difenhidramin dll)

Asetilkolin---- atropin

Isoprenalin---- propanolol

CIRI ANTAGONISME KOMPETITIF

1. Tidak mengubah efek maks agonis2. Afinitas agonis terhadap reseptor menjadi lebih kecil

3. Untuk memberikan efek maks yg sama dosis agonis hrs lebih besar

4. Kurva KLDR geser kanan sejajar5. Antaraksi agonis-antagonis reversibel

Kurva KLDR agonis-antagonis kompetitif

Log dosis

respon

pD2

agonis antagonis • Parameter antagonisme kompetitif : pA2

• Adalah log negatif kadar antagonis yg dpt menyebabkan agonis dilipatkan kadarnya 2 kali utk mendapatkan efek yg sama dg efek sblm adanya antagonisme

12/12/2007

Sumber situs www.studentcenter.co.nr sitsunya mahasiswa UAD 7

ANTAGONISME NON KOMPETITIF

Adalah antagonisme yg bekerja pada reseptor yg sama secara ireversibel

Ciri: afinitas agonis tetap

Efek maksimum berkurang

Parameter pD2’ : log negatif kadar antagonis yg menyebabkan kadarnya Emaks agonis berkurang 50%

Kurva KLDR agonis-antagonis nonkompetitif

Log dosis

respon

pD2

agonis

antagonis

ANTAGONISME FISIOLOGI/FUNGSIONAL

• Agonis dan antagonis mpy reseptor sendiri--- mpy aktv intrisik--- timbul efek--- efek berlawanan

• Reseptor bekerja pada sistem yang sama

• Contoh: histamin (bronkokontriksi) dg salbutamol (bronkodilatasi)

Histamin (vasokontriksi) dg norepinefrin (vasokontriksi)

ANTAGONISME BIOKIMIAWI

• Mempengaruhi proses biokimiawi

• Obat ke-2 mempengaruhi secara tdk langsung obat ke-1 yg tersedia pada tempat kerja

Mis: mempengaruhi eliminasi agonis

kompetisi transport

Contoh: warfarin dg fenobarbital

12/12/2007

Sumber situs www.studentcenter.co.nr sitsunya mahasiswa UAD 8

ANTAGONISME KIMIA

• Agonis + antagonis --- produk yg tidak aktif

• Mis tetrasiklin dg kalsium