RESEPSI AL-QUR’AN DALAM PEMBELAJARAN...
Transcript of RESEPSI AL-QUR’AN DALAM PEMBELAJARAN...
RESEPSI AL-QUR’AN DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
(Studi Perbandingan Pada Pembelajaran Al-Qur’an Online dan Pembelajaran Al-
Qur’an di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) Al-Muhtadin Perum Purwomartani
Baru, Kalasan, Sleman, Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S. Th.I)
Oleh:
ARDI PUTRA
NIM. 12531166
JURUSAN ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2016
v
MOTTO
Quotes from God
y7 Ï9≡ sŒ Ü=≈ tGÅ6ø9$# Ÿω |=÷ƒ u‘ ¡ ϵ‹Ïù ¡ “W‰èδ zŠÉ)−Fßϑù=Ïj9 ∩⊄∪
“This is the Book (the Qur'ân), whereof there is no doubt, a guidance to those who are Al-Muttaqûn [the pious and righteous persons who fear Allâh much (abstain from All kinds of sins and evil deeds which He has forbidden) and love Allâh much (perform All kinds of good
deeds which He has ordained)]”
(QS. Al-Baqarah: 2)
Quotes from Me
“Believe in yourself powerfully, because the ultimate bottom is the best place to start a big rise!”
vi
PERSEMBAHAN
Tulisan yang sederhana ini, kupersembahkan kepada semua manusia di bumi secara
umum, dan khususnya kepada…
Seluruh keluargaku tercinta yang ada di
Jayapura,Papua. Mamah, Bapak, Kakak, dan
Adik-adikku.
Almamater tercinta UIN Sunan Kalijaga Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tertanggal 22 Januari 1988 No:
158/1987 dan 0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا
bā’ b be ة
tā’ t te ت
Ṡā’ Ṡ es (dengan titik di atas) ث
jim j je ج
Ḥā’ ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
khā’ kh ka dan ha خ
dal d de د
żal ż zet (dengan titik di atas) ذ
rā’ r er ر
zai z zet ز
sīn s es ش
syīn sy es dan ye ش
Ṣād Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Ḍād Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ṭā’ Ṭ te (dengan titik di bawah) ط
Ẓā’ Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ayn ‘ koma terbalik (di atas)‘ ع
gayn g ge غ
viii
fā’ f ef ف
qāf q qi ق
kāf k ka ك
lām l el ل
mīm m em و
nūn n en
waw w we و
hā’ h ha هـ
hamzah ’ apostrof ء
yā y ye
II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap
دةيتعد ditulis mutaʻaddidah
ةعد ditulis ‘iddah
III. Tā’ Marbūtah di akhir kata
a. Bila dimatikan tulis h
ditulis ḥikmah حكة
ditulis jizyah جسية
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya)
b. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:
رزكبة انفط ditulis zakātul-fiṭri
IV. Vokal Pendek
fatḥah ditulis a
kasrah ditulis i
ḍammah ditulis u
ix
V. Vokal Panjang
1 Fathah + alif
ditulis ā
جبههيةditulis jāhiliyah
2 Fathah + ya’mati
ditulis ā
تسيditulis tansā
3 Fatḥah + yā’mati
ditulis ī
كريىditulis karīm
4 Dammah + wāwu mati
ditulis ū
فروضditulis furūḍ
VI. Vokal Rangkap
1 Fathah + ya’ mati
ditulis ai
بيكىditulis bainakum
2 Fathah + wāwu mati
ditulis au
قولditulis qaul
VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
ditulis a’antum أأتى
ditulis u’iddat اعدت
شكرتى نئ ditulis la’in syakartum
VIII. Kata sandang alif lām
a. Bila diikuti huruf qamariyyah ditulis al-
x
ditulis al-Qur’ān انقرآ
ditulis al-Qiyās انقيبش
b. Bila diikuti huruf syamsiyyah ditulis al-
'ditulis al-Samā السماء
ditulis al-Syams الشمس
IX. Huruf besar
Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi
atau pengucapannya
ditulis żawī al-furūḍ ذوى انفروض
ditulis ahl al-sunnah اهم انسة
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT, karena dengan
skenario dan kun faya kun-Nya skripsi ini akhirnya dapat terwujud. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengizinkan peneliti menjadi salah satu umatnya (semoga, Amin). Lewat kata
pengantar ini peneliti ingin mengatakan bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam karya skripsi ini. Oleh karenanya, saran dan diskusi dari para
pembaca sekalian sangat peneliti harapakan.
Selain itu, selama proses penyusunan skripsi ini, banyak pihak-pihak yang
ikut berkontribusi dengan atau tanpa mereka sadari. Maka peneliti suguhkan
ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibuku tercinta, Ibu Sumaryati, yang sudah mau-maunya melahirkanku dan
sampai saat ini tidak mengutukku menjadi batu. Itu adalah sesuatu yang luar
biasa mengingat anakmu ini seringkali menyakiti hatimu. Terimakasih untuk
semuanya, Mah. Terutama atas do’a dan ridhomu yang luar biasa.
2. Ayahku, Muflihun. Hey! I was too young to recognize you as my father. I
even can’t remember your face. Rest in Peace! Here I am, your son that is
always pray the best for you, Dad!
3. Khairul Anan, selaku pengganti Ayahku. What I have to say? Nothing but
love! I never think you are my step father or what. We are family as well.
Thank you so much sir!!!
xii
4. Ahmad Suandi (kakakku) dan adik-adikku, Nurul Hidayati, Selly Puspita Sari,
Dian Khairana Mutia, dan Abdul Tamiz Al-Hakim. Idk! It’s always difficult to
talk about us. Anyway, I love to know you guys are my siblings. Thanks!
Especially Nurul Hidayati, oh girl, you rock my world!!!
5. Prof. Dr. Mahasin selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Kementrian Republik Indonesia, selaku sponsor utama penulis sehingga bisa
berkuliah di UIN Sunan Kalijaga melalui beasiswa PBSB (Program Beasiswa
Santri Berprestasi).
7. Dr. Alim Nuswantoro selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
8. Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Quran dan
Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beliau lah yang menjadi tempat
terbaik untuk curhat penulis bahkan hingga menjadi pembimbing skripsi yang
luar biasa. Bila harus ditulis kebaikan beliau kepada penulis maka akan lebih
banyak kertas yang dibutuhkan dibandingkan skripsi ini. OMG! You’re such a
blessing for me sir! Semoga Aby selalu bisa Istiqamah dalam “momong”
santri-santri LSQ, keluarga, dan masyarakat.
9. Ummy Jujuk Najibah selaku Ibu pengasuh PP. LSQ Ar-Rohmah dan juga
sebagai pembimbing tahfidz penulis yang sangat sabar dan baik. Terimakasih
untuk semuanya, Ummy.
10. Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Ag selaku pembimbing akademik penulis yang
sudah sangat banyak membantu penulis dalam segala hal yang berkaitan
dengan akademisi. Terimakasih untuk nasihat dan semuanya, Ibu.
xiii
11. Seluruh dosen UIN Sunan Kalijaga pada umumnya dan seluruh dosen IAT
khusunya yang sudah mau-maunya sabar mengajar saya dan kawan-kawan.
Semoga Allah melindungi Bapak/ Ibu sekalian baik di dunia dan akhirat.
Amin ya Rabb.
12. Kepada kampus UIN Sunan Kalijaga beserta perangkatnya. Perpustakaan,
kantin, tempat parkir, Student Center, Gor (lapangan futsal), masjid, kamar
mandi, TU, kelas, dan semuanya yang pasti akan dikangenin suatu saat nanti.
13. Ust. Akhmad Muhaimin Azzet, S.Ag selaku ketua TPA Al-Muhtadin.
Terimakasih telah menerima saya dan meluangkan waktunya untuk
diwawancara dan lain-lain terkait dengan penyusunan skripsi ini. Terimakasih
banyak pak, sehat dan sukses selalu njeh.
14. Bapak Waluyo Al-Fadhil, S. Ag, selaku pembuat website yang kami teliti
yaitu www.AyoBelajarNgaji.com. Terimakasih untuk kesediaannya pak guna
membantu memberikan informasi dan lain-lain guna membantu penyelesaian
penelitian ini. Suwon njeh pak.
15. Ibu Ngadiran dan Mak Ituk yang amat sangat baik kepada penulis. Kolaborasi
yang sempurna ditambah dengan pak Ngadiran dan Linda. Tanpa kalian
Yogyakarta kelaparan dan beda. Terimakasih.
16. Kepada warga di lingkungan pesantren perum tamanan yang luar biasa.
Terimakasih, tanpa kalian maka sepilah Imogiri Timur Km 08. Khusunya bu
Ani yang sudah seperti Ibu kesekian untukku. Makasih, Bu.
17. Genk “Anti Lutut” yang super kece badai. Mereka itu sejak lahir terdiri dari
Aik, Ichal, Wiwik, Dluha, Naili, Rahmat, Ochim, Elin, dan Eni. Alhamdulillah
xiv
sampai saat ini ditulis, mereka masih hidup, malah denger-denger sedang
sibuk santay. Okey, kita pernah senang, mari lagi, selalu!
18. Teman-teman KKN ku yang luar biasa campur aduk rasanya ketika
mengetahui kelompok kita hanya terdiri dari dua cewek, Romel dan Dian.
Yang lainnya laki-laki yang insyaAllah sejati, mereka itu ada Ribat, Fathi,
Sulton, Ardian, Zen, Afrizal, dan itu, si Imam. Senang bertemu kalian.
19. UKM SPBA yang all is well. Bersyukur banget bisa gabung di situ, dengan
itu, aku bisa berkesempatan untuk mengukir prestasi. Semua itu berkat SPBA
dengan segala komponennya. Di sana ada Rizka Zani Putri, Nani Maryani,
Fatim, Rizki, Bahtiar, Astri, mba Bumbun, Uun, mba Hana, Arina, Ucup,
Linda, Isti, Istiqomah, dan semuanya yang amat sangat luar biasa. Maaf gak
nyebutin satu-satu, karena banyak.
20. Untuk para anak-anak cerdas dan beruntung yang tergabung dalam program
Mora Schoolarship sehingga dengan itu bisa ke Australia bareng-bareng, nice
to meet u guys! Di situ ada Alan, Ayis, Dzia, Rahmah, Shima, Zuzu, Icha,
Anis, Ichsan, Kamalia, Vee, Aly, Novi, Fikri, Rizka, Kasmila, Ano, Irma,
Iffah, Habibi, Dika, Ica, Darul, Aini, Mufi, dan A’yun. Mereka semua
disponsori oleh KEMENAG melalui Pak Mastuki, Pak Jarot, Bu Yeni, dan Bu
Efi sebagai guide nya. Sukses selalu kengkawan!!!
21. Dannnnnnnnn inilah dia, inti dari kawan-kawan dan keluargaku: PELANGI
2012!!! Mereka adalah itu, makhluk Allah yang sama sepertiku, disangoni
KEMENAG, kami angkatan 2012. Tersebutlah mereka ada Ridho, Soni,
Saiful, Fithri, Tari, Nusaibah, Arini, Tasrifah, Rona, Okah, Isty, Za’im, Fatih,
xv
Dluha, Ichal, Rahmat, Alfian, Idris, Waffada, Wahyudi, Danang, Kaysie,
Fikri, Wildan, Isbat, Afif, Imam, Iftah, Juli, Reza, Ibriza, Anifah, dan Selvia.
Terimakasih, kalian pasti akan membuat rindu. Tapi kan itu, perpisahan itu
bukan masalah, kecuali setelah itu saling melupakan!
22. Last but not least, my lovely girl, Rini Rofalia. Thank you so much for
everything. You make me strong and weak at the same time. Hold on! I just
make sure u know and remember; I love you! And I’ll love you twice as much
tomorrow! <3
23. Untuk semuanya!!! Seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi yang
tidak bisa disebutin satu-satu. Maaf ya, kalo ada yang gak disebutin, pasti
udah aku sebutin kok, di dalam hati. Dan itu lebih jujur dan tulus. Terimakasih
semuanya; Laptop, Hp, aneka cemilan dan minuman, kasur, tembok, lantai,
Aqiyas, Nabil, Baston, Hikam, meja belajar, lampu, PLN, air, selimut, lemari,
dan semuanya hingga pada Indonesia dan semesta. Tanpa kalian, aku tidak
mengenal kalian!!!
Semoga bantuan, dorongan, dan masukan dari semua pihak dibalas oleh
Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.
Yogyakarta, 04 Mei 2016
Peneliti
Ardi Putra
NIM. 12531166
xvi
ABSTRAK
Resepsi terhadap al-Qur’ān yang berkembang di tengah masyarakat sangat bermacam-macam dan tidak jarang mempengaruhi pola pikir hingga adat istiadat yang berkembang di suatu tempat dan kelompok tertentu. Termasuk juga di dalamnya mengenai praktik pembelajaran al-Qur’ān itu sendiri. Resepsi al-Qur’ān dalam pembelajaran al-Qur’ān dimanifestasikan dengan berbagai macam model yang dianggap sesuai dengan kebutuhannya. Sikap terhadap guru, sikap terhadap mushaf, hingga sikap terhadap apa yang terkandung di dalam al-Qur’ān menjadi penting untuk ditelaah lebih jauh seiring dengan menjamurnya praktik terhadap pembelajaran al-Qur’ān, baik yang berupa lembaga pembelajaran al-Qur’ān hingga pada pembelajaran yang bersifat otodidak melalui sistem online.
Dengan semakin berkembangnya teknologi moderen saat ini, praktik pembelajaran dapat dilangsungkan tanpa harus bertemunya guru dan murid, inilah yang dinamakan pembelajaran secara online. Kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan mendasar terkait resepsi al-Qur’ān pada pembelajarannya yang tidak mempertemukan antara guru dan murid, tidak adanya kontak langsung dengan mushaf, hingga pada jalur sanad pengajar yang tentu dalam hal ini belum jelas. Kemudian muncul pertanyaan bagaimana sebenarnya praktik pembelajaran al-Qur’an yang ada pada TPA Al-Muhtadin dan www.AyoBelajarNgaji.com dan juga bagaimana perbandingan resepsi al-Qur’an pada praktik pembelajaran di ke dua objek kajian tersebut.
Penelitian yang merupakan studi perbandingan antara salah satu situs pembelajaran al-Qur’ān online (www.AyoBelajarNgaji.com) dan juga salah satu lembaga pembelajaran al-Qur’ān pada umumnya (TPA Al-Muhtadin Perum Purwomartani, Sleman, Yogyakarta) ini menggunakan teori resepsi estetis (theory of aesthetic response) yang dicetuskan oleh Wolfgang Iser guna mengungkap resepsi al-Qur’ān yang terdapat di ke dua model pembelajaran tersebut. Dengan menggunakan teori ini maka akan memunculkan konsep implied reader yang akan diketahui setelah mengkaji tindakan tekstual (textual structure) dan tindakan terstruktur (structure acted) dari para pengguna atau muridnya.
Terdapat banyak perbedaan di dalam bagaimana ke dua objek kajian ini memanifestasikan resepsi al-Qur’ān dalam praktik pembelajarannya, misalnya pada tindakan aplikatif yang bersifat subjektif berupa efisiensi waktu, tempat, hingga pentingnya seorang guru. Itulah terms yang tidak terdapat pada praktik pembelajaran al-Qur’ān online. Namun secara esensi terhadap al-Qur’an, tidak ada perbedaan yang signifikan, ini dapat dilihat berdasarkan manifestasi resepsi al-Qur’ān yang diajarkan pada ke dua model pembelajaran ini terdapat pada keyakinan yang sama, yaitu menunjukan pentingnya seorang muslim agar mampu membaca al-Qur’ān dengan baik dan benar, karena selain sebagai pedoman hidup, membaca al-Qur’ān juga dipandang sebagai suatu amalan yang bernilai ibadah.
Kata Kunci: Resepsi, Esensi, Manifestasi, praktik Pembelajaran Al-Qur’ ān.
xviii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN ......................................................................... ii
NOTA DINAS ........................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ...................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................ xvi
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 8
F. Kerangka Teori ................................................................................ . 13
G. Metode Penelitian ......................................................................... . 14
1. Jenis Penelitian ........................................................ . 14
2. Tekhnik Pengumpulan Data .................................... .. 16
xix
3. Analisa Data ............................................................. .. 18
H. Sistematika Pembahsan .................................................................. ... 19
BAB II: PENGERTIAN TEORI RESPON ESTETIS DAN
PEMBELAJARAN AL-QUR’A DALAM LINTASAN SEJARAH
A. Resepsi dan Teori Respon Estetis ………….………………………. 20
B. Pembelajaran Al-Qur’an dari masa ke masa………………………... 22
a. Pembelajaran Al-Qur’an Pada Zaman Rasulullah ...................... . 22
b. Pembelajaran Al-Qur’an Pada Zaman Sahabat ........................ … 29
c. Pembelajaran Al-Qur’an di Nusantara ..................................... … 36
BAB III: GAMBARAN UMUM PADA TPA AL-MUHTADIN DAN
WWW.AYOBELAJARNGAJI.COM
A. TPA Al-Muhtadin .......................................................................... … 47
a. Kondisi Geografis dan Sejarah Berdirinya……………………… 47
b. Visi, Misi dan Tujuan TPA……………………………………… 48
c. Kegiatan TPA……………………………………………....….... 49
d. Struktur Kepengurusan………………………………………….. 56
e. Profil Kepala TPA Al-Muhtadin………………………………... 58
f. Data Santri………………………………………………………. 60
B. www.AyoBelajarNgaji.com .......................................................... … 59
a. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an Online?.......................... 61
b. Sejarah Berdirinya Situs www.AyoBelajarNgaji.com................. 61
xx
c. Visi, Misi dan Tujuan…………………………………………… 64
d. Kegiatan Anggota……………………………………………….. 64
e. Profil Pembuat Website…………………………………………. 66
f. Data Pengguna…………………………………………………… 67
BAB IV: RESEPSI AL-QUR’AN PADA PRAKTIK PEMBELAJARAN AL-
QUR’AN DI KE DUA OBJEK KAJIAN
A. TPA Al-Muhtadin………………. ................................................. .. 70
a. Praktik Pembelajarannya……………………………………….. 70
b. Resepsi Al-Qur’an Pada Praktik Pembelajarannya....…………... 73
B. www.AyoBelajarNgaji.com ........................................................... .... 76
a. Praktik Pembelajarannya……………………………………...… 76
b. Resepsi Al-Qur’an Pada Praktik Pembelajarannya……………... 80
C. Persamaan dan Perbedaan………………………………………….... 86
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... … 90
B. Saran ............................................................................................... … 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... … 93
CURRICULUM VITAE .......................................................................... .... 97
LAMPIRAN………………………………………………………………... 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam, membaca yang memiliki nilai paling penting dalam kehidupannya
adalah membaca al-Qur’ān. Membaca al-Qur’ān memiliki banyak sekali manfaat. Umat
Islam yang mentradisikan membaca al-Qur’ān akan dapat memetik banyak manfaat. Salah
satunya, bagi sebagian orang al-Qur’ān merupakan penawar (obat) bagi penyembuhan
penyakit rohani dan lain sebagainya.1 Ayat yang sering digunakan oleh mereka yang
meyakini membaca al-Qur’ān dapat dijadikan sebagai obat adalah al-Qur’ān surat al-Isra’
[17] ayat 82:
ãΑ Íi”t∴çΡ uρ zÏΒ Èβ# uö� à)ø9 $# $tΒ uθèδ Ö !$x� Ï© ×πuΗ ÷qu‘ uρ tÏΖ ÏΒ ÷σßϑ ù= Ïj9 Ÿωuρ ߉ƒÌ“ tƒ tÏϑ Î=≈ ©à9$# āωÎ) #Y‘$|¡yz ∩∇⊄∪
”Dan Kami turunkan dari al-Qur’ān suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’ān itu tidak akan menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian ”.2
Oleh karena itu, membaca al-Qur’ān merupakan hal yang sangat penting di dalam
keimanan seorang muslim, karena tidak hanya sebagai keyakinan untuk mendapatkan pahala
karena bernilai ibadah, namun juga dapat menjadi obat bagi sebagian orang yang
meyakininya. Menurut Fahd bin Muhammad Al-Rumi3, pentingnya belajar membaca al-
1 Lihat Tafsir Al-Qurthubi, 10/315 dan Fathul Qadir, Asy-Syaukani, 3/ 25.
2 Departemen Agama, Al-Qur’ān dan Terjemahnya. (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’ān Depag RI , 1979/ 1980), 437.
3 Fahd bin Muhammad Al-Rumi, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta : Titian Ilahi Press, 1996), hlm.38.
2
Qur’ān ini sesuai dengan surat pertama al-Qur’ān yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw di gua Hira:
ù&t� ø% $# ÉΟ ó™$$Î/ y7În/ u‘ “ Ï% ©!$# t,n= y{ ∩⊇∪ t,n= y{ z≈ |¡Σ M} $# ôÏΒ @,n= tã ∩⊄∪ ù&t� ø% $# y7 š/ u‘ uρ ãΠt� ø. F{$# ∩⊂∪
“ Ï% ©!$# zΟ ¯= tæ ÉΟn= s) ø9 $$Î/ ∩⊆∪ zΟ ¯= tæ z≈ |¡Σ M} $# $tΒ óΟs9 ÷Λ s>÷ètƒ ∩∈∪
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS al-’Alaq [96]: 1-5).
Sebagai suatu komponen proses pembelajaran, tujuan pembelajaran menduduki posisi
penting di antara komponen-komponen lainnya. Dapat dikatakan bahwa seluruh komponen
dari seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan
untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tidak
relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah,
sehingga harus dicegah terjadinya.
Dengan demikian, model pembelajaran dan pendidikan keagamaan harus dirumuskan
sesuai dengan realitas yang ada. Memiliki kemampuan membaca al-Qur’ān secara baik sesuai
dengan kaidah tajwid merupakan tujuan penting membaca al-Qur’ān. Untuk mencapai tujuan
ini diperlukan metode yang tepat. Tujuan yang bagus tanpa diikuti metode yang baik akan
sulit tercapai. Karena itu, metode yang baik menjadi salah satu sarana tercapainya tujuan.
Realitas di masyarakat menunjukkan bahwa menguasai al-Qur’ān membutuhkan
proses yang tidak singkat. Dibutuhkan waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun agar
seseorang bisa membaca al-Qur’ān. Kondisi semacam ini telah menumbuhkan inisiatif dan
pemikiran dari para ulama untuk menciptakan praktik dan variasi model yang dapat
mempercepat proses penguasaan membaca al-Qur’ān, seperti misalnya dengan membuat
3
buku Iqra’4 maupun membangun madrasah dan tempat-tempat khusus untuk pembelajaran al-
Qur’ān.
Praktek pembelajaran al-Qur’ān sendiri di bumi Nusantara telah mengalami banyak
sekali perkembangan sesuai dengan perubahan dan kebutuhan zaman. Menurut Abu Bakar
Aceh, pada awal masuknya Islam di Indonesia, pembelajaran al-Qur’ān masih sangat jarang
ditemui. Ketika Islam sudah mulai berkembang, pembelajaran al-Qur’ān mengalami
kemajuan pesat seiring dengan bermunculannya surau-surau hingga madrasah dan pesantren
yang menjadi tempat pembelajaran al-Qur’ān pada waktu itu hingga saat ini.5
Pada mulanya, pembelajaran al-Qur’ān di bumi Nusantara bisa dibagi menjadi dua
tempat/ praktik pembelajaran, ada yang diajarkan di langgar atau surau dan ada yang
diajarkan di pesantren atau madrasah. Pembelajaran al-Qur’ān yang dilakukan di langgar atau
surau pada umumnya menggunakan sistem yang dinamakan “Qai’dah Baghdadiyah”, terdiri
dari Juz Amma dengan didahului huruf hijaiyah, baik yang belum disambung maupun yang
sudah disambung menjadi kalimat. Praktik pembelajarannya dilakukan dengan cara guru
membaca dan murid mengikuti bacaan gurunya sambil melihat dan menunjuk kepada huruf-
huruf hijaiyah yang terdapat di Juz Amma. Oleh karena itu, Juz Amma di Jawa dikenal juga
dengan nama “turutan”. Sesudah beberapa kali mengikuti bacaan gurunya secara bersama-
sama, para murid membaca sendiri-sendiri dengan cara menghadap satu persatu pada
gurunya.6
Pembelajaran al-Qur’ān yang dilakukan di pesantren atau madrasah sedikit lebih
modern bila dibandingkan dengan praktek pembelajaran yang dilakukan di surau. Di
4 Muhd Mukri Abdullah, Kaedah Iqra’ dalam Asuhan Tilawah al-Quran. (Kuala Lumpur: word press, 1994), hlm. 99.
5 H. Aboe Bakar (Maulaboh Adjeh), Sedjarah Al-Qur’ān (Surabaya-Malang: Sinar-Bupemi, 1956), hlm. 169.
6 H. Aboe Bakar (Maulaboh Adjeh), Sedjarah Al-Qur’ān, hlm. 198-199.
4
pesantren, pembelajaran al-Qur’ān sudah menggunakan papan tulis sebagai medianya dan
juga tidak hanya mengajarkan cara membaca al-Qur’ān tetapi juga lebih mendalami pada
ilmu tajwid, mempelajari terjemahannya, mempelajari tafsirnya, dan sebagainya.7
Seiring berjalannya waktu, banyak kemudian lembaga-lembaga pembelajaran al-
Qur’ān bermunculan dan menawarkan model pembelajaran yang dianggap terbaik. Misalnya
saja bila dulu sudah dimulai dengan surau-surau, pesantren, hingga madrasah, maka kini
muncul juga lembaga pendidikan al-Qur’ān yang dikhususkan untuk anak-anak yang belum
mampu membaca al-Qur’ān, yaitu TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’ān). Banyak sekali TPA
yang ada di Indonesia dengan berbagai macam kelebihan dan kekurangannya, salah satunya
adalah TPA Al-Muhtadin Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
TPA yang didirikan pada tahun 19988 ini merupakan TPA yang sudah sangat populer
di daerah Yogyakarta, khususnya di daerah Kalasan, Sleman, Yogyakarta. TPA yang berada
di Masjid Al-Muhtadin, Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta ini merupakan lembaga pendidikan al-Qur’ān pertama yang ada di daerah itu,
karenanya dianggap lembaga pendidikan pertama yang menggunakan model pengajaran TPA
di daerah Purwomartani.9
TPA Al-Muhtadin ini sangat unik dari sisi praktik pembelajarannya maupun sisi
kelembagaan. Misalnya saja pada praktik pembelajaran membaca al-Qur’ān, santri dituntut
untuk benar di dalam memperhatikan perubahan bentuk mulut ketika membaca huruf hijaiyah
7 H. Aboe Bakar (Maulaboh Adjeh), Sedjarah Al-Qur’ān, hlm. 197.
8 Resmi didirikan pada tahung 1998, walaupun embrionya sudah ada sejak tahun 1996.
9 Sebelumnya sudah ada Pesantren, Madrasah, dan Diniyah, tetapi belum ada TPA yang hanya berfokus pada pembelajaran al-Qur’ān dari dasar (Iqra’) dan umumnya hanya untuk anak-anak.
5
dan itulah salah satu keunikan dari TPA Al-Muhtadin ini.10 Karena alasan itulah TPA Al-
Muhtadin, Yogyakarta ini dikenal sebagai tempat pembelajaran al-Qur’ān yang dikenal
dengan kecakapan alumninya dalam melafadzkan huruf-huruf Arab yang menjadi keharusan
di dalam pembacaan al-Qur’ān. Selain itu, dari kelembagaan, TPA Al-Muhtadin ini sangat
mandiri di dalam mendanai lembaga pendidikan Al-Qur’ān ini. Itu bisa dilihat dari para santri
yang tidak hanya belajar mengaji namun juga belajar berwirausaha sambil bermain dengan
berjualan buku, parfum, dan lain sebagainya ketika ada pengajian ataupun acara lainnya.
Hasil dari penjualan ini kemudian nantinya akan digunakan untuk kepentingan TPA Al-
Muhtadin. Karena itulah TPA ini menjadi pilihan penulis di dalam melakukan penelitian.
Selanjutnya, setelah pembelajaran al-Qur’ān secara langsung yang menghadirkan
guru dan murid, kemudian seiring berkembangnya zaman, perkembangan teknologi yang
semakin canggih, dunia pendidikan juga berkembang sesuai dengan proporsi dan kebutuhan
hidup manusia. Hal yang sama juga terjadi pada pembelajaran terhadap Al-Qur’ān. Seiring
muncul dan menjamurnya pengguna internet, maka muncullah sistem pembelajaran terbaru
dalam mendidik al-Qur’ān yaitu pembelajaran al-Qur’ān online. Sistem pembelajaran yang
hanya membutuhkan koneksi internet dan sarana komputer atau gadget ini menjadikan para
pelajar tidak lagi harus bertatap muka dengan guru ketika ingin mempelajari dan mengenal
al-Qur’ān.
Banyak situs internet yang menawarkan pembelajaran al-Qur’ān di internet, salah
satunya adalah www.AyoBelajarNgaji.com. Website yang didirikan pada tahun 2011 ini
sudah mempunyai banyak user dan bahkan mempunyai komunitas di sosial media. Model
pembelajaran yang ditawarkan adalah bagaimana cara agar pengguna dapat membaca al-
Qur’ān. Website ini sendiri dibuat dengan alasan memudahkan generasi saat ini untuk lebih
10 Pada prakteknya, santri bahkan terkadang harus mengukur bentuk mulutnya ketika melafadzkan suatu huruf di dalam al-Qur’ān agar pengucapannya sempurna. Penelitian langsung oleh penulis yang datang ke lokasi pada tanggal 23 Februari pukul 16:30.
6
mudah dalam mempelajari cara membaca al-Qur’ān tanpa harus bertemu guru dan juga tanpa
harus mengikuti TPA yang memang pada umumnya hanya diperuntukan untuk anak-anak.
Berdasarkan sejarah pembelajaran al-Qur’ān dan praktiknya di Indonesia inilah
muncul banyak pertanyaan yang harus dikaji lebih jauh. Tidak hanya berkaitan dengan model
dan praktek pembelajarannya namun juga resepsi al-Qur’ān bagi para muridnya. Oleh karena
itu, penulis merasa perlu adanya penelitian yang membahas tentang perbandingan yang ada
pada praktek pembelajaran al-Qur’ān dengan sistem online yang dalam hal ini
direpresentasikan oleh website www.AyoBelajarNgaji.com dan juga pembelajaran al-Qur’ān
dengan sistem bertemu langsung dengan guru (pembelajaran pada umumnya) yang dalam hal
ini TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta. Dengan contoh praktek pembelajaran yang diuraikan di
atas, maka penulis memilih website www.AyoBelajarNgaji.com dan TPA Al-Muhtadin,
Yogyakarta sebagai objek penelitian penulis.
Penulis dalam hal ini akan membatasi penelitian ini pada praktik pembelajaran
terhadap cara membaca al-Qur’ān dari tingkat dasar, karenanya yang dipilih sebagai objek
penelitiannya adalah TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta yang memang secara khusus sebagai
lembaga yang dikhususkan untuk anak-anak yang belum bisa membaca al-Qur’ān agar sesuai
dengan objek yang akan dibandingkan penulis yaitu website www.AyoBelajarNgaji.com
yang memang dikhususkan juga untuk belajar membaca al-Qur’ān saja.
Dalam penelitian ini, penulis akan menggali bagaimana resepsi terhadap al-Qur’ān
pada pembelajaran yang dilakukan dengan praktek pembelajaran dengan sistem online dan
TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta. Dengan meneliti resepsi ini, maka akan ditemukan
bagaimana interaksi orang terhadap al-Qur’ān. Apakah ada perbedaan dengan resepsi al-
Qur’ān yang selama ini kita ketahui melalui sistem pembelajaran yang mengharuskan
bertemunya guru dan murid.
7
Kemudian bagaimana ketika di TPA resepsi al-Qur’ān dimanifestasikan dengan
bentuk adab terhadap guru, maupun terhadap mushaf, sementara dalam kasus pembelajaran
al-Qur’ān online tidak ada pertemuan langsung antara guru dan mushaf. Sehingga
menimbulkan pertanyaan bagaimanakan resepsi yang terdapat pada pembelajaran al-Qur’ān
online bagaimana bentuk dan perbedaannya.
Oleh karenanya, penelitian ini akan menekankan pada praktik resepsi al-Qur’ān yang
terdapat pada pembelajaran al-Qur’ān di kedua kasus yang terdapat di TPA Al-Muhtadin dan
www.AyoBelajarNgaji.com. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka penulis
tertarik mengadakan penelitian yang akan disajikan dengan judul: “RESEPSI AL-QUR’ ĀN
DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR’ ĀN” (Studi Perbandingan Pada Pembelajaran Al-
Qur’ān Online dan Pembelajaran Al-Qur’ān di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’ān) Al-
Muhtadin Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman, Yogyakarta).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis akan membatasi
pembahasan dalam penelitian ini dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah praktik pembelajaran al-Qur’ān online dan praktek
pembelajaran al-Qur’ān di TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta?
2. Bagaimana perbandingan resepsi al-Qur’ān pada kedua praktik pembelajaran
tersebut?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini peneliti mempunyai
beberapa tujuan yaitu:
8
1. Mengetahui praktik pembelajaran al-Qur’ān online dan praktek pembelajaran
al-Qur’ān di TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta.
2. Mengetahui perbandingan resepsi al-Qur’ān pada kedua praktik pembelajaran
tersebut.
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
keilmuan dalam bidang pendidikan umumnya, maupun secara khusus mampu
memperkaya khazanah keilmuan dan referensi tentang studi living Qur’an
khususnya di bidang Ilmu Al-Qur’ān dan Tafsir.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memperoleh informasi terhadap
sistem pembelajaran Al-Qur’ān Online dan juga pembelajaran Al-Qur’ān yang
ada di TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta.
3. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan akademis (S1) dalam
upaya menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
UIN Sunan Kalijaga
D. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang secara umum membahas tentang resepsi Al-Qur’ān pada suatu tempat
mungkin sudah cukup banyak diteliti oleh para peneliti lainnya, akan tetapi penelitian yang
secara khusus membahas tentang resepsi Al-Qur’ān Online atau bahkan tentang sistem
pembelajaran al-Qur’ān yang dilakukan melalui dunia maya belum pernah penulis temukan
baik di dalam buku maupun skripsi.
Di dalam memaparkan sebuah penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran al-
Qur’ān, buku pertama yang kami lihat sebagai telaah pustaka adalah buku yang ditulis oleh
H. Aboe Bakar dengan judul buku Sedjarah Al-Qur’ān. Buku ini dengan jelas
9
menggambarkan bagaimana mulanya pembelajaran al-Qur’ān dilakukan di bumi Nusantara.
Dari yang mulai dengan sistem baghdadiyah (turutan) dengan menggunakan langgar atau
surau sebagai tempat belajaranya hingga sistem yang lebih modern dengan menggunakan
papan tulis dan kelas khusus yang pengajarannya dilakukan di pesantren atau madrasah.11
Buku ini sangat berkaitan dengan apa yang akan dilakukan dalam penelitian ini karena
membahas tentang pengajaran al-Qur’ān, namun penelitian ini jelas berbeda dengan
penelitian yang dilakukan kali ini karena penelitian ini akan berfokus pada pembelajaran al-
Qur’ān yang ada di TPA Al-Muhtadin dan membandingkannya dengan model pembelajaran
yang menggunakan internet sebagai medianya atau sering dikenal dengan al-Qur’ān Online.
Menurut penelusuran kami selaku penulis, secara umum penelitian terhadap resepsi
Al-Qur’ān terdapat juga pada buku Perfection Makes Practice yang ditulis oleh Anna M.
Gade. Buku ini membahas tentang bagaimana pada dasawarsa terakhir ini revitalisasi agama
Islam menyebar luas di Asia Tenggara dengan jumlah populasi Muslim yang hampir sama
jumlahnya dengan seluruh negara Arab di Timur Tengah. Begitu juga dengan Al-Qur’ān
sebagai kitab suci umat Islam yang menjadi pembelajaran baik dari segi pembacaannya,
hafalannya, hingga sampai pada qira’atnya. Resepsi Al-Qur’ān ini melahirkan banyak
ragamnya, sehingga tidak hanya dijadikan pedoman hidup atau bacaan yang bisa
mendapatkan pahala karena bernilai ibadah ketika dibaca dan didengarkan, namun juga
peresepsian ini menyebar hingga pada aspek estetis melalui keindahan seni dan sastra yang
terdapat pada Al-Qur’ān.12
Selanjutnya kami menemukan penelitian tentang resepsi Al-Qur’ān pada buku yang
ditulis oleh orang yang sama yakni Anna M. Gade yang menulis tentang Al-Qur’ān (An
Introduction), dalam buku ini ia secara eksplisit menjelaskan resepsi Al-Qur’ān pada
11 H. Aboe Bakar (Maulaboh Adjeh), Sedjarah Al-Qur’ān (Surabaya-Malang: Sinar-Bupemi, 1956).
12 Anna M Gade, Practice Makes Perfect - Learning, emotion, and the recited Qur’an in Indonesia (Honolulu, University of Hawai’I Press, 2004).
10
dasarnya diberikan kepada seluruh alam tanpa memandang perbedaannya, termasuk agama.
Sehingga Al-Qur’ān juga bisa dibaca dan dipelajari oleh non-Muslim sebagai objek kajian
keilmuan. Adapun manfaat dan resepsi tergantung pendekatan dan pemahaman dari setiap
individu.13 Tentu pembelajaran dan pemahaman ini harus sesuai dengan tata cara yang
terdapat pada prinsip dan metode dasar agama Islam.
Kemudian penulis temukan pada skripsi yang di tulis oleh Fahmi Riyadi yang menulis
tentang Resepsi Umat atas Al-Qur’ān: Membaca Pemikiran Navid Kermani Tentang Teori
Resepsi Al-Qur’ān. Di dalam penelitiannya ini, dia mengemukakan bahwa awal
diturunkannya Al-Qur’ān resepsi terhadap Al-Qur’ān sangat berbeda dengan yang ada pada
saat ini dan juga peresepsian itu menjadi sangat berbeda antara masyarakat Arab dan orang
luar Arab, ini disebabkan karena orang Arab memiliki memori kultural yang sangat kuat.
Adapun resepsi masyarakat Muslim terhadap Al-Qur’ān mengalami evolusi belakangan ini
disebabkan oleh pergeseran paradigma, budaya serta politik. Penelitian ini bersifat umum dari
segi pembahasan, namun khusus dari segi persepsi, karena hanya berdasarkan seorang Navid
Kermani.14
Dalam penelusuran penulis selanjutnya, kami menemukan skripsi yang berkaitan
dengan kajian sistem online. Skripsi yang ditulis oleh Maman Hardiansyah ini diberi judul
Dakwah Melalui Internet Studi Terhadap www.taruna-alquran.org (Swara Qur’an Online).15
Dalam penelitiannya, Maman Hardiansyah mencoba menggambarkan cara kerja dan model
yang digunakan oleh suatu website dalam memberikan sebuah pengetahuan untuk
disebarluaskan melalui dunia maya. Penelitian ini sedikit mirip dengan yang akan penulis kaji
13 Anna M Gade, The Qur’an - An Introduction (Chicago, University of Chicago Press/ Oneworld Publications, 2010)
14 Fahmi Riyadi, “ Resepsi Umat atas Al-Qur’ān: Membaca Pemikiran Navid Kermani Tentang Teori Resepsi Al-Qur’ān”, Skripsi (Kalimantan Selatan, IAIN Antasari Banjarmasin Library, 2009).
15 Maman Hardiansyah, “Dakwah Melalui Internet Studi Terhadap www.taruna-alquran.org (Swara Qur’an Online)”, Skripsi, (Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Library, 2011).
11
dalam penulisan ini, karena sama-sama berkaitan dengan internet. Perbedaan yang sangat
mendasar kemudian adalah, Maman Hardiansyah meneliti tentang dakwah dan kami meneliti
tentang pembelajaran al-Qur’ān. Objek penelitian kami adalah pembelajaran al-Quran yang
terdapat pada website www.AyoBelajarNgaji.com sedangkan tulisan yang sajikan oleh
Maman Hardiansyah mempunyai kajian pada cara berdakwah melalui internet website
www.taruna-alquran.org yang menjadi objek kajiannya.
Penulisan selanjutnya yang kami telusuri dan berkaitan dengan resepsi al-Qur’ān
adalah penelitian yang dilakukan oleh Ibnu Santoso yang diberi judul Resepsi Al-Qur’ān
dalam Berbagai Bentuk. Penelitian ini menjabarkan tentang kepastian bahwan secara
substansial dan tekstual al-Qur’ān memang tidak mungkin mengalami perubahan dan
kerusakan, akan tetapi, sebagai teks tulis al-Qur’ān masih membuka kemungkinan untuk
diresepsi melalui proses penafsiran dan pemahaman yang diwujudkan dalam bentuk teknik-
teknik penerbitan. Ibnu Santoso menjelaskan bahwa di Indonesia, dijumpai beberapa al-
Qur’ān yang diterbitkan oleh penerbit dalam maupun luar negeri dengan berbagai bentuk
penerbitan yang merupakan resepsi al-Qur’ān. Penelitian ini sedikit mirip dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh kami, karena sama-sama membahas tentang resepsi al-Qur’ān.16
Perbedaan mendasar tentang kajian yang dilakukan oleh Ibnu Santoso dan penelitian yang
dilakukan kami adalah objek penelitiannya. Tulisan kami akan meresepsi pembelajaran al-
Qur’ān melalui model pembelajarannya sedangkan penulisan Ibnu Santoso menjadikan
varian dari berbagai penerbitan al-Qur’ān untuk menjadi objek kajiannya dalam resepsi
terhadap al-Qur’ān. Lebih jauh, penelitian kami menitik beratkan pada sistem online yang
dibandingkan dengan sistem pembelajaran pada umumnya, sedangkan penelitian Ibnu
Santoso tidak melibatkan dunia maya.
16 Ibnu Santoso, “Resepsi Al-Qur’ān dalam Berbagai Bentuk”, Jurnal Budaya, Sastra, dan Bahasa (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2012).
12
Buku selanjutnya yang menjadi tinjauan pustaka penulis adalah buku yang ditulis oleh
Kristina Nelson yang diberi judul The Art of Reciting Qur’an. Buku ini menjelaskan tentang
bagaimana sebenarnya resepsi nilai estetika yang berasal dari pembacaan al-Qur’ān
berdampak pada masyarakat umum. Beliau juga memberikan contoh dan fakta yang sangat
mendetail tentang pembacaan al-Qur’ān khususnya di Mesir, Kristina Nelson menjelaskan
bagaimana value yang terdapat pada pembacaan al-Qur’ān di mesir sangat berdampak pada
kebudayaan di sana, termasuk terhadap terhadap ilmu tajwid yang mempunyai patokan
tersendiri dan berbeda dari negeri-negeri Islam lainnya termasuk Arab Saudi.17 walaupun
objek material dari penelitian yang ada dalam buku ini sama, namun penelitian yang
dilakukan penulis ini lebih kepada praktek pembelajaran al-Qur’ān.
Tinjauan pustaka terakhir dalam penelitian ini adalah buku yang ditulis oleh Karel A.
Steenbrink, dengan judul Pesantren Madrasah Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun
Moderen. Buku ini secara detail memberikan gambaran tentang bagaimana sejarah,
perubahan, dan perkembangan bentuk pendidikan agama Islam di Indonesia. Termasuk di
dalamnya juga membahas tentang pendidikan Al-Qur’ān dalam naungan lembaga pendidikan
seperti pesantren, madrasah, maupun sekolah.18 Dalam buku ini telah dibahas mengenai
bagaimana sejarah praktik pembelajaran yang terdapat di Indonesia melalui lembaga-lembaga
pendidikan seperti pesantren, madrasah, dan sekolah. Selanjutnya penelitian ini akan
membahas lebih jauh mengenai resepsi al-Qur’ān yang terdapat pada praktik pembelajaran
tersebut dengan studi kasus yang lebih kompleks karena akan membandingkan TPA yang
model pembelajarannya menggunakan model bertemu langsung dengan guru dan juga dengan
membandingkannya pada praktik pembelajaran al-Qur’ān dengan menggunakan sistem
online.
17 Kristina Nelson, The Art of Reciting the Qur’an, (Cairo, American University in Cairo Press, 2001).
18 Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun Moderen, (Jakarta, LP3ES,1986).
13
Dari beberapa hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas baik yang berupa buku
maupun skripsi, nampaknya belum ada yang membahas tentang objek yang akan dikaji oleh
penulis. seperti yang disampaikan pada awal pembahasan telaah pustaka, penulis belum
menemukan penelitian yang berdasar pada sistem pembelajaran Al-Qur’ān Online, termasuk
resepsinya terhadap kitab suci umat Islam tersebut. Oleh karena itu penulis di sini akan
memfokuskan penelitian ini berdasarkan pada resepsi yang terdapat pada pembelajaran Al-
Qur’ān online dan membandingkannya dengan pembelajaran yang ada di TPA Al-Muhtadin,
Yogyakarta. Penulis yakin bahwa penelitian ini belum pernah dibahas atau disentuh sebagai
objek kajian sebelumnya, sehingga sangat layak untuk dikaji lebih jauh.
E. Kerangka Teori
Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan teori resepsi yang ditawarkan oleh
Wolfgang Iser.19 Iser menawarkan sebuah teori yang ia sebut sebagai teori resepsi estetis
(theory of aesthetic response). Resepsi yang dimaksudkan dalam teori ini adalah sebuah teori
yang memfokuskan kajiannya pada dialektika hubungan antara teks dan pembaca teks.20
Dalam teori ini memunculkan sebuah konsep yang disebut sebagai implied reader.
Implied reader adalah seorang pembaca teks yang sebelumnya telah memiliki karakter,
pengetahuan, dan situasi historisnya sendiri. Maka terdapat dua aspek terpenting dalam
konsep ini yakni, peran pembaca sebagai tindakan tekstual (textual structure) yaitu struktur
teks yang mengacu pada bagaimana informasi dalam teks tertulis diatur. Strategi ini
membantu kita dalam memahami bahwa teks mungkin menyajikan ide utama dan rincian;
19 Wolfgang Iser adalah seorang pakar ilmu-ilmu sastra berkebangsaan Jerman.
20 Wolfgang Iser, The Act of Reading: A Theory of Aesthetic Response, (Baltimore: The Jhon Hopkins university Press, 1980), hlm. X.
14
penyebab dan kemudian dampaknya ataupun pandangan yang berbeda dari topik . Meneliti
untuk mengenali struktur teks yang umum dapat membantu memantau pemahaman mereka.21
Selanjutnya adalah peran pembaca sebagai tindakan terstruktur (structured act),
yang akan menjelaskan bagaimana komposisi dari pemahaman seseorang sehingga
melakukan tindakan.22 Kemudian teori ini akan mengidentifikasi bagaimana seorang
pembaca teks yang sebelumnya telah memiliki karakter, pengetahuan, dan situasi historisnya
sendiri dalam keadaannya yang telah melewati tahap sebagai tindakan tekstual dan tindakan
terstruktur tersebut.
Teori inilah yang akan digunakan penulis untuk memahami makna yang terdapat
dalam praktek pembelajaran Al-Qur’ān baik yang secara online maupun secara langsung
sebagaimana perbandingan yang diangkat dalam penelitian ini adalah antara pembelajaran
Al-Qur’ān melalui online yang terdapat pada website www.AyoBelajarNgaji.com dan
pembelajaran secara langsung yang terdapat di TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta. Di mana para
pengguna Al-Qur’ān online di dalam teori ini akan menjadi Implied readernya dan
pembelajaran Al-Qur’ān sebagai ekspresi dari adanya implied reader tersebut. Dengan teori
ini juga, akan mengetahui apakah ada perbedaan resepsi terhadap al-Qur’ān pada model
pembelajaran al-Qur’ān yang berbeda tersebut.
F. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penilitian lapangan (field research) dan penelitian kualitatif.
Sumber primer dari penelitian ini adalah TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta dan website
www.AyoBelajarNgaji.com yang tentunya akan dikaji melalui pengelola, guru, dan murid.
21 Wolfgang Iser, The Act of Reading: A Theory of Aesthetic Response, hlm. 47.
22 Wolfgang Iser, The Act of Reading: A Theory of Aesthetic Response, hlm. 34-35.
15
Sedangkan sumber sekundernya adalah buku-buku dan situs-situs terkait, maupun komentar
orang terhadap praktik pembelajaran tersebut.
Operasional dalam melakukan kajian ini adalah dengan mengumpulkan data dan
fenomena yang terjadi dan menjabarkannya secara holistik. Sehingga penelitian ini
menggunakan studi deskriptif, yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan
dengan fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan
menyajikannya apa adanya. Pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan pengontrolan
keadaan saat penelitian berlangsung, seperti pemberian treatment, dan control terhadap
variabel luar23.
Sedangkan pendekatan yang akan digunakan ialah pendekatan fenomenologi.
Pendekatan fenomenologi sebagai proses penelitian yang menekankan pada meaningfulness,
yakni tidak hanya melihat dari fenomena yang nampak, akan tetapi menggali makna lebih
jauh di balik fenomena tersebut.
b. Lokasi dan Waktu
Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah website www.AyoBelajarNgaji.com
yang menawarkan pembelajaran Al-Qur’ān Online dan juga TPA (Taman Pendidikan Al-
Qur’ān) Al-Muhtadin, Yogyakarta.
Cara yang ditempuh dalam penelitian ini adalah dengan masuk dan mendaftar sebagai
member pada website www.AyoBelajarNgaji.com dan juga mengikuti komunitas-
komunitasnya di media sosial. Untuk di TPA Al-Muhtadin, yang bertempat di Masjid Al-
23 M Subana & Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), hlm. 89.
16
Muhtadin, Perum Purwomartani Baru, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,
penulis langsung ke lokasi dan melakukan penelitian di sana.
Waktu yang ditempuh dalam penelitian ini terhitung sejak bulan januari hingga bulan
maret. Dengan waktu yang kurang lebih tiga bulan itu, penulis melakukan diskusi dan terjun
langsung baik kepada pengelola website www.AyoBelajarNgaji.com maupun TPA Al-
Muhtadin, Yogyakarta.
c. Teknik Pengumpulan Data
Karena sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain24. Maka dalam penelitian
kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi alamiah), sumber data
primer dari website Al-Qur’ān Online maupun TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta dan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation),
wawancara mendalam (in depth interview), dokumentasi dan gabungan/ triangulasi. Sehingga
dalam melakukan pengumpulan data, penulis langsung mengakses dan bertanya kepada
pembuat website www.AyoBelajarNgaji.com dan juga kelembagaan yang ada pada TPA
(Taman Pendidikan Al-Qur’ān) Al-Muhtadin, Pondok Pesantren, Yogyakarta.
Dalam melakukan observasi, penulis melakukannya dengan melalui terjun langsung
ke TPA Al-Muhtadin yang bertempat di Masjid Al-Muhtadin, Perum Purwomartani Baru,
Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan melakukan wawancara kepada 1 kepala
TPA, 2 tenaga pengajar, dan 9 murid, kemudian penulis juga masuk menjadi anggota dalam
pembelajaran al-Qur’ān online melalui situs www.AyoBelajarNgaji.com sejak bulan Januari
24 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 157.
17
hingga bulan Maret tahun 2016. Di sana penulis berhasil mewawancarai pendiri website dan
12 pengguna website terkait guna penelitan ini.
Selanjutnya, penulis melakukan wawancara mendalam kepada pengelola, guru,
maupun murid yang terdapat pada praktik pembelajaran al-Qur’ān online maupun yang ada di
TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta.
Pengumpulan data selanjutnya adalah dengan cara dokumentasi. Yaitu dilihat dari
dokumen berupa pamflet, pengumuman, brosur, foto, suara, maupun video. Datanya adalah
bangunan TPA Al-Muhtadin dan juga promosi yang terdapat pada situs
www.AyoBelajarNgaji.com, dokumentasi dilakukan dengan memotret dan mengkopi
langsung dari sumber yang terdapat pada kedua objek kajian dalam penulisan ini.
d. Analisa Data
Pada tahap analisa data ini langkah yang dilakukan adalah: pertama, mendeskripsikan
praktik pembelajaran yang ada di website www.AyoBelajarNgaji.com dan TPA Al-
Muhtadin, Yogyakarta sehingga mengetahui persamaan dan perbedaannya hingga
mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Kedua, mencari tau lebih jauh terhadap para
pengguna www.AyoBelajarNgaji.com dan juga yang ada di TPA Al-Muhtadin dalam
meresepsikan pembelajaran Al-Qur’ān pada tiap-tiap model pengajarannya, sehingga pada
tahap kesimpulan yang dijelaskan secara holistik. Ketiga, mengelompokkan data berdasarkan
tema resepsi Al-Qur’ān yang terdapat pada pembelajaran www.AyoBelajarNgaji.com dan
juga TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’ān) Al-Muhtadin, Yogyakarta.
18
e. Sistematika Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan tentang tata urutan pembahasan materi secara logis
terkait dengan isi dari karya ilmiah ini.25 Berikut adalah tata urutan tersebut:
BAB I merupakan pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori,
metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab ini diletakkan sebagai bab pertama
karena bab ini merupakan kunci dilaksanakannya sebuah penelitian, apakah penelitian
tersebut menarik atau tidak, bermanfaat atau tidak, serta bagaimana metode dan isi dari
penelitian semuanya akan tergambar di dalam bab pertama ini.
BAB II akan membahas dan memberikan gambaran tentang praktik pembelajaran al-
Qur’ān dari masa ke masa. Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana perkembangan dan
praktik pembelajaran al-Qur’ān dari masa Nabi hingga masuk ke Indonesia dan sampai pada
praktik pembelajaran al-Qur’ān pada saat ini. Termasuk juga akan meneliti bagaimana resepsi
al-Qur’ān yang terdapat pada pembelajaran dari masa ke masa. Sehingga diketahui proses
yang terjadi hingga nantinya pada praktik pembelajaran yang ada pada saat ini, yang
dicontohkan pada bab selanjutnya.
BAB III akan membahas dan memberikan gambaran umum lokasi penelitian. Pada
bab ini membahas tentang sejarah berdirinya objek kajian dalam penelitian ini, baik yang
terdapat pada www.AyoBelajarNgaji.com dan TPA (Tempat Pembelajaran Al-Qur’ān),
Yogyakarta. Pada bab ini akan dijabarkan tentang sejarah berdirinya, lokasinya, banyak
muridnya, dan juga hal-hal yang berkaitan dengan objek kajian dalam penelitian ini. Bab ini
akan memberikan gambaran terhadap apa yang ada dan tidak ada pada suatu praktik
pembelajaran agar pada bab selanjutnya bisa diambil kesimpulan untuk menemukan
perbandingan resepsi al-Qur’ān pada praktik pembelajaran al-Qur’ān yang berbeda.
25 Adib Sofia, Metode Penulisan Karya Ilmiah (Yogyakarta: Karya Media, 2012), hlm. 102.
19
BAB IV bab ini membahas tentang resepsi Al-Qur’ān pada praktik pembelajaran di ke
dua objek kajian. Bab ini juga akan menggambarkan bagaimana praktik pembelajaran dan
resepsi yang terdapat di kedua objek kajian. Lebih jauh lagi, bab ini membahas persmaan dan
perbedaan antara resepsi al-Qur’ān yang ada pada sistem pembelajaran al-Qur’ān online
dengan praktik pembelajaran al-Qur’ān yang terdapat pada TPA Al-Muhtadin, Yogyakarta.
BAB V sebagai bab penutup. Pada bab ini akan berisi kesimpulan dari seluruh
pembahasan yang telah dipaparkan di awal hingga akhir dan juga berisi saran-saran sebagai
perbaikan terhadap penelitian ini selanjutnya.
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis terhadap resepsi al-Qur’ān pada praktik
pembelajaran al-Qur’ān yang terdapat pada TPA Al-Muhtadin dan juga situs
www.AyoBelajarNgaji.com maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Praktik pembelajaran di TPA Al-Muhtadin menggunakan sistem sorogan atau
menghadap pada guru satu persatu. Para guru akan memberikan penilaian
langsung kepada muridnya ketika salah menyebutkan huruf al-Qur’ān dan juga
memberikan kesempatan kepada muridnya untuk bertanya jika ada yang belum
dimengerti. Praktik pembelajaran di TPA Al-Muhtadin menggunakan buku Iqra’
sebagai pedomannya dan dilakukan setiap hari Selasa, Rabu, dan Jum’at selepas
ashar hingga menjelang maghrib. Sedangkan praktik pembelajaran al-Qur’ān
dengan sistem online yang terdapat pada situs www.AyoBelajarNgaji.com
merupakan praktik pembelajaran menggunakan aplikasi yang tersedia di website
tersebut sebagai medianya. Aplikasi-aplikasi yang tersedia di website memiliki
tingkatan yang berbeda-beda dan akan di sesuaikan dengan kemampuan
penggunanya. Praktik pembelajaran melalui sistem online ini tidak menggunakan
guru sebagai pengajarnya, melainkan aplikasi yang tersedia, sehingga bila
kemudian ada yang ingin dipertanyakan lebih jauh, maka pengguna akan
menanyakan langsung pada admin website melalui media sosial. Praktik
pembelajaran pada www.AyoBelajarNgaji.com ini menawarkan pembelajaran
91
dengan sistem yang sangat fleksibel karena tidak mengikat penggunanya dengan
jadwal dan tempat tertentu. Sehingga siapapun yang ingin belajar al-Qur’ān bisa
mengakses situs ini kapanpun dan di manapun.
2. Resepsi al-Qur’ān pada praktik pembelajaran al-Qur’ān di ke dua objek kajian
dapat dilihat dari bagaimana anak-anak TPA Al-Muhtadin yang walaupun masih
kecil namun sepemikiran dengan para pengguna al-Qur’ān online
www.AyoBelajarNgaji.com tentang al-Qur’ān yang merupakan kitab suci umat
Islam yang wajib dipelajari sebagai umat Muslim untuk menjadi pedoman bagi
kehidupannya. Walau begitu, kesadaran untuk mempelajari al-Qur’ān yang ada di
TPA Al-Muhtadin yang memang masih anak-anak lebih dikarenakan orang tua
mereka, itu berbeda dengan yang ada pada praktik pembelajaran al-Qur’ān di
www.AyoBelajarNgaji.com yang memang sudah berumur 15 tahun ke atas,
sehingga kesadaran membaca al-Qur’ān lebih berasal dari diri sendiri. Sebagai
implied reader, perbandingan dalam resepsi al-Qur’ān pada praktik
pembelajarannya memiliki banyak perbedaan seperti jika pada TPA Al-Muhtadin
mepertemukan guru dan murid sehingga mempunyai adab yang khusus terhadap
guru, kemudian bersinggungan langsung dengan mushaf al-Qur’ān sehingga harus
bersuci dulu, hingga pada cara merefleksikan al-Qur’ān di TPA Al-Muhtadin
lebih maksimal dengan adanya jalur sanad yang jelas dari kiyai. Sedangkan itu
semua tidak terdapat pada praktik pembelajaran dengan sistem online. Namun
pada esensinya tetap sama yaitu berusaha maksimal di dalam membaca al-Qur’ān
dan lebih dari itu, mengerti isi kandungannya sehingga bisa menjadi benar-benar
pedoman untuk kehidupan mereka.
92
B. Saran-saran
Untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal
penting terkait dengan resepsi al-Qur’ān pada praktik pembelajaran al-Qur’ān baik yang ada
pada TPA Al-Muhtadin maupun www.AyoBelajarNgaji.com dan juga terkait upaya yang
layak dilakukan oleh peneliti berikutnya bila akan mengkaji tentang living Qur’an pada
praktik pembelajaran yang berhubungan dengan resepsi al-Qur’ān ataupun semisalnya.
Adapun saran-saran itu adalah:
1. Kepada para guru dan kiyai untuk lebih mengkampanyekan lagi akan pentingnya
mempelajari al-Qur’ān bagi umat Islam. Karena pada sampai saat ini masih
banyak orang Muslim yang tidak hanya belum mampu memahami al-Qur’ān
dengan maksimal bahkan ada juga yang masih belum bisa membaca al-Qur’ān.
2. Kepada para penyedia pembelajaran al-Qur’ān agar lebih memaksimalkan lagi
model pembelajarannya. Misalnya pada praktek pembelajaran yang menggunakan
sistem online, agar lebih memaksimalkan aplikasinya terlebih pada program
aplikasi yang berhubungan dengan tanya jawab.
3. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih maksimal di dalam penelitiannya karena
pada akhirnya tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran
yang membangun akan sangat membantu penulis guna penelitian selanjutnya.
93
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Muhd Mukri. Kaedah Iqra’ dalam Asuhan Tilawah al-Quran. Kuala
Lumpur: word press, 1994.
Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Pustaka Al-Mubin, 2013.
Al-Buthy, Sa’id Ramadhan. Fiqh Sirah, Hikmah Tersesat dalam Lintas Sejarah
NabiMuhammad Saw, terj. Fuad Syaifudin Nur. Jakarta: Penerbit
Hikmah: PT Mizan Publika, 2010.
al-Sabuni, Muhammad ‘Ali. Rawai’ul Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam min al-
Qur’an. Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 1999.
al-Suyuti, Jalaluddin Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an. Beirut: Dar al-Kutub al-
‘Ilmiyyah.
Al-Rumi, Fahd bin Muhammad. Ulumul Qur’an, Yogyakarta : Titian Ilahi Press,
1996.
Asy’ari BA, Abdullah. Pelajaran Tajwid, Qaidah bagaimana seharusnya
membaca al-Qur’an untuk pelajaran permulaan. Surabaya: Apollo
Lestari, 1987.
Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium
Baru. Jakarta: Logos, 2000.
94
Bakar (Maulaboh Adjeh), Aboe. Sedjarah Al-Qur’an. Surabaya-Malang: Sinar-
Bupemi, 1956.
CD Maktabah Syamilah
CD Romm Lidwa al-Hadis 9 Imam.
Fathoni, Ahmad. Kaidah Qir’at Tujuh. Jakarta: Darul Ulum Press, 2010.
Gade, Anna M. Practice Makes Perfect - Learning, emotion, and the recited
Qur’an in Indonesia. Honolulu, University of Hawai’I Press, 2004.
Hardiansyah, Maman. “Dakwah Melalui Internet Studi Terhadap www.taruna-
alquran.org (Swara Qur’an Online)”, Skripsi. Yogyakarta, UIN Sunan
Kalijaga Library, 2011.
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam; Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan
Perkembangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.
https://tpamuhtadin.wordpress.com
https://ayobelajarngaji.wordpress.com
Iser, Wolfgang. The Act of Reading: A Theory of Aesthetic Response. Baltimore:
The Jhon Hopkins University Press, 1980.
Jannah, Imam Lu’ul. Kaligrafi Syaifulli; Resepsi Estetis Terhadap al-Qur’an
pada Lukisan Kaligrafi Syaiful Adnan. “skripsi” Yogyakarta: Fakultas
Ushuluddin dan Pemikiran Islam. 2015.
95
Kamarul Azmi Jasmi dan Mohd Aderi Che Noh. “Sejarah, Kaedah, Serta Model
Pengajaran dan Pembelajaran Al-Qur’an” Jurnal Sejarah, Metode, dan
Model Pembelajaran al-Qur’an. Fakultas Kebudayaan Islam, Universitas
Teknologi Malaysia, 2013.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Marzuki, Kamaluddin. Ulum Al-Qur’an. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif,. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2011.
M. Subana & Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2001.
Nelson, Kristina. The Art of Reciting the Qur’an. Cairo, American University in
Cairo Press, 2001.
Riyadi, Fahmi. “Resepsi Umat atas Al-Qur’an: Membaca Pemikiran Navid
Kermani Tentang Teori Resepsi Al-Qur’an”, Skripsi. Kalimantan
Selatan, IAIN Antasari Banjarmasin Library, 2009.
Santoso, Ibnu. “Resepsi Al-Qur’an dalam Berbagai Bentuk”, Jurnal Budaya,
Sastra, dan Bahasa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, 2012.
Steenbrink, Karel A. Pesantren Madrasah Sekolah: Pendidikan Islam Dalam
Kurun Moderen, Jakarta, LP3ES, 1986.
96
Sofia, Adib. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Karya Media, 2012.
Yunus, Mahmud. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Mutiara
Sumber, 1980.
Zuhdi, Masjfuk. Pengantar Ulumul Qur’an. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1987.
99
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
A. LATAR BELAKANG ALAMIAH TPA AL-MUHTADIN PERUM
PURWOMARTANI BARU, KALASAN, SLEMAN YOGYAKARTA
DAN WWW.AYO.BELAJARNGAJI.COM
1. Bagaimana sejarah berdirinya?
2. Tahun berapa didirikannya?
3. Siapa pendirinya?
4. Keadaan fisik sarana dan prasarana:
a. Berapa jumlah bangunan seluruhnya?
b. Fasilitas apa saja yang tersedia?
c. Berapa jumlah ruang belajar?
5. Apa tujuan, visi dan misinya?
6. Keadaan pendidik dan peserta didik:
a. Pendidik
1. Ada berapa jumlah guru yang mengajar di sini?
2. Berasal dari mana guru yang mengajar di pondok sini?
3. Bagaimana tata cara penerimaan guru?
b. Peserta Didik
1. Berapa jumlah murid seluruhnya?
2. Bagaimana latar belakang sosial murid di sini?
3. Bagaimana syarat dan penerimaan murid di sini?
100
B. PRAKTIK PEMBELAJARAN AL-QUR’AN
1. Bagaimana praktik pembelajaran al-Qur’an di sini?
2. Kapan waktu belajar para murid?
3. Apa yang harus dipersiapkan para murid untuk belajar?
C. RESEPSI AL-QUR’AN PADA PRAKTIK PEMBELAJARAN AL-
QUR’AN
1. Bagaimana para murid memandang al-Qur’an?
2. Bagaimana resepsi al-Qur’an di sini?
3. Bagaimana manifistasi dari resepsi al-Qur’an itu dalam pembelajaran
al-Qur’an di sini?
DOKUMENTASI (GAMBAR)
Gambar. 1
101
Gambar. 2
Gambar. 3
102
Gambar. 4
Gambar. 5
97
CURRICULUM VITAE
PERSONAL DATA:
- Full Name : Ardi Putra - Date & Place of Birth : Sumbawa, 21 September 1993 - Sex : Male - Religion : Islam - Education : Bachelor/ Under Graduate (S1)
CONCACT PERSON:
- Address : Pondok Pesantren Mahasiswa LSQ Ar-Rohmah, Jln.
Imogiri Timur Km. 08, Wirokerten, Banguntapan, Bantul, Yoyakarta
- Phone/ HP : 082324475839
- Email : [email protected]
98
FORMAL EDUCATION:
- SD Negeri 02 Biak Numfor, graduated 2004 - MTS Hidayatullah Jayapura, graduated 2007 - MA Hidayatullah Jayapura, graduated 2012 - The State Islamic University of Sunan Kalijaga Yogyakarta, graduated
2016
ORGANIZATION EXPERIENCED:
- CSS MORA (Community of Santri Scholars of Ministry of Religious
Affairs), UIN Sunan Kalijaga and National
- JDF (Jogja Debating Forum), Yogyakarta
- SPBA (Studi Pengembangan Bahasa Asing), UIN Sunan Kalijaga
ACADEMIC ACHIEVEMENT (COLLEGE):
- Winner of Festival Bahasa English Debate Competition, Yogyakarta 2013
- Winner of Language Camp English Debate Competition, Yogyakarta 2013
- Best Speaker of Language Camp English Debate Competition, Yogyakarta
2013
- Winner of BLANCON National English Debate Competition, Jakarta
2014
- Winner of PIONIR National English Debate Competition, Sulawesi 2015
- Winner of National Student Academic Writing, Jakarta 2015
- Selected as a speaker of International Conference, Gottingen – Germany
2015
- Selected as Student Mobility Program (MORA Scholarship), Perth –
Australia 2015
- Selected as UIN Sunan Kalijaga’s Best Student of the year 2015,
Yogyakarta 2016