RESENSI CERPEN

4
RESENSI CERPEN Judul Buku : RECTOVERSO Pengarang : Dewi Lestari Penerbit : Good Faith Production Tempat dan tahun terbit : Jakarta, Juli 2008 Cetakan : Pertama Jumlah halaman : 148 DEWI LESTARI, dikenal dengan nama pena Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Novel serial Supernova dengan episode pertamanya, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh yang diterbitkannya kali pertama pada 2001 menjadi debut Dee dalam dunia sastra sekaligus menancapkan eksistensinya sebagai penulis papan atas Indonesia. Disusul episode kedua, Akar pada 2002, dan episode ketiga, Petir pada 2004, episode keempat yakni Partikel pada 2012. Kiprahnya dalam dunia kepenulisan juga telah membawa Dee ke berbagai ajang nasional dan internasional. Dee juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yakni Filosofi Kopi (2006), Perahu Kertas (2009), dan Madre (2011). Rectoverso adalah buku ke-5 yang ditulis oleh Dewi Lestari. Adapun karya – karya yang lain yaitu ; Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh (Novel ; 2001), Supernova: Akar (Novel; 2002), Supernova: Petir (Novel ; 2005), Filosofi Kopi(Kumpulan cerpen dan pros ; 2005), Perahu Kertas (Novel ; 2009), Madre(Kumpulan cerpen dan prosa ; 2011) dan yang terbaru buku keempat dari serial Supernova: Partikel (Novel ; 2012). Salah satu cerita dalam buku kumpulan cerpen Rectoverso ini berjudul ‘’Malaikat Juga Tahu’’, Cerpen ini bercerita tentang seorang perempuan yang sangat kuat dan tegar menjalani kehidupannya bersama anaknya yang memiliki cacat mental. Perempuan tersebut akrab dipanggil dengan sebutan “Bunda”. Rumah bunda yang besar dan memiliki banyak kamar adalah rumah indekos paling legendaries. Bunda mempunyai 2 orang anak akrab dipanggil

description

RESENSI CERPEN BAHASA INDONESIA

Transcript of RESENSI CERPEN

Page 1: RESENSI CERPEN

RESENSI CERPEN

Judul Buku : RECTOVERSO

Pengarang : Dewi Lestari

Penerbit : Good Faith Production

Tempat dan tahun terbit : Jakarta, Juli 2008

Cetakan : Pertama

Jumlah halaman : 148

DEWI LESTARI, dikenal dengan nama pena Dee, lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Novel serial Supernova dengan episode pertamanya, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh yang diterbitkannya kali pertama pada 2001 menjadi debut Dee dalam dunia sastra sekaligus menancapkan eksistensinya sebagai penulis papan atas Indonesia. Disusul episode kedua, Akar pada 2002, dan episode ketiga, Petir pada 2004, episode keempat yakni Partikel pada 2012.Kiprahnya dalam dunia kepenulisan juga telah membawa Dee ke berbagai ajang nasional dan internasional. Dee juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yakni Filosofi Kopi (2006), Perahu Kertas (2009), dan Madre (2011). Rectoverso adalah buku ke-5 yang ditulis oleh Dewi Lestari. Adapun karya – karya yang lain yaitu ; Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh (Novel ; 2001), Supernova: Akar (Novel; 2002), Supernova: Petir (Novel ; 2005), Filosofi Kopi(Kumpulan cerpen dan pros ; 2005), Perahu Kertas (Novel ; 2009), Madre(Kumpulan cerpen dan prosa ; 2011) dan yang terbaru buku keempat dari serial Supernova: Partikel (Novel ; 2012).

Salah satu cerita dalam buku kumpulan cerpen Rectoverso ini berjudul ‘’Malaikat Juga Tahu’’, Cerpen ini bercerita tentang seorang perempuan yang sangat kuat dan tegar menjalani kehidupannya bersama anaknya yang memiliki cacat mental. Perempuan tersebut akrab dipanggil dengan sebutan “Bunda”. Rumah bunda yang besar dan memiliki banyak kamar adalah rumah indekos paling legendaries. Bunda mempunyai 2 orang anak akrab dipanggil Abang dan Adik. Si Abang memiliki keterbelakangan mental, tapi cukup cerdas. Dalam tubuh pria 38 tahun tersebut bersemayam mental anak 4 tahun, demikian menurut para ahli jiwa yang didatangkan bunda. Dia yang selama ini membantu ibunya mengurusi kost-kostan, mencuci, beres-beres, dll. Sementara si Adik, merantau di luar negeri.

Abang bersahabat dengan seorang perempuan penghuni kost, dan jatuh cinta dengan perempuan tersebut. Akan tetapi, ternyata perempuan ini jatuh hati dengan Adiknya. Bunda telah berbicara dari hati ke hati dengan perempuan ini, siapa diantara keduanya yang patut untuk dipilih. Tetapi perempuan tersebut tidak akan memilih manusia satu itu “Abang” untuk dijadikan

Page 2: RESENSI CERPEN

pacarnya. Hingga bunda berkata sesuatu yang nenyentuh “ Dia mencintai tidak cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa-basi surat cinta, tidak Cuma rayuan gombal, tapi fakta. Adiknya bisa cinta sama kamu, tapi kalau kalian putus, dia dengan gampang cari lagi. Tapi Abang tidak mungkin cari yang lain. Dia cinta sama kamu tanpa pilihan seumur hidupnya.”

Bunda menginginkan perempuan itu setiap malam minggu harus ke rumahnya, tidak bisa tidak. Tetapi perempuan itu keberatan dengan keinginan bunda. Hingga akhirnya perempuan itu meninggalkan mereka semua, dan tidak pernah muncul kembali setiap malam minggu. Bunda menangisi setiap malam minggu, karena si Abang selalu memberantaki barang-barang disetiap malam minggunya. Kalau beruntung Abang akhirnya kelelahan sendiri lalu tertidur di pangkuan ibunya. Kalau tidak, sang ibu terpaksa menutup hari abaknya dengan obat penenang. “Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting. Ia sudah tahu. Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang”

Tokoh Bunda dalam cerpen ini digambarkan sebagai seorang yang penyayang, penyabar serta bijaksana sedangkan abang merupakan sosok yang manja, pekerja keras, baik, suka menolong. Lalu ada tokoh adik yang tidak secara jelas digambarkan dalam novel ini. Sosok wanita yang dicintai oleh abang merupakan sosok yang baik namun menyianyiakan cinta yang tulus dari seorang abang. Novel ini mengambil latar sebuah rumah yang dijadikan lokasi Kost bagi para mahasiswa dan pekerja kantoran.  Alur yang terpancarkan dalam cerpen ini sangatlah rapi, dimana seorang anak penyandang autis mengalami kisah unik dikehidupannya, dimana ia merasakan senang saat jatuh cinta, sedih, dan juga sekali-kali memberontak jika tidak ada gadis yang ia cintai disisinya. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang campuran. Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dimengerti dan sarat makna. Tema dalam cerpen ini adalah cinta. Amanat yang dapat kita raih dari cerpen ini adalah dapat meningkatkan kepekaan setiap orang terhadap hak asasi manusia dan keadilan.Dengan adanya cerpen karya dewi lestari ini, diharapkan muncul perubahan paradigmaberfikir dan cara pandang pembaca mengenai penyandang cacat mental, namun kesamaan hak dan keadilanlah yang menjadi landasannya. Tentunya hal ini juga dapat meningkatkan perhatian kita terhadap para penyandang autisme di Indonesia. Cerpen ini masuk kedalam jenis fiksi.

Kelebihan : Cerita yang sangat menarik, Bahasa yang digunakan baik dan mudah dimengerti, Alur jelas, Tokoh membuat cerita semakin menarik. Pesan yang ingin disampaikanpun sarat akan makna.  nama dalam tiap karakter disetiap paragrafnya, akan tetapi nilai kehidupan, nilai emansipasi, dan nilai moral yang ada sangatlah kuat dan erat kaitannya. Setiap pembaca seperti dihanyutkan dalam delegasi tiap paragraf dan kutipan-kutipannya yang mempunyai tingkatan emosi tinggi. Penggambaran pada setiap karakter juga tersimpulkan dengan rapi dan jelas.Kekurangan : Watak tokoh tidak digambarkan dengan jelas. Nama tokoh pun tidak disebutkan.

Page 3: RESENSI CERPEN

Komentar : Sangat menarik, Cerpen yang memberikan kesan mendalam bagi para pembacanya. Nilai moral dan nilai kehidupan yang tertuang dalam cerpen ini sangat baik dan bermakna

Kesimpulan&Saran : Secara keseluruhan cerpen malaikat juga tahu sangat baik, saran saya mungkin ada penamaan pada tokoh-tokoh dalam cerpen tersebut agar lebih mudah dimengerti oleh para pembaca.

DAFINDRA GHIFARY KRESNADIXII-B 08