Rescued Document
-
Upload
yuzan-fudhaili-tri-wibawa -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of Rescued Document
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Batu bara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu bahan baku energy
nasional yang mempunyai peran yang besar dalam pembangunan nasional. Informasi
mengenai sumber daya dan cadangan batu bara menjadi hal yang mendasar di dalam
merencankan strategi kebijaksanaan energy nasional.
Dewasa ini pemerintah tengan meningkatkan pemanfaatan batubara sebagai energy
alternative baik untuk keperluan domestic seperti pada sector industru dan pembangkin
tenaga listrik, maupun untuk ekspor. Apalagi dengan mega proyek spektekuler listrik sebesar
35.000 MW yang pastinya akan meningkatkan kebutuhan akan batu bara.
Sumber daya batubara (Coal Resources) di Indonesia cukup besar dengan total
cadangan kurang lebih 39 milyar ton. Bila diasumsikan laju pertumbuhan produksi batubara
mencapai 12,4 % per tahun, maka batubara Indonesia dapat dimanfaatkan hingga tahun 2166.
Lokasi cadangan umumnya berada di Sumatera (64%) dan Kalimantan (35%). Sementara itu
daerah-daerah lain seperti pulau Jawa dan Sulawesi walaupun cadangannya sedikit tetapi
telah dimanfaatkan, karena di kedua daerah tersebut lokasi konsumen tidak jauh. Sehingga
batu bara tetap ekonomis untuk dimanfaatkan. Di pulau Jawa, banyak pemakai batubara
untuk berbagai keperluan, sedangkan di Sulawesi terdapat pabrik semen dengan kapasitas
yang cukup besar.
Cadangan batu bara Indonesia saat ini berjumlah sekitar 7 miliar ton yang terdiri dari
batu bara berkualitas rendah, yaitu lignite (49%), dan sub-bituminous (26%), serta batu bara
berkualitas tinggi yaitu bituminous (24%) dan antrachite (1%). Cadangan batubara (Coal
Reserves) adalah bagian dari sumber daya batubara yang telah diketahui dimensi, sebaran
kuantitas, dan kualitasnya, yang pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk
ditambang Batubara berkualitas rendah ditandai dengan kandungan air yang tinggi dan
karbon yang rendah. Sementara itu, batu bara berkualitas tinggi memiliki kandungan air yang
rendah dan karbon yang tinggi, dan umumya dijual ke pasar ekspor internasional
Sebelum melakukan eksploitasi maka diperlukan suatu tahapan eksplorasi yang akan
memudahkan dalam penentuan suatu cebakan-cebakan batubara, menentukan kecenderungan
akumulasi endapan batubara dan penyebarannya secara lateral. Disamping itu potensi
kuantitas dan kualitas dari sumberdaya batubara dapat ditentukan dari tahapan eksplorasi.
Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN) Tahap eksplorasi batu bara umumnya
dilaksanakan melalui empat tahap, yakni survei tinjau, prospeksi, eksplorasi pendahuluan,
dan eksplorasi rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini adalah untuk mengidentifikasi
keterdapatan, keberadaan, ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas, serta kualitas suatu endapan
batu barasebagai dasar analisis/kajian kemungkinan dilakukannya investasi. Tahap
penyelidikan tersebut menentukan tingkat keyakinan geologi dan kelas sumber daya batu
bara yang dihasilkan.
I.2 Rumusan Masalah