REPUBLlKA - Universitas Padjadjaran

4
o Sabtu REPUBLlKA o Selasa 0 Rabu • Minggu o Kamis 0 Jumat 456 7 20 21 22 12 @ 27 28 8 9 10 11 23 24 25 26 14 15 16 29 30 31 o Mar OApr OMei OSep OOkt OJun OJul 0 Ags ONov ODes Oleh Susie Evidia Y Ada orang tua bergantung pada keberadaan pengasuh anak. Apa kata psikolog? asil ulangan Lia (6 tahun) mem- buat hati sang ayah, Andy Ku- suma, gundah tak terkira. Soal ulangan sangat sederhana. Salah satu soal bagi murid kelas satu SD itu adalah tentang kasih sayang ibu. Pilihan jawabannya berupa gambar (A)Ibu yang membiarkan, (B)Ibu yang sedang memeluk anak, (C)Ibu yang sedang marah. "Jawaban anak saya adalah A," kata ayah dua anak ini. "Mungkin melihat peng- alaman di rumah." Sehari-hari, Lia dan adiknya, Anis (5),selalu bersama pemban- tu. Kehadiran pengasuh anak amat sangat dibutuhkan bagi pasangan Andy (40) de- ngan Tika Sundari (35).Keduanya bekerja. Selama jam kerja, urusan kedua anaknya sepenuhnya ada di tangan pembantu. "Terus terang saja, many' problem. Tapi, bagaimana lagi, saya dan istri sangat membutuhkan mereka, " ungkap Andy. Sejak Iahir hingga si sulung berusia enam tahun, Andy menghitung lebih dari 40 kali gonta-ganti pembantu yang merangkap pengasuh anak. Bahkan, ada pembantu yang cuma tahan sehari. Yang menyeramkan, ada yang nyaris berkelahi sesama pembantu sarnbil : membawa senjata tajam. "Semua itu dilakukan di depan anak-anak," katanya. Pembantu yang ada kini sudah bekerja sekitar tiga bulanan. Usia mereka 40 tahun dan 20 tahun. Mengancam Sejujurnya, Andy mengakui pembantu banyak menyumbang pengaruh negatif pada buah hatinya. "Lama-kelarnaan, mental anak saya jadi tidak bagus," keluh- nya. la merasakan kedua anaknya tumbuh dengan karakter yang tak diharapkan. Pandai berbohong, tertekan, emosinya tidak stabil, cepat murung, omongannya kasar dan lebih dewasa. Pegawai negeri sipil (PNS) ini baru sadar bahwa si anak sering berbohong saat si pembantu sudah hengkang. "Ternyata pembantu suka mengancam. Jangan bi- lang-bilang ke ayah ibu ya ... , misalkan, tadi salah satu mbak main, keluar," ungkapnya. Dari pengalaman Andy, para pembantu ini lebih suka sibuk dengan handphone. Seharian, Ria dan Anis disuruh bermai - main sendiri. Andy juga curiga bila anak- anak sakit, pembantu memberi obat secara sembarangan. "Terbukti dosis obatnya Kllplng Humaa Onpad 2011 l

Transcript of REPUBLlKA - Universitas Padjadjaran

Page 1: REPUBLlKA - Universitas Padjadjaran

o Sabtu

REPUBLlKAo Selasa 0 Rabu • Mingguo Kamis 0 Jumat456 720 21 22

12 @27 28

8 9 10 1123 24 25 26

14 15 1629 30 31

oMar OApr OMei OSep OOktOJun OJul 0 Ags ONov ODes

Oleh Susie Evidia Y

Ada orang tua bergantung padakeberadaan pengasuh anak. Apa

kata psikolog?

asil ulangan Lia(6 tahun) mem-buat hati sangayah, Andy Ku-suma, gundah takterkira. Soalulangan sangatsederhana. Salahsa tu soal bagi

murid kelas satu SD itu adalah tentangkasih sayang ibu. Pilihan jawabannyaberupa gambar (A)Ibu yang membiarkan,(B)Ibu yang sedang memeluk anak, (C)Ibuyang sedang marah.

"Jawaban anak saya adalah A," kataayah dua anak ini. "Mungkin melihat peng-alaman di rumah." Sehari-hari, Lia danadiknya, Anis (5),selalu bersama pemban-tu. Kehadiran pengasuh anak amat sangatdibutuhkan bagi pasangan Andy (40) de-ngan Tika Sundari (35).Keduanya bekerja.Selama jam kerja, urusan kedua anaknyasepenuhnya ada di tangan pembantu.

"Terus terang saja, many' problem. Tapi,bagaimana lagi, saya dan istri sangatmembutuhkan mereka, " ungkap Andy.

Sejak Iahir hingga si sulung berusiaenam tahun, Andy menghitung lebih dari40 kali gonta-ganti pembantu yangmerangkap pengasuh anak. Bahkan, adapembantu yang cuma tahan sehari. Yangmenyeramkan, ada yang nyaris berkelahisesama pembantu sarnbil : membawasenjata tajam. "Semua itu dilakukan didepan anak-anak," katanya.

Pembantu yang ada kini sudah bekerjasekitar tiga bulanan. Usia mereka 40 tahundan 20 tahun.

MengancamSejujurnya, Andy mengakui pembantu

banyak menyumbang pengaruh negatifpada buah hatinya. "Lama-kelarnaan,mental anak saya jadi tidak bagus," keluh-nya. la merasakan kedua anaknya tumbuhdengan karakter yang tak diharapkan.Pandai berbohong, tertekan, emosinyatidak stabil, cepat murung, omongannyakasar dan lebih dewasa.

Pegawai negeri sipil (PNS) ini barusadar bahwa si anak sering berbohong saatsi pembantu sudah hengkang. "Ternyatapembantu suka mengancam. Jangan bi-lang-bilang ke ayah ibu ya ... , misalkan,tadi salah satu mbak main, keluar,"ungkapnya.

Dari pengalaman Andy, para pembantuini lebih suka sibuk dengan handphone.Seharian, Ria dan Anis disuruh bermai -main sendiri. Andy juga curiga bila anak-anak sakit, pembantu memberi obat secarasembarangan. "Terbukti dos is obatnya

Kllplng Humaa Onpad 2011

l

Page 2: REPUBLlKA - Universitas Padjadjaran
Page 3: REPUBLlKA - Universitas Padjadjaran

masih utuh," katanya.Andy punya pengalaman memiliki pem-

bantu yang tengah masa puber. 'Merekamempunyai pacar, bahkan ada di antaramereka yang berani membawa pacar kerumah. Ketua RT dan tetangga pernahdatang memberitahukan bahwa di sianghari ada pria yang kerap datang ke rumahbertemu pengasuh.

Solusi yang kini dilakukan Andy, sece-patnya pulang dari kantor langsungngobrol dengan anak-anak. "Saya bebas- .kan anak mau curhat apa pun." Selama dikantor, beberapa kali ia menelepon ke ru-mah. Sebelum sampai rumah, ia menele-pon lagi, menanyakan oleh-oleh apa yangmereka minta. la berharap kedekatan inibisa mengalihkan perhatian anak daripembantu.

• ed: nina chairani

bernyanyi, menari, menggam-bar. Kursus itu harus membuatanak gembira .'

Lepas dari Kebergant .nganOleh Susie Evidia Y

P sikolog Fridha ZoelqaidawatiRasyid menyarankan agarwaktu anak di rumah tidak

melulu dihabiskan bersama pem-bantu/pengasuh yang takberwawasan. Berikut sarannya.

Kegiatan untuk anak• Usla 0-2 tahun

Anak masih terlalu kecil untukkeglatan di luar. Otomatismereka butuh pengasuh.

• Usla 3-5 tahunSertakan anak dalam kursusyang bersifat psikomotorik ataugerak, kepekaan, perabaan sen-sorik motorik, seperti

Anak pembantuAndy cuma tersenyum getir melihat 'ke-

terampilan' anak-anaknya. Merekabisa ha-fal semua sinetron dan bisa fasih menyanyilagu-Iagu dangdut. "Mungkin karenambaknya nonton sinetron rnulu," katanya.

Psikolog Fridha Zoelqaidawati Rasyidmembenarkan upaya orang tua mendekat-kan diri kepada anak. Anak-anak pemban-tu, kata dia, tak bisa dimungkiri kini banyakterjadi. Penyebabnya, anak diasuh sepenuh-nya oleh pengasuh. "Sepanjang hari yang ~========::':~=============::"::========~dilihat, dirasakan, direkam oleh anakadalah pembantu. Makanya, tokoh identi-fikasi anak adalah pembantu," ujarnya

Masa anak melakukan identifikasi tokohadalah pada usia nol hingga lima tahun.Bila masa-rnasa itu pembantu lebihdominan dibandingkan orang tua, tak he-ranlah akan terbentuk anak pembantu.Perilaku dan kebiasaan pembantu akanmenjadi panutan anak. "Beruntung kalauperilaku, karakter pembantu itu baik,kalau sebaliknya, berarti anak menjadikorban," katanya.

Tak ada orang tua yang mau anak-anak-nya mengidentifikasi ke pembantu. Na-mun, di sisi lain, ayah bunda harus bekerjamencari nafkah untuk kebutuhan anak-anak juga. Karena itu, ia menyarankanorang tua untuk menghindarkan anak ter-lalu banyak menghabiskan waktu denganpembantu. "Anak dibuat sibuk konstruk-tif, lebih membangun," tambah lulusanFakultas Psikologi Universitas Padja-djaran Bandung ini.

Orang tua bekerja harus memerhatikananak-anak mereka. Siang hari merekatetap menjalin komunikasi dengan anaklewat telepon. Fridha mengingatkan mere-ka untuk memberikan perhatian dan kasihsayang sepulang dari kantor. "Emosi iniyang dibutuhkan anak-anak,", ungkappsikolog anak ini.

Menurut Fridha, kehadiran pengasuhtidak boleh selamanya, maksimal sampaianak usia TK.Anak masuk SD tidak perlulagi memakai pengasuh yang khusus meng-urusinya. Pada akhirnya, anak hams man-diri mengerjakan kebutuhannya sendiri.Andaikan masih membutuhkan pengasuh,itu sekadar mengingatkan kebutuhan anak."Tapi, yang mengerjakan haruslah anak itusendiri," katanya.

• Usia SDSertakan anak dalam kursusbersifat perkembangan sosialdan kognitif seperti matemati-ka, bahasa Inggris. Kursus inilebih mengutamakan agar anakbisa bersosialisasi denganteman-teman dan lingkungan.

Up-grade pembantu• Kini, banyak keluarga mapan

memberdayakan pembantu,caranya mengi utkan kursusberkaitan dengan anak. IImuyang didapat h rus dipraktikkanmendidik anak. •

Page 4: REPUBLlKA - Universitas Padjadjaran

'MasaIah ejak • •nuOleh Suale Evidla Y

D emi anak orang tua jangan sem-barang memilih pengasuhjpemban-tu. Fridha Zoelqaidawati Rasyid Spsi

menekankan kriteria yang wajib ada dari sipengasuh anak. Minimal harus bersih.berarti pembantu itu bisa memeUhara dirisendiri. Selain,itu. ia harus sayang anak."Secara kasat mata. bisa kelihatan

pengasuh yang kaku dan hangat dengananak." katanya Caranya. anak disuruhberkenalan dengan calon pengasuhnya."BiAsanya anak lebih peka, sreg atau tidakdengan pengasuh.· Fridha juga menyebutkriteria karakter 'mau b~r .patut jadi

perhitungan. Sebab, orang sepertt itu mauberubah menuju yang lebih baik saatmengurus anak.

Ada batasan I

Setelah kriteria ini terpenuhi, lanjutFridha, orang tua narus memberi batasanperan apa saja yang harus dan tidak bolehdilakukan pembantu. Jangan semua perandiserahkan ke pembantu."Ingat. pembantu tidak akan hidup sela-

manyadengan anak, ia akan menikah,pulang kampung, dan lainnya," katanya."Sedangkan anak seirtng bertambah usiaharus mandiri, tidak bergantWlI padaorang lain."Apa yang dilakukan pembantu?

~ya, pembantu akaikan sepatuana~lanjutnya an dlsuruh sendiri,perrlfJ8ntu cukup melihat saja dan mem-bantu saat kesulitan.Orang tua harus tegas kepada pemban-

tu, termasuk apa yang boleh dan tidak.Seperti pembantu dilarang membawamesuk laki-Iaki ke rumah. "Kalau tetapdilakukan, harus ditegur, jangan dibiarkan.Kalau tidak mau taat, lebih baik mencariyang baru," katanya.Yang mengejutkan, Fridha menjelaskan,

banyak kasus pelecehan anak yangdilak,ukan orang dewasa, termasuk pem-ban1il ~epada anak. "Orang tua harus_n, sensitif, jangan sampai anaksendiri yang menjadi korban. or

dell •••• masaIabSagalmana mendeteksi anak-anak yang

berrnasalah dengan pembantu? Fridhamengajak para ayah bunda untuk melihatemosi si buah hati.ldealnya anak usia TK, antusias, senang

bermain, cerita, bahagia menyambut ayahibunya pulang dari kantor. uKalau anak adamasalah cenderung murung, menarily:liri,malas melakukan apa pun," katan~Majuga anak yang tak peduli dengan orangtuanya. la lebih asyik bersama dengan ~pembantu. Fridha mengingatkan ini ' •sebagai tanda sudah tidak ada lagiketerikatan antara anak de\.nganorangtuany~Masa'lah lain adalah bila minat anak

semekin terbatas~ senang menontonsinetron saja berarti identifikasinya padapembantu. Sebagai psikolog anak katadia, ada beberapa kasus 'anak pembantu'yang pernah ditanganinya. Fridha memintaorang tua bekerja sama dengan guru disekolah. Guru memberi ekstra perhatianbagi anak dengan cara mengalihkan perha-lian dari si mbak. Misalnya. pengasuh

unggu selama anak di se,l<olah,iarus berada di luar sekolah.Tapi. lanjut-~,jika anak malah menjadi murung.

a au sebaliknyajadi temperamental, cepatmarah, menarik dirt. lebih baik kepsikolog. "Perlu beberapa kali terapi ag~ranak kembali menjadi gembira.· katanya .

• eel: nina chairani