REPUBLlKA -...

1
REPUBLlKA • Senin 0 Selasa o Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu 14 15 29 30 31 8 9 10 11 23 24 25 26 12 13 27 28 2 3 4 5 17 18 @ 20 67 21 22 o Minggu OJun 0 JulOAgs OSep OOkt ONov ODes OAprOMei OJan 0 Peb • Mar Masyarakat Maklurni Korupsi • Palupi Anisa Auliani Diskusi Politik Republika ya Karsona, dan peneliti bertajuk "Partai Politik Ma-: Transparency International sih Perlu Ga Sih?" di Gedung Indonesia Lucky Djani. Rumawat Unpad, Bandung, AgusMulya Karsona ber- Ahad (18/3). Hadir sebagai pendapat, kondisi masyara- ,pembicara, di antaranya kat saat ini cenderung per- Sekjen PKS Anis Matta, Ke- ,misi£ pada korupsi dan ko- tua Pansus RUU Pemilu ruptor. Mereka tidak meng- Arie£ Wibowo (PDIP), sta£ hinakan koruptor, malah ahli Bidang Politik dan Hu- justru memandang pencuri kum Gubernur Jawa Barat dan maling yang lebih hina Dede Maryana, pakar Hu- ketimbang koruptor. Pada- kum Tata Negara Universitas hal, dampak korupsi jauh Padjadjaran Indra Perwira, lebih berbahaya 'ketimbang ~embant,: D:kan III Univer- "5ekadar kasusperampokan. sitas Padjadjaran Agus ~ "Korupsi bisa merusak tatan- __ ~"'r!"- an masyarakat. Karenanya, ~1I0~ .1'<""" a8.Sih?' paradigma masyarakat ter- II~ (l"'~'" pori•.• ·ldl,/llI$b. "f'"ti"~ .hadap korupsi pun harus di- ..p,,(i3If'o1~I., •• ~,~o""'''U("''. ubah," kata Agus. ,,~;;') .-~ 1Tak cuma masyarakat yang jadi permisi£, sta£ Ahli Bidari.g Hukum dan Politik Gubernur Jawa Barat Dede Maryana menyatakan, ko- rupsi sudah merasuk ke da- lam sistem ketatanegaraan Indonesia. Ini tecermin dari berbagai kasus korupsi yang ~el~atkan partai politik ataupun.lembaga birokr~ Gejala korupsi pun, kata dia, sudah bergeser dari hulu ke hilir. "Dulu, koruptor ba- nyak bermain pada tahap pe- nyusunan anggaran. Seka- rang, beralih pada tahap pencairan dana," kata Dede. . Untuk mengatasinya, De- de, mengusulkan penerapan pengelolaan keuangan negara secara elektronik (e-govern- ment). Alternati£ lainnya adalah memberikan insenti£ tamb~han kepada para pe- gawai 4t~u pejabat. Liberalisme Apa penyebab maraknya korupsi? Menurut Sekjen PKS Anis Matta, korupsi politik ataupun korupsi sosial lainnya tak lepas daripola hidup masyarakat: yang sudah terkontaminasi liberal- isme ekonomi. Ketika dite- rapkan dalam sistem politik, yang terjadi adalah putusan Mahkamah Konstitusi ten- tang pemilu dengan sistem suara terbanyak. Semua pihak langsung sa- ling berhadap-hadapan. Bu- . kan lagi kontestasi antarpar- tai, melainkan antaranggota dalam satu partai pun ber- saing 'keras. "Partai ibarat BANDUNG - Pembe- rantasan korupsi di Indone- sia menemui jalan terjal lantaran psikologis masyara- katnya masih memaklumi korupsi dan pelaku korupsi. Harus ada langkah sistema- tis untuk mengubah para- digma masyarakat itu di samping memperbaiki kua- litas partai politik dan sis- tem politiknya. Demikianbenang merah Edi Yusuf/Republika [ Diskusi Politik Indra Perwira lpakar Hukum Tata Negara ] UnpadJ berbicara' pada acara 'Diskusi Politik Republika' di Ban- dung, Ahad (18/3J. . event organizer sC!ja,"katadia. Ditambah, dengan aturan pembatasan sumber dana politik, Anis mengklaim, ini penyebab politisi banyak yang terjerat kasus korupsi. "Korupsi seolah jadi jalan pintas memperkuat sumber daya," sambung Anis. Dengan kondisi sosial demikian, Ketua Pansus RUU Pemilu Ari£ Wibowo mene- gaskan, masyarakat Indonesia memang belum memung- kinkan dibiarkan terjun bebas pada sistem demokrasi liberal. la mengusulkan agar sistem politik dikembalikan pada sis- tE!\ll proporsional tertutup dlfugan beberapa modi£ikasi. Selain itu, juga pembenahan dan transparansi partaipolitik dalam rekrutmen, kaderisasi, ataupun sumber dan penggu- naan dana kampanye. . Ari£ menegaskan, lebih mudah mengawasi beberapa . puluh partai politik (dengan proporsional tertutup) dari- pada ribuan calon legislati£. Dengan proporsional tertu- tup, masyarakat tinggal me- mantau siapa calon yang diusung partai politik. Bila memang ditemukan calon dari suatu partai tak meme- nuhi kuali£ikasi, masyarakat bisa langsung menjatuhkan sanksi tak memberikan suara ke partai itu, Pengamat dari TII Luky Djani merasa, apa pun sistem politik Indonesia tak serta- merta menghapus korupsi politik. Bagi dia, sistem poli- tik apa pun bisa dimanipulasi sesuai keinginan penguasa. Solusi utamanya, mekanisme rekrutmen dan kaderisasi yang e£ekti£ melahirkan ke- pemimpinan melalui pembe- nahan partai politik. Luky berpendapat, saat ini yang se- makin langka adalah .kepe- mimpinan dengan semangat, pengabdian untuk menyejah- terakan rakyat. "Pemimpin , yang amanah semakin susah didapat," ujar dia. • c13/c29 ed: stevy maradona Kllplng Hu m a s Unpild 2012 ---------

Transcript of REPUBLlKA -...

Page 1: REPUBLlKA - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/republika-20120309... · nyusunan anggaran. Seka-rang, beralih pada tahap pencairan dana," kata Dede..

REPUBLlKA• Senin 0 Selasa o Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu

14 1529 30 31

8 9 10 1123 24 25 26

12 1327 28

2 3 4 517 18 @ 20

6 721 22

o Minggu

OJun 0 JulOAgs OSep OOkt ONov ODesOAprOMeiOJan 0 Peb • Mar

Masyarakat Maklurni Korupsi• Palupi Anisa Auliani Diskusi Politik Republika ya Karsona, dan peneliti

bertajuk "Partai Politik Ma-: Transparency Internationalsih Perlu Ga Sih?" di Gedung Indonesia Lucky Djani.Rumawat Unpad, Bandung, AgusMulya Karsona ber-Ahad (18/3). Hadir sebagai pendapat, kondisi masyara-,pembicara, di antaranya kat saat ini cenderung per-Sekjen PKS Anis Matta, Ke- ,misi£ pada korupsi dan ko-tua Pansus RUU Pemilu ruptor. Mereka tidak meng-Arie£ Wibowo (PDIP), sta£ hinakan koruptor, malahahli Bidang Politik dan Hu- justru memandang pencurikum Gubernur Jawa Barat dan maling yang lebih hinaDede Maryana, pakar Hu- ketimbang koruptor. Pada-kum Tata Negara Universitas hal, dampak korupsi jauhPadjadjaran Indra Perwira, lebih berbahaya 'ketimbang~embant,: D:kan III Univer- "5ekadar kasusperampokan.sitas Padjadjaran Agus ~ "Korupsi bisa merusak tatan-__~"'r!"- an masyarakat. Karenanya,

~1I0~ .1'<""" a8.Sih?'· paradigma masyarakat ter-II~ (l"'~'"pori •.•

·ldl,/llI$b. "f'"ti"~ .hadap korupsi pun harus di-..p,,(i3If'o1~I., ••~,~o""'''U("''. ubah," kata Agus.

,,~;;') .-~1Tak cuma masyarakat

yang jadi permisi£, sta£ AhliBidari.g Hukum dan PolitikGubernur Jawa Barat DedeMaryana menyatakan, ko-rupsi sudah merasuk ke da-lam sistem ketatanegaraanIndonesia. Ini tecermin dariberbagai kasus korupsi yang~el~atkan partai politikataupun.lembaga birokr~

Gejala korupsi pun, katadia, sudah bergeser dari huluke hilir. "Dulu, koruptor ba-nyak bermain pada tahap pe-nyusunan anggaran. Seka-rang, beralih pada tahappencairan dana," kata Dede.. Untuk mengatasinya, De-de, mengusulkan penerapanpengelolaan keuangan negarasecara elektronik (e-govern-ment). Alternati£ lainnyaadalah memberikan insenti£tamb~han kepada para pe-gawai 4t~u pejabat.Liberalisme

Apa penyebab maraknyakorupsi? Menurut SekjenPKS Anis Matta, korupsipolitik ataupun korupsi sosiallainnya tak lepas daripolahidup masyarakat: yangsudah terkontaminasi liberal-isme ekonomi. Ketika dite-rapkan dalam sistem politik,yang terjadi adalah putusanMahkamah Konstitusi ten-tang pemilu dengan sistemsuara terbanyak.

Semua pihak langsung sa-ling berhadap-hadapan. Bu- .kan lagi kontestasi antarpar-tai, melainkan antaranggotadalam satu partai pun ber-saing 'keras. "Partai ibarat

BANDUNG - Pembe-rantasan korupsi di Indone-sia menemui jalan terjallantaran psikologis masyara-katnya masih memaklumikorupsi dan pelaku korupsi.Harus ada langkah sistema-tis untuk mengubah para-digma masyarakat itu disamping memperbaiki kua-litas partai politik dan sis-tem politiknya.

Demikianbenang merah

Edi Yusuf/Republika

[

Diskusi Politik Indra Perwira lpakar Hukum Tata Negara ]UnpadJ berbicara' pada acara 'Diskusi Politik Republika' di Ban-dung, Ahad (18/3J. .

event organizer sC!ja,"kata dia.Ditambah, dengan aturan

pembatasan sumber danapolitik, Anis mengklaim, inipenyebab politisi banyakyang terjerat kasus korupsi."Korupsi seolah jadi jalanpintas memperkuat sumberdaya," sambung Anis.

Dengan kondisi sosialdemikian, Ketua Pansus RUUPemilu Ari£ Wibowo mene-gaskan, masyarakat Indonesiamemang belum memung-kinkan dibiarkan terjun bebaspada sistem demokrasi liberal.la mengusulkan agar sistempolitik dikembalikan pada sis-tE!\ll proporsional tertutupdlfugan beberapa modi£ikasi.Selain itu, juga pembenahandan transparansi partaipolitikdalam rekrutmen, kaderisasi,ataupun sumber dan penggu-naan dana kampanye. .

Ari£ menegaskan, lebihmudah mengawasi beberapa. puluh partai politik (denganproporsional tertutup) dari-pada ribuan calon legislati£.Dengan proporsional tertu-tup, masyarakat tinggal me-mantau siapa calon yangdiusung partai politik. Bilamemang ditemukan calondari suatu partai tak meme-nuhi kuali£ikasi, masyarakatbisa langsung menjatuhkansanksi tak memberikan suarake partai itu,

Pengamat dari TII LukyDjani merasa, apa pun sistempolitik Indonesia tak serta-merta menghapus korupsipolitik. Bagi dia, sistem poli-tik apa pun bisa dimanipulasisesuai keinginan penguasa.Solusi utamanya, mekanismerekrutmen dan kaderisasiyang e£ekti£ melahirkan ke-pemimpinan melalui pembe-nahan partai politik. Lukyberpendapat, saat ini yang se-makin langka adalah .kepe-mimpinan dengan semangat,pengabdian untuk menyejah-terakan rakyat. "Pemimpin ,yang amanah semakin susahdidapat," ujar dia.

• c13/c29 ed: stevy maradona

Kllplng Hu m a s Unpild 2012

---------